Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

10

Click here to load reader

Transcript of Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

Page 1: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

D I S U S U N O LE H :ZU L FI KO R A L I A

A ND R I A N I A M A L I A P R I B A D I D I NA R C A H YA NU G R A H A

I R M A N U R M AYAT IMO C H . R I A N

R I N A WA PI R OH

Pemeriksaan flavonoid dari daun singkong

Page 2: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

Singkong

Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Singkong daunya tunggal atau folium simplex, dimana terdiri atas helaian daun atau lamina, dan batang daun atau petiolus. Memiliki circumscriptio atau bangun dau berupa bulat / bundar atau orbicularis. Setelah di sentuh pada daun, sapat diketahui bahwa intervenium atau daging daunnya adalah herbaceus atau tipis lunak.

Page 3: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

Margo folii atau pinggir daun terlihat jelas menunjukkan bentuk yang rata atau integer. Sedangkan apex folii atau ujung daun adalah rotundatus dimana seperti ujung tumpul, tidak membentuk sudut sama sekali, sehingga pada ujungnya terbebtuk semacam suatu busur.

Basis folii atau ujung daunnya adalah berbentuk obtosus yang memang umumnya terdapat pada daun-daun berbangun bulat dan jorong. Permukaan daunnya berbentuk leavis atau licin berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium. Nervatio atau pertulangan dauunya adalah palminervis atau bertulang daun menjari, yaitu jika dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar dan memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Jumlah tulangnya secara umum adalah gasal, di bagian tengah merupakan paling panjang, dan bagian samping semakin memendek.

Page 4: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

Klasifikasi daun singkong

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: Euphorbiales Famili: EuphorbiaceaeGenus: ManihotSpesies: Manihot utilissimaKerabat lain dari singkong adalah singkong karet

Page 5: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

Kandungan dari daun singkong

Daun- Vitamin (A, B17, dan C)- Kalsium- Kalori- Fosfor- Protein- Lemak- Hidrat arang- Zat besi.

Page 6: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

Prosedur

1. menyiapkan simplisia daun kering dibuat serbuk. Menimbangnya 2. menyiapkan alat maserator, pelarut n heksan, etil asetat, air dan

metanol. Menyaring hasil ekstraksi 3. Melakukan pemeriksaan flavonoid untuk fraksi etilasetat dengan KLT 60

F254 dan KKt menggunakan pengembang yang cocok. 4. gunakan penampak bercak asam sulfat 10 % dalam etanol untuk Klt,

dan almunium klorida 10 % untuk KLT dan KKt. 5. Melakukan pemisahan isolat yang diduga flavonoid dengan KLT atau

KKt preparatif 6. melakukan uji kemurnian isolat dengan KLT atau KKt dua dimensi 7. melakukan karakterisasi isolat

Page 7: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

Pemeriksaan flavonoid

Sebanyak 1 gram simplisia ditambah 100 ml air panas , didihkan selama 15 menit kemudian disaring . Filtrat sebanyak 5 ml ditambah serbuk mg dan ditambah 2 ml larutan alkohol-Hcl (1:1), dikocok kuat kuat kemudian dibiarkan memisah. Pengamatan positif bila timbul warna merah / kuning/jingga pada lapisan amilalkohol.

Page 8: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

CARA MENGISOLASI RUTIN DARI DAUN KETELA POHON Timbang 40 gram serbuk bahan. Masukkan dalam panci infus dan tambahkan 240

ml air. Didihkan selama 30 menit. Saring campuran melalui corong Buchner sehingga diperoleh filtrat yan jernih dan

pindahkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. Pekatkan sari hingga 100 ml. Simpan didalam lemari es selama 1 minggu sehingga

terbentuk kristal amorf putih kekuningan. Tuangkan sebagian besar larutan jernih dengan hati-hati agar kristal tidak ikut

tertuang. Kemudian saring kristal yang berada pada dasar erlenmeyer melalui kertas saring

yang telah ditara. Jika masih ada kristal yang menempel pada dasar erlenmeyer bilas dengan air suling dan tuangkan bilasan ke kertas saring. Cuci kristal dengan 10 ml air es.

Keringkan kertas saring bersama endapan pada suhu 500 C, setelah kering ditimbang untuk memperoleh rendemen dari hasil yang didapat.

Ambil sedikit padatan dengan ujung spatel kecil, larutkan dalam 2 ml campuran metanol-air sama banyak. (sari 1).

ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DARI DAUN KETELA POHON

Page 9: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

HIDROLISIS RUTIN MENJADI GLIKON DAN AGLIKON

Sisa padatan dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml HCl 2 N.

Diatas tabung ditempatkan corong berisi kapas untuk mengurangi penguapan. Lakukan refluks pada penagas air mendidih selama 1 jam. Jika cairan dalatabung banyak yg meguap tambahkan 5 ml air suling yang panas kedalamnya.

Cairan hasil hidrolisis tersebut dimasukan kedalam corong pisah. Ditambahkan dietileter sebanyak 10 ml dikocok dengan hati-hati, kedua lapisan yang terbentuk dipisahkan.

Lapisan air asamnya dikocok lagi dengan dietileter sebanyak 10 ml selama 3 kali pengocokan.

Lapisan eter hasil ekstraksi 1,2 dan 3 dicampurkan lalu disaring melalui kertas saring yang berisi 1 gram Natrium sulfat anhidrat. Cairan yang diperoleh lalu diuapkan eternya.

Residu yang diperoleh dilarutkan dengan 2 ml methanol (Sari II)

Page 10: Pemeriksaan Flavonoid Dari Daun Singkong

Terimakasih