PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN...

47
1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen dengan kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Tahun 1988/1989 – 2008/2009 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 01 Tahun 1988 telah berjalan 15 tahun, maka sesuai ketentuan Undang – Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang dapat ditinjau kembali dan atau disempurnakan; b. bahwa dengan pemindahan pusat Pemerintahan Kabupaten Pekalongan memberikan dampak terhadap perkembangan Kota Kajen yang sangat pesat, maka perlu penataan kembali Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK) Kajen; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu menetapkan kembali Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah ; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN...

Page 1: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

1

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

NOMOR 7 TAHUN 2006

TENTANG

RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEKALONGAN,

Menimbang : a. bahwa Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen dengan

kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Tahun

1988/1989 – 2008/2009 yang telah ditetapkan dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 01 Tahun 1988 telah

berjalan 15 tahun, maka sesuai ketentuan Undang – Undang

Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang dapat ditinjau

kembali dan atau disempurnakan;

b. bahwa dengan pemindahan pusat Pemerintahan Kabupaten

Pekalongan memberikan dampak terhadap perkembangan Kota

Kajen yang sangat pesat, maka perlu penataan kembali

Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK) Kajen;

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu

menetapkan kembali Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)

Kajen dengan Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Tengah ;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2043);

Page 2: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

2

3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan

Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-undang

Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah -

daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);

4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Cagar Budaya

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 27,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3470);

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992

Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3501);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3699) ;

8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang - undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 4389) ;

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia 4548);

11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4438,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4438);

Page 3: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

3

12. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444 );

13. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1986 tentang

Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan

dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan ke Kota

Kajen di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 70 ) ;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi

Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3395 ) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan

Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan,

Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten

Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1988 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3381) ;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang

Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara

Peran serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3660);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1997 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3721);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3838);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat

Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah.

21. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang

Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

Nomor 41; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4090);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 143,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4156);

Page 4: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

4

23. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004

tentang Penatagunaan Tanah, (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4385);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4453);

25. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan

Kawasan Lindung;

26. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan

Nasional di Bidang Pertanahan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 60).

27. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2003

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah

(Lembaran Daerah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2003 Nomor

133);

28. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2003

tentang Pengelolaan Kawasan Lindung di Propinsi Jawa Tengah;

29. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2004

tentang Garis Sempadan (Lembaran Daerah Propinsi Jawa

Tengah Tahun 2004 Nomor 46 Seri E Nomor 7);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 11 Tahun 2001

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan

(Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2001

Nomor 23).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN PEKALONGAN

dan

BUPATI PEKALONGAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TAT A RUANG

KOTA (RUTRK) KAJEN.

Page 5: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

5

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Pekalongan.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pekalongan.

3. Bupati adalah Bupati Pekalongan.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD

adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pekalongan.

5. Masyarakat adalah orang per orang, kelompok orang, badan hukum

dan masyarakat hukum adat.

6. Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan

utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai

tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan

jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

7. Kota Kajen adalah Ibukota Kabupaten Pekalongan sekaligus Ibukota

Kecamatan Kajen sebagai lingkungan kehidupan yang berfungsi

sebagai pusat pertumbuhan dan pusat kegiatan dari wilayah

Kabupaten Pekalongan.

8. Lahan adalah keseluruhan muka daratan beserta gejala-gejala di

bawah permukaannya yang bersangkut paut dengan pemanfaatanya

bagi manusia.

9. Penggunaan lahan adalah bentuk penggunaan utama dari lahan

atau bagaimana lahan itu digunakan, misalnya untuk permukiman,

perdagangan, perkantoran dan pertanian.

10. Bentuk penggunaan lahan adalah salah satu dasar klasifikasi

penggunaan lahan untuk membedakan kelompok/jenis penggunaan

menurut wujudnya.

11. Perubahan penggunaan lahan adalah beralihnya atau berubahnya

bentuk penggunaan lahan yang satu menjadi bentuk penggunaan

lahan yang lain. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan

perubahan penggunaan lahan adalah peralihan bentuk penggunaan

lahan sawah menjadi bentuk penggunaan lahan non pertanian

(permukiman, industri/jasa).

Page 6: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

6

12. Rencana penggunaan lahan adalah bagian dari Rencana Umum

Tata Ruang Kota yang mengkhususkan pada bentuk penggunaan

lahan yang direncanakan.

13. Ruang adalah wadah secara keseluruhan yang meliputi ruang

daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan

wilayah, dengan interaksi sistem sosial (yang meliputi manusia

dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi dan budaya) dengan

ekosistem (sumber daya alam dan sumber daya buatan)

berlangsung.

14. Tata Ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang

baik direncanakan maupun tidak.

15. Penataan ruang adalah proses perencanaan ruang, pemanfaatan

ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.

16. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan wujud struktural dan

pola pemanfaatan ruang.

17. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) adalah merupakan

rencana pemanfaatan ruang wilayah kota/kawasan perkotaan yang

disusun untuk menjaga keserasian pembangunan antara sektor

dalam rangka penyusunan dan pengendalian program-program

pembangunan perkotaan dalam jangka panjang. Merupakan bagian

dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.

18. Wujud Struktural Pemanfaatan Ruang adalah susunan unsur – unsur

pembentuk rona lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan

buatan yang secara hierarkis dan struktural berhubungan satu

dengan lainnya membentuk tata ruang.

19. Struktur Pemanfaatan Ruang meliputi distribusi penduduk, sistem

kegiatan pembangunan, dan sistem pusat – pusat pelayanan

pemukimam perkotaan termasuk pusat pelayanan koleksi dan

distribusi; sistem prasarana trasnportasi; sistem telekomunikasi,

sistem energi, sistem prasarana pengelolaan lingkungan termasuk

sistem pengairan.

20. Pola Pemanfaatan Ruang adalah bentuk pemanfaatan ruang yang

menggambarkan ukuran fungsi, serta karakter kegiatan manusia dan

atau kegiatan alam.

21. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan adalah

merupakan bentuk pemanfaatan ruang wilayah kota, yang

menggambarkan ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia dan

atau kegiatan alam.

Page 7: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

7

22. Pola Pemanfaatan Ruang meliputi kawasan lindung, kawasan

permukiman, kawasan jasa (perniagaan, pemerintahan, transportasi,

pariwisata, dan lain – lain) kawasan perindustrian.

23. Daerah Kota adalah Wilayah dengan batasan administratif

dinyatakan sebagai kota dan dilengkapi dengan kelengkapan fungsi

pemerintahan.

24. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota adalah kegiatan

pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang

berdasarkan mekanisme perijinan, pemberian insentif dan

disinsentif, pemberian kompensasi, mekanisme pelaporan,

mekanisme pemantauan, mekanisme evaluasi dan mekanisme

pengenaan sanksi.

25. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau

budidaya.

26. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan

berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.

27. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi

utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta

budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.

28. Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi

utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi potensi sumberdaya

alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan.

29. Kawasan pusat perniagaan/perdagangan kawasan sebagai tempat

pusat kegiatan perniagaan / perdagangan di kawasan perkotaan.

Letak tidak selalu ditengah kota dan mempunyai pengaruh besar

terhadap kegiatan ekonomi kota.

30. Kawasan Perdagangan adalah kawasan dengan fungsi utama

sebagai kegiatan perdagangan.

31. Kawasan Industri adalah kawasan khusus untuk kegiatan industri

pengolahan / manufaktur, kawasan ini dilengkapi dengan prasarana,

sarana / fasilitas penunjang yang disediakan oleh Perusahaan

Kawasan Industri.

32. Kawasan Permukiman adalah kawasan dengan fungsi utama

sebagai tempat tinggal / hunian yang dilengkapi dengan prasarana

dan sarana lingkungan.

Page 8: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

8

33. Kawasan Perkebunan adalah suatu kawasan yang diperuntukkan

untuk pembudidayaan mengusahakan tanaman industri/perkebunan.

34. Sawah adalah lahan untuk pertanian tanaman pangan.

35. Kawasan Lindung yang memberikan perlindungan bagi kawasan

bawahan lainnya adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan

pemanfaatan tanah yang menjamin fungsi lindung hidrologis dan

ancaman bencana erosi / tanah longsor.

36. Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA) merupakan ruang sepanjang jalan

yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman ruang bebas tertentu

yang ditetapkan oleh pembina jalan.

37. Daerah Milik Jalan (DAMIJA) merupakan ruang sepanjang jalan

yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh

pembina jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

38. Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA) merupakan ruang

sepanjang jalan diluar daerah milik jalan, yang dibatasi oleh lebar,

tinggi tertentu, yang ditetapkan oleh pembina jalan, dan

diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan

konstruksi jalan.

39. Jalan Paralel (Fronted Road) adalah jalan yang menampung lalu

lintas lokal atau tempat berhenti kendaraan/ penumpang, jalan

tersebut berada diluar kiri/kanan jalan arteri.

40. Penatagunaan Tanah adalah sama dengan pengelolaan tata guna

tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan

tanah yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah melalui

pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah

sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara

adil.

41. Penguasaan tanah adalah hubungan hukum antara orang perorang,

kelompok orang, atau badan hukum dengan tanah sebagaimana

dimaksud dalam Undang – undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

Peraturan Dasar Pokok – pokok Agraria.

42. Penggunaan tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang

merupakan bentukan atau alami maupun buatan.

43. Pemanfaatan Tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai

tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan tanahnya.

44. Hak Atas Tanah adalah hak – hak sebagaimana dimaksud dalam

Undang – undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok – pokok Agraria.

Page 9: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

9

45. Lingkungan adalah merupakan satu kesatuan lingkungan

perumahan yang terdiri dari beberapa sub lingkungan perumahan

yang dibatasi oleh jalan atau sungai.

46. Transportasi adalah merupakan kegiatan yang berkaitan dengan

memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain.

Dalam Peraturan Daerah ini diartikan sebagai sarana-sarana

transportasi yang dimiliki sehingga dapat memudahkan mobilitas

spasial yang dilakukan.

47. Pertumbuhan penduduk adalah banyaknya pertambahan penduduk

dalam jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam persentase dari

jumlah penduduk tahun dasar.

48. Mata pencaharian adalah bentuk usaha atau pekerjaan penduduk

yang dapat mendatangkan pendapatan/penghasilan.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang Lingkup Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Tata Ruang

Kota (RUTRK) Kajen ini mencakup Rencana Strategi Struktur dan Pola

Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota sampai upaya pengendalian

pembangunan wilayah kota menurut ketentuan peraturan perundang –

undangan yang berlaku, meliputi :

a. Tujuan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan

b. Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang diwilayah kota

meliputi:

1. Struktur pemanfaatan ruang yang meliputi distribusi penduduk,

sistem kegiatan pembangunan dan sistem pusat – pusat

pelayanan, permukiman perkotaan termasuk pusat pelayanan

koleksi dan distribusi; sistem prasarana transportasi; sistem

telekomunikasi, sistem energi, sistem prasarana pengelolaan

lingkungan termasuk sistem pengairan.

2. Pola pemanfaatan ruang yang meliputi kawasan lindung;

kawasan permukiman, kawasan jasa (perniagaan,

pemerintahan, transportasi, pariwisata, dan lain – lain ),

kawasan perindustrian.

c. Upaya pengelolaan kawasan lindung dan budidaya, kawasan

fungsional perkotaan, dan kawasan tertentu; pengembangan

kawasan yang diprioritaskan; penatagunaan tanah, air, udara dan

Page 10: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

10

sumber daya lainnya dengan memperhatikan keterpaduan sumber

daya alam dengan sumber daya buatan ; pengembangan sistem

kegiatan pembangunan dan sistem pusat – pusat pelayanan

permukiman perkotaan ; prasarana transportasi; telekomunikasi;

energi; prasarana pengelolaan lingkungan termasuk sistem

pengairan.

d. Pedoman pengendalian pembangunan wilayah kota meliputi

pedoman perijinan pemanfaatan ruang wilayah kota; pedoman

pemberian kompensasi, pemberian insentif dan disinsentif;

pedoman pengawasan (pelaporan, pemantauan, dan evaluasi) dan

penertiban (termasuk pengenaan sanksi).

Pasal 3

Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 meliputi :

a. Azas, Tujuan, Fungsi, Manfaat, Lokasi dan Strategi;

b. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota;

c. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung, Budidaya Perkotaan dan

Kawasan Tertentu;

d. Pengendalian Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota.

BAB III

AZAS, TUJUAN, FUNGSI, MANFAAT, LOKASI DAN STRATEGI

Bagian Pertama

Asas

Pasal 4

Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3, disusun berasaskan keterpaduan,

berdayaguna dan berhasilguna, serasi, selaras, seimbang,

berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan

hukum.

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal 5

Tujuan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf a adalah :

Page 11: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

11

a. Mewujudkan struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kota yang

bekelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan daya

dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan hidup serta

kebijaksanaan pembangunan nasional maupun daerah;

b. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam

dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya

manusia;

c. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung

dan kawasan budidaya di wilayah perkotaan;

d. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta

menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan perkotaan;

e. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan ruang

secara berkelanjutan.

Bagian Ketiga

Fungsi

Pasal 6

Fungsi Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen sebagaimana

yang dimaksud dalam Pasal 3 huruf a adalah :

a. Untuk menjaga konsistensi perkembangan kota / kawasan perkotaan

dengan strategi perkotaan nasional dan arahan rencana Tata Ruang

Wilayah Propinsi Jawa Tengah dan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Pekalongan dalam jangka panjang;

b. Menciptakan keserasian perkembangan kota dengan wilayah

sekitarnya;

c. Menciptakan keterpaduan pembangunan sektoral dan daerah.

Bagian Keempat

Manfaat

Pasal 7

Manfaat Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen

sebagaimana yang dimaksud Pasal 3 huruf a adalah sebagai pedoman

untuk :

a. Perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di wilayah kota /

kawasan perkotaan;

Page 12: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

12

b. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan

perkembangan dan keserasian antar sektor;

c. Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah dan atau

masyarakat di wilayah kota/kawasan perkotaan (rujukan bagi

penerbitan ijin lokasi bagi pembangunan / kesesuaian penggunaan

tanah dengan peruntukkan arahan pemanfaatan ruang );

d. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) dan

Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK);

e. Pemanfaatan ruang bagi kegiatan pembangunan.

Bagian Kelima

Lokasi

Pasal 8

(1) Wilayah Perencanaan Tata Ruang Kota Kajen meliputi 1 Kelurahan

dan 13 Desa dalam wilayah Kecamatan Kajen yaitu : Kelurahan

Kajen, Desa Nyamok, Desa Kebonagung, Desa Tanjungkulon,

Desa Tanjungsari, Desa Kutorejo, Desa Sangkanjoyo, Desa Salit,

Desa Sambiroto, Desa Rowolaku, Desa Gejlig, Desa Gandarum,

Desa Pekiringan Alit, dan Desa Sinangoh Prendeng.

(2) Batas Wilayah Kota adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Kalipancur, Desa Sumurjomblangbogo

dan Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong.

b. Sebelah Timur : Desa Wonosari, Desa Sokosari, Desa

Banjarejo dan Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar

c. Sebelah Selatan : Desa Sokoyoso, Desa Kajongan, Desa

Pekiringan Ageng, Desa Kalijoyo, Kecamatan Kajen

d. Sebelah Barat : Desa Sabarwangi, Desa Wonorejo Kecamatan

Kajen, Desa Langensari dan Desa Jagung Kecamatan Kesesi.

Bagian Keenam

Strategi

Pasal 9

Untuk mewujudkan tujuan pemanfaatan ruang wilayah Kota Kajen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ditetapkan strategi

pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kota meliputi :

Page 13: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

13

a. rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kota;

b. Pengelolaan kawasan lindung dan budidaya, kawasan

fungsional kota, dan kawasan tertentu, pengembangan

kawasan yang diprioritaskan, penatagunaan tanah, air, udara

dan sumber daya lainnya serta pengembangan sistem pusat

pelayanan permukiman perkotaan, sarana transportasi,

telekomunikasi, energi, prasarana pengelolaan lingkungan dan

pengairan.

c. Pedoman pengendalian pembangunan wilayah kota.

BAB IV

RENCANA STRUKTUR DAN POLA PEMANFAATAN RUANG

WILAYAH KOTA

Bagian Pertama

Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota

Paragraf 1

Umum

Pasal 10

Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf b berfungsi memberikan kerangka

pengembangan wilayah kota meliputi :

a. Rencana pengembangan dan distribusi penduduk;

b. Rencana sistem pusat pelayanan perkotaan;

c. Rencana sistem jaringan transportasi

d. Rencana sistem jaringan utilitas (telekomunikasi, energi,

drainase, pengairan, prasarana pengelolaan lingkungan,

persampahan).

Paragraf 2

Rencana Pengembangan dan Distribusi Penduduk

Pasal 11

Jumlah dan kepadatan penduduk kota Kajen pada akhir tahun

perencanaan yang dirinci dalam unit lingkungan adalah sebagai

berikut :

Page 14: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

14

a. Bagian Wilayah Kota (BWK) 1 terbagi dalam 4 (empat) unit

lingkungan :

1. Unit lingkungan 1 jumlah penduduk 2.436 jiwa luas wilayah

80,43 Ha, dengan kepadatan 30 jiwa per hektar;

2. Unit lingkungan 2 jumlah penduduk 1.600 jiwa luas wilayah

52,78 Ha, dengan kepadatan 30 jiwa per hektar;

3. Unit lingkungan 3 jumlah penduduk 1.392 jiwa luas wilayah

55,29 Ha, dengan kepadatan 25 jiwa per hektar;

4. Unit lingkungan 4 jumlah penduduk 1.532 jiwa luas wilayah

62,84 Ha, dengan kepadatan 24 jiwa per hektar

b. Bagian Wilayah Kota (BWK) II terbagi dalam 2 (dua) unit

lingkungan :

1. Unit lingkungan 1 jumlah penduduk 5.443 jiwa luas wilayah

114,60 Ha, dengan kepadatan 48 jiwa per hektar;

2. Unit lingkungan 2 jumlah penduduk 4.114 jiwa luas wilayah

164,93 Ha, dengan kepadatan 33 jiwa per hektar;

c. Bagian Wilayah Kota (BWK) III terbagi dalam 3 (tiga) unit

lingkungan:

1. Unit lingkungan 1 jumlah penduduk 3.720 jiwa luas wilayah

143,53 Ha, dengan kepadatan 26 jiwa per hektar;

2. Unit lingkungan 2 jumlah penduduk 2.870 jiwa luas wilayah

116,38 Ha, dengan kepadatan 25 jiwa per hektar;

3. Unit lingkungan 3 jumlah penduduk 4.039 jiwa luas wilayah

128,02 Ha, dengan kepadatan 32 jiwa per hektar;

d. Bagian Wilayah Kota (BWK) IV terbagi dalam 2 (dua) unit

lingkungan:

1. Unit lingkungan 1 jumlah penduduk 3.109 jiwa luas wilayah

95,94 Ha, dengan kepadatan 31 jiwa per hektar;

2. Unit lingkungan 2 jumlah penduduk 1.838 jiwa luas wilayah

64,97 Ha, dengan kepadatan 28 jiwa per hektar;

e. Bagian Wilayah Kota (BWK) V terbagi dalam 2 (dua) unit

lingkungan :

1. Unit lingkungan 1 jumlah penduduk 2.956 jiwa luas wilayah

61,64 Ha, dengan kepadatan 48 jiwa per hektar;

2. Unit lingkungan 2 jumlah penduduk 2.575 jiwa luas wilayah

52,50 Ha, dengan kepadatan 49 jiwa per hektar.

f. Bagian Wilayah Kota (BWK) VI terbagi dalam 3 (tiga) unit

lingkungan :

Page 15: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

15

1. Unit lingkungan 1 jumlah penduduk 3.869 jiwa luas wilayah

173 Ha, dengan kepadatan penduduk 22 jiwa per hektar;

2. Unit lingkungan 2 jumlah penduduk 8.973 jiwa luas wilayah

376 Ha, dengan kepadatan penduduk 24 jiwa per hektar;

3. Unit lingkungan 3 jumlah penduduk 5.353 jiwa luas wilayah

170 Ha, dengan kepadatan penduduk 31 jiwa per hektar.

Paragraf 3

Struktur Pelayanan Kegiatan Kota Kajen

Pasal 12

(1) Pengertian Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kota Kajen

adalah arahan kerangka susunan pelayanan Kota Kajen untuk

penduduk kota Kajen maupun penduduk di luar Kota Kajen. (2) Pelayanan kegiatan Kota Kajen terbagi atas kegiatan fungsi

primer dan sekunder. (3) Pelayanan primer atau pelayanan tingkat regional adalah

pelayanan yang ditujukan kepada wilayah sekitarnya dalam

kedudukannya sebagai simpul jasa/pelayanan pada tingkat

regional yang dialokasikan sebagai berikut :

a. Pelayanan Pemerintahan, menempati lokasi yang sudah

ada saat ini dan pusat Pemerintahan berada di komplek

perkantoran di Desa Tanjungsari dan Desa Nyamok;

b. Terminal bus tipe B Kota Kajen, pelayanan terminal bus

dialokasikan di Kelurahan Kajen Kecamatan Kajen;

c. Pendidikan Tinggi, untuk pengembangan Pendidikan Tinggi

diarahkan untuk menempati lokasi di Desa Gejlig;

d. Kawasan industri, pelayanan industri Pengolahan Pertanian

direncanakan ke arah Desa Rowolaku;

e. Pelayanan perdagangan dan jasa diarahkan di lokasi Desa

Sinangohprendeng dan Kelurahan Kajen.

(4) Pelayanan sekunder atau pelayanan tingkat kota merupakan

pelayanan yang ditujukan kepada masyarakat kota Kajen

sendiri yang dialokasikan sebagai berikut :

Page 16: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

16

a. Pelayanan Perdagangan dan Jasa, pelayanan

perdaganagan dan Jasa diarahkan di lokasi Kelurahan

Kajen, Desa Nyamok, Desa Kebonagung dan Desa

Rowolaku;

b. Kawasan Lindung, diarahkan berada pada sepanjang

Daerah Aliran Sungai, sempadan sungai, sempadan jalan,

kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau.

Paragraf 4

Rencana Sistem Pusat Pelayanan Perkotaan

Pasal 13

(1) Sistem permukiman perkotaan diarahkan pada pengembangan

linear wilayah, mengikuti jaringan jalan kolektor primer

(Pekalongan-Banjarnegara) dan mengembangkan jalan-jalan yang

menghubungkan antar desa untuk membentuk struktur perkotaan

yang dinamis dan akomodatif, dengan pola pengembangan kota

yang berkelanjutan dengan proses pembangunan yang terpadu

yaitu:

a. Mengembangkan kota ke arah timur, selatan dan barat secara

terkendali dengan arahan pengembangan kawasan pelayanan

umum dan pemerintahan;

b. Pengembangan utama adalah peningkatan kualitas

permukiman pusat kota dan pengaturan pembangunan

permukiman / perumahan baru, terutama kegiatan pelayanan

masyarakat (perkantoran, pemerintahan dan komersial);

c. Meningkatkan peran dan fungsi bagian wilayah kota agar lebih

berperan pada pola pelayanan baku bagi pengembangan kota.

Paragraf 5

Rencana Pengembangan (BWK) dan

Fungsi Bagian Wilayah Kota (BWK)

Pasal 14

(1) Untuk mencapai pelayanan distribusi yang seimbang antara

masing-masing kegiatan, kota Kajen dibagi kedalam 6 (enam)

Bagian Wilayah Kota (BWK) dengan cakupan wilayah dan fungsi

Bagian Wilayah Kota (BWK) sebagai berikut :

Page 17: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

17

a. Bagian Wilayah Kota (BWK) I, merupakan Daerah pusat kota

yang meliputi sebagian Kelurahan Kajen, Desa Kebonagung,

Desa Nyamok, sebagian Desa Tanjungsari, dengan

pusatnya di Desa Kebonagung, dengan fungsi BWK

Pemerintahan, perkantoran, perdagangan dan jasa dan

permukiman kepadatan tinggi. Elemen – elemen penunjang

untuk peruntukkan dengan dominasi kegiatan terdiri dari

Peribadatan, Kesehatan, Pendidikan, Taman Kota/Jalur

Hijau, sektor informal dan pertanian kota.

b. Bagian Wilayah Kota (BWK) II, wilayah cakupannya meliputi

sebagian Desa Rowolaku, sebagian Desa Gejlig dan Desa

Tanjungsari dengan pusatnya di Desa Gejlig, dengan fungsi

BWK Perkantoran, perdagangan dan jasa, pertanian lahan

basah, pertanian lahan kering, permukiman kepadatan

sedang dan industri pengolahan hasil pertanian; kawasan

campuran, kawasan budaya, sub terminal, kawasan

olahraga, industri konservasi. Elemen – elemen penunjang

untuk peruntukkan dengan dominasi kegiatan terdiri dari

sarana irigasi Peribadatan, Kesehatan, sarana olahraga,

open space.

c. Bagian Wilayah Kota (BWK) III, meliputi sebagian Desa Salit,

Desa Sambiroto, sebagian Desa Gejlig dan sebagian Desa

Rowolaku dengan pusatnya di Desa Sambiroto, dengan

fungsi BWK perdagangan dan jasa permukiman kepadatan

rendah, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering dan

industri pengolahan hasil pertanian, kawasan campuran,

pendidikan tinggi, fasilitas sosial, kebun binatang / lahan

konservasi. Elemen – elemen penunjang untuk peruntukkan

dengan dominasi kegiatan terdiri dari Pertanian lahan basah,

Peribadatan, Kesehatan, Open Space / Jalur Hijau.

d. Bagian Wilayah Kota (BWK) IV, meliputi sebagian Desa

Nyamok, Desa Tanjungkulon sebagian Desa Sinangoh

Prendeng dan sebagian Desa Gandarum dengan pusatnya di

Desa Tanjungkulon, dengan fungsi BWK perdagangan dan

jasa, perkantoran, permukiman kepadatan sedang, kawasan

campuran, penelitian pertanian. Elemen – elemen penunjang

untuk peruntukkan dengan dominasi kegiatan terdiri dari

Pertanian tegalan, lahan kering, peribadatan, kesehatan,

kawasan Jalur Hijau.

Page 18: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

18

e. Bagian Wilayah Kota (BWK) V, meliputi sebagian Kelurahan

Kajen, Desa Kutorejo, Desa Sangkanjoyo, Desa. Pekiringan

Alit dan sebagian Desa Gandarum, dengan pusatnya di Desa

Sangkanjoyo, dengan fungsi BWK perdagangan dan jasa,

perkantoran, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering,

kawasan campuran, permukiman kepadatan sedang industri

pengolahan hasil pertanian dan terminal. Elemen – elemen

penunjang untuk peruntukkan dengan dominasi kegiatan

terdiri dari Pertanian tegalan lahan kering, Peribadatan,

Kesehatan, kawasan jalur hijau;

f. Bagian Wilayah Kota (BWK) VI, meliputi Desa

Sinangohprendeng, Desa Gandarum dan Desa Pekiringanalit

dengan pusatnya di Desa Sinangohprendeng dengan fungsi

BWK perdagangan dan jasa, perkantoran, kawasan

campuran, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering dan

peternakan. Elemen – elemen penunjang untuk peruntukkan

dengan dominasi kegiatan terdiri dari Pertanian tegalan lahan

kering, Peribadatan, Kesehatan, kawasan jalur hijau.

(2) Batas dan fungsi Bagian Wilayah Kota (BWK) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah seperti yang tercantum dalam Peta

Rencana Fungsi Bagian Wilayah Kota (BWK) sebagai bagian tak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 6

Rencana Unit Lingkungan dan Pusat Pelayanan

Pasal 15

(1) Untuk menciptakan keseimbangan dan keserasian antara

manusia dan lingkungan, antara kegiatan – kegiatan kota dengan

lingkungan serta sebagai upaya meningkatkan kualitas estetika

lingkungan kota, maka perlu dilakukan perencanaan sistem unit

lingkungan dengan tahapan yang dilakukan adalah :

a. Setiap Bagian Wilayah Kota (BWK) terdiri dari beberapa

lingkungan perumahan dengan daya tampung antara 5000 –

20.000 penduduk;

b. Setiap lingkungan perumahan terdiri dari beberapa sub

lingkungan perumahan dengan daya tampung antara 3000 –

5000 penduduk;

Page 19: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

19

c. Setiap lingkungan dan sub lingkungan mempunyai pusat

pelayanan, yang berupa fasilitas sosial ekonomi dan taman

lingkungan;

d. Lingkungan merupakan satu kesatuan perumahan yang

terdiri beberapa sublingkungan perumahan bisa dibatasi oleh

jalan – jalan atau sungai.

(2) Pembagian Unit Lingkungan Kota sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah seperti yang tercantum dalam Peta Rencana

Fungsi Bagian Wilayah Kota (BWK) sebagai bagian tak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 7

Rencana Kebutuhan Fasilitas Sosial dan Ekonomi

Pasal 16

(1) Rencana Kebutuhan Fasilitas Sosial pada masing – masing

Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota Kajen kebutuhan dan

kekurangan sampai akhir tahun perencanaan yang meliputi

fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan dan perdagangan

sebagai berikut :

a. Bagian Wilayah Kota (BWK) I

- Fasilitas Pendidikan : TK, SD, SLTP, SLTA

- Fasilitas Kesehatan : Poliklinik Desa, Puskesmas

- Fasilitas Perdagangan : toko/warung, pasar

b. Bagian Wilayah Kota (BWK) II

- Fasilitas Pendidikan : TK, SD, SLTP, SLTA

- Fasilitas Kesehatan : Poliklinik Desa, Puskesmas,

Puskesmas Pembantu

- Fasilitas Perdagangan : Toko/Warung

c. Bagian Wilayah Kota (BWK) III

- Fasilitas Pendidikan : TK, SD, SLTP

- Fasilitas Kesehatan : Poliklinik Desa

- Fasilitas Perdagangan : Toko/Warung

d. Bagian Wilayah Kota (BWK) IV

- Fasilitas Pendidikan : TK, SD, SLTP, SLTA

- Fasilitas Kesehatan : Poliklinik Desa

- Fasilitas Perdagangan : Toko/Warung

e. Bagian Wilayah Kota (BWK) V

- Fasilitas Pendidikan : TK, SD

- Fasilitas Kesehatan : Poliklinik Desa

- Fasilitas Perdagangan : Toko/Warung

Page 20: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

20

f. Bagian Wilayah Kota (BWK) VI

- Fasilitas pendidikan : TK SD SLTP

- Fasilitas Kesehatan : Poliklinik Desa

- Fasilitas Perdagangan : Toko/Warung

Paragraf 8

Rencana Jaringan Sistem Transportasi Kota Kajen

Pasal 17

(1) Secara fisik Kota Kajen diarahkan perkembangan dengan

konsep ring dan radial, ada empat poros utama jalan kota yang

berbentuk radial, yaitu :

b. Jalan Kajen – Wiradesa;

c. Jalan Kajen – Banjarnegara;

d. Jalan Kajen – Karanganyar;

e. Jalan Kajen – Kesesi.

(2) Jaringan jalan dengan konsep ring direncanakan dengan empat

jalur lingkar yaitu :

a. Jalan dari Desa Rowolaku – Desa Gejlig – Desa Sambiroto

– Desa Salit – Desa Sangkanjoyo – Desa Kebonagung;

b. Jalan dari Desa Kutorejo – Kelurahan Kajen;

c. Jalan dari Kelurahan Kajen – Desa Sinangohprendeng -

Desa Nyamok ;

d. Jalan dari Desa Nyamok – Desa Tanjungsari – Desa Gejlig

– Desa Rowolaku.

Pasal 18

(1) Poros utama jalan kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17

ayat (1) adalah Kolektor primer yang menghubungkan antar kota-

kota Kecamatan dan antar kota Kecamatan dengan Kota

Kabupaten, jalan tersebut adalah jalan yang melalui :

a. Kecamatan Kajen – Kota Pekalongan (Wiradesa);

b. Kecamatan Kajen – Kabupaten Batang.

c. Kecamatan Kajen – Kabupaten Banjarnegara.

d. Kecamatan Kajen – Kabupaten Pemalang.

(2) Poros utama jalan kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17

ayat (2) adalah Jalan Lokal Primer menghubungkan antar kota

Kecamatan dan antar kota - kota Kecamatan dengan satuan

kawasan permukiman, jalan tersebut adalah jalan yang melalui :

a. Desa Kutorejo, Kelurahan Kajen;

b. Desa Nyamok, Desa Tanjungkulon dan Desa Tanjungsari.

Page 21: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

21

c. Desa Sangkanjoyo, Desa Salit, Desa Sambiroto, Desa

Rowolaku.

d. Desa Kebonagung, Desa Sambirito, Desa Rowolaku;

e. Kelurahan Kajen, Desa Sinangohprendeng, Desa

Tanjungkulon, Desa Nyamok;

f. Kelurahan Kajen, Desa Pekiringanalit, Desa Kwasen.

(3) Rencana fungsi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2) direncanakan seperti tercantum dalam Peta Rencana

Fungsi Jalan sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan

Daerah ini.

(4) Rencana pola pergerakan sarana pengangkutan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Peta

Rencana Pola Pergerakan Sarana Pengangkutan sebagaimana

tersebut dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

Paragraf 9

Pengembangan Dimensi Jalan

Pasal 19

Rencana pelaksanaan pengembangan dimensi jalan disesuaikan

dengan fungsi jalan dan peraturan perundang – undangan yang

berlaku :

a. Jalan arteri primer

- Kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam

- Lebar jalan tidak kurang dari 11 meter ( 8 m jalur lalu lintas,

1,5 m lebar bahu kiri dan 1,5 m lebar bahu kanan)

- Mengutamakan pelayanan angkutan jarak jauh dan tidak

terganggu oleh angkutan ulang alik dan lalu lintas lokal

- Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien

- Jarak antar jalan masuk/akses langsung tidak boleh lebih

pendek dari 500 m;

- Persimpangan diatur sesuai volume lalu lintas.

b. Jalan Kolektor primer

- Kecepatan rencana paling rendah 40 km/jam

- Lebar jalan tidak kurang dari 10 meter ( 7 m jalur lalu lintas,

1,5 m lebar bahu kiri dan 1,5 m lebar bahu kanan)

- Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien

Page 22: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

22

- Jarak antar jalan masuk/akses langsung tidak boleh lebih

pendek dari 400 m;

- Persimpangan diatur sesuai volume lalu lintas.

c. Jalan Kolektor Sekunder

- Kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam

- Lebar jalan tidak kurang dari 9 meter ( 7 m jalur lalu lintas,

1 m bahu kiri dan 1 m bahu kanan)

- Tidak terganggu oleh lalu lintas lambat dan jumlah jalan

masuk dibatasi serta persimpangan direncanakan.

Paragraf 10

Rencana Sistem Jaringan Utilitas Kota Kajen

Pasal 20

Sistem Utilitas Kota Kajen dilaksanakan secara terpadu dan

terencana, sampai akhir tahun perencanaan sistem jaringan utilitas

pada masing – masing BWK Kota Kajen meliputi sistem jaringan

listrik, drainase, air bersih, telepon dan pengelolaan sampah.

Pasal 21

Kebutuhan Jaringan listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20

pada masing – masing Bagian Wilayah Kota (BWK) Kajen adalah

sebagai berikut :

a. Kebutuhan Jaringan Listrik pada Bagian Wilayah Kota (BWK) I

dengan jumlah penduduk: 6.960 jiwa

Rumah Tangga : 100 %, Kebutuhan : 626.400 watt

Penerangan Umum (RT) :10 % kebutuhan : 62.640 watt

Industri dan Jasa (RT) : 20 % kebutuhan : 125.280 watt

Total : 814.320 watt

b. Kebutuhan Jaringan Listrik pada Bagian Wilayah Kota (BWK) II

dengan jumlah penduduk: 9.567 jiwa

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 861.250 watt

Penerangan Umum (RT) : 10 % kebutuhan : 86.125 watt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 172.250 watt

Total : 198.099 watt

c. Kebutuhan Jaringan Listrik pada Bagian Wilayah Kota (BWK) III

dengan jumlah penduduk: 10.629 jiwa

Page 23: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

23

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 965.700 watt

Penerangan Umum (RT) : 10 % kebutuhan : 96.570 watt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 193.140 watt

Total : 1.255.410 watt

d. Kebutuhan Jaringan Listrik pada Bagian Wilayah Kota (BWK) IV

dengan jumlah penduduk: 4.857 jiwa

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 437.300 watt

Penerangan Umum (RT) : 10 % kebutuhan : 43.730 watt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 87.460 watt

Total : 568.490 watt

e. Kebutuhan Jaringan Listrik pada Bagian Wilayah Kota (BWK) V

dengan jumlah penduduk : 5.531 jiwa

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 498.150 watt

Penerangan Umum (RT) : 10 % kebutuhan : 49.859 watt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 99.630 watt

Total : 647.595 watt

f. Kebutuhan jaringan listrik pada Bagian Wilayah Kota (BWK) VI

dengan jumlah penduduk : 10.652 jiwa

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 1.637.550 watt

Penerangan Umum (RT) : 10 % kebutuhan : 163.755 watt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 327.510 watt

Total : 2.128.815 watt

Pasal 22

Kebutuhan drainase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 diatur lebih

lanjut dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kajen.

Pasal 23

(1) Penyediaan air bersih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20

melalui pemanfaatan jaringan PDAM yang sudah ada,

mengembangkan jaringan baru, hidran umum atau sumur dalam, dan

sumur dangkal sesuai peraturan yang berlaku.

(2) Kebutuhan Jaringan Air Bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

pada masing – masing Bagian Wilayah Kota (BWK) Kajen adalah

sebagai berikut :

a. Kebutuhan Jaringan air bersih pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

I dengan jumlah penduduk : 6.960 jiwa.

Page 24: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

24

Rumah tangga : 100 %, kebutuhan : 417.600 lt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 83.520 lt

Kran Umum : 10 % kebutuhan : 41.760 lt

Sub Total : 542.880 lt

Kebocoran 20 % dari sub total : 108.576 lt

Total : 651.456 lt

b. Kebutuhan Jaringan air bersih pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

II dengan jumlah penduduk : 9.567 jiwa

Rumah tangga : 100 %, kebutuhan : 574.020 lt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 114.804 lt

Kran Umum : 10 % kebutuhan : 57.402 lt

Sub Total : 746.226 lt

Kebocoran 20 % dari sub total : 149.245,2 lt

Total : 895.471,2 lt

c. Kebutuhan Jaringan air bersih pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

III dengan jumlah penduduk : 10.629 jiwa

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 637.740 lt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 127.548 lt

Kran Umum : 10 % kebutuhan : 63.774 lt

Sub Total : 829.062 lt

Kebocoran 20 % dari sub total : 165.812,4 lt

Total : 994.874,4 lt

d. Kebutuhan Jaringan air bersih pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

IV dengan jumlah penduduk : 4.857 jiwa

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 291.420 lt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 58.284 lt

Kran Umum : 10 % kebutuhan : 29.142 lt

Sub Total : 378.846 lt

Kebocoran 20 % dari sub total : 75.769,2 lt

Total : 454.615,2 lt

e. Kebutuhan Jaringan Air Bersih pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

V dengan jumlah penduduk : 5.531 jiwa

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 331.860 lt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 66.372 lt

Kran Umum : 10 % kebutuhan : 33.186 lt

Sub Total : 431.418 lt

Kebocoran 20 % dari sub total : 86.283,6 lt

Total : 517.701,6 lt

Page 25: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

25

f. Kebutuhan jaringan air bersih pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

VI dengan jumlah penduduk 18.195 jiwa

Rumah tangga : 100 %, Kebutuhan : 1.091.700 lt

Industri dan jasa ( RT) : 20 % kebutuhan : 218.340 lt

Kran Umum : 10 % kebutuhan : 109.170 lt

Sub Total : 1.419.210 lt

Kebocoran 20 % dari sub total : 283.842 lt

Total : 1.135.368 lt

Pasal 24

Kebutuhan Jaringan Telepon sebagaimana dimaksud dalam Pasal

20 pada masing – masing Bagian Wilayah Kota (BWK) Kajen adalah

sebagai berikut :

a. Kebutuhan Jaringan Telepon pada Bagian Wilayah Kota (BWK) I

dengan jumlah penduduk : 6.960 jiwa

Rumah Tangga

standar kebutuhan : 13,3 sst / 100 jw kebutuhan : 926 saluran

Telepon Umum

standar kebutuhan : 1 sst / 3.000 jw kebutuhan : 3 saluran

Total : 929 saluran

b. Kebutuhan Jaringan Telepon pada Bagian Wilayah Kota (BWK) II

dengan jumlah penduduk : 9.567 jiwa

Rumah Tangga

standar kebutuhan : 13,3 sst / 100 jw kebutuhan : 1.273 saluran

Telepon Umum

standar kebutuhan : 1 sst / 3.000 jw kebutuhan : 4 saluran

Total : 1.277 saluran

c. Kebutuhan Jaringan Telepon pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

III dengan jumlah penduduk : 10.629 jiwa

Rumah Tangga

standar kebutuhan : 13,3 sst / 100 jw kebutuhan : 1.414 saluran

Telepon Umum

standar kebutuhan : 1 sst / 3.000 jw kebutuhan : 4 saluran

Total : 1.418 saluran

d. Kebutuhan Jaringan Telepon pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

IV dengan jumlah penduduk : 4.857 jiwa

Page 26: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

26

Rumah Tangga

standar kebutuhan : 13,3 sst / 100 jw kebutuhan : 646 saluran

Telepon Umum

standar kebutuhan : 1 sst / 3.000 jw kebutuhan : 2 saluran

Total : 648 saluran

e. Kebutuhan Jaringan Telepon pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

V dengan jumlah penduduk : 5.531 jiwa

Rumah Tangga

standar kebutuhan : 13,3 sst / 100 jw kebutuhan : 736 saluran

Telepon Umum

standar kebutuhan : 1 sst / 3.000 jw kebutuhan : 2 saluran

Total : 738 saluran

f. Kebutuhan Jaringan Telepon pada Bagian Wilayah Kota (BWK)

VI dengan jumlah penduduk : 18.195 jiwa

Rumah Tangga

standar kebutuhan : 13,3 sst / 100 jw kebutuhan : 2.420 saluran

Telepon Umum

standar kebutuhan : 1 sst / 3.000 jw kebutuhan : 6 saluran

Total : 2.426 saluran

Pasal 25

(1) Pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 di

kota Kajen memakai 2 (dua) sistem yaitu setempat dan terpusat. (2) Pengelolaan sampah secara setempat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan oleh masyarakat setempat masing-masing

penghasil sampah dengan cara dimasukkan dalam galian tanah. (3) Pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada

masing – masing Bagian Wilayah Kota (BWK) Kajen secara

terpusat digunakan sarana – sarana pembuangan sampah,

diantaranya tong sampah, gerobag sampah, container, truk

pengangkutan, dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Pasal 26

Rencana kebutuhan fasilitas pengelolaan sampah pada masing-masing

Bagian Wilayah Kota (BWK) Kajen, kebutuhan dan kekurangan sampai

akhir tahun perencanaan meliputi :

Page 27: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

27

a. Kebutuhan sarana kebersihan pada Bagian Wilayah Kota (BWK) I

dengan jumlah penduduk 6.960 jiwa dengan volume sampah 11,1

m³/hari.

- Tong sampah = 600 Unit

- Gerobak sampah = 11 Unit

- Container = 2 Unit

- Arm roll = 1 Unit

- Personil = 11 Orang

b. Kebutuhan sarana kebersihan pada Bagian Wilayah Kota (BWK) II

dengan jumlah penduduk 9.567 jiwa dengan volume sampah 15,3

m³/hari

- Tong sampah = 900 Unit

- Gerobak sampah = 15 Unit

- Container = 3 Unit

- Arm roll = 1 Unit

- Personil = 15 Orang

c. Kebutuhan sarana kebersihan pada Bagian Wilayah Kota (BWK) III

dengan jumlah penduduk 10.629 jiwa dengan volume sampah 17

m³/hari.

- Tong sampah = 1.000 Unit

- Gerobak sampah = 17 Unit

- Container = 3 Unit

- Arm roll = 1 Unit

- Personil = 17 Orang

d. Kebutuhan sarana kebersihan pada Bagian Wilayah Kota (BWK) IV

dengan jumlah penduduk 4.857 jiwa dengan volume sampah

7,7 m³/hari

- Tong sampah = 500 Unit

- Gerobak sampah = 8 Unit

- Container = 2 Unit

- Arm roll = - Unit

- Personil = 8 Orang

e. Kebutuhan sarana kebersihan pada Bagian Wilayah Kota (BWK) V

dengan jumlah penduduk 5.531 jiwa dengan volume sampah

8,8 m³/hari

- Tong sampah = 500 Unit

- Gerobak sampah = 9 Unit

- Container = 2 Unit

- Arm roll = - Unit

- Personil = 9 Orang

Page 28: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

28

f. Kebutuhan sarana kebersihan pada Bagian Wilayah Kota (BWK) VI

dengan jumlah penduduk 18.195 jiwa dengan volume sampah

17 m³/hari

- Tong sampah = 1.000 Unit

- Gerobak sampah = 17 Unit

- Container = 3 Unit

- Arm roll = 1 Unit

- Personil = 17 Orang

Bagian Kedua

Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota

Pasal 27

(1) Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf b berfungsi memberikan

gambaran ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia dan

atau kegiatan alam;

(2) Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) mencakup :

a. Kawasan budidaya perkotaan meliputi :

1. Perumahan dan permukiman;

2. Perdagangan regional (grosir), kota atau eceran, jasa

penginapan atau perhotelan;

3. Industri tanpa pencemaran;

4. Pendidikan, kesehatan, peribadatan, rekreasi dan atau

olahraga, dan fasilitas lainnya;

5. Perkantoran pemerintah dan niaga;

6. Terminal angkutan jalan raya baik untuk penumpang

atau barang dan sarana transportasi lainnya;

7. Pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan,

perikanan;

8. Taman pemakaman umum, taman pemakaman

pahlawan

9. Tempat pembuangan sampah akhir

b. Kawasan lindung meliputi :

1. Kawasan resapan air dan kawasan yang memberikan

perlindungan bagi kawasan bawahan lainnya;

2. Sempadan sungai, sekitar waduk, sekitar mata air, dan

kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau;

3. Cagar alam / pelestarian alam, taman wisata alam,.

Page 29: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

29

Paragraf 1

Kawasan budidaya perkotaan

Pasal 28

(1) Kawasan budidaya perkotaan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 27 ayat (2) huruf a sebaran lokasi dan luas lahan untuk

kegiatan primer maupun sekunder sampai dengan akhir tahun

perencanaan pada Unit Lingkungan masing – masing Bagian

Wilayah Kota (BWK) Kota Kajen sebagai berikut :

a. Bagian Wilayah Kota (BWK) I

1) Unit I.1, lingkupnya adalah sebagian Desa Kebonagung

dengan luas wilayah 80,43 Ha, peruntukannya antara

lain untuk kawasan perdagangan dan jasa serta lahan

permukiman dengan berbagai fasilitas pendukungnya.

2) Unit I.2, lingkupnya adalah sebagian Desa Kebonagung

dan Kelurahan Kajen dengan luas wilayahnya 52,78 Ha,

diperuntukan sebagai kawasan perdagangan dan jasa

serta lahan perkantoran dan permukiman dengan

berbagai fasilitas pendukungnya.

3) Unit I.3, lingkupnya adalah sebagian Desa Nyamok dan

Kelurahan Kajen dengan luas wilayahnya 55,29 Ha,

diperuntukan sebagai kawasan perdagangan dan jasa,

perkantoran, permukiman, perumahan Dinas Bupati,

perumahan Dinas Pemda, Gedung Pertemuan, Taman

Kota dengan berbagai fasilitas pendukung.

4) Unit I.4, lingkupnya adalah sebagian Desa Nyamok

dengan luas wilayahnya 62,84 Ha, diperuntukan sebagai

kawasan perdagangan dan jasa, perkantoran dan

permukiman dengan berbagai fasilitas pendukung. Juga

terdapat Taman Kota, alun - alun merupakan salah satu

open space yang ada di Kota Kajen

b. Bagian Wilayah Kota (BWK) II

1) Unit II.1, lingkupnya adalah sebagian Desa Gejlig dan

Desa Tanjungsari dengan luas wilayah 114,60 Ha,

diperuntukan sebagai kawasan campuran, perkantoran,

kawasan pertanian kota, kawasan sub terminal, kawasan

olahraga, kawasan budaya, taman kota, permukiman

dengan berbagai fasilitas pendukungnya.

Page 30: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

30

2) Unit II.2 lingkupnya adalah sebagian Desa Rowolaku dan

Desa Gejlig dengan luas wilayahnya 164,93 Ha,

diperuntukan sebagai kawasan campuran, perkantoran,

permukiman dengan berbagai fasilitas pendukungnya.

c. Bagian Wilayah Kota (BWK) III

1) Unit III.1, lingkupnya adalah sebagian Desa Rowolaku,

Desa Gejlig, Sambiroto dan Salit dengan luas wilayah

143,53 Ha, diperuntukan sebagai kawasan campuran,

perkantoran, industri pengolahan hasil pertanian,

perdagangan dan jasa, permukiman dengan berbagai

fasilitas pendukung. Juga terdapat kebun binatang yang

merupakan kawasan konservasi,

2) Unit III.2 lingkupnya adalah sebagian Desa Rowolaku,

Gejlig dan Sambiroto dengan luas wilayahnya 116,38 Ha,

diperuntukan sebagai kawasan permukiman dan

pertanian kota, pendidikan tinggi, juga ada peruntukan

sebagai kawasan campuran serta perdagangan dan

jasa.

3) Unit III.3 lingkupnya adalah sebagian Desa Gejlig,

Sambiroto dan Salit dengan luas wilayahnya 128,02 Ha,

diperuntukan sebagai kawasan permukiman dan

pertanian kota, perumahan militer dan sedikit kawasan

campuran.

d. Bagian Wilayah Kota (BWK) IV

1) Unit IV.1, lingkupnya adalah sebagian Desa Nyamok,

dan Kelurahan Kajen dengan luas wilayah 95,94 Ha,

diperuntukan sebagai kawasan campuran, perdagangan

dan jasa, permukiman dengan berbagai fasilitas

pendukung, kawasan pertanian dan penelitian pertanian

kota.

2) Unit IV.2 lingkupnya adalah Desa Tanjungkulon, dengan

luas wilayahnya 64,97 Ha, diperuntukan sebagai

kawasan campuran, perdagangan dan jasa, permukiman,

Perumahan Dinas Pemda dengan berbagai fasilitas

pendukungnya serta kawasan pertanian.

Page 31: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

31

e. Bagian Wilayah Kota (BWK) V

1) Unit V.1, lingkupnya adalah sebagian Desa Salit dan

Desa Sangkanjoyo dengan luas wilayah 61,64 Ha,

diperuntukan sebagian besar kawasan pertanian, dan

permukiman dengan berbagai fasilitas pendukungnya.

2) Unit V.2 lingkupnya adalah Desa Kutorejo, sebagian

Desa Kebonagung, dan Kelurahan Kajen dengan luas

wilayahnya 52,50 Ha, diperuntukan sebagai kawasan

perkantoran, permukiman, pertanian kota, kawasan

campuran, perdagangan dan jasa serta terminal.

f. Bagian Wilayah Kota (BWK) VI

1) Unit VI.1 lingkupnya adalah sebagian Desa

Sinangohprendeng dengan luas wilayah 173 ha

diperuntukkan sebagian besar kawasan permukiman,

perdagangan dan jasa, kawasan pertanian, dengan

berbagai fasilitas pendukung.

2) Unit VI.2 lingkupnya adalah Desa Gandarum dengan luas

wilayah 376 ha diperuntukkan sebagai kawasan

permukiman, perkantoran, campuran, pertanian,

peternakan.

3) Unit VI.3 lingkupnya adalah Desa Pekiringanalit dengan

luas wilayah 170 ha diperuntukkan sebagian kawasan

pertanian, permukiman, campuran.

(2) Kawasan budidaya perkotaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditunjukkan di dalam Peta Pola Pemanfaatan Ruang

Kota Kajen sebagai bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Daerah ini.

Paragraf 2

Kawasan Lindung perkotaan

Pasal 29

(1) Kawasan lindung perkotaan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 27 ayat (2) huruf b di wilayah kota Kajen berupa :

rencana daerah perlindungan di perkotaan, sempadan

sungai, sempadan jalan, kawasan terbuka hijau kota

termasuk jalur hijau.

Page 32: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

32

(2) Rencana daerah perlindungan di perkotaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terletak di antara Desa Rowolaku

dan Desa Gejlig Bagian Wilayah Kota (BWK) III unit III.1 dan

unit III.2. merupakan kawasan konservasi, dan kawasan

konservasi yang sekaligus sebagai kebun binatang.

(3) Kawasan lindung berupa Sempadan Sungai sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terletak di sepanjang kiri kanan

sungai yang mengalir melewati semua Bagian Wilayah Kota

(BWK) yang ada di Kota Kajen.

(4) Sempadan Sungai yang berada di luar kawasan permukiman

ditetapkan 50 m, sedangkan yang berada di kawasan

permukiman ditetapkan 10 m dari tepi sungai dapat berupa

jalan inspeksi.

(5) Sempadan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan baik untuk jalan arteri, jalan kolektor dan jalan

lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

(6) Kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa taman kota,

alun – alun kota, kawasan penelitian pertanian, pertanian

kota.

(7) Kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau

sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tersebar pada Bagian

Wilayah Kota (BWK) sebagai berikut :

a. Bagian Wilayah Kota (BWK) I : Alun – alun dan Taman

kota terletak di Unit 1.3 dan unit 1.4

b. Bagian Wilayah Kota (BWK) II : Taman kota dan

pertanian kota terletak di Unit II.1

c. Bagian Wilayah Kota (BWK) III : Pertanian kota terletak

sebagian besar di Unit III.1, Unit III.2 dan unit III.3

d. Bagian Wilayah Kota (BWK) IV : Penelitian Pertanian

terletak di unit IV. 1 dan Pertanian Kota terletak di Unit

IV.1 dan unit IV.2

e. Bagian Wilayah Kota (BWK) V : Pertanian kota sebagian

besar terletak di Unit V.1 dan unit V.2

f. Bagian Wilayah Kota (BWK) VI : Pertanian Kota sebagian

besar terletak di Unit VI.1, Unit VI.2 dan Unit VI.3.

Page 33: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

33

BAB V

RENCANA PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG,

BUDIDAYA PERKOTAAN, DAN KAWASAN TERTENTU.

Bagian Pertama

Rencana Daya Tampung Terhadap Bangunan

Pasal 30

(1) Kepadatan penduduk Kota Kajen sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 11, harus dikendalikan secara baik.

(2) Kepadatan Bangunan yang berada di Kota Kajen harus diawasi

dan dikendalikan dengan seksama.

(3) Kepadatan Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

saling terkait dengan Kepadatan Bangunan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2).

Pasal 31

(1) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah perbandingan antara

luas lantai dasar suatu bangunan dengan luas petak tanah yang

ada.

(2) Untuk kawasan komersial dilakukan pembatasan luas lahan

terbangun yang telah ada dan tidak diperbolehkan perluasan

secara horizontal, kawasan ini meliputi wilayah Bagian Wilayah

Kota (BWK) I.

(3) Untuk kawasan campuran perumahan dan perdagangan, KDB

maksimal yang diijinkan untuk pendirian bangunan baru sebesar

70% dan menyisakan lahan sebagai jalur hijau/open space.

Kawasan ini meliputi sebagian besar wilayah Bagian Wilayah

Kota (BWK) I.

(4) Untuk kawasan perumahan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

maksimal antara 50%-60% sesuai kondisi setempat. Kawasan ini

meliputi wilayah wilayah Bagian Wilayah Kota (BWK) II, wilayah

Bagian Wilayah Kota (BWK) III, wilayah Bagian Wilayah Kota

(BWK) IV, wilayah Bagian Wilayah Kota (BWK) V dan wilayah

Bagian Wilayah Kota ((BWK) VI dimana masih menyisakan

luasan lahan yang cukup luas.

Page 34: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

34

(5) Untuk kawasan perkantoran, Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

maksimal yang diizinkan sebesar 60 % mengingat kawasan ini

memerlukan adanya lapangan terbuka untuk alun-alun, tempat

upacara dan lain lain. Kawasan ini meliputi Bagian Wilayah Kota

(BWK) I.

(6) Secara keseluruhan penentuan nilai Koefisien Dasar Bangunan

(KDB) juga mempertimbangkan lokasi kawasan terhadap status

jalan yang melintasi kawasan tersebut.

Pasal 32

(1) Koefisien Luas Lantai Bangunan (KLB) adalah perbandingan

antara jumlah luas lantai bangunan dengan luas petak tanah.

(2) Kawasan campuran dan perdagangan, Koefisien Luas Lantai

Bangunan (KLB) maksimal 2,1 dengan tinggi bangunan

maksimal 3 lantai dan disesuaikan dengan kondisi setempat

pada Bagian Wilayah Kota (BWK) I.

(3) Kawasan perumahan, Koefisien Luas Lantai Bangunan (KLB)

maksimal 1,2 dengan tinggi maksimal 2 lantai yang disesuaikan

dengan kondisi setempat meliputi Bagian Wilayah Kota (BWK) II,

Bagian Wilayah Kota (BWK) III, Bagian Wilayah Kota (BWK) IV

dan Bagian Wilayah Kota (BWK) V.

(4) Kawasan perkantoran, Koefisien Luas Lantai Bangunan (KLB)

maksimal 1,8 dengan tinggi bangunan maksimal 3 lantai dan

disesuaikan dengan kondisi setempat terutama pada bagian

pusat kota.

(5) Besarnya Koefisien Luas Lantai Bangunan (KLB) suatu

bangunan ditentukan pula oleh jenis fungsi lahan, kelas jalan dan

kepadatan penduduk.

Pasal 33

Tabel Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai

Bangunan (KLB) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal

31, sebagai berikut :

Page 35: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

35

BWK FUNGSI KDB KLB TINGGI

BANGUNAN

BWK I • Pemerintahan

• Perkantoran

• Perdagangan dan jasa

• Permukiman berkepadatan tinggi

60%

60%

70%

70%

1,8

1,8

2,1

2,1

3

3

3

3

BWK II • Pemerintahan

• Perkantoran

• Perdagangan dan jasa

• Permukiman berkepadatan sedang

60%

60%

60%

60%

1,8

1,8

1,8

1,8

3

3

3

3

BWK III • Permukiman berkepadatan rendah

• Pertanian

• Industri Pengolahan Hasil Pertanian

60%

50%

60%

1,2

0,5

1,2

2

1

2

BWK IV • Perdagangan dan jasa

• Perkantoran

• Permukiman berkepadatan sedang

60%

60%

60%

1,2

1,2

1,2

2

2

2

BWK V • Permukiman berkepadatan rendah

• Pertanian Lahan Basah

• Pelayanan umum (terminal)

60%

50%

50%

1,2

0,5

1,5

2

1

3

BWK VI • Permukiman berkepadatan sedang

• Perkantoran

• Perdagangan dan Jasa

• Pertanian

60 %

60 %

70 %

50 %

1,2

1,2

2,1

0,5

2

2

3

1

Bagian Kedua

Rencana Penatagunaan Tanah, Air, Udara dan

Sumberdaya Alam Lainnya

Paragraf 1

Penatagunaan Tanah

Pasal 34

(1) Dalam rangka pemanfaatan ruang Kota Kajen dikembangkan

penatagunaan tanah yang disebut juga pola pengelolaan tata guna

tanah.

(2) Penguasaan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (Penatagunaan

Tanah) di wilayah kota diselenggarakan berdasarkan Rencana

Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen.

Page 36: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

36

(3) Penatagunaan tanah sebagimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan kegiatan di bidang pertanahan di kawasan lindung dan

budidaya, termasuk tanah timbul.

(4) Tanah yang berasal dari tanah timbul atau hasil reklamasi di wilayah

rawa dan bekas sungai ditetapkan sebagai tanah yang langsung

dikuasai negara.

(5) Penatagunaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Peraturan Bupati sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2

Penatagunaan Air, Udara dan Sumber Daya Alam Lainny a

Pasal 35

Penatagunaan sumber daya alam lainya berupa penatagunaan air,

penatagunaan udara, dan sumber daya alam lainnya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 33 ditetapkan dengan Peraturan Bupati sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI

PENGENDALIAN PEMANFAATAN

RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK)

Bagian Pertama

Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Pasal 36

(1) Pengendalian Pemanfaatan Ruang merupakan bagian dari sistem

penataan ruang yang meliputi perencanaan, pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang.

(2) Pengendalian Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen

diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan (kegiatan pelaporan,

pemantauan, evaluasi), dan penertiban dengan memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan

serta.

(3) Jenis-jenis kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang/Badan Koordinasi

Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Pekalongan sesuai

dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Page 37: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

37

Bagian Kedua

Pengawasan

Pasal 37

(1) Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang diselenggarakan dengan

kegiatan pelaporan, pemantauan dan evaluasi secara rutin oleh

Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten

Pekalongan Pokja Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang dibentuk

dengan Peraturan Bupati.

(2) Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten

Pekalongan Pokja Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) melakukan pengawasan pemanfaatan ruang

yang berhubungan dengan program, kegiatan pembangunan,

pemberian ijin pemanfaatan ruang dan kebijakan yang berkaitan

dengan pemanfaatan ruang;

(3) Pokja Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) mempunyai tugas :

a. Memberikan masukan kepada Badan Koordinasi Penataan

Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Pekalongan dalam rangka

perumusan kebijakan pemanfaatan dan pengendalian ruang

kabupaten Pekalongan;

b. Mengkoordinasikan pengawasan (pemantauan, evaluasi dan

pelaporan) terhadap rencana tata ruang;

c. Mengkoordinasikan penertiban dan perijinan pemanfaatan ruang

Kabupaten Pekalongan

d. Menginventarisasi dan mengkaji masalah – masalah yang timbul

dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang serta memberikan

alternatif pemecahannya

e. Melaporkan kegiatan kepada Badan Koordinasi Penataan Ruang

Daerah (BKPRD) Kabupaten Pekalongan serta menyampaikan

usulan pemecahan / kebijakan untuk dibahas dalam sidang pleno

Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten

Pekalongan.

(4) Sistem pelaporan dan materi laporan perkembangan struktur dan

pola pemanfaatan ruang adalah sebagai berikut :

a. Laporan perkembangan pemanfaatan ruang dilaksanakan

melalui sistem pelaporan secara periodik setiap 6 (enam) bulan

kepada Bupati dengan tembusan DPRD;

Page 38: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

38

b. Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilengkapi dengan

materi laporan perkembangan pemanfaatan ruang,

perkembangan perubahan fungsi dan pemanfaatan ruang serta

izin pemanfaatan ruang serta masalah-masalah yang akan

dihadapi dan perlu antisipasi.

Bagian Ketiga

Perizinan

Pasal 38

(1) Setiap pemanfaatan ruang yang menyangkut pengendalian lokasi,

kualitas ruang dan tata bangunan diatur melalui perizinan.

(2) Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Jenis-jenis kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat

Penertiban

Pasal 39

(1) Penertiban adalah usaha mengambil tindakan agar pemanfaatan

ruang yang direncanakan dapat terwujud.

(2) Penertiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tindakan

menertibkan yang dilakukan melalui penyelidikan dan pemeriksaan

atas semua pelanggaran yang dilakukan terhadap pemanfaatan ruang

yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang Kota Kajen

(3) Bentuk penertiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

pemberian sanksi yang terdiri dari :

a. Sanksi administratif

b. Sanksi Pidana.

(4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat

dilakukan melalui pencabutan izin pemanfaatan ruang yang telah

diberikan

Page 39: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

39

Pasal 40

(1) Upaya pencegahan atas kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak

sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen

menjadi Wewenang Camat Kajen dan dalam waktu paling lambat

3 x 24 jam wajib melaporkan kepada Bupati.

(2) Upaya pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilaksanakan pula oleh masyarakat dalam bentuk informasi.

BAB VII

HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 41

Dalam kegiatan penataan ruang Kota Kajen Kabupaten Pekalongan

masyarakat berhak :

a. Berperan serta dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan

ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang Kota Kajen;

b. Mengetahui secara terbuka semua jenis rencana tata ruang yang

akan dilaksanakan di Kota Kajen;

c. Menikmati manfaat ruang dan atau penambahan nilai ruang sebagai

akibat dari penataan ruang;

d. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya

sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 42

(1) Dalam menikmati manfaat ruang dan/atau pertambahan nilai ruang

sebagai akibat penataan ruang pelaksanaanya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan atau kaidah yang berlaku.

(2) Untuk menikmati dan memanfaatkan ruang beserta sumberdaya alam

yang terkandung didalamnya, menikmati manfaat ruang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) yang dapat berupa manfaat ekonomi, sosial

dan lingkungan dilaksanakan atas dasar pemilikan, penguasaan, atau

pemberian hak tertentu berdasarkan ketentuan perundangan ataupun

atas hukum yang berlaku.

Page 40: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

40

Pasal 43

(1) Hak memperoleh penggantian yang layak atas kerugian terhadap

perubahan status semula yang dimiliki masyarakat sebagai akibat

pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen

diselenggarakan dengan cara musyawarah antara pihak yang

bekepentingan.

(2) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan mengenai penggantian yang

layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka penyelesaianya

dilakukan sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Pasal 44

Dalam hal kegiatan penataan ruang Kota Kajen Kabupaten Pekalongan,

masyarakat wajib :

a. Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang;

b. Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses perencanaan tata

ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang;

c. Mentaati Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen yang

telah ditetapkan.

Pasal 45

(1) Pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang

dilaksanakan dengan mematuhi dan menerapkan kriteria, kaidah,

baku mutu dan aturan-aturan penataan ruang yang ditetapkan

dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Kaidah dan aturan pemanfaatan ruang yang dipraktekkan di

masyarakat secara turun temurun dapat diterapkan sepanjang

memperhatikan faktor-faktor daya dukung lingkungan, estetika

lingkungan, lokasi dan struktur pemanfaatan ruang serta dapat

menjamin pemanfaatan ruang yang serasi, selaras dan seimbang.

Pasal 46

Dalam pemanfaatan ruang di dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota

(RUTRK) Kajen, peran serta masyarakat dapat berbentuk :

Page 41: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

41

a. Pemanfaatan ruang darat, air dan ruang udara berdasarkan peraturan

perundangan, agama, adat atau kebiasaan yang berlaku;

b. Bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan wujud

struktural dan pola pemanfaatan ruang wilayah perkotaan;

c. Menyelenggarakan kegiatan pembangunan berdasarkan Rencana

Umum Tata Ruang Kota Kajen;

d. Konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara dan sumberdaya alam

lainnya untuk tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas;

e. Perubahan atau konversi pemanfaatan ruang sesuai dengan Rancana

Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen;

f. Pemberian masukan untuk penetapan lokasi pemanfaatan ruang

dan/atau kegiatan menjaga, memelihara dan meningkatkan

kelestarian fungsi lingkungan hidup.

BAB VIII

PENYIDIKAN

Pasal 47

(1) Selain oleh Pejabat Penyidik Umum, Penyidikan atas tindak pidana

sebagaimana dimaksud pada Pasal 39 Peraturan Daerah ini dapat

juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Pemerintah Daerah, yang pengangkatannya ditetapkan

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, Penyidik Pegawai Negeri

Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 48

(1) Pelanggaran terhadap alokasi pemanfaatan ruang sebagaimana

ketentuan Peraturan Daerah ini sepanjang tidak diatur dalam

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, diancam dengan

pidana kurungan selama - lamanya 6 (enam) bulan dan atau denda

sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000.- (lima puluh juta rupiah).

Page 42: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

42

(2) Apabila tindak pidana sebagimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

oleh suatu Badan Hukum, maka ancaman pidananya dikenakan

terhadap pengurusnya.

(3) Selain tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tindak

pidana yang mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan

diancam pidana sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(4) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB X

KETENTUAN LAIN – LAIN

Pasal 49

Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 digambarkan pada Peta Rencana Umum Tata

Ruang Kota (RUTRK) Kajen dengan tingkat ketelitian berskala

1 : 25.000.

Pasal 50

Badan Usaha atau perorangan yang mendapatkan izin untuk mengelola

sebagian dari Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen wajib

memenuhi kebijakan dan perubahan dari kebijakan ini .

Pasal 51

Jangka waktu Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen adalah

10 (sepuluh) tahun sejak Tahun 2003 sampai dengan 2013 dan dilakukan

peninjauan kembali atau penyempurnaanya sekurang – kurangnya 5

(lima) tahun sekali.

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 52

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka :

a. Kegiatan yang telah ditetapkan dan keberadaanya tidak sesuai

dengan RUTRK, dapat diteruskan sepanjang tidak mengganggu

fungsi peruntukan ruang.

Page 43: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

43

b. Dalam hal kegiatan yang telah ada dan dinilai mengganggu fungsi lingkungan dan atau tidak sesuai peruntukan ruangnya perlu dilakukan penyesuaian kembali, segera dicegah dan atau dipindahkan ketempat yang sesuai dengan peruntukan ruangnya selambat lambatnya 3 (tiga) tahun sejak pengundangan Peraturan Daerah ini.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 53

Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 54

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 1 Tahun 1988 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Kajen Tahun 1988/1989 – 2008/2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 1989 Nomor 5 Seri D) dinyatakan dicabut.

Pasal 55

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan.

Ditetapkan di Kajen

pada tanggal 31 Juli 2006

BUPATI PEKALONGAN,

TTD

SITI QOMARIYAH

Diundangkan di Kajen Pada tanggal 31 Juli 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

TTD SUDIYANTORO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2006

NOMOR 7

Page 44: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

44

PENJELASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

NOMOR 7 TAHUN 2006

TENTANG

RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN

I. UMUM

. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen dengan kedalaman

Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Tahun 1988/1989 – 2008/2009 yang telah

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 01 Tahun 1988

telah berjalan 15 tahun, maka sesuai ketentuan Undang – Undang Nomor 24 Tahun

1992 tentang Penataan Ruang dapat ditinjau kembali dan atau disempurnakan.

Pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan ke Kota Kajen

pada Tahun 2001, telah meningkatkan aktivitas masyarakat dan pemerintahan yang

cukup pesat sehingga emberikan dampak terhadap perkembangan Kota Kajen yang

sangat pesat, maka perlu penataan kembali Rencana Umum Tata Ruang Kota

(RUTRK) Kajen.

Sehubungan dengan hal tersebut dan untuk mewujudkan tata ruang kota

yang serasi dan seimbang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung

pertumbuhan dan pengembangan kota Kajen, maka perlu menetapkan Peraturan

Daerah tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kajen.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6

Cukup jelas

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas

Page 45: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

45

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Cukup jelas

Pasal 21

Rencana kebutuhan daya listrik dihitung dengan cara :

- Kebutuhan rumah tangga diasumsikan sebesar 450 watt dengan

perhitungan 1 rumah tangga ditempati oleh 5 orang dan asumsi kebutuhan

listrik per orang sebesar 90 watt.

- Kebutuhan penerangan umum diasumsikan sebesar 10 % dari total

kebutuhan listrik rumah tangga.

- Kebutuhan listrik untuk fasilitas sosial dan komersial diasumsikan sebesar

20 % dari total kebutuhan listrik rumah tangga.

Pasal 22

Cukup jelas

Pasal 23

Rencana kebutuhan air bersih dihitung dihitung dengan cara :

- Kebutuhan rumah tangga diperhitungkan atas dasar kebutuhan minimal

perorang 60 liter/hari.

Page 46: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

46

- Kebutuhan jasa dan industri diasumsikan sebesar 20 % dari total kebutuhan

rumah tangga.

- Kebutuhan kran umum (hidran umum) diasumsikan sebesar 10 % dari total

kebutuhan rumah tangga.

- Kebocoran diasumsikan sebesar 20 % dari total kebutuhan.

Pasal 24

Rencana kebutuhan jaringan telepon dihitung dengan cara :

- Kebutuhan rumah tangga di kawasan perkotaan diasumsikan 13,3 SST/100

orang.

- Kebutuhan telepon umum diasumsikan 1 SST/3.000 orang.

Pasal 25

Cukup jelas

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas

Pasal 28

Cukup jelas

Pasal 29

Cukup jelas

Pasal 30

Cukup jelas

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Cukup jelas

Pasal 33

Penjelasan Tabel

BWK : Batas Wilayah Kota.

Fungsi : Fungsi petak pada tiap peta BWK.

KDB : Koefisien Dasar Bangunan dalam prosen.

KLB : Koefisien Luas Bangunan

: KDB/100 x Tinggi Bangunan

Tinggi Bangunan : Jumlah maksimal tingkat bangunan.

Pasal 34

Cukup jelas

Pasal 35

Cukup jelas

Pasal 36

Cukup jelas

Page 47: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN...1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA (RUTRK) KAJEN DENGAN

47

Pasal 37

Cukup jelas

Pasal 38

Cukup jelas

Pasal 39

Cukup jelas

Pasal 40

Cukup jelas

Pasal 41

Cukup jelas

Pasal 42

Cukup jelas

Pasal 43

Cukup jelas

Pasal 44

Cukup jelas

Pasal 45

Cukup jelas

Pasal 46

Cukup jelas

Pasal 47

Cukup jelas

Pasal 48

Cukup jelas

Pasal 49

Cukup jelas

Pasal 50

Cukup jelas

Pasal 51

Cukup jelas

Pasal 52

Cukup jelas

Pasal 53

Cukup jelas

Pasal 54

Cukup jelas

Pasal 55

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5