PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

139
i PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 ATAMBUA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Ardi Yohanes Benga Weking (131424033) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

Page 1: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

i

PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 ATAMBUA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Ardi Yohanes Benga Weking (131424033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

vi

ABSTRAK

Ardi Yohanes Benga Weking. 2017. PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN

ALAT PERAGA TELESKOP DAN PENGARUHNYA TERHADAP

PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA

NEGERI 3 ATAMBUA. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Pembimbing : Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.

Kata Kunci : Alat Peraga, Teleskop, Pemahaman, Minat Belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) apakah ada peningkatan

pemahaman belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Atambua pada materi teleskop

melalui metode pembuatan dan penggunaan alat peraga. (2) apakah ada

peningkatan minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Atambua pada materi

teleskop melalui metode pembuatan dan penggunaan alat peraga.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Maret 2017 dan tanggal 18 Maret

2017 dengan sampel sebanyak 28 murid untuk masing-masing kelas. Instrumen

yang digunakan yakni pretest dan posttest angket minat belajar, pretest dan

posttest pemahaman materi, lembar observasi, dan wawancara.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukan bahwa metode

eksperimen dapat meningkatkan minat belajar siswa dan meningkatkan

pemahaman siswa, meski tidak lebih baik dari metode ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

vii

ABSTRACT

Ardi Yohanes Benga Weking, 2017. Making and Using of Telescope Props and

Their Influence on The Understanding and Interest of Students X

Grade In Atambua 3 Senior High School. Thesis, Physics

Education Study Program, Department of Mathematics And

Natural Sciences, Faculty of Teacher Training And Education,

Sanata Dharma University Yogyakarta.

Supervisor : Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.

Key Word : Props Telescope, Understanding, Interest to Learn.

This research aims to know whether (1) there is knowledge improvement

of student X grade in Atambua 3 Senior High School on the teleskop material

through the making and using telescope props; (2) there is interest improvement

in learning of student X grade in Atambua 3 Senior High Scchool on the teleskop

material

This research was conducted on March 16, 2017 until March 18, 2017

with 56 students. The instruments used were pretest and posttest, interest

questionnaire in learning, observasion sheet, and interview.

The result of this research shows that experimental method increases

student interest and knowledge.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat yang

diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga Teleskop serta Pengaruhnya

Terhadap Pemahaman dan Minat Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3

Atambua”.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada program studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, motivisi, kritik dan saran selama proses

pengerjaan skripsi

2. Ir. Agustini Sulandari M.Si yang membantu menjelaskan materi

pembuatan alat peraga.

3. Drs. Domi Severinus, M.Si., yang telah membantu dalam memvalidasi

instrument penelitian.

4. Kepala sekolah SMA Negeri 3 Atambua yang telah memberikan izin

penelitian

5. Pak Frans yang sudah menyiapkan jadwal kepada peneliti

6. Semua guru SMA Negeri 3 Atambua yang telah membantu

melancarkan penelitian

7. Siswa kelas X 2 dan X 4 yang telah bersedia bekerja sama dalam

penyelesaian skripsi ini

8. Orang tua yang selalu mendukung dalam doa maupun materi

9. Kakak Nirong Nero dan nona Matildis Melu yang selalu menemani

dan selalu memberikan semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

ix

10. Regina Maria Ansila Keun sebagai partner yang sudah mau bekerja

sama dan membantu dalam segala hal

11. Anastasia Udak yang telah menemani dan menyemangati penulis

selama pembuatan proposal

12. Teman-teman pendidikan Fisika 2013 yang memberikan motivasi,

semangat dan masukan

13. Teman-teman rakat kece badai yang selalu memberikan semangat dan

motivasi

14. Serta semua yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebut satu

per satu

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis

mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga

akhirnya laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan

dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................... .......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....... ......................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ............................. ......................................................................... v

ABSTRACT ............................. ....................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................. ...................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................. ......................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................... ....................................................................... xii

DAFTAR TABEL ......................... ...................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................. ...................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............ ......................................................................... 1

A.LATAR BELAKANG ........... ......................................................................... 1

B.RUMUSAN MASALAH ....... ......................................................................... 3

C.TUJUAN PENELITIAN ....... ......................................................................... 3

D.MANFAAT PENELITIAN ... ......................................................................... 4

BAB II ........................................... ......................................................................... 5

LANDASAN TEORI ................ ......................................................................... 5

A.FILSAFAT KONSTRUKTIVISME ............................................................... 5

B.PRAKTIKUM, EKSPERIMEN DAN LABORATORIUM/ALAT ................ 8

D.PEMAHAMAN ..................... ....................................................................... 14

E.MINAT ............................. ....................................................................... 15

F.TELESKOP ............................ ....................................................................... 16

BAB III ............................. ....................................................................... 19

A.DESAIN PENELITIAN ........ ....................................................................... 19

B.WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ..................................................... 20

C.SUBJEK PENELITIAN ........ ....................................................................... 20

D.TREATMEN ......................... ....................................................................... 21

E.INSTRUMEN PENGAMBILAN DATA ...................................................... 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

xi

F.VALIDITAS .......................... ....................................................................... 29

G.METODE ANALISIS DATA ....................................................................... 30

BAB IV DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................... 33

A.DESKRIPSI PENELITIAN ... ....................................................................... 33

B.DATA DAN ANALISIS ....... ....................................................................... 41

C.PEMBAHASAN .................... ....................................................................... 60

D.KETERBATASAN PENELITIAN ............................................................... 64

BAB V PENUTUP ....................... ....................................................................... 66

A.KESIMPULAN ..................... ....................................................................... 66

B.SARAN ............................. ....................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh teleskop ........... ....................................................................... 16

Gambar 2. Proses Pembentukan Bayangan Pada Teleskop .................................. 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pre-test and Post-test Control Group dan experiment group ............... 20

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penyusunan Soal Pretest dan Posttest ................................... 24

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat . ....................................................................... 28

Tabel 3.4 Penetapan Skor untuk Tiap Pertanyaan Angket....................................30

Tabel 4.1. Data Nilai pretest dan posttest peserta didik........................................41

Tabel 4.2 Uji Test-T pretest Dan Post-Test Kelas Kontrol ................................... 42

Tabel 4.3 Data Nilai pretest dan posttest peserta didik kelas eksperimen ............ 44

Tabel 4.4 Uji Test-T Dan Post-Test Kelas eksperimen ......................................... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Test-T Dan Post-Test Kelas eksperimen ............................... 46

Tabel 4.6 Uji Test-T pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol ............... 47

Tabel 4.7 Data Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol. ........................... 48

Tabel 4.8 Uji Test-T Posttest Untuk Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ........ 49

Tabel 4.9 Data Angket Minat Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol ...................... 51

Tabel 4.10 Uji Test-T prettest dan Posttest minat Kelas Kontrol ......................... 49

Tabel 4.11 Data Angket Minat Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen .............. 53

Tabel 4.12 Uji Test-T angket pretest Dan Post-Test Kelas Kontrol ..................... 54

Tabel 4.13 Data angket minat pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen .......... 55

Tabel 4.14 Uji- T pretest minat kelas kontrol dan kelas eksperimen ................. 556

Tabel 4.15 Data angket minat posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ......... 58

Tabel 4.16 Data angket minat pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen .......... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. SURAT IZIN PENELITIAN DARI KAMPUS .......................... 72

LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN

PENELITIAN DARI DINAS KOTA ATAMBUA .................... 73

LAMPIRAN 3. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN

PENELITIAN DARI SEKOLAH ............................................... 74

LAMPIRAN 4. RPP KELAS KONTROL ............................................................ 75

LAMPIRAN 5. RPP KELAS EKSPERIMEN ...................................................... 90

LAMPIRAN 6. VALIDASI SOAL PRETEST DAN POSTTEST ........................ 87

LAMPIRAN 7. LEMBARAN JAWABAN TES PEMAHAMAN....................... 90

LAMPIRAN 8. LEMBARAN JAWABAN TES MINAT .................................... 98

LAMPIRAN 9. NILAI PRETEST DAN POSTTEST SISWA ........................... 106

LAMPIRAN 10. SOAL DAN KUNCI PRETEST DAN POSTTEST ................. 110

LAMPIRAN 11.ANGKET MINAT BELAJAR SISWA ................................... 114

LAMPIRAN 12.LEMBAR KERJA SISWA ...................................................... 116

LAMPIRAN 13.GAMBAR .......... .................................................................... 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

SMA Negeri 3 Atambua merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas

yang terletak di Haliwen, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi

Nusa Tenggara Timur. SMA Negeri 3 Atambua baru mendapatkan surat

keterangan ijin operasional pada tanggal 25 Februari 2013. Akibatnya, masih

tergolong sekolah baru dan dalam proses perkembangan termasuk fasilitas dan

pembelajarannya. Menurut narasumber (Eki Bere yang merupakan alumni SMA

Negeri 3 Atambua) pembelajaran fisika di SMA Negeri 3 Atambua masih

menggunakan metode ceramah dimana dalam metode ini guru yang lebih

berperan aktif. Hal ini menyebabkan dalam proses pembelajaran peran aktif siswa

kurang sehingga berpengaruh pada prestasi dan minat belajar siswa.

Menurut Suparno (2007:2), unsur terpenting dalam proses pembelajaran

ialah (1) siswa yang belajar, (2) guru yang mengajar, (3) bahan pelajaran, dan (4)

hubungan antara guru dan siswa. Dalam belajar fisika yang terpenting adalah

siswa yang aktif belajar fisika. Maka semua usaha guru harus diarahkan untuk

membantu dan mendorong agar siswa mau mempelajari fisika sendiri.

Untuk pembelajaran fisika, salah satu usaha yang dapat digunakan yakni

dengan menggunakan metode alat peraga baik dilakukan di kelas maupun di

laboratorium. Hal ini karena dalam kurikulum 1975 SLTP dan SLTA, maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

2

kurikulum baru LPTK, mempunyai prinsip bahwa teori dan kegiatan laboratorium

merupakan kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Karena melalui

laboratorium beserta alatnya dapat diperoleh pengalaman langsung yang dapat

menampilkan obyek atau benda kongkrit dalam pembelajaran fisika

(Padmawinata dkk., 1981). Untuk mendukung proses pembelajaran maka

laboratorium yang digunakan harus memenuhi standar. Menurut buku kajian

kurikulum fisika SMA/MA berdasarkan KTSP, untuk mempelajari fisika dengan

mendalam dan lancar, dibutuhkan sarana dan peralatan yang memadai. Tanpa

sarana dan peralatan yang baik, maka siswa tidak dapat mempelajari fisika dengan

lebih mendalam dan luas, tidak dapat mempelajari fisika dengan lancar. demikian

pula guru tidak dapat membantu siswa bila tidak ada sarana dan peralatan yang

diperlukan dalam proses pembelajaran. Secara umum dapat dikatakan bahwa

sekolah yang sarana dan peralatan yang diperlukan untuk mempelajari fisika yang

lengkap akan lebih baik dari pada bila tidak ada sarana dan peralatannya

(Suparno, 2007:117).

Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan

menggunakan metode alat peraga, yang dilakukan oleh Ahmad Fuqron Muzaky

dan Jeffry Handhika yakni “Penggunaan Alat Peraga Sederhana Berbasis

Teknologi Daur Ulang Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Materi Vektor

Dalam Kelas SMKN 1 Wonosari Tahun Pelajaran 2014/2015” dan yang

dilakukan oleh Ayomi Prasetyarini dkk tentang “Pemanfaatan Alat Peraga IPA

Untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa SMP NEGERI 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

3

Bulupesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013” , menunjuKkan adanya

peningkatan prestasi dan minat belajar siswa.

Dengan melihat kenyataan bahwa di SMA Negeri 3 Atambua belum

pernah menggunakan metode alat peraga dalam pembelajaran, tetapi hanya

menggunakan metode ceramah, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan

judul Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga Teleskop Serta Pengaruhnya

Terhadap Pemahaman dan Minat Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3

Atambua.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan pemahaman belajar siswa kelas X SMA Negeri 3

Atambua dalam materi teleskop dengan proses pembuatan dan penggunaan

alat peraga?

2. Apakah ada peningkatan minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 3

Atambua dalam materi teleskop dengan proses pembuatan dan penggunaan

alat peraga?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Peningkatan pemahaman belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Atambua pada

materi teleskop melalui metode pembuatan dan penggunaan alat peraga.

2. Peningkatan minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Atambua pada materi

teleskop melalui metode pembuatan dan penggunaan alat peraga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

4

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi siswa

membantu siswa untuk lebih menyadari bahwa banyak penerapan

fisika dalam kehidupan sehari-hari;

menjadi salah satu variasi dalam membantu proses pembelajaran;

memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran fisika.

2. Bagi guru

dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran untuk

mengaktifkan siswa di kelas;

dapat termotivasi untuk lebih kreatif dalam mengembangkan

pembelajaran fisika di kelas.

3. Bagi sekolah, melalui penelitian ini sekolah mendapatkan alat peraga dari

hasil karya siswa dan dapat termotivasi untuk meningkatkan pembelajaran

yang ditekankan pada kreativitas siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. FILSAFAT KONSTRUKTIVISME

Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat

pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi. Menurut filsafat

konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan (kontruksi) kita sendiri yang

sedang menekuninya (Von Glasersfeld dalam Suparno, 2013: 14). Pengetahuan

itu mengandung suatu proses, bukan fakta yang statis. Dalam artian ini,

pengetahuan itu tidak pernah lepas dari orang yang sedang mengetahui. Ilmu

pengetahuan, terutama sains, adalah ciptaan pikiran manusia dengan semua

gagasan dan konsepnya yang ditemukan secara bebas (Einstein dan Infeld dalam

Suparno, 1997: 1).

Teori pembelajaran kontruktivisme merupakan teori yang menekankan

pentingnya peran pembelajar dalam membangun dan mentransformasikan

pengetahuan. Kontruktivisme menekankan kontribusi pembelajar dalam dalam

memperoleh makna dan pembelajaran melalui aktivitas individual dan sosial.

Dalam pandangan ini, pembelajar mendapatkan makna pengetahuan dengan

melakukan pemilihan dan menata apa yang mereka ketahui, baik secara individual

maupun bersama pembelajar lain (Surya, 2015: 149).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

6

Untuk dapat mengetahui sesuatu, siswa haruslah aktif sendiri

mengkonstruksi. Dengan kata lain, dalam belajar siswa harus aktif mengolah

bahan mencerna, memikirkan, menganalisis, dan yang terpenting merangkumnya

sebagai suatu pengertian yang utuh. Tanpa keaktifan siswa dalam membangun

pengetahuan mereka sendiri, mereka tidak akan mengerti apa-apa (Suparno, 2013:

15).

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan begitu saja

dari guru ke siswa. Pengetahuan yang sudah dipunyai guru tidak dapat begitu saja

dipindahkan atau dituangkan dalam otak siswa. Pengetahuannya hanya dapat

ditawarkan kepada siswa untuk dikontruksi secara aktif oleh siswa itu sendiri.

Banyaknya siswa yang salah menangkap dan mengerti dari apa yang diajarkan

oleh gurunya menunjukkan bahwa pengetahuan itu harus dikontruksikan sendiri

oleh siswa (Suparno, 2013: 15-16).

Oleh karena pengetahuan itu merupakan konstruksi seseorang yang sedang

mengolahnya, maka jelas bahwa pengetahuan itu bukanlah sesuatu yang sudah

jadi dan tidak terubahkan. Pengetahuan merupakan suatu proses menjadi tahu.

Suatu proses yang terus akan berkembang semakin luas, lengkap, dan sempurna.

Pembentukan pengetahuan jelas bukan sekali jadi, tetapi secara bertahap

(Suparno, 2013: 15).

Para kontruktivis menjelaskan bahwa satu-satunya alat/sarana yang

tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu adalah inderanya. Tampak

bahwa pengetahuan lebih menunjuk pada pengalaman seseorang akan dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

7

daripada dunia itu sendiri. Tanpa pengalaman itu, seseorang tidak dapat

membentuk pengetahuan. Pengalaman tidak harus diartikan sebagai pengalaman

fisik, tetapi juga dapat diartikan sebagai pengalaman kognitif dan mental

(Suparno, 1997: 18-19).

Orang yang belajar tidak hanya meniru atau mencerminkan apa yang

diajarkan atau yang ia baca, melainkan menciptakan pengertian. Mengerti itu

merupakan suatu proses pembentukan konsep yang terus-menerus (Bettencourt

dalam Suparno, 1997: 11). Proses pembentukan pengertian ini berjalan terus

menerus dengan setiap kali mengadakan reorganisasi karena adanya suatu

pemahaman yang baru (Piaget dalam Suparno, 2013: 14).

Menurut kaum kontruktivis, belajar merupakan proses aktif. Pelajar

mengkontruksi sendiri pengetahuannya entah dengan teks, dialog, pengalaman

fisisnya, dan lain-lain. Dengan belajar, siswa dapat mengasimilasikan dan

menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang

sudah dipunyai siswa sendiri sehingga dapat dikembangkan. Dalam buku Suparno

(1997: 61), proses tersebut antara lain bercirikan enam hal, sebagai berikut:

1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari

apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Kontruksi arti itu

dipengaruhi oleh pengertian yang yang telah ia punyai.

2. Kontruksi arti itu adalah proses yang terus menerus. Setiap kali

berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadakan

rekonstruksi, baik secara kuat maupun lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

8

3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih suatu

pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru

4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang

dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut.

5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik

dan lingkungannya.

6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si

pelajar: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi

interaksi dengan bahan yang dipelajari.

B. PRAKTIKUM, EKSPERIMEN DAN LABORATORIUM/ALAT

Menurut Edgar Dale dalam buku Inovasi Pembelajaran (2013:60) bahwa

daya ingat peserta didik terkait pada proses pembelajaran yang dilakukan ialah :

1) Peserta didik mungkin mengingat 20% dari apa yang dibaca atau didengar

2) Peserta didik mungkin mengingat 30% dari apa yang dilihat

3) Peserta didik mungkin mengingat 50% dari apa yang didengar dan dilihat

4) Peserta didik mungkin mengingat 70% dari apa yang dikatakan

5) Peserta didik mungkin mengingat 90% dari apa yang dilakukan.

Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan

atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati melalui media

tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkrit siswa

mempelajari bahan pengajaran contohnya melalui pengalaman langsung, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

9

semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh siswa. Sebaliknya, jika hanya

mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan

diperoleh siswa (Wina Sanjaya dalam perencanaan dan desain sistem

pembelajaran 2008:200).

Metode eksperimen merupakan metode yang mengajak siswa untuk

melakukan. Secara umum metode eksperimen adalah metode belajar yang

mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian pengecekan

bahwa teori yang sudah dipelajari itu benar (Suparno, 2013:83). Menurut

Suparno metode eksperimen dibedakan menjadi 2 yakni eksperimen terbimbing

dan eksperimen bebas (2013:84). Yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

yakni metode eksperimen terbimbing.

Eksperimen terbimbing yakni eksperimen yang seluruh jalannya

percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa.

Langkah – langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa

yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan dari awal.

1. Tugas guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

10

Untuk melakukan pembelajaran dengan eksperimen terbimbing, guru

punya peranan yang sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan

guru adalah

Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa.

Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya,

peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data

yang harus dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, dan

apa kesimpulannya.

Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga

saat siswa mencoba semua siap dan lancar.

Pada saat percobaan, guru berkeliling melihat bagaimana siswa

melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada siswa.

Bila ada peralatan yang macet, guru membantu siswa agar alat

dapat jalan dengan baik.

Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan

yang dilakukan.

Bila siswa yang membuat laporan, maka guru harus memeriksanya,

Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan

dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.

2. Tugas siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

11

Dalam percobaan, siswa antara lain akan melakukan tindakan berikut:

Membaca petunjuk percobaan dengan teliti;

Mencari alat yang diperlukan;

Merangkaikan alat-alat yang sesuai dengan skema percobaan;

Mulai mengamati jalannya percobaan;

Mencatat data yang diperlukan;

Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan

dari data yang ada;

Membuat laporan percobaan dan mengumpulkan;

Dapat juga mempresentasikan percobaan di depan kelas.

Roestiyah (1998) mengungkapkan bahwa keunggulan menggunakan

metode eksperimen antara lain:

1) Dengan eksperimen, siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam

menghadapi segala masalah sehingga tidak mudah percaya pada

sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula

kata orang sebelum ia menemukan sendiri kebenarannya.

2) Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat.

3) Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen, di samping

memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis

serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

12

Dengan eksperimen, siswa membuktikan sendiri kebenaran suatu teori

sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul (peristiwa-peristiwa

yang tidak masuk akal)

C. ALAT PERAGA

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai

alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Dalam

proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan

membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efesien.

Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-

mengajar. Keenam fungsi tersebut adalah:

a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan

merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri

sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar.

b. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga

merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.

c. Penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan

pelajaran

d. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata

alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi

proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

13

e. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan

untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa

dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.

f. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain

menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan

lama diingat siswa.

Disamping enam fungsi di atas, penggunaan alat peraga dalam

proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai seperti di bawah ini:

a. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk

berpikir

b. Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa

untuk belajar

c. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan

belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap

d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan

f. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman

belajar yang sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

14

D. PEMAHAMAN

Pemahaman merupakan salah satu aspek dalam ranah (domain) kognitif

dari tujuan kegiatan belajar mengajar. Aspek ini merupakan aspek yang sangat

penting bahkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi aspek yang

paling menonjol atau yang paling ditonjolkan. Bila kita melakukan kegiatan

belajar mengajar yang pertama-tama yang akan dicapai adalah memahami atau

mengerti apa yang kita pelajari.

Pemahaman konsep merupakan dasar dari pemahaman prinsip dan teori,

artinya untuk dapat memahami prinsip dan teori harus dipahami terlebih dahulu

konsep-konsep yang menyusun prinsip dan teori yang bersangkutan (Sumbangan

pikiran terhadap pendidikan matematika dan fisika, 1987: 2233).

Adapun ciri-ciri pemahaman konsep yakni :

a) Mengenal definisi-definisinya;

b) Mengenal contoh-contohnya;

c) Mengenal sifat-sifat esensialnya;

d) Dapat menggunakan konsep untuk mendefinisikan konsep-konsep

lain;

e) Mengenal hubungan antara konsep-konsep yang berdekatan;

f) Dapat mengenal konsep itu dalam berbagai situasi;

g) Dapat menggunakan konsep tersebut untuk menyelesaikan masalah.

Pemahaman juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk

mengerti atau memahami sesuatu untuk diketahui atau diingat, mencakup

kemampuan untuk menangkap makna dari arti bahan yang dipelajari, dinyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

15

dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang

disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain (Sudaryono, 2012:43).

Dengan demikian pemahaman dapat diartikan sebagai mengerti secara

menyeluruh tentang sesuatu yang telah diketahui dan diingat sebelumnya. Dalam

penelitian ini bertujuan mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan dengan menggunakan metode alat peraga.

E. MINAT

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat berarti

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, diartikan pula sebagai gairah

atau keinginan. Dalam bahasa Inggris, minat sering digambarkan dengan kata-kata

“Interest” atau “Passion”. “Interest” berarti suatu perasaan ingin memperhatikan

dan penasaran akan sesuatu hal, sedangkan “Passion” sama maknanya dengan

gairah atau sesuatu perasaan yang kuat atau antusiasme terhadap sesuatu objek.

Menurut Djaali dalam Psikologi Pendidikan minat adalah rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh atau perasaan

ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Minat pada dasarnya

adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar

diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya (Djaali,

2006:121)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan karena

paksaan dari orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa minat yang dimiliki oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

16

seseorang merupakan hasil proses pemikiran, emosi serta pembelajaran sehingga

menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami objek atau mungkin suatu

kegiatan tertentu. Oleh karena itu minat pada masing-masing orang bisa berbeda

meskipun berada dalam lingkungan yang sama.

Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi

tertentu. Contohnya, siswa yang menaruh minat yang besar pada pelajaran fisika

akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa yang lainnya.

Kemudian, karena pemusatan yang intensif terhadap pelajaran itulah yang

memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi

yang diinginkan. Guru dalam kaitan ini, berusaha membangkitkan siswa untuk

membangkitkan minat siswa dalam bidang studinya (Muhibbin Syah, 2002: 136).

F. TELESKOP

Gambar 1. Contoh teleskop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

17

Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang

sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Fungsinya adalah membawa

bayangan benda lebih dekat, dengan kata lain, untuk memperbesar sudut yang

dibentuk oleh bayangannya sehingga benda tampak lebih besar (lihat gambar 2).

Teleskop sederhana dapat dirangkai menggunakan dua buah lensa, yakni lensa

objektif dan lensa okuler. Dalam percobaan ini digunakan lensa cembung sebagai

lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler.

Gambar 2. Proses pembentukan Bayangan Pada Teleskop

Diagram sinar teleskop ditunjukkan pada Gambar 1 di atas. Sinar-sinar

sejajar yang datang ke lensa objektif membentuk bayangan X, tepat di titik fokus

objektif. Bayangan X merupakan benda maya bagi lensa okuler. Akhirnya, sinar-

sinar sejajar keluar dari lensa okuler menuju ke mata menghasilkan bayangan

tegak di titik tak berhingga. Akibatnya, mata tidak cepat lelah.

Panjang teleskop atau jarak lensa objektif dan lensa okuler, d adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

18

d = f (Ob) – f (Ok)

ket :

d = panjang teropong (meter)

fob = panjang fokus lensa objektif (meter)

fok = panjang fokus lensa okuler (meter)

Dan perbesarannya adalah

M =

Dengan M = perbesaran (kali)

Dalam kehidupan sehari-hari teleskop digunakan oleh para peneliti untuk

melihat benda-benda langit yang sangat jauh dan bahkan ada teleskop yang

letaknya di luar angkasa dan dikendalikan oleh stasiun luar angkasa di bumi,

Teleskop ini bernama teleskop luar angkasa Hubble. Cara kerjanya dengan

mengirimkan gambar hasil tangkapan lensa teleskop ini. Teleskop hubble

digunakan untuk memotret gambar kejadian di luar angkasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dikatakan

kuantitatif karena data yang diperoleh dalam mengukur pemahaman belajar siswa

dalam bentuk skor yang dianalisa secara statistik. Sedangkan penelitian ini

dikatakan kualitatif karena peneliti menjelaskan gambaran minat belajar siswa

selama penelitian secara deskriptif, dan data yang diperoleh dianalisa secara

kualitatif. Penelitian kualitatif ini bermanfaat untuk memperkuat data kuantitatif

mengenai pemahaman belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan treatmen metode eksperimen terbimbing.

Desain penelitian ini menggunakan dua kelas yakni satu kelas eksperimen dan

satu kelas kontrol. Pada kelas kelas eksperimen metode yang digunakan adalah

pembuatan dan penggunaan alat peraga. Sedangkan pada kelas kontrol metode

yang digunakan adalah metode ceramah aktif. Kelas kontrol ini ini sangat penting

untuk melihat apakah treatmen yang dilakukan berhasil lebih baik atau tidak.

Kedua kelas tersebut akan diberi pre-test dan post-test. Pre-test digunakan

untuk mengukur pemahaman belajar siswa sebelum diberikan treatmen. Pre-test

juga digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki pemahaman

konsep yang sama atau berbeda. Sedangkan post-test digunakan untuk mengukur

pemahaman belajar siswa setelah diberikan treatmen. Desain penelitian yang

digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

20

Tabel 3.1 Pre-test and Post-test Control Groupdan experiment group

Treatment Group O1 X1 O1I

Control Group O2 X2 O2I

Keterangan:

O1 : Pre-test kelas treatmen (Kelas X 4)

X1 : Pembelajaran dengan metode eksperimen (KelasX 4)

O1I : Post-test kelas treatmen (Kelas X 4)

O2 : Pre-test kelas kontrol (Kelas X 2)

X2 : Pembelajaran dengan metode ceramah (Kelas X 2)

O2I : Post-test kelas kontrol (Kelas X 2)

B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Maret dan 18 maret 2017 dan

dilaksanakan di SMA Negeri 3 Atambua.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian diambil dari SMA Negeri 3 Atambua pada semester

genap tahun ajaran 2016/2017. Dalam penelitian akan digunakan 1 kelompok

eksperimen dan 1 kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

21

dan siswi kelas X 4 dan kelompok kontrol menggunakan siswa dan siswi kelas X

2.

D. TREATMEN

Treatmen adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek atau sampel

yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno,

2014: 49). Treatmen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen terbimbing. Pada kelas X 2 diberikan metode pembelajaran dengan

eksperimen yakni pembuatan dan penggunaan alat peraga. Sedangkan pada kelas

X 4 sebagai kelas kontrol diberikan metode pembelajaran dengan ceramah.

1. Kelas Eksperimen

Treatmen yang digunakan pada kelas ekperimen adalah eksperimen

terbimbing. Secara singkat desain pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a) Peneliti memberikan pretest dan angket minat kepada siswa.

b) Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

c) Peneliti menjelaskan materi teleskop.

d) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok.

e) Siswa dipandu dengan langkah pembuatan alat dan didampingi guru untuk

membuat alat. Langkah pembuatan alat dilampirkan.

f) Siswa menggunakan alat dengan memberi kebebasan menggunakan alat

diluar sekolah yang membuktikan keberhasilan alat.

g) Siswa mengumpulkan alat yang telah dibuat.

h) Peneliti mengevaluasi jalannya proses pembuatan alat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

22

i) Peneliti memberikan posttest dan angket kepada siswa.

2. Kelas Kontrol

Treatmen yang akan digunakan pada kelas kontrol adalah model

pembelajaran ceramah siswa aktif. Secara singkat desain pembelajarannya

adalah sebagai berikut.

a. Peneliti memberikan pretest dan angket minat kepada siswa.

b. Peneliti memberikan apersepsi berupa pertanyaan kepada siswa

tentang teleskop.

c. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan.

d. Peneliti menjelaskan materi tentang teleskop.

e. Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan.

f. Siswa disuruh mengerjakan soal di depan kelas.

g. Guru mengevaluasi soal yang dikerjakan siswa.

h. Guru memberikan tugas rumah.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan panduan langkah-

langkah yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. RPP disusun

dalam pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan data penelitian.

Materi RPP mengenai teleskop yang dibuat sesuai kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP). RPP untuk kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 4

sedangkan RPP untuk kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

23

E. INSTRUMEN PENGAMBILAN DATA

Instrumen ialah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian. Bentuknya dapat berupa tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi,

dan observasi (Suparno, 2014:53). Untuk penelitian ini instrumen yang digunakan

yakni tes, quisioner, dan observasi. Tes dalam penelitian ini berupa pretest dan

posttest (tes awal dan tes akhir) untuk mengukur pemahaman belajar siswa.

Sedangkan pemberian quisioner dan observasi untuk melihat minat belajar siswa.

1. Pretest (Tes awal)

Pretest (tes awal) diberikan pada siswa pertama kali sebelum

`menggunakan metode pembelajaran eksperimen dan metode

pembelajaran ceramah siswa aktif. Aspek yang diukur adalah pemahaman.

2. Posttest (Tes Akhir)

Posttest (tes akhir) diberikan pada siswa yang menggunakan

metode pembelajaran eksperimen maupun yang menggunakan metode

pembelajaran ceramah siswa aktif. Posttest diberikan setelah masing-

masing treatmen diberikan. Aspek yang diukur disini merupakan

pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

24

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penyusunan Soal Pretest dan Posttest

Alokasi waktu : 30 menit

Jumlah soal : 5 soal

Bentuk soal : Esay

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor

Soal

skor

3.menerapkan

prinsip kerja

alat-alat optik

3.1 Menganalisis alat-

alat optik secara

kualitatif dan

kuantitatif

Pengertian

teleskop

Siswa dapat

menjelaskan

apa itu

teleskop

dengan benar

Jelaskan apa itu teleskop. 1 0-10

Diagram

pembentukan

bayangan pada

teleskop

Siswa dapat

menggambar

diagram

pembentukan

bayangan pada

Gambarlah proses

pembentukan bayangan

pada teleskop

2 0-25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

25

teleskop

Besaran-

besaran fisika

dalam teleskop

Siswa dapat

mengerjakan

soal-soal

matematis

mengenai

persamaan

pada materi

teleskop

Sebuah teropong bintang

mempunyai lensa objektif

dan lensa okuler dengan

fokus masing-masing 240

cm dan 8 cm. Tentukan

panjang teropong dan

perbesaran bayangan.

Seorang merancang teleskop

dengan panjang 51 cm dan

perbesaran 50 kali.

Tentukan panjang fokus

lensa objektif dan lensa

okuler

3

4

0-25

0-30

3.2 menerapkan alat-

alat optik dalam

Penerapan

dalam

Siswa dapat

menyebutkan

Sebutkan penerapan

teleskop dalam kehidupan

5 0-10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

26

kehidupan sehari-hari kehidupan

sehari-hari

penerapannya

dalam

kehidupan

sehari-hari

sehari-hari

(soal dan kunci jawaban dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

27

3. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2014: 59).

Dari dasar teori pada bab II dapat disimpulkan kisi-kisi dari angket

minat yakni : rasa senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan

keterlibatan siswa. Pada tabel 3.3 ditulis kisi-kisi pembuatan angket

minat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

28

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat

Indikator

Minat

Pernyataan

Senang 1. Saya merasa senang belajar fisika dengan

metode yang diberikan guru

2. Saya tidak mengeluh ketika diberi tugas dari

guru

Ketertarikan 3. Saya menyimak dengan baik ketika guru

menjelaskan materi fisika

4. Saya mengerjakan soal fisika yang diberikan

5. Saya membaca buku penunjang agar saya

lebih memahami materi fisika

Perhatian 6. Saya bertanya di dalam kelas

7. Saya menjawab pertanyaan yang diberikan

guru dengan senang

8. Saya memperhatikan penjelasan guru di

dalam kelas

Keterlibatan 9. Saya mengikuti proses pembelajaran fisika di

dalam kelas

10. Saya terlibat dalam diskusi kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

29

4. Observasi

Observasi merupakan instrumen tambahan. Pada penelitian ini,

salah satu cara mengetahui minat siswa juga dilakukan dengan cara

observasi. Observasi dilakukan selama peneliti memberikan

pembelajaran dengan metode eksperimen maupun pada metode

ceramah siswa aktif. Peneliti juga menyediakan seorang observer untuk

turut melihat siswa selama pembelajaran.

F. VALIDITAS

Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu test sungguh

mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (Suparno,

2007: 67). Jadi, sesuatu tes dikatakan valid bila sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam mengukur valid tidaknya instrument yang digunakan dalam

penelitian terdapat berbagai macam validitas. Dalam penelitian ini digunakan

validitas isi untuk mengukur apakah isi dari instrumen yang akan digunakan

sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2007: 68).

Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pretest, posttest, dan angket

dimana apa yang akan diukur telah sesuai dengan indikator. Untuk validitas dapat

dilihat pada lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

30

G. METODE ANALISIS DATA

1. Analisis secara Kualitatif (Angket)

Angket yang diberikan kepada siswa adalah model angket langsung

tertutup untuk mengetahui minat belajar siswa. Digunakan skala Likert

alternatif jawaban yang disusun secara bertingkat untuk menganalisis data

berupa 10 pernyataan angket tertutup yang didapat dari angket penelusuran

minat siswa terhadap metode pembelajaran.

Menurut Indriantoro dan Supomo (dalam Novela, 2013: 60) Skala Likert

merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau tidak

setuju terhadap subyek atau obyek. Pengukurannya dinyatakan dalam bentuk

skor dimana setiap pernyataan diberi empat kriteria pilihan jawaban, dan

masing-masing pilihan jawaban diberikan skor antara 1 s.d 4. Skor masing-

masing kriteria jawaban untuk pernyataan positif (+), dan pernyataan negatif

(-) yang diajukan pada angket, terdapat pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Penetapan Skor untuk Tiap Pertanyaan Angket

Kriteria Jawaban Skor Pernyataan

Positif (+)

Skor Pernytaan

Negatif (-)

Selalu 4 1

Sering 3 2

Jarang 2 3

Tidak pernah 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

31

Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup yang terdiri dari 10 nomor

pernyataan positif (+). Maka, aturan skor yang dipakai adalah pada kolom

pernyataan positif (+).

Angket akan dianalisis tiap nomor pernyataan pada tiap rombel.

Tiap nomor pernyataan pada angket yang telah diisi oleh siswa diskoring

sesuai kriteria pada tabel 3.4. Setelah dilakukan penyekoran pada seluruh

angket, masing-masing nomor pernyataannya pada setiap rombel

dijumlahkan. Jumlah skor masing-masing nomor pernyataan diurutkan

berdasarkan jumlah skor dari yang tertinggi ke terendah. Lewat urutan

pernyataan ini dapat diketahui pernyataan manakah yang lebih dominan,

dan yang kurang dominan. Pernyataan ini mewakili gambaran minat

belajar siswa saat treatmen dilakukan.

2. Analisis secara Kuantitatif (Pretest dan Posttest)

Data yang diperoleh dari tes tertulis (pretest dan posttest) akan

dianalisis secara kuantitatif. Penskoran terhadap pemahaman belajar siswa

dalam mengerjakan soal pretest dan posttest dilakukan dengan membuat

skala skor. Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi

jumlah skor maksimal dikali seratus. Secara matematis, dapat dituliskan :

Skor hasil belajar siswa =

Soal pretest dan posttest akan diberikan skor untuk jawaban siswa atas

pertanyaan yang diajukan. Penskoran pretest dan posttest didasarkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

32

panduan penskoran. Untuk melihat apakah hail pretest dan posttest benar

memiliki perbedaan dengan uji T-independent. Untuk mengukur apakah

Ada peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains dilihat dari

peningkatan hasil pre-test dibandingkan dengan post-test diuji T-

dependent nilai signifikan dengan Perhitungan uji T-

menggunakan bantuan SSPS. Data akan dianalisa melalui beberapa tahap

dibawah ini:

a. Uji T-Independent untuk pretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen (Kelas XA dan XB). Analisia ini untuk melihat

pemahaman awal kedua kelas tersebut sama atau berbeda.

b. Uji T dependent untuk membandingkan pretest dan posttest untuk

kontrol kelas kontrol (XA), apakah ada peningkatan.

c. Uji T dependent untuk membandingkan pretest dan posttest untuk

kelas eksperimen (XB), apakah ada peningkatan.

d. Uji T independent untuk membandingkan posttest untuk kelas

kontrol dan kelas eksperimen (XA dan XB), apakah sama atau

berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

33

BAB IV

DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PENELITIAN

1. Sebelum Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 16 Maret 2017 dan

Jumat tanggal 18 Maret 2017 di SMA NEGERI 1 ATAMBUA, Nusa

Tenggara Timur. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti

melakukan persiapan awal yakni membuat proposal penelitian, dan

menyelesaikan surat izin ke dinas pendidikan kota Atambua.

Surat diberikan pada tanggal 13 Maret 2017, dan baru mendapat surat

rekomendasi ke sekolah pada tanggal 15 Maret 2016. Setelah memperoleh

surat rekomendasi dari dinas pada hari yang sama, peneliti langsung

bertemu dengan kepala sekolah SMA NEGERI 3 Atambua. Setelah

mendapat izin dari kepala sekolah peneliti berkoordinasi dengan guru mata

pelajaran fisika yang juga merupakan pengurus bagian kurikulum di SMA

Negeri 3 Atambua untuk menentukan jadwal penelitian.

Peneliti juga berkenalan singkat dengan guru-guru di sekolah tempat

penelitian. Setelah berdiskusi dengan guru mata pelajaran fisika dan guru-

guru, peneliti mendapat jadwal pada hari Kamis tanggal 16 Maret 2017

dan hari Sabtu tanggal 18 Maret 2017.

Guru mata pelajaran mengajak peneliti ke kelas yang akan digunakan

peneliti sebagai sampel untuk berkenalan singkat. Yakni memperkenalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

34

nama dan tujuan kedatangan peneliti. Untuk kelas eksperimen peneliti juga

menyampaikan apa saja yang akan dibawa saat penelitian (dapat dilihat

pada lampiran LKS siswa.)

2. Selama Penelitian

a. Kelas Kontrol

Pertemuan pertama pada tanggal 16 Maret 2017 pukul 07.00-

09.00 untuk kelas kontrol yakni kelas X 2 dengan jumlah 28 orang.

Untuk kelas kontrol ini peneliti menggunakan metode pembelajaran

ceramah siswa aktif. Sebelum melakukan penelitian, peneliti juga

melakukan beberapa persiapan awal yakni membaca kembali RPP

yang telah dibuat sebelumnya dan mendalami lagi materi yang akan

diajar.

Pertemuan dimulai tepat pukul 07.00 waktu setempat. Dimulai

dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu siswi. Setelah

berdoa peneliti mengecek kehadiran siswa serta menyampaikan

maksud kedatangan secara rinci. Selain itu juga memberitahukan

kepada siswa apa saja yang akan kami lakukan nantinya. Setelah

peneliti menyampaikan hal tersebut, peneliti memberi kesempatan

kepada siswa untuk memperkenalkan diri. Setelah selesai perkenalan

singkat peneliti membagikan angket dan soal pretest. Sebelum

mengerjakan angket dan soal peneliti terlebih dahulu memberikan

penjelasan awal mengenai angket dan soal tersebut. Setelah semua

siswa paham baru peneliti mempersilakan siswa mulai mengerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

35

Waktu pengerjaan 25 menit. Siswa sangat serius dalam mengerjakan

angket dan soal pretest. Namun beberapa siswa terlihat berdiskusi saat

mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan, peneliti dibantu

observer mengumpulkan pekerjaan siswa.

Kemudian peneliti melanjutkan dengan memberikan materi

pembelajaran. Materi diawali dengan memberikan motivasi awal

yakni berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tentang materi

yang akan diberikan yakni teleskop. Disini peneliti menanyakan

pengetahuan awal para siswa seputar teleskop. Beberapa siswa

mencoba menjawab namun kurang sempurna.

Setelah motivasi awal, dilanjutkan pada kegiatan inti. Kegiatan

inti diawali dengan menyampaikan topik serta tujuan pembelajaran.

setelah itu peneliti menyampaikan materi yakni tentang apa itu

teleskop, proses pembentukan bayangan pada teleskop, serta besaran-

besaran dan persamaan fisika pada teleskop. Selama peneliti

menyampaikan materi siswa terlihat sangat memperhatikan peneliti

menjelaskan materi. Namun beberapa siswa yang menempati kursi

paling belakang di kelas sesekali terlihat mengobrol dengan teman

sebangku. Setelah penyampaian materi selesai dilanjutkan dengan

latihan soal untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka

tentang materi yang sudah diajarkan. Di sini peneliti juga mengizinkan

siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku dalam mengerjakan

latihan soal. Setelah selesai mengerjakan siswa diberikan kesempatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

36

untuk mengerjakan di depan kelas dan mengevaluasi bersama. Disini

salah satu siswi mengerjakannya di depan kelas dan jawabannya

benar.

Peneliti menutup kegiatan ini dengan merangkum secara

singkat inti dari materi yang telah dipelajari. Karena hanya satu kali

pertemuan peneliti tidak memberikan tugas rumah kepada siswa.

setelah semuanya selesai, pertemuan ditutup dengan mengerjakan

angket dan soal posttest.

b. Kelas eksperimen

Kelas eksperimen untuk penelitian ini yakni kelas X4 SMA

Negeri 3 Atambua dengan jumlah siswa 28 orang. Pertemuan untuk

penelitian pada kelas eksperimen terjadi sekali, yakni pada tanggal 16

Maret 2017 pada pukul 10.00-13.45 waktu setempat. Peneliti masuk

ke kelas tepat pukul 10.00.

Pertemuan diawali dengan doa yang dipimpin oleh salah satu

murid. Setelah selesai berdoa peneliti memperkenalkan diri,

menjelaskan sedikit tentang maksud kedatangan peneliti ke sekolah

serta mengecek kehadiran siswa. Setelah itu baru peneliti menjelaskan

kepada siswa kegiatan apa yang akan dilakukan pada hari ini. Setelah

semua siswa paham peneliti melanjutkan dengan membagikan angket

dan soal pretest kepada siswa untuk dikerjakan. Siswa

mengerjakannya selama 30 menit. Semua siswa mengerjakan dengan

tenang dan serius namun beberapa dari mereka berdiskusi saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

37

mengerjakan karena posisi duduk mereka yang sangat dekat. Posisi

duduk mereka yang sangat dekat ini diakibatkan kerusakan pada

ruangan kelas yakni ambruknya lantai di tengah kelas tersebut.

Sehingga, siswa hanya menggunakan sebagian kelas saja. Setelah

aiswa selesai mengerjakan peneliti dibantu teman observasi

mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.

Setelah selesai mengambil data pretest, peneliti melanjutkan

dengan kegiatan pembelajaran dengan materi teleskop. Kegiatan

pembelajaran diawali dengan apersepsi dan motivasi yang diberikan

oleh peneliti. Yakni menanyakan pengetahuan awal para siswa

mengenai teleskop. Sejauh mana pengetahuan mereka tentang

teleskop itu sendiri. Beberapa dari siswa mencoba menjawab. Rata-

rata jawaban siswa sudah benar namun belum sempurna menjelaskan

apa itu teleskop.

Setelah mengumpulkan jawaban dari beberapa siswa, peneliti

mulai menjelaskan apa itu teleskop secara lebih lengkap. sebelum

menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari tersebut, peneliti

terlebih dahulu menjelaskan secara singkat topik dan tujuan

pembelajaran hari itu. Pembelajaran ini dimulai dengan pengertian,

bagaimana sehingga kita bisa melihat benda yang jauh menjadi dekat

dengan menggunakan teleskop, apa saja besaran fisika serta

persamaan fisika yang terdapat pada teleskop dan apa saja kegunaan

dari teleskop tersebut. Peneliti mengawali pembelajaran dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

38

menunjukan alat peraga teleskop yang telah dibuat sebelumnya oleh

peneliti. Peneliti menjelaskan bagian-bagian penting dari teleskop

tersebut dengan cara membongkar teleskop tersebut sehingga siswa

lebih melihat jelas lensa yang digunakan serta perhitungan jarak

teleskop yang nantinya akan dibuat oleh para siswa. Karena

menggunakan lensa cembung dan lensa cekung peneliti juga

menjelaskan perbedaan dari lensa cekung dan lensa cembung. Yakni

bentuk dan fungsinya. Untuk lebih memperjelas peneliti mengizinkan

siswa secara bergantian melihat dan menggunakan langsung lensa

cekung maupun lensa cembung. Selama peneliti menjelaskan materi

siswa terlihat mendengarkan dan memperhatikan apa yang

disampaikan oleh peneliti. Namun selama pembelajaran, kurang

interaksi yang terjadi di kelas antara peneliti dan siswa. Setelah selesai

peneliti menjelaskan materi, siswa diberi latihan soal yang

berhubungan dengan materi yang sudah diajarkan. Siswa mengerjakan

soal dan beberapa berdiskusi bersama teman.

Setelah selesai mengerjakan siswa diberi kesempatan untuk

mengerjakan di depan kelas. Namun tidak ada siswa yang

mengerjakan di depan. Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran

akhirnya peneliti membahas bersama latihan soal didepan kelas.

Namun peneliti tetap melibatkan siswa dalam mengerjakan latihan

soal tersebut, dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan selama

proses mengerjakan. Seperti apa saja diketahui dan yang ditanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

39

dalam soal, serta rumus yang digunakan untuk menghitung. Dari

pertanyaan beberapa siswa menjawab dengan benar.

Setelah selesai mengerjakan contoh soal kegiatan penelitian

dilanjutkan dengan pembuatan alat peraga teleskop. Sebelum siswa

mulai bekerja, terlebih dahulu peneliti membagi siswa menjadi lima

kelompok dengan memperhatikan gender karena proses

pembuatannya membutuhkan kekuatan fisik. Setelah dibagi dalam

kelompok peneliti membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada

setiap kelompok.

Sebelum memulai mengerjakan, peneliti terlebih dahulu

menjelaskan tentang LKS yang dibagikan kepada siswa dengan alat

peraga teleskop yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Namun dalam

proses pembuatannya peneliti memberikan kebebasan kepada setiap

kelompok untuk berkreasi sendiri dalam membuatnya. Selama proses

mengerjakannya siswa sangat berantusias untuk mengerjakannya.

Interaksi peneliti dengan siswa selama mengerjakannya juga baik.

Siswa selalu menanyakan kesulitan dalam proses pembuatan. Peneliti

juga berkeliling melihat kinerja kelompok dan menanyakan kesulitan

yang dihadapi serta memberikan solusi terhadap masalah tersebut.

Semua kelompok sangat antusias dalam mengerjakannya. Namun

karena keterbatasan jumlah alat yakni gergaji besi untuk memotong

pipa paralon maka beberapa kelompok harus terpaksa mengantri untuk

menggunakannya. Gergaji yang disediakan hanya satu yakni yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

40

dibawa oleh peneliti. Sebelumnya peneliti sudah memberitahukan

kepada siswa untuk membawa, namun pada saat penelitian semua

siswa tidak membawa sehingga terpaksa hanya menggunakan alat

yang dibawa oleh peneliti. Selain itu juga kehabisan perekat karena

banyaknya pemakaian dari siswa. Akhirnya peneliti meminta bantuan

dua siswa untuk membelinya di toko terdekat. Meski demikian siswa

terlihat sangat bersemangat dan antusias dalam mengerjakannya.

Setelah semua kelompok selesai membuatnya, peneliti dibantu

observer mendokumentasikan hasil yang telah dikerjakan oleh siswa.

Penelitian dilanjutkan dengan pengambilan data terakhir yakni angket

dan soal posttest. Saat siswa mengerjakan angket dan soal, waktu

menunjukan pukul 13.30, dimana merupakan waktu pulang sekolah.

Sehingga, terlihat siswa mengerjakannya dengan terburu-buru dan

jawaban kurang maksimal. Setelah semua mengumpulkan

pekerjaannya peneliti menutup pertemuan dengan mengevaluasi

sedikit proses yang sudah dikerjakan oleh siswa dan juga memberikan

apresiasi serta ucapan terimakasih kepada semua siswa yang telah

melancarkan penelitian

c. Wawancara

Karena saat penelitian berlangsung peneliti tidak sempat

mewawancarai siswa, peneliti diberi kesempatan untuk mewawancarai

siswa pada hari Sabtu 18 Maret 2017. Pada saat itu di sekolah sedang

ada kerja bakti bersama persiapan untuk ujian kelas XII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

41

Wawancaranya terjadi di luar kelas dan pada saat siswa sedang

beraktivitas melakukan pembersihan lingkungan sekolah.

Karena siswa berkelompok saat kerja bakti maka peneliti

menanyakan secara umum dan siapa saja boleh menjawab. Untuk

melakukan wawancara itu sendiri peneliti juga ikut bergabung dalam

kelompok kerja siswa. Ada dua kelompok yang diwawancara pada

saat itu. Yakni satu kelompok dari kelas kontrol dan satu kelompok

lagi dari kelas eksperimen. Selain bertanya kepada siswa, siswa juga

mengajukan beberapa pertanyaan pada peneliti, Sehingga terjadi

sharing pengalaman juga saat wawancara.

B. DATA DAN ANALISIS

1. Pemahaman belajar

a. Analisis data pretest dan posttest peserta didik kelas kontrol

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel pada penelitian

ini adalah 28 orang. Dibawah ini disajikan hasil dari pretest dan

posttest peserta didik.

Tabel 4.1. Data Nilai pretest dan posttest peserta didik.

No

Skor

pretest posttest

01 5 34

02 7 35

03 27 40

04 6 46

05 2 12

06 4 49

07 9 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

42

08 11 42

09 5 14

10 14 44

11 7 12

12 4 31

13 9 11

14 14 44

15 5 37

16 7 18

17 5 12

18 10 40

19 11 39

20 2 40

21 18 31

22 3 39

23 7 6

24 1 25,5

25 1 23

26 11 25

27 10 24

28 17 31

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas

kontrol peneliti melakukan uji test-t menggunakan analisis paired

sample test pada pretest dan posttest peserta didik.

Tabel 4.2 Hasil Uji Test-T Dan Post-Test Kelas Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 8.2857 28 5.83639 1.10297

Posttest 30.3036 28 12.67934 2.39617

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

43

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-tailed)

95% Confidence

Interval of the

Difference

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

Pair

1

pretest -

posttest

-22.01786 12.51701 2.36549 -26.87145 -17.16427 -9.308 27 .000

Dari hasil analisis menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa

t = -9,308 dengan level signifikan Oleh karena p =

0,000 maka hasilnya signifikan, yang menunjukkan pretest

dan posttest terdapat perbedaan.

Hasil analisis dengan SPSS menunjukkan bahwa mean

pretest = 8,9 dan mean posttest = 30,30. Karena mean pretest

lebih besar daripada mean posttest maka ada peningkatan

pemahaman setelah diberikan treatment yakni pembelajaran

dengan metode ceramah.

b. Analisis data pretest dan posttest peserta didik kelas eksperimen

Jumlah peserta didik untuk kelas eksperimen sebanyak 28

orang. Dibawah ini disajikan hasil dari pretest dan posttest peserta

didik untuk kelas eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

44

Tabel 4.3 Data Nilai pretest dan posttest peserta didik kelas

eksperimen

Nomor

Skor

pretest posttest

01 10 15

02 8 34,5

03 2 10

04 7 10

05 9 12

06 8 28,5

07 8 12

08 9 11

09 15 34,5

10 19 11

11 9 11

12 11 35,5

13 7 12

14 10 11

15 7 28,5

16 1 12

17 8 15

18 8 11

19 6 15

20 5 10

21 15 18

22 6 11

23 8 25

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas

ekperimen peneliti melakukan uji test-t menggunakan analisis

paired sample test pada pretest dan posttest peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

45

Tabel 4.4 Hasil Uji Test-T Dan Post-Test Kelas eksperimen

Dari Dari hasil analisis menggunakan SPSS dapat dilihat

bahwa t = -4,687 dengan level signifikan Oleh karena p

= 0,000 maka hasilnya signifikan yang menunjukan

pretest dan posttest terdapat perbedaan.

Mean pretest = 8,52 dan mean posttest = 17,10 Karena

mean pretest lebih besar daripada mean posttest maka ada

peningkatan pemahaman setelah diberikan treatment yakni

pembelajaran dengan metode eksperimen.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest 8.5217 23 3.91813 .81699

posttest 17.1087 23 8.94168 1.86447

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-tailed)

95% Confidence Interval

of the Difference

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean Lower Upper

Pair

1

pretest -

posttest

-8.58696 8.78616 1.83204 -12.38638 -4.78754 -4.687 22 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

46

c. Analisis Pretest Kelas Kontrol Dan Pretest Kelas Eksperimen

Untuk mengetahui hasil belajar awal peserta didik, peneliti

membandingkan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Berikut disajikan data pretest masing-masing kelas yakni kelas

kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 4.5 Data Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.

Nomor

(kelas eksperimen) pretest

Nomor

(kelas kontrol) pretest

01 10 01 5

02 8 02 7

03 2 03 27

04 7 04 6

05 9 05 2

06 8 06 4

07 8 07 9

08 9 08 11

09 15 09 5

10 19 10 14

11 9 11 7

12 11 12 4

13 7 13 9

14 10 14 14

15 7 15 5

16 1 16 7

17 8 17 5

18 8 18 10

19 6 19 11

20 5 20 2

21 15 21 18

22 6 22 3

23 8 23 7

24 1

25 1

26 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

47

27 10

28 17

Hasil tes uji-t untuk dua kelompok indenpenden menggunakan

SPSS sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji Test-T pretest untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Group Statistics

Kelomp

ok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretest 1.00 23 8.5217 3.91813 .81699

2.00 28 8.2857 5.83639 1.10297

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Prete

st

Equal variances

assumed

3.457 .069 .166 49 .869 .23602 1.42557 -2.62878 3.10083

Equal variances

not assumed

.172 47.286 .864 .23602 1.37260 -2.52484 2.99689

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

48

Dari hasil analisis menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa

t = 0,16 dengan level signifikan Oleh karena p = 0,86

dimana p maka hasilnya tidak signifikan. Berarti hasil

belajar awal kelas kontrol dan eksperimen sama.

d. Analisis Posttest Kelas Kontrol Dan Posttest Kelas Eksperimen

Untuk mengetahui hasil belajar akhir peserta didik, peneliti

membandingkan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Berikut disajikan data posttest masing-masing kelas yakni kelas

kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 4.7 Data Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.

Nomor

(kelas eksperimen) posttest

Nomor

(kelas kontrol) pretest

01 15 01 34

02 34,5 02 35

03 10 03 40

04 10 04 46

05 12 05 12

06 28,5 06 49

07 12 07 44

08 11 08 42

09 34,5 09 14

10 11 10 44

11 11 11 12

12 35,5 12 31

13 12 13 11

14 11 14 44

15 28,5 15 37

16 12 16 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

49

17 15 17 12

18 11 18 40

19 15 19 39

20 10 20 40

21 18 21 31

22 11 22 39

23 25 23 6

24 25,5

25 23

26 25

27 24

28 31

Hasil tes uji-t untuk dua kelompok indenpendent menggunakan

SPSS sebagai berikut :

Tabel 4.8 Hasil Uji Test-T Posttest Untuk Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelomp

ok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Posttest 1.00 23 17.1087 8.94168 1.86447

2.00 28 30.3036 12.67934 2.39617

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

50

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Postt

est

Equal variances

assumed

4.484 .039 -4.203 49 .000 -13.19488 3.13976 -19.50446 -6.88529

Equal variances

not assumed

-4.346 47.998 .000 -13.19488 3.03609 -19.29936 -7.09039

Dari hasil analisis menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa t = -

4,203 dengan level signifikan Oleh karena p = 0,000

dimana p maka hasilnya signifikan. Berarti hasil belajar akhir

kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan.

mean posttest kelas kontrol = 30,30 dan mean posttest kelas

ekperimen = 17,10. Karena mean posttest kelas ceramah lebih

besar dari mean posttest kelas eksperimen maka dapat dikatakan

menggunakan metode ceramah lebih baik dari pada menggunakan

metode eksperimen pada penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

51

2. Minat Belajar

Peneliti mengambil data minat belajar untuk dua kelas yakni untuk

kelas kontrol dan kelas ekperimen. Untuk mengetahui minat belajar

peserta didik, peneliti menggunakan angket minat belajar.

a. Analisis data angket pretest dan posttest peserta didik kelas

kontrol

Di bawah ini disajikan data minat angket pretest dan posttest

peserta didik kelas kontrol

Tabel 4.9 Data Angket Minat Pretest Dan Posttest Kelas

Kontrol

Nomor pretest posttest

01 33 32

02 32 33

03 36 34

04 32 31

05 21 22

06 34 29

07 37 29

08 32 37

09 36 26

10 28 33

11 34 32

12 35 35

13 28 35

14 32 30

15 37 34

16 38 38

17 36 33

18 27 29

19 29 30

20 31 37

21 37 36

22 35 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

52

23 29 31

24 35 30

25 27 24

26 35 34

27 33 22

28 37 34

Untuk mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik kelas

kontrol peneliti melakukan uji test-t menggunakan analisis paired

sample test pada pretest dan posttest peserta didik.

Tabel 4.10 Uji Test-T Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 preangket 32.7143 28 4.02637 .76091

postangket 31.5357 28 4.19419 .79263

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 preangket -

postangket

1.17857 4.29516 .81171 -.48692 2.84406 1.452 27 .158

Dari hasil analisis menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa

t = 1,45 dengan level signifikan Oleh karena p = 0,15

maka hasil tidak signifikan yang menunjukan pretest dan posttest

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

53

b. Analisis data angket pretest dan posttest peserta didik kelas

eksperimen

Dibawah ini disajikan data minat angket pretest dan

posttest peserta didik kelas kontrol

Tabel 4.11 Data Angket Minat Pretest Dan Posttest Kelas

Eksperimen

Nomor

Skor

pretest Posttest

01 35 36

02 31 39

03 29 27

04 29 37

05 34 35

06 31 36

07 29 31

08 30 34

09 32 34

10 34 36

11 34 38

12 35 39

13 35 40

14 37 40

15 36 35

16 28 33

17 34 39

18 32 35

19 37 36

20 25 35

21 35 36

22 30 35

23 34 36

24 33 34

25 31 31

26 36 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

54

27 33 37

28 30 36

Untuk mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik

kelas eksperimen peneliti melakukan uji test-t menggunakan

analisis paired sample test pada pretest dan posttest peserta didik.

Tabel 4.12 Uji Test-T Angket Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 eksperimenpreang 32.4643 28 2.98741 .56457

eksperimenposang 35.6786 28 2.90662 .54930

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

eksperimenpre -

eksperimenpos

-

3.2142

9

2.83310 .53541 -4.31285 -2.11572 -6.003 27 .000

Dari hasil analisis menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa t = -

6,003 dengan level signifikan Oleh karena p = 0,000

dimana p maka hasilnya signifikan yang berarti ada

perbedaan pada pretest dan posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

55

Hasil analisis SPSS menunjukkan mean prettest = 32,4643

dan mean posttest = 35,6786. Karena mean posttest lebih besar

dari mean prettest kelas maka dapat dikatakan ada peningkatan

minat belajar siswa setelah diberi treatmen.

c. Analisis angket minat Pretest Kelas Kontrol Dan Pretest Kelas

Eksperimen

Untuk mengetahui minat belajar awal peserta didik, peneliti

membandingkan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Berikut ini disajikan data angket minat pretest peserta

didik untuk kelas kontrol dan kelas ekperimen.

Tabel 4.13 Data Angket Minat Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas

Ekperimen

Nomor

Pretest

(kelas kontrol )

Pretest

(kelas eksperimen)

01 33 35

02 32 31

03 36 29

04 32 29

05 21 34

06 34 31

07 37 29

08 32 30

09 36 32

10 28 34

11 34 34

12 35 35

13 28 35

14 32 37

15 37 36

16 38 28

17 36 34

18 27 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

56

19 29 37

20 31 25

21 37 35

22 35 30

23 29 34

24 35 33

25 27 31

26 35 36

27 33 33

28 37 30

Hasil tes uji-t untuk dua kelompok indenpendent

menggunakan SPSS sebagai berikut :

Tabel 4.14 Uji-T Pretest Minat Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Independent Samples Test

code N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

preangket 1.00 28 32.7143 4.02637 .76091

2.00 28 32.4643 2.98741 .56457

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

57

Dari hasil analisis menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa

t = 0264 dengan level signifikan Oleh karena p = 0,793

dimana p maka hasilnya tidak signifikan. Berarti minat

belajar awal peserta didik kelas kontrol dan eksperimen sama.

d. Analisis angket minat posttest Kelas Kontrol Dan Kelas

Eksperimen

Untuk mengetahui minat belajar akhir peserta didik,

peneliti membandingkan hasil pretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

Berikut ini disajikan data angket minat posttest peserta

didik untuk kelas kontrol dan kelas ekperimen.

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e Lower Upper

Preang

ket

Equal variances

assumed

1.598 .212 .264 54 .793 .25000 .94748 -1.64959 2.14959

Equal variances

not assumed

.264 49.81

4

.793 .25000 .94748 -1.65325 2.15325

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

58

Tabel 4.15 Data Angket Minat Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksprimen

Nomor

posttest

(kelas kontrol )

posttest

(kelas eksperimen )

01 32 36

02 33 39

03 34 27

04 31 37

05 22 35

06 29 36

07 29 31

08 37 34

09 26 34

10 33 36

11 32 38

12 35 39

13 35 40

14 30 40

15 34 35

16 38 33

17 33 39

18 29 35

19 30 36

20 37 35

21 36 36

22 33 35

23 31 36

24 30 34

25 24 31

26 34 39

27 22 37

28 34 36

Hasil tes uji-t untuk dua kelompok indenpendent menggunakan

SPSS sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

59

Tabel 4.16 Uji-T Minat Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Independent Samples Test

code N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

postangket 1.00 28 31.5357 4.19419 .79263

2.00 28 35.6786 2.90662 .54930

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Postt

est

Equal variances

assumed

3.565 .064 4.296 54 .000 4.14286 .96436 2.20943 6.07628

Equal variances

not assumed

4.296 48.074 .000 4.14286 .96436 2.20396 6.08175

Dari hasil analisis menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa t =

4,296 dengan level signifikan Oleh karena p = 0,000

dimana p maka hasilnya signifikan. Berarti hasil belajar akhir

kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan.

Mean posttest kelas kontrol = 31,53 dan mean posttest kelas

ekperimen = 35,67. Karena mean posttest kelas ceramah lebih

kecil dari mean posttest kelas eksperimen maka dapat dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

60

menggunakan metode eksperimen lebih baik dari pada

menggunakan metode ceramah.

C. PEMBAHASAN

1. Hasil Belajar

Penelitian yang telah dilakukan ini salah satu tujuannya yakni

melihat apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan

pemahaman belajar siswa. Data yang sudah dianalisis yakni data

pemahaman materi pretest yakni data yang diambil sebelum

pembelajaran dan posttest yakni setelah pembelajaran. Dari data yang

sudah didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan program SPSS.

Peneliti menggunakan dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Kelas kontrol yakni kelas X 2 dengan jumlah murid 28

orang menggunakan metode pembelajaran ceramah. Dan kelas X 4

dengan jumlah murid 28 orang sebagai kelas eksperimen menggunakan

metode pembelajaran pembuatan dan penggunaan alat peraga. dari

jumlah murid tersebut diatas, untuk kelas ekperimen ada lima siswa

tidak mengerjakan soal pretest mereka sehingga tidak dapat dianalisis.

Sehingga dari 28 data yang dapat dianalisis pada kelas eksperimen

hanya 23 data.

Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan pemahaman pada siswa

dengan kedua metode yang diberikan dilakukan uji Test-T dependent.

Uji yang dilakukan yakni uji Test-T pada nilai pretest dan posttest untuk

kedua kelas. Dari hasil analisis menggunakan SPSS diperoleh hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

61

signifikan untuk kedua kelas. Hal ini berarti terjadi peningkatan untuk

kedua kelas dengan kedua metode yang diberikan. Selanjutnya untuk

membandingkan peningkatan pada kedua kelas dilakukan uji Test-T

independent pada masing-masing pretest maupun posttest. Dari hasil uji

untuk pretest hasilnya tidak signifikan. Hal ini berarti tidak ada

perbedaan untuk hasil pretest pada kedua kelas. Sedangkan untuk uji

posttest hasilnya signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan

pada hasil posttest untuk kedua kelas. Dimana rata-rata nilai posttest

pada kelas ceramah lebih besar dari pada kelas eksperimen. Sehingga

pada penelitian ini pembelajaran dengan metode ceramah lebih baik

dibandingkan dengan metode eksperimen.

Hal ini karena saat mengerjakan posttest kondisi kelas kurang

kondusif dimana merupakan jam pulang sekolah sekolah sehingga

siswa mengerjakan terburu-buru sehingga banyak soal yang tidak

dijawab oleh siswa. Banyak siswa mengerjakan dengan posisi berdiri

dan bukan ditempat duduknya melainkan dimeja teman. Soal yang sulit

juga merupakan salah satu penyebabnya dan waktu yang disediakan

belum cukup sehingga sisa mengerjakan terburu-buru dan tidak bisa

memeriksa kembali pekerjaan mereka sebelum mengumpulkan. Selain

itu penjelasan pada kelas ceramah lebih baik karena waktu yang

tesedia cukup dibandingkan dengan kelas eksperimen. selain beberapa

alasan diatas proses pembelajaran yang kurang pas pada kelas

eksperimen juga merupakan salah satu penyebab dimana peneliti hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

62

memfokuskan pada proses pembuatan alatnya saja namun tidak

memperhatikan pemahaman apa yang didapat dalam proses membuat

alat peraga teleskop tesebut.

2. Minat belajar

Selain melihat peningkatan hasil belajar tujuan dari penelitian ini

adalah melihat peningkatan minat belajar siswa. Seperti pada hasil

belajar, minat belajar juga data yang diambil yakni data pretest dan

posttest. Data ini diambil untuk dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Untuk melihat peningkatan minat tesebut menggunakan

program SPSS yakni uji-T. Dari hasil analisis ini kita mengetahui

apakah terjadi peningkatan minat dengan dua metode yang diberikan

dan membandingkan peningkatan dari kedua kelas.

Dari hasil analisis untuk kelas kontrol menggunakan SPSS

diperoleh hasil yang tidak signifikan. Hal ini berarti tidak ada

perbedaan pada nilai pretest dan posttest minat siswa. Sesuai dengan

latar belakang dilakukan penelitian ini yakni pembelajaran di SMA

Negeri 3 Atambua yang tidak pernah menggunakan metode

eksperimen, saat peneliti memberikan metode yang sama siswa merasa

biasa saja atau kurang antusias dengan metode yang digunakan.

Sehingga minat siswa sebelum penelitian dan sesudah penelitian tidak

ada perbedaan.

Oleh karena hal tersebut maka peneliti memberikan metode

pembelajaran lain yakni metode eksperimen namun pada kelas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

63

berbeda. Dimana metode ini dianggap lebih baik untuk pembelajaran

karena siswa lebih aktif namun masih dalam pengawasan guru. Kelas

yang digunakan dalam penelitian dengan metode eksperimen yakni

kelas X 4.

Dari hasil uji menggunakan SPSS, hasilnya signifikan. Hal ini

berarti ada perbedaan untuk nilai pretest dan posttest pada kelas

eksperimen. Jika dilihat dari nilai rata-rata, dimana nilai rata-rata

pretest = 32,46 dan nilai rata-rata posttest = 35,67 maka dapat

disimpulkan terjadi peningkatan minat siswa setelah diberikan metode

pembelajaran eksperimen.

Selain melihat peningkatan pada masing-masing kelas, peneliti

juga melihat perbandingan peningkatan dengan dua metode ini untuk

pretest kedua kelas dan posttest untuk kedua kelas. Dari hasil uji yang

dilakukan untuk uji nilai pretest dari kedua kelas diperoleh hasil yang

tidak signifikan. Berarti tidak ada perbedaan pada hasil pretest dari

kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Hal ini karena sebelum

penelitian, guru yang mengajar mata pelajaran fisika pada kedua kelas

ini sama. Dengan kata lain perlakuan pada kedua kelas ini sama,

sehingga minat pada kedua kelas ini bisa dikatakan sama.

Selanjutnya dilakukan uji untuk mengetahui perbandingan hasil

belajar akhir siswa dengan kedua metode tersebut. Dari hasil uji yang

diperoleh menggunakan SPSS hasilnya signifikan. Ini berati terdapat

perbedaan hasil posttest dari kedua kelas. Jika dilihat dari nilai rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

64

rata posttest kelas ceramah yakni 31,53 dan nilai rata-rata posttest

kelas eksperimen sebesar 35,67 maka dapat dikatakan metode

pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan minat siswa.

Menurut Roestiyah (1998) metode pembelajaran eksperimen

dikatakan lebih baik dari metode pembelajaran ceramah karena dengan

menggunakan metode eksperimen siswa lebih aktif berpikir dan

berbuat. Dengan aktif berpikir dan berbuat akan membuat siswa

mengetahui sesuatu dan mengingat apa yang telah didapatkannya

selama proses pembelajaran.

D. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini pun tidak terlepas dari keterbatasan penelitian. Adapun

beberapa keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam masa persiapan

hingga melakukan penelitian ini.

Waktu penelitian yang berdekatan dengan ujian tengah semester

sehingga beberapa siswa memilih belajar untuk persiapan ujian dan

kurang memperhatikan peneliti saat memberikan materi

Kekurangan alat yang menyebabkan siswa harus mengantri untuk

membuat alat sehingga berdampak pada kekurangan waktu yang

disediakan dan pengerjaan soal posttest yang terburu-buru karena

sudah jam pulang sekolah.

Soal tes pemahaman yang dianggap terlalu sulit dan waktu

pengerjaan yang sangat cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

65

Penjelasan materi pada kelas ceramah yang lebih baik karena waktu

yang disediakan cukup dibandingkan kelas eksperimen

Proses pembelajaran yang kurang tepat pada kelas eksperimen

dimana peneliti hanya memfokuskan pada proses pembuatan alatnya

saja sedangkan kurang memperhatikan pemahaman apa yang didapat

dari proses pembuatan alat tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

66

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan maka peneliti dapat

menarik kesimpulan yakni :

1. Penggunaan metode pembuatan dan penggunaan alat peraga dapat

meningkatkan pemahaman siswa. Namun metode ini tidak lebih

baik jika dibandingkan dengan metode ceramah pada penelitian ini.

2. Penggunaan metode pembuatan dan penggunaan alat peraga dapat

meningkatkan minat belajar siswa.

B. SARAN

1. Bagi guru

a. Metode ini baik digunakan karena dapat meningkatkan minat

belajar siswa.

b. Guru harus bisa mengatur waktu dengan baik karena metode

pembelajaran ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

c. Guru harus lebih siap dalam menyiapkan eksperimen yang

akan dilakukan termasuk alat dan bahan.

2. Bagi sekolah

Melihat minat siswa yang meningkat menggunakan metode

pembelajaran eksperimen maka sekolah diharapkan dapat

memfasilitasi guru mata pelajaran dan siswa sehingga dapat

menggunakan metode pembelajaran ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

67

3. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya lebih baik dalam mempersiapkan segala

sesuatu untuk penelitian dari mempersiapkan waktu yang cukup

serta alat dan bahan yang akan digunakan saat ekperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Fisika 2B SMA dan MA untuk kelas XI Semester

II. Bandung: Esis

Bara, Valentina. 2015. Peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP

Taman Dewasa Jetis Yogyakarta pada pokok bahasan zat dan wujudnya

melalui pembelajaran dengan metode berbasis proyek. Yogyakarta: USD.

(Hal 24-41)

Budi, Y. Kartika. 1987. Konsep: Pembentukan dan Penanamannya. Yogyakarta:

Pusat Penelitian Pendidikan Matematika/Informatika FPMIPA, IKIP Sanata

Dharma.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta:

Erlangga

Muzaky, Ahmad Furqon dan Handhika, Jefri. 2015. Penggunaan Alat Peraga

Sederhana Berbasis Teknologi Daur Ulang untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Materi Vektor dalam Kelas Remedial SMKN 1

Wonoasri Tahun Pelajaran 2014/2015. Madiun: IKIP PGRI Madiun.

Novela, Marcellina Anita Prisca. 2003. Skripsi. Tingkat pemahaman dan

kesenangan siswa kelas X SMA Negeri 1 Rembang dalam pembelajaran

gelombang elektromagnetik dengan menggunakan model ceramah, peta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

69

konsep, dan pemutaran video pembelajaran. Yogyakarta USD: (Hal 50-51

dan 169-170)

Prasetyarini, Ayomi dkk. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk peningkatan

pemahaman konsep fisika pada siswa SMP Negeri 1 Bulupesantren

Kebumen tahun pelajaran 2012/2013. Purworejo: Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Prenada Media Group.

Sudjana, Nana. 1988. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru.

Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2009. Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA Berdasarkan KTSP.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivisik dan

Menyenangkan Edisi Revisi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Surya, Mohamad. 2015. Strategi Kognitif Dalam Proses Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

70

Susanti, Ita. 2016. Skripsi. Pengaruh metode eksperimen terbimbing terhadap

peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains pada pokok

bahasan perubahan wujud kelas X SMA Stella Duce Bantul. Yogyakarta:

USD. (Hal 38-53)

Tipler, Paul A. 2001. FISIKA Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta:

Erlangga.

Wirasto, R.M. 1987. Beberapa Faktor Penyebab Kemerosotan Pendidikan

Matematika di Negara Kita. Yogyakarta: Pusat Penelitian Pendidikan

Matematika/Informatika FPMIPA, IKIP Sanata Dharma.

Untuk gambar teleskop dan proses pembentukan bayangan pada teleskop diambil

dari web berikut :

1). https://studentspy.wordpress.com/2011/07/22/teropong/

2) https://www.google.co.id/search?q=gambar+teleskop&biw=1366&bih=

657&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwiCtsbPvr7

SAhWKN48KHfUqCN4Q_AUIBigB#imgrc=p84sueMuUlg7AM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

71

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

72

LAMPIRAN 1. SURAT IZIN PENELITIAN DARI KAMPUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

73

LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN

PENELITIAN DARI DINAS KOTA ATAMBUA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

74

LAMPIRAN 3. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN

PENELITIAN DARI SEKOLAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

75

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 3 ATAMBUA

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : X 2(Control Group)/1

Materi Pokok : TELESKOP

Alokasi Waktu : 2 JP (1 X Tatap Muka)

Kompetensi Dasar

Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

Nilai Karakter

Tanggung Jawab

Berpikir Kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

76

Indikator

Menyebutkan pengertian dan bagian-bagian dari teleskop

Memformulasikan persamaan pada teleskop

Menggambar proses pembentukan bayangan pada teleskop

Menyebutkan manfaat teleskop

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran maka diharapkan :

Siswa dapat menyebutkan pengertian dan bagian-bagian dari teleskop

dengan benar

Siswa dapat menjelaskan perumusan teleskop dengan benar

Siswa dapat menggambar proses pembentukan bayangan pada teleskop.

Siswa dapat menyebutkan manfaat teleskop

Materi Ajar

Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang

sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Fungsinya adalah membawa

bayangan benda lebih dekat, dengan kata lain, untuk memperbesar sudut yang

dibentuk oleh bayangannya sehingga benda tampak lebih besar.

Teleskop sederhana dapat dirangkai menggunakan dua buah lensa, yakni lensa

objektif dan lensa okuler. Dalam percobaan ini digunakan lensa cembung sebagai

lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

77

Diagram sinar teleskop ditunjukkan pada Gambar di atas. Sinar-sinar sejajar yang

datang ke lensa objektif membentuk bayangan X, tepat di titik fokus objektif.

Bayangan X merupakan benda maya bagi lensa okuler. Akhirnya, sinar-sinar

sejajar keluar dari lensa okuler menuju ke mata menghasilkan bayangan tegak di

titik tak berhingga. Akibatnya, mata tidak cepat lelah.

Panjang teropong panggung atau jarak lensa objektif dan lensa okuler, d adalah

d = f (Ob) – f (Ok)

keterangan

d = panjang teropong (meter)

fob = panjang fokus lensa objektif

fok = panjang fokus lensa okuler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

78

Dan perbesarannya adalah

M =

Dengan M = perbesaran (kali)

Dalam kehidupan sehari-hari teleskop digunakan oleh para peneliti untuk melihat

benda-benda langit yang sangat jauh dan bahkan ada juga teleskop yang letaknya

di luar angkasa dan dikendalikan oleh stasiun luar angkasa di bumi, teleskop ini

bernama teleskop luar angkasa Hubble. Cara kerjanya dengan mengirimkan

gambar hasil tangkapan lensa teleskop ini. Teleskop hubble digunakan untuk

memotret gambar kejadian di luar angkasa.

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Pretest 25 menit

Pendahuluan Peneliti masuk kelas dan memberikan salam

pembuka kepada siswa

Peneliti mengecek kehadiran siswa di kelas

Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi

dengan menampilkan gambar teleskop menggali

pengalaman siswa tentang teleskop contoh

pertanyaannya:”apa yang sudah mereka ketahui

sebelumnya tentang teropong dan apa

fungsinya?”

peneliti menanyakan mengapa kita bisa melihat

benda jauh menggunakan teleskop

10 menit

Inti peneliti menyampaikan topik dan tujuan 30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

79

pembelajaran secara ringkas

peneliti menyampaikan materi pembelajaran

tentang teleskop dan persamaan matematisnya.

peneliti memberikan contoh soal di papan tulis

Siswa disuruh berdiskusi bersama teman

mengerjakan di papan tulis

Siswa bersama peneliti membahas bersama soal

yang telah dikerjakan

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika

ada materi yang belum dipahami

Penutup peneliti dan siswa merangkum kembali apa yang

sudah dipelajari

Guru memberikan tugas kepada siswa

10 menit

Posttest 25 menit

Metode Pembelajaran

Ceramah siswa aktif

Sumber Belajar

Buku pegangan peserta didik (Fisikauntuk SMA/MA Kelas XI semester

II)

Sumber lain yang relevan (misalnya; internet, CD/DVD pembelajaran, dll)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

80

Atambua, .......... Maret 2017

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Marselinus Soter Seran Ardi Yohanes Benga

Weking

NIP : 196204221985071001 NIM : 131424033

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

81

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 3 ATAMBUA

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : X 4 (Experiment Group)/II

Materi Pokok : TELESKOP

Alokasi Waktu : 3 JP (1 X Tatap Muka)

Kompetensi Dasar

. Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

Nilai Karakter

Tanggung Jawab

Berpikir Kritis

Kerjasama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

82

Indikator

Menyebutkan pengertian dan bagian-bagian dari teleskop

Memformulasikan persamaan pada teleskop

Menggambar proses pembentukan bayangan pada teleskop

Menyebutkan manfaat teleskop

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran maka diharapkan :

Siswa dapat menyebutkan pengertian dan bagian-bagian dari teleskop

dengan benar

Siswa dapat menjelaskan perumusan teleskop dengan benar

Siswa dapat menggambar proses pembentukan bayangan pada teleskop.

Siswa dapat membuat teleskop sederhana

Siswa dapat menyebutkan manfaat teleskop

Materi Ajar

Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang

sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Fungsinya adalah membawa

bayangan benda lebih dekat, dengan kata lain, untuk memperbesar sudut yang

dibentuk oleh bayangannya sehingga benda tampak lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

83

Teleskop sederhana dapat dirangkai menggunakan dua buah lensa, yakni lensa

objektif dan lensa okuler. Dalam percobaan ini digunakan lensa cembung sebagai

lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler.

Diagram sinar teleskop ditunjukkan pada Gambar di atas. Sinar-sinar sejajar yang

datang ke lensa objektif membentuk bayangan X, tepat di titik fokus objektif.

Bayangan X merupakan benda maya bagi lensa okuler. Akhirnya, sinar-sinar

sejajar keluar dari lensa okuler menuju ke mata menghasilkan bayangan tegak di

titik tak berhingga. Akibatnya, mata tidak cepat lelah.

Panjang teropong panggung atau jarak lensa objektif dan lensa okuler, d adalah

d = f (Ob) – f (Ok)

keterangan :

d = panjang teropong (meter)

fob = panjang fokus lensa objektif

fok = panjang fokus lensa okuler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

84

Dan perbesarannya adalah

M =

Dengan M = perbesaran (kali)

Dalam kehidupan sehari-hari teleskop digunakan oleh para peneliti untuk melihat

benda-benda langit yang sangat jauh dan bahkan ada juga teleskop yang letaknya

di luar angkasa dan dikendalikan oleh stasiun luar angkasa di bumi, teleskop ini

bernama teleskop luar angkasa Hubble. Cara kerjanya dengan mengirimkan

gambar hasil tangkapan lensa teleskop ini. Teleskop hubble digunakan untuk

memotret gambar kejadian di luar angkasa.

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Pretest 30 menit

Pendahuluan Peneliti masuk kelas dan memberikan salam

pembuka kepada siswa

Peneliti mengecek kehadiran siswa di kelas

Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi

dengan menampilkan gambar teleskop dan

menggali pengalaman siswa tentang teleskop

contoh pertanyaannya:”apa yang sudah mereka

ketahui sebelumnya tentang teleskop dan apa

fungsinya?”

peneliti menanyakan mengapa kita bisa melihat

benda jauh menggunakan teleskop

10 menit

Inti peneliti menyampaikan topik dan tujuan

pembelajaran secara ringkas

peneliti menyampaikan materi pembelajaran

55 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

85

tentang teleskop dan persamaan matematisnya.

peneliti memberikan contoh soal di papan tulis

Siswa disuruh berdiskusi bersama teman

mengerjakan di papan tulis

Siswa bersama peneliti membahas bersama soal

yang telah dikerjakan

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika

ada materi yang belum dipahami

Peneliti memberikan LKS untuk siswa

Dengan didampingi peneliti siswa disuruh

membuat alat seperti langkah-langkah pada LKS

Siswa bersama peneliti membahas bahan diskusi

pada LKS

Penutup peneliti dan siswa merangkum kembali apa yang

sudah dipelajari

peneliti mengevaluasi tentang proses berjalannya

pembuatan alat

peneliti memberikan tugas kepada siswa

10 menit

Posttest 30 menit

Metode Pembelajaran

Eksperimen Terbimbing

Sumber Belajar

Buku pegangan peserta didik (Fisikauntuk SMA/MA Kelas XI semester

II)

Lembar kerja siswa

Sumber lain yang relevan (misalnya; internet, CD/DVD pembelajaran, dll)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

86

Atambua, .......... Maret 2017

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Marselinus Soter Seran Ardi Yohanes Benga

Weking

NIP : 196204221985071001 NIM : 131424033

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

87

LAMPIRAN 6. VALIDASI SOAL PRETEST DAN POSTTEST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

90

LAMPIRAN 7. LEMBARAN JAWABAN PRETEST DAN POSTTEST UNTUK

PEMAHAMAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

98

LAMPIRAN 8. ANGKET MINAT PRETEST DAN POSTTEST SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

106

LAMPIRAN 9. NAMA SISWA SERTA NILAI

A. KELAS KONTROL

Nama

PEMAHAMAN MINAT

pretest posttest pretest posttest

Anjelita Bui Asa 5 34 33 32

Lidwina Uruk Sore 7 35 32 33

Afriana F. Ds 27 40 36 34

Sabianus Dim Laku 6 46 32 31

Celestina De F 2 12 21 22

Maria Xavier 4 49 34 29

Yeni U Klaenoni 9 44 37 29

florinda Da Costa 11 42 32 37

Meliana Siri 5 14 36 26

Jitron Bria 14 44 28 33

Emanuel Mau B 7 12 34 32

Wiligardis R Taek 4 31 35 35

Marten G Amaral 9 11 28 35

Yosep Fulgensius

Asa 14 44 32 30

Maria Monis 5 37 37 34

Maria Amaral 7 18 38 38

Januaria Bere 5 12 36 33

Nofridus eman Dasi 10 40 27 29

Demi Teti Ndori 11 39 29 30

Natalia Lon 2 40 31 37

Febriandi M Freitas 18 31 37 36

Maria Y B Rafu 3 39 35 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

107

Abraham L Bere 7 6 29 31

Rosalina T M 1 25,5 35 30

Ludia Carista 1 23 27 24

Julianus Bere 11 25 35 34

Fransiska Maia 10 24 33 22

Fransisco B Afun 17 31 37 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

108

B. Kelas Eksperimen

Nama

PEMAHAMAN MINAT

Pretest Posttest Pretest Posttest

Antonius Ati Lelo 10 15 35 36

Julio D. F. Lopes 8 34,5 31 39

Densiana 2 10 29 27

Rafael Remes 0 17 29 37

Remires Mau 7 10 34 35

Clara Suri 0 10 31 36

Sisilia D. S De Araujo 9 12 29 31

Anggelina Abati 8 28,5 30 34

Eldemira Madeira 0 30,5 32 34

Katarina D. Mau 8 12 34 36

Yuvita S. Mesak 0 34,5 34 38

Maria Grasela Goo 9 11 35 39

Mikael Mau Buti 0 10 35 40

Jufriano Julian Kiik 15 34,5 37 40

Elias Do Carnio 19 11 36 35

Wilfridus O. Martins 9 11 28 33

Estebo Da Crus 11 35,5 34 39

Mari Y. S Panda 7 12 32 35

Oktovianus Laran 10 11 37 36

Oronio D. R. Marcal 7 28,5 25 35

Simplexsius Tae 1 12 35 36

Jolio Da Santos 8 15 30 35

Gaudensia J Bria 8 11 34 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

109

Julita Emilia Saduk 6 15 33 34

Florentina Buik 5 10 31 31

Esperansa Gonsales 15 18 36 39

Serveres Bau 6 11 33 37

Pedro Soares 8 25 30 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

110

LAMPIRAN 10.

SOAL PRETEST dan POSTTEST

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan cermat!

1) Jelaskan apa itu teleskop ?

2) Gambarlah proses pembentukan bayangan pada teleskop!

3) Sebuah teropong bintang mempunyai lensa objektif dan lensa okuler

dengan fokus masing-masing 240 cm dan 8 cm. Tentukan panjang

teropong dan perbesaran bayangan

4) Seorang merancang teleskop dengan panjang 51 cm dan perbesaran 50

kali. Tentukan panjang fokus lensa objektif dan lensa okuler

5) Sebutkan penerapan teleskop dalam kehidupan sehari-hari

Nama/No.Absen

: ………………………………

Skor

Kelas :………………………………

Mata Pelajaran

: Fisika

Pokok Bahasan : Teleskop

Waktu Pengerjaan : 30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

111

Selamat Bekerja

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : teleskop

1. Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda yang

jaraknya sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas.

2.

Lensa objektif lensa okuler

3. Diketahui:

fob = 240 cm

fok = 8 cm

ditanya :

a) d = ...?

b) M = ...?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

112

Jawab :

a) d = fob + fok

d = 240 cm + 8 cm

d = 248 cm

b)

=

= 30 kali

4. Diketahui:

d = 51 cm

M = 50 cm

Ditanya:

Besar fob dan fok

d = fob + fok

51 = fob + fok--------------- (pers. 1)

M =

50 =

jadi

fob = 50 fok-------------------(pers. 2)

subtitusikan pers. 2 ke pers. 1 sehingga menjadi

51 = fob + fok

51 = 50 fok+ fok

51 = 51 fok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

113

fok = ⁄

fok = 1 cm

jadi nilai fob dapat ditentukan dengan persamaan 1

fob + fok = 51

fob + 1 = 51

fob = 51 – 1

fob = 50 cm

5. Teleskop biasa digunakan peneliti untuk melihat bintang dan planet yang

jaraknya sangat jauh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

114

LAMPIRAN 11.

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

Nama :

Kelas/no. Absen :

Hari/tanggal :

Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara

yang sebenarnya, dengan memberi tanda pada bagian jawaban yang telah

tersedia di samping pernyataan dengan alternatif jawaban :

S = Selalu

K = Kadang-kadang

J = Jarang

TP = Tidak Pernah

NO PERNYATAAN S K J TP

1 Saya merasa senang belajar fisika dengan metode

yang diberikan guru

2 Saya merasa senang belajar fisika dengan metode

yang diberikan guru

3 Saya menyimak dengan baik ketika guru

menjelaskan materi fisika

4 Saya mengerjakan soal fisika yang diberikan

5 Saya membaca buku penunjang agar saya lebih

memahami materi fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

115

6 Saya bertanya di dalam kelas

7 Saya menjawab pertanyaan yang diberikan guru

dengan senang

8 Saya memperhatikan penjelasan guru di dalam

kelas

9 Saya mengikuti proses pembelajaran fisika di

dalam kelas

10 Saya terlibat dalam diskusi kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

116

LAMPIRAN 12.

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Membuat Teleskop Sederhana

Nama anggota kelompok

1. ........................................................................................................................

.

2. ........................................................................................................................

.

3. ........................................................................................................................

.

4. ........................................................................................................................

.

5. ........................................................................................................................

.

Tujuan

Setelah melakukan eksperimen ini, siswa diharapkan:

1. Dapat mengenal bagian-bagian teleskop

2. Siswa dapat membuktikan persamaan d = fob + fok

3. Dapat membuat teleskop lain dengan menggunakan titik fokus yang

berbeda

4. Dapat mengetahui fungsi masing-masing lensa pada sebuah teleskop

Dasar Teori

Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang

sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Fungsinya adalah membawa

bayangan benda lebih dekat, dengan kata lain, untuk memperbesar sudut yang

dibentuk oleh bayangannya sehingga benda tampak lebih besar.

Teleskop sederhana dapat dirangkai menggunakan dua buah lensa, yakni lensa

objektif dan lensa okuler. Dalam percobaan ini digunakan lensa cembung sebagai

lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

117

Diagram sinar teleskop ditunjukkan pada Gambar di atas. Sinar-sinar sejajar yang

datang ke lensa objektif membentuk bayangan X, tepat di titik fokus objektif.

Bayangan X merupakan benda maya bagi lensa okuler. Akhirnya, sinar-sinar

sejajar keluar dari lensa okuler menuju ke mata menghasilkan bayangan tegak di

titik tak berhingga. Akibatnya, mata tidak cepat lelah.

Panjang teropong panggung atau jarak lensa objektif dan lensa okuler, d adalah

d = f (Ob) – f (Ok)

d = panjang teropong dalam meter

f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter

f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

Alat dan Bahan

1. 1 buah lup dengan diameter 7,5 cm

2. 1 buah lensa cekung dengan fokus 10 cm dan diameter 5 cm

3. Pipa paralon dengan ukuran 4,5 cm, 6 cm, dan 7,5 cm

4. 2 buah penyambung pipa paralon. Penyambung satu dengan diameter 7,5

cm dan 6 cm. Dan penyambung kedua diameternya 6 cm dan 4,5 cm.

5. Gergaji besi

6. Perekat

7. Gunting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

118

Langkah-Langkah Pembuatan Alat

1. Menentukan terlebih dahulu panjang fokus dari lensa objektif yakni lup

2. Menggabungkan lensa objektif yakni lup dengan pipa paralon yang

berukuran 7,5 cm menggunakan perekat. Setelah itu gabungkan dengan

penyambung pipa yang berdiameter 7,5 cm. Dan akan menyisakan ujung

penyambung yang lain yang berdimater 6 cm.

3. Gabungkan lensa okuler yakni lensa cekung dengan pipa paralon yang

berdiameter 4,5 cm menggunakan perekat. Setelah itu gabungkan dengan

penyambung pipa yang berukuran 4,5 cm. Ini juga akan menyisakan ujung

penyambung yang lain yakni 6 cm.

4. Selanjutnya gabungkan kedua lensa tersebut dengan pipa paralon yang

berdiameter 6 cm pada masing-masing ujung penyambung yang

berdiameter 6 cm. Tentukan seberapa panjang pipa yang digunakan hingga

teleskop itu dapat digunakan, yakni dapat melihat bayangan dengan jelas.

5. Jika teleskop sudah dapat melihat bayangan dengan jelas atau sudah dapat

digunakan, maka dengan kreatifitas kelompok buatlah teleskop tersebut

menjadi lebih indah.

6. Siswa diberikan kesempatan untuk menggunakan teleskop diluar kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

119

LAMPIRAN 13. GAMBAR

Suasana siswa kelas ceramah saat mengerjakan pretest

Saat peneliti memberikan materi pada kelas ceramah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

120

Suasana kelas saat mengerjakan posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

121

Suasana kelas eksperimen saat mengerjakan pretest

Suasana kelas eksperimen saat peneliti memberikan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

122

Suasana saat siswa sedang membuat alat peraga teleskop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

123

Suasana saat siswa sedang membuat alat peraga teleskop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

124

alat peraga hasil karya siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA TELESKOP …

125

Beberapa siswa saat menggunakan alat peraga yang telah jadi

Suasana siswa saat mengerjakan posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI