PEMBUATAN BIOGAS

4
PEMBUATAN BIOGAS PENDAHULUAN Biogas atau sering disebut pula gas bio merupakan gas yang timbul jika bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, atau sampah direndam dalam air dan disimpan didalam tempat tertutup atau anaerob (tanpa udara). Biogas ini sebenarnya dapat pila terjadi pada kondisi alami. Namun untuk mampercepat dan menampung gas ini, diperlukan alat yang memenuhi syarat terjadinya zat tersebut. Jika kotoran ternak yang yang telah dicapur air atau isian (slurry) dimasukkan kedalam alat pembuat biogas maka akan terjadi proses pembusukan yang terdiri dari dua tahap, yaitu proses aerobik dan proses anarobik. Pada proses yang pertama diperlukan oksigen dan hasil prosesnya berupa karbon dioksida (CO 2 ). Proses ini berakhir setelah oksigen didalam alat ini habis. Selanjutnya proses pembusukan berlanjut pada tahap kedua (proses anaerobic). Pada proses yang kedua inilah biogas dihasilkan. Dengan demikian, untuk menjamin terjadinya biogas alat ini harus tertutup rapat, tidak berhubungan dengan udara luar sehingga tercipta kondisi hampa udara (tanpa udara). Biogas yang terbentuk dapat dijadikan bahan bakar karena mengandung gas metan (CH 4 ) dalam prosesntasenya yang cukup tinggi (54 –70 %). Akibat lain yang ditimbulkan karena penggunaan kotoran ternak sebagai biogas adalah : 1. Mengurangi ketergantungan pada pemakaian minyak yang jumlahnya terbatas dan harganya mahal. 2. Mengurangi dampak yang muncul dari polisi yang disebabkan oleh kotoran. 3. Dalam jangka panjang, diharapkan mampu mengurangi penggunaan kayu sebagai bahan bakar sehingga kelestarian hutan menjadi lebih terjaga.

Transcript of PEMBUATAN BIOGAS

Page 1: PEMBUATAN BIOGAS

PEMBUATAN BIOGAS

PENDAHULUAN

Biogas atau sering disebut pula gas bio merupakan gas yang timbul

jika bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, atau

sampah direndam dalam air dan disimpan didalam tempat tertutup atau

anaerob (tanpa udara). Biogas ini sebenarnya dapat pila terjadi pada kondisi

alami. Namun untuk mampercepat dan menampung gas ini, diperlukan alat

yang memenuhi syarat terjadinya zat tersebut.

Jika kotoran ternak yang yang telah dicapur air atau isian (slurry)

dimasukkan kedalam alat pembuat biogas maka akan terjadi proses

pembusukan yang terdiri dari dua tahap, yaitu proses aerobik dan proses

anarobik. Pada proses yang pertama diperlukan oksigen dan hasil prosesnya

berupa karbon dioksida (CO2). Proses ini berakhir setelah oksigen didalam

alat ini habis. Selanjutnya proses pembusukan berlanjut pada tahap kedua

(proses anaerobic). Pada proses yang kedua inilah biogas dihasilkan. Dengan

demikian, untuk menjamin terjadinya biogas alat ini harus tertutup rapat,

tidak berhubungan dengan udara luar sehingga tercipta kondisi hampa udara

(tanpa udara).

Biogas yang terbentuk dapat dijadikan bahan bakar karena

mengandung gas metan (CH4) dalam prosesntasenya yang cukup tinggi (54 –

70 %). Akibat lain yang ditimbulkan karena penggunaan kotoran ternak

sebagai biogas adalah :

1. Mengurangi ketergantungan pada pemakaian minyak yang jumlahnya

terbatas dan harganya mahal.

2. Mengurangi dampak yang muncul dari polisi yang disebabkan oleh

kotoran.

3. Dalam jangka panjang, diharapkan mampu mengurangi penggunaan

kayu sebagai bahan bakar sehingga kelestarian hutan menjadi lebih

terjaga.

4. Sisa campuran kotoran yang sudah tidak menghasilkan gas (sludge)

dapat digunakan pupuk organik yang baik.

BAHAN-BAHAN

Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat peralatan adalah :

1. 3 buah drum (200 Liter) dan sebuah drum (120 liter). Bisa terbuat dari

seng atau plastik.

2. pipa dengan diameter 0,5 inchi (1,25 cm) dilengkapi dengan kran

untuk saluran gas.

Page 2: PEMBUATAN BIOGAS

3. pipa dengan diameter 2 inchi (5 cm) untuk sdaluran isian dan

pembuangan.

4. corong dengan dimeter ujung 2 inci, sebagai corong pemasukan.

5. selang untuk penyaluran gas.

DESAIN ALAT

Cara membuat alat sebagai berikut :

1. Tabung Produksi

Dua drum (200 liter) dibuka salah satu sisinya, dengan sebuah

drum yang dibuka separo (0,5 diameter). Kemudian sisi yang terbuka

penuh dan sisi yang terbuka sebagian tersebut disambungkan. Pada

sisi drum yang lain dibuat lubang masing-masing dengan diameter 5

cm . Satu lubang dihubungkan dengan pipa pemasukan, dan lubang

yang lain dengan pipa pembuangan (masing-masing pipa berdiameter

5 cm). Dan perkuat tiap-tiap pipa tersebut dengan sebuh penopang.

Usahakan ketinggian pipa pemasukan dengan sebuah corong, untuk

mempermudah proses pengisian, agar tidak terguling

(menggelinding) , sebaiknya tabung produksi diberi kaki penyangga,

usahakan posisi kedua pipa tegak keatas. Pada sisi atas tabung dibuat

lubang dengan diameter 1,25 cm dan disambungkan dengan pipa

seukuran yang sudah dipasang kran. Tabung produksi sudah jadi dan

bisa dihubungkan dengan tabung penyimpanan dengan selang melalui

kran.

2. Tabung penyimpan

Buka salah satu sisi drum (120 liter dan 200 liter). Untuk drum

kecil (120 Lt) pada sisi yang lain dibuat 2 lubang berdiameter 1,25 cm,

satu lubang untuk pemasukan gas dan yang lain untuk pengeluaran.

Sambungkan kedua lubang tersebut dengan pipa seukuran, dan untuk

pipa pengeluaran pasang kran. Letakkan drum besar dengan sisi

terbuka menghadap keatas,lalu masukkan drum kecil dengan posisi

terbalik. Tabung penyimpanan sudah jadi dan bisa diisi dengan air.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan alat adalah kekedapannya,

jadi sebelum alat degunakan sebaiknya diuji drlr kekegapannya, kalau

ada yang bocor harus ditambal atau diganti

Pipa 0,5 inci dan kran

Pipa 2 inci dan corong untuk pemasukan

Drum 200 lt disambung degan pembatas seringgi ½ diameter

½ D

Page 3: PEMBUATAN BIOGAS

CARA PEMBUATAN :

1. Yang dilakukan pertama kali adalah membuat isian yaitu campuran

dari kotoran ternak yang masih segar dengan air dengan perbandingan

1 ; 1,5

2. Aduk hingga rata dan bersihkan dari benda benda0benda lain yang

mengkin terbawa.

3. Masukkan isian ke dalam tabung produksi sampai penuh (ada yang

keluar dari pipa buangan)

4. Buka kran pada tabung produksi, yang telah dihubungkan dengan

tabung penyimpan melalui sebuah selang.

5. Masukkan air kedalam tabung penyimpan (drum 200 lt_ sampai

ketinggian 50 cm.

6. Masukkan drum kecil kedalamnya dan biarkan tenggelam sebagian.

Jangan lupa tutup kran pembuangan gas.

7. Setelah 3 minngu, gas mulai terbentuk ditandai dengan terangkatnya

drum kecil. Gas ini masih bercampur udara sehingga rawan meledak,

karena itu harus dibuang dengan cara membuka kran pembuangan.

Setelah habis, (ditandai dengan turunnya kembali drum kecil) maka

kran kembali ditutup. Dan berikutnya gas yang terbentuk sedah dapat

digunakan.

8. Pengisian selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, banyaknya sekitar

20 liter.