pemenuhan persyaratan teknis dan fungsi 4 tahun 20… · pengkajian teknis bangunan gedung, kecuali...
Transcript of pemenuhan persyaratan teknis dan fungsi 4 tahun 20… · pengkajian teknis bangunan gedung, kecuali...
Paragraf 5Perpanjangan Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung
Pasal 85
(1) Perpanjangan sertifikat laik fungsibangunan gedung pada masa pemanfaatanditerbitkan oleh Pemerintah Daerah dalamjangka waktu 20 (dua puluh) tahun untukruniah tinggal tunggal dan rumah tinggalderet, dan dalam jangka waktu 5 (lima)tahun untuk bangunan gedung lainnya,berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikanfungsi bangunan gedung terhadappemenuhan persyaratan teknis dan fungsibangunan gedung sesuai dengan izinmendirikan bangunan gedung.
(2) Pemilik dan/atau pengguna bangunangedung wajib mengajukan permohonanperpanjangan sertifikat laik fungsi kepadaPemerintah Daerah paling lambat 60 (enampuluh) hari kalender sebelum masa berlakusertifikat laik fungsi berakhir.
(3) Sertifikat laik fungsi bangunan gedungdiberikan atas dasar permintaan pemilikuntuk seluruh atau sebagian bangunangedung sesuai dengan hasil pemeriksaankelaikan fungsi bangunan gedung.
(4) Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunangedung sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan oleh penyedia jasapengkajian teknis bangunan gedung,kecuali untuk rumah tinggal tunggal danrumah tinggal deret oleh Pemerintah
284
Daerah.
Pasal 86
Paragraf6 '^SltPengawasan Pemanfaatan .A/M$?>
Bangunan Gedung ^|
(1) Pengawasan terhadap pemanfaatan;bangunan gedung dilakukan oleh/fPemerintah, Pemerintah Provinsi dan/atau:'2Pemerintah Daerah pada saat pengajuanperpanjangan sertifikat laik fungsidan/atau adanya laporan dari masyarakat.
(2) Pemerintah Daerah dapat melakukan^pengawasan terhadap bangunan gedungyang memiliki indikasi perubahan fungsidan/atau bangunan gedung yang :membahayakan lingkungan.
Bagian KetigaPelestarian
Paragraf 1Umum
Pasal 87
(1) Perlindungan dan pelestarian bangunangedung dan lingkungannya harusdilaksanakan secara tertib administratif, :menjamin kelaikan fungsi bangunangedung dan lingkungannya sesuai dengan ;;peraturan perundang-undangan. j?
(2) Perlindungan dan pelestarian sebagaimana ?vdimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan |fpenetapan dan pemanfaatan tennasukJgi
28511
perawatan dan pemugaran, serta kegiatanpengawasannya yang dilakukan denganmengikuti kaidah pelestarian sertamemanfaatkan ilmu pengetahuan danteknologi.
Paragraf2Penetapan Bangunan Gedung
yang Dilindungi dan Dilestarikan
Pasal 88
(1) Bangunan gedung dan lingkungannyasebagai benda cagar budaya yangdilindungi dan dilestarikan merupakanbangunan gedung berumur paling sedikit50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masagaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh)tahun, serta dianggap mempunyai nilaipentdng sejarah, ilmu pengetahuan, dankebudayaan termasuk nilai arsitektur danteknologinya.
(2) Pemilik, masyarakat, Pemerintah Daerahdan/atau Pemerintah dapat mengusulkanbangunan gedung dan lingkungannya yangmemenuhi syarat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) untuk dilindungi dandilestarikan.
(3) Bangunan gedung yang diusulkan untukditetapkan sebagai bangunan gedung yangdilindungi dan dilestarikan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuaidengan peraturan perundang-undangan.
(4) Bangunan gedung dan lingkungannyasebelum diusulkan penetapannya harustelah mendapat pertimbangan dari tim ahli
286
pelestarian bangunan gedung dan hasildengar pendapat publik.
(5) Penetapan bangunan gedung danlingkungannya yang dilindungi dandilestarikan sebagaimana dimaksud dalamPasal 87 ayat (2) dilakukan oleh:a. Presiden atas usulan Menteri untuk
bangunan gedung dan lingkungannyayang memiliki nilai-nilai sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berskalanasional atau internasional;
b. Gubernur atas usulan kepala dinasterkait untuk bangunan gedung danlingkungannya yang memiliki nilai-nilaisebagaimana dimaksud pada ayat (1)berskala provinsi atau lintaskabupaten; dan
c Walikota atas usulan kepala dinasterkait untuk bangunan gedung danlingkungannya yang memiliki nilai-nilaisebagaimana dimaksud pada ayat (1)berskala lokal atau setempat.
Penetapan sebagaimana dimaksud padaayat (5) dapat ditinjau secara berkala 5(lima) tahun sekali.
Bangunan gedung dan lingkungannya yangakan ditetapkan untuk dilindungi dandilestarikan atas usulan Pemerintah,Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakatnarus dengan sepengetahuan dari pemilik.
Keputusan penetapan bangunan gedungdan lingkungannya yang dilindungi dandilestarikan sebagaimana dimaksud padaayat (7) disampaikan secara tertulis kepada
287
(6)
(?)
(8)
pemilik.
Pasal 89
(1) Penetapan bangunan gedung danlingkungannya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 88 berdasarkan klasifikasitingkat perlindungan dan pelestarianbangunan gedung dan lingkungannyasesuai dengan nilai sejarah, ilmupengetahuan, dan kebudayaan termasuknilai arsitektur dan teknologi.
(2) Klasifikasi bangunan gedung danlingkungannya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas klasifikasi utama,madya dan pratama.
(3) Klasifikasi utama sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diperuntukkan bagibangunan gedung dan lingkungannya yangsecara fisik bentuk aslinya sama sekalitidak boleh diubah.
(4) Klasifikasi madya sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diperuntukkan bagi bangunangedung dan lingkungannya yang secara fisikbentuk asli eksteriornya sama sekali tidakboleh diubah, namun tata ruang-dalamnyadapat diubah sebagian dengan tidakmengurangi nilai-nilai perlindungan danpelestariannya.
(5) Klasifikasi pratama sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diperuntukkan bagibangunan gedung dan lingkungannya yangsecara fisik bentuk aslinya dapat diubahsebagian dengan tidak mengurangi nilai-nilai perlindungan dan pelestariannya serta
288
I dengan tidak menghilangkan bagian utam|: bangunan gedung tersebut.
|: Pasal 90
| (I) Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan/atauI Pemerintah Daerah melakukan identifikasiI dan dokumentasi terhadap bangunan
gedung dan lingkungannya yang8 memenuhi syarat sebagaimana dimaksud§ dalam Pasal 88.
I| (2) Identifikasi dan dokumentasi sebagaimanaI dimaksud pada ayat (1) sekurang-8 kurangnya meliputi:I a. identifikasi umur bangunan gedung,I sejarah kepemilikan, sejarahI penggunaan, nilai arsitektur, ilmu|| pengetahuan dan teknologinya, serta% nilai arkeologisnya; dani b. dokumentasi gambar teknis dan foto|| bangunan gedung serta lingkungannya.iS|| Paragraf3jl Pemanfaatan Bangunan Gedung{£ yang Dilindungi dan Dilestarikan
%
«
Pasal 91
(1) Pemanfaatan bangunan gedung yangdilindungi dan dilestarikan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 87 ayat (2) dilakukanoleh pemilik dan/atau pengguna sesuaidengan kaidah pelestarian dan klasifikasibangunan gedung yang dilindungi dandilestarikan serta sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
(2) Dalam hal bangunan ££*»£%lingkungannya yang J^^J^menjadi cagar budaya akanoin.untuk kepenongan .^^nf,et3hxjan
pelestarian bangunan gedunglingkungannya.
(3) „„,„ ha •«•»»» ^r^ass:
perataran perundang-undangan.
(4) Seriap pemilik ^j£«*SSSS1 bangunan gedungto/^^
sesuai dengan klasifikasmya.
(5) Setiap bangunan gedung dan/atau1 lingkungannya yang ^^^nuliknyadilindungi dandde^an^pe^^^
dapat memperoleh insenui u*udan/atau Pemerintah Daerah.
Pasal 92
(1) Pelaksanaan ,«-«-* "gS11 pemeriksaan secara berkala ^ng .>edu„g dan^SS^SS^^dan/atau d^stankan bangunanpemilik dan/atau PO»W« dalamgedung sesuai dengan ketentuan
290
(2)
Pasal 77 sampai dengan Pasal 84.
Khusus untuk pelaksanaan perawatsebagaimana dimaksud pada ayat (7) hdibuat rencana teknis pefekftfibangunan gedung yang disusun den**mempertimbangkan prinsip perlindumZdan pelestarian yang mencakup keasnTbentuk, tata letak, sistem struktuTpenggunaan bahan bangunan, dan nilai'nilai yang dikandungnya sesuai dengantingkat kerusakan bangunan gedung danketentuan klasifikasinya.
Pasal 93
Pemugaran bangunan gedung yanedilindungi dan dilestarikan merupakankegiatan memperbaiki dan memulihkankembali bangunan gedung ke bentukaslinya.
Pelaksanaan pemugaran bangunan gedungdan lingkungannya yang dilindungidan/atau dilestarikan dilakukan sesuaidengan ketentuan Pasal 70 sampai denganPasal 72.
1)
(2)
(3) Pelaksanaan pemugaran harusmemperhatikan prinsip Keselamatan danKesehatan Kerja (K3), perlindungan danpelestarian yang mencakup keaslianbentuk, tata letak dan metodepelaksanaan, sistem struktur, penggunaanbahan bangunan, dan nilai sejarah, ilmupengetahuan, dan kebudayaan termasuknilai arsitektur dan teknologi.
291
Bagian KeempatPembongkaran
Paragraf 1Umum
Pasal 94
(1) Pembongkaran bangunan gedung harusdilaksanakan secara tertib danmempertimbangkan keamanan,keselamatan masyarakat danlingkungannya.
(2) Pembongkaran bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harussesuai dengan ketetapan penntahpembongkaran atau persetujuanpembongkaran oleh Pemerintah Daerah,kecuali bangunan gedung fungsi khususoleh Pemerintah.
(3) Pembongkaran bangunan gedung meliputikegiatan penetapan pembongkaran danpelaksanaan pembongkaran bangunangedung, yang dilakukan dengan mengikutikaidah-kaidah pembongkaran secaraumum serta memanfaatkan ilmupengetahuan dan teknologi.
Paragraf 2Penetapan Pembongkaran
Pasal 95
(1) Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan/ataupemerintah daerah mengidentifikasibangunan gedung yang akan ditetapkanuntuk dibongkar berdasarkan hasil
292
pemeriksaan
masyarakat.
(2)
dan/atau laporan dari
•
(3)
(5)
Bangunan gedung yang dapat dibongkarsebagaimana dimaksud pada avar/VYmeliputi: J L U)
a. bangunan gedung yang tidak lail<.fungsi dan tidak dapat diperbaiki lae7
b. bangunan gedung v ^'pemanfaatannya menimbulkanbahaya bagi pengguna, masyarakatdan lingkungannya; dan/atau
c bangunan gedung yang tidak memilikiizin menduikan bangunan gedung.
Pemerintah dan/atau pemerintah daerahmenyampaikan hasil identifikasisebagaimana dimaksud pada ayat mkepada pemilik dan/atau penggunabangunan gedung yang akan ditetapkanuntuk dibongkar.
(4) Berdasarkan hasil identifikasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1), pemilik dan/ataupengguna bangunan gedung, kecualirumah tinggal tunggal khususnya rumahinto tumbuh dan rumah sederhana sehat,wajib melakukan pengkajian teknisbangunan gedung dan menyampaikanhasilnya kepada Pemerintah Daerah,kecuali bangunan gedung fungsi khususkepada Pemerintah.
Apabila hasil pengkajian teknis bangunangedung memenuhi kriteria sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a dan b,Pemerintah Daerah menetapkan bangunangedung tersebut untuk dibongkar dengan
293
surat penetapan pembongkaran.
(6) Untuk bangunan gedung yang tidakmemiliki izin mendirikan bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufc, Pemerintah Daerah menetapkanbangunan gedung tersebut untukdibongkar dengan surat penetapanpembongkaran.
(7) Isi surat penetapan pembongkaransebagaimana dimaksud pada ayat (5) danayat (6) memuat batas waktupembongkaran, prosedur pembongkaran,dan ancaman sanksi terhadap setiappelanggaran.
(8) Dalam hal pemilik dan/atau penggunabangunan gedung tidak melaksanakanpembongkaran dalam ' batas waktusebagaimana dimaksud pada ayat (6),pembongkaran dilakukan oleh pemerintahdaerah yang dapat menunjuk penyedia jasapembongkaran bangunan gedung atasbiaya pemilik kecuali bagi pemilik rumahtinggal yang tidak mampu, biayapembongkaran ditanggung oleh PemerintahDaerah.
Pasal 96
(1) Pemilik bangunan gedung dapatmengajukan pembongkaran bangunangedung dengan membenkanpemberitahuan secara tertulis kepadaPemerintah Daerah, kecuali bangunangedung fungsi khusus kepada Pemerintah,disertai laporan terakhir hasil pemeriksaansecara berkala.
294
;,,
(2) Dalam hal pemilik bangunanbukan sebagai pemilik tanaJi ngpembongkaran sebagaimana dw'*"pada ayat (1) harus mendapat per£^SUdpemilik tanah P^setujuan
(3) Penetapan bangunan Kedun»dibongkar sebagaimana Steud ^ayat (1, dan ayat (2, dilalcukan m^ipenerbitan surat penetapan atau 1PZSTlUan »«*«#«« oleh Wali^t,penerbitan surat penetapan ataupersetujuan pembongkaran oleh WaEdan bangunan gedung fungsi khusu^eh
(4) Penerbitan suratpembongkaran bangunan gedS^Xkdibongkar sebagaunana dimaksud padaayat (3) dikeeualikan untuk hangupgedung rumah tinggal. 'gunan
(1)
Paragraf3Pelaksanaan Pembongkaran
Pasal 97
d^T^T? ban^nan gedung dapatdilakukan oleh pemilik dan/atau penggunabangunan gedung dan dapat menggunakanpenyedia jasa pembongkaran bangunangedung yang memiliki sertifikat sesuaidengan peraturan perundang-undangandengan meminta izin terlebih dahulu dariPemerintah Daerah cq. Dinas PekerjaanUmum.
Khusus untuk pembongkaran bangunan(2)
295
gedung yang menggunakan peralatan beratdan/atau bahan peledak harusdilaksanakan oleh penyedia jasapembongkaran bangunan gedung.
(3) Dalam hal pemilik dan/atau penggunabangunan gedung yang pembongkarannyaditetapkan dengan surat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 94 ayat (3) tidakmelaksanakan pembongkaran dalam bataswaktu yang ditetapkan, surat persetujuanpembongkaran dicabut kembali.
Pasal 98
(1) Pembongkaran bangunan gedung yangpelaksanaannya dapat menimbulkandampak luas terhadap keselamatan umumdan lingkungan harus dilaksanakanberdasarkan rencana teknis pembongkaranyang disusun oleh penyedia jasaperencanaan teknis yang memilikisertifikat sesuai dengan peraturanperundang-ujidangan.
(2) Rencana teknis pembongkaransebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusdisetujui oleh Pemerintah Daerah, kecualibangunan gedung fungsi khusus olehPemerintah, Pemerintah Provinsi setelahmendapat pertimbangan dari tim ahhbangunan gedung.
(3) Dalam hal pelaksanaan pembongkaranberdampak luas terhadap keselamatanumum dan lingkungan, pemilik danPemerintah dan/atau Pemerintah Daerahmelakukan sosialisasi dan pemberitahuan
296
tertulis kcpada inasyarakat di * u-bangunan gedung, sebelum Dels.l^T?^"pembongkaran. Pelaksanaan
(4) Pelaksanaan pembongkaran bangunangedung menglkuti prinsip-pSKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Paragraf4Pengawasan Pembongkaran
Bangunan Gedung
Pasal 99
Pengawasan pelaksanaan pembongkaranbangunan gedung sebagaimana dimaksuddalam Pasal 97 ayat (2) dan Pasal 98dilakukan oleh penyedia jasa pengawasanyang memiliki sertifikat sesuai denganperaturan perundang-undangan.
1)
(2) Hasil pengawasan pelaksanaanpembongkaran bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaporkan secara berkala kepadaPemerintah Daerah.
(3) Pemerintahpengawasan
kesesuaian
pembongkaranpembongkaran.
Daerah
secara
laporandengan
melakukan
berkala atas
pelaksanaanrencana teknis
297
BABVHIZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
Bagian KesatuUmum
Pasal 100
(1) Setiap orang atau Badan wajibmengajukan permohonan 1MB kepadaWalikota atau Pejabat yang ditunjuk untukmelakukan kegiatan:
a. Pembangunan dan/atau prasaranabangunan gedung
b. Rehabilitasi/renovasi bangunan gedungdan/atau prasarana gedung meliputiperbaikan/perawatan, perubahan,perluasan/pengurangan; dan
c Pemugaran/pelestarian denganmendasarkan pada AdvicePlanning/Keterangan Rencana Kotauntuk lokasi yang bersangkutan
(2) 1MB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan oleh Walikota atau Pejabat yangditunjuk.
Bagian KeduaPersyaratan 1MB
Pasal 101
(1) 1MB diterbitkan apabila telah memenuhipersyaratan administrasi dan persyaratanteknis.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri dan :a Berita acara pemeriksaan lapangan 1MB
yang diisi lengkap dan mencantumkan298
lis
tanda tangan pemohon, diketahui «Wtetangga, Rukun Tetangga (RT), Lur!wdan Camat; ™.
b. Fotocopy KTP pemohon dan atau pernim,bangunan yang masih berlaku; ^^
c. Fotocopy lunas PBB;d. Fotocopy sertifikat tanah atau surat
keterangan pemakaian tanah kaum yan«ditandatangani oleh mamak kepala kaumKAN, Lurah dan Camat setempat, danfotocopy surat keterangan sewa menyewatanah;
e. Surat pernyataan bermaterai cukupbahwa tanah yang dimohonkan tidakdalam sengketa yang ditandatangani olehpemohon, pemilik tanah dan calonpemilik bangunan.
(3) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri dari :a. fotocopy Advice planning/keterangan
rencana kota;
b. Gambar rencana arsitektur atau teknisberskala 1: 100meliputi :1) Denah, Tampak Depan dan Tampak
Samping;2) Gambar Potongan;3) Rencana pondasi khusus untuk
bangunan berlantai 2 atau lebih;4) Gambar Instalasi dan sanitasi untuk
bangunan berlantai 2 atau lebih;5) Gambar Struktur meliputi gambar
pondasi, kolom, balpk, tangga, Hatlantai, rangka atap baja khususuntuk bangunan berlantai 2 atau lebih;
6) Tanda tangan penanggung jawabgambar;
7) Gambar letak sistem deteksi danproteksi kebakaran yang disahkan
299"•*
oleh instansi teknis, kecuali rumahtinggal tunggal dan rumah deretsederhana.
c Terhadap ketinggian bangunan yangicetinggian melebihi ketentuan dalamdokumen Perencanaan Kota padakawasan intensitas tinggi harusmendapatkan rekomendasi ketinggianbangunan;
d Terhadap bangunan cagar budaya,bangunan yang berada di kawasancagar budaya memerlukanrekomendasi/surat keterangan daninstansi teknis yang berwenang;
e. Kajian Lingkungan Hidup sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f. Terhadap permohonan 1MB menaratelekomunikasi harus dilengkapi:1) Berita Acara hasil sosialisasi dan daftar
hadir dari warga sekurang-kurangnyadalam radius satu setengah tinggimenara dan diketahui Lurah danCamat setempat.
2) asuransi keselamatan bagi wargasekitar dalam radius tersebut.
(4) Syarat teknis bangunan gedunSsebagaimana dimaksud pada ayat (3)direncanakan dan dilaksanakan oleh orangatau badan yang mempunyai kualifikasi dibidangnya.
Pasal 102
(1) Berita acara pemeriksaaan lapangan 1MByang diketahui oleh tetangga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 101 ayat (2) huruf a
300
adalah pemilik atau penghuni H •dan atau bangunaS ™ £? f«*ulangsung dengan persu yang akln^S^(2) Ap'abila Berita acara „
lapangan 1MB yar^ dik^^***"tetangga sebagaiS £3£S «*•»ayat (I) udak terpenuhi tan^fg alf^yang dapat diterLa 5?*dipertanggungjawabkan, mai,a ..T1'1menghalangi proses pe,™^ ***sepanjang memenuhi pT™ari,MBketentuan teknis bangunan dan kSadministrasi lainnya. ketentuan
Pasal 103
(1)
Advice Planning/Keterangan Rencana Kotasebagaimana dimaksud pada ayat m
sebagai dasar penyusunan rencana teknisbangunan, paling sedikit memuat:a. Fungsi bangunan;b. Ketinggian maksimum bangunan-c. Gans sempadan bangunan; dand. Koefisien dasar bangunan;
Selain ketentuan yang diatur pada ayatW, Advice Planning/Keterangan RencanaKota dapat juga memuat ketentuan-Ketentuan khusus yang berlaku untukiokasi rencana kcgialan.
H) Advice Planning/Keterangan Rencana Kota301
(2)
(3)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan secara cuma-cuma oleh SKPDyang berwenang.
Bagian KetigaTatacara Penerbitan 1MB
Pasal 104
Tatacara penerbitan1MB adalah sebagai berikut:a. Pemohon mengajukan permohonan 1MB
secara tertulis kepada Walikota atauPejabat yang ditunjuk dengan mengisiformulir permohonan yang telah disediakandengan melampirkan syarat administrasidan syarat teknis yang telah ditetapkan.
b. apabila persyaratan permohonan lengkapmaka permohonan diterima dan didaftar,serta pemohon diberi bukti pendaftaran;
c. apabila persyaratan permohonan tidaklengkap maka permohonan tidak dapatdidaftarkan dan pemohon diberi suratketerangan kekurangan persyaratan;
d. Terhadap permohonan yang telah didaftar,seianjutnya dilakukan penelitianlapangan/lokasi oleh SKPD yang berwenanguntuk mengetahui kebenaran persyaratanadministrasi dan teknis serta kesesuaianantara rencana kegiatan membangundengan persil dan dokumen rencana kota;
e. Apabila berkas permohonan danpersyaratan dinyatakan lengkap dan benar,maka Walikota atau Pejabat yang ditunjukwajib menerbitkan 1MB;
f. Apabila berkas permohonan danpersyaratan dinyatakan kurang lengkap dantidak benar, maka Walikota atau Pejabatyang ditunjuk dapat menolakpermohonan 1MB dengan disertai denganalasan penolakan.
302
•
Pasal 105
Walikota atau Pejabat yang dirnni umemberikan Keputusan terhadap Permnh1MB selambat-lambatnya 17 (tujuh SfSSkerja terhitung sejak didaftarnya Permohon^
Pasal 106
SKPD yang menerbitkan 1MB daoatberkoordinasi dengan pihak lain J{nSLmemperoleh bahan pertimbangan sebagai dasarpembenan atau penolakan permohonan 1MB. ^
Pasal 107
(1) Permohonan 1MB ditolak apabila :a. pemohon tidak dapat memenuhi
ketentuan persyaratan sebagaimanadiatur dalam Pasal 101 Peraturan Daerahini secara lengkap dan benar;
b. perencanaan bangunan yang diajukantidak sesuai dengan persil, dokumenperencanaan kota, kepentingan danketertiban umum, kelestarian, keserasian,keseimbangan dan atau kesehatanlingkungan;
c. bertentangan dengan peraturanperundangan-undangan yang berlaku.
(2) Penolakan permohonan 1MB sebagaimanadimaksud (pada ayat (1) diberitahukansecara tertulis oleh Walikota atau pejabatyang ditunjuk dengan menyebutkan alasanpenolakan.
303
(3) Terhadap permohonan 1MB yang ditolak,dapat diajukan kembali dengan memenuhipersyaratan yang telah ditentukan, denganmenggunakan blangko formulir permohonan1MB yang baru dalam jangka waktuselambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelahpenolakan.
Bagian KeempatPelaksanaan Mendirikan Bangunan
Pasal 108
(1) Pelaksanaan konstruksi bangunan gedungdimulai setelah pemilik bangunan gedungmemperoleh izin mendirikan bangunangedung, dan salinan dokumen 1MB harustersedia di lokasi pekerjaan.
(2) Pelaksanaan konstruksi bangunan gedungwajib berdasarkan dokumen rencana teknisdalam Lampiran Keputusan 1MB.
(3) Selama pelaksanaan pembangunanpenyelenggara pembangunan dianjurkanmemagar keliling dan atau memasangpengaman di tempat pembangunan tersebut.
(4) Selama pelaksanaan pembangunan wajibmemasang papan/tanda 1MB di lokasipembangunan yang mudah dilihat umum.
Pasal 109
(1) Pelaksanaan mendirikan bangunan gedungwajib dimulai paling lambat 6 (enam)bulan sejak ditetapkannya 1MB.
(2) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam)304
bulan sejak ditetapkannya iMbpelaksanaan mendirikan bangunan gedunebelum dimulai, maka 1MB tersebut daoatdiperpanjang 2 (dua) kali dengan masingmasing waktu perpanjangan paling lama 6(enam) bulan.
(3) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) 'bulan sejak ditetapkannya i^g fsebagaimana dimaksud pada ayat mdan/atau 6 (enam) bulan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) pelaksanaanpembangunan tidak dimulai, maka 1MB bataldemi hukum. ,
Bagian Kelima jMasa berlaku TM"p
i
Pasal 110
Masa berlaku 1MB selama bangunan gedungmasih berdiri dan tidak ada perubahan fungsibangunan, perubahan bentuk dan luasbangunan gedung.
Bagian KeenamPerubahan 1MB
Pasal 111
(1) Setiap terjadi perubahan rencana teknisdan/atau fungsi bangunan pada tahappelaksanaan pembangunan, pemilik 1MBwajib mengajukan permohonan perubahangambar rencana teknis atau permohonanbaru kepada Walikota atau pejabat yangditunjuk.
305
bulan sejak ditetapkannya \^Bpelaksanaan mendirikan bangunan gedungbelum dimulai, maka 1MB tersebut dapatdiperpanjang 2 (dua) kali dengan masing -masing waktu perpanjangan paling lama 6(enam) bulan.
(3) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam)bulan sejak ditetapkannya rj^gsebagaimana dimaksud pada ayat mdan/atau 6 (enam) bulan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) pelaksanaanpembangunan tidak dimulai, maka 1MB bataldemi hukum.
Bagian KelimaMasa berlaku 1MB
Pasal 110
Masa berlaku 1MB selama bangunan gedungmasih berdiri dan tidak ada perubahan fungsibangunan, perubahan bentuk dan luasbangunan gedung.
Bagian KeenamPerubahan 1MB
Pasal 111
(1) Setiap terjadi perubahan rencana teknisdan/atau fungsi bangunan pada tahappelaksanaan pembangunan, pemilik 1MBwajib mengajukan permohonan perubahangambar rencana teknis atau permohonanbaru kepada Walikota atau pejabat yangditunjuk.
305
bulan sejak ditetapkannya imbpelaksanaan mendirikan bangunan gedungbelum dimulai, maka 1MB tersebut dapatdiperpanjang 2 (dua) kali dengan masing -masing waktu perpanjangan paling lama 6(enam) bulan.
(3) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam)bulan sejak ditetapkannya 1MBsebagaimana dimaksud pada ayat mdan/atau 6 (enam) bulan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) pelaksanaanpembangunan tidak dimulai, maka 1MB bataldemi hukum.
Bagian KelimaMasa berlaku 1MB
Pasal 110
Masa berlaku 1MB selama bangunan gedungmasih berdiri dan tidak ada perubahan fungsibangunan, perubahan bentuk dan luasbangunan gedung.
Bagian KeenamPerubahan 1MB
Pasal 111
(1) Setiap terjadi perubahan rencana teknisdan/atau fungsi bangunan pada tahappelaksanaan pembangunan, pemilik 1MBwajib mengajukan permohonan perubahangambar rencana teknis atau permohonanbaru kepada Walikota atau pejabat yangditunjuk.
305
(2) Permohonan perubahan gambar rencanateknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan untuk penyesuaian dengankondisi lapangan:a: yang tidak mempengaruhi sistem struktur;b. perubahan tata ruang dalam yang tidak
menambah atau mengurangi luasbangunan dituangkan dalam bentukpersetujuan perubahan gambar rencanateknis yang baru.
(3) Perubahan gambar rencana teknissebagaimana dimaksud pada ayat (2)menjadi satu kesatuan dengan 1MB setelahmendapatkan persetujuan dari SKPD yangberwenang.
(4) Permohonan baru sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan terhadap :a. perubahan penampilan arsitektur yang
mempengaruhi struktur, dan utilitaspenambahan atau pengurangan luas danjumlah lantai;
b. perubahan fungsi bangunan.
(5) Dalam hal terjadi perubahan teknisbangunan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan pemilik tidak mengajukanpermohonan perubahan gambar rencanateknis atau permohonan baru maka 1MBdapat dicabut.
Pasal 112
(1) Syarat-syarat permohonan perubahangambar rencana teknis sebagaimanadimaksud dalam Pasal 111 ayat (2) adalahsebagai berikut:
306
a. Mengajukan permohonan secara tertuliV •b. Fotocopy KTP pemilik bangunan; ' •" \c. Gambar perubahan rencana teWV
bangunan gedung; Kmsd. 1MB lama.
(2) Syarat-syarat permohonan barnsebagaimana dimaksud dalam Pasal \uayat (4) sesuai dengan ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 101.
bab vm
PERAN MASYARAKAT
Bagian KesatuPemantanan dan Penjagaan Ketertiban
(1)
Pasal 113
Dalam penyelenggaraan bangunan gedungmasyarakat dapat berperan untukmemantau dan menjaga ketertiban, baikdalam kegiatan pembangunanpemanfaatan, pelestarian, maupunkegiatan pembongkaran bangunan gedung.
(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan secara objektif, denganpenuh tanggung jawab, dan dengan tidakmemmbulkan gangguan dan/ataukerugian bagi pemilik dan/atau penggunabangunan gedung, masyarakat danlingkungan.
(3) Masyarakat melakukan pemantauanmelalui kegiatan pengamatan,penyampaian masukan, usulan, danpengaduan.
(4) Dalam melaksanakan pemantauan
307
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),masyarakat dapat melakukannya baiksecara perorangan, kelompok, organisasikemasyarakatan, maupun melalui tim ahhbangunan gedung.
(5) Berdasarkan pemantauannya, masyarakatmelaporkan secara tertulis kepadaPemerintah dan/atau Pemerintah Daerahterhadap:a. indikasi bangunan gedung yang tidak
laik fungsi; dan/ataub. bangunan gedung yang pembangunan,
pemanfaatan, pelestarian, dan/ataupembongkarannya berpotensimenimbulkan gangguan dan/ ataubahaya bagi pengguna, masyarakat,dan lingkungannya.
Pasal 114
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah wajibmenindaklanjuti laporan pemantauanmasyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal113 ayat (5), dengan melakukan penelitian danevaluasi, baik secara administratif maupunsecara teknis melalui pemeriksaan lapangan,dan melakukan tindakan sesuai denganperaturan perundang-undangan sertamenyampaikan hasilnya kepada masyarakat.
Pasal 115
(1) Masyarakat ikut berperan serta menjagaketertiban penyelenggaraan bangunangedung dengan mencegah setiap perbuatandiri sendiri atau kelompok yang dapatmengurangi tingkat keandalan bangunan
308
gedung dan/atau mengganggupenyelenggaraan bangunan gedung danlingkungannya.
(2) Dalam melaksanakan ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat M)masyarakat dapat melaporkan secara lisandan/atau tertulis kepada instansi yangberwenang atau kepada pihak yangberkepentingan atas perbuatan setiaporang.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penjagaanketertiban sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur denganPeraturan Walikota.
Pasal 116
Instansi yang berwenang wajib menindaklanjutilaporan masyarakat sebagaimana dimaksuddalam Pasal 115 ayat (2) dengan melakukanpenelitian dan evaluasi baik secara ad^mnistratifmaupun secara teknis melalui pemeriksaanlapangan, dan melakukan tindakan sesuaidengan peraturan perundang-undangan sertamenyampaikan hasilnya kepada masyarakat.
Bagian KeduaPemberian Masukan terhadap Penyusunan
dan/atau penyempurnaan Peraturan,Pedoman, dan Standar Teknis
Pasal 117
(1) Masyarakat dapat memberikan masukanterhadap penyusunan dan/ataupenyempurnaan peraturan, pedoman, danj
309
standar teknis di bidang bangunan gedungkepada Pemerintah dan/atau PemerintahDaerah.
(2) Masukan masyarakat ^if^f"31 dimaksud pada ayat (1) disampaikan baik
secara perorangan, kelompok orgarnsas.kemasyarakatan, maupun melalu. urn aWibangunan gedung dengan rnengucubprosedur dan berdasarkan pertimbangannilai-nilai sosial budaya setempat.
(3) Masukan masyarakat «*^?£j1 dimaksud pada ayat (1) mel^
pertimbangan Pemerintah dan/atouPemerintah Daerah dalam Penyusunandan/atau penyempurnaan P?*"™"'pedoman. dan standar tekn.s ds butangbangunan gedung.
Bagian KetigaPenyampaian Pendapat dan Pertimbangan
Pasal 118
(1) Masyarakat dapat ^"^1' pendapat dan perUmbangan kepadauistansi yang berwenang terhadap
.„„«„ rencana lata bangunan dannenvusunan rencana iaia vcui&~— —1 ^ngan, rencana teknis bangunanI pSng^r %T«J£*~SSSSn** terhadap lingkungan agarf masyarakat yang °ers^^ J^memiliki dan bertanggung jawab dalam\ pTn^an bangunan dan lingkungannya.1 121 Pendapat dan pertimbangan masyarakat1 l ' sebagSma™ dimaksud pada ayat (D1 310
(1)
disampaikan baik secara peroraneakelompok, organisasi kemasyarakatT'maupun melalui tim ahli bangunan gedim 'dengan mengikuti prosedur dan deneanmempertimbangkan nilai-nilai «**£!,budaya setempat.
Pasal 119
Pendapat dan pertimbangan masyarakatuntuk rencana teknis bangunan gedunetertentu dan/atau kegiatanpenyelenggaraan yang menimbulkandampak penting terhadap lingkungandapat disampaikan melalui tim ahlibangunan gedung sebagaimana dimaksuddalam Pasal 69 dan Pasal 70 atau dibahasdalam dengar pendapat publik yangdifasilitasi oleh Pemerintah Daerah, kecualiuntuk bangunan gedung fungsi khususdifasilitasi oleh Pemerintah melaluikoordinasi dengan Pemerintah Propinsi.
(2) Hasil dengar pendapat publik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat menjadipertimbangan dalam proses penetapanrencana teknis oleh Pemerintah dan/atauPemerintah Daerah.
Bagian KeexnpatPelaksanaan Gugatan Perwakilan
Pasal 120
Masyarakat dapat mengajukan gugatanperwakilan ke pengadilan sesuai denganperaturan perundang-undangan.
Pasal 121
Masyarakat yang dapat mengajukan gugatanperwakilan adalah: „«_.„a. perbrangan atau kelompok orang yang
dirugikan, yang mewakili para pihak yangdirugikan akibat adanya penyelenggaraanbangunan gedung yang mengganggu,merugikan, atau membahayakankepentingan umum; atau
b. perorangan atau kelompok orang -organisasi kemasyarakatan yang tnewakthpara pihak yang dirugikan akibat adanyapenyelenggaraan bangunan gedung yangmengganggu, merugikan, ataumembahayakan kepentingan umum.
BAB IXPEMBINAAN
Bagian KesatuUmum
Pasal 122
(1) Pembinaan penyelenggaraan bangunan( ' gedung dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Sui kegiatan W^pemberdayaan, dan pengawasan agarpenyelenggaraan bangunan gedung dapatberlangsung tertib dan tercapai keandalanbangunan gedung yang sesuai denganfungsinya, serta terwujudnya kepasUanhukum.
(2) Pembinaan yang dU«kukan , °£a1 ' Pemerintah sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditujukan kepada Pemermtah
312
Daerah dan penyelenggara banguna„gedung. sunan
(3) Pembinaan yang dilakukan olehPemenntah Daerah sebagaimana dimaksuHpada ayat (1) ditujukan kepadapenyelenggara bangunan gedung.
Bagian KeduaPembinaan, Pemberdayaan dan
Pengawasan oleh Pemerintah Daerah
Pasal 123
Pengaturan sebagaimana dimaksud dalampasal 122 ayat (1) dilakukan olehPemenntah Daerah berdasarkan PeraturanDaerah dan peraturan perundang-undangan serta penyebarluasan peraturanperundang-undangan, pedoman, petunjukdan standar teknis bangunan gedung yangoperasionalisasinya di masyarakat.
(2) Penyusunan peraturan daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan dengan inempertimbangkanpendapat Penyelenggara bangunan gedung.
(3) Pemerintah dapat memberdayakanterhadap masyarakat yang belum mampumemenuhi persyaratan teknis bangunangedung dilakukan bersama-sama denganmasyarakat yang terkait dengan bangunangedung melalui:a. pendampingan pembangunan bangunan
gedung secara bertahap;b. pemberian bantuan percontohan rumah
tinggal yang memenuhi persyaratan
313
(1)
teknis; dan/atauc. bantuan penataan bangunan dan
lingkungan yang sehat dan serasi.
(4) Pemerintah Daerah ^J^1"*pengawasan terhadap ^f3™/™penLpan Peraturan Daerah di bidangbangunan gedung melalui noekamsmepenfrbitan izin mcnctoilam bang^eedung dan sertinkasi kelaikan fungsibangunan gedung, serta surat persetujuandan penetapan pembongkaran bangunangedung.
(5)
(1)
Pemerintah Daerah dapat mehbatkanperan masyarakat dalam P^a;'asanpelaksanaan penerapan peraturan daerahdi bidang bangunan gedung.
BABXSAHKS1ADMIN1STRAT1F
Bagiaan KesatuUmum
Pasal 124
Pemilik dan/atau pengguna yangmelanggar ketentuan Peraturan Daerah midikenakan sanksi administrate, berupa.a. peringatan tertulis;b pembatasan kegiatan pembangunan;
penghentian sementara atau tetappadf pekerjaan pelaksanaanpembangunan;penghentian sementara atau tetappada pemanfaatan bangunan gedung,pembekuan izin mendirikan bangunangedung; 314
c.
d.
e.
i. pencabutan izin mendirikan ban^ ~ 1gedung; u<ulgUnan. ;
g. pembekuan sertifikat laik f, 'bangunan gedung; ^ngsi
h. pencabutan sertifikat laik fii '•'bangunan gedung; atau gSl '
l' Snf ^bon*a»» bangunan \(2) Selain pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d™dikenai sanksi denda paling banyak To%(sepuiuh per seratus) dari nilai bangunan jyang sedang atau telah dibangun.
Penyedia jasa konstruksi yang melanggar ^ketentuan Peraturan Daerah ini ciikenakan Isanksi sebagaimana diatur dalamperaturan perundang-undangan di bidanejasa konstruksi. s
Bagian KeduaPada Tahap Pembangunan
Pasal 125
Pemilik bangunan gedung yang melanggarketentuan Pasal 7ayat (3), Pasal 15 ayat (1)dan ayat (2), Pasal 16 ayat (1), Pasal 17ayat (1), Pasal 71 ayat (2), Pasal 80 ayat (3)dan Pasal 93 ayat (2) dikenakan sanksiperingatan tertulis.
Pemilik bangunan gedung yang tidakmematuhi peringatan tertulis sebanyak 3(tiga) kali berturut-turut dalam tenggangwaktu masing-masing 7 (tujuh) harikalender dan tetap tidak melakukan
315
(3)
U)
(2)
perbaikan atas pelanggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksiberupa pembatasan kegiatanpembangunan.
(3) Pemilik bangunan gedung yang telahdikenakan sanksi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) selama 14 (empat be as) hanLender dan tetap tidak melakukanperbaikan atas pelanggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksiberupa penghentian sement£*pembangunan dan pembekuan onmendirikan bangunan gedung.
(4) Pemilik bangunan gedung yang telahdikenakan sanksi sebagaimana dunaksudpada ayat (3) selama 14 (empat betes) hankelender dan tetap tidak melakukanperbaikan atas pelanggaran' sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksiberupa penghentian tetap pembangunan,pencabutan izin mendirikan bangunangedung, dan perintah pembongkaranbangunan gedung.
(51 Dalam hal pemilik bangunan gedung tidak*' melakukan pembongkaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dalam jangkawaktu 30 (tiga puluh) han kalenderpembongkaraimya dilakukan oehPemerintah Daerah atas biaya pemmkbangunan gedung.
(61 Dalam hal pembongkaran dilakukan oleh" Pemerintah Daerah, pemilik bangunan
gedung juga dikenakan denda administraUfyang besarnya paling banyak 10 /»
316
(sepuluh per seratus) dari nilai tnt-ibangunangedungyangbersangkutan.
(7) Besarnya denda administratif ditentukanberdasarkan berat dan rWanm*pelanggaran yang dilakukan setelJhmendapat pertimbangan dari tim ahHbangunan gedung. m
Pasal 126
(1) Pemilik bangunan gedung vanei melaksanakan pembangunan bangunan
gedungnya melanggar ketentuan Pasal 13ayat (1) dikenakan sanksi penghentiansementara sampai dengan diperolehnya izinmendinkan bangunan gedung.
(2) Pemilik bangunan gedung yang tidakmemihla izin mendinkan bangunan gedungdikenakan sanksi perintah pembongkaran.
(3) Apabila pemilik bangunan tidak bersediamelaksanakan sanksi perintahpembongkaran sebagaimana dimaksud padaayat (2) Pemerintah Daerah berwenang untukmelakukan pembongkaran paksa atas biavaPemerintah Daerah.
(4) Pembongkaran paksa sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dilakukan oleh Tim Terpaduyang ditetapkan oleh Walikota.
Bagian KetigaPada Tahap Pemanfaatan
Pasal 127
(1) Pemilik atau pengguna bangunan gedung317
yang melanggar ketentuan Pasal 7 ayat (3),Pasal 16 ayat (1), Pasal 76 ayat (2) sampaidengan ayat (4), Pasal 77ayat (1), Pasal 85ayat (2), Pasal 91 ayat (2) dan ayat (4),dikenakan sanksi peringatan tertulis.
(2) Pemilik atau pengguna bangunan gedungyang tidak mematuhi peringatan tertulissebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalamtenggang waktu masing-masing 7 (tujuh)hari kalender dan tidak melakukanperbaikan atas pelanggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksiberupa penghentian sementara kegiatanpemanfaatan bangunan gedung danpembekuan sertifikat laik fungsi.
(3) Pemilik atau pengguna bangunan gedungyang telah dikenakan sanksi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) selama 30 (tigapuluh) hari kalender dan tetap tidakmelakukan perbaikan atas pelanggaransebagaimana dimaksud pada ayat (1),dikenakan sanksi berupa penghentiantetap pemanfaatan dan pencabutansertifikat laik fungsi.
(4) Pemilik atau pengguna bangunan gedungyang terlambat melakukan perpanjangansertifikat laik fungsi sampai dengan bataswaktu berlakunya sertifikat laik fungsi,dikenakan sanksi denda administratif yangbesarnya 1 % (satu per seratus) dari nilaitotal bangunan gedung yang bersangkutan.
318
If
BAB XI
KJBTENTUAN PIDANA
Pasal 128
(1) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunangedung yang tidak memenuhi ketentu^dalam peraturan daerah ini, jika karenany^mengakibatkan kerugian harta benda oran^am, mengakibatkan kecelakaan bagi oran*
lain yang mengakibatkan cacat seumurnidup, mengakibatkan hilangnya nyawa
m ! °rang lain ^enakan sanksi pidana sesuai| dengan ketentuan peraturan perundanc-1? undanganyangberlaku.
(2) Setiap orang atau badan yang karenakelalaian melanggar ketentuan yang telah
* ditetapkan dalam peraturan daerah iniI sehmgga mengakibatkan bangunan tidak laikI fungsi, dikenakan sanksi sesuai denganI ketentuan peraturan perundang-undangan| " yangberlaku. &
% BABXOKETENTUAN PENYIDHCAN
| Pasal 129If (1) Selain penyidik umum, Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) tertentu di lingkunganI Pemerintah Daerah diberi wewenang khususI sebagai penyidik"" untuk melakukanI penyidikan tindak pidana di bidang| bangunan gedung.'i
\ (2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) adalah :
| a- menerima, mencari, mengumpulkan, dan119
meneliti keterangan atau laporanberkenaan dengan tindak pidana dibidang bangunan gedung agar ketentuanatau laporan tersebut menjadi lengkapdan jelas.
b. meneliti, mencari dan mengumpulkanketerangan mengenai orang pribadi ataubadan tentang kebenaran perbuatan yangdilakukan sehubungan dengan tindakpidana.
c meminta keterangan dan barang buktidari orang pribadi atau badansehubungan dengan tindak pidana.
d. memberikan buku, catatan, dan dokumenlain yang berkenaan dengan tindakpidana.
e. melakukan penggeledahan untukmendapatkan barang bukti pembukuan,pencatatan dan dokumen lain sertamelakukan penyitaan terhadap barangbukti tersebut.
f. meminta bantuan tenaga ahli dalamrangka pelaksanaan tugas penyelidikan.
g. menyuruh berhenti, melarang seseorangmeninggalkan ruang atau tempat padasaat pemeriksaan berlangsung danpemeriksaan identitas orang ataudokumen yang dibawa sebagaimanadimaksud huruf e.
h. memotret seseorang yang berkaitandengan tindakan pidana.
i. memanggU seseorang untuk didengarketerangannya, diperiksa sebagaitersangka dan saksi.
j menghentikan penyelidikan; dank. melakukan tindakan lain yang perlu
untuk kelancaran penyelidikan tindakanpidana menurut hukum yang dapat
320
m
m
dipertanggungjawabkan.
BABXDI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 130
Dengan beriakunya Peraturan Daerah •semua peraturan pelaksanaani van*^l ."*dengan penyelenggaraan tai£Si ^dmyatakan tetap berlakn ^"P"1?21 gedungbertentangan dengan pltranZ^L.^
Pasal 131
ae^J1m^ak^nyat.PeratUran Dae«h W:
dinyatalcrtetapt^dr"1311 *«* '
*£8^dSr,Eg beiuni —*«i*PfemerS^ DaTrah ^^ •gedUng dariS '-^ ^ga,dSunJS 22menulik. an mendinkan bangunan gedung
Pasal 132
memiliki sertifikat laik fungsi UM W3J,b
321
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 133
Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah inimaka Peraturan Daerah Kotamadya DaerahTingkat II Padang Panjang Nomor 4 Tahun 1985tentang Bangunan dan Perizinannya dicabutdan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 134
Peraturan Daerah ini mulai berlaku padatanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkan pengundangan PeraturanDaerah ini dengan penempatannya dalamLembaran Daerah Kota Padang Panjang.
Ditetapkan di : Padang Panjangpada tanggal : 3 Juni 2013
WALIKOTA PADANG PANJANG,
dto
1 SUIR SYAM
j Diundangkan di : Padang Panjang1 pada tanggal : 3 Juni 2013/ SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG PANJANG,II dto•\
I BUDIHARIYANTOJ LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2013| NOMOR 2 SERIE.1
322
PENJELASANATAS
^^™E^ K^APADANGPANJANG. NOMOR 4 TAHUN 2013TCNTANG
BANGUNANGEDUNG
UMUM
2S2ST£S '̂SC-SS?W^—Tahun 2004 tentang PemeriSan^l^8 N°mor *adalah pembangunln maS^nHo P3da hakekatnyipembangunan seluruh S^S^L^ST* "T^ dikeseimbangan pembangunL kl^f menekanian padjkepuasan batiniah dalaS ™ kemakmu,ran lahiriah darberkeadilan. SUStU masy^akat yang maju dan
S^'S^SSnT*- manusia melata*-pembentukan w^tok per£u£X ^5 W Strategis dalan»manusia. Oleh kar^^nT^f? produktlV1^ dan jati dirikehidupan serta pcMuZ, t?^^ dan Peningkatar!mewujudkan bangSSfSC ^T*^ SCkaIigUS untuk-*. serta seln^, «*ffa*32CtSS^pBemanCan8eSg "S3T£ "^ "ta ^"Ud fis*bangunan geduTteta1^ ^ datam PW«n
ptSSenS^b^r8"3" ^ ketertiban huk»- dalambangunan gedunrsertfh^^ ,admimstraof dan teknis6 an geaung, serta harus diselenggarakan secara tertib.
Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung mengatur fungsi323
bangunan gedung, persyaratan bangunan gedung,penyelenggaraan bangunan gedung, termasuk hak dankewajiban pemilik dan pengguna bangunan gedung pada setiaptahap penyelenggaraan bangunan gedung, ketentuan tentangperan masyarakat' dan pembinaan oleh pemerintah, sanksi,ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup.
Keseluruhan maksud dan tujuan pengaturan tersebut dilandasioleh asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, dankeserasian bangunan gedung dengan lingkungannya, bagikepentingan masyarakat yang berperikemanusiaan danberkeadilan.
Masyarakat diupayakan untuk terlibat dan berperan secaraaktif bukan hanya dalam rangka pembangunan danpemanfaatan bangunan gedung untuk kepentingan merekasendiri, tetapi juga dalam meningkatkan pemenuhanpersyaratan bangunan gedung dan tertib penyelenggaraanbangunan gedung pada umumnya.
Perwujudan bangunan gedung juga tidak terlepas dari peranpenyedia jasa konstruksi berdasarkan peraturanperundang-undangan di bidang jasa konstruksi baik sebagaiperencana, pelaksana, pengawas atau manajemen konstruksimaupun jasa-jasa pengembangannya, termasuk penyedia jasapengkaji teknis bangunan gedung. Oleh karena itu, pengaturanbangunan gedung ini juga harus berjalan seinng denganpengaturan jasa konstruksi sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah ini, maka semuapenyelenggaraan bangunan gedung baik pembangunanmaupun pemanfaatan, yang dilakukan di wilayah kota PadangPanjang yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, masyarakat,serta oleh pihak asing, wajib mematuhi seluruh ketentuan yangtercantum dalam Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung.
324
Dalam menghadapi dan menyikapi kemajuan teknoW u .1informasi maupun arsitektur dan rekayasa, perlu «H *penerapan yang seimbang dengan tetap mempertixnban^nilai-nilat sosial budaya masyarakat setempat dan **££$*.3arsitektur dan lingkungan yang telah ada, khususnya nTaTn^kontekstual, tradisional, spesifik, dan bersejarah nuai-»ul«
Pengaturan dalam Peraturan Daerah ini juga member^ -1ketentuan pertimbangan kondisi sosial, ekonomi, dan^S^masyarakat yang sangat beragam. Berkaitan demJmT1tersebut, pemerintah daerah terus mendorong, mcmbeitKaWdan memngkatkan kemampuan masyarakat untuk ;Smemenuhi ketentuan dalam undang-undang ini secLJbertahap sehingga jaminan keamanan, keselamatan <Skesehatan masyarakat dalam menyelenggarakan bankunSgedung dan lingkungannya dapat dinikmati oleh semua whSsecara add dan dijiwai semangat kemanusiaan, kebersainWdan salmg membantu, serta dijiwai dengan pelaksanaan tate*pemenntahan yang baik. ,<
1
Peraturan Daerah ini mengatur hal-hal yang bersifat pokok danlnormatif, sedangkan ketentuan pelaksanaannya akan diaturlebin lanjut dengan Peraturan Walikota dengan tetaJmemperumbangkan ketentuan lainnya yang terkait dalam jpelaksanaan Peraturan Daerah ini. !
H. PASAL DEBII PASAL
Pasal 1
Cukupjelas.Pasal 2
Cukupjelas.Pasal 3
Cukupjelas.Pasal 4
Cukupjelas.Pasal 5
Cukupjelas.
325
Pasal 6Cukup jelas.
Pasal 7Cukup jelas.
Pasal 8Cukup jelas.
Pasal 9Cukup jelas.
Pasal 10Cukup jelas.
Pasal 11Ayat(l)vlnl dimaksud dengan status kepemilikan minkLTih^pun nulikW lain adalah status tanah^roCat dibuktikan dengan dokumen yang sahberupa Tertifikat hak atas tanah, akte jua^ beh, gmkKT kaunTdan/aUu bukti kepemilikan tanahJSTya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan.Ayat (2)
Cukup jelas.Ayat (3)
Cukup jelas.Ayat [4)
Cukupjelas.
Pasal 12Ayat (1)
Cukupjelas.Ayat (2)
Cukup jelas.Ayat (3)
Cukup jelas.Ayat (4)
Cukup jelas.Ayat (5)
Cukup jelas.
326
Ayat (6)
Yang dimaksud dengan berdasarkan norma dankeanfan lokal adalah berdasarkan gagasan-gaea^setempat (lokal) yang bersifat bfjlsan^pSkeanfan, bernilai baik yang tertanam dan diikuu o£hanggota masyarakatnya. eh
Pasal 13
Cukupjelas.Pasal 14
Cukupjelas.Pasal 15
Cukupjelas.Pasal 16 :
Cukupjelas.Pasal 17
Cukupjelas.Pasal 18
Ayat (1)Cukupjelas.
Ayat (2)Cukupjelas.
Ayat (3)Cukupjelas.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan hoek adalah daerah sudutseningga bentuk pagar harus bundar/tidakbersudut agar memudahkan sirkulasi danpandangan bagi pengendara/kendaraan
Ayat (5)Cukupjelas.
Ayat (6)Cukupjelas.
Ayat (7)Cukupjelas.
Ayat (8)Cukupjelas.
Pasal 19
Cukupjelas.
T)7
Pasal 20
Cukup jelas.Pasal 21
Cukupjelas.Pasal 22
Cukup jelas.Pasal 23
Cukupjelas.Pasal 24
Cukup jelas.Pasal 25
Cukup jelas.Pasal 26
Cukupjelas.Pasal 27
Cukup jelas.Pasal 28
Cukup jelas.Pasal 29
Cukup jelas.Pasal 30
Cukup jelas.Pasal 31
Cukupjelas.Pasal 32
Cukupjelas.Pasal 33
Cukupjelas.Pasal 34
Cukup jelas.Pasal 35
Cukup jelas.Pasal 36
Cukup jelas.Pasal 37
Cukupjelas.Pasal 38
Cukupjelas.
328
iPasal 39 I
Cukupjelas. ]Pasal 40 j
Cukupjelas. \Pasal 41 l
Cukup jelas. jPasal 42 j
Cukupjelas. 1Pasal 43 \
Cukup jelas.Pasal 44
Cukup jelas.Pasal 45 j
Cukupjelas. jPasal 46 j
Cukupjelas. IPasal 47 j
Cukupjelas. jPasal 48 j
Cukup jelas. jPasal 49 \
Cukupjelas. jPasal 50 j
Ayat (1) jYang dimaksud dengan permeabilitas tanah \adalah daya scrap tanah. i
Ayat (2) SCukupjelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan daerah tertentu adalahdaerah yang muka air tinggi (diukur sekurang-kurangnya 3 m dari permukaan tanah) ataudaerah-daerah lereng/pegunungan yang secarageoteknik mudah longsor.Untuk daerah yang tinggi muka air tanahnyakurang dari 3 m atau permeabilitas tanahnyakurang dari 2 cm/jam, atau persyaratan
329
jaraknya tidak memenuhi syarat, maka air hujanlansung dialirkan ke sistem penampungan airhujan terpusat seperti waduk, dan sebagamya,melalui sistem drainase lingkungan/kota.
Ayat (4)Cukup jelas.
Ayat (5)Cukup jelas.
Ayat (6)Cukup jelas.
Pasal 51Cukup jelas.
Pasal 52Cukupjelas.
Pasal 53 .Cukupjelas.
Pasal 54Cukup jelas.
Pasal 55Cukup jelas.
Pasal 56Cukup jelas.
Pasal 57Cukupjelas.
Pasal 58Cukup jelas.
Pasal 59Cukupjelas.
Pasal 60Cukupjelas.
Pasal 61Cukup jelas.
Pasal 62Cukupjelas.
Pasal 63Cukup jelas.
Pasal 64
330
Cukupjelas.Pasal 65
Cukupjelas.Pasal 66
Cukup jelas.Pasal 67
Cukup jelas.Pasal 68
Cukup jelas.Pasal 69
Cukupjelas.Pasal 70
Ciikup jelas.Pasal 71
Cukup jelas.Pasal 72
Cukupjelas.Pasal 73
Cukup jelas.Pasal 74
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan bangunan gedung lainnyaadalah bangunan selain rumah tinggal tunggal danrumah tinggal deret (fungsi hunian) seperti •bangunan fungsi keagamaan, fungsi usaha, fungsisosial budaya serta fungsi khusus
Ayat (2)Cukupjelas.
Ayat (3)Cukupjelas.
Ayat (4)Cukupjelas.
Pasal 75
Cukup jelas.Pasal 76
Cukup jelas.
Pasal 77
331
Cukup jelas.Pasal 78
Cukup jelas.Pasal 79
Cukup jelas.Pasal 80
Cukup jelas.Pasal 81
Cukup jelas.Pasal 82
Cukup jelas.Pasal 83
Cukup jelas.Pasal 84
Cukup jelas.Pasal 85
Cukup jelas.Pasal 86
Cukup jelas.Pasal 87
Cukup jelas.Pasal 88
Cukupjelas.Pasal 89
Cukupjelas.
Pasal 90Cukup jelas
Pasal 91Cukup Jelas
Pasal 92Cukup Jelas
Pasal 93Cukup Jelas
Pasal 94Cukup Jelas
Pasal 95Cukup Jelas
332
Pasal 96
Cukup JelasPasal 97
Cukup JelasPasal 98
Cukup JelasPasal 99
Cukup JelasPasal 100
Cukup JelasPasal 101
Ayat (1)Cukup Jelas
Ayat (2)Cukupjelas
Ayat (3)Hurufa
Surat keterangan (fatwa rencana/adviceplanning) rencana kota diberikan olehmstansi yang berwenang berdasarkan gambarpeta lokasi tempat bangunan yang akandidinkan oleh pemilik tanpa dikenai biayaSurat keterangan (fatwa rencana/adviceplanning) rencana kota merupakanKetentuan yang berlaku untuk lokasi yangbersangkutan dan berisi:1. fungsi bangunan yang dapat dibangun
pada lokasi bersangkutan;2. ketinggian maksimum bangunan yang
diizinkan;3. jumlah lantai/lapis bangunan di bawah
permukaan tanah dan KTB yang diizinkan;4. gans sempadan dan jarak bebas
minimum bangunan yang diizinkan;5. KDB maksimum yang diizinkan;6. KLB maksimum yang diizinkan;'7. KDH minimum yang diwajibkan;8. KTB maksimum yang diizinkan; dan
9. jaringan utilitas kota.Dalam surat keterangan rencana kota dapatjuga dicantumkan ketentuan-ketentuankhusus yang berlaku untuk lokasi yangbersangkutan. Ketentuan-ketentuan khususyang berlaku pada suatu lokasi/kawasan,seperti keterangan tentang:1. daerah rawan gempa;
2. daerah rawan longsor;3. daerah rawan banjir;4. tanah pada lokasi yang tercemar (brown
field area);5 kawasan pelestarian; dan6. kawasan yang diberlakukan arsitektur
tertentu Persyaratan-persyaratan yangtercantum dalam keterangan
huruf bCukup jelas
huruf cCukup jelas
huruf dCukup jelas
huruf eCukup jelas
huruf fCukupjelas
ayat (4)Cukup jelas
ayaUntuk perencanaan teknis rumah tinggal tunggalsederhana dan rumah deret sederhana dapatdisiapkan oleh pemilik bangunan dengan tetapmemenuhi persyaratan sebagai dokumenperencanaan teknis untuk "^P**"?rcngesahan dari Pemerintah Daerah. Rumah deretsederhana adalah rumah deret yang terdin lebihdari dua unit hunian tidak bertingkat yangkonstruksinya sederhana dan menyatu satu sama
334
lain.
Pasal 102
Cukup JelasPasal 103
Cukup JelasPasal 104
Cukup JelasPasal 105
Cukup JelasPasal 106
Pihak lain adalah orang per orang, masyarakatbadan/lembaga, instansi atau SKPD di dalam atau diluar lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang yangterkait dalam proses penerbitan 1MB.
Pasal 107
Cukup JelasPasal 108
Cukup JelasPasal 109
Cukup JelasPasal 110
Cukup JelasPasal 111
Cukup JelasPasal 112
Cukup JelasPasal 113
Cukup JelasPasal 114
Cukup JelasPasal 115
Cukup JelasPasal 116
Cukup JelasPasal 117
Cukup Jelas
??s
Pasal 118Cukup Jelas
Pasal 119Cukup Jelas
Pasal 120Cukup Jelas
Pasal 121Cukup Jelas
Pasal 122Cukup Jelas
Pasal 123Cukup Jelas
Pasal 124Cukup Jelas
Pasal 125Cukup Jelas
Pasal 126Cukup Jelas
Pasal 127Cukup Jelas
Pasal 128Cukup Jelas
Pasal 129Cukup Jelas
Pasal 130Cukup Jelas
Pasal 131Cukup Jelas
Pasal 132Cukup Jelas
Pasal 133Cukup Jelas
Pasal 134Cukup Jelas
336