PEMBUATAN FILM ANIMASI 2 DIMENSI “ ZEBRA WANNABE” · Konversi ke dalam VCD atau DVD 4 Ollie...
Transcript of PEMBUATAN FILM ANIMASI 2 DIMENSI “ ZEBRA WANNABE” · Konversi ke dalam VCD atau DVD 4 Ollie...
PEMBUATAN FILM ANIMASI 2 DIMENSI “ ZEBRA WANNABE”
MENGGUNAKAN TEKNIK TWEENING ANIMATION
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh
Subektiningsih
11.21.0567
HALAMAN JUDUL
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2012
HALAMAN PENGESAHAN MAKE 2 DIMENSION ANIMATION FILM ”ZEBRA WANNABE”
WITH TWEENING ANIMATION TECHNIQUE
PEMBUATAN FILM ANIMASI 2 DIMENSI ”ZEBRA WANNABE”
MENGGUNAKAN TEKNIK TWEENING ANIMATION
Subektiningsih Hanif Al Fatta
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Film is used to express an idea, opinion, or idea. Moreover the film is an effective media to communicate a message. There are various forms of films, one of which is animated cartoons with various figures and characters. The development of the technique begins with the making of the animated film manually. With a relatively long production time. But in this modern era of the development of animated films can be produced digitally. Using existing software so that it can shorten the time of manufacture and produce a better cartoon.
Creating a two dimensional animated film entitled "Zebra wannabe" with tweening animation techniques to create animation faster. Using real-life animal figures are represented in disebuah funny cartoon character. With the goal of delivering the messages contained in the film. That every individual has the diversity of each. Tweening animation techniques used in the making of the film is a classic tween, motion tween and motion guide. Software used is Adobe Flash CS6.
The use of tweening animation techniques greatly assist in the movement of objects in the movie "Zebra wannabe". With no need to make animation object every frame. However, inter-frame sufficient to determine keyframe and then the computer will make the movement between the keyframe. In this case is a computer act as an inbetweener. So that the time required for making this film about two months. It is expected that the resulting 2 dimensional movies can be enjoyed by the community and can take the messages contained in the film. Keywords : animated films, 2 dimensional animation, cartoon film, 2D animated film,
zebra Wannabe, tweening animation techniques, motion tween, motion guide, classic
tween.
1. Pendahuluan
Sebuah film selalu mendapat tempat tersendiri di tengah-tengah masyarakat.
Film digunakan untuk merekam suatu keadaan atau dapat digunakan untuk
mengemukakan suatu ide, pendapat, maupun gagasan. Perkembangan teknik film
animasi diawali dari pembuatan secara manual kemudian berkembang produksi film
secara digital dengan menggunakan berbagai software yang ada, sehingga dapat
mempersingkat waktu pembuatan dan menghasilkan film animasi yang lebih baik. Dalam
pembuatan film animasi didukung dengan penggunaan teknik untuk menciptakan animasi
tersebut. Tweening animation merupakan salah satu teknik untuk menciptakan animasi
dengan lebih cepat. Teknik animasi yang perbagian framenya otomatis digerakkan oleh
komputer. Oleh sebab itu dalam skripsi ini penulis mengambil judul “Pembuatan Film
Animasi 2 Dimensi “Zebra WannaBe” Menggunakan Teknik Tweening Animation”. Teknik
Tweening Animation yang digunakan diantaranya yaitu motion tween, motion guide, dan
classic tween. Selain itu menggunakan metode Inverse Kinematics (IK) untuk melakukan
pergerakan pada sekumpulan objek (kaki Kuda dan Zebra).
2. Landasan Teori
Kata “animasi” itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata “animation” (dalam
bahasa inggris), berasal dari kata dasar “to animate”, dalam kamus umum Inggris-
Indonesia berarti “menghidupkan” 1. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan
menghidupkan, menggerakkan benda mati; Suatu benda mati diberikan dorongan
kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak atau hanya berkesan
hidup. Pengertian animasi secara khusus yang terdapat dalam “Encyclopedia Americana”
“Animated, a motion picture consisting of a series of individual hand-drawn sketches, in
which the positions or gestures of the figure are varied slightly from one sketch to
another. Generally the series is film and, when projected on screen, suggest that figures
are moving”2 .
2.1 Bentuk Film Animasi
Bruno Edera dalam buku yang berjudul “Full Length Animation Feature Films”,
menggolongkan bentuk film animasi kedalam beberapa bagian berdasarkan pada masa
putarnya :3
1. Film Spot : Film dengan masa putar 10 sampai 60 detik.
1 Wojowasito. The Making Of 2 Dimensi animation Movie. 1997, hal 5.
2 Encyclopedia Americana. Vol 1. VI, 1976.
3 Edera. Full Length Animation Feature Films. 1997.
2. Film „Pocket Cartoon‟ : Film dengan masa putar 50 detik sampai 2 menit.
3. Film Pendek (Short) : Film dengan masa putar 2 sampai 20 menit. Untuk film
cerita pendek, biasanya film animasi kartun idealnya sekitar 6 menit, dan 10
menit untuk film animasi boneka.
4. Film Setengah Panjang (Medium Length Film) : Film cerita dengan masa putar
sekitar 20 sampai 50 menit.
5. Film Panjang (Full-Length) : Film cerita panjang dengan masa putar minimal 50
menit, paling utama dalam sebuah pertunjukan film bioskop.
2.2 Prinsip Film Animasi
4
Dalam buku “Art of Animation”, Disney mengemukakan 12 prinsip animasi, yaitu
Pose to Pose, Timing, Anticipation, Secondary Action, Follow Trough and
Overlapping Action, Slow In – Slow Out, Arcs, Exaggeration, Staging, Appeal, Solid
Drawing.
2.3 Perancangan Film
Tahapan pembuatan film antara lain :5 Ide Cerita, Tema, Logline, Sinopsis, Script
Writer, Storyboard, Editor, Sound Editor, Talent
2.4 Proses Pembuatan Animasi
Pembuatan film animasi 2D terdapat 11 proses penciptaannya, yaitu meliputi :6
1. Pembuatan cerita
2. perancangan bentuk karakter
3. Pembuatan storyboard
4. Pembuatan gambar karakter
5. Pembuatan gambar foreground dan background
6. Pewarnaan digital
7. Pembuatan animasi obyek karakter, foreground, dan background.
8. Pembuatan efek pada animasi
9. Pencarian data suara dan dubbing
10. Sinkronisasi animasi
11. Konversi ke dalam VCD atau DVD
4 Ollie Johnston dan Frank Thomas. Art of Animation. 1981
5 M.Suyanto dan Aryanto Y, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, hal 9-17
6 Santosa Soewigno. Let’s Animate. Hal. 09
2.5 Teknik Tweening Animation
1. Pengertian Tweening Animation
Tweening atau inbetweening merupakan proses pembuatan frame secara
otomatis antara dua gambar yang berbeda untuk memberikan tampilan bahwa gambar
pertama akan berubah menjadi gambar kedua.
2. Jenis Teknik Tweening Animation
1. Motion Tweening : Teknik animasi yang digunakan untuk merubah letak objek
gambar, besar kecil objek gambar, warna objek gambar animasi maupun rotasi
objek gambar.
2. Motion Guide : Teknik animasi yang hampir sama dengan motion tweening,
yang membedakan terdapat tambahan layer bantuan berupa layer guide yang
berguna mengatur jalur atau path objek gambar yang digerakkan.
2.6 Inverse Kinematics (IK)
Inverse kinematics (IK) adalah metode baru untuk menambahkan animasi pada
sebuah objek atau pada sekumpulan objek. Dengan metode ini, setiap bagian objek akan
saling terkait dalam sebuah kerangka.
2.7 Perangkat Lunak (Software) Yang Digunakan
1. Adobe Flash CS6
2. Adobe Photoshop CS3
3. Adobe Premiere CS3
4. Sothink SWF to Video Converter
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis
3.1.1 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
1. Perangkat Lunak (Software)
a. Windows 7 sebagai sistem operasi.
b. Adobe CS6 digunakan untuk membuat karakter, foreground, background,
pewarnaan digital, dan animasi obyek karakter.
c. Teknik Tweening Animation merupakan teknik animasi yang digunakan untuk
pergeseran atau perubahan bentuk objek.
d. Adobe Photoshop CS3 sebagai editor gambar.
e. Sothink SWF to Video converter untuk konversi file Swf menjadi Avi
f. Adobe Premiere untuk sinkronisasi animasi.
2. Perangkat Keras (Hardware)
a. Netbook Asus 1215B
b. Mouse
c. Scanner Canon Lide 25
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Untuk memenuhi tenaga produksi film animasi 2 Dimensi “Zebra Wannabe”
dibutuhkan minimal sumber daya manusia, yaitu : Produser, Sutradara, Scriptwriter,
Storyboard Artist, Animator, Editor
3.1.3 Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
Terletak dalam judul film dan ide untuk mengakhiri cerita. Apabila penonton
mengetahui judul film ini “Zebra Wannabe”, maka orang dapat langsung menebak
jalan cerita dari judul tersebut. Namun diakhiri dengan cerita yang jarang
terpikirkan oleh penonton, yaitu berupa sad ending (akhir cerita sedih).
2. Weaknes (Kelemahan)
Film tidak menggunakan dubing atau percakapan. Sehingga film tersebut terasa
kurang menjiwai.
3. Opportunities (Peluang)
Tersedianya situs video (youtube.com) untuk publikasi karya. Selain itu film
animasi 2D karya dalam Negeri belum terlalu banyak, sehingga dapat
dikembangkan untuk turut memajukan film animasi karya Anak Bangsa Indonesia.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman pada film animasi 2 Dimensi “Zebra Wannabe” yaitu terdapat banyak
film animasi luar Negeri yang telah memasuki dunia film animasi di Indonesia.
Dengan teknik dan peralatan produksi yang lebih lengkap.
3.2 Pra Produksi Pembuatan Film Animasi
3.2.1 Pembuatan Cerita
3.2.1.1 Ide Cerita
Ide cerita dari film animasi 2 Dimensi yang berjudul “Zebra Wannabe” ini
merupakan hasil dari imaginasi sehingga termasuk dalam jenis film fiksi atau khayalan.
3.2.1.2 Tema
Tema dalam film animasi 2 Dimensi “Zebra Wannabe” adalah perjuangan.
3.2.1.3 Logline
Logline dalam film animasi 2 Dimensi “Zebra Wannabe” ini adalah bagaimana
jika seorang Kuda merasa tertarik dengan seekor Zebra, namun ditolak karena berbeda
jenis dan kemudian berhasil mendekati Zebra dengan cara bermandikan cat warna
hitam agar menjadi seperti Zebra.
3.2.1.4 Sinopsis
Sinopsis dalam film animasi 2 Dimensi “Zebra Wannabe” ini adalah :
1. Siapa tokoh utama dalam film ini?
Jawab : Kuda jantan hitam yang bernama Hosse.
2. Apa yang diinginkan tokoh utama?
Jawab : Ingin mendekati Zebra betina yang bernama Zerah.
3. Apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan keinginannya?
Jawab : Perbedaan jenis, yaitu Kuda dan Zebra.
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang di cita-
citakan dengan cara yang luar biasa, menarik, dan unik?
Jawab : Hosse menumpahkan cat hitam ke dalam kolam. Kemudian Hosse
berendam di dalam kolam tersebut dan akhirnya berubah menjadi seperti Zebra.
5. Apa yang ingin anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?
Jawab : Menjadi diri sendiri, bersyukur terhadap semua Karunia Tuhan, bangkit
dengan kekuatan diri sendiri walau pun mengalami kegagalan.
6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?
Jawab : Mengingat cerita yang telah terjadi (flashback) untuk mengambil setiap
hikmah yang dapat dijadikan pelajaran hidup.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan
dalam cerita ini?
Jawab : Hosse berubah lagi menjadi wujud kuda setelah berhasil merubah
dirinya menjadi seperti Zebra. Dan Zebra betina (Zerah) kembali mengacuhkan
Hosse walau pun dalam wujud Hosse yang seperti Zebra dia merasa tertarik.
3.2.1.5 Cerita
Kisah seekor kuda jantan berwarna putih keabu-abuan yang bernama Hosse dan
Zebra Betina yang bernama Zerah. Hosse tertarik dengan Zerah namun ditolak karena
Hosse seekor Kuda bukan Zebra. Akhirnya Hosse berusaha merubah dirinya menjadi
seperti Zebra dengan cara mandi dengan sekaleng cat hitam. Akhirnya Hosse dekat
dengan Zerah. Tiba-tiba hujan turun. Cat tubuh Hosse luntur kemudia Zerah marah dan
pergi meninggalkan Hosse.
3.2.1.6 Diagram Scene
Gambar 3. 1 Diagram Scene
3.2.1.7 Storyboard
Gambar 3.2 Storyboard
3.2.2 Perancangan dan Gambar Karakter
Gambar 3. 3 Perancangan karakter
Judul Babak I
Pertemuan
Judul Babak II
Perjuangan
Judul Babak III
Bangkit
Kuda putih
Jantan
(Hosse) dan
Keindahan alam
Kesadaran diri “Zebra Wannabe”
Subektiningsih
Hosse
berjala
n-jalan
di
taman
dan
bertem
u
dengan
Zerah
Hosse
berhenti
di dekat kolam
dan
melihat kaleng
cat
hitam
Hosse
dan
Zerah berjal
an-
jalan bersa
ma di
taman
Hosse
bersed
ih telah
diting
gal-kan
Zerah
Keindahan
taman yang jauh dari keramaian
kota
Hosse
tertari
k denga
n
Zerah
Zerah
pergi
meninggalka
n
Hosse
Hosse
berendam di dalam kolam
dan berubah
menjadi
seperti Zebra
Hu
jan
tur
un
Cat
tubuh Hosse
luntur,
Zerah
marah
Hujan
telah
reda, Hosse
sadar.
Menikma
ti senja. Perjuangan
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Produksi Film Animasi
4.1.1 Menggambar Objek Karakter
1. Tahap Scanning
Tahap berikutnya adalah memasukkan gamabar dengan scanner. Scanner yang
digunakan yaitu Canon Lide 25. Untuk pengaturan dipilih grayscale supaya hasil
scan yang didapatkan lebih jelas. Dengan setting resolusi warna sebesar 300 dpi.
2. Tracing gambar
3. Menggambar objek karakter
Menggambar objek karakter ke dalam bentuk digital dilakukan menggunakan
software Adobe flash CS6.
4.1.2 Pewarnaan Digital
Gambar 4. 1 Hasil akhir tokoh “Zebra WannaBe”
4.1.3 Pembuatan Animasi
Animasi merupakan gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar.
Dalam film animasi “Zebra WannaBe” menggunakan 25 fps 25. Teknik yang digunakan
tweening animation. Tahap embuatan animasi adalah sebagai berikut :
4.1.3.1 Membuat Symbol Animasi
Semua bagian tubuh hosse yang sudah digambar dan sudah dijadikan symbol
movie clip diconvert menjadi satu symbol.
4.1.3.2 Pengunaan Inverse Kinematics
Menganimasikan objek menggunakan inverse kinematics (bone tool), yang perlu
dilakukan adalah menentukan posisi awal dan posisi akhir. Flash secara otomatis
membuat pergerakan posisi tulang antara frame awal dan akhir.
Gambar 4. 2 Pose kaki Hosse
4.1.3.3 Membuat Bayangan Hosse
Bayangan Hosse untuk membuat tokoh utama Hosse bergerak lebih realistis.
Gambar 4. 3 Bayangan Hosse
4.1.3.4 Animasi Background dan Foreground
Background dan foreground dilakukan animasi untuk mengesankan tokoh utama
berjalan dengan baik. Pergerakan background dan foreground dibuat berlawanan dengan
animasi tokoh utama.
4.1.3.5 Penggabungan Background, Foreground, dan Tokoh Utama
4.1.3.6 Penggunaan Teknik Animasi Motion Tweening
Teknik animasi motion tweening merupakan jenis tweened animation yang
digunakan untuk merubah letak objek, besar kecil objek, warna objek, maupun rotasi
objek.
1. Seleksi symbol awan. Kemudian klik kanan -> pilih motion tween
2. Geser posisi awan ke dalam frame 75. Garis putus – putus menunjukkan
pergeseran objek setelah menggunakan efek motion tween.
Gambar 4. 4 Tampilan pergeseran objek awan
4.1.3.7 Penggunaan Teknik Animasi Motion Guide
Teknik animasi motion guide merupakan sebuah pergerakan objek yang
mengikuti alur garis. Teknik ini digunakan untuk mengerakkan kupu-kupu terbang yang
digunakan sebagai pelengkap background.
a. Menyiapkan objek kupu-kupu yang telah diconvert menjadi movie clip symbol
Gambar 4. 5 Kupu-kupu
b. Membuat layer baru untuk objek kupu-kupu, Import symbol kupu-kupu.
c. Klik kanan layer kupu-kupu, klik kanan -> Add Classic Motion Guide
Penambahan classic motion guide akan membuat satu layer otomatis di atas
layer kupu-kupu, yaitu layer Guide: kupu-kupu. Layer ini berfungsi untuk
membuat bentuk lintasan pergerakan kupu-kupu.
d. Pilih layer guide, kemudian membuat garis lintasan untuk pergerakan kupu-
kupu. Garis lintasan dibuat menggunakan Pen tool
e. Klik objek kupu-kupu, pilih menu View -> Snapping -> Snap to Objects
f. Posisikan kupu-kupu pada awal garis lintasan
Gambar 4. 6 Posisi awal kupu-kupu
g. Pilih frame 120, klik kanan -> Insert Keyframe
h. Posisikan kupu-kupu pada akhir garis lintasan, yaitu frame 120
Gambar 4. 7 Posisi akhir kupu-kupu
i. Pilih frame ke 1 layer kupu-kupu, klik kanan -> Create Classic Tween.
Classic tween berfungsi untuk membuat pergerakan objek kupu-kupu
dengan menyesuaikan bentuk lintasan yang telah dibuat didalam layer guide
j. Pilih antara frame ke 1 dan frame ke 120 pada layer kupu-kupu, Selanjutnya
dalam panel properties Tweening tandai pada menu Orient to Path. Hal
ini bertujuan agar pergerakan objek dapat mengikuti bentuk lintasan
k. Test movie dengan cara menekan tombol Ctrl + Enter
4.1.4 Pemberian Efek Animasi
4.1.4.1 Penggunaan Action Script 3.0 1. Efek Air Mengalir
/** WATER CODE **/ var bm:BitmapData=new BitmapData(backImg1.width, backImg1.height); var disp:DisplacementMapFilter = new DisplacementMapFilter(bm,new Point(0,0),1,2,10,60); var pt1:Point = new Point(0,0); var pt2:Point = new Point(0,0); var perlinOffset:Array = [pt1, pt2];
/** WATERFALL CODE **/ var bm2:BitmapData=new BitmapData(waterfall.width, waterfall.height); var disp2:DisplacementMapFilter = new DisplacementMapFilter(bm2,new Point(0,0),1,2,10,60); var pt3:Point = new Point(0,0); var pt4:Point = new Point(0,0); var perlinOffsetFall:Array = [pt3, pt3]; addEventListener(Event.ENTER_FRAME, onFrame); function onFrame(evt:Event):void { /*water perlin noise */ perlinOffset[0].x +=1; perlinOffset[1].y +=0.1; bm.perlinNoise(45,9,2,50,true,false, 7,true,perlinOffset); backImg1.filters=[disp] /*water fall perlin noise, moved by y, creating the fall effect */ perlinOffsetFall[0].y -=1; perlinOffsetFall[1].x -=0.1; bm2.perlinNoise(20,10,1,99,true,false, 7,false,perlinOffsetFall); waterfall.filters=[disp2] }
2. Efek Hujan
import flash.events.Event;
import flash.filters.DropShadowFilter;
addEventListener(Event.ENTER_FRAME, loop); function loop(e:Event){ //make a rain drop var d = new drop(); d.x=Math.random()*768; d.y=-10; d.rotation=80; // starts facing right, rotates clockwise d.scaleX=d.scaleY=0.5+Math.random(); d.ground=500+60*d.scaleX; // might change this a bit later addChild(d); d.addEventListener(Event.ENTER_FRAME, fall); } function fall(e:Event) { //update this rain drop var d = e.currentTarget; d.x+=(10*d.scaleX)*Math.cos(d.rotation/180*Math.PI); d.y+=(10*d.scaleX)*Math.sin(d.rotation/180*Math.PI); if (d.y>d.ground){ // if the drop has landed d.y=d.ground; var r = new ripple(); r.x=d.x; r.y=d.y; r.scaleX=d.scaleX; r.scaleY=d.scaleY/3; //flatten it a bit for perspective addChild(r); r.addEventListener(Event.ENTER_FRAME, fade); d.removeEventListener(Event.ENTER_FRAME, fall); removeChild(d) } } function fade (e:Event) { // delete the ripple when it has played through var r = e.currentTarget; if (r.currentFrame==r.totalFrames) { r.removeEventListener(Event.ENTER_FRAME, fade); removeChild(r); }
}
4.1.5 Pencarian Data Suara
Daftar Sound effect yang digunakan adalah sebagai berikut :7
1. Suara air mengalir 7. Suara air hujan
2. Suara langkah kaki ketika berjalan 8. Suara alam
3. Suara langkah kaki ketika lari 9. Suara Zebra
4. Suara kuda meringik 10. Suara Zebra ketika makan
5. Suara kuda kaget 2 11. Instrument lagu pelengkap
6. Suara petir 12. Kuda mendengus
4.1.6 Sinkronisasi Animasi
Semua file animasi yang telah dieksport kemudian diedit menggunakan software
Adobe Premiere CS3 untuk menggabungkan file animasi menjadi satu bagian dan di
sinkronkan dengan instrument untuk menghidupkan suasana film. Sebelum dilakukan
penggabungan dengan Adobe Premiere CS 3, File Swf diconvert menjadi file berekstensi
Mpeg atau pun Avi dengan software converter Swf to Video. Hal ini dilakukan karena
Adobe Premiere tidak mendukung file yang berekstensi Swf. Untuk melakukan eksport
menjadi file video tidak dilakukan langsung dengan Adobe Flash CS6 dikarenakan
eksport Avi dengan Adobe Flash CS6 tidak mendukung untuk konversi actionscript.
Berikut ini adalah Snapshot film “Zebra Wannabe”
7 www.partnersinrhyme.com
www.sounddogs.com
www.soundbible.com
www.stafaband.com
Gambar 4. 8 Snapshot Film “Zebra WannaBe”
4.2 Pasca Produksi Film Animasi
Tahapan yang terakhir yaitu pasca produksi, merupakan proses menjadikan
output film animasi dalam bentuk VCD atau DVD dengan ekstensi Avi. Film Zebra
WannaBe selain dilakukan konversi ke dalam DVD juga diupload ke dalam situs video
terkemuka, yaitu www.youtube.com. Hal ini dinaksudkan agar film Zebra WannaBe dapat
dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yang terkoneksi dengan jaringan internet. Film
animasi tersebut di upload dengan channel youtube bernama neng.bekty dan judul film
animasi tersebut adalah “Film Animasi Pendek 2 Dimensi - Zebra WannaBe”.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan film animasi 2D yang berjudul Zebra Wannabe dengan menggunakan
teknik tweening animation. Tweening animation yang digunakan yaitu motion
tweening, motion guid, dan classic tween..
2. Kelebihan pembuatan film animasi Zebra Wannabe menggunakan teknik tweening
animation adalah kecepatan dalam penciptaan gerak setiap objek. Hal ini
dikarenakan animasi perbagian framenya otomatis digerakkan oleh komputer, yang
perlu dilakukan hanya menentukkan gambar awal pada keyframe. Pembuatan film
animasi “Zebra WannaBe” ini diselesaikan dalam waktu dua bulan.
3. Kekurangan pembuatan film animasi “Zebra Wannabe” menggunakan teknik
tweening animation ini adalah tidak adanya dubbing atau tidak terjadi percakapan
antar tokoh dalam film tersebut, sehingga kurang menjiwai, karena penonton yang
satu dengan penonton yang lain mempunyai penafsiran yang berbeda – beda.
5.2 Saran
Pembuatan film aniamsi 2D terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.
Yang paling penting keunggulan dari aniamsi 2D adalah dalam seni gambarnya. Selain
tekstur pewarnaan juga menjadi perhatian supaya gambar yang dihasilkan lebih nampak
menjiwai dan seolah-olah nampak perspektif. Untuk pembuatan film animasi lebih baik
menggunakan keknik frame by frame supaya penciptaan gerak objek lebih beragam.
Dapat juga melakukan penggabungan teknik tweening animation dan teknik frame by
frame sehingga animasi yang dihasilkan akan terlihat lebih halus. Selain itu, dapat juga
ditambahkan dengan dubbing atau percakapan yang diisi oleh pengisi suara untuk
membuat film animasi lebih terasa hidup.
Daftar Pustaka
Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie Using 3D StudioMax. Bandung: Penerbit
Informatika.
Mortier, Shamms. 2002. Flash TM
5 Weekend Crash Course TM
. Jakarta: Penerbit PT.
Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Soewignjo, Santosa. 2004. Belajar Membuat Animasi 2-Dimensi Let’s Animate!.
Bandung: Nexx Media, Inc.
Suyanto, M dan Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tim Rumpun Studi. 2012. Pedoman Penyusunan Proposal dan Laporan Skripsi. STMIK
AMIKOM Yogyakarta.
www.bryanheisey.com/blog/?p=1 (diakses tanggal 15 Juli 2012)
www.freesfx.co.uk/soundeffects/ (diakses tanggal 08 Agustus 2012)
www.free-scores.com/index_uk.php3 (diakses tanggal 08 Agustus 2012)
http://help.adobe.com/en_US/flash/cs/using/WS58BD3A02-DA25-488f-B534-
AE5463A24833.html (diakses 18 September 2012)
www.id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Photoshop (diakses tanggal 02 Maret 2012)
www.id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Premiere_Pro (diakses tanggal 02 Maret 2012)
www.id.wikipedia.org/wiki/Animasi (diakses tanggal 07 Mei 2012)
www.pachd.com/sounds.html (diakses 25 September 2012)
www.partnersinrhyme.com/soundfx/Weather.shtml (diakses tanggal 05 Juli 2012)
www.skilldraw.com (diakses tanggal 15 September 2012)
www.stafaband.info/download-mp3-lagu-instrument.html (diakses tanggal 05 Juli 2012)
www.sounddogs.com/subcategories.asp?Type=1&CategoryID=1058
(diakses 25 September 2012)