PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK ...ABSTRAK Abdul Mufid. 2017. Pembuatan Panduan Pengukuran...

54
PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN METODE STATIK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Skripsi diajukan sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan oleh Abdul Mufid NIM.5101412070 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017 i

Transcript of PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK ...ABSTRAK Abdul Mufid. 2017. Pembuatan Panduan Pengukuran...

  • PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS

    GEODETIK DENGAN METODE STATIK PADA

    PROGRAM STUDI

    PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    Skripsi

    diajukan sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

    oleh Abdul Mufid

    NIM.5101412070

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2017

    i

  • PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Nama : Abdul Mufid

    NIM : 5101412070

    Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

    Judul Skripsi : PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK

    DENGAN METODE STATIK PADA PROGRAM STUDI

    PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI

    SEMARANG

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian

    skripsi Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas

    Negeri Semarang.

    Semarang, 19 Januari 2017

    Pembimbing I, Pembimbing II,

    Ir. Ispen Safrel, M.Si. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.

    NIP. 195704111988031001 NIP. 197207021999031002

    ii

  • iii

  • PERNYATAAN KEASLIAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa :

    1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

    akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Negeri

    Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.

    2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

    bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim Penguji.

    3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

    dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

    sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

    dicantumkan dalam daftar pustaka.

    4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

    terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

    bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

    diperoleh karena karya ini, serta sanksi yang lainnya sesuai dengan norma yang

    berlaku di perguruan tinggi ini.

    Semarang, 19 Januari 2017

    yang membuat pernyataan,

    Abdul Mufid

    NIM. 5101412070

    iv

  • MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    � Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya.

    (QS. Al Baqarah: 286)

    � Sungguh bersama kesukaran dan keringanan. Karena itu bila kau telah selesai

    (mengerjakan yang lain). Dan kepada Tuhan berharaplah. (QS. Al-Insyirah: 7-8)

    � Janganlah menjadi seseorang yang sukses tetapi jadilah seseorang yang mempunyai

    nilai kehidupan. (Albert Einstein)

    � Sebenarnya kegagalan kita bukanlah karena adanya kesulitan yang menghambat

    langkah kita, tetapi karena ketidakberanian untuk melawan rasa takut dalam diri.

    (Syaikh Imam Al-Ajal Burhanudin)

    PERSEMBAHAN

    � Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya.

    � Rasulku Muhammad SAW yang menjadi panutan sekaligus tauladanku.

    � Kepada Ibu (Sri Amining) dan Bapak (Kusnan) tercinta yang selalu membimbing,

    memberikan do’a, dorongan serta motivasi.

    � Untuk adiku (Amin Nur Rohmat) yang telah mensupport dan selalu menghibur.

    � Untuk seluruh teman-teman seperjuangan PTB angkatan 2012 yang telah

    memberikan bantuan dan dukungan.

    v

  • ABSTRAK

    Abdul Mufid. 2017. Pembuatan Panduan Pengukuran GPS Geodetik Dengan Metode Statik Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang . Dosen Pembimbing: Ir. Ispen Safrel, M.Si. dan Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

    Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang

    mengharuskan mahasiswa mengetahui dan memahami serta mempraktikan alat-alat

    praktikum secara mandiri. Salah satu alat yang dugunakan adalah GPS Geodetik yang

    didalam praktik pengukurannya menggunakan metode statik. Sumber belajar yang

    sekarang digunakan belum terdapat penjelasan bahan kajian Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik. Pembuatan buku panduan merupakan salah satu alternatif pembelajaran individual, yang memberi kepercayaan pada kemampuan individu untuk belajar

    mandiri. Pembuatan buku panduan dirancang untuk mata kuliah Ilmu Ukur Tanah

    Lanjut sub bahasan Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik diawali dengan menganalisis kebutuhan mahasiswa, karakteristik materi, dan tujuan pembelajaran.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development (R&D) yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan peneliti yang meliputi lima tahapan, yaitu (1)

    potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)

    revisi desain. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu metode

    kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data kebutuhan mahasiswa terhadap

    pembuatan buku panduan, dan pengujian validitas buku panduan oleh ahli materi.

    Berdasarkan hasil analisis dari angket kebutuhan mahasiswa yang dilakukan

    mendapatkan persentase sebesar 83% dalam kategori membutuhkan buku panduan

    untuk memudahkan memahami materi Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik. Berdasarkan hasil angket kebutuhan mahasiswa, buku panduan yang diinginkan adalah

    buku panduan yang lebih menekankan pada materi langkah-langkah atau proses

    pembuatan Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik. Berdasarkan hasil penilaian ahli materi sebesar 80% dalam kategori layak digunakan dalam pembelajaran. Untuk

    menyempurnakan kualitas buku panduan diperlukan adanya penelitian lanjutan untuk

    mengimplementasikan buku panduan terhadap hasil belajar dan perbaikan buku

    panduan demi kesempurnaan kualitas buku panduan.

    Kata Kunci : Pembuatan Panduan, Ilmu Ukur Tanah Lanjut sub bahasan Pengukuran

    GPS Geodetik Metode Statik.

    vi

  • KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Seraya mengucap hamdalah, penulis panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT

    atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pembuatan Panduan Pengukuran GPS

    Geodetik Dengan Metode Statik Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

    Universitas Negeri Semarang” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

    dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada :

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

    2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

    3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi Pendidikan

    Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

    Semarang dan sebagai Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan bimbingan.

    4. Ir. Ispen Safrel, M.Si., Dosen Pembimbing I, Dosen Penguji II dan sebagai ahli

    materi yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan selama pembuatan

    skripsi serta yang telah memberikan kritik dan saran untuk kebaikan produk

    pembelajaran yang telah dibuat penulis.

    5. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T., Dosen Pembimbing II dan sebagai Dosen

    Penguji III yang telah memberikan bimbingan, motivasi serta pengarahan selama

    pembuatan skripsi.

    6. Togani Cahyadi Upomo, S.T, M.Eng., tim ahli materi pembelajaran yang telah

    memberikan kritik dan saran untuk kebaikan produk pembelajaran yang telah dibuat

    penulis .

    7. Mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan S1 angkatan 2014 yang yang

    menjadi asisten dosen Ilmu Ukur Tanah Lanjut yang telah bersedia meluangkan

    waktu untuk penelitian.

    vii

  • Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna

    kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

    bagi penulis pada khususnya, dan bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    Semarang, 19 Januari 2017

    Penulis

    viii

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... v

    ABSTRAK ......................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

    DAFTAR ISI...................................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4

    1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 4

    1.4 Batasan Masalah................................................................................. 4

    1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................. 5

    1.6 Sistematika Skripsi ............................................................................ 6

    BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 9

    2.1 Pembelajaran ...................................................................................... 9

    2.2 Bahan Ajar.......................................................................................... 10

    2.2.1. Pengertian Bahan Ajar ............................................................ 10

    2.2.2. Karakterstik Bahan Ajar .......................................................... 10

    2.2.3. Jenis Bahan Ajar........................................................................11

    2.2.4. Sistematika Penyusunan Buku Panduan ...................................14

    2.2.5. Bagian – Bagian Buku...............................................................15

    2.3 Tahapan pengembangan Perangkat Pembelajaran ............................ 20

    2.3.1. Tahap Pendefinisian ..................................................................21

    ix

  • 2.3.2. Tahap Perancangan ...................................................................22

    2.3.3. Taha Pengembangan .................................................................22

    2.3.4. Tahap Pendiseminasian .............................................................23

    2.4 Tinjauan Tentang Ilmu Ukur Tanah Lanjut ........................................23

    2.4.1. Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut ..................................... 23

    2.4.2. GPS dan GPS Geodetik ........................................................... 24

    2.4.3. Perencanaan dan Persiapan ..................................................... 27

    2.5 Kerangka Berfikir .............................................................................. 34

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 38

    3.1 Lokasi dan Objek Penelitian .............................................................. 38

    3.2 Jenis Penelitian ................................................................................... 38

    3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 39

    3.3.1. Populasi Penelitian .................................................................. 39

    3.3.2. Sampel Penelitian .................................................................... 39

    3.4 Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran ............................ 40

    3.5 Desain Buku Panduan ........................................................................ 43

    3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 44

    3.7 Teknik Analisis Data ......................................................................... 49

    3.8 Diagram Alur Penelitian .................................................................... 52

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 53

    4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 53

    4.1.1. Hasil Analisis Kebutuhan Mahasiswa terhadap Pengembangan

    Bahan Ajar Panduan Pengukuran GPS Geodetik dengan Metode

    Statik ...................................................................................... 53

    4.1.1.1.Analisis Pendapat Mahasiswa terhadap sumber belajar yang

    Digunakan Sekarang .............................................................. 54

    4.1.1.2.Analisis Pengetahuan Mahasiswa tentang Pengukuran GPS

    Geodetik dengan metode statik ............................................. 61

    4.1.1.3.Analisis Kebutuhan Mahasiswa terhadap sumber belajar

    Pengukuran GPS Geodetik dengan metode statik .................. 65

    x

  • 4.1.1.4.Kebutuhan Mahasiswa terhadap Pengembangan Sumber Belajar

    Buku Panduan Pengukuran GPS Geodetik metode statik ..... 67

    4.2 Pengembangan Bahan Ajar ............................................................... 73

    4.3 Validasi Ahli ..................................................................................... 83

    4.3.1 Validasi Ahli Materi ................................................................ 83

    BAB V PENUTUP............................................................................................... 86

    5.1 Kesimpulan......................................................................................... 86

    5.2 Saran................................................................................................... 87

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88

    xi

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1. Bagian Sistem GPS ...................................................................................... 25

    2.2. Kelengkapan alat GPS Geodetik .................................................................. 26

    2.3. Pengertian Mark Angel .................................................................................. 28

    2.4. Diagram Obstruksi mengakibatkan Multipath ............................................... 29

    2.5. Pengukuran posisi metode statik.....................................................................32

    2.6. Kerangka Berfikir ...........................................................................................37

    3.1. Langkah Penggunaan (R&D) ......................................................................... 39

    3.2. Alur Prosedur Pengembangan Buku Panduan ................................................41

    3.3. Desain Buku Panduan .....................................................................................44

    3.4. Skala Likert ................................................................................................... 47

    3.5. Diagram Alur Penelitian ............................................................................... 52

    4.1. Pengembangan Bahan Ajar ............................................................................ 74

    4.2. Grafik Penilaian Ahli Materi ......................................................................... 85

    xii

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    2.1. Kelengkapan Alat GPS Geodetik................................................................. 27

    3.1. Kisi-kisi Instrumen Kebutuhan Mahasiswa ................................................ 48

    3.2. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Materi ........................................................ 49

    3.3. Rentang Presentase Hasil Angket Penelitian ..............................................

    4.1. Hasil Pendapat Mahasiswa terhadap Sumber Belajar yang Digunakan

    51

    Sekarang.......................................................................................................

    4.2. Hasil Analisis Pengetahuan Mahasiswa tentang pengukuran GPS Geodetik

    54

    metode statik ................................................................................................ 61

    4.3. Hasil Analisis Mahasiswa terhadap Sumber Belajar ................................... 65

    4.4. Hasil Analisis Kebutuhan Mahasiswa terhadap Pengembangan

    bahan ajar ....................................................................................................

    68

    4.5. Tabel Penyusunan Materi ........................................................................... 77

    4.6. Tabel Pendalaman Materi ........................................................................... 78

    4.7. Hasil Angket Ahli Materi per Indikator ...................................................... 83

    4.8. Hasil Angket Ahli Materi Keseluruhan ...................................................... 84

    xiii

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    Lampiran 1. Rencana Pembelajaran Siswa Mata Ilmu Ukur Tanah Lanjut ..... 89

    Lampiran 2. Kisi-kisi, Pedoman, dan Soal Angket Kebutuhan Mahasiswa .... 94

    Lampiran 3. Kisi-Kisi, Pedoman dan Soal Angket Ahli Materi ...................... 110

    Lampiran 4. Hasil Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Mahasiswa .................... 119

    Lampiran 5. Hasil Rekapitulasi Angket Ahli Materi ....................................... 126

    Lampiran 6. Pernyataan Expert Judgement ...................................................... 129

    Lampiran 7. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ................................................ 132

    Lampiran 8. Surat Tugas Seminar Proposal Skripsi ........................................ 134

    Lampiran 9. Berita Acara Seminar Proposal Skripsi ....................................... 136

    Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian ................................................................... 138

    Lampiran 11. Surat Ijin Permohonan Ahli ....................................................... 140

    Lampiran 12. Surat Ijin Peminjaman Alat ........................................................ 142

    Lampiran 13. Buku Panduan Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik ........ 145

    xiv

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan

    pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Peranan dosen

    selaku pendidik bertugas membatu mahasiswa atau peserta didik untuk

    dapat belajar dengan baik dan benar. Pembelajaran akan berjalan efektif dan

    efisien bila didukung oleh tersedianya bahan ajar dan alat bantu yang

    menunjang. Penyediaan bahan ajar dan metode pengajaran sangat

    diperlukan bagi pengembangan potensi mahasiswa secara optimal.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

    pembaharuan dalam proses pembelajaran. Para mahasiswa dituntut untuk

    mampu menggunakan alat – alat yang disediakan oleh perguruan tinggi.

    Sehingga dosen sebagai tenaga pendidik harus mampu menggunakan alat

    dan mengembangkan media pengajaran yang akan digunakan.

    Program studi Pendidikan Teknik Bangunan kurikulum 2015, terdapat

    mata kuliah peminatan yang dapat dipilih mahasiswa, salah satunya

    peminatan survei pemetaan yang salah satu mata kuliah yang diajarkan

    adalah Ilmu Ukur Tanah Lanjut sesuai dengan Rencana Pembelajaran

    Semester (RPS). Ilmu Ukur Tanah ini lanjut merupakan mata kuliah teori

    dan praktik yang mengharuskan mahasiswa mengetahui dan memahami

    serta mempraktikan penggunaan alat – alat praktikum secara mandiri.

    Seperti yang tertera pada Rencana Pembelajaran Semester kemampuan yang

    diharapkan adalah mahasiswa mampu melakukan praktek pengukuran

    1

  • 2

    dengan menggunakan digital GPS. Yang dimaksud digital GPS disini adalah

    GPS Geodetik.

    Untuk menunjang pembelajaran, Laboratorium Ukur Tanah Jurusan

    Teknik Sipil menyediakan peralatan pengukuran yang salah satunya adalah

    GPS Geodetik. GPS Geodetik merupakan alat ukur navigasi dan observasi

    yang berbasis satelit dengan akurasi yang sangat tinggi. Ada banyak alat

    yang dimiliki laboratorium ilmu ukur tanah diantaranya : waterpass, digital

    theoddolite, total station, GPS Geodetic. Dari beberapa alat tersebut yang

    tergolong alat yang baru adalah GPS Geodetic. Dalam satu set GPS

    Geodetic terdapat peralatan utama seperti, Controler, Receiver, Antena,

    Meteran Kecill. GPS Geodetik juga dilengkapi dokumen berupa User

    Manual Carlson SurvCE menjelaskan tampilan tatap muka dan fungsi

    masing-masing menu pada layar Controller dan User Guide Hemisphere

    S320 GNSS Survey Receiver menjelaskan tentang begian-bagian alat,

    tahapan perakitan alat, pengaturan konfigurasi Reciever, dan spesifikasi

    teknik dari Receiver. Sedangkan metode pengukuran Statik tidak tercantum

    dalam buku-buku tersebut. Sehingga mahasiswa yang ingin belajar GPS

    Geodetik tidak mengetahui tahapan pengukuran dengan menggunakan

    metode Statik.

    Ada banyak metode yang digunakan untuk pengukuran dengan

    menggunakan GPS Geodetik diantaranya adalah metode Statik, metode

    RTK (Real Time Kinemati), dan Stakeout. Metode penentuan posisi statik

    (static position) adalah penentuan posisi dari titik – titik yang static (diam).

  • 3

    Pengukuran dengan menggunakan metode statik sangat cocok untuk

    menentukan posisi atau lokasi dengan ketelitian yang sangat tinggi.

    Dibandingkan dengan metode penentuan kinematik, ketelitian dengan

    metode Statik lebih tinggi, ketelitian posisi yang diperoleh dengan metode

    statik mencapai orde mm sampai cm. Salah satu contoh penentuan posisi

    adalah penentuan koordinat dari titik-titik kontrol untuk pemetaan ataupun

    pemantauan.

    Salah satu yang ditawarkan untuk mengatasi masalah diatas adalah

    dengan membuat bahan ajar berupa buku panduan pengukuran GPS

    Geodetik. Dengan adanya panduan bisa dijadikan sebagai acuan dalam

    mengoperasionalkan alat GPS Geodetik. Buku panduan harus mampu

    menjelaskan secara teoritis juga harus dilengkapi tahapan atau metode

    pengukuran yang sistematis dan sesuai dengan ketentuan. Penjelasan

    mengenai metode pengukurannya juga harus sederhana dan mudah

    dipahami oleh penggunanya. Panduan ini digunakan untuk

    menyederhanakan bahasa teknik menjadi mudah dimengerti dan dilakukan

    oleh level yang paling rendah. Dengan kata lain buku panduan merupakan

    alat bantu dimana mahasiswa dapat belajar secara mandiri.

    Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis bermaksud

    mengadakan penelitian dengan judul “PEMBUATAN PANDUAN

    PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN METODE STATIK PADA

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”.

  • 4

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

    dapat dirumuskan malasah masalah penelitian sebagai berikut :

    Seberapa besar tingkat kelayakan panduan pengukuran GPS Geodetik

    dengan metode Statik ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka

    dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

    Mengetahui besarnya tingkat kelayakan panduan pengukuran GPS

    Geodetik dengan metode Statik.

    1.4 Batasan Masalah

    Batasan masalah yang diterapkan pada penelitian ini adalah :

    1. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menjadi

    asisten dosen Ilmu Ukur Tanah program studi Pendidikan Teknik

    Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri

    Semarang angkatan 2014.

    2. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah buku panduan pengukuran GPS Geodetik

    dengan menggunakan metode statik.

    3. Parameter

    Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelayakan

    produk panduan pengukuran GPS Geodetik dengan metode statik

    dinyatakan layak oleh ahli.

  • 5

    4. Materi Peerkuliahan

    Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini sesuai dengan Rencana

    Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut

    pada program studi Pendidikan Teknik Bangunan kurikulum 2015

    tentang praktik pengukuran dengan menggunakan alat digital GPS

    dengan metode Statik.

    5. Buku Panduan

    Bentuk buku panduan yang digunakan dalam penelitian ini berupa

    handbook.

    6. Tahapan Pengembangan Buku Panduan

    Pengembangan buku panduan menggunakan 4-D model (four D

    models) yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate atau

    diadaptasi menjadi model 4-P yaitu pendefinisian, perancangan,

    pengembangan, dan penyebaran. Namun pada penelitian ini

    pengembangan buku panduan hanya sampai pada tahap

    pengembangan, sedangkan tahap penyebaran tidak dilakukan karena

    keterbatasan waktu dan biaya.

    1.5 Manfaat Penelitian

    1.5.1 Manfaat Praktis

    a. Bagi penulis

    Hasil penilitian bisa menambah pengetahuan bagi penulis serta

    dapat digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik

    Bangunan di Universitas Negeri Semarang.

  • 6

    b. Bagi Mahasiswa

    Membantu aktivitas belajar mahasiswa dan membantu

    mahasiswa dalam menyerap materi. Selain itu panduan pengukuran ini

    juga bisa digunakan sebagai pendamping mandiri mahasiswa pada

    mata kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut.

    c. Bagi Dosen

    Sebagai referensi tambahan yang dapat digunakan dalam proses

    pembelajaran

    d. Bagi Jurusan

    Semoga panduan pengukuran ini bisa digunakan dengan sebaik

    baiknya dan menjadi bahan kajian untuk mengembangkan media

    pembelajaran yang menarik di jurusan Teknik Sipil.

    1.5.2 Manfaat Teoritis

    Menambah wacana baru untuk mengembangkan media pembelajaran

    dan dapat memberikan kontribusi dalam penggunaan media pembelajaran

    yang lebih menarik dalam kegiatan belajar pembelajaran. Penelitian ini

    diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

    tentang pengukuran dengan alat ukur GPS Geodetik menggunakan metode

    Statik pada mata kuliah peminatan Ilmu Ukur Tanah Lanjut.

    1.6 Sistematika Skripsi

    Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu

    bagian awal, isi dan bagian akhir.

  • 7

    1. Bagian awal

    Bagian awal skripsi meliputi: judul, abstrak, lembar pengesahan,

    motto dan bagian persembahan, kata pengantar, daftar isi, datar

    table, daftar gambar, dan daftar lampiran.

    2. Bagian isi

    Isi skripsi disajikan dalam lima bab, dengan beberapa sub bab

    pada tiap babnya.

    BAB I : Pendahuluan

    Mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

    BAB II : Landasan Teori

    Pada bagian bab ini mengemukakan tentang teori –

    teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian

    dan dijadikan acuan peneliti untuk mengadakan

    penelitian, kerangka berfikir dan hipotesis.

    BAB III : Metode Penelitian

    Berisi tentang langkah – langkah enelitian , metode

    penilitian dan teknik pengumpulan data.

    BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Bab ini mencakup analisis data penelitian, hasil

    penelitian, serta pembahasannya.

  • 8

    BAB V : Penutup

    Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-

    saran yang relevan dengan penelitian yang telah

    dilaksanakan.

    3. Bagian Akhir

    Pada bagian akhir ini berisikan daftar pustaka dan lampiran

    lampiran yang mendukung hasil penelitian.

  • BAB II KAJIAN

    PUSTAKA

    2.1 Pembelajaran

    Pembelajaran memiliki pengertian yang sangat komplek sehingga para

    ahli mengemukakannya dengan beberapa definisi, definisi pembelajaran

    telah dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain:

    1) Winkel (Evaline dan Hartini 2015:12) menyatakan bahwa

    pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk

    mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian

    kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian

    intern yang berlangsung dialami siswa.

    2) Miarso (Evaline dan Hartini, 2015:12) menyatakan bahwa

    pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara

    sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum

    proses dilaksanakan, serta pelaksanaanya terkendali.

    3) Briggs (Rifa’i dan Anni, 2012:157) mengatakan bahwa pembelajaran

    adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta

    didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh

    kemudahan.

    Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

    merupakan suatu hubungan interaksi antara peserta didik yang secara

    sengaja dikelola untuk memungkinkan peserta didik turut serta dalam

    tingkah laku tertentu dalam kondisi – kondisi khusus dalam rangka

    pembentukan sikap dan ketrampilan proses.

    9

  • 10

    2.2 Bahan Ajar

    2.2.1 Pengertian Bahan Ajar

    Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang

    berisikan materi pembelajaran, metode, batasan – batasan, dan cara

    mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka

    mencapai tujuan yang diharapkan. (Widodo & Jasmadi dalam Ika Lestari,

    2013:1). Pengertian ini menggambarkan bahwa suatu bahan ajar hendaknya

    dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional.

    2.2.2 Karakteristik Bahan Ajar

    Sesuai dengan pedoman penulisan modul yang dikeluarkan oleh

    Direktorat Guruan Menengah kejuruan Derektorat Pendidikan Dasar dan

    Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003, bahan ajar

    memiliki karakteristik sebagai berikut:

    2.2.2.1 Self instructional

    Bahan ajar dapat membuat peserta didik mampu membelajarkan diri

    sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan. Untuk memenuhi

    karakteristik self instructional, maka didalam bahan ajar harus terdapat

    tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan

    antara. Selain itu, dengan bahan ajar memudahkan peserta didik belajar

    secara tuntas dengan memberikan materi pembelajaran yang dikemas

    kedalam unit – unit atau kegiatan yang lebih spesifik (Widodo & Jasmadi

    dalam Ika Lestari, 2013:2).

  • 11

    2.2.2.2 Self contained

    Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub

    kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul secara utuh.

    2.2.2.3 Stand alone

    Bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar yang

    lain atau tidak harus digunakan bersama – sama dengan bahan ajar lain.

    2.2.2.4 Adaptive

    Bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap

    perkembangan ilmu dan teknologi.

    2.2.2.5 User friendly

    Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat

    membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan

    pemakai dalam merespons dan mengakses sesuai dengan keinginan.

    2.2.3 Jenis Bahan Ajar

    Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak dan non cetak.

    Bahan ajar yang sering dijumpai antara lain berupa handout, modul, buku,

    modul, brosur, dan lembar kerja siswa. Berikut adalah penjelasan jenis-

    jenis bahan ajar.

    2.2.3.1 Modul

    Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar

    peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan

    tenaga pendidik. Oleh karena itu, modul harus berisi tentang petunjuk

  • 12

    belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi

    pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap

    evaluasi. Dengan pemberian modul, peserta didik dapat belajar mandiri

    tanpa harus dibantu oleh tenaga pendidik.

    2.2.3.2 Lembar Kerja Siswa (LKS)

    Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas

    sedemikian rupa sehingga peserta didik diharapkan dapat materi ajar

    tersebut secara mandiri. Dalam LKS, peserta didik akan mendapat materi,

    ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu peserta didik

    juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi

    yang diberikan dan pada saat yang bersamaan peserta didik diberikan materi

    serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.

    2.2.3.3 Buku

    Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu

    pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku

    disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi

    gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat

    membantu tenaga pendidik dan peserta didik dalam mendalami ilmu

    pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing

    Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Prastowo dalam

    Lestari, 2011: 79) yaitu sebagai berikut.

    a. Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan,

    referensi, dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya

  • 13

    berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.

    b. Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan

    bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain

    sebagainya.

    c. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru

    atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.

    Pernyataan lain yang disampaikan oleh Wiji Suwarno 2014:64

    mengemukakan bahwa, buku pegangan (handbook),

    merupakan jenis buku yang termasuk sebagai buku rujukan

    yang berisi ikhtisar pokok bahasan atau subjek tertentu

    mengenai suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk

    petunjuk dalam penerapan praktiknya atau dalam memberikan

    pelajaran (mengajar). Jenis buku ini sering disebut juga buku

    panduan atau pedoman.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan

    bahwa istilah panduan dapat diartikan sebagai petunjuk.

    Sedangkan dalam kontek buku, buku petunjuk merupakan

    buku yang berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk

    melakukan (melaksanakan, menjalankan) sesuatu. Senada

    dengan kata tersebut, buku pedoman yang sama artinya dengan

    buku pegangan merupakan buku yang digunakan sebagai

    acuan dalam melakukan sesuatu.

  • 14

    Sehingga, dapat dikatakan bahwa buku panduan

    mempunyai arti yang sama dengan handbook atau buku

    pegangan ataupun buku pedoman.

    d. Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk

    proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi

    pembelajaran yang akan diajarkan.

    2.2.4 Sistematika Penyusunan Buku Panduan

    Sistematika penyusunan buku panduan merujuk pada aturan konten

    buku ajar pengembangan buku ajar Universitas Muhammadiyah Surakarta

    pada tahun 2015, yaitu :

    a. Prakata

    b. Daftar Isi

    c. Batang tubuh yang terbagi menjadi bab dan bagian beserta

    tujuan instruksionalnya

    d. Daftar pustaka

    e. Glosarium

    f. Indeks (sebaiknya)

    Selain sistematika minimum yang perlu disertakan seperti diatas, terdapat

    beberapa bagian-bagian buku panduan yang perlu ditambahkan.

  • 15

    2.2.5 Bagian – Bagian Buku

    Pada penulisan buku panduan, salah satu yang perlu diperhatikan

    adalah urutan lembar buku. Berikut ini bagian-bagian buku (Wiji Suwarno,

    2014:77-84):

    2.2.5.1 Sampul Buku

    Cover atau sampul buku adalah bagian depan buku yang gunanya

    untuk meletakkan judul halaman publikasi, nama penulis, dan nama penerbit

    serta gambar grafis untuk mendukung daya tarik para pembacanya. Cover

    dibedakan pula berdasarkan posisinya, yakni sebagai berikut :

    1) Cover Depan

    Cover depanadalah tampilan depan atau muka buku yang

    terletak di bagian awal buku. Cover depan ini menjadi penentu

    menarik atau tidaknya suatu buku yang dianggap sebagai wajah buku.

    Cover depan ini dapat berfungsi sebagai informan pertama yang akan

    memberikan informasi terhadap seseorang atau pembaca tentang isi

    buku, juga sebagai pelindung atau penutup isi buku.

    2) Cover Belakang

    Cover belakang adalah cover yang terletak di bagaian akhir atau

    belakang buku, atau menjadi penutup buku. Cover belakang biasanya

    berisi judul buku, biografi penulis, dan ISBN beserta barcode-nya.

  • 16

    2.2.5.2 Halaman Pendahuluan

    2.1 Halaman Judul

    Halaman judul berisi judul, sub-judul, nama penulis, dan nama

    penerbit.

    2.2 Halaman Kosong

    Halaman ini terletak di balik halaman judul yang diberikan

    kosongan. Namun, ada beberapa penerbit, halaman ni digunakan

    untuk memuat kutip undang-undang hak cipta yang berlaku, halaman

    ini letaknya di sebelah iri dan diberi nomor “ii”, yang tidak terlihat.

    2.3 Halaman Tambahan

    Halaman tambahan adalah halaman yang berisi prakata atau

    halaman sekapur sirih maupun pengantar dari penulis pada masing-

    masing jenis buku tidak selalu sama gaya dan bentuknya, namun

    selalu terletak di halaman sebelah kanan, dan diberinomor halaman

    ganjil, misalnya “v” yang terlihat.

    2.4 Daftar isi

    Daftar isi ini ditulis berjenjang, yaitu singkatan isi yang memuat

    judul-judul bab saja dan dibawahnya lebih diurai untuk memuat judul

    subbab dan sub-subbab serta nomor halaman. Halaman ini terletak di

    sebelah kanan dan bernomor ganjil, misalnya “vii” dan seterusnya

    yang terlihat.

  • 17

    (catatan: arah kanan atau kiri, diposisikan ketika pembaca sedang

    menghadap buku).

    2.2.5.3 Bagian Isi

    2.1 Pendahuluan

    Pendahuluan adalah cerita awal sebelum pembaca memasuki

    pokok permasalahan. Dalam pendahuluan ini, bisa saja penulis

    memberikan keterangan tentang suatu masalah yang diangkat dalam

    tulisannya, atau juga mendeksripsikan objek masalah yang ditemukan

    sebelumnya, baik dari buku yang sudah dibaca maupun dari

    pengetahuan dari sumber lain.

    2.2 Judul Bab

    Sebuah buku dapat terdiri dari beberapa bab atau bagian, yang

    berisi inti dari karangan tersebut. Bab ini dimaksudkan sebagai

    pemisahan ide besar menjadi beberapa pokok pembahasan sehingga

    lebih mengarahkan pembaca untuk memahami bagian-bagian dari ide

    besar yang ada dalam satu buku tersebut. Dengan adanya bab ini, juga

    memungkinkan penulis meruntutkan alur pembahasan sehingga

    pembaca dapat diajak secara bertahap mengikuti alur pemikiran

    penulis.

    2.3 Penomoran Bab

    Penomoran bab biasanya selelu bernomor ganjil yang terletak di

    halaman sebelaj kanan. Penomoran sebelah kanan ini dimaksudkan

  • 18

    agar halaman bab selalu terletak pada bagian mendatar (tidak dalam

    keadaan halaman yang terlipat) sehingga informasi awal halaman

    mudah dibaca.

    2.4 Alenia

    Merupakan bagian pembahasan yang memuat pikiran-pikiran

    utama terkait dengan deskripsi (alur cerita) objek yang dibahas.Alinea

    ini pula bisa memberikan keluasaan penulis untuk menjelaskan lebih

    rinci hal-hal yang menjadi ide besarnya.Peralihan alinea merupakan

    napas baru bagi penulis untuk mengembangkan ide karena didalamnya

    memuat pikiran utama yang berbeda dengan alinea sebelumnya,

    namun masih dalam satu objek pembahasan.

    2.5 Ilustasi

    Ilustrasi adalah gambar, tabel, diagram, atau grafik yang

    memberikan informasi mengenai sesuatu hal yang bukan dalam

    bentuk tulisan secara menyeluruh.

    2.6 Judul Lelar

    Judul lelar biasanya ditempatkan diatas atau dibawah teks,

    kadang-kadang diletakkan bersebelahan dengan nomor halaman buku.

    Judul lelar biasanya berisi judul buku (pada setiap halaman genap) dan

    judul bab atau nama pengarang pada setiap halaman ganjil.

  • 19

    2.7 Inisial

    Inisial disini dimaksudkan sebagai penegas awalan deskripsi

    suatu bab. Biasanya, inisial ini berupa huruf besar melebihi huruf yang

    lain, dan diletakkan pada bagian awal huruf di awal bab.

    2.2.5.4 Bagian Akhir

    2.1 Catatan Penutup

    Catatan penutup biasanya berisi tentang kesimpulan dari

    penambahan secara keseluruhan atau kalimat-kalimat penggugah yang

    meberikan efek penasaran bagi pembaca. Kalimat yang merupakan

    kesimpulan biasanya terdapat pada buku-buku ilmiah, buku hasil

    penelitian, maupun buku yang bersifat problem solving.Sementara,

    kalimat yang menggugah rasa oenasaran pembaca biasanya ada buku-

    buku fiksi.

    2.2 Daftar Istilah

    Daftar istilah sering disebut juga glossary, yang memberikan

    keterangan tentang kata-kata yang dianggap belum familiar dengan

    pembaca.Daftar istilah ini biasanya disajikan secara alfacetis sehingga

    memudahkan pembaca untuk memahami istilah sulit yang ditemukan

    dalam bacaan.

    2.3 Lampiran

    Lampiran merupakan informasi tambahan untuk melengkapi

    pokok bahasan dari buku tersebut.Lampiran dimaksudkan sebagai

  • 20

    penguat data atau keterangan setelah diuraikan pada bagian utama (isi)

    buku.

    2.4 Indeks

    Indeks adalah daftar kata-kata atau istilah yang terdapat didalam

    buku tersebut, tanpa disertai artinya.Biasanya, indeks disajikan secara

    alfabetis yang diikuti dengan angka yang menunjuk pada halaman

    tertentu tempat kalimat bersebut berada.

    2.5 Daftar Pustaka

    Daftar pustaka adalah deskripsi fisik buku yang menjadi sumber

    penulisan yang telah diurai pada setiap bab maupun subbab. Daftar

    pustaka atau bibliografi ini biasanya tersusun sistematis dan berurut

    berdasarkan abjad A-Z.daftar ini dibuat berurutan bedasarkan abjad

    dimaksudkan sebagai salah satu bentuk indeks agar mudah digunakan

    sebagai alat temu kembali.

    2.6 Tentang Penulis (Biografi)

    Biografi dikenal juga dengan istilah daftar riwayat hidup atau riwayat

    pendidikan penulis.Biasanya, dicantumkan pula karya-karya yang sudah

    dihasilkan atau dipublikasikan.

    2.3 Tahapan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

    Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh

    Thiagaran, Sammel, dan Sammel (1974) adalah Model 4-D. Model ini

    terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu Define, Design, Develop, dan

  • 21

    Desseminate atau diadaptasi menjadi Model 4-P, yaitu Pendefinisian,

    Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran (Trianto, 2010:93).

    2.3.1 Tahap Pendefinisian (Define)

    Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-

    syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat

    pembelajaran diawali dengan analisa tujuan dari batasan materi yang

    dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu 1)

    analisis ujung depan; 2) analisis siswa; 3) analisis tugas; 4) analisis konsep,

    dan 5) perumusan tujuan pembelajaran.

    1) Analisis Ujung Depan

    Analisis ujung depan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan

    masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga

    dibutuhkan pengembangan bahan pembelajaran. Berdasarkan masalah

    ini disusunlah alternatif perangkat yang relevan. Dalam melakukan

    analisis ujung depan perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai

    alternatif pengembangan perangkat pembelajaran, teori belajar,

    tantangan, dan tuntutan masa depan.

    Analisis ujung depan diawali dari pengetahuan, keterampilan, dan

    sikap awal yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan akhir yaitu

    yang tercantum dalam kurikulum. Kesenjangan anatara hal-hal yang

    sudah diketahui siswa dengan apa yang seharusnya akan dicapai siswa

    memerlukan telaah kebutuhan (needs) akan materi sebagai penutup

    kesenjangan tersebut.

  • 22

    2) Analisis Tugas

    Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi dalam

    satuan pembelajaran. Analisis tugas dilakukan untuk merinci isi

    materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini mencakup: (a)

    analisis struktur isi, (b) analisis procedural, (c) analisis proses

    informasi, (d) analisis konsep, dan (e) perumusan tujuan.

    2.3.2 Tahap Perancangan (Design)

    Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat

    pembelajaran. Tahap ini terdiri dari empat langkah yaitu, 1) penyusunan tes

    acuan patokan, merupakan langkah awal yang menghubungkan antara

    tahapan define dan tahap design. Tes disusun hasil perumusan tujuan

    pembelajaran khusus. Tes ini merupakan suatu alat mengukur terjadinya

    perubahan tingkah laku pada diri siswa setelah kegiatan belajar mengajar; 2)

    pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk meyampaikan materi

    pembelajaran; 3) pemilihan format. Di dalam pemilihan format ini misalnya

    dapat dilakukan dengan mengkaji format-format perangkat yang sudah ada

    dan yang sudah dikembangkan di negara-negara lain yang lebih maju.

    2.3.3 Tahap Pengembangan (Develop)

    Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat

    pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar.

    Tahap ini meliputi: 1) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan

    revisi; 2) simulasi, yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana

    pembelajaran; dan 3) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya.

  • 23

    Hasil tahap 2) dan 3) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah selanjutnya

    adalah uji coba lebih lanjut dengan jumlah siswa yang sesuai dengan kelas

    sesungguhnya.

    2.3.4 Tahap Pendiseminasian (Disseminate)

    Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah

    dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah

    lain, oleh guru yang lain. Tujuan lain adalah untuk menguji efektivitas

    penggunaan perangkat didalam kegiatan belajar mengajar.

    2.4 Tinjauan Tentang Ilmu Ukur Tanah Lanjut

    2.4.1 Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut

    Mata kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah

    peminatan untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

    S1 Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2015. Ilmu

    Ukur Tanah Lanjut dilaksanakan pada semester 6 dengan bobot 2 sks. Mata

    kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan ilmu terapan yang mempelajari

    dan menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek

    diatasnya untuk keperluan keperluan pekerjaan konstruksi.

    Ilmu Ukur Tanah Lanjut menjadi dasar dari beberapa mata kuliah

    diantaranya rekayasa jalan raya, drainase dan sebagainya. Ilmu Ukur Tanah

    Lanjut mempunyai peran sangat penting dalam pekerjaan teknik sipil.

    Karena semua pekerjaan Teknik Sipil tidak lepas dari kegiatan pengukuran

    situasi yang tujuannya untuk mengetahui kondisi awal sebelum

    dilaksanakannya pekerjaan perencanaan dan kontruksi. Misalnya seperti

  • 24

    pada pekerjaan jalan raya, saluran drainase, pelabuhan, jalur rel kereta api

    dan sebagainya yang memerlukan data hasil pengukuran agar kontruksi

    yang dibangun dapat dipertanggung jawabkan dan terhindar dari kesalahan

    kontruksi. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik dan berkualitas,

    maka kita harus mengetahui jenis alat yang cocok digunakan untuk

    melakukan kegiatan pengukuran sesuai pekerjaan yang diminta. Misalnya

    pekerjaan yang membutuhkan ketelitian vertikal maka alat yang digunakan

    adalah Pesawat Penyipat Datar. Selain itu diperlukan metode pengukuran

    yang tepat pula untuk perhitungan data hasil pengkuran.

    2.4.2 GPS dan GPS Geodetik

    GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan

    satelit. Abidin (2000:15). Sistem ini dikembangkan oleh Departemen

    Pertahanan Amerika Serikat.

    Pada dasarnya, GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen

    satelit (space segment) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem

    kontrol (control system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor

    dan pengontrol satelit, dan segmen pengguna (user segment) yang terdiri

    dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengelola sinyal dan data

    GPS.

  • 25

    SATELIT

    . 21 + 3 satelit

    . periode orbit : 12 jam

    . altitude orbit : 20200 km

    SISTEM KONTROL

    . Sinkronisasi waktu

    . Prediksi orbit

    . Injeksi data

    . Monitor kesehatan satelit

    PENGGUNA

    . Mengamati sinyal GPS

    . Hitung posisi dan kecepatan

    . Dapatkan informasi

    mengenai waktu

    Gambar 2.1. Bagian sistem GPS

    (Abidin 2007:16)

    a. Segmen Satelit

    Segmen ini terdiri dari beberapa satelit GPS yang masing-masing

    terletak pada orbit geostasioner. Saat ini ada 28 satelit dengan diantaranya

    adalah satelit aktif dan 4 lainnya adalah cadangan.

    b. Segmen Sistem Control

    Segmen control berfungsi untuk mengontrol dan memonitor kesehatan

    seluruh satelit beserta seluruh kompenennya dan berfungsi menentukan

    orbit seluruh satelit GPS yang merupakan informasi vital.

    c. Segmen Pengguna

    Segmen pengguna terdiri atas para pengguna satelit GPS yang berada

    di darat, laut, udara dan angkas. Untuk itu diperlukan alat penerima sinyal

    (GPS Receiver) untuk menerima dan memproses sinyal GPS untuk penetuan

    posisi, kecepatan, dan waktu.

  • 26

    1. GPS Geodetik

    GPS Geodetik adalah alat GPS yang memiliki skala tinggi yang

    digunakan untuk keperluan survey. GPS Geodetik ini mempunyai ketelitian

    pengukuran yang cukup tinggi. Ketelitian posisi yang didapat dengan

    pengamatan GPS akan tergantung pada empat faktor: 1) Metode penentuan

    posisi yang digunakan, 2) Geometri satelit, 3) Ketelitian data yang

    digunakan, dan 4) Strategi metode yang diterapkan. GPS Geodetik yang

    dimiliki Laboratorium Ilmu Ukur Tanah adalah GPS Geodetik Hemisphere

    type S320 berikut adalah kelengkapannya :

    Gambar 2.2. Kelengkapan alat GPS Geodetik

  • 27

    Tabel 2.1. Kelengkapan Alat GPS Geodetik

    Item Peralatan Jumlah

    Unit Keterangan

    A Receiver GPS S320 2 unit Sn : B1232-S3204M- 1862576A

    Sn : B1232-S3204M- 1862579A

    B Antena Radio Bracket 2 unit Pn : 602-1096-000 C Antena UHF Radio model QT450A-1 2 unit Pn : 150-0043-000 D Memori SD Card 2Gb 2 unit Pn : 750-1099-000 E Batterai (rechargeable lithium-ion) 4 unit Pn : 427-0043-000 F Power cable, external, 2-pin circular,

    3 m (for Base station unit) 1 unit Pn ; 054-0119-000

    G Battery Charger + Power Adaptor 2 set Pn Adaptor : S1133094854 Pn Adaptor : S1133094841

    H Data Cable, 9-pin to 9-pin serial, Usb connector adnd USB receptacle

    1 pasang

    Pn : 051-0258-000

    I Kontroller CARLSON SURVEYOR+ 1 unit Pn : P23201075A1 J Switching power suplay (untuk

    charger batterai kontroller CARLSON SURVEYOR+ )

    1 unit Pn : P23201075A1

    K Meteran (3m) untuk mengukur tinggi antena

    1 unit Pn : 699-0004-000

    L 2.5 m GPS Adjustable Rover Pole 1 unit M Pole Mount and GPS Cradle 1

    pasang Pn : TC-8-3 dan TC-8-4

    N Tribrach dan Adaptor 1 set O Tripod 1 unit P Kabel Power DC ke dasboard cigaret

    mobil 2 unit

    Q Hard Case (Box Alat) 1 unit

    2.4.3 Perencanaan dan Persiapan

    Perencanaan dan persiapan adalah suatu tahapan pekerjaan yang

    sangat penting dan menentukan dalam pelaksanaan survei GPS. Kualitas

    tahap perencanaan dan persiapan survei GPS akan sangat mempengaruhi

  • 28

    oleh multipath dan juga level derau (noise)-nya umumnya lebih besar.

    tingkat ketelitian posisi dari titik-titik kerangka yang diperoleh serta tingkat

    efektivitas pelaksanaan survei GPS yang bersangkutan.

    2.4.3.1 Penentuan Geometri Pengamatan

    Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan GPS Geodetik

    terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketelitian dan akurasi data

    pengukuran. Berikut adalah faktor yang berpengaruh pada pengamatan

    dengan mengggunakan GPS Geodetik :

    1. Markangel

    Lokasi pengamatan sebaiknya mempunyai ruang pandang langit

    yang bebas ke segala arah, yaitu sebaiknya diatas elevasi 10o – 15o.

    Besarnya mark angel yang terlalu kecil sebaiknya dihindari karena data

    pengamatan dari satelit-satelit yang berelevasi rendah akan lebih

    dipengaruhi oleh refraksi ionosfir dan troposfir, lebih mudah terkontaminasi

    2. Multipath

    Gambar 2.3. Pengertian Mark Angel

    (Abidin 2011:32)

    Lokasi pengamatan sebaiknya jauh dari objek-objek reflektif yang

    mudah memantulkan sinyal GPS, untuk meminimalkan atau mencegah

  • 29

    terjadinya multipath seperti jalan raya, gedung, danau, tambak, dan

    kendaraan.Multipath adalah fenomena dimana sinyal dari satelit tiba di

    antena GPS melalui dua atau lebih lintasan yang berbeda (Abidin 2011:32).

    Gambar 2.4. Diagram Obstruksi mengakibatkanMultipath

    (Abidin 2011:31)

    3. Interferensi elektris

    Lokasi yang akan dipilih untuk titik-titik GPS sebaiknya juga relatif

    dijauhkan dari objek-objek yang dapat menimbulkan interfrensi elektris

    terhadap penerimaan sinyal GPS, seperti stasuin pemancar gelombang

    mikro, radio repeater, dan kabel listrik tegangan tinggi.

    4. Jumlah titik GPS

    Jumlah titik dalam jaringan GPS harus disesuaikan dengan keperluan

    serta tujuan dari pelaksanaan survei GPS yang bersangkutan.Secara umum,

    jumlah titik dalam jaringan juga harus memenuhi spesifikasi teknis yang

  • 30

    ditetapkan. Titik-titik kerangka GPS harus terdiri dari titik-titik yang telah

    diketahui koordinatnya (titik tetap) dan titik-titik yang akan ditentukan

    koordinatnya. Perlu ditekankan disini bahwa titik ikat harus diketahui

    koordinatnya dalam datum WGS 1984, yang merupakan datum geodetik

    yang digunakan oleh sistem GPS.

    5. Jumlah satelit

    Untuk survei dengan GPS, pada prinsipnya semakin banyak satelit

    yang diamati akan semakin baik. Disamping akan memperkuat geometri

    satelit yang selanjutnya akan meningkatkan ketelitian posisi tiitk yang

    diestimasi, semakin banyaknya satelit yang diamati juga akan semakin

    mempercepat dan mempermudah proses penentuan ambigunitas dari data

    pengamatan fase.

    6. Lokasi dan distribusi satelit.

    Disamping jumlah satelit, lokasi dan distribusi dari satelit yang

    diamati juga akan mempengaruhi kualitas dari geometri pengamatan. Dalam

    hal ini, sky plot dari satelit yang dapat dibuat dengan menggunakan

    perangkat lunak komersil GPS akan sangat berguna untuk mengetahui

    jumlah, lokasi, dan distribusi yang akan teramati dari suatu lokasi tertentu,

    yang selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam penentuan waktu yang optimal.

    Patut dicatat disini bahwa disamping akan mempengaruhi kualitas geometri,

    jumlah, lokasi dan distribusi dari satelit juga akan mempengaruhi efek dari

    kesalahan dan bias terhadap ketelitian posisi. Distribusi satelit dikatakan

  • 31

    baik kalau satelit-satelit terdistribusi secara merata di langit dan terletak

    setidaknya dalam tiga kuadran dalam sky plot.

    2.4.3.2 Perencanaan Strategi Pengamatan

    Dalam pelaksanaan survei GPS,strategi pengamatan yang

    diaplikasikan akan sangat berperan dalam pencapaian kualitas yang baik

    dari posisi titik-titik GPS. Dalam hal ini, strategi pengamatan menggunakan

    metode pengamatan Statik.

    a. Metode Penentuan Posisi Statik

    Dalam rangka penentuan titik tetap atau Bench Mark

    dipermukaan bumi, terlebih dahulu dilakukan penentuan titik titik yang

    akan diukur. Titik tetap atau Bench Mark ini bertujuan sebagai acuan

    untuk pengukuran pengukuran lainnya yang berhubungan dengan

    koordinat, Ada banyak metode yang digunakan untuk menetukan titik

    tetap salah satunya adalah metode penentuan posisi statik.

    Metode penentuan posisi statik (static position) adalah

    penentuan posisi dari titik – titik yang static (diam). Penentuan posisi

    tersebut dapat dilakukan secara absolut maupun diferensial, dengan

    menggunakan data pseudorange dan fase, seperti ditunjukkan pada

    gambar berikut ini.

  • 32

    Gambar 2.5. Pengukuran posisi metode statik

    Jika dibandingkan dengan penentuan posisi Kinematik,

    pengukuran dengan metode static ketelitian posisi yang diperoleh

    umumnya relatif tinggi (dapat mencapai orde mm sampai cm). Salah

    satu bentuk implementasi dar metode penentuan posisi static yang

    popular adalah survei GPS untuk penentuan koordinat titik – titik

    kontrol untuk keperluan pemetaan ataupun pementauan.

    Dalam melakukan pengukuran menggunakan metode Statik

    memerlukan dua receiver, keduanya dijadikan menjadi titik referensi

    (base). Dalam satu set alat GPS Geodeteik terdpat 2 jenis receiver yaitu

    BASE dan ROVER, namun pada pengamatan kali ini GPS Rover di

    Setting menjadi base.

    b. Tahapan Pengamatan Metode Statik

    Tahapan pengukuran menggunakan alat GPS Geodetik dengan

    metode Statik terbagi menjadi beberapa tahapan, diantaranya:

  • 33

    a) Pengaturan peralatan receiver GPS Base hingga siap

    digunakan.

    b) Menghidupkan Controller dilanjutkan menjalankan

    program Carlson Survey serta pembuatan pekerjaan baru.

    c) Pengaturan Configurasi reciver Base I.

    d) Pengaturan Configurasi reciver Base II.

    e) Melakukan survei penentuan posisi.

    f) Export dan Downloaddata pengamatan.

    g) Mengakhiri pengukuran dengan mematikan Controller

    dan mematikan peralatan.

    2.4.3.3 Perencanaan Pengolahan Data

    Pada pengukuran dengan metode static diperlukan beberapa

    aplikasi untuk melakukan tahap pengolahan data (post-processing) diantara

    adalah :

    1. Trimble Bussines Center

    Dalam pengukuran GPS Geodetik dengan menggunakan metode

    statik ada beberapa software pendukung untuk pengolahan data hasil

    pengukuran. Untuk memdapatkan hasil pengukuran yang baik maka

    dibutuhkan ketelitian dalam pengambilan data dan saat pengolahan

    datanya. Berikut beberapa aplikasi yang digunakan untuk pengolahan

    data hasil pengukuran static : TTC (Trimble Total Control), TBC

    (Trimble Bussines Centre), Topcon Tools, dan GAMMIT. Namun dalam

  • 34

    penelitian ini, pengolahan datanya menggunakan TBC (Trimble Bussines

    Centre).

    TBC (Trimble Bussines Centre) adalah Software / perangkat lunak

    untuk mengolah data secara post- processing, analisa jaringan dan

    perataan yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan alat pengukuran

    Trimble. Adapun data yang diperlukan berupa data pengukuran yang

    diperoleh dari penggunaan alat GPS Geodetik atau dapat menggunakan

    data RINEX (Receiver Independent Exchange Format).

    2.5 Kerangka Berfikir

    Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan

    latihan. Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik

    yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan bahkan segenap

    aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil

    apabila tujuan pembelajaran tercapai. Banyak faktor yang mempengaruhi

    keberhasilan proses pembelajaran, diantaranya adalah perangkat

    pembelajaran yang digunakan.

    Dalam cakupan Ilmu Ukur Tanah, pembelajaran tidak dapat

    dipisahkan dengan adanya peralatan pengukuran. Mengingat bahwa

    pembelajaran Ilmu Ukur Tanah tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga

    bersifat praktik. Sehingga, penggunaan alat dalam pengukuran harus benar –

    benar dilakukan dengan baik dan benar. Dengan mengoperasionalkan alat

    dengan baik dan benar, maka hasil dari pengukurannya dapat dipertanggung

  • 35

    jawabkan. Selain itu, pengoperasial alat tidak boleh asal dilakukan, untuk

    menghindari terjadinya kerusakan pada alat. Sehingga, untuk menghindari

    kerusakan dan tercapainya hasil pengukuran yang baik dan benar, dibuatlah

    panduan pengukuran GPS Geodetik.

    Materi pembahasan panduan pengukuran GPS Geodetik ini dimulai

    dari pengenalan dasar pengukuran GPS Geodetik serta faktor yang

    mempengaruhi pengukuran. Hal tersebut disampaikan agar hasil pengukuran

    yang telah dilaksanakan dapat sesuai dengan fakta dilapangan. Setelah

    pemahaman awal dikuasai, dilanjutkan penjelasan tahapan pengukuran GPS

    Geodetik dengan metode Statik. Tahapan pengukuran dirancang secara

    sistematis dan dilengkapi dengan gambar. Kesederhanaan dalam

    penyampaian tahapan ini sangat ditekankan. Sehingga, mahasiswa yang

    belajar GPS Geodetik tidak mengalami kesulitan akibat kurang tersedianya

    panduan pengukuran.

    Panduan pengukuran ini dirancang sesuai dengan kaidah yang berlaku

    dalam pembuatan bahan ajar. Kesesuaian dan sistematika penulisannya

    merujuk pada sistematika pembuatan bahan ajar. Penyajian panduan

    pengukuran ini dirancang sesuai dengan karakteristik bahan ajar. Sehingga,

    dapat menarik minat baca dari calon penggunanya.

    Selanjutnya, panduan pengukuran yang telah dibuat dilakukan

    pengujian kelayakan oleh ahli. Ahli yang dimaksudkan disini adalah ahli

    materi. Hal ini diharapkan mendapat masukan dari ahli materi untuk

    memperbaiki produk yang dibuat. Untuk menambah keyakinan peneliti,

  • 36

    dilakukan uji coba kepada salah satu mahasiswa yang menjadi asisten dosen

    mata kuliah Ilmu Ukur Tanah, dalam hal ini adalah mahasiswa angkatan

    2014.

    Setelah melaksanakan validasi oleh ahli, maka dilakukan perbaikan

    atau revisi pada produk yang dibuat. Sehingga, produk yang dihasilkan

    dapat dikatakan layak untuk digunakan. Harapannya, panduan pengukuran

    tersebut juga digunakan sebagai salah satu referensi materi kedalam mata

    kuliah peminatan Ilmu Ukur Tanah pada kurikulum Pendidikan Teknik

    Bangunan 2015.

  • 37

    Mulai

    Ilmu Ukur Tanah Lanjut materi

    pengukuran dengan alat GPS

    Analisis Kebutuhan

    Rancangan dan

    Pembuatan Buku

    Kelayakan Produk

    Revisi Produk

    Buku Panduan

    Gambar 2.6. Kerangka berfikir

  • BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

    sebagai berikut :

    1. Dalam pembuatan buku panduan pengukuran GPS Geodetik dengan

    metode Statik ,diawali dengan tahap pendefinisian yaitu analisis

    kebutuhan mahasiswa. Hasil analisis dari angket kebutuhan mahasiswa

    didapatkan 84% menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan buku

    panduan untuk memudahkan dalam memahami materi pengukuran GPS

    Geodetik metode statik. Sebab didalam bahan ajar sebelumnya belum

    terdapat penjelasan materi mengenai pengukuran GPS Geodetik metode

    statik, Selanjutnya yaitu menentukan karakteristik materi dan tujuan

    pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

    2. Penilaian kelayakan buku panduan dilakukan oleh ahli yang memahami

    tentang materi GPS Geodetik dan metode Statik. Aspek penilaian

    kelayakan oleh ahli diantaranya, self instruction, self contained, stand

    alone, adaptive, dan user friendly. Berdasarkan hasil penilaian dari aspek

    tersebut mendapatkan nilai rata-rata 38.5 dengan persentase sebesar 80%

    yang menyatakan bahwa materi dalam buku panduan GPS Geodetik

    dengan metode Statik dalam kategori layak untuk digunakan dalam

    pembelajaran.

    86

  • 87

    5.2. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan dalam penelitian ini,

    peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

    1. Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan buku panduan GPS

    Geodetik dengan metode Statik sebagai sarana untuk mempermudah

    mahasiswa dalam melakukan praktik pengukuran dengan GPS

    Geodetik.

    2. Dari penelitian ini dapat dilanjutkan pada peneliti berikutnya agar

    buku panduan GPS Geodetik dengan metode Statik dapat

    diimplementasikan dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan

    karakteristik materi.

  • 88

    DAFTAR PUSTAKA

    Abidin, Hasanuddin Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: Pradnya Pramita

    Abidin, Hasanuddin Z, dkk. 2011. Survei dengan GPS. Bandung: Penerbit ITB

    Akbar, Sa’adun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung : PT Remaja

    Rosdakarya

    Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

    Jakarta: Rineka Cipta.

    Bahtiar, Effendi Tri. 2015. Penulisan Bahan Ajar. Conference Paper : Pelatihan

    Penyusunan Bahan Ajar untuk Mendukung Pelaksanaan Tri Dharma

    Perguruan Tinggi, di Fakultas Pertanian - Universitas Sumatera Utara.

    Badan Standardisasi Nasional. 2002. SNI 19-6724-2002 Jaring Kontrol

    Horizontal.

    Carlson. 2010. Carson Survce: User Manual. Carson Software

    Hemisphere. 2014. User Guide S320 GNSS Survey Reciever. Arizona: Hemisphere GNSS Inc.

    Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai

    dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata.

    Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat Pengembangan MKU-MKDK UNNES 2012.

    Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

    dan R&D. Bandung: Alfabeta

    Suwarno, Wiji. 2014. Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

    Republik Indonesia, 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

    Sekretariat Negara.

    Siregar, Eveline. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia