Pemeriksaan Antenatal Pada Ibu Hamil

download Pemeriksaan Antenatal Pada Ibu Hamil

of 5

Transcript of Pemeriksaan Antenatal Pada Ibu Hamil

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Antenatal Pada Ibu Hamil

    1/5

    Pemeriksaan Antenatal pada Ibu Hamil

    Smart Nurse - Pemeriksaan fisik pada ibu hamil perlu dilakukan untuk memantau kondisi ibu

    hamil dan kesejahteraan janin. Skrining dini terhadap kelainan pada ibu hamil dan janin dapatjuga dilakukan melalui pemeriksaan fisik sehingga penanganan dapat dilaksanakan segera untuk

    meminimalkan komplikasi. Sebelum membahas materi tentang Pemeriksaan Antenatal Pada IbuHamil,

    Pemeriksaan Umum

    Keadaan umum

    Kaji kondisi ibu secara umum, apakah ibu merasa kelelahan atau ibu dalam keadaan segar. Hal

    ini akan mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kehamilannya dan persiapan ibu untuk

    melahirkan serta pengasuhan bayi.

    Tanda-tanda vital

    Kaji tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu ibu. Nadi dan suhu di atas normal menunjukkan

    adanya infeksi. Tekanan darah meningkat diatas 140/90 mmHg menunjukkan adanya hipertensi

    dalam kehamilan (preklamsia) dan harus mendapatkan tindakan untuk mencegah menjadi

    eklamsia.

    Antopometri

    a. Berat badan dan tinggi badan

    Berat badan harus dipantau setiap ibu hamil memeriksakan kehamilan di pusat kesehatan. Berat

    badan ibu hamil harus bertambah sesuai dengan umur kehamilan. Pada trimester I berat badan

    ibu hamil harus naik minimal 0,5 kg tiap minggu. Tinggi badan juga harus diukur. Tinggi badan

    ibu hamil < 145 cm menunjukkan ukuran panggul yang kecil sehingga ibu beresiko melahirkan

    secara sectio caesaria.

    b. Lingkar lengan atas (LILA)

    Lingkar lengan atas diukur pada setengah panjang lengan nondominan, nilainya hrus lebih dari

    23,5 cm. LILA menunjukkan status nutrisi ibu hamil. LILA < 23,5 cm menunjukkan status

    nutrisi ibu hamil kurang dan harus mendapatkan penanganan agar tidak berkomplikasi pada janin.

    http://adf.ly/2XMtKhttp://adf.ly/2XMtKhttp://adf.ly/2XMtK
  • 8/10/2019 Pemeriksaan Antenatal Pada Ibu Hamil

    2/5

    c. Pelvimetri

    Pelvimetri merupakan pengukuran pada panggul menggunakan jangka panggul, meliputi:

    - Distansia spinarum

    Adalah jarak antara tulang spina dextra dengan tulang spina sinistra, nilai minimal adalah 23 cm.

    - Distansia kristarum

    Adalah jarak antara tulang krista dextra dengan tulang krista sinistra, nilai minimal adalah 25 cm.

    - Konjugata eksterna

    Adalah jarak antara tulang pubis dengan promontorium, nilai normal adalah 18 20 cm.

    - Lingkar panggul luar

    Adalah ukuran lingkar panggul luar, mulai dari tulang pubis, spina dan krista kanan,

    promontorium, spina dan krista kiri kembali ke pubis. Ukuran normal adalah > 80 cm.

    d. Kepala dan wajah

    - Mata

    Konjunctiva yang anemis menunjukkan adanya anemia karena kekurangan protein dan Fe

    sebagai sumber pembentukan eritrosit.

    - Hidung

    Tanyakan pada ibu, apakah ibu ada pilek atau riwayat sinusitis. Infeksi pada ibu postpartum

    dapat meningkatkan kebutuhan energi.

    - Telinga

    Sama dengan pengkajian pada hidung.

    - Mulut dan gigi

    Tanyakan pada ibu apakah ibu mengalami stomatitis, atau gigi yang berlubang. Gigi yang

    berlubang dapat menjadi port de entree bagi mikroorganisme dan bisa beredar secara sistemik

    e. Leher

    Kaji adanya pembesaran kelenjar limfe di bawah telinga dan pembesaran kelenjar tiroid.

    Kelenjar limfe yang membesar menunjukkan adanya infeksi, ditunjang dengan tanda yang lain,

    seperti: hipertermi, nyeri, bengkak.

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Antenatal Pada Ibu Hamil

    3/5

    f. Payudara

    - Kesan umum

    Kaji bentuk payudara, apakah payudara simetris antara kiri dan kanan. Apakah terjadi

    hiperpigmentasi areola. Dengan palpasi dapat ditentukan apakah terdapat nodul yang abnormal.

    Saat palpasi, naikkan tangan di atas kepala supaya payudara kencang dan hasil pemeriksaan lebih

    akurat.

    - Putting susu

    Kaji apakah ASI atau kolostrum sudah keluar dengan memencet areola mamae ibu. Kaji juga

    kebersihan putting.

    g. Abdomen

    - Keadaan

    Kaji apakah terdapat striae dan linea nigra atau bekas luka.

    - Palpasi abdomen menggunakan metoda Leopold I IV

    - Leopold I

    Tujuan pemeriksaan Leopold I adalah untuk mengetahui bagian atas janin dan tinggi fundus uteri

    (TFU)

    Caranya dengan meminta klien menekuk kakinya, dan abdomen dikumpulkan ke tengah untuk

    menentukan fundus uteri. Kemudian diraba bagian atas, apakah lunak atau keras. Jika lunak

    maka bokong, dan jika keras maka kepala bayi. Lihat juga usia gestasi untuk menetukan apakah

    terjadi kelainan atau tidak. TFU diukur dengan meteran dari fundus ke tulang pubis. TFU dapat

    digunakan untuk menentukan usia kehamilan atau menetukan berat janin.

    Cara pengukurannya dengan menggunakan mideline, dengan titik nol di letakkan di atas simpisis

    pubis, lalu ditarik setinggi fundus uteri ibu hamil.

    Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simpisis pubis, maka

    diperoleh tabel :

    2228 mg 2425 cm di atas simfisis

    28 mg 6,7 cm di atas simfisis

    30 mg 29,530 cm di atas simfisis

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Antenatal Pada Ibu Hamil

    4/5

    32 mg 29,530 cm di atas simfisis

    34 mg 31 cm di atas simfisis

    36 mg 32 cm di atas simfisis

    38 mg 33 cm di atas simfisis

    40 mg 37,7 cm di atas simfisis

    - Leopold II

    Tujuan pemeriksaan Leopold II adalah untuk menetukan letak punggung janin. Caranya meraba

    salah satu sisi samping perut ibu dengan menekan sisi lainnya. Hasil pemeriksaan berupa

    punggung kanan (Puka) atau punggung kiri (Puki)

    - Leopold III

    Tujuan pemeriksaan Leopold III adalah untuk menentukan presentasi janin. Jika presentasinya

    adalah kepala, apakah sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau belum. Caranya adalah

    dengan menggoyang kepala dengan tangan kanan dan menahan fundus dengan tangan kiri. Jika

    kepala masih bisa digoyang maka kepala belum masuk PAP. Pada tahap ini boleh dilakukan

    pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ), karena letaknya antara punggung dan kepala. Caranya

    adalah kaki ibu di luruskan kemudian dengarkan DJJ, Nilai DJJ normal adalah 120 140

    kali/menit.

    - Leopold IV

    Tujuan pemeriksaan Leopold IV adalah untuk mengetahui seberapa bagian kepala janin yang

    masuk PAP

    Leopold Ibu Hamil

    http://1.bp.blogspot.com/-MJy-gfeHecU/Tmdv1K-Gj4I/AAAAAAAAAFQ/lfL8xCN8liU/s1600/palpasi-leopold.png
  • 8/10/2019 Pemeriksaan Antenatal Pada Ibu Hamil

    5/5

    - Braxton hicks

    Braxton hicksadalah kontraksi palsu yang disebabkan karena manipulasi pada uterus. Jika

    pemeriksa tidak menemukan Braxton hicks saat palpasi abdomen, maka bisa ditanyakan pada

    klien apakah klien sering mengalami kontraksi atau kenceng-kenceng.

    - Pergerakan janin

    Pergerakan janin bisa ditanyakan pada klien untuk mengetahui kesejahteraan janin. Rentang

    pergerakan janin antara 812 kali dalam 24 jam.

    h. Urogenital

    Kaji kondisi urogenital, meliputi kebersihan, pengeluaran seperti lender atau keputihan. Rektum

    juga dikaji apakah terdapat hemoroid, hemoroid derajat 1 normal untuk ibu hamil. Gunakan

    sarung tangan untuk mengkaji urogenital untuk perlindungan pemeriksa. Posisi sims

    memudahkan dalam mengkaji rektum.

    i. Ekstremitas Kajiapakah ada varies, edema tungkai dan refleks patella. Varises dan edema

    terjadi karena terdapat gangguan sirkulasi dari ekstremitas bawah menuju jantung akibat dari

    penekanan uterus terhadap vena femoralis sehingga alir darah balik ke vena cava inferior

    terhambat dan terbentuk bendungan di vena bawah.