PEMICU 1ETIKA DAN HUKUM

KEDOKTERAN

MELISA

Etika kedokteran

pengetahuan ttg perilaku yg benar dalam 1 profesi.

• Etika ilmu yg mempelajari azas akhlak.• Etik seperangkat asas atau nilai yg

berkaitan dengan akhlak seperti dalam kode etik.

• Ciri – ciri etik profesi adalah sebagai berikut :

1. Berlaku untuk lingkungan profesi2. Disusun oleh organisasi profesi

bersangkutan3. Mengandung kewajiban dan larangan4. Menggugah sikap manusiawi

Pasal 1 butir 11 UU no.29 tahun 2004

• Praktik Kedokteran profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah suatu pekerjaan kedoktran atau kedokteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang diperoleh elalui pendidikan berjenjang dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat.

Hukum kesehatan semua ketentuan hukum yang berhubungan

dengan pemeliharaan / pelayanan kesehatan dan penerapan hak dan kewajiban baik bagi perorangan maupun segenap lapisan masyarakat, baik sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun sebagai pihak penyelangara pelayanan kesehatan dalam segala aspek, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum, serta sumber-sumber hukum lain.

Etik dan Hukum

• Persamaan :1. Sama-sama merupakan alat untuk mengatur

tertibnya hidup bermasyarakat2. Sebagai objeknya adalah tingkah laku manusia3. Mengandung hak & kewajiban anggota masyarakat

agar tidak saling merugikan4. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi5. Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan

pengalaman para anggota senior

• Perbedaan :1. Etik berlaku untuk lingkungan profesi, hukum berlaku

untuk umum2. Etik disusun berdasarkan kesepakatan hasil profesi,

hukum disusun oleh badan pemerintah3. Etik tidak seluruhnya tertulis, hukum tercantum secara

terinci dalam kitab undang2 dan lembaran/berita negara4. Sanksi terhadap pelanggaran etik berupa tuntunan,

sanksi terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan5. Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis Kehormatan

Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) yg dibentuk o/ Konsil Kedokteran Indonesia dan atau Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) yg dibentuk o/ IDI, pelanggaran hukum diselesaikan o/ pengadilan

6. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik, penyelesaian pelanggaran hukum memerlukan bukti fisik

KOMPETENSI

Standar Kompetensi

• 7 area kompetensi:1.Komunikasi efektif2.Keterampilan klinis3.Landasan ilmiah ilmu kedokteran4.Pengelolaan masalah kesehatan5.Pengelolaan informasi6.Mawas diri & pengembangan diri7.Etika, moral, medikolegal & profesionalisme serta

keselamatan pasien

Area Komunikasi Efektif

1. Berkomunikasi dgn pasien serta anggota kelurganya

1.1 Bersambung rasa dgn pasien & keluarganya1.2 Mengumpulkan informasi1.3 Memahami Perspektif Pasien1.4 Memberi penjelasan & Informasi

2. Berkomunikasi dengan sejawat3. Berkomunikasi dengan masyarakat4. Berkomunikasi dengan profesi lain

Area Keterampilan Klinis

1. Memperoleh & mencatat informasi yg akurat serta penting ttg pasien & keluarganya

2. Melakukan prosedur klinik & laboratorium3. Melakukan prosedur kedaruratan klinis

Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

1. Menerapkan konsep2 & prinsip2 ilmu biomedik, klinik, perilaku, & ilmu kesehatan masyarakat sesuai dgn pelayanan kesehatan tingkat primer

2. Merangkum dr interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium & prosedur yg sesuai

3. Menentukan efektivitas suatu tindakan

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

1. Mengelola penyakit, keadaan sakit & masalah pasien sbg individu yg utuh, bagian dr keluarga & masyarakat

Area Penglolaan Informasi

1. Menggunakan teknologi informasi & komunikasi u/ membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan & promosi kesehatan, serta penjagaan, & pemantauan status kesehatan pasien

2. Memahami manfaat & keterbatasan teknologi informasi

3. Memanfaatkan informasi kesehatan

Area Mawas Diri & Pengembangan Diri

1. Menerapkan mawas diri2. Mempraktekkan belajar sepanjang hayat

Area Etika, Moral, Medikolegal & Profesionalisme serta Keselamatan Pasien

1. Memiliki sikap profesional2. Berperilaku profesional dlm bekerja sama3. Berperan sbg anggota Tim Pelayanan

Kesehatan yg profesional4. Melakukan praktik kedokteran dlm masyarakat

multikultural di Indonesia5. Aspek medikolegal dlm praktik kedokteran6. Aspek keselamatan pasien dlm praktek

kedokteran

1. Menerapkan standar keselamatan pasiena. Hak pasienb. Mendidik pasien & keluargac. Keselamatan pasien & kesinambungan pelayanand. Penggunaan metoda peningkatan kinerja u/ melakukan evaluasi

& program peningkatan keselamatan pasiene. Peran kepemimpinan dlm meningkatkan keselamatan pasienf. Mendidik staf ttg keselamatan pasieng. Komunikasi yg merupakan kunci bg staf u/ mencapai

keselamatan pasien

2. Menerapkan 7 langkah keselamatan pasiena. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasienb. Memimpin & mendukung stafc. Integrasikan aktifitas pengelolaan risikod. Kembangkan sistem pelaporane. Libatkan & berkomunikasi dgn pasienf. Belajar & barbagi ttg keselamatan pasieng. Cegah cedera mll implementasi sistem keselamatan pasien

LAFAL SUMPAH DOKTER

Sumpah Hippokrates“Saya bersumpah demi Apollo dewa penyembuh,& Aesculapius, &

Hygeia,& Panacea, & semua dewa-dewa sbg saksi, bahwa sesuai dgn kemampuan & pikiran saya, saya akan mematuhi janji-janji sbg berikut ini.

1. Saya akan memperlakukan guru yg telah mengajarkan ilmu ini dgn penuh kasih sayang sebagaimana thdp ortu saya sendiri, jk perlu akan saya bagikan harta saya u/ dinikmati bersama

2. Saya akan memperlakukan ank-anknya sbg saudara kandung saya & saya akan mengajarkan ilmu yg tlh saya peroleh dr ayahnya, kl mrk memang mau mempelajarinya, tanpa imbalan apapun

3. Saya akan meneruskan ilmu pengetahuan ini kpd ank-ank saya sendiri, & kpd ank-ank guru saya, & kpd mrk yg tlh mengikatkan diri dgn janji & sumpah u/ mengabdi kpd ilmu pengobatan, & tdk kpd hal-hal yg lainnya

4. Saya akan mengikuti cara pengobatan yg menurut pengetahuan & kemampuan saya akan membawa kebaikan bagi pasien, & tdk akan merugikan siapapun

5. Saya tdk akan memberikan obat yg mematikan kpd siapapun meskipun diminta, atau menganjurkan kpd mrk u/ tujuan itu. Atas dsr yg sm, saya tdk akan memberikan obt u/ menggugurkan kandungan

6. Saya ingin menempuh hdp yg saya baktikan kpd ilmu saya ini dgn tetap suci & bersih

7. Saya tdk akan melakukan pembedahan thdp seseorang, walaupun ia menderita penyakit batu, tetapi akan menyerahkannya kpd mrk yg berpengalaman dlm pekerjaan ini

8. Rumah siapapun yg saya masuki, kedatangan saya itu saya tujukan u/ kesembuhan yg sakit & tanpa niat-niat buruk atau mencelakakan, dan lbh jauh lagi tanpa niat berbuat cabul thdp wanita ataupun pria, baik mrk maupun hamba saya

9. Apapun yg saya dengar/lihat ttg kehidupan seseorang yg tdk patut u/ disebarluaskan, tdk akan saya ungkapkan krn saya hrs merahasiakannya.

10. Selama saya tetap mematuhi sumpah saya ini, izinkanlah saya menikmati hdp dlm mempraktikan ilmu saya ini, dihormati o/ semua org, disepanjang waktu! Akan tetapi, jk sampai saya mengkhianati sumpah ini, balikkanlah nasib saya.

Deklarasi Jenewa

Pada saat diterima sbg anggota profesi kedokteran, saya bersumpah bahwa:

1.Saya akan membaktikan hdp saya guna kepentingan perikemanusiaan

2.Saya akan menghormati & berterima ksh kpd guru2 saya sebagaimana layaknya

3.Saya akan menjalankan tgs saya sesuai dgn hati nurani dgn cara yg terhormat

4.Kesehatan pasien senantiasa akan saya utamakan

5. Saya akan merahasiakan sgl rahasia yg saya ketahui bahkan sesudah pasien meninggal dunia

6. Saya akan memlihara dgn sekuat tenaga martabat & tradisi luhur jabatan kedokteran

7. Teman sejawat saya akan saya perlakukan sbg saudara-saudara saya

8. Dlm menunaikan kewajiban thdp pasien, saya tdk mengizinkan u/ terpengaruh o/ pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial

9. Saya akan menghormati setiap hdp insani mulai dr saat pembuahan

10. Sekalipun diancam, saya tdk akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya u/ sesuatu yg bertentangan dgn hukum perikemanusiaan

11. Saya ikrarkan sumpah ini dgn sungguh-sungguh & bebas, dgn mempertaruhkan kehormatan diri saya

Reglement op de Dienst de Volsgezondheid Staatsblad 1882 no. 97 pasal 36

“ Saya bersumpah/berjanji, bahwa saya akan melakukan pekerjaan Ilmu Kedokteran, Ilmu Bedah & Ilmu Kebidanan dgn pengetahuan & tenaga saya yg sebaik-baiknya, menurut peraturan yg telah ditetapkan undang-undang & saya tdk akan memberitahukan kpd siapapun jg sgl sesuatu yg dipercayakan kpd saya & sgl sesuatu yg saya ketahui ketika melakukan pekerjaan saya sbg dokter, kecuali jk didepan hakim/ atas undang-undang saya diharuskan memberikan keterangan yg tdk bertentangan dgn azas-azas rahasia jabatan”

SK Menkes RI 434/Menkes/SK/X/1983

“ Demi Allah saya bersumpah/berjanji, bahwa:1. Saya akan membaktikan hdp saya guna kepentingan

perikemanusiaan2. Saya akan memelihara dgn sekuat tenaga martabat & tradisi luhur

jabatan kedokteran3. Saya akan menjalankan tgs saya dgn cara yg terhormat & bersusila,

sesuai dgn martabat pekerjaan saya sbg dokter4. Saya akan menjalankan tgs saya dgn mengutamakan kepentingan

masyarakat5. Saya akan merahasiakan sgl sesuatu yg saya ketahui krn pekerjaan

saya & keilmuan saya sbg dokter6. Saya tdk akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya u/

sesuatu yg bertentangan dgn perikemanusiaan, sekalipun diancam

7. Saya akan menghormati setiap hdp insani mulai dr saat pembuahan

8. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien9. Saya akan berikhtiar dgn sungguh-sungguh spy saya tdk

terpengaruh o/ pertimbangan keagamaan, kesukuan, perbedaan kelamin, politik kepartaian, atau kedudukan sosial dlm menunaikan kewajiban thdp pasien

10. Saya akan memberikan kpd guru2 saya penghormatan & pernyataan terima ksh yg selayaknya

11. Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan

12. Saya akan menaati & mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia

13. Saya ikrarkan sumpah ini dgn sungguh-sungguh & dgn mempertaruhkan kehormatan diri saya

KODEKI

Kewajiban Umum• Ps 1 menjunjung tinggi menghayati &

mengamalkan sumpah dokter• Ps 2 melaksanakan profesi sesuai dgn

standart profesi tertinggi• Ps 3 tdk blh dipengaruhi o/ sesuatu yg

mengakibatkan hilangnya kebebasan kemandirian profesi

• Ps 4 tdk blh memuji diri sendiri• Ps 5 perbuatan yg mungkin melemahkan

daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan u/ kebaikan & kepentingan pasien

• Ps 6 b’hati2 dlm menerapkan & mengumumkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yg blm diuji kebenarannya & hal yg menimbulkan keresahan masy.

• Ps 7 memberi surat keterangan yg telah diperiksa sendiri kebenarannya

• Ps 7a memberikan pelayanan medis yg kompeten dgn kebebasan teknis & moral sepenuhnya disertai rasa ksh syg & penghormatan ats martabat manusia

• Ps 7b jujur dlm b’hubungan dgn pasien & tmn sejawatnya

• Ps 7c menghormati hak2 pasien, hak2 sejawatnya & hak penegak kesehatan lainnya & hrs menjaga kepercayaan pasien

• Ps 7d senantiasa mengingat kewajiban melindungi hdp makhluk insani

• Ps 8 memperhatikan kepentingan masy. & semua aspek pelayanan kesehatan yg menyeluruh

• Ps 9 slg menghormati

Kewajiban Dokter terhadap Pasien

• Ps 10 tulus ikhlas• Ps 11 memberikan kesempatan pd

pasien agar senantiasa dpt berhubungan dgn keluarga & penasehatnya

• Ps 12 merahasiakan sgala sesuatu yg diketahuinya ttg seorang pasien

• Ps 13 wajib melakukan pertolongan darurat sbg suatu tugas perikemanusiaan

Kewajiban Dokter terhadap Teman Sejawat

• Ps 14 memperlakukan tmn sejawat sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan

• Ps 15 tdk blh mengambil alih pasien dr tmn sejawat kecuali dgn persetujuan/prosedur yg etis

Kewajiban Dokter terhadap Diri Sendiri

• Ps 16 memelihara kesehatan supaya dpt bekerja dgn baik

• Ps 17 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan

Kewajiban dan Larangan

1. Kewajiban2 dokter :1. Mengamalkan sumpah dokter2. Melaksanakan profesinya sesuai dgn

standat profesi tertinggi3. Kebebasan & kemandirian profesi4. Memberi surat keterangan & pendapat

sesudah memeriksa sendiri kebenarannya5. Rasa kasih sayang & penghormatan ats

martabat manusia

6. Jujur dlm berhubungan dgn pasien & sejawatnya7. Menghormati hak2 pasien, teman sejawat & tenaga

kesehatan lainnya8. Melindungi hidup makhluk insani9. Memperhatikan kepentingan masy. & semua aspek

pelayanan kesehatan10. Tulus ikhlas menerapkan ilmunya, bila tdk mampu

merujuknya11. Merahasiakan smua ttg paisennya12. Memberi pertolongan darurat13. Memperlakukan sejawatnya sebagaimana ia ingin

diperlakukan14. Memelihara kesehatannya15. Mengikuti perkembangan iptek kedokteran

2. Larangan2:1. Memuji diri2. Perbuatan/nasihat yg melemahkna daya tahan

pasien3. Mengumumkan & menerapkan teksnik/pengobatan

yg blm diuji kebenarannya4. Mengambil alih pasien sejawat lain tanpa

persetujuannya5. Melepaskan kebebasan & kemandirian profesi krn

pengaruh sesuatu

Etik Murni dan Etikolegal

1. Pelanggaran etik murni1. Menarik imbalan jasa yg tdk wajar dr pasien/tmn

sejawat & keluarganya2. Mengambil alih pasien tanpa persetujuan3. Memuji diri sendiri di dpn pasien, keluarga/masy.4. Pelayanann kedokteran yg diskriminatif5. Kolusi dgn perusahaan farmasi atau apotik6. Tdk mengikuti pendidikan kedokteran

b’kesinambungan7. Dokter

2. Pelanggaran etikolegal:1. Pelayanan kedokteran di bwh standar2. Menerbitkan surat keterangan palsu3. Melakukan tindakan medik yg b’tentangan

dgn hukum4. Melakukan tindakan medik tanpa indikasi5. Pelecehan seksual6. Membocorkan rahasia pasien

UU RI NO. 29 TAHUN 2004TENTANG PRATIK

KEDOKTERAN

Tujuan & Filosofi UU Praktik Kedokteran

• Tujuan UUPK t’gambar dr pasal 3 yg menyatakan:– Memberi perlidungan kpd pasien– Mempertahankan & meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan– Memberikan kepastian hukum kpd

masy,dokter & dokter gigi

• Filosofi :– Perlidungan kpd pasien– Pedoman kpd dokter & dokter gigi dlm

menjalankan praktik– Peningkatan mutu pelayanan medis– Pemberdayaan organisasi profesi & institusi

pendidikan

Konsil Kedokteran• Terdiri dr 3 divisi :

– Divisi registrasi– Divisi standar pendidikan profesi– Divisi pembinaan

Registrasi • pencatatan resmi thdp dokter & dokter gigi yg tlh

memiliki sertifikat kompetensi & tlh mempunyai kualifikasi ttt serta diakui secara hukum dpt melakukan pelayanan medis

• Persyaratan: – Ijazah– Pernyataan tlh mengucapkan sumpah/janji– sehat– Sertifikat kompetensi – Membuat surat pernyataan akan menaati

ketentuan etika profesi• Surat registrasi diperbarui setiap 5 th

• Konsil kedokteran Indonesia mempunyai wewenang :

a. Menyetujui & menolak permohonan registrasi dokter & dokter gigi

b. Menerbitkan & mencabut surat registrasic. Mengesahkan standar kompetensi dokter & dokter

gigid. Melakukan pengujian thdp persyaratan registrasi

dokter & dokter gigie. Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran

& kedokteran gigif. Melakukan pembinaang. Melakukan pencatatan thdp dokter & dokter gigi yg

dikenakan sanksi krn melanggar etika profesi

Penyelenggaraan praktik kedokteran

hrs memiliki surat ijin praktik yg telah memenuhi persyaratan utk menjlnkan praktik kedokteran.

• SIP sementara dokter yg menunda masa bakti / menuggu penempatan.

Ketentuan pidana1. Tdk memiliki tanda registrasi penjara 3 thn, denda

100 jt2. Dokter asing tdk memiliki tanda registrasi penjara

3thn, denda 100jt3. Tdk punya SIP idem4. Identitas palsu seolah-lah dokter yg memiliki surat izin

praktek penjara 5 tahun, denda 150 juta !!5. Tidak pasang papan nama, tdk ada rekam medis, tdk

memenuhi kewajiban sbg dokter penjara 1 thn, denda 50jt

6. Memperkerjakan dokter yg tdk memiliki SIP penjara 15 tahun, denda 300 juta !!

Hak pasien• Hak untuk hdup• Memperoleh pelayanan yg manusiawi• Memperoleh penjelasan ttg diagnosa dan terapi• Menolak prosedur diagnosa dan terapi yg direncanakan• Memperoleh penjelasan ttg riset kedokteran• Menolak atau menerima keikutsertaannya dalam riset

kedokteran• Dirujuk kpd dokter spesialis klo diperlukan• Kerahasiaan dalam hal rekam medik• Memperoleh penjelasan ttg RS• Berhubungan dg keluarga, penasihat pasien selama

peraatan di RS• Memperoleh perincian ttg biaya rawat inap, obat,

pemeriksaan, dll.

Kewajiban pasien• Memeriksa diri sedini mungkin pd dokter• Memberikan informasi yg benar dan lengkap tg

penyakitnya• Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter• Menandatangani surat2 PTM, surat jaminan

dirawat di RS• Yakin pd dokternya, dan yakin akan sembuh• Melunasi biaya perawatan di RS, biaya

pemeriksaan dan pengobatan serta honorarium dokter

Hak dokter• Praktik setelah dpt SIP dan SID• Memperoleh informasi yg benar dr pasien dan keluarganya• Bekerja sesuai standar profesi• Menolak melakukan tindakan medik yg bertentangan dg

etika, hukum, agama dan hati nuraninya• Mengakhiri hub dg seorg pasien jk menurut penilaian kerja

sm pasien dengannya tdk ada gunanya lagi• Hak atas privacy dokter• Ketentraman bekerja• Mengeluarkan surat keterangan dokter• menerima imbalan jasa• Mjd angota perhimpunan profesi• Hak membela diri