pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

22
PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Surana, 26 Mei 2014 (ref. lpjk/pkon 2014

description

Bahan sosialisasi dengan terbitnya Perda NTB tentang Jasa Konstruksi (No. tahun 2014) Pembinaa dan Pelaksanaan Jasa Konstruksi

Transcript of pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

Page 2: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

LAY OUT:

• LATAR BELAKANG

Isue, Kontribusi & Tantangan Sektor Kontruksi

• PEMBINAAN:

– Dasar

– Lembaga Pembina

– TUJUAN DAN ARAH PEMBINAAN

– OBYEK PEMBINAAN

– BENTUK PEMBINAAN

• PENGAWASAN

• PELAPORAN

Page 3: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

Kontribusi & Tantangan Sektor Kontruksi

Kontribusi

• Sumbangan sektor konstruksi thd PDB terus meningkat

• Jumlah Perusahaan konstruksi meningkat dengan rata-rata

pertumbuhan 17 % per tahun (akhir th 2010 mencapai 162.853

perusahaan)

• Jumlah tenaga kerja yang terserap terus meningkat

Tantangan

• Kesenjangan antar Wilayah (PDRB di IBB d/p IBT).

• Saat ini 65% pasar jasa konstruksi dikuasai pelaku asing

• Program percepatan dan pemerataan pembangunan oleh

Pemerintah dalam (MP3I) menuntut kesiapan sektor jasa

konstruksi beserta seluruh rantai pasoknya (sumber daya

manusia, industri penunjang seperti semen, baja, aspal, peralatan

konstruksi, dsb)

Page 4: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

MP3EI

RENCANA INVESTASI KEDEPAN

INVESTASI

Rencana investasi infrastruktur MP3EI di 6 Koridor sekitar Rp 1.786,10 triliun

No Koridor Nilai

(Rp Triliun)

1 Sumatera 413,8

2 Jawa 855,7

3 Kalimantan 167,5

4 Sulawesi 111

5 BaliNT 66,7

6 PapuaMaluku 171,4

Total (Rp triliun) 1786,1

No Infrastruktur Total 6 Koridor

1 Jalan 338,6

2 Pelabuhan 117

3 Pembangkit Listrik 681,3

4 Bandara 31,8

5 Rel Kereta 326,4

6 Utilitas Air 17,8

7 Telematika 241,8

8 Lainnya 31,4

Total (Rp triliun) 1786,1

No Pelaksana Nilai

(Rp Triliun)

1 Swasta 600,4

2 Pemerintah 329,4

3 BUMN 489,8

4 Campuran 366,6

Total (Rp triliun) 1786,1

Page 5: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

Kesiapan Penyedia Jasa Nasional Dalam

Mendukung Pembangunan Infrastruktur

Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing

Kontraktor: 113 BUJKA (Jepang 32 %)

Konsultan: 74 BUJKA (Jepang = 27 %)

Terintegrasi: 21 BUJKA (Jepang = 67%)

40 7

260 4

5688 89

No Kualifikasi Konsultan Kontraktor

Jlh % Jlh %

1 Besar 40 7 1,358 1

2 Menengah 260 4 18,356 12

3 Kecil 5,688 89 136,061 87

TOTAL 7,078 100 155,775 100

Page 6: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

a. JUMLAH = 5,4 JUTA ORANG ( 5,3 % DARI TENAGA KERJA ) 1) Tenaga Ahli = 10 % 2) Tenaga terampil = 30 % 3) Tenaga Non Terampil = 60 %

b. TENAGA KERJA BERSERTIFIKAT NASIONAL TOTAL AHLI = 128.897 orang TA 1) Ahli Pemula = 5.646 orang TA 2) Ahli Muda = 88.558 orang TA 3) Ahli Madya = 30.950 orang TA 4) Ahli Utama = 3.743 orang TA

c. TENAGA KERJA BERSERTIFIKAT ASEAN 1) Insinyur = 38 ACPE 2) Arsitek = 10 AA

Tenaga Kerja Terkait Jasa Konstruksi

Page 7: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

JAKON DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

• Pembangunan Infrastruktur diperlukan untuk :

a. Mendukung pertumbuhan ekonomi.

b. Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat

c. Meningkatkan kualitas lingkungan.

• Mengingat Jasa Konstruksi merupakan tulang pung-

gung pembangunan infrastruktur, maka pada tatar-

an implementasinya, Pemerintah Pst/Provinsi/Kab/

Kota bersama dengan LPJKN & LPJKD perlu mela-

kukan Pembinaan dan Pengawasan thd. Penyeleng-

garaan Jasa Konstruksi.

Page 8: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

1. Pem. Pusat 2. Pem. Daerah

• Provinsi • Kabupaten • Kota

Bentuk:

•Pengaturan

•Pemberdayaan

•Pengawasan

PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI

UU NO.18 Th 1999 & PP 30 Th 2000

Materi: 1. Tertib Usaha 2.Tertib Penye

lenggaraan 3. Tertib Pe-

manfaatan

Page 9: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

PEMERINTAH DAERAH

KELEMBAGAAN PEMBINAAN

2

KELEMBAGAAN PEMBINAAN

4

1

3

PEMERINTAH

MASYARAKAT

MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI

(FORUM & LPJK)

PEMERINTAH DAERAH

UU NO 18 TAHUN 1999

PP 30 TAHUN 2000

PP

28

/20

00

PP

04

/20

10

DA

N P

P

92

/20

10

PER

MEN

10

/20

10

PP No.30 Thn 2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi

Page 10: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

Surat Mendagri No. 601/476/53

Page 11: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

PEMBINA JASA KONSTRUKSI DAERAH

PROVINSI / KABUPATEN / KOTA

ASISTEN BANG

Sekretaris

Sekretariat

Anggota Pembina:

• Perhubungan , ESDM , Tenaga kerja;

Perdag; Perind.Diknas; Bappeda.;

Biro Hukum; dll.

GUBERNUR Pembina UNIT PEMBINA

JAKONS Kab/kota. (fungsional)

PP 30 Th 2000, memberi tugas:

1. Pengaturan.;

2. Pemberdayaan;

3. Pengawasan ;

Pendidikan & Pelatihan, Program

PerdaPerizin-

an,Penyeleng-

garaan,

Pelaporan

Penyelenggaraan Konstruksi , Keteriban Izin, Pemantauan Kinerja BU dan Penyelesaian sengketa fungsional

Ad hoc

PEMBERDAYAAN

JAKONS

PENGATURAN

JAKONS

PENGAWASAN

JAKONS

Unit Pelaksana Tugas

(struktural)

Kelem

baga

an/

Tu -

poksi

Kepala Dinas PU

Ketua Pelaksana

Karo Adbang

BUPATI/WALIKOTA

Page 12: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

TUJUAN PEMBINAAN

1. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembang

an Jasa Konstruksi untuk mewujudkan struktur

usaha konstruksi yang kokoh, andal, berdaya

saing tinggi dan hasil pekerjaan yang berkua-

litas.

2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan Jakon

sehingga:

a. Menjamin kesetaraan pengguna jasa dan

penyedia jasa akan hak dan kewajiban dalam

penyelenggaraan Jakon;

b. Meningkatkan kepatuhan akan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

3. Mewujudkan peningkatan peran masyarakat di

bidang Jakon.

Page 13: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN

1. Meningkatkan Pembinaan usaha jasa konstruksi nasional yang

kompetitif, profesional dan berdaya saing tinggi di tingkat

Nasional maupun Internasional;

2. Meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pengadaan jasa

konstruksi yg bebas KKN;

3. Meningkatkan penerapan teknologi konstruksi serta peng-

gunaan bahan dan peralatan konstruksi dalam sistem penye-

lenggaraan konstruksi yg menjamin kehandalan konstruksi;

4. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi yg

profesional;

5. Mendukung terciptanya iklim usaha yg kondusif melalui koord.

antar sektor termasuk dukungan pemodalan dan penjaminan.

Page 14: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

Pembinaan dilakukan kepada :

1. Penyedia Jasa a. Usaha orang perseorangan (Profesi);

b. Badan Usaha yg Berbadan Hukum ataupun

yg bukan berbadan hukum.

2. Pengguna Jasa

a. Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah;

b. Orang perseorangan;

c. Badan Usaha yg berbadan Hukum ataupun yg

bukan berbadan Hukum.

3. Masyarakat Jasa Konstruksi Asosiasi perusahaan & profesi, perguruan

tinggi, pakar, dll)

Page 15: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

PEMBINAAN PEMERINTAH KAB/KOTA

Pengaturan : - melaksanaan kebijakan nasional terkait dgn Jakon; - menyebarluaskan perturan per-UU-an Jakon;

Pemberdayaan: - melaksanakan pelatihan, bimbingan teknis dan

penyuluhan; - menerbitkan Perizinan Usaha JAKON;

Pengawasan sesuai kewenangannya untuk terpenuhinya

tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi.

BENTUK PEMBINAAN

Page 16: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

PEMBERDAYAAN (Pasal 6 ayat 3)

Pemberdayaan dilakukan dengan menetapkan kebijakan

meliputi :

1. Pengembangan SDM di bidang Jakon;

2. Pengembangan usaha termasuk upaya mendukung

kemitraan fungsional yg sinergis;

3. Dukungan lembaga keuangan untuk memberikan

prioritas pelayanan kemudahan dan akses dalam

memperoleh pendanaan;

4. Dukungen Lembaga pertanggungan utk memberikan

prioritas pelayanan, kemudahan dan akses dalam

memperoleh jaminan pertanggungan;

5. Peningkatan kemampuan teknologi sistem informasi

serta penelitian dan pengembangan teknologi.

Page 17: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

PENGAWASAN (Pasal 6 ayat 4)

Pengawasan sebagaimana dimaksd dalam ayat 1

dilaksanakan guna tertib usaha, tertib penyelenggaraan,

tertib pemanfaatan jasa konstruksi mengenai :

1. Persyaratan perizinan;

2. Ketentuan keteknikan pekerjaan konstruksi;

3. Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja;

4. Ketentuan keselamatan umum;

5. Ketentuan ketenagakerjaan;

6. Ketentuan lingkungan;

7. Ketentuan tata ruang;

8. Ketentuan tata bangunan;

9. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan

penyelenggaraan Jasa Konstruksi

Page 18: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

PEMBINAAN PASCA KONSTRUKSI

1. Memeriksa kelayakan semua bangunan konstruksi terutama untuk bangunan yg akan banyak dikunjungi oleh banyak org;

2. Untuk keg. operasional yg sifatnya teknis, disarankan agar

anggota Unit Pelaksana harus ada dari unsur Dinas PU sbg unsur teknis.

3. Dlm memeriksa di lapangan cukup menggunakan alat test yg

sifatnya mudah seperti test beton (hammer test). asil

pemeriksaan sekaligus sbg hasil inventarisasi teknis

Pemerintah Daerah. 4. Pemilik Bangunan yang tidak mau diperiksa harus

ditindaklanjuti dengan peraturan-peraturan yang telah ada

seperti UU Bangunan Gedung, UU Tata Ruang, dsb.

5. Dilakukan inventarisasi bangunan umum dengan menyebutkan

siapa perencana/pelaksana/pengawasnya.

Page 19: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

PEMBIAYAAN (Psl.14)

1) Pemerintah Pusat Dana APBN

APBN (Tugas Dekonsentrasi dan Pembantuan)

2) Provinsi APBD

3) Kab/Kota APBD

APBN (Tugas Pembantuan)

4) Lembaga Lembaga Yang Bersangkutan

Page 20: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

Surat Mendagri No. 601/476/53

Page 21: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

PELAPORAN (Psl.13)

LAP. BPKSDM

Menteri PU

LAP. Ditjen Bangda

Mendagri

Lap. Unit Kerja Gubernur

Mendagri/ Menteri PU

Lap. Unit Kerja Bupati/Walikota

Bupati/Walikota CC. Gub/Menteri

Page 22: pembinaan & penyelenggaraan jasa konstruksi (26 mei14)

Sekian….

Terima Kasih