Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

7
Website : http://vbcj.ub.ac.id E-mail : [email protected] Pemeriksaan Histop The Routine Histo 1 Laboratorium Patolo Coryza (snot) merupakan pen paragalinarum.Coryza adala ekonomi yang besar.Tujuan dan mikroskopik (histopatolo penyakit Coryza (snot).Org cerebellum.Dari pemeriksaan palpabrae, hemoraghi trakea mikroskopik yang tampak pa pada trakea tampak erosi epit pankreas tampak adanya infil infiltasi sel radang yang m perubahan makroskopik dan m Kata kunci: ayam, makrosko Coryza (snot) kown as respir is a disease that often occurs look and diagnose changes i been examined and suspecte trachea, pancreas and cerebe palpabrae, tracheal hemorr Microscopic changes seen i epithelial erosion, hemorrhag cells, pancreas shown there cell inflammation in cerebe macroscopic and microscopic Keywords: Chicken, Macros Vet Bio Clin J. Vol. 1, No. 2, J patologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Sus (Stress Related Disease) opatological Examination-Chicken with Suspe (Stress Related Disease) Albiruni Haryo 1 , Janice Enola 2 ogi Anatomi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas *Email : [email protected] ABSTRAK nyakit saluran pernafasan pada ayam yang disebabkan ah penyakit yang sering terjadi dan menimbulkan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan s ogi) pada ayam yang telah dilakukan pemeriksaan da gan yang diperiksa adalah palpabrae (mata), trak n dan pengamatan perubahan makroskopis, ditemukan a dan hemoraghi pankreas serta cerebellum tampak ada palpabrae adalah edema, hemoragi dan ditemukan tel, hemoragi, perbanyakan sel goblet dan infiltasi sel ltasi sel radang dan nekrosis fibrosis, dan pada cerebel meluas.Dari pemeriksaan dan pengamatan dapat d mikroskopik mengarah ke dugaan terserang penyakit C opik, mikroskopik, histopatologi, coryza ABSTRACT ratory disease in chickens caused by Haemophilus par and results in large economic losses impact. The aim in macroscopic and microscopic (histopathology) in ed of Coryza (snot) disease. The organs examined ar ellum. Examining and observing macroscopic chang rhages and pancreatic hemorrhages and cerebell in palpabrae are oedema, hemorrhage and blood c ge, multiplication of goblet cells and inflammatory i is an inflammatory cell infiltration and fibrosis necro ellum. From examinations and observations it can c changes lead to the suspected Coryza (snot) disease. scopic, Microscopic, Histopathology, Coryza Juli 2019 Hal: 8 – 14 8 spect Coryza ect Coryza s Brawijaya n oleh Haemophilus n dampak kerugian secara makroskopik an diduga terserang kea, pankreas dan n kebengkakan pada normal. Perubahan n adanya blood clot, l radang PMN, pada llum tampak adanya disimpulkan bahwa Coryza (snot). ragalinarum. Coryza of this study was to chickens that have re palpabrae (eyes), ges, swelling of the lum were normal. clot found, tracheal infiltration of PMN osis, and infiltrating be concluded that

Transcript of Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

Page 1: Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

Website : http://vbcj.ub.ac.id E-mail : [email protected]

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza

The Routine Histopatological Examination

1Laboratorium Patologi Anatomi

Coryza (snot) merupakan penyakit saluran pernafasan pada ayam yang disebabkan oleh paragalinarum.Coryza adalah penyakit yang sering terjadi ekonomi yang besar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihdan mikroskopik (histopatologi) pada ayam yang telah dilakukan pemeriksaan dan diduga penyakit Coryza (snot).Organ yang diperiksa adalah palpabrae (mata)cerebellum.Dari pemeriksaan dan pengamatan perubahan makroskopis, ditepalpabrae, hemoraghi trakea dan hemoraghi pankreas serta ceremikroskopik yang tampak pada palpabrae adalah edema, hemoragi dan ditemukan adanya pada trakea tampak erosi epitel, hemoragi, pepankreas tampak adanya infiltasi sel radang dan nekrosis fibrosis, dainfiltasi sel radang yang meluas.Dari pemeriksaan dan penperubahan makroskopik dan mikroskopik mengarah ke dugaan t Kata kunci: ayam, makroskopik,

Coryza (snot) kown as respiratory disease in chickens caused by Haemophilus paragalinarum. Coryza is a disease that often occurs and results in large economic losseslook and diagnose changes in macroscopic and microscopic (histopathology) been examined and suspected of Coryza (snot) disease. The organs examined are palpabrae (eyes), trachea, pancreas and cerebellum. palpabrae, tracheal hemorrhages and pancreaMicroscopic changes seen in palpabrae are epithelial erosion, hemorrhage, multiplication of goblet cells and inflammatory infiltration of PMN cells, pancreas shown there is an inflammatory cell infiltration and fibrosis necrosis, and infiltrating cell inflammation in cerebellum. From examinations and observations it can be concluded that macroscopic and microscopic changes lead to the suspected Coryza (snot) Keywords: Chicken, Macroscopic, Microscopic, Histopathology, Coryz

Vet Bio Clin J. Vol. 1, No. 2, Jul

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Stress Related Disease)

The Routine Histopatological Examination-Chicken with Suspect Coryza

(Stress Related Disease)

Albiruni Haryo1, Janice Enola2

Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas

*Email : [email protected]

ABSTRAK

Coryza (snot) merupakan penyakit saluran pernafasan pada ayam yang disebabkan oleh .Coryza adalah penyakit yang sering terjadi dan menimbulkan dampak kerugian

ekonomi yang besar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan secara makroskopikdan mikroskopik (histopatologi) pada ayam yang telah dilakukan pemeriksaan dan diduga penyakit Coryza (snot).Organ yang diperiksa adalah palpabrae (mata), trakea, pankreas dancerebellum.Dari pemeriksaan dan pengamatan perubahan makroskopis, ditemukan kebengkakan padpalpabrae, hemoraghi trakea dan hemoraghi pankreas serta cerebellum tampak normal. Perubahanmikroskopik yang tampak pada palpabrae adalah edema, hemoragi dan ditemukan adanya pada trakea tampak erosi epitel, hemoragi, perbanyakan sel goblet dan infiltasi sel radang PMNpankreas tampak adanya infiltasi sel radang dan nekrosis fibrosis, dan pada cerebellum tampak adanyainfiltasi sel radang yang meluas.Dari pemeriksaan dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa

makroskopik dan mikroskopik mengarah ke dugaan terserang penyakit Coryza (snot)

akroskopik, mikroskopik, histopatologi, coryza

ABSTRACT

respiratory disease in chickens caused by Haemophilus paragalinarum. Coryza is a disease that often occurs and results in large economic losses impact. The aim

changes in macroscopic and microscopic (histopathology) in chickens that have been examined and suspected of Coryza (snot) disease. The organs examined are palpabrae (eyes), trachea, pancreas and cerebellum. Examining and observing macroscopic changes, swelling of the palpabrae, tracheal hemorrhages and pancreatic hemorrhages and cerebellum were normal. Microscopic changes seen in palpabrae are oedema, hemorrhage and blood clot found, tracheaepithelial erosion, hemorrhage, multiplication of goblet cells and inflammatory infiltration of PMN

there is an inflammatory cell infiltration and fibrosis necrosis, and infiltrating cerebellum. From examinations and observations it can be concluded that

macroscopic and microscopic changes lead to the suspected Coryza (snot) disease.

Chicken, Macroscopic, Microscopic, Histopathology, Coryza

Vet Bio Clin J. Vol. 1, No. 2, Juli 2019 Hal: 8 – 14

8

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza

Chicken with Suspect Coryza

Hewan, Universitas Brawijaya

Coryza (snot) merupakan penyakit saluran pernafasan pada ayam yang disebabkan oleh Haemophilus dan menimbulkan dampak kerugian

at perubahan secara makroskopik dan mikroskopik (histopatologi) pada ayam yang telah dilakukan pemeriksaan dan diduga terserang

, trakea, pankreas dan mukan kebengkakan pada

bellum tampak normal. Perubahan mikroskopik yang tampak pada palpabrae adalah edema, hemoragi dan ditemukan adanya blood clot,

rbanyakan sel goblet dan infiltasi sel radang PMN, pada n pada cerebellum tampak adanya

gamatan dapat disimpulkan bahwa erserang penyakit Coryza (snot).

respiratory disease in chickens caused by Haemophilus paragalinarum. Coryza of this study was to

in chickens that have been examined and suspected of Coryza (snot) disease. The organs examined are palpabrae (eyes),

xamining and observing macroscopic changes, swelling of the tic hemorrhages and cerebellum were normal.

edema, hemorrhage and blood clot found, tracheal epithelial erosion, hemorrhage, multiplication of goblet cells and inflammatory infiltration of PMN

there is an inflammatory cell infiltration and fibrosis necrosis, and infiltrating cerebellum. From examinations and observations it can be concluded that

Page 2: Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

Haryo dkk. : Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Stress Related Disease)

Website : http://vbcj.ub.ac.id E-mail : [email protected] 9

PENDAHULUAN

Coryza merupakan penyakit saluran pernafasan atas pada ayam yang disebabkan oleh bakteri haemophilus paragalinarum. Haemophilus paragalinarum adalahsalah satu jenis bakteri gram negatif yang berbentuk batang pendek atau cocobasil, non motil, tidak membentuk spora dan fakultatif anaerob (Tabbu, 2000). Penyebaran penyakit coryza dalam suatu populasi kandang sangat cepat baik secara kontak langsung dengan ayam yang sakit maupun secara tidak langsung melalui air minum, udara, dan peralatan yang tercemar (Hinz, 1981). Coryza dapat menimbulkan kerugian ekomoni yang besar karena bila menyerang ayam petelur maka produksi telur dapat menurun 10 – 40% dan jika menyerang ayam pedaging pada stadium grower maka dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan (Miao et al., 2000). Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi coryza berdasarkan perubahan makroskopis maupun mikroskopis yang terlihat.

MATERI DAN METODE

Alat dan Bahan

Hewan yang digunakan adalah ayam ras dengan umur 40 hari. Metode yang digunakan untuk mengamati perubahan makroskopis adalah metode nekropsi. Metode yang digunakan untuk pengamatan histopatologi adalah dengan melakukan isolasi karingan dengan metode histoteknik dan dilanjutkan dengan pewarnaan preparat menggunakan pewarnaan hematoxylin-eosin. Prosedur Penelitian

Persiapan Hewan

Hewan (ayam ras) dengan usia 40 hari dilakukan eutanasi menggunakan teknik emboli melalui foramen magnum. Spuit 3 cc diisi udara, dan dilakukan injeksi udara ke arah otak melalui foramen magnum. Tata Laksana Nekropsi

Setelah hewan dapat dipastikan telah mencapai taraf kematian, hewan dipersiapkan untuk dilakukan nekropsi, pembilasan menggunakan air mengalir, antiseptic, dan di fiksasi serta dilakukan pengamatan kondisi tubuh.Nekropsi dilakukan sesuai standar nekropsi yang ada (Goljan, 2014).Pemeriksaan system organ dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan makroskopis.Pengamatan dilakukan secara menyeluruh pada setiap perubahan yang tampak. Pembuatan Preparat Histopatologi

Jaringan palpebrae (mata), trakea, pancreas dan cerebellum diisolasi dan dibuat preparat dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (Janqueira, 2007).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejumlah 93 sampel kwartir dianalisa jumlah sel somatik (JSS) secara langsung menggunakan metode Breed. Parameter penentuan status mastitis berdasarkan perhitungan JSS secara langsung yaitu > 400.000 sel/ml (Sudarwanto dan Sudarnika, 2008). Hasil penghitungan jumlah sel somatik pada Tabel 2 sebagai berikut.

Hasil pemeriksaan makroskopis palpabrae menunjukkan palpabrae tambah bengkak dan memerah dan ketika dipalpasi teraba lunak (Gambar 1.). Hasil pemeriksaan mikroskopis menunjukkan kebengkakan yang tampak pada pemeriksaan makroskopis disebabkan karena adanya edema pada jaringan palbabrae dan sel sekitarnya tampak hipertropi (Gambar 2.A).

Page 3: Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

Haryo dkk. : Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Stress Related Disease)

Website : http://vbcj.ub.ac.id E-mail : [email protected] 10

Menurut Mayer and Donnelly (2013) edema pada jaringan dapat disebabkan oleh respon inflamasi. Edema adalah penumpukan cairan ekstraselular diantara jaringan. Penyebab edema adalah respon inflamasi yang dapat disebabkan oleh trauma ataupun adanya infeksi. Penumpukan cairan dapat menyebabkan sel disekitarnya mengalami perubahan seperti hipertropi. Gambaran mikroskopis yang tampak selanjutnya yaitu adanya hemoragi dan blood clot atau gumpalan darah (Gambar 2.B,C). Hemoragi dapat disebabkan karena trauma atau karena adanya edema yang menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat (Mayer and Donnelly, 2013). Darah yang keluar kemudian menggumpal menjadi gumpalan darah atau blood clot. Menurut Goljan (2014) blood clot adalah gumpalan darah yang tersusun oleh platelet, sel darah merah dan fibrin. Adanya edema, hemoragi dan blood clot dikarenakan adanya respon inflamasi tubuh yang diduga disebabkan karena adanya infeksi.

Hasil pengamatan trakea secara makroskopis adalah tampak adanya lendir dan hemoragi pada mukosa trakea Gambar 3.. Hasil pengamatan mikroskopis tampak adanya erosi pada epitel trakea, hemoragi, perbanyakan sel goblet dan adanya infiltrasi sel radang Gambar 4.. Menurut Tabbu (2000)

beberapa penyakit saluran pernafasan pada ayam yang menunjukkan penampakan hemoragi pada mukosa trakea diantaranya adalah coryza, ILT, CRD dan IB.

Hasil mikroskopis menunjukkan adanya respon tubuh terhadap infeksi ataupun inflamasi yang ditandai dengan perubahan sel epitel, perbanyakan sel goblet dan adanya infiltrasi sel radang (Gambar 4.B) (Barlianto dkk., 2009). Sel goblet adalah sel yang mengsekresikan mucin yang melapisi jalannya pernafasan.Fungsi mucin adalah melapisi dan melindungi dinding pernafasan.Meningkatnya jumlah sel goblet menandakan adanya usaha pertahanan tubuh terhadap antigen (Djojodibroto, 2007).

Hemoragi dan erosi epitel trakea (Gambar 4.A) menunjukkan adanya respon tubuh terhadap faktor virulensi agen infeksius yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel epitel dan dinding pembuluh darah, contohnya adalah faktor virulensi pada bakteri penyebab Coryza yaitu Haemophilus paragallinarum. Haemophilus paragallinarum menghasilkan faktor virulensi berupa metaloprotease yang bersifat proteolitik, metaloprotease berkerja dengan merusak protein sehingga dapat terjadi kerusakan pada epitel dan dinding pembuluh darah (Vazquez et al., 2005).

Gambar 1. Edema pada palpabrae (mata) pada bagian distal dari mata, terlihat cyanotic (tanda

panah kuning).

Page 4: Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

Haryo dkk. : Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (

Website : http://vbcj.ub.ac.id E-mail : [email protected]

Gambar 2. Histopatologi jaringan Palpebrae ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin(400x).

Keterangan : A. Edema palpabrae Blood clotsekitar/hemoragi (panah biru) pada

Hasil pemeriksaan pankreas

secara makroskopis menunjukkan hasyang normal.Pankreas tampak tidak mengalami perubahan warna, tekstur dan ukuran (Gambar 5pemeriksaan mikroskopis tampak adanya bagian pankreas yang mengalami kerusakan struktur sel acinar (Gambar 6 B) dan adanya bagian

Gambar 3. Organ Trakea yang tampak mengalami h

Menurut Schmidt

(2014), pankreatitis tahap awal pada unggas sering tidak tampak

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Related Disease)

Histopatologi jaringan Palpebrae ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin

Edema palpabrae (panah kuning) dan hipertropi sel (panah hitam), B. Adanya Blood clot (panah hijau) pada palpabrae, C. Infiltrasi eritrosit pada jaringan sekitar/hemoragi (panah biru) pada palpabrae.

Hasil pemeriksaan pankreas secara makroskopis menunjukkan hasil yang normal.Pankreas tampak tidak mengalami perubahan warna, tekstur

Gambar 5). Hasil pemeriksaan mikroskopis tampak adanya bagian pankreas yang mengalami kerusakan struktur sel acinar

) dan adanya bagian

pankreas yang mengalami nfibrosis yang disertai dengan infiltrasi sel radang (Gambar 6 A

Menurut Gracia kerusakan struktur sel acinar pankreas, nekrosis fibrosis dan infiltrasi sel radang merupakan ciri ciri dari peradangan pada pankreas atau pankreatitis.

Organ Trakea yang tampak mengalami hemoragi pada pemeriskaan makroskopis

Menurut Schmidt and Reavill pankreatitis tahap awal pada

unggas sering tidak tampak

perubahannya secara makroskopis, perubahan akan tampak jika diamati secara mikroskopis. Pankreatitis dapat

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Stress

11

Histopatologi jaringan Palpebrae ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin

(panah hitam), B. Adanya (panah hijau) pada palpabrae, C. Infiltrasi eritrosit pada jaringan

pankreas yang mengalami nekrosis fibrosis yang disertai dengan infiltrasi

A). Menurut Gracia et al (2006)

kerusakan struktur sel acinar pankreas, nekrosis fibrosis dan infiltrasi sel radang merupakan ciri ciri dari peradangan pada pankreas atau pankreatitis.

pemeriskaan makroskopis

ara makroskopis, perubahan akan tampak jika diamati secara mikroskopis. Pankreatitis dapat

Page 5: Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

Haryo dkk. : Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (

Website : http://vbcj.ub.ac.id E-mail : [email protected]

disebabkan karena agen infeksius maupun non infeksius.infeksius disebabkan karena adanya respon inflamasi tubuh untuk mengeliminasi agen infeksius.contagen infeksius yang dapat menyebabkan pankreatitis adalah Herpes virus, Adeno virus, Paramyxovirus, Avian Influenza dan beberapa bakteri gram negative seperti Mycoplasma gallinacepticum dan Haemophillus paragalinarumPankreatitis non infeksius dapat disebabkan karena keracunan toksin seperti zat besi atau arthros

Gambar 4. Histopatologi jaringan trakea ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (400x) dan (100x)

Keterangan : A. Erosi epitel trakea (panah kuning) dan trakea, B. Iperbanyakan sel goblet

Gambar 5. Organ pankreasayam dengan pemeriksaan makroskopis (normal)

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Related Disease)

disebabkan karena agen infeksius maupun non infeksius. Pankreatitis infeksius disebabkan karena adanya respon inflamasi tubuh untuk mengeliminasi agen infeksius.contoh agen infeksius yang dapat menyebabkan pankreatitis adalah Herpes virus, Adeno virus, Paramyxovirus, Avian Influenza dan beberapa bakteri gram negative

Mycoplasma gallinacepticum Haemophillus paragalinarum.

Pankreatitis non infeksius dapat sebabkan karena keracunan toksin

seperti zat besi atau arthrosclerosis.

Hasil pemeriksaan makroskopis cerebellum menunjukkan tampak adanya akumulasi darah diantara selaput meninges dan cerebellum, selain itu cerebellum tampak normal.Cerebellum normal dan tampak tidak mengalami perubahan warna, konsistensi ataupun ukuran (Gambar 7). Hasil pemeriksaan mikroskopis menunjukkan adanya akumulasi darah diantara cerebellum dan meninges (Gambar 8adanya infiltrasi sel radang pada bagian lapisan molekuler cerebellum (8 B).

Histopatologi jaringan trakea ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (400x)

A. Erosi epitel trakea (panah kuning) dan infiltrasi eritrosit (panah merah) pada trakea, B. Infiltrasi sel radang PMN pada jaringan interstitial (panah kuning) perbanyakan sel goblet (panah hijau).

Organ pankreasayam dengan pemeriksaan makroskopis tampak tidak ada perubahan

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Stress

12

Hasil pemeriksaan makroskopis cerebellum menunjukkan tampak adanya akumulasi darah diantara selaput meninges dan cerebellum, selain itu cerebellum tampak normal.Cerebellum

ampak tidak mengalami perubahan warna, konsistensi ataupun

Hasil pemeriksaan mikroskopis menunjukkan adanya akumulasi darah diantara cerebellum

Gambar 8 A) dan adanya infiltrasi sel radang pada bagian

cerebellum (Gambar

Histopatologi jaringan trakea ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (400x)

infiltrasi eritrosit (panah merah) pada PMN pada jaringan interstitial (panah kuning) dan

tidak ada perubahan

Page 6: Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

Haryo dkk. : Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (

Website : http://vbcj.ub.ac.id E-mail : [email protected]

Gambar 6. Histopatologi jaringan pankreas ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (400x)Keterangan : A. Jejas nekrosis

radang pada struktur sel acinar

Gambar 7. Organ cerebellum (normal)

Gambar 8. Histopatologi jaringan cerebellum ayam (400x)

Keterangan : A. Inflitrasi dan akumulasi eritrosit B. Infiltrasi sel radang

Akumulasi darah diantara cerebellum dan meninges diduga disebabkan karena pecahnya pembuluh darah saat dilakukannya proses euthanasia. Euthanasia diladengan menggunakan emboliforamen magnum. Menurut Nuryanto (2012) infiltrasi sel radang pada otdapat disebabkan karena adanya respon inflamasi dari tubuh. Respon inflamasi

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Related Disease)

Histopatologi jaringan pankreas ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (400x)ekrosis yang disertai fibrosis (panah putih), serta ditemukan

radang pada pankreas (panah hijau) dengan jumlah yang banyakstruktur sel acinar dengan batas yang masih tampak jelas (panah merah)

erebellum ayam dengan pemeriksaan makroskopis tampak tidak ada perubahan

Histopatologi jaringan cerebellum ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin

. Inflitrasi dan akumulasi eritrosit (panah kuning) padameninges dan cerebellumnfiltrasi sel radang PMN dan MN (panah putih) pada jaringan otak.

Akumulasi darah pada bagian diantara cerebellum dan meninges diduga disebabkan karena pecahnya pembuluh darah saat dilakukannya proses euthanasia. Euthanasia dilakukan dengan menggunakan emboli melewati

. Menurut Nuryanto (2012) infiltrasi sel radang pada otak dapat disebabkan karena adanya respon

Respon inflamasi

tersebut dapat terjadi karena adanya agen infeksius seperti virus ataupun bakteri. Menurut Crispo Polana (2004) adanya akumulasi sel radang pada otak dapat teragen infeksius yang dapat menunjukkan gejala gangguan neurologis pada ayam contohnya adalah coryza, ND dan SHS.

Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Stress

13

Histopatologi jaringan pankreas ayam dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (400x)

yang disertai fibrosis (panah putih), serta ditemukan infiltrasi sel yang banyak, B. kerusakan

dengan batas yang masih tampak jelas (panah merah)

tidak ada perubahan

dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin

meninges dan cerebellum, PMN dan MN (panah putih) pada jaringan otak.

tersebut dapat terjadi karena adanya agen infeksius seperti virus ataupun

Menurut Crispo et al (2018) dan Polana (2004) adanya akumulasi sel radang pada otak dapat terjadi pada agen infeksius yang dapat menunjukkan gejala gangguan neurologis pada ayam contohnya adalah coryza, ND dan SHS.

Page 7: Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan ...

Haryo dkk. : Pemeriksaan Histopatologi Rutin Pada Ayam Ras dengan Suspect Coryza (Stress Related Disease)

Website : http://vbcj.ub.ac.id E-mail : [email protected] 14

KESIMPULAN

Dalam pemeriksaan dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa perubahan makroskopik dan mikroskopik mengarah ke dugaan

terserang penyakit Coryza (snot). Coryza dapat menyebabkan perubahan patologis baik secara makroskopis maupun mikroskopis pada palpabrae, trakea, pankreas dan cerebellum.

DAFTAR PUSTAKA

Barlianto, W., M.S.C. Kusuma, S. Karyono, K. Mintaroem. 2009. The Development of Allergic Mouse Model Following Chronic Ovalbumin Exposure. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 25(1).

Crispo, M., C.G. Senties-Cue, G.L. Cooper, G. Mountainspring, C. Corsiglia, A.A. Bickford, S.T. Stoute. 2018. Otitis and Meningoencephalitis Associated with Infectious Coryza (Avibacterium paragallinarum) in Commecial Broiler Chicken. J Vet Diagn Invest. 30(5):784-788.

Djojodibroto, D. 2007. Respirologi (Respiratory Medicine). Penerbit Buku Kedokteran ECG: Jakarta.

Garcia, J.I., I. Abdulkader, J. Larino-Novia, J. Forteza, J.E.Dominguez-Monoz. 2006. Histological Evaluation of Chronic Pancreatitis by Endoscopic Ultrasound-guided Fine Needle Biopsy. Gut. 55: 1661-1684.

Goljan, E.F. 2014. Rapid Review Pathology. Elsevier Health Sciences: USA.

Hinz, K.H. 1981. Serological Differentiation of Haemophilus paragalinarum Strains by their Heat Stable Antigens. In: Haemophilus, Pasteurella and Actinobacillus. M Kilian, W. Fredicksen and E.L. Biberstein (ed.). Academic Press. London. 1-10.

Mayer, J. and T.M. Donnelly. 2013. Clinical Veterinary Advisor, Bird and Exotic Pets. Elsevier: Missouri.

Miao, D., P. Zhang, Y. Gong, T. Yamaguci, Y. Iritani, and P.J. Blackall. 2000. The Development and Application of Blocking ELISA Kit for the Diagnosis of Infectious Coryza. Avian Pathol. 29: 219 – 225.

Nuryanto.2012. Kajian Histopatologi dan Imunologi Ayam Pedaging yang divaksin Newcastle Disease Strain La Sota dan ditantang dengan Virus Newcastle Disease Strain Velogenik Indonesia (VND/Tasik/M13/2009). Institute Pertanian Bogor: Bogor.

Polanda, Agustin. 2004. Aneka Penyakit Ayam dan Cara Mengatasinya. PT Agro Media Pustaka: Jakarta.

Schimidt, R.E. and D.R. Reavill. 2014. Lesions of Avian Pancreas. Vet Clin Exot Animal. 17: 1-11.

Tabbu, C.R. 2000. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya, Penyakit Bakterial, Mikal, dan Viral. Penerbit Kanisus: Yogyakarta.

Vazquez, C. E. Negrete-Abascal, S. Vaca. 2005. Haemophilus paragallinarum Secrets Metalloproteases. Canadian Journal of Microbiology. 51(10):893-6.