pembuatan aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ...
Transcript of pembuatan aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ...
1
PEMBUATAN APLIKASI TES KEPRIBADIAN
BERBASISKAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN
VISUAL STUDIO.NET 2008
Irfan Budiman
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma
NPM : 10104875
E-mail : [email protected]
ABSTRAKSI
Penulisan skripsi ini membahas tentang pembuatan aplikasi tes kepribadian
berbasiskan sistem pakar menggunakan Visual Studio.NET 2008. Aplikasi tes
kepribadian berbasiskan sistem pakar ini merupakan aplikasi interaktif yang berfungsi
untuk mengukur kepribadian umum yang dimiliki oleh seseorang.
Pada aplikasi ini user dapat memilih 12 kategori kepribadian, proses pengukuran
dilakukan melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari
pertanyaan akan di dapat suatu kesimpulan mengenai kondisi kepribadian sesuai dengan
kategori kepribadian yang dipilih
Aplikasi ini dibuat sebagai bentuk baru dalam pelaksanaan pengukuran
kepribadian (tes kepribadian) yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang
sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan. Selain itu
aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat.
Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih
cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga
memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan
kinerja user dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes
kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat
menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya
mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi
mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.
Kata Kunci : Tes Kepribadian, Sistem Pakar, Visual Studio.NET 2008
________________________________________________________________________
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi dan komunikasi dari waktu ke
waktu dirasakan semakin meningkat pesat, terlebih lagi perkembangan di bidang
2
teknologi komputer yang mendorong penggunaan dan pemanfaatan perkembangan
teknologi tersebut secara luas di berbagai bidang dan aspek kehidupan, sehingga
memudahkan masyarakat pada umumnya dan individu pada khususnya dalam menunjang
kegiatan mereka sehari-hari.
Salah satu contoh dari pemanfaatan dan penggunaan perkembangan teknologi
komputer itu sendiri adalah di dalam ilmu pengetahuan, yang terdiri dari berbagai
cabang ilmu pengetahuan. Salah satunya ialah di dalam cabang ilmu Psikologi. Ilmu
psikologi pada dasarnya bertujuan untuk dapat memahami sesama manusia, melihat hal
tersebut dapat terlihat bahwa ilmu psikologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang
sangat luas dan tidak menutup kemungkinan pemanfaatan teknologi terlibat di dalamnya,
namun amat disayangkan penggunaan teknologi pada bidang tersebut dirasakan masih
kurang.
Dalam praktiknya selama ini di dalam ilmu psikologi sebagian besar masih
menggunakan cara - cara dan metode lama dalam proses memahami dan mempelajari sisi
psikologis suatu objek. Objek yang dimaksud disini adalah manusia dengan segala sikap
dan tingkah lakunya.
Salah satu metode lama yang masih banyak digunakan dalam ilmu psikologi yakni
dengan cara membuat lembaran - lembaran questioner atau serangkaian pertanyaan yang
akan diberikan kepada objek yang akan dipelajari, lalu questioner - questioner tersebut
diisi oleh masing-masing objek, kemudian questioner tersebut dikumpulkan kembali dan
dijumlahkan nilainya sehingga akan didapatkan sebuah kesimpulan dari jumlah nilai
tersebut. Tentunya hal ini dirasakan kurang efisien dan memakan waktu yang cukup lama
dalam prosesnya, selain itu rasa jenuh rentan terjadi selama proses tersebut yang
kemungkinan berdampak pada kesimpulan yang dihasilkan.
Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik untuk mencoba membuat suatu aplikasi
di bidang psikologi, khususnya pada sub bidang kepribadian dimana aplikasi tersebut
menggunakan pengetahuan komputer di bidang kecerdasan buatan ( artificial intelegent
technique atau ai ) khususnya cabang sistem pakar ( expert system ) yang sekiranya dapat
mengatasi hal - hal tersebut dan juga dapat digunakan sebagai penunjang dalam bidang
ilmu psikologi dan dapat digunakan bagi keperluan masyarakat dan individu pada
umumnya.
3
Untuk merealisasikan hal tersebut, penulis memberi judul penulisan skripsi ini
dengan “Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan
Visual Basic.NET 2008”.
1.2 BATASAN MASALAH
Pada penulisan skripsi ini, penulis hanya membatasi masalah pada perancangan
aplikasi berbasiskan sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang ( tes
kepribadian ) berdasarkan 12 kategori kepribadian dasar. Proses pengukuran dilakukan
melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari pertanyaan akan di
dapat suatu kesimpulan mengenai kondisi kepribadian seseorang sesuai dengan kategori
kepribadian yang dipilih. Seluruh proses tersebut menggunakan konsep dari sistem pakar
dan dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana membuat suatu program aplikasi yang berbasiskan sistem pakar yang
dapat digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang dengan tampilan yang
sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman digunakan.
1.4 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat suatu bentuk baru dalam
pelaksanaan pengukuran kepribadian ( tes kepribadian ) yang berbasiskan sistem pakar
yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga
menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan sehingga dapat menjadi alternatif
pelaksanaan bentuk tes sekaligus menyelesaikan masalah - masalah yang terjadi pada
metode pengukuran kepribadian terdahulu. Selain itu, aplikasi ini bertujuan sebagai salah
satu sarana informasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadian mereka
masing - masing dan juga diharapkan dapat dijadikan sebagai penunjang studi bagi para
mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan psikologi.
1.5 METODE PENULISAN
Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah dengan metode studi
pustaka, yakni semua bahan penulisan yang diuraikan dalam penulisan skripsi ini
4
bersumber dari buku - buku, literatur, halaman web dan makalah hasil penelitian yang
berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis yakni menguraikannya ke
dalam enam bab, yaitu :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, metode penulisan yang digunakan, serta sistematika yang
disajikan dalam penulisan.
BAB II Landasan Teori
Pada bab ini memaparkan tentang teori-teori dasar yang digunakan dalam
penyusunan penulisan ini, yakni, teori dasar sistem pakar, teori dasar bahasa
pemrograman Visual Basic.Net 2008, teori UML ( unified modeling language
), dan teori dasar SQL Server 2000.
BAB III Tes Kepribadian
Bab ini menjelaskan tentang pengenalan kepribadian, pengenalan tes
kepribadian, definisi tes, sejarah tes, manfaat dari pengukuran kepribadian (
tes ) dan proses tes.
BAB IV Perancangan dan Pembuatan
Bab ini memaparkan tentang perancangan dan pembuatan dalam pembuatan
aplikasi pengukuran kepribadian ( tes kepribadian ) yang meliputi
perancangan basis pengetahuan, perancangan diagram UML, perancangan
struktur database, dan perancangan antar muka pemakai ( interface ).
BAB V Pengujian dan Implementasi program
Bab ini berisi tentang implementasi program, metode pengujian terhadap
program dan hasil pengujiannya.
BAB VI Penutup
Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan bab-bab sebelumnya yang telah
dibuat oleh penulis.
_______________________________________________________________________
5
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pakar
2.1.1 Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar atau expert sistem adalah sebuah perangkat lunak
komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan
menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan
masalah.
Pada dasarnya definisi di atas sama dan secara umum dapat
disimpulkan bahwa sistem pakar merupakan program komputer yang bertindak
sebagai konsultan. Dengan adanya sistem pakar, seseorang pemakai dapat
berkonsultasi dalam memecahkan masalah layaknya berkonsultasi langsung
dengan seorang pakar sesuai dengan domain masalah tertentu yang diinput
ke dalam sistem pakar tersebut. Pengetahuan yang digunakan dalam sistem
pakar khusus untuk satu problem domain sebagai kebalikan dari pengetahuan
tentang tehnik pemecahan masalah pada umumnya.
Dalam melakukan pemecahan masalah, sistem pakar melakukannya sama
seperti kita berkonsultasi dengan pakar langsung yakni dengan memberikan
beberapa pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur oleh pemakai. Dan dari
jawaban itu barulah akan dihasilkan suatu kesimpulan yang merupakan informasi
atau solusi yang ditawarkan sistem pakar kepada pemakai.
Pada dasarnya definisi di atas sama dan secara umum dapat
disimpulkan bahwa sistem pakar merupakan program komputer yang bertindak
sebagai konsultan. Dengan adanya sistem pakar, seseorang pemakai dapat
berkonsultasi dalam memecahkan masalah layaknya berkonsultasi langsung
dengan seorang pakar sesuai dengan domain masalah tertentu yang diinput
ke dalam sistem pakar tersebut. Pengetahuan yang digunakan dalam sistem
pakar khusus untuk satu problem domain sebagai kebalikan dari pengetahuan
tentang tehnik pemecahan masalah pada umumnya.
6
2.1.2 Konsep dasar sistem pakar
Sistem pakar terdiri dari beberapa konsep yang harus dimilikinya. Konsep
dasar dari suatu sistem pakar sebagai berikut :
a. Keahlian
Adalah suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari latihan, belajar
dan pengetahuan. Pengetahuan dapat berupa fakta, teori, aturan, strategi
global untuk memecahkan masalah.
b. Ahli ( expert )
Melibatkan kegiatan mengenali dan memformulasikan permasalahan,
memecahkan masalah secara cepat dan tepat, menerangkan
pemecahannya, belajar dari pengalaman, merestrukturisasi pengetahuan,
memecahkan aturan serta menentukan relevansi.
c. Mentransfer keahlian ( transfering expertise )
Adalah proses pentransferan keahlian dari seorang pakar kedalam komputer
agar dapat digunakan oleh orang lain yang bukan pakar.
Pengetahuan tersebut ditempatkan ke dalam sebuah komponen yang
dinamakan basis pengetahuan.
d. Menyimpulkan aturan ( inferencing rule)
Merupakan kemampuan komputer yang telah diprogram.
Penyimpulan ini dilakukan oleh mesin inferensi yang meliputi prosedur
tentang penyelesaian masalah.
e. Peraturan ( rule )
Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar bersifat rule - based sistems,
yang berarti pengetahuan disimpan dalam bentuk peraturan.
f. Kemampuan menjelaskan ( explanation capability )
Adalah karakteristik dari sistem pakar yang memiliki kemampuan
menjelaskan atau memberi saran mengapa tindakan tertentu dianjurkan atau
tidak dianjurkan.
7
2.1.3 Ciri Sistem Pakar
Ciri dari sistem pakar adalah sebagai berikut :
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara
yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.
7. Keluarannya bersifat anjuran.
8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai yang dituntun oleh
dialog dengan pemakai.
2.1.4 Komponen Sistem pakar
Sebuah program sistem pakar terdiri atas beberapa komponen yang mutlak
harus ada. Komponen itu adalah sebagai berikut :
a. Basis Pengetahuan ( knowledge base )
Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar karena
basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan ( knowledge
representation ) dari seorang pakar.
b. Basis Data
Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta, baik fakta awal
pada saat sistem mulai beroperasi maupun fakta yang didapatkan pada saat
pengambilan kesimpulan sedang dilaksanakan.
c. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir
dan pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme
ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari
jawaban atau kesimpulan yang terbaik.
Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah dalam
basis pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis data. Ada dua teknik
8
inferensi yang ada yaitu pelacakan ke belakang ( backward chaining ) yang
memulai penalaran dari kesimpulan hipotesa menuju fakta yang mengandung
hipotesa tersebut. Dan yang kedua yakni pelacakan ke depan ( forward
chaining ) yang merupakan kebalikan dari pelacakan kebelakang yaitu memulai
dari sekumpulan data menuju kesimpulan.
Gambar 2.1 Diagram Pelacakan Ke Depan ( forward chaining )
Gambar 2.2 Diagram Pelacakan Ke Belakang ( backward chaining )
Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam
teknik penelusuran yaitu : Depth-first search melakukan penelusuran
kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat
dalam yang berurutan. Breadth-first search bergerak dari simpul akar, simpul
yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.
Best-first search bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.
d. Antar Muka Pemakai ( user interface )
Antar muka pemakai adalah bagian penghubung antara program sistem
pakar dengan pemakainya..
Pada bagian ini akan terjadi dialog antara program dengan pemakai.
9
Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk “ya / tidak” ( yes or no
question ) atau berbentuk menu pilihan. Melalui jawaban yang diberikan oleh
pemakai, sistem pakar akan mengambil kesimpulan yang berupa informasi
ataupun anjuran sesuai dengan sifat dari sistem pakar.
Gambar 2.3 Hubungan Komponen-Komponen Utama Sistem Pakar
________________________________________________________________________
3. TES KEPRIBADIAN
3.1 Pengenalan Kepribadian dan Tes Kepribadian
Kepribadian atau personality berasal dari kata persona yang berarti masker atau
topeng, maksudnya apa yang tampak secara lahir tidak selalu menggambarkan yang
sesungguhnya (dalam bathinnya). Contoh: orang lapar belum tentu mau makan ketika
ditawari makanan, padahal perutnya keroncongan. Orang tidak punya uang dapat
berpura-pura punya uang atau sebaliknya. Itulah gambaran kepribadian, bahwa yang
tampak bukan yang sebenarnya. Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan
individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan
diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan
kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan
10
kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah
pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka
akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.
Kepribadian merupakan sifat individual manusia, artinya tidak ada seorang pun
yang memiliki kepribadian yang sama. Kepribadian bukanlah sesuatu yang salah atau
benar, bukan pula sesuatu yang baik atau buruk. Tiap jenis kepribadian memiliki
kelemahan dan kekuatannya sendiri. Pada dasarnya, pergaulan setiap hari adalah
interaksi. Kita akan selalu memperhatikan dan diperhatikan orang lain, misalnya saja
pada seorang pemimpin, ia akan memperhatikan dan diperhatikan oleh anggotanya dan
begitu juga sebaliknya.
Setiap individu akan terkesan pada style atau cara seseorang bertindak, berpikir,
beremosi, menilai orang lain, dan sebagainya, yang semuanya merupakan bagian dari
kepribadian. Demikian pula seorang pemimpin perusahaan. Penting sekali untuk
merekrut karyawan yang sopan, jujur, rajin dan punya rasa hormat, karena tanpa hal
tersebut, harmoni perusahaan akan tidak sehat dan akhirnya akan menurunkan kinerja
perusahaan. Kini, alat seleksi untuk masuk perusahaan lokal, nasional maupun
multinasional selain dengan menilai intelegensi, motivasi, attitude, juga menilai tentang
kepribadian yang dikenal dengan tes kepribadian atau personality test.
Tes Kepribadian adalah jenis tes yang bertujuan untuk mengetahui kepribadian
seseorang. Kepribadian adalah unit psikologi yang bersifat covert atau tersembunyi dan
tidak dapat dilihat dan hanya bisa diketahui dengan suatu tes tertentu yang bernama tes
kepribadian. Model dan bentuknya bermacam-macam. Ada yang berbentuk pencil and
paper test seperti MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), ada yang
berbentuk tes proyeksi seperti Tes Rorschach, TAT (Thematic Apperception test), dll.
3.2 Proses Tes
Dalam tes kepribadian ini terdapat 12 kategori kepribadian yang bisa dipilih oleh
user untuk mengukur kepribadiannya masing-masing, dimana ke-12 kategori kepribadian
tersebut terdiri dari :
11
1. Kepribadian Hipokondriasis
2. Kepribadian Depresi
3. Kepribadian Psikopatis
4. Kepribadian Paranoia
5. Kepribadian Panik
6. Kepribadian Extrovert
7. Kepribadian Introvert
8. Kepribadian Romantis
9. Kepribadian Jujur
10. Kepribadian Bersahabat
11. Kepribadian Bertanggung
Jawab
12. Kepribadian Pemimpin
Setelah user memilih salah satu dari kategori kepribadian tersebut, lalu akan dilakukan
proses pengukuran. Pengukuran dilakukan melalui sejumlah pertanyaan yang harus
dijawab oleh user, disini user hanya perlu memilih option Ya atau option Tidak. Apbila
pertanyaan yang ditampilkan sesuai dengan kepribadian user maka user harus memilih
option Ya, namun apabila pertanyaan yang ditampilkan tidak sesuai dengan kepribadian
user , maka user harus memilih option Tidak. Dalam setiap pertanyaan memiliki nilai
tersendiri, di akhir dari pertanyaan nilai tersebut akan diakumulasikan sehingga akan
didapat suatu total nilai yang akan dilanjutkan pada sebuah kesimpulan.
________________________________________________________________________
4. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PAKAR
4.1 Rancangan Sistem Pakar
Sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang sebenarnya hanya merupakan
alat bantu untuk menentukan ukuran kepribadian seseorang berdasarkan kategori-kategori
kepribadian. Seorang pakar (dalam hal ini psikolog) dapat menetukan dengan pasti
ukuran kepribadian seseorang. Kelebihan dari suatu sistem pakar terletak pada
kemampuannya untuk bekerja terus menerus dan berada dalam kondisi yang maksimal,
sistem pakar diciptakan bukan untuk menggantikan kedudukan seorang pakar, tetapi
sebagai alat bantu dalam kepastian pengambilan keputusan, karena mungkin terdapat
banyak alternatif yang dipilih secara tepat.
Rancangan sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang (tes kepribadian)
memerlukan dua tahapan. Tahapan pertama, mentransformasikan berbagai informasi
mengenai sikap dan tingkah laku seseorang yang langsung berhubungan dengan
kepribadian melalui seorang pakar (dalam hal ini psikolog) ke dalam sistem pakar.
12
Disamping mengumpulkan informasi dari seorang pakar, perlu juga ditambahkan
informasi dari beberapa buku yang membahas mengenai kategori kepribadian.
Setelah diperoleh informasi yang dibutuhkan, maka pada tahap kedua yakni
menerapkan informasi yang diperoleh ke dalam komponen sistem pakar.
4.1.1 Perancangan Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar dimana basis
pengetahuan ini merupakan representasi pengetauan (knowledge representation). Basis
pengetahuan didapat setelah informasi diorganisasikan secara terstruktur.
Dalam permasalahan ini, ditentukan unsur-unsur apa saja yang terkait dalam
sikap dan tingkah laku seseorang dari suatu kategori kepribadian berdasarkan data-data
yang diperoleh dari pakar. Pakar yang digunakan dalam aplikasi ini adalah literatur
pustaka yang diperoleh dari buku-buku dan internet.
Dalam perancangan basis pengetahuan akan dibagi dalam dua tahap. Tahap
pertama adalah menentukan metode penelusuran dan tahap kedua adalah menentukan
basis aturan sebagai representasi basis pengetahuan.
a). Pembentukan Metode Penelusuran
Dengan melihat hasil analisis tes dan diagnosa dengan serangkaian pernyataan
berdasarkan sikap dan tingkah laku kepribadian seseorang, maka metode penelusuran
yang digunakan adalah forward chaining (penelusuran ke depan), karena pelacakan
dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba
untuk mencocokan dengan tujuan yang diharapkan.
Adapun metode penelusuran diatas, akan bekerja dengan teknik depth-first search
yaitu melakukan penelusuran kaidah dimulai dari simpul akar pohon keputusan
kemudian bergerak menurun ke tingkat dalam berurutan.
b). Pembentukan Basis Aturan sebagai Representasi Basis Pengetahuan
Untuk menentukan ukuran kepribadian dari suatu kategori kepribadian digunakan
serangkaian pertanyaan, dalam hal ini pertanyaan diwakili oleh pernyataan,
serangkaian pernyataan tersebut yang harus dipilih atau dijawab. Dari pilihan atau
jawaban itulah kemudian diagnosa ditelusuri dengan aturan-aturan yang ada pada
basis pengetahuan. Adapun contoh dari pertanyaan tersebut adalah:
13
1. Pernah terpikir dalam pikiran saya tentang sesuatu yang buruk untuk
dibicarakan.
2. Kadang-kala saya mengumpat dan mencaci.
3. Saya tidak selalu mengatakan hal yang sebenarnya.
4. Saya tidak membaca setiap editorial surat kabar.
5. saya kadang-kadang merasa marah.
4.1.2 Perancangan Database
Program aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET 2008 sebagai program
utama dan juga menggunakan SQL Server 2000 sebagai file databasenya. File
ini menggunakan tiga buah tabel, yakni :
1. Tabel Admin
Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama dan password administrator pada
saat login yang nantinya digunakan untuk mengakses halaman admin. Di
halaman admin, administrator dapat menghapus isi dari database. Struktur
tabelnya adalah sebagai berikut :
Field Atribut
username char(10), not null
password char(10), not null
Tabel 4.1 Struktur Tabel Admin
2. Tabel Kesimpulan
Tabel ini digunakan untuk menyimpan daftar kesimpulan dari masing - masing
kategori kepribadian. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut.
Field Atribut
nm_kategori varchar(50), null
nilai_hasil int(4), null
hasil varchar(50), null
kesimpulan text(16), null
Tabel 4.2 Struktur Tabel Kesimpulan
14
3. Tabel User
Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama, jenis kelamin dan alamat user
pada saat login sebelum melakukan test. Dan tabel ini digunakan juga untuk
menyimpan kategori kepribadian dan kesimpulan. Struktur tabelnya adalah
sebagai berikut.
Field Atribut
nama varchar(50), null
alamat varchar(50), null
jenis_kel varchar(50), null
nilai int(4), null
kategori varchar(50), null
Tabel 4.3 Struktur Tabel User
4.1.3 Perancangan UML
Perancangan aplikasi tes kepribadian ini menggunakan UML
( Unified Modeling Language ) dalam perancangannya. Berikut adalah diagram –
diagram yang digunakan dalam perancangan tersebut :
4.1.3.1 Use Case Diagram
Diagram ini digunakan untuk menggambarkan pengguna aplikasi dan
perilaku pengguna terhadap aplikasi. Pengguna diwakili oleh aktor, sedangkan
perilakunya diwakili oleh use case.
Gambar 4.1 Rancangan Use Case Diagram
15
4.1.3.2 Sequence Diagram
Pada diagram sequence di bawah ini menggambarkan interaksi antara
objek–objek dalam aplikasi, terjadinya komunikasi dan parameter waktu.
Untuk mempermudah proses pemahaman sequence diagram yang
digunakan, penulis membagi sequence diagram berikut menjadi dua bagian
yakni :
1. Sequence diagram user
Gambar 4.2 Rancangan Sequence Diagram User
2. Sequence diagram Admin
16
Gambar 4.3 Rancangan Sequence Diagram Admin
4.1.3.3 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi
saat aktifitas dimulai sampai dengan aktifitas berhenti. Activity diagram ini
mirip dengan flowchart diagram.
Untuk mempermudah proses pemahaman activity diagram yang
digunakan, penulis membagi activity diagram berikut menjadi tiga bagian yakni :
1. Activity diagram pada form start test dan form admin
Gambar 4.4 Rancangan Activity Diagram Form Start Test dan Form Admin
2. Activity diagram pada form about test
Gambar 4.5 Rancangan Activity Diagram Form About Test
17
3. Activity diagram pada form Biography
Gambar 4.6 Rancangan Activity Diagram Form Biography
_______________________________________________________________________
5. PENGUJIAN APLIKASI
Setelah perancangan aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar dilakukan,
pengujicobaan dilakukan untuk melihat sejauh mana aplikasi tersebut dapat diterima oleh
masyarakat. Pengujicobaan dilakukan berdasarkan empat penilaiaan, yaitu tampilan dari
aplikasi sistem pakar secara keseluruhan, kemudahan pemakaian aplikasi sistem pakar,
kecepatan aplikasi sistem pakar dalam memproses suatu permasalahan sampai
didapatkannya hasil dan hasil yang di dapat dari proses sistem pakar sendiri. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Pengujicobaan ini dilakukan terhadap 40 orang sebagai penguji yang menilai
sejauh mana aplikasi sistem pakar ini dapat sejalan dengan tujuan pembuatannya,
pengujinya diantaranya : 20 orang mahasiswa dan 20 orang masyarakat umum.
Tabel 5.2 Tabel Pengujian
Yang diuji
cobakan
Penilaian
Baik Cukup Tidak Baik
Tampilan 33 orang 7 orang -
Kemudahan 32 orang 8 orang -
Kecepatan 36 orang 4 orang -
Hasil 33 orang 7 orang -
18
Dari tabel dapat dilihat bahwa :
Hasil penilaian = Jumlah penilaian (orang) terbanyak
Jumlah penguji (orang)
a. 82,5 % Penguji menilai tampilan dari aplikasi sistem pakar menarik
b. 80 % Penguji menilai aplikasi sistem pakar mudah digunakan
c. 90 % Penguji menilai aplikasi sistem pakar bekerja dengan cepat dalam
memproses dan mendapatkan hasil pengukuran.
d. 82,5 % Penguji menilai hasil yang didapat dari pengukuran sistem pakar sudah
sesuai dengan masukan yang dimasukan.
Dari pengujicobaan tersebut maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Tabel 5.3 Tabel Hasil Pengujian
Jadi secara keseluruhan sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang (tes
kepribadian) bekerja sesuai dengan fungsinya dan dapat diterima.
________________________________________________________________________
6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Penulisan skripsi ini membahas tentang pembuatan suatu aplikasi yang berbasiskan
sistem pakar yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang (tes kepribadian)
berdasarkan kategori-kategori kepribadian dengan menggunakan bahasa pemrograman
Visual Basic.NET 2008.
Berdasarkan pembuatan aplikasi yang telah dilakukan, diambil kesimpulan bahwa
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam
proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan
Yang diuji
cobakan
Hasil Pengujicobaan
Tampilan 82,5 % Menarik
Kemudahan 80 % Mudah digunakan
Kecepatan 90 % Bekerja dengan cepat
Hasil 82,5 % Sesuai
X 100
19
banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user
(pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes
kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat
menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya
mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi
mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.
Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa
menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar
ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh
seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.
Tools yang disediakan oleh Visual Basic.NET 2008 sudah sangat mengakomodir
dalam proses pembuatan aplikasi ini. Selain itu, Visual Basic.NET 2008 dapat dengan
baik melakukan koneksi database ke sql server.
6.2 Saran
Dalam pembuatan aplikasi ini, kehandalan program tergantung pada keakuratan dan
kelengkapan data atau fakta yang dimasukkan ke dalam program. Oleh karena itu penulis
menyarankan pada pembaca yang ingin mengembangkan program ini agar menggunakan
data yang lengkap. Sebaiknya data yang diperoleh adalah hasil wawancara langsung
dengan pakarnya. Bila hanya berasal dari buku maka tidak dapat diambil pengalaman
pakar tersebut yang tidak terdapat dalam buku.
Penulis menyarankan akan lebih baik apabila aplikasi berbasiskan sistem pakar ini
dikembangkan menjadi sebuah aplikasi on-line mengingat internet saat ini sudah semakin
sering digunakan dan menjadi salah satu kebutuhan yang cukup penting di masyarakat.
________________________________________________________________________
7. DAFTAR PUSTAKA
[ 1 ] Rahmat Priyanto, Langsung Bisa Visual Basic.NET 2008, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2009.
[ 2 ] Hendrayudi, VB 2008 Untuk Berbagai Keperluan Pemrograman, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2009.
20
[ 3 ] Ario Suryo Kususmo, Buku Latihan Pemrograman Visual Basic 2005, Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2006.
[ 4 ] M. Farid Azis, Belajar Sendiri Pemrograman Sistem Pakar, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 1994.
[ 5 ] Suryadi H.S., Pengantar Sistem Pakar, Gunadarma, Depok, 1994.
[ 6 ] Sri Hartati dan Sari Iswanti, Sistem Pakar & Pengembangannya, Edisi Pertama,
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
[ 7 ] Yul Iskandar, Test Personaliti, Edisi ke-4, Yayasan Dharma Graha, Jakarta, 1994.
[ 8 ] M. Hariwijaya, Tes Kepribadian ( personality test ), Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2006.
[ 9 ] Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, PT Raja 6 Rafindo Persada, Jakarta,
1995.
[10] Ivane Andriany, Pembuatan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Gigi &
Mulut, Skripsi, Gunadarma, Jakarta, 2006.
[11] http://www.ilmukomputer.com/sql/, Pengantar Administrasi Microsoft SQL Server
2000, 2003.
[12] http://www.e-psikologi.com/usia/, Memahami Kepribadian, 2007.