Pemeriksaan Morbus Hansen 1

30
Pemeriksaan Morbus Hansen Pemeriksaan Morbus Hansen Oleh : Oleh : Mulya, S.Ked Mulya, S.Ked Mira Musliani, S.Ked Mira Musliani, S.Ked Chici Olyvia, S.Ked Chici Olyvia, S.Ked Aklima, S.Ked Aklima, S.Ked Kesuma Wardani, S.Ked Kesuma Wardani, S.Ked Pembimbing : Pembimbing : dr. Agustina, M.Sc, Sp.KK dr. Agustina, M.Sc, Sp.KK

description

jhkjn

Transcript of Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Page 1: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Pemeriksaan Morbus HansenPemeriksaan Morbus HansenOleh :Oleh :

Mulya, S.KedMulya, S.KedMira Musliani, S.KedMira Musliani, S.KedChici Olyvia, S.KedChici Olyvia, S.Ked

Aklima, S.KedAklima, S.KedKesuma Wardani, S.KedKesuma Wardani, S.Ked

Pembimbing : Pembimbing : dr. Agustina, M.Sc, Sp.KK dr. Agustina, M.Sc, Sp.KK

Page 2: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

PEMERIKSAAN KLINISPEMERIKSAAN KLINIS

1. Anamnesis1. Anamnesis2. Inspeksi2. Inspeksi3. Palpasi 3. Palpasi

* Kelainan kulit* Kelainan kulit* Kelainan saraf tepi* Kelainan saraf tepi

4. Tes fungsi syaraf4. Tes fungsi syarafa. Tes sensorisa. Tes sensorisb. Tes otonomb. Tes otonomc. Tes motorisc. Tes motoris

Page 3: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

AnamnesisAnamnesis

Ditanyakan secara lengkap riwayat penyakitnya :Ditanyakan secara lengkap riwayat penyakitnya :

Keluhan apaKeluhan apa Kapan timbul bercak/ keluhan yang adaKapan timbul bercak/ keluhan yang ada Riwayat keluarga (apakah ada riwayat kontak)Riwayat keluarga (apakah ada riwayat kontak) Riwayat pengobatan sebelumnyaRiwayat pengobatan sebelumnya Latar belakang keluarga (sosial ekonomi)Latar belakang keluarga (sosial ekonomi)

Page 4: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

InspeksiInspeksi

PERHATIKAN :PERHATIKAN :

Setiap bercak (makula), bintil2 (nodul), jaringan Setiap bercak (makula), bintil2 (nodul), jaringan parut, kulit keriput/ kering & penebalan kulitparut, kulit keriput/ kering & penebalan kulit

Kelainan/ cacat yang terdapat pada tangan dan Kelainan/ cacat yang terdapat pada tangan dan kaki kaki atropi, jari kiting, pemendekan jari & ulkusatropi, jari kiting, pemendekan jari & ulkus

Page 5: Pemeriksaan Morbus Hansen 1
Page 6: Pemeriksaan Morbus Hansen 1
Page 7: Pemeriksaan Morbus Hansen 1
Page 8: Pemeriksaan Morbus Hansen 1
Page 9: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

PalpasiPalpasi

Kelainan kulitKelainan kulit Kelainan saraf :Kelainan saraf :

* N.Aurikularis magnus* N.Aurikularis magnus* N.Ulnaris* N.Ulnaris* N.Peroneus communis (Poplitea Lateralis)* N.Peroneus communis (Poplitea Lateralis)* N.Tibialis posterior* N.Tibialis posterior

Page 10: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Prosedur umum palpasi saraf :Prosedur umum palpasi saraf :

1.1. Pemeriksa berhadapan dengan penderitaPemeriksa berhadapan dengan penderita2.2. Perabaan dilakukan dgn tekanan ringanPerabaan dilakukan dgn tekanan ringan3.3. Pada saat meraba saraf, perhatikan :Pada saat meraba saraf, perhatikan :

* Raut wajah penderita* Raut wajah penderita* Apakah ada penebalan/ pembesaran* Apakah ada penebalan/ pembesaran* Apakah saraf kiri/ kanan sama besar/ beda* Apakah saraf kiri/ kanan sama besar/ beda* Apakah ada nyeri/ tidak pada saraf* Apakah ada nyeri/ tidak pada saraf

Page 11: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Pemeriksaan N.Ulnaris

Page 12: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Pemeriksaan N.Peroeus Communis

Page 13: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Pemeriksaan N.Tibialis Posterior

Page 14: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Tes fungsi sarafTes fungsi saraf

Tes sensorisTes sensoris Rasa rabaRasa raba

sepotong kapassepotong kapas Rasa nyeriRasa nyeri

ujung jarum yg tajam & tumpulujung jarum yg tajam & tumpul Rasa suhuRasa suhu

2 tab reaksi panas (40º) & dingin 2 tab reaksi panas (40º) & dingin (20º)(20º)

Page 15: Pemeriksaan Morbus Hansen 1
Page 16: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Tes otonomTes otonom

Adanya ganguan berkeringat di makula anestesiAdanya ganguan berkeringat di makula anestesi Tes dgn pensil tinta (tes Gunawan)Tes dgn pensil tinta (tes Gunawan)

pensil digariskan mulai bag tengah lesi pensil digariskan mulai bag tengah lesi sampai daerah kulit normalsampai daerah kulit normal

Tes pilocarpin Tes pilocarpin makula dan perbatasan disuntik pilocarpin makula dan perbatasan disuntik pilocarpin subkutan, setelah beberapa menit daerah normal subkutan, setelah beberapa menit daerah normal berkeringat, lesi tetap keringberkeringat, lesi tetap kering

Page 17: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Tes motorikTes motorik Pemeriksaan fungsi rasa raba & kekuatan ototPemeriksaan fungsi rasa raba & kekuatan otot Langkah pemeriksaan Langkah pemeriksaan

* Persiapan :* Persiapan :a. Siapkan pena, kertasa. Siapkan pena, kertasb. Kursi utk pemeriksa & penderitab. Kursi utk pemeriksa & penderita

* Periksa berurutan dari kepala * Periksa berurutan dari kepala kaki kaki

Page 18: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

1. Mata1. Mataa. Fs motorik N.Facialis a. Fs motorik N.Facialis

- penderita memejamkan mata- penderita memejamkan mata- dilihat dari depan/ samping apakah - dilihat dari depan/ samping apakah menutup sempurna/ ada celah ? menutup sempurna/ ada celah ?- diukur lebar celah mata kiri/ kanan- diukur lebar celah mata kiri/ kanan

b. Fs sensorik, kornea b. Fs sensorik, kornea N.trigeminus N.trigeminus (tdk dilakukan)(tdk dilakukan)

Page 19: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

2.Tangan2.Tangan

a. Fs sensorik N.Ulnaris dan N.Medianusa. Fs sensorik N.Ulnaris dan N.Medianusb. Fs motorik b. Fs motorik

*N.Ulnaris*N.Ulnaris*N.Medianus*N.Medianus*N.Radialis*N.Radialis

Page 20: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Fs sensorik N.Ulnaris dan N.MedianusFs sensorik N.Ulnaris dan N.Medianus

Page 21: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Fungsi motorik N.UlnarisFungsi motorik N.Ulnaris

Page 22: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Fungsi motorik N.MedianusFungsi motorik N.Medianus

Page 23: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Fungsi motorik N.RadialisFungsi motorik N.Radialis

Page 24: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

Cont..Cont..3. Leher3. Leher Nervus Auricularis MagnusNervus Auricularis Magnus

Page 25: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

44.Kaki.Kaki

a. Fs sensorik N.Tibialis posteriora. Fs sensorik N.Tibialis posterior

Page 26: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

b. Fs motorik N.Peroneus communisb. Fs motorik N.Peroneus communis

Page 27: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

3. 3. Pemeriksaan BakterioskopikPemeriksaan Bakterioskopik

Indeks Bakteri Indeks Bakteri - Kepadatan BTA ( solid + non solid ) - Kepadatan BTA ( solid + non solid ) pada satu pada satu sediaan sediaan - Nilai 0 – 6+- Nilai 0 – 6+

Indeks MorfologiIndeks Morfologi- Persentase bentuk solid - Persentase bentuk solid dibandingkan dgn jumlah dibandingkan dgn jumlah solid solid dan non soliddan non solid

IM = jumlah BTA yg utuh X 100%IM = jumlah BTA yg utuh X 100%jumlah seluruh BTA jumlah seluruh BTA

Page 28: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

2. Pemeriksaan 2. Pemeriksaan HistopatologikHistopatologik

tuberkoloid   tuberkoloid    tuberkel dan tuberkel dan kerusakan saraf yang lebih kerusakan saraf yang lebih nyata, tidak ada basil atau nyata, tidak ada basil atau hanya sedikit dan non solidhanya sedikit dan non solid

lepromatosa  lepromatosa      subepidermal subepidermal  clear zone  clear zone

Page 29: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

3. Pemeriksaan Serologi3. Pemeriksaan Serologi Tes ELISA (Enzyme Linked Immuno-Tes ELISA (Enzyme Linked Immuno-

sorbent Assay)sorbent Assay) Tes MLPA (Mycobacterium Leprae Particle Tes MLPA (Mycobacterium Leprae Particle

Aglutination)Aglutination) Tes ML dipstick (Mycobacterim Leprae Tes ML dipstick (Mycobacterim Leprae

dipstick)dipstick)

Page 30: Pemeriksaan Morbus Hansen 1

CC, Sept- 2007