PEMERINTAAH KOTA MATARAM BADAN...
Transcript of PEMERINTAAH KOTA MATARAM BADAN...
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LAKIP) TAHUN 2017
PEMERINTAAH KOTA MATARAMBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
( B P B D )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufiq dan Hidayahnya kepada kita semua, sehingga LAKIP BPBD Kota Mataram ini dapat
kami susun meskipun masih jauh dari sempurna.
Penyusunan LAKIP ini disamping untuk memenuhi kewajiban admnistratif sesuai Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, juga merupakan
wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas BPBD Kota mataram selama kurun waktu tahun
2017. Selain itu, LAKIP ini merupakan pengendalian dan penilaian kinerja aparatur dalam rangka
mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih ( good and clean government ).
Penyusunan LAKIP ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.Dalam LAKIP ini disajikan sekilas Gambaran
Umum Organisasi, kondisi potensi kebencanaan Kota Mataram, Perencanaan ( Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran ) dan Penetapan Kinerja, serta menyajikan capaian kinerja BPBD Kota Mataram dalam
tahun 2017, dilengkapi dengan penyajian Tabel, Gambar kegiatan dan sejumlah Lampiran yang
dipandang perlu untuk disajikan dan diketahui publik.
Meskipun Penyusunan LAKIP BPBD Kota Mataram ini sudah mengacu pada Nomenklatur
yang harus dipedomani, namun kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan.Untuk itu sangat
diharapkan koreksi, saran, masukan untuk penyempurnaan LAKIP tahun berikutnya.
Semoga LAKIP ini bermanfaat untuk perbaikan kinerja tahun mendatang, dan bermanfaat
untuk bahan refrensi Penyusunan LAKIP Kota Mataram.
Mataram, Januari 2018
Kepala Pelaksana
BPBD Kota Mataram,
Ir. Dedy Supriady, SH
Nip: 19630722 199203 1 006
EXECUTIVE SUMMARY
Penyusunan LAKIP BPBD Tahun 2017 merupakan Laporan Akuntabilitas pencapaian kinerja
atas pelaksanaan Program/Kegiatan yang tertuang dalam Renstra, Renja dan dokumen Penetapan
Kinerja BPBD Kota Mataram Tahun 2017.Dalam LAKIP ini diuraikan keberhasilan pencapaian
kinerja sasaran program/kegiatan, terutama Sasaran Strategis beserta Pengukuran Capaian Kinerja
selama Tahun 2017.
Pelaksanaan program dan kegiatan dengan Sasaran Strategis sebagaimana tertuang dalam
dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017, pada hakekatnya merupakan rangkaian atau tahapan
dalam upaya mewujudkan Visi, Misi BPBD Kota Mataram sekaligus Pencapaian Sasaran Strategis
RPJMD 2016-2021.
Dalam Penyusunan LAKIP ini, diuraikan secara sekilas Potensi kebencanaan Kota Mataram,
Gambaran Umum Organisasi dan informasi penting lainnya sbb :
Kota Mataram merupakan salah satu Kabupaten/Kota di NTB sekaligus sebagai Ibukota
Provinsi NTB, secara geografis, geologis, demografis, dan klimatologi masuk dalam zona rawan
bencana. Jenis bencana yang berpotensi terjadi di Kota Mataram antara lain : Banjir/genangan air,
angin kencang/putting beliung, gempa bumi, tsunami/gelombang pasang, tanah longsor, kebakaran,
dan konflik sosial.
Menyadari hal ini dan untuk melaksanakan amanat UU Nomor 24 Tahun 2007, Pemerintah
Kota Mataram membentuk BPBD Kota Mataram dengan Perwal Nomor 20 Tahun 2010 dan telah di
Perdakan dengan Perda Nomor 19 Tahun 2011, dengan Tugas Pokok Menyelenggarakan
Penanggulangan Bencana meliputi Tahap Prabencana, saat Tanggap Darurat dan Pasca bencana.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut BPBD mempunyai fungsi : Pengkordinasian,
Pengkomandoan dan Pelaksana.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, serta potensi kebencanaan di Kota Mataram tersebut,
dengan mengacu pada RPJMD Kota Mataram 2016-2021, BPBD menetapkan Visi “Terdepan Dalam
Penanganan Bencana”. Untuk mewujudkan Visi tersebut telah dirumuskan 4 Misi, 9 Tujuan, 37
Sasaran yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan.
Dari sejumlah sasaran yang direncakan, dalam tahun anggaran 2017 dipilih beberapa sasaran yang
ditetapkan sebagai sasaran strategis dalam program unggulan BPBD yaitu :
(1) Terbentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana Kota Mataram.
(2) Terbentuknya Forum (PRB) Pengurangan Resiko Becana Kota Mataram
(3) Tersusunnya Peta Lokasi Rawan Bencana Kota Mataram.
(4) Tersedianya Brosur / Pamflet Info Bencana.
(5) Tersedianya Stiker Peringatan/Siaga Bencana
(6) Tersedianya Baliho Peringatan Bencana
(7) Tersuluhnya siswa/i sekolah.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi BPBD dalam Tahun Anggaran 2017
mendapat alokasi Anggaran Belanja Langsung dari dana APBD Kota Mataram sebesar
Rp.2.966.680.574,- dengan rincian Program/Kegiatan sbb :
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi : 13 Kegiatan, dengan alokasi dana
sebesar Rp. 2.363.425.784,--
(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi : 6 Kegiatan, dengan alokasi
dana sebesar Rp. 76.373.290,--
(3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan : 1 Kegiatan, alokasi dananya sebesar Rp.
21.000.000,--
(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
meliputi : 2 Kegiatan, dengan alokasi dana sebesar Rp. 1.401.500,-
(5) Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial, meliputi : 2 Kegiatan, dengan
alokasi dana sebesar Rp. 46.650.000,-
(6) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Koban Bencana Alam, meliputi : 6 Kegiatan,
dengan alokasi dana sebesar Rp. 457.830.000,--
Dari keenam program tersebut, program ke enam merupakan program/kegiatan unggulan
BPBD yang diarahkan untuk mewujudkan sasaran Strategis, yang direpresentasikan dalam dokumen
Penetapan Kinerja BPBD Kota Mataram Tahun 2017.
Adapun realisasi penyerapan anggaran Belanja Langsung Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.
2.943.513.802 (99,22%), dengan rincian sbb :
No. Uraian Pagu Anggaran
(Rp). Realisasi
(Rp.) Capaian kinerja
input
1. Prog. Pelayanan Administrasi Perkantoran : 13 Kegiatan
2.363.425.784,-- 2.350.760.062,- 99,46%
2. Prog. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, : 6 Keg.
76.373.290,-- 75.670.390,- 99,08%
3. Prog. Peningkatan Disiplin Aparatur, : 1 Kegiatan
21.000.000,-- 21.000.000,- 100%
4. Prog. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, : 2 Kegiatan
1.401.500,-- 1.401.500,- 100%
5. Prog. Perbaikan Perumahan akibat bencana alam/sosial
46.650.000,-- 46.486.100,- 99,65%
6. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Koban Bencana Alam, : 6 Kegiatan
457.830.000,-- 448.195.750,- 97,90%
TOTAL :.....………………….. 2.966.680.574,-- 2.943.513.802,- 99,22%
Gambar : 3
Kurve Pagu Anggaran dan Realisasi T.A. 2017
( dalam Ratusan Juta Rp. )
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
Prog. I Prog. II Prog.III Prog.IVProg. V
Prog. VIProg.VII
Pagu
Realisasi
Sedangkan capaian kinerja sasaran strategis dalam Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat
dalam table berikut :
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6
1. Terbentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Becana Kota Mataram
Adanya dokumen hasil koordinasi
1 dok 1dok 100
2. Terbentuknya Forum (PRB) Pengurangan Resiko Becana Kota Mataram
Adanya dokumen hasil (PRB) Pengurangan Resiko Becana Kota Mataram
1 dok 1dok 100
3. Tersusunnya Peta Lokasi Rawan Bencana Kota Mataram
Jumlah Peta Lokasi Rawan Bencana Kota Mataram
20 lbr 20 lbr 100
4. Tersedianya Brosur / Pamflet Info Bencana
Jumlah Brosur / Pamflet Info Bencana
850 lbr 850 lbr 100
5. Tersedianya Stiker Peringatan/Siaga Bencana
Jumlah Stiker Peringatan/Siaga Bencana
1250 lbr 1250 lbr 100
6. Tersedianya Baliho Peringatan Bencana
Jumlah Baliho Peringatan Bencana
2 bh 2 bh 100
7. Tersuluhnya siswa/i 1. Jumlah siswa/i 2. Frekuensi
800 org 20 kali
800 org 20 kali
100 100
Berdasarkan uraian diatas, dapat direkomendasikan hal-hal sbb :
1. Penambahan jumlah personil yang proporsional sesuai kulifikasi yang dibutuhkan.
2. Pengadaan sarana / prasarana perkantoran dan operasional lapangan.
3. Peningkatan persediaan logistik dan bahan/material untuk keperluan tanggap darurat dan
penanganan pasca bencana.
4. Pembinaan terhadap personil, Diklat Teknis Penanggulangan Bencana bagi Aparatur/TRC
dan Relawan.
5. Bimtek/Koordinasi Perencanaan, Peningkatan Waskat disetiap Unit Kerja.
6. Penambahan personil bersertifikasi.
Melalui LAKIP BPBD Kota Mataram tahun 2017 ini, diharapkan dapat menjadi bahan kajian
dan evaluasi untuk perbaikan kinerja tahun mendatang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..………………………………………………………………………….....… i
EXECUTIVE SUMMARY …………………………………………………………….....………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….………. iii
DAFTAR TABEL ...……………………………………………………………………….………….. iv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….…………………………………. v
BAB I PENDAHULUAN ……………………………..………………………………………….. 1
1.1. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………… 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ………………………………………..………………. 2
1.3. GAMBARAN UMUM ORGANISASI …………....………………………….…... 2
1.3.1. Struktur Organisasi …………………………………………………….... 2
1.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi ………………………………………………… 3
1.3.3. Sumber Daya ……………………………………………………………... 6
1.4. Potensi Kebencanaan Kota Mataram .......…………………………………….. 10
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………………… 13
2.1. PERENCANAAN ………………………………………………………………… 13
1.1.1. VISI BPBD Kota Mataram ……………………………………………. 13
1.1.2. Misi ....………………….…………………………………………..…… 14
1.1.3. Tujuan …………………………………………………………………... 14
1.1.4. Sasaran Kegiatan dan Sasaran Strategis ………………………….. 15
2.2. PENETAPAN KINERJA ………………………………………………….……… 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………………………..…… 18
3.1. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS ………………………………………. 18
3.2. PENGUKURAN KINERJA ………………………………………………………. 21
BAB IV PENUTUP …..……………………………………………………………………………. 27
4.1. KESIMPULAN …………………………………………………………………….. 27
4.2. REKOMENDASI ………………………………………………………………….. 28
LAMPIRAN – LAMPIRAN ...…………………………………………………………………………
Lampiran : 1 Bagan Struktur Organisasi BPBD Kota Mataram ………………………………
Lampiran : 2 Data Kejadian bencana tahun 2017 ...............…………………………………..
DAFTAR TABEL
Tabel : 1 Komposisi Pendidikan PNS, BPBD Kota Mataram .……………………………………….. 5
Tabel : 2 Kepangkatan PNS, Lingkup BPBD Kota Mataram ..………………………………………. 5
Tabel : 3 Sarana Penunjang BPBD Kota Mataram …………………………...…………………………. 6
Tabel : 4 Logistik Penanggulangan Bencana ………………………………………………..……………. 9
Tabel : 5 Peralatan Penanggulangan Bencana BPBD Kota Mataram ....………….…………….. 9
Tabel : 6 Capaian Target Kinerja dan Keuangan BPBD Kota Mataram TA.2017 ……...……. 18
Tabel : 7 Pengukuran Kinerja SKPD ………………………………………………………....………………. 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar : 1 Potensi Gempa dan Tsunami ……………………………………………………………… 11
Gambar : 2 Peta Rawan Bencana Kota Mataram …………………………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sejak bergulirnya era reformasi, tuntutan pelaksanaan good govermance dan clean
governance makin hari makin menguat, lebih-lebih dengan makin maraknya kasus korupsi
diberbagai lini birokrasi dari pusat sampai daerah. Banyaknya oknum pejabat yang tersangkut
korupsi baik dijajaran Eksekutif, Legislatif bahkan di jajaran Penegak Hukum sendiri
menjadikan tuntuan Penyelenggaraan Pemerintah yang bersih, transparan dan akuntabel
makin mengkristal ditengah masyarakat. Kinerja Aparatur dan Instansi Pemerintah tidak lagi
sekedar harapan, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan yang superurgen dan fundamental
dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Atas dasar itulah Pemerintah Pusat
mengeluarkan berbagai regulasi yang berkaitan dengan upaya perbaikan kondisi bangsa kita
termasuk melalui reformasi birokrasi.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, untuk memenuhi harapan masyarakat dalam
upaya merelaisasikan good govermance, Pemerintah Pusat melalui (Inpres) Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah, mewajibkan setiap Unsur Penyelenggara
Negara dari Pusat sampai Daerah untuk menetapkan target kinerja dan melakukan
pengukuran kinerja yang telah dicapai setiap tahunnya.
BPBD Kota Mataram yang merupakan salah satu SKPD di lingkup Jajaran Pemerintah
Kota Mataram juga berkewajiban menetapkan Target Kinerja dan melakukan Pengukuran
Kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah
( LAKIP ).
Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPBD Kota Mataram menyusun
LAKIP Tahun 2017 sebagai bentuk pertanggung jawaban atas pelaksanaan Program dan
Kegiatan yang tertuang dalam DPA SKPD, kepada pemberi amanat dan para pemangku
kepentingan.
Target Kinerja BPBD Kota Mataram tahun 2017, sebagaimana dirumuskan dalam
dokumen Penetapan Kinerja 2017, merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Strategis yang tertuang dalam Renstra BPBD 2016-2021 dan Renja 2017. Maka untuk
mendorong peningkatan kinerja Instansi Pemerintah, dipandang perlu melakukan pengukuran
pencapaian kinerja setiap SKPD sekaligus sebagai media evaluasi kinerja dan efektifitas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan LAKIP BPBD Kota Mataram adalah disamping memenuhi
ketentuan administratif Peraturan Perundangan yang berlaku, juga sebagai bentuk
pertanggung jawaban kepada pemberi amanah dan masyarakat atas pengelolaan anggaran
dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi BPBD sekaligus
mewujudkan Visi, Misi Kota Mataram.
Adapun Tujuan penyusunan LAKIP ini adalah untuk melakukan evaluasi pencapaian
kinerja kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan, selanjutnya
sebagai bahan refrensi dalam pengambilan kebijakan untuk perbaikan kinerja di masa
mendatang.
1.3. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
1.3.1. Struktur Organisasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 20 Tahun 2010 tanggal 25
Nopember 2010 dan telah di Perdakan dengan Perda Nomor 19 Tahun 2011,
termasuk dalam katagori Type A dengan Susunan Organisasi sbb :
1. Kepala
2. Unsur Pengarah
3. Unsur Pelaksana
Kepala BPBD Kota Mataram dijabat secara rangkap (ex-officio) oleh Sekretaris
Daerah Kota Mataram. Sedangkan Unsur Pengarah terdiri dari unsur Instansi
Pemerintah terkait, masyarakat profesional dan ahli, yang keanggotaannya ditetapkan
dengan Keputusan Walikota Mataram sesuai peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya Unsur Pelaksana memiliki 14 Jabatan Struktural terdiri dari 1
(satu) Jabatan Eselon IIb, 4 jabatan Eselon IIIb, dan 9 jabatan Eselon IVa. Dengan
demikian pola struktur atau susunan organisasi Unsur Pelaksana BPBD Kota Mataram
terdiri dari :
1. Kepala Pelaksana
2. Sekretaris, membawahi 3 (tiga ) Sub Bagian.
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Perencanaan
- Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahi 2 (dua) Seksi.
- Seksi Pencegahan
- Seksi Kesiapsiagaan
4. Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi 2 (dua) Seksi.
- Seksi Tanggap Darurat
- Seksi Logistik
5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahi 2 (dua) Seksi.
- Seksi Rehabilitasi
- Seksi Rekonstruksi
Bagan Struktur Organisasi BPBD Kota Mataram selengkapnya dapat dilihat pada (
Lampiran: 1 ).
1.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi.
❖ BPBD Kota Mataram mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam :
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penannggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat,
rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara;
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana dan peta
evakuasi rawan bencana;
d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. Melaporkan pennyelenggaraan penanggulanngan bencana kepada Walikota
setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana;
f. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
g. Mempertanggungjawabkan pengggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
h. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
❖ Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, BPBD Kota Mataram
mempunyai fungsi :
a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindaak cepat dan tepat, efektif dan efisien;
dan
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan menyeluruh.
❖ Kepala Pelaksana
(1) Kepala Pelaksana mempunyai tugas pokok membantu Kepala BPBD dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi unsur pelaksana BPBD sehari-hari dan
melaksanakan penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi prabencana,
saat tanggap darurat dan pasca bencana.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala
Pelaksana mempunyai fungsi :
a. Perumusan dan penetapan Visi, Misi dan Rencana Strategis serta Program
Kerja Badan.
b. Perumusan Kebijakan Tehnis dibidang Penanggulangan Bencana.
c. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan, RKA/DPA, dan
Penetapan Kinerja BPBD.
d. Pelaksanaan fungsi koordinasi, pengkomandoan dan pelaksana dibidang
penanggulangan bencana.
e. Penyelengaran pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta
fasilitasi dibidang pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat,
rehabilitasi dan rekonstruksi, logistik dan peralatan.
f. Penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas
Badan dengan instansi terkait.
g. Pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain baik instansi Pemerintah, Lembaga
Organisasi Swadaya Masyarakat dan atau swasta.
h. Pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup BPBD.
i. Pengkordinasian pengelolaan ketatausahaan BPBD.
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang Penanggulangan Bencana
Daerah.
k. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Kepala Badan.
l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.3. Sumber daya.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPBD Kota mataram tersebut
saat ini ditunjang dengan sumber daya yang dapat digambarkan sbb :
1) Sumber Daya Manusia :
Jumlah Pegawai yang ada pada BPBD Kota Mataram 30 orang Pegawai
Negeri Sipil, 18 orang tenaga kontrak, Serta 51 orang anggota Tim Reaksi Cepat
yang juga berstatus tenaga kontrak.
Komposisi dan jumlah Pegawai Negeri Sipil pada BPBD Kota Mataram
berdasarkan tingkat pendidikan dan kepangkatan dapat dilihat dalam tabel berikut
ini :
Tabel : 1:
Komposisi Pendidikan PNS BPBD Kota Mataram.
No. TK. Pendidikan Jumlah Prosentase Ket
1 Pasca Sarjana (S2) 4 13,33 %
2 Sarjana (S1) 15 50,00 %
3 Sarjana Muda - -
4 SLTA 10 33,34%
5 SLTP -
6 SD 1 3,33
JUMLAH 30 100 %
Sumber : BPBD Kota Mataram
Tabel : 2
Kepangkatan PNS, lingkup BPBD Kota Mataram,
N0 Golongan A b c d Jumlah
1 IV 5 0 1 0 6
2 III 1 5 2 9 17
3 II 1 2 1 2 6
4 I 0 0 1 0 1
JUMLAH 30
Sumber : BPBD Kota Mataram
Berdasarkan deskripsi tabel diatas, terlihat bahwa struktur organisasi
memang terlihat cukup ramping, namun jumlah personil masih relatif kecil.
Sementara itu dari sisi komposisi rasio personil biasa (staf) dengan pejabat
struktur belum memadai, dimana dari jumlah PNS yang ada sebanyak 30 orang,
14 orang (46,67%) Pejabat Struktural, sedangkan 16 orang (53,33%) adalah staf,
sehingga para kepala seksi dan kepala sub bagian belum terdistribusikan staf
secara merata .
Sedangkan anggota Tim Reaksi Cepat ( TRC ) sebanyak 60 orang yang
ada saat ini, secara kuantitas dipandang cukup untuk melaksanakan tugas-tugas
teknis tertentu sesuai kebutuhan dalam penanganan bencana antara lain
membantu evakuasi/penyelamatan korban, penyiapan sarana penampungan
sementara, distribusi bantuan logistik dan tugas lapangan lainnya, namun secara
kualitas masih membutuhkan peningkatan keahlian/kemampuan teknik
penanggulangan bencana.
2) Sarana Penunjang.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas BPBD dalam menunjang program
pembangunan Kota Mataram, sementara ini didukung oleh sarana dan prasarana
Perkantoran maupun Sarana Penanggulangan Bencana baik yang bersumber
dari dana APBD Kota Mataram maupun bantuan dari Pemerintah Pusat
sebagaimana terlihat dalam data terlampir
Tabel : 3
Sarana Penunjang BPBD Kota Mataram
Per : 31 Desember 2017
No Jenis Merk/Type Juml Sat Kondisi Asal Perolehan
1 Kendaraan Roda 4 Station Wagon 4 Unit Baik Bantuan BNPB Jakarta
2 Kendaraan roda 2 Honda Supra X 12 Unit Baik Pengad 2011
3 Kendaraan roda 2 Triil 3 Unit
Baik Bantuan BNPB Jakarta
4 Kendaraan roda 2 Tiger 3 Unit Baik Pengad 2012
5 Televisi Polytron PSUV81 1 unit Baik Pengad 2011
6 Rak TV Olympic 1 unit Baik Pengad 2011
7 Komputer Samsung 2 unit Baik Pengad 2011
8 Meja komputer Oggi 2 Unit Baik Pengad 2011
9 Mesin Ketik Brohter 2000 DLX 2 Unit Baik Pengad 2011
10 Meja Biro Tikblok kaca 1 Unit Baik Pengad 2011
11 Lemari Arsip Kayu 4 unit Baik Pengad 2011
12 Meja kerja Kayu ½ biro 10 unit Baik Pengad 2011
13 Korsi kerja Kayu/busa 10 unit Baik Pengad 2011
14 Korsi lipat Besi/busa 10 unit Baik Pengad 2011
15 Korsi Pimpinan Besi/busa 1 unit Baik Pengad 2011
16 Pesawat telephon Sahitel 1 unit Baik Pengad 2011
17 Faximilli Panasonic 1 unit Baik Pengad 2011
18 Laptop Thosiba Sat.L.745 1 unit Baik Pengad 2011
19 Handycam Sony 1 Unit Baik Pengad 2011
20 Camera Digital Sony 1 Unit Baik Pengad 2011
21 Proyektor/LCD Focus 1 unit Baik Pengad 2011
22 Laptop HP 2 Unit Baik Pengad 2012
23 Brankas Tiger 1 Unit Baik Pengad 2012
24 Printer Canon MP 258 1 Unit Baik Pengad 2012
25 Meja Rapat Kayu 4 unit Baik Pengad 2012
26 Korsi Rapat Besi/busa 10 unit Baik Pengad 2012
27 Wereles TOA 1 unit Baik Pengad 2012
28 Microphone dinamic TOA 1 unit Baik Pengad 2012
29 Korsi Rapat Besi/busa 10 unit Baik “
30 Wereles TOA 1 unit Baik “
31 Microphone dinamic TOA 1 unit Baik “
32 Layar OHV 1 unit Baik “
33 Kendaraan Roda 4 Panther/Pick Up 1 unit Baik “
34 Sepeda Motor Honda
Blade/Repsol 3 unit Baik Pengad. 2013
35 Genset Honda GX 160 1 unit Baik “
36 Filling kabinet Brother 5 unit Baik “
37 Lemari Kayu Super furniture 2 unit Baik “
38 Papan visual 1 unit Baik “
39 Overhead projektor Infocus In 105 2 unit Baik “
40 Kursi Rapat Chitose 20 unit Baik Pengad. 2013
41 Kipas Angin Maspion F 168S 3 unit Baik “
42 Televisi Polytron 1 unit Baik “
43 Megaphone TOA 2 unit Baik “
44 Komputer PC Lenovo 1 unit Baik “
45 Laptop Acer 2 unit Baik “
46 Printer Canon MP 237 3 unit Baik “
47 Kursi Kerja Pjb
Eselon III Indachi 4 unit Baik “
48 Meja Kerja Pjb
Eselon II “ 1 unit Baik Pengad. 2016
49 Meja Kerja Pjb
Eselon IV “ 16 unit Baik “
50 Meja Tamu “ 2 unit Baik “
Ruangan Biasa
51 Mesin Absensi Solution 2 unit Baik “
52 Mesin Kompresor 1 unit Baik “
Dari data tesebut terlihat bahwa sarana / prasarana aparatur sudah cukup
baik dari segi kuantitas maupun kualitas, namun masih ada sarana pendukung
yang masih dibutuhkan guna menunjang kinerja BPBD. Oleh karena itu untuk
peningkatan kapasitas kelembagaan terutama menunjang pelayanan administrasi
perkantoran yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam
pelaksanaan tugas pokok BPBD masih membutuhkan tambahan sarana
mobilitas, peralatan dan perlengkapan kantor lainnya. Gedung Kantor baru
selesai dibangun Akhir Tahun 2013 dari dana APBN, dan mulai ditempati awal
Tahun 2014, namun Kondisi Gedung belum dilengkapi dengan fasilitas
pendukung lainnya seperti barak anggota, penataan halaman dll. Sementara
Ruang Rapat yang ada sekarang masih kurang representatif untuk menampung
peserta Rapat Koordinasi yang melibatkan banyak stackholder. Demikian pula
gudang logistik dan peralatan yang sudah dibangun juga masih belum mencukupi
untuk menyimpan logistik dan peralatan.
Berdasarkan karakteristik wilayah dan potensi bencana yang ada di Kota
Mataram, maka kebutuhan sarana/fasilitas penunjang untuk Penanggulangan
Bencana baik dalam rangka melakukan pencegahan, pengurangan resiko
bencana, mitigasi bencana, peringatan dini, kesiapsiagaan pada Pra Bencana,
maupun pencarian, pertolongan dan evakuasi, pemulihan darurat saat terjadi
bencana, serta rehabilitasi dan rekonstruksi pada pasca bencana, diperlukan
tambahan sarana dan fasilitas penunjang yang memadai. Khususnya pada saat
tanggap darurat kebutuhan peralatan yang tepat, jumlah dan spesifikasinya dapat
tersedia dengan cepat untuk melakukan pencarian, pertolongan dan evakuasi
menjadi sangat penting, agar tujuan penaggulangan bencana untuk
penyelamatan dan mengurangi penderitaan korban dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
Tabel : 4
Logistik Penanggulangan Bencana
No Jenis Stock awal Pengadaan
/Sumbangan
Terpakai / disalurkan
Sisa Stock
Asal Perolehan
1 Paket Pangan 0 Pkt 330 Pkt 330 pkt 0 Pkt APBD (pengadaan)
2 Karung plastik Lbr 1000 Lbr 1000 lbr 0 lbr APBD (pengadaan)
3 Tikar Plastik 50 Lbr 200 Lbr 50 Lbr 200 Lbr APBD (pengadaan)
4 Masker 2.500 Bh 2.500 Bh 0 bh 5000 bh APBD (pengadaan)
5 Kantong mayat 20 Lbr 0 Lbr 0 lbr 20 lbr APBD (pengadaan)
6 Alat Dapur 20 Pkt 0 Pkt 0 Pkt 20 Pkt Hibah BNPB
7 Terpal 0 Lbr 50 Lbr 50 lbr 0 lbr APBD (pengadaan)
8 Kompor Serbaguna 100 Bh 0 Bh 0 bh 100 bh Hibah BNPB
Tabel : 5
Peralatan Penanggulangan Bencana
BPBD Kota Mataram
No Jenis Merk/Type Juml Sat Kondisi Keterangan
1 Kendaraan Roda 4 Ford Ranger 1 Unit Baik 2013
2 Kendaraan Roda 2 Kawasaki 4 Unit Baik 2013-2014
3 Kendaraan Roda 4 Isuzu Panther 3 Unit Baik 2014
4 Perahu Karet Silinger 1 Unit Baik 2013
5 Perahu Polyethylene
BNPB 4 Unit
Baik 2013 - 2014
6 Mesin perahu kap 9.8 PK
Tohatsu 4 Unit
Baik 2013 - 2014
7 Modullar Office BNPB 1 Unit Baik 2014
8 Pelampung BNPB 24 Unit Baik 2014
9 Tongkat Dayung 16 Unit Baik 2014
10 Mesin Apung Honda 1 Unit Baik 2014
11 Pelampung Pompa BNPB 2 Unit Baik 2014
Total 61
Dari tabel peralatan penangggulangan bencana tersebut, terdapat satu unit speedboat (
mutasi dari Kesbangpol ), kondisinya kurang menunjang untuk pengamanan potensi bencana
sepanjang 9 km pantai meninting hingga mapak. Untuk itu perlu dipertimbangkan untuk
pengadaan speedboat baru guna menunjang pelaksanaan penyelamatan / evakuasi korban
dilaut.
Karung plastik disiapkan untuk mengantisipasi potensi banjir / genangan air, gelombang
pasang, terutama dalam menghadapi musim penghujan yang kerap memerlukan penanganan
segera untuk meminimalisir dampaknya.
Sedangkan paket pangan dan paket logistik lainnya baik yang bersumber dari
pengadaan APBD Kota Mataram maupun bantuan disiapkan sebagai buffer stock untuk
mengantisipasi pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana baik ditempat penampungan
sementara maupun yang ditampung dirumah penduduk lainnya.
Ditinjau dari Peraturan Kepala BNPB Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Standarisasi Peralatan Penanggulangan Bencana, maka sarana / prasarana Penanggulangan
Bencana yang dimiliki BPBD Kota Mataram saat ini masih belum memadai untuk menunjang
pelaksanaan tugas Penanggulangan Bencana dengan tingkat kerawanan yang cukup tinggi.
Demikian pula dengan kebutuhan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban
bencana, masih jauh dari kebutuhan buffer stock sebanyak 4% dari jumlah penduduk, yang
disayaratkan sesuai Peraturan Kepala BNPB Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman
Standarisasi Logistik Penanggulangan Bencana.
1.4. POTENSI KEBENCANAAN KOTA MATARAM.
Kota Mataram yang merupakan salah satu Kota/Kabupaten di Prop. NTB termasuk
dalam zona rawan bencana. Dari 14 jenis bencana yang ada di Indonesia, 8 jenis berpotensi
terjadi di Kota Mataram antara lain : Banjir/genangan air, gempa bumi, tsunami, gelombang
ekstrim & abrasi pantai, angin kencang/puting beliung (cuaca ekstrim), kebakaran,
epidemi/wabah penyakit dan konflik sosial.
Potensi bencana ini tentu dipengaruhi oleh kondisi geografis, tofografi, geologis,
klimatologi, demografi dan factor tektonik wilayah NTB dan Indonesia umumnya.
Secara umum wilayah NTB dipengaruhi oleh tumbukan antara lempeng Hindia
Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia ( proses penunjaman / subduksi ) yang
berjalan lambat namun menerus dengan kecepatan beberapa cm/tahun. Selama proses ini
berlangsung, terdapat ancaman bencana alam geologi yang harus kita hadapi seperti gempa
bumi, tsunami, letusan gunung api dan gerakan tanah sebagai siklus alamiah. Itulah sebabnya
NTB diapit oleh dua system kegempaan, yaitu dari sebelah utara berupa sesar naik busur
belakang (back arc) di Laut Flores, dan dari sebelah selatan berupa sesar naik busur depan
(force arc) pada zona subduksi di Samudera, sebagaimana terlihat pada Gambar dibawah:
Gambar :1
Potensi Gempa dan Tsunami
Secara geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116 04’-116 10’ Bujur Timur, dan
08 33’-08 38’ Lintang Selatan, dengan kondisi tofografi 75,9% merupakan hamparan dataran
rendah dan sedang, dan sebagian lain berada pada ketinggian 50 meter diatas permukaan
laut. Daerah datar-landai berada di bagian barat dan selatan serta agak tinggi bergelombang di
bagian timur, sehingga potensi rawan genangan/banjir cendrung berada pada wilayah selatan
dan barat.Selain itu, Kota Mataram yang dialiri empat Sungai Utama yaitu, Sungai Jangkok,
Sungai Ancar, Sungai Brenyok dan Sungai Midang disamping sebagai sumber daya air, juga
berpotensi mengakibatkan banjir dan longsor.
Dari aspek geologi, satuan batuan termuda di wilayah Kota Mataram adalah Qa
Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut dan pecahan koral. Kota
Mataram termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang merupakan
bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat. Selain itu diselat
Lombok ternyata terdapat patahan sesar yang berpotensi menimbulkan gempa dan
tsunami.Berdasarkan kondisi tektonik dan kondisi geologi ini Kota Mataram termasuk dalam
zona rawan Gempa bumi dalam tingkat kerawanan sedang-tinggi sekaligus berpotensi
terjadinya tsunami.
Dari sisi klimatologi Kota Mataram termasuk daerah beriklim trofis, dengan tingkat
curah hujan rata-rata sebesar 1.256,66 mm/tahun, dan curah hujan tertinggi tercatat pada
bulan Desember-Januari. Dalam beberapa tahun terakhir tercatat beberapa kejadian angin
kencang/puting beliung, pohon tumbang, banjir/genangan air, dan gelombang pasang akibat
cuaca ekstrim yang taerjadi dalam masa musim seperti ini. Sedangkan dalam musim kemarau
Kota Mataram dihadapkan dengan ancaman kebakaran yang dalam beberapa tahun terakhir
ini juga masih berpotensi terjadi sehubungan dengan dinamika perkembangan pembangunan
terutama di daerah Permukiman Kumuh, Sarana Prasarana Umum, Perkantoran dan Ruko
yang kurang memperhatikan syarat keamanan dari bahaya kebakaran.
Sementara itu, sebagai Ibu Kota Provinsi NTB, Kota Mataram yang dihuni oleh
penduduk yang sangat hetrogen dengan berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, budaya,
politik, pendidikan dan berbagai latar belakang kehidupan lainnya, tentu sangat berpotensi
terjadinya konflik interest yang bermuara pada konflik sosial yang lebih luas.
Semua itu merupakan permasalahan Kota Mataram yang memerlukan perhatian dan
pemecahan melalui sentuhan Kebijakan dan Strategi yang dijabarkan dalam Program dan
Kegiatan baik Lintas SKPD Maupun Pemberdayaan Pranata lokal yang berbasis kemitraan
dan kemanusiaan sesuai amanat Pembukaan UUD 1945 dan UU RI Nomor 24 Tahun 2007.
Gambar : 2
Peta Rawan bencana Kota Mataram
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. PERENCANAAN.
2.1.1. VISI BPBD Kota Mataram.
Sebagai SKPD di jajaran Pemerintah Kota Mataram yang dibentuk
berdasarkan Perwal Nomor 20 Tahun 2010, maka Badan Penanggulangan Bencana
Daerah ( BPBD ) Kota Mataram sebagaimana SKPD lainnya berkewajiban menyusun
Rencana Strategis ( RENSTRA ) SKPD yang memuat analisis isu-isu strategis, visi,
misi, tujuan dan sasaran, strategi, arah kebijakan, kebijakan umum, program dan
kegiatan BPBD Kota Mataram selama lima tahun, tentu dengan mengacu pada RPJMD
Kota Mataram, selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan BPBD.
Dalam menyusun Perencanaan, BPBD Kota Mataram juga
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah diuraikan diatas, seperti Gambaran
Umum Organisasi, Potensi Kebencanaan Kota Mataram, tuntutan kebutuhan
pelayanan Penanggulangan Bencana dan berbagai pengalaman kejadian bencana
yang terjadi selama ini di Kota Mataram.
Dengan mengacu pada Visi Pembangunan Kota Mataram Tahun 2016-2021
yaitu “ Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”,
maka untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPBD Kota Mataram
sebagai lembaga yang melaksanakan penanggulangan bencana, melalui fungsi
pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksana, maka rumusan Visi yang
dipandang aspiratif mengakomodir berbagai aspek diatas dan telah ditetapkan
sebagai Visi BPBD Kota Mataram adalah :“TERDEPAN DALAM PENANGANAN
BENCANA”.
Rumusan Visi BPBD Kota Mataram ini mencerminkan komitment yang kuat
dari lembaga BPBD Kota Mataram berserta segenap jajarnnya untuk menjadi lembaga
yang handal, profesional, maju, cepat, tepat dan tanggap dalam penanggulangan
bencana, dengan memberdayakan semua potensi sumber daya yang ada, baik sumber
daya lokal, bantuan Pemerintah Pusat, Provinsi maupun bantuan pihak
ketiga/swasta/masyarakat, tanpa mengabaikan sendi-sendi dasar kehidupan sosial
masyarakat/budaya setempat (tetap menghargai budaya lokal ).
Pencapaian Visi BPBD dalam penanggulangan bencana ini menjadi sangat
penting Sebab dampak bencana yang diakibatkan oleh faktor alam maupun non alam,
yang dapat menimbulkan korban jiwa, harta, kerusakan lingkungan, dan dampak
psikologis, dalam kondisi tertentu dapat menghambat proses pembangunan nasional
dan daerah, sehingga dengan Pencapaian Visi BPBD ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang proporsional dalam upaya mewujudkan Visi Pembangunan Kota
Mataram.
2.1.2. Misi.
Untuk merealisasikan Visi tersebut diatas diperlukan langkah-langkah yang
menggambarkan tindakan atau upaya yang harus dilakukan dan dapat dicapai dalam
periode tertentu yang dijabarkan dalam bentuk rumusan Misi.
Rumusan Misi ini selanjutnya menjadi acuan dalam merumuskan tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan BPBD
dalam peridode tertentu.
Berdasarkan Visi tersebut diatas, sesuai tugas pokok dan fungsi BPBD, maka
Misi yang dirumuskan sbb :
a. Meningkatkan kerlancaran administrasi
b. Mendorong keterpaduan dalam mengantisipasi bencana.
c. Membangun keterpaduan dalam penanggulangan bencana.
d. Menjalin keterpaduan dalam penanganan pasca bencana.
2.1.3. Tujuan.
Tujuan yang ingin dicapai berkenaan dengan visi dan misi di atas adalah :
1. Meningkatkan Efektifitas Administrasi Kepegawaian & Perlengkapan.
2. Meningkatkan Kualitas perencanaan.
3. Meningkatkan Efektifitas Administrasi Keuangan.
4. Meningkatkan Itensitas Dan Efektifitas Pencegahan dan Antisipasi Bencana.
5. Meningkatkan Itensitas Kesiapsiagaan Tehadap Ancaman Bencana.
6. Meningkatkan Aksesibilitas Dan Efektifitas Penanganan Bencana.
7. Meningkatkan Integritas Dan Efektifitas Penyediaan Dan Pendistribusian Logistik.
8. Meningkatkan Efektifitas Penanganan/Rehabilitasi Pasca Bencana.
9. Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Penanganan/Rekonstruksi Pasca Bencana.
Dalam konteks pelaksanaan program/kegiatan Tahun 2017 ini, dari Sembilan
Tujuan yang dirumuskan dalam Renstra BPBD, Tujuan 4 s/d 9 merupakan tujuan
utama yang berkaitan langsung dengan Sasaran Strategis dan IKU RPJMD Kota
Mataram, namun demikian kontribusi rumusan tujuan lainnya tidak dapat dinafikan
dalam mendukung pencapaian tujuan utama.
2.1.4. Sasaran Kegiatan dan Sasaran Strategis.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas ditetapkan Sasaran Kegiatan
sebagai berikut :
a). Sasaran diunit Kesekretariatan sbb :
1. Tersedianya Dokumen Kepegawaian.
2. Tersedianya Sarana Dan Prasarana Kerja Perkantoran.
3. Tersusunnya Renstra, Renja, RKTdan IKU BPBD.
4. Tersesusunnya LAKIP dan data LPPD.
5. Tersusunnya SOP.
6. Tersusunnya RKA/DPA BPBD.
7. Tersusunnya Laporan Bulanan dan Semesteran.
8. Terbinanya Staf Administrasi Keuangan.
b). Sasaran dibidang Pencegahan dan kesiapsiagaan sbb :
1. Terbentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana Tingkat Kota Mataram.
2. Terbentuknya Forum (PRB) Pengurangan Resiko Becana Kota Mataram
3. Tersusunnya Peta Lokasi Rawan Bencana Kota Mataram
4. Tersedianya Brosur / Pamflet Info Bencana.
5. Tersedianya Stiker Peringatan/Siaga Bencana
6. Terpasangnya baliho kewaspadaan bencana.
7. Tersuluhnya masyarakat
c). Sasaran dibidang Kedaruratan dan Logistik sbb :
1. Tersusunnya Kebijakan, Strategi dan Program Tanggap Darurat/ Pengerahan
Logistik Penanggulangan Bencana ( Perencanaan Kontinjensi ).
2. Terbentuknya Tim Reaksi Cepat.
3. Tersusunnya Hasil Kajian Terhadap Lokasi Kerusakan dan Sumber Daya serta
kebutuhan pemulihan darurat.
4. Tersusunnya Hasil Kajian untuk Menentukan Status Keadaan Darurat Bencana.
5. Tersusunnya Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Tanggap
Darurat.
6. Terbangunnya fasilitas pemulihan darurat bencana.
7. Tersedianya tempat penampungan sementara korban bencana.
8. Terevakuasinya Masyarakat Terkena Bencana.
9. Tersalurnya Bantuan
10. Terlindunginya Kelompok Rentan Bencana.
11. Tersedianya Sarana dan Prasarana Evakuasi.
12. Tersedianya Logistik dan Obat-obatan.
d). Sasaran dibidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi sbb :
1. Terehabilitasinya Lingkungan Daerah Bencana.
2. Terehabilitasinya Sarana Dan Prasarana Umum.
3. Tersalurnya Bantuan Rumah Masyarakat.
4. Terehabilitasinya Psikologis Masyarakat.
5. Terlayaninnya Kesehatan Masyarakat.
6. Terbangunnya Kembali Sosial,Ekonomi Dan Budaya.
7. Terbangunya Kembali Keamanan Dan Ketertiban.
8. Terbangunnya Kembali Fungsi Pemerintahan.
9. Terbangunnya Kembali Fungsi Pelayanan Publik.
10. Terbangunnya Kembali Sarana dan Prasarana Pelayanan Dasar.
Berdasarkan rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran diatas, maka dirumuskan Sasaran
Strategis Untuk Program Unggulan BPBD Tahun Anggaran 2017 sbb :
(8) Terbentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana Kota Mataram.
(9) Terbentuknya Forum (PRB) Pengurangan Resiko Becana Kota Mataram
(10) Tersusunnya Peta Lokasi Rawan Bencana Kota Mataram.
(11) Tersedianya Brosur / Pamflet Info Bencana.
(12) Tersedianya Stiker Peringatan/Siaga Bencana
(13) Tersedianya Baliho Peringatan Bencana
(14) Tersuluhnya siswa/i sekolah.
2.2. PENETAPAN KINERJA
Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka untuk menjaga komitment dan efektifitas
pencapaian sasaran Program/Kegiatan SKPD agar tetap selaras dengan RPJMD Kota
Mataram diperlukan Perjanjian Kinerja SKPD yang dituangkan dalam Dokumen Penetapan
Kinerja.
Tujuan Penetapan Kinerja adalah untuk :
(1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur.
(2) Sebagai wujud nyata komitment / MOU antara Walikota dengan Kepala SKPD.
(3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
(4) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
(5) Sebagai dasar pertimbangan pemberian reward, punishment.
Adapun Sasaran Strategis, Indikator dan Target Kinerja yang di tetapkan BPBD Kota
Mataram dapat dilihat pada formulir penetapan kinerja (lampiran : 2)
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS.
Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2017 dan sebagai wujud pelaksanaan
Akuntabilitas Kinerja SKPD terhadap Program/Kegiatan yang telah dilaksanakansebagaimana
tertuang dalam DPA SKPD, maka dilakukan Pengukuran Kinerja untuk mengevaluasi Pencapaian
Sasaran sebagaimana terlihat dalam Tabel berikut.
Tabel :6
Capaian Target Kinerja dan Keuangan BPBD Kota Mataram TA.2017
NO PROGRAM KEGIATAN ALOKASI
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN
(RP)
PROSENTASE
REALISASI ANGGARAN
(%)
1 2 3 4 5 6
1. Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial
46.650.000 46.486.100 99,65%
Peningkatan dan Rehabilitasi Rumah Akibat Bencana Alam
42.750.000 42.586.100 99,62%
Peningkatan dan Rehabilitasi Rumah Akibat Bencana Sosial
3.900.000 3.900.000 100%
2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.363.425.784 2.350.760.062 99,46%
Penyediaan jasa surat menyurat 960.000 960.000 100%
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
40.929.834 35.214.162 86,04%
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
44.000.000 38.772.000 88,12%
Penyediaan jasa administrasi keuangan
35.000.000 35.000.000 100%
Penyediaan alat tulis kantor 20.000.000 20.000.000 100%
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
9.000.000 9.000.000 100%
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
5.000.000 4.900.000 98%
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
13.000.000 12.893.500 99,18%
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
7.200.000 6.360.000 88,33%
Penyediaan makanan dan minuman 12.240.000 12.240.000 100%
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
117.330.950 117.180.400 99,87%
Penyusunan dokumen perencanaan 3.565.000 3.565.000 100%
Penyediaan administrasi keuangan 2.055.200.000 2.054.675.000 99,97%
3. Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur
76.373.290 75.670.390 99,08%
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
9.145.290 9.145.290 100,00%
Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
5.000.000 5.000.000 100,00%
Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
43.628.000 42.987.500 98,53%
Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor
18.600.000 18.537.600 99,66%
4. Peningkatan Disiplin Aparatur
21.000.000 21.000.000 100,00%
Pengadaan pakain khusus hari-hari tertentu
21.000.000 21.000.000 100,00%
5. Peningkatan Pengembangan Sistem
1.401.500 1.401.500 100,00%
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
785.500 785.500 100,00%
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
616.000 616.000 100,00%
6. Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
457.830.000 448.195.750 97,90%
Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
73.800.000 73.761.450 99,95%
Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman / korban bencana alam
30.000.000 30.000.000 100%
Pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara
230.280.000 220.686.000 95,83%
Pencegahan/Pengurangan Potensi Bencana
9.410.000 9.409.800 100%
Antisipasi Potensi Bencana 14.340.000 14.338.500 99,99%
Kegiatan Forum Pengurangan Resiko Bencana
100.000.000 100.000.000 100%
T O T A L
2.966.680.574 2.943.513.802 99,22%
Dari penyajian tabel diatas terlihat bahwa hampir seluruh Program dan Kegiatan
terpenuhi target kinerja yang direncanakan dengan relisasi fisik sebesar 100%, kecuali pada
beberapa Kegiatan :
1. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target maupun belum memenuhi target
kinerja hasil/keluaran yang direncanakan dengan capaian realisasi keuangan dan fisik
sebesar 100% ataupun kurang dari 100% antara lain sbb:
1.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :
a. Penyediaan jasa surat-menyurat, yang diarahkan untuk pembelian materai untuk
penyelesaian administrasi/dokumen dengan pagu dana sebesar Rp.960.000,-
dengan target kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik 100%.
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik sebesar Rp. 40.929.834,-
dengan target kinerja 12 bulan. Realisasi Keuangan mencapai 86,04%.
c. Penyediaan ATK sebesar Rp 20.000.000,- dengan target kinerja 1 tahun. Realisasi
keuangan mencapai 100%.
d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan sebesar Rp. 35.000.000,- dengan target
kinerja 12 bulan, realisasi keuangan dan fisiknya mencapai 100%.
e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Rp. 9.000.000,- dengan target kinerja
1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik mencapai 100%.
f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Rp.5.000.000,-
dengan target kinerja 1 tahun, realisasi keuangan dan fisik 98%.
g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor sebesar Rp. 13.000.000,- dengan
target kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik 99,18%.
h. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan sebesar
Rp.7.200.000,- dengan target kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik 88,33%.
i. Penyediaan makan dan minum Rapat sebesar Rp. 12.240.000,- dengan terget
kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik 100%.
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dengan dana sebesar Rp.
117.330.950.- dengan target kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan sebesar 99,87%.
k. Penyusunan dokumen perencanaan sebesar Rp. 3.565.000,- dengan target kinerja 4
jenis dokumen ( Usulan Prog/Keg., RKA/DPA, RKAP/DPAP, Renja ). Realisasi
keuangan sebesar 100%.
l. Penyediaan administrasi keuangan dengan pagu dana sebesar Rp. 2.055.200.000,-
dengan target kinerja 1 tahun, diarahkan untuk pembayaran Honor PPK, (Tunjangan
Pengelola Kedinasan), Pembayaran Honor Tenaga PTT/TRC Realisasi keuangan
mencapai 99,97%.
1.2. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur :
a. Pengadaan Perlengkapan Gedung kantor dengan pagu anggaran sebesar Rp.
9.145.290,- dengan realisasi keuangan mencapai 100%.
b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor sebesar Rp. 5.000.000,- dengan target
kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik 100%.
c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional dengan pagu anggaran
sebesar Rp.43.628.000,- target kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik
mencapai 98,53%.
d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor sebesar Rp. 18.600.000,-
dengan target kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik mencapai 99,66%.
1.3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur :
a. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu sebesar Rp. 21.000.000,- dengan target
kinerja 1 tahun, diarahkan untuk pengadaan pakaian olah raga Anggota TRC.
Realisasi keuangan dan fisik mencapai 100%.
1.4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan :
a. Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Semesteran dengan dana sebesar
Rp.785.500,- dengan target kinerja 1 tahun. Realisasi keuangan dan fisik 100%.
b. Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan dana
sebesar Rp. 616.000,- ( target kinerja 1 tahun ), Realisasi keuangan dan fisik 100%.
1.5. Adapun 2 Program Unggulan BPBD Kota Mataram yaitu : Program Perbaikan Rumah
Akibat Bencana Alam, Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Alam (
capaian target kinerjanya akan dijelaskan dalam Capaian Target Kinerja Sasaran
Strategis, Bab berikutnya ).
Dari uraian dan tabel capaian kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa Program dan
kegiatan yang realisasi keuangannya tidak mencapai 100 % terdapat efisiensi karena realisasi
fisiknya mencapai target 100%.
Sedangkan untuk program/kegiatan yang tidak mencapai target 100% baik fisik
maupun keuangan dilakukan langkah-langkah sbb :
1. Menyesuaikan rencana alokasi anggaran untuk biaya penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik sesuai kondisi/kebutuhan riil dilapangan pada tahun
berikutnya.
2. Melakukan evaluasi perencanaan dengan mengacu pada Tupoksi dan kebutuhan riil di
lapangan.
3. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program/kegiatan secara
berjenjang oleh setiap Pimpinan Unit Kerja.
4. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan semua unsur yang berkaitan dengan
pelaksanaan program/kegiatan.
3.2. PENGUKURAN KINERJA.
Tingkat capaian kinerja BPBD Kota Mataram dalam pelaksanaan program/Strategis
Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat dalam Tabel Pengukuran Kinerja sbb :
Tabel : 7
PENGUKURAN KINERJA SKPD
Kabupaten/Kota : Mataram Nama SKPD : BPBD Kota Mataram
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6
1. Terbentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Becana Kota Mataram
Adanya dokumen hasil koordinasi
1 dok 1dok 100
2. Terbentuknya Forum (PRB) Pengurangan Resiko Becana Kota Mataram
Adanya dokumen hasil (PRB) Pengurangan Resiko Becana Kota Mataram
1 dok 1dok 100
3. Tersusunnya Peta Lokasi Rawan Bencana Kota Mataram
Jumlah Peta Lokasi Rawan Bencana Kota Mataram
20 lbr 20 lbr 100
4. Tersedianya Brosur / Pamflet Info Bencana
Jumlah Brosur / Pamflet Info Bencana
850 lbr 850 lbr 100
5. Tersedianya Stiker Peringatan/Siaga Bencana
Jumlah Stiker Peringatan/Siaga Bencana
1250 lbr 1250 lbr 100
6. Tersedianya Baliho Peringatan Bencana
Jumlah Baliho Peringatan Bencana
2 bh 2 bh 100
7. Tersuluhnya siswa/i 3. Jumlah siswa/i 4. Frekuensi
800 org 20 kali
800 org 20 kali
100 100
Program : Perbaikan Rumah Akibat Bencana Alam/Sosial = Rp. 46.650.000,-
Program : Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam = Rp. 457.830.000,-
Capaian kinerja Sasaran Strategis BPBD dalam tahun anggaran 2017 dapat
dijelaskan sbb :
(1) Sasaran 1 : Terbentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana Kota Mataram.
Sebagai lembaga yang diberi amanah dengan tugas pokok menyelenggarakan
penanggulangan bencana baik dalam tahap prabencana, saat tanggap darurat maupun
dalam tahap pasca bencana, BPBD yang memiliki fungsi Koordinasi, Komando sekaligus
Pelaksana, berkehendak kuat melaksanakan amanah tersebut melalui Pembentukan Tim
Koordinasi Penanggulangan Bencana Kota Mataram yang melibatkan semua
Unsur/Lembaga/SKPD/Unit terkait lainnya dalam satu wadah dan komando.
Keberadaan Tim ini dipandang sangat urgen guna menyatukan persepsi dan
langkah yang dituangkan dalam sebuah dokumen kesepahaman dalam penanganan
bencana secara terintegrasi, terpadu, efektif, efisien dan akurat. Dengan terbentuknya Tim
diharapkan akan meningkatkan sinergi kemampuan penanganan bencana, karena akan
memudahkan pengerahan sumber daya yang tersebar pada berbagai
Unsur/Lembaga/unit terkait dengan tujuan akhir meminimalisir dampak / resiko dan
korban bencana.
(2) Sasaran 2 : Terbentuknya Forum (PRB) Pengurangan Resiko Becana Kota Mataram
Program pembangunan yang tertuang dalam Nawacita dan terintegrasi dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019, menekankan pada
penanggulangan bencana, khususnya PRB (pengurangan Resiko Bencana), ke dalam
perencanaan pembangunan nasional hingga lokal, sasaran RPJMN untuk melindungi
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dari ancaman bencana sehingga menjamin
keberlanjutan pembangunan. Penanggulangan bencana, khususnya upaya PRB, mampu
untuk meningkatkan ketahanan sehingga tidak mempengaruhi secara serius proses
pembangunan, salah satu upaya dalam implementasi PRB tersebut dengan menurunkan
indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi oleh karena itu tujuan
pembentukan forum PRB Kota Mataram untuk memperkuat pemahaman pemerintah dan
masyarakat terhadap aktivitas PRB sebagai investasi untuk ketangguhan. Investasi yang
diharapkan mencakup pembangunan kesadaran bersama, pembangunan dialog dan
pengembangan jejaring antar pelaku PRB, serta ajang pembelajaran bersama pelaku
PRB di seluruh Kota Mataram khususnya dan seluruh propinsi Nusa Tenggara Barat pada
umumnya.
(3) Sasaran 3 : Tersusunnya Peta Lokasi Rawan Bencana Kota Mataram.
Salah satu tugas pokok Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram
adalah menyediakan dokumen Peta Rawan Bencana, yang sangat berguna bagi
Pengambil Kebijakan maupun stakeholder serta masyarakat luas.
Bagi Pemerintah Daerah, dokumen ini akan sangat berguna untuk pengambilan
kebijakan dan langkah penanganan bencana dimasa mendatang. Sedangkan bagi para
pemangku kepentingan terlebih masyarakat beresiko bencana akan sangat bermanfaat
dalam upaya meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan dan pencegahan bencana,
yang muara akhirnya diharapkan dapat mengurangi atau mengeliminir
dampak/resiko/korban bencana.
BPBD sendiri sangat berkepentingan terhadap adanya Peta Rawan Bencana ini
untuk menyusun perencanaan analisis resiko bencana, rencana kontinjensi, rencana jalur
evakuasi dan serangkaian langkah antisipatif lainnya dalam upaya mewujudkan Visi, Misi
BPBD sekaligus pencapaian Visi, Misi RPJMD Kota Mataram. Itulah yang melandasi
Penyusunan Peta Rawan bencana ini menjadi salah satu Sasaran Strategis yang harus
dicapai dan menjadi target kinerja BPBD Kota Mataram tahun 2017.
Pencapaian sasaran strategis ini diukur dengan indikator : Jumlah Peta Rawan
Bencana Kota Mataram yang tersedia, dengan target kinerja 20 eksp. Capaian target
kinerja untuk sasaran strategis ini dapat terealisasikan sebesar 100%. Diharapkan Peta
Rawan Bencana ini dapat dipergunakan sebagai sumber informasi bagi kepentingan
semua pihak terkait.
(4) Sasaran 4 : Tersedianya poster/stiker peringatan kewaspadaan bencana.
Kodrat manusia yang ditakdirkan memiliki sifat lupa dan lalai menjadikan
pentingnya untuk saling mengingatkan terhadap suatu masalah yang dapat mengancam
kehidupan manusia melalui berbagai metode/media. Kodrat Tuhan pula yang
mentakdirkan Kota Mataram termasuk dalam zona rawan bencana.
Menyadari kondisi faktual ini, BPBD Kota Mataram sebagai lembaga yang diberi
amanah menyelenggarakan penanggulangan bencana baik dalam tahap pra bencana,
saat tanggap darurat maupun saat pasca bencana, berkewajiban untuk mengingatkan
sekaligus menyadarkan warga masyarakat bahwa sesungguhnya kita hidup di daerah
rawan bencana, untuk itu diperlukan kewaspadaan, kesiapsiagaan dalam mengahadapi
potensi bencana itu, dengan tujuan untuk mengurangi/mengeliminir resiko/dampak
bencana, sesuai arah kebijakan program nasional.
Menyadari pentingnya hal itu, dalam tahun anggaran 2017 BPBD Kota Mataram
menempatkan salah satu Sasaran Strategisnya yaitu : Tersedianya Poster/Stiker
Peringatan Kewaspadaan Bencana dengan target kinerja sebanyak 1.250 lembar, dan
dihajatkan untuk disebarkan kepada masyarakat luas terutama dikawasan rawan
bencana.
Pencapaian sasaran strategis ini diukur dengan indikator : Jumlah poster/stiker
peringatan waspada bencana, dan telah terealisasi sebesar 100% sesuai target kinerja
yang direncanakan.
(5) Sasaran 5 : Tersedianya Baliho Peringatan Bencana
Kota Mataram termasuk salah satu Kota/Kabupaten yang termasuk dalam zona
rawan bencana. Dari 14 jenis bencana yang ada di Indonesia, 9 jenis berpotensi terjadi di
Kota Mataram antara lain : Banjir/genangan air, gempa bumi, tsunami, gelombang ekstrim
dan abrasi pantai, angin kencang/puting beliung, kebakaran, kekeringan, wabah penyakit
dan konflik sosial, oleh karena itu BPBD Kota Mataram secara berkelanjutan membuat
baliho peringatan yang dipasang di lokasi-lokasi daerah yang kerap terkena dampak
bencana, maupun tempat strategis lainnya. Kegiatan ini tidak semata dimaksudkan untuk
peringatan saja namun ada nilai edukasi bagi seluruh lapisan masyarakat untuk dapat
mengetahui, memahami dan mengerti akan jenis bencana beserta cara menghadapinya
sehingga hal ini dapat mengurangi resiko besarnya dampak yang ditimbulkan.
(6) Tersuluhnya masyarakat.
Membangun kesadaran warga terutama masyarakat beresiko bencana melalui
pendekatan sosialisasi dan penyuluhan potensi bencana, kondisi tanggap darurat,
maupun pasca bencana akan sangat bermanfaat disamping membangun silaturrahmi /
komunikasi dua arah, hal ini juga menggugah kesadaran warga, memberi pemahaman,
dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana.
Melalui sosialisasi/penyuluhan ini diharapkan masyarakat mengetahui bagaimana
dan apa yang harus diperbuat ketika menghadapi ancaman bencana, dengan harapan
minimal bisa menyelamatkan diri disamping berupaya menyelamatkan keluarga dan
warga lainnya. Pada prinsipnya, makin banyak warga masyarakat yang memahami dan
mengatahui tindakan tepat saat terjadi bencana, tentu akan lebih baik karena potensi
terjadinya korban lebih kecil.
Untuk tahun 2017, BPBD Kota Mataram menyelenggarakan sosialisasi
Pencegahan dan Penanggulangan bencana dengan sasaran siswa siswi sekolah yang
rentan terhadap bencana serta berada di daerah rawan bencana, yaitu melakukan
sosialisasi ke sekolah-sekolah yang berada di daerah sepanjang pesisir pantai.
(7) Sasaran 5 : Tersedianya logistik dan obat-obatan bagi korban bencana.
Kebutuhan yang paling mendasar untuk kelangsungan hidup korban bencana
dalam masa pengungsian adalah kebutuhan logistic dan obat-obatan.Kategori bantuan
logistic dalam penanggulangan bencana dapat dibedakan menjadi beberapa kategori
yaitu : Pangan, Sandang, Logistik lainnya dan Paket kematian.
o Paket pangan, terdiri atas : beras 0,4 kg (bahan lain disesuaikan), lauk-pauk, mie instan 3
bungkus, kecap 150 ml, air minum 4 liter. Paket pangan ini untuk 1 jiwa/hari, dan dapat
disiapkan makanan siap saji.
o Paket sandang, terdiri atas : satu perangkat lengkap pakaian dan kebutuhan sehari-hari
untuk Laki-laki dewasa, perempuan dewasa, anak sekolah, kebutuhan bayi dan
keperluan perempuan remaja.
o Paket logistik lain, terdiri atas : Paket obat dan alat kesehatan habis pakai, tenda gulung,
tikar dan matras, dan paket ini untuk 1 KK ( 4 jiwa ).
o Paket kematian, terdiri atas : kain kafan dan kelengkapannya dan kantong mayat, paket
ini untuk satu jiwa.
Khusus untuk paket pangan standar minimal yang harus tersedia adalah 1% dari
jumlah penduduk selama 3 hari, sedangkan paket kematian 1 % dari jumlah paket
sandang.
Jika kita mengacu pada Peraturan BNPB Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Pedoman Standarisasi Logistik Penanggulangan bencana, Standar minimal paket logistik
kesiapsiagaan sebagai buffer stock di Provinsi NTB berdasarkan Jumlah Penduduk
:4.500.226 (data BPS-2015), paket pangan : 125.091 paket, Paket sandang : 1.042 paket,
Paket logistik lainnya : 1.042 paket, Paket kematian :104 paket.Berdasarkan jumlah
standar minimal Propinsi tersebut, jika dirata-ratakan Standar minimal untuk setiap
Kabupaten/Kota menjadi : 12.509 paket Pangan, 104 paket Sandang, 104 paket Logistik
lainnya dan 10 paket Kematian.
Mengingat pentingnya bantuan logistik bagi korban bencana ini, dalam tahun
anggaran 2017 ini BPBD Kota Mataram Menjadikan Penyediaan logistik bagi korban
bencana ini menjadi salah satu sasaran strategis, dengan target kinerja yang
direncanakan 330 paket pangan, dengan rincian per paket : 4 kg. beras, 5 bungkus Mie
instan, 2 kaleng Sarden, 1 botol kecap, 1 botol saus untuk setiap KK.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis diukur dengan dua indikator yaitu : 1)
Jumlah paket pangan tersedia sebanyak 330 paket, realisasi 100%. 2) Jenis logistic
lainnya sebanyak 7 jenis. Untuk jenis logistik lainnya yang dibeli adalah :a. karung plastik
dengan target 1.000 lbr, realisasi fisik 1.000 lbr ( 100% ), b. Kain terpal dengan target 50
lbr, terealisasi 100%, c. Kantong Mayat dengan target 20 lembar dengan realisasi 0% d.
Masker 5000 lbr, realisasi 0% , e. Tikar Plastik 250 lbr, realisasi 80%, f. Alat Dapur
dengan target 20 paket, realisasi 0%, g. Kompor Serbaguna target sebanyak 100 buah,
realisasi 0%.
Dari logistik yang sudah diadakan, sebagian besar sudah disalurkan kepada
korban bencana dibeberapa Kelurahan di Kota Mataram.
(8) Sasaran 6 : Termobilisasinya sumber daya penanganan bencana.
Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling menentukan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana. Ketersediaan sumber daya manusia yang
memadai khususnya dijajaran Aparatur dan tenaga teknis lapangan, baik secara kuantitas
maupun kualitas merupakan kebutuhan yang mutlak dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.Meskipun tidak ada standar khusus mengenai jumlah
ketersediaan sumber daya manusia untuk suatu jenis bencana, namun untuk kebutuhan
jenis penanganan tertentu memerlukan kualifikasi tertentu pula, misalnya untuk tenaga
evakuasi tentu yang diperlukan adalah tenaga terlatih dibidang evakuasi.Demikian pula
untuk tenaga medis, dan tenaga tehnis lainnya.
Bila ketersediaan SDM di lingkup BPBD tidak dapat memenuhi kebutuhan
operasional lapangan, maka BPBD dapat berkoordinasi dengan Lembaga/Unit terkait
lainnya untuk mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk penanganan bencana.
Pentingnya faktor SDM ini disebabkan karena pengerahan sumber daya lainnya akan
sangat tergantung oleh manusia yang menggerakkannya.
Kemampuan mengerahkan sumber daya,akan sangat berpengaruh terhadap
kemampuan menangani suatu bencana. Begitu pentingnya faktor sumber daya manusia
ini sehingga dijadikan salah satu Sasaran Strategis dalam Pengukuran Kinerja BPBD Kota
Mataram. Keberhasilan pencapaian sasaran strategis diukur dengan satu indikator yaitu :
Jumlah personil yang termobilisir untuk penanganan bencana sebanyak 60 org., dan
target kinerja yang dicapai dalam tahun anggaran 2017 ini mencapai 100%. Hal ini berarti
untuk menangani bencana yang terjadi selama tahun 2017 ini, BPBD Kota Mataram
hanya mampu mengerahkan 60 orang personil, baik untuk membantu pelaksanaan
evakuasi, pendistribusian logistik, pemulihan darurat dan operasional lainnya, (Data
kejadian bencana selama tahun 2017 dapat dilihat pada lampiran 2).
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) BPBD Kota Mataram
Tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja BPBD dalam upaya
mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran yang tertuang dalam dokumen Renstra, yang
dilengkapi dengan uraian tentang capaian indikator kinerja atas program dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2017.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPBD melalui program dan kegiatan
yang telah direncanakan dalam Tahun Anggaran 2017, BPBD Kota Mataram mendapat alokasi
dana sebesar 5.559.575.030 (lima miliar lima ratus lima puluh sembilan juta lima ratus tujuh
puluh lima ribu tiga puluh rupiah), dengan realisasi keuangan sebesar 5.392.002.552 (lima
miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta dua ribu lima ratus lima puluh dua rupiah) (96,99% ).
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi melalui berbagai program dan kegiatan
tersebut, tidak lepas dari berbagai kendala antara lain :
1. Terbatasnya personil terutama yang menguasai IT, mengingat banyaknya kegiatan yang
membutuhkan keahlian tersebut seperti Aplikasi SIMDA Keuangan dan Barang, Sistem
komunikasi pelaporan kebencanaan ke Pusdalop maupun BNPB, termasuk aplikasi system
informasi peringtan dini tsunami. Demikian juga untuk kebutuhan tenaga administrasi
keuangan pembantu PPK dan tenaga staf di masing-masing Subag/Seksi.
2. Sarana & prasarana penunjang Perkantoran maupun operasional lapangan yang sudah
termakan usia terutama untuk penanganan tanggap darurat sehingga perlu untuk diganti
atau diperbaharui.
3. Terbatasnya stock logisik, bahan material lainnya untuk penanganan korban bencana, baik
dalam masa tanggap darurat maupun pasca bencana.
4. Masih perlu terus ditingkatkanakan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan Aparatur
BPBD dibidang kebencanaan dan upaya penanganan prabencana, tanggap darurat maupun
pasca bencana.
5. Perencanaan kinerja yang kurang cermat dan masih lemahnya waskat, sehingga
mengakibatkan adanya target kinerja yang tidak tercapai.
6. Tidak adanya Personil yang memiliki sertifikasi pengadaan barang dan jasa, sehingga dapat
menghambat kelancaran kegiatan dan berdampak pada lambannya penyerapan anggaran.
4.2. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja BPBD Tahun 2017, maka untuk meningkatkan
kinerja pada tahun mendatang maka direkomendasikan langkah-langkah sbb :
7. Penambahan jumlah personil yang proporsional sesuai kulifikasi yang dibutuhkan.
8. Pengadaan sarana / prasarana perkantoran dan operasional lapangan.
9. Peningkatan persediaan logistik dan bahan/material untuk keperluan tanggap darurat dan
penanganan pasca bencana.
10. Pembinaan terhadap personil, Diklat Teknis Penanggulangan Bencana bagi
Aparatur/TRC dan Relawan.
11. Bimtek/Koordinasi Perencanaan, Peningkatan Waskat disetiap Unit Kerja.
12. Penambahan personil bersertifikasi.
Demikian LAKIP BPBD Kota mataram ini disusun untuk memenuhi kewajiban
administrative Peraturan Perundangan yang berlaku sekaligus sebagai bahan refrensi
Penyusunan LAKIP Pemerintah Kota Mataram, dengan harapan dapat bermanfaat bagi
kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara.
Mataram, Januari 2018
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram,
Ir. Dedy Supriady, SH. Nip: 19630722 199203 1 006
LAMPIRAN
SEKRETARIAT
Abd. Majid, S.IP Nip. 19610528 198610 1 002
Lampiran : 1
Bagan Struktur Organisasi BPBD Kota Mataram Berdasarkan PERDA Kota Mataram Nomor : 19 Tahun 2011
KEPALA BPBD Sekda (ex officio)
KEPALA PELAKSANA
Ir. Dedy Supriady, SH NIP: 19630722 199203 1 006
UNSUR PENGARAH
- INSTANSI - PROFESIONAL/AHLI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PERENCANAAN
Farid Wajdi, SE, MM Nip. 19761026 200501 1 011
SUB BAGIAN KEUANGAN
Baiq Rosmy Waliyanti, S.Si
Nip. 197510 199902 2 001
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
Agus Salim
Nip: 196003111986081002
KEPALA BIDANG REHABILITASI
DAN REKONSTRUKSI
Drs. Zaenudin
Nip: 19621231 198101 1 023
KEPALA BIDANG KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
Drs. I Made Gede Yasa, MM Nip. 19720226 199703 1 002
KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
Kurnia Muliadi, S.Sos
Nip. 19740916 199303 1 002
198001 1 001
SEKSI REHABILITASI
Ruslan Nip:196212311983031598
SEKSI TANGGAP DARURAT
Jojo Mugiarjo, S.Sos Nip. 19660830 200604 1 006
.
SEKSI PENCEGAHAN
Sudiono,S.IP Nip: 196012311985031264
SEKSI REKONSTRUKSI
Ahmad,SH Nip: 196212311990121264
SEKSI KESIAPSIAGAAN
Msukwan Tavip, S.Sos Nip. 19650818 198608 1 004
SEKSI LOGISTIK
I q b a l , S T Nip: 196006251982051001
UPTB
Lampiran : 2
Peta Rawan Bencana Kota mataram