Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

11
Pembuatan Simplisia dan Ekstrak Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral). Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya. Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian dari hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia pelikan atau mineral ialah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. Proses Pembuatan Simplisia 1. Pengumpulan bahan baku, dipengaruhi oleh waktu pengumpulan, dan juga teknik pengumpulan. 2. Sortasi basah, memiliki tujuan untuk membersihkan dari benda- benda asing seperti tanah, kerikil, rumput, bagian tanamn lain dan bahan yang rusak.

description

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=beda%20pengeringan%20degan%20suhu%2030%2C%2050%20&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CEAQFjAC&url=http%3A%2F%2Frepository.ipb.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F12477%2FD09nda.pdf&ei=E5k8UeO5AorsrAfKrYG4Bg&usg=AFQjCNHOjb-cwYoTXJDdmlb2IVJG3wAfDQ&bvm=bv.43287494,d.bmk

Transcript of Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

Page 1: Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

Pembuatan Simplisia dan Ekstrak

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan

apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dapat berupa

simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral).

Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.

Yang dimaksud eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau yang

dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu

dipisahkan dari tanamannya.

Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian dari hewan atau zat-zat berguna yang

dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

Simplisia pelikan atau mineral ialah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum

diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

Proses Pembuatan Simplisia

1. Pengumpulan bahan baku, dipengaruhi oleh waktu pengumpulan, dan juga teknik

pengumpulan.  

2. Sortasi basah, memiliki tujuan untuk membersihkan dari benda-benda asing seperti tanah,

kerikil, rumput, bagian tanamn lain dan bahan yang rusak.  

3. Pencucian simplisia dengan menggunakan air, sebaiknya memperhatikan sumber air, agar

diketahui sumber air tersebut mengalami pencemaran atau tidak.  

4. Pengubahan bentuk simplisa seperti perajangan, pengupasan, pemecahan, penyerutan,

pemotongan.   

5. Pengeringan dilakukan sedapat mungkin tidak merusak kandungan senyawa aktif dalam

simplisia. Tujuan pengeringan yaitu agar simplisia awet, dan dapat digunakan dalam jangka waktu

yang lama.  

6. Sortasi kering, bensa-benda asing yang masih tertinggal, dipisahkan agar simplisia bersih

sebelum dilakukan pengepakan. 

Page 2: Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

7. Pengepakan dan penyimpanan untuk mencegah terjadinya penurunan mutu simplisia

Adapun yang dimaksud dengan ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan mengektraksi senyawa

aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudia semua

atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian hingga

memenuhi baku yang telah ditetapkan.

Proses awal pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia kering (penyerbukan). Dari

simplisia dibuat serbuk simplisia dengan peralatan tertentu sampai derajat kehalusan tertentu. Proses

ini dapat mempengaruhi mutu ekstrak dengan dasar beberapa hal :

Makin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi makin efektif efisien namun makin halus serbuk,

maka makin rumit secara teknologi peralatan untuk tahapan filtrasi. 

Selama penggunaan peralatan penyerbukan dimana ada gerakan dan interaksi dengan benda

keras (logam, dll) maka akan timbul panas yang dapat berpengaruh pada senyawa kandungan. Namun

hal ini dapat dikompensasi dengan penggunaan nitrogen cair.

Tahap selanjutnya adalah menambahkan pelarut yang sesuai untuk mengektraksi kandungan zat aktif

dari serbuk simplisia. Pemilihan pelarut/cairan penyari yang baik harus mempertimbangkan beberapa

kriteria yaitu murah dan mudah diperoleh, stabil secara fisika dan kimia, bereaksi netral, tidak mudah

menguap dan tidak mudah terbakar, selektif yakni hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendaki,

tidak mempengaruhi zat berkhasiat, dan diperbolehkan oleh peraturan. Untuk penyarian ini,

Farmakope Indonesia menetapkan bahwa sebagai cairan penyari adalah air, etanol, etanol-air atau eter.

Penyarian pada perusahaan obat tradisional masih terbatas pada penggunaan cairan penyari air, etanol

atau etanol-air.

Setelah itu, dilakukan tahap separasi dan pemurnian. Tujuan dari tahapan ini adalah menghilangkan

(memisahkan) senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada senyawa

Page 3: Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

berkhasiat yang dikehendaki, sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni. Proses-proses pada tahapan

ini adalah pengendapan, pemisahan dua cairan tak campur, sentrifugasi, filtrasi serta proses adsorbsi

dan penukar ion.

Selanjutnya dilakukan pemekatan dengan cara penguapan/evaporasi cairan pelarut tapi tidak sampai

pada kondisi kering, hanya sampai diperoleh ekstrak kental/pekat.

Metode Penyarian

Metode penyarian dapat dibedakan menjadi infundasi, maserasi, perkolasi dan menggunakan alat

soxhlet. Dari keempat cara tersebut sering dilakukan modifikasi untuk memperoleh hasil yang lebih

baik.

Infundasi

merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia dalam air pada suhu 90OC selama 15

menit. Infundasi merupakan penyarian yang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang

larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/eksrak yang

tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan

cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.

Panci infus terdiri dari dua susun, panci bagian atas berisi bahan dan aquadest sedangkan panci bagian

bawah berupa tangas air. Dengan demikian panci yang berisi bahan tidak langsung berbuhungan

dengan api. 

Page 4: Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

Cara ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh perusahaan obat tradisional. Dengan beberapa

modifikasi, cara ini sering digunakan untuk membuat ekstrak. Infusa dibuat dengan cara :

1. membasahi bahan baku/simplisia dengan air ekstra, biasanya dengan air 2x bobot bahan, untuk

bunga 4x bobot bahan dan untuk karagen 10x bobot bahan. 

2. pemanasan bahan dalam aquadest (10x bobot bahan + air esktra) selama 15 menit pada suhu

90OC sampai 98OC. 

3. untuk memudahkan penyarian, kadang-kadang perlu ditambah bahan kimia, misalnya asam

sitrat untuk infus kina, kalium atau natrium karbonat untuk infus kelembak. 

4. penyarian dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang mengandung bahan

yang mudah menguap.

Maserasi

Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam

serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke

dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan

konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat

akan didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara

larutan di luar sel dan di dalam sel.

Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut lain. Bila cairan yang

digunakan adalah air maka untuk mencegah timbulnya kapang dapat ditambahkan bahan pengawet

yang diberikan diawal penyarian. 

Page 5: Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

Keuntungan metode ini adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah

diusahakan. Kerugiannya adalah pengerjaannya lama dan penyariaannya kurang sempurna (dapat

terjadi kejenuhan cairan penyari sehingga kandungan kimia yang tersari terbatas). Pada metode

maserasi ini, perlu dilakukan pengadukan untuk meratakan konsentrasi larutan di luar butir serbuk

simplisia sehingga tetap terjaga adanya derajat konsentrasi yang sekecil-kecilnya antara larutan di

dalam sel dengan larutan di luar sel.

Hasil penyarian dengan cara maserasi perlu dibiarkan selama waktu tertentu untuk mengendapkan zat-

zat yang tidak diperlukan tetapi tidak ikut terlarut dalam cairan penyari. 

Perkolasi

Penyarian dengan metode perkolasi merupakan penyarian dengan cara mengalirkan cairan penyari

melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana

silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah

melalui serbuk tersebut, cairan penyari ini akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilaluinya hingga

mencapai keadaan jenuh. 

Cari ini lebih baik dibanding dengan cara maserasi karena :

Page 6: Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang

konsentrasinya lebih rendah sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi (mencegah

terjadinya kejenuhan). 

pengaliran meningkatkan difusi (dengan dialiri cairan penyari sehingga zat seperti terdorong

untuk keluar dari sel).

Soxhletasi

Penyarian dengan alat Soxhlet atau dikenal dengan nama metode Soxhletasi adalah proses untuk

menghasilkan ekstrak cair yang dilanjutkan dengan proses penguapan. Cairan penyari diisikan pada

labu sedangkan serbuk simplisia diisikan pada tabung dari kertas saring atau tabung yang berlubang-

lubang dari gelas, baja tahan karat atau bahan lain yang cocok. Cairan penyari dipanaskan hingga

mendidih, uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa samping kemudian diembunkan kembali oleh

pendingin tegak sehingga cairan turun kembali ke labu melalui tabung yang berisi serbuk simplisia.

Cairan yang melaui simplisia turun sambil melarutkan zat aktif dari serbuk simplisia tersebut. Cara ini

lebih menguntungkan karena uap panas tidak melalui serbuk simplisia tetapi melalui pipa samping.

Keuntungan:

1. Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara langsung diperoleh hasil yang lebih

pekat. 

2. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari yang murni sehingga dapat menyari zat aktif lebih

banyak. 

3. Penyari dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa menambah volume cairan penyari.

Kerugian:

1.  Larutan dipanaskan terus-menerus sehingga zat aktif yang tidak tahan pemanasan kurang

cocok. Ini dapat diperbaiki dengan menambahkan peralatan untuk mengurangi tekanan udara. 

Page 7: Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

2. Tidak bisa dengan penyari air (harus solvent organic) sebab titik didih air 100OC  harus dengan

pemanasan tinggi untuk menguapkannya, akibatnya zat kimia rusak.  

1. mengapa ya pada maserasi di perlukan pengadukan?

pengadukan diperlukan untuk mencegah terjadinya kejenuhan pada larutan penyari agar proses

penyarian bisa lebih sempurna

2. mengapa untuk mendapatkan hasilekstraksi harus dilakukan setipa 24 jam sekali?pada metode

maserasi...

pada metode maserasi, proses perendaman biasanya dilakukan minimal 3hari dengan

pengadukan 2-3x sehari. Dengan demikian diharapkan proses ekstraksi dapat berlangsung lebih

sempurna. Dengan kata lain, zat aktif yang kita inginkan dapat tersari secara optimal.

3. hasil maserasi bisa dijadikan bubuk/serbuk tidak?

hasil maserasi atau biasa disebut maserat, dapat dijadikan ektrak kental maupun ekstrak kering

(serbuk) dengan cara menguapkan pelarutnya misalnya dengan menggunakan evaporator atau

bisa dengan diuapkan di atas penangas air...

4. maksud dari simplisia bermutu rendah dan simplisia dipalsukan? mngapa demikian terjadi?

simplisia dianggap bermutu rendah jika tdk memenuhi persyaratan-persyaratan yg telah

ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Mutu rendah ini dapat disebabkan oleh tanaman

asal, cara panen dan pengeringan yg salah, disimpan terlalu lama, kena pengaruh kelembaban

atau panas. simplisia dikatakan dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi

bahan lain yg tidak semestinya. Misalnya simplisia "A" diganti simplisia "B", tetapi dijual

dengan nama simplisia "A". Mengapa ini trjadi? ya..bisa jd krn motif ekonomi, ingin

memperoleh keuntungan yg lbh dsb..

5. caranya simplisia menjadi serbuk gmn?ditumbukkah?

Simplisia kering digiling (dengan mesin penyerbuk atau blender penyerbuk), kemudian disaring

dengan ayakan mesh tertentu sesuai ukuran serbuk yg diinginkan).

6. kalo metode kadar air simplisia apa aja? sblumx sy minta maaf, sy br bisa kasi point2 aj dulu,

bbrp metode utk penetapan kadar air :

7. a. metode titrimetri, brdasarkan atas reaksi kuantitatif air dg pereaksi Karl Fisher mll titrasi.

b. metode destilasi toluene

c. metode gravimetri.

Page 8: Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak

8. soal pengeringan. kata guru saya ada beberapa yang harus dikeringkan dengan matahari

langsung, dan ada yang bisa dioven. Bagaimana ciri-ciri tumbuhan yang bisa dikeringkan dengan

matahari, dan yang bisa dengan oven?

pemilihan metode pengeringan itu tergantung dari kandungan zat aktif simplisia, Sinar matahari

langsung dpt dipilih terutama pd bagian tanaman yg keras (kayu, kulit biji, biji dsb) dan

mengandung zat aktif yg relatif stabil oleh panas. Untuk simplisia yg brtekstur lunak (bunga,

daun dsb) atau memiliki kandungan zat aktif yg relatif tdk stabil bisa dipilih pengeringan

mnggunakan oven krn metode ini kita bisa mngontrol suhu dan tekanan (sirkulasi udara)...