PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan...

95
Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG TERBUAT DARI STYROFOAM-SEMEN TESIS Oleh TIURMA SIMBOLON 077026031/FIS SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 0 9

Transcript of PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan...

Page 1: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG TERBUAT DARI STYROFOAM-SEMEN

TESIS

Oleh

TIURMA SIMBOLON 077026031/FIS

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2 0 0 9

Page 2: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN

YANG TERBUAT DARI STYROFOAM-SEMEN

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar Magister Sains

dalam Program Studi Magister Ilmu Fisika pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

TIURMA SIMBOLON 077026031/FIS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

2 0 0 9

Page 3: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Judul Tesis : PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG TERBUAT DARI STYROFOAM-SEMEN

Nama Mahasiswa : Tiurma Simbolon Nomor Pokok : 077026031 Program Studi : Fisika

Menyetujui Komisi Pembimbing

Prof.Dr.Timbangen Sembiring, M.Sc Drs. Ferdinan Sinuhaji, M.S Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur, Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc Tanggal Lulus : 11 Juni 2009

Page 4: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Telah diuji pada

Tanggal : 11 Juni 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Timbangen Sembiring, M.Sc

Anggota : 1. Drs. Ferdinan Sinuhaji, MS

2. Dra. Justinon, M.Si

3. Prof. Dr. Eddy marlianto, M.Sc

4. Dr. Ir. Reza Fadhilla, M.I.M

Page 5: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

ABSTRAK

Telah dilakukan pembuatan batako ringanyang terbuat dari Styrofoam-semen. Variasi rasio Styrofoam terhadap pasir adalah 100 : 0, 80 : 20, 60 : 40, 40 : 60, 20 : 80, dan 0 : 100 (dalam % volume), dan waktu pengerasan: 7, 14, 21 dan 28 hari. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi komposisi terbaik adalah 80 % (volume) Styrofoam dan 20 % (volume) pasir, jumlah semen pada kondisi tetap (315 gr) dan waktu pengeringan selama 28 hari. Pada komposisi tersebut, batako ringan yang dihasilkan memiliki densitas 0,91 gr/cm3, penyerapan air = 10,4 %, kuat tekan = 2,8 MPa, kuat tarik = 0,21 MPa, dan kuat patah = 0,6 MPa. Ternyata batako ringan ini mampu merespon dengan baik menyerap suara pada frekuensi: 125, 270, 500, dan 1000 Hz, dengan koefisien penyerapan suara pada frekuensi tersebut masing-masing sekitar:18,41;33,88;14,29 dan 8,91 %. Berdasarkan analisa mikro struktur menunjukkan bahwa batako yang dihasilkan relatif berpori tidak merata dengan ukuran lebih kecil dari 50 μm.Distribusi partikel pada campuran batako yang dihasilkan tidak merata ditandai dengan adanya ukuran Styrofoam paling kecil pada ukuran sekitar 100 μm. sampai paling besar 2 mm yang tersusun dalam campuran semen dan pasir. Kata kunci:, Styrofoam ,pasir, semen, pengadukan, batako ringan.

Page 6: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

ABSTRACT

The fabrication of styrofoam for structural construction materials had been made with aggregate raw material based on styrofoam and sand, where cement is used as reinforce matrix. The variables in concrete styrofoam are: composition and time. The ratio styrofoam to sand are: 100 : 0, 80 : 20, 60 : 40, 40 : 60, 20 : 80, and 0 : 100 ( in % volume), and ageing time: 7, 14, 21 and 28 days. The parameter test are: Density, Water absorption, Compressive strength, Bending strength, Tensile strength, Sound absorption, and Microstructure analysis using scanning electron microscope (SEM). The obtained data indicates that the light weight concrete with the best composition variation is 80 % (volume) of styrofoam and 20 % (volume) of sand, the amount of cement is same in all variation (315 gr) and ageing time during 28 days. At those composition, light weight concrete has the following material characteristic: density = 0,91 gr/cm3, water absorption = 10,4%, compressive strength = 2,8 MPa, tensile strength = 0,21 MPa, and Bending strength = 0,6 MPa. In fact, this light weight concrete can absorb better sound absorption at frequency: 125, 270, 500 and 1000 Hz, with the coefficient of sound absorpsion at those frequencies are about:18,41;33,88;14,29;and 8,91%.Based on the SEM Photomicrograph indicate that the concrete have pores not homogen with pore size smaller than 50 µm. The particles distributions of concrete mixture as produced are not homogen which is distinguished with the existence of smallest styrofoam size at around 100 µm untul the bigges size at 2 mm which in cemen and sand

Keywords:, Styrofoam, Sand, Cement, Mixer, light weight concrete.

Page 7: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan

karunia yang diberikan-Nya kepada penulis sehingga tesis yang diberi judul

“Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-

Semen” dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tesis ini

merupakan tugas akhir pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Ilmu Fisika.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-

besarnya kepada :

Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara dan Prof. Dr. Ir. Chairun Nisa B, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara Medan.

Prof.Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku koordinator Program Studi Magister Ilmu

Fisika dan Drs. Nasir Saleh, M.Eng.Sc selaku Sekretaris Program Studi Magister

Ilmu Fisika Prof. Dr. Timbangen Sembiring, M.Sc selaku Ketua Komisi

Pembimbing dan Drs. Ferdinan Sinuhaji, M.S selaku Anggota Komisi

Pembimbing yang telah banyak mencurahkan ilmu dan buah pikirannya dengan

penuh kesabaran selama membimbing penulis dalam melaksanakan tugas akhir,

sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Seluruh Staf Pengajar pada Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Ilmu

Fisika USU, yang telah mencurahkan ilmunya selama masa perkuliahan.

Seluruh Staf Administrasi Sekolah Pascasarjana dan Bang Mulkan yang dengan

penuh kesabaran memberikan pelayanan terbaik di Sekolah Pascasarjana Program

Studi Magister Ilmu Fisika.

Page 8: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Terima kasih penulis sampaikan kepada suami tercinta D. Hutagalung yang telah

banyak berkorban materi dan moril sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis

Ayahanda N. Simbolon (†) teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada

ibunda R. br. Sinaga yang telah banyak memberi dorongan dan berkorban materi dan

moril kepada penulis selama perkuliahan.

Terima kasih kepada Abangda Bonar S.M. Simbolon, keluarga T. Sinaga/R. br.

Simbolon, Simon Simbolon, serta anak-anak penulis yang tersayang Adi, Ian,

Melly, Lumi, dan Roy yang senantiasa memberi dorongan dengan penuh kesabaran

dan pengertian serta pengorbanan kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak dan

penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam tugas akhir ini.

Kritik dan saran, penulis harapkan dari pembaca untuk perbaikan selanjutnya.

Medan, Juni 2009

Tiurma Simbolon

Page 9: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Tiurma Simbolon 2. Tempat/Tanggal Lahir : Belawan, 16 Juni 1978 3. Agama : Kristen Protestan 4. Suami : D. Hutagalung 5. Orang Tua Ayah : Alm. N. Simbolon Ibu : R. br. Sinaga 6. Alamat : Jl. Melati XI Blok X No. 104 Perumnas Helvetia Medan 7. No. Telepon/HP : (061) 8468311 / 081370463222 8. Pendidikan SD : Negeri No. 064021 Medan, tahun 1984-1990 SMP : Negeri 16 Medan, tahun 1990-1993 SMA : Negeri 17 Medan, tahun 1993-1996 S1-Fisika : Universitas Negeri Medan, tahun 1997-2002 S2-Fisika : Universitas Sumatera Utara, tahun 2007-2009

Medan, Juni 2009

Tiurma Simbolon

Page 10: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 3

1.4 Hipotesa ................................................................................. 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 3

Page 11: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batako ..................................................................................... 4

2.2 Batako Styrofoam .................................................................... 6

2.3 Semen Portland ...................................................................... 7

2.4 Agregat ................................................................................... 10

1 Agregat Biasa ...................................................................... 11

2 Agregat Berat ..................................................................... 11

3 Agregat Ringan .................................................................. 11

2.5 Pasir ....................................................................................... 12

2.6 Air ......................................................................................... 13

2.7 Karakterisasi Batako Styrofoam ........................................... 13

2.7.1. Densitas (Density) ..................................................... 14

2.7.2 Penyerapan Air (Water Absorption)Batako Styrofoam 14

2.7.3. Kuat Tekan (Compressive Strength).......................... 15

2.7.4. Kuat Tarik (Tensile Strength) ................................... 15

2.7.5. Kuat Patah (Bending Strength) .................................. 15

2.7.6. Daya Redam Suara..................................................... 16

2.7.7. Analisa Mikrostruktur ............................................... 16

Page 12: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................. 18

3.2 Bahan Baku ........................................................................... 18

3.3 Peralatan................................................................................. 18

3.4 Variabel dan Parameter Penelitian ........................................ 19

3.5 Preparasi Sampel batako styrofoam ....................................... 19

3.6 Karakterisasi batako styrofoam .............................................. 22

3.6.1 Densitas (Density) ...................................................... 23

3.6.2 Penyerapan Air (Water Absorption) ........................... 24

3.6.3 Kuat Tekan (Compressive Strength)........................... 25

3.6.4 Kuat Tarik (Tensile Strength) ................................... 26

3.6.5 Kuat Patah (Bending Strength) ................................... 26

3.6.6 Daya Redam Suara ..................................................... 28

3.6.7 Analisa Mikrostruktur dengan Meggunakan SEM ..... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Densitas (Density) ................................................................. 30

4.2 Penyerapan Air (Water Absorption) ...................................... 33

4.3 Kuat Tekan (Compressive Strength)..................................... 35

Page 13: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

4.4 Kuat Tarik (Tensile Strength) ............................................. 37

4.5 Kuat Patah (Bending Strength) ............................................. 39

4.6 Daya Redam Suara................................................................. 41

4.7 Analisa Mikrostruktur ............................................................ 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................ 46

5.2 Saran ...................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 48

Page 14: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Hal

2.1. Komposisi Utama Semen Portland .............................................. 8

2.2. Jenis Semen Portland Utama ........................................................ 9

3.1. Komposisi Pencampuran Bahan Baku Batako Ringan ................ 20

Page 15: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Hal

3.1. Diagram alir preparasi batako ringan berbasis styrofoam....... 21

3.2. Prinsip penimbangan massa benda di dalam air .................... 23

4.1. Hubungan densitas terhadap prosentase

penambahan styrofoam pada pembuatan batako ringan ......... 31

4.2. Hubungan penyerapan air terhadap prosentase penambahan

styrofoam pada pembuatan batako ringan melalui proses

pengeringan alami : 7, 14 , 21, dan 28 hari ............................. 34

4.3. Hubungan antara kuat tekan terhadap penambahan

styrofoam (% volume) pada pembuatan batako ringan melalui

proses pengeringan alami: 7, 14 , 21, dan 28 hari................... 37

4.4. Hubungan kuat tarik terhadap prosentase penambahan

styrofoam pada pembuatan batako ringan melalui proses

pengeringan alami: 7, 14 , 21, dan 28 hari .............................. 38

4.5. Hubungan kuat patah terhadap prosentase penambahan

styrofoam pada pembuatan batako ringan melalui proses

pengeringan alami: 7, 14 , 21, dan 28 hari .............................. 40

4.6a. Hubungan tingkat penyerapan suara terhadap frekuensi

pada batako ringan dengan penambahan 80% (volume)

Page 16: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

styrofoam dan waktu pengeringan 28 hari .............................. 51

4.6b. Hubungan koefisien absorpsi terhadap frekuensi untuk

batako ringan berpori, pada kompsisi 80% styrofoam dan

20% pasir, dikeringkan selama 28 hari ................................... 43

4.7a. Foto SEM dari batako ringan yang dikeringkan secara alami

selama 7 hari dengan komposisi 80% Styrofoam dan 20%

pasir (% volume) .................................................................... 44

4.7b. Foto SEM dari batako ringan yang dikeringkan secara alamai

selama 28 hari dengan komposisi 80% Styrofoam dan 20%

pasir ......................................................................................... 45

Page 17: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Hal

1 Perhitungan untuk menentukan densitas................................. 50

2 Perhitungan untuk menentukan penyerapan air ...................... 54

3 Perhitungan untuk menentukan kuat tekan ............................. 58

4 Perhitungan untuk menentukan kuat tarik............................... 63

5 Perhitungan untuk menentukan kuat patah ............................. 67

6 Perhitungan untuk menentukan koefisien penyerapan suara .. 71

7 Foto pengujian, model cetakan, dan benda uji........................ 76

Page 18: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Batako adalah bata beton yang berukuran hampir sama dari ukuran bata

merah, dan terbuat dari campuran semen, pasir , dan agregat serta banyak digunakan

untuk konstruksi dinding. Batako yang terbuat dari beton saat ini telah banyak

dipergunakan dalam pembangunan rumah/gedung sebagai bahan pengganti bata

merah yang bertujuan agar waktu konstruksinya dapat dipercepat. Karakteristik bata

beton yang umum ada di pasaran adalah : memiliki densitas rata-rata > 2000 kg/m3,

dengan kuat tekan bervariasi ari 3-5 MPa. Bila dilihat dari nilai densitas maka bata

beton sekarang ini tergolong cukup berat, sehingga untuk satu bata berukuran 8 x 5 x

2 cm memiliki bobot sekitar 1500 - 1700 gram, sehingga untuk proses pemasangan

sebagai konstruksi dinding memerlukan tenaga yang cukup kuat. Disamping itu

karena materialnya cukup berat sehingga waktu instalasinya memakan waktu lama,

serta bata beton berat ini tidak mampu untuk meredam panas dengan baik ( sebagai

isolator), maupun tidak bagus meredam suara bila digunakan sebagai penyekat

ruangan. Tetapi dilihat dari nilai kekuatan mekaniknya memang cukup memadai.

Beberapa usaha perbaikkan yang dilakukan antara lain dengan cara

merekayasa material beton sehingga densitasnya cenderung berkurang hingga

memiliki densitas bervariasi sekitar 700 – 1700 kg/m3. Dengan semakin ringan bata

beton, maka akan semakin mudah mengangkatnya, semakin cepat instalasinya, dan

Page 19: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

tidak mengeluarkan tenaga yang banyak dalam mengangkatnya. Keuntungan lain

pengunaan bata beton ringan adalah karena sifatnya ringan sehingga daya redam

terhadap rambatan panas maupun suara akan jauh lebih bagus, dan daya ketahanan

api (firing resistance) akan lebih baik juga.

Ada beberapa teknik untuk menurunkan densitas batako ringan yaitu dengan

cara batako ringan dibuat berpori cukup banyak (aerated concrete, foam concrete)

atau dengan cara mengganti agregat batako ringan dengan agregat ringan, seperti

misalnya : batu apung, serat alami, abu sekam, perlit, polystyrofoam. Agregat-agregat

ringan tersebut memiliki densitas < 1 gr/cm3.

Dalam penelitian yang akan dilakukan ini mencoba menguasai teknologi

pembuatan batako ringan dari campuran air, semen, pasir, dan styrofoam yaitu gabus

putih yang banyak digunakan untuk bahan pengganjal pada pengepakan barang-

barang elektronik, sehingga di harapkan dapat tercapai densitas < 1600 kg/m3 dengan

kekuatan mekanik 3-5 MPa (menurut British Standard BS 6073 Part I, syarat

kekuatan mekanik untuk Building Block adalah 2,5 – 5 MPa).

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah teknik pembuatan batako ringan dengan menggunakan agregat

ringan styrofoam.

Page 20: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

2. Bagaimanakah pengaruh rasio styrofoam terhadap semen dalam pembuatan

batako ringan sehingga diperoleh batako lebih ringan dari batako yang

diproduksi sekarang.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Pembuatan dan Karakterisasi dalam skala laboratorium dalam pembuatan

batako ringan dengan menggunakan agregat ringan styrofoam.

2. Mengetahui pengaruh variasi perbandingan (ratio) styrofoam dan semen

terhadap karakteristik batako ringan (densitas, penyerapan air, kuat tekan,

kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan SEM).

1.4. Hipotesis

Pemanfaatan styrofoam sebagai agregat dalam pembuatan beton dapat

dihasilkan bata beton ringan dengan densitas < 1600 kg/m3 dan kuat patahnya 3 – 5

MPa. Perubahan ratio styrofoam dan semen akan memberikan pengaruh untuk

meringankan karakteristik batako ringan secara signifikan.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah informasi

pengetahuan tentang pembuatan dan karakterisasi serta pemanfaatan styrofoam untuk

pembuatan batako ringan.

Page 21: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Batako

Batako tergolong suatu komposit dengan matriks adalah perekat (semen) dan

pengisinya (filler) adalah agregat ( batu kecil atau pasir). Pada batako proses

penguatan ikatan antara agregat dari proses hidratasi semen, dalam proses reaksi

tersebut akan terbentuk Calcium Silikat ( CS fasa), Calsium aluminat ( CA fasa) dan

Calcium Alumina Silikat ( CAS fasa). Proses penguatan atau pengerasan pada beton

sangat tergantung pada perbandingan ( ratio berat) air : styrofoam, normalnya

bervariasi dari 0,8 – 1,2. Batako dikualifikasikan menjadi dua golongan yaitu batako

normal dan batako ringan. Batako normal tergolong Batako yang memiliki densitas

sekitar 2200 – 2400 kg / m3 dan kekuatannya tergantung komposisi campuran beton

( mix design ). Sedangkan untuk beton ringan adalah suatu Batako yang memiliki

densitas < 1800 kg / m3, begitu juga kekuatannya biasanya disesuaikan pada

penggunaan dan pencampuran bahan bakunya ( mix design ). Jenis dari Batako ringan

ada dua golongan yaitu : Batako ringan berpori (aerated concrete) dan Batako ringan

non aerated. Batako ringan berpori (aerated) adalah beton yang dibuat sehingga

strukturnya banyak terdapat pori – pori, beton semacam ini diproduksi dengan bahan

baku dari campuran semen, pasir, gypsum, CaCO3 dan katalis almunium. Dengan

adanya katalis Al selama terjadi reaksi Hidratasi semen akan menimbulkan panas

Page 22: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

(reaksi eksotermal) sehingga timbul gelembung – gelembung H2O, CO2 dari reaksi

tersebut. Akhirnya gelembung tersebut akan menimbulkan jejak pori dalam badan

beton yang sudah mengeras. Semakin banyak gas yang dihasilkan akan semakin

banyak pori – pori terbentuk dan Batako akan semakin ringan. Berbeda dengan

Batako Non Aerated, pada beton ini agar menjadi ringan dalam pembuatannya

ditambahkan agregat ringan. Banyak kemungkinan agregat ringan yang digunakan

antara lain adalah batu apung (Pumice), perlit, serat sintesis / alami, slag baja, dan

lain – lain. Pembuatan Batako ringan berpori (aerated concrete) tentunya jauh lebih

mahal karena menggunakan bahan – bahan kimia tambahan, dan mekanisme

pengontrolan reaksi cukup sulit.

Batako Styrofoam ringan dibuat dari campuran air, semen, pasir dan

Styrofoam yaitu gabus putih yang banyak digunakan untuk bahan pengganjal pada

pengepakkan barang-barang elektronik (Satyarno, 2004). Bahan Styrofoam ini sangat

ringan dengan berat satuan yang hanya 15 kg/m3dibandingkan dengan berat satuan

pasir atau tanah lihat untuk bata, yaitu sekitar 1500 kg/ m3 sampai 1700 kg/ m3.

Penggunaan tanah persawahan yang subur sebagai bahan pembuat batu bata secara

tak terkendali sudah cukup merusak lingkungan. Pengalian yang terus menerus dan

tak terkendali telah menyebabkan lubang-lubang pada areal persawahan yang diambil

tanahnya untuk pembuatan batu bata. Pengambilan yang terus menerus ini

dikhawatirkan akan merusak areal persawahan yang pada akhirnya akan menurunkan

produksi beras.

Page 23: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

2.2. Batako Styrofoam

Bahan batako Styrofoam ringan dibuat dari air, semen, pasir dan Styrofoam.

Styrofoam atau expanded polystyrene dikenal sebagai gabus putih yang biasa

digunakan untuk membungkus barang-barang elektronik. Polystyrene sendiri

dihasilkan dari styrene )( 2956 CHCHHC , yang mempunyai gugus phenyl (enam cincin

karbon) yang tersusun secara tidak teratur sepanjang garis karbon dari molekul.

Penggabungan acak benzena mencegah molekul membentuk garis yang sangat lurus

sebagai hasilnya polyester mempunyai bentuk yang tidak tetap, transparan dan dalam

berbagai bentuk plastik. Polystyrene merupakan bahan yang baik ditinjau dari segi

mekanis maupun suhu namun bersifat agak rapuh dan lunak pada suhu dibawah

100°C (Billmeyer, 1984). Polystyrene memiliki berat jenis sampai 1050 kg/ m3, kuat

tarik sampai 40 MN/m2, modulus lentur sampai 3 GN/ m2, modulus geser sampai

0.99 GN/ m2, angka poisson 0.33 (Crawford, 1998).

Jika dibentuk granular Styrofoam atau expanded polystyrene maka berat

satuannya menjadi sangat kecil yaitu hanya berkisar antara 13 – 16 kg/ m3.

Penggunaan Styrofoam dalam batako ringan dapat dianggap sebagai udara yang

terjebak. Namun keuntungan menggunakan Styrofoam dibandingkan menggunakan

rongga udara dalam beton berongga adalah Styrofoam mempunyai kekuatan tarik.

Dengan demikian selain akan membuat batako menjadi ringan, dapat juga bekerja

sebagai serat yang meningkatkan kemampuan kekuatan dan khususnya daktilitas

batako ringan. Kerapatan beton atau berat jenis batako ringan dengan campuran

Styrofoam dapat diatur dengan mengontrol jumlah campuran Styrofoam dalam batako

Page 24: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

ringan. Semakin banyak Styrofoam yang digunakan dalam batako maka akan

dihasilkan batako ringan dengan berat jenis yang lebih kecil. Namun kuat tekan

batako ringan yang diperoleh tentunya akan lebih rendah dan hal tersebut harus

disesuaikan dengan kegunaannya seperti untuk struktur, struktur ringan atau hanya

untuk dinding pemisah yang secara umum disebut non struktur (Satyarno, 2004).

Secara umum dibandingkan dengan bahan dinding yang biasa dipakai yaitu

batu bata. Batako Styrofoam ringan mempunyai berbagai keunggulan dan keuntungan

sebagai berikut.

1) Lebih mudah dalam hal pengangkutan dan pemasangan.

2) Karena berat batako yang ringan, proses pemasangan dinding akan lebih cepat

sehingga dapat dilakukan efisiensi waktu pengerjaan.

3) Selain proses pemasangan yang cepat batako ringan juga dapat menghemat biaya

struktur pemikul beban seperti fondasi, kolom, serta balok.

4) Sangat sesuai untuk perumahan di daerah tanah lunak, daerah rawan gempa dan

bangunan tinggi.

5) Sifatnya yang lebih daktail karena Styrofoam adalah bahan yang compressible dan

mempunyai kuat tarik.

6) Bahan Styrofoam mempunyai sifat isolasi dan akustik yang baik.

2.3 Semen Portland

Karena batako terbuat dari agregat yang diikat bersama oleh pasta semen yang

mengeras maka kualitas semen sangat mempengaruhi kualitas batako, yang bila

Page 25: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

semakin tebal tentu semakin kuat. Namun jika terlalu tebal juga tidak menjamin

lekatan yang baik (Paul Nugraha, dkk., 2007).

Semen portland adalah material yang mengandung paling tidak 75 % kalsium

silikat (3CaO.SiO2 dan 2CaO.SiO2), sisanya tidak kurang dari 5 % berupa Al silikat,

Al feri silikat, dan MgO (Hanenara, 2005; Taylor, 2009). Ratio mole antara CaO

terhadap SiO2 tidak kurang dari 2. Pada tabel 2.1, ditunjukkan komposisi kimia

komponen yang ada di dalam semen portland.

Tabel 2.1 Komposisi Utama Semen Portland

Nama Kimia Rumus Kimia Singkatan % berat

Tricalcium Silicate 3CaO.SiO2 C3S 50

Dicalcium Silicate 2CaO.SiO2 C2S 25

Tricalcium Aluminate 3CaO.Al2O3 C3A 12

Tetracalcium Aluminoferrite 4CaO.Al2O3.Fe2O3 C4AF 8

Gypsum CaSO4.H2O CSH2 3,5

Sumber : Paul Nugraha, Antoni , 2007

Semen adalah bahan anorganik yang mengeras pada pencampuran dengan air

atau larutan garam. Contoh khas adalah semen portland. Untuk menghasilkan semen

portland, bahan berkapur dan lempung dibakar sampai meleleh sebagian untuk

membentuk klinker yang kemudian dihancurkan, digerus dan ditambah dengan gips

dalam jumlah yang sesuai.Ada banyak jenis semen portland dan mempunyai sifat

berbeda-beda diperlihatkan pada Tabel 2.2 sebagai berikut:

Page 26: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 2.2 Jenis Semen Portland Utama

Semen (Tipe) Sifat-sifat Penggunaan utama

Semen

penggunaan

umum (Tipe I)

MgO, SO3, hilang pada

pembakaran. Kehalusan, pengesetan

dan kekuatan secara berturut-turut

juga ditentukan. Secara umum

mempunyai sifat umum dari semen.

Digunakan secara luas

sebagai semen umum

untuk teknik sipil dan

konstruksi arsitektur.

Semen pengeras

pada panas

sedang (Tipe II)

Ditentukan untuk mempunyai C3S

kurang dari 50% dan C3A kurang

dari 8%. Kalor hidrasi 70 kal/g atau

kurang (7 hari) dan 80 kal/g atau

kurang (28 hari) pada kondisi

sedang. Peningkatan dari kekuatan

jangka panjang diinginkan.

Secara umum dipakai

untuk beton masif yang

besar. Pekerjaan dasar

untuk bendungan,

jembatan besar,

bangunan-bangunan

besar.

Semen

berkekuatan

tinggi awal

(Tipe III)

Mengansdung C3S maksimumm

dan gipsum secukupnya untuk

pengendalian pensetan. Kekuatan

awal (1 hari, 3 hari) diintensifkan,

ditentukan untuk mempunyai

kekuatan diatas 40 kg/cm2 selama

penekanan 1 hari dan diatas 90

kg/cm2 selama penekanan 3 hari.

Menggantikan semen

penggunaan umum untuk

pekerjayang mendesak.

Cocok untuk pekerjaan

dimusim dingin. Untuk

konstruksi bangunan,

pekerjaan pembuatan

jalan, dan produk semen.

Page 27: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Semen panas

rendah (Tipe IV)

Kalor hidrasi lebih rendah 10 kal/g

dari pada semen pengeras pada

panas sedang, ditentukan di bawah

60 kal/g (7 hari) dan di bawah 70

kal/g (28 hari) (ASTM).

Memberikan kalor hidrasi minimum

seperti semen untuk pekerjaan

bendungan.

Sama dengan semen tipe

II.

Semen tahan

sulfat (Tipe V)

Ditentukan untuk mempunyai C3S

di bawah 50% dan C3S di bawah

5% (ASTM). Diusahakan agar

kadar C3S minimum untuk

memperbesar ketahanan terhadap

sulfat.

Dipakai untuk pekerjaan

beton dalam tanah yang

mengandung banyak

sulfat dan berhubungan

dengan air tanah.

Pelapisan dari saluran

aair dalam terowongan,

dan lain-lain.

C3S: Larutan padat dari Ca3SiO5, C3A: Larutan padat dari Ca3Al2O6 Sumber : Tata Surdia,dkk, 1984

2.4. Agregat

Pembagian agregat sangat menolong dalam memperbaiki keawetan serta

stabilitas volume dari beton ringan. Karakteristik fisik dari agregat dalam beberapa

hal komposisi kimianya dapat mempengaruhi sifat-sifat batako ringan dalam keadaan

Page 28: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

plastis maupun keadaan telah mengeras dengan hasil-hasil yang berbeda. Berikut ini

merupakan jenis-jenis agregat :

1. Agregat Biasa

Jenis ini dapat digunakan untuk tujuan umum dan menghasilkan beton dengan

massa jenis yang berkisar antara 2,3 gr/cm3 – 2,5 gr/cm3. Agregat ini seperti pasir

dan kerikil yang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dari batuan alluvial dan

glasial. Pasir dan kerikil dapat juga diperoleh dengan cara menggali dari dasar

sungai dan laut. Dalam penggunaan untuk beton ringan pasir yang digunakan

berasal dari sungai dan harus dicuci untuk menghilangkan sifat kimia yang dapat

mengakibatkan terjadinya pelapukkan.

2. Agregat Berat

Jenis ini dapat digunakan secara efektif dan ekonomis untuk jenis beton yang

harus menahan radiasi, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap sinar –

X, Gamma dan Neutron. Evektifitas beton berat dengan massa jenis antara 4

gr/cm3-5gr/cm3 bergantung pada jenis agregatnya.

3. Agregat Ringan

Jenis ini dipakai untuk menghasilkan beton ringan dalam sebuah bangunan yang

beratnya sendiri sangat menentukan. Agregat ringan digunakan dalam bermacam-

macam produk batako berkisar antara bahan isolasi sampai pada batako bertulang

atau batako ringan pra-tekan, sungguh pun penggunaanya yang paling banyak

dalam pembuatan blok-blok beton pracetak. Batako ringan yang digunakan

dengan agregat ringan mempunyai sifat tahan api yang baik. Agregat ini

Page 29: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

mempunyai pori sangat banyak, sehingga daya serapnya jauh lebih besar

dibandingkan dengan daya serap agregat lainnya. Oleh karena itu penakarannya

harus dilakukan secara Volumetrik. Massa jenis agregat ringan berkisar antara

0,35 gr/cm3 - 0,85gr/cm3. Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis agregat yaitu

agregat biasa (pasir) dan agregat ringan styrofoam.

2.5. Pasir

Agregat yang digunakan untuk pembuatan batako ringan ini adalah pasir yang

lolos ayakan (Standard ASTM E 11-70) yang diameternya lebih kecil 5mm. adapun

kegunaan pasir ini adalah untuk mencegah keretakan pada beton apabila sudah

mengering. Karena dengan adanya pasir akan mengurangi penyusutan yang terjadi

mulai dari percetakan hingga pengeringan.

Pasir ini memang sangat penting dalam pembuatan beton ringan, tapi apabila

kadarnya terlalu besar akan mengakibatkan kerapuhan jika sudah mengering. Ini

disebabkan daya rekat antara partikel-partikel berkurang dengan adanya pasir dalam

jumlah yang besar, sebab pasir tersebut tidak bersifat merekat akan tetapi hanya

sebagai pengisi (Filler).

Pasir yang baik digunakan untuk pembuatan batako ringan berasal dari sungai

dan untuk pasir dari laut harus dihindarkan karena dapat mengakibatkan perkaratan

dan masih mengandung tanah lempung yang dapat membuat batako menjadi retak-

retak.

Page 30: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

2.6. Air

Air juga sangat berperan penting dalam proses pembuatan beton ringan yang

kegunaanya untuk melunakkan campuran agar bersifat plastis. Air yang digunakan

adalah air yang baik terhindar dari asam dan limbah. Air minum yang di kota relatif

bebas dari bahan-bahan kimia atau bahan-bahan lainnya yang dapat merugikan beton

ringan. Namun tidak demikian semua air yang dapat diminum itu baik digunakan

untuk dipakai campuran beton ringan.

Di Beberapa daerah tertentu air minum mengandung banyak unsur-unsur

kimia. Sebagai contoh air yang mengandung sedikit gula dan nitrat dapat digunakan

untuk air minum. Demikian juga halnya, air hujan yang turun banyak mengandung

gas-gas serta uap dari udara, karena udara terdiri dari komponen-komponen utama

yaitu zat asam, oksigen, nitrogen, dan karbondioksida.

Jadi air harus dipilih agar tidak mengandung kotoran-kotoran yang dapat

mempengaruhi mutu dari batako ringan.

2.7 Karakterisasi Batako Styrofoam

Batako ringan (aerated concrete) sering juga disebut batako berpori telah

dibuat dari campuran: semen, pasir dan styrofoam. Campuran beton kemudian dicetak

dan dikeringkan secara alami, dengan waktu pengeringan (ageing) selama: 7, 14, 21

dan 28 hari. Adapun karakteristik batako yang diukur meliputi: densitas, penyerapan

air, kuat tekan, kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostrukturnya

dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).

Adapun pengujian batako ringan antara lain sebagai berikut :

Page 31: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

2.7.1. Densitas (Density)

Untuk pengukuran densitas batako menggunakan metoda Archimedes,

besarnya nilai densitas batako dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut

(Sijabat K,2007):

( ) airkgb

spc mmm

m ρρ Χ−−

= (2.1)

Dimana :

pcρ : Densitas (gr/cm3)

ms : massa sampel kering (gr)

mb : massa sampel setelah direndam air (gr)

mg : massa sampel digantung didalam air (gr)

mk : massa kawat penggantung (gr)

ρA = Densitas air = 1 gr/cm3

2.7.2 Penyerapan air (Water Absorption) Batako Styrofoam

Untuk mengetahui besarnya penyerapan air dihitung dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut (Sijabat K,2007):

%100xM

MMWA

k

kj −= (2.2)

Dimana :

WA = Water Absorption (%)

Mk = Massa benda di udara (gram)

Mj = Massa benda dalam kondisi saturasi/ jenuh (gram)

Page 32: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

2.7.3 Kuat Tekan (Compressive Strength)

Pengukuran kuat tekan (Compressive Strength) dapat dihitung dengan

persamaan sebagai berikut (Sijabat K,2007):

AF

=σ (2.3)

Dimana :

)/( 2cmNTekanKuat=σ

F = Beban yang diberikan (kgf)

A = Luas penampang yang terkena penekanan gaya (cm2).

2.7.4. Kuat Tarik (Tensile Strength)

Pengukuran kuat tarik (Tensile Strength) dapat dihitung dengan persamaan

sebagai berikut (Sijabat K,2007):

AF

=σ (2.4)

dimana:

)/( 2cmNTekanKuat=σ

F = Gaya tarik (kgf)

A = Luas penampang (cm2)

2.7.5. Kuat Patah (Bending Strength)

Pengukuran kuat patah (Bending Strength) dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan berikut (Sijabat K ,2007):

Page 33: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

223

hbPL

=σ (2.5)

Dimana :

P = Beban maksimum yang diberikan (kgf)

L = jarak kedua titik tumpu (cm)

b, h = lebar dan tinggi benda uji (cm).

2.7.6. Daya Redam Suara

Besarnya penyerapan suara atau daya redam suara dari batako ringan berpori

perlu diukur, guna mengetahui sejauh mana aplikasi material tersebut dapat

diterapkan. Level intensitas suara atau tingkat kenyaringan dari suatu material diukur

dalam desible (dB).

Uji penyerapan suara dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Koefisien penyerapan suara, i

a

II

=α (2.6)

dimana:

Ia = intensitas suara yang diserap, dB.

Ii = intensitas sumber suara yang datang, dB.

2.7.7. Analisa Mikrostruktur

Pengujian mikrostruktur dari batako ringan berpori dilakukan dengan

Scanning Electron Microscope (SEM) untuk melihat bentuk dan ukuran partikel

penyusunnya. Scanning Electron Microscope (SEM) merupakan mikroskop elekteron

yang banyak digunakan untuk analisa permukaan material. SEM juga dapat

Page 34: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

digunakan untuk menganalisa data kristalografi, sehingga dapat dikembangkan untuk

menentukan elemen atau senyawa. Prinsip kerja SEM menggunakan dua sinar

elektron secara simultan. Satu strike specimen digunakan untuk menguji dan strike

yang lain adalah CRT (Cathode Ray Tube) memberi tampilan gambar.

SEM menggunakan prinsip scanning, maksudnya berkas elektron di arahkan

dari titik ke titik pada objek. Gerakan berkas elektron dari satu titik ke titik yang lain

pada suatu daerah objek menyerupai gerakan membaca. Gerakan membaca ini

disebut dengan scanning. Komponen utama SEM terdiri dari dua unit, electron

column (B) dan display console (A).

Electron column merupakan model electron beam scanning. Sedangkan

display console merupakan elektron skunder yang di dalamnya terdapat CRT.

Pancaran elektron energi tinggi dihasilkan oleh electron gun yang kedua tipenya

berdasar pada pemanfaatan arus.

Page 35: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Fisika – LIPI,

Waktu penelitian dilakukan selama empat bulan yaitu pada bulan Desember 2008 s/d

Maret 2009.

3.2. Bahan baku

Bahan baku yang dipergunakan untuk pembuatan batako ringan antara lain:

1. Semen type I (Portland cement)

2. Pasir

3. Styrofoam

4. Air

3.3. Peralatan

1. Timbangan

2. Alat-alat gelas

3. Wadah dan pengaduk

4. Cetakan beton ( mould steel)

5. Oven pengering (drying oven)

6. Universal Testing Machine (UTM )

Page 36: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

7. Scanning Electron Microscope (SEM)

8. Ayakan

9. Speaker (sumber suara)

10. Signal generator

11. Oscilloscope

12. Sound level meter

3. 4. Variabel dan Parameter

Varibel penelitian ini antara lain:

1. Variasi komposisi styrofoam: 100, 80, 60, 40, 20, dan 0 % (volume).

2. Variasi waktu pengerasan beton (ageing time): 7, 14, 21 dan 28 hari,

dilakukan pada kondisi normal atau alami.

Parameter pengujian yang dilakukan meliputi: densitas, porositas, kuat tekan,

kuat patah, kuat tarik, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur dengan Scanning

Electron Microscope (SEM).

3. 5. Preparasi sampel batako styrofoam

Bahan baku yang digunakan pada pembuatan batako ringan terdiri dari:

semen, pasir silika, dan styrofoam. Preparasi pembuatan sampel batako ringan dapat

dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Page 37: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 3. 1. Komposisi pencampuran bahan baku batako ringan

Kode Sampel

Semen (cm3)

Pasir Silika (% volume)

Styrofoam (% volume)

A 100 0 100

B 100 20 80

C 100 40 60

D 100 60 40

E 100 80 20

F 100 100 0

Cara menentukan komposisi pencampuran batako ringan berdasarkan volume

rasio antara semen dan agregat, yaitu 1 : 4. Untuk volume semen 100 cm3 (315 gram),

maka dibutuhkan sebanyak 400 cm3 agregat (pasir dan styrofoam). Jadi volume 400

cm3 dianggap 100 % volume, sehingga sudah memenuhi proporsi campuran agregat

dalam batako sekitar 70 – 80% (Tri Mulyono, 2005). Diagram alir pada pembuatan

batako ringan dapat dilihat pada Gambar 3.1. berikut ini :

Page 38: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Gambar 3.1. Diagram alir preparasi batako ringan berbasis styrofoam

Pengadukan

Pencetakan

Pengerasan

Pengujian

Semen Pasir 100 Mesh

Styrofoam

Penimbangan FAS

(air : semen = 0,48)

Ageing alami (7,14,21,28)

Hasil

Kesimpulan

Sifat Fisis Sifat mekanik

- Kuat tekan - Kuat tarik - Kuat patah

- Densitas - Peny. air

- Daya Redam Suara

SEM

Analisa

Page 39: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Untuk pembuatan batako ringan, masing-masing bahan baku ditimbang sesuai dengan komposisi seperti Tabel 3. 1. Setelah ditimbang, ketiga bahan baku tersebut dicampur dalam suatu wadah plastik, dan diaduk hingga rata menggunakan sendok semen. Tambahkan air, dimana jumlah air yang digunakan sesuai dengan perbandingan berat air : semen = 0,48 (fas = 0,48). Misalkan semen yang digunakan pada beton ringan sebanyak 100 gram, maka air yang diperlukan adalah = 0,48 x 100 gram = 48 gram.

Kemudian langkah selanjutnya adonan (pasta) diaduk hingga merata dan

homogen. Selanjutnya adonan yang dihasilkan dituangkan dalam cetakan yang

terbuat dari besi dengan ukuran: 16 x 4 x 4 cm. Bentuk sampel uji lainnya ada yang

berupa selinder berukuran: diameter 2,7 cm dan tinggi 7 cm. Kemudian adonan

dicetak, dan dikeringkan untuk proses pengerasan (ageing). Metoda yang dilakukan

pada proses pengerasan (ageing) adalah secara alami (normal). Variasi waktu proses

pengerasan (ageing) secara alami adalah: 7, 14, 21 dan 28 hari.

Setelah benda uji mengalami proses ageing, kemudian dilakukan pengujian

yang meliputi: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik, kuat patah, daya redam

suara, dan Mikrostrukturnya dengan menggunakan Scanning Electron Microscope

(SEM).

3. 6. Karakterisasi Batako Styrofoam

Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: densitas, penyerapan

air, kuat tekan, kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan Mikrostrukturnya

dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).

3. 6. 1. Densitas (Density)

Pengukuran densitas (bulk density) dari masing-masing komposisi batako

ringan yang telah dibuat, diamati dengan menggunakan prinsip Archimedes dengan

Page 40: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

menggunakan neraca digital. Pada proses awal dilakukan penimbangan massa benda

di udara (massa sampel kering) seperti halnya pada penimbangan biasa, sedangkan

penimbangan massa benda di dalam air seperti diperlihatkan pada Gambar 3.2.

Metoda pengukuran densitas.

1. Sampel yang telah mengalami pengerasan (ageing), dikeringkan di dalam

drying oven dengan suhu (105 ± 5) oC, selama 1 jam.

2. Kemudian timbang massa sampel kering (batako ringan), ms dengan

menggunakan neraca digital.

3. Sampel yang telah ditimbang, kemudian direndam di dalam air selama 1

jam, bertujuan untuk mengoptimalkan penetrasi air terhadap sampel uji.

Setelah proses penetrasi tercapai, seluruh permukaan sampel dilap dengan

kain flanel dan dicatat massa sampel setelah direndam di dalam air, mb.

4. Gantung sampel, pastikan tepat pada posisi tengah dan tidak menyentuh

alas beker gelas yang berisi air, dimana massa sampel berikut

penggantung di dalam air adalah mg.

0, 01560

Sampel digantung di dalam air

Aquades

Beaker Glass Timbangan

Gambar 3. 2. Prinsip penimbangan massa benda di dalam air

Page 41: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

5. Selanjutnya sampel dilepas dari tali penggantung, dan catat massa tali

penggantung, mk.

Dengan mengetahui besaran-besaran tersebut diatas, maka nilai densitas batako

ringan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (2.1).

3. 6. 2. Penyerapan Air (Water absorption)

Untuk mengetahui besarnya penyerapan air dari batako berpori yang telah

dibuat, maka perlu dilakukan pengujian.

Prosedur pengukuran penyerapan air adalah sebagai berikut:

1. Sampel yang telah dikeringkan di dalam drying oven dengan suhu (105 ± 5)

oC selama 1 jam, ditimbang massa dengan menggunakan neraca digital,

disebut massa sampel kering.

2. Kemudian sampel direndam di dalam air selama 1 jam sampai massa

sampel jenuh dan catat massanya.

Dengan menggunakan persamaan (2.2) maka nilai penyerapan air dari batako ringan

dapat ditentukan.

3. 6. 3. Kuat Tekan (Compressive Strength)

Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah Universal Testing

Mechine (UTM). Model cetakan untuk benda uji, dimensi benda uji berupa selinder,

Page 42: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

dan foto pengujian kuat tekan dengan menggunakan Universal Testing Mechine

(UTM) diperlihatkan pada lampiran 7.

Prosedur pengujian kuat tekan adalah sebagai berikut:

1. Sampel berbentuk selinder diukur diameternya, minimal dilakukan tiga

kali pengulangan. Dengan mengetahui diameternya maka luas penampang

dapat dihitung, A = π(d2/4).

2. Atur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor

penggerak kearah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung,

alat ukur (gaya) terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat

pada angka nol.

3. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian

gaya (lihat lampiran 8), dan arahkan switch ON/OFF ke arah ON, maka

pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan

sebesar 4 mm/menit.

4. Apabila sampel telah pecah, arahkan switch kearah OF maka motor

penggerak akan berhenti. Kemudian catat besarnya gaya yang ditampilkan

pada panel display, saat beton tersebut rusak.

Dengan menggunakan persamaan (2.3) maka nilai kuat tekan dari batako ringan dapat

ditentukan.

3. 6. 4. Kuat Tarik (Tensile Strength)

Page 43: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Bentuk sampel uji adalah selinder dengan diameter 2,7 cm dan tinggi 7 cm.

Prosedur pengujian kuat tarik adalah sebagai berikut:

a. Sampel berbentuk selinder diukur diameternya, minimal dilakukan tiga kali

pengulangan, kemudian jepitkan sampel pada dudukan yang telah tersedia

b. Atur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor penggerak

kearah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung, alat ukur (gaya)

terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol.

c. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian

gaya, dan arahkan switch ON/OFF ke arah ON, maka pembebanan secara

otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mm/menit.

d. Apabila sampel telah putus, arahkan switch kearah OFF maka motor

penggerak akan berhenti. Catat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel

display, saat material beton ringan tersebut putus.

Dengan menggunakan persamaan (2.4) maka nilai kuat tarik dapat ditentukan.

3. 6. 5. Kuat Patah (Bending Strength)

Untuk mengetahui besarnya kuat patah dari batako ringan yang telah dibuat,

maka perlu dilakukan pengujian yang mengacu pada standar ASTM C 348 – 2002.

Alat yang digunakan untuk menguji kuat patah adalah Universal Testing Mechine

(UTM). Model cetakan serta dimensi benda uji untuk kuat patah benda berbentuk

balok, dan foto pengujian kuat tekan dengan menggunakan Universal Testing

Mechine (UTM) diperlihatkan pada lampiran 7.

Page 44: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Prosedur pengujian kuat patah adalah sebagai berikut:

1. Sampel berbentuk balok diukur lebar dan tingginya, minimal dilakukan

tiga kali pengulangan, kemudian atur jarak titik tumpu (span) sebesar 10

cm sebagai dudukan sampel (lihat lampiran 7).

2. Atur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor

penggerak kearah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung,

alat ukur (gaya) terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat

pada angka nol.

3. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian

gaya (lihat lampiran 8), dan arahkan switch ON/OFF ke arah ON, maka

pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan

sebesar 4 mm/menit.

4. Apabila sampel telah patah, arahkan switch kearah OF maka motor

penggerak akan berhenti. Kemudian catat besarnya gaya yang ditampilkan

pada panel display, saat beton ringan tersebut patah.

Dengan menggunakan persamaan (2.5) maka nilai kuat patah dari batako ringan dapat

ditentukan.

3. 6. 6. Daya Redam Suara

Pengukuran daya redam suara (daya serap suara) dari batako ringan perlu

dilakukan agar dapat diketahui sejauh mana pemakaian dari material tersebut dapat

diterapkan tentunya. Perangkat peralatan yang digunakan untuk mengukur daya

Page 45: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

redam suara, diperlihatkan pada lampiran 7. Level intensitas suara atau disebut juga

kenyaringan diukur dalam desible (dB).

Prosedur pengukuran intensitas suara membutuhkan peralatan: sinyal

generator sebagai sumber sinyal sinus yang dapat diatur frekuensinya, speaker aktif

sebagai sumber suara, osiloskop untuk mengukur frekuensi sinyal generator, dan

sound level meter untuk mengukur level suara.

Hal yang pertama dilakukan adalah mengukur level sumber suara dengan

menempatkan sound level meter diletakkan pada posisi tetap atau jarak tertentu

terhadap speaker aktif. Atur frekuensi sinyal generator mulai dari frekuensi rendah

hingga frekuensi 1600 Hz dan ukur level intensitas (dB) dari masing-masing

frekuensi tersebut dengan menggunakan sound level meter.

Kemudian lakukan pengukuran level suara didalam kotak berukuran 24 x 24 x

24 cm3 terbuat dari batako ringan, untuk mengukur tingkat intensitas yang

ditransmisikan. Tempatkan speaker aktif di dalam kotak tersebut. Dengan cara yang

sama seperti mengukur level sumber suara, dan level intensitas (dB) dari masing-

masing frekuensi tersebut. Artinya besar tingkat intensitas yang terukur merupakan

besaran yang ditransmisikan oleh bahan tersebut.

Tingkat intensitas suara yang terserap dapat diukur dari selisih antara tingkat

intensitas sumber suara dengan tingkat intensitas suara yang ditransmisikan Dengan

mengetahui besarnya intensitas suara yang diserap (Ia) dan intensitas sumber suara

Page 46: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

yang datang (Ii) maka koefisien absorpsi, α dari batako ringan dapat ditentukan

dengan menggunakan persamaan 2.6.

3. 6. 7. Analisa Mikrostruktur Dengan Menggunakan SEM

Analisa mikrostruktur dari batako ringan dilakukan dengan menggunakan

Scanning Electron Microscope (SEM), guna untuk melihat bentuk dan ukuran

partikel penyusunnya, seperti diperlihatkan pada lampiran 7.

Mekanisme alat ukur SEM dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sampel diletakkan di dalam cawan, kemudian sampel tersebut dilapisi

emas.

2. Sampel disinari dengan pancaran elektron bertenaga kurang lebih 20 kV

sehingga sampel memancarkan elektron turunan (secondary electron) dan

elektron terpantul (back scattered electron) yang dapat dideteksi dengan

detector scintilator yang diperkuat sehingga timbul gambar pada layar

CRT.

3. Pemotretan dilakukan setelah dilakukan pengesetan pada bagian tertentu,

dari objek dan perbesaran yang diinginkan sehingga diperoleh foto yang

dapat diidentifikasi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 47: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Batako ringan (aerated concrete) sering juga disebut batako berpori, dibuat

dari bahan baku campuran semen, pasir dan styrofoam. Perlakuan batako dilakukan

dengan proses peringan secara alami (room temperature), dengan variasi waktu

pengeringan (ageing) selama: 7, 14, 21, dan 28 hari. Untuk mengetahui karakteristik

beton tersebut maka perlu dilakukan pengukuran atau pengujian besaran-besaran fisis

dan mekanis, antara lain: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat patah, kuat tarik,

daya redam suara, dan analisa mikrostruktur dengan menggunakan SEM. Hasil-hasil

pengujian secara lengkap yang meliputi pengujian fisis dan mekanis beton berpori

masing-masing akan dibahas secara rinci sebagai berikut.

4. 1. Densitas (Density)

Hasil pengukuran densitas dari batako ringan dengan campuran bahan baku

semen, pasir, dan styrofoam yang telah dibuat dan dikeringkan secara alami dengan

variasi waktu pengeringan: 7, 14, 21, dan 28 hari seperti diperlihatkan pada Gambar

4.1. Dari Gambar 4. 1, terlihat bahwa nilai densitas batako tanpa styrofoam (100%

volume pasir) yang telah dikeringkan sebagai fungsi waktu (7, 14, 21, dan 28 hari)

adalah berkisar antara 2,28 - 2,38 gr/cm3. Apabila dilihat dari nilai densitas yang

dihasilkan, maka jenis batako ini dapat diklasifikasikan sebagai batako normal

struktural, karena memiliki nilai densitas sebesar 2,4 gr/cm3.

Dilihat dari hasil yang diperoleh, berdasarkan variasi waktu pengeringan yaitu

semakin lama waktu pengeringan maka tingkat kepadatan (solidifikasi) batako ringan

semakin tinggi, karena selama proses pengeringan telah terjadi proses penyusutan

Page 48: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

(shringkage) yang disertai dengan pelepasan air (hidratasi) yang terikat secara alami

(perlahan-lahan). Proses kebalikan yang juga biasa dilakukan dalam proses fabrikasi

dalam dunia industri adalah dengan cara pelepasan paksa dalam waktu yang relatif

singkat (orde jam) yang dikenal dengan proses autoclave. Peristiwa pelepasan air

yang

terikat biasanya dapat melalui rongga-rongga yang ada pada beton menuju

kepermukaan, dan batako tersebut secara bertahap terhidrasi, sehingga terjadi ikatan

yang lebih stabil.

0.3

0.8

1.3

1.8

2.3

2.8

0 20 40 60 80 100

Styrofoam (% volume)

Den

sita

s (g

/cm

3 )

Gambar 4.1. Hubungan densitas terhadap prosentase penambahan styrofoam pada pembuatan batako ringan

Densitas batako normal: 2,4 gr/cm3

Densitas batako ringan struktur: 1,7 gr/cm3

Densitas batako styrofoam: 0,7 gr/cm3

Page 49: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Pada penambahan granule styrofoam sebesar 20% (volume) maka nilai

densitas batako menjadi turun, yaitu: sekitar 1,65 – 1,76 gr/cm3, perubahan nilai

densitas yang ditampilkan tersebut yaitu karena adanya faktor waktu pengeringan

(ageing process) yang telah dilakukan (7 – 28 hari). Apabila dilihat dari nilai densitas

yang diperoleh, dengan penambahan 20% (volume) styrofoam maka termasuk dalam

klasifikasi batako ringan struktur (structural lightweight concretes) dengan densitas

berkisar 1,4 – 1,8 gr/cm3 (Iman Satyarno, 2004).

Untuk penambahan jumlah styrofoam sebanyak 40% (volume), nilai densitas

yang diperoleh adalah 1,46 – 1,58 gr/cm3 (dengan rentang waktu pengeringan 7 - 28

hari). Nilai densitas yang dihasilkan juga termasuk dalam kategori batako ringan

struktur. Sedangkan untuk jumlah 60% (volume) styrofoam, nilai densitas yang

diperoleh adalah 1,09 – 1,2 gr/cm3 (dengan waktu pengeringan 7 - 28 hari). Jadi pada

penambahan 60% (volume) styrofoam dapat dikategorikan sebagai beton ringan

dengan kekuatan menengah (moderate-strength lightweight concrete).

Untuk penambahan jumlah 80% (volume) styrofoam, nilai densitas yang

diperoleh menjadi 0,79 - 0,91 g/cm3 (dengan waktu pengeringan 7 - 28 hari). Jenis

batako ini termasuk dalam dua kategori, yaitu: batako ringan untuk pasangan batu

(masonry concrete) dan batako ringan dengan kekuatan menengah (moderate-

strength lightweight concrete). Sedangkan untuk 100% (volume) styrofoam, nilai

strength lighweight concrete). Sedangkan untuk 100% (volume) styrofoam,nilai

densitas yang diperoleh sekitar 0,4 – 0,5 gr/cm3. Hasil penelitian sebelumnya

(Satyarno, 2005), nilai densitas untuk beton dengan 100% styrofoam dan 250 kg/m3

Page 50: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

semen dapat menghasilkan densitas sebesar 0,33 gr/cm3. Salah satu jenis yang sejenis

dari produk batako styrofoam (foam concrete) yang telah dilakukan fabrikasi di

Inggris dengan nilai densitas 0,7 gr/cm3 akan menghasilkan nilai kuat tekan 2,5

N/mm2, kuat tarik 0,25 N/mm2, dan kuat patah 0,44 N/mm2.

Menurut (Yanarta, 2008), batako berpori yang diklasifikasikan sebagai

batako ringan adalah batako yang memiliki densitas 2/3 dari densitas batako normal.

Nilai densitas batako ringan berpori yang dikeringkan secara alami (konvensional)

adalah berkisar 0,741 gr/cm3 (Abbate, 2005). Dilihat dari nilai yang diperoleh maka

batako tersebut dapat dikatogorikan sebagai beton ringan penahan panas (insulating

concrete), namun demikian perlu juga dilihat dari besaran fisis lainnya.

4. 2. Penyerapan Air (Water Absorption)

Pada Gambar 4. 2, terlihat bahwa nilai penyerapan air dari batako ringan

berbasis styrofoam, pasir, dan semen, yang dikeringkan secara alami (7, 14, 21 dan 28

hari), diperoleh berkisar antara: 7,6 – 41 %. Dari Gambar 4.2, batako yang dibuat

tanpa styrofoam (100% volume pasir) dan dikeringkan sebagai fungsi waktu (7, 14,

21, dan 28 hari), maka nilai penyerapan air yang diperoleh adalah berkisar 29 – 41 %.

Untuk penambahan 20% styrofoam dan dikeringkan selama: 7, 14, 21, dan 28 hari,

maka nilai penyerapan air yang dihasilkan 23 – 33,9 %. Pada penambahan 40%

styrofoam dan dikeringkan secara konvensional sebagai fungsi waktu (7, 14, 21, dan

28 hari), diperoleh nilai penyerapan air yaitu 18 – 27 %. Penambahan 60% styrofoam

dan dikeringkan sebagai fungsi waktu (7, 14, 21, dan 28 hari), diperoleh nilai

penyerapan air sebesar 14 – 22,3 %. Sedangkan untuk penambahan 80% styrofoam

Page 51: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

dan dikeringkan sebagai fungsi waktu (7, 14, 21, dan 28 hari), diperoleh nilai

penyerapan air sekitar 10,4 – 18,3 %. Dan terakhir dengan total penambahan 100%

styrofoam (tanpa pasir) dan dikeringkan dalam kurun waktu (7, 14, 21, dan 28 hari),

diperoleh nilai penyerapan air sebesar 7,6 – 15 %.

Batako styrofoam (foamed concrete) dengan nilai densitas 0,77 g/cm3 dan

perendaman selama 10 hari (setelah sebelumnya dilakukan pengeringan

konvensional) menghasilkan penyerapan air sebesar 13 %, untuk batako normal

(dense concrete block) dengan perlakuan yang sama maka menghasilkan penyerapan

5

15

25

35

45

55

0 20 40 60 80 100Styrofoam (% volume)

Wat

er A

bsor

ptio

n (%

)

Gambar 4. 2. Hubungan penyerapan air terhadap prosentase penambahan styrofoam pada pembuatan batako ringan melalui proses pengeringan alami: 7, 14, 21, dan 28 hari

Penyerapan air batako normal: 50 %

Penyerapan air batako styrofoam: 13%

Page 52: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

air sebesar 50 % berat. Hasil pengamatan peneliti lain (Siporex Oy, 2000; William V

Abate, 2005), menunjukkan bahwa batako berpori untuk jenis beton ringan terdapat

banyaknya pori antara 50 - 70 %. Ternyata gelembung-gelembung udara yang

terperangkap di dalam batako atau yang ada di dalam styrofoam akan mengurangi

volume batako dan membuat batako menjadi lebih ringan (Wijoseno, 2008). Dilihat

dari hasil yang diperoleh menunjukkan adanya pola teratur yang menyatakan

penambahan styrofoam dan fungsi waktu pengeringan, yang cenderung menurunkan

nilai penyerapan air pada beton tersebut.

4. 3. Kuat Tekan (Compressive Strength)

Pada Gambar 4.3, terlihat bahwa kuat tekan dari batako ringan yang

dikeringkan secara alami (7, 14, 21 dan 28 hari) adalah berkisar antara 0,32 – 12,72

MPa.

Dari gambar 4. 3, batako yang dibuat tanpa styrofoam (100% volume pasir)

dan dikeringkan sebagai fungsi waktu (7, 14, 21, dan 28 hari), nilai kuat tekan yang

dihasilkan adalah berkisar antara 10,40 – 12,72 MPa. batako ini dikategorikan

sebagai batako ringan dengan kekuatan menengah (moderate-strength lightweight

concrete), dengan interval kuat tekan 7 - 14 MPa (Iman 2004).

Untuk penambahan 20% styrofoam dan dikeringkan selama 7, 14, 21, dan 28

hari, maka nilai kuat tekan yang diperoleh adalah 8,3 – 10 MPa. Untuk penambahan

40% styrofoam dan dikeringkan selama 7, 14, 21, dan 28 hari, maka nilai kuat

tekan yang dihasilkan 6,2 – 7,2 MPa.Sedangkan untuk jumlah penambahan styrofoam

Page 53: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

60% yang dikeringkan dengan variasi waktu selama 7, 14, 21, dan 28 hari, maka

nilai kuat tekan yang diperoleh menjadi turun menjadi 4 – 4,9 MPa. Dan untuk

styrofoam 80% dan di keringkan selama 7, 14, 21,dan 28 hari, maka nilai kuat tekan

yang dihasilkan menjadi lebih kecil, yaitu 1,88 – 2,80 MPa, maka klasifikasi jenis

batako tersebut termasuk dalam kelas batako ringan penahan panas (low density

concrete).

Terakhir pada penambahan 100% styrofoam (tanpa pasir) maka nilai kuat

tekan yang diperoleh lebih turun lagi yaitu 0,32 – 0,48 MPa. Berdasarkan nilai yang

diperoleh maka jenis batako ini dapat dikasifikasikan dalam batako berat jenis rendah

(low density concrete), yaitu rentang kuat tekan 0,35 - 6,9 MPa (Iman Satyarno,

2004). Berdasarkan referensi (Yothin Ungkoon, 2007), nilai kuat tekan dari batako

ringan berpori yang dikeringkan secara alami adalah sebesar 1,6 MPa. Nilai kuat

tekan batako ringan struktural adalah berkisar 12,1 MPa (Carolyn Schierhorn,

2008). Jadi apabila yang diinginkan batako ringan dengan target densitas < 1gr/cm3

(asumsi 0,7gr/cm3) maka nilai kuat tekan yang ideal (memenuhi syarat) adalah pada

nilai 2,5 Mpa. Dengan kata lain, hanya dapat digunakan untuk batako dengan

penambahan maksimum styrofoam sampai 80% (volume).

Page 54: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

4. 4. Kuat Tarik (Tensile Strength)

Dalam pengujian tarik terhadap batako ringan dengan variasi komposisi

styrofoam: 100, 80, 60, 40, 20, dan 0 % (volume) dan waktu pengeringan 7, 14, 21 28

hari, diperlihatkan seperti pada Gambar dibawah ini .Dari Gambar 4.4, batako yang

dibuat tanpa styrofoam (100% volume pasir) dan dikeringkan sebagai fungsi waktu

(7, 14, 21, dan 28 hari), nilai kuat tarik yang diperodleh adalah antara 1,03 – 1,21

MPa.

Gambar 4. 3. Hubungan antara kuat tekan terhadap penambahan styrofoam (% volume) pada pembuatan batako ringan melalui proses pengeringan alami: 7, 14, 21 dan 28 hari.

.

Kuat tekan batako styrofoam: 2,5 MPa

0

3

6

9

12

15

0 20 40 60 80 100Styrofoam (% volume)

Com

pres

sive

Stre

ngth

(M

Pa) Kuat tekan batako normal: 12,1 MPa

Kuat tekan batako Styrofoam : 2,5 MPa

Page 55: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Apabila diamati dari nilai pengujian yang diperoleh, maka batako tersebut

termasuk dalam klasifikasi batako struktural (dengan densitas 1,8 gr/cm3) atau nilai

kuat tarik sebesar 1 MPa. Untuk penambahan 20% styrofoam dan dikeringkan

selama: 7, 14, 21, dan 28 hari, maka nilai kuat tarik yang diperoleh adalah 0,88 –

1,07 MPa. Untuk penambahan 40% styrofoam dan dikeringkan selama 7, 14, 21, dan

28 hari, maka nilai kuat tarik yang diperoleh yaitu 0,51 – 0,68 MPa.

Gambar 4.4. Hubungan kuat tarik terhadap prosentase penambahan styrofoam pada pembuatan batako ringan melalui proses pengeringan alami: 7, 14, 21 dan 28 hari

0.00

0.30

0.60

0.90

1.20

1.50

0 20 40 60 80 100Styrofoam (% volume)

Tens

ile S

treng

th (

MPa

)

Kuat tarik batako ringan struktur: 1 MPa

Kuat tarik batako styrofoam: 0,25 MPa

Page 56: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Apabila jumlah penambahan styrofoam 60% dan dikeringkan selama: 7, 14,

21, dan 28 hari, maka nilai kuat tarik mengalami penurunan menjadi: 0,29 – 0,44

MPa. Untuk komposisi styrofoam 80% dan dikeringkan selama 7, 14, 21, dan 28

hari, maka nilai kuat tekan menjadi lebih turun yaitu 0,09 – 0,21 MPa. Pada 100%

styrofoam (tanpa pasir) maka nilai kuat tarik lebih turun lagi, menjadi 0,03 – 0,05

MPa. Ternyata dari hubungan ini terlihat bahwa penambahan styrofoam cenderung

menurunkan kuat tarik batako tersebut dan sebaliknya fungsi waktu pengeringan

cenderung meningkatkan nilai kuat tarik. Jadi apabila ditargetkan nilai densitas

batako 0,7 gr/cm3, maka dibutuhkan nilai kuat tarik minimal adalah sebesar 0,25

MPa. Berdasarkan hal tersebut diatas, sebaiknya penambahan styrofoam tidak lebih

dari 60 % (volume) atau dengan penambahan styrofoam maksimum 80 % (volume)

dengan waktu pengeringan (ageing) 28 hari pada suhu kamar.

4. 5. Kuat Patah (Bending Strength)

Pada Gambar 4.5, terlihat bahwa nilai kuat patah dari batako ringan yang

dikeringkan secara alami 7, 14, 21 dan 28 hari adalah antara 0,09 – 1,87 MPa. Dari

Gambar 4. 5, batako yang dibuat tanpa styrofoam (100% volume pasir) dan

dikeringkan sebagai fungsi waktu (7, 14, 21, dan 28 hari), nilai kuat patah yang

diperoleh antara 1,63 – 1,87 MPa. Dari nilai yang diperoleh, maka batako tersebut

termasuk dalam klasifikasi batako ringan struktur (densitas 1,8 gr/cm3) atau kuat

patah sebesar 1,85 MPa. Pada penambahan 20% styrofoam dan dikeringkan selama 7,

14, 21, dan 28 hari, maka nilai kuat patah adalah: 1,36 – 1,60 MPa. Sedangkan

untuk penambahan 40% styrofoam dan dikeringkan selama: 7, 14, 21, dan 28 hari,

Page 57: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

maka nilai kuat patah menjadi: 1,21 – 1,45 MPa. Pada penambahan styrofoam 60%

(volume) dan dikeringkan selama: 7, 14, 21, dan 28 hari, maka nilai kuat patah

menjadi turun: 0,94 – 1,12 MPa.

Untuk styrofoam 80% (volume) dan dikeringkan selama: 7, 14, 21, dan 28

hari, maka nilai kuat patah turun menjadi: 0,41 – 0,6 MPa. Sedangkan pada 100%

(volume) styrofoam (tanpa pasir) maka nilai kuat patah turun lagi menjadi: 0,09 –

0,12 MPa.

Untuk styrofoam 80% (volume) dan dikeringkan selama7,14,21, dan 28 hari,

maka nilai kuat patah turun menjadi: 0,41 – 0,6 Mpa. Sedangkan pada 100%

(volume) styroafoam (tanpa pasir) maka nilai kuat patah turun lagi menjadi: 0,09 –

0,12 Mpa.

Sedangkan menurut literatur (Yothin Ungkoon, 2007), kuat patah dari batako ringan

berpori yang dikeringkan secara alami adalah sekitar 0,59 MPa. Apabila ditargetkan

densitas 0,7 gr/cm3 maka dibutuhkan kuat patah sebesar 0,44 MPa, maka sebaiknya

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

2.0

0 20 40 60 80 100Styrofoam (% volume)

Flex

ural

Stre

ngth

(M

Pa)

Gambar 4. 5. Hubungan kuat patah terhadap prosentase penambahan styrofoam pada pembuatan batako ringan melalui proses pengeringan alami: 7, 14, 21 dan 28 hari

Kuat patah batako styrofoam: 0,44 MPa

Kuat patah batako ringan struktur: 1,85 MPa

Page 58: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

penambahan styrofoam tidak lebih dari 80 % (volume) dengan waktu pengeringan 28

hari.

4. 6. Daya Redam Suara

Pengujian daya redam suara dari batako ringan dilakukan dengan

menggunakan signal generator dan mengacu pada JIS A 1405. Berdasarkan sifat

mekanik dari batako ringan tersebut, maka salah satu komposisi yang dipilih adalah

80 % styrofoam dan 20 % pasir (persen volume) yang dikeringkan selama 28 hari.

Pada Gambar 4.6a, ditunjukkan hasil pengukuran level intensitas suara dari batako

ringan pada komposisi 80 % styrofoam dan 20 % pasir (persen volume) yang

25

50

75

100

100 1000 10000Frekuensi (Hz)

Soun

d L

evel

(db

)

Gambar 4. 6a. Hubungan tingkat penyerapan suara terhadap frekuensi pada batako ringan dengan penambahan 80% (volume) Styrofoam dan waktu pengeringan 28 hari.

Intensitas sumber suara

Intensitas suara setelah melalui beton

Page 59: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

dikeringkan selama 28 hari.

Pada pengujian penyerapan suara yang dilakukan adalah pada rentang

frekuensi pengukuran: 100 – 1600 Hz. Dari Gambar 4.6, tenyata level intensitas suara

dari sumber yang datang adalah berkisar antara 54 – 93,2 dB dan level intensitas

suara yang terserap sekitar 30,2 – 73,5 dB.

Pada Gambar 4.6b, ditunjukkan hubungan koefisien penyerapan suara

terhadap frekuensi dari batako ringan dengan komposisi 80 % styrofoam dan 20 %

pasir (% volume) yang dikeringkan selama 28 hari. Dari Gambar 4.6b, terlihat bahwa

batako ringan dengan komposisi 80 % (volume) styrofoam yang dikeringkan selama

28 hari memiliki sifat penyerapan suara yang baik masing-masing pada frekuensi:

125, 270, 500, dan 1000 Hz dengan tingkat penyerapan sebesar: 18,41%, 33,88%,

14,29%, dan 8,91%.

Page 60: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Berdasarkan referensi (Wilbert F. Stoecker, 1982), bahwa orde besaran

koefisien penyerapan, α untuk batako berkisar antara 0,01 – 0,05 dan bahan akustik

sekitar 0,2 – 0,8 atau 2 – 8 %. Sedangkan berdasarkan laporan dari hasil penelitian

lainnya, menyatakan bahwa koefisien absorpsi suara dari batako ringan berpori pada

frekuensi 125 Hz adalah sebesar 0,36 atau 36 % dan pada frekuensi 500 Hz sebesar

0,31 atau 31 %.

4. 7. Analisa Mikrostruktur

Analisa mikrostruktur dari batako ringan berpori dilakukan dengan

menggunakan metode Scanning Electron Microscope (SEM) untuk melihat bentuk

dan ukuran partikel penyusun pada skala mikro. Preparasi sampel dan pemotretanya

Gambar 4.6b. Hubungan koefisien absorpsi terhadap frekuensi untuk batako ringan berpori, pada komposisi 80 % styrofoam dan 20 % pasir, dikeringkan selama 28 hari

33.884

8.913

14.289

18.408

0

5

10

15

20

25

30

35

100 1000 10000Frekuensi (Hz)

Koe

fisie

n A

bsor

psi

(%)

Page 61: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

adalah dengan melapisi permukaan sampel yang telah dilakukan Poleshing terlebih

dahulu dengan bahan emas dan selanjutnya difoto bagian-bagian yang diinginkan

untuk pembesaran tertentu. Poleshing dilakukan dengan cara digosok permukaan

supaya bagus.

Gambar 4.7a, Foto SEM dari batako ringan yang dikeringkan secara alami selama 7 hari dengan komposisi 80 % styrofoam dan 20 % pasir (% volume)

Pada Gambar 4.7a, proses pengeringan masih berlangsung karena pelepasan air

belum selesai ( 7 hari). Dari Gambar 4.7a terlihat bahwa batako ringan yang dibuat

dengan komposisi 80 % styrofoam dan 20 % pasir (% volume), ditandai dengan

butiran styrofoam yang berbentuk bulat, pori-pori (rongga-rongga) belum terlihat

jelas.

Page 62: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Dari Gambar 4.7b, terlihat bahwa pada batako ringan yang dibuat dengan komposisi

80 % styrofoam dan 20 % pasir (% volume) masih terdapat rongga-ronga (pori) yang

ditandai dengan warna hitam (gelap), sedangkan yang berbentuk bulat merupakan

butiran styrofoam dan warna abu-abu merupakan campuran semen dan pasir. Rongga-

ronga (pori) tidak terdistribusi merata (tidak homogen) dan ukuran pori relatif lebih

kecil dari 50 μm. Ukuran partikel styrofoam paling kecil sekitar 100 μm dan bisa

mencapai 2 mm.

Berdasarkan referensi (Yothin Ungkoon, 2007), menyatakan bahwa batako ringan

yang dikeringkan secara alami (konvensional) mempunyai permukaan yang lebih

kasar, ukuran pori lebih besar dengan jumlah lebih sedikit, dan pori terdistribusi tidak

merata.

Gambar 4.7b. Foto SEM dari batako ringan yang dikeringkan secara alami selama 28 hari dengan komposisi: 80 % styrofoam dan 20 % pasir

100 μm 600 X

Page 63: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Batako ringan berbasis: styrofoam, pasir, dan semen telah berhasil dibuat, dengan

variasi komposisi terbaik adalah 80 % (volume) styrofoam, dan 20 % (volume)

pasir, dengan jumlah semen tetap sebesar 315 gram dan waktu pengeringan secara

alami selama 28 hari.

2. Karakteristik dari batako ringan yang dihasilkan dari proses pengerasan selama

28 hari adalah sebagai berikut: densitas 0,91 gr/cm3, penyerapan air 10,4 %, kuat

tekan 2,8 MPa, kuat tarik 0,21 MPa, dan kuat patah 0,6 MPa.

3. Batako ringan yang dihasilkan memiliki respon penyerapan suara paling baik

pada frekuensi: 125, 270, 500, dan 1000 Hz, serta menghasilkan tingkat

penyerapan suara pada masing-masing frekuensi tersebut sebesar: 18,41; 33,88;

14,29; dan 8,91%.

4. Batako yang dihasilkan relatif berpori dan tidak terdistribusi merata dengan

ukuran pori lebih kecil dari 50 μm. Sedangkan ukuran styrofoam paling kecil

sekitar 100 μm sampai paling besar 2 mm yang tersusun dalam campuran semen

dan pasir.

Page 64: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

5.2. Saran

Untuk melengkapi penelitian batako ringan yang dibuat sampai tahap

komersialisasi, maka perlu kajian lebih lanjut tentang tekno-ekonomi.

Page 65: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR PUSTAKA

_____,Concrete Properties. http://www.engineeringtoolbox.com/concrete-properties-d_1223.html. 10/04/2009. 10:10.

_____, Foam Concrete. http://www.foamconcrete.co.uk/properties-of-foam-concrete-

html. 10/04/2009. 11:05. _____, Stroy-Beton Inc. http://www.ibeton.ru/english/intro.php. 10/04/2009.

10/04/2009 11:36.

_____, http://www.engineeringtoolbox.com/accoustic-sound-absoption-d 68.html. 10/04/2009 12.00.

_____,http://online.physics.uiuc.edu/courses/phys199pom/Student_Reports/Fall02/Al

an_Trues dale/Alan_Truesdale_Absorbtion_Coefficient.pdf. 10/04/2009 12.50.

Andrew R. Barron, Manufacture of Portland Cement, Version 1.3: Jun 21, 3:26 pm

GMT-5, 2008

Bilmeyer, Jr, FW, 1984, Text Book of Polymer Science, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc., Singapore.

Carolyn Schiehorn, 2008, Producing Structural Lightweight Concrete Block

Crawford, R.J., 1998, Plastic Enggineering, Third Edition.

Iman Satyarno., 2004, Panel Beton Styrofoam Ringan Untuk Dinding, Teknik Sipil FT UGM, Yogyakarta.

Me and Mine. Beton Spesial. http://Yanarta.com/civil-engineering/beton-spesial.

14/11/2008. 13:30 NRMCA, 2000, CIP 36- Structural light weight concrete

Nugraha Paul, 2007, Antoni. Teknologi Beton. Surabaya : Andi

Ramamurthy K., Narayanan N., 2000, Influence Of Composition And Curing On Drying Shrinkage Of Aerated Concrete

Page 66: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Satyarno Iman, 2004, LightWeight Styrofoam Concrete For Lighter And More Ductile Wall, Universitas Gajah Mada

Sijabat K,2007. Pembuatan Keramik Paduan Cordicrit Sebagai Bahan Refraktori dan

Karakterisasinya.Tesis,USU Medan Siporex Oy,2000, Autoclaved aerated concrete block, RT Environmental Declaration

1(2) 23.23 House Tri Mulyono, 2005, Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta

Tetuko Anggito P, Deni S.K, Muljadi, Perdamean S, 2008, Pengaruh Proses Aging Karakteristik Beton Geopolymer berbasis Fly Ash, Proseding Seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia , Surabaya

William V. Abbate, 2005, Precast Autoclaved Aerated Concrete

Wilbert F. Stoecker, 1982, Referigerasi dan Pengkondisian Udara, Erlangga

Wijoseno. Beton Ringan. http://wijoseno.wordpress.com/2008/09/22/beton-ringan/. 10/04/2009. 10:30.

Yothin Ungkoon, 2007, Chadchart Sittipunt, Pichai Namprakai, Wanvisa

Jetipattaranat,Kyo-Seon Kim, and Tawatchai Charinpanitku , Analysis of Microstructure and Properties of Autoclaved Aerated Concrete Wall Construction Materials , J. Ind. Eng. Chem., Vol. 13, No. 7, 1103-1108.

Page 67: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 1. Perhitungan untuk menentukan densitas

Mengikuti persamaan. 2.1, perhitungan untuk menentukan densitas

(Archimedes method) sampel 7 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut:

( ) airkgb

spc mmm

m ρρ Χ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

−−=

= ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

−− )053.0855.60(287.105425.101

= 2.28 gr/cm3

Mengikuti persamaan 2.1 perhitungan untuk menentukan densitas ( Arhimedes

method ) Sampel 14 hari ( 0% Styrofoam) Sebagai berikut :

( ) airkgb

spc mmm

m ρρ Χ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

−−=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

−−=

)053.0077,62(428,106462,103

= 2,33 gr / cm3

Mengikuti persamaan 2.1 perhitungan untuk menentukan densitas

( Arhimedes method ) Sampel 21 hari ( 0% Styrofoam) Sebagai berikut :

( ) airkgb

spc mmm

m ρρ Χ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

−−=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

−−=

)053.0271,63(901,107452,105

= 2,36 gr / cm3

Page 68: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Mengikuti persamaan 2.1 perhitungan untuk menentukan densitas (

Arhimedes method ) Sampel 28 hari ( 0% Styrofoam) Sebagai berikut :

( ) airkgb

spc mmm

m ρρ Χ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

−−=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

−−=

)053.0340,64(343,109233,107

= 2,38 gr / cm3

Dengan perhitungan yang sama diperoleh Tabel A.

Page 69: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

TABEL A. DATA PENGUKURAN DENSITAS

7 hari

14 hari

Styrofoam

(% volume)

Massa

Kering

(ms)

(g)

Massa setelah

setelah

direndam (mb)

(g)

Massa digantung

dalam air (mg)

(g)

Massa kawat

penggantung (mk)

(g)

Densitas

(g/cm3)

Archimedes

0 103.462 106.428 62.077 0.053 2.33

20 101.523 120.231 60.914 0.053 1.71

40 100.444 126.295 60.267 0.053 1.52

60 98.768 145.093 59.261 0.053 1.15

80 98.152 174.311 58.891 0.053 0.85

100 97.222 274.329 58.333 0.053 0.45

Styrofoam

(% volume)

Massa

Kering

(ms)

(g)

Massa setelah

setelah

direndam (mb)

(g)

Massa digantung

dalam air (mg)

(g)

Massa kawat

penggantung (mk)

(g)

Densitas

(g/cm3)

Archimedes

0 101.425 105.287 60.855 0.053 2.28

20 100.912 121.653 60.547 0.053 1.65

40 99.433 127.712 59.660 0.053 1.46

60 98.056 148.740 58.834 0.053 1.09

80 97.162 181.234 58.297 0.053 0.79

100 96.052 297.708 57.631 0.053 0.40

Page 70: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

21 hari

Styrofoam

(% volume)

Massa

Kering

(ms)

(g)

Massa setelah

setelah

direndam (mb)

(g)

Massa digantung

dalam air (mg)

(g)

Massa kawat

penggantung

(mk)

(g)

Densitas

(g/cm3)

Archimedes

0 105.452 107.901 63.271 0.053 2.36

20 103.776 121.854 62.266 0.053 1.74

40 102.164 126.735 61.298 0.053 1.56

60 100.668 145.660 60.401 0.053 1.18

80 99.252 171.017 59.551 0.053 0.89

100 98.263 263.619 58.958 0.053 0.48

28 hari

Styrofoam

(% volume)

Massa

Kering (ms)

(g)

Massa setelah

setelah

direndam (mb)

(g)

Massa digantung

dalam air (mg)

(g)

Massa kawat

penggantung

(mk)

(g)

Densitas

(g/cm3)

Archimedes

0 107.233 109.343 64.340 0.053 2.38

20 105.322 122.982 63.193 0.053 1.76

40 104.214 128.434 62.528 0.053 1.58

60 103.256 147.947 61.954 0.053 1.20

80 100.223 170.216 60.134 0.053 0.91

100 99.266 258.039 59.560 0.053 0.50

Page 71: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 2. Perhitungan untuk menentukan penyerapan air

Mengikuti Persamaan. 2.2, perhitungan untuk menentukan penyerapan air

sampel 7 hari (0% Styrofoam) sebagai berikut :

%100xM

MMWA

k

kj⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

%100425.101

425.101009.143 xWA ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

= 41.0%

Mengikuti Persamaan. 2.2, perhitungan untuk menentukan penyerapan air

sampel 14 hari (0% Styrofoam) sebagai berikut :

%100xM

MMWA

k

kj

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

%100462.103

462.103708.140 xWA ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

= 36,0%

Mengikuti Persamaan. 2.2, perhitungan untuk menentukan penyerapan air

sampel 21 hari (0% Styrofoam) sebagai berikut :

%100xM

MMWA

k

kj

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

Page 72: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

%100452.105

452.105197.139 xWA ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

= 32.0%

Mengikuti Persamaan. 2.2, perhitungan untuk menentukan penyerapan air

sampel 28 hari (0% Styrofoam) sebagai berikut :

%100xM

MMWA

k

kj

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −=

%100233.107

233.107331.138 xWA ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=

= 29.0 %

Dengan perhitungan yang sama diperoleh Tabel B

Page 73: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

TABEL. B. Data Pengukuran Penyerapan Air

7 hari

Styrofoam

(% volume)

Massa Kering

(gr)

Massa Basah

(gr)

Penyerapan Air

(%)

0 101.425 143.009 41.00

20 100.912 135.121 33.90

40 99.433 126.280 27.00

60 98.056 119.922 22.30

80 97.162 114.943 18.30

100 96.052 110.460 15.00

14 hari

Styrofoam

(% volume)

Massa Kering

(gr)

Massa Basah

(gr)

Penyerapan Air

(%)

0 103.462 140.708 36.00

20 101.523 131.980 30.00

40 100.444 124.551 24.00

60 98.768 118.028 19.50

80 98.152 114.053 16.20

100 97.222 108.791 11.90

Page 74: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

21 hari

Styrofoam

(% volume)

Massa Kering

(gr)

Massa Basah

(gr)

Penyerapan Air

(%)

0 105.452 139.197 32.00

20 103.776 130.758 26.00

40 102.164 123.618 21.00

60 100.668 117.782 17.00

80 99.252 113.147 14.00

100 98.263 107.893 9.80

28 hari

Styrofoam

(% volume)

Massa Kering

(gr)

Massa Basah

(gr)

Penyerapan Air

(%)

0 107.233 138.331 29.00

20 105.322 129.546 23.00

40 104.214 122.973 18.00

60 103.256 117.712 14.00

80 100.223 110.646 10.40

100 99.266 106.810 7.60

Page 75: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 3. Perhitungan untuk menentukan kuat tekan

Mengikuti persamaan. 2.3, perhitungan untuk menentukan kuat tekan sampel

7 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

AF

Dimana:

A = Luas Penampang = 4

)51.27).(14.3(4. 22

=dπ

= 594.09 mm2

F = Gaya = 6178.52 N

2.09.594.52.6178

mmN

=σ = 10.4 MPa

Mengikuti persamaan. 2.3, perhitungan untuk menentukan kuat tekan sampel

14 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

AF

4

)50.27).(14.3(4. 22

==dA π

= 593.66 mm2

F = 6827.05 N

Page 76: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

AF

=∴σ

266.59305.6827mm

Ν=

= 11,5 Mpa

Mengikuti persamaan. 2.3, perhitungan untuk menentukan kuat tekan sampel

21 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

AF

4. 2dA π

=4

)52.27)(14.3( 2

=

= 594.52 mm2

.60.7312 Ν=F

AF

=σ 252.59460.7312mm

Ν=

= 12.3 MPa

Mengikuti persamaan. 2.3, perhitungan untuk menentukan kuat tekan sampel

28 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

AF

4. 2dA π

=4

)50.27)(14.3( 2

=

Page 77: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

= 593.66 mm2

.31.7551 Ν=F

AF

=σ 266.59331.7551mm

Ν=

= 12.72 MPa

Dengan perhitungan yang sama diperoleh tabel C

Catatan : 1 MPa = 1 N / mm2

Page 78: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

TABEL C. Data Pengukuran Kuat Tekan

7 hari

Styrofoam

(% volume)

Diameter

(mm)

Luas

(mm2)

Gaya

(N)

Kuat Tekan

(MPa)

0 27.51 594.09 6178.52 10.40

20 27.50 593.66 4927.35 8.30

40 27.48 592.79 3675.32 6.20

60 27.47 592.36 2369.45 4.00

80 27.51 594.09 1116.89 1.88

100 27.48 592.79 189.69 0.32

14 hari

Styrofoam

(% volume)

Diameter

(mm)

Luas

(mm2)

Gaya

(N)

Kuat Tekan

(MPa)

0 27.50 593.66 6827.05 11.50

20 27.50 593.66 5224.18 8.80

40 27.48 592.79 3853.15 6.50

60 27.47 592.36 2464.22 4.16

80 27.52 594.52 1200.93 2.02

100 27.52 594.52 219.97 0.37

Page 79: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

21 hari

Styrofoam

(% volume)

Diameter

(mm)

Luas

(mm2)

Gaya

(N)

Kuat Tekan

(MPa)

0 27.52 594.52 7312.60 12.30

20 27.51 594.09 5465.61 9.20

40 27.48 592.79 4090.27 6.90

60 27.50 593.66 2671.45 4.50

80 27.51 594.09 1425.81 2.40

100 27.52 594.52 261.59 0.44

28 hari

Styrofoam

(% volume)

Diameter

(mm)

Luas

(mm2)

Gaya

(N)

Kuat Tekan

(MPa)

0 27.50 593.66 7551.31 12.72

20 27.46 591.93 5919.31 10.00

40 27.46 591.93 4261.90 7.20

60 27.47 592.36 2902.57 4.90

80 27.51 594.09 1663.45 2.80

100 27.00 572.27 274.69 0.48

Page 80: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 4. Perhitungan untuk menentukan kuat tarik

Mengikuti persamaan. 2.4, perhitungan untuk menentukan kuat tarik sampel

7 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

σ = AF

A = 4

)52.27).(14.3(4. 22

=dπ

= 594.52 mm2

F = Gaya = 612.36 N

σ = 2.52.594

.36.612mmN

AF

=

= 1.03 Mpa

Mengikuti persamaan. 2.4, perhitungan untuk menentukan kuat tarik sampel

14 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

AF

4

)51.37).(14.3(4. 22

==dA π

= 594.09 mm2

.62.641 Ν=F

AF

=σ 2.09.594.62.641mmN

=

= 11.08 Mpa

Page 81: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Mengikuti persamaan. 2.4, perhitungan untuk menentukan kuat tarik sampel

21 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

AF

4)50.27).(14.3(

4. 22

==dA π

= 593.66 mm2

.64.688 Ν=F

AF

=σ 2.66.593.64.688mmN

=

= 1.16 MPa

Mengikuti persamaan. 2.4, perhitungan untuk menentukan kuat tarik sampel

28 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

AF

4)51.27).(14.3(

4. 22

==dA π

= 594.09 mm2

.85.718 Ν=F

AF

=σ 209.59485.718

mmN

=

= 1.21 MPa

Dengan perhitungan yang sama diperoleh Tabel D.

Page 82: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

TABEL D. Data Pengukuran Kuat Tarik

7 hari

Styrofoam

(% volume)

Diameter

(mm)

Luas

(mm2)

Gaya

(N)

Kuat Tarik

(MPa)

0 27.52 594.52 612.36 1.03

20 27.46 591.93 520.90 0.88

40 27.50 593.66 302.76 0.51

60 27.50 593.66 172.16 0.29

80 27.51 594.09 53.47 0.09

100 27.52 594.52 17.84 0.03

14 hari

Styrofoam

(% volume)

Diameter

(mm)

Luas

(mm2)

Gaya

(N)

Kuat Tarik

(MPa)

0 27.51 594.09 641.62 1.08

20 27.51 594.09 552.50 0.93

40 27.52 594.52 338.88 0.57

60 27.50 593.66 201.84 0.34

80 27.51 594.09 77.23 0.13

100 27.48 592.79 17.78 0.03

Page 83: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

21 hari

Styrofoam

(% volume)

Diameter

(mm)

Luas

(mm2)

Gaya

(N)

Kuat Tarik

(MPa)

0 27.50 593.66 688.64 1.16

20 27.48 592.79 569.08 0.96

40 27.48 592.79 361.60 0.61

60 27.52 594.52 231.86 0.39

80 27.51 594.09 112.88 0.19

100 27.50 593.66 23.75 0.04

28 hari

Styrofoam

(% volume)

Diameter

(mm)

Luas

(mm2)

Gaya

(N)

Kuat Tarik

(MPa)

0 27.51 594.09 718.85 1.21

20 27.49 593.22 634.75 1.07

40 27.49 593.22 403.39 0.68

60 27.47 592.36 260.64 0.44

80 27.51 594.09 124.76 0.21

100 27.50 593.6563 29.68 0.05

Page 84: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 5. Perhitungan untuk menentukan kuat patah

Mengikuti persamaan. 2.5, perhitungan untuk menentukan kuat patah sampel

7 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

σ = 2..2..3hbLP

σ 22 .)0.40(.06.402.100.51.6963

mmmmmmN

××××

=

= 1.63 Mpa

Mengikuti persamaan. 2.5, perhitungan untuk menentukan kuat patah sampel

14 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

223

hbPL

22.)0.40(.06.402.100.69.7303

mmmmmmN

××××

= 1.71 MPa

Mengikuti persamaan. 2.5, perhitungan untuk menentukan kuat patah sampel

21 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

223

hbPL

22.)03.40(.06.402.100.47.7573

mmmmmmN

××××

= 1.77 MPa

Page 85: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Mengikuti persamaan. 2.5, perhitungan untuk menentukan kuat patah sampel

28 hari (0 % styrofoam) sebagai berikut :

223

hbPL

22.)03.40(.08.402.100.66.8003

mmmmmmN

××××

= 1.87 MPa

Dengan perhitungan yang sama diperoleh Tabel E.

Page 86: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

TABEL E. Data Pengukuran Kuat Patah

7 hari

Styrofoam

(% volume)

Span

(mm)

Lebar

(mm)

Tinggi

(mm)

Gaya

(N)

Kuat Patah

(MPa)

0 100 40.06 40.00 696.51 1.63

20 100 40.08 40.01 573.16 1.34

40 100 40.06 40.02 517.56 1.21

60 100 40.05 40.03 402.17 0.94

80 100 40.04 40.02 175.28 0.41

100 100 40.06 40.00 38.46 0.09

14 hari

Styrofoam

(% volume)

Span

(mm)

Lebar

(mm)

Tinggi

(mm)

Gaya

(N)

Kuat Patah

(MPa)

0 100 40.06 40.00 730.69 1.71

20 100 40.05 40.01 615.48 1.44

40 100 40.06 40.02 543.22 1.27

60 100 40.04 40.00 431.36 1.01

80 100 40.05 40.01 205.16 0.48

100 100 40.04 40.00 42.71 0.10

Page 87: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

21 hari

Styrofoam

(% volume)

Span

(mm)

Lebar

(mm)

Tinggi

(mm)

Gaya

(N)

Kuat Patah

(MPa)

0 100 40.06 40.03 757.47 1.77

20 100 40.08 40.01 658.71 1.54

40 100 40.05 40.00 576.72 1.35

60 100 40.03 40.00 461.15 1.08

80 100 40.04 40.02 226.59 0.53

100 100 40.05 40.01 47.02 0.11

28 hari

Styrofoam

(% volume)

Span

(mm)

Lebar

(mm)

Tinggi

(mm)

Gaya

(N)

Kuat Patah

(MPa)

0 100 40.08 40.03 800.66 1.87

20 100 40.05 40.01 683.86 1.60

40 100 40.06 40.00 619.59 1.45

60 100 40.03 40.01 478.46 1.12

80 100 40.03 40.01 256.32 0.60

100 100 40.05 40.02 51.32 0.12

Page 88: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 6. Perhitungan untuk menentukan koefisien penyerapan suara

Mengikuti persamaan, 2.6, perhitungan untuk menentukan koefisien

penyerapan suara dengan pengeringan 28 hari pada frekuensi 100 Hz

gda

serap

II

tan

O

gda

II tanlog10=β

12tan

10log1075.60

−= gdaI

; 12

tan

101075.6

−= gdaI

og

12075.6

1010 −= databgI

; 12075.6tan 1010 −×=gdaI

925.5tan 10−=gdaI

O

serap

II

log10=β

1210log1050.35 −= serapI

; 1210155.3 −= serapIog

1255.3

1010 −= serapI

; 1255.3 1010 −×=serapI

45.810−=serapI

925.5

45.8

tan 1010

==gda

serap

II

α

Page 89: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

3525.2 10798.210 −− ×==α

α (%) = 2.985 .10-3 x 100

= 0.2985 %

Dengan perhitungan yang sama diperoleh Tabel F.

Page 90: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

TABEL F. Data Pengukuran Koefisien Penyerapan Suara

Penyerapan Suara pada 28 hari

β datang/10 10βdatang/10 β serap/10 10β serap/10 Frekuensi

(Hz)

β datang

(db)

β serap

(db)

Io

(W/m2)

I datang

(W/m2)

I serap

(W/m2) α

α

(%)

100 60.75 6.08 1.19E+06 35.50 3.55 3.55E+03 1.00E-12 1.19E-06 3.55E-09 2.99E-03 0.299

125 64.35 6.44 2.72E+06 57.00 5.70 5.01E+05 1.00E-12 2.72E-06 5.01E-07 1.84E-01 18.408

160 60.00 6.00 1.00E+06 39.60 3.96 9.12E+03 1.00E-12 1.00E-06 9.12E-09 9.12E-03 0.912

200 58.00 5.80 6.31E+05 40.10 4.01 1.02E+04 1.00E-12 6.31E-07 1.02E-08 1.62E-02 1.622

250 82.60 8.26 1.82E+08 64.25 6.43 2.66E+06 1.00E-12 1.82E-04 2.66E-06 1.46E-02 1.462

260 83.60 8.36 2.29E+08 64.90 6.49 3.09E+06 1.00E-12 2.29E-04 3.09E-06 1.35E-02 1.349

270 70.00 7.00 1.00E+07 65.30 6.53 3.39E+06 1.00E-12 1.00E-05 3.39E-06 3.39E-01 33.884

280 90.00 9.00 1.00E+09 63.80 6.38 2.40E+06 1.00E-12 1.00E-03 2.40E-06 2.40E-03 0.240

290 91.40 9.14 1.38E+09 61.50 6.15 1.41E+06 1.00E-12 1.38E-03 1.41E-06 1.02E-03 0.102

300 90.50 9.05 1.12E+09 65.50 6.55 3.55E+06 1.00E-12 1.12E-03 3.55E-06 3.16E-03 0.316

310 92.00 9.20 1.58E+09 62.30 6.23 1.70E+06 1.00E-12 1.58E-03 1.70E-06 1.07E-03 0.107

315 91.50 9.15 1.41E+09 63.40 6.34 2.19E+06 1.00E-12 1.41E-03 2.19E-06 1.55E-03 0.155

Page 91: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Tabel F Lanjutan

320 92.30 9.23 1.70E+09 68.00 6.80 6.31E+06 1.00E-12 1.70E-03 6.31E-06 3.72E-03 0.372

330 93.00 9.30 2.00E+09 67.00 6.70 5.01E+06 1.00E-12 2.00E-03 5.01E-06 2.51E-03 0.251

340 92.50 9.25 1.78E+09 66.00 6.60 3.98E+06 1.00E-12 1.78E-03 3.98E-06 2.24E-03 0.224

350 93.20 9.32 2.09E+09 64.30 6.43 2.69E+06 1.00E-12 2.09E-03 2.69E-06 1.29E-03 0.129

360 92.70 9.27 1.86E+09 63.20 6.32 2.09E+06 1.00E-12 1.86E-03 2.09E-06 1.12E-03 0.112

370 91.80 9.18 1.51E+09 62.60 6.26 1.82E+06 1.00E-12 1.51E-03 1.82E-06 1.20E-03 0.120

380 91.60 9.16 1.45E+09 62.00 6.20 1.58E+06 1.00E-12 1.45E-03 1.58E-06 1.10E-03 0.110

390 92.50 9.25 1.78E+09 62.70 6.27 1.86E+06 1.00E-12 1.78E-03 1.86E-06 1.05E-03 0.105

400 91.40 9.14 1.38E+09 63.25 6.33 2.11E+06 1.00E-12 1.38E-03 2.11E-06 1.53E-03 0.153

410 91.00 9.10 1.26E+09 63.50 6.35 2.24E+06 1.00E-12 1.26E-03 2.24E-06 1.78E-03 0.178

420 87.00 8.70 5.01E+08 60.05 6.01 1.01E+06 1.00E-12 5.01E-04 1.01E-06 2.02E-03 0.202

430 88.00 8.80 6.31E+08 64.10 6.41 2.57E+06 1.00E-12 6.31E-04 2.57E-06 4.07E-03 0.407

440 91.00 9.10 1.26E+09 65.00 6.50 3.16E+06 1.00E-12 1.26E-03 3.16E-06 2.51E-03 0.251

450 90.00 9.00 1.00E+09 68.20 6.82 6.61E+06 1.00E-12 1.00E-03 6.61E-06 6.61E-03 0.661

460 92.50 9.25 1.78E+09 71.70 7.17 1.48E+07 1.00E-12 1.78E-03 1.48E-05 8.32E-03 0.832

470 90.00 9.00 1.00E+09 68.25 6.83 6.68E+06 1.00E-12 1.00E-03 6.68E-06 6.68E-03 0.668

Page 92: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Tabel F Lanjutan

480 91.50 9.15 1.41E+09 67.00 6.70 5.01E+06 1.00E-12 1.41E-03 5.01E-06 3.55E-03 0.355

490 94.00 9.40 2.51E+09 72.00 7.20 1.58E+07 1.00E-12 2.51E-03 1.58E-05 6.31E-03 0.631

500 81.50 8.15 1.41E+08 73.05 7.31 2.02E+07 1.00E-12 1.41E-04 2.02E-05 1.43E-01 14.289

630 75.80 7.58 3.80E+07 45.90 4.59 3.89E+04 1.00E-12 3.80E-05 3.89E-08 1.02E-03 0.102

800 67.00 6.70 5.01E+06 42.60 4.26 1.82E+04 1.00E-12 5.01E-06 1.82E-08 3.63E-03 0.363

1000 83.50 8.35 2.24E+08 73.00 7.30 2.00E+07 1.00E-12 2.24E-04 2.00E-05 8.91E-02 8.913

1250 82.05 8.21 1.60E+08 56.25 5.63 4.22E+05 1.00E-12 1.60E-04 4.22E-07 2.63E-03 0.263

1600 54.00 5.40 2.51E+05 30.20 3.02 1.05E+03 1.00E-12 2.51E-07 1.05E-09 4.17E-03 0.417

Page 93: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 7. Foto pengujian, model cetakan, dan benda uji

Gambar 1. Kuat tekan, (a). Model cetakan dan (b). benda uji. (a) (b)

Gambar 2. Foto pengujian Kuat tekan

Gambar 3. Uji Tarik (Universal Testing Machine) (a). Penempatan Sampel dan (b). Model Penjepit Sampel

(a)

(b)

Page 94: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

Gambar 5. Pengujian kuat patah menggunakan Universal Testing Mechine (UTM).

Gambar 4. Kuat patah, (a). Model cetakan dan (b). Benda uji.

(a) (b)

Page 95: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN YANG …kuat tarik, kuat patah, daya redam suara, dan analisa mikrostruktur. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa batako ringan dengan variasi

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008

a).

b).

c). d).

Gambar 6. Perangkat pengukuran daya redam suara: a). Speaker, b). Sinyal generator, c). Osiloskop, d). Sound level meter.

Gambar 7. Foto alat ukur Scanning Electron Microscope (SEM)