Pemeriksaan Tumor Marker

50
PEMERIKSAAN TUMOR MARKER Dr. Arief Indra Sanjaya, SpPK

description

tumor marker

Transcript of Pemeriksaan Tumor Marker

Page 1: Pemeriksaan Tumor Marker

PEMERIKSAAN TUMOR MARKER

Dr. Arief Indra Sanjaya, SpPK

Page 2: Pemeriksaan Tumor Marker

CEA (CARCINOEMBRYONIC ANTIGEN) Glycoprotein BM 180.000 Dalton dan

telah diketahui mempunyai 6 determinan yang berbeda.

Suatu oncofetal yang dibentuk waktu masa embrio dan fetus. Produksi dari gen-gen ini ditekan setelah lahir, dan sangat rendah terdeteksi didalan serum orang dewasa normal.

Page 3: Pemeriksaan Tumor Marker

CEA terutama dijumpai di traktus gastrointestinalis dan serum dari fetus, tapi juga dalam jumlah yang sedikit, dijaringan usus, pancreas, dan hati pada orang dewasa yang sehat.

Normal < 5 ng/ml Dalam jumlah yang sangat tinggi

dijumpai pada Colo rectal Adeno Carsinoma.

Page 4: Pemeriksaan Tumor Marker

Kebiasaan merokok, alkohol mempengaruhi konsentrasi CEA. Batas tertinggi pada perokok sehat berkisar 7 – 10 ng/ml.

CEA meningkat ringan – sedang <10 ng/ml pada 20-50 % penyakit yang jinak (bukan kanker): Chirrosis, hepatitis kronik, pankreatitis, colitis ulcerosa, penyakit cronik pneumoni, Bronchitis, Tuberkulosis, Enphyema, Mucovicidosis dan penyakit autoimun.

Page 5: Pemeriksaan Tumor Marker

AFP (ALFA FETO PROTEIN) Glycoprotein (BM 70.000 daltons),

dibentuk di Yolk Sack, hati dan traktus gastrointestinalis fetus.

AFP dapat dijumpai di serum fetus pada minggu ke 4 kehamilan, puncak minggu 12 dan 16 kemudian berkurang sampai kelahiran.

Normal <40 ng/ml. Jika AFP melintasi plasenta, dapat

dijumpai di serum ibu (matenal), puncaknya minggu ke 32 dan 36 dari kahamilan.

Page 6: Pemeriksaan Tumor Marker

Aplikasi AFP secara klinis:1. Mendeteksi dan memonitor Karsinoma hepatoseluler primer, yang timbul pada

sirosis hati.2. Memonitor respon terapi dan diagnosis

germ cell tumors. AFP meningkat pada 9 % pasien

metastase hati dari penyakit maligna lain: kanker payudara, kanker paru, dan karsinoma kolorektal.

Page 7: Pemeriksaan Tumor Marker

AFP sangat sesuai untuk deteksi dini karsinoma hepatoseluler pada pasien.

Pasien sirosis hati dengan kadar Gama GT, LDH, AP dan GOT yang meningkat indikasi untuk mengukur kadar AFP.

Peningkatan AFP juga dijumpai pada penyakit hati yang jinak seperti hepatitis.

Page 8: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 125 (CANCER ANTIGEN 125)

Cancer antigen 125 ( Ca 125 ) adalah tumor marker kedua yang ditetapkan ( sesudah CA 19.9 ) fengan teknik hybridoma, dengan BM 200.000 daltons. Ca 125 adalah perbedaan antigen yang timbul di jaringan fetus dari coelomic epithelial derivaties.

Antigen ini dijumpai pada bagian jaringan serous adenicarcinoma, tapi tidak dijumpai pada mucinous ovarian carcinoma.

Batas tertinggi dari nilai normal ditetapkan 35 U/ ml.

Page 9: Pemeriksaan Tumor Marker

Tapi kadang-kadang dapat juga dijumpai meningkat pada berbagai ginekologis yang jinak dan juga pada peradangan adnexa. Tumor marker ini juga dijumpai sedikit meninggi pada trisemester pertama kehamilan, pada berbagai penyakit autoimun, dan pada hepatitis, pankreatitis kronik, dan sirosis hati.

Page 10: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 125 telah menjadi petanda tumor yang penting untuk memonitor jalan dan respon pengobatan pada serous ovarian carcinoma. Dengan batas atas 65 U/ml. CA 125 mempunyai sensitifitas 87 % dilihat secara keseluruhan, dan tergantung dari keadaan dan tipe jaringan tumor

Page 11: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 19-9 (CARBOHYDRATE ANTIGEN 19-9) CA 19-9: Glikolipid yang dapat

disamakan dengan hapten dari determinan golongan darah Lewis (a).

Pasien dengan golongan darah yang konsetelasinya jarang seperti Le (a-b-) tidak dapat untuk menandakan CA 19-9.

Substansi yang menandakan CA 19-9 merupakan mucin dengan BM: 10.000 daltons

Page 12: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 19-9 ditemukan dalam epitel dari lambung fetus, Intestine dan pankreas.

Dalam konsentrasi rendah ditemukan dalam pancreas, hati, dan paru-paru orang dewasa, yang merupakan komponen dari banyak mukosa sel.

Normal: <37 U/ml. CA 19-9 pada Karsinoma pankreas,

sensitifitas: 82 Tidak ada korelasi antara konsentrasi

tumor marker dan massa tumor.

Page 13: Pemeriksaan Tumor Marker

Kadar CA 19-9 sangat tinggi, >10.000 U/ml. Mempunyai metastase yang jauh.

CA 19-9 tidak dapat untuk deteksi dini Karsinoma pankreas.

Ca 19-9 dibuang secara khusus melalui empedu. Cholestasis ringan (Gamma GT. LPX) dapat meningkatkan kadar CA 19-9.

CA 19-9 juga ditemukan pada berbagai macam penyakit yang jinak dan peradangan gastrointestinal dan hati.

Page 14: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 19-9 memiliki sensitifitas 50-75 % untuk Karsinoma hepatobilier.

CA 19-9 digunakan sebagai petanda tumor kedua yang sangat penting (setelah CEA) untuk Karsinoma Lambung.

Sejak CA 72-7 diperkenalkan maka CA 19-9 menjadi kurang penting untuk pemeriksaan pada tumor ini.

Page 15: Pemeriksaan Tumor Marker

Kombinasi dari kadar CA 72-4 dan CEA direkomendasi untuk diagnosa Karsinoma Lambung.

Kadar CEA biasanya adekuat untuk Karsinoma kolorektal, pada beberapa kasus CEA-negatif, pemeriksaan CA 19-9 dapat membantu.

Page 16: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 72-4 (CANCER ANTIGEN 72-4) CA 72-4: serum mucin like tumor

associated glycoprotein TAG 72 ( BM 400.000 daltons ) , mendeteksi fraksi sel CA payudara yang metastase.

Page 17: Pemeriksaan Tumor Marker

TAG 72 ditemukan pada Adeno CA Colon, Non Small Cell Lung CA, CA Lambung, jaringan fetus dan mucinous ovarian CA

Normal: 2,5 – 4 U/ml. CA 72-4: mempunyai spesifitas tinggi

pada CA Lambung. Pemeriksaan kombinasi CA 72-4 dan

CEA meningkatkan spesifitas.

Page 18: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 15-3(CANCER ANTIGEN 15-3) CA 15-3: serum mucin-glycoprotein

(BM : 300.000 daltons), sensitifitas tinggi untuk karsinoma payudara.

Normal: <35 U/ml Pada trimester 3 dari kahamilan,

terdapat sedikit peningkatan sekitar 50 U/ml

CA 15-3 mempunyai spesifisitas tinggi untuk karsinoma payudara.

Page 19: Pemeriksaan Tumor Marker

pasien dengan sirosis hati, kadarnya dapat sedikit meninggi sampai 50 U/ ml.

Prinsip dari aplikasi pemeriksaan CA 15-3 adalah memonitor perjalanan (dari karsinoma) dan respon pengobatan karsinoma peyudara.

Nilai yang meninggi dari CA 15-3 ditemukan dalam stadium lanjut tumor jenis lain: ovarium, serviks, dan karsinoma endometrial.

Page 20: Pemeriksaan Tumor Marker

MCA(MUCIN-LIKE CARCINOMA- ASSOCIATED ANTIGEN )

MCA adalah serum mucin-glycoprotein (BM 350.000- 500.000 daltons ).

Antibodi monoclonal yang digunakan untuk mengenal epitop berulang pada peptide dari molekul MCA.

Normal : <11 U/ml. Peninggian MCA pada tumor yang tidak

spesifik di dapat pada kehamilan dan sampai 20 % kasus penyakit hati yang jinak dan mastopathy.

Page 21: Pemeriksaan Tumor Marker

MCA cocok untuk memonitor perjalanan karsinoma payudara.

sensitifitas sampai 80 % Tidak terdapat tambahan sensitifitas

dengan petanda mucin lain, kombinasi dari MCA dengan CA 15-3 atau CA 549, tidak berarti.

Page 22: Pemeriksaan Tumor Marker

PSA (PROSTATE-SPESIFIC ANTIGEN) PSA merupakan glycoprotein (BM

34.000 daltons) yang ditemukan pada saluran ekskresi prostate.

PSA adalah hasil eksresi fisiologis dari prostate yang berhubungan dengan Kallikren.

PSA bertindak sebagai serine prostease untuk mencairkan semen.

Meskipun organ spesifik, PSA bukan tumor spesifik

Page 23: Pemeriksaan Tumor Marker

PSA terdapat dalam semen (monomer) dan plasma (monomer & kompl. alpha-1- antichymotrypsin BM kira- kira 100.000 daltons ).

PSA ditemukan dalam paraurenthral glands, ditemukan juga pada wanita dalam jumlah yang sangat sedikit.

Normal: <4 ng/ml. Paruh hidup biologisnya antara 2 sampai

3 hari.

Page 24: Pemeriksaan Tumor Marker

Serum PSA meningkat pada 90% hipertrophi prostat yang jinak.

Aplikasi pemeriksaan PSA :1. Monitor perjalanan penyakit dan respons pengobatan dari carsinoma prostat2. Monitor hipertropi prostat dengan maksud deteksi dini adanya karsinoma prostat.

Page 25: Pemeriksaan Tumor Marker

PAP (PROSTATE – SPESIFIK ACID PHOSPHATASE)

PAP adalah isoenzym dari kelompok acid phosphatase.

PAP merupakan glycoprotein dengan karbohidrat 6 % dan BM 97.000 daltons.

Normal: <4 ng/ml Spesifitasnya 90 % Sensitifitas rendah dan tidak stabil

selama penyimpanan maka PAP sekarang tidak dipakai lagi.

Page 26: Pemeriksaan Tumor Marker

CYFRA 21-1(CYTOKERATIN 19 FRAGMENT) Cytokeratin tidak larut untuk

mendukung protein sel . Fragmen cytokeratin dapat larut dalam

serum. fragmen Cytokeratin 19 dengan BM

30.000 dalton. Normal: <2.3 ng/ml. Spesifitas 95% terhadap penyakit paru

yang jinak

Page 27: Pemeriksaan Tumor Marker

Saliva dapat membuat kenaikan hasil pemeriksaan yang tinggi dan itu harus dihindari.

Cyfra 21-1 dapat digunakan sebagai penanda untuk karsinoma paru (Non small-cell lung Ca) dan khususnya untuk squamous cell lung Ca.

Cyfra 21-1 dapat untuk memonitor muscle-intensive bladder Carsinoma

Page 28: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 50(CARBOHYDRATE ANTIGEN 50) Antibodi C-50 didefinisikan sebagai

struktur antigen dari “the sialylated Lewis (a) strukture”

Epitop-epitop C-50 terdapat dalam gangliosides dan glycoprotein.

Normal: <23 U/ml 18 % pasien sirosis hati atau penyakit

pancreas mempunyai nilai yang meningkat sampai 100 U/ml atau lebih.

Page 29: Pemeriksaan Tumor Marker

Aplikasi klinis untuk memonitor perjalanan penyakit dan respon pengobatan karsinoma pankreas .

Ca-50 tidak lebih baik dari CA 19-9.

Page 30: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 195(CANCER ANTIGEN 195) CA 195 ditetapkan penentu fraksi dari

golongan darah Lewis yang mana antibodi IgM Monoclonal C195 terikat secara spesifik.

Kegunaan klinisnya sama baik dengan petanda CA 19-9,

Page 31: Pemeriksaan Tumor Marker

NSE(NEURON-SPECIFIC ENOLASE) NSE: Glukosa-splitting enzyme yang di

dapat di dalan neuron otak system saraf perifer, Terdiri dari dua rantai polipeptida dan hampir kedua-duabya identik, dengan BM 39.000 daltons.

NSE juga dijumpai di jaringan neuroendokrin.

Page 32: Pemeriksaan Tumor Marker

Normal: <12.5 ng/ml. NSE juga dijumpai di dalam eritrosit,

plasma sel dan trombosit. Hemolisis dan lambatnya sentrifius dari darah akan mengakibatkan hasil NSE meninggi.

Meningkatnya petanda NSE dijumpai pada tumor dari neuroectodermal atau yang berasal dari Neurendoktrin

Page 33: Pemeriksaan Tumor Marker

NSE adalah petanda tumor yang dipilih untuk small-cell lung carcinoma.

NSE <25 ng/ml sensitifitasnya 85% untuk neuroblastoma.

Page 34: Pemeriksaan Tumor Marker

HCG(CHORIONIK GONADOTROPIN) HCG adalah hormon glycoprotein yang

lain (BM 46.000 daltons). HCG dibentuk di dalam

Syncytiotrofoblast dari plasenta. Pada tumor sel embrio, HCG dibentuk

oleh struktur trofobalstik atau Syncytiotrofoblastik sel raksasa ( sel-sel seminoma )

Normal: < 5 IU/ ml

Page 35: Pemeriksaan Tumor Marker

Pada pria dan wanita tidak hamil, HCG meningkat mendukung adanya tumor yang maligna.

Aplikasi klinik HCG: untuk diagnosa dan memonitor tumor sel embrio dari testis dan ovarium.

Sensitifitasnya 100 % untuk Choriocarcinoma testis dan plasenta.

97 % untuk bentuk hydatimola.

Page 36: Pemeriksaan Tumor Marker

48-86 % untuk tumor sel embrio non-seminomatous,

7 -14 % untuk seminoma. Choriocarcinoma murni selalu HCG

positif dan AFP negatif. tumor sinus endodermal AFP tetap

positif dan HCG negatif. Seminoma murni AFP negatif dan HCG

positif pada 14 % kasus.

Page 37: Pemeriksaan Tumor Marker

CA 549(CANCER –ASSOCIATED ANTIGEN 549)

CA 549 merupakan mucin ldengan BM 400.000 sampai 500.000 daltons )

Normal: <11 U/ml. CA 549 meningkat pada penyakit hati

yang jinak (hasil positif palsu sampai 30 %).

Seperti CA 15-3 dan MCA, CA 549 digunakan untuk memonotir perjalanan penyakit dan respon pengobatan karsinoma payudara.

pemakaian tes kombinasi tidak ada artinya.

Page 38: Pemeriksaan Tumor Marker

SCC(SQUAMOUS CELL CARCINOMA ANTIGEN)

SCC : Glycoprotein dengan BM 42.000 D. untuk karsinoma sel squamous serviks uteri.

Normal: <2 ng/ml. Kenaikan SCC sampai 10 ng/ml

ditemukan pada gagal ginjal disebabkan kurangnya kemampuan untuk melenyapkan antigen ini dan sebagian penyakit hepatobiliar.

Page 39: Pemeriksaan Tumor Marker

Hindari kontaminasi dari kulit atau saliva (konsentrasi tinggi dari SCC), menyebabkan hasil positif palsu.

Aplikasi klinik: memonitor perjalanan penyakit dan respon pengobatan dari karsinoma sel squamous serviks uteri (sensitifitas 70-85 %) telinga, hidung dan daerah tenggorokan (sensitifitas 60 %).

17 % semua non –small cell 31 % pada karsinoma paru sel squamous

dengan spesifisitas 95 %.

Page 40: Pemeriksaan Tumor Marker

TPA (TISSUE POLYPEPTIDE ANTIGEN)

TPS (TISSUE POLYPEPTIDE –SPESIFIK ANTIGEN)

TPA : Keratin antigen BM 22.000 D. ditemukan di sel epitel, membran sel tumor dan serum sebagai antigen proliferasi.

Normal: <85 U/l, benigna terutama pada paru, hati dan saluran kemih.

Peningkatan yang nyata dari serum TPA dijumpai pada 80 -100 % tumor payudara, Bronkus,Colorektal, Serviks, ovarium atau CA kandung kemih

Page 41: Pemeriksaan Tumor Marker

Meningkat <31 U/l pada 95% penyakit paru yang benigna, 51 % untuk CA Bronkus. CA kandung kemih terutama bentuk Muscle-invasiv.

TPS adalah komponen utama dari TPA dan dapat dikenal dengan mempergunakan monoclonal antibodi.

Page 42: Pemeriksaan Tumor Marker

S-TK(SERUM DEOXYTHYMIDINE KINASE)

S-TK mengkatalisasi phosphorylation dari deoxythhimidine untuk membentuk deoxythhimidine monophosphate

Tiga jenis isoenzim dari TK pada manusia .

Isoenzim TK 1 pada sel yang berproliferasi dan sel tumor. tapi tidak didapat sel yang ”istirahat ”

Page 43: Pemeriksaan Tumor Marker

S-TK 1: Untuk memonitor dan menentukan prognosa dari pasien non-Hodgkins lymphoma, termasuk limfositik leukemia kronik dan multiple myeloma.

Leukemia limfositik kronik dengan prognosa jelek, menunjukan tingkat TK lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dari mereka dengan penyakit stabil.

Page 44: Pemeriksaan Tumor Marker

B2-M (BETA -2- MICROGLOBULIN) Human β2 mikroglobulin mempunyai BM

11.800 dalton dan terdiri dari 100 asam amino yang diketahui dengan dijembatani disulfide yang mempertemukan asam amino 25 dan 81

Konsentrasi rendah β2-m dengan bebas melewati membran glomerulus dan 98.8 % diabsobsi kembali dalam tubulus proksimal.

Secara ekslusif di hancurkan di dalam ginjal.

Page 45: Pemeriksaan Tumor Marker

Paruh hidup dari β2-M +/-40 menit. Reduksi dalam filtrasi glomerulus

berperan penting untuk peningkatan di dalam serum β2-m

Terganggunya fungsi tubulus ginjal menyebabkan besarnya eksresi ke dalam urine.

Page 46: Pemeriksaan Tumor Marker

Β2-m mungkin berperan penting dalam respon kekebalan, yakni dalam mengkontrol aktivasi Limfosit T.

Konsentrasi rata-rata β2-m serum:1.6 mg/l (rujukannya antara 0.8-2.4 mg/l).

Konsentrasi β2-m dalam urin antara 0.02-0.3 mg/l dengan nilai tengah 0.08 mg/l

Konsentrasi dalam cairan cerebrospinal antara 0.8 – 1.8 mg/l

Page 47: Pemeriksaan Tumor Marker

Meningkat pada penyakit autoimun, kerusakan sel imunitas (contohnya pada pasien AIDS) dan sesudah transplantasi organ.

Peningkatan β2-m dalam cairan cerebrospinal pada pasien leukemia terbukti adanya keterlibatan CNS.

β2-m disintesakan hanya oleh sel limpoid tapi juga sangat bervariasi normal dan maligna mesenchymal dan sel epital.

Page 48: Pemeriksaan Tumor Marker

Aplikasi klinik:1. Mendiagnosa glomerulus dan nephropathies tubulus.2. untuk menentukan prognosa dari pasien dengan non-Hogdkins Lymphoma dan terutama multiple myeloma.

Page 49: Pemeriksaan Tumor Marker

Peningkatan nilai β2-m dijumpai juga pada penyakit lain seperti karsinoma dan leukemia.

Pada multiple myeloma, β2-m adalah faktor prognosa yang paling baik.

Page 50: Pemeriksaan Tumor Marker

TERIMA KASIH