Pemeriksaan RS Pendidikan Unhas

16
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Limbah Cair Informasi yang didapat dari salah satu staff sub-komite K3 dan KesLing RS Unhas, berupa: 1. Sumber Limbah Cair Rumah Sakit Adapun beberapa sumber limbah cair yang ada pada rumah sakit ini diantaranya: a. Instalasi radiologi, berupa limbah pencucian rontgen. Limbah pencucian rontgen ini banyak mengandung logam berat yang berbahaya bagi lingkungan. b. Instalasi Gizi dan instalasi Farmasi c. Toilet d. Instalasi laboratorium, HCU, dan ICU beberapa ruangan ini merupakan salah satu sumber limbah cair yang memungkinnya berisi logam berat. Air limbah ini diolah terpisah dengan air limbah domestik dan medis. Air limbah laboratorium ini dapat ditampung untuk selanjutnya diproses secara khusus. Setelah itu barulah efluennya dialirkan bersama-sama dengan efluen air limbah lainnya.

description

Pengelolaan Limbah Cair dan Padat RS Pendidikan Unhas

Transcript of Pemeriksaan RS Pendidikan Unhas

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Limbah CairInformasi yang didapat dari salah satu staff sub-komite K3 dan KesLing RS Unhas, berupa:1. Sumber Limbah Cair Rumah SakitAdapun beberapa sumber limbah cair yang ada pada rumah sakit ini diantaranya:a. Instalasi radiologi, berupa limbah pencucian rontgen. Limbah pencucian rontgen ini banyak mengandung logam berat yang berbahaya bagi lingkungan.b. Instalasi Gizi dan instalasi Farmasic. Toiletd. Instalasi laboratorium, HCU, dan ICU beberapa ruangan ini merupakan salah satu sumber limbah cair yang memungkinnya berisi logam berat. Air limbah ini diolah terpisah dengan air limbah domestik dan medis. Air limbah laboratorium ini dapat ditampung untuk selanjutnya diproses secara khusus. Setelah itu barulah efluennya dialirkan bersama-sama dengan efluen air limbah lainnya.

2. Adapun skema pengolahan limbah cair pada Rumah Sakit Unhas Gedung EF ini yaitu sebagai berikut

Equalization BlowerAeration blowerCIRKULATION PROSESPumpBackwash BlowerBBBackwashEffluent WaterIn flow waterSum PitEquizationProcessAnaerobic 1stChamberAnaerobic 2ndChamberTreated WaterChamberDisinfectant ChamberBiofiltrationChamberBCP

Penjelasan:a. Equalizing process ini bertujuan untuk menyetarakan debit aliran air agar tidak terjadi fluktuasi b. Anaerobic 2 yaitu terjadi proses biologis yang lebih kompleks c. Biofiltration chamber : yaitu dip roses inilah yang membutuhkan O2. Di dalam proses pengolahan air limbah biofiltration chamber terjadi proses pengolahan limbah cair organic secara secara biologis, senyawa kompleks organik akan terurai aleh aktivitas mikroorganisme. Biofiltration chamber berfungsi mengurangi kadar BOD.d. Disenfektan yaitu proses penambahan klorin.e. Dan proses terakhir yaitu effluent.

3. Diagram aliran limbah cair Di RS Unhas

Pada diagram diatas menunjukkan aliran limbah cair cair di RS Unhas tersebut. di mulai dari limbah cair yag di hasilkan di toilet, laundry, bathroom, dan dapur, yang kemudian diolah berdasrkan diagram di atas dan berakhir diproses effluent.

4. Pembenahan Sistem Manajemen KesLingAda beberapa pembenahan yang dicanangkan khususnya mengenai masalah limbah cair seperti a. Penambahan Flow MeterFlow meter berfungsi untuk mengukur debit air/limbah cair yang masuk dan berapa debit yang keluar dalam satuan waktu.

Gambar2 Air yang sudah diolah IPAL RS UnhasGambar1 IPAL Rs Unhas

Gambar 3.kolam penampungan Kolam sementara sebagai tempat penampungan limbah cair di RS Unhas tersebut tidak mengalir ke sungai kera-kera, sehingga tidak menutup kemungkinan suatu saat waktu kolam sementara tersebut penuh dan akan mencemari lingkungan sekitar RS Unhas tersebut.b. Bak control yang di sediakan hanya satu Padahal, idealnya untuk pengolahan limbah yang baik di RS sebaiknya memiliki bak control lebih dari satu terggantung dari kebutuhan rumah sakit tersebut.

Gambar 4.Bak Kontrol

B. Limbah Padat1. Sumber Limbah Padata. Limbah Padat Tidak BerbahayaLimbah padat (solid waste) adalah semua bahan atau material yang dibuang dan tidak diinginkan yang tidak berbentuk cair maupun gas. Limbah padat yang tergolong tidak berbahaya adalah berupa limbah organic yang berasal dari dapur (domestic), kertas, jarum yang tidak terkontaminasi, dan lain-lain.

Adapun penggolongan sumber limbah padat di RS Pendidikan Unhas ini yaitu:1) Base MainDidalam Base Main terdapat ruangan seperti Instalasi Radiologi, IRD, Instalasi Farmasi, dan Instalasi Gizi. Base Main ini dimasukkan kedalam salah satu sumber limbah padat yang tidak berbahaya karena sampah yang dihasilkan dari ruangan-ruangan tersebut hanya dapat berupa kertas, dll.2) Lantai 1Terdapat Poliklinik, Ruang Manajemen, Instalasi Laboratorium, Apotek, Toilet, dan Taman. Pengklasifikasian ruangan-ruangan tersebut kedalam sumber limbah padat tidak berbahaya karena seperti taman, sampah yang dihasilkannya hanya berupa daun-daun kering yang tidak berbahaya, dan juga apotek sampah yang dihasilkannya berupa dos obat yang sama sekali tidak berbahaya bagi manusia, adapun jarum suntik yang ada dalam apotek tidak tergolong membahayakan karena penggunaan jarum suntuk tersebut tidak pada apotek melainkan dalam ruang operasi dan sebagainya.3) Lantai 2Terdapat ruang Kemoterapi, HCU, ICU, RR, OK, dan Auditorium. 4) Lantai 3Terdapat ruang perawatan kelas 1 dan kelas 2 serta kelas 3 VIP.5) Lantai 4Terdapat ruang perawatan, namun belum digunakan.

b. Sumber Limbah Padat BerbahayaSampah berbahaya yang di hasilkan di rumah sakit Unhas tersebut di bagi menjadi :1) Kuning ( sitotoksik ) yaitu sampah yang sifatya racun, misalnya sampah medis)

Gambar.32) Ungu ( infeksius ) yaitu sampah yang mengakibatkan seperti kanker (toksik) 3) Merah ( radioaktif ) yaitu sampah yang sifatnya berupa radiologi

2. Jenis Sampah Rumah Sakita. Sampah AnorganikSampah anorganik yang dihasilkan dapat berupa kaca,dllb. Sampah OrganikAdapun jenis sampah organiknya dapat berupa garbage dan sampah mudah terbakar. Untuk garbage itu sendiri dapat berasal dari kantin rumah sakit yang berupa sisa makanan, kertas-kertas, dos kotak obat yang dari apotek, dan lain sebagainya.

3. Pengelolaan Limbah Padat di Rumah Sakita) Pengumpulan SampahPengumpulan sampah dimulai dari titik-titik sumber sampah yang masing-masing sudah dipilah berdasarkan jenisnya. Adapun teknik pemilahan yang diterapkan Rumah sakit ini yaitu dengan pemisahan jenis sampah berdasarkan tempat sampahnya, seperti:

Gambar.4Tempat sampah yang berwarna merah dan memiliki lambang seperti gambar diatas itu merupakan tempat sampah untuk sampah medik infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular. Yang termasuk limbah jenis ini antara lain : sampah mikrobiologis, produk sarah manusia, benda tajam, bangkai binatang terkontaminasi, bagian tubuh, sprei, limbah raung isolasi, limbah pembedahan, limbah unit dialisis dan peralatan terkontaminasi (medical wast).

Gambar.5

Untuk tempat sampah berwarna hijau merupakan sampah untuk jenis sampah berupa kasa dan infuse.

Gambar.6Untuk tempat sampah berwarna kuning merupakan savety box yang diperuntukkan untuk benda-benda kaca dan langsung di bakar.

Gambar.7Tempatsampahdiatasmerupakantempatsampahper-contohan yang diterapkan di Rumah Sakit Pendidikan Unhas Gedung EF ini. Untuk tempat sampah diatas (hijau) merupakan tempat untuk sampah domestik sedangkan (kuning) menujukkan jenis tempat sampah berupa sampah yang sifatnya infeksius. Misalnya : darah, dan ar kencing pasien.Untuk pengumpulan sampah dilakukan oleh Cleaning Service, namun sebelum staf kebersihan turun lokasi, sebelumnya dilakukan pembekalan dan pelatihan terhadap petugas kebersihan mengenai sampah-sampah apa saja yang berbahaya dan tidak berbahaya juga mengenai penyesuaian sampah dengan tempat sampah masing-masing.b) Pengangkutan SampahDikarenakan rumah sakit ini belum memiliki TPS, maka Pengangkutan sampahnya bekerjasama dengan Rumah Sakit Provinsi yaitu RS Dadi. Adapun pola pengangkutan sampahnya berupa komunal/individual langsung yaitu sampah medis yang infeksius diangkut menggunakan mobil kereta merta namun sebelumnya mobil tersebut harus diklronasi terlebih dahulu karena mobil kerta merta ini selain bertugas untuk mengangkut sampah medis juga berfungsi untuk mengantar jenasah. Pengangkutan sampah medis ini tergolong aman untuk cleaning service dan supir kereta merta karena antara bagian tempat duduk supir dan sampah itu terpisah.

Gambar.8c) PembakaranSemua sampah yang dihasilkan seperti suntik dan infus dibakar (proses insenerasi) dengan suhu 1500c. Rumah Sakit Unhas tidak memiliki sistem insenerasi tersendiri sehingga sekarang ini masih bekerjasama dengan pihak MOU (R.S. Daerah Provinsi Sul-Sel: RS. Dadi)4. Pembenahan Sistem Manajemen Kes-LingAdapun pembenahan system yang ingin diterapkan rumah sakit ini yang berkaitan dengan limbah padat yaitu Pembangunan TPS, Pemesanan Incenirator, serta pemantapan pengelolaan limbah padat tidak berbahaya seperti melakukan recycle, reuse dll. Pemantapan pengelolaan limbah padat tidak berbahaya dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan sampah kaca yang tidak terinfeksius kemudian melakukan autoclave kembali agar dapat digunakan sebagai tempat sample darah untuk PA (Preparat Autopsi) ini dalam hal recycle.BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan1. IPAL yang digunakan RS UNHAS adalah IPAL Biofilter (IPAL sederhana) dengan kapasitas 25 M3. Namun, IPAL tersebut belum memenuhi standar karena tidak memiliki flow meter. Tiap tiga bulan sekali IPAL diperiksa apakah kadar BOD, COS, TSS, pH memenuhi standar atau tidak.2. Pengelolaan Limbah Padat RS. Pendidikan Unhasa. Pengumpulan sampah dimulai dari titik-titik sumber sampah yang masing-masing sudah dipilah berdasarkan jenisnya. Adapun teknik pemilahan yang diterapkan Rumah sakit ini yaitu dengan pemisahan jenis sampah berdasarkan tempat sampahnyab. Pengangkutan. Pola pengangkutan sampahnya berupa komunal / individual langsung yaitu sampah medis yang infeksius diangkut menggunakan mobil kereta merta. Namun sebelumnya mobil tersebut harus diklronasi terlebih dahulu karena mobil kerta merta ini selain bertugas untuk mengangkut sampah medis juga berfungsi untuk mengantar jenasah.c. Pembakaran. Semua sampah yang dihasilkan seperti suntik dan infus dibakar (proses insenerasi) dengan suhu 1500c. Rumah Sakit Unhas tidak memiliki sistem insenerasi tersendiri sehingga sekarang ini masih bekerjasama dengan pihak MOU (R.S. Daerah Provinsi Sul-Sel: RS. Dadi)