Pemicu 2 Kelompok 3

30
Kelompok 3 1. Eka Maranatha Tambunan FAA 110 002 2. Yolanda Priscilla Putri FAA 112 015 3. Ririn Puji Nurhayati FAA 112 022 4. Elsa Hewuni FAA 112 032 5. Ditinia Utami FAA 112 052 6. Chairizia Riantiarno FAA 112 004 7. Ihsanul Irfan FAA 112 016 8. Dhimas Reyhan P. S FAA 112 028 9. Hamsyariyah FAA 112 040 Fasilitator: dr. Angeline Novia Toemon

description

diskusi kelompok

Transcript of Pemicu 2 Kelompok 3

Page 1: Pemicu 2 Kelompok 3

Kelompok 31. Eka Maranatha Tambunan FAA 110 0022. Yolanda Priscilla Putri FAA 112 0153. Ririn Puji Nurhayati FAA 112 0224. Elsa Hewuni FAA 112 0325. Ditinia Utami FAA 112 0526. Chairizia Riantiarno FAA 112 0047. Ihsanul Irfan FAA 112 0168. Dhimas Reyhan P. S FAA 112 0289. Hamsyariyah FAA 112 040

Fasilitator: dr. Angeline Novia Toemon

Page 2: Pemicu 2 Kelompok 3

Pemicu 2Ny. Nita, seorang ibu muda usia 26 tahun, pasca melahirkan anak pertama dengan cara operasi Caesar 1 bulan yang lalu. Luka bekas operasi masih terasa gatal, basah dan merah walaupun sudah diolesi salep antiseptik selama 1 minggu. Ny. Nita pergi berobat ke dokter agar kondisi lukanya tidak bertambah berat dan tidak meninggalkan bekas. Pada pemeriksaan daerah kulit abdomen bawah, luka bekas operasi tampak edema, eritem, erosi dan tidak terlihat adanya pus.

Page 3: Pemicu 2 Kelompok 3

Kata Kunci

- Ibu muda usia 26 tahun- Operasi caesar 1 bulan yang lalu- Luka bekas operasi terasa gatal, basah dan merah- Luka diolesi salep antiseptik selama 1 minggu- Pemeriksaan kulit abdomen bawah- Luka bekas operasi tampak edema, eritem dan tidak terlihat adanya

pus- Berobat ke dokter agar luka tidak bertambah berat dan tidak

meninggalkan bekas

Page 4: Pemicu 2 Kelompok 3

Kata Sulit

Eritem Pus Edema Erosi Salep antiseptik Gatal Luka

Page 5: Pemicu 2 Kelompok 3

Identifikasi Masalah

- Ny. Nita, 26 tahun melahirkan dengan operasi caesar 1 bulan yang lalu dan luka bekas operasi masih terasa gatal, basah dan merah walaupun sudah memakai salep antisepyik selama 1 minggu.

- Pemeriksaan kulit abdomen bawah, luka bekas operasi tampak edema, eritem, erosi dan tidak terlihat adanya pus.

Page 6: Pemicu 2 Kelompok 3

Analisis MasalahIbu Muda

26th

Pasca melahirkan anak pertama dg cara operasi caesar 1 bulan yang

laluLuka bekas operasi terasa gatal,

basah dan merah

Sudah diberi salep antiseptik selama 1 minggu

Pergi berobat ke dokterPemeriksaan kulit abdomen

bawah:-luka bekas operasi tampak

edema, eritem, erosi, (-) pus.

Ingin kondisi luka tidak bertambah berat dan tidak

meninggalkan bekas.

Page 7: Pemicu 2 Kelompok 3

Spider Web

Luka bekas

operasi

histopatologi patofisiologiKlasifikasi

luka

Fase penyembuha

n luka

Faktor penghambat

penyembuhan luka

Mekanisme proteksi kulit dan mukosa

komplikasi

Morfologi kelainan

kulitFaktor

pendukung penyembuh

an luka-Pus-Edema-Eritem-Erosi

Page 8: Pemicu 2 Kelompok 3

Hipotesis

Keadaan kulit bekas operasi yang dialami oleh Ny. Nita disebabkan oleh terhambatnya proses penyembuhan yang dipengaruhi oleh faktor penyulit penyembuhan luka.

Page 9: Pemicu 2 Kelompok 3

Pertanyaan Terjaring1. Definisi kata sulit!2. Histopatologi luka?3. Fase penyembuhan luka?4. Faktor yang mendukung penyembuhan luka?5. Klasifikasi luka?6. Faktor penyulit penyembuhan luka?7. Patofisiologi luka?8. Mekanisme proteksi kulit dan mukosa?9. Morfologi kelainan kulit?10. Cara perawatan kulit luka yang baik dan benar!11. Komplikasi dalam penyembuhan luka?12. Perbedaan salep antiseptik dengan salep antibiotik!13. Mekanisme gatal?14. Mediator penyebab gatal!

Page 10: Pemicu 2 Kelompok 3

Luka

Luka: terputusnya kontinuitas atau hubungan anatomis jaringan sebagai akibat dari ruda paksa. Luka dapat merupakan luka yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu, seperti luka insisi pada operasi atau luka akibat trauma seperti luka akibat kecelakaan.

Page 11: Pemicu 2 Kelompok 3

Klasifikasi Luka

Berdasarkan tingkat kontaminasia. Clean Wounds (Luka bersih), b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)c. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi),

Page 12: Pemicu 2 Kelompok 3

Mekanisme Terjadinya Luka Luka insisi (incised Wounds) : terjadi karena teriris oleh instrumen yang

tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura setelah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)

Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.

Luka lecet (A braded Wound) : terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.

Luka tusuk (Puncutured Wound) : terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk ke dalam kulit dengan diameter yang kecil.

Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau kawat.

Luka tembus (Penetrating Wound) : luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.

Luka bakar (Combustio)

Page 13: Pemicu 2 Kelompok 3

Patogenesis Luka1. Homeostasis•Terjadi sesaat setelah luka•Kontriksi pembuluh darah•Pembekuan darah•Agregasi platelet ( trombin )•Granula –granula dari platelet mengandung PDGF, IGF-1, EGF dan TGF-B•Platelet juga mengandung “ dense bodies “ yang menyimpan vasoaktiveamin

seperti serotonin yang ↑ permeabilitas kapiler → keluarnya cairaneksudat → edema jaringan

2.Early inflamasi•Dimulai setelah 24 – 28 jam•Dimulai dengan aktivasi komplemen•Terjadi infiltrasi granulosit / PMNs yang tertarik oleh komplemen sepertiC5a•PMNs memfagosit bakteri dan partikel asing lainnya termasuk debris sel.

Page 14: Pemicu 2 Kelompok 3

3.Late inflamasi•Dimulai setelah 48 – 72 jam•Monosit berubah menjadi makrofag jaringan•Fibroblas, keratinosit dan sel endotel4.Proliferasi

Penutupan dimulai hari ke-3 atau ke-4 dari tahap defensive dan berlanjut selama 2 – 3 minggu. Fibroblast berfungsi membantu sintesis vitamin B dan C, dan asamamino pada jaringan kollagen. Kollagen menyiapkan struktur, kekuatan danintegritas luka. Epitelial sel memisahkan sel-sel yang rusak.

5.RemodellingTahap akhir penyembuhan luka berlanjut selama 1 tahun atau lebih

hingga bekasluka merekat kuat

Page 15: Pemicu 2 Kelompok 3

Histopatologi Luka

1. 30 menit-4jam terjadi pengumpulan lekosit PMN pada luka & terbentuknyabenang-benang fibrin

2. 4-12 jam terjadi udem jaringan, pembengkakan endotel PD3. 12-24 jam terdapat peningkatan jumlah Makrofag dan dimulainya

pembersihan jaringan mati4. 24-72 jam terdapat peningkatan jumlah lekosit sampai maksimal

sekitar48jam, perbaikan dimulai,fibroblast muncul,PD baru mulai terbentuk,untuk membuat jaringan granulasi

5. 3-6 hari, epidermis mulai tumbuh6. 10-15 hari , epidermis menjadi tipis&datar7. Berminggu-berbulan ,proses penyembuhan jaringan berlanjut, jaringan

granulasi terbentuk.

Page 16: Pemicu 2 Kelompok 3

Fase Penyembuhan Luka

Regenerasi Regenerasi adalah penggantian sel-sel tua/rusak dengan sel-sel baru yang sama dengan sebelumnya

Scarring Scarring adalah penggantian sel-sel rusak dengan jaringan ikat.

Page 17: Pemicu 2 Kelompok 3

Tahapan proses scarring adalah sebagai berikut1. Pembentukan blood clot (koagulasi darah)2. Pembentukan jaringan granulasi. 3. Deposisi kolagen. 4. Reepitelisasi. 5. Pembentukan jaringan parut (scarring).6. Kontraksi luka. 7. Penataan ulang jaringan ikat (remodeling). 8. Pemulihan kekuatan.

Page 18: Pemicu 2 Kelompok 3

Faktor Pendukung Penyembuhan Lukaa. Faktor sistemik Nutrisi Status sirkulasi darah Hormon glukokortikoid b. Faktor lokal Infeksi Faktor mekanis Benda asing Macam Lokasi Ukuran besar luka

Page 19: Pemicu 2 Kelompok 3

Faktor Penyulit Penyembuhan Luka1. Infeksi 2. Sirkulasi dan oksigenasi 3. Hematoma4. Benda asing 5. Iskhemia 6. Diabetes 7. Keadaan luka 8. Obat

Page 20: Pemicu 2 Kelompok 3

KOMPLIKASI PENYEMBUHAN LUKA Proud flesh (jaringan parut yang menonjol di atas permukaan luka) Pembentukan keloid (jaringan parut yang meluas melebihi batas luka asli) Kontraktur luka yg luas Stenosis atau konstriksi yang menyebabkan terbentuknya parut di

sekeliling struktur tubular Pita fibrosa dapat membentuk permukaan serosa (adhesi) dalam rongga

peritoneum Serat saraf perifer yang beregenerasi terperangkap dalam jaringan parut. Dehiscene adl terpisahnya hingga terbuka luka pembedahan Eviserasi adl pecah hingga terbuka luka pada abdomen disertai keluarnya

usus Tekanan intraabdominal berlebihan menyebabkan hernia insisional

jaringan parut yang membonjol pd dinding abdomen.

Page 21: Pemicu 2 Kelompok 3

Sistem Pertahanan Kulit dan Mukosa

Kulit merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap patogen. Kulit yang utuh terdiri atas epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel yang sangat rapat. Kondisi ini menyulitkan mikroorganisme untuk masuk ke dalam tubuh. Selain kulit, membran mukosa yang melapisi saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran kelamin dapat menghalangi masuknya mikroba yang berbahaya.

Page 22: Pemicu 2 Kelompok 3

MORFOLOGI KELAINAN KULIT(Efloresensi)

Ada 2 efloresensi (ruam kulit) :1. Ruam kulit primer :

- Eritema : kemerahan ada kulit yang disebabkan karenas pelebaran pembuluh darah revesibel.

2. Ruam kulit sekunder- Erosi : kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal. Kulit tampak menjadi merah dan keluar cairan serosa.

Page 23: Pemicu 2 Kelompok 3

MORFOLOGI KELAINAN KULIT(Efloresensi)- Edema (sembap) : suatu keadaan bertambahnya jumlah cairan

didalam ruang-ruang jaringan interstisial atau rongga tubuh sehingga menjadi bengkak.

- Pus (nanah) : cairan kental berwarna kuning/hijau yang berbau busuk yang berisi leukosit mati, bakteri, jaringan, dan protein. Pus ini merupakan suatu tanda adanya infeksi bakteri pada kulit.

Page 24: Pemicu 2 Kelompok 3

Mekanisme Gatal (Pruritus)

Luka bekas operasi

Merangsang pengeluaran mediator

gatal

Sistem saraf Pusat

Presepsi Rasa Gatal (Pruritus)

Fase Penyembuhan

Proses Inflamasi

Sinyal di ekspresikan ke ujung saraf bebas

Page 25: Pemicu 2 Kelompok 3

Mediator penyebab pruritus ( gatal)Reseptor yang berperan pada induksi rasa gatal antara lain

1. reseptor histamin 2. proteinase activated receptor 2

Mediator untuk rasa gatal antara lain adalah 3. histamin4. triptase5. endotelin 6. interleukin (IL-2,IL-4,IL-6 dan IL-31)

Page 26: Pemicu 2 Kelompok 3

Perawatan LukaFarmakologi: Salep Antibiotik

Non Farmakologi: Jahitan luka dibuka setelah 7-10 hari pasca operasi Pembalutan luka steril pasca operasi di ganti setelah 48 jam. Hari berikutnya, jika luka basah, eritem, edema maka

pembalut luka steril di ganti 2x sehari. Jangan membalut luka terlalu rapat karena dapat mengiritasi

kulit. Jangan menggaruk luka yang gatal. Mengkonsumsi bahan makanan yg mengandung protein,

lemak, vitamin C, vitamin A, vitamin E.

Page 27: Pemicu 2 Kelompok 3

PERBEDAAN SALEP ANTIEPTIK DAN SALEP ANTIBIOTIK

SALEP ANTISEPTIK SALEP ANTIBIOTIKSalep antiseptik merupakan obat topikal yang mengandung agen kimia dan berfungsi untuk mencegah, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikro-organisme (kuman) pada permukaan luar tubuh dan membantu mencegah infeksi pada luka.

Salep antibiotik merupakan obat topikal yang dihasilkan dari organisme hidup yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme secara internal.

Page 28: Pemicu 2 Kelompok 3

Referensi

Junquera LC, carneiro J. Histologi Dasar Teks dan Atlas. Ed. 1. Jakarta : EGC 2007.

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta: 1997, hal 72-81

Kumar V, Cotran S.R, Robbins S.L. ROBBINS Buku Ajar Patologi Volume 1. 7th ed. EGC: Jakarta

Elvina A.P. Hubungan Rasa Gatal dan Nyeri. SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Wangaya: Denpasar, Bali. 2011 disadur dari:http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_185Hubunganrasagatal.pdf.

Page 29: Pemicu 2 Kelompok 3

Robbins. Buku Ajar Patologi. 7th. Jakarta: EGC. 2012; 1. Charlesworth, E.N, Beltrani V.S. Pruritic Dermatoses: Overview of Etiology

and Therapy. Am J Med. 2002. Sjamsuhidajat. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. 2011. Mitchell, Richard M. 2006. Buku saku dasar patologis penyakit Robins dan

Cotran edisi 7. Jakarta : EGC Borley, Neil R. dan Pierce A. Grace. 2006. At A Glance Ilmu Bedah edisi 3.

Jakarta : EMS Djuanda, Adhi, Mochtar Hamzah, Siti Aisyah. 2013. Ilmu Penyakt Kulit dan

Kelamin. Jakarta : Badan Penerbit PFUI Price, Sylvia A. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit

volume 1. Edisi. Jakarta: EGC

Page 30: Pemicu 2 Kelompok 3

TERIMAKASIH