Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

download Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

of 13

Transcript of Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    1/13

    PEMERIKSAAN UJI TUSUK

    I. PENDAHULUAN

    Lebih dari satu abad yang lalu, tes kulit sudah sering dilakukan untuk

    mendiagnosis alergi, saat ini tes alergi pada kulit banyak dilakukan pada penyakit

    alergi seperti Hay fever, asma, rinitis alergi dan dermatitis. Tes kulit merupakan

    alat diagnosis yang paling banyak digunakan untuk membuktikan adanya IgE

    spesifik yang terikat pada sel mastosit dan memiliki sensitivitas yang tinggi. 1

    Untuk pasien penderita alergi dan dokter pemeriksa, diagnosis alergidengan pemeriksaan uji tusuk atau skin prick test punya banyak keuntungan. Tes

    ini relatif mudah dan nyaman untuk pasien serta tidak mahal. Untuk dokter hasil

    pemeriksaan bisa didapatkan hanya dalam aktu !" menit sehingga penjelasan

    bisa diberikan kepada pasien seketika itu juga. 1

    Efek samping dan resiko pemeriksaan uji tusuk amat jarang, dapat berupa

    reaksi alergi yang memberat dan benjolan pada kulit yang tidak segera hilang.

    #emberian oral antihistamain dan kortikosteroid bisa dilberikan apabila terjadireaksi yang tidak diinginkan tersebut. 1

    Untuk lebih informatif terhadap pasien, maka anamnesis dan pemeriksaan

    klinis tetap harus mendahului pemeriksaan uji tusuk ini. $okter juga harus

    aspada akan kemungkinan terjadinya false%positive dan false%negative dalam

    menginterpreasikan hasil pemeriksaan uji tusuk ini. 1

    II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    II.1 SISTEM IMUNITAS

    #ertahanan tubuh manusia terdiri dari sistem imun non%spesifik dan

    spesifik. &istem imun non%spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam

    perannya mela an mikroorganisme dan dapat memberikan respons langsung

    terhadap antigen.

    1

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    2/13

    'omponen%komponen sistem imun non%spesifik terdiri atas ( 1)

    pertahanan fisik dan mekanis , !) pertahanan biokimia *) pertahanan humoral dan

    +) pertahanan seluler. #ertahanan fisik dan mekanis yaitu kulit, selaput lendir, silia

    saluran napas, batuk dan bersin yang dapat men egah berbagai kuman patogen

    masuk kedalam tubuh. 'ulit yang rusak misalnya luka bakar dan selaput lendir

    yang rusak karena asap rokok akan meningkatkan risiko infeksi. !

    #ertahanan biokimia yaitu bahan yang disekresi mukosa saluran napas,

    kelenjar sebasea kulit, kelenjar kulit telinga dan spermin dalam semen yang

    merupakan bahan yang berperan dalam pertahanan tubuh. #ertahanan humoral

    ialah berbagai bahan dalam sirkulasi berperan pada pertahanan humoral, yaitu a)

    komplemen, b) interferon, ) C Reaktif Protein - /#). !,*

    #ertahanan seluler terdiri dari ( a) 0agosit atau makrofag, b) &el ' yang

    berperan dalam sistem imun non spesifik seluler. &istem imun spesifik berbeda

    dengan sistem imun non spesifik. &istem ini mempunyai kemampuan untuk

    mengenal benda yang dianggap asing sebagai antigen. 2enda asing yang pertama

    kali masuk ke dalam tubuh segera dikenali oleh sistem imun spesifik, sehingga

    terjadi sensitisasi sel%sel imun tersebut. 2ila sel sistem imun terpapar kembali

    dengan benda asing yang sama, maka benda asing ini akan dikenal lebih epat dan

    dihan urkan.. !

    &e ara garis besar tubuh mempunyai dua sistem imun spesifik, sebagai

    berikut ( 1) sistem imun spesifik humoral dan !) sistem imun spesifik seluler. #ada

    sistem imun spesifik humoral yang berperan adalah limfosit 2 berasal dari sel asal

    multipoten. 2ila sel 2 dirangsang oleh benda asing maka sel tersebut akan

    berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma yang dapat membentuk

    antibodi. 3ntibodi yang dilepas dapat ditemukan di dalam serum. &edangkan pada

    sistem imun spesifik seluler, yang berperan dalam sistem ini adalah limfosit T. &el

    tersebut juga berasal dari sel asal yang sama seperti sel 2.

    II.2 REAKSI HIPERSENSITIVITAS

    4ekanisme pertahnan tubuh baik humoral maupun selular tergantung pada

    aktivitas sel 2 dan sel T. 3ktivasi berlebihan oleh antigen atau adanya gangguan

    !

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    3/13

    pada mekanisme ini akan menimbulkan suatu keadaan imunopatologik yang di

    sebut dengan reaksi hipersensitivitas. /eaksi hipersensitivitas oleh /obert

    oombs dan #hilip HH 5ell -167*) dibagi dalam + tipe reaksi berdasarkan

    ke epatan dan mekanisme imun yang terjadi yaitu tipe I, II, III dan I8. #ada tahun

    1669 :ane ay dan Travers merevisi tipe I8 5ell dan ombs menjadi tipe I8a dan

    I8b. 1,;,6

    5ambar 1. #atomekanisme reaksi hipersensitivitas menurut Coombs and Gell

    4ekanisme imun yang mendasari terjadinya alergi adalah mekanisme

    reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang diperantarai oleh IgE dan melalui mediator

    lainnya yaitu histamin dan mediator peradangan lainnya !,*,;

    'emampuan tubuh berupa respon IgE terhadap alergen merupakan

    prasyarat untuk melakukan uji tes kulit. 0aktor%faktor lain yang mempengaruhi

    reaktivitas kulit pada paparan suaru alergen adalah jumlah alergen yang

    disuntikkan, tingkat kepekaan, dan tingkat pelepasan sel mast kuli serta reaktivitaskulit terhadap mediator peradangan yakni histamin. Histamin hanya menginduksi

    reaksi wheal dan flare , sedangkan mediator seperti kinin, #30%a ether, dan sel

    mast banyak berperan pada kedua mekanisme hipersensitivitas, yakni tipe epat

    dan tipe lambat. ;,6

    /eaksi hipersensitivitas tipe 1 terdiri atas ! reaksi yakni reaksi epat

    -segera) dan reaksi lambat. #ada reaksi epat, adanya reaksi tergantung pada sel

    mast yang se ara epat akan berdegranulasi setelah dilakukan injeksi alergen

    *

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    4/13

    per obaan. The wheal dan flare reaksi yang disebabkan oleh respon imun IgE di

    mediasi terutama oleh aktivasi sel mast yang melepaskan agen vasoaktif yang

    menyebabkan ekstravasasi plasma dan vasodilatasi pembuluh darah. ;,6,1"

    5ambar !. #atomekanisme reaksi hipersensitivitas tipe 1

    II.3 PEMERIKSAAN UJI TUSUK

    II.3.1 DEFINISI

    #emeriksaan uji tusuk adalah salah satu jenis tes kulit sebagai alat

    diagnosis yang banyak digunakan oleh para klinisi untuk membuktikan adanya

    IgE spesifik yang terikat pada sel mastosit kulit. Terikatnya IgE pada mastosit ini

    menyebabkan keluarnya histamin dan mediator lainnya yang dapat menyebabkan

    vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah akibatnya timbul flare

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    5/13

    Tes intradermal biasa dilakukan pada alergi obat dan alergi bisa

    serangga

    Patch test (epicutaneus test ) biasanya untuk melakukan tes pada

    dermatitis kontak

    'elebihan #emeriksaan Uji Tusuk dibanding Test 'ulit yang lain : 9,1"

    a karena =at pemba anya adalah gliserin maka lebih stabil jika

    dibandingkan dengan =at pemba a berupa air.

    b 4udah dilaksanakan dan bisa diulang bila perlu.

    Tidak terlalu sakit dibandingkan suntik intra dermal

    d /esiko terjadinya alergi sistemik sangat ke il, karena volume yang

    masuk ke kulit sangat ke il.

    e #ada pasien yang memiliki alergi terhadap banyak alergen, tes ini

    mampu dilaksanakan kurang dari 1 jam.

    II.3.3 TUJUAN, INDIKASI, DAN KONTRAINDIKASI PEMERIKSAAN

    Tujuan Tes 'ulit pada alergi(

    Tes kulit pada alergi ini untuk menentukan ma am alergen sehingga di

    kemudian hari bisa dihindari dan juga untuk menentukan dasar pemberian

    imunoterapi. 7

    Indikasi #emeriksaan Uji Tusuk - Skin Prick Test ) ( 1,+,7,>

    1. /initis alergi ( 3pabila gejala tidak dapat dikontrol dengan medikamentosa

    sehingga diperlukan kepastian untuk mengetahui jenis alergen maka di

    kemudian hari alergen tersebut bisa dihindari.

    !. 3sthma ( 3sthma yang persisten pada penderita yang terpapar alergen

    -perenial).

    *. 'e urigaan alergi terhadap makanan. $apat diketahui makanan yang

    menimbulkan reaksi alergi sehingga bisa dihindari.

    +. 'e urigaan reaksi alergi terhadap sengatan serangga.

    9

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    6/13

    'ontraindikasi( 1,+,7

    1. 'ontraindikasi absolut dari tes ini adalah lesi luas pada kulit, pasien yang

    tidak kooperatif, dan pasien tidak bisa menghentikan pengobatan yang dapat

    mengganggu hasil tes.!. 'ontraindikasi relatif berupa asma yang persisten dan instabil, anafilaksis,

    kehamilan, dan penggunaan obat%obatan seperti antihistamin, antidepresan

    trisiklik, dan beta blocker.0aktor%faktor yang mempengaruhi skin test( +,7

    1 3rea tubuh tempat

    dilakukannya tes

    ! Umur

    * &e?

    + /as

    9 Irama sirkardian

    7 4usim

    > #enyakit yang diderita

    ; @bat%obatan yang dikonsumsi

    7

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    7/13

    6

    10 II.3.4 PELAKSANAAN

    a #ersiapan #emeriksaan Uji Tusuk - Skin Prick Test )11 &ebagai dokter pemeriksa kita perlu menanyakan ri ayat

    perjalanan penyakit pasien, gejala dan tanda yang ada yang membuat

    pemeriksa bisa memperkirakan jenis alergen, apakah alergi ini terkait

    se ara genetik dan bisa membedakan apakah justru merupakan penyakit

    non alergi, misalnya infeksi atau kelainan anatomis atau penyakit lain yang

    gambarannya menyerupai alergi. 1

    1! #ersiapan #emeriksaan Uji Tusuk : 1,7

    1 #ersiapan bahan hari sebelum tes.

    o 4enghentikan pengobatan jenis antihistamin generasi baru paling

    tidak !%7 minggu sebelum tes.

    o Usia ( pada bayi dan usia lanjut tes kulit kurang memberikan

    reaksi.

    o :angan melakukan pemeriksaan uji tusuk pada penderita dengan

    penyakit kulit misalnya urtikaria, &LE dan adanya lesi yang luas

    pada kulit.

    o #ada penderita dengan keganasan,limfoma, sarkoidosis, diabetes

    neuropati juga terjadi penurunan terhadap reaktivitas terhadap tes

    kulit ini.

    1* $aftar obat%obatan yang dapat mempengaruhi tes kulit sehingga harus

    dibebaskan beberapa hari sebelumnya ( 1,7

    1+ 3nti histamin generasi I 19 17 dibebaskan1> 1; klorfenir

    amin

    16 1%* hari

    !" !1 klemastin !! 1%1" hari

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    8/13

    !* !+ ebastin !9 *%1" hari!7 !> hidroksis

    in

    !; 1%1" hari

    !6 *" ketotifen *1 *%1" hari*! ** meAuisati

    n

    *+ *%1" hari

    *9 3ntihistamin generasi II *7 setirisin *>

    *;

    *6 *%1" hari

    +" +1 loratadin+* ++ feksofena

    din+7 +> deslorata

    din+6 3stemi=ole 9" 91 7 minggu9! 3ntidepresan 9* Imiprami

    n

    9+

    99 1" hari97 9> 0enotia=i

    ne96 'ortikosteroid jangka

    pendek

    7" 71

    7! B 1 minggu7* imetidin 7+ 79 juga

    mempengaruhi

    tes kulit

    77 /anitidin 7>

    76 'romolin >" >1 tidak

    mempengaruhi

    tes kulit.

    >! 2 ! adrenergik agonis >*>9 Teofilin >7

    >;

    * #ersiapan pemeriksa (

    o

    Teknik dan keterampilan pemeriksa perlu dipersiapan agar tidak terjadi interpretasi yang salah akibat teknik dan pengertian yang

    kurang dipahami oleh pemeriksa.

    o 'eterampilan teknik melakukan pemeriksaan uji tusuk.

    o Teknik menempatkan lokasi tusukan karena ada tempat! yang

    reaktifitasnya tinggi dan ada yang rendah. 2erurutan dari lokasi

    yang reaktifitasnya tinggi sampai rendah ( bagian ba ah punggung

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    9/13

    C lengan atas C siku C lengan ba ah sisi ulnar C sisi radial C

    pergelangan tangan.

    >6

    b #rosedur #emeriksaan Uji Tusuk ( 1,+,7,>

    ;" #emeriksaan Uji Tusuk - Skin Prick Test ) seringkali dilakukan

    pada bagian volar lengan ba ah. #ertama%tama dilakuakn desinfeksi

    dengan alkohol pada area volar, dan tandai area yang akan kita tetesi

    dengan ekstrak alergen. Ekstrak alergen diteteskan satu tetes larutan

    alergen -Histamin< 'ontrol positif) dan larutan kontrol -2uffer< 'ontrol

    negatif)menggunakan jarum ukuran !7 D 5 atau !> 5 atau blood lan et.

    ;1 'emudian ditusukkan dengan sudut kemiringan +9 " menembus

    lapisan epidermis dengan ujung jarum menghadap ke atas tanpa

    menimbulkan perdarahan.Tindakan ini mengakibatkan sejumlah alergen

    memasuki kulit.Tes diba a setelah 19%!" menit dengan menilai bentol

    yang timbul.

    4ekanisme /eaksi pada &kin Test;! $iba ah permukaan kulit terdapat sel mast, pada sel mast

    didapatkan granula%granula yang berisi histamin. &el mast ini juga

    memiliki reseptor yang berikatan dengan IgE. 'etika lengan IgE ini

    mengenali alergen -misalnya house dust mite ) maka sel mast terpi u untuk

    melepaskan granul%granulnya ke jaringan setempat, maka timbulah reaksi

    alergi karena histamin berupa bentol - wheal ) dan kemerahan - flare ).1

    ;*

    ;*

    ;*

    ;*

    ;*

    ;*

    ;*

    ;*

    ;+ 5ambar. +mbar. *

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    10/13

    85

    86

    87

    88

    8

    0

    1

    2

    3

    4 II.3.5 INTERPRETASI 1,6

    69 Untuk menilai ukuran bentol berdasarkan The Standardization

    Committee of Northern (Scandina ian! Societ" of #ller$olo$" dengan

    membandingkan bentol yang timbul akibat alergen dengan bentol positif

    histamin dan bentol negatif larutan kontrol. 3dapun penilaiannya sebagai

    berikut (

    % 2entol histamin dinilai sebagai - *)

    % 2entol larutan kontrol dinilai negatif -%)

    % $erajat bentol - 1) dan - !) digunakan bila bentol yang timbul

    besarnya antara bentol histamin dan larutan kontrol.

    % Untuk bentol yang ukurannya ! kali lebih besar dari diameter bentol

    histamin dinilai - +).

    67 $i 3merika ara menilai ukuran bentol menurut 2ousAuet -!""1)

    seperti dikutip /usmono sebagai berikut ( 1

    6> % " ( reaksi -%)

    6; % 1 ( diameter bentol 1 mm C dari kontrol -%)

    66 % ! ( diameter bentol 1%*mm dari kontrol -%)

    1"" % * ( diameter bentol *%9 mm C dari kontrol -%)

    1"1 % + ( diameter bentol 9 mm C dari kontrol -%) disertai

    eritema.

    F'eterangan gambar(

    *. ara menandai ekstrak alergen

    yang diteteskan pada lengan

    +. &udut untuk melakukan tusukan

    pada kulit dengan lan et

    9. ontoh reaksi hasil positif pada

    pemeriksaan uji tusuk

    5ambar. 9

    mbar. +

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    11/13

    1"! Tes kulit dapat memberikan hasil positif palsu maupun negatif

    palsu karena tehnik yang salah atau faktor material

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    12/13

    a Tes dilakukan pada jarak yang sangat berdekatan - B ! m )

    b terjadi perdarahan, yang memungkinkan terjadi false positi e .

    Teknik tusukan yang kurang benar sehingga penetrasi eksrak ke

    kulit kurang, memungkinkan terjadinya false&ne$ati e .

    d 4enguap dan memudarnya larutan alergen selama tes.

    108

    III. KESIMPULAN

    1"6

    1 Tes kulit merupakan alat diagnosis yang paling banyak digunakan untuk

    membuktikan adanya IgE spesifik yang terikat pada sel mastosit dan

    memiliki sensitivitas yang tinggi, mudah murah dan epat.

    ! #emeriksaan uji tusuk atau &kin #ri k Test -T) merupakan suatu

    pemeriksaan yang dapat bertindak sebagai suatu gold standard dalam

    mendiagnosis sensititasi IgE untuk pasien alergi.

    * Efek samping dan resiko pemeriksaan uji tusuk amat jarang, dapat berupa

    reaksi alergi yang memberat dan benjolan pada kulit yang tidak segera

    hilang. #emberian oral antihistamain dan kortikosteroid bisa dilberikan

    apabila terjadi reaksi yang tidak diinginkan tersebut.

    + #emeriksaan uji tusuk untuk alergen makanan kurang dapat diandalkan

    kesahihannya dibandingkan alergen inhalan seperti debu rumah dan polen.

    &kin test untuk alergen makanan seringkali negatif palsu.

    9 #entingnya pemahaman tes alergi mengenai indikasi, teknik dan

    interpretasinya dapat meningkatkan kemampuan kita dalam menerangkan

    pasien dan melakukan terapi selanjutnya.

    11"

    111

    11!

    11*

    114DAFTAR PUSTAKA

    115

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Uji Tusuk Fix

    13/13

    1. &hahna= 0., $onna :/., :ames 3H. Skin prick'puncture testin$ in North

    #merica% a call for standards and consistenc". 3llergy, 3sthma and lini al

    Immunology, !"1+, 1"(++

    !. /etno G&. #engetahuan $asar Imunologi. In( $juanda 3, Ham=ah 4, 3isah

    & editors. lmu Pen"akit )ulit *an )elamin 7 th Edition, 2alai #enerbit 0'UI

    :akarta !"11 p.+*%9*.

    *. Lela 3L. Humoral Immunity and omplement. In( Golff ', 5oldsmith 3L,

    'at= I&, 5il hrest 32, #aller &3, Leffel :$ editors. +itzpatricks

    *ermatolo$" n General -edicine ; th Edition. e ork( 4 5re Hill

    4edi al !"1! p.+"1%1*.

    +. H& onstitution. Skin Prick Testin$. orth 2ristol H& Trust, 2irmingham,

    !"1+.

    9. &pi kett 5#, & h ar= T. lini al Immunology, 3llergy and

    #hotoimmunology, In( 2urns T, 2reathna h &, o? , 5riffiths editors.

    Rooks Te tbook of *ermatolo$". ; th Edition.Gilley%2la k ell !"1" p.*6;.

    7. 5ra=yna 4'. Skin Prick Test in the *ia$nosis of #ller$" in the Perioperati e

    Period / 0 1ear 2 perience. : 3llergy Ther, !"1+, 9(1;;.

    >. H& trust. The Skin Prick Test, nformation +or Patients . @?ford /ad liffe

    Hospitals. !"1*

    ;. Institutional /epository -U $I#%I/). Universitas $iponegoro. 3lergi.

    3. $reborg &, 0re 3. Position Paper% #ller$en standardization and skin tests.

    1". Hein=erling L, 4ari 3, 2ergmann et al. Re iew% The skin prick test /

    2uropean standards . linni al and Translation 3llergy !"1*

    11. #art III% mmune 2ffectors -echanism. Chapter 45% 6ipersensiti e Reactions.

    1!. rump 8 et al. *ia$nosin$ aller$ies in $eneral practice% The e idence, the

    art of skin prick test and specific $2 measurement, and the interpretation of

    results.