Pemeriksaan Obstetri Kel a4
-
Upload
yogi-sanjaya -
Category
Documents
-
view
96 -
download
6
Transcript of Pemeriksaan Obstetri Kel a4
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Kelompok A4
Ahmad SyafriyansyahHolilis Buyung Saputra
M. Esha FahluthfiM. Taufik H. Mustafa
Nida Khoiriah
Pembimbing :dr. Eddy Purwanta, Sp.OG
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan yang berhubungan langsung dengan masalah kehamilan, persalinan, dan puerperium
BUAT SUASANA NYAMAN
Rasa nyaman dapat ditumbuhkan pada diri pasien bila : Pemeriksaan dilakukan ditempat yang
tertutup, bersifat pribadi dengan kerahasiaan yang terjaga dengan baik.
Apa yang dikatakan oleh ibu didengar dan diperhatikan secara baik.
Pasien diperlakukan dengan penuh rasa hormat.
ANAMNESIS
Identitas pasien Nama Alamat Usia pasien Suami pasien Pendidikan dan pekerjaan pasien dan
suami pasien Agama Pasien dan suami pasien Suku bangsa pasien dan suami pasien
ANAMNESIS OBSTETRI
Kehamilan yang ke ........ Hari pertama haid terakhir (HPHT) Riwayat obstetri:
Usia kehamilan : ( abortus, preterm, aterm, postterm)
Proses persalinan ( spontan, tindakan, penolong persalinan)
Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi. Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir,
usia anak saat ini ).
Pada primigravida : Lama kawin, pernikahan yang ke …. Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung
…. Tahun
Anamnesis tambahan: Anamnesis mengenai keluhan utama yang
dikembangkan sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu sebelum dan selama kehamilan).
RUMUS NAEGELE
Tanggal perkiraan persalinan = HPHT, bulan -3 dan tanggal +7
Contoh : HPHT pasien 14 Februari 2012
Maka Tanggal perkiraan persalinannya :
21 November 2012
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum (nampak sakit berat, sedang), anemia konjungtiva, ikterus, kesadaran, komunikasi personal.
Tinggi dan berat badan. Tekanan darah, nadi, frekuensi
pernafasan, suhu tubuh. Pemeriksaan fisik lain yang dipandang
perlu.
PEMERIKSAAN KHUSUS OBSTETRI
Inspeksi Chloasma gravidarum. Keadaan kelenjar thyroid. Dinding abdomen (varises, jaringan parut,
gerakan janin). Keadaan vulva dan perineum.
PalpasiMaksud untuk melakukan palpasi adalah untuk :
Memperkirakan adanya kehamilan. Memperkirakan usia kehamilan. Presentasi - posisi dan taksiran berat
badan janin. Mengikuti proses penurunan kepala pada
persalinan. Mencari penyulit kehamilan atau
persalinan.
PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN
Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu.
Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding abdomen.
Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.
Leopold I :
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala atau kosong ).
Leopold II :
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan kanan umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya.
Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Leopold III :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami engagemen atau belum.
Leopold IV :
Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.
TFU
Menentukan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan berdasarkan parameter tertentu (umbilikus, prosesus xyphoideus dan tepi atas simfisis pubis)
TAKSIRAN BERAT JANIN
Rumus Lohnson Berat Janin = (tinggi fundus uteri-
12) x 155 gram (jika kepala belum masuk PAP)
Berat Janin = (tinggi fundus uteri-11) x 155 gram (jika kepala sudah masuk PAP)
Contoh : TFU = 28 cm, maka TBJ = (28-12) x 155 gr = 2480 gram
AUSKULTASI
Auskultasi detik jantung janin dengan menggunakan fetoskop pinard.
Detik jantung janin terdengar paling keras didaerah punggung janin.
Detik jantung janin dihitung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan selang 5 detik sebanyak 3 kali.
Hasil pemeriksaan detik jantung janin 10 – 12 – 10 berarti frekuensi detik jantung janin 32 x 4 = 128 kali per menit.
Frekuensi detik jantung janin normal 120 – 160 kali per menit.
PEMERIKSAAN DALAM (VAGINAL TOUCHER)
Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan: Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosa
kehamilan muda. Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih
dari 37 minggu digunakan untuk melakukan evaluasi kapasitas panggul (pelvimetri klinik) dan menentukan apakah ada kelainan pada jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya proses persalinan pervaginam.
Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan fase persalinan dan diagnosa letak janin.
Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan proses persalinan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada tidaknya prolapsus bagian kecil janin atau talipusat.
Pada saat inpartu, ibu nampak ingin meneran dan digunakan untuk memastikan apakah fase persalinan sudah masuk pada persalinan kala II
TEHNIK VAGINAL TOUCHER Didahului dengan melakukan inspeksi
pada organ genitalia eksterna. Tahap berikutnya, pemeriksaan inspekulo
untuk melihat keadaan jalan lahir.
Labia minora disisihkan kekiri dan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari sisi kranial untuk memaparkan vestibulum
Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dalam posisi lurus dan rapat dimasukkan kearah belakang - atas vagina dan melakukan palpasi pada servik.
• Menentukan dilatasi (cm) dan pendataran servik (prosentase).
• Menentukan keadaan selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, bila sudah pecah tentukan :o Warnao Bauo Jumlah air ketuban yang mengalir keluar
• Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator) serta derajat penurunan janin berdasarkan stasion.
• Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau talipusat yang berada disamping bagian terendah janin
“STATION”
Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator) serta derajat penurunan janin berdasarkan station
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium rutin (Hb dan urinalisis serta protein urine)
Pemeriksaan laboratorium khusus. Pemeriksaan ultrasonografi. Pemantauan janin dengan
kardiotokografi.
PENARIKAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN OBSTETRI
•Sebagai kesimpulan hasil pemeriksaan kehamilan harus disebutkan 10 hal berikut dibawah ini :• Hamil atau tidak hamil ( berdasarkan tanda pasti
kehamilan ).• Primigravida atau multigravida.
• G (gravida ) ………P(para) 1 – 2 – 3 – 4.
• Jumlah partus aterm (> 37 minggu/ berat anak > 2500 g).• Jumlah partus preterm (22 – 37 minggu / berat anak < 2500g )• Jumlah abortus ( < 20 minggu ).• Jumlah anak hidup saat ini.
• Anak hidup atau mati.• Usia kehamilan ( aterm / preterm ……… minggu ).
Letak anak : Situs : misalnya situs longitudinal. Habitus : misalnya fleksi. Posisi : misalnya punggung kiri dengan ubun-ubun kecil
kiri melintang. Presentasi : misalnya presentasi belakang kepala.
Kehamilan intra atau ekstrauterin. Hamil tunggal atau kembar. Inpartu atau tidak ( sebutkan tahapan persalinan) Keadaan jalan lahir : tumor jalan lahir, hasil
pemeriksaan pelvimetri klinik, cacat rahim pasca sectio caesar atau miomektomi intramural.
Keadaan umum ibu : Komplikasi atau penyakit penyakit yang
menyertai kehamilan atau persalinan ( misal: pre –eklampsia, anemia , hepatitis dsb nya )
Komplikasi persalinan ( misal : kala II memanjang, gawat janin )
DIAGNOSA
Diagnosa ibu : misalnya : G 1 P 0000 inpartu kala I fase aktif (Penyulit kehamilan) Pre eklampsia berat
dan anemia gravidarum Diagnosa anak :
Misalnya : janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi belakang kepala.
Nama : Ny. Umi Arti Usia : 26 tahun Pekerjaan : IRT Masuk RS tanggal : 10/12/2012 (jam 11.00
WIB) No. medrek : 00-77-22-52 Dokter yang merawat : dr. Aranda T. S, Sp.OG
IDENTITAS PASIEN
STATUS PASIEN OBGYN
Keluhan Utama :OS datang dengan mengeluh keluar air-air tidak tertahan dari jalan lahir sejak kemarin (sejak 24 jam SMRS).
Riwayat Penyakit Sekarang : G1P0A0 usia 26 tahun merasa hamil 40
minggu datang dengan keluhan keluar air-air yang tidak tertahan dari jalan lahir sejak kemarin (sejak 24 jam SMRS). OS juga mengeluhkan keluar cairan bercampur darah dan lendir dari jalan lahir. OS tidak merasakan lemas, pusing, demam, mual dan muntah. OS merasakan gerakan janin masih aktif.
ANAMNESIS
OS memeriksakan kehamilan di RSIJ Cempaka Putih dengan dr. Aranda T. S, Sp.OG sejak awal kehamilan sampai kemarin SMRS.
OS selalu memeriksakan kehamilan tepat waktu dan teratur.
OS tidak pernah merasakan ada gangguan selama kehamilan.
RIWAYAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat asma (-) Riwayat DM (-) Riwayat hipertensi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :di keluarga tidak ada yang sakit asma, dm, hipertensi
Riwayat Pengobatan :OS menyangkal minum obat-obatan lain selain
multivitamin dan tablet Fe yang diberikan oleh dokter spesialis kandungan.
Riwayat KebiasaanOS menyangkal mengkonsumsi jamu-jamuan, kopi,
alkohol, dan merokok.
Riwayat Perkawinan Pernikahan pertama Masih menikah Lama pernikahan 2 tahun
Riwayat Haid Menarkhe : 12 tahun Siklus Haid : 28 hari, lama 5 hari, teratur,
haid tidak sakit HPHT : 14-02-2012 Taksiran persalinan : 21-11-2012
Riwayat PersalinanGravida (1), Aterm (0), Premature (0), Abortus (0), Anak hidup (0), SC
(0)
Riwayat Alergi Makanan disangkal Obat-obatan disangkal
Riwayat Operasi Belum pernah menjalani operasi apapun
ANC Tempat Bersalin
Penolong Tahun Aterm Jenis Persalinan
Penyulit Sex Berat Keadaan
Hamil ini
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda vital
TD : 120/80 mmHg Suhu: 36,0 oC Nadi : 86 x/menit Nafas : 20 x/menit
Tinggi badan : 155 cm Berat badan : 52 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal Mata
◦ Konjungtiva : anemis (-/-)◦ Sklera : ikterik (-/-)
Jantung◦ BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru◦ Vesikuler◦ Wheezing (-/-)◦ Ronkhi (-/-)
Ekstremitas◦ Akral hangat, RCT < 2 detik, Edema (-/-)
Status Generalis
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Perut cembung, striae alba (+), Linea nigra (+) , luka bekas operasi (-).
Palpasi : Leopold I : TFU 30 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting.
Leopold II : Teraba bag. keras memanjang di sebelah kanan perut ibu.
Leopold III : Teraba bagian terbawah janin bulat, keras, melenting.
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP, 5/5, konvergen.
His : 1 x setiap 10 menit, lamanya 30 detik, kualitas sedang.
Auskultasi : DJJ 127 x/menit, teratur, kuat, punctum maximum tunggal.
Taksiran BJ : (30-11)x155=2945 gram
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan Dalam (10/12/12, jam 11.00 WIB) Porsio masih di belakang Pembukaan Ø 1 cm Selaput ketuban (+) Presentasi belakang kepala kanan, 7 1 Blood slim (+)
Pemeriksaan Dalam (10/12/12, jam ??.?? WIB) Porsio ? ? Pembukaan Ø ? ? cm Selaput ketuban (? ?) Presentasi belakang kepala kanan, Hodge ? ? Blood slim (? ?)
Diagnosa Kerja Ibu : G1P0A0, 26 tahun, hamil 40 minggu dengan KPD 24
jam belum inpartu. Bayi : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi belakang
kepala.
Pengobatan/Tindakan Induksi oksitosin i.v 5 iu dengan RL 500 cc, 8-28 tpm. Observasi keadaan umum, TTV, kemajuan persalinan, DJJ,
pengeluaran pervaginam, his, tanda-tanda inpartu kala 2. Partus normal spontan pervaginam.
Prognosa Ibu : Diharapkan baik Anak : Diharapkan baik
PARTOGRAF
PENGAMATAN YANG DICATAT DALAM PARTOGRAF
INFORMASI AWAL IBU Identitas ibu (nama, umur, graviditas dan
paritas) Tanggal dan jam masuk rumah sakit Catatan mengenai selaput ketuban saat masuk
rumah sakit Cairan ketuban : warna, jumlah, saat pecah
INFORMASI JANIN Frekuensi denyut jantung janin (DJJ) Derajat molase kepala janin
KEMAJUAN PERSALINAN Dilatasi servik Desensus kepala janin: melalui palpasi
“Perlimaan” abdomen Penilaian kontraksi uterus (his) Setiap 10 menit dengan mengarsir kotak
yang tersedia sesuai dengan hasil penilaian kontraksi uterus.
OBAT DAN CAIRAN MASUK Dibawah lajur kotak observasi kontraksi
uterus tertera lajur kotak untuk mencatat pemberian oksitosin, obat dan cairan intra vena lain.
Oksitosin Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai,
dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan iv dan dalam satuan tetes per menit
Obat lain dan jenis cairan intravena yang diberikan.
Catat semua pemberian obat tambahan dan atau cairan intravena dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya
INFORMASI LANJUTAN IBU Bagian terakhir pada lembar depan
partograf berkaitan dengan informasi lanjutan ibu
Tekanan darah, nadi dan suhu tubuh ibu Urine : volume, protein dan aseton
Ukur dan catat jumlah produksi urine ibu sekurang-kurangnya setiap 2 jam (setiap kali ibu berkemih)
Jika mungkin, lakukan pemeriksaan aseton dan protein urine setiap ibu berkemih.
CATATAN KEMAJUAN PERSALINAN
Dilatasi servik Persalinan kala I dibagi menjadi : fase
laten dan fase aktif Fase laten berlangsung dari dilatasi 0 - 3
cm Fase aktif berlangsung dari pembukaan 3 -
10 cm (lengkap) Dilatase servik dicatat dengan tanda [ x ]
Vaginal toucher pertama dikerjakan saat penderita masuk kamar bersalin bersamaan dengan evaluasi panggul (pada primigravida atau multipara dengan kapasitas panggul yang meragukan)
Penilaian lanjutan dengan VT dilakukan secepat-cepatnya dalam waktu 4 jam berikutnya, kecuali bila terdapat indikasi untuk melakukan VT sebelum waktu 4 jam tersebut terlampaui.
Pada persalinan lanjut khususnya pada multigravida, VT ulangan dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 4 jam.
Desensus Kepala Pada proses persalinan yang berlangsung
normal, bertambahnya dilatasi servik akan disertai dengan desensus kepala janin. Namun, kadang-kadang desensus baru terjadi setelah pembukaan 7 cm.
Desensus diperiksa melalui palpasi abdomen dengan ukuran perlimaan diatas pintu atas panggul (tepi atas simfisis).
Desensus kepala janin harus selalu diperiksa melalui pemeriksaan palpasi abdomen sesaat sebelum melakukan vaginal toucher.
Dalam melakukan palpasi abdomen untuk menentukan derajat desensus, ukuran lebar jari tangan dapat digunakan untuk menentukan ukuran desensus kepala janin ke PAP.
Pada umumnya disepakai bahwa kepala janin dinyatakan sudah “engage” bila bagian kepala janin diatas PAP setara dengan 2 jari pemeriksa atau kurang dari 2/5
Pada sisi kiri grafik partogram terdapat kata “penurunan kepala” dengan garis lurus dari skala 0 – 5. Desensus kepala diberi tanda “O” pada garis pembukaan.
Pengamatan his Pengamatan pada fase laten dikerjakan tiap 60
menit dan pada fase aktif tiap 30 menit. Ada 2 hal yang harus diamati :
Frekuensi : berapa kali jumlah his yang terjadi dalam waktu 10 menit
Durasi : masing-masing his yang terjadi, berlangsung berapa detik
Cara mengamati his adalah dengan meletakkan tangan diatas abdomen dan merasakan adanya kontraksi uterus (his)
Dibawah garis waktu terdapat 5 kotak kosong melintang sepanjang partogram yang pada sisi kirinya tertulis “ His / 10 menit “. Satu kotak menggambarkan satu his
CATATAN MENGENAI KEADAAN JANIN
Denyut jantung janin Waktu terbaik yang digunakan untuk
mendengarkan DJJ adalah segera setelah puncak his.
Dengarkan DJJ selama 60 detik dengan ibu dalam posisi miring.
DJJ dicatat di bagian atas partogram. Dicatat setiap 30 menit dan satu kotak menggambarkan waktu selama 30 menit.
Garis 120 – 160 sengaja ditebalkan dengan maksud untuk mengingatkan pada observer mengenai batas-batas normal frekuensi DJJ.
Selaput dan cairan ketuban Keadaan air ketuban dapat membantu
dalam menentukan kondisi janin. Pengamatan selaput dan air ketuban
dilakukan setiap kali melakukan vaginal toucher.
Terdapat 4 jenis pengamatan yang harus dilakukan dan segera dicatat dalam partogram tepat dibawah catatan mengenai DJJ, yaitu : Bila selaput ketuban masih utuh
tuliskan “U” Bila selaput ketuban sudah pecah dan
keadaan air ketuban : Jernih, maka tuliskan “J” Diwarnai mekonium, maka tuliskan “M” Tidak keluar lagi, maka tuliskan “K”
Molase kepala janin Derajat molase merupakan tanda penting
adanya disproporsi kepala dan panggul. Molase hebat dengan kepala janin masih
diatas PAP merupakan tanda adanya gangguan pada imbang sepalopelvik yang berat.
Catatan mengenai molase dibuat tepat dibawah catatan mengenai keadaan air ketuban:
0 Tulang-tulang kepala teraba terpisah satu sama lain dan sutura mudah diraba.
+ Tulang-tulang kepala saling menyentuh satu sama lain
++ Tulang-tulang kepala saling tumpang tindih
+++ Tulang-tulang kepala saling tumpang tindih lebih hebat
CONTOH PENGISIAN PARTOGRAF
DAFTAR PUSTAKA
Hand Out : Blog Persiapan Klinik Obstetri Ginekologi 2012, dr Bambang Widjanarko, Sp.OG
Buku Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Pengantar Obstetri EGC Gambar : Google
TERIMA KASIH