Pemeriksaan Obstetri Kel a4

59
PEMERIKSAAN OBSTETRI Kelompok A4 Ahmad Syafriyansyah Holilis Buyung Saputra M. Esha Fahluthfi M. Taufik H. Mustafa Nida Khoiriah Pembimbing : dr. Eddy Purwanta, Sp.OG

Transcript of Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Page 1: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PEMERIKSAAN OBSTETRI

Kelompok A4

Ahmad SyafriyansyahHolilis Buyung Saputra

M. Esha FahluthfiM. Taufik H. Mustafa

Nida Khoiriah

Pembimbing :dr. Eddy Purwanta, Sp.OG

Page 2: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PEMERIKSAAN OBSTETRI

Pemeriksaan yang berhubungan langsung dengan masalah kehamilan, persalinan, dan puerperium

Page 3: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

BUAT SUASANA NYAMAN

Rasa nyaman dapat ditumbuhkan pada diri pasien bila : Pemeriksaan dilakukan ditempat yang

tertutup, bersifat pribadi dengan kerahasiaan yang terjaga dengan baik.

Apa yang dikatakan oleh ibu didengar dan diperhatikan secara baik.

Pasien diperlakukan dengan penuh rasa hormat.

Page 4: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

ANAMNESIS

Identitas pasien Nama Alamat Usia pasien Suami pasien Pendidikan dan pekerjaan pasien dan

suami pasien Agama Pasien dan suami pasien Suku bangsa pasien dan suami pasien

Page 5: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

ANAMNESIS OBSTETRI

Kehamilan yang ke ........ Hari pertama haid terakhir (HPHT) Riwayat obstetri:

Usia kehamilan : ( abortus, preterm, aterm, postterm)

Proses persalinan ( spontan, tindakan, penolong persalinan)

Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi. Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir,

usia anak saat ini ).

Page 6: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Pada primigravida : Lama kawin, pernikahan yang ke …. Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung

…. Tahun

Anamnesis tambahan: Anamnesis mengenai keluhan utama yang

dikembangkan sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu sebelum dan selama kehamilan).

Page 7: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

RUMUS NAEGELE

Tanggal perkiraan persalinan = HPHT, bulan -3 dan tanggal +7

Contoh : HPHT pasien 14 Februari 2012

Maka Tanggal perkiraan persalinannya :

21 November 2012

Page 8: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PEMERIKSAAN FISIK

Kesan umum (nampak sakit berat, sedang), anemia konjungtiva, ikterus, kesadaran, komunikasi personal.

Tinggi dan berat badan. Tekanan darah, nadi, frekuensi

pernafasan, suhu tubuh. Pemeriksaan fisik lain yang dipandang

perlu.

Page 9: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PEMERIKSAAN KHUSUS OBSTETRI

Inspeksi Chloasma gravidarum. Keadaan kelenjar thyroid. Dinding abdomen (varises, jaringan parut,

gerakan janin). Keadaan vulva dan perineum.

Page 10: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PalpasiMaksud untuk melakukan palpasi adalah untuk :

Memperkirakan adanya kehamilan. Memperkirakan usia kehamilan. Presentasi - posisi dan taksiran berat

badan janin. Mengikuti proses penurunan kepala pada

persalinan. Mencari penyulit kehamilan atau

persalinan.

Page 11: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN

Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu.

Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding abdomen.

Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.

Page 12: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Leopold I :

Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.

Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.

Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala atau kosong ).

Page 13: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Leopold II :

Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan kanan umbilikus.

Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya.

Tentukan bagian-bagian kecil janin.

Page 14: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Leopold III :

Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.

Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.

Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami engagemen atau belum.

Page 15: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Leopold IV :

Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.

Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.

Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.

Page 16: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

TFU

Menentukan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan berdasarkan parameter tertentu (umbilikus, prosesus xyphoideus dan tepi atas simfisis pubis)

Page 17: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

TAKSIRAN BERAT JANIN

Rumus Lohnson Berat Janin = (tinggi fundus uteri-

12) x 155 gram (jika kepala belum masuk PAP)

Berat Janin = (tinggi fundus uteri-11) x 155 gram (jika kepala sudah masuk PAP)

Contoh : TFU = 28 cm, maka TBJ = (28-12) x 155 gr = 2480 gram

Page 18: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

AUSKULTASI

Auskultasi detik jantung janin dengan menggunakan fetoskop pinard.

Detik jantung janin terdengar paling keras didaerah punggung janin.

Detik jantung janin dihitung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan selang 5 detik sebanyak 3 kali.

Hasil pemeriksaan detik jantung janin 10 – 12 – 10 berarti frekuensi detik jantung janin 32 x 4 = 128 kali per menit.

Frekuensi detik jantung janin normal 120 – 160 kali per menit.

Page 19: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PEMERIKSAAN DALAM (VAGINAL TOUCHER)

Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan: Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosa

kehamilan muda. Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih

dari 37 minggu digunakan untuk melakukan evaluasi kapasitas panggul (pelvimetri klinik) dan menentukan apakah ada kelainan pada jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya proses persalinan pervaginam.

Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan fase persalinan dan diagnosa letak janin.

Page 20: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan proses persalinan sesuai dengan yang diharapkan.

Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada tidaknya prolapsus bagian kecil janin atau talipusat.

Pada saat inpartu, ibu nampak ingin meneran dan digunakan untuk memastikan apakah fase persalinan sudah masuk pada persalinan kala II

Page 21: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

TEHNIK VAGINAL TOUCHER Didahului dengan melakukan inspeksi

pada organ genitalia eksterna. Tahap berikutnya, pemeriksaan inspekulo

untuk melihat keadaan jalan lahir.

Page 22: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Labia minora disisihkan kekiri dan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari sisi kranial untuk memaparkan vestibulum

Page 23: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dalam posisi lurus dan rapat dimasukkan kearah belakang - atas vagina dan melakukan palpasi pada servik.

Page 24: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

• Menentukan dilatasi (cm) dan pendataran servik (prosentase).

• Menentukan keadaan selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, bila sudah pecah tentukan :o Warnao Bauo Jumlah air ketuban yang mengalir keluar

• Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator) serta derajat penurunan janin berdasarkan stasion. 

• Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau talipusat yang berada disamping bagian terendah janin

Page 25: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

“STATION”

Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator) serta derajat penurunan janin berdasarkan station

Page 26: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

Pemeriksaan laboratorium rutin (Hb dan urinalisis serta protein urine)

Pemeriksaan laboratorium khusus. Pemeriksaan ultrasonografi. Pemantauan janin dengan

kardiotokografi.

Page 27: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PENARIKAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN OBSTETRI

•Sebagai kesimpulan hasil pemeriksaan kehamilan harus disebutkan 10 hal berikut dibawah ini :• Hamil atau tidak hamil ( berdasarkan tanda pasti

kehamilan ).• Primigravida atau multigravida.

• G (gravida ) ………P(para) 1 – 2 – 3 – 4.

• Jumlah partus aterm (> 37 minggu/ berat anak > 2500 g).• Jumlah partus preterm (22 – 37 minggu / berat anak < 2500g )• Jumlah abortus ( < 20 minggu ).• Jumlah anak hidup saat ini.

• Anak hidup atau mati.• Usia kehamilan ( aterm / preterm ……… minggu ).

Page 28: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Letak anak : Situs : misalnya situs longitudinal. Habitus : misalnya fleksi. Posisi : misalnya punggung kiri dengan ubun-ubun kecil

kiri melintang. Presentasi : misalnya presentasi belakang kepala.

Kehamilan intra atau ekstrauterin. Hamil tunggal atau kembar. Inpartu atau tidak  ( sebutkan tahapan persalinan) Keadaan jalan lahir : tumor jalan lahir, hasil

pemeriksaan pelvimetri klinik, cacat rahim pasca sectio caesar atau miomektomi intramural.

Page 29: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Keadaan umum ibu : Komplikasi atau penyakit penyakit yang

menyertai kehamilan atau persalinan ( misal: pre –eklampsia, anemia , hepatitis dsb nya )

Komplikasi persalinan ( misal : kala II memanjang, gawat janin )

Page 30: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

DIAGNOSA

Diagnosa ibu : misalnya : G 1 P 0000 inpartu kala I fase aktif (Penyulit kehamilan) Pre eklampsia berat

dan anemia gravidarum Diagnosa anak :

Misalnya : janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi belakang kepala.

Page 31: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Nama : Ny. Umi Arti Usia : 26 tahun Pekerjaan : IRT Masuk RS tanggal : 10/12/2012 (jam 11.00

WIB) No. medrek : 00-77-22-52 Dokter yang merawat : dr. Aranda T. S, Sp.OG

IDENTITAS PASIEN

STATUS PASIEN OBGYN

Page 32: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Keluhan Utama :OS datang dengan mengeluh keluar air-air tidak tertahan dari jalan lahir sejak kemarin (sejak 24 jam SMRS).

Riwayat Penyakit Sekarang : G1P0A0 usia 26 tahun merasa hamil 40

minggu datang dengan keluhan keluar air-air yang tidak tertahan dari jalan lahir sejak kemarin (sejak 24 jam SMRS). OS juga mengeluhkan keluar cairan bercampur darah dan lendir dari jalan lahir. OS tidak merasakan lemas, pusing, demam, mual dan muntah. OS merasakan gerakan janin masih aktif.

ANAMNESIS

Page 33: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

OS memeriksakan kehamilan di RSIJ Cempaka Putih dengan dr. Aranda T. S, Sp.OG sejak awal kehamilan sampai kemarin SMRS.

OS selalu memeriksakan kehamilan tepat waktu dan teratur.

OS tidak pernah merasakan ada gangguan selama kehamilan.

RIWAYAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Page 34: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat asma (-) Riwayat DM (-) Riwayat hipertensi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :di keluarga tidak ada yang sakit asma, dm, hipertensi

Riwayat Pengobatan :OS menyangkal minum obat-obatan lain selain

multivitamin dan tablet Fe yang diberikan oleh dokter spesialis kandungan.

Riwayat KebiasaanOS menyangkal mengkonsumsi jamu-jamuan, kopi,

alkohol, dan merokok.

Page 35: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Riwayat Perkawinan Pernikahan pertama Masih menikah Lama pernikahan 2 tahun

Riwayat Haid Menarkhe : 12 tahun Siklus Haid : 28 hari, lama 5 hari, teratur,

haid tidak sakit HPHT : 14-02-2012 Taksiran persalinan : 21-11-2012

Page 36: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Riwayat PersalinanGravida (1), Aterm (0), Premature (0), Abortus (0), Anak hidup (0), SC

(0)

Riwayat Alergi Makanan disangkal Obat-obatan disangkal

Riwayat Operasi Belum pernah menjalani operasi apapun

ANC Tempat Bersalin

Penolong Tahun Aterm Jenis Persalinan

Penyulit Sex Berat Keadaan

Hamil ini

Page 37: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda vital

TD : 120/80 mmHg Suhu: 36,0 oC Nadi : 86 x/menit Nafas : 20 x/menit

Tinggi badan : 155 cm Berat badan : 52 kg

PEMERIKSAAN FISIK

Page 38: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Kepala : Normocephal Mata

◦ Konjungtiva : anemis (-/-)◦ Sklera : ikterik (-/-)

Jantung◦ BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Paru-paru◦ Vesikuler◦ Wheezing (-/-)◦ Ronkhi (-/-)

Ekstremitas◦ Akral hangat, RCT < 2 detik, Edema (-/-)

Status Generalis

Page 39: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Pemeriksaan Luar

Inspeksi : Perut cembung, striae alba (+), Linea nigra (+) , luka bekas operasi (-).

Palpasi : Leopold I : TFU 30 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting.

Leopold II : Teraba bag. keras memanjang di sebelah kanan perut ibu.

Leopold III : Teraba bagian terbawah janin bulat, keras, melenting.

Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP, 5/5, konvergen.

His : 1 x setiap 10 menit, lamanya 30 detik, kualitas sedang.

Auskultasi : DJJ 127 x/menit, teratur, kuat, punctum maximum tunggal.

Taksiran BJ : (30-11)x155=2945 gram

PEMERIKSAAN OBSTETRI

Page 40: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Pemeriksaan Dalam (10/12/12, jam 11.00 WIB) Porsio masih di belakang Pembukaan Ø 1 cm Selaput ketuban (+) Presentasi belakang kepala kanan, 7 1 Blood slim (+)

Pemeriksaan Dalam (10/12/12, jam ??.?? WIB) Porsio ? ? Pembukaan Ø ? ? cm Selaput ketuban (? ?) Presentasi belakang kepala kanan, Hodge ? ? Blood slim (? ?)

Page 41: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Diagnosa Kerja Ibu : G1P0A0, 26 tahun, hamil 40 minggu dengan KPD 24

jam belum inpartu. Bayi : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi belakang

kepala.

Pengobatan/Tindakan Induksi oksitosin i.v 5 iu dengan RL 500 cc, 8-28 tpm. Observasi keadaan umum, TTV, kemajuan persalinan, DJJ,

pengeluaran pervaginam, his, tanda-tanda inpartu kala 2. Partus normal spontan pervaginam.

Prognosa Ibu : Diharapkan baik Anak : Diharapkan baik

Page 42: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PARTOGRAF

Page 43: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

PENGAMATAN YANG DICATAT DALAM PARTOGRAF

INFORMASI AWAL IBU Identitas ibu (nama, umur, graviditas dan

paritas) Tanggal dan jam masuk rumah sakit Catatan mengenai selaput ketuban saat masuk

rumah sakit Cairan ketuban : warna, jumlah, saat pecah

INFORMASI JANIN Frekuensi denyut jantung janin (DJJ) Derajat molase kepala janin

Page 44: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

KEMAJUAN PERSALINAN Dilatasi servik Desensus kepala janin: melalui palpasi

“Perlimaan” abdomen Penilaian kontraksi uterus (his) Setiap 10 menit dengan mengarsir kotak

yang tersedia sesuai dengan hasil penilaian kontraksi uterus.

Page 45: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

OBAT DAN CAIRAN MASUK Dibawah lajur kotak observasi kontraksi

uterus tertera lajur kotak untuk mencatat pemberian oksitosin, obat dan cairan intra vena lain.

Oksitosin Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai,

dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan iv dan dalam satuan tetes per menit

Obat lain dan jenis cairan intravena yang diberikan.

Catat semua pemberian obat tambahan dan atau cairan intravena dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya

Page 46: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

INFORMASI LANJUTAN IBU Bagian terakhir pada lembar depan

partograf berkaitan dengan informasi lanjutan ibu

Tekanan darah, nadi dan suhu tubuh ibu Urine : volume, protein dan aseton

Ukur dan catat jumlah produksi urine ibu sekurang-kurangnya setiap 2 jam (setiap kali ibu berkemih)

Jika mungkin, lakukan pemeriksaan aseton dan protein urine setiap ibu berkemih.

Page 47: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

CATATAN KEMAJUAN PERSALINAN

Dilatasi servik Persalinan kala I dibagi menjadi : fase

laten dan fase aktif Fase laten berlangsung dari dilatasi 0 - 3

cm Fase aktif berlangsung dari pembukaan 3 -

10 cm (lengkap) Dilatase servik dicatat dengan tanda [ x ]

Page 48: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Vaginal toucher pertama dikerjakan saat penderita masuk kamar bersalin bersamaan dengan evaluasi panggul (pada primigravida atau multipara dengan kapasitas panggul yang meragukan)

Penilaian lanjutan dengan VT dilakukan secepat-cepatnya dalam waktu 4 jam berikutnya, kecuali bila terdapat indikasi untuk melakukan VT sebelum waktu 4 jam tersebut terlampaui.

Pada persalinan lanjut khususnya pada multigravida, VT ulangan dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 4 jam.

Page 49: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Desensus Kepala Pada proses persalinan yang berlangsung

normal, bertambahnya dilatasi servik akan disertai dengan desensus kepala janin. Namun, kadang-kadang desensus baru terjadi setelah pembukaan 7 cm.

Desensus diperiksa melalui palpasi abdomen dengan ukuran perlimaan diatas pintu atas panggul (tepi atas simfisis).

Desensus kepala janin harus selalu diperiksa melalui pemeriksaan palpasi abdomen sesaat sebelum melakukan vaginal toucher.

Page 50: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Dalam melakukan palpasi abdomen untuk menentukan derajat desensus, ukuran lebar jari tangan dapat digunakan untuk menentukan ukuran desensus kepala janin ke PAP.

Pada umumnya disepakai bahwa kepala janin dinyatakan sudah “engage” bila bagian kepala janin diatas PAP setara dengan 2 jari pemeriksa atau kurang dari 2/5

Pada sisi kiri grafik partogram terdapat kata “penurunan kepala” dengan garis lurus dari skala 0 – 5. Desensus kepala diberi tanda “O” pada garis pembukaan.

Page 51: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Pengamatan his Pengamatan pada fase laten dikerjakan tiap 60

menit dan pada fase aktif tiap 30 menit. Ada 2 hal yang harus diamati :

Frekuensi : berapa kali jumlah his yang terjadi dalam waktu 10 menit

Durasi : masing-masing his yang terjadi, berlangsung berapa detik

Cara mengamati his adalah dengan meletakkan tangan diatas abdomen dan merasakan adanya kontraksi uterus (his)

Dibawah garis waktu terdapat 5 kotak kosong melintang sepanjang partogram yang pada sisi kirinya tertulis “ His / 10 menit “. Satu kotak menggambarkan satu his

Page 52: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

CATATAN MENGENAI KEADAAN JANIN

Denyut jantung janin Waktu terbaik yang digunakan untuk

mendengarkan DJJ adalah segera setelah puncak his.

Dengarkan DJJ selama 60 detik dengan ibu dalam posisi miring.

DJJ dicatat di bagian atas partogram. Dicatat setiap 30 menit dan satu kotak menggambarkan waktu selama 30 menit.

Garis 120 – 160 sengaja ditebalkan dengan maksud untuk mengingatkan pada observer mengenai batas-batas normal frekuensi DJJ.

Page 53: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Selaput dan cairan ketuban Keadaan air ketuban dapat membantu

dalam menentukan kondisi janin. Pengamatan selaput dan air ketuban

dilakukan setiap kali melakukan vaginal toucher.

Page 54: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Terdapat 4 jenis pengamatan yang harus dilakukan dan segera dicatat dalam partogram tepat dibawah catatan mengenai DJJ, yaitu : Bila selaput ketuban masih utuh

tuliskan “U” Bila selaput ketuban sudah pecah dan

keadaan air ketuban : Jernih, maka tuliskan “J” Diwarnai mekonium, maka tuliskan “M” Tidak keluar lagi, maka tuliskan “K”

Page 55: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Molase kepala janin Derajat molase merupakan tanda penting

adanya disproporsi kepala dan panggul. Molase hebat dengan kepala janin masih

diatas PAP merupakan tanda adanya gangguan pada imbang sepalopelvik yang berat.

Page 56: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

Catatan mengenai molase dibuat tepat dibawah catatan mengenai keadaan air ketuban:

0 Tulang-tulang kepala teraba terpisah satu sama lain dan sutura mudah diraba.

+ Tulang-tulang kepala saling menyentuh satu sama lain

++ Tulang-tulang kepala saling tumpang tindih

+++ Tulang-tulang kepala saling tumpang tindih lebih hebat

Page 57: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

CONTOH PENGISIAN PARTOGRAF

Page 58: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

DAFTAR PUSTAKA

Hand Out : Blog Persiapan Klinik Obstetri Ginekologi 2012, dr Bambang Widjanarko, Sp.OG

Buku Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Pengantar Obstetri EGC Gambar : Google

Page 59: Pemeriksaan Obstetri Kel a4

TERIMA KASIH