pemerintah kabupaten fakfak
Transcript of pemerintah kabupaten fakfak
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
PERATURAN DAERAH KABUPATEN FAKFAKNOMOR 7 TAHUN 2007
TENTANG
KETENTUAN PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI PENGHUNIAN RUMAH DINAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI FAKFAK,
Menimbang : a. bahwa rumah dinas pemerintah daerah baik yang dibangun
dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun yang
dikuasai karena ketentuan peraturan perundang-undangan,
merupakan kekayaan daerah yang dapat dikelola guna memberi
manfaat bagi kesejahteraan aparatur Pemerintah Daerah
menunjang pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, tetapi juga
dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan asli
daerah guna menunjang pembiayaan penyelenggaraan
pembangunan di Kabupaten Fakfak sebagai wujud pelaksanaan
otonomi yang nyata, mandiri dan bertanggung jawab ;
b. bahwa penerimaan daerah Kabupaten Fakfak yang bersumber
dari retribusi penghunian rumah dinas sebagaimana diatur dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Fakfak
Nomor 12 Tahun 1988 jo. Nomor 13 Tahun 1993, landasan
hukum pengaturan tidak sesuai lagi dengan perkembangan
perubahan kebijakan hukum nasional serta besarnya tarif retribusi
tidak seimbang dengan penghasilan aparatur pemerintah saat ini,
oleh karena itu dipandang perlu dilakukan penyesuaian;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas,
perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Ketentuan
Pengelolaan dan Retribusi Penghunian Rumah Dinas;
1
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom
di Provinsi Irian Barat (Lembaran Negara RI Tahun 1969 Nomor
47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 2907);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3685) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000
(Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4848);
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor
135, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4151);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RI Tahun
2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389) ;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4548) ;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak
Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4138) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4139) ;
2
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara RI Tahun 2007 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4737);
10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan
dan Barang Daerah ;
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Di
Lingkungan Pemerintah Daerah ;
Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN FAKFAK
danBUPATI FAKFAK
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KETENTUAN PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI PENGHUNIAN RUMAH DINAS.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Fakfak;
2. Bupati adalah Bupati Fakfak;
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah;
4. Rumah Dinas adalah setiap rumah yang dimiliki atau dikuasai oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Fakfak;
5. Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil dan atau Anggota TNI dan Polri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pokok Kepegawaian Nomor 8
Tahun 1974 termasuk janda atau duda pensiunan Pegawai Negeri, yang menghuni
3
Rumah Dinas Pemerintah Daerah tertentu berdasarkan izin penghunian yang
berlaku;
6. Izin Penghunian adalah izin yang diberikan oleh Bupati atau pejabat yang
ditunjuk untuk menempati atau menghuni rumah dinas pemerintah daerah ;
7. Pengelolaan adalah kegiatan perencanaan, penanganan peruntukan dan
pemanfaatan rumah dinas guna menunjang kesejahteraan dan kelancaran
penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah oleh pegawai negeri ;
8. Retribusi penghunian rumah dinas yang selanjutnya disebut retribusi adalah
sejumlah uang yang wajib dibayarkan dan disetor ke Kas Daerah setiap bulan
sebagai pungutan terhadap pemberian izin penghunian rumah dinas ;
9. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Fakfak yang disediakan Pemerintah
Daerah bekerja sama dengan Bank Papua atau Bank persepsi lainnya untuk
menampung dan menyimpan setiap transaksi pembayaran dan penyetoran
penerimaan pendapatan asli daerah;
10. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang disingkat PPNS adalah aparat Pemerintah
Daerah yang diangkat oleh pejabat yang berwewenang dan bertugas melaksanakan
penyidikan terhadap pelanggaran peraturan daerah ini;
11. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Aparatur Pemerintah yang ditugaskan untuk
mengamankan dan menertibkan semua produk hukum terutama Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati serta ketentuan lain yang berlaku.
BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Pengaturan pengelolaan Rumah Dinas dimaksudkan agar setiap instansi
Pemerintah Daerah dan pegawai negeri yang diizinkan menghuni setiap Rumah
Dinas dapat memakai dan memanfaatkan kekayaan daerah tersebut secara adil,
berdaya guna, efektif dan efisien serta terpelihara dengan baik.
(2) Pengelolaan Rumah Dinas bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan aparatur
pemerintah khususnya Pegawai Negeri dan meningkatkan pendapatan asli daerah.
4
BAB IIIPENGELOLAAN Bagian Pertama
Penataan Pemanfaatan
Pasal 3
(1) Rumah Dinas yang dibangun maupun yang dikuasai dan menjadi aset kekayaan
daerah dikelola meliputi perencanaan pengadaan, inventarisasi dan penggolongan,
pengaturan peruntukan pemanfaatan dan pemeliharaan.
(2) Instansi Perangkat Daerah tertentu di Lingkungan Pemerintah Daerah yang
mempunyai kewenangan mengelola rumah dinas ditunjuk oleh Bupati guna
melaksanakan ketentuan tersebut pada ayat (1) Pasal ini.
(3) Setiap Pimpinan Instansi Perangkat Daerah, Pegawai Negeri atau janda dan duda
pensiunan Pegawai Negeri atau penghuni lain yang diizinkan menghuni Rumah
Dinas wajib memelihara dan menjaga keadaan Rumah Dinas agar layak huni
secara berkesinambungan.
Pasal 4
(1) Setiap upaya untuk mengubah bentuk rumah dinas, baik guna peningkatan bentuk,
kualitas dan luas bangunan Rumah Dinas dapat dilakukan berdasarkan izin tertulis
dari Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dengan dibiayai Pemerintah Daerah maupun
atas prakarsa dan swakarsa pemegang izin penghunian.
(2) Setiap Rumah Dinas yang dihuni wajib dikembalikan dalam keadaan utuh beserta
perabot yang disediakan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Daerah melalui
Instansi yang ditunjuk apabila:
a. Pegawai Negeri yang bersangkutan dimutasikan pindah ke Daerah lain atas
kemauan sendiri tanpa ganti rugi biaya perubahan sebagaimana dimaksud
ayat (1);
b. Pegawai Negeri yang bersangkutan dimutasikan pindah ke Daerah lain demi
kepentingan organisasi pemerintah dengan ganti rugi yang layak atas
perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1);
c. Pegawai Negeri yang bersangkutan dimutasi antar Distrik dalam Daerah,
kecuali selama tidak tersedia Rumah Dinas di tempat tugas yang baru.
5
Bagian KeduaLarangan
Pasal 5
(1) Setiap penghuni Rumah Dinas dilarang :
a. Menggunakan rumah dinas untuk kepentingan lain selain hanya untuk tempat
kediaman kecuali atas izin Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
b. Menunjuk penghuni lain atau menyewakan kepada pihak ketiga baik sebagian
maupun seluruh bangunan.
c. Memanfaatkan lahan pekarangan rumah dinas untuk membangun bangunan
baru untuk kepeluan bisnis atau sejenisnya.
d. Memperoleh SIP dan menghuni atau menguasai rumah dinas lebih dari 1 (satu)
rumah dinas.
(2) Pegawai Negeri dilarang menempati rumah dinas tanpa izin dari Bupati atau
pejabat yang ditunjuk.
Bagian Ketiga Perizinan
Pasal 6
(1) Setiap Rumah Dinas yang akan dihuni oleh Pegawai Negeri wajib memperoleh
Surat Izin Penghunian dari Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.
(2) SIP dimaksud ayat (1) tidak dapat dialihkan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain.
(3) SIP berlaku selama Pegawai Negeri yang bersangkutan tidak dimutasi sesuai
ketentuan Pasal 4 ayat (2) atau selama Rumah Dinas belum mengalami perubahan
status hukum.
(4) Izin Penghunian Rumah Dinas diberikan kepada Pegawai Negeri yang
memenuhi syarat tertentu.
(5) Tata cara dan persyaratan perizinan penghunian Rumah Dinas ditetapkan
dengan Peraturan Bupati.
6
BAB IVOBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 7
(1) Setiap Rumah Dinas yang dibangun maupun dikuasai Pemerintah Daerah yang
dihuni oleh setiap Pegawai Negeri merupakan kekayaan daerah sebagai obyek
yang dapat dipungut retribusi.
(2) Setiap Pegawai Negeri atau janda dan duda Pegawai Negeri atau penghuni lainnya
yang diizinkan menghuni Rumah Dinas merupakan subyek atau wajib retribusi.
BAB VPENETAPAN RETRIBUSI DAN PEMUNGUTAN
Bagian PertamaPenggolongan
Pasal 8
Retribusi Penghunian Rumah Dinas digolongkan sebagai retribusi perizinan tertentu.
Bagian KeduaKlasifikasi Nilai Koefisien
Pasal 9
Koefisien luas tanah bangunan rumah dinas ditetapkan sebagai berikut ;
a. Type 72 nilai koefisienya = 1
b. Type 72 dengan luas tanah ≥ 150 M2, koefisiennya = 2
c. Type 70 nilai koefisiennya = 1
d. Type 70 dengan luas tanah ≥ 140 M² , koefisiennya = 2
e. Type 63 nilai koefisiennya = 1
f. Type 63 dengan luas tanah ≥ 130 M2, koefisiennya = 2
g. Type 56 nilai koefisiennya = 1
h. Type 56 dengan luas tanah ≥ 120 M² , koefisiennya = 2
i. Type 54 nilai koefisienya = 1
j. Type 54 dengan luas tanah ≥ 110 M2, koefisiennya = 2
k. Type 42 nilai koefisienya = 1
l. Type 42 dengan luas tanah ≥ 90 M2, koefisiennya = 2
m. Type 36 nilai koefisiennya = 1
7
n. Type 36 dengan luas tanah ≥ 80 M² , koefisiennya = 2
Bagian KetigaCara Mengukur Tinggkat Penggunaan Jasa
dan Prinsip dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 10
(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan type atau
luas bangunan, luas tanah dan tingkat jabatan pegawai negeri yang memperoleh
SIP.
(2) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan
besarnya tarif retribusi yaitu guna menunjang biaya pembangunan rumah dinas
yang baru, pemeliharaan Rumah dinas dengan tanpa memperhitungkan komersial.
Bagian KeempatStruktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 11
Tarif retribusi penghunian Rumah Dinas dihitung dan ditetapkan berdasarkan perkalian
antara nilai koefisien type atau luas tanah bangunan rumah dinas dengan besarnya tarif
dasar retribusi penghunian rumah dinas, sebagai berikut :
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI SEWA RUMAH DINAS
No. KEADAAN RUMAH DINAS KEADAAN PEGAWAI NEGERI BESAR
TARIF
(RP)
TYPE LUAS BANGUNAN LUAS TANAH STATUS JABATAN
1. 72 72 M2 0 – 110 M2 Aktif Eselon II 80.000,-
Eselon III 35.000,-
Non Struktural Tertentu 20.000,-
2. 72 72 M2 0 – 110 M2 Pensiun Eselon II 15.500,-
Eselon III 12.500,-
Non Struktural Tertentu 10.000,-
3. 54 54 M2 0 – 90 M2 Aktif Eselon II 60.000,-
Eselon III 30.000,-
Eselon IV 15.000,-
Non Struktural Tertentu 10.000,-
4. 54 72 M2 0 – 90 M2 Pensiun Eselon II 10.000,-
Eselon III 7.500,-
Eselon IV 5.000,-
Non Struktural Tertentu 3.000.-
5. 36 36 M2 0 – 64 M2 Aktif Eselon III 30.000,-
8
Eselon IV 15.000,-
Non Struktural Tertentu 10.000,-
1 2 3 4 5 6 65. 36 36 M2 0 – 64 M2 Pensiun Eselon III 7.500,-
Eselon IV 5.000,-
Non Struktural Tertentu 3.000,-
Pasal 12
Dikecualikan dari obyek serta kewajiban membayar retribusi sewa rumah dinas yaitu
Rumah Jabatan Bupati, Wakil Bupati, Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Fakfak, Sekretaris Daerah serta rumah dinas yang telah ditetapkan
penghapusannya dan telah dilakukan pembayaran biaya penghapusan berdasarkan
Surat Perjanjian Sewa Beli yang ditetapkan.
Bagian KelimaWilayah Pemungutan
Pasal 13
Retribusi Penghunian Rumah Dinas dipungut di Daerah.
Bagian KeenamTata Cara Pemungutan dan Penyetoran Pembayaran
Pasal 14
(1) Retribusi Penghunian Rumah Dinas dipungut setiap bulan oleh Bendaharawan
pada setiap instansi Pemerintah Daerah atau petugas pada instansi yang
melakukan pembayaran gaji pegawai negeri dengan membebani kewajiban
retribusi terutang dan dicantumkan pada daftar gaji yang sah.
(2) Hasil pungutan retribusi tersebut ayat (1), merupakan penerimaan pendapatan
asli Daerah, oleh karena itu bendaharawan yang bersangkutan wajib menyetornya
ke Kas Daerah berdasarkan Surat Setoran Retribusi yang ditetapkan Pimpinan
instansi yang bersangkutan.
(3) Kepala Satuan Kerja dari masing-masing pegawai yang bersangkutan
bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan retribusi penghunian rumah
dinas dan bertanggung jawab pula atas penyetoran ke Kas Daerah.
(4) Tata cara pemungutan dan penyetoran Retribusi penghunian rumah dinas
terhadap Pensiunan Pegawai Negeri ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
9
BAB VIKEBERATAN, PENGURANGAN DAN KERINGANAN
SERTA KADALUARSA PENAGIHAN
Bagian PertamaKeberatan
Pasal 15
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan retribusi kepada Bupati atas SKRD
atau Dokumen lain yang disamakan.
(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-
alasan yang jelas.
(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
tanggal SKRD diterbitkan, kecuali apabila Wajib Retribusi dapat menunjukkan
bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar
kemampuannya.
(4) Kewajiban keberatan tidak menunda kewajiban membayar Retribusi dan
pelaksanaan penagihan retribusi.
Bagian Kedua Pengurangan Dan Keringanan
Pasal 16
(1) Bupati dapat memberikan pengurangan dan keringanan retribusi.
(2) Pengurangan dan keringanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diberikan kepada Wajib Retribusi dengan memperhatikan kemampuan Wajib
Retribusi.
Bagian KetigaKadaluwarsa Penagihan
Pasal 17
(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi kadaluarsa setelah melampaui jangka
waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat penetapan retribusi terutang, kecuali
apabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidang retribusi;
(2) Daluarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tertangguh
apabila :
10
a. Diterbitkan Surat Teguran ; atau
b. Ada pengakuan utang retribusi dari Wajib Retribusi baik langsung maupun tidak
langsung.
BAB VIIKETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN
Bagian Pertama Ketentuan Pidana
Pasal 18
(1) Pegawai Negeri Penghuni Rumah Dinas yang sengaja melanggar
ketentuan sebagaimana tersebut pada Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 dan Pasal 6 ayat
(2) Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan
atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) serta
dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan SIP dan pengosongan Rumah
Dinas secara paksa oleh Satuan Polisi Pamong Praja.
(2) Tindak Pidana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelanggaran.
Bagian KeduaPenyidikan
Pasal 19
(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah
berwenang melakukan penyidikan atas tindak pidana, sebagaimana dimaksud
Pasal 16.
(2) Wewenang PPNS sebagaimana dimaksud daklam ayat (1) adalah :
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan
berkenan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah agar keterangan atau
laporan tersebut menjadi lebih terang dan lengkap;
b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau
badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak
pidana Retribusi Daerah;
c. Memintah keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan
sehubungan dengan tidak pidana di bidang Retribusi Daerah;
11
d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan
dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;
e. Melakukan pengelolaan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan,
pencatatab, dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap
bahan bukti tersebut;
f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;
g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa indentitas
orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud huruf e;
h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi;
j. Menghentikan penyidikan;
k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana
di bidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.
(3) PPNS sebagaimana dimaksud ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan
dan meyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum, melalui Pejabat Polisi
Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.
BAB VIIIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
(1) Setiap Rumah Dinas yang telah dikembangkan dengan mengubah bentuk yang
berdampak adanya perubahan luas dan type bangunan rumah dinas sebelum
diberlakukan Preraturan daerah ini dan belum dihapus dari daftar inventaris
kekayaan daerah tidak dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat
(1), tetapi pemegang SIP atau penghuni wajib melaporkan kepada Bupati melalui
instansi yang ditunjuk guna penertiban dan penetapan ulang retribusi penghunian.
(2) Tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini ditetapkan dengan
Peraturan Bupati.
12
BAB IXKETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Dati II
Fakfak Nomor 12 Tahun 1988 tentang Retribusi Sewa Rumah Pemerintah Daerah
Tingkat II Fakfak dan Nomor 13 Tahun 1993 tentang Perubahan Pertama Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Fakfak Nomor 12 Tahun 1988 tentang Retribusi
Sewa Rumah Pemerintah Daerah Tingkat II Fakfak dinyatakan dicabut dan tidak
berlaku.
Pasal 22
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 23
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Fakfak.
Ditetapkan di Fakfak
pada tanggal, 1 Oktober 2007
BUPATI FAKFAK
WAHIDIN PUARADA
Diundangkan di FakfakPada tanggal, 1 Oktober 2007
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN FAKFAK,
13
HAPOSAN LUMBAN RADJA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FAKFAK TAHUN 2007 NOMOR 7
PENJELASANATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN FAKFAKNOMOR TAHUN 2007
TENTANGKETENTUAN PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI PENGHUNIAN RUMAH DINAS
I. U M U M
Bahwa untuk lebih memantapkan pelaksanaan Otonomi Daerah yang nyata,
dinamis, serasi dan bertanggungjawab, maka berbagai upaya terus ditempuh
dalam menggali potensi sumber-sumber keuangan daerah sehingga
memungkinkan daerah yang bersangkutan dapat mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan.
Salah satu obyek retribusi daerah yang cukup potensial dan dapat
memberikan kontribusi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Fakfak adalah bersumber dari pengelolaan dan penghunian rumah
dinas milik Pemerintah Daerah yang selama ini ditempati oleh Pegawai Negeri. Hal
ini juga merupakan gambaran nyata bagaimana peran langsung Pegawai Negeri
Sipil khususnya yang menempati rumah dinas dalam meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah.
Sehubungan dengan itu, maka perlu ditetapkan dasar hokum terhadap
pelaksanaan pengaturan retribusi bagi setiap Pegawai Negeri yang menghuni
rumah dinas serta pengelolaannya di daerah ini dalam suatu bentuk Peraturan
Daerah Kabupaten Fakfak tentang Ketentuan Pengelolaan dan Retribusi
Penghunian Rumah Dinas.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
14
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan kekayaan daerah ayat (1) ini adalah semua
barang baik bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki daerah.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 3
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan layak huni dalam ketentuan ini adalah yang
dapat ditempati dengan nyaman.
Pasal 4
Ayat (1)
Bentuk rumah dinas dalam ayat ini adalah gambar/wujud yang
telah ditentukan sesuai rancangan anggaran biaya pada saat
pembangunan awal.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil yang
dimutasikan dalam ketentuan ini adalah Pegawai Negeri
Sipil, TNI dan POLRI yang dipindah tugaskan karena
berbagai alasan keluar Kabupaten Fakfak kecuali
sepanjang di tempat tugas baru, rumah dinas belum
tersedia.
Huruf b
Pengertian demi kepentingan organisasi dalam ayat (2)
huruf b ini adalah dipindah tugaskan untuk mengisi jabatan-
jabatan yang belum terisi atau alasan lain.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 5
Ayat (1)
Huruf a
15
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan keperluan bisnis adalah
menjadikan tempat sebagai usaha untuk mendapatkan
keuntungan pribadi Pegawai Negeri Sipil, TNI dan POLRI
yang menempati rumah dinas tersebut.
Huruf d
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan kekayaan daerah adalah semua barang
baik yang bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki daerah.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan perubahan status hukum dalam ayat ini
adalah hak untuk menghuni rumah dinas yang surat izin
penghuniannya berganti atau berpindah tangan kepada orang lain
atau penghuni baru tanpa seizin Pemerintah Daerah
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan Pengertian memenuhi syarat tertentu
dalam ketentuan ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang menduduki
jabatan tertentu atau berdasarkan lama masa kerja dan belum
pernah menempati rumah dinas, kecuali sudah pernah
mendapatkan Bantuan Bahan Bangunan Non Lokal (BBNL) untuk
membangun rumah pribadi.
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
16
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 11
Yang dimaksud dengan nilai koefisien type adalah perbandingan
mutu bentuk fisik luas bangunan dan luas pekarangan.
Pasal 12
Rumah jabatan adalah rumah dinas yang ditempati selama masih
menduduki jabatan oleh Pegawai Negeri Sipil, TNI dan POLRI.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 15
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan dokumen lain yang disamakan adalah
berupa surat ketetapan pengenaan wajib retribusi.
Ayat (2)
17
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan keadaan diluar kekuasaannya adalah
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 16
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 17
Ayat (1)
Daluarsa penagihan retribusi dalam ayat (1) ini adalah
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 18
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Pelanggaran adalah adanya indikasi atau dugaan unsur
kesengajaan untuk tidak patut dan taat terhadap larangan
mengubah atau menambah bentuk rumah dinas tanpa seizin
pejabat yang berwenang dan tidak memenuhi kewajiban mengelola
dan membayar retribusi rumah dinas yang ditempati.
Pasal 19
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 20
Ayat (1)
18
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FAKFAK NOMOR …..
19