PEMERINTAH KOTA DENPASAR Kinerja Instansi Pemerintah … Kinerja Instansi... · Laporan Kinerja...
Embed Size (px)
Transcript of PEMERINTAH KOTA DENPASAR Kinerja Instansi Pemerintah … Kinerja Instansi... · Laporan Kinerja...


PEMERINTAH KOTA DENPASAR
i ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 disusun sesuai amanat
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 disusun berpedoman
kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang
merupakan sarana pelaporan kinerja tahunan sebagai pertanggungjawaban kinerja dalam
mencapai tujuan atau sasaran strategis Pemerintah Kota Denpasar untuk mewujudkan tujuan,
visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar yang berisikan ikhtisar pencapaian sasaran
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Denpasar Tahun 2010-
2015.
Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota
Denpasar tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat,
swasta dan aparat pemerintahan daerah baik dari dalam perumusan kebijakan, implementasi
maupun pengawasannya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan, bantuan serta kontribusi dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ii iiii
Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan
evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan dan pelaksanaan
program atau kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang
diperlukan untuk menciptakan clean government dan good governance.
Denpasar, 23 Maret 2016
WALIKOTA DENPASAR,

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
iii iiiiii
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang
stratregis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan
langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-
praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik. Laporan Kinerja Instansi Kota Denpasar Tahun 2015 menyajikan berbagai
keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Pemerintah Kota
Denpasar. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
Kinerja Pemerintah Kota Denpasar tahun 2015 diukur melalui pencapaian 13 (tiga
belas) sasaran dengan didukung oleh 55 (lima puluh lima) indikator.
Secara umum, beberapa capaian utama kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun
2015 adalah sebagai berikut :
SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
(1) (2) (3)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan local
Persentase sampah yang terangkut
100%
Persentase Kawasan Hijau 30%
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata
dan Kalpataru 1 penghargaan
persentase pengelolaan sampah swadaya
20%
Luas Taman di Kota Denpasar
166.873 m2
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian
Jumlan Sanggar Tari yang mengikuti pentas budaya
120 sanggar tari

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
iv iviv
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Kelulusan
- SD/MI 100%
- SMP/MTs 100%
- SMA/SMK/MA 100%
Angka Putus Sekolah - SD/MI 0,00%
- SMP/MTs 0,00% - SMA/SMK/MA 0,00%
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
100%
Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang)
100%
Persentase pasangan usia subur yang ikut KB aktif 83.31%
Jumlah PMKS yang tertangani
474 Orang
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85
Skor Lakip Kota Denpasar 66
Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu lintas 400
angka kecelakaan 200

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
v vv
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
100%
Prosentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
100%
Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran
90%
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70%
Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi (AKB)
26/1000 KH
Angka Kematian Ibu (AKI) Melahirkan
90/100.000 KH
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
240/100.000 penduduk
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
80%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100%
Umur harapan hidup 73,01
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota Denpasar Rp.724.497.965.131,00
Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga
Miskin 1000
Prevalensi gizi buruk pada balita
3,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha
Jumlah produksi padi 28.775 Ton
Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton
Jumlah konsumsi protein hewani
15,26 gr/kapita/hari
Jumlah produksi perikanan tangkap
789,20 ton
Jumlah produksi perikanan budidaya
1013,5 ton
Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun
Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2%
Nilai Ekspor Bersih $
364,816,843.78
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
3 Inovasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
vi vivi
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
80%
Masih ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya belum sesuai dengan yang
diharapkan sehingga perlu perhatian pada tahun – tahun berikutnya. Adapun indikator kinerja
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persentase pengelolaan sampah swadaya
Tahun 2015 ditargetkan persentase pengelolaan sampah swadaya
sebesar 20%, dengan realisasinya sebesar 13%. Bank Sampah yang
sebelumnya masih kurang aktif dalam mengelola sampah sudah mengalami
peningkatan dan mulai aktif serta adanya penambahan jumlah bank sampah yang
sebelumnya dari 32 bank sampah menjadi 37 bank sampah dan mulai tumbuhnya
kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah untuk didaur
ulang.
2. Skor LAKIP Kota Denpasar
Pada Tahun 2015 ditargetkan mendapat skor LAKIP Tahun 2015 sebesar 66,
namun dalam realisasinya skor LAKIP Kota Denpasar sebesar 55,55. Namun hal
tersebut juga menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya
mendapatkan skor LAKIP Tahun 2014 sebesar 53,78.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
vii viivi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................... i
Ikhtisar Eksekutif ............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah .............................. 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................... 8
A. RPJMD Kota Denpasar Tahun 2010-2015 ........................................ 8
B. Visi dan Misi ................................................................................ 9
C. Tujuan dan Sasaran ..................................................................... 10
D. Indikator Kinerja Utama (IKU) ...................................................... 13
E. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ....................................................... 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................. 27
A. Metode Pengukuran Kinerja ........................................................... 29
B. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Denpasar .................................... 30
C. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2015 .......................................... 101
D. Prestasi Kota Denpasar tingkat propinsi dan nasional tahun 2015 ... 106
BAB IV PENUTUP .............................................................................. 107

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
1 11

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
1 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wahan atau media
pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 secara
garis besar berisi informasi mengenai rencana kinerja maupun capaian kinerja
selama Tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Denpasar ini mendasarkan pada amanat Peraturan Perudangan sebagai berikut :
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
Berdasarkan Peraturan tersebut, maka setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon II)
diminta untuk menyampaikan Lakip kepada Presiden, dalam rangka perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber
daya dan pelaksanaan kebijakan serta sebagai alat penilai kinerja dan alat pendorong
terwujudnya good governance. Dengan demikian, Pemerintah Kota Denpasar
menyusun Laporan Kota Denpasar Tahun 2015 sebagai bentuk laporan kemajuan
penyelenggaraan Pemerintah Kota Denpasar.
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015
adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahaan yang
jelas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai bentuk
pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun
waktu Tahun Anggaran 2015 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang
dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran
yang telah ditetatpkan.
LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
2 22
Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar
Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan
evaluasi kinerja Pemerintah Kota Denpasar selama Tahun Anggaran 2015;
2. Sevagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Denpasar pada
Tahun 2015;
3. Hasil evaluasi yang berupa kritik saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Denpasar di tahun
selanjutnya serta masa yang akan datang;
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Denpasar
dengan menerapkan azas transparansi, sistemik dan akuntabel (dapat
dipertanggungjawabkan).
Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah
1. Kedudukan Pemerintah Kota Denpasar
Kedudukan Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 berdasarkan pada Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yaitu sebagai Daerah Otonom,
yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah
yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintahan Kota Denpasar
Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Denpasar adalah menyelenggarakan
pemerintahan dan melaksanakan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas-
tugas desentralisasi di Kota Denpasar.
Urusan Pemerintah Daerah pada Kota Denpasar masih mengacu pada Peraturan
Daerah Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang
menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Denpasar ada 26 urusan wajib yang diampu
oleh 32 SKPD/Unit Kerja dan 3 Urusan Pilihan yang diampu oleh 2 SKPD/Unit kerja
yaitu Dinas Perternakan, Perikanan dan Kelautan menangani urusan kelautan dan
perikanan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan menangani urusan perindustrian
dan perdagangan.
Dengan adanya pembagian urusan tersebut diharapkan Pemerintah Kota Denpasar
dapat berperan dan lebih mampu dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
3 33
masyarakat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip dan semangat otonomi
daerah yang bertanggung jawab.
Selanjutnya untuk melaksanakan urusan Daerah dimaksud telah dijabarkan menjadi
tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Denpasar yang
bertujuan mewujudkan aspirasi masyarakat secara profesional, transparansi,
partisipatif dan akuntabel. Adapun tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Denpasar adalah
sebagai berikut :
a. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana
serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah,
dengan fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah.
2. Pengorganisasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,
Lembaga Teknik Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan.
3. Pengoorganisasian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah.
4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh
seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi
bertanggungjawab kepada Walikota. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi
keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan
serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan daerah.
c. Dinas Daerah
Sebagai unsur pelaksanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan fungsi, sebagai
berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
4 44
d. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis sebagai unsur penunjang mempunyai tugas pokok membantu
Walikota dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidangnya, dengan
fungsinya :
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Penyediaan pelayanan penunjang.
3. Pemberiaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai
dengan lingkup tugasnya.
4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
e. Kecamatan
Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar mempunyai tugas pokok
membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah di
Kecamatan, dengan fungsi sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum.
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang –
undangan.
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat
Kecamatan.
6. Membina penyelenggaraan pemerintah kelurahan.
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan / atau yang belum dapat dilaksanakan di pemerintahan Kelurahan.
f. Kelurahan
Pemerintah Kelurahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahanan dengan fungsi
Menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
5 55
3. Struktur Organisasi
Kota Denpasar masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
Tentang Organisasi Perangkat Daerah, mengingat Peraturan Pemerintah pengganti PP
Nomor 41 Tahun 2007 belum ditetapkan.
Organisasi Perangkat Daerah Kota Denpasar, terdiri dari Sekretariat Daerah yang
membawahi 3 Asisten dan 11 Bagian, Sekretariat DPRD, 16 Dinas Daerah, 12 Lembaga
Teknis Daerah, 4 Kecamatan dan 16 Kelurahan.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
6 66
V
DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH
WALIKOTA
WAKIL WALIKOTA
SEKRETARIS DAERAH
ASISTEN ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
ASISTEN ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
ASISTEN ADMINISTRASI
UMUM
STAF AHLI
BAG. PEMERINTAHAN
BAG. HUKUM
BAG. ORGANISASI
BAG. HUBUNGAN MASYARAKAT
DAN PROTOKOL
BAG. PEREKONOMIAN
BAG. PROGRAM PEMBANGUNAN
BAG. KESEJAHTERAAN RAKYAT
BAG. KERJASAMA
SAMA
BAG. KEUANGAN
BAG. UMUM
BAG. PENGELOLAAN ASET DAERAH
BIDANG HUKUM DAN POLITIK
BIDANG PEMERINTAHAN
BIDANG PEMBANGUNAN
BIDANG KEMASYARAKATAN
DAN SDM
INSPEKTORAT
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAHSAMA
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN
DESA
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK
DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN
DOKUMENTASI
BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WANGAYA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
BADAN PELAYANAN PERIJINAN
TERPADU SATU PINTU DAN
PENANAMAN MODAL
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KECAMATAN
KELURAHAN
DINAS DAERAH
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA
DAN OLAH RAGA
DINAS KESEHATAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS TATA RUANG DAN
PERUMAHAN
DINAS KEBERSIHAN DAN
PERTAMANAN
DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
DINAS PERHUBUNGAN
DINAS KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
DINAS SOSIAL DAN TENAGA
KERJA
DINAS PERTANIAN TANAMAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA
DINAS PETERNAKAN,
PERIKANAN DAN KELAUTAN
DINAS KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL
DAN MENENGAH
DINAS PENDAPATAN
SEKRETARIAT DPRD
KETERANGAN
: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI
: GARIS PERTANGGUNGJAWABAN

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
7 77
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kota Denpasar Tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Namun demikian, agar
LAKIP ini dapat lebih menjelaskan kinerja Pemerintah Kota Denpasar, maka
sistematika penyajian disajikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, kondisi Kota Denpasar,
kewenangan dan struktur organisasi serta sistematika penyajian.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kerja
Menjelaskan gambaran singkat mengenai Rencana Pembangungan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 - 2015,
Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar
serta Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan uraian pengukuran kinerja Pemerintah Kota Denpasar
Tahun 2015, evaluasi kinerja dan akuntabilitas keuangan Pemerintah
Kota Denpasar serta penghargaan – penghargaan yang diraih selama
Tahun 2015.
Bab IV Penutup
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 dan menguraikan rekomendasi
yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
1 11

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
8
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia. Ditetapkannya Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, dimana dalam undang – undang tersebut
menetapkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan
tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan
daerah.
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berkaitan erat
dengan perencanaan, dimana data yang disajikan dalam pelaporan (LAKIP)
didasarkan dari proses perencanaan. Maka Pemerintah Kota Denpasar menyusun
perencanaan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun
2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Denpasar Tahun 2010 – 2015.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar
Tahun 2010 – 2015 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan
dirumuskan setiap 5 tahun yang merupakan perencanaan jangka menengah yang
menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan daerah.
R P J M D K O T A D E N P A S A R T A H U N 2 0 1 0 - 2 0 1 5

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
9
Visi merupakan wawasan dan cara pandang, baik mengenai ruang, waktu,
maupun tindakan untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan menjadi kenyataan. Visi
Kota Denpasar dengan mempertimbangkan berbagai bidang pembangunan dan
dampak yang ditimbulkan. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota
Denpasar adalah
Visi tersebut selanjutnya dijabarkan secara kongkrit untuk mendukung
terwujudnya pembangunan di Kota Denpasar 2010 – 2015 adalah sebagai berikut :
1. Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali;
2. Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui
Budaya Kreatif;
3. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui Penegakan
Supremasi Hukum (law enforcement);
4. Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare
society);
5. Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat
melalui sistem Ekonomi Kerakyatan.
“DENPASAR KREATIF BERWAWASAN
BUDAYA
DALAM KESEIMBANGAN MENUJU
KEHARMONISAN”

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
10
Pemerintah Kota Denpasar menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan
sebagai implementasi dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Tujuan dan sasaran
pembangunan ini merupakan kumpulan upaya untuk mewujudkan citra kota sebagai
bandar madani yang didalamnya masyarakat hidup sejahtera, religius dan
berkomitmen lingkungan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kota
Denpasar Tahun 2010 – 2015 sebanyak 36 sasaran. Adapun tujuan dari misi – misi
Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Misi Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali,
bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama
b. Melestarikan dan mengembangkan budaya
c. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
d. Meningkatkan sportivitas dan kesegarana jasmani
e. Menata ruang kota yang nyaman dan terkendali
f. Mengelola sumber daya alam dan melestarikan fungsi lingkungan hidup
g. Meningkatkan kebersihan dan keindahan kota
2. Misi Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal
melalui Budaya Kreatif , bertujuan untuk :
a. Meningkatkan partisipasi mayarakat dalam pembangunan kota
b. Memberdayakan masyarakat kota dan institusi local
c. Meningkatkan rasa saling percaya dan mengharmoniskan antar kelompok
mayarakat, merukunkan umat Bergama dan melindungi masyarakat
3. Misi Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
11
Penegakan Supremasi Hukum (law enforcement), bertujuan untuk :
a. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa
b. Menicptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat
c. Meningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah
4. Misi Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare
society), bertujuan untuk :
a. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan
b. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kesehatan
c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan social
d. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan serta perlindungan
anak
e. Menanggulangi kemiskinan
f. Mengatur pos dan telekomunikasi
g. Meningkatkan pelayanan kependudukan dan keluarga berencana dan
keluarga sejahtera serta pemuda dan olah raga
h. Mencegah dan menanggulangi bencana
5. Misi Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi
Masyarakat melalui sistem Ekonomi Kerakyatan bertujuan untuk :
a. Mengembangkan Denpasar sebagai Kota Kreatif yang berbasis Budaya
Unggulan
b. Meningkatkan sarana dan prasarana (infrastruktur) dasar peremonomian
c. Meningkatan dan mengembangkan sarana dan sarana sistem perhubungan
d. Mengembangkan perumahan murah dan layak huni
e. Memberdayakan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
12
f. Merevitalisasi pertanian agar tetap berfungsi sebagai paru-paru kota
g. Mengelola peternakan, perikanan dan kelautan secara efektif dan efisien
h. Mengembangkan pariwisata berwawasan budaya unggul
i. Meningkatkan daya saing industry, iklim investasi, perdagangan dalam
negeri dan eksport
j. Meningkatkan perbaikan iklim ketenaga kerjaan dan perluasan jangkauam
transmigrasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
13
Penyusunan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) atau disebut
juga sebagai Indikator Kinerja Kunci sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun
sistem manajemen pemerintahan yang transparan, partisipasif, akuntabel dan
berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas
pelayanan publik dan daya saing daerah.
Hal ini sejalan dengan pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menyatakan bahwa asas – asas umum
penyelenggaraan Negara meliputi kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan
Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas dan
profesionalitas serta akuntabilitas. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintahan dalam Pasal 3 antara
lain disebutkan disebutkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib menetapkan
indikator kinerja utama di lingkungan masing – masing dan Pasal 4 (3) disebutkan
antara lain Gubernur/Bupati/Walikota wajib menetapkan indikator kinerja utama untuk
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD)
serta Unit Kerja Mandiri di bawahnya. Berkenaan dengan hal tersebut, maka
ditetapkan Peraturan Walikota Denpasar Nomor 19 Tahun 2012 tentang Indikator
Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, dimana Indikator
Kinerja Utama ini mempunyai manfaat sangat penting, disamping sebagai dokumen
tolak ukur kinerja utama, juga untuk menunjukkan target – target yang harus dicapai
berdasarkan tolak ukur indikator kinerja yang telah ditetapkan. Ringkasan Indikator

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
14
Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 1.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan,
bahwa Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, diharapkan komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi
dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi
pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk
kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun
sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup
outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Adapun Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kota Denpasar sebagai
berikut:

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
15
SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
(1) (2) (3)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan local
Persentase sampah yang terangkut
100%
Persentase Kawasan Hijau 30%
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
1 penghargaan
persentase pengelolaan sampah swadaya
20%
Luas Taman di Kota Denpasar
166.873 m2
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian
Jumlan Sanggar Tari yang mengikuti pentas budaya
120 sanggar tari
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Kelulusan
- SD/MI 100%
- SMP/MTs 100%
- SMA/SMK/MA 100%
Angka Putus Sekolah - SD/MI 0,00%
- SMP/MTs 0,00% - SMA/SMK/MA 0,00%

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
16
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
100%
Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang)
100%
Persentase pasangan usia subur yang ikut KB aktif
83.31%
Jumlah PMKS yang tertangani
474 Orang
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85
Skor Lakip Kota Denpasar 66
Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu lintas
400
angka kecelakaan 200 Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
100%
Prosentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
100%
Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran
90%
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70%
Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi (AKB)
26/1000 KH
Angka Kematian Ibu (AKI) Melahirkan
90/100.000 KH
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
240/100.000 penduduk
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
80%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100%
Umur harapan hidup 73,01

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
17
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota Denpasar
Rp.724.497.965.131,00
Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga
Miskin 1000
Prevalensi gizi buruk pada balita
3,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha
Jumlah produksi padi 28.775 Ton
Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton
Jumlah konsumsi protein hewani
15,26 gr/kapita/hari
Jumlah produksi perikanan tangkap
789,20 ton
Jumlah produksi perikanan budidaya
1013,5 ton
Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun
Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2%
Nilai Ekspor Bersih $
364,816,843.78
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
3 Inovasi
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
80%
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang
tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintahan Kota Denpasar
mencakup penentuan kebijakan dan program. Kebijakan pada dasarnya merupakan
ketentuan – ketentuan yang telah disepakati pihak – pihak terkait dan ditetapkan oleh
yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau penunjuk bagi setiap
kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Sedangkan program adalah kumpulan kegiatan – kegiatan
nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian
sasaran adalah sebagai berikut :

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
18
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan sarana dan
prasarana persampahan serta
mengembangkan sumber daya
manusia melalui pendidikan dan
pelatihan
2. Meningkatkan perans serta
masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan persampahan
3. Memperindah wajah kota dengan
peningkatan pemeliharaan dan
penataan taman kota
4. Meningkatkan peranan
masyarakat dalam pengelolaan
kebersihan dan keindahan kota
1. Program peningkatan kinerja
pengelolaan persampahan
2. Program perlindungan dan konservasi
sumber daya alam
3. Program pengembangan dan
pengelolaan pertamanan
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan kecintaan
masyarakat terhadap budaya
2. Reaktualisasi nilai – nilai
kearifan local sebagai salah satu
dasar pengembangan etika
pergaulan sosial untuk
memperkuat identitas Nasional
1. Program pengembangan budaya
2. Program pengembangan nilai budaya
3. Program pengembangan kekayaan
budaya
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan partisipasi 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
1. Meningkatnya kebersihan dan keindahan Kota Denpasar
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan
2.
2. Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan
budaya
3.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
19
pendidikan masyarakat miskin
pada jenjang wajib belajar
pendidikan dasar sembilan
tahun melalui jalur formal atau
non formal termasuk melalui
upaya penarikan kembali siswa
putus sekolah jenjang SD
termasuk SDLB, MI, paket A dan
jenjang SMP/MTs/paket B serta
lulusan SD termasuk SDLB, MI,
paket A yang tidak melanjutkan
kejenjang pendidikan
SMP/MTs/paket B
2. Menurunkan secara signifikan
jumlah penduduk yang buta
aksara melalui tingkatan
intensifikasi perluasan akses
dan kualitas penyelenggaraan
pendidikan keaksaraan
fungsional yang didukung
dengan upaya penurunan angka
putus sekolah khususnya pada
kelas – kelas awal jenjang SD
termasuk SDLB dan MI atau yang
sederajat serta mengembangkan
budaya baca untuk menghindari
terjadinya buta aksara kembali
dan menciptakan masyarakat
belajar
3. Meningkatkan ketersediaan
pendidik dan tenaga
kependidikan dalam jumlah dan
kualitas yang memadai untuk
dapat melayani kebutuhan
pendidikan bagi masyarakat
miskin
2. Program wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
3. Program pendidikan menengah
4. Program pendidikan non formal
5. Program meningkatkan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
20
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatnya kualitas hidup
bagi PMKS terhadap pelayanan
sosial dasar, fasilitas pelayanan
public dan jaminan
kesejahteraan sosial
2. Mengembangkan dan
menyelaraskan kebijakan untuk
penanganan masalah – masalah
strategis yang menyangkut
masalah kesejahteraan social
3. Meningkatkan kualitas
pelayanan dan bantuan dasar
kesejahteraan sosial bagi PMKS
4. Meningkatkan prakarsa dan
peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha
dan orsos atau LSM dalam
penyelenggaraan pembangunan
kesejahteraan social secara
terpadu dan bekelanjutan
5. Memperkuat kelembagaan,
koordinasi , dan jaringan
pengarusutamaan gender dan
anak dalam perencanaan
pelaksanaan, pemantuan dan
evaluasi dari berbagai kebijakan,
program dan kegiatan
pembangunan di segala bidang
termasuk pemenuhan komitmen
– komitmen Internasional,
penyediaan data dan statistik
gender serta peningkatan
1. Program pemberdayaan fakir miskin
dan PMKS
2. Program pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan sosial
3. Program pembinaan penyandang
cacat dan trauma
4. Program pemberdayaan
kelembagaan kesejahteraan sosial
5. Program penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak
6. Program Keluarga Berencana
4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
21
partisipasi masyarakat
6. Mengendalikan tingkat kelahiran
penduduk melalui upaya
memaksimalkan akses dan
kualitas pelayanan KB terutama
bagi keluarga miskin
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Menuntaskan penanggulangan
penyalahgunaan kewenangan
dalam bentuk praktek – praktek
KKN
2. Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan administrasi
Negara
3. Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan
1. Program penerapan prinsip – prinsip
penerapan kepemerintahan yang baik
2. Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
3. Program penataan peraturan perundang
– undangan
4. Program peningkatan kualitas
pelayanan publik
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan kelancaran
pelayanan angkutan jalan secara
terpadu
2. Pemasangan fasilitas dan rambu
jalan
3. Meningkatkan keselamatan lalu
lintas jalan secara komprehensif
dan terpadu dari berbagai aspek
(pencegahan, pembinaan dan
penegakan hukum, penanganan
1. Program pembangunan prasarana dan
fasilitas perhubungan
2. Program rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan
jalan
3. Program pengendalian dan pengamanan lalu
lintas
4. Program peningkatan kelayakan
pengoperasian kenaraan bermotor
5. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
6. Terwujudnya sistem transportasi yang tertib

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
22
dampak kecelakaan dan daerah
rawan kecelakaan, sistem
informasi kecelakaan lalu lintas
dan kelayakan sarana serta ijin
pengemudi di jalan)
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Memantapkan pelaksanaan tertib
administrasi kependudukan dan
catatan sipil
1. Program penataan administrasi
kependudukan
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan pelayanan
kesehatan masyarakat miskin
2. Meningkatkan pengetahuan
masyarakat miskin tentang
pencegahan penyakit menular,
lingkungan sehat, kelangsungan
dan perkembangan anak, gizi
keluarga, serta perilaku hidup
sehat
3. Mengutamakan penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat
miskin seperti TBC, malaria,
rendahnya status gizi dan akses
kesehatan reproduksi
1. Program upaya kesehatan
masyarakat
2. Program pencegahan dan
pemberantasan penyakit
3. Program perbaikan gizi masyarakat
4. Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
5. Program kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan
7. Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan
kependudukan serta pencatatan sipil
8. Meningkatnya derajat kesehatan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
23
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Mengembangkan pariwisata
sebagai percepatan sebagai
lokomotif pembangunan
2. Meningkatkan pembangunan
industri dan perdagangan
terutama yang berskala mikro,
kecil dan menengah dengan pola
koperasi atas dasar ekonomi
kerakyatan serta pemberdayaan
lembaga perkreditan desa
1. Program pengembangan pemasaran
pariwisata
2. Program pengembangan destinasi
pariwisata
3. Program pengembangan sistem
pendukung usaha bagi usaha mikro
kecil menengah
4. Program penciptaan iklim usaha kecil
menengah yang kondusif
5. Program memperluas jangkauan
distribusi produk didalam dan luar
negeri
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Pemenuhan Hak atas Pangan
2. Pemenuhan Hak atas Layanan
Kesehatan
3. Pemenuhan Hak atas Pekerjaan
dan Usaha
1. Program Peningkatan Ketahanan
Pangan
2. Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
3. Program perbaikan gizi masyarakat
4. Program pemberdayaan usaha skala
mikro
9. Terwujudnya pengembangan perekonomian
10. Menurunnya Angka Kemiskinan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
24
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan dalam
kemampuan petani dan nelayan
serta pelaku pertanian dan
perikanan lain serta penguatan
lembaga pendukungnya
2. Pengamanan ketahanan pangan
1. Program peningkatan ketahanan
pangan
2. Program peningkatan produksi
pertanian atau perkebunan
3. Program pengembangan budidaya
perikanan
3. Meningkatkan produktivitas,
produksi, daya saing dan nilai
tambah produk pertanian serta
perikanan
11. Meningkatnya kualitas mutu dan ketersediaan pangan untuk masyarakat

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
25
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Mengembangkan usaha kecil dan
menengah (UKM) yang diarahkan
untuk memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, peciptaan
lapangan kerja, dan peningkatan
daya saing; sedangkan
pengembangan usaha mikro
diarahkan untuk memberikan
kontribusi dalam peningkatan
pendapatan pada kelompok
masyarakat berpendapatan
rendah
2. Memperluas basis dan
kesempatan berusaha serta
menumbuhkan wirausaha baru
berkeunggulan untuk mendorong
pertumbuhan, peningkatan ekspor
dan penciptaan lapangan kerja
3. Memperkuat kelembagaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip tata
kepemerintahan yang baik (good
governance) dan berwawasan
gender terutama untuk
memperbaiki lingkungan usaha
dan menyederhanakan prosedur
perijinan
1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil
Menengah yang kondusif
2. Program Pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif Usaha Kecil Menengah
3. Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi
12. Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, perdagangan
dalam negeri dan eksport

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
26
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan daya tarik industri
di bidang ekonomi kreatif
2. Meningkatkan jumlah
wirausahawan kreatif sebagai
lokomotif industri di bidang
ekonomi kreatif
3. Meningkatkan inovasi
bermuatan lokal untuk
menciptakan keunggulan
kompetitif
4. Menciptakan penghargaan HKI
(Hak Kekayaan Intelektual) dan
sosialisasi pentingnya HKI
5. Meningkatkan apresiasi
terhadap budaya bangsa dan
kearifan local
6. Meningkatkan kesadaran dan
penghargaan dunia internasional
terhadap produk kreatif
Indonesia dan daerah
1. Program peningkatan insan kreatif dan
pola pikir kreatif
2. Program pengembangan industri yang
unggul dipasar dalam negeri dan luar
negeri dengan peran dominan
wirausahawan lokal
3. Program pemanfaatan bahan baku
dalam negeri secara efektif bagi
industri di bidang ekonomi kreatif
4. Program peningkatan konsumsi
produk lokal dan pemasyarakatan HKI
13. Mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis budaya
unggulan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
1

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
27
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam melakukan pengukuran capaian kinerja, Pemerintah Kota Denpasar tahun 2015
masih mendasarkan format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara
realisasi capaian indicator kinerja dengan target indicator kinerja sasaran yang telah
ditetapkan dalam perjanjian kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015.
Adapun tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka menilai
keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kota Denpasar
sebagai Kota Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan Menuju
Keharmoniasan. Guna mempermudah interprestasi atas pencapaian indikator kinerja
sasaran Pemerintah Kota Denpasar, maka digunakan skala nilai peringkat kinerja yang
mengacu pada formulir table VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah sebagai berikut :

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
28
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1. 91 ≥ Sangat Tinggi
2. 76 ≤ 90 Tinggi
3. 66 ≤ 75 Sedang
4. 51 ≤ 65 Rendah
5 ≤50 Sangat Rendah
Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Kategori Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
No. Katagori Nilai Angka Interpretasi
1 AA > 85-100 Memuaskan
2 A > 75-85 Sangat Baik
3 B > 65-75 Baik
4 CC > 50-65 Cukup Baik
5 C > 30-50 Agak Kurang
6 D 0-30 Kurang

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
29
METODE PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi
sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan
rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan
rumus:
Atau:
Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan
evaluasi atas kinerja, maka evaluasi kinerja tersebut juga menyajikan perbandingan
capaian kinerja pada tahun sebelumnya.
Capaian indikator kinerja = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑋 100%
Capaian indikator kinerja = 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎−(𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖−𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎)
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑋 100%
Capaian indikator kinerja = (2𝑥 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎)−𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑋 100%

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
30
Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun
2015 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja,
melalui pengukuran tingkat pencapaian IKU, dan kinerja sasaran (PK) yang
merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah
ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam IKU dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT),
dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja
kegiatan yang berhubungan dengan sasaran tersebut. Pengukuran pencapaian
sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.
CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA DENPASAR
Persentase sampah Kota Denpasar yang terangkut
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan
kearifan lokal. Kegiatan pengangkutan sampah menghasilkan data berupa data
kapasitas sampah yang dapat diangkut oleh armada DKP dan total volume sampah
Kota Denpasar yang dibuang ke TPA Suwung. Total sampah Kota Denpasar yang
terbuang ke TPA Suwung berdasarkan angkutan sampah dari armada DKP, Swakelola,
PD, Pasar, Dinas PU dan Swasta mencapai 1.294.696 m3 atau terealiasasi sebesar
96,92% dari perkiraan sampah Kota ini berarti sisa sampah yang belum terbuang ke
TPA merupakan sampah tercecer yang belum dijangkau oleh layanan DKP ataupun
TUJUAN 1 : MISI PENGUATAN JATI DIRI MASYARAKAT KOTA
DENPASAR BERLANDASKAN BUDAYA BALI
Sasaran Strategis 1.1 : Terciptanya Kawasan Kota yang Bersih, Indah dan
lestari berdasarkan kearifan lokal

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
31
masyarakat. Berikut data sampah yang dibuang ke TPA Suwung selama Tahun 2011-
2015 :
Tahun Volume sampah
Kota Denpasar
(m3)
Sampah ke TPA
Suwung (m3)
%
2011 1.151.341,40 933.353 81,06%
2012 1.175.161,30 986.505 83,94%
2013 1.217.494,00 1.070.308 87,91%
2014 1.280.299,55 1.247.769 97,46%
2015 1.335.819,48 1.294.696 96,92%
Terjadinya penurunan pengangkutan sampah ke TPA Suwung bila dibandingkan
dengan pengangkutan sampah dari Tahun 2014 disebabkan karena adanya
pengolahan sampah di TPS 3R menjadi kompos, bio gas dan sampah an organik yang
bisa didaur ulang, serta pembentukan Bank-Bank Sampah, Swakelola Sampah sesuai
dengan Undang-Undang 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan PP No.81
Tahun 2012 pengelolaan sampah 3R. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh rata-rata
sampah kota Denpasar yang dapat ditangani 5 tahun terakhir hanya sebesar 87,78%
0
500000
1000000
1500000
Tahun2011
Tahun2012
Tahun2013
Tahun2014
Tahun2015
Perbandingan Volume Sampah Kota Denpasar dengan Volume Sampah yang
diangkut
volume sampah Kota Denpasar
sampah ke TPA Suwung
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Tahun2011
Tahun2012
Tahun2013
Tahun2014
Tahun2015
Persentase Capaian Kinerja
Persentase Capaian Kinerja

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
32
dan sisanya tidak tertangani oleh pelayanan kebersihan DKP Kota Denpasar,
masyarakat dan swasta. Sisa sampah tersebut harus segera ditangani agar tidak
mengganggu keindahan wajah kota dan tidak menimbulkan lingkungan kotor dan
tidak sehat. Pelaksanaan pengangkutan sampah dari sumber ke TPA dilakukan oleh
DKP, PD Pasar, Swakelola, Swasta dan DPU Kota Denpasar. Jumlah volume sampah
Kota Denpasar yang terangkut dari sumber ke TPA sebesar 1.294.696 m3 yang
diantaranya DKP 1,065.016 m3, PD Pasar 41.970 m3, Swakelola 46.298 m3, Swasta
111.016 m3 dan DPU Kota Denpasar 30.396 m3. Target pengangkutan sampah hanya
dilakukan 97% dari volume sampah kota setahun yaitu sebesar 1.295.744,90 m3
karena belum dapat menjangkau seluruh wilayah Kota Denpasar.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat
dari anggaran program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan
kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, peningkatan
operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, pengembangan
teknologi pengolahan persampahan, bimbingan teknis persampahan, peningkatan
peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan dan penyediaan jasa pelayanan kebersihan dengan target anggaran
sebesar Rp. 44.656.961.520,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.41.800.163.560,00
sehingga capaian kinerja anggaran sebesar 93,60%
Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar
Kawasan hijau di Kota Denpasar merupakan Ruang terbuka hijau atau area
memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
33
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam di Kota Denpasar.
Penyediaan dan pemanfaatan RTH dalam RTRW Kota/RDTR Kota/RTR Kawasan
Strategis Kota/RTR Kawasan Perkotaan, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya
ruang yang cukup bagi:
kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis;
kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi;
area pengembangan keanekaragaman hayati;
area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan di kawasan perkotaan;
tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;
tempat pemakaman umum;
pembatas perkembangan kota ke arah yang tidak diharapkan;
pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;
penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta
kriteria pemanfaatannya;
area mitigasi/evakuasi bencana; dan
ruang penempatan pertandaan (signage) sesuai dengan peraturan
perundangan dan tidak mengganggu fungsi utama RTH tersebut.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
34
Adapun realisasi Jumlah Persentase
Kawasan Hijau di Kota Denpasar pada
Tahun 2015 adalah sebesar 36,28%
dari Target sebesar 30%, sehingga
capaian kinerja sebesar 120,93%. Hal
tersebut juga menunjukan terjadi
peningkatan persentase kawasan hijau
dibandingkan tahun lalu, Tahun 2014 sebesar 36%.
Untuk mendukung indikator tersebut dan juga dalam rangka meningkatkan keindahan
dan keteduhan dari pohon penghijauan di Kota Denpasar maka dilakukan penanaman
bibit pohon perindag atau pohon penghijauan yang tersebar di wilayah Kota Denpasar,
khususnya di ruas jalan baru dan ruas jalan yang pohon penghijauannya sudah tua,
bibit pohon tersebut di tanam sebagai peremajaan.
Pada tahun 2015 telah disediakan 31.155 bibit pohon yang terdiri dari jenis pohon
aspek estetika seperti jempiring, puring, jaburan, andong, palem kuning dan sejenis
lainnya sebanyak 27.405 pohon, bibit pohon penghijauan seperti tabebuya dan
trambesi sebanyak 600 pohon, dan 3.150 pohon tanaman langka seperti intaran,
majegau, nagasari, sandat dan cempaka.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator ini dapat dilihat
pada anggaran program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pemeliharan
ruang terbuka hijau dengan target anggaran sebesar Rp. 1.825.000.000,00 dengan
realisasi anggaran Rp. 1.388.043.750,00 sehingga capaian kinerja keuangan sebesar
76,06%.
36%
36%
36%
36%
36%
36%
36%
Persentase Kawasan Hijau
Perbandingan Persentase Kawasan Hijau Tahun 2014 dan 2015
Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
35
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
Keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar dalam menjaga kebersihan lingkungan serta
menciptakan suasana nyaman dengan melibatkan langsung masyarakat serta peran
serta pihak swasta telah berbuah manis dengan diraihnya penghargaan tertinggi
dibidang pengelolaan kebersihan yakni penghargaan Trophy Adipura Kategori Kota
Besar. Denpasar berhasil menduduki peringkat dua setelah Kota Malang dan posisi
ketiga diduduki oleh Kota Banjarmasin, selain itu Kota Denpasar juga berhasil
memperoleh 3 Besar Predikat Plakat Adipura kategori Pasar Terbaik di Indonesia.
Penghargaan bergengsi dibidang Lingkungan Hidup (LH) ini diserahkan langsung oleh
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah kepada Pemerintah
Kota/Kabupaten dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik maupun
pengelolaan lingkungan perkotaan pada ruang terbuka hijau yang bersih, sehat, dan
asri. Melalui penghargaan Adipura diharapkan Bupati dan Walikota dapat terus
memotivasi masyarakat di daerahnya untuk selalu berperilaku dan berbudaya hidup
bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, baik secara individu
maupun kelompok. Penghargaan Adipura bukan satu-satunya tujuan, namun filosofi
yang terkandung didalamnya adalah terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, dan
asri yang benar-benar dirasakan manfaatnya secara nyata oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Keberhasilan Denpasar meraih Trophy Adipura juga tidak terlepas dari pengembangan
bank sampah yang telah tersebar di empat kecamatan dan Banjar-banjar, untuk
menampung dan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Disamping itu

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
36
Denpasar merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang melakukan inovasi
dalam pengelolaan sampah dengan meluncurkan program ATM Sampah. Saat ini yang
perlu ditingkatkan kembali kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah untuk
menjadi peluang bisnis, karena sampah anorganik dapat diolah dengan penerapan
sistem 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Hal ini perlu ditingkatkan untuk
menjadikan Denpasar sebagai kota yang bersih dan hijau. “Kedepan saya berharap
dengan diraihnya prestasi ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk berbuat yang
lebih baik. Dan yang lebih penting masyarakat itu sadar bahwa kebersihan,
kenyamanan, dan kelayakan Kota Denpasar bergantung pada penghuninya sendiri,
dengan demikian motto “Denpasar Kotaku Rumahku” akan dapat terwujud dengan
baik.
Persentase Pengelolaan Sampah Swadaya
Produksi sampah Kota Denpasar Tahun 2015 sebesar 1.335.819,48 m3 atau sebesar
333.954,87 ton/tahun, dengan kehadiran Bank sampah dan Kelompok swakeleola
mampu mengurangi 13% sampah yang terbuang ke TPA sebesar 71,83 m3 atau
17.825 ton per hari. Hal tersebut juga menunjukan angka yang sama dengan Tahun
2014 yaitu 13%.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator tersebut dapat
dilihat pada anggaran program Pengembangan Kinerja pengelolaan persampahan
dengan kegiatan Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan dengan jumlah relaisasi anggaran Tahun 2015 sebesar Rp.
572.405.000,00 dari target Rp. 522.527.500,00 sehingga capaian kinerja
keuangannya sebesar 91%.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
37
Luas Taman di Kota Denpasar
Dalam rangka meningkatkan keindahan Kota Denpasar maka dilaksanakan
pemeliharaan dan penataan Taman yang berbudaya dan kreatif. Adapun luas taman
di Kota Denpasar pada Tahun 2015 seluas 166.873 m2 dari target yang telah
ditetapkan seluas 166.873 m2 sehingga capain kinerjanya sebesar 100%.
Adapun luas taman di Kota Denpasar terdiri dari :
1. taman lapangan : 69.970 m2
2. taman telajakan : 43.550 m2
3. taman median : 53.353 m2
Dalam menjaga keindahan taman Kota Denpasar maka dilakukan kegiatan sebagai
berikut :
1. Pemeliharaan air mancur di Kota Denpasar
2. Pemeliharaan kanstein median jalan di Kota Denpasar
3. Pemeliharaan Lapangan Upacara Lumintang
4. Pemeliharaan ornamen taman lepas (pot, ball platen, topeng, kayon,
wayang)
5. Pemeliharaan sistem penyiraman lapangan badung dan fasilitas umum
lainnya
6. Pemeliharaan pagar tanaman
7. Pemeliharaan taman median Jl. By Pass Ngurah Rai
8. DED penataan taman batas-batas kota
9. Penataan taman patung titi banda jalan By. Pass Ngurah Rai
10. Pengawasan penataan taman patung titi banda Jl. By Pass Ngurah Rai
11. Penataan Taman Kota

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
38
Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator kinerja ini
dapat dilihat dari jumlah anggaran dari program pengelolaan ruang terbuka hijau
dalam kegiatan pengembangan taman rekreasi kota dan pengembangan pengolahan
taman kota menjadi taman tematik kota Budaya, dengan jumlah target anggaran
tahun 2015 sebesar Rp. 3.948.709.000, dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
3.710.316.000 sehingga capaian kinerja sebesar 93,96%.
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan
kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
Masih terpelihara dan lestarinya kebudayaan Bali tidak terlepas dari adanya upaya
penggalian, pelestarian dan pemberdayaan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota
Denpasar melalui lembaga-lembaga tradisional maupun organisasi kesenian secara
berkelanjutan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota
Denpasar. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan tentunya juga harus
dilestarikan dan dikembangkan. Untuk tetap mempertahankan, memelihara dan
mengembangkan kesenian Bali diperlukan peran serta seluruh komponen masyarakat
baik itu pemerintah maupun masyarakat termasuk sekaa kesenian, seniman dan
budayawan. Peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan
kesenian bali dilibatkan dalam penyelenggaraan festival budaya daerah.
Sasaran Strategis 1.2 : Terwujudnya Pelestarian dan Pengembangan
Kekayaan Budaya Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya
Unggulan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
39
Dimana realisasi Tahun 2015 jumlah peran serta sekaa kesenian yang terlibat dalam
penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 82 sekaa kesenian dari target
sebanyak 100 sekaa kesenian sehingga capaian kinerja sebesar 82%.
Pada Renstra Dinas Kebudayaan terdapat target selama 5 tahun, dari Tahun 2010-
2015 dimana target jumlah peran sekaa kesenian yang terlibat dalam
penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 500 sekaa kesenian, namun
realisasinya hingga tahun 2015 tercapai sebanyak 481 sekaa kesenian, sehingga
capaian kinerja sebesar 92,54%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Indikator
Kinerja Utama
Target
Renstra
Capaian/Realisasi Capaian
Akhir
Renstra
Capaian
(%) 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah peran
serta Sekaa
Kesenian yang
terlibat dalam
penyelenggaraan
festival budaya
daerah
500
Sekaa
Kesenian
89 Sekaa
Kesenian
117
sekaa
kesenian
87
sekaa
kesenian
106
sekaa
kesenian
82
sekaa
ksenian
481
sekaa
kesenian
92,54%
Adapun jumlah anggaran
yang digunakan untuk
mendukung indikator ini
dapat dilihat dari
anggaran program
Pengembangan Nilai
Budaya dengan kegiatan
0
20
40
60
80
100
120
140
Jumlah Peran Serta Sekaa Kesenian yang terlibat dalampenyelenggaraan Festival Budaya Daerah
Perbandingan setiap tahun peran serta sekaa keseniaan
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
40
Pelestarian dan aktualisasi seni budaya daerah, penyusunan kebijakan tentang budaya
daerah lokal, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, pemberian dukungan
penghargaan dan kerjasama di bidang budaya, pemberian penghargaan dalam rangka
pengembangan wawasan seni sastra dan budaya lokal, penyelenggaraan kreatifitas
seni, fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah, pelaksanaan pengembangan
nilai budaya, dan pengembangan kreatifitas seni budaya daerah dan Pembinaan
kelompok kesenian. Dari program kegiatan tersebut terdapat target jumlah anggaran
Tahun 2015 sebesar Rp. 2.709.398.995,00 dengan realisasi sebesar
Rp.2.652.700.900,00 sehingga capaian kinerja keungan sebesar 98%.
Jumlah Sanggar Tari yang Mengikuti Pentas Budaya
Sejak pencanangan Denpasar sebagai Kota berwawasan budaya, berbagai program di
berbagai sektor kehidupan masyarakat dirancang dengan landasan kebudayaan Bali
sebagai jati diri, salah satu peneyelenggaraan berbagai event dengan melibatkan
peran serta masyarakat sebagai ajang kreativitas masyarakat yang berbasis budaya
unggulan di Kota Denpasar. Hal tersebut berkaitan dengan terwujudnya pelestarian
dan pengembangan kekayaan budaya Kota Denpasar, maka untuk mengukur hal
tersebut digunakan juga indikator jumlah sanggar tari yang mengikuti pentas budaya
di Kota Denpasar dengan target tahun 2015 sebanyak 120 sanggar tari dengan
realisasi sebanyak 120 sanggar tari, sehingga capaian kinerjanya 100%. Hal ini

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
41
menunjukan peningkatan jumlah sanggar tari yang mengikuti pentas dari Tahun
sebelumnya, Tahun 2014 yang terealisasi sebanyak 11 sanggar tari.
Adapun beberapa faktor penentu keberhasilan tercapainya sasaran ini antara lain:
1. Masyarakat Kota Denpasar masih tetap mencintai serta mempunyai kesadaran
untuk memelihara dan mempertahankan tradisi yang telah diwariskan dari
generasi ke generasi
2. Nuansa tradisi masih tampak
mewarnai penampilan Kota Denpasar
sebagai kota budaya karena adanya
komitmen dari pemerintah untuk
menyediakan ruang public yang dapat
mendorong kretivitas masyarakat
3. Adanya perhatian serius dari pemerintah Kota Denpasar dalam upaya menggali,
melestarikan dan memberdayakan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota
Denpasar secara berkelanjutan agar tetap tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Dimana generasi muda telah dilatih berkesenian sejak usia dini baik seni tabuh,
seni tari maupun seni rupa, sehingga kreativitas seni dan budaya dapat tumbuh
dan berkembang secara berjenjang dan berkesinambungan melalui lembaga
tradisional maupun organisasi kesenian.
114
115
116
117
118
119
120
121
Jumlah sanggar tari
Perbandingan Jumlah Sanggar Tari yang mengikuti Pentas dari Tahun 2014-2015
Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
42
Persentase penduduk yang berusia > 15 Tahun melek Huruf
Persentase angka melek huruf pada Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar
98,50%, jika dibandingkan capaian di Tahun 2014 sebesar 97,95%. Capaian angka
melek huruf di Kota Denpasar, jika dibandingkan dengan pemerintah kabupaten lain
di Bali menduduki capaian yang tertinggi, hal ini tergambar dalam tabel berikut :
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki dan
Perempuan
Jembrana 96,52% 88,89% 92,65%
Tabanan 97,27% 86,32% 91,64%
Badung 95,80% 88,72% 92,30%
Gianyar 95,83% 85,03% 90,44%
Klungkung 92,35% 76,81% 84,47%
Bangli 92,71% 80,98% 86,85%
Karangasem 89,18% 69,23% 79,15%
Buleleng 98,86% 84,39% 90,53%
Denpasar 99,45% 96,37% 97,95%
TUJUAN 2 : MISI MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT KOTA DENPASAR
BERLANDASKAN KEARIFAN LOKAL MELALUI BUDAYA KRATIF
Sasaran Strategis 2.1 : Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
43
Sumber : Bali Dalam Angka 2014
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka partisipasi kasar merupakan rasio jumlah siswa berapapun usianya yang
sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok
usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Adapun angka partisipasi
kasar dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel
di bawah ini:
Angka Partisipasi Kasar (APK) Target Realisasi Capaian Kinerja
- SD/MI/Paket A 100% 229,24% 229,24%
- SMP/MTs/PaketB 100% 107,58% 107,58%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100% 102,94% 102,94%
0
50
100
150
laki-laki dan perempuan
Chart Title
Jembrana Tabanan Badung
Gianyar Klungkung Bangli
Karangasem Buleleng Denpasar

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
44
Pada jenjang SD diperoleh realisasi APK
Tahun 2015 sebesar 229,24% dari target
sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya
sebesar 229,4%. Hal tersebut menunjukan
peningkatan APK dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya seperti Tahun 2014
sebesar 104,64% dan pada Tahun 2013 sebesar 159,51%.
Pada jenjang SMP diperoleh realisasi APK
Tahun 2015 sebesar 107,58% dari target
sebesar 100%, sehingga capaian
kinerjanya sebesar 107,58%. Hal tersebut
menunjukan terjadinya penurunan APK
jenjang SMP dibandingkan Tahun 2014
sebesar 107,65% dan Tahun 2013 sebesar
133,08% .
Pada jenjang SMA diperoleh realisasi APK Tahun
2015 sebesar 102,94% dari target sebesar 100%,
sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,94%. Hal
tersebut menunjukan terjadinya peningkatan APK
jenjang SMA dibandingkan Tahun 2014 sebesar
102,67%, namun terjadi penurunan dibandingkan
Tahun 2013 sebesar 115,63% .
0.00%
50.00%
100.00%
150.00%
200.00%
250.00%
Angka Partisipasi Kasar
Perbandingan APK Jenjang SD Tahun 2013 -2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
140.00%
Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMP
Perbandingan APK Jenjang SMP Tahun 2013 -2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
95.00%
100.00%
105.00%
110.00%
115.00%
120.00%
Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMA
Perbandingan APK Jenjang SMA Tahun 2013 -2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
45
Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan MDGs
dalam mengukur pencapaian kesetaraan gender di bidan pendidikan. Adapun angka
partisipasi murni dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat
pada Tabel sebagai berikut :
Angka Partisipasi Murni (APM) Target Realisasi Capaian Kinerja
- SD/MI/Paket A 100% 168,76% 168,76%
- SMP/MTs/Paket B 100% 79,15% 79,15%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100% 69,97% 69,97%
Pada jenjang SD diperoleh realisasi
APM Tahun 2015 sebesar 168,76%
dari target sebesar 100% sehingga
capaian kinerja sebesar 168,76%. Hal
tesebut juga menunjukan terjadinya
peningkatan APM dibandingkan
Tahun 2014 yang hanya sebesar 96,80% dan Tahun 2013 sebesar 138,85%.
0.00%
50.00%
100.00%
150.00%
200.00%
Angka Partisipasi Murni
Perbandingan APM Jenjang SDTahun 2013-2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
46
Pada jenjang SMP diperoleh realisasi APM Tahun 2015 sebesar 79,15% dari target
sebesar 100% sehingga capaian kinerja
sebesar 79,15%. Hal tesebut juga
menunjukan terjadinya penurunan APM
dibandingkan Tahun 2014 sebesar
97,10% dan Tahun 2013 sebesar
94,16%.
Pada jenjang SMA diperoleh realisasi
APM Tahun 2015 sebesar 69,97%
dari target sebesar 100% sehingga
capaian kinerja sebesar 69,97%. Hal
tesebut juga menunjukan terjadinya
penurunan APM dibandingkan Tahun
2014 sebesar 95,50% dan Tahun
2013 sebesar 78,17%.
Angka Kelulusan Siswa
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Kinerja
Angka Kelulusan
- SD/MI 100% 73,27% 73,27%
- SMP/MTs 100% 103,27% 103,27%
- SMA/SMK/MA 100% 89,10% 89,10%
94.16% 97.10%
79.15%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Angka Partisipasi Murni
Perbandingan APM Jenjang SMPTahun 2013-2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Angka Partisipasi Murni
Perbandingan APM Jenjang SMATahun 2013-2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
47
Angka kelulusan siswa pada
jenjang SD pada Tahun 2015
sebesar 73,27% dengan target
100% sehingga capaian
kinerjanya 73,27%. Hal tersebut
menunjukan terjadinya
penurunan angka kelulusan pada tahun 2015, dibandingkan dengan Tahun 2014
sebesar 99,45% dan Tahun 2013 sebesar 99,29%.
Sedangkan angka kelulusan siswa pada jenjang SMP Tahun 2015 sebesar 103,27%
dari target 100% sehingga capaian kinerja sebesar 103,27%. Hal tersebut
menunjukan terjadinya peningkatan pada Tahun 2015 dibandingkan pada Tahun 2014
sebesar 97,10% dan Tahun 2013 sebesar 99,02%.
Angka Kelulusan pada Jenjang SMA Tahun 2015 sebesar 89,10% dari target 100%
sehingga capaian kinerja sebesar 89,10%. Hal tersebut menunjukan penurunan angka
kelulusan siswa pada Jenjang SMA dibandingkan Tahun 2014 yang sebesar 99,07%
dan Tahun 2013 yang sebesar 99,02%.
Angka Putus Sekolah (APS)
Angka putus sekolah merupakan proporsi anak sekolah yang sudah tidak
bersekolah lagi atau tidak menamatkan jenjang pendidikan tertentu. Semakin kecil
angka putus sekolah menunjukan semakin baik kemajuan pembangunan dan kondisi
bidang pendidikan pada suat wilayah. Adapun angka putus sekolah di Kota Denpasar
pada Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
0.00%
50.00%
100.00%
150.00%
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Angka Kelulusan Jenjang SD - SMA di Kota Denpasar Tahun 2013 -2015
Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
48
Indikator kinerja utama Target Realisasi Capaian Kinerja
Angka Putus Sekolah
- SD/MI 0,00% 0,00% 100%
- SMP/MTs 0,00% 0,02% 99,98%
- SMA/SMK/MA 0,00% 0,18% 99,82%
Angka putus sekolah pada Jenjang SD
pada Tahun 2015 sebesar 0,00% dari
target 0,00% sehingga capaian kinerja
sebesar 100%. Hal tersebut
menunjukan penurunan angka putus
sekolah pada jenjang SD dibandingkan
Tahun 2014 sebesar 0,0035% dan Tahun 2013 sebesar 1,09%.
Angka putus sekolah pada Jenjang SMP pada Tahun 2015 sebesar 0,02% dari target
0,00% sehingga capaian kinerja sebesar 99,98%. Hal tersebut menunjukan
peningkatan angka putus sekolah pada jenjang SD dibandingkan Tahun 2014 sebesar
0,018% dan terjadi penurunan APS dibandingkan
Tahun 2013 sebesar 0,04%.
Angka putus sekolah pada Jenjang SMA pada
Tahun 2015 sebesar 0,18% dari target 0,00%
sehingga capaian kinerja sebesar 99,82%. Hal
tersebut menunjukan angka yang sama dengan Tahun 2014 sebesar 0,18%.
Adapun jumlah anggaran yang mendukung keseluruhan indikator-indikator
dapat dilihat pada anggaran program Pendidikan Anak Usia Dini, Wajib Belajar
0.0000%
0.5000%
1.0000%
1.5000%
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
APS Jenjang SD - SMP Kota Denpasar Tahun 2013 -2015
Jenjang SD Jenjang SMP
0.0000%
0.1000%
0.2000%
Tahun 2014 Tahun 2015
APS Jenjang SD - SMP Kota Denpasar Tahun 2013 -2015
Jenjang SMA

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
49
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Pendidikan Menengah, Manajemen Pelayanan
Penidikan, Pendidikan Non Formal, Peningkatan sarana dan prasarana aparatur,
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Pengembangan Budaya Baca, Pengelolaan Keragaman Budaya, Peran
serta Kepemudaan, Pengembangan wawasan kebangsaan, dan Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olahraga, dengan Jumlah realisasi anggaran Tahun 2015 sebesar
dari Rp. 79.380.457.514,00 target sebesar Rp. 97.232.586.447,00 sehingga capaian
kinerja keuangannya sebesar 81,6%.
Persentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan kekerasan
Jumlah pengaduan/laporan yang ditindaklanjuti oleh Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A )sama dengan Jumlah
pengaduan/laporan yang masuk ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak ( P2TP2A ) artinya semua pengaduan yang di masuk ke
P2TP2A sudah ditangani dengan baik sesuai denagn prosedur yang berlaku. Jumlah
kasus yang di tangani tahun 2014 adalah 44 kasus sedangkan kasus yang di tangani
tahun 2015 adalah 107 kasus
Kendala :
Kendala yang di hadapi adalah belum terkoordinasikan dengan baik lembaga lembaga
yang berperan dalam meminimalisir kasus kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT )
Jalan keluar :
Sasaran Strategis 2.2 : Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Pendidikan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
50
Upaya yang dilakukan sebagai jalan keluar adalah melakukan sosialisasi kepada
masyarakat Kota Denpasar dengan memafaatkan sumber daya yang tersedia di Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar
Adapun Jumlah Anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator tersebut dapat
dilihat pada program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
dengan kegiatan fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan
perempuan dan anak (P2TP2A), Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan anak, peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan
perempuan dan anak, selain itu juga terdapat program peningkatan kualitas hidup
dan perlindungan perempuan dengan kegiatan pelaksanaan kebijakan perlindungan
perempuan di Daerah, sosialisasi sistem pencatatan dan Pelaporan KDRT dan kegiatan
fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan. Dengan total
jumlah anggaran program kegiatan sebesar Rp. 1.120.183.200,00 dengan capaian
kinerja keuangan sebesar 100%.
Persentase penanganan Trapiking (Penjualan Orang)
Persentase penanganan trapiking (penjualan orang) pada Tahun 2015 sebanyak
100%, karena jumlah kasus penjualan orang pada Tahun 2015 sebanyak 0 kasus
sehingga capaian kinerja penanganan
trapiking menjadi 100%. Hal tersebut
menujukan angka yang sama dengan
Tahun 2014 yaitu sebanyak 0 kasus
penjualan orang, dengan capaian
kinerjanya sebanyak 100%.
0%
50%
100%
150%
Persentase Penanganan Trapiking
Persentase Penanganan Trapiking Tahun 2014-2015
Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
51
Persentase pasangan usia subur (PUS) yang ikut KB Aktif
Persentase PUS menjadi peserta KB aktif (PA) adalah jumlah peserta KB aktif (PA) di
bandingkan dengan seluruh PUS dakam suatu di wilayah pada kurun waktu tertentu.
Peserta KB aktif adalah merupakan jumlah kumulatif dari peserta KB yang terus
menerus menggunakan salah satu alat, obat, dan cara kontrasepsi di tambah dengan
jumlah peserta KB Baru pada Tahun berjalan . Hal ini dilakukan dengan mengajak PUS
untuk menjadi peserta KB baru ( PB yakni PUS yang baru pertama kali menggunakan
salah satu alat, obat dan cara kontrasepsi, atau yang menjadi peserta KB setelah
melahirkan atau keguguran) dan membina peserta KB Aktif.
Persentase Cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif diperoleh
dari jumlah peserta KB aktif dibagi dengan jumlah pasangan usia subur dikalikan
100%.
Target Jumlah peserta KB Baru tahun 2015 adalah 14.031 dengan realisasi 14.421 (
102,78 % ) sedangkan target jumlah peserta JB
Baru tahun 2014 adalah 14.344 dengan realisasi
15.043 ( 104 % ) artinya di tahun 2014
realisasinya lebih tinggi di bandingkan tahun
2015 namun demikian di tahun 2015
pencapaiannya lebih dari yang di targetkan (
102, 78 % ).
Persentase peserta KB Aktif terhadap pasangan usia subur ( PUS ) Taget tahun 2015
adalah 83,31 % realisasi 79,19 pencapaian 95,05 % sedangkan di tahun 2014 target
65 % realisasi 83,44 pencapaiannya 128,36 artinya di tahun 2015 pencapainnya
kelihatan lebih kecil dibandingkan tahun 2014 di karenakan target di tahun 2014
sangat kecil di bandingkan tahun 2015.
Adapun Jumlah Anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat
pada anggaran program Keluarga Berencana dengan kegiatan penyediaan pelayanan
KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin, promosi pelayanan kelangsungan hidup
bayi dan anak, dan kegiatan peningkatan perlindungan hak reproduksi individu, selain
itu juga dapat dlihat pada program pelayanan kontrasepsi dengan kegiatan pelayanan
konseling KB dan kegaiatan Pengadaan Alat Kontrasepsi, dengan jumlah anggaran
76.00%
78.00%
80.00%
82.00%
84.00%
Persentase PUS yang Ikut KB Aktif
Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
52
keuangan sebesar Rp. 336.395.800,00 sehingga capaian kinerja keuangan sebesar
100%.
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang Tertangani
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang telah ditangani Tahun 2015
sebanyak 474 orang dari target sebanyak 474 orang, sehingga capaian kinerja sebesar
100%. Hal tersebut menunjukan penurunan jumlah PMKS yang diatangani
dibandingkan Tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel sebagi berikut :
Tahun Jumlah PMKS yang telah ditangani
2013 535 orang
2014 643 orang
2015 474 orang
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah dalam
menangani PMKS tersebut antara lain : (1)
Penyandang Cacat dan Eks Trauma diberikan
pendidikan dan pelatihan pada Tahun 2015 sebanyak
66 orang, (2) Para penyandang cacat dan eks trauma
yang dilibatkan dalam Utsawa Dharma Gita sebanyak
267 orang, (3) Jumlah deteksi dini penyandang cacat sebanyak 81 orang, dan (4)
Penyandang cacat diberikan bantuan alat sebanyak 60 orang.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator tersebut
dapat dilihat pada program Pembinaan para penyandang cacat dengan kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Bagi Penyandang cacat dan ekstrauma, pendayagunaan
para penyandang cacat dan Eks Trauma (Utsawa Dharma Gita Penyandang Cacat)
dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 256.216.500,00 dengan capaian kinerja
keuangan sebesar 100%.
0
500
1000
Jumlah PMKS Yang ditangani
Jumlah PMKS yang Ditangani
2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
53
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos)
yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
Jumlah Lembaga Sosial yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial tahun 2015
sebanyak 14 orsos dari target 14 organisasi sosial sehingga capaian kinerja sebesar
100%. Hal tersebut menunjukan
angka yang sama dengan dengan
jumlah lembaga sosial yang
melaksanakan usaha kesejahteraan
sosial pada Tahun 2014.
Adapun Jumlah Organisasi Sosial
Kemasyarakatan yang melaksanakan
usaha kesejahteraan sosial pada
Tahun 2015 terdiri dari : (1) Jumlah
SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat yang kualitasnya meningkat sebanyak
5 IK-PSM; (2) Jumlah Karang Taruna yang telah dibina dengan baik sebanyak 9
Karang Taruna.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator kinerja ini
dapat dilihat pada program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial dengan
kegiatan peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat dan kegiatan
Pembinaan Karang Taruna dengan Jumlah Anggaran pada Tahun 2015 sebesar Rp.
388.515.500,00, dengan capaian kinerja keuangan sebesar 100%
14 14
0
5
10
15
Jumlah Lembaga Sosial Yang Melaksanakan UsahaKesejahteraan Sosial
Ors
os
Tahun
Jumlah Lembaga Sosial Kemasyarakatan Yang Melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial
TH 2014-2015
Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
54
Hasil Audit BPK
Untuk mencapai sasaran terwujudnya tata kelola Pemerintahan yang baik di Kota
Denpasar dapat dilihat dari Hasil audit BPK. Dari pemeriksaan BPK – RI Perwakilan
Provinsi Bali atas laporan keuangan Pemerintah Kota Denpasar Tahun anggaran 2015,
BPK-RI Memberikan opini WTP. Dimana hasil audit BPK tersebut, Kota Denpasar telah
meraih Opini WTP atas Laporan Keungan Kota Denpasar selama 3 tahun berturut-
turut.
Kendala-kendala yang dihadapai dalam memenuhi target kinerja yaitu :
1. Penyelesaian tindak lanjut terhadap temuan yang belum sepenuhnya dapat
dilaksanakan oleh obyek pemeriksaan (obrik) dan bahkan sering tidak tepat waktu
atau mengalami keterlambatan
2. Respon SKPD dalam rangka pengawasan belum efektif.
Upaya pemecahan
1. Peningkatan pemantauan terhadap pelaksanaan tindak lanjut kepada obyek
pemeriksaan baik melalui pemanggilan maupun rapat koordinasi dengan obyek
pemeriksaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah yang sesuai di
lapangan.
TUJUAN 3 : MISI Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
melalui Penegakan Supremasi Hukum
Sasaran Strategis 3.1 : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang
Baik (Good Governance)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
55
2. Mendorong/sosialisasi kepada SKPD untuk mersepon dengan baik program
pengawasan.
Skor Lakip Kota Denpasar
Selain itu dapat dilihat dari hasil Lakip
Kota Denpasar dengan target skor lakip
Tahun 2014 sebesar 66 berpredikat B,
namun diperoleh realisasi skor lakip Kota
Denpasar Tahun 2014 sebesar 55,55
dengan predikat CC sehingga capaian
kinerja sebesar 84,17%. Hal ini
menunjukan adanya peningkatan skor lakip dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2013
sebesar 53,78.
Adapun hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, antara lain sebagai berikut :
1. Kualitas indikator kinerja dokumen RPJMD masih kurang berorientasi outcome
dan output.
2. Pemerintah Kota Denpasar belum menggunakan sistem teknologi informasi
dalam mengukur kinerjanya sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan
monitoring dan evaluasi kinerja secara berkala.
3. Laporan kinerja masih belum sepenuhnya menyajikan analisis mengenai capaian
kinerja serta pembandingan dengan data kinerja tahun sebelumnya. Informasi
mengenai penggunaan anggaran hanya diuraikan secara ringkas dan belum
42
44
46
48
50
52
54
56
58
Nilai Lakip
PENINGKATAN NILAI LAKIPKOTA DENPASAR
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
56
dikaitkan dengan upaya pencapaian tiap-tiap sasaran strategis dan indicator
kinerja.
Adapun rekomendasi yang harap untuk diperhatikan antara lain :
1. Menyempurnakan dokumen RPJMD/Renstra dengan memasukan indikator
kinerja yang lebih berorientasi outcome berserta ukuran keberhasilan dalam
jangka menengah.
2. Melakukan reviu secara berkala terhadap dokumen RPJMD/Renstra dan
memantau pencapaian target kinerja jangka menengah dalam RPJMD/Renstra
sampai dengan tahun berjalan.
3. Memperbaiki kembali indikator kinerja sasaran (outcome dan output) dan ukuran
keberhasilan tujuan (outcome) agar memenuhi kriteria ukuran
keberhasilan/indikator yang baik.
4. Membangun dan mengembangkan sistem informasi kinerja berbasis elektronik
(e-sakip) untuk memudahkan dan melakukan monitoring pencapain kinerja dan
mengintegrasikan dengan aplikasi keuangan sehingga pimpinan dapat
memonitor capaian kinerja berserta aspek keuangannya setiap unit kerja secara
cepat, efisien dan efektif.
Adapun Langkah-langkah yang akan dilakukan Pemerintah Kota Denpasar pada Tahun
2015 untuk meningkatkan nilai Laporan Kinerja Kota Denpasar, antara lain :
1. Memperbaiki indikator kinerja Kota Denpasar agar lebih berorientasi pada
outcome;
2. Menyusun cascading yang baik pada masing-masing SKPD di Lingkungan
Pemerintah Kota Denpasar sebagai dasar untuk menentukan indikator kinerja
yang lebih berorientasi outcome kedepannya.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
57
3. Pada Tahun 2016 Pemerintah Kota Denpasar akan berencana membangun
Sistem Akuntabilitas Kinerja berbasis IT (e-Sakip), sehingga memudahkan
dalam mengukur capaian kinerja Kota dan Pelaporan.
Jumlah anggaraan Tahun 2015 yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat
dilihat pada jumlah anggaran Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan
Kegiatan Koordinasi Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja, dengan realisasi
anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 97.025.000,00 dari target sebesar Rp.
115.150.000,00 sehingga capaian kinerja keuangannya sebesar 84,25%.
Skor Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Indeks kepuasan masyarakat merupakan data dan informasi tentang tingkat kepuasan
masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas
pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dengan kebutuhannya.
Dimana Skor IKM Kota Denpasar pada tahun 2015 sebesar 83,98 dari target tahun
2015 sebanyak 85 sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,80%. Untuk mengukur
skor IKM Kota Denpasar dapat dilihat dari sample SKPD Pelayanan sebagai berikut :
No Sampel SKPD/Unit Pelayanan Nilai IKM Tahun 2015
1. Badan Perijinan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Penanaman Modal (BPPTSP & PM)
82,40
2. RSUD Wangaya 78,15
3. Puskesmas I Denpasar Utara 84,50
4. Puskesmas I Denpasar Timur 83,35
5. Puskesmas III Denpasar Utara 88,10
6. Puskesmas II Denpasar Utara 83,71
7. Puskesmas I Denpasar Barat 77,98
8. Puskesmas III Denpasar Utara 82,67
9. Puskesmas II Denpasar Barat 87,47
10. Puskesma I Denpasar Barat 85,46
11. Puskesmas II Denpasar Selatan 88,04
12. Puskesmas I Denpasar Selatan 85,57
13. Puskesmas III Denpasar Selatan 84,36
Rata-rata Skor IKM 83,98

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
58
Skor IKM Kota Denpasar Tahun 2013 cara perhitungannya sama dengan Tahun 2015
dengan menggunakan sample yang sama, dimana skor IKM pada Tahun 2013 sebesar
81,19. Sedangkan untuk Tahun 2014 menggunakan survei Indeks Kepuasan
Masyarakat dengan sampel 4 kecamatan dan 2 SKPD terkait pelayanan yaitu
BPPTSP&PM dan RSUD Wangaya dengan nilai indeks rata-rata sebesar 3,14.
Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali merupakan pusat kegiatan sosial, Budaya,
Ekonomi dan juga tempat tujuan wisata, yang menjadikan mobilitas masyarakat di
Kota Denpasar sangat tinggi. Oleh sebab itu sektor perhubungan memegang peranan
penting sebagai sektor penunjang strategis. Sehingga harapan masyarakat terhadap
peranan sektor perhubungan di Kota Denpasar dapat tercipta dengan tertib.
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran ini yaitu jumlah
pelanggaran lalu lintas dan angka kecelakaan.
TUJUAN 4 : MISI MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK MENUJU
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Pengelolaan Lalu Lintas
Angkutan Jalan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
59
Jumlah Pelanggaran Lalu-lintas
Jumlah Pelanggaran Lalu-lintas Tahun
2015 sebanyak 306 pelanggaran dari
target 400 pelanggaran sehingga
capaian kinerjanya sebesar 123.5%.
angka tersebut diperoleh dari jumlah
catatan pelanggaran (tilang) dalam
laporan Rekapitulasi Pelanggaran LLAJ Kota Denpasar. Adapun jumlah anggaran yang
digunakan untuk mendukung keberhasilan indikator ini dapat dilihat dari anggaran
program kegiatan Pengadaan dan Pemasangan APILL serta Fasilitas Keselamatan
Transportasi Darat, dengan realisasi anggaran Tahun 2015 sebesar
Rp.681.307.400,00 dari target sebesar Rp. 711.879.500,00 sehingga capaian
kinerjannya sebesar 96%
Angka Kecelakaan
Angka kecelakaan pada Tahun 2015 telah mengalami penurunan dibandingkan Tahun
2014, pada Tahun 2015 Jumlah angka kecelakaan sebanyak 208, dimana 224 luka
ringan, 84 korban luka berat dan 67 korban meninggal dunia. dengan target Tahun
2014 sebanyak 200 angka kecelakaan sehingga capaian kinerja sebesar 96%. Hal ini
menunjukan apabila semakin rendah realisasi maka semakin tinggi kinerjanya, dengan
menggunakan rumus:
Capaian Indikator Kinerja = 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡−(𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖−𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑥 100%
481
306
0
100
200
300
400
500
600
jumlah Pelanggaran Lalu-lintas
2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
60
Pada Tahun 2014 jumlah angka
kecelakaan lebih besar dibandingkan
Tahun 2015 dengan jumlah 348
kecelakaan. Adapun upaya pemerintah
untuk menekan jumlah angka
kecelakaan tersebut dengan program kegiatan : (1) peningkatan Pelayanan Angkutan
Perkotaan; (2) rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ; (3)
Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor; (4) Pengendalian dan
Pengamanan Lalu-lintas.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator tersebut dapat
dilihat dari Total anggaran program kegiatan Operasional Lalu-Lintas; Penyediaan
Fasilitas Lalu-lintas; Pengadaan dan pemasangan APILL serta Fasilitas Keselamatan
Transportasi Darat; Pengawasan dan Pengendalian; operasional pelayanan pengujian
kendaraan bermotor, Pengendalian operasional Pengamanan dan Penertiban LLAJ
dengan Target anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 7.242.883.550 dengan realisasi
sebesar Rp. 6.779.113.200 dengan capaian kinerja keuangan sebesar 93,6%
0
100
200
300
400
Tahun 2014 Tahun 2015
Penurunan Angka Kecelakaan
Target Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
61
Administrasi kependudukan merupakan rangkaian kegiatan pendataan dan penerbitan
dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta
pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain,
sedangkan pencatatan sipil merupakan pencatatan peristiwa penting yang dialami
oleh seseorang dalam registrasi pencatatan sipil pada instasi pelaksana.
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan dapat ditandai
dengan proses pengurusan waktu pelayanan kependudukan yang singkat dan tidak
berbelit-belit, cepat dan murah. Meningkatnya kualitas pelayanan kependudukan dan
capil juga ditandai dengan persentase keluarga yang memiliki kartu keluarga,
persentase penduduk yang memiliki kartu tanda penduduk, persentase kepemilikan
akte kelahiran dan persentase penduduk yang meninggal dilengkapi dengan akte
kematian.
Persentase Keluarga yang Memiliki Akte Keluarga
Kartu Keluarga yang selanjutnya disebut KK adalah Kartu identitas keluarga yang
memuat nomor induk kependudukan, data tentang nama, susunan dan hubungan
dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.
Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disebut NIK adalah nomor identitas
penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang
terdaftar sebagai penduduk Indonesia. Cakupan penerbitan KK adalah jumlah
dokumen KK yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setiap
tahunnya dibandingkan dengan jumlah kepala keluarga dalam satu wilayah pada
Sasaran Strategis 4.2 : Meningkatnya Kualitas administrasi dan
Pelayanan Kependudukan serta pencatatan sipil

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
62
tahun yang sama. Untuk meningkatkan pelayanan dokumen kependudukan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar menargetkan Penerbitan Kartu
Keluarga 100%. Untuk tahun 2015 capaian kinerja atas pelayanan dokumen
kependudukan sebesar 100%.
No. Kecamatan target Realisasi
1.
2.
3.
4.
Denpasar Barat
Denpasar Utara
Denpasar Selatan
Denpasar Timur
11.914
12.039
12.675
8.117
11.914
12.039
12.675
8.117
Kota Denpasar 44.745 44.745
Perkembangan Capaian Kinerja Kepemilikan Kartu Keluarga Tahun 2013 - 2015
No. Tahun Target Realisasi Capaian Kinerja
1
2
3
2013
2014
2015
80%
90%
100%
100%
100%
100%
125%
111%
100%
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
Denpasar Barat DenpasarUtara
DenpasarSelatan
DenpasarTimur
target
Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
63
Grafik Perkembangan Capaian Kinerja Kepemilikan Kartu Keluarga
Keluarga yang memiliki Kartu Keluarga dalam tahun 2013 dirancang 80% terealisasi
100% , tahun2014 dirancang 90% terealisasi 100% sedangkan tahun 2015 dirancang
100% dan terealisasi 100%. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa tahun 2013
tahun 2014 dan tahun 2015 target telah tercapai, hal ini disebabkan karena Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah mengambil langkah-langkah dengan selalu
memberikan pemahaman akan arti penting administrasi kependudukan.
Persentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disebut KTP adalah identitas resmi penduduk
sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku diseluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cakupan penerbitan KTP Elektronik
adalah jumlah dokumen KTP Elektronik yang telah diterbitkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil setiap tahunnya dibandingkan dengan jumlah
wajib KTP dalam satu wilayah pada tahun yang sama. Jumlah wajib KTP dihitung
berdasarkan data base kependudukan Kabupaten / Kota mulai tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 Desember pada tahun berjalan. Dalam database kependudukan ini
sudah termasuk data KTP Elektronik baru atau penggantian KTP Elektronik karena
habis masa berlakunya, atau yang belum habis masa berlakunya dikarenakan pindah
datang, rusak atau hilang. Untuk meningkatkan pelayanan dokumen kependudukan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar menargetkan Penerbitan
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2013 2014 2015
Target
Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
64
Kartu Tanda Penduduk 100%. Untuk tahun 2015 capaian kinerja atas pelayanan
dokumen kependudukan sebesar 100 %.
Kepemilikan KTP di Kota Denpasar Tahun 2015
No. Kecamatan Target Realisasi
1
2
3
4
Denpasar Barat
Denpasar Timur
Denpasar Selatan
Denpasar Utara
12.839
10.274
18.335
20.871
12.839
10.274
18.335
20.871
Kota Denpasar 62.319 62.319
Grafik Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk
Perkembangan Capaian Kinerja Kepemilikan KTP Tahun 2013 - 2015
No. Tahun Target Realisasi Capaian Kinerja
1
2
3
2013
2014
2015
80%
90%
100%
100%
100%
100%
125%
111%
100%
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
DenpasarBarat
DenpasarTimur
DenpasarSelatan
DenpasarUtara
Target
Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
65
Grafik Perkembangan Capaian Kinerja Kepemilikan KTP
Keluarga yang
memiliki Kartu Tanda
Penduduk dalam
tahun 2013 dirancang
80% terealisasi
100%, tahun2014
dirancang 90%
terealisasi 100%
sedangkan tahun 2015 dirancang 100% dan terealisasi 100%. Dari uraian tersebut
dapat dilihat bahwa tahun 2013 tahun 2014 dan tahun 2015 target telah tercapai, hal
ini disebabkan karena Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah mengambil
langkah-langkah dengan selalu memberikan pemahaman akan arti penting
administrasi kependudukan.
Persentase Kepemilikan Akte Kelahiran
Kutipan Akta Kelahiran adalah salah satu dokumen hasil pencatatan kelahiran yang
meregistrasi setiap kelahiran sebagai peristiwa penting yang diberikan kepada
penduduk yang baru lahir dan kepada penduduk yang belum mempunyai / belum
diterbitkan kutipan akta disebuah wilayah Kabupaten / Kota yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Penerbitan Kutipan
Akta Kelahiran adalah pelayanan terhadap penduduk yang mengajukan permohonan
penerbitan kutipan akta kelahiran paling lambat 60 ( enam puluh ) hari sejak peristiwa
kelahiran tersebut dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menerbitkan
kutipan akta kelahiran berdasarkan standar operasional prosedur yang telah
ditetapkan dalam perda mengenai administrasi kependudukan. Cakupan penerbitan
kutipan akta kelahiran adalah jumlah dokumen kutipan akta kelahiran yang telah
diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sampai dengan tahun yang
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2013 2014 2015
Target
Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
66
bersangkutan dibandingkan dengan jumlah kelahiran yang terjadi dalam satu wilayah
sampai dengan tahun yang bersangkutan. Jumlah kelahiran yang terjadi sampai
dengan tahun yang bersangkutan adalah jumlah kelahiran yang harus diterbitkan
kutipan akta kelahirannya yang dihitung berdasarkan penduduk yang mempunyai NIK
sesuai dngan database kependudukan. Untuk meningkatkan pelayanan dokumen
kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar
menargetkan Penerbitan Akta Kelahiran 90%. Untuk tahun 2015 capaian kinerja atas
pelayanan dokumen kependudukan sebesar 111%.
Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran.
Kepemilikan Akta Kelahiran di Kota Denpasar Tahun 2015
No. Kecamatan Target Realisasi
1
2
3
4
Denpasar Barat
Denpasar Timur
Denpasar Selatan
Denpasar Utara
3.373
2.016
2.951
2.956
3.373
2.016
2.951
2.956
Kota Denpasar 11.296 11.296

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
67
Grafik Kepemilikan Akta Kelahiran
Perkembangan Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Tahun 2013 – 2015
No. Tahun Target Realisasi Capaian Kinerja
1
2
3
2013
2014
2015
80%
90%
90%
100%
100%
100%
125%
111%
111%
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
DenpasarBarat
DenpasarTimur
DenpasarSelatan
DenpasarUtara
Target
Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
68
Grafik Perkembangan Capaian Kinerja Kepemilikan Akta Kelahiran
Keluarga yang memiliki Akta Kelahiran
dalam tahun 2013 dirancang 80%
terealisasi 100% , tahun 2014 dirancang
90% terealisasi 100% sedangkan tahun
2015 dirancang 100% dan terealisasi
100%. Dari uraian tersebut dapat dilihat
bahwa tahun 2013 tahun 2014 dan tahun
2015 target telah tercapai.
Persentase penduduk meninggal yang dilengkapi Akta Kematian
Kutipan Akta Kematian adalah salah satu dokumen hasil pencatatan kematian yang
meregistrasi setiap kematian sebagai peristiwa penting yang diberikan kepada
keluarga penduduk yang melaporkan kematian. Penerbitan Kutipan Akta Kematian
adalah pelayanan terhadap keluarga penduduk yang mengajukan penerbitan kutipan
akta kematian paling lambat 30 hari sejak peristiwa kematian dan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten / Kota menerbitkan kutipan Akta
Kematian berdasarkan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dalam
peraturan daerah mengenai administrasi kependudukan. Cakupan Pelayanan
penerbitan kutipan Akta Kematian adalah jumlah dokumen kutipan Akta Kematian
yang telah diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sampai dengan
tahun yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah kematian yang terjadi dalam
satu wilayah sampai dengan tahun yang bersangkutan. Jumlah Kematian yang terjadi
sampai dengan tahun yang bersangkutan adalah jumlah kematian yang harus
diterbitkan kutipan akta kematiannya yang dihitung berdasarkan penduduk yang
meninggal dunia dan masih mempunyai NIK sesuai dengan database kependudukan.
Untuk meningkatkan pelayanan dokumen kependudukan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Denpasar menargetkan Penerbitan Akta Kematian 70%. Untuk
tahun 2015 capaian kinerja atas pelayanan dokumen kependudukan sebesar 143%.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2013 2014 2015
Target
Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
69
Persentase Penduduk Meninggal yang dilengkapi dengan Akta kematian.
Kepemilikan Akta Kematian di Kota Denpasar Tahun 2015
No. Kecamatan Target Realisasi
1
2
3
4
Denpasar Barat
Denpasar Timur
Denpasar Selatan
Denpasar Utara
1.165
812
1.025
1.118
1.165
812
1.025
1.118
Kota Denpasar 4.120 4.120
Grafik Kepemilikan Akta Kematian
Perkembangan Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Tahun 2013 – 2015
No. Tahun Target Realisasi Capaian Kinerja
1
2
3
2013
2014
2015
70%
70%
70%
100%
100%
100%
143%
143%
143%
0
200
400
600
800
1,000
1,200
DenpasarBarat
DenpasarTimur
DenpasarSelatan
DenpasarUtara
Target
Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
70
Grafik Perkembangan Capaian Kinerja Kepemilikan Akta Kematian
Keluarga yang memiliki
Akta Kematian dalam tahun
2013 dirancang 70%
terealisasi 100% , tahun 2014
dirancang 70% terealisasi
100% sedangkan tahun 2015
dirancang 70% dan terealisasi
100%. Dari uraian tersebut
dapat dilihat bahwa tahun 2013 tahun 2014 dan tahun 2015 target telah tercapai.
Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam meningkatkan kualitas
administrasi dan pelayanan Kependudukan serta Pencatatan Sipil.
upaya – upaya yang telah dilakukan untuk
mewujudkan pencapaian target kinerja
tersebut diatas diantaranya adalah sebagai
berikut :
Melaksanakan sosialisasi ke masyarakat
akan pentingnya administrasi kependudukan;
Melaksanakan Gebyar Pelayanan Akta – akta
Pencatatan Sipil dalam even – even tertentu,
serta;
Secara rutin memberikan pelayanan Administrasi Kependudukan berupa KK,
KTP dan Akta – akta Pencatatan Sipil baik dikantor maupun dengan jemput
bola ke Desa / Kelurahan.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2013 2014 2015
Target
Realisasi
Visualisasi dalam Pelaksanaan Jemput Bola
Perekaman KTP-el

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
71
Target anggaran keuangan Tahun 2015 untuk mendukung sasaran Meningkatnya
Kualitas Administrasi dan Pelayanan Kependudukan serta Pencatatan Sipil dapat dilihat
dari Total Jumlah anggaran program kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran,
Kegiatan Pelaksanaan E-KTP di Kota Denpasar dan Kegiatan Peningkatan pelayanan
public dalam bidang Kependudukan dan Pencatatan sipil dengan total jumlah
anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 1.987.633.000, dengan capaian kinerja keuangan
sebesar 100%.
Visualisasi dalam pelaksanaan
sosialisasi
Visualisasi dalam Kegiatan Jemput
Bola

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
72
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Kinerja
Angka Kematian Bayi
(AKB)
26/1000 KH 0,56/1000 KH 197,84%
Angka Kematian Ibu
(AKI) Melahirkan
90/100.000 KH 56/100.000 KH 137,77%
Angka Kesakitan DBD
per 100.000 penduduk
240/100.000
penduduk
216,1/100.000
penduduk
109,95%
Persentase RT yang
melaksanakan PHBS
80% 78,40% 98,00%
Persentase Masyarakat
Miskin yang mendapat
Pelayanan Kesehatan
100% tidak dapat diukur -
Meningkatnya umur
harapan hidup
73,01 73,71 100,95%
Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi adalah jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu di suatu daerah. AKB merupakan
indikator yang sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya
bayi dan dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan
secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta tingkat
perkembangan sosial ekonomi masyarakat
Sasaran Strategis 4.3 : Meningkatnya Derajat Kesehatan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
73
Angka kematian Bayi (AKB) di Kota Denpasar dalam lima tahun terakhir dapat juga
digambarkan pada grafik sebagai berikut :
Data pada grafik tersebut
menunjukan bahwa angka
kematian Bayi (AKB) di Kota
Denpasar dalam lima Tahun
terakhir cenderung
berfluktuasi. Sampai dengan
Tahun 2013 angka kematian
bayi terlihat terus mengalami
penurunan tapi kembali mengalami sedikit peningkatan di Tahun 2014 dan 2015.
Penyebab kematian bayi di Kota Denpasar pada Tahun 2015 antara lain sebagai
berikut :
No Penyebab Kematian Jumlah
1 Berat Badan lahir rendah 7 orang
2 Sepsis 1 orang
3 Kelainan congenital 2 orang
Total 10 orang
Kematian Bayi umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor seperti tingkat kesakitan dan
status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan
perintal merupakan salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi kondisi
kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ
janin.
0
0.5
1
1.5
2
Angka Kematian Bayi
Perbandingan Angka Kematian Bayi di Kota Denpasar
Tahun 2010-2015
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
74
Upaya – upaya yang telah dilakukan untuk mencegah kematian pada bayi meliputi
imunisasi TT pada ibu hamil, persalinan yang bersih, perawatan mata, ASI dini dan
ekslusif dan pemberian antibiotika untuk penyebab kematian karena infeksi. Kemudian
untuk penyebab kematian karena asfiksia dan trauma kelahiran dilakukan upaya
berupa resusitasi dan penghangatan. Sedangkan untuk mencegah kematian bayi
karena kelainan kongenital dilakukan upaya yang meliputi terapi spilis bagi WUS
penderita spilis dan suplementasi Folat pada ibu hamil. Dari segi promosi kesehatan,
telah dilaksanakan Penyuluhan kesehatan kepada remaja putri dan peningkatan
pengetahuan kader.
Lebih dari 90% kematian bayi di Kota Denpasar pada tahun 2015 terjadi pada usia
kurang dari 28 hari dan 50% lebih kematian disebabkan oleh BBLR. Hal ini
mengindikasikan kesehatan ibu pada saat hamil sangat berperan dalam
perkembangan kesehatan janin.
AKB dilihat dari tingkat Kecamatan tahun 2015 seperti pada grafik dibawah ini.
Pada tahun 2015, sebanyak 9 orang
bayi meninggal dari 16.072
Kelahiran Hidup, (0,56 per 1000
Kelahiran hidup). Kematian bayi di
Kota Denpasar lebih banyak terjadi
pada bayi laki – laki ( 0,86/1000
KH) dibandingkan bayi perempuan
(0,25/1000 KH). Bila dilihat berdasarkan kecamatan angka kematian bayi tertinggi di
kecamatan Denpasar Selatan dan terendah di Kecamatan Denpasar Barat.
0
0.30.53
1.6
0
0.5
1
1.5
2
Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi di Kota Denpasar Berdasarkan Kecamatan Tahun 2015
Den Bar Den Tim Den Ut Densel

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
75
Angka Kematian Bayi di Kota Denpasar untuk tahun 2015 sudah di bawah target yang
ditetapkan pada Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar untuk tahun 2015 (24/1000
KH). Bila kita bandingkan dengan realisasi tahun 2014 (0,6 per 1000 KH) maka angka
kematian bayi tahun 2015 mengalami sedikit penurunan.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencantumkan target kematian bayi 24 per
1000 kelahiran hidup untuk tahun 2015, sedangkan Angka Kematian Bayi di Kota
Denpasar (0,56/1000 Kelahiran Hidup) sudah dibawah target dan ini menunjukan
bahwa pelayanan kesehatan bagi bayi di Kota Denpasar sudah cukup baik karena
petugas dan sarana kesehatan sudah menjangkau seluruh wilayah desa/kelurahan
yang ada di Kota Denpasar.
Angka Kematian Ibu Melahirkan
Angka kematian ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku
hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, dan pelayanan kesehatan waktu
melahirkan.
Pada grafik diatas terlihat dalam
tiga tahun terakhir angka
kematian Ibu di Kota Denpasar
cenderung berfluktuasi cukup
besar. Pada tahun 2013 dan
2014 AKI di Kota Denpasar
sudah dapat ditekan namun
meningkat kembali secara signifikan pada tahun 2015 (56 per 100.000 KH) sudah
0
10
20
30
40
50
60
70
AKI Per 100.000 KH
AKI Kota Denpasar Tahun 2011 -2015
2011 2012 2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
76
lebih rendah dari target Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2015 (85 per
100.000 KH). Jika dibandingkan dengan target Nasional (125 per 100.000 KH) maupun
target tingkat Propinsi Bali (100 per 100.000 KH), maka AKI per 100.000 Kelahiran
Hidup di Kota Denpasar berada jauh di bawah target yang telah ditetapkan .
Selama tahun 2015 di Kota Denpasar terjadi 9 kematian ibu yang terdiri dari 4
kematian ibu hamil dan 2 orang ibu bersalin dan 3 orang ibu nifas. Delapan Ibu
meninggal di fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) sedangkan 1 orang meninggal di
perjalanan menuju RS. Enam kematian ibu di Kota Denpasar disebabkan oleh penyakit
Non Obstertri yaitu 3 orang karena kelainan jantung, 2 orang dengan pneumonia dan
1 orang tidak jelas diagnosisnya karena sudah meninggal diperjalanan. Tiga kematian
ibu disebabkan oleh kelainan Obstetri yaitu 1 orang karena perdarahan, 1 orang
karena exlamsi dan 1 orang karena infeksi.
Di Tingkat Kecamatan yang ada di Kota Denpasar, Angka Kematian Ibu terdistribusi
di seluruh kecamatan yaitu Denpasar Utara, Denpasar Timur, Denpasar Barat dan
Denpasar Selatan seperti terlihat pada grafik di bawah ini :
Data pada grafik di atas
menunjukan bahwa kematian
maternal tertinggi di kecamatan
Denpasar Utara dan Denpasar
Selatan. Bila dilihat kelompok
umurnya kematian ibu hamil
tertinggi pada kelompok umur 20 – 34 tahun yaitu sebanyak 6 orang dari 9 orang
0
50
100
Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu per 100.000 KH berdasarkan Kecamatan di Kota Denpasar
Tahun 2015
Den Ut Den Tim Den Sel Den Bar

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
77
yang meninggal (66,7%). Hal ini kemungkinan disebabkan karena kelompok 20 – 34
tahun merupakan kelompok umur yang paling produktif untuk hamil dan melahirkan.
Upaya yang sudah dilakukan selain rutin melaksanakan Audit Maternal Perinatal (AMP)
untuk mengetahui akar permasalahan penyebab kematian juga sudah dilaksanakan
pembelajaran kasus yang mengakibatkan kematian ibu tersebut. Strategi kedepannya
yang akan diambil untuk mengatasi hal ini adalah selain melibatkan lintas sektor dan
lintas program agar ikut bersama – sama memantau ibu hamil, melahirkan dan masa
setelah melahirkan dengan gerakan sayang ibu di harapkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi di Kota Denpasar dapat ditekan.
Adapun jumlah anggaran yang mendukung indikator tersebut dapat dilihat pada
anggaran program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dalam kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan kegiatan pelayanan kesehatan
ibu bersalin dan bayi baru lahir dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 248.320.800,00
dari target Rp. 260.505.500,00 sehingga capaian kinerja keuangannya sebesar 95%.
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Pencapaian Angka Kesakitan
DBD untuk Tahun 2015 sebesar
216,1/100.000 penduduk dari
target 240/100.000 penduduk
sehingga capaian kinerja sebesar
109,95%. Hal tersebut
menunjukan terjadinya
peningkatan angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk dibandingkan Tahun 2014
180
200
220
240
260
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk Tahun 2013-2015
2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
78
yang sebesar 211,7/100.000 penduduk dan terjadi penurunan dibandingkan Tahun
2013 yang sebesar 249,9/100.000 penduduk.
Untuk mengukur capaian kinerja keuangan indikator tersebut dapat dilihat pada
anggaran program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dengan
kegiatan penyemprotan/fogging sarang nyamuk, pengadaan alat dan bahan-bahan
fogging dan pencegahan serta penanggulangan penyakit endemic/epidemic dengan
jumlah anggaran keuangan Tahun 2015 sebesar Rp. 9.827.968.420,00 dari target Rp.
10.423.961.500,00 sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 94%.
Persentase RT yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Persentase RT yang melaksanakan
PHBS untuk Tahun 2015 sebesar
78,40% dari target sebesar 80%
sehingga capaian kinerjanya sebesar
98%. Hal tersebut menunjukan angka
yang sama dengan Tahun 2014
sebesar 78,40% dan terjadi penurunan angka dibandingkan Tahun 2013 sebesar
79,77%.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator tersebut dapat
dilihat dari jumlah anggaran program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat dalam kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat dengan jumlah
anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 425.396.780,00 dari target sebesar
Rp.423.306.600,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,50%.
77.50%
78.00%
78.50%
79.00%
79.50%
80.00%
RT yang melaksanakan PHBS
Persentase RT yang melaksanakan PHBS Tahun 2013-2015
2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
79
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat pelayanan kesehatan
Persentase masyarakat miskin yang mendapat
pelayanan kesehatan pada Tahun 2015 sebesar
100% dari target 100% sehingga capaian kinerja
sebesar 100%. Angka tersebut didapat karena
masyarakat miskin yang mendapat pelayanan
kesehatan tergabung dengan pasien BPJS lainnya
dengan kata lain masyarakat miskin telah menggunakan BPJS.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan pada Tahun 2015 untuk mendukung
keberhasilan indikator tersebut dapat dilihat pada anggaran program Upaya
Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk miskin di
Puskesmas dan Jaringannya, dengan Realisasi anggaran sebesar Rp. 128.216.200,00
dari target sebesar Rp. 128.586.325,00 sehingga capaian kinerja keuangannya
sebesar 99,7%.
Umur Harapan Hidup
INDIKATOR KINERJA REALISASI TAHUN 2010 S/D 2015
UTAMA 2011 2012 2013 2014 2015
Umur Harapan
Hidup
73,01 73,06 73,06 73,06 73,71
0%
50%
100%
150%
Persentase Masyarakat Miskin ygMendapat Pelayanan Kesehatan
Perbandingan Persentase Masyarakat Miskin yg Mendapat Pelayanan
Kesehatan pada Tahun 2014-2015
2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
80
Umur harapan hidup merupakan salah
satu indikator derajat kesehatan
masyarakat selain angka kematian dan
angka kesakitan. Umur harapan hidup
penduduk Kota Denpasar tahun 2015
adalah 73,71 tahun. Hasil capaian ini
bila dibandingkan dengan target umur
harapan hidup yang ditetapkan untuk tahun 2015 sudah melampaui target.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat
pada jumlah anggaran program peningkatan pelayanan kesehatan lansia dengan
kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan pemeliharaan kesehatan dengan jumlah
anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 360.194.588,00 dari target Rp. 364.663.400,00
sehingga capaian kinerja keuangannya sebesar 98,80%.
Jumlah Pendapatan Asli Daerah Kota Denpasar
Untuk mengukur tingkat kemajuan perekonomian pada suatu daerah, salah satu
indikator penting yang dapat digunakan adalah Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kota Denpasar, dimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang
TUJUAN 5 : MISI MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN DAN MEMPERKUAT
KETAHANAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI SISTEM EKONOMI
KERAKYATAN
Sasaran Strategis 5.1 : Terwujudnya Pengembangan
Perekonomian di Kota Denpasar
72.6
72.8
73
73.2
73.4
73.6
73.8
Umur Harapan Hidup
Perbandingan Umur Harapan Hidup
2011 2012 2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
81
bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari
pajak daerah, restribusi daerah, laba dari badan usaha milik daerah (BUMD) dan
pendapatan asli daerah lainnya yang sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dipergunakan
oleh daerah dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan daerah sesuai
dengan kebutuhannya guna memperkecil ketergantungan dalam mendapatkan dana
dari pemerintah tingkat atas (subsidi).
No Tahun Target PAD Realisasi PAD
1 2011 Rp. 326.707.146.211,00 Rp. 424.959.412.894,23
2 2012 Rp. 406.680.887.558,13 Rp. 511.326.621.036,34
3 2013 Rp. 586.955.993.816,53 Rp. 658.974.707.435,78
4 2014 Rp. 644.117.977.749,00 Rp.698.705.007.355,99
5 2015 Rp.724.497.965.131,00 Rp. 776.176.266.472,64
-
100,000,000,000.00
200,000,000,000.00
300,000,000,000.00
400,000,000,000.00
500,000,000,000.00
600,000,000,000.00
700,000,000,000.00
800,000,000,000.00
900,000,000,000.00
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Peningkatan PAD Kota Denpasar
Target Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
82
Target PAD Kota Denpasar Tahun 2015 sebesar Rp. 724.497.965.131 dengan realisasi
sebesar Rp. 776.176.266.472.64 dengan capaian kinerja sebesar 107,13%. Kebijakan
yang ditempuh dalam upaya mengamankan target Pendapatan Asli Daerah Sendiri
(PADS) untuk mendukung rencana pembangunan di Kota Denpasar adalah dengan
program Peningkatan Penerimaan Daerah melalui peningkatan pemahaman tugas-
tugas aparatur dan peningkatan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi. Capain
kinerja Pendapatan tersebut terdiri dari faktor-faktor antara lain : (1) Pajak Daearah,
(2) Retribusi Daerah, (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, (4)
lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
Dalam rangka pengamanan pencapaian Tarhet PAD Tahun 2015 dimana pajak Hotel
dan Restoran (PHR) menjadi Primadona pendapatan dari sektor pajak daerah,
tantangan yang dihadapi adalah kunjungan wisatawan manca negara dan wisatawan
domestik yang sangat tergantung pada stabilitas keamanan dalam negeri secara
keseluruhan.
Adapun anggaran keuangan Tahun 2015 yang digunakan dalam mendukung indikator
peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Denpasar dapat dilihat dari capaian kinerja
keuangan Dinas Pendapatan Kota Denpasar, dengan Target anggaran sebesar Rp.
13.708.147.300,00 dan realisasi sebesar Rp. 12.025.014.951,00 sehingga capaian
kinerja Keuangan sebesar 87,72 %.
Jumlah Wajib Pajak
Indikator yang kedua dapat dilihat dari jumlah wajib pajak, dimana wajib pajak
merupakan orang pribadi atau badan (subjek pajak) yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undang perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
83
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Wajib pajak
bisa berupa wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan.
Data wajib pajak tersebut diperoleh dari jenis pajak antara lain pajak hotel, pajak
restoran, pajak hiburan, pajak air tanah, pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan
hak atas tanah dan bangunan.
Target jumlah wajib pajak Tahun 2015 sebesar 143.406 WP dengan realisasi wajib
pajak sebesar 142.867 WP sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,62 %. Dilihat dari
data sebelumnya, pada Tahun 2015 terjadi penurunan jumlah wajib pajak karena
adanya penurunan wajib pajak BPHTB sebesar 539
wajib pajak atau sebesar 0,37%.
Kendala penurunan jumlah BPHTB pada tahun 2015
disebabkan karena Melemahnya kondisi perekonomian
nasional yang mengakibatkan menurunnya transaksi
peralihan hak atas tanah dan bangunan.
Adapun Jumlah Anggaran yang digunakan dalam indikator Jumlah Wajib Pajak dapat
dilihat pada jumlah anggaran program capaian Dinas Pendapatan Kota Denpasar yang
No Jenis Pajak Jumlah Wajib Pajak
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
1 Pajak Hotel 376 WP 422 WP 449 WP
2 Pajak Restoran 544 WP 570 WP 670 WP
3 Pajak Hiburan 154 WP 156 WP 167 WP
4 Pajak Air Tanah 797 WP 801 WP 807 WP
5 Pajak Bumi dan Bangunan 174.896 WP 132.743 WP 133.858 WP
6 Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan
10.824 WP 8.711 WP 6.916 WP
Total 187.591 WP 143.406 WP 142.867 WP
0
100000
200000
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi & Bangunan
Tahun 2013 Tahun 2014
Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
84
terdiri dari (1) Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah; (2)
Pemberian Kompensasi Pembayaran PBB bagi Wajib yang Tanahnya ditetapkan
sebagai ruang terbuka hijau kota (RTHK) dan bagi tanah produktif yang diperuntukan
untuk pertanian; (3) Pemeliharaan dan Peremajaan Data Base Wajib Pajak Daerah di
Kota Denpasar. Dari ketiga program kegiatan tersebut terdapat total Target anggaran
Tahun 2015 sebesar Rp. 5,507,953,300.00 dengan realisasi sebesar Rp.
5,473,887,183.00, sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 99,38%
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Pajak Hotel PajakRestoran
Pajak Hiburan Pajak AirTanah
Jumlah Wajib Pajak Per Jenis Pajak
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
0
5000
10000
15000
BPHTB
Jumlah Wajib Pajak BPHTB
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
85
Jumlah RTM (Rumah Tangga Miskin)
Menurunnya angka kemiskinan di Kota Denpasar dapat dilihat dari dua indikator
kinerja, indikator kinerja yang pertama yaitu penurunan Jumlah RTM (Rumah Tangga
Miskin), dengan realisasi Jumlah RTM Tahun 2015 sebanyak 1000 RTM dari target
sebanyak 1000 RTM sehingga capaian kinerja sebesar 100%, dibandingkan Tahun
2014 Jumlah RTM di Kota Denpasar sebanyak 1779 RTM, sehingga terdapat
penurunan jumlah RTM di Tahun 2015 sebanyak 779 RTM. Keberhasilan dari Indikator
Kinerja ini karena adanya
program Penanggulangan
Kemiskinan dari
Pemerintah Kota
Denpasar yang bertujuan
untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat
dalam memenuhi
kebutuhannya sehingga
lebih mandiri.
Adapun Kegiatan dari program ini yaitu Pemberdayaan Potensi RTM, Pengembangan
Indikator Rumah Tangga Miskin dan adanya pendataan, monitoring dan evaluasi
secara berkala dari Pemerintah Kota Denpasar.
Adapun Jumlah anggaran diperoleh dari penjumlahan anggaran kegiatan program
Pemberdayaan Potensi RTM, Pengembangan Indikator Rumah Tangga Miskin dan
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Jumlah RTM
Penurunan Jumlah RTM
Tahu 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Sasaran Strategis 5.2 : Menurunnya Angka Kemiskinan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
86
Pendataan, Monitoring dan Evaluasi secara berkala dari Pemerintah Kota Denpasar
dengan Jumlah Target Anggaran sebesar Rp. 356.433.100,00 dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 353.191.000,00 sehingga capaian kinerja sebesar 99,09%.
Prevalensi gizi buruk pada balita
Prevalensi Gizi Buruk pada Balita Tahun 2015
sebesar 0,1% dari Target sebesar 3,6%
sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,61%.
Hal tersebut menunjukan peningkatan
prevalensi gizi Buruk pada Tahun 2015
dibandingkan pada Tahun 2014 yang sebesar
0,08%.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat
dari anggaran program perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan Penanggulangan
kurang energy (KEP), anemia Gizi besi, gangguan akibat kurang yodium, kurang
vitamin A dan kekuarangan Gizi mikro lainnya (terintervensinya balita kurang gizi dan
balita gizi kurang) dan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian
keluarga sadar gizi lomba balita, dengan realisasi anggaran Tahun 2015 sebesar Rp
198,703,100.00 dari Target Anggaran sebesar Rp. 203,630,600.00 sehingga capaian
kinerja keuangannya sebesar 97,6%.
0
0.05
0.1
0.15
Prevalensi Gizi Buruk pada Balita
Perbandingan Prevalensi gizi buruk pada Balita di Kota Denpasar
Tahun 2014-2015
2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
87
Tingkatan Produktivitas Padi
Indikator tercapainya tingkat produktivitas padi mencapai 100,26% dari target Tahun
2015 sebesar 66,35 Kw/Ha dengan realisasi sebesar 66,35%. Tingkat produktivitas ini
jauh melampaui target produktivitas nasional dan Provinsi Bali yang berkisar 58-59
Kw/Ha. Untuk Tahun 2015 ini Kota Denpasar mengalami peningkatan produktivitas
padi dari tahun sebelumnya sebesar 1,55% yaitu 65,34 Kw/Ha pada Tahun 2014
menjadi 66,35 Kw/Ha pada Tahun 2015.
Capaian Tingkat Produktifitas Tanaman Padi Tahun 2015 terhadap Tahun 2014 :
Komoditi Produktifitas (Kw/Ha) (%) Meningkat / menurun
2014 2015
Padi 65,34 66,35 1,55%
Peningkatan capaian kinerja Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan
Holtikultura terhadap tingkat
produktifitas dan produksi padi patut
mendapat apresiasi di tengah
keadaan fasilitas ketersediaan air
yang kurang / terbatas di Tahun 2015 karena musim kemarau yang panjang.
64.5
65
65.5
66
66.5
Tahun 2014 Tahun 2015
Kw
/Ha
Tahun
Tingkat Produktivitas Padi
Target Realisasi
Sasaran Strategis 5.3 : Meningkatnya Kualitas mutu dan
Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
88
Jumlah Produksi Padi
Capaian kinerja produksi padi terhadap target mencapai 107,75% dari target Tahun
2015 28.775 Ton dengan realisasi sebesar 31.005 Ton. Jika dibandingkan dengan
capaian produksi padi tahun sebelumnya (Tahun 2014 sebesar 26.070 Ton),
meningkat sebesar 4.935 Ton atau 18,93%.
Komoditas Produksi (Ton) (%) Meningkat / menurun
2014 2015
Padi/gabah 26.070 31.005 18,93%
Keberhasilan capaian produksi padi
tidak terlepas dari upaya-upaya yang
dilakukan baik melalui bantuan pupuk,
penerapan/adopsi teknologi yang
disarankan serta penyuluhan dan
pendampingan petugas lapangan (PPL) bekerjasama dengan Babinsa.
Adapun Jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung dua indikator tersebut,
karena didukung oleh total jumlah anggaran program kegiatan yang terdiri dari: (1)
Program Peningkatan kesejahteraan Petani; (2) Program Peningkatan Ketahanan
Pangan Pertanian /perkebunan dengan total target anggaran keuangan sebesar Rp.
1,367,660,500 dengan realisasi sebesar Rp. 1,231,659,000 sehingga capaian kinerja
keuangan sebesar 90%.
22000
24000
26000
28000
30000
32000
Tahun 2014 Tahun 2015
Ton
Tahun
Jumlah Produksi Padi
Target Realisasi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
89
Jumlah Produksi Daging
Jumlah produksi daging pada tahun 2015 sebesar 8.882,05 ton dengan target
7.286,26 ton sehingga capain kinerjanya sebesar 121,90%. Hal tersebut menunjukan
terjadinya peningkatan produksi daging dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Dilihat pada tabel tersebut dapat dijelaskan
bahwa jumlah produksi daging tiap tahun
semakin meningkat, keberhasilan capaian
indikator kinerja tersebut tidak terlepas dari
program peningkatan produksi hasil
perternakan dengan kegiatan Pendistribusian
bibit, Pembibitan dan perawatan ternak, pembelian dan pendistribusian vaksin dan pakan
ternak, pengembangan agribisnis perternakan. Selain itu juga terdapat program pencegahan
dan penanggulangan penyakiot ternak dengan kegiatan pendataan masalah perternakan dan
juga terdapat program peningkatan pemasaran hasil produksi perternakan. Adapun jumlah
anggaran Tahun 2015 dari program tersebut sebesar Rp. 504.951.550,00 dari target Rp.
545.190.000,00, sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 93%.
Tahun Jumlah Produksi Daging
Target Realisasi Capaian Kinerja
2011 8733,36 ton 5668,53 ton 64,91%
2012 8820,36 ton 5772,63 ton 65,45%
2013 4780,25 ton 6115,25 ton 127,93%
2014 6176,56 ton 7190,11 ton 116,41%
2015 7286,26 ton 8882,05 ton 121,90%
0
5000
10000
jumlah produksi daging mentah
Jumlah Produksi DagingTahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
90
Jumlah Konsumsi Protein Hewani
Jumlah konsumsi protein hewani pada Tahun 2015 sebesar 16,18 gr/kpt/hari dari target
sebesar 15,26 gr/kpt/hari sehingga capaian kinerja sebesar 106,03%. Hal tersebut
menunjukan peningkatan jumlah konsumsi protein hewani di Kota Denpasar semakin
meningkat dari pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tahun Jumlah Konsumsi Protein Hewani
Target Realisasi Capaian Kinerja
2011 12,12 gr/kpt/hari 13,09 gr/kpt/hari 108%
2012 12,25 gr/kpt/hari 13,32 gr/kpt/hari 108,73%
2013 13,37 gr/kpt/hari 14,54 gr/kpt/hari 108,75%
2014 14,81 gr/kpt/hari 15,97 gr/kpt/hari 107,83%
2015 15,26 gr/kpt/hari 16,18 gr/kpt/hari 106,03%
Dilihat pada tabel tersebut dapat dijelaskan
bahwa jumlah Konsumsi protein hewani tiap
tahun semakin meningkat, keberhasilan
capaian indikator kinerja tersebut juga tidak
terlepas dari program peningkatan produksi
hasil perternakan dengan kegiatan
Pendistribusian bibit, Pembibitan dan perawatan ternak, pembelian dan pendistribusian
vaksin dan pakan ternak, pengembangan agribisnis perternakan. Selain itu juga terdapat
program pencegahan dan penanggulangan penyakiot ternak dengan kegiatan pendataan
masalah perternakan dan juga terdapat program peningkatan pemasaran hasil produksi
perternakan. Adapun jumlah anggaran Tahun 2015 dari program tersebut sebesar Rp.
504.951.550,00 dari target Rp. 545.190.000,00, sehingga capaian kinerja keuangan sebesar
93%.
13.09 13.32 14.54 15.97 16.18
0
10
20
jumlah konsumsi protein hewanigr/K
pt/
Har
i
Tahun
Jumlah Konsumsi Protein HewaniTahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
91
Peningkatan Indikator Jumlah Konsumsi Protein Hewani di Kota Denpasar disebabkan karena
adanya :
1. Zero case (tidak pernah ditemukan kasus) isu penyakit zoonosis pada BAH (Bahan
Hasil Hewan)/HBAH (Hasil Bahan Hewan) di Kota Denpasar dari Tahun 2012
sampai dengan Tahun 2015; dan
2. Pendapatan rata-rata masyarakat Kota Denpasar meningkat dan oleh karena itu
kebutuhan pangan sangat diperhatikan berhubung fungsi dari protein hewani
sangat penting untuk menghasilkan energi yang lebih besar, sehingga
produktivitas kerja masyarakat Kota Denpasar lebih meningkat.
Jumlah Produksi Perikanan Tangkap
Jumlah produksi perikanan tangkap pada Tahun 2015 sebesar 931,9 ton dari target 789,20
ton sehingga capaian kinerjanya sebesar 118,08%. Hal tersebut menunjukan peningkatan
jumlah produksi perikanan tangkap dari tahun-tahun sebelumnya, dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tahun Jumlah Produksi Perikanan Tangkap
Target Realisasi Capaian Kinerja
2011 840,00 ton 893,39 ton 106,36%
2012 840,00 ton 893,39 ton 106,36%
2013 790,21 ton 786,20 ton 99,49%
2014 789,21 ton 726,1 ton 92,00%
2015 789,20 ton 931,9 ton 118,08%

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
92
Dilihat pada tabel tersebut menunjukan
bahwa jumlah produksi perikanan tangkap
pada Tahun 2011 sama dengan Tahun
2012, namun mengalami penurunan pada
Tahun 2013 hingga 2014 dan selanjutnya
meningkat secara signifikan pada Tahun 2015. Keberhasilan capaian indikator tersebut
tidak terlepas dari program perikanan tangkap dengan kegiatan pendampingan pada
kelompok nelayan perikanan tangkap dan pengembangan teknologi perikanan
tangkap, dengan jumlah anggaran yang digunakan pada Tahun 2015 sebesar Rp.
738.019.650,00 dari target Rp. 874.410.000,00 sehingga capaian kinerja keuangan
sebesar 84%.
Jumlah Produksi Perikanan Budidaya
Jumlah produksi perikanan budidaya pada Tahun 2015 sebesar 1.039,3 ton dari target
sebesar 1.013,5 ton sehingga capaian kinerja sebesar 102,55%. Hal tersebut juga
menunjukan peningkatan jumlah produksi perikanan budidaya dibandingkan Tahun-
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tahun Jumlah Produksi Perikanan Budidaya
Target Realisasi Capaian Kinerja
2011 454,50 ton 976,45 ton 214,84%
2012 518,08 ton 504,30 ton 97,34%
2013 703,27 ton 859,60 ton 122,23%
2014 863,33 ton 1.006,7 ton 116,61%
2015 1.013,5 ton 1.039,3 ton 102,55%
893.39893.39786.2 726.1 931.9
0
1000
jumlah produksi perikanan tangkap
Ton
Tahun
Jumlah Produksi Perikanan TangkapTahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
93
Dilihat pada tabel tersebut menunjukan
bahwa jumlah produksi perikanan
budidaya pada Tahun 2012 mengalami
penurunan yang cukup signifikan,
namun Tahun 2013 mulai mengalami
peningkatan kembali hingga Tahun
2015 jumlah perikanan budidaya semakin melonjak. Keberhasilan capaain indikator
kinerja tersebut tidak lepas dari program Budidaya Perikanan dengan kegiatan
pengembangan bibit ikan unggul, peningkatan sarana perikanan budidaya,
pencegahan dan penanggualan penyakit ikan dengan jumlah anggaran yang
digunakan pada Tahun 2015 sebesar Rp.1.595.432.000,00 dari target sebesar
Rp.1.785.469.000,00 sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 89,3%.
Jumlah Konsumsi Ikan
Jumlah Konsumsi Ikan pada Tahun 2015 sebanyak 33,64 Kg/kpt/th, dari target 33,90
Kg/kpt/th, sehingga capain kinerjanya sebesar 99,23%. Hal tersebut menunjukan
angka yang sama dengan Tahun 2014, namun meningkat dibadingkan 2013, 2012
dan 2011, dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tahun Jumlah konsumsi Ikan
Target Realisasi Capaian Kinerja
2011 27,00 kg/kpt/th 26,50 kg/kpt/th 98,15%
2012 27,25 kg/kpt/th 27,00 kg/kpt/th 99,08%
2013 27,37 kg/kpt/th 30,00 kg/kpt/th 109,61%
2014 33,56 kg/kpt/th 33,64 kg/kpt/th 100,24%
2015 33,90 kg/kpt/th 33,64 kg/kpt/th 99,23%
976.45
504.3859.6 1006.71039.3
0
500
1000
1500
jumlah produksi perikanan budidaya
Ton
Tahun
Jumlah Produksi Perikanan BudidayaTahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
94
Adapun jumlah anggaran yang
digunakan dalam mendukung indikator
tersebut dapat dilihat pada anggaran
program optimalisasi pengelolaan dan
pemasaran produksi perikanan dengan
kegiatan kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dan
kegiatan promosi hasil produk perikanan unggulan daerah dengan jumlah realisasi
anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 108,588,000 dari target sebesar 92,910,350,
sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 85,56%.
26.5 27 30 33.64 33.64
0
20
40
jumlah Konsumsi Ikan
Kg/
Kp
t/Th
Tahun
Jumlah Konsumsi IkanTahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
95
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
Indikator Kinerja Utama
Target Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015
% Capaian Tahun
2015 Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
Peningkatan 2%
Penurunan 48,56%
Peningkatan 29,38%
Penurunan 38,90%
Peningkatan 4.156,72%
207,836%
Capaian indikator kinerja Persentase
peningkatan jumlah investasi di Kota
Denpasar dari Tahun 2012 s/d 2014
mengalami penurunan, tetapi pada
tahun 2015 mengalami peningkatan
yang sangat signifikan yaitu sebesar
4.156,72% dari Tahun 2014. Adapun
jumlah investasi tahun 2012 sebesar
Rp. 1.795.851.142.995, tahun 2013 sebesar Rp.2.323.497.120.145, tahun 2014
sebesar Rp. 1.419.455.886.802 dan tahun 2015 sebesar Rp.60.422.329.645.971.
Adapun upaya untuk mencapai sasaran meningkatnya jumlah investasi di Kota
Denpasar telah ditetapkan dengan 2 program dan 3 kegiatan yang dapat digambarkan
pada tabel berikut :
Sasaran Strategis 5.4 : Meningkatnya daya saing industri, iklim
investasi, Perdagangan dalam negeri dan Eksport
-
10,000,000,000,000
20,000,000,000,000
30,000,000,000,000
40,000,000,000,000
50,000,000,000,000
60,000,000,000,000
70,000,000,000,000
Jumlah Investasi
Perbandingan Nilai Investasi Tahun 2012 -2015
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
96
Sasaran Program dan Kegiatan
Meningkatnya Jumlah Investasi di Kota Denpasar Program peningkatan iklim promosi dan kerjasama
Investasi Kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendukung sasarn ini adalah :
1. Promosi penanaman modal
2. Peningkatan koordinasi dan kerjasama di
bidang penanaman modal dengan instansi
Pemerintah dan dunia usaha
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi
investasi kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
sasaran ini adalah :
1. Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal
Adapun jumlah target anggaran Tahun 2015 yang digunakan untuk mendukung
program kegiatan tersebut sebesar Rp. 389,143,000 dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 308,873,650, sehingga capaian kinerja sebesar 79,37%.
Nilai Ekspor Bersih
Nilai ekspor bersih merupakan nilai selisih antara nilai ekspor dikurangi dengan nilai
impor. Dimana nilai Ekspor Bersih pada Tahun 2015 sebesar $ 364.816.843,78
dengan capaian kinerja sebesar 100%. Hal tersebut menunjukan penurunan Nilai
Ekspor bersih dibandingkan Tahun 2014,
penurunannya sebesar $ 17.475.723,510.
Dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Adapun jumlah anggaran yang digunakan
pada Tahun 2015 untuk mendukung
indikator ini dapat dilihat dari jumlah anggaran program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor dengan kegiatan-kegiatan antara lain Pengembangan
Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri, sosialisasi kebijakan
350,000,000.00 360,000,000.00 370,000,000.00 380,000,000.00 390,000,000.00
Nilai Ekspor Bersih
$
Tahun
Perbandingan Nilai Ekspor Bersih Tahun 2014-2015
Tahun 2014 Tahun 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
97
penyederhanaan prosedur dan dokumen ekspor impor, Pengembangan Data Base
Informasi Potensi Unggulan, Membangun Jejaring dengan Eksportir, Koordinasi
Program Pengembangan Ekspor dengan Instansi terkait/asosiasi/pengusaha,
Pengembangan Kluster Produk Ekspor, Pembangunan Promosi Perdagangan
Internasional, dengan jumlah realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp.
819,220,600.00 dari target sebesar Rp. 911,400,000.00
Selain itu juga dapat dilihat dari jumlah anggaran Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan dalam Negeri dengan Kegiatan Peningkatan Sistem dan
Jaringan Informasi Perdagangan, Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk dalam
Negeri, Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil Menengah, Pengembangan Pasar
dan Monitoring Harga Kebutuhan Bahan Pokok dan Barang Startegis Lainnya di Pasar
Tradisional dan Distributor, Sosialisasi Informasi Peningkatan Potensi Pasar Industri
Kreatif, Peningkatan Inovasi Produk Lokal, Pembinaan Pengelolaan Usaha Pedagang
Pasar Tradisional, Fasilitas Terwujudnya Kerjasama Strategis antara Produsen dengan
Distributor, dengan jumlah realisasi anggaran Tahun 2015 sebesar Rp.
2,191,276,710.00 dari target sebesar Rp. 2,277,497,000.00
Sehingga Total Jumlah Angaran dari kedua program tersebut sebesar Rp.
3,010,497,310.00 dari target sebesar Rp. 3,188,897,000.00 sehingga capaian kinerja
keuangan sebesar 94,4%.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
98
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
Kota Kreatif memiliki ciri dan karakter mempresentasikan citra dengan ikon
Lokal, mampu memberikan kontribusi ekonomi, menumbuhkan iklim bisnis, mampu
menyumbangkan sumber daya terukur berbasis pengetahuan kreatif, kaya inovasi dan
kreatifitas dan mampu menghadirkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,
khususnya masyarakat Kota Denpasar. Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis
budaya unggulan juga merupakan kota dengan program unggulan yang memiliki
inovasi menonjol. Terdapat empat kategori yaitu tata kelola pemerintahan yang baik,
peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya
saing daerah. Pemerintah Kota Denpasar sejak awal memiliki komitmen kuat dalam
mewujudkan pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan Rakyat.
Adapun program Inovasi dari Kota Denpasar
yang ada pada Tahun 2015 sebanyak 35 Inovasi
Pelayanan Publik dari target 3 inovasi per Tahun
sehingga capaian kinerjanya jauh lebih tinggi
dari 100%. Dengan Judul Program Inovasi
pelayanan Publik Kota Denpasar Tahun 2015
yang terkumpul antara lain sebagi berikut :
Sasaran Strategis 5.5 : Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif
berbasis Budaya unggulan dan eksport
0
20
40
Jumlah Inovasi Kota DenpasarJum
lah
Sin
ovi
k
Tahun
Perbandingan Jumlah Inovasi Kota Denpasar
Tahun 2014-2015
2014 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
99
1. Keur ”hanya 26 menit” menuju
resolusi keselamatan berlalu
lintas
2. Menciptakan budaya tertib lalu
lintas melalui taman lalu lintas di
Kota Denpasar
3. Galeri interaktif
4. Character and mind power
awakening supercamp leri
interaktif
5. Bangga berwira usaha muda
6. Sistem web berbasis sistem
informasi geografis (websig)
sebagai sarana peneyebarluasan
informasi spasial kepada
masyarakat
7. Pengembangan ekowisata dan
jasa lingkungan di subak
sembung, keluarahan
peguyangan, kecamatan
Denpasar Utara
8. Call center BPBD siaga 24 jam
kurangi resiko bencana BPBD
Kota Denpasar
9. Pelayanan perijinan 1 (satu) hari
jadi
10. ”Sabha Upadesa” sebagai
motivator pembangunan Kota
Denpasar yang berwawasan
budaya
11. Pelayanan publik pembayaran
pajak daerah online ”bayar pajak
jadi mudah dan nyaman”
12. Inovasi pelayanan publik SMS
gateway
13. Pengembangan potensi
pertanian di Denpasar Utara
melalui gerakan MANJUR
14. Pelayanan informasi peruntukan
lahan
15. Cyber school
16. Gelar tekhnologi dan inovasi
SMK
17. Pusat layanan anak autis Kota
Denpasar
18. UPT. Rumah Pintar
19. ”Tunjukkan wajahmu nak,
tenangkan Ayah Ibumu di
rumah”
20. Trisma sekolah berbasis riset
21. ”Konsumen mengadu, pelaku
usaha tersenyum” layanan cepat
BPSK Kota Denpasar
22. Denpasar design centre Rumah
utama bagi IKM Kota Denpasar
23. Geliat pasar tradisional ”Pasar
Agung Kota Denpasar” menuju
omset tingkat Nasional
24. Menggali harta karun yang
terpendam
25. Klinik berhenti merokok
26. Surveilans terintegrasi dan
respon cepat
27. E-commerce
28. Peningkatan inovasi kain
tradisional endek dalam
menopang ekonomi Kota
Denpasar
29. ”Pro Denpasar”
30. Ciptakan generasi unggul bebas
kanker serviks melalui vaksinasi
massal vaksin Human Papilloma
Virus (HPV) di Kota Denpasar
31. Program inovasi kesehatan ibu
dan anak secara komprehensif
32. Waria juga manusia
33. Gigi sehat, senyum ceria, masa
depan cemerlang
34. ”Sungai Kota Rasa Desa”
35. Kampung budaya mengolah
limbah upacara Yadnya

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
100
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan
produk kreatif berbasis masayarakat
Adapun persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam pengelolaan produk
kreatif berbasis masyarakat pada Tahun 2015 sebesar 80% dari target 80% sehingga
capaian kinerjanya sebesar 100%. Persentase masyarakat menguasai teknologi dalam
pengelolaan produk kreatif dapat dilihat dari persentase peningkatan kemampuan IKM
yang memiliki desain produk, desain kemasan dan merek produk yang berkualitas di
Kota Denpasar.
Keberhasilan Indikator ini tidak terlepas dari Program Pengembangan Teknologi
Industri dengan Kegiatan Pembinaan dan pengembangan serta perlayanan Teknologi
Industri. Dimana masyarakat diberikan pelatihan kemasan, peserta dilatih membuat
dan melakukan pemesanan/order berbagai macam bentuk kemasan dan label
kemasan sesuai dengan spesifikasi produk yang dimiliki masing-masing pengrajin.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat
pada anggaran program peningkatan kemampuan teknologi industri dengan kegiatan
pembinaan kemampuan teknologi industri, pengembangan dan pelayanan teknologi
industri dengan jumlah anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 685.965.150,00 dari target
anggaran sebesar Rp. 717.155.050,00, sehingga capaian kinerja keuangan sebesar
95,65%.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
101
CAPAIAN KINERJA KEUANGAN TAHUN 2015
SASARAN STRTEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal
Persentase sampah yang terangkut 44.656.961.520,00 41.800.163.560,00
93,60%
Persentase Kawasan Hijau 1.825.000.000 1.388.043.750
76,06%
Jumlah Penghargaan/ Tropi
Adipura, Adiwiyata dan
Kalpataru
persentase pengelolaan sampah swadaya
Rp 572,405,000.00
Rp 522,527,500.00
91%
Luas Taman di Kota Denpasar
Rp 3,948,709,000.00
Rp 3,710,316,000.00
93,96%
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
Rp 2,709,398,995.00 Rp
2,652,700,900.00 98.00%
Jumlan
Sanggar Tari yang
mengikuti pentas budaya
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
Rp 97,232,586,447.00 Rp
79,380,457,514.00 81,6%

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
102
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Kelulusan
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/SMK/MA
Angka Putus Sekolah
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/SMK/MA
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Rp 1,120,183,200.00 Rp
1,120,183,200.00 100.00%
Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
103
Persentase pasangan usia subur yang ikut KB aktif
Rp 336,395,800.00 Rp
336,395,800.00 100%
Jumlah PMKS yang tertangani
Rp 256,216,500.00 Rp
256,216,501.00 100%
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
Rp 388,515,500.00 Rp
388,515,500.00 100%
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
Skor Lakip Kota Denpasar
Rp 115,150,000.00 Rp
97,025,000.00 84,25%
Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu lintas
Rp 711,879,500.00 Rp
681,307,400.00 96%
angka kecelakaan Rp 7,242,883,550.00
Rp
6,779,113,200.00 93,6%
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
Rp 1,987,633,000.00 Rp
1,987,633,001.00 100%
Prosentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran
Prosentase penduduk meninggal

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
104
yang di lengkapi Akta Kematian
Meningkatnya derajat kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB)
Rp 260,505,500.00 Rp
248,320,800.00 95.00%
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Rp 10,423,961,500.00
Rp 9,827,968,420.00
94.00%
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
Rp 425,396,780.00
Rp 423,306,600.00
99,50%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
Rp 128,586,325.00
Rp 128,216,200.00
99,7%
Umur harapan hidup
Rp 364,663,400.00
Rp 360,194,588.00
98.80%
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Rp 13,708,147,300.00
Rp 12,025,014,951.00
87,72 %.
Jumlah Wajib Pajak Rp 5,507,953,300.00
Rp 5,473,887,183.00
99,38%
Menurunnya Angka Kemiskinan
Jumlah RTM Miskin
Rp 356,433,100.00
Rp 353,191,000.00
99,09%
Prevalensi gizi buruk pada balita
Rp 203,630,600.00 Rp
198,703,100.00 97,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi Rp 1,367,660,500.00
Rp 1,231,659,000.00
90.00% Jumlah produksi padi
Jumlah Produksi daging
Rp 545,190,000.00 Rp
504,951,550.00 93.00% Jumlah
konsumsi protein hewani
Jumlah produksi perikanan tangkap
Rp 874,410,000.00
Rp 738,019,650.00
84.00%

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
105
Jumlah produksi perikanan budidaya
Rp 1,785,469,000.00 Rp
1,595,432,100.00 89,3%
Jumlah Konsumsi Ikan
Rp 108,588,000.00 Rp
92,910,350.00 85,56%
Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
Rp 389,143,000.00 Rp
308,873,650.00 79,37%
Nilai Ekspor Bersih
Rp 3,188,897,000.00 Rp
3,010,497,310.00
94,4%
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
Rp 717,155,050.00 Rp
685,965,150.00 95.65%

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
106
PRESTASI KOTA DENPASAR
TINGKAT PROPINSI DAN NASIONAL TAHUN 2015
No Nama Penghargaan Instansi yang memberikan
1 Penghargaan Juara I Bunda Paud Tingkat
Propinsi Bali
Pemprov Bali
2 Penghargaan Inovasi Top Nasional
Bidang Pelayanan Publik “Drive Thru Kir
26 Menit”
Kementerian PAN dan RB
3 Penghargaan Persatuan Pengelola Air
Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi)
Word
Kementerian PU RI
4 Laporan Keuangan dengan Opini WTP
2014
Badan Pemeriksaan Keuangan
(BPK) RI
5 Penghargaan Adiwiyata Mandiri SDN 1
Peguyangan dan SMPN 1 Denpasar
Kementerian Lingkungan Hidup RI
6 Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)
untuk Sekala Kota Sekala Regional Bali
Nusa Tenggara
Kementerian Lingkungan Hidup RI
7 Penghargaan 10 Besar Kota Ternyaman
di Indonesia
Kementerian PU RI
8 Perhargaan Peringkat I Tingkat
Kepatuhan Terhadap Undang-Undang N0.
25 Tahun 2009 Tentang pelayanan Publik
Ombudsman RI
9 Penghargaan Indonesia Attractiveveness
Index Award (IAIA), Denpasar Kota
Terbaik dengan Peringkat Platinum
Tempo Media Group bekerjasama
dengan Frotier Consulting Group,
diserahkan oleh Mentri PAN dan RB
10 Penghargaan sebagai Kota Penggerak
Investasi MP3EI Koridor Bali Nusra
Tempo Media Group bekerjasama
dengan Frotier Consulting Group,
diserahkan oleh Mentri PAN dan RB
11 Penghargaan Juara I Puskesmas
Berprestasi Tingkat Nasional (Puskesmas
II Denpasar Barat)
Kementerian Kesehatan RI
12 Penghargaan Kota Layak Anak dengan
Kategori Nindya
Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Anak

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
107
13 Web Kota Terbaik dan Web Terfavorit se-
Indonesia
Kementrian Dalam Negeri RI
14 Penghargaan The Best Cities For Business Majalah Swa
15 Perhargaan 3 kali berturut turut meraih
opini WTP dalam pengelolaan keuangan
Daerah
Kementerian Keuangan RI
16 Penghargaan AIDS Inovation Award Kementerian Kesehatan RI
17 Penghargaan Trophy Adipura Kategori
Kota Besar
Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
18 Penghargaan Parama Karya terkait
dengan UMKM terbaik
Kementerian Koperasi
19 Penghargaan Kota Sehat Kategori
Swastisaba Wistara
20 Keterbukaan Informasi Publik (KIP)
Berbasis Web kategori SKPD
Kabupaten/Kota yang berhasil masuk
peringkat tiga
Kementerian Pertanian RI
21 Perhargaan Indek Kota Berkelanjutan
(IKB) untuk kota besar,
Bappenas
22 Penghargaan Kota Peduli HAM Kementerian Hukum dan HAM RI
23 Penghargaan Adi Bakti Bina Bahari Kementerian Perikanan dan
Kelautan RI
24 Penghargaan Adiwiyata Nasional (SDN 1
Pemecutan, SMPN 3 Denpasar, SMPN 7
Denpasar)
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan RI
25 Penghargaan Langit Biru Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan RI
26 Penghargaan Standar Pelayanan Publik Ombudsman RI
27 Penghargaan Percepatan Ijin Usaha Mikro
dan Kecil
Kementerian Koperasi dan UKM RI
28 Penghargaan Wahana Tata Nugraha
(Bidang Lalu Lintas)
Kementerian Perhubungan RI

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
a

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
108
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar merupakan bentuk
pertanggungjawaban dari serangkaian perencanaan kinerja, pengukuran, evaluasi
dan analisis capaian kinerja dalam rangka mewujudkan akuntabilitas instansi kepada
pihak – pihak yang memberi amanah atau mandat dan sebagai sarana untuk
mengkomunikasikan, menjawab tentang apa yang telah dicapai dan bagaimana
proses pencapaiannya.
Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 diukur melalui pencapaian 13
(tiga belas) sasaran dengan didukung oleh 55 (lima puluh lima) indikator. Namun
masih ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya belum sesuai dengan yang
diharapkan sehingga perlu perhatian pada tahun – tahun berikutnya. Adapun indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
3. Persentase pengelolaan sampah swadaya
Tahun 2015 ditargetkan persentase pengelolaan sampah swadaya sebesar 20%,
dengan realisasinya sebesar 13%. Bank Sampah yang sebelumnya masih kurang aktif
dalam mengelola sampah sudah mengalami peningkatan dan mulai aktif serta adanya
penambahan jumlah bank sampah yang sebelumnya dari 32 bank sampah menjadi 37
bank sampah dan mulai tumbuhnya kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam
mengelola sampah untuk didaur ulang.
Upaya yang dilakukan kedepannya adalah mengaktifkan dan memberikan reward
kepada Bank Sampah, mengkoordinasikan dengan Camat dan Lurah atau Kepala Desa
tentang pembentukan dan pengaktifan Bank Sampah, pengelolaan sampah yang semula
sekedar mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke TPA berganti menjadi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
109
pengelolaan sampah dengan menerapkan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recover)
untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berhasil guna dan berdaya guna
sehat aman dan ramah lingkungan serta perlunya kesadaran dan komitmen dari berbagai
pihak yaitu Pemerintah, Swasta, Institusi Pendidikan, media dan masyarakat itu sendiri.
4. Skor LAKIP Kota Denpasar
Pada Tahun 2015 ditargetkan mendapat skor LAKIP Tahun 2015 sebesar 66,
namun dalam realisasinya skor LAKIP Kota Denpasar sebesar 55,55. Namun hal tersebut
juga menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mendapatkan skor
LAKIP Tahun 2014 sebesar 53,78. Kendalanya yaitu pencapaian kinerja baru hanya
sebatas pada kinerja kegiatan serta dokumen Renstra, RKT dan PK SKPD yang diuji
petik masih ada sasaran yang indikator kinerjanya belum berorientasi pada hasil
(outcome). Upaya yang dilakukan kedepannya untuk menyikapi permasalahan tersebut
adalah menyusun cascading yang baik pada masing-masing SKPD di Lingkungan
Pemerintah Kota Denpasar sebagai dasar untuk menentukan indikator kinerja yang lebih
berorientasi outcome kedepannya, merevisi sasaran – sasaran strategis menjadi sasaran
strategis yang berorientasi hasil (outcome) dan merevisi indikator kinerja menjadi
indikator kinerja yang relevan dan terukur sehingga menghasilkan informasi kinerja yang
berorientasi hasil (outcome). Selain itu, Pada Tahun 2016 Pemerintah Kota Denpasar
akan berencana membangun sistem akuntabilitas Kinerja berbasis IT (e-Sakip), sehingga
memudahkan dalam mengukur capaian kinerja Kota Denpasar dan pelaporan.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
126

INDIKATOR KINERJA UTAMA KOTA DENPASAR
SASARAN STRTEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
(1) (2) (3) (4) (5)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal
Persentase sampah yang terangkut
Jumlah volume sampah kota yang terangkut dari sumber ke TPA dibagi dengan jumlah volume sampah kota per tahun dikali 100%
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Lakip DKP
Persentase Kawasan Hijau
Jumlah luas wilayah kawasan hijau di Kota Denpasar dibagi dengan luas wilayah Kota Denpasar dikali 100%
Dinas Kebersihan dan Pertamanan,
Badan Lingkungan
Hidup
Laporan Kegiatan/
DPA
Jumlah Penghargaan/Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
Jumlah penghargaan dari program tahunan untuk mengevaluasi kondisi kebersihan lingkungan, disamping kondisi fisik diperlukan pula data informasi lingkungan, kualitas udara, kualitas air, penghargaan SLHD dan penghargaan wahana tata ruang
Dinas Kebersihan dan Pertamanan,
Badan Lingkungan
Hidup
Bidang Penataan
dan Komunikasi Lingkungan
Persentase pengelolaan sampah swadaya
Jumlah sampah yang dikelola secara swadaya oleh kelompok swakelola dibandingkan dengan jumlah sampah Kota Denpasar tiap Tahunnya
Dinas Kebersihan dan Pertamanan,
Badan Lingkungan
Hidup
Laporan Kegiatan/La
kip DKP
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
Perbandingan jumlah penduduk berusia > 15 tahun yang melek huruf dengan jumlah penduduk yang berusia >15 tahun dikali 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
Lakip Disdikpora

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/sederajat
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sederajat adalah perbandingan jumlah siswa usia 7-12 tahun jenjang SD/sederajat terhadap jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
seksi data, evaluasi
dan pelaporan/
Lakip Disdikpora
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/sederajat
Angka Partisipasi Murni (APM) SD sederajat adalah perbandingan jumlah siswa usia 7-12 tahun jenjang SD/sederajat terhadap jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
sekolah/Lakip Disdipora
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/sederajat
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP sederajat adalah perbandingan jumlah siswa usia 13-16 tahun jenjang SMP/sederajat terhadap jumlah penduduk usia 13-16 tahun dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
seksi data, evaluasi
dan pelaporan/
Lakip Disdikpora
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/sederajat
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/sederajat adalah perbandingan jumlah siswa usia 13-16 tahun jenjang SMP/sederajat terhadap jumlah penduduk usia 13-16 tahun dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
sekolah/Lakip Disdipora
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/sederajat
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/sederajat adalah perbandingan jumlah siswa usia 17-20 tahun jenjang SMA/sederajat terhadap jumlah penduduk usia 17-20 tahun dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
seksi data, evaluasi
dan pelaporan/
Lakip Disdikpora

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/sederajat
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/sederajat adalah perbandingan jumlah siswa usia 17-20 tahun jenjang SMA/sederajat terhadap jumlah penduduk usia 17-20 tahun dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
sekolah/Lakip Disdipora
Angka Kelulusan siswa SD/MI
Perbandingan Jumlah Siswa SD/sederajat yang lulus terhadap Jumlah siswa SD/MI yang mengikuti ujian akhir dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
seksi data, evaluasi
dan pelaporan/
Lakip Disdikpora
Angka Kelulusan siswa SMP/MTs
Perbandingan Jumlah Siswa SMP/sederajat yang lulus terhadap Jumlah siswa SMP/MTs yang mengikuti ujian akhir dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
seksi data, evaluasi
dan pelaporan/
Lakip Disdikpora
Angka Kelulusan siswa SMA/SMK/MA
Perbandingan Jumlah Siswa SMA/sederajat yang lulus terhadap Jumlah siswa SMA/MA yang mengikuti ujian akhir dikalikan 100%
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
seksi data, evaluasi
dan pelaporan/
Lakip Disdikpora
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK Tertib administrasi, tertib pengelolaan aset dan keuangan
Inspektorat Hasil Audit
BPK
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) unit pelayanan
Rata-rata kepuasan masyarakat di Kota Denpasar berdasarkan indikator pelayanan dalam survei yang dilakukan pada Unit Pelayanan
Bagian Organisasi Setda Kota Denpasar
Laporan Survei Indeks
Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di
Kota Denpasar
Terwujudnya sistem transportasi yang tertib
Persentase Penurunan Pelanggaran lalu-lintas
Jumlah pelanggaran lalu-lintas Tahun sebelumnya dikurangi jumlah pelanggaran lalu-lintas Tahun sekarang dibagi dengan jumlah pelanggaran tahun sekarang
Dinas Perhubungan
Data Dinas Perhubung
an

Angka Kecelakaan Jumlah Kecelakaan Lalu-lintas dalam kurun waktu 1 tahun
Dinas Perhubungan
Data Dinas Perhubung
an
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Persentase penduduk ber-KTP
per satuan penduduk
Jumlah Penduduk yang ber-KTP dibagi
Penduduk Kota Denpasar dikali 100%
Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
Laporan Aplikasi
SIAK/ Laporan
berdasarka
n registrasi
Rasio bayi berakte kelahiran
Perbandingan Jumlah bayi yang punya akta
kelahiran terhadap jumlah bayi yang lahir dikalikan 100%
Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
Laporan Aplikasi
SIAK/ Laporan
berdasarka
n registrasi
Persentase permohonan pembuatan KTP
yang dapat diselesaikan dalam 1 tahun
Perbandingan antara jumlah KTP yang diselesaikan dalam 1
tahun terhadap jumlah pemohonan KTP dalam 1 tahun
dikalikan 100%
Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
Laporan Aplikasi
SIAK/ Laporan
berdasarka
n registrasi
Persentase permohonan
pembuatan KK yang diselesaikan dalam 1 tahun
Perbandingan antara jumlah KK yang
diselesaikan dalam 1 tahun terhadap jumlah pemohonan
KK dalam 1 tahun dikalikan 100%
Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
Laporan Aplikasi
SIAK/ Laporan
berdasarkan registrasi
Meningkatnya derajat kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB)
Jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun di wilayah tertentu dalam kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama dikali 1.000
Dinas Kesehatan
Lakip Dinas
Kesehatan
Angka Kematian Ibu (AKI)
Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah pada kurun waktu yang sama dikali 100.000
Dinas Kesehatan
Lakip
Dinas Kesehatan

Persentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan
Masyarakat yang berdasarkan kriteria pemerintah ditetapkan sebagai kategori miskin yang memperoleh pelayanan kesehatan (rawat jalan/inap) di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan perhitungan jumlah kunjungan pasien baru dan lama rawat jalan/kunjungan rawat inap masyarakat miskin di sarana kesehatan pemerintah dan swasta pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah masyarakat miskin di wilayah dan periode waktu yang sama dikali 100%
Dinas Kesehatan
Lakip
Dinas Kesehatan
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota Denpasar yang diperoleh dalam kurun waktu 1 (satu) Tahun
Bagian Keuangan Setda Kota Denpasar
Laporan Keuangan

RENCANA KINERJA TAHUNAN KOTA DENPASAR TAHUN 2015
SASARAN STRTEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
(1) (2) (3)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal
Persentase sampah yang terangkut 100%
Persentase Kawasan Hijau 30%
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura,
Adiwiyata dan Kalpataru 1 penghargaan
persentase pengelolaan sampah swadaya
20%
Luas Taman di Kota Denpasar 166.873 m2
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian
Jumlan Sanggar Tari yang mengikuti pentas budaya
120 sanggar tari
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Kelulusan
- SD/MI 100%
- SMP/MTs 100%

- SMA/SMK/MA 100%
Angka Putus Sekolah - SD/MI 0,00%
- SMP/MTs 0,00% - SMA/SMK/MA 0,00%
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
100%
Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang)
100%
Persentase pasangan usia subur yang ikut KB aktif
83.31%
Jumlah PMKS yang tertangani 474 Orang
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85
Skor Lakip Kota Denpasar 66
Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu lintas 400
angka kecelakaan 200 Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
100%
Prosentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
100%
Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran
90%
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70%
Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi (AKB) 26/1000 KH

Angka Kematian Ibu (AKI) Melahirkan 90/100.000 KH
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
240/100.000 penduduk
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
80%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100%
Umur harapan hidup 73,01
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota Denpasar Rp.724.497.965.131,00
Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak
Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga Miskin 1000
Prevalensi gizi buruk pada balita 3,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha
Jumlah produksi padi 28.775 Ton
Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton
Jumlah konsumsi protein hewani 15,26 gr/kapita/hari
Jumlah produksi perikanan tangkap 789,20 ton
Jumlah produksi perikanan budidaya 1013,5 ton
Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun
Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2%
Nilai Ekspor Bersih $
364,816,843.78
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
3 Inovasi
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
80%


PERJANJIAN KINERJA KOTA DENPASAR TAHUN 2015
SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
(1) (2) (3)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal
Persentase sampah yang terangkut
100%
Persentase Kawasan Hijau 30%
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
1 penghargaan
persentase pengelolaan sampah swadaya
20%
Luas Taman di Kota Denpasar
166.873 m2
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian
Jumlan Sanggar Tari yang
mengikuti pentas budaya 120 sanggar tari
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Kelulusan
- SD/MI 100%
- SMP/MTs 100%
- SMA/SMK/MA 100%
Angka Putus Sekolah - SD/MI 0,00%
- SMP/MTs 0,00%

- SMA/SMK/MA 0,00%
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
100%
Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang)
100%
Persentase pasangan usia subur yang ikut KB aktif
83.31%
Jumlah PMKS yang tertangani
474 Orang
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85
Skor Lakip Kota Denpasar 66
Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu lintas
400
angka kecelakaan 200 Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
100%
Prosentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
100%
Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran
90%
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70%
Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi (AKB) 26/1000 KH
Angka Kematian Ibu (AKI) Melahirkan
90/100.000 KH
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
240/100.000 penduduk
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
80%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100%
Umur harapan hidup 73,01

Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota Denpasar Rp.724.497.965.131,00
Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga
Miskin 1000
Prevalensi gizi buruk pada balita
3,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha
Jumlah produksi padi 28.775 Ton
Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton
Jumlah konsumsi protein hewani
15,26 gr/kapita/hari
Jumlah produksi perikanan tangkap
789,20 ton
Jumlah produksi perikanan budidaya
1013,5 ton
Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun
Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2%
Nilai Ekspor Bersih $
364,816,843.78
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
3 Inovasi
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
80%

PENGUKURAN KINERJA KOTA DENPASAR TAHUN 2015
SASARAN STRTEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA
(1) (2) (3) (4) (5)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal
Persentase sampah yang terangkut
100% 96.92%
96,92%
Persentase Kawasan Hijau
30% 36,28% 120,93%
Jumlah
Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
1 penghargaan 1penghargaan 100%
persentase pengelolaan sampah swadaya
20% 13% 64,45%
Luas Taman di Kota Denpasar
166.873 m2 166.873 m2 100%
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian 82 sekaa kesenian 82%
Jumlan Sanggar Tari yang mengikuti pentas budaya 120 sanggar tari 120 sanggar tari 100%
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50% 98,50% 100%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI/Paket A 100% 229,24% 229,24%
- SMP/MTs/Paket B
100% 107,58% 107,58%
- SMA/SMK/MA/Paket C
100% 102,94% 102,94%
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A 100% 168,76% 168,76%
- SMP/MTs/Paket B
100% 79,15% 79,15%
- SMA/SMK/MA/Paket C
100% 69,97% 69,97%
Angka Kelulusan
- SD/MI 100% 73,27% 73,27%

- SMP/MTs 100% 103,27% 103,27%
- SMA/SMK/MA 100% 89,10% 89,10%
Angka Putus Sekolah
- SD/MI 0,00% 0,00% 100%
- SMP/MTs 0,00% 0,02% 99,98%
- SMA/SMK/MA 0,00% 0,18% 99,82%
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
100% 100% 100%
Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang)
100% 100% 100%
Persentase pasangan usia subur yang ikut KB aktif
83.31% 79,19 95,05%
Jumlah PMKS yang tertangani
474 Orang 474 Orang 100%
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos 14 orsos 100%
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP WTP 100%
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85 83.98 98.80%
Skor Lakip Kota Denpasar
66 55,55 84,17%
Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu lintas
400 306 123.5%
angka kecelakaan 200 208
96%
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
100% 100% 100%
Prosentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
100% 100% 100%
Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran
90% 100%
111%
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70% 100%
143%

Meningkatnya derajat kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB)
26/1000 KH 0,56/1000 KH 197,84%
Angka Kematian Ibu (AKI) Melahirkan
90/100.000 KH 56/100.000 KH 137,77%
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
240/100.000 penduduk 216,1/100.000 penduduk
109,95%
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
80% 78.40% 98.00%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100% 100% 100%
Umur harapan hidup 73,01 73,71 100,06%
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota Denpasar Rp.724.497.965.131,00
Rp.
776.176.266.472,64 107,13%
Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak 142.867 wajib pajak 99,62%
Menurunnya Angka Kemiskinan
Jumlah Rumah Tangga Miskin
1000 1000 100%
Prevalensi gizi buruk pada balita
3,6% 0.10% 98,61%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi
66,18 Kw/Ha 66,35 Kw/Ha 100.26%
Jumlah produksi padi
28.775 Ton 31.005 Ton 107,75%
Jumlah Produksi daging
7.286,26 ton 8.882.05 ton 121,90%
Jumlah konsumsi protein hewani
15,26 gr/kapita/hari 16,18 gr/kapita/hari 106,03%
Jumlah produksi perikanan tangkap
789,20 ton 931,9 ton 118,08%
Jumlah produksi perikanan budidaya
1013,5 ton 1039,3 ton 102,55%
Jumlah Konsumsi Ikan
33,90 kg/kapita/tahun 33,64 kg/kapita/tahun
99,23%
Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2% 4.156,72% 207,836%
Nilai Ekspor Bersih $ 364,816,843.78
$ 364,816,843.78
100%
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
3 Inovasi 35 Program Pelayanan Inovasi
1166,6%
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
80% 80% 100%

REALISASI ANGGARAN TERKAIT CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2015
SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal
Persentase sampah yang terangkut 44.656.961.520,00 41.800.163.560,00 93,60% Persentase Kawasan Hijau 1.825.000.000 1.388.043.750 76,06%
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
persentase pengelolaan sampah swadaya
Rp 572,405,000.00
Rp 522,527,500.00
91%
Luas Taman di Kota Denpasar Rp 3,948,709,000.00
Rp 3,710,316,000.00
93,96%
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
Rp 2,709,398,995.00
Rp 2,652,700,900.00
98.00%
Jumlan Sanggar Tari yang mengikuti pentas budaya
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pendidikan
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
Rp 97,232,586,447.00
Rp 79,380,457,514.00
81,6%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A

- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Kelulusan
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/SMK/MA
Angka Putus Sekolah
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/SMK/MA
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Rp 1,120,183,200.00
Rp 1,120,183,200.00
100.00%
Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang)
Persentase pasangan usia subur yang ikut KB aktif
Rp 336,395,800.00
Rp 336,395,800.00
100%
Jumlah PMKS yang tertangani Rp 256,216,500.00
Rp 256,216,501.00
100%
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
Rp 388,515,500.00
Rp 388,515,500.00
100%
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
Skor Lakip Kota Denpasar Rp 115,150,000.00
Rp 97,025,000.00
84,25%

Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu lintas Rp 711,879,500.00
Rp 681,307,400.00
96%
angka kecelakaan Rp
7,242,883,550.00
Rp
6,779,113,200.00 93,6%
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
Rp 1,987,633,000.00
Rp 1,987,633,001.00
100%
Prosentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi (AKB) Rp 260,505,500.00
Rp 248,320,800.00
95.00% Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Rp 10,423,961,500.00
Rp 9,827,968,420.00
94.00%
Persentase RT yang melaksanakan PHBS
Rp 425,396,780.00
Rp 423,306,600.00
99,50%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
Rp 128,586,325.00
Rp 128,216,200.00
99,7%
Umur harapan hidup Rp 364,663,400.00
Rp 360,194,588.00
98.80%
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Rp 13,708,147,300.00
Rp 12,025,014,951.00
87,72 %.
Jumlah Wajib Pajak Rp 5,507,953,300.00
Rp 5,473,887,183.00
99,38%
Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah RTM Miskin Rp 356,433,100.00
Rp 353,191,000.00
99,09%
Prevalensi gizi buruk pada balita Rp 203,630,600.00
Rp 198,703,100.00
97,6%

Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi Rp 1,367,660,500.00
Rp 1,231,659,000.00
90.00% Jumlah produksi padi
Jumlah Produksi daging Rp 545,190,000.00
Rp 504,951,550.00
93.00% Jumlah konsumsi protein hewani
Jumlah produksi perikanan tangkap Rp 874,410,000.00
Rp 738,019,650.00
84.00%
Jumlah produksi perikanan budidaya Rp 1,785,469,000.00
Rp 1,595,432,100.00
89,3%
Jumlah Konsumsi Ikan Rp 108,588,000.00
Rp 92,910,350.00
85,56%
Meningkatnya daya saing industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
Rp 389,143,000.00
Rp 308,873,650.00
79,37%
Nilai Ekspor Bersih Rp 3,188,897,000.00
Rp 3,010,497,310.00
94,4%
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi Kota Denpasar
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis masayarakat
Rp 717,155,050.00
Rp 685,965,150.00
95.65%
