PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING NATAL · 2018-05-16 · PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING NATAL I N S...

13
RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2014 (RENJA INSPEKTORAT TAHUN 2014) PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING NATAL

Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING NATAL · 2018-05-16 · PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING NATAL I N S...

RENCANA KERJA

INSPEKTORAT KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2014

(RENJA INSPEKTORAT TAHUN 2014)

PEMERINTAH

KABUPATEN MANDAILING NATAL

PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING NATAL

I N S P E K T O R A T JL. WILLEM ISKANDAR DALAN LIDANG PIDOLI

LOMBANG

Telp. (0636) 326125 – Fax. (0636) 326244

PANYABUNGAN

Panyabungan, Agustus

2013

Kepada

Nomor : 700/ /Insp/2013 Yth. Kepala Bappeda

Sifat : Penting Kabupaten Mandailing Natal

Lampiran : 1 (satu) Set di -

Hal : Penyampaian Rancangan Tempat

Rencana Kerja Tahun 2014

Menindaklanjuti Surat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Mandailing Natal Nomor : 050.13/3029/BPMN/2013 Tanggal 26 Agustus

2013 Perihal : Susulan Pertama atas Penyampaian Penetapan Renja SKPD Tahun

2014.

Bersama ini kami sampaikan Rencana Kerja Tahun 2014 pada Inspektorat

Kabupaten Mandailing dalam bentuk hard copy dan soft copy (CD).

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan

terima kasih.

INSPEKTUR

KABUPATEN MANDAILING NATAL

Drs. MARWAN BAKTI SIREGAR,M.Si

PEMBINA Tk. I

NIP. 19660420 199303 1 020

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

VISI DAN MISI

Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN), dan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah, Pemerintah perlu menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP), Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Tahunan atau Rencana

Kerja Pemerintah (RKP) yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan

di pusat dan daerah dengan melibatkan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Tahun 2011-2016 adalah dokumen perencanaan yang substansinya sebagai

penjabaran visi, misi dan arah pembangunan daerah yang merupakan satu kesatuan

dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannnya dilakukan

secara terencana, bertahap, sistematis yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi

sesuai kebutuhan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang.

Visi Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal 2011-2016

Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan yang ada di Kabupaten

Mandailing Natal, agar lebih terarah dan berhasi guna serta berdaya guna, maka

pemerintah bersama – sama masyarakat Kabupaten Mandailing Natal telah

menetapkan visi, misi dan strategi dalam mencapai tujuannya yang tertuang

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Mandailing Natal

Tahun 2011 – 2016.

a. Visi

Memperhatikan Visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing

Nataltersebut, maka Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal harus berorientasi

dan bersinergi dengan sektor yang dibidangi oleh Inspektorat, berangkat dari

pengertian visi tersebut, maka visi Inspektorat dapat dirumuskan sebagai

berikut:

”Terwujudnya Masyarakat Mandailing Natal Yang Religius, Cerdas, Sehat Maju

dan Sejahtera Melalui Pengawasan Yang Profesional”

Adapun penjelasan tentang visi tersebut diatas adalah:

1. Masyarakat yang Religius adalah terwujudnya kehidupan beragama

yangmampu menjadi katalisator pembangunan dan kemajuan-

kemajuanMandailing Natal seimbang dengan kemajuan pada dimensi

mental-spritual,keagamaan, kebudayaan dan non fisik agar masyarakat

benar-benar sejahteralahir dan batin serta berakhlak mulia. Hal ini

merupakan cita-cita untukmeningkatkan kepedulian sosial masyarakat

sehingga mau bergotong royongmemerangi kemiskinan, pengangguran serta

berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum.

2. Cerdas adalah terwujudnya kualitas Sumber Daya Manusia Mandailing

Natalyang berbasis pada penciptaan masyarakat berpendidikan yang selaras

antaraintelektual keilmuan, emosional dan spiritual serta meningkatnya

kualitasaparatur pemerintah untuk mewujudkan good governance dan

cleangovernance melalui optimalisasi kinerja Pemerintah Daerah yang

efektif,terpadu dan berkesinambungan.

3. Sehat adalah terwujudnya kualitas Sumber Daya Manusia Mandailing

Natalyang berbasis pada penciptaan masyarakat yang sehat jasmani dan

rohaniyang didukung oleh lingkungan yang sehat dan tata ruang yang

harmonissehingga mampu mengambil keputusan untuk mendorong

gerakpembangunan yang terpadu, berjalan mantap dan berkesinambungan.

4. Maju adalah terwujudnya masyarakat Mandailing Natal yang

memilikipenguasaan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

disertaidengan kualitas mental yang mampu mendorong pengembangan

sumbersumber daya dan potensi pembangunan daerah secara menyeluruh

sesuaiperkembangan global, nasional dan regional serta mampu

mendorongpeningkatan perekonomian yang berdaya saing tinggi dengan

yang berbasispada simpul-simpul ekonomi rakyat terutama sektor pertanian,

industri,perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan koperasi, serta

pariwisatayang didukung oleh infrastruktur fisik dan non fisik yang memadai.

5. Sejahtera adalah semakin meningkatnya kualitas kehidupan yang layak

danbermartabat serta memiliki derajat kesehatan baik jasmani maupun

rohaniyang baik dengan adanya perhatian utama pada tercukupinya

kebutuhandasar pokok manusia, seperti pangan, papan, sandang,

kesehatan, pendidikandan lapangan kerja yang didukung oleh infrastruktur

fisik, sosial budayaekonomi yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan

ini akan lebihdifokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin

sehingga secarasimultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

secara keseluruhan,serta adanya iklim berusaha dan berkegiatan yang sehat

untuk kelompok –kelompok masyarakat lainnya.

6. Pengawasan yang Profesional adalah proseskegiatan yang ditujukan untuk

menjamin agar Pemerintahan Daerah berjalansecara efisien dan efektif

sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Misi Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal 2011-2016

Dalam rangka mencapai visi Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal tersebut,

maka misi yang akan dilaksanakan adalah:

1. Meningkatkan Kualitas Pengawasan Yang Berdaya Guna Dan Berhasil Guna

2. Meningkatkan Kualitas SDM PengawasanYang Didukung Sarana Dan

Prasarana

3. Penunjang Pengawasan.

II. GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH

Dasar Hukum Pembentukan Organisasi

Inspektorat merupakan lembaga di Kabupaten Mandailing Natal yang

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun

2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Mandailing Natal dan Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 33 Tahun

2011 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal.

.

Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 33 Tahun 2011 Tentang

Rincian Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal, Inspektorat

Kabupaten Mandailing Natal mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu :

1. Tugas Pokok

Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan

terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan

atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan

desa.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Inspektorat

menyelenggarakan fungsi :

a) Perencanaan program pengawasan;

b) Perumusan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi pengawasan;

c) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian, penilaian tugas pengawasan dan

pengawasan untuk tujuan tertentu;

d) Penyusunan laporan hasil pengawasan;

e) Monitoring dan evaluasi tindak lanjut laporan hasil pengawasan;

f) Pelaksanaan urusan tata usaha dan urusan rumah tangga Inspektorat;

g) Pembinaan disiplin pegawai Inspektorat;

h) Pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan

fungsinya;

i) Pelaporan dan pertanggungjawaban tugas kepada atasan;

j) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

SUSUNAN ORGANISASI DAN JUMLAH PEGAWAI

1. SUSUNAN ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3

Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis

Daerah Kabupaten Mandailing Natal, Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten

Mandailing Natal terdiri dari :

1. Inspektur;

2. Sekretariat, terdiri dari :

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Sub Bagian Keuangan dan Program; dan

d. Sub Bagian Evaluasi Laporan dan Tindak Lanjut.

2. Inspektur Pembantu I Bidang Pemerintahan Kabupaten;

3. Inspektur Pembantu II Bidang Penyelenggaraan Urusan Kecamatan;

4. Inspektur Pembantu III Bidang Penilaian atas Kemanfaatan Keberhasilan Urusan

Pemerintahan Desa;

5. Inspektur Pembantu IV Bidang Investigasi dan Pemeriksaan Khusus; dan

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI

INSPEKTORAT

SUB BAGIAN

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN DAN

PROGRAM

SUB BAGIAN

EVALUASI LAPORAN

DAN

TINDAK LANJUT

I N S P E K T U R

SEKRETARIAT

INSPEKTUR PEMBANTU I

BIDANG

PEMERINTAHAN

KABUPATEN

INSPEKTUR PEMBANTU II

BIDANG

PENYELENGGARAAN

URUSAN KECAMATAN

INSPEKTUR PEMBANTU III

BIDANG

PENILAIAN KEMANFAATAN

KEBERHASILAN URUSAN

PEMERINTAHAN DESA

INSPEKTUR PEMBANTU IV

BIDANG

INVESTIGASI DAN

PEMERIKSAAN KHUSUS

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

2. JUMLAH PEGAWAI

Jumlah personil Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal per 28 Agustus

2013 sebanyak 52 (lima puluh dua) orang, terdiri dari :

- Pejabat Eselon II : 1 orang

- Pejabat Eselon III : 5 orang

- Pejabat Eselon IV : 2 orang

- Auditor/Staf Pemeriksa : 36 orang

- Staf Administrasi : 2 orang

Jumlah : 46 orang

- Tenaga Honorer : 6 orang

Klasifikasi pendidikan formal personil untuk mendukung kelancaran

tugas berdasarkan pendidikan dan golongan adalah sebagai berikut:

Menurut Pendidikan

- Pendidikan S2 : 4 orang

- Pendidikan S1 : 37 orang

- Pendidikan D3 : 3 orang

- Pendidikan SLTA : 8 orang

- Pendidikan SLTP : – orang

- Pendidikan SD : – orang

Jumlah : 52 orang

Menurut Golongan

- Golongan IV : 9 orang

- Golongan III : 36 orang

- Golongan II : 3 orang

- Golongan I : – orang

Jumlah : 48 orang

III. ISU KERJA DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Pelaksanaan pembangunan daerah pada dasarnya adalah untuk menyelesaikan

segala permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh daerah. Namun pada

perkembangannya tentu akan muncul permasalahan-permasalahan baru sebagai wujud

dari dinamika tuntutan masyarakat yang terus akan berkembang. Permasalahan-

permasalahan pokok yang masih terjadi pada pengawasan di daerah adalah sebagai

berikut :

1. Isu Pengawasan Yang Profesional

Isu pengawasan yang profesional sangat berkaitan dengan ketersedian sarana

dan prasarana penunjang kegiatan pengawasan, ketersediaan SDM Inspektorat dan

ketepatan waktu pengawasan (pemeriksaan) terhadap obyek pemeriksaan (obrik).

Ketersediaan sarana mobilitas sangat berpengaruh terhadap lamanya waktu

pengawasan. Pada saat ini Inspektorat hanya memiliki 2 (dua) kendaraan dinas Roda 4

(empat) dan 11 (sebelas) kendaraan dinas roda 2 yang digunakan sebagai sarana

mobilitas untuk melakukan pengawasan di 23 Kecamatan dan 353 Desa se-Kabupaten

Mandailing Natal, kondisi belum ideal untuk mendukung pengawasan Kecamatan dan

Desa di Kabupaten Mandailing Natal yang dilakukan oleh 4 Inspektur Pembantu

Wilayah dan Sekretariat Inspektorat.

Ketersediaan SDM menjadi faktor utama dalam pencapaian pengawasan yang

profesional, untuk mencapai hal tersebut Inspektorat dituntut untuk menyediakan

sumberdaya manusia yang berkualitas agar dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya dapat mencapai hasil yang optimal dan bermanfaat. Usaha-usaha yang telah

dilakukan adalah megikutsertakan apaartur Inspektorat untuk mengikuti pendidikan dan

pelatihan struktural seperti Diklat Fungsional seperti Diklat Jabatan Fungsional Auditor

Tingkat Terampil, Ahli, Ketua Tim serta Bimbingan Teknis di berbagai bidang.

2. Faktor-Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh

Kekuatan

Beberapa faktor internal yang merupakan kekuatan Inspektorat Kabupaten Mandailing

Natal adalah :

1. Jumlah SDM Pengawasan

2. Dana Operasional Pemeriksaan Reguler

3. Dukungan Pimpinan

4. Semangat Aparatur

Kelemahan

Beberapa faktor internal yang merupakan kelemahan Inspektorat Kabupaten

Mandailing Natal adalah :

1. Kuranganya SDM Pengawasan yang terlatih dan Dana Operasional Pengawasan

untuk pemeriksaan khusus dan pemeriksaan kasus pengaduan masyarakat

2. Penyelesaian LHP tidak tepat waktu

3. Jumlah tenaga ahli bidang tertentu belum terpenuhi

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Ruang lingkup pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat adalah

mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang bersih dan bebas dari KKN

menuju tercapainya kepemerintahan yang baik (good governance) dalam mencapai

visi dan misi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011-2016.

Untuk mencapai hal tersebut Inspektorat berupaya meningkatkan kinerjanya

berdasarkan program dan kegiatan serta rencana kinerja yang jelas dan sistematis

dengan sasaran kinerja yang terukur dan berkelanjutan sebagai realisasi program kerja

di Tahun 2014.

1. Pengawasan yang profesional

Pengawasan yang profesional sangat berkaitan dengan ketersedian sarana dan

prasarana penunjang kegiatan pengawasan, ketersediaan SDM Inspektorat dan

ketepatan waktu pengawasan (pemeriksaan) terhadap obyek pemeriksaan (obrik).

Namun ketersediaan SDM menjadi faktor utama dalam pencapaian pengawasan yang

profesional. Untuk mencapai hal tersebut Inspektorat dituntut untuk menyediakan

sumberdaya manusia yang berkualitas agar dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya dapat mencapai hasil yang optimal dan bermanfaat. Usaha-usaha yang telah

dilakukan adalah megikutsertakan aparatur Inspektorat untuk mengikuti pendidikan dan

pelatihan Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Ahli serta Bimbingan teknis diberbagai

bidang. Sedangkan Diklat Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Ketua Tim pada TA.

2012 dan TA. 2013 belum terlaksana disebabkan karena anggaran belum mencukupi.

2. Peningkatan Kinerja

a. Program Kerja

Program kerja dan kegiatan Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal yang

diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 salah satunya adalah

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH, yang juga salah satu kegiatannya melaksanakan pemeriksaan reguler

yang perencanaannya dituangkan dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).

b. Perencanaan Kinerja

Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) merupakan acuan Inspektorat

dalam melakukan pengawasan secara sistematis, didalam PKPT tersebut dijelaskan

lingkup pengawasan terhadap unit/satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Mandailing Natal, dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali dan dikoordinasikan dengan

Aparat Pengawasan Fungsional lainnya seperti Inspektorat Provinsi Sumatera Utara,

Inspektorat Jenderal Depdagri, BPKP dan BPK-RI.

c. Sasaran Kinerja

Sasaran kinerja Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal dalam melaksanakan

pengawasan terhadap obrik-obrik yang disusun berdasarkan PKPT berjumlah 230 (dua

ratus tiga puluh) Obyek Pemeriksaan (Obrik) di Kabupaten Mandailing Natal meliputi

Sekretariat Daerah Kabupaten, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Camat,

Puskesmas, SDN, SMPN, SMAN, SMKN dan Kepala Desa.

3. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Optimal dan Bermanfaat.

Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Optimal dan Bermanfaat berkaitan erat

dengan tercapainya Pengawasan yang Profesional dan Peningkatan Akuntabilitas

Kinerja. Hal ini juga berkaitan dengan penggunaan anggaran Inspektorat dalam rangka

pelaksanaan pengawasan reguler (berdasarkan PKPT) atas pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi (Tupoksi) terhadap 230 (dua ratus tiga puluh) Obyek Pemeriksaan (Obrik) di

Kabupaten Mandailing Natal, juga pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan khusus

terhadap Alih Tugas/Akhir Masa Jabatan (AMJ) pejabat eselon II-a dan pejabat eselon

III-a yang memimpin unit kerja serta Camat, ditambah dengan pelaksanaan

penanganan/pemeriksaan kasus terhadap pelanggaran hukum yang dilakukan oleh

aparatur yang diperkirakan mencapai 80 kasus per tahunnya, yang pelaksanaan dan

pendanaannya disusun berdasarkan program dan kegiatannya masing-masing.

Produk yang dihasilkan dari pemeriksaan tersebut berupa Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP), Nota Dinas (ND) dan Petunjuk Bupati Mandailing Natal (PB) yang

berisikan gambaran pelaksanaan tupoksi obrik dilihat dari aspek pengelolaan

keuangan, aspek sumber daya manusia serta aspek sarana dan prasarana yang

kemudian dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada umumnya gambaran dari pelaksanaan tupoksi tersebut sudah berjalan

dengan baik namun tidak menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap

peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh aparatur dalam penyelenggaraan

pemerintahan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Inspektorat

sebagai pengawas internal di daerah dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian

penyelenggaraan pemerintahan yang optimal dan bermanfaat berdasarkan hasil

pengawasan/pemeriksaan sekaligus menjadi tolok ukur dalam pencapaian kinerjanya.

4. Program dan Kegiatan

Dengan maksud untuk menjaga kesinambungan pembangunan di Kabupaten

Mandailing Natal, disusunlah Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten

Mandailing Natal Tahun Anggaran 2014 berdasarkan RPJMD Kabupaten Mandailing

Natal Tahun 2011-2016 yang merupakan pedoman serta arahan aktivitas tahunan

sebagai penjabaran kegiatan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai dari rencana

stratejik dalam mencapai tujuan. Rencana Kinerja mengandung segala aspirasi

masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang dihimpun melalui penjaringan aspirasi

masyarakat/partisipasi masyarakat oleh legislatif dan eksekutif dalam menentukan

prioritas program dan kegiatan tahunan serta berpedoman pada peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Program dan Kegiatan tersebut yaitu :

5. Pengawasan Yang Profesional (SDM)

Pengawasan yang profesional sangat berkaitan dengan ketersedian sarana

dan prasarana, penunjang kegiatan pengawasan serta ketersediaan SDM, guna

ketepatan waktu pengawasan (pemeriksaan) terhadap obyek pemeriksaan (obrik).

Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal dalam hal peningkatan SDM bidang

pengawasan mempunyai Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan

aparatur pengawasan dengan Kegiatan mengirimkan aparaturnya untuk mengikuti

Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, Diklat

Fungsional seperti Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan diklat lainnya serta pelatihan

kantor sendiri (PKS) bekerja sama BPKP dan Inspektorat Propinsi, baik pelatihan yang

diadakan ditingkat propinsi maupun pelatihan yang diadakan ditingkat pusat.

Disamping program-program yang telah ditetapkan yaitu program Peningkatan

Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah

dengan kegiatan-kegiatan :

a. Pemeriksaan regular.

b. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing

Natal.

c. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pemeriksaan.

d. Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan.

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal menjadi dasar untuk

memberikan arah dan pedoman bagi segenap personil Inspektorat agar dapat lebih

meningkatkan kinerjanya terutama dalam menunjang perwujudan kepemerintahan yang

baik. Sebagai hasil dari kesepakatan dan konsensus bersama, keberhasilan

pelaksanaan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal tergantung pada

komitmen dari pimpinan dan seluruh staf untuk melakukan pengelolaan misi yang telah

ditetapkan.

Akhirnya dengan tersusunnya Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Mandailing Natal

Tahun 2014, diharapkan kesinambungan pelaksanaan pengawasan di Kabupaten

Mandailing Natal dapat terlaksana secara sinergis.

INSPEKTUR KABUPATEN MANDAILING NATAL

Drs. MARWAN BAKTI SIREGAR, M.Si PEMBINA TK. I

NIP. 19660420 199303 1 020