Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan...

146
Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016 - 2020 Telepon: (0641)7447043 Faksimil : (0641)7447043 Email : [email protected] Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Jalan Ir. H. Juanda Karang Baru Kode Pos 24476 Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang BAPPEDA

Transcript of Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan...

Page 1: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang

Tahun 2015

Strategi Sanitasi

Kabupaten Aceh Tamiang

Tahun 2016 - 2020

Telepon: (0641)7447043

Faksimil : (0641)7447043

Email : [email protected]

Komplek Perkantoran Pemerintah

Kabupaten Aceh Tamiang

Jalan Ir. H. Juanda Karang Baru

Kode Pos 24476

Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

BAPPEDA

Page 2: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya Buku Strategi Sanitasi

Kabupaten (SSK) Aceh Tamiang Tahun 2016 – 2020 telah disusun oleh Kelompok Kerja (Pokja)

Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang sesuai dengan jadwal yang direncanakan dalam rangka

pelaksanaan pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang.

Buku Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang ini merupakan dokumen rencana strategis

sanitasi yang dibuat khusus sebagai upaya percepatan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Aceh

Tamiang berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan (2016 – 2020). Strategi ini disusun untuk

mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan pemerintah baik tingkat pusat, provinsi dan

kabupaten, serta sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun kelompok masyarakat

sehingga Program Masyarakat Aceh Tamiang Sehat dapat terwujud.

Selanjutnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh

Tamiang serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Strategi Sanitasi

Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016 – 2020 ini.

Akhirnya, kami berharap semoga buku SSK Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016 – 2020

dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya untuk pembangunan daerah dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan

petunjuk dan hidayah kepada kita semua sehingga pengelolaan sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang

dapat terselenggara dengan baik.

Karang Baru, Desember 2015

BUPATI ACEH TAMIANG

H. HAMDAN SATI, ST

Page 3: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Aceh Tamiang Tahun 2016 – 2020 berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat Kabupaten. Dimana penyusunan SSK ini dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang dengan tujuan agar pembangunan sektor sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Selanjutnya SSK Aceh Tamiang berisi visi, misi, dan tujuan pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang serta garis besar strategi yaitu penyusunan prosedur perencanaan, mengembangkan partisipasi masyarakat dan keterlibatan pihak swasta serta lembaga swadaya masyarakat, kebijakan pendanaan dan rencana pembangunan sektor sanitasi. Sebagai bagian dari proses perencanaan Kabupaten Aceh Tamiang, SSK ini juga untuk mengoperasionalkan urusan wajib, sekaligus menjadi wujud perhatian yang lebih dari pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tamiang terhadap pengelolaan sanitasi karena dapat berkontribusi dalam pencapaian RPJMK Aceh Tamiang pada sektor sanitasi.

Dari beberapa sub sektor sanitasi diantaranya sarana pengelolaan limbah khususnya limbah cair masih dilakukan dengan menggunakan jamban. Pemenuhan prasarana septik tank, pengembangan jamban komunal pada kawasan permukiman padat, instalasi pengolahan limbah terpadu (IPLT) terletak di Kampung Durian Kecamatan Rantau. Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2016 – 2020 ini, telah direncanakan beberapa poin penting dalam meningkatkan pelayanan di bidang air limbah domestik seperti penyusunan dokumen perencanaan induk sistem pengelolaan air limbah, peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas layanan melalui peningkatan alokasi pembiayaan di bidang air limbah dan penyusunan qanun sistem pengelolaan air limbah di kabupaten.

Untuk meningkatkan pelayanan di bidang persampahan seperti penyusunan dokumen perencanaan induk sistem pelayan persampahan limbah kabupaten, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan kualitas layanan melalui peningkatan alokasi pembiayaan di bidang persampahan dan penyusunan qanun sistem pelayanan persampahan di kabupaten. Jaringan persampahan yang telah menjadi tempat penampungan akhir (TPA) sudah dilakukan penempatan dilokasi Kampung Durian Kecamatan Rantau dengan luas lebih kurang 4 (empat) Ha.

Pada sub sektor drainase sejak awal telah direncanakan untuk menyusun dokumen perencanaan induk sistem drainase Kabupaten Aceh Tamiang, namun sampai saat ini belum dapat dilaksanakan dimana jaringan drainase wilayah Aceh Tamiang yang ada belum menyesuaikan dengan kondisi garis kontur kemiringan dan ketinggian, sehingga setiap saluran yang telah dibangun mengakibatkan luapan dan kurang daya tampung debit air sewaktu musim penghujan datang dan juga disaat meluapnya aliran Sungai Tamiang pada siklus setiap 10 (sepuluh) tahun sekali. Kondisi ini harus ditanggulangi agar kondisi yang tidak diinginkan terjadi dapat di tanggulangi secara baik, sehingga masyarakat juga harus memberikan sikap dengan prilaku yang sehat terutama untuk meninggalkan kebiasaan membuang sampah ke sungai dan saluran drainase.

Berdasarkan data primer dan sekunder yang dikumpulkan dan diolah pokja sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang didapat sebanyak 79% masyarakat Aceh Tamiang sudah memiliki akses terhadap pengelolaan air limbah, umumnya 25% masyarakat sudah memiliki jamban pribadi dengan sistem pengelolaan awal atau setempat yang menggunakan septik tank, dimana selebihnya menggunakan non septik termasuk jamban dengan sistem cubluk. Sumber timbunan sampah di Kabupaten Aceh Tamiang berasal dari rumah tangga, toko, perkantoran, pasar, dan tempat umum lainnya. Untuk pembangunan drainase primer di Kabupaten Aceh Tamiang pada saat ini perkiraan sudah mencapai 75.218 m, dan pembangunan saluran sekunder sudah mencapai 243.012 m.

Selanjutnya rencana tahapan pengembangan sanitasi sub sektor air limbah terbagi ke dalam 3 (tiga) zonasi yaitu zona off-site sedang, zona off-site kawasan dan zona on-site. Sedangkan rencana tahapan pengembangan sanitasi sub sektor persampahan terbagi ke dalam 5 (lima) zonasi, yaitu zona

Page 4: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

iii

CBD, zona kawasan perkotaan, zona kawasan semi perkotaan, zona kawasan kepadatan sedang dan zona kawasan pedesaan. Rencana tahapan pengembangan sanitasi sub sektor drainase perkotaan terbagi ke dalam 2 (dua) zona yaitu zona dengan genangan air yang sangat tinggi dan zona dengan genangan air rendah.

Sebagai intervensi untuk penanganan masalah sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang pada 5 (lima) tahun kedepan, strategi yang dilakukan dalam meningkatkan layanan sanitasi pada bidang air limbah adalah menyusun dokumen perencanaan SPAL, meningkatkan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah, meningkatkan akses jamban rumah tangga, meningkatkan data base, pemantauan dan evaluasi. Sementara itu strategi yang dilakukan pada bidang persampahan adalah menyusun dokumen perencanaan induk persampahan, meningkatkan pelayanan pengelolaan persampahan melalui sarana dan prasarana persampahan, menyusun peraturan sanitasi dan kelembagaan daerah. Strategi yang dilakukan pada bidang drainase perkotaan adalah menyusun dokumen perencanaan jaringan drainase, meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana jaringan drainase, serta menyusun peraturan sanitasi dan kelembagaan daerah.

Page 5: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2. Metodologi Penyusunan .................................................................................................. 2

1.3. Dasar Hukum ................................................................................................................... 3

1.4. Sistematika Penulisan ...................................................................................................... 6

BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI ........................................................................................... 8

2.1. Gambaran Wilayah ........................................................................................................ 8

2.2. Kemajuan Pelaksanaan SSK ......................................................................................... 22

2.3. Profil Sanitasi Saat Ini .................................................................................................... 24

2.4. Area Berisiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi .................................................... 40

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI .................................................................. 51

3.1. Visi dan Misi Sanitasi ..................................................................................................... 51

3.2. Pentahapan Pengembangan Sanitasi ............................................................................ 52

3.2 1 Tahapan pengembangan sanitasi ........................................................................ 52

3.2.2 Tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi ......................................................... 62

3.2.3 Skenario pencapaian sasaran .............................................................................. 65

3.3. Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah ..................................................................... 65

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI ..................................................................... 69

4.1. Air Limbah Domestik ...................................................................................................... 69

4.2. Pengelolaan Persampahan ............................................................................................ 70

4.3. Drainase Perkotaan ....................................................................................................... 72

Page 6: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

v

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI ............................... 75

5.1. Ringkasan ...................................................................................................................... 75

5.2. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Pemerintah .................................................................................................................... 77

5.3. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Non Pemerintah ...................................................................................................................... 79

5.4. Antisipasi Funding Gap .................................................................................................. 81

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK ............................................................. 82

6.1. Monitoring dan Evaluasi ................................................................................................. 82

6.2. Capaian Stratejik ............................................................................................................ 84

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: HASIL KAJIAN ASPEK NON TEKNIS DAN LEMBAR KERJA AREA BERISIKO

LAMPIRAN 2: HASIL ANALISIS SWOT

LAMPIRAN 3: TABEL KERANGKA KERJA LOGIS

LAMPIRAN 4: HASIL PEMBAHASAN PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN

LAMPIRAN 5: DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

LAMPIRAN 6: DAFTAR PERUSAHAAN PENYELENGGARA CSR YANG POTENSIAL

LAMPIRAN 7: KESIAPAN IMPLEMENTASI

LAMPIRAN 8: RENCANA KERJA TAHUNAN

LAMPIRAN 9: FOTO-FOTO KONDISI SANITASI EKSISTING

Page 7: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nama dan Luas Wilayah per Kecamatan serta Jumlah Kampung di Kabupaten Aceh Tamiang .......................................................................................................... 13 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksi 5 (lima) Tahun ........................................... 14 Tabel 2.3 Jumlah Kepala Keluarga Saat Ini dan Proyeksi 5 (lima) Tahun ............................... 15 Tabel 2.4 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Dan Kepadatan Saat Ini Dan Proyeksi 5 (lima) Tahun .......................................................................................................... 16 Tabel 2.5 Jumlah Keluarga Miskin (KK) per kecamatan .......................................................... 17 Tabel 2.6 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Air Limbah Domestik ....................................... 22 Tabel 2.7 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Persampahan .................................................. 23 Tabel 2.8 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Drainase Perkotaan ........................................ 24 Tabel 2.9 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten Aceh Tamiang ....... 27 Tabel 2.10 Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik .......................... 28 Tabel 2.11 Timbulan Sampah Per Kecamatan .......................................................................... 32 Tabel 2.12 Cakupan Akses Dan Sistem Layanan Persampahan Kecamatan ........................... 33 Tabel 2.13 Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan .................................... 33 Tabel 2.14 Lokasi Genangan Dan Perkiraan Luas Genangan ................................................... 37 Tabel 2.15 Kondisi Sarana Dan Prasarana Drainase Di Kabupaten Aceh Tamiang .................. 37 Tabel 2.16 Area Berisiko Sanitasi Air Limbah Domestik ............................................................ 42 Tabel 2.17 Daftar Permasalahan Terkait Pengelolaan Air Limbah Domestik ............................. 42 Tabel 2.18 Area Bersiko Persampahan ..................................................................................... 45 Tabel 2.19 Daftar Permasalahan Terkait Pengelolaan Persampahan ....................................... 46 Tabel 2.20 Area Beresiko Sanitasi Drainase Perkotaan ............................................................ 49 Tabel 2.21 Daftar Permasalahan Terkait Pengelolaan Drainase Perkotaan .............................. 50

Page 8: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

vii

Tabel 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang ..................................................... 51 Tabel 3.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik ....................................................... 55 Tabel 3.3 Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten ............................................... 59 Tabel 3.4 Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kabupaten ...................................... 62 Tabel 3.5 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Sub Sektor Air Limbah Domestik ...... 63 Tabel 3.6 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Sub Sektor Persampahan ................. 64 Tabel 3.7 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Sub Sektor Drainase Perkotaan ........ 64 Tabel 3.8 Skenario Pencapaian Sasaran ................................................................................. 65 Tabel 3.9 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten untuk Sanitasi ................ 66 Tabel 3.10 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke Depan ................................................... 66 Tabel 3.11 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Aceh Tamiang untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi ......................................... 67 Tabel 3.12 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Aceh Tamiang untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2020 .............................................................................................................. 67 Tabel 3.13 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Aceh Tamiang dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK ........................................................................... 68 Tabel 5.1 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun ...... 76 Tabel 5.2 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun per Sumber Anggaran .............................................................................................. 77 Tabel 5.3 Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBK Aceh Tamiang ............................. 78 Tabel 5.4 Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBA ..................................................... 78 Tabel 5.5 Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN .................................................... 79 Tabel 5.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta (CSR) .................................... 80 Tabel 5.7 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat ........................................ 80 Tabel 5.8 Funding Gap ............................................................................................................ 81 Tabel 6.1 Capaian Stratejik Sub Sektor Air Limbah ................................................................. 84

Page 9: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

viii

Tabel 6.2 Capaian Stratejik Sub Sektor Persampahan ............................................................ 92 Tabel 6.3 Capaian Stratejik Sub Sektor Drainase Perkotaan ................................................... 99 Tabel 6.4 Capaian Kegiatan Sub Sektor Air Limbah ................................................................ 104 Tabel 6.5 Capaian Kegiatan Sub Sektor Persampahan ........................................................... 107 Tabel 6.6 Capaian Kegiatan Sub Sektor Drainase Perkotaan ................................................. 112 Tabel 6.7 Evaluasi Kegiatan Sub Sektor Air Limbah ................................................................ 116 Tabel 6.8 Evaluasi Kegiatan Sub Sektor Persampahan ........................................................... 116 Tabel 6.9 Evaluasi Kegiatan Sub Sektor Drainase Perkotaan ................................................. 117 Tabel 6.10 Pelaporan Monev Implementasi SSK ....................................................................... 118

Page 10: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang ......................................................... 9

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kajian SSK ........................................................................................ 11

Gambar 2.3 Kondisi Saat Banjir di Sebagian Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang ..................... 12

Gambar 2.4 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Aceh Tamiang ..................................... 19

Gambar 2.5 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Aceh Tamiang .......................................... 21

Gambar 2.6 Diagram Sistem Sanitasi Air Limbah Domestik ...................................................... 26

Gambar 2.7 Peta Cakupan Akses Air Limbah Domestik ............................................................ 29

Gambar 2.8 Diagram Sistem Sanitasi Persampahan ................................................................. 31

Gambar 2.9 Peta Cakupan Akses Dan Sistem Layanan Persampahan Per Kecamatan .......... 35

Gambar 2.10 Peta Lokasi Genangan .......................................................................................... 39

Gambar 2.11 Peta Area Berisiko Air Limbah Domestik ............................................................... 41

Gambar 2.12 Peta Area Berisiko Persampahan .......................................................................... 44

Gambar 2.13 Peta Area Berisiko Drainase .................................................................................. 48

Gambar 3.1 Peta Wilayah Tahapan Pengembangan Pengelolaan Air Limbah .......................... 54

Gambar 3.2 Peta Wilayah Pengembangan Pengelolaan Persampahan .................................... 58

Gambar 3.3 Peta Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan .............................................. 61

Gambar 4.1 Analisa SWOT Air Limbah ..................................................................................... 69

Gambar 4.2 Analisa SWOT Persampahan ................................................................................ 71

Gambar 4.3 Analisa SWOT Drainase ........................................................................................ 73

Page 11: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemetaan kondisi sanitasi tingkat kabupaten/kota, kerangka pengembangan dan pentahapan

pembangunan sektor sanitasi, strategi, indikasi program dan kegiatan pembangunan sanitasi selama 5

(lima) tahun serta kesepakatan bersama antara para pemangku kepentingan dalam rangka percepatan

pembangunan sanitasi permukiman di daerah dituangkan dalam dokumen rencana pembangunan sanitasi.

Dokumen rencana pembangunan sanitasi yang dimaksud meliputi Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

dan Memorandum Program Sanitasi (MPS). Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) yang merupakan

dokumen sumber yang harus diadopsi melalui mekanisme penganggaran yang ada untuk dapat

diimplementasikan.

Selanjutnya untuk menjawab tantangan pembangunan sanitasi dalam RPJMN 2015 – 2019 yaitu

pencapaian 100 % akses sanitasi layak atau universal access tahun 2019 maka diperlukan tindak lanjut

pelaksanaan PPSP 2015 – 2019 dan untuk mendorong percepatan implementasi pembangunan sanitasi

sebagaimana direncanakan. Salah satu titik berat kegiatan PPSP 2015-2019 adalah pemantapan rencana

pembangunan sanitasi yang disesuaikan dengan target pembangunan sanitasi nasional 2019. Salah satu

titik berat kegiatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 2015-2019 adalah

pemantapan rencana pembangunan sanitasi yang disesuaikan dengan target pembangunan sanitasi

nasional 2019. Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota terdiri dari SSK dan Pemutakhiran SSK. Pemutakhiran

SSK merupakan pemantapan dari perencanaan SSK yang telah lewat masa perencanaannya untuk

menjaga keberlanjutan perencanaan sanitasi dan mengakomodasikan pencapaian target universal access.

Sedangkan MPS merupakan kesepahaman dan kesepakatan bersama antara para pemangku kepentingan

dalam rangka percepatan pembangunan sanitasi permukiman di daerah, yang terdiri dari perwakilan

Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota dan sumber pendanaan lainnya. Dokumen MPS merupakan

dokumen sumber yang harus diadopsi melalui mekanisme penganggaran yang ada.

Pemutakhiran ini perlu dilakukan mengingat beberapa kondisi yaitu periode pelaksanaan yang

tercantum dalam dokumen SSK telah melampaui masa berlaku atau telah kadaluarsa, yaitu lebih dari 5

tahun, peningkatan kualitas dokumen dari SSK sebelumnya yang disebabkan oleh ketidaklengkapan data

maupun akibat adanya keraguan atas validitas data yang digunakan, masih terdapat sebesar 21%

masyarakat yang tidak mendapatkan akses sanitasi bidang Air Limbah, 89% masyarakat belum

mendapatkan pelayanan bidang Persampahan, 36% area permukiman penduduk masih memiliki potensi

Genangan Air, adanya kebutuhan untuk mempercepat implementasi terutama terkait dengan pencapaian

target Universal Access di tahun 2019, serta apabila ada penyesuaian atau perubahan RPJMD yang

menjadi acuan dari SSK, akibat adanya perubahan Kepala Daerah.

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Aceh Tamiang berisi kebijakan dan strategi pembangunan

sanitasi secara komprehensif pada tingkat Kabupaten. Dimana penyusunan SSK ini dimaksudkan untuk

Page 12: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

2

memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang

dengan tujuan agar pembangunan sektor sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan

berkelanjutan. Selanjutnya SSK Aceh Tamiang berisi Visi, Misi, dan tujuan pembangunan sanitasi

Kabupaten Aceh Tamiang serta garis besar strategi yaitu penyusunan prosedur perencanaan,

mengembangkan partisipasi masyarakat dan keterlibatan pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat,

kebijakan pendanaan dan rencana pembangunan sektor sanitasi sebagai bagian dari proses perencanaan

Kabupaten Aceh Tamiang dimana SSK ini untuk mengoperasionalkan urusan wajib, sekaligus menjadi

wujud perhatian yang lebih dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terhadap pengelolaan sanitasi

terutama untuk berkontribusi dalam pencapaian RPJMK Aceh Tamiang pada sektor sanitasi.

Sebagai salah satu dokumen perencanaan SSK merupakan dokumen konsolidasi program dan

kegiatan sektor sanitasi yang mengemban amanat misi 2 (dua) yaitu mewujudkan pembangunan yang

ramah lingkungan dan berbasis partisipasi masyarakat dan misi 6 (enam) yaitu mengembangkan kualitas

sumber daya manusia yang sehat, cerdas, profesional, humanis dan beretika, sebagai acuan untuk

pencapaian visi kabupaten Aceh Tamiang tahun 2013 – 2017 “ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN

MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI”, yang tertuang

dalam dokumen RPJMK Aceh Tamiang. Sedangkan dalam dokumen Recana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten Aceh Tamiang untuk melaksanakan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Aceh

Tamiang maka ditetapkan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten, yang meliputi strategi dalam rangka

pengembangan sarana dan prasarana wilayah yang berkualitas berbasis konservasi dan mitigasi bencana,

serta erat kaitannya dengan sektor sanitasi diantaranya terdiri atas meningkatkan aksesibilitas dan fungsi

simpul-simpul transportasi eksternal maupun internal sesuai fungsi dan hirarki pusat kegiatan dalam

mendukung perwujudan agrobisnis, ekowisata, permukiman, pendidikan dan kesehatan, meningkatkan

sarana prasarana pengelolaan sumber daya air yang berkualitas, menyediakan sarana prasarana

persampahan dan pengelolaan limbah ramah lingkungan serta meningkatkan sistem pengelolaan,

mengembangkan infrastruktur pengendalian banjir dan longsor, menyediakan jaringan prasarana sumber

daya air, mengembangkan dan menyediakan air bersih sesuai potensi air baku, menyediakan air bersih

pada kawasan rawan air bersih, menyediakan sistem pengolahan air limbah ramah lingkungan dan

mengembangkan drainase pada daerah banjir.

1.2. Metodologi Penyusunan

Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang disusun oleh tim penyusun review dokumen sanitasi

Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2015 (Pokja PPSP) secara partisipatif dan terintegrasi melalui focus group

discussion (FGD), lokakarya, pembekalan, maupun pelatihan-pelatihan. Kegiatan pokja tersebut dilakukan

oleh tim pokja dan dengan dukungan city fasilitator (CF). Metode dalam penyusunan SSK ini mengunakan

beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan

yang lengkap dan menyeluruh. Khusus untuk FGD tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai

berikut:

Page 13: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

3

1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kabupaten saat ini, dengan belajar dari fakta

sanitasi guna menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Pokja mengacu pada

hasil studi EHRA dan mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kabupaten untuk memastikan kondisi saat

ini terutama permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi kabupaten. Kondisi

semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri dari sub sektor air limbah, sub sektor persampahan,

sub sektor drainase lingkungan dan air bersih serta aspek pendukung terkait perilaku hidup bersih dan

sehat. Metode yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan

verifikasi informasi.

2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan untuk waktu 5 (lima) tahun mendatang yang dituangkan

dalam Visi, Misi sanitasi kabupaten, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kota. Dalam

perumusan ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan

dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan

digunakan untuk mendeskripsikan isu strategis dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam

mencapai tujuan.

4. Merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang menjadi dasar penyusunan program dan

kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah (5 tahun). Dengan analisis SWOT yaitu

mengkaji Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman dan Diagram sistem sanitasi.

1.3. Dasar Hukum

Landasan hukum dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Aceh Tamiang yang

memberikan informasi terkait peraturan-peraturan baik skala nasional, provinsi, dan kabupaten sebagai

dasar dalam penyusunan pemutakhiran SSK Kabupaten Aceh Tamiang, adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya,

Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh

Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup;Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman;

Page 14: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

4

11. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Peresiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan

Infrastruktur;

20. Peraturan Presiden Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;

21. Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2007 tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan

Kawasan Perkotaan;

25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Pemukiman (KSNP-SPALP);

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan

Perkotaan;

27. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat;

28. Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan;

29. Keputusan Presiden Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber

Daya Air;

30. Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden

Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air;

Page 15: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

5

31. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih;

32. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang jenis usaha dan atau

kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL;

33. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan;

34. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana wilayah Nomor 409/KTPS/Tahun 2002 tentang

Pedoman Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta dalam penyelenggaraan dan atau

Pengelolaan air minum;

35. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah

Domestik;

36. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan

Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA);

37. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 15 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Qanun

Aceh Tamiang nomor 5 Tahun 2008 tentang Satuan Organisasi Tata Kelola Lembaga Formil

Daerah;

38. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 5 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Qanun Aceh

Tamiang nomor 4 Tahun 2008 tentang Satuan Organisasi Tata Kelola Dinas-Dinas;

39. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 18 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan

Persampahan;

40. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No.2 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Air Tanah;

41. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No.10 Tahun 2010 tentang Pajak Air Tanah;

42. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 18 Tahun 2005 tentang Pelayanan Penyedotan Kakus;

43. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012 – 2032;

44. Peraturan Bupati Aceh Tamiang No.12 Tahun 2008 tentang Pedoman dan Tata Cara

Pemberian Izin Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air;

45. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan;

46. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah

Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan,

Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah;

47. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan;

48. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran

Dalam Penyediaan Air Bersih;

49. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah

Organik Skala Lingkungan;

50. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi

Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik;

Page 16: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

6

51. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan

Drainase Perkotaan;

52. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem

Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet

D judul Petunjuk Teknis Tata Cara;

53. Pengoperasian & Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rmh Tangga Non Kakus;

54. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi;

55. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK.

1.4. Sistematika Penulisan

Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2015 terdiri dari 6 (enam)

Bab. Substansi masing-masing Bab dapat dijabarkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Isi dari Bab I merupakan proses internalisasi dan penyamaan persepsi, dimana output yang dihasilkan

adalah kesamaan persepsi anggota pokja terkait pemutakhiran SSK dan kesepakatan atas rencana kerja

pokja yang terdiri dari latar belakang, metodologi penyusunan, dasar hukum dan sistematika penulisan

dokumen pemutakhiran SSK tahun 2015.

BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI

Bab II merupakan kesepakatan wilayah kajian serta profil wilayah kabupaten/kota, hasil studi EHRA dan

kajian lainnya, tergambarnya profil sanitasi kabuaten/kota, teridentifikasinya permasalahan sanitasi (air

limbah, sampah dan drainase), serta ditetapkannya area berisiko sanitasi yang merupakan proses

pemetaan kondisi dan kemajuan pembangunan sanitasi. Semuanya ini tertuang dalam sub bab gambaran

wilayah, kemajuan pelaksanaan SSK, profil sanitasi saat ini, serta area berisiko dan permasalahan

mendesak sanitasi.

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Pada Bab III ini ditetapkannya visi dan misi sanitasi, ditetapkannya zona dan sistem sanitasi serta

ditetapkannya tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi yang merupakan skenario pembangunan sanitasi

Kabupaten Aceh Tamiang. Semua substansi tersebut dituangkan pada sub bab visi dan misi sanitasi,

pentahapan pengembangan sanitasi serta kemampuan pendanaan sanitasi daerah.

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Dari skenario pembangunan sanitasi dirumuskannya strategi pengembangan sanitasi untuk sub sektor air

limbah domestik, pengelolaan persampahan dan drainase perkotaan.

Page 17: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

7

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

Selain itu dari skenario pembangunan sanitasi juga dihasilkannya daftar program dan kegiatan

pembangunan sanitasi. Dan pada Bab V ini berisi ringkasan, kebutuhan biaya pengembangan sanitasi

dengan sumber pendanaan pemerintah, kebutuhan biaya pengembangan sanitasi dengan sumber

pendanaan non pemerintah serta antisipasi funding gap.

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Pada Bab VI ini dirumuskannya strategi untuk monitoring dan evaluasi SSK yang direncanakan untuk 5

(lima) tahun kedepan, serta monitoring dan evaluasi capaian SSK yang telah dirumuskan pada dokumen

SSK sebelumnya.

Page 18: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

8

BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI

2.1. Gambaran Wilayah

Kabupaten Aceh Tamiang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur. Kabupaten

ini berada di jalur Timur Sumatera yang strategis, dan hanya berjarak lebih kurang 136 km dari Kota

Medan ibukota Sumatera Utara. Kabupaten Aceh Tamiang secara hukum memperoleh status Kabupaten

definitif berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh

Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten

Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kabupaten Aceh Tamiang terletak pada

koordinat 030 53’ – 040 32’ Lintang Utara dan 970 43’ – 980 14’ Bujur Timur, dengan luas wilayah

1.957,025 Km2 yang sebagian besar terdiri dari wilayah perbukitan.

Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara dan merupakan pintu

gerbang memasuki Provinsi. Peta administrasi Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pada Gambar 2.1,

dimana secara administratif batas-batas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang meliputi:

Sebelah Utara : Berbatas dengan Kota langsa, Kabupaten Aceh Timur dan Selat Malaka.

Sebelah Selatan : Berbatas dengan Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten langkat Provinsi

Sumatera Utara.

Sebelah Barat : Berbatas dengan Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Gayo Lues.

Sebelah Timur : Berbatas dengan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dan Selat

Malaka.

Luas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang 1.957,02 km² yang terdiri dari 12 Kecamatan dengan 213

kampung dan 705 dusun. Tingkat kepadatan penduduk rata-rata 128 jiwa per-km², dengan tingkat

kepadatan penduduk tertinggi berada di kecamatan Kota Kuala Simpang yaitu 4.015 jiwa per km². Ibu

Kota Kabupaten Aceh Tamiang terletak pada Kecamatan Karang Baru, Luas area permukiman

penduduk dapat dilihat pada Gambar 2.2 Wilayah Kajian SSK.

Page 19: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

9 9

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang

Kondisi penggunaan lahan di Kabupaten Aceh Tamiang berupa hutan, hutan mangrove,

perkebunan, perkebunan rakyat, permukiman, pertanian lahan kering, sawah, semak/belukar, sungai,

tambak, tanah terbuka/kosong. Berdasarkan penggunaan lahan tersebut luas area permukiman

penduduk seluas 8.786,66 atau 3,97% dari total luas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.

Sebesar 36,02% luas Kabupaten Aceh Tamiang berada pada ketinggian 25 – 100 meter diatas

permukaan laut (seluas 69.864 Ha) dan hanya sekitar 3,84 % dari luas keseluruhan Kebupaten Aceh

Tamiang yaitu sekitar 7.440 Ha terletak pada ketinggian lebid dari 1.000 meter. Berdasarkan tekstur

tanah, wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sebagian besar bertekstur halus yaitu seluas 131.233,67 Ha

(98,99%). Sisanya 2.011 Ha (1,04%) bertekstur sedang dan 737,14 Ha (0,37%) bertektur kasar yang

terdapat dibagian pesisir pantai Timur. Menurut jenis tanah yang ada, Kabupaten Aceh Tamiang terdiri

dari Alluvial sebesar 4,64%, Hidromorf Kelabu sebesar 42,23%, Organosol dan Gley Humus sebesar

36,61%, Podsolik Merah Kuning sebesar 1,69% serta Podsolik Coklat, Latosol dan Litosol sebesar

14,83% dari luas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Pada bagian pesisir Timur wilayah ini didominasi

oleh jenis tanah Alluvial dan Hidromorf Kelabu, sedangkan pada bagian Selatan atau pegunungan

didominasi oleh jenis tanah Podsolik Coklat, Latosol dan Litosol.

Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang di aliri oleh sungai yang mengalir ke pantai Timur, sungai-

sungai di kabupaten ini merupakan sumber untuk pengairan ke persawahan dan perkebunan baik yang

dimanfaatkan oleh masyarakat dan swasta. Sungai-sungai di Kabupaten Aceh Tamiang sebagian besar

Page 20: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

10 10

berhulu di pegunungan Kecamatan Tamiang Hulu yang terdapat di Kabupaten Aceh Tamiang. Kondisi ini

mengakibatkan fluktuasi air sungai sangat di pengaruhi oleh kondisi penggunaan lahan wilayah aliran

sungai (WAS) atau di hulunya. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Aceh Tamiang

meliputi DAS Manyak Payed, DAS Telaga Meuku, DAS Tamiang. Wilayah sungai Tamiang-Langsa

merupakan wilayah sungai Lintas Kabupaten yang terdiri dari Kr. Tamiang, Kr. Langsa, Kr. Raya, Kr.

Telaga Meuku dan Kr. Bayeun dengan panjang lebih kurang 208. Sebagian besar wilayah Aceh Tamiang

merupakan kawasan pesisir dan kawasan sempadan sungai sehingga rawan gelombang pasang dan

banjir bandang.

Page 21: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

11

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kajian SSK

Sumber : Dokumen RTRW Kabupaten Aceh Tamiang, 2012-2032

PETA TATA GUNA LAHAN

Page 22: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

12

Dalam pelaksanaan penyusunan dokumen pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten, semua

wilayah kampung kecamatan di kabupaten Aceh Tamiang masuk dalam kajian studi. Wilayah Aceh

Tamiang yang dialiri oleh sungai Tamiang dan sungai-sungai kecil. Pada wilayah tertentu masih ditemui

kebiasaan masyarakat yang berkontribusi terhadap pencemaran air (sungai) menjadikan penyakit

berbasis lingkungan seperti diare masih merupakan penyakit yang angka kesakitannya selalu terjadi

berulang setiap tahunnya.

Gambar 2.3 Kondisi Saat Banjir di Sebagian Wilayah

Kabupaten Aceh Tamiang

Kebiasaan perilaku hidup yang demikian perlu adanya perhatian dari berbagai pihak untuk

merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat. Kebiasaan ini dilakukan oleh masyarakat akibat

rendahnya pengetahuan tentang hidup sehat dan tingkat perekonomian masyarakat yang masih dibawah

rata-rata sehingga tidak bisa membangun wc yang cukup layak dan sehat untuk hunian mereka. Ada

Juga sebagian masyarakat merasa lebih gampang dan mudah buang hajad di sungai, ini dikarenakan

pola hidup dan kebiasaan masyarakat yang berdomisili dibantaran sungai, dikarnakan kebiasaan tadi

lebih mudah dan murah membangun wc dan tempat cucian di sungai.

Disamping itu pada wilayah tertentu didaerah aliran sungai dan merupakan lokasi industri, hasil

pengolahan limbahnya juga di buang ke badan air/sungai. Pada beberapa wilayah yang merupakan

daerah pemukiman penduduk dan perkebunan, masih ditemui masyarakat yang memakai wc dengan

kondisi masih cukup memprihatinkan. Kecamatan Manyak Payed memiliki luas area terbangun yang

sangat besar yaitu sebanyak 6.857 Ha (51,22%) dari total luas area terbangun kabupaten dengan

jumlah kampung sebanyak 36 kampung. Nama dan luas wilayah per-Kecamatan serta jumlah kampung

di Kabupaten Aceh Tamiang disajikan pada Tabel 2.1.

Page 23: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

13 13

Tabel 2.1 Nama dan Luas Wilayah per Kecamatan serta Jumlah Kampung

Di Kabupaten Aceh Tamiang

Kecamatan Jumlah

Kelurahan/ Kampung

Luas Wilayah

Administrasi Terbangun

(Ha) (%) thd total administrasi

(Ha) (%) thd luas administrasi

1 2 3 4 5 6

Tamiang Hulu 9 9.463 9,95% 273 2,04%

Bandar Pusaka 15 25.237 12,90% 585 4,37%

Kejuruan Muda 15 12.448 6,36% 416 3,11%

Tenggulun 5 29.555 15,10% 688 5,14%

Rantau 16 5.171 2,64% 826,25 6,17%

Kota Kualasimpang 5 448 0,23% 363 2,71%

Seruway 24 18.849 9,63% 594 4,44%

Bendahara 33 13.255 6,77% 727 5,43%

Banda Mulia 10 4.827 2,47% 658 4,91%

Karang Baru 31 13.945 7,13% 1136 8,49%

Sekerak 14 25.795 13,18% 265 1,98%

Manyak Payed 36 26.711 13,65% 6857 51,22%

Total 213 195703,5 13388,25

Sumber: Aceh Tamiang Dalam Angka, 2014

Pada umumnya penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang masih mendominasi di daerah

pekampungan. Kecamatan Karang Baru sebagai Ibukota Kabupaten memiliki jumlah penduduk yang

sangat besar sejumlah 38.036 Jiwa, dan Kecamatan Sekerak memiliki yang sangat sedikit yaitu sebesar

6.289. Informasi lebih detail dapat kita peroleh pada tabel berikut ini dan proyeksi jumlah penduduk untuk

lima tahun selanjutnya (Tabel 2.2). Untuk jumlah kepala keluarga pada tahun 2015 terbanyak terdapat

pada kecamatan karang baru sebagaimana pusat kegiatan ibukota kabupaten yaitu sebanyak 5.667 KK,

pada akhir proyeksi KK tahun 2019 Kecamatan Karang Baru masih menjadi kecamatan dengan jumlah

keluarga terbanyak yaitu sebanyak 10.817 KK. Tabel 2.3 berikut ini menggambarkan proyeksi jumlah

Kepala Keluarga saat ini dan proyeksinya hingga 5 (lima) tahun mendatang sampai tahun 2019.

Page 24: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

14

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksi 5 (lima) Tahun

Jumlah Penduduk

Kecamatan (orang)

Wilayah Wilayah

Total Perkotaan Perkampungan

Tahun Tahun Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Tamiang Hulu 4723 4777 4832 4888 4944 13474 13629 13786 13944 14105 18197 18406 18618 18832 19049

Bandar Pusaka 2383 2405 2427 2449 2471 9749 9838 9927 10018 10109 12132 12242 12354 12466 12580

Kejuruan Muda 10407 10543 10681 10821 10963 22954 23255 23559 23868 24181 33361 33798 34241 34689 35144

Tenggulun 1813 1835 1857 1879 1902 15305 15489 15675 15863 16053 17118 17323 17531 17742 17955

Rantau 19738 19987 20239 20494 20752 14749 14935 15123 15314 15507 34487 34922 35362 35807 36258

Kota Kualasimpang 19019 19350 19687 20029 20378 0 0 0 0 0 19019 19350 19687 20029 20378

Seruway 3232 3272 3313 3354 3395 21567 21834 22105 22379 22657 24799 25107 25418 25733 26052

Bendahara 538 545 552 558 565 18935 19172 19411 19654 19900 19473 19716 19963 20212 20465

Banda Mulia 747 755 763 771 780 10406 10518 10632 10747 10863 11153 11273 11395 11518 11643

Karang Baru 20969 21237 21509 21785 22063 17067 17285 17507 17731 17958 38036 38523 39016 39515 40021

Sekerak 794 799 804 809 815 5495 5530 5566 5601 5637 6289 6329 6370 6411 6452

Manyak Payed 3305 3345 3386 3427 3469 27051 27381 27715 28053 28395 30356 30726 31101 31481 31865

Sumber: Instrumen Profil Sanitasi 2015

Page 25: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

15 15

Tabel 2.3 Jumlah Kepala Keluarga Saat Ini dan Proyeksi 5 (lima) Tahun

Kecamatan

Jumlah KK

Wilayah Perkotaan Wilayah Perkampungan Total

Tahun Tahun Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Tamiang Hulu 1276 1291 1306 1321 1336 3642 3684 3726 3769 3812 4918 4975 5032 5090 5148

Bandar Pusaka 644 650 656 662 668 2635 2659 2683 2707 2732 3279 3309 3339 3369 3400

Kejuruan Muda 2813 2850 2887 2925 2963 6204 6285 6367 6451 6535 9016 9135 9254 9375 9498

Tenggulun 490 496 502 508 514 4136 4186 4236 4287 4339 4626 4682 4738 4795 4853

Rantau 5335 5402 5470 5539 5609 3986 4036 4087 4139 4191 9321 9438 9557 9678 9800

Kota Kualasimpang 5140 5230 5321 5413 5507 0 0 0 0 0 5140 5230 5321 5413 5507

Seruway 874 884 895 906 918 5829 5901 5974 6048 6123 6702 6786 6870 6955 7041

Bendahara 145 147 149 151 153 5118 5182 5246 5312 5378 5263 5329 5395 5463 5531

Banda Mulia 202 204 206 209 211 2812 2843 2874 2905 2936 3014 3047 3080 3113 3147

Karang Baru 5667 5740 5813 5888 5963 4613 4672 4732 4792 4853 10280 10412 10545 10680 10817

Sekerak 215 216 217 219 220 1485 1495 1504 1514 1524 1700 1711 1722 1733 1744

Manyak Payed 893 904 915 926 938 7311 7400 7491 7582 7674 8204 8304 8406 8508 8612

Sumber: Instrumen Profil Sanitasi 2015

Page 26: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

16

Tingkat pertumbuhan penduduk tahunan di Kabupaten Aceh Tamiang sejak tahun 2015 sampai

tahun 2019 bervariatif, namun secara umum mengalami peningkatan seperti terlihat pada tabel 2.4

dibawah ini.

Tabel 2.4 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Dan Kepadatan Saat Ini

Dan Proyeksi 5 (lima) Tahun

Kecamatan

Tingkat Kepadatan Penduduk

Pertumbuhan (%) (Org/Ha)

Tahun Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Tamiang Hulu 1,15% 1,19% 1,23% 1,28% 1,32% 79 79 80 81 82

Bandar Pusaka 0,91% 1,16% 1,41% 1,66% 1,91% 39 39 40 40 40

Kejuruan Muda 1,31% 1,75% 2,19% 2,64% 3,08% 80 81 82 83 84

Tenggulun 1,20% 1,59% 1,97% 2,36% 2,74% 36 37 37 38 38

Rantau 1,26% 1,77% 2,27% 2,78% 3,28% 41 41 42 42 43

Kota Kualasimpang 1,74% 1,93% 2,12% 2,30% 2,49% 69 71 72 73 74

Seruway 1,24% 1,68% 2,12% 2,57% 3,01% 50 51 51 52 53

Bendahara 1,25% 1,32% 1,39% 1,45% 1,52% 43 43 44 45 45

Banda Mulia 1,08% 1,38% 1,69% 1,99% 2,29% 38 39 39 40 40

Karang Baru 1,28% 1,99% 2,69% 3,40% 4,11% 35 36 36 37 37

Sekerak 0,64% 1,57% 2,50% 3,42% 4,35% 35 35 35 36 36

Manyak Payed 1,22% 1,83% 2,44% 3,05% 3,66% 41 41 42 42 43

Sumber: Instrumen Profil Sanitasi, 2015

Upaya penanggulangan kemiskinan diharapkan dapat mempercepat laju penurunan angka

kemiskinan dan memperluas sebaran penurunan tingkat kemiskinan kepada kelompok masyarakat

dalam semua daerah. Arahan pembangunan Bidang Cipta Karya melalui pelaksanaan program

pemberdayaan masyarakat dan pro-rakyat diantaranya PNPM-Perkotaan/P2KP, PPIP, Pamsimas, dan

program lainnya. Pada kabupaten Aceh Tamiang, jumlah keluarga miskin adalah sebanyak 24.722

keluarga, sebaran Keluarga miskin pada tiap kecamatannya berkisar sebanyak 2.000 keluarga,

Kecamatan Karang Baru dan Kecamatan Manyak Payed merupakan kecamatan yang memiliki keluarga

miskin terbanyak yaitu sebanyak 4.167 keluarga dan 4.055 kelurga, untuk lebih jelas dapat kita lihat

pada tabel 2.5.

Page 27: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

17 17

Tabel 2.5. Jumlah Keluarga Miskin (KK) per kecamatan

No Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin (KK)

1. TAMIANG HULU 947

2. BANDAR PUSAKA 1.229

3. KEJURUAN MUDA 2.693

4. TENGGULUN 1.444

5. RANTAU 2.446

6. KOTA KUALA SIMPANG 1.579

7. SEURUWAY 2.644

8. BENDAHARA 1.586

9. BANDA MULIA 1.224

10. KARANG BARU 4.167

11. SEKERAK 708

12. MANYAK PAYED 4.055

Grand Total 24.722 Sumber: Dokumen TNP2K Kabupaten Aceh Tamiang, 2015

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No

16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten. Dalam permen ini dijelaskan

mengenai fungsi, dasar perumusan dan kriteria dalam menyusun rencana struktur ruang wilayah

kabupaten. Fungsi dari rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah:

a. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan

layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perkampungan disekitarnya yang berada dalam

wilayah kabupaten; dan

b. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta

memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada

pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:

a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;

b. kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung

kegiatan sosial ekonomi;

c. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten; dan

d. ketentuan peraturan perundang-undangan.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:

a. mengakomodasi rencana struktur ruang nasional, rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan

memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang berbatasan;

Page 28: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

18 18

b. jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah

kabupaten bersangkutan;

c. pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

terdiri atas Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), serta

pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah kabupaten yang

kewenangan penentuannya ada pada Pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi;

memuat penetapan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan

Lingkungan (PPL); dan

harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait

menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten.

d. memuat pusat-pusat kegiatan selain dengan ketentuan sebagai berikut:

pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL

(dengan notasi PKLp);

pusat kegiatan yang dapat ditetapkan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan

(PPK); dan

pusat kegiatan yang akan dijadikan PKLp harus ditetapkan sebagai kawasan strategis

kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan

pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria

PKL.

e. sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem

jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai

dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Rencana Struktur Ruang Kabupaten Aceh Tamiang yang telah disusun dapat dilihat dalam peta

penyajian Rencana Struktur Ruang pada gambar 2.4.

Page 29: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

19

Gambar 2.4 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Aceh Tamiang

Sumber: RTWR Kabupaten Aceh Tamiang, 2012 – 2032

Page 30: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

20

Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan

ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pola ruang wilayah kabupaten

merupakan gambaran pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, baik untuk pemanfaatan yang berfungsi

lindung maupun budidaya. Pola ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran lebih rinci dari

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Pola ruang wilayah

kabupaten dikembangkan dengan sepenuhnya memperhatikan daya dukung sumberdaya wilayah yang

dimiliki serta mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi.

Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam

wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana

peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi :

1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian

lingkungan dalam wilayah kabupaten;

2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;

3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh

tahun; dan

4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten.

Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :

1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya;

2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya;

3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah

kabupaten bersangkutan;

4. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten yang berbatasan;

5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan

kawasan budi daya.

Dalam menentukan arahan pola pemanfaatan ruang wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang,

dasar-dasar pertimbangan yang digunakan selain hasil analisis juga dengan tanpa mengindahkan

kebijakan-kebijakan yang telah ada dan ditetapkan serta kebijakan lain yang berperan sebagai landasan

hukum (peraturan) yang mengatur berbagai aspek-aspek kepentingan yang berkaitan dengan rencana

pola pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Rencana Pola Ruang di Kabupaten Aceh

Tamiang hingga akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2032 terbagi ke dalam Rencana Kawasan Lindung

seluas 58.302,76 Ha atau 26.31 % dan Rencana Kawasan Budidaya 163.313,58 Ha atau 73.69 %. Lihat

pada gambar 2.5.

Page 31: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

21

Gambar 2.5 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Aceh Tamiang

Sumber: RTRW Kabupaten Aceh Tamiang, 2012 – 2032

Page 32: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

22

2.2. Kemajuan Pelaksanaan SSK

a. Air Limbah Domestik

Sarana pengelolaan limbah khususnya limbah cair masih di lakukan dengan menggunakan

jamban. Pemenuhan prasarana septic tank, pengembangan jamban komunal pada kawasan

permukiman padat, Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) terletak di Kampung Durian

Kecamatan Rantau. Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan

Strategi Sanitasi Kabupaten telah merencanakan beberapa point penting dalam meningkatkan

pelayanan di bidang air limbah domestik seperti penyusunan dokumen perencanaan induk sistem

pengelolaan air limbah kabupaten aceh tamiang, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan

kualitas layanan melalui peningkatan alokasi pembiayaan di bidang air limbah dan penyusunan qanun

sistem pengelolaan air limbah di kabupaten, point tersebut belum dapat dilaksanakan sebagaimana

yang telah direncanakan disebabkan oleh beberapa faktor kendala, namun peningkatan sarana dan

prasarana pelayanan air limbah telah dapat ditingkatkan dari persentase sebelumnya, hal ini dapat kita

lihat pada tabel 2.6 Kemajuan pelaksanaan SSK untuk Air Limbah Domestik sampai saat sekarang.

Tabel 2.6

Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Air Limbah Domestik

Strategi Sanitasi Kabupaten Thn 2012-2016 SSK (saat ini)

Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat di Kabupaten Aceh Tamiang melalui pembangunan dan pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan

Tersediannya perencanaan pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga skala rumah tangga

Tidak tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah domestik

Belum tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah domestik

Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik.

45% penduduk memiliki jamban septik

58% penduduk saat ini sudah memiliki jamban septik

Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah komunal dari 1 unit menjadi 10 unit Tahun 2016

Jumlah pengelolaan Air Limbah Komunal 1 unit

Jumlah pengelolaan Air Limbah Komunal 16 unit

Meningkatnya layanan pengelolaan Air Limbah Domestik

5% penduduk mendapat Pelayanan Air Limbah Domestik

58% penduduk sudah mendapatkan pelayanan Air Limbah Domestik

Sumber : Buku Putih Sanitasi, 2011

Page 33: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

23

b. Pengelolaan Persampahan

Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi

Kabupaten telah merencanakan beberapa point penting dalam meningkatkan pelayanan di bidang

persampahan seperti penyusunan dokumen perencanaan induk sistem pelayan persampahan limbah

kabupaten aceh tamiang, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan kualitas layanan

melalui peningkatan alokasi pembiayaan di bidang persampahan dan penyusunan qanun sistem

pelayanan persampahan di kabupaten, point tersebut belum dapat dilaksanakan sebagaimana yang

telah direncanakan disebabkan oleh beberapa faktor kendala, namun peningkatan sarana dan

prasarana pelayanan persampahan telah dapat ditingkatkan dari persentase sebelumnya, hal ini dapat

7kita lihat pada tabel 2.6 Kemajuan pelaksanaan SSK untuk persampahan sampai saat sekarang.

Jaringan persampahan yang telah menjadi tempat penampungan akhir (TPA) sudah dilakukan

penempatan dilokasi Kampung Durian Kecamatan Rantau dengan luasan lebih kurang 4 Ha.

Tabel 2.7

Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Persampahan

Strategi Sanitasi Kabupaten Thn 2012-2016 SSK (saat ini)

Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Meningkatkan pengelolaan pelayanan persampahan dan melanjutkan program CDM (Clean Development Management) serta meningkatkan peran serta masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Meningkatnya efektifitas layanan pengelolaan persampahan dari 5% menjadi 70% pada akhir tahun 2014

5% penduduk mendapatkan Layanan Pengelolaan Persampahan

11% penduduk mendapatkan Layanan Pengelolaan Persampahan

Berkurangnya timbulan sampah organik dari 63% menjadi 40% pada tahun 2016 melalui composting

63% Sampah organik belum dimanfaatkan

25% Sampah organik dimanfaatkan

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R skala rumah tangga dari 4% menjadi 30% pada tahun 2016

4% Masyarakat melakukan pengelolaan sampah dengan sistem 3R

15% Masyarakat melakukan pengelolaan sampah dengan sistem 3R

Sumber : Buku Putih Sanitasi, 2011

Page 34: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

24

c. Drainase Perkotaan

Dokumen Perencanaan Induk Sistem Drainase Kabupaten Aceh Tamiang belum dapat

dilaksanakan, dan Jaringan drainase wilayah Aceh Tamiang belum menyesuaikan dengan kondisi garis

kontur kemiringan dan ketinggian, sehingga setiap saluran yang telah dibangun mengakibatkan luapan

dan kurang daya tampung debit air sewaktu musim penghujan datang dan juga disaat meluapnya

aliran sungai Tamiang pada setipa 6 tahun sekali. Kondisi ini harus ditanggulangi agar kondisi yang

tidak diinginkan terjadi dapat di tanggulangi secara baik, sehingga masyarakat juga harus memberikan

sikap dengan prilaku yang sehat terutama untuk meninggalkan kebiasaan membuang sampah ke

sungai dan saluran drainase.

Tabel 2.8

Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Drainase Perkotaan

Strategi Sanitasi Kabupaten Thn 2012-2016 SSK (saat ini)

Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Membebaskan kawasan perkotaan dan pemukiman penduduk dari genangan air hujan maupun air limpasan lain.

Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi di akhir tahun 2011

Belum tersedianya dokumen perencanaan induk drainase

Belum tersedianya dokumen perencanaan induk drainase

Berkurangnya luas genangan di Kabupaten Aceh Tamiang menjadi 0 Ha dengan memprioritaskan penanganan di wilayah permukiman pada Tahun 2016

Potensi genangan air seluas genangan di Kabupaten Aceh Tamiang

Sebesar 21 Ha luas area permukiman di Kabupaten Aceh Tamiang masih tergenang.

Sumber : Buku Putih Sanitasi, 2011

2.3. Profil Sanitasi Saat Ini

Berbagai upaya dan kegiatan pembangunan di bidang sanitasi telah dilaksanakan di Kabupaten

Aceh Tamiang oleh berbagai institusi/SKPK terkait walaupun masih secara parsial dan belum

terintegrasi guna meningkatkan akses dan kualitas sanitasi dasar masyarakat. Peranan lingkungan

(lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan budaya hidup masyarakat) mempunyai pengaruh paling besar

dalam tercapainya kualitas hidup yang lebih baik khususnya dalam peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang optimal disamping faktor lain yaitu perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.

Page 35: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

25

Dikarenakan empat faktor tersebut selalu berfluktuatif maka derajat kesehatan masyarakat harus

diupayakan terus menerus, salah satunya melalui program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP). Kondisi umum pengelolaan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat

pada uraian berikut :

a. Air Limbah Domestik

Limbah cair rumah tangga hasil pencucian dan mandi di Kabupaten Aceh Tamiang pada

umumnya di gelontorkan begitu saja di sekitar rumah. Rumah tangga yang ada selalu memanfaatkan

lahan maupun parit yang ada di sekitar pekarangan untuk membuang limbah cairnya tanpa

memperhatikan dan melihat dampak dari limbah tersebut terhadap kesehatan dan kebersihan orang

lain ( tetangga ) dan lingkungan sekitar. Sedangkan pada wilayah penduduk yang tinggal di sekitar

aliran sungai, pembuangan limbah cair rumah tangganya umumnya langsung disalurkan ke sungai

atau anak-anak sungai sehingga dapat menimbulkan pendangkalan pada parit atau sungai itu sendiri.

Hanya sebagian kecil masyarakat yang sudah membuat kolam atau lobang resapan sederhana di

sekitar pekarangannya guna menampung hasil limbah cair dari rumah tangganya.

Penanganan air limbah rumah tangga di Kabupaten Aceh Tamiang yang masih menggunakan

sistem pengelolaan setempat (on-site system) tersebut sangat besar peluang yang mengakibatkan

terjadinya pencemaran air tanah karena hampir semua penduduk Aceh Tamiang menggunakan air

tanah, baik sumur bor maupun sumur terbuka.

(1) Sistem dan infrastruktur

User Interface

Sebanyak 79% masyarakat aceh sudah memiliki akses terhadap pengelolaan Air Limbah,

Umumnya 25% masyarakat sudah memiliki jamban pribadi dengan sistem pengelolaan awal/setempat

menggunakan septik tank dan selebihnya menggunakan Non Septik termasuk jamban dengan sistem

cubluk.

Penampungan Awal

Pengangkutan Lumpur Tinja yang dihasilkan oleh masyarakat di angkut dengan menggunakan

mobil truk tinja milik Pemkab Aceh Tamiang, pada saat ini, jumlah terdapat dua buah armada truk tinja

yang melakukan pelayanan keseluruh Kabupaten Aceh Tamiang.

Pengolahan Akhir Terpusat (Semi)

Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) sudah dibangun di Kabupaten Aceh Tamiang pada

tahun 2012, volume pengelolaan lumpur tinja adalah sebesar 2000 m3. IPLT terletak di Kampung

Durian yang berdekatan dengan Tempat Pengelolaan Akhir Sampah Kabupaten Aceh Tamiang. IPLT

Kabupaten Aceh Tamiang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, hal ini disebabkan beberapa

faktor dalam pengelolaan IPLT secara intensif oleh pilah BLHK Kabupaten Aceh Tamiang.

Page 36: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

26

Daur Ulang/Pembuangan Akhir

Proses daur ulang dan pembuangan akhir dari Air Limbah Domestik belum ada sampai saat ini,

proses pemanfaatan lumpur tinja di Kabupaten Aceh Tamiang belum dapat di pergunakan sebagai

pupuk dan penghasil gas methane.

Gambar. 2.6 Diagram Sistem Sanitasi Air Limbah Domestik

Sebaran penduduk Kabupaten Aceh Tamiang yang tidak mempunyai akses bidang air adalah

sebanyak 7.238 Keluarga, pada kecamatan Tamiang Hulu, Kecamatan Tenggulun, Kecamatan Manyak

Payed mendominasi sebagai kecamatan yang mempunyai keluarga yang tidak memiliki akses sarana

dan prasarana layanan air limbah lebih dari 1.000 KK. Hal ini akan menjadi perhatian pemerintah pokja

sanitasi ke depan dalam menghilangkan angka tersebut, berikut ini akan dirincikan jumlah cakupan

layanan air domestik saat ini di Kabupaten Aceh Tamiang.

Page 37: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

27

Tabel 2.9 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten Aceh Tamiang

No

Kecamatan

Sanitasi tidak layak

Sanitasi Layak

BABS*

Sistem Onsite Sistem Offsite

Sistem Berbasis Komunal

Skala Kawasan / terpusat

(KK)

Cubluk***, jamban

tidak aman**

(KK)

Cubluk aman/

Jamban keluarga

dgn tangki septik aman (KK)

MCK /Jamba

n Bersam

a (KK)

MCK Komunal**

** (KK)

Tangki Septik

Komunal > 10 KK (KK)

IPAL Komunal

(KK)

Sambungan Rumah yg berfungsi

(KK)

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)

1 Tamiang Hulu 1033 1036 1851 0 52 289 0 0

2 Bandar Pusaka 548 483 1478 12 22 41 0 0

3 Kejuruan Muda 695 2984 3744 0 0 0 0 0

4 Tenggulun 1027 658 2086 0 0 0 0 0

5 Rantau 391 917 5.492 0 122 399 0 0

6 Kota Kualasimpang 37 0 4198 0 122 36 0 0

7 Seruway 570 1421 3096 0 122 663 0 0

8 Bendahara 255 378 3439 0 122 960 0 0

9 Banda Mulia 210 0 2066 0 122 201 0 0

10 Karang Baru 517 572 6635 0 122 894 0 0

11 Sekerak 339 437 584 0 122 333 0 0

12 Manyak Payed 1616 2106 2586 0 122 1059 0 0

7238 10992 37255 12 1050 4875 0 61422

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

MCK komunal yang telah di bangun untuk memberikan pelayanan terhadap akses air limbah

domestik bagi masyarakat berjumlah sebanyak 28 unit, pelaksanaan MCK Komunal saat ini hanya

berfokus pada penyediaan akses air limbah terhadap masyarakat, jumlah truk tinja adalah sebanyak 2

Page 38: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

28

unit, Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja Kampung Durian di bangun pada tahun 2012, Kondisi sarana

dan prasarana air limbah domestik dapat kita lihat pada tabel 2.10. Sedangkan sarana dan prasarana

air limbah di Kabupaten Aceh Tamiang dapat terlihat pada gambar 2.7.

Tabel 2.10 Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik

No Jenis Satuan Jumlah/

Kapasitas

Kondisi Keterangan

Berfungsi Tdk

berfungsi

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)

SPAL Setempat (Sistem Onsite)

1 Berbasis komunal

- MCK Komunal unit 28 12 16

2. Truk Tinja Unit 2 1 1 1 unit 4000 L

3 IPLT : kapasitas M3/hari

30 0 0 Tidak

Optimal

SPAL Terpusat (Sistem Offsite)

1 Berbasis komunal

- Tangki septik komunal >10KK

unit 67 67 0

- IPAL Komunal unit 1254 1254 0

2 IPAL Kawasan/Terpusat

- Kapasitas M3/hari 0 0 0

- Sistem 0 0 0 Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015 Keterangan : IPLT: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPAL: Instalasi Pengolahan Air Limbah

Page 39: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

29

Gambar 2.7 Peta Cakupan Akses Air Limbah Domestik

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

Page 40: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

30

(2) Kelembagaan dan Peraturan

Kelembagaan Bidang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Aceh Tamiang di tangani

oleh SKPK yang terdiri dari Bappeda, Dinas PU, BLHK, dan Dinas Kesehatan. Peran dan tugas pokok

dari instansi terkait pengelolaan persampahan dapat dijabarkan pada tabel lampiran. Pada saat ini

peran aktif Pengelolaan Air Limbah di Kabupaten Aceh Tamiang di tangani oleh Badan Lingkungan

Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang yang di dukung juga oleh instansi terkait lainnya

secara tidak langsung.

Kondisi cakupan pelayanan Air Limbah (penyedotan tinja) untuk Kabupaten Aceh Tamiang yang

dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang saat ini masih

minimal, dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana serta masih rendahnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya penggunaan tangki septic sesuai standar kesehatan, maka diperkirakan

hanya 5 % dari jumlah total penduduk Kabupaten Aceh Tamiang yang mampu dilayani.

b. Persampahan

Sistem pengelolaan sampah padat rumah tangga di Kabupaten Aceh Tamiang pada beberapa

wilayah masih dilakukan secara individual skala rumah tangga, yang dilakukan dengan cara

dikumpulkan di sekitar pekarangan rumahnya dan pada waktu tertentu (sore hari atau selang beberapa

hari) kemudian baru dibakar. Pada daerah aliran air (sungai) sampah rumah tangga biasanya dibuang

langsung di pinggiran aliran sungai, yang pada waktu tertentu ketika air sungai meninggi sampah akan

terbawa arus/aliran sungai tersebut.

Pada umumnya pengelolaan sampah rumah tangga adalah dibakar dan masih ada rumah

tangga yang membuang sampahnya ke aliran sungai atau anak sungai yang ada. Baru 27,29% sistem

pengelolaan sampah rumah tangga yang ada memenuhi syarat kesehatan.

(1) Sistem dan infrastruktur

User Interface

Sumber timbulan sampah di Kabupaten Aceh Tamiang berasal dari Rumah Tangga, Toko,

Kantor Kantor, pasar, dan Tempat Tempat Umum.

Pengumpulan Setempat

Metode Pengumpulan Setempat yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menggunakan

becak motor, pengumpulan sampah setempah hanya dilaksanakan pada daerah perkotaan di

Kabupaten Aceh Tamiang.

Penampungan Sementara

Tempat Pembuangan Sementara (TPS) persampahan terbuat dari bangunan konkrit dan

kontainer, TPS ini hanya terletak pada beberapa daerah perkotaan.

Page 41: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

31

Pengangkutan

Pada saat ini terdapat 6 buah dum truk dan 4 buat arm roll yang melayani sektor persampahan,

jumlah armada ini masih sangat minim untuk melayani seluruh persampahan di seluruh Kabupaten

Aceh Tamiang.

Pengolahan Akhir (Semi)

Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Persampahan terletak di Kampung Durian, sistem TPA pada

saat ini adalah kontrol landfill.

Daur ulang/Pembuangan Akhir

Pemanfaatan sampah sebagai bahan daur ulang belum dapat dilaksanakan, pemanfaat sampah

hanya sebatas pada bahan sampah yang dapat di olah kembali menjadi bahan lainnya.

Gambar. 2.8 Diagram Sistem Sanitasi Persampahan

Volume timbulan sampah di Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebesar 528 m3 setiap harinya,

volume timbulan terbanyak terdapat pada daerah di Kecamatan Karang Baru yaitu sebanyak 76,03 m3

setiap harinya, timbulan sampah ini masih tercampur antara sampah organik dan nonorganik. Pada

tabel berikut ini akan dijelaskan secara lebih terperinci timbulan sampah per kecamatan.

Page 42: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

32

Tabel 2.11 Timbulan Sampah Per Kecamatan

Kecamatan

Jumlah Penduduk Volume Timbulan Sampah

Wilayah perkam-pungan

Wilayah perkotaan

Total Wilayah

perkampungan

Wilayah Perkotaan

Total

Orang orang orang (%) (M3/ hari)

(%) (M3/ hari)

(%) (M3/ hari)

Tamiang Hulu 13474 4723 21.446 74% 26,95

26% 9,45 100% 36,39

Bandar Pusaka 9749 2383 43.057 80% 19,50

20% 4,77 100% 24,26

Kejuruan Muda 22954 10407 38.851 69% 45,91

31% 20,81 100% 66,72

Tenggulun 15305 1813 38.397 89% 30,61

11% 3,63 100% 34,24

Rantau 14749 19738 33.414 43% 29,50

57% 39,48 100% 68,97

Kota Kualasimpang

0 19019 27.918 0% -

100% 38,04 100% 38,04

Seruway 21567 3232 21.541 87% 43,13

13% 6,46 100% 49,60

Bendahara 18935 538 22.433 97% 37,87

3% 1,08 100% 38,95

Banda Mulia 10406 747 12.513 93% 20,81

7% 1,49 100% 22,31

Karang Baru 17067 20969 13.949 45% 34,13

55% 41,94 100% 76,07

Sekerak 5495 794 18.767 87% 10,99

13% 1,59 100% 12,58

Manyak Payed 27051 3305 6.969 89% 54,10

11% 6,61 100% 60,71

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

Volume sampah yang berada di Kabupaten Aceh Tamiang tidak semua dapat dilayani,

keterbatasan armada dan dana operasional menjadi penyebab utama dalam keterbatasan pelayanan

persampahan, dari semua kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, Kecamatan Kuala Simpang

merupakan daerah yang mendapatkan pelayanan sebesar 66,62% dari volume sampah yang terangkut

ke TPA, sedangkan untuk kecamatan lainnya belum dilakukan pelayanan secara maksimal, tabel

berikut akan menjelaskan secara terperinci caukupan akses dan sistem layanan persampahan

kecamatan.

Page 43: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

33

Tabel 2.12 Cakupan Akses Dan Sistem Layanan Persampahan Kecamatan

Kecamatan

3R Volume sampah yg terangkut ke

TPA

Wilayah perkampung

-an

Wilayah perkotaan

Total Wilayah Perkotaan Total

(%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3)

Tamiang Hulu 0 0 0 0 0 0 32,50 70.01 32,50 70.01

Bandar Pusaka 0 0 0 0 0 0 32,49 45.33 32,49 45.33

Kejuruan Muda 0 0 0 0 0 0 32,50 126.27 32,50 126.27

Tenggulun 0 0 0 0 0 0 34,98 60.99 34,98 60.99

Rantau 0 0 0 0 0 0 32,49 124,79 32,49 124,79

Kota Kuala Simpang 0 0 0 0 0 0 66,62 142,88 66,62 142,88

Seruway 0 0 0 0 0 0 32,49 90.73 32,49 90.73

Bendahara 0 0 0 0 0 0 32,50 72.91 32,50 72.91

Banda Mulia 0 0 0 0 0 0 32,00 40.67 32,00 40.67

Karang Baru 0 0 0 0 0 0 32,50 139.94 32,50 139.94

Sekerak 0 0 0 0 0 0 32,50 22.65 32,50 22.65

Manyak Payed 0 0 0 0 0 0 32,50 108.60 32,50 108.60 Sumber : Dinas BLHK Kabupaten Aceh Tamiang, 2015

Sarana dan prasarana bidang persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang belum dapat

memberikan pelayanan penuh terhadap pelayanan bidang persampahan untuk seluruh kawansan

permukiman yang sudah ada, jumlah truk sampah saat ini adalah sebanyak 10 unit, namun hanya 7

unit yang dapat dioperasionalkan. Tabel berikut menjelaskan kondisi Prasarana dan sarana

pengelolaan persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tabel 2.13 Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan

No Jenis Prasarana /

Sarana Satuan

Jumlah/ luas total terpakai

Kapasitas /

daya tampung*

Ritasi /hari

Kondisi Keterang-

an**

M3 Baik Rusak ringan

Rusak Berat

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viiii) (ix) (x)

1 Pengumpulan Setempat

- Gerobak Unit 47 1 1 5 42 -

- Becak/Becak Motor Unit 10 0,75 1 9 1 -

- Kendaraan Pick Up Unit 1 1,5 2 1 - -

Page 44: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

34

No Jenis Prasarana /

Sarana Satuan

Jumlah/ luas total terpakai

Kapasitas /

daya tampung*

Ritasi /hari

Kondisi Keterang-

an**

M3 Baik Rusak ringan

Rusak Berat

2 Tempat Penampungan Sementara (TPS)

- Bak sampah (beton/kayu/fiber)

Unit 14

3 dan 1,5 - 14 - -

- Container Unit 36 6 - 36 - -

- Transfer Stasiun Unit - - - - - -

- SPA (Stasiun Peralihan Antara)

Unit -

- - - - -

3. Pengangkutan

- Dump Truck Unit 6 6 2 3 3 -

- Arm Roll Truck Unit 4 4 2 4 0 -

- Compactor Truck Unit

4 Pengolahan Sampah

- Sistem 3R Unit 1 - - - - -

- Incinerator Unit - - - - - -

5 TPA/TPA Regional Konstruksi:lahan urug saniter/lahan urug terkendali/ penimbunan terbuka Operasional:lahan urug saniter/lahan urug terkendali/ penimbunan terbuka

- Luas total TPA yg terpakai

Ha 3 - - 3

- Luas sel Landfill Ha -

- Daya tampung TPA (M3/hari) 750,38 - √ - -

6 Alat Berat

- Bulldozer Unit - - - - - -

- Whell/truck loader Unit - - - - - -

- Excavator / backhoe Unit 1 - 1 - -

- - Truk tanah

Unit 3 - 3 - -

7 IPL: Sistem kolam/aerasi/…..

Unit 1 320.000 - - - -

Hasil pemeriksaan lab (BOD dan COD): - Efluen di Inlet - Efluen di Outlet

- - - - - - -

Sumber : Dinas BLHK Kabupaten Aceh Tamiang, 2015

Daerah permukiman yang berwarna hijau menggambarkan lokasi yang sudah mendapatkan

akses layanan persampahan secara langsung dengan penempatan TPS permanen maupun kontainer,

Akses dan sistem layanan persampahan per kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang dapat kita lihat

pada peta berikut ini.

Page 45: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

35

Gambar. 2.9 Peta Cakupan Akses Dan Sistem Layanan Persampahan Per Kecamatan

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

Page 46: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

36

(2) Kelembagaan dan Peraturan

Kelembagaan bidang pengelolaan persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang di tangani oleh

SKPK terkait yaitu Bappeda sebagai fungsi koordinasi, Dinas PU, BLHK, dan Dinas Kesehatan. Peran

dan tugas pokok dari instansi terkait pengelolaan persampahan dapat dijabarkan pada tabel lampiran.

Pada saat ini peran aktif pengelolaan persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang di tangani oleh Badan

Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang yang di dukung juga oleh instansi terkait

lainnya secara tidak langsung.

Pengelolaan persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang saat ini ditangani oleh Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang dan didukung oleh datok penghulu dan perangkan

kampung. Dasar peraturan pengelolaan Persampahan pada saat sudah terbentuk dalam hal retribusi

persampahan.

c. Drainase Perkotaan

Di Kabupaten Aceh Tamiang sendiri sampai saat ini masih mengalami masalah dibidang

drainase, dimana masih kurang baiknya saluran drainase. Hal itu ditandai dengan masih terdapatnya

daerah ataupun titik banjir di Kabupaten Aceh Tamiang seperti Kecamatan Karang Baru, Kecamatan

Tamiang Hulu dan Kecamatan Kejuruan Muda.

Kabupaten Aceh Tamiang merupakan kawasan rawan banjir. Bila curah hujan sangat tinggi

dengan ketinggian genangan dapat mencapai 2 meter dan lama genangan 5-20 hari.

Sumber genangan air (banjir) di Kabupaten Aceh Tamiang dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Banjir Kiriman, merupakan aliran banjir yang datangnya dari daerah hulu sungai di luar

kawasan yang tergenang. Hal ini diakibatkan oleh hujan yang terjadi di daerah hulu

menimbulkan aliran banjir yang melebihi kapasitas sungainya, sehingga terjadi limpasan.

2. Banjir Lokal, merupakan genangan air yang timbul akibat hujan yang jatuh di daerah itu sendiri,

dimana drainase yang ada tidak mampu menampung debit air hujan, Pada banjir lokal,

ketinggian genangan air mencapai 30-50 cm dan lama genangan air 1-3 jam.

Pada tabel 2.14 akan mejelaskan wilyah genangan yang terdapat di Kabupaten Aceh Tamiang

pada kondisi saat ini.

Page 47: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

37

Tabel 2.14 Lokasi Genangan Dan Perkiraan Luas Genangan

No Lokasi

Genangan (Kampung)

Wilayah Genangan Infrastruktur*

Luas Ketingg

ian Lama

Frekuensi Penye-

bab***

Jenis Keterang-

an**

(Ha) (M) (jam/ hari)

(kali/ tahun)

1 BENUA RAJA 3 1 3 1 Hujan Tidak ada

2 BUKIT TEMPURUNG 5

1 2 1

Hujan Tidak ada

3 AIR MASIN 1 1 3 1 Hujan Tidak ada

4 SEUNEUBOK DALAM UPAH 3

1 2 1 Hujan Tidak ada

5 SUKA MULIA/UPAH HULU 3

1 3 1 Hujan Tidak ada

6 SUKAJADI 5 1 2 1 Hujan Tidak ada

7 JUAR 1 1 3 1 Hujan Tidak ada

8 BUKET PANJANG II 2

1 2 1 Hujan Tidak ada

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

Pada saat ini perkiraan pembangunan drainase primer sudah mencapai 75.218 m di

Kabupaten Aceh Tamiang, dan pembangunan saluran sekunder sudah mencapai 243.012, pada tabel

di bawah ini akan menampilkan kondisi sarana dan prasarana drainase di Kabupaten Aceh Tamiang

Tabel 2.15

Kondisi Sarana Dan Prasarana Drainase Di Kabupaten Aceh Tamiang

No Jenis Prasarana /

Sarana Satuan

Bentuk Penam-

pang Saluran*

Dimensi Kondisi Frekuensi

Pemeli-haraan

(kali/tahun)

B** H*** Ber-

fungsi Tdk

berfungsi

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)

Saluran

1 - S. Primer m Segi

Empat >1

>1 75.218 - -

- Saluran Sekunder m Segi

Empat <1

<1 243.012

- -

- Saluran Tersier m Segi

Empat <0,3

<0,3 196.724

- -

Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015 Keterangan: *Bentuk penampang saluran: segi empat atau trapesium **B:: lebar dasar saluran ***H: tinggi saluran

Page 48: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

38

(1) Sistem dan infrastruktur

Jaringan drainase wilayah Aceh Tamiang belum menyesuaikan dengan kondisi garis kontur

kemiringan dan ketinggian, sehingga setiap saluran yang telah dibangun mengakibatkan luapan dan

kurang daya tamping debit air sewaktu musim penghujan datang dan juga disaat meluapnya aliran

sungai Tamiang pada setipa 6 tahun sekali. Kondisi ini harus direncanakan kembali agar kondisi yang

tidak diinginkan terjadi dapat di tanggulangi secara baik, sehingga masyarakat juga harus memberikan

sikap dengan prilaku yang sehat terutama untuk meninggalkan kebiasaan membuang sampah ke

sungai dan saluran drainase.

Pada saat ini terdapat 8 lokasi identifikasi awal potensi titik genangan air di Kabupaten Aceh

Tamiang, lokasi tersebut terdapat pada Benua raja, Bukit tempurung, Air masin, Seuneubok dalam

upah, Suka mulia/upah hulu, Sukajadi, Juar, Buket panjang II, potensi genangan air ditentukan

berdasarkan dari hasil analisa proyeksi Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun

2015. Berikut akan disajikan peta potensi genangan banjir di Kabupaten Aceh Tamiang.

Page 49: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

39

Gambar 2.10 Peta Lokasi Genangan

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi,2015

Page 50: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

40

(2) Kelembagaan dan Peraturan

Instansi pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yang menangani dan terkait dalam pengelolaan

drainase antara lain adalah Bappeda sebagai fungsi koordinasi. Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Cipta

Karya dan Pengairan) Kabupaten Aceh Tamiang, Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten

Aceh Tamiang, Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang.

Pengelolaan drainase di Kabupaten Aceh Tamiang dikelola oleh Dinas PU di bawah Bidang

Cipta Karya, pengelolaan drainase ini ikut juga di dukung oleh Bappeda, BLHK, dan Dinas Kesehatan.

Peraturan terkait pengelolaan sistem drainase di Kabupaten Aceh Tamiang belum tersedia sampai saat

sekarang ini.

2.4. Area Berisiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi

Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang telah melakukan penilaian dan penetapan

terhadap area beresiko untuk Kabupaten Aceh Tamiang setelah membandingkan skor penilaian

terhadap data sekunder, data EHRA, dan persepsi Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) yang

kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan observasi lapangan diseluruh kelurahan.

a. Area berisiko dan permasalahan air limbah domestik

Pada peta area beresiko air limbah domestik berikut ini akan menunjukkan daerah resiko

sangat tinggi dengan warna merah, daerah resiko tinggi dengan warna kuning, daerah resiko sedang

dengan warna hijau, dan daerah dengan resiko resndah dengan warna biru. Penilaian resiko tersebut

didapatkan berdasarkan penilaian analisa Instrumen Profil Sanitasi.

Page 51: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

41

Gambar 2.11 Peta Area Berisiko Air Limbah Domestik.

Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

Page 52: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

42

Pada berikut tabel 2.16 berikut ini akan menjabarkan Area beresiko sanitasi air limbah domestik

yang di analisa melalui instrumen profil sanitasi tahun 2015, profil sanitasi di anlisa berdasarkan dari

hasil studi environmental health risk assessment, data sekunder SKPK, dan persepsi SKPK sehingga

di dapatkan wilayah prioritas pelayanan bidang air limbah di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tabel 2.16

Area Berisiko Sanitasi Air Limbah Domestik

No Area Berisiko*)

(Kampung)

Wilayah Prioritas

Air Limbah

1 PERK PULAU TIGA 3

2 BABO 3

3 BUKIT RATA 4

4 LANDUH 3

5 KOTA LINTANG 3

6 PEUKAN SEURUWAY 3

7 GELUNG 3

8 MESJID S.IYU 3

9 SUKAJADI 3

10 MEDANG ARA 3

11 SEKERAK KANAN 3

12 PAYA KETENGGAR 3

13 TUALANG BARU 3

Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

Dari hasil analisa yang dilakukan pada Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten Aceh 2015,

Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang mendapatkan permasalahan terkait pengelolaan

sanitasi Air Limbah Domestik seperti yang terjabarkan pada tabel 2.17.

Tabel 2.17 Daftar Permasalahan Terkait Pengelolaan Air Limbah Domestik

No Permasalahan

1.

A. Sistem/Teknis a. User Interface: BABS: 21 % KK atau setara dengan 10.984 KK melakukan buang air besar sembarangan b. PENGUMPULAN & PENAMPUNGAN / PENGOLAHAN AWAL Sarana dan prasarana tidak layak 26,9% dr total penduduk memiliki akses ke fasilitas pengolahan tanki septic yang tidak memadai

Page 53: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

43

2.

c. PENGANGKUTAN/ PENGALIRAN Akses layanan armada truk tinja hanya dapat diakses oleh 50% dr total penduduk d. PENGOLAHAN AKHIR TERPUSAT Penggunaan Sarana dan Prasarana IPLT belum dioperasionalkan B. Lain-lainnya/Non Teknis a. Aspek pendanaan Terbatasnya ketersediaan pendanaan pada sektor Sanitasi b. Aspek Kelembagaan Belum terintegrasinya sektor kelembagaan yang terbentuk antar SKPK c. Aspek regulasi Regulasi yang terbentuk belum dapat memaksimalkan upaya peningatan akses air limbah domestik d. Aspek Peran Masyarakat & Swasta Belum teridentifikasi dan terkoordinir potensi potensi yang dapat memberikan peningkatan Sektor Air Limbah Domestik e. Aspek Komunikasi dan PMJK Peran Jender dalam pengelolaan air limbah masih sangat rendah

Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

b. Area berisiko dan permasalahan persampahan

Pada peta area beresiko Persampahan berikut ini akan menunjukkan daerah resiko sangat tinggi

dengan warna merah, daerah resiko tinggi dengan warna kuning, daerah resiko sedang dengan warna

hijau, dan daerah dengan resiko resndah dengan warna biru. Penilaian resiko tersebut didapatkan

berdasarkan penilaian analisa Instrumen Profil Sanitasi.

Page 54: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

44

Gambar 2.12 Peta Area Berisiko Persampahan

Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

Page 55: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

45

Pada berikut tabel 2.18 berikut ini akan menjabarkan Area beresiko sanitasi Persampahan yang

di analisa melalui instrumen profil sanitasi tahun 2015, profil sanitasi di anlisa berdasarkan dari hasil

studi environmental health risk assessment, data sekunder SKPK, dan persepsi SKPK sehingga di

dapatkan wilayah prioritas pelayanan bidang Persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tabel 2.18

Area Bersiko Persampahan

No Area Berisiko*)

(Kampung)

Wilayah Prioritas

Persampahan

1 PERK PULAU TIGA 3

2 BABO 3

3 SEUMADAM 3

4 BUKIT RATA 4

5 TENGGULUN 3

6 LANDUH 3

7 ALUR CUCUR 3

8 PERDAMAIAN 4

9 BUKIT TEMPURUNG 3

10 KOTA LINTANG 3

11 PEUKAN SEURUWAY 3

12 MESJID S.IYU 3

13 TELAGA MEUKU I 3

14 SUKAJADI 3

15 BUNDAR 3

16 MEDANG ARA 3

17 SEKERAK KANAN 3

18 PAYA KETENGGAR 3

19 TUALANG BARU 3 Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

Dari hasil analisa yang dilakukan pada Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten Aceh 2015,

Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang mendapatkan permasalahan terkait pengelolaan

sanitasi Peersampahan seperti yang terjabarkan pada tabel 2.19.

Page 56: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

46

Tabel 2.19 Daftar Permasalahan Terkait Pengelolaan Persampahan

No Permasalahan

1.

2.

A. Sistem/Teknis a. User Interface: 89% KK yang tidak mendapatkan pelayanan Persampahan Jumlah Tmp Usaha yang tidak mendapatkan pelayanan Persampahan di kawasan Kota b. PENGUMPULAN & PENAMPUNGAN / PENGOLAHAN AWAL Minimnya Jumlah Gerobak Sampah sebagai Pengumpulan Awal Persampahan c. PENAMPUNGAN SETEMPAT Minimnya Sarana Kontainer/TPS d. PENGANGKUTAN Minimnya Jumlah Truk / Arm Roll untuk pengangkutan sampah e. (SEMI) PENGOLAHAN AKHIR TERPUSAT TPS 3R belum tersedia f. DAUR ULANG/ PEMBUANGAN AKHIR TPA tidak mampu melayani persampahan pada daerah yang sangat jauh (lebih dari 50Km) Adanya gangguan pada Leachid Sistem Pengelolaan Persampahan di TPA B. Lain-lainnya/Non Teknis a. Aspek pendanaan Terbatasnya ketersediaan pendanaan pada sektor Sanitasi b. Aspek Kelembagaan Belum terintegrasinya sektor kelembagaan yang terbentuk antar SKPK c. Aspek regulasi Regulasi yang terbentuk belum dapat memaksimalkan upaya peningkatan akses persampahan d. Aspek Peran Masyarakat & Swasta Belum teridentifikasi dan terkoordinir potensi potensi yang dapat memberikan peningkatan Sektor Persampahan e. Aspek Komunikasi dan PMJK Belum efektifnya komunikasi yang tersedia untuk peningkatan pengelolaan persampahan Peran Jender dalam pengelolaan Persampah masih sangat rendah

Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

Page 57: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

47

c. Area berisiko dan permasalahan drainase perkotaan

Pada peta area beresiko Drainase Perkotaan berikut ini akan menunjukkan daerah resiko sangat

tinggi dengan warna merah, daerah resiko tinggi dengan warna kuning, daerah resiko sedang dengan

warna hijau, dan daerah dengan resiko resndah dengan warna biru. Penilaian resiko tersebut

didapatkan berdasarkan penilaian analisa Instrumen Profil Sanitasi.

Page 58: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

48

Gambar 2.13 Peta Area Berisiko Drainase

Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

Page 59: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

49

Pada berikut tabel 2.20 akan menjabarkan Area beresiko sanitasi Drainase Perkotaan yang di

analisa melalui instrumen profil sanitasi tahun 2015, profil sanitasi di anlisa berdasarkan dari hasil studi

environmental health risk assessment, data sekunder SKPK, dan persepsi SKPK sehingga di dapatkan

wilayah prioritas pelayanan bidang Drainase Perkotaan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tabel 2.2 Area Beresiko Sanitasi Drainase Perkotaan

No Area Berisiko*)

(Kampung)

Wilayah prioritas

Drainase

1 PERK PULAU TIGA 4

2 BABO 3

3 SUNGAI LIPUT 3

4 LANDUH 3

5 BENUA RAJA 3

6 KAMPUNG DURIAN 3

7 KOTA KUALA SIMPANG 3

8 PERDAMAIAN 3

9 PEUKAN SEURUWAY 3

10 GELUNG 3

11 MESJID S.IYU 3

12 TELAGA MEUKU I 3

13 SUKAJADI 3

14 DALAM 3

15 BUNDAR 3

16 PAHLAWAN 3

17 SEKERAK KANAN 3

18 PAYA KETENGGAR 3

19 TUALANG BARU 3 Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

Dari hasil analisa yang dilakukan pada Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten Aceh 2015,

Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang mendapatkan permasalahan terkait pengelolaan

sanitasi Drainase Perkotaan seperti yang terjabarkan pada tabel 2.21 berikut ini.

Page 60: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

50

Tabel 2.21 Daftar Permasalahan Terkait Pengelolaan Drainase Perkotaan

No Permasalahan

1

2

A. Sistem/Teknis Luas permukiman rawan bencana banjir sebesar 48 Ha (36%) Seluas 50Ha (38%) permukiman mengalami kerusakan kecil pada bangunan saluran Sarana Pembangunan Jaringan Drainase Belum Terbangun di seluruh Kabupaten B. Lain-lainnya/Non Teknis a. Aspek pendanaan Terbatasnya ketersediaan pendanaan pada sektor Sanitasi b. Aspek Kelembagaan Belum terintegrasinya sektor kelembagaan Pembangunan Jaringan Drainase yang terbentuk antar SKPK c. Aspek regulasi Regulasi yang terbentuk belum dapat memaksimalkan upaya peningkatan Pembangunan Jaringan Drainase d. Aspek Peran Masyarakat & Swasta Belum teridentifikasi dan terkoordinir potensi potensi yang dapat memberikan peningkatan Pembangunan Jaringan Drainase e. Aspek Komunikasi dan PMJK Peran Jender dalam Pembangunan Jaringan Drainase masih sangat rendah

Sumber : Instrumen Profil Sanitas, 2015

Page 61: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

51

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

3.1. Visi dan Misi Sanitasi

Dalam mencapai universal accses dimana kondisi diharapkan seluruh masyarakat di kabupaten

Aceh Tamiang seluruhnya mendapatkan akses terhadap sarana dan prasarana sanitasi, Pokja Sanitasi

Kabupaten Aceh Tamiang merumuskan secara umum mengenai keadaan yang diinginkan dengan

mewujudkan sasaran yang ingin dicapai dalam jangka waktu ke depan, pencapaian visi merupakan

hal yang penting dan Merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh SKPD agar tujuannya dapat

terlaksana dan berhasil dengan baik, untuk itu pada tabel berikut ini akan mejabarkan Visi dan Misi

Sanitasi Kabupaten Aceh.

Tabel 3.1

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang

Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten

Misi Sanitasi Kabupaten

“ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI”

1. Memantapkan prasarana dan sarana jaringan transportasi wilayah.

2. Mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan dan berbasis partisipasi masyarakat.

3. Menguatkan fondasi kelembagaan dan memantapkan struktur ekonomi daerah berbasis potensi lokal dengan semangat kerakyatan menuju masyarakat yang sejahtera.

4. Mengembangkan, meningkatkan dan mendiversifikasi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan.

5. Menciptakan iklim pasar yang kondusif melalui penetapan regulasi dan kelembagaan yang transparan.

6. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, profesional, humanis dan beretika.

7. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang

TERWUJUDNYA PERMUKIMAN ACEH TAMIANG YANG BERSIH DAN SEHAT SERTA BERWAWASAN LINGKUNGAN

1. MENGGERAKKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

2. MENDORONG KUALITAS APARATUR YANG HANDAL DAN PROFESIONAL SERTA MEMILIKI DISIPLIN DAN ETOS KERJA YANG TINGGI

3. MENDORONG MASYARAKAT UNTUK IKUT SERTA DALAM PENGELOLAAN SANITASI

4. MENINGKATKAN PERAN GENDER DALAM PENGELOLAAN SANITASI

5. MENCIPTAKAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI MASYARAKAT

6. MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN DALAM PENGELOLAAN SANITASI

7. MENINGKATKAN PELAYANAN

Page 62: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

52

amanah (Good Governance).

8. Melibatkan pemuda dan perempuan dalam pembangunan (pengarusutamaan gender).

9. Menegakkan supremasi hukum untuk memantapkan kestabilan politik, keamanan dan ketertiban.

10. Meningkatkan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, olahraga serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

11. Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Dienul Islam.

PENGELOLAAN SANITASI

Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang, 2015

3.2. Pentahapan Pengembangan Sanitasi

3.2 1 Tahapan Pengembangan Sanitasi

a. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik

Zona--zona untuk pengembangan air limbah domestik terlihat pada gambar 3.1 yang berupa

peta tahapan pengembangan pengelolaan air limbah domestik. Selanjutnya rencana tahapan

pengembangan sanitasi sub sektor air limbah dapat digambarkan sebagai berikut :

Zona 1, merupakan area dengan tingkat kepadatan penduduk sedang kawasan perkotaan, dengan

pilihan system IPAL Kawasan (off Site) dengan skala kampung dan kawasan melalui

Pembangunan IPAL skala kawasan. Zona ini mencakup 29 Kampung yang tersebar hampir

diseluruh Kecataman di Kabupaten Aceh Tamiang. Zona ini ditandai dengan warna asiran Biru.

Nama nama kampung ini dapat dilihat lebih rinci pada Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten Aceh

Tamiang Tahun 2015.

Zona 2, merupakan area dengan tingkat kepadatan penduduk sedang kawasan pekampungan,

dengan pilihan system Komunal dengan skala kampung dan kawasan melalui Pembangunan MCK

Umum dan Septintank Komunal melalui program sanimas. Zona ini mencakup 175 Kampung yang

tersebar hampir diseluruh Kecataman di Kabupaten Aceh Tamiang. Zona ini ditandai dengan

warna asiran Kuning. Nama nama kampung ini dapat dilihat lebih rinci pada Instrumen Profil

Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015.

Page 63: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

53

Zona 3, merupakan area dengan tingkat kepadatan penduduk rendah kawasan pekampungan,

dengan pilihan system on site dengan skala kampung melalui Pembangunan WC dengan septik

tank dan WC dengan sistem cubluk per KK yang tidak memliki akses terhadap fasiltas air limbah

melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Zona ini mencakup 9 Kampung yang tersebar

hampir diseluruh Kecataman di Kabupaten Aceh Tamiang. Zona ini ditandai dengan warna asiran

Merah. Nama nama kampung ini dapat dilihat lebih rinci pada Instrumen Profil Sanitasi Kabupaten

Aceh Tamiang Tahun 2015.

Page 64: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

54

Gambar 3.1 Peta Wilayah Tahapan Pengembangan Pengelolaan Air Limbah

Sumber : Instrumen Profil Saniasi, 2015

Page 65: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

55

Dari hasil penentuan zona yang telah disepakati, selanjutnya ditentukan tahapan pengembangan

air limbah Domestik Kabupaten Aceh Tamiang yang hendak ingin capai dengan menentuk target

cakupan layanan (%) pada satiap jangkat waktunya yaitu dalam jangka pendek (1 sampai 2 tahun),

dalam jangka menengah (5 tahun), dalam jangka panjang (20 tahun).

Tahapan pengembangan tersebut dapat terlihat pada tabel 3.2, selanjutnya cakupan layanan

adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem atas total penduduk. cakupan layanan eksisting

didapatkan dari analisa data Instrumen Profil Sanitasi, sistem yang teridentifkasi terbagai atas :

1. Sistem Buang Air Besar Sembarangan, kondisi dimana penduduk masih tidak dapat

mengakses sarana air limbah sehingga langsung melakukan buang air besar di kebun, kolam,

sawah, sungai dll.

2. Sistem Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite), kondisi dimana penduduk

mempunyai sarana air limbah yang belum standar seperti WC Cubluk dan sejenisnya, dan

yang sudah standar seperti WC Septik Tank pada setiap hunian rumah.

3. Sistem Komunal, kondisi dimana penduduk mempunyai akses sarana air limbah secara

komunal seperti MCK Umum, IPAL Komunal, Septik Tank Komunal, dan WC Komunal.

4. Sistem IPAL terpusat, kondisi dimana suatau daerah dengan kapadatan yang sangat tinggi,

sehingga pilihan sistem IPAl terpusat merupakan solusi yang terbaik untuk membenahi sarana

dan prasaran air limbah.

Tabel 3.2

Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik

No Sistem Cakupan layanan

eksisting* (%)

Target cakupan layanan* (%)

Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A Buang Air Besar Sembarangan (BABS)**

21% 14% 0% 0%

B Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite)

1 Cubluk dan sejenisnya***. 50% 52% 48% 35%

2 Tangki septik 21% 24% 28% 33%

C Sistem Komunal

1 MCK/MCK++ 8% 10% 11% 15%

2 IPAL komunal 0% 0% 7% 17%

3 Tangki septik komunal 0% 0% 6% 0%

D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site)

0% 0% 0% 0%

Subtotal 100% 100% 100% 100%

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

Page 66: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

56

b. Tahapan Pengembangan Persampahan

Zona-zona tersebut di atas dapat dilihat pada peta tahapan pengembangan wilayah pengelolaan

persampahan pada gambar 3.2. Rencana Tahapan pengembangan sanitasi sub sektor persampahan

dapat digambarkan sebagai berikut;

Zona I merupakan area dengan kepadatan rendah, rata rata kepadatan penduduk adalah di bawah

25 org/ha, pada zona ini akan dilakukan sistem pelayanan rumah ke rumah dengan motor sampah

dalam tahap pengumpulan awal dan selanjutnya akan dikumpulkan ke Tempat Pembuangan

Sampah (TPS) permanent biasa sementara dan kemudian akan di angkut dengan menggunakan

dump truk untuk di proses ke Tempat Pemprosesan Sampah Akhir (TAPSA). Sebagai upaya

tambahan akan dilakukan promosi 3R sebagai upaya untuk mengurangi sampah dari sumbernya.

Jumlah kampung pada zona ini berjumlah sebanyak 5 kampung, dan detail kampung bisa di lihat

secara terpererinci pada lampiran Instrumen Profil Sanitasi. Dalam peta di bawah ini dapat dilihat

zona I dengan area arsiran berwarna hijau.

Zona II merupakan area dengan kepadatan sedang, rata rata kepadatan penduduk adalah berkisar

25 sampai 100 org/ha, pada zona ini akan dilakukan sistem pelayanan rumah ke rumah dengan

motor sampah dalam tahap pengumpulan awal dan selanjutnya akan dikumpulkan ke Tempat

Pembuangan Sampah (TPS) permanent biasa sementara dan kemudian akan di angkut dengan

menggunakan dump truk untuk di proses ke Tempat Pemprosesan Sampah Akhir (TAPSA).

Sebagai upaya tambahan akan dilakukan promosi 3R sebagai upaya untuk mengurangi sampah

dari sumbernya. Jumlah kampung pada zona ini berjumlah sebanyak 11 kampung, dan detail

kampung bisa di lihat secara terpererinci pada lampiran Instrumen Profil Sanitasi. Dalam peta di

bawah ini dapat dilihat zona II dengan area arsiran berwarna biru.

Zona III merupakan area dengan kepadatan tinggi, rata rata kepadatan penduduk adalah di atas

138 org/ha, tipikal zona merupakan zona urban dimana pada zona ini akan dilakukan sistem

pelayanan rumah ke rumah dengan gerobak sampah dalam tahap pengumpulan awal dan

selanjutnya akan dikumpulkan ke Tranper Depo II dengan Kontainer dan kemudian akan di angkut

dengan menggunakan arm roll untuk di proses ke Tempat Pemprosesan Sampah Akhir (TAPSA).

Pada zona ini tidak dilakukan promosi 3R disebabkan keterbatasan lahan. Jumlah kampung pada

zona ini berjumlah sebanyak 27 kampung, dan detail kampung bisa di lihat secara terpererinci

pada lampiran Instrumen Profil Sanitasi. Dalam peta di bawah ini dapat dilihat zona III dengan area

arsiran berwarna kuning.

Zona IV merupakan area dengan kepadatan tinggai, rata rata kepadatan penduduk adalah di

atas178 org/ha, tipikal zona merupakan zona urban dimana pada zona ini akan dilakukan sistem

Page 67: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

57

pelayanan dengan cara langsung membawa sampah ke Transper Depo III dengan Kontainer dan

kemudian akan di angkut dengan menggunakan arm roll untuk di proses ke Tempat Pemprosesan

Sampah Akhir (TAPSA). Pada zona ini tidak dilakukan promosi 3R disebabkan keterbatasan lahan.

Jumlah kampung pada zona ini berjumlah sebanyak 8 kampung, dan detail kampung bisa di lihat

secara terpererinci pada lampiran Instrumen Profil Sanitasi. Dalam peta di bawah ini dapat dilihat

zona IV dengan area arsiran berwarna merah.

Zona V merupakan area dengan kepadatan sedang, rata rata kepadatan penduduk adalah 25

sampai 100 org/ha, tipikal zona merupakan zona Central Bisnis District (CBD) dimana pada zona

ini akan dilakukan sistem pelayanan secara langsung dari rumah ke rumah dengan mobil

compactor dan langsung di angkut ke Tempat Pemprosesan Sampah Akhir (TAPSA). Jumlah

kampung pada zona ini berjumlah sebanyak 11 kampung, dan detail kampung bisa di lihat secara

terpererinci pada lampiran Instrumen Profil Sanitasi. Dalam peta di bawah ini dapat dilihat zona V

dengan area arsiran berwarna orange.

Page 68: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

58

Gambar 3.2 Peta Wilayah Pengembangan Pengelolaan Persampahan

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

Page 69: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

59

Dari hasil penentuan zona yang telah disepakati, selanjutnya ditentukan tahapan pengembangan

Persampahan Kabupaten Aceh Tamiang yang hendak ingin capai dengan menentuk target cakupan

layanan (%) pada satiap jangkat waktunya yaitu dalam jangka pendek (1 sampai 2 tahun), dalam

jangka menengah (5 tahun), dalam jangka panjang (20 tahun). Tahapan pengembangan tersebut dapat

terlihat pada tabel 3.3.

Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem atas total penduduk.

cakupan layanan eksisting didapatkan dari analisa data Instrumen Profil Sanitasi, sistem yang

teridentifkasi terbagai ke dalam 4 sistem yaitu :

1. Sistem penanganan secara langsung, kondisi dimana pelayanan persampahan dilakukan

secara langsung dari rumah ke rumah dengan mobil dump truk atau compactor dan dibuang

langsung ke Tempat Pemprosesan Sampah Akhir (TAPSA).

2. Sistem Penanganan secara tidak langsung, kondisi dimana pelayanan persampahan dilakukan

secara tidak langsung dari rumah dengan menggunakan becak motor sampah, gerobak

sampah, dan mobil pick up untuk di kumpulkan di Tempat Pembuangan Sampah sementara,

selanjutnya akan di angkut kembali menggunakan truk sampah untuk di buang ke tempat

pemprosesan sampah akhir.

3. Sistem pengelolaan madiri, kondisi dimana persampahan dikelola mandiri oleh masyarakat

atau belum terlayani oleh pelayanan persampahan Kabupaten Aceh Tamiang dengan cara

membakar, menimbun dibelakangan rumah atau lingkungan.

4. Sistem 3R, kondisi dimana persampahan dikelola oleh masyarakat secara optimal dengan cara

3R dengan tujuan untuk memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat secara tidak

langsung.

Tabel 3.3 Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten

No Sistem

Cakupan layanan

eksisting(1) (%)

Cakupan layanan (%)

Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

Wilayah Perkotaan

A Prosentase sampah yang terangkut

1 Penanganan langsung (direct)(2) 10% 10% 15% 25%

2 Penanganan tidak langsung (indirect)(3)

40% 45% 60% 75%

Dikelola mandiri oleh 50% 45% 25% 0

Page 70: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

60

No Sistem

Cakupan layanan

eksisting(1) (%)

Cakupan layanan (%)

Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

B masyarakat atau belum terlayani(5)

C 3R 0 0 0 0

Wilayah Perkampungan

A Prosentase sampah yang terangkut

1 Penanganan langsung (direct)(2) 10% 10% 15% 25%

2 Penanganan tidak langsung (indirect)(3)

40% 45% 60% 75%

B Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani(5)

50% 45% 25% 0

C 3R

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

c. Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan

Rencana Tahapan pengembangan sanitasi sub sektor Drainase Perkotaan dapat digambarkan

sebagai berikut :

Zona I merupakan area dengan potensi timbulan genangan air rendah, penanganan genangan air

pada zona ini akan dilaksanakan dalam periode jangka pendek yaitu dalam dua tahun. Jumlah

kampung pada zona ini berjumlah sebanyak 2 kampung, yaitu Kampung Juar dan Kampung Air

Masin. Dalam peta di bawah ini dapat dilihat zona I dengan area arsiran berwarna Merah.

Zona II merupakan area dengan potensi timbulan genangan air tinggi, penanganan genangan air

pada zona ini akan dilaksanakan dalam periode jangka panjang yaitu dalam lima tahun. Jumlah

kampung pada zona ini berjumlah sebanyak 6 kampung, yaitu Kampung Benua Raja, Bukit

Tempurung, Seuneubok Dalam Upah, Suka Mulia/Upah Hulu, Sukajadi, Buket Panjang II. Dalam

peta di bawah ini dapat dilihat zona II dengan area arsiran berwarna Biru.

Page 71: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

61

Gambar 3.3 Peta Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015

Page 72: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

62

Dari hasil penentuan zona yang telah disepakati, selanjutnya ditentukan tahapan pengembangan

Persampahan Kabupaten Aceh Tamiang yang hendak ingin capai dengan menentuk target cakupan

layanan (%) pada satiap jangkat waktunya yaitu dalam jangka pendek (1 sampai 2 tahun), dalam

jangka menengah (5 tahun), dalam jangka panjang (20 tahun).

Tahapan layanan drainase adalah kondisi persentase permukiman yang terlayani oleh sistem

pelayanan. Potensi genongan air di area permukiman didapatkan dari analisa data Instrumen Profil

Sanitasi yang terdapat pada 8 daerah genangan, luas genangan eksisting di area permukiman akan di

tanggulangi pengurangan luas genangan dalam jangka pendek dan jangka menangah. Uraian

penanganan pengurangan luas genangan bisa dilihat dengan lebih terperinci pada tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4

Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kabupaten

No Titik Genangan di Area

Permukiman

Luas genangan eksisting di Area

Permukiman Pengurangan luas genangan (ha)

(ha) Jangka pendek Jangka

menengah Jangka panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

1 BENUA RAJA 3,0 0 3,0 0

2 BUKIT TEMPURUNG 4,8 0 4,8 0

3 AIR MASIN 1,0 1 0 0

4 SEUNEUBOK DALAM UPAH

2,8 0 2,8 0

5 SUKA MULIA/UPAH HULU 2,8 0 2,8 0

6 SUKAJADI 4,8 0 4,8 0

7 JUAR 1 1 0 0

8 BUKET PANJANG II 1,7 1,7 0 0

3.2.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi

Dalam rangka untuk mencapai kondisi yang diinginkan yaitu dengan visi sanitasi “Terwujudnya

Permukiman Aceh Tamiang Yang Bersih Dan Sehat Serta Berwawasan Lingkungan“ melalui misi misi

sanitasi untuk dapat mencapai target nasional 100 0 100 dimana kondisi 100% masyarakat seluruhnya

dapat mengakses sanitasi yang layak, pokja sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang menetapkan tujuan

yang ingin di capai pada 3 sub sektor sanitasi, dan sasaran pada 3 sub sektor sanitasi.

Page 73: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

63

a. Air limbah domestik

Pada tabel 3.5 dirumuskan tujuan dan sasaran dari misi misi sanitasi yang telah di sepakati

untuk dapat menciptakan kondisi dimana masyarakat sudah dapat mengakses sarana dan prasarana

air limbah domestik secara penuh di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tabel 3.5 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi

Sub Sektor Air Limbah Domestik

Tujuan Sasaran Data dasar

(1) (2) (3)

Meningkatkan Pelayanan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Seluruh Masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan SPAL 2019

54% masyarakat mempunyai akses pelayanan SPAL

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang SPAL

Sarana dan prasarana air limbah dapat memberikan pelayanan seluruh masyarakat

Sarana dan prasarana belum dapat memberikan layanan penuh terhadap masyarakat

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pengelolaan Air Limbah

Tersedianya akses sarana Air Limbah layak bagi 21% (10.984) KK pada tahun 2020

21% masih melakukan praktek BABS

Meningkatkan Pendataan SPAL

Seluruh masyarakat teridentifikasi terhadap akses SPAL

Tidak ada identifikasi masyarakat yang mempunyai akses SPAL

b. Persampahan

Pada tabel 3.6 berikut ini dirumuskan tujuan dan sasaran dari misi misi sanitasi yang telah di

sepakati untuk dapat menciptakan kondisi dimana masyarakat sudah dapat mengakses sarana dan

prasarana persampahan secara penuh di Kabupaten Aceh Tamiang.

Page 74: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

64

Tabel 3.6 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi

Sub Sektor Persampahan

Tujuan Sasaran Data dasar

(1) (2) (3)

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di Kabupaten

Tersedianya dokumen rencana Induk

Tidak ada dokumen perencanaa

19.984 KK mendapatkan layanan persampahan

20% masyarakat belum mendapatkan pelayanan sampah

Tersedianya Qanun pengelolaan Persampahan

Tersedianya qanun persampahan

Tersedianya pendataan yang optimal bidang Persampahan

Tersedianya data data bidang air limbah

c. Drainase perkotaan

Pada tabel 3.7 dirumuskan tujuan dan sasaran dari misi misi sanitasi yang telah di sepakati

untuk dapat menciptakan kondisi dimana masyarakat sudah dapat mengakses sarana dan prasarana

Drainase Perkotaan secara penuh di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tabel 3.7 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi

Sub Sektor Drainase Perkotaan

Tujuan Sasaran Data dasar

(1) (2) (3)

Meningkatkan Pelayanan Sistem Jaringan Drainase

Tersedianya Dokumen Perencanaan Jaringan Drainase

Tersedianya Dokumen Perencanaan induk drainase

Menyediakan Jaringan Sistem drainase yang terintegrasi ke seluruh wilayah kabupaten

Menurunnya luas genangan air sebesar 48Ha di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2020

48Ha area permukiman masih berpotensi genangan banjir

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang Drainase

Tersedianya Qanun Sistem Jaringan Drainase Kabupaten

Tersedianya qanun

Page 75: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

65

3.2.3 Skenario pencapaian sasaran

Pada tabel 3.8 terlihat sekenario pencapaian sasaran jangka menengah dalam rencana

peningkatan akses untuk setiap tahun selama 5 (lima) tahun.

Tabel 3.8 Skenario Pencapaian Sasaran

Komponen Tahun

2011 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Air Limbah Domestik 45% 58% 68% 78% 88% 100% 100%

Persampahan 9% 11% 31% 52% 73% 94% 100%

Drainase Perkotaan 10% 9% 8% 7% 6% 5% 0%

3.3. Kemampuan Pendanaan Sanitasi Kabupaten

Pembiayaan bidang sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang dilakukan oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, BLHK, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Kesehatan. Sementara aspek-aspek

yang dibahas dalam studi APBK Aceh Tamiang adalah : Aspek Kelembagaan, Aspek Prioritas

Pendanaan, Perkembangan pendapatan dan Belanja Kabupaten, besaran pendanaan sanitasi

pertahun, besaran pendapatan dari layanan sanitasi, Aspek pinjaman daerah, Aspek permasalahan

pendanaan pembangunan dan pengelolaan sanitasi kota, besaran pendanaan sanitasi per kapita.

Prioritas pendanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang, jika diamati sejak

tahun 2005 hingga tahun 2009 yang mendapatkan alokasi terbesar adalah pembangunan saluran

drainase dan pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan Persampahan. Dengan demikian

dapat dilihat bahwa komitmen kabupaten Aceh Tamiang terkait pembangunan sanitasi cukup kuat,

dimana hal ini ditunjukkan dalam misi pemerintah kabupaten “Meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan untuk seluruh masyarakat, ketersediaan prasarana dan sarana kesehatan yang berkualitas

dan meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan”.

Total pendapatan Kabupaten Aceh Tamiang rata-rata meningkat setiap tahunnya. Pendapatan

tersebut masih didominasi oleh sumber-sumber pendapatan yang diperoleh dari dana perimbangan,

baik pos bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, DAU maupun DAK serta dari provinsi, dana

perimbangan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Oleh karena itu, Pemerintah kabupaten Aceh Tamiang

melakukan kegiatan secara sistematis dan terarah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki

seoptimal mungkin melalui riset potensi daerah, perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD

Kabupaten untuk sanitasi dapat kabupaten Aceh Tamiang terlihat pada Tabel 3.9.

Page 76: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

66

Tabel 3.9 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten untuk Sanitasi

Sumber : Bappeda Aceh Tamiang, 2015

Untuk dapat melaksanakan program dan kegiatan ke depan dalam rangka mencapai akses

sanitasi untuk seluruh warga masyarakat kabupaten aceh tamiang, maka perkiraan kebutuhan dana

yang harus tersedia untuk dapat melaksanakan program dan kegiatan tersebut dapat terlihat pada

tabel 3.10 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke Depan di bawah ini.

Tabel 3.10

Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke Depan

No

Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.) Total

Pendanaan 2016 2017 2018 2019 2020

1 Perkiraan Belanja Langsung

4.676.936.834 4.035.555.07

1 2.426.346.9

93

1.547.480.970 2.155.691.9

70 14.842.011.8

38

2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi

1.760.343.160 20.342.211.0

73 5.352.222.1

00

12.195.368.10

9

2.213.494.000

41.863.638.442

3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi

1.320.257.370 15.256.658.3

05 4.014.166.5

75 9.146.526.082

1.660.120.500

31.397.728.832

2011 2012 2013 2014 2015

1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 1.760.343.160 20.342.211.073 5.352.222.100 12.195.368.109 2.213.494.000 8.372.727.688

1.1 Air Limbah Domestik - - - - -

1.2 Sampah rumah tangga 695.800.000 636.280.583 1.023.070.000 174.671.700 394.454.000 584.855.257

1.3 Drainase Perkotaan 1.064.543.160 19.705.930.490 4.329.152.100 12.020.696.409 1.819.040.000 7.787.872.432

2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 780.530.000 721.230.000 734.530.000 7.542.350.000 780.530.000 2.111.834.000

2.1 DAK Sanitasi 780.530.000 721.230.000 734.530.000 7.542.350.000 780.530.000 2.111.834.000

2.2 DAK Lingkungan Hidup - - - - -

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman - - - - -

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

979.813.160 19.620.981.073 4.617.692.100 4.653.018.109 1.432.964.000 6.260.893.688

467.693.683.382 403.555.507.107 242.634.699.344 154.748.097.049 215.569.196.964 296.840.236.769

0,21% 4,86% 1,90% 3,01% 0,66%% APBD murni terhadap Belanja Langsung

Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut)

Total Belanja Langsung

No UraianBelanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata

Pertumbuhan

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3)

Page 77: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

67

Pendana APBD Kabupaten Aceh Tamiang dalam hal operasional dan pemeliharaan sanitasi

bidang air limbah domestik tidak tersedia, hal ini disebabkan karena operasional kenderaan bermotor di

satukan dengan operasional dan pemeliharaan persampahan. Dan untuk pemeliharaan dan

operasional drainase, belum disediakan operasional dan pemeliharaan untuk drainase selama 5 tahun

ke belakang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11

Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Aceh Tamiang untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi

No Uraian

Belanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan rata-rata 2010 2011 2012 2013 2014

1 Belanja Sanitasi

1.1 Air Limbah Domestik

1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified)

0 0 0 0 0 0

1.2 Sampah rumah tangga

1.2.1 Biaya operasional/ pemeliharaan (justified)

320.000.000

320.000.000

400.000.000

400.000.000

440.000.000

20.000.000

1.3 Drainase Perkotaan

1.3.1 Biaya operasional/ pemeliharaan (justified)

0 0 0 0 0 0

Perkiraan besaran pendanaan untuk setiap sub sektor sanitasi yang bersumber dari anggaran

dana APBD untuk lima tahun ke depan dapat kita lihat pada tabel 3.12 dan 3.13 yang menggambarkan

perkiraan besaran pendanaan APBD Kabupaten Aceh Tamiang untuk Kebutuhan

Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2020.

Tabel 3.12

Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Aceh Tamiang untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2020

No Uraian

Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total

Pendanaan 2016 2017 2018 2019 2020

1 Belanja Sanitasi

1.1 Air Limbah Domestik

1.1.1

Biaya operasional / pemeliharaan (justified)

250.000.00

0

250.000.00

0

250.000.00

0

250.000.00

0

250.000.00

0

1.250.000.000

Page 78: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG TAHUN 2015

68

1.2 Sampah rumah tangga

1.2.1

Biaya operasional/pemeliharaan (justified)

500.000.00

0

500.000.00

0

500.000.00

0

500.000.00

0

500.000.00

0

2.500.000.000

1.3 Drainase Perkotaan

1.3.1

Biaya operasional/pemeliharaan (justified)

500.000.00

0

500.000.00

0

500.000.00

0

500.000.00

0

500.000.00

0

2.500.000.000

Tabel 3.13 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Aceh Tamiang

dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK

No Uraian

Pendanaan (Rp.)

Total Pendanaan

2016 2017 2018 2019 2020

1

Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan

1.250.000.000

1.250.000.000

1.250.000.000

1.250.000.000

1.250.000.000

6.250.000.000

2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi

1.760.343.

160

20.342.21

1.073

5.352.222

.100

12.195.36

8.109

2.213.494

.000

41.863.638.442

3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi

23.384.68

4.169

20.177.77

5.355

12.131.73

4.967

7.737.404

.852

10.778.45

9.848

74.210.059.192

4 Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1)

510.343.1

60

19.092.21

1.073

4.102.222

.100

10.945.36

8.109

963.494.0

00

35.613.638.442

5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1)

22.134.68

4.169

18.927.77

5.355

10.881.73

4.967

6.487.404

.852

9.528.459

.848

67.960.059.192

Page 79: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

69

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

4.1. Air Limbah Domestik

Strategi sanitasi Air limbah domestik dirumuskan dengan menganalisis SWOT isu-isu strategis

dan kemungkinan hambatan tersebut, yakni dengan analisis S-O, S-T, W-O, dan W-T. Selanjutnya,

hasilnya menjadi strategi sanitasi kabupaten yang mencakup semua sub sektor (teknis) dan seluruh

aspek non teknis (kelembagaan, keuangan, partisipasi masyarakat, komunikasi, peran swasta). Jika

perumusan dengan analisis SWOT masih dipandang kurang, maka dapat ditambahkan rumusan

strategi lain dengan merujuk pada sasaran sanitasi.

Analisa yang telah dilaksanakan mengidentikfikasi letak posisi analisa SWOT pada Kuadran ke

III, posisi saat ini terletak pada sumbu (-13 x dan 8 y) dimana kondisi pada saat ini sub sektor air

limbah masih memiliki kelemahan yang harus di benahi untuk dapat memberikan pelayanan air limbah

domestik untuk masyarakat, namun dukungan dari masyarakat sangatlah aktif dalam meningkatkan

layanan air limbah domestik di Kabupaten Aceh Tamaing. Strategi yang akan ditetapkan adalah

setrategi pemeliharaan selektif.

Gambar 4.1 Analisa SWOT Air Limbah

Page 80: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

70

Berdasarkan dari analisa SWOT di atas, maka dapat dirumuskan strategi yang hendak di capai

dalam rangka meningkatkan kekuatan internal pemerintah dan peluang dari luar pemerintah sebagai

berikut: :

Strategi 1 : Menyusun Dokumen Perencanaan SPAL

Strategi pertama dalam meningkatkan pelayanan adalah dengan melaksanakan penyusunan

dokumen perencanaan SPAL diharapakan dapat memberikan gambaran yang lebih terperinci dalam

pelaksanaan pelayanan Air Limbah, sehingga sasaran dari Seluruh Masyarakat mempunyai akses

terhadap pelayanan SPAL 2019 dapat tercapai.

Strategi 2 : Meningkatkan Sarana dan Prasarana Sistem Pengelolaan Air Limbah

Strategi kedua adalah dengan meningkatkan sarana dan prasaran sistem pengelolaan air limbah

domestik baik dari segi pemerintahan maupun sub sektor swasta, sehingga sasaran dalam

memberikan pelayanan bidang air limbah untuk seluruh masyarakat dapat tercapai pada tahun 2019.

Strategi 3 : Meningkatkan akses jamban rumah tangga

Strategi ketiga adalah meningkatkan akses jamban kepada seluruh rumah tangga yang masih

melakukan praktek BABs di Kabupaten Aceh Tamiang, mengoptimalkan program stimulus kepemilikan

jamban melalui sanitasi total berbasis masyarakat.

Strategi 4 : MENINGKATKAN DATA BASED, PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Strategi yang keempat adalah meningkatkan data based, pemantauan dan evaluasi dengan

meningkatkan penegakan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang memuat peraturan pengelolaan air

limbah domestik, perkantoran maupun indistri rumah tangga yang memenuhi standar kesehatan,

Menegakan sanksi dan pemberian penghargaan kepada sektor industri rumah tangga dalam

pengelolaan limbah cair

4.2. Pengelolaan Persampahan

Strategi sanitasi pengelolaan persampahan dirumuskan dengan menganalisis SWOT isu-isu

strategis dan kemungkinan hambatan tersebut, yakni dengan analisis S-O, S-T, W-O, dan W-T.

Selanjutnya, hasilnya menjadi strategi sanitasi kabupaten yang mencakup semua sub sektor (teknis)

dan seluruh aspek non teknis (kelembagaan, keuangan, partisipasi masyarakat, komunikasi, peran

swasta). Jika perumusan dengan analisis SWOT masih dipandang kurang, maka dapat ditambahkan

rumusan strategi lain dengan merujuk pada sasaran sanitasi.

Page 81: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

71

Analisa yang telah dilaksanakan mengidentikfikasi letak posisi analisa SWOT pada Kuadran ke I,

posisi saat ini terletak pada sumbu (11 x dan 9 y) dimana kondisi pada saat ini sub sektor

persampahan sudah memiliki kekuatan yang dapat memberikan pelayanan persampahan untuk

masyarakat, dan mendapat dukungan dari masyarakat sebagai faktor eksternal sangatlah berpengaruh

dalam meningkatkan layanan persampahan di Kabupaten Aceh Tamaing. Strategi yang akan

ditetapkan adalah setrategi pertumbuhan cepat.

Gambar 4.2 Analisa SWOT Persampahan

Berdasarkan dari analisa SWOT di atas, maka dapat dirumuskan strategi yang hendak di capai

dalam rangka meningkatkan kekuatan internal pemerintah dan peluang dari luar pemerintah sebagai

berikut :

Strategi 1 : Menyusun Dokumen Perencanaan Induk Persampahan.

Strategi pertama dalam meningkatkan pelayanan adalah dengan melaksanakan penyusunan

dokumen Perencanaan Induk Persampahan diharapakan dapat memberikan gambaran yang lebih

terperinci dalam pelaksanaan pelayanan persampahan, sehingga sasaran dari Seluruh Masyarakat

mempunyai akses terhadap pelayanan persamapahan pada tahun 2019 dapat tercapai.

Page 82: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

72

Strategi 2 : Meningkatkan Pelayanan Pengelolaan Persampahan melalaui Sarana dan Prasarana

persampahan.

Strategi kedua adalah dengan meningkatkan sarana dan prasaran sistem pengelolaan

persampahan bidang teknis melalui upaya peningkatan jumlah armada pengangkutan sampah dan

peningkatan kualitas pengelolaan TPA di Kabupaten Aceh Tamian, sehingga sasaran dalam

memberikan pelayanan bidang persampahan untuk seluruh masyarakat dapat tercapai pada tahun

2019.

Strategi 3 : Menyusun Peraturan Sanitasi dan Kelembagaan Daerah

Strategi yang ketiga adalah dengan menyusun peraturan sanitasi dan kelembagaan daerah,

strategi sesuai dengan analisa SWOT yang terletak pada kuadran pertama yaitu pertumbuhan pesat

dalam memberikan pelayanan persampahan melalui penguatan dan dukungan dari peraturan sanitasi

yang telah ditetapkan dan dukungan dari lembaga lembaga yang peduli terhadap penanggulangan

sampah di kabupaten aceh tamiang.

4.3. Drainase Perkotaan

Strategi sanitasi pengelolaan Drainase Perkotaan dirumuskan dengan menganalisis SWOT isu-

isu strategis dan kemungkinan hambatan tersebut, yakni dengan analisis S-O, S-T, W-O, dan W-T.

Selanjutnya, hasilnya menjadi strategi sanitasi kabupaten yang mencakup semua sub sektor (teknis)

dan seluruh aspek non teknis (kelembagaan, keuangan, partisipasi masyarakat, komunikasi, peran

swasta). Jika perumusan dengan analisis SWOT masih dipandang kurang, maka dapat ditambahkan

rumusan strategi lain dengan merujuk pada sasaran sanitasi.

Analisa yang telah dilaksanakan mengidentikfikasi letak posisi analisa SWOT pada Kuadran ke

II, posisi saat ini terletak pada koordinat (-3 x dan 5 y) dimana kondisi pada saat ini sub sektor drainase

perkotaan masih memiliki kelemahan yang harus di benahi untuk dapat memberikan pelayanan

pengurangan genangan air pada permukiman masyarakat, namun dukungan dari masyarakat

sangatlah positif dalam meningkatkan layanan drainase perkotaan di Kabupaten Aceh Tamaing.

Strategi yang akan ditetapkan adalah setrategi pemeliharaan selektif.

Page 83: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

73

Gambar 4.3 Analisa SWOT Drainase

Berdasarkan dari analisa SWOT di atas, maka dapat dirumuskan strategi yang hendak di capai

dalam rangka meningkatkan kekuatan internal pemerintah dan peluang dari luar pemerintah sebagai

berikut :

Strategi 1 : Menyusun Dokumen Perencanaan Jaringan Drainase

Strategi pertama dalam meningkatkan pelayanan adalah dengan melaksanakan penyusunan

dokumen Perencanaan Induk Jaringan Drainase diharapakan dapat memberikan gambaran yang lebih

terperinci dalam pelaksanaan pelayanan Jaringan Drainase, sehingga sasaran dari Seluruh

Masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan Jaringan Drainase pada tahun 2019 dapat tercapai.

Strategi 2 : Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan Prasaran Jaringan Drainase

Strategi kedua adalah dengan meningkatkan sarana dan prasaran sistem Jaringan Drainase

bidang teknis melalui upaya peningkatan jumlah sistim pengurangan genangan air pada permukiman

penduduk dan peningkatan kualitas pengelolaan sungai di Kabupaten Aceh Tamian, sehingga sasaran

dalam memberikan pelayanan bidang Jaringan Drainase untuk seluruh masyarakat dapat tercapai

pada tahun 2019.

Page 84: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

74

Strategi 3 : Menyusun Peraturan Sanitasi dan Kelembagaan Daerah

Strategi yang ketiga adalah dengan menyusun peraturan sanitasi dan kelembagaan daerah,

strategi sesuai dengan analisa SWOT yang terletak pada kuadran ke tiga yaitu pemeliharaan slektif

dalam memberikan pelayanan Jaringan Drainase melalui penguatan dan dukungan dari peraturan

sanitasi yang telah ditetapkan dan dukungan dari lembaga lembaga yang peduli terhadap Jaringan

Drainase di Kabupaten Aceh Tamiang.

Page 85: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

75

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI

PENDANAAN SANITASI

5.1. Ringkasan

Sumber pendanaan sanitasi dapat diperoleh dari berbagai sumber pendanaan baik sumber

pendanaan dari pemerintah maupun sumber dari non pemerintah. Sumber pendanaan dari pemerintah

dapat berasal dari APBK, APBA, APBN, Pinjaman, Hibah dan sebagainya. Sedangkan sumber

pendanaan non-pemerintah dapat berasal dari perusahaan penyelenggara CSR, Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), masyarakat peduli sanitasi dan sebagainya. Sumber pendanaan non-pemerintah

dapat diperoleh di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun di tingkat Pusat.

Analisis perkiraan kemampuan daerah untuk pendanaan sanitasi dimaksudkan untuk

menghasilkan gambaran yang jelas mengenai kemampuan daerah dalam mendanai pembangunan

sanitasi. Untuk mendapatkan gambaran ini, analisis difokuskan pada aspek belanja dalam APBK. Dari

analisis belanja APBK akan terlihat trend pertumbuhan belanja sanitasi di kabupaten dalam jangka

waktu lima (5) tahun terakhir. Trend ini yang akan digunakan untuk memperkirakan besaran belanja

sanitasi di kabupaten hingga akhir periode perencanaan SSK.

Untuk menetapkan besaran belanja sanitasi yang lebih terstruktur, maka perlu dilakukan

identifikasi biaya operasional dan pemeliharaan untuk aset sanitasi yang telah terbangun. Untuk itu

analisis perlu dilengkapi juga dengan identifikasi aset infrastruktur sanitasi yang ada di kabupaten (aset

sanitasi kabupaten, aset sanitasi provinsi, maupun aset sanitasi pusat). Lebih jauh lagi terkait biaya

operasional/pemeliharaan, akan lebih baik jika bisa didapatkan gambaran pendanaan bersama dalam

pelaksanaan operasional/pemeliharaan untuk setiap aset sanitasi provinsi dan aset sanitasi pusat,

serta kapan aset akan diserahterimakan kepada kabupaten sehingga pada tahun berapa biaya

operasional/pemeliharaan atas aset terkait akan sepenuhnya ditanggung oleh kabupaten. Dengan

melakukan analisis terhadap hal ini, maka akan bisa didapatkan tingkat pertumbuhan pendanaan untuk

operasional/pemeliharaan di kabupaten.

Dengan memperhitungkan tingkat pertumbuhan tersebut hingga akhir periode perencanaan

SSK, maka secara logis dapat ditentukan perkiraan yang rasional mengenai besaran belanja APBK

yang akan dialokasikan untuk mendanai program dan kegiatan SSK.

Page 86: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

76

Berkaitan dengan rencana pendanaan program sanitasi ini ada tiga hal yang harus diperhatikan

yaitu availability (ketersediaan) sumber dana, staging (pentahapan) program, dan packaging

(pemaketan) program, yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dari strategi pendanaan bagi

pelaksanaan MP. Strategi pendanaan dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan

efisien. Detail besaran biaya pengembangan sanitasi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 5.1 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

a

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2016 2017 2018 2019 2020

1 Air Limbah Domestik 1.360 4.582 4.616 5.805 8.308 24.671

2 Persampahan 5.103 7.541 12.406 10.604 7.140 42.794

3 Drainase 0 19.015 18.665 93.665 140.715 272.060

Jumlah 6.463 31.138 35.687 110.074 156.163 339.525 *X Rp. 1 Juta

Indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi di 3 sub sektor (Air Limbah, Persampahan,

dan Drainase Perkotaan) untuk 5 tahun yang akan datang, dapat di indikasikan bahwa jumlah

kebutuhan dana dalam juta rupiah dapat dilihat pada sub sektor drainase, yang diikuti oleh

persampahan, dan Air Limbah Domestik. Jumlah total kebutuhan anggaran sanitasi untuk lima tahun

ke depan adalah sebesar Rp. 339,5 Milyar.

Indikasi pendanaan sanitasi tersebut di analisa berdasarkan dari potensi potensi yang tersedia

untuk dapat menanggulangi kebutuhan pembiayaan pengembangan sanitasi di Kabupaten Aceh

Tamiang. Indikasi sumber anggaran pengembangan terbagi ke dalam dua bagian yaitu pembiayaan

yang bersumber dari pemerintahan pada tingkat Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, dan

Pemerintah Pusat, selanjutnya yang bersumber dari non pemerintahan yaitu pada CRS Swasta dan

masyarakat. Pada tabel 5.2 akan menampilkan analisa yang didapatkan berdasarkan indikasi program

dan kegiatan yang sudah di susun.

Page 87: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

77

Tabel 5.2 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi

untuk 5 tahun per Sumber Anggaran

No. Sumber Tahun Anggaran Total

Anggaran Anggaran 2016 2017 2018 2019 2020

A. Pemerintah

1 APBK 2.088 7.723 7.292 5.954 6.218 29.275

2 APBA 625 7.925 7.565 16.070 17.380 49.565

3 APBN 4.000 8.250 13.550 81.000 124.840 231.640

Jumlah A 6.713 23.898 28.407 103.024 148.438 310.480

B. Non-Pemerintah

1 CSR Swasta 0 60 180 180 550 970

2 Masyarakat 0 2120 2130 2150 2175 8.575

Jumlah B 0 2180 2310 2330 2725 9.545

Total (A + B) 6.713 26.078 30.717 105.354 151.163 320.025 *X Rp. 1 Juta

Dari tabel 5.2 diatas, dapat kita ketahui bahwa indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi

untuk 5 tahun per sumber anggaran paling besar di indikasikan bersumber pada sumber pemerintah

pusat, hal ini, menjadi andalan di Kabupaten Aceh Tamiang untuk dapat mendapatkan anggaran

sanitasi di Anggaran Pembelanjaan Belanja Negara (APBN) yakni sebesar Rp. 231,6 Milyar, di

samping hal itu juga, indikasi sumber anggaran juga terdapat pada sumber anggaran non pemerintah

dari CSR dan masyarakat, hal ini adalah sebagai wujud dari partisipasi masyarakat dan swasta dalam

meningkatkan pelayanan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang, indikasi pendanaan ini diharapakan

agar adanya suatu keberlanjutan penanganan sanitasi di Kabupaten, sehingga dapat menumbuhkan

peran sektor swasta dan masyarakat sebagai salah satu pelaku yang terlibat dalam sistem peningkatan

pelayanan sanitasi.

5.2. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Pemerintah

Analisa kebutuhan dana pembiayaan sanitasi yang ebrsumber dari pendanaan APBK Aceh

Tamiang dilakukan sebuah proses internalisasi yaitu dengan melakukan sosialisasi program dan

kegiatan serta anggaran sanitasi kepada stakesholder terkait di tingkat Kabupaten, proses sosialisasi

ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten untuk mengalokasikan

anggarannya untuk programprogram sanitasi, sehingga program dan kegiatan yang sudah

disosialisasikan dapat teradopsi kedalam dokumen perencanaan dan penganggaran tahunan daerah.

Page 88: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

78

Sedangkan analisa anggaran sanitasi yang bersumber dari pendanaan ABPD Kabupaten

diuraikan dengan terperinci ke dalam sub sektor Air Limbah Domestik, sub sektor Persampahan, sub

sektor Drainase, pada tabel berikut akan memaparkan rekapitulasi sumber pendanaan ABPBD

Kabupaten dalam lima tahun yang akan datang.

Tabel 5.3 Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBK

Aceh Tamiang

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2016 2017 2018 2019 2020

1 Air Limbah Domestik 560 1562 1786 1355 1233 6.496

2 Persampahan 1278 1496 1941 1034 1370 7.119

3 Drainase 250 4.665 3.565 3.565 3.615 15.660

Jumlah 2.088 7.723 7.292 5.954 6.218 29.275 *X Rp. 1 Juta

Berdasarkan tabel 5.3 mengenai rekapitulasi dengan sumber pendanaan APBK Aceh Tamiang,

dapat dilihat bahwa sumber pendanaan drainase sebesar Rp. 15,5 Miyar di butuhkan untuk

menanggulangi daerah genangan air di Kabupaten Aceh Tamiang. Dan total kebutuhan dana untuk

sanitasi pada APBK adalah Rp. 29,2 Milyar dalam 5 tahun yang datang, kebutuhan pendanaan sanitasi

akan sangat banyak di butuhkan pada tahun 2017 dan tahun 2018 untuk semua sektor sanitasi.

Rekapituliasi sumber pendanaan dari APBA dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut.

Tabel 5.4 Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBA

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2016 2017 2018 2019 2020

1 Air Limbah Domestik 0 400 400 400 1000 2.200

2 Persampahan 625 3.525 3.165 1.670 2.380 11.365

3 Drainase 0 4.000 4.000 14.000 14.000 36.000

Jumlah 625 7.925 7.565 16.070 17.380 49.565 *X Rp. 1 Juta

Page 89: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

79

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa kebutuhan dana paling banyak terdapat pada tahun 2019

dan 2020, dan untuk pada sub sektor drainase, kebutuhan pendanaan yang bersumber dari APBA

sangat besar yaitu sejumlah Rp. 49,5 Milyar, analisa pada tabel di atas akan menjadi dari pihak APBA

dalam mengalokasikan dana sanitasi pada setiap tahunnya.

Tabel 5.5

Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2016 2017 2018 2019 2020

1 Air Limbah Domestik 800 2.600 2.400 4.000 6.000 15.800

2 Persampahan 3.200 550 5.050 5.900 740 15.440

3 Drainase 0 5.100 6.100 71.100 118.100 200.400

Jumlah 4.000 8.250 13.550 81.000 124.840 231.640 *X Rp. 1 Juta

Pada tabel rekapitulasi sumber pendanaan APBN di atas dapat di lihat bahwa kebutuhan dana

paling banyak terdapat pada tahun 2019 dan 2020, dan untuk pada sub sektor drainase, kebutuhan

pendanaan yang bersumber dari APBN sangat besar yaitu sejumlah Rp. 231,6 Milyar, analisa pada

tabel di atas akan menjadi acuan dari sumber APBN dalam mengalokasikan dana sanitasi pada setiap

tahunnya.

5.3. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Non Pemerintah

Undang-Undang yang mengatur corporate social responsibility (CSR) diantaranya adalah

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No. 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal. Di dalam Pasal 1 angka 3 UU No. 40 tahun 2007, CSR disebut sebagai Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang didefinisikan sebagai komitmen perseroan untuk berperan

serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat

pada umumnya. Sedangkan menurut Penjelasan Pasal 15 huruf b UU 25/2007 adalah tanggung jawab

yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

Kebutuhan biaya pengembangan sanitasi melalui partisipasi peran swasta melalui sumber

dana CSR di anggap sangat membantu dalam pencapaian pelayanan sanitasi seutuhnya untuk seluruh

Page 90: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

80

masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang, kebutuhan pendanaan tersebut dalam dilihat pada tabel 5.6

berikut ini.

Tabel 5.6

Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta (CSR)

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2016 2017 2018 2019 2020

1 Air Limbah Domestik 0 0 0 0 250 250

2 Persampahan 0 60 180 180 300 720

3 Drainase 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 60 180 180 550 970 *X Rp. 1 Juta

Berdasarkan tabel 5.6 mengenai rekapitulasi di atas dapat di lihat bahwa kebutuhan dana paling

banyak terdapat pada tahun 2020, dan untuk pada sub sektor drainase, kebutuhan pendanaan yang

bersumber dari CSR tidak di alokasikan disebabkan peranan pemerintah sangat kuat dalam

penanganan drainase di Kabupaten, analisa pada tabel di atas akan menjadi acuan dari pihak swasta

dalam mengalokasikan dana sanitasi pada setiap tahunnya.

Peran masyarakat dalam sistem sanitasi sangatlah besar, masyarakat mengambil peranan

yang aktif dalam sistem sanitasi, keterlibatan dan partisipasi masyarakat di pandang sangatlah penting

dalam pelaksanaan layanan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang, partisipasi tersebut berwujud

potensial sumber dana yang dapat dialokasikan oleh masyarakat secara umum dalam mendapatkan

pelayanan sanitasi bidang air limbah, persampahan, dan drainase, identifikasi kebutuhan dana terbut

dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7

Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat

No. Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2016 2017 2018 2019 2020

1 Air Limbah Domestik 0 20 30 50 75 175

2 Persampahan 0 2100 2100 2100 2100 8.400

3 Drainase 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 2.120 2.130 2.150 2.175 8.575 *X Rp. 1 Juta

Page 91: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

81

5.4. Antisipasi Funding Gap

Kebutuhan dana yang diperlukan untuk dapat menciptakan visi sanitasi nasional, dimana pada

tahun 2019 kondisi ideal yang akan di capai adalah kondisi dimana masyarakat seluruh indonesia

100% sudah dapat menakses sanitasi, 0% daerah kumuh, dan 100% masyarakat sudah dapat

mengakses air bersih, kebutuhan dana yang sudah di rencanakan selama lima tahun ke depan dan

mempunyai indikasi sumber pendananaan tidak dapat di alokasikan pada sumber pendanaan tersebut

di atas, sehingga pendanaan sanitasi yang tidak bisa di indikasikan sumber pendanaannya akan

menjadi Gap pendanaan sanitasi yang tidak bisa di tanggulangi, sehingga isu tersebut di paparkan

pada table 5.8.

Tabel 5.8 Funding Gap

No. Uraian Tahun Anggaran Total

Anggaran 2016 2017 2018 2019 2020

1 Air Limbah Domestik 1.360 4.582 4.616 5.805 8.308 24.671

2 Persampahan 5.103 7.541 12.406 10.604 7.140 42.794

3 Drainase Perkotaan 0 19.015 18.665 93.665 140.715 272.060

4 Daftar tunggu (Funding Gap) 0 590 1180 1180 1180 4.130

5 Kebutuhan Pendanaan Sanitasi

6.463 31.728 36.867 111.254 157.343 343.655

6 Gap (%) 0% 2% 3% 1% 1% 1% *X Rp. 1 Juta

Page 92: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

82

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

6.1 Monitoring dan Evaluasi

Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang perlu melakukan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan Strategi Sanitasi Kota (SSK) secara rutin. Hal ini dilakukan sebagai upaya bagi

pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya

kegiatan-kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati.

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK adalah usaha peningkatan kinerja dan akuntabilitas

institusi dalam pencapaian visi pembangunan sanitasi. Monitoring dan evaluasi ini mencakup hal-hal

sebagai berikut :

Menilai kembali kerangka hasil / kerangka stratejik SSK. Kerangka hasil seperti tujuan,

sasaran, input, kegiatan dan output sesuai kaidah SMART (specific, measurable, attainable,

realistic dan time-bound) serta memiliki indikator jelas.

Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja.

Memasukkan informasi kerangka hasil kedalam sistem monev berbasis web Nawasis PPSP.

Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan

Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Aceh Tamiang, perlu ada keselarasan dan

kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat, sehingga perlu disusun strategi

pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan secara intensif dan berkelanjutan.

Prosedur dan mekanisme kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Pokja

Sanitasi. Monitoring adalah aktifitas pengamatan dan penilaian yang dilakukan secara berkelanjutan

terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang direncanakan dan terhadap penggunaan

input dalam menghasilkan output yang telah ditetapkan. Sedangkan Evaluasi adalah melakukan

penilaian secara berkala kinerja, efisiensi dan dampak program, sehingga dapat diketahui tingkat

keberhasilan dan kegagalan sebuah program. Dengan evaluasi dapat dicarikan solusi tentang

pemecahan masalah yang ditemukan.

Pengendalian Monitoring dan Evaluasi selama pelaksanaan program/proyek dengan evaluasi

dampak yang dilakukan setelah program/proyek selesai dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Page 93: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

83

1. Waktu dan tahapan Pelaksanaan

Monitoring evaluasi dilakukan secara berkala dan berkelanjutan pada saat program/proyek

sedang berjalan. Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir program/proyek atau pelaksanaan

telah selesai.

2. Tingkat Hirarki harapan dalam kerangka kerja logis

Monev lebih kearah tingkat keluaran (output) sedangkan evaluasi dampak ke arah tingkat tujuan

fungsional atau dampak (purpose and goal).

3. Sifat informasi yang dibutuhkan

Monitoring dan evaluasi selektif, tertentu dan peringatan dini terutama pada saat penentuan

penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan.Sedangkan evaluasi dampak menyeluruh dan tergantung

pada kegiatan pengendalian (Monev).

4. Sifat Kebijakan yang dijalankan

Monev korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak memandang ke depan pada

program/proyek lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya.

5. Metode Penilaian dan analisis

Metode monev yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan rencana. Sedangkan

evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum dan

sesudah adanya program.

6. Orientasi Kegiatan

Orientasi kegiatan Monev diarahkan pada pengelolaan program untuk memperbaiki

penyimpangan dalam implementasi program sehingga program tersebut dapat memberikan manfaat

atau keuntungan bagi sasarannya. Sementara Evaluasi dampak diarahkan kepada kelompok sasaran,

untuk menilai/menghitung keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran.

Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari

Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi

menjamin tercapainya tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu: (1) obyektif dan

profesional; (2) partisipasi; (3) tepat waktu; (4) transparan; (5) akuntabel; (6) berkesinambungan; dan

(7) berbasis kinerja. Monitoring partisipatif melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi, memproses

dan mengkomunikasikan informasi dan data. Evaluasi partisipatif merupakan analisis sistematis oleh

pengelola program/kegiatan dan warga masyarakat agar mampu melakukan penyesuaian,

mereformulasi kebijakan atau tujuan, me-reorganisasi kelembagaan dan merelokasi sumberdaya. Data

yang dihimpun pada waktu monitoring menjadi dasar dalam melakukan analisa evaluasi, termasuk

identifikasi dampak program/kegiatan bagi masyarakat yang menjadi sasarannya. Oleh karena itu,

monitoring dan evaluasi partisipatif mempunyai tujuan ganda, pertama sebagai alat manajemen untuk

Page 94: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

84

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dan kedua juga sebagai proses pembelajaran untuk

meningkatkan kesadaran dan pemahaman atas berbagai faktor yang mempengaruhi sehingga

diperlukan pengawasan terhadap proses pembangunan. Matrik kerangka logis strategi monitoring dan

evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

6.2 Capaian Stratejik

Capaian stratejik sektor sanitasi yang ingin dicapai pada 5 (lima) tahun mendatang di Kabupaten

Aceh Tamiang dan tertuang dalam dokumen SSK dapat dijabarkan seperti pada table-tabel berikut.

Tabel 6.1 Capaian Stratejik Sub Sektor Air Limbah

Tujuan:

Meningkatkan Pelayanan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Tahun 2016

Rencana Realisasi

Output Belanja (jt) Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Seluruh Masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan SPAL 2019

(1). Penyusunan Perda Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

250 Perda SPAL

Tujuan:

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang SPAL

Tahun 2016

Rencana Realisasi

Output Belanja (jt) Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Sarana dan prasarana air limbah dapat memberikan pelayanan seluruh masyarakat

Perencanaan Detail (DED) Revitalisasi IPLT

50 Perda SPAL

Pembebasan Lahan/Tanah 5

Pelaksanaan dan supervisi Pekerjaan Revitalisasi IPLT

800

Page 95: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

85

Tujuan:

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pengelolaan Air Limbah

Tahun 2016

Rencana Realisasi

Output Belanja (jt) Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Tersedianya akses sarana Air Limbah layak bagi 21% (10.984) KK pada tahun 2020

Pelatihan Fasilitator STBM 5

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

5

Pemicuan 5

Pendampingan Pasca Pemicuan

5

Monev STBM 5

Pemicuan 35

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

500

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

25

Penyusunan aturan lokal 15

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

15

Pemicuan 50

Pembangunan IPAL komunal

800

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

10

Penyusunan aturan lokal 6

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

10

Page 96: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

86

Tujuan:

Meningkatkan Pelayanan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Tahun 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Seluruh Masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan SPAL 2019

(2). Pembentukan Lembaga Pengelola Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

250

(3). Penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga

250

(1). Workshop Akses Sumber Pendanaan Sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kab./Kota

100

(2). Pembentukan Lembaga Peduli Sanitasi ditingkat Kab./Kota

150

Penyusunan Rencana Out line dan DED Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

1.000

Tujuan:

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang SPAL

Tahun 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Sarana dan prasarana air limbah dapat memberikan pelayanan seluruh masyarakat

Operasi dan Pemeliharaan IPLT dan Fasilitasnya

150

Pembentukan Kelembagaan Pengelola IPLT

100

Pengadaan Truk Tinja 400

Page 97: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

87

Tujuan:

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pengelolaan Air Limbah

Tahun 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja (jt) Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Tersedianya akses sarana Air Limbah layak bagi 21% (10.984) KK pada tahun 2020

Pelatihan Fasilitator STBM

5

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

5

Pemicuan 5

Pendampingan Pasca Pemicuan

5

Monev STBM 5

Pemicuan 35

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

500

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

25

Penyusunan aturan lokal

15

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

15

Pemicuan 50

Pembangunan IPAL komunal

800

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

10

Penyusunan aturan lokal

6

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

10

Page 98: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

88

Tujuan:

Meningkatkan Pelayanan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja (jt) Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Seluruh Masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan SPAL 2019

(4). Penyusunan Perda Pengelolaan IPLT dan Kerjasama swasta

250

(5). Pembentukan Lembaga Pengelolaan UPTD Air Limbah

250

Tujuan:

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang SPAL

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Sarana dan prasarana air limbah dapat memberikan pelayanan seluruh masyarakat

Pelatihan bagi Pengelola IPLT

50

Pengadaan Truk Tinja 400

Tujuan:

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pengelolaan Air Limbah

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome

Output Belanja Outcome

Sasaran : Tersedianya akses sarana Air Limbah layak bagi 21% (10.984) KK pada tahun 2020

Pelatihan Fasilitator STBM

5

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

5

Pemicuan 5

Pendampingan Pasca Pemicuan

5

Monev STBM 5

Pemicuan 70

Page 99: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

89

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

1.000

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

50

Penyusunan aturan lokal

30

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

30

Pemicuan 50

Pembangunan IPAL komunal

800

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

10

Penyusunan aturan lokal

6

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

10

Tujuan:

Meningkatkan Pendataan SPAL

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Seluruh masyarakat teridentifikasi terhadap akses SPAL

Program Survey Pengelolaan Air Limbah Domestik

312

Tujuan:

Meningkatkan Pelayanan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Tahun 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Seluruh Masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan SPAL 2019

(6). Penyusunan Perda Pengelolaan SPAL-T.

250

(7). Pembentukan Lembaga Pengelolaan SPAL-T.

250

Page 100: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

90

Tujuan:

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang SPAL

Tahun 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Sarana dan prasarana air limbah dapat memberikan pelayanan seluruh masyarakat

Pengadaan Truk Tinja 400

Tujuan:

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pengelolaan Air Limbah

Tahun 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Tersedianya akses sarana Air Limbah layak bagi 21% (10.984) KK pada tahun 2020

Pelatihan Fasilitator STBM

5

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

5

Pemicuan 5 Pendampingan Pasca

Pemicuan 5

Monev STBM 5

Pemicuan 70

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

1.000

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

50

Penyusunan aturan lokal 30

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

30

Pemicuan 50

Pembangunan IPAL komunal

800

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

10

Penyusunan aturan lokal 6

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

10

Page 101: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

91

Tujuan:

Meningkatkan Pelayanan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Tahun 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Seluruh Masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan SPAL 2019

(3). Lomba Sanitasi Lingkungan ditingkat Kab./Kota

250

Review Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

1.000

Tujuan:

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pengelolaan Air Limbah

Tahun 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran : Tersedianya akses sarana Air Limbah layak bagi 21% (10.984) KK pada tahun 2020

Pelatihan Fasilitator STBM

5

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

5

Pemicuan 5

Pendampingan Pasca Pemicuan

5

Monev STBM 5

Pemicuan 70

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

1.000

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

50

Penyusunan aturan lokal

30

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

30

Pemicuan 50

Pembangunan IPAL komunal

800

Page 102: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

92

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

10

Penyusunan aturan lokal

6

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

10

Tabel 6.2 Capaian Stratejik Sub Sektor Persampahan

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di Kabupaten

Tahun 2016

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Tersedianya dokumen rencana Induk

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

150

(1). Penyusunan Perda Pengelolaan Persampahan

250

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di Kabupaten

Tahun 2016

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

19.984 KK mendapatkan layanan persampahan

Sosialisasi 3R 2

Pembentukan KSM 2

Pelatihan 5

Pemicuan 3

Penyediaan Sarana 3R 25

Monev 1

Kampanye dan Sosialisasi 3R 4

Pembuatan TPS 4

Pengadaan Gerobak Sampah Motor 30

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi 600

Kampanye dan Sosialisasi 3R 4

Kontainer 4

Pengadaan Gerobak Sampah Motor 30

Page 103: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

93

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi 500

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi 750

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi 250

Supervisi dan Pembangunan TPS 3R

500

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R 60

Pemantauan dan Evaluasi 5

(1.1). Perencanaan Teknis (DED) 25

(1.2). Rehabilitasi/Peningkatan TPA 2.500

(1.3). Pengawasan Teknis dan Rehabilitasi/Peningkatan TPA

200

(2.2). Pengadaan Jembatan Timbang

600

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di perkotaan

Tahun 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Tersedianya dokumen rencana Induk

(1). Penyusunan Masterplan Persampahan - (untuk Kota Metropolitan dan Besar)

500

(2). Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Kab./Kota

250

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di perkotaan

Tahun 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

19.984 KK mendapatkan layanan persampahan

Sosialisasi 3R 6

Pembentukan KSM 6

Pelatihan 15

Pemicuan 9

Penyediaan Sarana 3R 75

Monev 2

Kampanye dan Sosialisasi 3R

8

Page 104: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

94

Pembuatan TPS 8

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

60

Pengadaan Truk Pengangkut 250

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

600

Kampanye dan Sosialisasi 3R

8

Kontainer 8

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

60

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

500

Kampanye dan Sosialisasi 3R

4

Penyediaan Lahan Transper Depo III

20

Pengadaan Tranper Depo III + Kontainer

200

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

30

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

750

Studi Lingkungan 50

Pembebasan Lahan 70

Perencanaan Teknis (DED) SPA

300

Kampanye dan Sosialisasi 3R

2

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

250

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

180

Pemantauan dan Evaluasi 5

(2.1). Pengadaan Bulldozer 2.000

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

200

(5). Pelatihan Pengelolaan TPA

50

(6). Penyuluhan dan Bimbingan kepada masyarakat disekitar TPA

25

(7). Penyusunan Perda Pengelolaan TPA

250

Page 105: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

95

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di Kabupaten

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Tersedianya dokumen rencana Induk

(3). Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan

200

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di perkotaan

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

19.984 KK mendapatkan layanan persampahan

Sosialisasi 3R 6

Pembentukan KSM 6

Pelatihan 15

Pemicuan 9

Penyediaan Sarana 3R 75

Monev 2

Kampanye dan Sosialisasi 3R 8

Pembuatan TPS 8

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

60

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

600

Kampanye dan Sosialisasi 3R 8

Kontainer 8

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

60

Pengadaan Arm Roll 400

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

500

Kampanye dan Sosialisasi 3R 4

Penyediaan Lahan Transper Depo III

20

Pengadaan Tranper Depo III + Kontainer

200

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

30

Page 106: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

96

Pengadaan Arm Roll 400

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

750

Pembangunan SPA 3.500

Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan SPA

100

Pembentukan lembaga Pengelola SPA

50

Pelatihan lembaga pengelola SPA

50

Kampanye dan Sosialisasi 3R 2

Pengadaan Compactor Truck 800

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

250

Supervisi dan Pembangunan TPS 3R

500

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

180

Pemantauan dan Evaluasi 5

(2.3). Pengadaan Land Compactor

2.000

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

250

(4). Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan TPA/Unit Kerja TPA

200

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di perkotaan

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Tersedianya pendataan yang optimal bidang Persampahan

Program Survey Pengelolaan Persampahan (EHRA)

150

Page 107: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

97

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di perkotaan

Tahun 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

19.984 KK mendapatkan layanan persampahan

Sosialisasi 3R 10

Pembentukan KSM 10

Pelatihan 25

Pemicuan 15

Penyediaan Sarana 3R 150

Monev 5

Kampanye dan Sosialisasi 3R

12

Pembuatan TPS 12

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

90

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

600

Kampanye dan Sosialisasi 3R

12

Kontainer 12

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

90

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

500

Kampanye dan Sosialisasi 3R

4

Penyediaan Lahan Transper Depo III

20

Pengadaan Tranper Depo III + Kontainer

200

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

30

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

750

Operasi dan Pemeliharaan SPA

50

Kampanye dan Sosialisasi 3R

2

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

250

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

300

Pemantauan dan Evaluasi 5

Page 108: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

98

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

300

Pembangunan TPA di Daerah Tamiang Hulu

7.000

Tujuan:

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di perkotaan

Tahun 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

19.984 KK mendapatkan layanan persampahan

Sosialisasi 3R 10

Pembentukan KSM 10

Pelatihan 25

Pemicuan 15

Penyediaan Sarana 3R 150

Monev 5

Kampanye dan Sosialisasi 3R 16

Pembuatan TPS 16

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

120

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

600

Kampanye dan Sosialisasi 3R 16

Kontainer 16

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

120

Pengadaan Arm Roll 400

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

500

Kampanye dan Sosialisasi 3R 4

Penyediaan Lahan Transper Depo III

20

Pengadaan Tranper Depo III + Kontainer

200

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

30

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

750

Operasi dan Pemeliharaan SPA

50

Kampanye dan Sosialisasi 3R 2

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

250

Page 109: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

99

Supervisi dan Pembangunan TPS 3R

500

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

300

Pemantauan dan Evaluasi 5

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

300

Tabel 6.3 Capaian Stratejik Sub Sektor Drainase Perkotaan

Tujuan:

Menyediakan Jaringan Sistem drainase yang terintegrasi ke seluruh wilayah kabupaten

Tahun 2016

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Menurunnya luas genangan air sebesar 48Ha di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2020

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

5

Pembebasan lahan 100

Pembangunan Saluran Drainase Primer

4.000

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

100

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

Pembebasan lahan 200

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

4.000

(a). Perencanaan Teknis (DED) Pembangunan Drainase Sekunder

100

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

3.200

Page 110: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

100

Tujuan:

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang Drainase

Tahun 2016

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Tersedianya Qanun Sistem Jaringan Drainase Kabupaten

(1). Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase

250

Tujuan:

Menyediakan Jaringan Sistem drainase yang terintegrasi ke seluruh wilayah kabupaten

Tahun 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Menurunnya luas genangan air sebesar 48Ha di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2020

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

5

Pembebasan lahan 100

Pembangunan Saluran Drainase Primer

4.000

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

100

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

Pembebasan lahan 200

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

4.000

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

3.200

(a). Perencanaan Teknis (DED) Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

100

Page 111: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

101

(b). Supervisi dan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

5.000

Tujuan:

Menyediakan Jaringan Sistem drainase yang terintegrasi ke seluruh wilayah kabupaten

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Menurunnya luas genangan air sebesar 48Ha di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2020

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

5

Pembebasan lahan 150

Pembangunan Saluran Drainase Primer

6.000

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

100

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

Pembebasan lahan 200

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

4.000

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

3.200

(b). Supervisi dan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

5.000

Page 112: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

102

Tujuan:

Menyediakan Jaringan Sistem drainase yang terintegrasi ke seluruh wilayah kabupaten

Tahun 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Menurunnya luas genangan air sebesar 48Ha di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2020

Pembangunan Drainase Primer Kota Kualasimpang Tahap I, II, III

65.000

Pembangunan Drainase Kec. Banda Mulia

5.000

Pembangunan Drainase Kec. Rantau

5.000

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

5

Pembebasan lahan 150

Pembangunan Saluran Drainase Primer

6.000

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

100

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

Pembebasan lahan 200

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

4.000

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

3.200

(b). Supervisi dan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

5.000

Page 113: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

103

Tujuan:

Menyediakan Jaringan Sistem drainase yang terintegrasi ke seluruh wilayah kabupaten

Tahun 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Menurunnya luas genangan air sebesar 48Ha di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2020

Pembangunan Drainase Primer Kota Kualasimpang Tahap I, II, III

110.000

Pembangunan Drainase Kec. Seruway

5.000

Pembangunan Drainase Kec. Tamiang hulu

5.000

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

5

Pembebasan lahan 200

Pembangunan Saluran Drainase Primer

8.000

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

100

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

Pembebasan lahan 200

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

4.000

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

5

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

3.200

(b). Supervisi dan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

5.000

Page 114: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

104

Tabel 6.4 Capaian Kegiatan Sub Sektor Air Limbah

Tahun 2016

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Pelatihan Fasilitator STBM

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

Pemicuan

Pendampingan Pasca Pemicuan

Monev STBM

Pemicuan

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

Pemicuan

Pembangunan IPAL komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

Perencanaan Detail (DED) Revitalisasi IPLT

Pembebasan Lahan/Tanah

Pelaksanaan dan supervisi Pekerjaan Revitalisasi IPLT

(1). Penyusunan Perda Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Tahun 2017

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Pelatihan Fasilitator STBM

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

Pemicuan

Pendampingan Pasca Pemicuan

Monev STBM

Pemicuan

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

Page 115: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

105

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

Pemicuan

Pembangunan IPAL komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

Operasi dan Pemeliharaan IPLT dan Fasilitasnya

Pembentukan Kelembagaan Pengelola IPLT

Pengadaan Truk Tinja

(2). Pembentukan Lembaga Pengelola Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

(3). Penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga

(1). Workshop Akses Sumber Pendanaan Sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kab./Kota

(2). Pembentukan Lembaga Peduli Sanitasi ditingkat Kab./Kota

Penyusunan Rencana Out line dan DED Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Tahun 2018

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Pelatihan Fasilitator STBM

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

Pemicuan

Pendampingan Pasca Pemicuan

Monev STBM

Pemicuan

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

Pemicuan

Page 116: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

106

Pembangunan IPAL komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

Pelatihan bagi Pengelola IPLT

Pengadaan Truk Tinja

(4). Penyusunan Perda Pengelolaan IPLT dan Kerjasama swasta

(5). Pembentukan Lembaga Pengelolaan UPTD Air Limbah

Program Survey Pengelolaan Air Limbah Domestik

(3). Lomba Sanitasi Lingkungan ditingkat Kab./Kota

Tahun 2019

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Pelatihan Fasilitator STBM

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

Pemicuan

Pendampingan Pasca Pemicuan

Monev STBM

Pemicuan

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

Pemicuan

Pembangunan IPAL komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

Pengadaan Truk Tinja

(6). Penyusunan Perda Pengelolaan SPAL-T.

(7). Pembentukan Lembaga Pengelolaan SPAL-T.

Page 117: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

107

Tahun 2020

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Pelatihan Fasilitator STBM

Pelatihan Wirausaha Sanitasi

Pemicuan

Pendampingan Pasca Pemicuan

Monev STBM

Pemicuan

Pembangunan SEPTIK TANK komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan Septik Tank Komunal

Pemicuan

Pembangunan IPAL komunal

Promosi/Kampanye/Edukasi Higiene dan sanitasi berkelanjutan

Penyusunan aturan lokal

Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal

(3). Lomba Sanitasi Lingkungan ditingkat Kab./Kota

Review Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Tabel 6.5 Capaian Kegiatan Sub Sektor Persampahan

Tahun 2016

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Sosialisasi 3R

Pembentukan KSM

Pelatihan

Pemicuan

Penyediaan Sarana 3R

Monev

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Pembuatan TPS

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Page 118: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

108

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Supervisi dan Pembangunan TPS 3R

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

Pemantauan dan Evaluasi

(1.1). Perencanaan Teknis (DED)

(1.2). Rehabilitasi/Peningkatan TPA

(1.3). Pengawasan Teknis dan Rehabilitasi/Peningkatan TPA

(2.2). Pengadaan Jembatan Timbang

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

Tahun 2017

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

(1). Penyusunan Masterplan Persampahan - (untuk Kota Metropolitan dan Besar)

(2). Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Kab./Kota

Sosialisasi 3R

Pembentukan KSM

Pelatihan

Pemicuan

Penyediaan Sarana 3R

Monev

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Pembuatan TPS

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Pengadaan Truk Pengangkut

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Penyediaan Lahan Transper Depo III

Pengadaan Tranper Depo III + Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Page 119: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

109

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Studi Lingkungan

Pembebasan Lahan

Perencanaan Teknis (DED) SPA

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

Pemantauan dan Evaluasi

(2.1). Pengadaan Bulldozer

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

(5). Pelatihan Pengelolaan TPA

(6). Penyuluhan dan Bimbingan kepada masyarakat disekitar TPA

(7). Penyusunan Perda Pengelolaan TPA

Tahun 2018

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

(3). Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan

Sosialisasi 3R

Pembentukan KSM

Pelatihan

Pemicuan

Penyediaan Sarana 3R

Monev

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Pembuatan TPS

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Pengadaan Arm Roll

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Penyediaan Lahan Transper Depo III

Pengadaan Tranper Depo III + Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Pengadaan Arm Roll

Page 120: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

110

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Pembangunan SPA

Pengawasan Teknik dan Supervisi Pembangunan SPA

Pembentukan lembaga Pengelola SPA

Pelatihan lembaga pengelola SPA

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Pengadaan Compactor Truck

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Supervisi dan Pembangunan TPS 3R

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

Pemantauan dan Evaluasi

(2.3). Pengadaan Land Compactor

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

(4). Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan TPA/Unit Kerja TPA

Program Survey Pengelolaan Persampahan (EHRA)

Tahun 2019

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Sosialisasi 3R

Pembentukan KSM

Pelatihan

Pemicuan

Penyediaan Sarana 3R

Monev

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Pembuatan TPS

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Penyediaan Lahan Transper Depo III

Pengadaan Tranper Depo III + Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Page 121: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

111

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Operasi dan Pemeliharaan SPA

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

Pemantauan dan Evaluasi

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

Tahun 2020

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Sosialisasi 3R

Pembentukan KSM

Pelatihan

Pemicuan

Penyediaan Sarana 3R

Monev

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Pembuatan TPS

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Pengadaan Arm Roll

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Penyediaan Lahan Transper Depo III

Pengadaan Tranper Depo III + Kontainer

Pengadaan Gerobak Sampah Motor

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Operasi dan Pemeliharaan SPA

Kampanye dan Sosialisasi 3R

Operasi dan Pemeliharaan/Retribusi

Supervisi dan Pembangunan TPS 3R

Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R

Pemantauan dan Evaluasi

(3). Operasi dan Pemeliharaan TPA dan fasilitasnya

Page 122: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

112

Tabel 6.6 Capaian Kegiatan Sub Sektor Drainase Perkotaan

Tahun 2016

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pembebasan lahan

Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

Pembebasan lahan

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(a). Perencanaan Teknis (DED) Pembangunan Drainase Sekunder

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(1). Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase

Tahun 2017

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Outline Plan dan DED Kab. Atam

Penyusunan Data Base Sistem drainase

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pembebasan lahan

Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

Pembebasan lahan

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

Page 123: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

113

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(a). Perencanaan Teknis (DED) Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

(b). Supervisi dan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

(2). Pembentukan Lembaga Pengelola Sistem Drainase Skala Kab./Kota

Tahun 2018

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pembebasan lahan

Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

Pembebasan lahan

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(b). Supervisi dan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

Tahun 2019

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Pembangunan Drainase Primer Kota Kualasimpang Tahap I, II, III

Pembangunan Drainase Kec. Banda Mulia

Pembangunan Drainase Kec. Rantau

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pembebasan lahan

Pembangunan Saluran Drainase Primer

Page 124: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

114

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

Pembebasan lahan

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(b). Supervisi dan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

Tahun 2020

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Realisasi Output

Belanja (jt)

Outcome

Pembangunan Drainase Primer Kota Kualasimpang Tahap I, II, III

Pembangunan Drainase Kec. Seruway

Pembangunan Drainase Kec. Tamiang hulu

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pembebasan lahan

Pembangunan Saluran Drainase Primer

Pengawasan Teknik dan Supervisi Saluran Drainase Primer

Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

Pembebasan lahan

Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(c). Supervisi dan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(b). Supervisi dan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

Hal terpenting yang berhubungan dengan mekanisme pelaksanaan monev adalah pemahaman

bahwa Sanitasi merupakan suatu upaya bersama, sehingga lebih bersifat sebagai gerakan sosial dan

moral yang mengedepankan pendekatan partisipatif dalam setiap elemen kegiatannya. Sebagai

konsekuensinya, sistem monev Sanitasi harus terbuka bagi keterlibatan seluruh pihak yang

Page 125: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

115

berkepentingan (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat), baik yang terlibat secara langsung

maupun tidak langsung dalam pengelolaan kebijakan/program Sanitasi.

Mekanisme Monitoring dan Evaluasi kondisi Sanitasi di tingkat daerah terdiri atas 4 (empat)

komponen, yaitu :

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan suatu proses awal dalam kegiatan Monev. Data yang dikumpulkan

adalah program Pokja Sanitasi, kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan

hasil kegiatan.

2. Analisa data dan Pelaporan

Analisis data dan Pelaporan dalam monitoring dan evaluasi Sanitasi adalah untuk

menggambarkan kondisi pelaksanaan Sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang keberhasilannya, dampak

dan juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua

stakeholder.

3. Perencanaan dan pengambilan keputusan

Dari hasil analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah berikutnya adalah rencana dan

pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan

Pokja Sanitasi ke-depan.

4. Tindakan pengimplementasian

Langkah terakhir dari monev program Sanitasi adalah implementasi perencanaan dan

keputusan yang telah diambil dari rangkaian tahap tersebut di atas.

Mekanisme Monev terhadap pelaksanaan kebijakan/program Sanitasi ini dilakukan untuk mengetahui

tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan/program Sanitasi di tingkat daerah, yaitu dengan

memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indikator keluaran dan manfaat serta

mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan perumusan kembali kebijakan

dan program. Pelibatan stakeholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan perumusan program

sangat mendukung konsep transaparansi dalam pelaksanaan monev. Mekanisme Monev terhadap

pelaksanaan Kegiatan di tingkat lokal ini dimaksudkan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya

sasaran dan hasil-hasil yang diinginkan dari kegiatan sanitasi yang dilaksanakan di tingkat lokal yaitu

dengan memonitoring pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input terhadap

perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan Sanitasil di Kabupaten Aceh Tamiang. Mekanisme

monitoring dan evaluasi implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Page 126: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

116

Tabel 6.7 Evaluasi Kegiatan Sub Sektor Air Limbah

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan Pelayanan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Seluruh Masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan SPAL 2019

10 Kegiatan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang SPAL

Sarana dan prasarana air limbah dapat memberikan pelayanan seluruh masyarakat

22 kegiatan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pengelolaan Air Limbah

Tersedianya akses sarana Air Limbah layak bagi 21% (10.984) KK pada tahun 2020

15 kegiatan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan Pendataan SPAL

Seluruh masyarakat teridentifikasi terhadap akses SPAL

2 Kegiatan

Tabel 6.8 Evaluasi Kegiatan Sub Sektor Persampahan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di Kabupaten

Tersedianya dokumen rencana Induk

4 Kegiatan

Page 127: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

117

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di Kabupaten

19.984 KK mendapatkan layanan persampahan

59 Kegiatan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di Kabupaten

Tersedianya Qanun pengelolaan Persampahan

9 Kegiatan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan persentase pengangkutan sampah di Kabupaten

Tersedianya pendataan yang optimal bidang Persampahan

5 Kegiatan

Tabel 6.9 Evaluasi Kegiatan Sub Sektor Drainase Perkotaan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan Pelayanan Sistem Jaringan Drainase

Tersedianya Dokumen Perencanaan Jaringan Drainase

12 Kegiatan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Menyediakan Jaringan Sistem drainase yang terintegrasi ke seluruh wilayah kabupaten

Menurunnya luas genangan air sebesar 48Ha di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2020

21 Kegiatan

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan mutu pelayanan dan standar pelayanan minimal bidang Drainase

Tersedianya Qanun Sistem Jaringan Drainase Kabupaten

3 Kegiatan

Page 128: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

PEMUTAKHIRAN SSK ACEH TAMIANG Tahun 2015

118

Tabel 6.10 Pelaporan Monev Implementasi SSK

Obyek Pemantauan

Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan

Pelaporan

Penanggung Jawab Utama

Pengumpul Data dan Dokumentasi

Pengolah Data/Pemantau

Penerima Laporan

Tabel Capaian Stratejik

Bappeda BLH-Dinas PU Dinkes Okt-Des tahun berjalan

Sekretaris Daerah & Kepala SKPD

Tabel capaian Kegiatan

Bappeda BLH Dinas PU Okt-Des tahun berjalan

Sekretaris Daerah & Kepala SKPD

Tabel Evaluasi Bappeda BLH Dinas PU Okt-Des tahun berjalan

Sekretaris Daerah & Kepala SKPD

Page 129: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 1

Lampiran 1: Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko

1.1. Struktur Organisasi dan Keuangan Daerah

Pembiayaan sektor sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang secara umum merupakan domain

dari Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK), Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas

Kesehatan, dibawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Sementara itu aspek-aspek yang dibahas dalam studi APBK Aceh Tamiang adalah : aspek

kelembagaan, aspek prioritas pendanaan, perkembangan pendapatan dan belanja kabupaten,

besaran pendanaan sanitasi per tahun, besaran pendapatan dari layanan sanitasi, aspek

pinjaman daerah, aspek permasalahan pendanaan pembangunan dan pengelolaan sanitasi kota,

serta besaran pendanaan sanitasi per kapita.

Prioritas pendanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang, jika diamati sejak

tahun 2010 hingga tahun 2014 yang mendapatkan alokasi terbesar adalah pembangunan saluran

drainase dan pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan persampahan. Dengan demikian

dapat dilihat bahwa komitmen kabupaten Aceh Tamiang terkait pembangunan sanitasi cukup

kuat, dimana hal ini seiring dengan misi ke 2 (dua) dan misi ke 6 (enam) Kabupaten Aceh

Tamiang periode 2013 – 2017 “Mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan dan berbasis

partisipasi masyarakat” serta “Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang sehat,

cerdas, profesional, humanis dan beretika”.

Total pendapatan Kabupaten Aceh Tamiang rata-rata meningkat setiap tahunnya.

Pendapatan tersebut masih didominasi oleh sumber-sumber pendapatan yang diperoleh dari dana

perimbangan, baik pos bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum (DAU)

maupun dana alokasi khusus (DAK) serta dari provinsi, dana perimbangan pemerintah pusat dan

provinsi. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam melaksanakan program

dan kegiatan dilakukan secara sistematis, terarah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki

seoptimal mungkin melalui riset potensi daerah. Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBK

Aceh Tamiang untuk sektor sanitasi dapat dilihat pada Tabel – Tabel berikut.

Page 130: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 2

Tabel 1.1 Rekapitulasi Realisasi APBK Aceh Tamiang Tahun 2010 – 2014

No Realisasi Anggaran

Tahun Rata2 pertum-buhan 2010 2011 2012 2013 2014

A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 425.611.908.038 458.224.384.889 501.018.490.881 504.167.228.638 554.269.032.727

a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

20.813.147.512

28.624.888.702

31.487.377.572

34.636.115.329

37.784.853.087

a.1.1 Pajak daerah

2.647.819.584

10.962.565.807

12.058.822.388

13.264.704.626

14.470.586.865

a.1.2 Retribusi daerah

4.709.004.901

6.944.347.301

7.638.782.031

8.402.660.234

9.166.538.437

a.1.3 Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan

1.934.800.621

2.584.000.000

2.842.400.000

3.126.640.000

3.410.880.000

a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah yang sah

11.521.522.406

8.133.975.594

8.947.373.153

9.842.110.469

10.736.847.784

a.2 Dana Perimbangan (Transfer)

390.657.047.666

371.751.679.934

422.580.285.146

422.580.285.146

464.838.313.661

a.2.1 Dana bagi hasil

85.421.617.666

92.108.034.934

82.731.995.146

82.731.995.146

91.005.194.661

a.2.2 Dana alokasi umum

259.596.087.000

244.270.545.000

306.322.190.000

306.322.190.000

336.954.409.000

a.2.3 Dana alokasi khusus

45.639.343.000

35.373.100.000

33.526.100.000

33.526.100.000

36.878.710.000

a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah

14.141.712.860

57.847.816.253

46.950.828.163

46.950.828.163

51.645.865.979

a.3.1 Hibah

a.3.2 Dana darurat

a.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota

4.364.022.823

12.803.053.703

8.373.843.563

8.373.843.563

9.211.227.919

a.3.4 Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus

2.464.676.000

44.783.938.400

38.576.984.600

38.576.984.600

42.434.638.060

a.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah lainnya

7.313.014.037

260.824.150

B Belanja (b1 + b.2)

451.974.765.926

437.577.309.885

512.611.002.011

512.611.002.011

563.872.102.212

b.1 Belanja Tidak Langsung

226.400.375.602

259.366.657.372

297.041.805.047

297.041.805.047

326.745.985.552

b.1.1 Belanja pegawai

178.456.031.283

220.573.330.566

248.136.581.607

248.136.581.607

272.950.239.768

b.1.2 Bunga

b.1.3 Subsidi

b.1.4 Hibah

27.752.067.819

29.064.615.606

34.945.438.640

34.945.438.640

38.439.982.504

b.1.5 Bantuan sosial

6.678.399.500

4.639.660.700

7.897.284.800

7.897.284.800

8.687.013.280

b.1.6 Belanja bagi hasil

b.1.7 Bantuan keuangan

12.154.500.000

4.098.100.000

5.062.500.000

5.062.500.000

5.568.750.000

b.1.8 Belanja tidak terduga

1.359.377.000

990.950.500

1.000.000.000

1.000.000.000

1.100.000.000

Page 131: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 3

b.2 Belanja Langsung

225.574.390.324

178.210.652.513

215.569.196.964

215.569.196.964

237.126.116.660

b.2.1 Belanja pegawai

45.296.347.482

46.128.161.424

56.048.083.600

56.048.083.600

61.652.891.960

b.2.2 Belanja barang dan jasa

102.316.091.595

78.522.623.329

103.697.976.904

103.697.976.904

114.067.774.594

b.2.3 Belanja modal

77.961.951.247

53.559.867.760

55.823.136.460

55.823.136.460

61.405.450.106

C Pembiayaan

451.974.765.926

437.577.309.885

512.611.002.011

512.611.002.011

563.872.102.212

Surplus/Defisit Anggaran

Sumber : Bappeda Aceh Tamiang, 2015 (data diolah).

Tabel 1.2 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPK Aceh Tamiang Tahun 2010 – 2014

No SKPD

Tahun Rata2 pertum-buhan 2010 2011 2012 2013 2014

1 PU-CK

1.a Investasi 1.227.793.099 942.271.480 1.244.375.723 1.244.375.723 1.368.813.295

1.b operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0

2 KLH

2.a Investasi 818.528.733 628.180.987 829.583.815 829.583.815 912.542.197

2.b operasional/pemeliharaan (OM) 511.580.458 392.613.117 518.489.885 518.489.885 570.338.873

4 Dinkes

4.a Investasi

4.b operasional/pemeliharaan (OM)

5 Bappeda

5.a Investasi

5.b operasional/pemeliharaan (OM)

8 Belanja Sanitasi (1+2+3+…n) 2.557.902.290 1.963.065.583 2.592.449.423 2.592.449.423 2.851.694.365

9 Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+…na)

2.046.321.832 1.570.452.467 2.073.959.538 2.073.959.538 2.281.355.492

10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+…nb) 511.580.458 392.613.117 518.489.885 518.489.885 570.338.873

11 Belanja Langsung 225.574.390.324 178.210.652.513 215.569.196.964 215.569.196.964 237.126.116.660

12 Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja Langsung(8/11)

1% 1% 1% 1% 1%

13 Proporsi Investasi Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (9/8)

80% 80% 80% 80% 80%

14 Proporsi OM Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (10/8)

20% 20% 20% 20% 20%

Sumber : Bappeda Aceh Tamiang, 2015 (data diolah).

Page 132: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 4

Tabel 1.3 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan Sanitasi APBK Aceh Tamiang Tahun 2011 – 2015

Sumber : Bappeda Aceh Tamiang, 2015 (data diolah).

Tabel 1.4 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2010 – 2014

No D e s k r i p s i Tahun

Rata-rata

2010 2011 2012 2013 2014

1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota

2.557.902.290 1.963.065.583 2.592.449.423 2.592.449.423 2.851.694.365

2 Jumlah Penduduk 264.420 267.716 271.055 274.436 277.860

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%

Sumber : Bappeda Aceh Tamiang, 2015 (data diolah).

2011 2012 2013 2014 2015

1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 1.760.343.160 20.342.211.073 5.352.222.100 12.195.368.109 2.213.494.000 8.372.727.688

1.1 Air Limbah Domestik - - - - -

1.2 Sampah rumah tangga 695.800.000 636.280.583 1.023.070.000 174.671.700 394.454.000 584.855.257

1.3 Drainase Perkotaan 1.064.543.160 19.705.930.490 4.329.152.100 12.020.696.409 1.819.040.000 7.787.872.432

2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 780.530.000 721.230.000 734.530.000 7.542.350.000 780.530.000 2.111.834.000

2.1 DAK Sanitasi 780.530.000 721.230.000 734.530.000 7.542.350.000 780.530.000 2.111.834.000

2.2 DAK Lingkungan Hidup - - - - -

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman - - - - -

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

979.813.160 19.620.981.073 4.617.692.100 4.653.018.109 1.432.964.000 6.260.893.688

467.693.683.382 403.555.507.107 242.634.699.344 154.748.097.049 215.569.196.964 296.840.236.769

0,21% 4,86% 1,90% 3,01% 0,66%% APBD murni terhadap Belanja Langsung

Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut)

Total Belanja Langsung

No UraianBelanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata

Pertumbuhan

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3)

Page 133: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 5

Tabel 1.5 Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi per Kapita 2010 – 2014

No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertum-

buhan (%) 2010 2011 2012 2013 2014

1 Retribusi Air Limbah

1.a Realisasi retribusi 51.158.046 39.261.312 51.848.988 51.848.988 57.033.887

1.b Potensi retribusi 127.895.114 98.153.279 129.622.471 129.622.471 142.584.718

2 Retribusi Sampah

2.a Realisasi retribusi 127.895.114 98.153.279 129.622.471 129.622.471 142.584.718

2.b Potensi retribusi 447.632.901 343.536.477 453.678.649 453.678.649 499.046.514

3 Retribusi Drainase

3.a Realisasi retribusi

3.b Potensi retribusi

4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi (1a+2a+3a)

179.053.160 137.414.591 181.471.460 181.471.460 199.618.606

5 Total Potensi Retribusi Sanitasi (1b+2b+3b)

575.528.015 441.689.756 583.301.120 583.301.120 641.631.232

6 Proporsi Total Realisasi – Potensi Retribusi Sanitasi (4/5)

31% 31% 31% 31% 31%

Sumber : Bappeda Aceh Tamiang, 2015 (data diolah).

Tabel 1.6 Peta Perekonomian Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2010 – 2014

No D e s k r i p s i Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.)

1.224.313

1.250.529

1.290.397

1.351.519

1.425.113

2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.)

250.746

241.734

251.914

258

261.125

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,88 5,17 5,12 5,24 5,45

Sumber : Bappeda Aceh Tamiang, 2015 (data diolah).

Page 134: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 6

1.2. Institusi Dan Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

Kabupaten Aceh Tamiang secara administratif dikepalai oleh seorang Bupati selaku Kepala

Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Pemerintahan, Bupati dibantu oleh 3

(tiga) Organisasi, yaitu: Sektretaris Daerah (Sekda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda), dan Inspektorat atau Badan Pengawas Daerah (Bawasda).

Sekretaris Daerah membawahi 3 (tiga) Asisten dan 11 (sebelas) bagian, yaitu:

a. Asisten Tata Praja

1. Bagian Pemerintahan

2. Bagian Pemerintahan Desa

3. Bagian Organisasi

4. Bagian Hukum

b. Asisten Ekonomi dan Pembangunan

1. Bagian Ekonomi

2. Bagian Pembangunan

3. Bagian Sosial

c. Asisten Administrasi

1. Bagian Keuangan

2. Bagian Kepegawaian

3. Bagian Humas

4. Bagian Umum dan Perlengkapan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) disamping bertugas secara teknis,

juga mengkoordinir dan mengintegrasikan usaha, penyusunan, rencana dan program kerja.

Sedangkan inspektorat atau Badan Pengawas Daerah (Bawasda) merupakan unsur

pengawas dengan tugas pokok melakukan pengawasan umum atas jalannya roda pemerintahan

daerah sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, selengkapnya

dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.

Page 135: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 7

DINAS SYARIAT ISLAM

DINAS KESEHATAN

DINAS PERINDAGKOP

DINAS PU

DINAS KEPENDUDUKAN & CATATAN SIPIL

DINAS SOSIAL TENAGA KERJA &

TRANSMIGRASI

DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI

DINAS PENDIDIKAN

DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN

DINAS KELAUTAN & PERIKANAN

DINAS PERHUBUNGAN

KOMUNIKASI &

INFORMATIKA

DINAS PERTANIAAN & PETERNAKAN

DINAS PENDAPATAN

PENGELOLAAN KEUANGAN & ASET

DINAS KEBUDAYAAN

PARIWISATA &

OLAHRAGA

INSPEKTORAT KABUPATEN

BKPP

KESBANGPOL &

PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

BADAN LINGKUNGAN HIDUP & KEBERSIHAN

KANTOR P2TSP

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAPPEDA

BPM

KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP

KANTOR

PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN &

KELUARGA SEJAHTERA

SATPOL POL.PAMONG PRAJA & WH

BPPP

DINAS-DINAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH

BUPATI

WAKIL BUPATI

INSTANSI VERTIKAL

DEPARTEMENT/NON

DEPARTEMEN

BAGIAN UMUM

BAGIAN PERSIDANGAN DAN RISALAH

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN HUKUM DAN HUMAS

STAF AHLI

ASISTEN PEMERINTAHAN

ASISTEN

KEISTIMEWAAN ACEH, PEMBANGUNAN &

EKONOMI

ASISTEN

ADMINISTRASI UMUM

SEKRETARIS DEWAN

KJF

SEKRETARIS

DAERAH

SERUWAY

RANTAU

KARANG BARU

MANYAK PAYED

BENDAHARA

BANDA MULIA

TAMIANG HULU

TENGGULUN

BANDAR PUSAKA

SEKERAK

KUALASIMPANG

KEJURUAN MUDA

KECAMATAN

KAMPUNG MUKIM

DPRK

BAGIAN TATA PEMERINTAHAN

BAGIAN

PEMERINTAHAN MUKIM & KAMPUNG

BAGIAN HUKUM

BAGIAN

KESEJAHTERAAN

RAKYAT

BAGIAN

ADMININSTRASI PEMBANGUNAN

BAGIAN

PEREKONOMIAN

BAGIAN ORGANISASI & KEPEGAWAIAN

BAGIAN HUBUNGAN

MASYARAKAT

BAGIAN UMUM & PROTOKOL

Gambar 1.1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang

Page 136: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 8

Gambar 2.2. Struktur SKPK yang terkait dalam Pembangunan Sanitasi KabupatenAceh Tamiang

Page 137: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 7

Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh serta Peraturan Pemerintah

Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah , Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Maka, Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 4 Tahun

2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Aceh Tamiang dan

Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, yang terkait dengan sanitasi antara lain; Bappeda,

Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Tugas Pokok

dan fungsi SKPK teknis terkait sektor sanitasi dapat dilihat pada Tabel 1.7 berikut :

Tabel 1.7

Tugas Pokok dan Fungsi SKPK terkait Sektor Sanitasi

SKPK TUPOKSI

Bappeda Melaksanakan tugas umum pemerintahan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

Melaksanakan urusan ketatausahaan badan.

Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang perencanaan daerah.

Merumuskan kebijakan teknis dibidang perekonomian, sarana dan prasarana, sosial budaya.

Memantau, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari APBK dan APBN.

Menyusun pola dasar pembangunan daerah

Menyusun KUA, Plafon Anggaran Sementara (PPAS), Prioritas dan Plafond Anggaran (PPA), Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten bersama-sama dengan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dibawah coordinator Sekda.

Melaksanakan koordinasi dan/atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah.

Melaksanakan survei untuk perencanaan pembangunan dan melakukan monitoring pelaksanaan pembangunan daerah.

Menyiapkan bahan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan pembangunan di daerah.

Pembinaan unit pelaksana teknis badan.

Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

Page 138: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 8

Dinas Kesehatan Tugas Pokok adalah melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang pelayanan dan pembinaan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Fungsinya melaksanakan penyusunan program, pedoman dan petunjuk teknis di bidang kesehatan.

Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia untuk kelancaran pelaksanaan kesehatan.

Melaksanakan pembinaan teknis dibidang upaya pelayanan kesehatan dan pengembangan penyehatan lingkungan.

Melaksanakan pengawasan dan perijinan dibidang kesehatan dan usaha distribusi obat serta persediaan farmasi.

Melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja dan pihak lain yang menyangkut dengan kelancaran pelaksanaan kesehatan.

Mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan/peralatan, organisasi dan ketatalaksanaan.

Pembinaan unit pelaksana teknis dinas dan kelompok jabatan fungsional sesuai dengan lingkup tugasnya.

Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

Dinas Pekerjaan Umum

Mempunyai tugas melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang bina marga, cita karya, pengairan dan tata ruang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Fungsinya merencanakan penyelenggaraan dan penetapan serta pengawasan pada kebinamargaan, pengairan, cipta karya dan perumahan serta tata ruang.

Mengelola perizinan, pengamanan dan pemanfaatan sarana dan prasarana kebinamargaan, pengairan, cipta karya dan perumahan serta tata ruang.

Melaksanakan penanggulan bencana alam serta usaha-usaha pengendalian erosi dan abrasi pantai local.

Mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan/peralatan, organisasi dan ketatalaksanaan.

Membina unit pelaksana teknis dinas dan kelompok jabatan fungsional sesuai dengan lingkup tugasnya.

Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai sesuai dengan bidang tugasnya.

Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan

Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) mempunyai tugas melaksanakan tugas umum pemerintahan, pembangunan dan penyiapan bahan koordinasi dan perumusan kebijakan teknis dan kewenangan desentralisasi dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan penanggulan kebakaran.

Melaksanakan urusan ketatausahaan Badan.

Menyusun program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang sesuai dengan lingkup tugasna.

Merumuskan, merencanakan dan koordinasi kebijakan teknis pemantauan dan pengendalian dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan.

Merumuskan kebijakan pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan tataruang serta system informasi lingkungan, kebersihan dan pertamanan.

Page 139: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 9

Penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, termasuk penelitian, pengujian, standarisasi dan perizinan, peningkatan SDM dan pengembangan kapasitas kelembagaan.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan kebersihan.

Pemantauan, evaluasi, pengawasan dan pelaporan dibidang pengendalian dampak lingkungan dan kebersihan.

Melaksanakan tugas-tugas pelayanan administrasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang pengendalian dampak lingkungan.

Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pekerjaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan/peralatan, organisasi dan ketatalaksanaan.

Pembinaan UPTB.

Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

Sumber: Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja, 2008

Page 140: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 10

1.3 Ringkasan Eksekutif Studi EHRA dan Kajian lainnya

1.3.1 Ringkasan Eksekutif Studi EHRA

Studi EHRA atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan yang dilakukan di Kabupaten Aceh

Tamiang pada tahun 2015 ini melibatkan 2160 responden dan merupakan pemutakhiran dari Studi

EHRA yang pertama dilakukan pada tahun 2011 lalu dengan 1600 responden, dimana studi ini

dilakukan untuk mendapatkan gambaran sejauh mana perubahan fasilitas sanitasi dan perilaku yang

berisiko terhadap kesehatan tingkat kabupaten berdasarkan data primer terbaru, memberikan advokasi

terhadap masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi secara berkesinambungan, serta memberikan

dasar informasi yang valid dalam penilaian risiko kesehatan lingkungan berdasarkan kondisi terkini.

Sedangkan manfaat dilaksanakan pemutakhiran Studi EHRA adalah sebagai salah satu bahan untuk

pemutakhiran dokumen sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang yang berupa Strategi Sanitasi Kabupaten

(SSK) Aceh Tamiang untuk 5 (lima) tahun kedepan.

Penentuan Unit sampling utama (Primary Sampling) adalah dusun. Unit sampling ini dipilih

secara proporsional dan random berdasarkan total dusun disetiap kampung yang telah ditentukan

menjadi area survai. Jumlah responden dalam setiap kampung adalah sebanyak 40 responden,

dimana yang menjadi responden adalah Bapak (Kepala Rumah Tangga) atau Ibu atau anak yang

sudah menikah, dan berumur antara 18 sampai dengan 60 tahun.

Metoda penentuan target area survai dilakukan secara geografi dan demografi melalui proses

yang dinamakan klastering. Hasil klastering ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal

lingkungan berisiko. Proses pengambilan sampel dilakukan secara random sehingga memenuhi

kaidah ”Probability Sampling” dimana semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk

menjadi sampel. Sementara metoda sampling yang digunakan adalah “Cluster Random Sampling”.

Teknik ini sangat cocok digunakan di Kabupaten Aceh Tamiang mengingat area sumber data yang

akan diteliti sangat luas.

Dengan jumlah populasi rumah tangga sebanyak 38.497 KK maka jumlah sampel minimum

yang harus dipenuhi adalah sebanyak 396. Namun demikian untuk keperluan keterwakilan kampung

berdasarkan hasil klastering, Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang menetapkan 25% untuk

persentase toleransi. Selanjutnya jumlah kampung yang akan dijadikan target area survei sebanyak 54

sehingga jumlah sampel yang harus diambil sebanyak 54 X 40 = 2160 responden, dimana tidak ada

kampung yang di survei untuk klaster 0 (nol), 14 (empat belas) kampung pada klaster 1 (stau), 21 (dua

puluh satu) kampung klaster 2 (dua), 17 (tujuh belas) kampung klaster 3 (tiga) dan 2 (dua) kampung

pada klaster 4 (empat).

Salah satu komponen dalam menentukan area berisiko sanitasi adalah Indeks Risiko Sanitasi

(IRS), hasil analisis Studi EHRA tahun 2015 menunjukkan bahwa IRS untuk area yang sumber airnya

Page 141: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 11

berisiko tercemar adalah klater 4 (48%), yang berisiko terhadap air limbah domestik adalah klaster 1

(53%), yang berisiko terhadap persampahan adalah klaster 4 (98%), yang berisiko terhadap genangan

air adalah klaster 3 (54%) dan yang berisiko karena kurangnya perilaku higiene dan sanitasi adalah

klaster 3 (49%). Berikutnya daerah berisiko sangat tinggi sanitasi berdasarkan IRS tersebut adalah

klaster 1 (satu), yang terdiri dari Kampung Pertamina, Jamur Labu, Suka Jadi Kecamatan Rantau,

Gedung Biara, Perkebunan Seruway, Alur Alim Kecamatan Seruway, Perkebunan Sungai Iyu, Tumpuk

Tengah, Lubuk Batil, Bandar Baru, Teluk Kepayang Kecamatan Bendahara, Kebun Tanah Terban

Kecamatan Karang Baru, serta Alue Ie Puteh dan Paya Baru di Kecamatan Manyak Payed.

1.3.2 Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Swasta dalam Penyediaan Layanan Sanitasi

Kajian Peran Serta Swasta dalam Penyediaan Layanan Sanitasi dibutuhkan untuk mengetahui

dengan jelas peta dan potensi peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi di Kabupaten Aceh

Tamiang. Swasta adalah semua organisasi dan individu yang dalam melaksanakan kegiatannya tidak

langsung dikendalikan oleh pemerintah. Ini termasuk perusahaan swasta dan individu yang mencari

untung (for profit) serta organisasi swasta yang tidak mencari untung (not profit). WHO, Mexico,1991).

Penyedia layanan sanitasi mencakup beberapa stakeholders, diantaranya pemerintah, dunia usaha

terkait sanitasi, LSM/KSM terkait sanitasi dan dunia usaha pada umumnya.

Lingkup peran swasta sebagai penyedia layanan mencakup di antaranya: pengoperasian TPA

sampah, kontrak pekerjaan penyapuan jalan protokol dan pengangkutan sampah, jasa penyedotan

lumpur tinja dari tangki septik, pengelolaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), pengelolaan

atau daur ulang sampah 3R, pengadaan sarana dan prasarana sanitasi, dan lain‐lain.

Pada saat ini, peran swasta di dalam penyajian sanitasi masih berada pada satu bidang yaitu

bidang persampahan, dimana masyarakat dilibatkan dalam upaya peniningkatan pemberian layanan

persampahan melalui pelayanan pengangkutan sampah dari rumah ke rumah, di tempat tempat umum

seperti Pasar dan jalan. Peran swasta ini diharapkan agar dapat lebih meningkat untuk di waktu yang

akan datang.

Keterlibatan swasta dalam optimalisasi pelayanan publik, sangat mendukung dalam

pencapaian tujuan besar yaitu Good Governance. Dalam konsep Good Governance, peran masyarakat

dan sektor swasta menjadi sangat penting karena adanya perubahan paradigma pembangunan

dengan meninjau ulang peran pemerintah dalam pembangunan, yang semula berperan sebagai

regulator dan pelaku pasar, menjadi bagaimana menciptakan iklim yang kondusif dan melakukan

investasi prasarana yang mendukung dunia usaha. Hal ini bisa diwujudkan apabila masyarakat dan

sektor swasta sendiri sudah memiliki kapabilitas yang memadai.

Page 142: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 12

1.3.3 Ringkasan Eksekutif Kajian Kelembagaan dan Kebijakan

Kajian Kelembagaan dan Kebijakan dibutuhkan untuk mengetahui dengan jelas gambaran atau

peta kondisi kelembagaan sanitasi yang saat ini telah ada di Kabupaten. Dengan adanya peta

kelembagaan ini, maka upaya penyusunan kerangka layanan sanitasi skala Kabupaten yang

berkelanjutan dapat dikembangkan secara lebih realistis karena didasarkan pada kondisi dan potensi

kelembagaan yang sesungguhnya.

Lingkup kajian kelembagaan dan kebijakan mencakup di antaranya:

1. Pemetaan pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi.

2. Pemetaan kebijakan sanitasi Kabupaten/Kota.

Tabel 1.8

peta kelembagaan dan kebijakan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang

Fungsi

Pemangku Kepentingan

Air Limbah Domestik Persampahan Drainase

Pemerintah

Kabupaten/ Kota

(Unit SKPD

pengelola)

Swasta Masyarakat

Pemerintah

Kabupaten/ Kota

(Unit SKPD

pengelola)

Swasta Masyarakat

Pemerintah

Kabupaten/ Kota

(Unit SKPD

pengelola)

Swasta Masyarakat

PERENCANAAN V (DPU) V (BLHK) V (DPU)

PENGADAAN SARANA V (BLHK/DPU) V V V (BLHK) V V V (DPU) V V

PENGELOLAAN V (BLHK) V V V (BLHK) V V V (DPU) V

PENGATURAN DAN PEMBINAAN V (BLHK/DPU) V (BLHK) V (DPU)

MONITORING DAN EVALUASI V (BLHK/DPU) V (BLHK) V (DPU) V

Pada Tabel 1.8 di atas dapat dipetakan bahwa Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan

memiliki peran yang sangat penting dalam bidang sanitasi, BLHK memiliki fungsi hulu sampai dengan

hilir dalam pengelolaan sanitasi bidang air limbah dan persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang,

Dinas Pekerja Umum Kabupaten Aceh Tamiang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

pembangunan drainase, namun pada saat ini, pembangunan drainase sedang dalam pemrosesan ahli

fungsi ke Dinas Sumber Daya Air, sehingga Dinas Pekerjaan Umum hanya memiliki tugas dalam

pengadaan sarana sanitasi bidang air limbah.

Page 143: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 13

1.3.4. Ringkasan Eksekutif Kajian Komunikasi dan Media

Kajian Komunikasi dan Pemetaan Media adalah kajian untuk menggambarkan jenis media yang

dapat di akses oleh masyarakat dalam mendapatkan informasi pelayanan sanitasi. Tujuan dalam

melakukan kajian adalah untuk Identifikasi pengalaman dan kapasitas kabupaten dalam advokasi dan

“pemasaran” sanitasi yang mencakup: pemanfaatan media, jenis kegiatan, isu-isu yang diangkat,

khalayak sasaran, dan catatan pembelajarannya. Identifikasi pandangan/penilaian media massa

tentang sanitasi dan PPSP, serta identifikasi peluang kerjasama dengan media massa - Sebagai salah

satu bentuk kegiatan advokasi kepada instansi terkait komunikasi dan pengambil keputusan media

massa, serta masyarakat umum.

Tabel 1.9 Media Komunikasi dan Kerjasama Terkait Sanitasi

No. Komponen Jenis Media

Khalayak Pendanaan Isu yang Diangkat Pesan Kunci Efektivitas

1. Air Limbah Domestik

Billboard Masyarakat umum

APBD

Peran serta masyarakat dalam menggunakan sarana air limbah

Gunakan WC untuk menjaga kebersihan

Efektif

Leaflet Masyarakat umum

APBD

Perilaku hidup bersih dan sehat dalam pengelolaan air limbah rumah tangga

Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan

Efektif

Poster Masyarakat umum

APBD BAB di tempat yang aman Gunakan WC untuk menjaga kebersihan

Efektif

2. Persampahan

Billboard Masyarakat umum

APBD

Menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah

Pakailah sarana tong sampah sementara (TPS)

Efektif

Poster Masyarakat umum

APBD Bersih itu indah Buanglah sampah pada tempatnya

Efektif

Penyampaian informasi komunikasi dalam pelayanan sanitasi bidang Air Limbah dan

Persampahan telah dilaksanakan, pada tabel di atas dapat kita lihat upaya-upaya yang telah

dilaksanakan dalam meningkatkan pengelolaan pelayanan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang,

Kegiatan komunikasi dan kerjasama dengan media perlu dilakukan secara terus menerus sehingga

dapat mendukung terjadinya perubahan perilaku sebagai bagian dari pembangunan sanitasi. Kegiatan

tersebut dilaksanakan oleh intansi terkait sanitasi Dinas Kesehatan dan Bada Lingkungan Hidup dan

Kebersihan Kabupaten Aceh Tamaing.

Penyampaian isu-isu sanitasi dengan pesan kunci memberikan dampak yang positif bagi

masyarakat. Adanya perilaku sebagian masyarakat yang menerima dan melakukan pesan kunci yang

diinformasikan kepada masyarakat, sehingga komunikasi yang dilaksanakan melalui media media

cetak dapat memberikan informasi yang dapat membangun dalam bidang sanitasi.

Page 144: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 14

1.3.5 Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Serta Masyarakat

Peran Serta Masyarakat adalah proses keikutsertaan masyarakat dalam memberikan kontribusi

peran fungsi dan pengaruh terhadap suatu proses kegiatan. Peran serta masyarakat dalam bidang

sanitasi sangat diperlukan dalam meningkatkan akses pelyanan sanitasi. Untuk dapat menggambarkan

seberapa besar peran serta masyarakat sebagai salah pelaku dalam sanitasi dilakukan sebuah kajian

peranserta masyarakat, kajian ini dilaksanakan untuk menggambarkan partisipasi masyarakat,

pelibatan jender, masyarakat berpenghasilan rendah dalam kegiatan/program yang telah dilakukan

oleh berbagai pihak terkait sanitasi dan promosi hygiene dan potensinya dalam pembangunan sanitasi

di Kabupaten. Dalam melakukan berbagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

cara memperbaiki kondisi sanitasi di lingkungannya, beberapa hal yang harus menjadi perhatian di

antaranya adalah bagaimana tingkat perkembangan dan kemajuan suatu desa, kondisi topopgrafi, dan

mata pencaharian.

Masyarakat mempunyai peranan penting dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan dari

dan lingkungannya oleh karena kesehatan di samping merupakan hak juga menjadi kewajiban dan

tanggung jawab setiap orang. Tanggapan atau tafsiran masyarakat mengenai kewajiban dan tanggung

jawab tentang kesehatan masih berbeda-beda, sehingga mempengaruhi keikutsertaan dalam tanggung

jawab dan memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan. Peran serta masyarakat

mempunyai arti yang sangat luas yang pada dasarnya bertolak dari masalah sikap dan perilaku. Peran

serta masyarakat mempunyai lingkup dan tingkatannya sendiri, tergantung dari sudut pandang dan

harapan yang ada mengenai peran serta yang dikehendaki, peran serta dapat bersifat semu, parsial,

dan lengkap. Peran serta semu adalah bentuk peran serta yang bersifat sementara dan sangat jauh

dari yang diharapkan atau tidak disertai dengan kesediaan yang sesungguhnya. Peran serta disebut

parsial bila perilaku yang ditampilkan hanya sebagian saja dari sesungguhnya yang diharapkan, tetapi

dapat juga menjadi lengkap bila sesuai atau mendekati yang diharapkan. Semakin kompleks perilaku

yang kita harapkan semakin sulit kita mendapatkan peran serta yang lengkap karena semakin banyak

pula faktor yang mempengaruhinya.

Program kegiatan sanimas di Kabupaten Aceh Tamiang telah dilaksanakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum Aceh Tamiang pada tahun 2015, kegiatan ini melibatkan masyarakat desa laki-laki

dan perempuan, kegiatan ini memberikan manfaat pada masyarakat desa setempat dalam

mendapatkan akses pengelolaan air limbah domestik, program lainnya yang dilaksanakan berdasarkan

peran serta masyarakat adalah program Tempat Pengelolaan Sampah 3R, program ini bertujuan untuk

dapat memberikan pelayanan persampahan secara langsung terhadap masyarakat, kegiatan ini

dilakasanakan oleh Bada Lingkungan Hidup dan kebersihan yang bekerja sama dengan Satker

Persampahan Dircjen Cipta Kaya Aceh, kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 2015 dengan penerima

manfaat adalah laki-laki dan perempuan, kondisi sarana saat ini belum dapat dimanfaatkan secara

Page 145: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 15

maksimal disebabkan masih dalam tahap pembangunan, program ini akan dikelola secara langsung

oleh masyarakat melalui badan usaha miliki desa yang akan dibimbing oleh Badan Lingungan Hidup

dan kebersihan Kabupaten Aceh Tamaing.

1.3.6 Ringkasan Eksekutif Kajian Sanitasi Sekolah

Kajian sanitasi sekolah dilakukan di 161 Sekolah Dasar (SD) dan 22 Madrasah Ibtidaiyah (MI)

yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang. Untuk perilaku higiene dan sanitasi, dilakukan observasi

langsung pada guru dan dinas pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang. Berdasarkan hasil survei dan

wawancara, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1.10

Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah Dasar/MI Kabupaten Aceh Tamiang

Kondisi Sangat Baik % Baik % Kurang

Baik %

Toilet Guru 82 45% 38 21% 62 34%

Toilet siswa 75 41% 59 32% 49 27%

Fasilitas CTPS 0 0% 134 73% 49 27%

Sarana Air Bersih 51 28% 93 51% 38 21%

Pengelolaan sampah 42 23% 18 10% 123 67%

Drainase 9 5% 31 17% 143 78%

Ketersediaan dana 4 2% 13 7% 167 91%

Pendidikan HS 18 10% 101 55% 64 35%

Dari data kondisi sarana sanitasi, yang perlu mendapat perhatian adalah toilet siswa, toilet guru,

pengelolaan sampah, dan drainase. Hampir di seluruh SD/MI (rata-rata 50%) memiliki permasalahan

dalam pengelolaan air limbah, ketiga hal ini dalam keadaan kurang baik. Sedangkan untuk sarana air

bersih dan fasilitas CTPS, kondisinya sangat baik. 93% memiliki sarana air bersih yang sangat baik.

Sedangkan untuk fasilitas CTPS, terdapat 73% SD/MI yang fasilitasnya sangat baik.

Tabel 1.11

Perilaku Higiene dan Sanitasi

Perilaku Higiene dan Sanitasi

Baik % Kurang

baik %

Cuci tangan pakai sabun

19.158

63%

11.251 37%

Penggunaan toilet/jamban

15.509

51%

14.900 49%

Perilaku buang sampah

10.035

33%

20.374 67%

Page 146: Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Strategi …Pada tahap awal pelaksanaan program penyusunan Buku Putih Sanitasi dan dilanjutkan dengan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh

Lampiran I – Hal. 16

Berdasarkan hasil survei, perilaku cuci tangan pakai sabun masih belum dilaksanakan dengan

baik. 37% siswa masih belum melakukan praktek cuci tangan pakai sabun dengan benar. Sedangkan

untuk penggunaan toilet/jamban sebanyak 51% siswa sudah menggunakan toilet, perilaku ini di dukung

oleh ketersediaan sarana jamban/toilet di sekolah, dan perilaku buang sampah, sebagian besar siswa

sudah melakukannya dengan baik dan benar. Kajian sanitasi sekolah menunjukkan bahwa untuk

permasalahan sarana sanitasi, toilet siswa, toilet guru, dan pengelolaan sampah perlu mendapatkan

perhatian lebih bahkan menjadi prioritas. Sedangkan untuk perilaku, cuci tangan pakai sabun dengan

benar masih perlu digalakkan.