PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari....

25
Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 1 MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS 2014

Transcript of PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari....

Page 1: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 1

MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN

UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP)

PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN,

DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

2014

Page 2: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat

Mata pelajaran ini membahas Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai

Negeri Sipil, Disiplin PNS, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS.

B. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta diharapkan memahami makna

Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, Disiplin PNS, dan Penilaian Prestasi

Kerja PNS serta dapat menerapkannya dalam rangka pelaksanaan tugas di unit

kerja dan di kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah mempelajari modul ini, para peserta mampu :

1. Menjelaskan secara garis besar apa yang dimaksud Pembinaan Jiwa Korps

dan Kode Etik PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004,

Disiplin PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, dan

Penilaian Prestasi Kerja PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun

2011;

2. Menjelaskan mengenai pengertian Jiwa Korps PNS, tujuan pembinaan Jiwa

Korps, ruang lingkup pembinaan Jiwa Korps, nilai-nilai dasar PNS, etika PNS,

kode etik PNS dan penegakan kode etik PNS, budaya organisasi, dan

KORPRI;

3. Menjelaskan pengertian disiplin PNS, kewajiban dan larangan PNS,

pelanggaran dan jenis hukuman disiplin, tata cara pemanggilan, pemeriksaan,

penjatuhan dan penyampaian hukuman disiplin, upaya administratif, dan

berlakunya hukuman disiplin; dan

4. Menjelaskan pengertian penilaian prestasi kerja PNS, prinsip penilaian prestasi

kerja, sasaran kerja pegawai (SKP), ketentuan umum penyusunan SKP, unsur-

unsur SKP, cara penilaian prestasi kerja, pelaksanaan penilaian SKP, penilaian

perilaku kerja, pejabat penillai, atasan pejabat penilai, dan pelaksanaan

penilaian, serta keberatan atas hasil penilaian prestasi kerja.

D. Materi Bahasan

Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar yaitu :

1. Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS;

2. Disiplin PNS; dan

3. Penilaian Prestasi Kerja PNS.

Page 3: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 3

BAB II

PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Pengertian Jiwa KORPS

Jiwa Korps PNS adalah rasa kesatuan dan persatuan, kebersamaan, kerjasama,

tanggung jawab, dedikasi, disiplin, kreativitas, kebanggaan, dan rasa memiliki

organisasi PNS dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Pembinaan Jiwa Korps PNS dimaksudkan untuk meningkatkan

perjuangan, pengabdian, kesetiaan, dan ketaatan PNS kepada Negara Kesatuan

dan Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

B. Tujuan Pembinaan Jiwa KORPS

Pembinaan Jiwa Korps PNS bertujuan untuk :

1. Membina karakter/watak, memelihara persatuan dan kesatuan secara

kekeluargaan guna mewujudkan kerjasama dan pengabdian kepada

masyarakat serta meningkatkan kemampuan dan keteladanan PNS.

2. Mendorong etos kerja PNS untuk mewujudkan PNS bermutu tinggi dan

bertanggung jawab sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat.

3. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, dan wawasan

kebangsaan PNS sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Ruang Lingkup Pembinaan Jiwa KORPS

Ruang lingkup pembinaan Jiwa Korps PNS mencakup :

1. Peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja dan

profesionalitas PNS serta berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan

Pemerintah yang terkait dengan PNS.

2. Peningkatan kerjasama antara PNS untuk memelihara dan memupuk

kesetiakawanan dalam rangka meningkatkan Jiwa Korps PNS.

3. Perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan PNS sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap mengedepankan

kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

D. NIlai-Nilai Dasar

Nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh PNS meliputi :

1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945;

3. Semangat nasionalisme;

4. Mengutamakan kepentingan negara di atas pribadi atau golongan;

5. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;

6. Penghormatan terhadap hak asasi manusia;

7. Tidak diskriminatif;

8. Profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi; dan

9. Semangat Jiwa Korps.

Page 4: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 4

E. Etika Pegawai Negeri Sipil

Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap PNS wajib

bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut :

1. Etika dalam bernegara, meliputi :

a. Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan UUD 1945;

b. Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara;

c. Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan menaati semua peraturan perundang-undangan yang

berlaku dalam melaksanakan tugas;

d. Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan

yang bersih dan berwibawa;

e. Tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan

setiap kebijakan dan program Pemerintah;

f. Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara

efisien dan efektif; dan

g. Tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan tidak benar.

2. Etika dalam berorganisasi, meliputi :

a. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan;

b. Menjaga informasi yang bersitat rahasia;

c. Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan pejabat berwenang;

d. Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi;

e. Menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait

dalam rangka pencapaian tujuan;

f. Memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas;

g. Patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja;

h. Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka

peningkatan kinerja organisasi; dan

i. Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

3. Etika dalam bermasyarakat, meliputi :

a. Mewujudkan pola hidup sederhana;

b. Memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih

dan tanpa unsur pemaksaan;

c. Memberikan pelayanan cepat, tepat, terbuka, adil, tidak diskriminatif;

d. Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat; dan

e. Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4. Etika terhadap diri sendiri, meliputi :

a. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi tidak benar;

b. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;

c. Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, golongan;

d. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,

keterampilan, dan sikap;

e. Memiliki daya juang yang tinggi;

f. Memelihara kesehatan jasmani dan rohani;

g. Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga; dan

Page 5: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 5

h. Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.

5. Etika terhadap sesama PNS, meliputi :

a. Saling menghormati sesama warga negara yang memeluk agama/

kepercayaan yang berlainan;

b. Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama PNS;

c. Saling menghormati antara teman sejawat, baik secara vertikal maupun

horisontal dalam suatu unit kerja, instansi, antar instansi;

d. Menghargai perbedaan pendapat;

e. Menjunjung tinggi harkat dan martabat PNS;

f. Menjaga dan menjalin kerjasama yang kooperatif sesama PNS; dan

g. Berhimpun dalam satu wadah Korps PNS Republik Indonesia yang

menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua PNS dalam

memperjuangkan hak-haknya.

F. Kode Etik dan Penegakan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Kode Etik PNS adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan PNS dalam

melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari. PNS yang melakukan

pelanggaran kode etik dikenakan sanksi moral secara tertulis yang dinyatakan oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian berupa pernyataan tertutup atau terbuka dan

menyebutkan jenis pelanggaran. Selain dikenakan sanksi moral, dapat dikenakan

tindakan administratif sesuai peraturan perundang undangan atas rekomendasi

Majelis Kode Etik.

Majelis Kehormatan Kode Etik PNS adalah lembaga non struktural instansi

pemerintah yang ditetapkan Pejabat Pembina Kepegawaian dan bertugas

melakukan penegakan pelaksanaan serta menyelesaikan pelanggaran kode etik.

Majelis Kode Etik mengambil keputusan setelah memeriksa PNS yang disangka

melanggar kode etik dengan diberi kesempatan membela diri. Keputusan Majelis

Kode Etik secara musyawarah mufakat, apabila tidak tercapai dengan suara

terbanyak dan bersifat final. Majelis Kode Etik wajib menyampaikan keputusan

hasil sidang kepada Pejabat yang berwenang sebagai bahan dalam memberikan

sanksi moral dan/atau sanksi lainnya.

G. Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang diyakini, dihayati, dan diamalkan oleh

seluruh anggota organisasi untuk melaksanakan tugas. Nilai-nilai luhur yang hidup

dan tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota

organisasi dalam berkarsa dan berkarya. Budaya Badan POM terdiri dari :

1. Profesional : menegakkan profesionalisme dengan integritas, obyektivitas,

ketekunan, dan komitmen yang tinggi.

2. Kredibel : dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional, dan

internasional.

3. Cepat tanggap : antisipasif dan responsif dalam mengatasi masalah.

4. Kerjasama tim : mengutamakan keterbukaan, saling percaya, dan komunikasi

yang baik.

Page 6: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 6

5. Inovatif : mampu melakukan pembaruan sesuai ilmu pengetahuan dan

teknologi terkini.

H. Pengertian Korps Pegawai Republik Indonesia

Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) adalah suatu wadah menghimpun

seluruh Pegawai Republik Indonesia yang bersifat demokratis, bebas, aktif,

profesional, netral, produktif, dan akuntabel. KORPRI dibentuk pada tanggal 29

Nopember 1971 dengan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 berdasarkan

Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

I. Visi, Misi dan Fungsi KORPRI

Visi KORPRI adalah terwujudnya organisasi KORPRI yang kuat, netral, demokratis,

untuk membangun Jiwa Korps (KORSA) Pegawai Republik Indonesia dan

mensejahterakan anggota dan keluarganya.

Misi KORPRI :

1. Mewujudkan organisasi KORPRI yang kuat, berwibawa, dan mencakup seluruh

tingkat kepengurusan;

2. Membangun solidaritas dan soliditas pegawai Republik Indonesia sebagai

perekat dan alat pemersatu bangsa dan negara;

3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman, perlindungan hukum

untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota;

4. Membangun pegawai Republik Indonesia yang bertakwa, profesional, disiplin,

bebas KKN, dan mampu melaksanakan tugas kepemerintahan;

5. Mewujudkan KORPRI yang netral dan bebas dari pengaruh politik.

KORPRI berfungsi :

1. Sebagai satu-satunya wadah berhimpunnya seluruh anggota;

2. Membina dan meningkatkan Jiwa Korps (Korsa);

3. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara;

4. Sebagai wadah untuk peningkatan kesejahteraan dan memberikan

penghargaan bagi anggota;

5. Sebagai pengayom, pelindung, pemberi bantuan hukum bagi anggota;

6. Meningkatkan harkat dan martabat anggota;

7. Meningkatkan ketakwaan, kejujuran, keadilan, disiplin, profesionalisme;

8. Mewujudkan kepemerintahan yang baik.

J. Keanggotaan KORPRI

Anggota KORPRI terdiri atas :

1. Anggota Biasa, yaitu :

a. PNS Republik Indonesia;

b. Pegawai BUMN dan BUMD, Badan Hukum Milik Negara dan/atau

Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat dan Daerah, Badan Layanan

Umum Pusat dan Daerah, Badan Otorita, dan Pengelola Kawasan Ekonomi

Khusus;

c. Aparatur Pemerintah Desa dan/atau nama lain dari desa.

Page 7: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 7

2. Anggota Luar Biasa, yaitu Pensiunan PNS Republik Indonesia, BUMN dan

BUMD, Badan Hukum Milik Negara dan/atau Pendidikan, Lembaga Penyiaran

Publik Pusat dan Daerah, Badan Layanan Umum Pusat dan Daerah, Badan

Otorita, dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus.

3. Anggota Kehormatan, yaitu para Penasihat KORPRI di semua tingkat

kepengurusan dan seseorang yang berjasa kepada KORPRI yang dipilih

selektif dan ditetapkan Dewan Pengurus KORPRI Nasional.

Hak Anggota

1. Anggota Biasa, mempunyai hak :

a. Memilih dan dipilih dalam kepengurusan;

b. Mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan organisasi;

c. Mendapat perlindungan dan pembelaan atas perlakuan tidak adil;

d. Mendapat pendampingan dan bantuan hukum;

e. Memperoleh kesejahteraan sesuai kemampuan organisasi; dan

f. Memperoleh perlakuan yang adil dan perlindungan dari intervensi politik

dalam menjalankan tugas-tugas kedinasan.

2. Anggota Luar Biasa, mempunyai hak :

a. Mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan organisasi; dan

b. Mendapat pendampingan dan bantuan hukum.

3. Anggota Kehormatan, mempunyai hak :

a. Mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan organisasi; dan

b. Mendapat pendampingan dan bantuan hukum.

Kewajiban Anggota

1. Anggota Biasa, mempunyai kewajiban untuk:

a. Menaati anggaran dasar dan rumah tangga, peraturan organisasi;

b. Menjaga netralitas, solidaritas, dan soliditas anggota;

c. Membela dan menjunjung tinggi organisasi;

d. Menjaga dan meningkatkan moral anggota dan etika organisasi;

e. Menghadiri rapat, pertemuan, serta kegiatan organisasi; dan

f. Membayar iuran anggota.

2. Anggota Luar Biasa, mempunyai kewajiban untuk:

a. Menaati anggaran dasar dan rumah tangga, peraturan organisasi;

b. Menjaga netralitas, solidaritas, dan soliditas anggota;

c. Membela dan menjunjung tinggi organisasi;

d. Menjaga dan meningkatkan moral anggota dan etika organisasi; dan

e. Menghadiri rapat, pertemuan, serta kegiatan organisasi.

3. Anggota Kehormatan, mempunyai kewajiban untuk:

a. Menaati anggaran dasar dan rumah tangga, peraturan organisasi;

b. Menjaga netralitas, solidaritas, dan soliditas anggota;

c. Membela dan menjunjung tinggi organisasi;

d. Menjaga dan meningkatkan moral anggota dan etika organisasi; dan

e. Menghadiri rapat, pertemuan, serta kegiatan organisasi.

Page 8: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 8

K. Kepengurusan dan Masa Jabatan KORPRI

Pengurus KORPRI terdiri dari Dewan dan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.

Dewan Pengurus KORPRI bersifat kolektif yang dipilih anggota berdasarkan

musyawarah sesuai tingkat kepengurusan. Masa jabatan Dewan Pengurus

KORPRI 5 (lima) tahun sedangkan masa jabatan Sekretaris Dewan Pengurus

KORPRI sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tingkat

kepengurusan KORPRI dan wilayah kerja :

1. Dewan Pengurus KORPRI Nasional mempunyai wilayah kerja meliputi seluruh

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

2. Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah Non

Kementerian/Kesekretariatan Lembaga Negara meliputi Kementerian, Lembaga

Pemerintah Non Kmenterian, Keskretariatan Lembaga Negara;

3. Dewan Pengurus KORPRI BUMN, Badan Hukum Milik Negara dan/atau

Pendidikan, Lembaga Penyiaran Publik Pusat, Badan Layanan Umum Pusat,

Badan Otorita, dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus mempunyai wilayah

kerja di masing-masing instansi;

4. Dewan Pengurus KORPRI pada Markas Besar TNI dan Kepolisian Negara RI

berkedudukan di Markas Besar TNI dan Kepolisian Negara RI mempunyai

wilayah kerja di masing-masing instansi;

5. Dewan Pengurus KORPRI Provinsi mempunyai wilayah kerja meliputi wilayah

Provinsi yang bersangkutan;

6. Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota mempunyai wilayah kerja meliputi

wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Latihan Soal

1. Peraturan yang mengatur mengenai Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik

Pegawai Negeri Sipil yaitu :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990

b. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004

c. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

d. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011

2. Di bawah ini yang bukan termasuk dari Etika Pegawai Negeri Sipil yaitu :

a. Etika dalam bernegara

b. Etika dalam berorganisasi

c. Etika dalam bermasyarakat

d. Etika dalam kepemerintahan

3. Masa jabatan dari Dewan Pengurus KORPRI adalah selama :

a. 3 (tiga) tahun

b. 5 (lima) tahun

c. 7 (tujuh) tahun

d. 10 (sepuluh) tahun

Page 9: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 9

BAB III

DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari

larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau

peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman

disiplin. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS

yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin

PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Pejabat Pembina

Kepegawaian (PPK) adalah PPK Pusat, PPK Daerah Provinsi, dan PPK Daerah

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan

yang mengatur wewenang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS.

B. Kewajiban dan Larangan Pegawai Negeri Sipil serta Pelanggaran dan Jenis

Hukuman Disiplin

1. Pelanggaran Terhadap Kewajiban

No Kewajiban Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

1 mengucapkan

sumpah/janji PNS;

apabila tanpa

alasan yang sah

2 mengucapkan

sumpah/janji jabatan;

apabila tanpa

alasan yang sah

3 setia dan taat

sepenuhnya kepada

Pancasila, UUD

Negara Republik

Indonesia Tahun 1945,

Negara Kesatuan

Republik Indonesia,

dan Pemerintah;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

4 menaati segala

ketentuan peraturan

perundang-undangan;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

5 melaksanakan tugas

kedinasan yang

dipercayakan kepada

PNS dengan penuh

pengabdian,

kesadaran, dan

tanggung jawab;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

Page 10: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 10

No Kewajiban Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

6 menjunjung tinggi

kehormatan negara,

Pemerintah, dan

martabat PNS;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

7 mengutamakan

kepentingan negara

daripada kepentingan

sendiri, seseorang,

dan/atau golongan;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

8 memegang rahasia

jabatan yang menurut

sifatnya atau menurut

perintah harus

dirahasiakan;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

9 bekerja dengan jujur,

tertib, cermat, dan

bersemangat untuk

kepentingan negara;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

10 melaporkan dengan

segera kepada

atasannya apabila

mengetahui ada hal

yang dapat

membahayakan atau

merugikan negara atau

Pemerintah terutama di

bidang keamanan,

keuangan, dan materiil;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

11 masuk kerja dan

menaati ketentuan jam

kerja;

- dihitung secara

kumulatif sampai

dengan akhir tahun

berjalan yaitu mulai

bulan Januari s.d.

Desember tahun

yang bersangkutan

- …..

a. 5 hari kerja

(teguran

lisan)

b. 6-10 hari

kerja

(teguran

tertulis)

c. …..

a. 16-20 hari

kerja

(penundaan

KGB selama 1

tahun)

b. ….

a. 31-35 hari kerja

(penurunan

pangkat

setingkat lebih

rendah selama 3

tahun)

b. ….

Page 11: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 11

No Kewajiban Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

keterlambatan masuk

kerja dan/atau pulang

cepat dihitung secara

kumulatif dan

dikonversi7½ jam

sama dengan 1 (satu)

hari tidak masuk kerja

11-15 hari kerja

(pernyata an

tidak puas

secara tertulis)

c. 21-25 hari

kerja

(penundaan

Kenaikan

Pangkat

selama 1

tahun)

26-30 hari kerja

(penurunan

pangkat setingkat

lebih rendah

selama 1 tahun)

c. 36-40 hari kerja

(pemindahan

dalam rangka

penurunan

jabatan

setingkat lebih

rendah)

d. 41-45 hari kerja

(pembebasan

dari jabatan)

46 hari kerja atau

lebih

(pemberhentian

dengan hormat

tidak atas

permintaan sendiri

atau tidak dengan

hormat sebagai

PNS)

12 mencapai sasaran

kerja pegawai yang

ditetapkan;

pencapaian

sasaran kerja

pada akhir tahun

25% s.d. 50%

pencapaian

sasaran kerja pada

akhir tahun kurang

dari 25%

13 menggunakan dan

memelihara barang-

barang milik negara

dengan sebaik-

baiknya;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

14 memberikan pelayanan

sebaik-baiknya kepada

masyarakat;

apabila

pelayanan tidak

sesuai

perundang-

undangan

apabila

pelayanan tidak

sesuai

perundang-

undangan

apabila pelayanan

tidak sesuai

perundang-

undangan

15 membimbing bawahan

dalam melaksanakan

tugas;

apabila

pelanggaran

tidak sengaja

apabila

pelanggaran

sengaja

16 memberikan

kesempatan kepada

bawahan untuk

mengembangkan karir;

apabila

pelanggaran

tidak sengaja

apabila

pelanggaran

sengaja

Page 12: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 12

No Larangan Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

17 menaati peraturan

kedinasan yang

ditetapkan oleh pejabat

yang berwenang;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

2. Pelanggaran Terhadap Larangan

No Larangan Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

1 menyalahgunakan

wewenang;

menyalahgunakan

wewenang

2 menjadi perantara untuk

mendapatkan

keuntungan pribadi

dan/atau orang lain

dengan menggunakan

kewenangan orang lain;

menjadi perantara

untuk mendapatkan

keuntungan pribadi

dan/atau orang lain

dengan menggunakan

kewenangan orang lain

3 tanpa izin Pemerintah

menjadi pegawai atau

bekerja untuk negara lain

dan/atau lembaga atau

organisasi internasional;

tanpa izin Pemerintah

menjadi pegawai atau

bekerja untuk negara

lain dan/atau lembaga

atau organisasi

internasional

4 bekerja pada perusahaan

asing, konsultan asing,

atau lembaga swadaya

masyarakat asing;

bekerja pada

perusahaan asing,

konsultan asing, atau

lembaga swadaya

masyarakat asing

5 memiliki, menjual,

membeli, menggadaikan,

menyewakan, atau

meminjamkan barang

bergerak atau tidak,

dokumen atau surat

berharga milik negara

secara tidak sah;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

6 melakukan kegiatan

bersama dengan atasan,

teman sejawat, bawahan,

atau orang lain di dalam

maupun di luar ….

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

Page 13: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 13

No Larangan Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

lingkungan kerjanya

dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi,

golongan, atau pihak

lain, yang secara

langsung atau tidak

langsung merugikan

negara;

6 melakukan kegiatan

bersama dengan atasan,

teman sejawat, bawahan,

atau orang lain di dalam

maupun di luar

lingkungan kerjanya

dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi,

golongan, atau pihak

lain, yang secara

langsung atau tidak

langsung merugikan

negara;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

7 memberi atau

menyanggupi akan

memberi sesuatu kepada

siapapun baik secara

langsung atau tidak

langsung dan dengan

dalih apapun untuk

diangkat dalam jabatan;

memberi atau

menyanggupi akan

memberi sesuatu

kepada siapapun

baik secara

langsung atau

tidak langsung dan

dengan dalih

apapun untuk

diangkat dalam

jabatan

8 menerima hadiah atau

suatu pemberian apa

saja dari siapapun juga

yang berhubungan

dengan jabatan dan/atau

pekerjaannya;

menerima hadiah

atau suatu

pemberian apa

saja dari siapapun

juga yang

berhubungan

dengan jabatan

dan/atau

pekerjaannya

Page 14: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 14

No Larangan Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

9 bertindak semena-mena

terhadap bawahan;

apabila

pelanggaran

tidak sengaja

apabila

pelanggaran

sengaja

10 melakukan tindakan atau

tidak melakukan tindakan

yang dapat menghalangi

atau mempersulit salah

satu pihak yang dilayani

sehingga mengakibatkan

kerugian bagi yang

dilayani;

apabila

pelayanan tidak

sesuai

perundang-

undangan

apabila

pelayanan tidak

sesuai

perundang-

undangan

apabila pelayanan

tidak sesuai

perundang-

undangan

11 menghalangi berjalannya

tugas kedinasan;

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak

negatif pada

instansi ybs

apabila

pelanggaran

berdampak negatif

pada Pemerintah

dan/atau negara

12 memberikan dukungan

kepada calon Presiden/

Wakil Presiden, DPR,

DPD, atau DPRD dengan

cara:

a. ikut serta sebagai

pelaksana kampanye;

b. menjadi peserta

kampanye dengan

menggunakan atribut

partai atau atribut

PNS;

c. sebagai peserta

kampanye dengan

mengerahkan PNS

lain; dan/atau

d. sebagai peserta

kampanye dengan

menggunakan fasilitas

negara

a. ikut serta

sebagai

pelaksana

kampanye

b. menjadi

peserta

kampanye

menggunaka

n atribut

partai atau

atribut PNS

c. sebagai

peserta

kampanye

dengan

mengerahka

n PNS lain

sebagai peserta

kampanye dengan

menggunakan

fasilitas negara

13 memberikan dukungan

kepada calon Presiden/

Wakil Presiden dengan

cara:

mengadakan

kegiatan yang

mengarah

kepada

keberpihakan

terhadap

membuat

keputusan

dan/atau tindakan

yang

menguntungkan

atau merugikan

Page 15: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 15

No Larangan Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

(1) (2) (3) (4) (5)

13 a. membuat keputusan

dan/atau tindakan

yang menguntungkan

atau merugikan salah

satu pasangan calon

selama masa

kampanye; dan/atau

b. mengadakan

kegiatan yang

mengarah kepada

keberpihakan terhadap

pasangan calon yang

menjadi peserta

pemilu sebelum,

selama, dan sesudah

masa kampanye

meliputi pertemuan,

ajakan, himbauan,

seruan, atau

pemberian barang

kepada PNS dalam

lingkungan unit

kerjanya, anggota

keluarga dan

masyarakat.

pasangan calon

yang menjadi

peserta pemilu

sebelum,

selama, dan

sesudah masa

kampanye

meliputi

pertemuan,

ajakan,

himbauan,

seruan, atau

pemberian

barang kepada

PNS dalam

lingkungan unit

kerjanya,

anggota

keluarga, dan

masyarakat

salah satu

pasangan calon

selama masa

kampanye

14 memberikan dukungan

kepada calon anggota

DPD atau calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala

Daerah dengan cara

memberikan surat

dukungan disertai foto

kopi Kartu Tanda

Penduduk atau Surat

Keterangan Tanda

Penduduk sesuai

peraturan perundang-

undangan

memberikan

surat dukungan

disertai fotokopi

Kartu Tanda

Penduduk atau

Surat

Keterangan

Tanda

Penduduk

Page 16: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 16

No Larangan Tingkat Hukuman/Jenis Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

15 memberikan dukungan

kepada calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala

Daerah, dengan cara:

a. terlibat dalam

kampanye untuk

mendukung calon

Kepala/Wakil Kepala

Daerah;

b. menggunakan fasilitas

yang terkait dengan

jabatan dalam

kegiatan kampanye;

c. membuat keputusan

dan/atau tindakan

a. terlibat dalam

kampanye

untuk

mendukung

calon Kepala

Daerah/

Wakil Kepala

Daerah

b. mengadakan

kegiatan

yang

mengarah

kepada

keberpihakan

terhadap

pasangan

calon yang

a. menggunakan

fasilitas yang

terkait dengan

jabatan dalam

kegiatan

kampanye

b. membuat

keputusan

dan/atau

tindakan yang

menguntungkan

atau merugikan

salah satu

pasangan calon

selama masa

kampanye

yang menguntungkan

atau merugikan salah

satu pasangan calon

selama masa

kampanye; dan/atau

d. mengadakan kegiatan

yang mengarah

kepada keberpihakan

terhadap pasangan

calon yang menjadi

peserta pemilu

sebelum, selama, dan

sesudah masa

kampanye meliputi

pertemuan, ajakan,

himbauan, seruan,

atau pemberian

barang kepada PNS

dalam lingkungan unit

kerjanya, anggota

keluarga, dan

masyarakat

menjadi

peserta

pemilu

sebelum,

selama, dan

sesudah

masa

kampanye

meliputi

pertemuan,

ajakan,

himbauan,

seruan, atau

pemberian

barang

kepada PNS

dalam

lingkungan

unit kerjanya,

anggota

keluarga,

dan

masyarakat

Page 17: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 17

PNS yang tidak menaati kewajiban dan menghindari larangan dijatuhi hukuman

disiplin. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena

melanggar peraturan disiplin PNS.

Tingkat dan jenis hukuman disiplin terdiri dari :

1. Hukuman disiplin ringan. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :

a. Teguran lisan;

b. Teguran tertulis; dan

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.

2. Hukuman disiplin sedang. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari:

a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;

b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan

c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

3. Hukuman disiplin berat. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari:

a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;

c. Pembebasan dari jabatan;

d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri; dan

e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

C. Tata Cara Pemanggilan, Pemeriksaan, Penjatuhan, dan Penyampaian

Hukuman Disiplin

Khusus pelanggaran disiplin yang ancaman hukumannya sedang dan berat, PPK

atau pejabat yang ditunjuk dapat membentuk Tim Pemeriksa yang terdiri dari

atasan langsung, unsur pengawasan, dan unsur kepegawaian atau pejabat lain

Page 18: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 18

yang ditunjuk. Tim Pemeriksa tidak boleh berpangkat atau memangku jabatan lebih

rendah dari PNS yang diperiksa.

PNS yang melakukan beberapa pelanggaran disiplin, hanya dapat dijatuhi 1 (satu)

jenis hukuman disiplin terberat setelah mempertimbangkan semua pelanggaran.

PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin kemudian melakukan pelanggaran

disiplin yang sifatnya sama, dijatuhi hukuman disiplin yang lebih berat dari

hukuman disiplin terakhir yang dijatuhkan.

Pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat yang diberi wewenang

menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.

Apabila tidak, pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya sama

dengan jenis hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang

melakukan pelanggaran disiplin. Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan

dengan keputusan pejabat yang berwenang menghukum dan disampaikan secara

tertutup oleh pejabat yang berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk.

Penyampaian keputusan hukuman disiplin paling lambat 14 (empat belas) hari

kerja sejak keputusan ditetapkan. Dalam hal PNS yang dijatuhi hukuman disiplin

tidak hadir saat penyampaian keputusan, maka dikirim kepada PNS yang

bersangkutan.

D. Upaya Administratif

Upaya administratif adalah prosedur yang dapat ditempuh PNS yang tidak puas

terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan, berupa :

1. Keberatan : upaya administratif yang ditempuh PNS yang tidak puas terhadap

hukuman disiplin yang dijatuhkan pejabat yang berwenang menghukum kepada

atasan pejabat yang berwenang menghukum.

2. Banding administratif : upaya administratif yang dapat ditempuh PNS yang tidak

puas terhadap hukuman disiplin pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang

dijatuhkan pejabat yang berwenang menghukum, kepada Badan Pertimbangan

Kepegawaian (BAPEK).

Hukuman disiplin yang tidak dapat diajukan upaya administratif adalah hukuman

disiplin yang dijatuhkan oleh :

1. Presiden;

2. PPK untuk jenis hukuman disiplin ringan, sedang, dan berat berupa:

a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;

c. Pembebasan dari jabatan.

3. Pejabat yang berwenang menghukum untuk hukuman disiplin ringan.

Hukuman disiplin yang dapat diajukan keberatan yaitu :

1. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun dan penundaan

kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun yang dijatuhkan oleh Pejabat

Struktural :

a. Eselon I dan pejabat yang setara ke bawah;

Page 19: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 19

b. Eselon II ke bawah di lingkungan instansi vertikal dan unit setara dengan

sebutan lain yang atasan langsungnya pejabat struktural eselon I yang

bukan PPK;

c. Eselon II ke bawah di lingkungan instansi vertikal dan unit setara dengan

sebutan lain yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada PPK;

dan

2. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun yang

dijatuhkan oleh Pejabat struktural eselon II di lingkungan instansi vertikal dan

unit setara dengan sebutan lain yang atasan langsungnya pejabat struktural

eselon I yang bukan PPK dan yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada PPK.

Tata Cara Pengajuan Keberatan

Dalam hal PNS yang dijatuhi hukuman disiplin :

1. mengajukan banding administratif, gajinya tetap dibayarkan sepanjang tetap

masuk kerja dan melaksanakan tugas yang menjadi kewenangan PPK dengan

mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan kerja.

2. tidak mengajukan banding administratif, gajinya dihentikan terhitung mulai

bulan berikutnya sejak hari ke 15 (lima belas) keputusan diterima.

PNS yang sedang mengajukan upaya administratif tidak diberikan kenaikan

pangkat dan/atau kenaikan gaji berkala sampai keputusan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap. PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan karena

diduga melakukan pelanggaran disiplin atau sedang mengajukan upaya

administratif tidak dapat disetujui untuk pindah instansi.

Page 20: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 20

E. Berlakunya Hukuman Disiplin

Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh :

1. Presiden;

2. PPK untuk jenis hukuman disiplin ringan, sedang, dan berat berupa :

a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;

c. pembebasan dari jabatan.

3. Gubernur selaku wakil pemerintah;

4. Kepala Perwakilan Republik Indonesia; dan

5. Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis hukuman disiplin ringan,

mulai berlaku sejak tanggal keputusan ditetapkan.

Hukuman disiplin yang dijatuhkan pejabat selain diatas, apabila tidak diajukan

keberatan maka mulai berlaku pada hari ke 15 (lima belas) setelah keputusan

hukuman disiplin diterima namun apabila diajukan keberatan maka mulai berlaku

pada tanggal ditetapkan keputusan atas keberatan.

Hukuman disiplin yang dijatuhkan PPK/Gubernur untuk hukuman disiplin berat

berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan

pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS, mulai berlaku pada :

1. hari ke 15 (lima belas) setelah keputusan hukuman disiplin diterima apabila

tidak diajukan banding administratif; dan

2. tanggal ditetapkan keputusan banding administratif, apabila diajukan banding

administratif.

Apabila PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir pada waktu penyampaian

keputusan, maka berlaku pada hari ke 15 (lima belas) sejak tanggal yang

ditentukan untuk penyampaian keputusan hukuman disiplin.

Latihan Soal

1. Di bawah ini yang bukan termasuk Pejabat Pembina Kepegawaian yaitu :

a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat

b. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi

c. Pejabat Pembina Kepegawaian Kelurahan/Desa

d. Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota

2. Kewajiban dan Larangan Pegawai Negeri Sipil terdiri dari :

a. 17 kewajiban dan 17 larangan

b. 15 kewajiban dan 15 larangan

c. 17 kewajiban dan 15 larangan

d. 15 kewajiban dan 17 larangan

3. Banding administratif diajukan oleh Pegawai Negeri Sipil kepada lembaga :

a. Badan Kepegawaian Negara

b. Badan Pertimbangan Kepegawaian

c. Lembaga Administrasi Negara

d. Kementerian PAN dan RB

Page 21: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 21

BAB IV

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja

Berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian ditentukan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas

pemerintahan dan pembangunan diperlukan PNS yang profesional, bertanggung

jawab, jujur, dan adil melalui pembinaan berdasarkan sistem prestasi kerja dan

sistem karir dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.

Penilaian prestasi kerja merupakan alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan

tugas pokok oleh setiap PNS selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam

Renstra dan Renja organisasi. Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh

pejabat penilai sekali dalam 1 (satu) tahun yang terdiri atas unsur sasaran kerja

pegawai (SKP) dengan bobot nilai 60% dan perilaku kerja dengan bobot nilai 40%.

B. Prinsip Penilaian Prestasi Kerja

1. Obyektif, yaitu penilaian sesuai keadaan sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh

pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.

2. Terukur, yaitu penilaian dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif.

3. Akuntabel, yaitu seluruh hasil penilaian harus dapat dipertanggung jawabkan

kepada pejabat yang berwenang.

4. Partisipatif, yaitu seluruh proses penilaian melibatkan secara aktif antara

pejabat penilai dengan PNS yang dinilai.

5. Transparan, yaitu seluruh proses dan hasil penilaian bersifat terbuka dan tidak

bersifat rahasia.

C. Sasaran Kerja Pegawai

Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas

jabatan sesuai rincian tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam struktur dan

tata kerja organisasi. SKP yang telah disusun merupakan hasil kesepakatan atasan

dan bawahan yang ditetapkan pejabat penilai setiap tahun. Dalam rangka

penyusunan SKP harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Jelas, kegiatan harus dapat diuraikan secara jelas.

2. Dapat diukur, kegiatan dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk angka

(jumlah satuan) maupun kualitas (hasil kerja tidak ada kesalahan).

3. Relevan, kegiatan harus berdasar lingkup tugas jabatan masing-masing.

4. Dapat dicapai, kegiatan harus disesuaikan dengan kemampuan PNS.

5. Memiliki target waktu, kegiatan dapat ditentukan waktunya.

D. Ketentuan Umum Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai

1. Setiap PNS harus membuat kontrak SKP termasuk pegawai yang cuti/ sakit,

tugas belajar, dan diperbantukan/dipekerjakan di instansi lain.

2. PNS yang cuti di luar tanggungan negara tidak wajib membuat SKP.

Page 22: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 22

3. Perubahan kontrak kinerja perlu dilakukan apabila :

a. Perubahan organisasi yang mengakibatkan perubahan tugas fungsi;

b. Perubahan target akibat kebijakan perundang-undangan;

c. Perubahan target tahunan disebabkan capaian Renstra organisasi pada

semester I telah mencapai atau melebihi target tahunan, maka unit kerja

wajib melakukan penyesuaian atas target tahunan; dan

d. PNS yang mendapat penambahan/pengurangan pekerjaan akibat mutasi,

dipekerjakan/tugas belajar/sakit lebih dari 2 (dua) bulan.

4. Pembuatan kontrak kinerja baru bagi pegawai yang mutasi.

5. Kontrak kinerja bagi pegawai yang tugas belajar selama 6 (enam) bulan atau

lebih wajib membuat kontrak kerja dengan menggunakan bahan-bahan

penilaian prestasi akademik dari pimpinan perguruan tinggi.

E. Unsur-Unsur Sasaran Kerja Pegawai

1. Kegiatan Tugas Jabatan, yaitu harus didasarkan rincian tugas, tanggung jawab

dan wewenang jabatan sesuai yang ditetapkan struktur dan tata kerja

organisasi dan berorientasi pada hasil secara nyata dan terukur.

2. Angka Kredit, yaitu satuan nilai tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir

kegiatan yang harus dicapai pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier

ditetapkan jumlah angka kredit yang akan dicapai.

3. Target, yaitu harus ditetapkan target secara jelas sebagai ukuran prestasi kerja

yang meliputi aspek :

a. Kuantitas (target output) : dokumen, konsep, laporan, dll.

b. Kualitas (target kualitas) : harus memprediksi pada mutu hasil kerja yang

terbaik, nilai paling tinggi 100 (seratus).

c. Waktu (target waktu) : harus memperhitungkan waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misal bulanan, dll.

d. Biaya (target biaya) : harus memperhitungkan berapa biaya yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam 1 (satu) tahun.

4. Tugas Tambahan, yaitu selain kegiatan tugas jabatan apabila ada tugas

tambahan terkait jabatan dapat ditetapkan menjadi tugas tambahan.

5. Kreativitas, yaitu kreativitas yang bermanfaat bagi organisasi.

F. Cara Penilaian Prestasi Kerja

1. Penilaian SKP dilakukan dengan membandingkan realisasi kerja dengan target

dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya, dikalikan 100.

2. Penilaian perilaku kerja dilakukan dengan pengamatan sesuai kriteria.

3. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan menggabungkan penilaian SKP

(60%) dan penilaian perilaku kerja (40%).

4. Nilai capaian prestasi kerja PNS dinyatakan dengan angka.

a. 91 keatas : sangat baik b. 76 – 90 : baik c. 61 – 75 : cukup d. 50 – 60 : kurang e. 50 kebawah : buruk

Page 23: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 23

5. Penilaian SKP dapat lebih 100 dan nilai perilaku kerja paling tinggi 100.

6. SKP yang tidak tercapai karena faktor-faktor di luar kemampuan individu,

penilaian didasarkan pada pertimbangan kondisi penyebabnya.

G. Pelaksanaan Penilaian SKP

Teknis penilaian SKP sebagai berikut :

1. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kuantitas dengan rumus :

Penilaian dari aspek kuantitas

=

Realisasi Output (RO)

x 100

Target Output (TO)

2. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek kualitas dengan rumus :

Penilaian dari aspek kualitas

=

Realisasi Kualitas (RK)

x 100

Target Kualitas (TK)

Target kualitas dapat dikembangkan sesuai karakteristik output pekerjaan.

3. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek waktu dengan rumus :

Penilaian

aspek

waktu

=

Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) - Realisasi Waktu (RW)

x 100

Target Waktu (TW)

n = nilai koefisien = 0

Nilai tertimbang (NT) = 1,76 dan maksimal efisiensi biaya sampai 24%

4. Penilaian capaian SKP diukur dari aspek biaya dengan rumus :

Penilaian

aspek

biaya

=

Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya (TB) - Realisasi Biaya (RB)

x 100

Target Biaya (TB)

n = nilai koefisien = 0

Nilai tertimbang (NT) = 1,76 dan maksimal efisiensi waktu sampai 24%.

5. Merumuskan Tugas Tambahan dan Kreativitas

Tugas tambahan merupakan kegiatan pendukung tugas pokok yang oleh

pimpinan dibebankan untuk dilaksanakan. Pada akhir tahun dapat diberikan

nilai tugas tambahan paling rendah 1 (satu) dan paling tinggi 3 (tiga).

Kreativitas merupakan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru

bermanfaat bagi organisasi. Pada akhir tahun dapat diberikan nilai kreativitas

paling rendah 3 (tiga) dan paling tinggi 12 (dua belas).

Page 24: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 24

H. Penilaian Perilaku Kerja

Perilaku Kerja meliputi aspek :

1. Orientasi Pelayanan, yaitu sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberi

pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain masyarakat, atasan, rekan

sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.

2. Integritas, yaitu kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan

etika dalam organisasi.

3. Komitmen, yaitu kemauan dan kemampuan menyelaraskan sikap dan tindakan

untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas

daripada diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan.

4. Disiplin, yaitu kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari

larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau

peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman

disiplin.

5. Kerjasama, yaitu kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerjasama dengan

rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerja serta instansi lain dalam

menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang ditentukan sehingga mencapai

daya guna dan hasil guna sebesar-besarnya.

6. Kepemimpinan, yaitu kemampuan dan kemauan PNS untuk memotivasi dan

mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang

tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi.

I. Pejabat Penilai, Atasan Pejabat Penilai dan Pelaksanaan Penilaian

1. Pejabat penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja terhadap setiap PNS di

lingkungannya.

2. Pejabat Pembina Kepegawaian sebagai pejabat penilai dan/atau atasan

pejabat penilai yang tertinggi.

3. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku wajib mempertimbangkan

masukan pejabat penilai lain yang setingkat.

4. Penilaian dilakukan setiap akhir bulan Desember tahun ybs atau paling lambat

akhir Januari tahun berikutnya.

5. Hasil penilaian prestasi kerja diberikan kepada PNS ybs.

6. Setelah menerima hasil penilaian, PNS yang dinilai wajib menandatangani dan

mengembalikannya kepada pejabat penilai paling lama 14 (empat belas) hari.

Apabila PNS yang dinilai tidak mau menandatangani hasil penilaian, maka hasil

tersebut dianggap sah.

7. Pejabat penilai wajib menyampaikan hasil penilaian kepada atasannya paling

lama 14 (empat belas) hari. Atasan pejabat penilai wajib memeriksa hasil

penilaian prestasi kerja. Hasil penilaian prestasi kerja berlaku setelah ada

pengesahan dari atasan pejabat penilai.

Page 25: PEMBINAAN JIWA KORPS, KODE ETIK, DISIPLIN, DAN · PDF filekerja dan di kehidupan sehari-hari. ... bersikap dan berpedoman pada etika sebagai berikut : 1. Etika dalam ... Kode Etik

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, Disiplin, dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 25

J. Keberatan Atas Hasil Penilaian Prestasi Kerja

1. Dalam penilaian prestasi kerja akhir tahun PNS dapat mengajukan keberatan

disertai alasannya kepada atasan pejabat penilai paling lama 14 (empat belas)

hari sejak hasil penilaian prestasi kerja diterima.

2. Atasan pejabat penilai dapat mengundang pihak terkait untuk mengklarifikasi

penilaian dan berdasarkan hasil klarifikasi dapat memutuskan penilaian dan

bersifat final.

Latihan Soal

1. Yang bukan termasuk unsur-unsur sasaran kerja pegawai di bawah ini :

a. Angka Kredit

b. Tugas Tambahan

c. Kreativitas

d. Perilaku kerja

2. Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika dalam

organisasi meruapakan salah satu aspek perilaku kerja yaitu :

a. Orientasi Pelayanan

b. Integritas

c. Komitmen

d. Kerjasama

3. Target yang memprediksi pada mutu hasil kerja yang terbaik, merupakan unsur

sasaran kerja pegawai dari aspek :

a. Target Kuantitas/Output

b. Target Kualitas

c. Target Waktu

d. Target Biaya