Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

15
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERKEMIHAN Kelompok 4

Transcript of Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

Page 1: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM

PERKEMIHAN

Kelompok 4

Page 2: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

APA ITU SISTEM PERKEMIHAN ?

Page 3: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

PENGERTIAN SISTEM PERKEMIHAN

Page 4: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

ORGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM PERKEMIHAN

2 GINJAL2 URETER1 VESIKA URINARIA 1 URETHRA

Page 5: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

Langkah kerja

• Persiapkan alat• Persiapkan lingkungan• Awali interaksi dengan pasien dengan

mengucapkan salam• Jelaskan prosedur yang akan kita lakukan

selengkapnya pada klien• Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa

klien• Pemeriksaan fisik

Page 6: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

1. Umum : Status kesehatan secara umum : lemah, letarghi

2. Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh

3. Pemeriksaan fisik sistem perkemihana. Inspeksi b. Palpasi c. Perkusid. Auskultasi

Page 7: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

1. Inspeksi

a. Kulit dan membran mukosa. Catat warna, turgor, tekstur, dan pengeluaran keringat.

Kulit dan membran mukosa yang pucat, indikasi gangguan ginjal yang menyebabkan anemia. Penurunan turgor kulit merupakan indikasi dehidrasi.

Page 8: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

b. AbdomenPasien posisi terlentang, catat ukuran, kesimetrisan, adanya massa atau pembengkakan, kembung.

c. Meatus urinaryLaki-laki posisi duduk atau berdiri, tekan ujung gland penis dengan memakai sarung tangan untuk membuka meatus urinary.Pada wanita : posisi dorsal litotomi, buka labia dengan memakai sarung tangan. Perhatikan meatus urinary

Page 9: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

2. Palpasia. Ginjal Harus hati-hati Posisi pasien supinasi, Untuk melakukan

palpasi Ginjal Kanan: Posisi di sebelah kanan pasien Letakkan tangan kiridibawah abdomen diantara tulang iga dan lengkung iliaka. Tangan kanan dibagian atas. Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan kanan menekan sementara tangan kiri mendorong ke atas. pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam-dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (tentukan ukuran, nyeri tekan). Pasien diminta membuang nafas dan berhenti napas, lepaskan tangan kanan, dan rasakan bagaimana ginjal kembali waktu ekspirasi.

Page 10: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

Dilanjutkan dengan palpasi Ginjal Kiri : Pindah di sebelah kiri penderita, Tangan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari belakan. Tangan kiri diletakkan dengan lembut pada kuadran kiri atas di lateral otot rectus, minta pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kiri dalam-dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan (normalnya jarang teraba).

Page 11: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

b. Normalnya keras dan halus. Pada org dewasa mungkin kandung kemih tidak dapat dipalpasi, kecuali terjadi distensi urin maka palpasi dilakukan di daerah simphysis pubis dan umbilicus.

Page 12: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

3. Perkusia. Ginjal1) Atur posisi klien duduk

membelakangi pemeriksa.2) Letakkan telapak tangan tidak

dominan pada sudut kostovertebral (CVA), lakukan perkusi atau tumbukan di atas telapak tangan dengan menggunakan kepalan tangan dominan.

3) Ulangi prosedur untuk ginjal kanan

Tenderness dan nyeri pada perkusi CVA merupakan indikasi glomerulonefritis atau glomerulonefrosis.

Page 13: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

b. Kandung kemih1) Perkusi area diatas

kandung kemih, dimulai 5cm diatas simfisis

2) Untuk mendeteksi perbedaan bunyi, perkusi kearah dasar kandung kemih

3) Jika berisi urin menghasilkan bunyi pekak

Page 14: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

4. AuskultasiGunakan diafragma/bel stetoskop untuk mengauskultasi bagian atas sudut kostovertebral dan kuadran atasabdomen. Jika terdengar bunyi bruit (bising) pada aorta abdomen dan arteri renalis, maka indikasi adanya gangguan aliran darah ke ginjal (stenosis arteri ginjal)

Page 15: Pemeriksaan fisik sistem perkemihan