PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB...

108
PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB NEGERI SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : POPY INDRIANI NIM: 114-13-030 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Transcript of PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB...

Page 1: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

PEMBINAAN AKHLAK

SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB NEGERI SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

POPY INDRIANI

NIM: 114-13-030

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

i

PEMBINAAN AKHLAK

SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB NEGERI SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

POPY INDRIANI

NIM: 114-13-030

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 3: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

ii

IMAM MASARUM, M.Pd

Dosen IAIN Salatiga

Nota Pembimbing

Lamp. : 4 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Mahasiswi : Popy Indriani

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

di- Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

naskah Skripsi mahasiswi:

Nama : Popy Indriani

NIM : 114-13-030

Jurusan : S1-Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA

SMPLB NEGERI SALATIGA

dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqosyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 20 Maret 2017

Pembimbing,

Imam Masarum, M.Pd

NIP. 19790507 201101 1 00

Page 4: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Selatan Km.2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

SKRIPSI

PEMBINAAN AKHLAK

SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB NEGERI SALATIGA

disusun oleh

POPY INDRIANI

NIM: 114-13-030

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, pada tanggal 27 Maret 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd __________________

Sekretaris Penguji : Imam Masarum, M.d __________________

Penguji I : Achmad Maimun, M.Ag __________________

Penguji II : Drs. Abdul Syukur, M.Si __________________

Salatiga, 3 April 2017

Dekan

Page 5: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

iv

Suwardi, M.Pd

NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : POPY INDRIANI

NIM : 114-13-030

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat ataupun

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dukutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 20 Maret 2017

Yang menyatakan,

POPY INDRIANI

Page 6: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

v

MOTTO

“Jadikan diri selalu bermanfaat untuk orang lain”

(Popy Indriani)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku yang kucintai

Anak-anakku yang kubanggakan

Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga

Teman seperjuangan semuanya

Page 7: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil „Alamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan menyajikan hasilnya dalam bentuk skripsi ini dengan baik. Sholawat serta

salam senantiasa kita limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah

membawa manusia dari zaman jahiliyah menuju jalan yang penuh hidayah dari

Allah SWT.

Skripsi ini dibuat bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk menimba ilmu di IAIN Salatiga.

2. Suwardi, M.Pd, selaku Dekan IAIN Salatiga yang telah memberikan

kemudahan dalam proses persetujuan dan perijinan penelitian.

3. Hj. Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

yang telah memberikan petunjuk dan izin judul skripsi.

4. Imam Masarum, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing,

mengarahkan dan memberi masukan dalam penyusunan skripsi.

5. Muhlisun, M.Pd, selaku Kepala SMPLB (SLB) Negeri Salatiga yang telah

memberikan izin penelitian sekaligus menjadi sumber data.

Page 8: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

vii

6. Eko Puji Widodo, S.Pd.I, selaku Guru PAI SMPLB Negeri Salatiga yang

telah berkenan menjadi sumber data dalam penelitian.

7. Bapak/Ibu Guru SLB Negeri Salatiga yang telah membantu lancarnya proses

selama penelitian berlangsung.

8. Siswa Tunagrahita SMPLB Negeri Salatiga yang telah membantu dan

berkenan untuk bekerjasama dengan penulis selama penelitian.

9. Keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa restu atas

penyusunan skripsi.

10. Semua pihak yang terlibat langsung dan tidak langsung atas dukungan dan

bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga amal baik beliau-beliau semua mendapatkan balasan

yang setimpal dan mendapatkan Ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 20 Maret 2017

Penulis

Page 9: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

viii

ABSTRAK

Indriani, Popy, 2017. Pembinaan Akhlak Siswa Tunagrahita pada SMPLB Negeri

Salatiga. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Imam Masarum, M.Pd.

Kata Kunci: Pembinaan Akhlak dan Siswa Tunagrahita

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tentang pembinaan akhlak

siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga. Siswa tunagrahita memiliki

inteligensi di bawah rata-rata sehingga dalam pembinaan akhlaknya memerlukan

cara yang khusus dan mendalam.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana pembinaan

akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga? 2) metode apa yang

diterapkan oleh Guru PAI dalam membina akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB

Negeri Salatiga? 3) permasalahan apa yang muncul dalam pembinaan akhlak

siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga?

Jenis penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Teknik pengumpulan datanya antara lain yaitu dengan observasi,

interview dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian yang penulis lakukan mengarah pada kesimpulan

bahwa 1) pembinaan akhlak siswa tunagrahita sama dengan siswa pada umumnya,

tetapi untuk siswa tunagrahita memerlukan pembinaan yang lebih intens dengan

menggunakan metode yang tepat. 2) Metode tersebut antara lain metode

keteladanan, pembiasaan, nasehat dan ganjaran. Kepala Sekolah, Guru dan

Karyawan sangat berperan dalam usaha membina akhlak siswa tunagrahita. 3)

Sedangkan permasalahan yang muncul dalam membina akhlak siswa tunagrahita

yaitu karena kekurangan dan kelemahan siswa itu sendiri, kurangnya kerja sama

dengan orang tua serta kurangnya guru PAI di SLB Negeri Salatiga.

Page 10: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ..............................................

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .....................................................

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................

ABSTRAK .....................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

xii

xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................

B. Rumusan Masalah ..............................................................

C. Tujuan Penelitian ...............................................................

D. Manfaat Penelitian .............................................................

E. Penegasan Istilah ...............................................................

F. Metode Penelitian ..............................................................

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................

2. Kehadiran Peneliti ........................................................

3. Lokasi Penelitian ..........................................................

4. Sumber Data .................................................................

5. Prosedur Pengumpulan Data ........................................

6. Analisis Data ................................................................

7. Pengecekan Keabsahan Data ........................................

8. Tahap-tahap Penelitian .................................................

G. Sistematika Penulisan ........................................................

1

6

6

7

7

9

9

9

9

10

10

12

12

13

13

Page 11: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembinaan Akhlak ............................................................

B. Siswa Tunagrahita SMPLB ..............................................

1. Pengertian Siswa Tunagrahita SMPLB ....................

2. Karakteristik Tunagrahita .........................................

3. Klasifikasi Tunagrahita .............................................

4. Faktor-Faktor Penyebab Tunagrahita .......................

5. Perkembangan Kognitif Anak Tunagrahita .............

6. Perkembangan Sosial, Emosi dan Kepribadian

Anak Tunagrahita .....................................................

7. Anak Tunagrahita dalam Pandangan Islam ..............

C. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ...............................

15

21

21

24

25

27

28

29

30

32

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil SMPLB Negeri Salatiga ..........................................

1. Sejarah dan Identitas Sekolah ......................................

2. Visi, Misi dan Tujuan ...................................................

3. Kurikulum ....................................................................

4. Kondisi Guru dan Tenaga Kependidikan .....................

5. Kondisi Siswa ...............................................................

6. Kondisi Sarana dan Prasarana ......................................

B. Pembinaan Akhlak Siswa Tunagrahita pada SMPLB

Negeri Salatiga ..................................................................

1. Kondisi Akhlak Siswa ..................................................

2. Peran Sekolah dalam Pembinaan Akhlak Siswa

Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga ..................

C. Metode yang diterapkan Guru PAI dalam Pembinaan

Akhlak Siswa Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

1. Metode uswah (keteladanan) ........................................

2. Metode Ta’widiyah (pembiasaan) ................................

34

34

35

37

38

43

44

47

47

49

51

52

53

Page 12: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

xi

3. Metode Mau’izah (nasehat) ..........................................

4. Metode Tsawab (ganjaran) ...........................................

D. Permasalahan yang Muncul dalam Pembinaan Akhlak

Siswa Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga .............

1. Kekurangan dan kelemahan siswa tunagrahita ............

2. Kurangnya kerjasama dengan orang tua dalam upaya

pembinaan akhlak siswa ...............................................

3. Kurangnya guru agama Islam di SLB Negeri Salatiga

53

53

54

54

56

56

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pembinaan Akhlak Siswa Tunagrahita pada SMPLB

Negeri Salatiga ..................................................................

B. Metode yang diterapkan Guru PAI dalam Pembinaan

Akhlak Siswa Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

C. Permasalahan yang Muncul dalam Pembinaan Akhlak

Siswa Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga .............

57

63

67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................

B. Saran-saran ........................................................................

C. Penutup ..............................................................................

70

73

74

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I Kondisi Guru dan Tenaga Kependidikan SLB Negeri

Salatiga ....................................................................................

39

Tabel II Daftar Nama Guru Pengampu Kelas Tunagrahita SMPLB

Negeri Salatiga ........................................................................

42

Tabel III Daftar Siswa Tunagrahita Muslim di SMPLB Negeri

Salatiga ....................................................................................

43

Tabel IV Daftar Gedung dan Ruang SLB Negeri Salatiga .................... 45

Tabel V Daftar Barang Penunjang Pembelajaran SLB Negeri

Salatiga.....................................................................................

46

Page 14: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. DOKUMENTASI

2. SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

3. SURAT KETERANGAN PENELITIAN

4. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

5. LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

6. NOTA PEMBIMBING SKRIPSI

Page 15: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

H. Latar Belakang Masalah

Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Islam

mengajarkan untuk hidup dengan akhlak yang mulia dalam keadaan

bagaimanapun juga. Seperti akhlak yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad

SAW yang diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak. Beliau

mempunyai akhlak yang agung atau paling baik, sebagaimana dalam Al-

Quran surat Al-Qalam ayat 4:

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung.” (QS. al-Qalam (68): 4).

Akhlak dalam agama Islam tidak dapat disamakan dengan pengertian

etika. Etika hanya didefinisikan sebagai arti sopan santun antar sesama

manusia dan hanya berkaitan dengan tingkah laku lahiriyah. Akhlak memiliki

makna yang luas, meliputi berbagai aspek. Aspek akhlak mulai dari akhlak

terhadap Allah SWT hingga kepada sesama makhluk.

Akhlak terhadap Allah SWT merupakan bentuk ketaatan dan

kepatuhan hamba terhadap Tuhannya, bagaimana hamba melaksanakan

perintah dan menjauhi segala larangan-Nya serta bagaimana seorang hamba

Page 16: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

2

bersikap terhadap Tuhannya. Sedangkan akhlak terhadap sesama makhluk

merupakan sikap terhadap sesama manusia, terhadap hewan, tumbuhan dan

semua ciptaan Allah SWT baik yang bernyawa maupun tidak bernyawa.

Dalam kehidupan sehari-hari, baik mulai dari diri sendiri, dalam

keluarga, masyarakat, sekolah dan bersosialisasi dengan siapapun pasti tidak

terlepas dari akhlak. Kegagalan pembinaan akhlak akan menimbulkan

masalah yang sangat besar.

Sudah menjadi kewajiban guru untuk selalu membina siswanya agar

berakhlak mulia. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan

bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Seringkali guru beranggapan bahwa tugas mereka hanyalah mengajar

yang tujuannya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswanya.

Kadang mereka lupa bahwa guru itu “digugu dan ditiru”. Ini bermakna bahwa

tugas seorang guru bukanlah hanya mengajar saja, tetapi mendidik siswa

menjadi lebih baik, baik dari segi akademis maupun nonakademis. Guru

sebagai suri tauladan bagi siswanya dalam segala hal, terutama guru pada

sekolah luar biasa yang siswanya berkebutuhan khusus. Guru benar-benar

berperan sebagai panutan bagi siswanya.

Page 17: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

3

Salah satu sekolah yang menangani anak berkebutuhan khusus yaitu

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Salatiga. Sekolah tersebut terdiri dari

beberapa jenjang yaitu Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah

Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan Sekolah Menengah Atas

(SMALB). Tiap jenjang memberikan layanan pendidikan pada siswa dengan

berbagai macam ketunaan, antara lain tunanetra, tuna rungu wicara,

tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, hiperaktif, autis, dan lain-lain.

Sebagaimana jenjang yang lain, SMPLB Negeri Salatiga juga

memberikan layanan pendidikan kepada siswa berkebutuhan khusus dengan

berbagai macam ketunaan. Masing-masing ketunaan mempunyai karakteristik

yang berbeda-beda, sehingga dalam pembelajaran para siswa dikelompokkan

ke dalam satu rombongan belajar sesuai dengan ketunaan yang disandang.

Pembelajaran di SMPLB tentunya tidaklah sama dengan pembelajaran

di SMP reguler pada umumnya. Pada sekolah reguler, siswa tidak mempunyai

hambatan secara fisik maupun intelegensi, sehingga pembelajaran berjalan

normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

penyandang ketunaan yang artinya masing-masing mempunyai hambatan

baik dari segi intelegensi, fisik, sosial maupun emosional. Oleh karena itu,

pembelajaran di SMPLB Negeri Salatiga membutuhkan pelayanan yang

khusus dan mendalam.

Karena adanya hambatan-hambatan pada siswanya, maka

pembelajaran di SMPLB Negeri Salatiga tidak hanya tentang akademis saja,

tetapi mereka juga belajar kemandirian, keterampilan, pembinaan bakat,

Page 18: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

4

minat, pembinaan agama, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan visi

SMPLB/SLB Negeri Salatiga yaitu “Mendidik siswa mandiri, berkemampuan

optimal dan berakhlak mulia”.

Sesuai dengan visi tersebut maka sekolah mempunyai program dalam

rangka mewujudkan siswa yang berakhlak mulia yaitu dengan pembinaan

akhlak. Pembinaan akhlak diberikan kepada semua siswa baik yang beragama

Islam maupun lainnya. Namun dalam hal ini penulis hanya meneliti tentang

pembinaan akhlak pada siswa muslim SMPLB khususnya siswa tunagrahita.

Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang

mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Siswa tunagrahita

yang mempunyai keterbatasan intelegensi dan sosial tersebut tentunya

menjadi tantangan tersendiri bagi guru agama, guru kelas maupun pihak

sekolah dalam membina akhlak mereka.

Selama penulis mengadakan observasi, secara umum siswa

tunagrahita di SMPLB Negeri Salatiga sudah mempunyai akhlak yang baik,

sebagai contoh siswa memberi salam dan berjabat tangan dengan guru,

berdoa sebelum dan sesudah belajar, sholat dhuhur berjamaah, dan lain

sebagainya.

Namun demikian penulis juga masih menemukan ada beberapa siswa

yang masih acuh dengan teman dan gurunya, masih datang terlambat

sehingga tidak berdoa sebelum belajar, belum mau sholat dhuhur berjamaah,

serta ada siswa yang ketahuan merokok, dan lain-lain. Hal ini menjadi

Page 19: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

5

perhatian khusus bagi guru-guru di SMPLB Negeri Salatiga terutama guru

Pendidikan Agama Islam.

Karena keterbatasan kemampuan intelektual siswa tunagrahita, maka

pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam di SMPLB Negeri Salatiga

tidak hanya menerapkan pembelajaran secara teoritis, tetapi lebih kepada

pembelajaran praktis. Pembelajaran praktis yang dimaksud yaitu

pembelajaran dalam membentuk akhlak siswa secara langsung. Disini guru

PAI berperan sebagai tauladan akhlak yang baik bagi siswanya. Namun

karena siswa tunagrahita mempunyai keterbatasan dalam intelektual dan

sosialnya, sehingga masih ada juga siswa yang belum bisa belajar

menerapkan akhlak yang baik.

Dalam pembelajaran PAI semua siswa seharusnya memenuhi nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Sesuai dengan

informasi dari Bapak Eko Puji Widodo, S.Pd.I untuk KKM mata pelajaran

PAI pada SMPLB Negeri Salatiga yaitu 75. Hasil UTS Semester I Tahun

2016/2017 menunjukkan bahwa ada sebagian siswa belum memenuhi KKM,

yang artinya materi-materi PAI belum sepenuhnya diserap dengan baik oleh

siswa termasuk di dalamnya materi tentang akhlak. Hal ini merupakan

tantangan dan tanggung jawab bagi sekolah khususnya guru PAI.

Berdasarkan uraian di atas bahwa pembinaan akhlak pada siswa

tunagrahita mempunyai kesulitan dan tantangan tersendiri, maka penulis

tertarik untuk mengangkat judul skrisi tentang bagaimana PEMBINAAN

AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB NEGERI SALATIGA.

Page 20: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

6

I. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri

Salatiga?

2. Metode apa yang diterapkan guru PAI dalam membina akhlak siswa

tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga?

3. Permasalahan apa yang muncul dalam pembinaan akhlak siswa

tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga?

J. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri

Salatiga

2. Mengetahui metode yang diterapkan guru PAI dalam membina akhlak

siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

3. Mengetahui permasalahan yang muncul dalam pembinaan akhlak siswa

pada SMPLB Negeri Salatiga

Page 21: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

7

K. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan khasanah keilmuan dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan

agama Islam.

Disamping itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi kalangan akademisi yang akan mengadakan penelitian

tentang pembinaan akhlak di sekolah berkebutuhan khusus.

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat:

a. memberikan informasi tentang akhlak siswa tunagrahita di SMPLB

Negeri Salatiga

b. menjadi sumbangan pemikiran alternatif dalam pembinaan akhlak di

SMPLB Negeri Salatiga

c. menjadi masukan bagi pendidik di sekolah luar biasa dalam

pembinaan akhlak siswanya secara umum.

L. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian dalamjudul skripsi

ini, maka penulis perlu memberikan penegasan terhadap istilah yang

digunakan dalam judul di atas, antara lain sebagai berikut:

Page 22: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

8

1. Pembinaan Akhlak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pembinaan adalah usaha,

tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk

memperoleh hasil yang lebih baik (Depdiknas, 2007: 152). Sedangkan

akhlak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan budi pekerti,

kelakuan (Depdiknas, 2007: 20).

2. Siswa Tunagrahita SMPLB Negeri Salatiga

Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak

yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Dalam

kepustakaan bahasa asing digunakan istilah mental retardation, mentally

retarded, mental deficiency, mental detective, dan lain-lain (Somantri,

2006: 103).

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

siswa tunagrahita adalah siswa yang memiliki problema belajar yang

disebabkan adanya hambatan perkembangan intelegensi, mental, emosi,

sosial dan fisik. Karena adanya hambatan tersebut, maka siswa

tunagrahita membutuhkan layanan pendidikan secara khusus seperti

sekolah luar biasa yang mencakup jenjang SDLB, SMPLB dan SMALB.

Sebagaimana SLB pada umumnya, SLB Negeri Salatiga juga melayani

siswa berkebutuhan khusus tunagrahita dari jenjang SDLB, SMPLB

maupun SMALB. Namun pada penelitian ini, peneliti fokus pada siswa

tunagrahita di SMPLB Negeri Salatiga.

Page 23: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

9

M. Metode Penelitian

9. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

kualitatif. Sebagaimana pendapat Moleong bahwa penelitian kualitatif

merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati (Moleong, 2009: 3). Sedangkan pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini bertujuan

menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta yang ditemukan

di lapangan bersifat verbal, kalimat, fenomena-fenomena dan tidak berupa

angka-angka. Dalam hal ini yang akan diteliti adalah pembinaan akhlak

pada anak tunagrahita.

10. Kehadiran Peneliti

Peneliti hadir secara langsung di lokasi penelitian untuk

memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti ikut

berperan serta menjadi pengamat dan mengikuti secara pasif kegiatan

pembinaan akhlak siswa tunagrahita selama penelitian berlangsung.

11. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri

Salatiga yang beralamat di Jalan Hasanudin Gang Cakra, Banjaran,

Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Di sekolah

ini terdapat beberapa jenjang, yaitu: Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),

Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah

Page 24: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

10

Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Adapun yang akan menjadi obyek

penelitian ini hanya pada jenjang SMPLB.

12. Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa sumber data

untuk memperkuat penelitian. Sumber data yang dikumpulkan melalui

penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

a. Sumber data manusia

Sumber data ini berasal dari informan, yaitu orang-orang yang

terlibat langsung dalam pembinaan akhlak. Dalam penelitian ini ada

beberapa informan yaitu kepala sekolah, guru PAI dan guru kelas

tunagrahita di SMPLB Negeri Salatiga.

b. Sumber data bukan manusia

Sumber data ini bersumber dari dokumen dan bahan-bahan lain

yang dapat mendukung penelitian ini.

13. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah pencatatan sistemik

terencana fenomena yang diselidiki (Sutrisno, 1995: 227). Metode ini

digunakan untuk memperoleh data yang sebenarnya dengan

pengamatan penulis.

Page 25: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

11

Melalui observasi ini diharapkan penulis memperoleh data yang

konkret tentang kondisi akhlak siswa, strategi guru PAI dan peran

sekolah dalam pembinaan akhlak siswa tunagrahita di SMPLB Negeri

Salatiga.

b. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2009: 186).

Penulis menggunakan metode wawancara untuk memperoleh

data yang lebih detail. Pelaksanaan wawancara dengan cara bebas

terpimpin, yaitu memberi kebebasan kepada pihak terwawancara tetapi

pewawancara mengarahkan secara langsung pokok permasalahannya

sehingga diperoleh data yang lebih jelas dan detail. Metode ini penulis

gunakan untuk mengetahui kondisi SLB Negeri Salatiga secara umum

dan pembinaan akhlak siswa tunagrahita jenjang SMPLB secara

mendalam. Adapun yang menjadi narasumber atau pihak

terwawancara yaitu kepala sekolah, guru PAI dan guru kelas.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan

sebagainya (Arikunto, 2006: 67). Dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen.

Page 26: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

12

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai

profil SLB Negeri Salatiga, keadaan guru, keadaan peserta didik,

jadwal pelajaran, bukti kegiatan pembinaan akhlak, dan lain-lain.

14. Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh, penulis

selanjutnya akan melakukan analisis dan pembahasan secara deskriptif.

Data yang diperoleh disusun sedemikian rupa kemudian dikaji dan

dikupas secara runtut.

Penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif analisis non

statistikal karena data yang diperoleh merupakan data kualitatif. Yang

dimaksud dengan analisis deskriptif kualitatif adalah suatu analisis yang

pengolahan datanya dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria yang

telah dibuat peneliti (Arikunto, 2006: 239). Peneliti menguraikan secara

menyeluruh dan cermat tentang pembinaan akhlak pada siswa tunagrahita

SMPLB Negeri Salatiga.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data yang

dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, maka

dilakukan pengelompokkan data dan pengurangan yang tidak penting.

Setelah itu penulis melakukan analisis penarikan kesimpulan tentang

pembinaan pada siswa tunagrahita SMPLB Negeri Salatiga.

15. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh, peneliti

menggunakan dua teknik validasi, yaitu validasi sumber data dan validasi

Page 27: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

13

metode. Validasi sumber data meliputi kepala sekolah, guru PAI dan guru

kelas, sedangkan validasi metode meliputi observasi, wawancara dan

dokumentasi.

16. Tahap-tahap Penelitian

a. Penelitian Pendahuluan

Penulis mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan pembinaan

akhlak pada anak tunagrahita, kemudian membuat kerangka atau

bahan untuk memulai penelitian.

b. Penelitian Desain

Setelah mengetahui banyak hal tentang pembinaan akhlak pada

anak tunagrahita, kemudian penulis melakukan observasi dan

wawancara secara langsung ke obyek penelitian untuk mengetahui

bagaimana pembinaan akhlak pada siswa tunagrahita.

c. Penelitian Sebenarnya

Penulis mengkaji antara informasi yang didapat dalam buku-

buku mengenai pembinaan akhlak pada anak tunagrahita dengan data

yang diperoleh di lapangan secara langsung.

N. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pengkajian dan pemahaman terhadap

skripsi ini, penulis menyusun dengan menggunakan uraian yang sistematis.

Adapun sistematikan dalam skripsi ini sebagai berikut:

Page 28: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

14

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang pengertian dan teori tentang

pembinaan akhlak dan siswa tunagrahita SMPLB serta

penelitian sebelumnya yang relevan

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini memaparkan profil SMPLB Negeri Salatiga,

temuan dalam pembinaan akhlak, metode yang diterapkan

guru PAI serta permasalahan yang muncul dalam

pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri

Salatiga

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas tentang pembinaan akhlak siswa

tunagrahita, metode yang diterapkan guru PAI serta

permasalahan yang muncul dalam pembinaan akhlak siswa

tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis menyajikan tentang kesimpulan,

saran-saran dan penutup.

Page 29: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

O. Pembinaan Akhlak

Pembinaan merupakan bagian dari pendidikan yang di dalam

pelaksanaannya mencakup pengembangan sikap, kemampuan dan kecakapan

secara praktis. Pembinaan bertujuan untuk membantu individu dalam rangka

menemukan dan mengembangkan kemampuannya untuk memperoleh hasil

yang lebih baik sehingga mampu mewujudkan kebahagiaan di dunia dan di

akhirat.

Dari segi bahasa (etimologi), kata akhlak (bahasa Arab) adalah bentuk

jamak dari khulk. Menurut kamus Al-Munjid di dalam buku Pengantar Studi

Akhlak (Asmaran, 2002: 1), khulk berarti budi pekerti, perangai tingkah laku

atau tabiat.

Menurut Imam Al-Ghazali, al-khuluq (akhlak) merupakan suatu sifat

yang terpatri dalam jiwa, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan

mudah tanpa memikirkan dan merenung terlebih dahulu (Mahmud, 2004: 28).

Jika sifat yang tertanam itu darinya terlahir perbuatan-perbuatan baik dan

terpuji maka sifat tersebut dinamakan akhlak yang baik. Sedangkan jika yang

terlahir adalah perbuatan-perbuatan buruk, maka sifat tersebut dinamakan

dengan akhlak yang buruk.

Al-khuluq adalah suatu sifat jiwa dan gambaran batinnya.

Sebagaimana halnya keindahan bentuk lahir manusia secara mutlak tak dapat

Page 30: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

16

terwujud hanya dengan keindahan dua mata, dengan tanpa hidung, mulut dan

lainnya. Sebaliknya, semua unsur tadi harus indah sehingga terwujud

keindahan lahir manusia. Demikian juga dalam batin manusia ada empat

rukun yang harus terpenuhi sehingga terwujudlah keindahan khuluq (akhlak).

Jika keempat rukun itu terpenuhi, indah dan bersesuaian, maka terpenuhilah

keindahan akhlak itu. Menurut Imam Al-Ghazali di dalam buku Akhlak

Mulia (Mahmud, 2004: 28) keempat rukun agar terwujud keindahan akhlak

yaitu:

1. Kekuatan ilmu

Keindahan dan kebaikannya adalah dengan membentuknya hingga

menjadi mudahmengetahui perbedaan antara jujur dan dusta dalam

ucapan, antara kebenaran dan kebatilan dalam berakidah, dan antara

keindahan dan keburukan dalam perbuatan.

2. Kekuatan marah

Keindahannya adalah jika pengeluaran marah itu dan penahannya

sesuai dengan tuntunan hikmah.

3. Kekuatan syahwat

Keindahan dan kebaikannya adalah jika ia berada di bawah

perintah hikmah, yaitu perintah akal dan syariat. Hal ini digambarkan

dengan sifat iffah yaitu menjaga kesucian diri.

4. Kekuatan keadilan

Kekuatan keadilan adalah kekuatan dalam mengendalikan syahwat

dan kemarahan di bawah perintah akal dan syariat.

Page 31: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

17

Siapa yang dapat mewujudkan keseimbangan unsur-unsur tersebut, ia

pun menjadi sosok yang berakhlak baik secara mutlak. Sementara orang yang

hanya dapat mewujudkan sebagian unsur tersebut, maka ia menjadi orang

yang berakhlak baik jika dilihat pada segi yang baik itu saja. Dengan

demikian, pokok-pokok utama keutamaan akhlak menurut Al-Ghazali

(Mahmud, 2004: 31) adalah empat sifat yaitu: hikmah,keberanian, iffah, dan

keadilan.

Hikmah adalah kondisi jiwa yang dengannya seseorang dapat

mengetahui yang benar dan yang salah, dalam seluruh perbuatan yang

dilakukan. Keberanian adalah kondisi kekuatan kemarahan yang tunduk

kepada akal, dalam maju dan mundurnya. Iffah atau kesucian diri adalah

melatih kekuatan syahwat dengan kendali akal dan syariat. Sedangkan

keadilan adalah kondisi jiwa dan kekuatannya yang memimpin kemarahan

dan syahwat, dan membimbingnya untuk berjalan sesuai dengan tuntutan

hikmah, juga memegang kendalinya dalam melepas dan menahannya sesuai

dengan tuntutan kebaikan.

At-Tahanawi mengartikan akhlak sebagai keseluruhannya kebiasaan,

sifat alami, agama dan harga diri (Mahmud, 2004: 34). Beliau membagi

akhlak atas tiga hal, yaitu: keutamaan, kehinaan dan selain keduanya.

Keutamaan merupakan dasar bagi apa yang sempurna. Kehinaan merupakan

dasar bagi apa yang kurang. Sedangkan selain keduanya merupakan dasar

bagi selain kedua hal tersebut (keutamaan dan kehinaan).

Page 32: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

18

Akhlak yang agung bagi para shalihin menurut At-Tahanawi di dalam

buku Akhlak Mulia (Mahmud, 2004: 34) adalah berpaling dari dua semesta,

dan menghadap hanya kepada Allah SWT semata secara total. Akhlak yang

agung bagi Nabi Muhammad SAW adalah yang disinyalir dalam firman

Allah SWT, (QS Al-Qalam: 4) “Dan sesungguhnya kamu benar-benar

berbudi pekerti yang agung”. Akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Quran,

yang bertindak sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan telah tertanam kuat

dalam diri, sehingga beliau dalam menjalaninya tanpa kesulitan.

Akhlak merupakan menangnya keinginan dari beberapa keinginan

manusia dengan langsung berturut-turut (Ahmad Amin, 1991: 62). Orang

yang baik ialah orang yang menguasai keinginan baik dengan langsung

berturut-turut dan begitu juga sebaliknya orang yang jahat atau tidak baik.

Menurut definisi para ulama, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam

dalam diri dengan kuat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah,

tanpa diawali berfikir panjang, merenung dan memaksakan diri (Mahmud,

2004: 34). Sedangkan sifat-sifat yang tidak tertanam kuat dalam diri, seperti

kemarahan seseorang yang asalnya pemaaf, maka itu bukan akhlak. Demikian

juga sifat kuat yang justru melahirkan perbuatan-perbuatan kejiwaan dengan

sulit dan berpikir panjang, seperti orang bakhil yang berusaha menjadi

dermawan ketika ingin dipandang orang, maka itu tidak dinamakan akhlak.

Dari definisi-definisi akhlak di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak

merupakan sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian

sehingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan

Page 33: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

19

dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran yang dalam.

Jika kondisi tersebut timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut

pandangan syariat dan akal pikiran, maka ia dinamakan akhlak mulia.

Sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk maka disebutlah akhlak

yang tercela.

Ukuran akhlak yang baik/mulia adalah jika ia sesuai dengan syariat

Allah, berhak mendapatkan ridho-Nya dan dalam memegang akhlak yang

baik ini selalu memperhatikan pribadi, keluarga, dan masyarakat sehingga di

dalamnya terdapat kebaikan dunia dan akhirat. Secara sederhana yang

menjadi dasar akhlak mulia adalah pendidikan dan latihan atau pembinaan

untuk selalu berbuat baik.

Adapun sifat-sifat pokok dari nilai akhlak dalam Islam (Asmaran,

2002: 128) dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Akhlak Rabbani

Akhlak rabbani merupakan ajaran akhlak dalam Islam bersumber

dari wahyu Ilahi yang termaktub di dalam Al-Quran maupun Sunnah

Rasul. Sifat rabbani ini menyangkut dengan tujuan Islam yaitu untuk

memperoleh kebahagiaan hidup di dunia kini dan di akhirat nanti, dalam

hubungan manusia dengan Tuhan, dengan dirinya sendiri, orang lain

maupun alam sekitar. Akhlak rabbanilah yang mampu menghindari

kekacauan nilai moralitas dalam hidup manusia.

Page 34: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

20

2. Akhlak Manusiawi

Akhlak manusiawi yang dimaksud adalah bahwa ajaran akhlak

dalam Islam sejalan dengan dan memenuhi tuntutan fitrah manusia.

Kerinduan jiwa manusia kepada kebaikan akan terpenuhi dengan

mengikuti ajaran akhlak dalam Islam. Ketetapan akal tentang kebaikan

akan bertemu dengan ajaran kebaikan dalam akhlak Islam. Ajaran akhlak

dalam Islam diperuntukkan bagi manusia yang merindukan kebahagiaan

dalam arti yang hakiki, bukan kebahagiaan semu. Allah yang menciptakan

manusia dengan fitrahnya. Manusia dibimbing dengan akhlak Islam agar

dapat hidup sesuai dengan tuntutan fitrahnya.

3. Akhlak Universal

Akhlak universal yang dimaksud adalah ajaran akhlak dalam Islam

sesuai dengan kemanusiaan yang universal dan mencakup segala aspek

hidup manusia. Manusia diciptakan Allah SWT berkedudukan sebagai

individu, makhluk sosial dan yang mendiami serta memperoleh sarana

kehidupannya dari alam lingkungannya. Dengan demikian ajaran akhlak

dalam Islam memberikan pedoman tentang bagaimana seharusnya

manusia hidup dan berkehidupan dengan diri pribadinya sendiri,

berhadapan dengan masyarakatnya, berhadapan dengan alam

lingkungannya dan lebih-lebih berhadapan dengan Allah SWT.

4. Akhlak Keseimbangan

Yang dimaksud dengan akhlak keseimbangan adalah bahwa ajaran

akhlak dalam Islam adalah tengah-tengah antara yang mengkhayalkan

Page 35: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

21

manusia sebagai malaikat yang hanya menitikberatkan segi kebaikannya

dan yang mengkhayalkannya sebagai hewan yang menitikberatkan pada

sifat keburukannya saja.

Akhlak Islam memenuhi tuntutan kebutuhan hidup manusia,

jasmani dan rohani secara seimbang, memenuhi tuntutan hidup bahagia di

dunia dan akhirat secara seimbang pula. Memenuhi kebutuhan pribadi

juga harus seimbang dengan memenuhi kewajiban terhadap masyarakat.

5. Akhlak Realistik

Akhlak realistik dimaksud adalah bahwa ajaran akhlak dalam Islam

memperhatikan kenyataan manusia. Meskipun sebagai makhluk yang

mulia dan mempunyai kelebihan dari makhluk-makhluk lainnya, manusia

mempunyai kelemahan-kelemahan, memiliki berbagai macam

kecenderungan manusiawi dan berbagai macam kebutuhan material dan

spiritual. Termasuk realistiknya akhlak Islam adalah bahwa keadaan luar

biasa yang dihadapi manusia dalam hidupnya diperhatikan. Hal yang

dalam keadaan biasa dilarang, diberikan pengecualian jika keadaan

memaksa.

P. Siswa Tunagrahita SMPLB

8. Pengertian Siswa Tunagrahita SMPLB

Menurut Wikipedia siswa adalah istilah bagi peserta didik pada

jenjang pendidikan dasar, menengah pertama dan menengah atas. Siswa

adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya

Page 36: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

22

diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang

berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu

komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan,

antara lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan

edukatif/pedagogis.

Dalam penelitian ini, siswa yang dimaksud adalah peserta didik

yang belajar di jenjang sekolah menengah pertama yang melayani anak

berkebutuhan khusus yang disebut dengan SMPLB. Sesuai dengan

subyek penelitian, maka siswa yang dipilih peneliti yaitu siswa pada

SMPLB Negeri Salatiga. Sekolah tersebut melayani siswa dengan

berbagai ketunaan, antara lain: tunanetra, tuna rungu wicara, tunagrahita,

tunadaksa dan lain sebagainya.

Di dunia pendidikan luar biasa atau pendidikan khusus anak yang

mengalami gangguan kecerdasan disebut juga dengan anak tunagrahita.

Istilah-istilah untuk menyebut anak tunagrahita yaitu mental illness,

mental retardation, mental retarded, mental deficiency, mentally

defective, gangguan intelektual serta terbelakang mental (Tin Suharmini,

2009: 41). Anak tunagrahita biasanya mengalami keterlambatan dalam

belajar yang disebabkan karena kemampuan mereka berada di bawah

rata-rata kecerdasan anak normal.

Menurut Sutjihati Somantri (2007: 103) anak tunagrahita

merupakan anak dengan kondisi kecerdasannya jauh di bawah rata-rata

dan ditandai oleh keterbatasan inteligensi dan ketidakcakapan dalam

Page 37: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

23

interaksi sosial. Anak tunagrahita atau dikenal terbelakang mental karena

keterbatasan kecerdasannya mengakibatkan dirinya sukar untuk

mengikuti program pendidikan di sekolah biasa secara klasikal, sehingga

mereka perlu layanan pendidikan secara khusus disesuaikan dengan

kondisi anak tersebut.

Menurut Abdurrachman yang dikutip oleh Rahmad Rizani, dkk

(2012:06) kata lain dari tunagrahita adalah retardasi mental (mental

retardation). Secara harfiah kata tuna adalah merugi, sedangkan grahita

adalah pikiran. Ciri utama dari anak tunagrahita adalah lemah dalam

berpikir atau bernalar. Kurangnya kemampuan anak dalam berpikir dan

bernalar mengakibatkan kemampuan belajar dan adaptasi sosial berada di

bawah rata-rata.

Menurut pendapat Munzayanah dalam artikel pendidikan

(http://forumgurunusantara.blogspot.co.id/2015/04/pengertian klasifikasi-

dan.html, diakses 4 Desember 2016) anak tunagrahita adalah anak yang

mengalami gangguan atau hambatan dalam perkembangan daya pikir

serta seluruh kepribadianya sehingga dia tidak mampu hidup di

masyarakat atas kemampuan sendiri meskipun dengan cara yang

sederhana.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa siswa tunagrahita SMPLB yaitu anak yang belajar pada jenjang

sekolah menengah pertama luar biasa yang mengalami gangguan atau

keterlambatan dalam perkembangan kecerdasan maupun kepribadian

Page 38: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

24

sehingga dapat mengakibatkan kurang mampunya dalam menyesuaikan

diri dalam kehidupan di masyarakat. Siswa tunagrahita perlu ditangani

oleh lembaga pendidikan khusus atau tenaga-tenaga yang memiliki

keahlian khusus di lembaga umum guna dapat memberikan pelayanan

secara khusus dan optimal.

9. Karakteristik Tunagrahita

Menurut Sutjihati Somantri (2007: 105) karakteristik anak

tunagrahita secara umum adalah sebagai berikut:

a. Keterbatasan Inteligensi

Anak tunagrahita memiliki kekurangan dalam hal kemampuan untuk

mempelajari informasi yang baru, berfikir abstrak, kreatif, kritis serta

kurang dalam merencanakan masa depan. Kemampuan belajarnya

cenderung tanpa pengertian atau cenderung belajar dengan membeo.

b. Keterbatasan Sosial

Anak tunagrahita ketergantungan terhadap orang tua, tidak mampu

memikul tanggung jawab sosial dengan bijaksana sehingga mereka

harus selalu dibimbing dan diawasi. Mereka juga gampang

dipengaruhi dan cenderung melakukan sesuatu tanpa memikirkan

akibatnya.

c. Keterbatasan Funsi-fungsi Mental Lainnya

Anak tunagrahita kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu,

membedakan antara yang baik dan yang buruk, serta membedakan

yang benar dan yang salah. Hal ini karena kemampuan terbatas

Page 39: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

25

mereka dalam memprediksi terlebih dahulu konsekuensi dari suatu

perbuatan.

10. Klasifikasi Tunagrahita

Selain memiliki karakteristik secara umum anak tunagrahita juga

memiliki ciri-ciri khusus yang bisa dikelompokkan menjadi klasifikasi

anak tunagrahita sesuai dengan sudut pandang disiplin ilmu tertentu.

Maksud dari adanya klasifikasi anak tunagrahita tersebut adalah untuk

memudahkan penentuan bentuk pelayanan yang tepat bagi masing-

masing kelompok atau tingkatan tunagrahita.

Menurut Grosmman Ettel yang dikutip Mulyono Abdurrahman

(http://forumgurunusantara.blogspot.co.id/2015/04/pengertian klasifikasi-

dan.html, diakses 4 Desember 2016) mengemukakan bahwa klasifikasi

ketunagrahitaan untuk keperluan pembelajaran, terbagi atas beberapa

kelompok yaitu :

a. Taraf perbatasan atau lamban belajar

b. Tunagrahita mampu didik

c. Tunagrahita mampu latih

d. Tunagrahita mampu rawat (berat, dan sangat berat)

Menurut Paula Anne Ford-Martin sebagaimana dikutip oleh Tin

Suharmini (2009: 42) klasifikasi anak tunagrahita dibatasi dengan apa

yang dinyatakan dari tes inteligensi yang terstandar, atau dengan ukuran

umur mental yaitu dengan IQ (Intelligence Quotient). Klasifikasi tersebut

yaitu:

Page 40: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

26

a. Mild mental retardation (tunagrahita ringan)

Tunagrahita ringan mempunyai IQ yang bergerak dari 50-75. Anak-

anak ini dapat diajar akademik kira-kira sampai kelas 4, 5 atau 6.

Mereka juga dapat menjadi anak yang percaya diri, mandiri,

berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan baik apabila

lingkungan sosialnya mendukungnya. Anak tunagrahita ringan ini

biasanya disebut dengan debil.

b. Moderate mental retardation (tunagrahita sedang)

Anak tunagrahita sedang biasa disebut dengan imbesil. Tunagrahita

sedang mempunyai IQ yang bergerak dari 35-55. Mereka mampu

merawat diri dan melaksanakan tugas sederhana dengan bimbingan.

Bimbingan di rumah oleh keluarga sangat menentukan kesuksesan

anak terutama dalam keterampilan berkomunikasi.

c. Severe mental retardation (tunagrahita berat)

Kelompok penyandang tunagrahita berat sering disebut idiot.

Tunagrahita berat mempunyai IQ yang bergerak dari 20-40.

Keterampilan merawat diri dan komunikasi yang dapat mereka

lakukan sangat terbatas, hanya pada tingkat dasar.

d. Profound mental retardation (tunagrahita sangat berat)

Tunagrahita sangat berat mempunyai IQ yang bergerak di bawah 20-

25. Anak tunagrahita ini kemungkinan dengan latihan-latihan dan

supervisi-supervisi akan dapat mencapai perkembangan merawat diri

pada tingkat dasar.

Page 41: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

27

11. Faktor-Faktor Penyebab Tunagrahita

Menurut Straus dalam Muamin (1995: 72) membagi penyebab

tunagrahita menjadi dua yaitu:

1) Endogen

Endogen adalah faktor yang penyebabnya berasal dari sel keturunan.

2) Eksogen

Eksogen adalah hal-hal lain diluar keturunan misalnya:

kecelakaan,kekurangan gizi, faktor penanganan pada saat kelahiran,

penyakit pada ibu ketika hamil dan lain sebagainya.

Dalam artikel Rahmat Rizani (2012: 6) menjelaskan cara lain

yang sering digunakan dalam pengelompokan faktor penyebab

ketunagrahitaan adalah berdasarkan waktu terjadinya, yaitu faktor yang

terjadi sebelum lahir (prenatal), saat lahir (natal) dan setelah lahir

(postnatal).

1) Prenatal (sebelum lahir)

Yaitu terjadi pada waktu bayi masih ada dalam kandungan.

Penyebabnya seperti: campak, diabetes, cacar, virus tokso, juga ibu

hamil yang kekurangan gizi, pemakai obat-obatan (naza) dan juga

perokok berat.

2) Natal (waktu lahir)

Proses melahirkan yang sudah terlalu lama dapat mengakibatkan

kekurangan oksigen pada bayi, tulang panggul ibu yang terlalu kecil

dapat menyebabkan otak terjepit dan menimbulkan pendarahan pada

Page 42: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

28

otak (anoxia). Selain itu juga proses melahirkan yang menggunakan

alat bantu (penjepit, tang) yang akan menimbulkan kerusakan pada

organ bayi terutama otak.

3) Postnatal ( Sesudah Lahir)

Pertumbuhan bayi yang kurang baik seperti gizi buruk, busung lapar,

demam tinggi yang disertai kejang-kejang, kecelakaan, radang selaput

otak (meningitis) dapat menyebabkan seorang anak menjadi ketunaan

(tunagrahita).

12. Perkembangan Kognitif Anak Tunagrahita

Kognisi meliputi proses dimana pengetahuan itu diperoleh,

disimpan dan dimanfaatkan. Jika terjadi gangguan inteligensi atau

intelektual anak, maka perkembangan kognitif anak juga akan terganggu.

Menurut Sutjihati Somantri (2007: 110) perkembangan kognitif anak

tunagrahita secara umum adalah sebagai beriku:

a. Dalam hal kecepatan belajar, anak tunagrahita jauh ketinggalan oleh

anak normal. Anak tunagrahita lebih banyak memerlukan ulangan

tentang materi yang dipelajari

b. Ketepatan (keakuratan) respon anak tunagrahita kurang daripada

respon anak normal.

c. Anak tunagrahita tidak mampu memanfaatkan informasi (isyarat)

yang ada untuk menjawab soal

d. Anak tunagrahita tidak mempunyai strategi dalam menyelesaikan

tugas-tugasnya

Page 43: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

29

e. Anak tunagrahita sulit dalam hal mengingat yang sifatnya segera

13. Perkembangan Sosial, Emosi dan Kepribadian Anak Tunagrahita

Dalam bukunya Tin Suharmini (2009: 88) menerangkan bahwa

perkembangan sosial anak dikatakan baik apabila anak sudah dapat

berperilaku sesuai dengan norma-norma masyarakat. Perkembangan

emosi sudah dapat mencapai perkembangan yang optimal apabila anak

sudah dapat mencapai keseimbangan emosi. Maksud dari keseimbangan

emosi adalah anak dapat mengelola emosinya dan dapat

mengekspresikannya sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat.

Kelemahan intelektual anak tunagrahita menyebabkan hambatan

dalam perkembangan sosial, emosi maupun kepribadiannya. Emosi anak

tunagrahita tidak matang, kadang masih nampak seperti emosi pada

kanak-kanak, nampak dengan jelas, mudah dipengaruhi, sensitif, dan

kadang meledak-ledak.

Anak tunagrahita juga mempunyai masalah penyesuaian sosial.

Sebagaimana halnya dengan anak normal, anak tunagrahita juga

mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan oranglain, namun

mereka mengalami kesukaran dan kegagalan dalam penyesuaian sosial.

Pemberian kesempatan untuk berhubungan sosial dan latihan

kemandirian akan banyak membantu anak untuk sukses dalam

beradaptasi dengan lingkungan.

Perkembangan kepribadian anak banyak ditentukan oleh keadaan

fisik, kesehatan, pemberian cap dari orang lain, inteligensi, pola asuh

Page 44: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

30

orang tua, dan sikap masyarakat. Pada waktu anak lahir sampai sebelum

sekolah, keluarga merupakan faktor yang banyak menentukan

perkembangan kepribadian dan sosial anak tunagrahita. Pada waktu anak

sekolah, perkembangan kepribadian dan sosial anak tunagrahita tidak

hanya dipengaruhi oleh keluarga saja tetapi juga teman-temannya, guru,

dan masyarakat sekitar.

14. Anak Tunagrahita dalam Pandangan Islam

Islam memandang sama semua manusia. Islam tidak melihat dari

fisik, harta maupun tahta melainkan dari hati dan keimanan seseoang.

Seperti yang tercantum dalam Q.S. An-Nur ayat 61 yang artinya:

“Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang

pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu

sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau

dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara-

saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan,

dirumah saudara bapakmu yang laki-laki, dirumah saudara

bapakmu yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang laki-laki,

dirumah saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kamu

miliki kuncinya atau dirumah kawan-kawanmu. Tidak ada

halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian.

Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah

(ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang

berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang

Page 45: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

31

ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.

Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar

kamu memahaminya.”

Islam sangat memuliakan manusia sekalipun yang cacat, karena

Allah Maha Adil. Islam tidak pernah memandang rendah anak

berkebutuhan khusus yang termasuk di dalamnya anak tunagrahita.

Sesuai dengan karakteristiknya, anak tunagrahita termasuk anak

yang tidak sempurna akalnya. Di dalam hukum Islam, orang yang tidak

sempurna akalnya tidak termasuk mukallaf. Mukallaf yaitu orang yang

dibebani ketentuan-ketentuan hukum Syara‟ (Departemen Agama, 1984:

5). Agar seseorang disebut mukallaf harus memenuhi persyaratan-

persyaratan sebagai berikut:

a. Orang tersebut harus dapat memahami dalil-dalil penetapan hukum

baik dari Al-Quran maupun Hadits

b. Orang tersebut harus telah berakal sempurna

Sebagian besar ulama Usul Fiqh mengatakan bahwa dasar

adanya taklif (pembebanan hukum) terhadap seorang mukallaf adalah

akal dan pemahaman. Seorang mukallaf dapat dibebani hukum apabila

ia telah berakal dan dapat memahami taklif secara baik yang ditujukan

kepadanya. Oleh karena itu, orang yang tidak atau belum berakal tidak

dikenai taklif karena mereka dianggap tidak dapat memahami taklif

dari al-Syari‟. Termasuk ke dalam kategori ini adalah orang yang

Page 46: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

32

sedang tidur, anak kecil, gila, mabuk, khilaf dan lupa. Pendapat ini

berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW:

يحتلم حتي الصبي عه و يستيقظ حتي الىائم عه :ثالث عه القلم رفع

والتزمذي داوود وأبو البخاري رواي( يفيق حتي المجىون وعه

”والذارقطىي( ماجة وابه والىسائ

Artinya: “Diangkat pembebanan hukum dari tiga (orang); orang tidur

sampai bangun, anak kecil sampai baligh, dan orang gila

sampai sembuh”.

Dalam Hadits lain dinyatakan:

ماجة ابه )رواي لً استكزي وما والىسيان الخطأ عه أمتي رفع

”)والطبزاوي

Artinya: “Beban hukum diangkat dari umatku apabila mereka khilaf,

lupa dan terpaksa”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, anak

tunagrahita tidak termasuk kategori mukallaf karena mereka tidak

Page 47: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

33

memenuhi persyaratan sebagai mukallaf. Mereka tidak mempunyai

akal dan pemahaman yang sempurna sehingga mereka tida bisa

dikenai taklif (pembebanan hukum).

Q. Penelitian Sebelumnya yang Relevan

Dalam rangka melengkapi skripsi ini, penulis menggunakan dasar dari

penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pembinaan akhlak.

Skripsi-skripsi tersebut antara lain:

1. “Pembinaan Akhlak Siswa Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak

Yogyakarta” yang disusun oleh Umi Habibah dari UIN Sunan Kalijaga

tahun 2009. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk mendeskripsikan

dan menganalisa tentang proses pembinaan akhlak di MA Ali Maksum

Yogyakarta, metode-metode yang diterapkan, serta faktor pendukung dan

penghambat dalam pelaksanaannya.

2. Skripsi Fitri Pagerwati tahun 2007 dengan judul “Peranan Guru Agama

Islam dalam Pembinaan Akhlak Siswa di SMPN 31 Kebayoran Lama

Jakarta Selatan”. Skripsi ini hanya fokus membahas tentang bagaimana

peranan guru agama Islam dalam membina akhlak siswanya.

3. Skripsi dari Ida Rosida dengan judul “Pembelajaran Akhlak Terhadap

Alam di Sekolah Alam Bandung” tahun 2006. Skripsi ini membahas

tentang bagaimana materi pembelajaran akhlak terhadap alam di Sekolah

Alam Bandung, metode-metode yang digunakan, faktor pendukung dan

penghambat pelaksanaannya.

Page 48: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

34

4. Skripsi oleh Anggih Ratna Sari dengan judul “Strategi Guru Pendidikan

Agama Islam (PAI) dalam Pembentukan Karakter Anak Tunagrahita di

Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Wantuwirawan

Salatiga 2016/2017”. Skripsi ini disusun untuk mengetahui karakter

siswa tunagrahita serta mengetahui strategi guru PAI dalam membentuk

karakter siswa tunagrahita SMPLB Wantuwirawan.

Berdasarkan kajian pustaka dari penelitian yang relevan di atas, dapat

diketahui bahwa belum ada penelitian tentang pembinaan akhlak siswa

tunagrahita di SMPLB Negeri Salatiga. Dalam penelitian ini, penulis akan

membahas tentang pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri

Salatiga, peran sekolah serta metode yang diterapkan guru PAI serta

permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaannya.

Page 49: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

35

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

R. Profil SMPLB Negeri Salatiga

7. Sejarah dan Identitas Sekolah

SLB Negeri Salatiga adalah sekolah luar biasa yang menangani

siswa-siswi berkebutuhan khusus yang ada di Salatiga. SLB Negeri

Salatiga merupakan pengembangan dari SDLB Negeri Mangunsari yang

dibangun pada tahun 1983 berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 1983.

Sekolah ini dulunya hanya melayani siswa-siswi berkebutuhan khusus

yang berjenjang SDLB saja. Awalnya SDLB Negeri Mangunsari hanya

melayani 4 siswa tunagrahita dengan 5 tenaga pengajar.

Menyesuaikan perkembangan pendidikan, situasi dan kondisi untuk

lebih banyak memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan

khusus, maka SDLB Negeri Mangunsari beralih status menjadi SLB

Negeri Salatiga sesuai dengan SK Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Tengah Nomor: 421.8/24686 tanggal 25 Juni 2007. SLB Negeri

Salatiga menyelenggarakan pelayanan pendidikan mulai dari jenjang

TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Berdasarkan Surat Keputusan

tersebut, maka SMPLB Negeri Salatiga mulai melayani pendidikan untuk

siswa berkebutuhan khusus yang termasuk di dalamnya adalah siswa

tunagrahita.

Adapun identitas SLB Negeri Salatiga secara rinci adalah sebagai

berikut:

Page 50: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

36

Nama Sekolah : SLB Negeri Salatiga

NPSN : 20328473

NIS : 100610

NSS : 101036203018

Status : Negeri

Alamat : Jl. Hasanudin Gang III Banjaran RT 03 RW 12

Kel. Mangunsari, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga

Telepon : 0298-328036

Email : [email protected]

Website : www.slbnsalatiga.sch.id

8. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

“Mendidik siswa bisa mandiri, berkemampuan optimal dan berakhlak

mulia”

1) Siswa Mandiri

Dengan proses pendidikan dan pelatihan yang diterapkan,

diharapkan siswa mampu membangun kemandiriannya. Program

pendidikan difokuskan untuk memberi bekal mental dan

keterampilan siswa untuk dapat mengurus diri sendiri meskipun

dengan keterbelakangan dan kekurangan berbeda yang dimiliki

oleh setiap siswa. Siswa diajarkan untuk bisa melayani diri

sendiri, melaksanakan perintah-perintah sederhana dan pekerjaan

Page 51: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

37

sehari-hari tanpa harus selalu dengan bantuan guru, orang tua

maupun orang lain.

2) Siswa Berkemampuan Optimal

Kemampuan optimal tidak hanya dinilai dari meningkatnya

intelijensi siswa, namun keterampilan menerima dan

mengembangkan kreasi juga dapat dijadikan ukuran. Tingkat

pengetahuan, kecakapan, penugasan materi dan keterampilan

siswa tunagrahita sangat berbeda dengan siswa normal pada

umumnya. Namun dengan pembelajaran khusus yang diterapkan

di SMPLB Negeri Salatiga, maka kemampuan siswa tunagrahita

bisa dioptimalkan. Dari segi non-akademis, bakat minat siswa

tunagrahita dapat dikembangkan melalui program ekstrakurikuler

yang ada di sekolah.

3) Siswa Berakhlak Mulia

Akhlak mulia merupakan tujuan pendidikan yang

sesungguhnya. Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang

tidak hanya mengembangkan nilai akademis saja tetapi mampu

menanamkan akhlak mulia dalam setiap pembelajarannya. Siswa

diajarkan untuk bersikap dan berakhlak sesuai dengan nilai-nilai

luhur Islam meliputi perintah dan larangan yang harus diketahui,

dijalankan dan ditinggalkan. Dari pembiasaan baik yang

konsisten, maka kebiasaan akan tercipta dan membentuk

kepribadian yang baik serta terwujudlah akhlak mulia pada siswa.

Page 52: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

38

b. Misi

1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar mengacu perundang-

undangan yang berlaku

2) Melaksanakan program kurikulum yang berlaku

3) Menambah kegiatan keterampilan

4) Mengintensifkan kegiatan agama

c. Tujuan

1) Menampung anak berkebutuhan khusus (anak luar

biasa/penyandang ketunaan) di daerah Salatiga dan sekitarnya

dalam lembaga pendidikan formal

2) Mengembangkan potensi anak didik untuk menghadapi masa

depan mereka yang kompetitif

3) Memberikan pelayanan pendidikan secara utuh dan

berkesinambungan.

9. Kurikulum

SMPLB Negeri Salatiga menerapkan kurikulum pendidikan khusus

2013 sesuai dengan jenis ketunaannya. Kelas tunagrahita SMPLB

memakai kurikulum pendidikan khusus 2013 SMPLB Tunagrahita.

Dengan kurikulum yang telah disesuaikan dengan kondisi siswa

tunagrahita, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, pengalaman

dan keterampilan siswa tunagrahita sesuai dengan kebutuhan, bakat dan

minat siswa.

10. Kondisi Guru dan Tenaga Kependidikan

Page 53: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

39

Menurut Syaiful Bahri, guru yaitu orang yang berwenang dan

bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik

secara individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah

(2004: 87). Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat dalam

upaya mengantarkan anak didik ke tujuan pendidikan yang dicita-citakan

yaitu untuk mencerdaskan kehidupan anak didik.

Guru atau pendidik yang mengampu di SLB Negeri Salatiga saat

ini ada 38 orang yang terdiri dari 32 guru PNS dan 6 guru wiyata bhakti.

Sedangkan jumlah tenaga kependidikan ada 4 orang yang semuanya

wiyata bhakti yang terdiri dari 1 orang pustakawan, 1 orang tenaga

administrasi, 1 orang terapis wicara dan 1 orang penjaga sekolah.

Guru-guru yang mengajar di SLB Negeri Salatiga mempunyai latar

belakang pendidikan yang beragam, seperti pendidikan luar biasa (PLB),

matematika, bahasa inggris, olahraga, pendidikan agama Islam maupun

pendidikan agama Kristen. Mereka mendapat tugas dan tanggung jawab

mengampu mata pelajaran sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel daftar guru dan tenaga

kependidikan SLB Negeri Salatiga sebagai berikut:

Tabel I

Kondisi Guru dan Tenaga Kependidikan SLB Negeri Salatiga

IJASAH MENGA

NO NAMA JABATAN TERAKHIR JAR

KELAS

Page 54: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

40

1 Muhlisun, M.Pd Kepala

Sekolah

S2

Manajemen

Pendidikan

PKn 5C,

6C

2 Trisnani, S.Pd Guru S1 PLB 1D

3 Rohani Eko Sunareni,

S.Pd

Guru S1 PLB 8C1

4 Rohana Dwi Sunaryanti,

S.Pd

Guru S1 PLB 1C

5 Siti Aisah, S.Pd Guru S1 Pkn 7D

6 Nunik Supriyatmi, S.Pd Guru S1 PLB 5A

7 Siti Rahayu, S.Pd Guru S1 PLB 7C

8 Drs.Sarjiya Guru S1 PLB 7B

9 Kusnanto, S.Pd Guru S1 PLB 2A

10 Sri Mulyani, S.Pd.SD Guru S1PGSD 3C1(b)

11 Wagiman, S.Pd.SD Guru S1PGSD 4C

12 Subiyati, S.Pd Guru S1PGSD 12C1

13 Yekti Wibawani, S.Pd.SD Guru S1PGSD 5C1

14 Sri Rahayu, S.Pd.SD Guru S1PGSD 11C1

15 Rastini, S.Pd Guru S1 PLB 4D

16 Wawan Pamungkas,

S.Pd.SD

Guru S1PGSD 8B

17 Indyatno, BA Guru Sm PLB 8C

Page 55: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

41

18 Muh Ihromi, S.Pd.I Guru S1 PAI PAI

19 Sularno, S.Pd.SD Guru S1PGSD 11C

20 Juzan, S.Pd Guru S1 PLB 6C

21 Tin Kartini, S.Pd Guru S1 Bahasa

Jawa

1C1(a)

22 Sri Lestari Wahyu H, S.Pd Guru S1 PPKn 5C

23 Eko Puji Widodo, S.Pd.I Guru S1 PAI PAI

24 Indah Widyahety, S.Pd Guru S1 Seni

Budaya

10C

25 Reni Setiawati, S.Pd Guru S1 MIPA 9B

26 Khoirul Hidayati, S.Pd Guru S1 PLB 4B

27 Ninda Solikhah,S.Pd Guru S1 PLB 1B

28 Hastien

Chandraningrum,M.Pd

Guru S2 PLB 1C1(c)

29 Yustina Emma Hartati,

S.Pd

Guru S1 Bahasa

Inggris

2B

30 Heriani Thamrin, S.Pd Guru S1 TIK 9/10 C1

31 Fitri Indriyani, S.Si Guru S1 Olahraga OR

32 Wisnu Laksono Jati, S.Si Guru S1 Teologi PAK

33 Masiyem Guru S1 PGSD 5D1

34 Asih Widiyarti, S.Pd Guru S1 Pend.

Biologi

3C1(a)

Page 56: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

42

35 Baniyah, S.PdI Guru S1 Bahasa

Inggris

1D1

36 Ika Yunita Astanti, S. Pd Guru S1 BK 4C1

37 Fenny Ayuningtyas, S.Pd Guru S1 PLB 11B

38 Nausyad Em'a Istasfi, S.Pd Guru S1 PLB 12C

39 Lusi Wulandari Tenaga

Administrasi

SMA -

40 Reni Indriyani Agustine,

S.I.Pust

Pustakawan S1

Perpustakaan

-

41 Fretty Arumningtyastuti,

A.Md.TW

Terapis D3 Terapi

Wicara

-

42 Khoirul Saleh Penjaga

Sekolah

SMP -

Tabel II

Daftar Nama Guru Pengampu Kelas Tunagrahita SMPLB Negeri

Salatiga

No Nama Jabatan

Jenis

Kelamin

Mengampu

Kelas/Mapel

1 Siti Rahayu, S.Pd Guru Kelas P 7-C

2 Rohani Eko Sunareni,

S.Pd

Guru Kelas P 8-C1

3 Indiyatno, BA Guru Kelas L 8-C / 9-C

Page 57: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

43

4 Heriani Thamrin,

S.Kom

Guru Kelas P 9-C1

5 Fitri Indriyani, S.Si Guru Mapel P Olahraga

6 Eko Puji Widodo,

S.Pd.I

Guru Mapel L PAI

7 Wisnu Laksono Jati,

S.Si

Guru Mapel L PAK

8 Rastini, S.Pd Guru

Vokasional

P Tata Boga

9 Masiyem, S.Pd Guru

Vokasional

P Tata Busana

11. Kondisi Siswa

Jumlah siswa tunagrahita SMPLB Negeri Salatiga yang beragama

Islam ada 13 siswa, adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel III

Daftar Siswa Tunagrahita Muslim di SMPLB Negeri Salatiga

No Nama JK NISN Kelas

1 Adam Wahab L 0026563826 7-C

2 Adi Nugroho Febriyanto L 0021050576 9-C

3 Aprila Hana Dewi Hapsari P 0031383463 7-C

Page 58: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

44

4 Eko Yulianto L 0024700034 7-C

5 Erika Indah Pratiwi P 0049281127 7-C

6 Faisal Firmansyah L 0006436150 7-C

7 Iqbal Angga Kusuma L 0015488987 7-C

8 Latiful Mudzi Khanafi L 0029047508 8-C1

9 M. Alpha Teddy L 0014760461 9-C

10 Muhammad Ali Tamimi L 9946008093 9-C1

11 Mustianah P 9894849664 9-C1

12 Nadya Yuliana Puspita P 9970266143 8-C

13 Rafli Rozaq Maulana L 0017501287 7-C1

14 Savitri Dewi Anggraeni P 0016564956 7-C

15 Sintiya Saputri P 0024322065 8-C1

16 Sugiarti P 9954971846 7-C

17 Tri Sukarsono L 9980105460 8-C

12. Kondisi Sarana dan Prasarana

SLB Negeri Salatiga saat ini telah memiliki 2 lokasi pembelajaran.

Lokasi yang utama yaitu berada di Jl. Hasanudin Gang III Banjaran RT

03 RW 12, Mangunsari, Sidomukti, Salatiga. Sedangkan lokasi kedua

merupakan pengembangan atau penambahan gedung dan ruang

pembelajaran. Lokasi kedua tersebut tidak jauh dari lokasi pertama, yaitu

berada di Jl. Pancanaka RT 07 RW 07 Banjaran, Mangunsari, Sidomukti,

Salatiga. Luas lahan lokasi pertama ada 3.810 m2 dan luas lahan lokasi

Page 59: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

45

kedua ada 2.224 m2. Secara keseluruhan luas lahan yang dimiliki oleh

SLB Negeri Salatiga yaitu 6.034 m2. Sarana dan prasarana yang dimiliki

SLB Negeri Salatiga antara lain sebagai berikut:

a. Gedung dan Ruang

SLB Negeri Salatiga terdiri dari beberapa gedung bangunan yang

terpisah antara yang satu dengan lainnya. Dalam masing-masing

gedung terdapat ruang-ruang yang digunakan untuk ruang kelas

maupun untuk pemanfaatan lainnya. Secara rinci kami sajikan tabel

daftar ruang SLB Negeri Salatiga beserta kondisinya sebagai berikut:

Tabel IV

Daftar Gedung dan Ruang SLB Negeri Salatiga

NO NAMA RUANG

JUM

LAH

KONDISI

BAIK

RUSAK

RINGAN

RUSAK

BERAT

1

Ruang Kepala

Sekolah 2 2

2 Ruang Guru 2 2

3 Ruang TU 2 2

4 Ruang Tamu 1 2

5 Ruang Kelas 27 20 7

6 Ruang Perpustakaan 2 1 1

7 Ruang Multimedia 2 2

8 Ruang Tata Rias 1 1

Page 60: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

46

9 Ruang Tata Boga 1 1

10 Ruang Tata Busana 1 1

11 Ruang Cuci Motor 2 2

12 Ruang Musik 1 1

13 Ruang UKS 2 2

14 Ruang Koperasi 1 1

15 Ruang Ibadah 2 1 1

16 Ruang KMD 1 1

17

Ruang Sensori

Integrasi 1 1

18 Ruang Gudang 2 1 1

19

Ruang

Keterampilan 2 2

20 Kamar mandi/WC 19 17 2

21

Rumah Dinas

Penjaga 1 1

b. Barang/Perkakas

Barang atau perkakas yang dimiliki SLB Negeri Salatiga

diinventariskan oleh guru yang mendapat tugas tambahan sebagai

pengurus barang. Barang atau perkakas sekolah berfungsi sebagai

penunjang pembelajaran bagi siswa maupun guru di sekolah. Untuk

Page 61: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

47

lebih jelasnya kami sajikan tabel daftar barang di SLB Negeri Salatiga

sebagai berikut:

Tabel V

Daftar Barang Penunjang Pembelajaran SLB Negeri Salatiga

NO BARANG / PERKAKAS JUMLAH SATUAN

1 Alat Besar 3 Buah

2 Alat Bengkel dan Alat Ukur 12 Buah

3 Alat Kantor dan Rumah Tangga 772 Buah

4 Alat Studio dan Komunikasi 20 Buah

5 Alat Kedokteran 8 Buah

6 Alat Laboratorium 249 Buah

7 Buku Perpustakaan 2170 Eksemplar

S. Pembinaan Akhlak Siswa Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

3. Kondisi Akhlak Siswa

Sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah, pembinaan akhlak di

SLB Negeri Salatiga merupakan hal yang harus dilaksanakan oleh

sekolah. Guru Pendidikan Agama sangat berperan dalam pembinaan

akhlak, namun semua guru dan karyawan juga bertanggung jawab untuk

selalu membina akhlak siswa. Kepala sekolah selaku pembuat kebijakan

dan penanggung jawab sekolah juga sangat berperan dalam pembinaan

akhlak siswa.

Page 62: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

48

Pembinaan akhlak siswa dilaksanakan baik di dalam kelas

maupun di luar kelas. Pembinaan akhlak di dalam kelas merupakan

tanggung jawab guru kelas dan guru agama Islam dengan materi-materi

pembelajaran yang sesuai, sedangkan di luar kelas siswa secara langsung

belajar akhlak dengan guru, karyawan, kepala sekolah maupun sesama

siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru agama Islam,

pembinaan akhlak merupakan salah satu tujuan pembelajaran agama

Islam. Tujuan pembelajaran adalah faktor yang sangat penting karena

merupakan arah yang akan dicapai oleh pendidikan. Adapun tujuan

pembelajaran agama Islam di SMPLB Negeri Salatiga adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan bekal kepada siswa agar menjadi insan yang beriman

dan bertakwa kepada Allah SWT

b. Memberikan bekal akhlak (budi pekerti) agar siswa dapat disiplin dan

mandiri

c. Tercapainya kreativitas siswa sesuai dengan potensi yang

dimilikinya.

Berdasarkan pengamatan peneliti, akhlak siswa tunagrahita

SMPLB Negeri Salatiga secara umum sudah cukup bagus, sebagaimana

berikut:

a. Siswa mematuhi tata tertib sekolah

b. Siswa hormat dan patuh kepada guru

Page 63: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

49

c. Siswa saling menghargai dengan siswa lain

d. Siswa melaksanakan doa sebelum dan sesudah belajar

e. Siswa melaksanakan sholat dhuhur berjamaah

f. Siswa berkata dan bersikap sopan serta santun kepada orang lain

g. Siswa rajin berangkat sekolah

h. Siswa mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah

i. Siswa menjaga kebersihan lingkungan

j. Siswa masuk kelas dengan mengetuk pintu dan mengucapkan salam

k. Siswa mau berbagi dengan temannya

l. Siswa menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT

seperti mencuri, merokok, minum-minuman keras, dll.

Selama pengamatan di SMPLB Negeri Salatiga, peneliti juga

mendapati ada beberapa siswa yang masih belum berakhlak baik seperti:

a. Kurang hormat kepada bapak/ibu guru di sekolah

b. Belum mau sholat dhuhur berjamaah disekolah

c. Berkata dan bersikap kurang sopan

d. Mengganggu teman lainnya

e. Datang ke sekolah terlambat

f. Sering membolos tidak masuk sekolah

g. Tidak mematuhi peraturan sekolah

h. Membuang sampah sembarangan

i. Masih ada siswa yang masuk kelas tanpa mengetuk pintu dan

mengucap salam

Page 64: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

50

j. Masih ada siswa yang bersikap individualis

4. Peran Sekolah dalam Pembinaan Akhlak Siswa Tunagrahita pada SMPLB

Negeri Salatiga

Dalam pembinaan akhlak tunagrahita tentunya peran sekolah

sangat dibutuhkan yang dalam hal ini kepala sekolah sebagai pembuat

kebijakan dan penanggung jawab. Kepala sekolah SLB Negeri Salatiga,

Bapak Muhlisun, M.Pd mengungkapkan bahwa dalam membina siswa

berkebutuhan khusus berakhlak mulia perlu adanya kerjasama dari

semua pihak, baik dari sekolah, guru, orang tua maupun siswa itu sendiri.

Akhlak mulia merupakan tujuan pendidikan yang sesungguhnya.

Hal ini sebagai dasar sekolah untuk membina peserta didik agar

berakhlak mulia. Berikut beberapa program sekolah dalam rangka

pembinaan akhlak peserta didik di SLB Negeri Salatiga:

a. Pembinaan terhadap guru oleh kepala sekolah

b. Pembiasaan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) bagi semua

warga sekolah

c. Program guru menyambut kedatangan siswa dan berjabat tangan

setiap pagi di pintu gerbang

d. Pogram doa sebelum belajar bersama di halaman sekolah sesuai

agama masing-masing dipimpin oleh guru agama

e. Program menyanyikan lagu nasional atau daerah bersama di halaman

sekolah dipimpin oleh salah satu siswa

f. Program sholat dhuhur berjamaah di sekolah

Page 65: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

51

g. Program ekstrakurikuler pramuka untuk melatih kemandirian dan

kedisiplinan siswa

h. Kegiatan peringatan hari besar Islam

i. Pembiasaan menjaga ligkungan tetap bersih

j. Program sekolah bebas kekerasan

T. Metode yang diterapkan Guru PAI dalam Pembinaan Akhlak Siswa

Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

Akhlak merupakan kompetensi yang harus dicapai dalam mata

pelajaran agama Islam. Setiap materi yang disampaikan selalu ada

penanaman nilai akhlak siswa. Begitu halnya dengan pembelajaran PAI pada

kelas tunagrahita SMPLB Negeri Salatiga, materi-materi pembelajarannya

terdapat nilai-nilai akhlak yang ditanamkan. Adapun materi akhlak yang

terdapat pada mata pelajaran PAI jenjang SMPLB Tunagrahita adalah sebagai

berikut:

1. Kelas VII

a. Semester ganjil meliputi membiasakan perilaku terpuji seperti

menunjukkan perilaku jujur dan melakukan perilaku tertib.

b. Semester genap meliputi menampilkan perilaku hormat kepada orang

tua dan guru, menampilkan adab makan dan minum.

2. Kelas VIII

a. Semester ganjil meliputi menunjukkan perilaku rendah hati dan

memberi contoh perilaku hidup sederhana.

Page 66: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

52

b. Semester genap meliputi mencontoh perilaku sopan kepada teman di

kelas dan menampilkan perilaku hormat dan santun kepada guru.

3. Kelas IX

a. Semester ganjil meliputi menampilkan perilaku tekun dan perilaku

hemat.

b. Semester genap meliputi menampilkan dan menunjukkan perilaku

setia kawan di rumah, di sekolah dan di masyarakat.

Siswa tunagrahita mempunyai karakteristik yang berbeda dengan

siswa pada umumnya, sehingga dalam pembelajaran pendidikan agama Islam

khususnya dalam pembinaan akhlak siswa perlu menerapkan metode yang

tepat. Metode menurut Purwadarminto adalah cara yang telah teratur dan

terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud atau tujuan (Sudjana,

2001: 8). Tidak semua metode harus digunakan bila hanya untuk mencapai

tujuan tertentu, namun cukup beberapa metode saja yang digunakan. Metode

yang dipilihpun harus berdasarkan pertimbangan dan pemilihan yang tepat

(Saiful Bahri, 2004: 99).

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dari Bapak Eko Puji

Widodo, S.Pd.I selaku guru PAI SMPLB Negeri Salatiga, beliau

menggunakan beberapa metode yang dianggap tepat dalam membina akhlak

siswa tunagrahita, yaitu:

5. Metode uswah (keteladanan)

Guru sebagai tauladan yang baik di sekolah. Guru harus selalu

berperilaku dan berakhlak yang baik untuk dicontoh oleh siswa. Aplikasi

Page 67: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

53

metode teladan, diantaranya adalah tidak menjelek-jelekkan seseorang,

menghormati orang lain, membantu orang yang membutuhkan

pertolongan, berpakaian yang sopan, tidak berbohong, dan lain-lain.

6. Metode Ta’widiyah (pembiasaan)

Kebiasaan yang baik dapat menempa peribadi yang berahlak mulia. Di

SMPLB Negeri Salatiga semua siswa dibiasakan dengan hal-hal yang

baik seperti berdoa sebelum belajar, sholat dhuhur berjamaah, saling

menghormati, tolong menolong, dll. Dengan pembiasaan yang baik, maka

akan terbentuk akhlak siswa yang baik pula.

7. Metode Mau’izah (nasehat)

Memberi nasehat kepada siswa merupakan kewajiban semua guru.

Nasehat yang baik kepada siswa dapat membantu siswa lebih termotivasi

untuk lebih baik. Jika siswa melakukan hal yang menyimpang, guru

segera memberi nasehat dengan lemah lembut. Jika dengan cara yang

lembut siswa tidak menghiraukan, maka guru akan menegur dengan lebih

tegas. Hal ini bertujuan untuk membina siswa berakhlak yang baik.

8. Metode Tsawab (ganjaran)

Metode ini juga penting dalam pembinaan ahklak yaitu berupa hadiah

dan hukuman. Metode pemberian hadiah bagi siswa berprestasi atau

berakhlak mulia, dengan adanya hadiah akan memberi motivasi siswa

untuk terus meningkatkan atau paling tidak mempertahankan kebaikan

Page 68: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

54

akhlak yang telah dimiliki. Di lain pihak, temannya yang melihat

pemberian hadiah akan termotivasi untuk memperbaiki akhlaknya dengan

harapan suatu saat akan mendapatkan kesempatan memperoleh hadiah.

Hadiah diberikan berupa materi, doa, pujian atau yang lainnya.

Sedangkan hukuman dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut,

dengan teguran, kemudian diasingkan, dan terakhir dipukul dalam arti

tidak untuk menyakiti tetapi untuk mendidik.

U. Permasalahan yang Muncul dalam Pembinaan Akhlak Siswa

Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

Dalam pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri

Salatiga tidak terlepas dari permasalahan yang menghambatnya.

Permasalahan tersebut menghambat proses pembinaan akhlak yang

mengakibatkan akhlak siswa menjadi kurang baik. Berdasarkan hasil

observasi dan wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas maupun guru

PAI SLB Negeri Salatiga dapat ditemukan permasalahan yang muncul dalam

pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga. Adapun

permasalahan-permasalahan tersebut antara lain sebagai berikut:

4. Kekurangan dan kelemahan siswa tunagrahita

Siswa tunagrahita memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan

siswa pada umumnya. Mereka memiliki inteligensi di bawah rata-rata,

serta memiliki kekurangan dan kelemahan lainnya seperti:

a. Kelainan atau ketidaksempurnaan fisik

Page 69: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

55

Siswa tunagrahita mempunyai fisik yang tidak sempurna dan tidak

berfungsi dengan baik. Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat

dalam proses pembelajaran/pembinaan akhlak siswa. Berdasarkan ciri

fisiknya, siswa tunagrahita dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Down syndrome (mongoloid) memiliki ciri fisik seperti mata sipit

dan miring, lidah tebal dan suka menjulur keluar, telinga kecil,

kulit kasar serta susunan gigi tidak baik.

2) Kretin (cebol) memiliki ciri fisik yaitu gemuk dan pendek, kaki

tangan pendek dan bengkok, kulit kering tebal dan keriput, telapak

tangan dan kaki tebal, serta pertumbuhan gigi terlambat.

3) Hydrocepal memiliki ciri fisik yaitu kepala besar, raut muka kecil,

pandangan dan pendengaran tidak sempurna serta mata kadang-

kadang juling.

4) Microcepal memiliki ukuran kepala yang kecil.

5) Macrocepal memiliki ukuran kepala yang lebih besar dari ukuran

normal.

b. Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru khususnya yang bersifat

abstrak (ghaib)

c. Kesulitan dalam mengeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru

d. Kurangnya kemampuan bicara bagi anak tunagrahita berat

e. Lambannya perkembangan gerak

f. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri

g. Tingkah laku dan interaksi tidak lazim

Page 70: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

56

h. Tingkah laku kurang wajar dan terus menerus

5. Kurangnya kerjasama dengan orang tua dalam upaya pembinaan akhlak

siswa

Usaha-usaha yang dilakukan sekolah dalam pembinaan akhlak siswa

terkadang tidak atau belum dilanjutkan orang tua/wali siswa di rumah

masing-masing. Sehingga akhlak siswa yang telah dibina di sekolah

kurang berkembang karena kurangnya peran orang tua dalam membina

akhlak siswa di rumah. Orang tua/wali siswa lebih banyak memanjakan

anak-anaknya di rumah yang menyebabkan siswa kurang berakhlak yang

baik.

6. Kurangnya guru agama Islam di SLB Negeri Salatiga

SLB Negeri Salatiga merupakan sekolah satu atap yang didalamnya

terdapat 3 jenjang pendidikan yaitu SDLB, SMPLB dan SMALB. Jumlah

siswa keseluruhan yang dilayani ada 199 siswa dan khusus siswa yang

beragama Islam ada 169 siswa. Namun dari 3 jenjang tersebut SLB Negeri

Salatiga hanya mempunyai 2 guru agama Islam yaitu Bapak Muh

Ihromi,S.Pd.I dan Bapak Eko Puji Widodo, S.Pd.I. Pendidikan agama

Islam jenjang SDLB diampu oleh Bapak Muh Ihromi, S.Pd.I, sedangkan

Bapak Eko Puji Widodo, S.Pd.I mengampu PAI jenjang SMPLB dan

SMALB.

Page 71: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

57

BAB IV

PEMBAHASAN

V. Pembinaan Akhlak Siswa Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

Pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

telah dilaksanakan dengan baik di sekolah. Hal ini terwujud atas kerjasama

yang baik antara guru PAI, guru kelas maupun kepala sekolah selaku stake

holder SMPLB Negeri Salatiga. Mereka melaksanakan tugas pembinaannya

sesuai dengan peran mereka masing-masing dan tentunya saling terkait antara

satu dengan lainnya. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama yang baik demi

terlaksananya pembinaan akhlak yang baik dan maksimal.

Pembinaan akhlak siswa di SMPLB Negeri Salatiga dilaksanakan di

dalam kelas maupun di luar kelas. Pembinaan akhlak di dalam kelas

merupakan tanggung jawab guru kelas dan guru agama Islam dengan materi-

materi pembelajaran yang sesuai. Guru kelas membina akhlak siswanya

dengan berdasar pada nilai-nilai karakter dan budi pekerti yang harus dicapai

pada tiap mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang

diterapkan di SMPLB Negeri Salatiga, yaitu harus menanamkan nilai karakter

di setiap materi pelajaran yang diajarkan.

Pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

juga telah dilaksanakan oleh guru pendidikan agama Islam sesuai dengan

tujuan pembelajaran PAI sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab

Page 72: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

58

sebelumnya yaitu agar siswa menjadi insan yang beriman dan bertakwa serta

berakhlak mulia.

Secara garis besar, pembinaan akhlak siswa tunagrahita telah

terlaksana dengan baik serta menghasilkan siswa-siswi berakhlak lebih baik

dari sebelumnya. Hal ini tercermin dari perilaku-perilaku terpuji siswa di

lingkungan sekolah baik di kelas maupun di luar kelas. Namun demikian,

hasil pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

belum berhasil sepenuhnya karena ada beberapa permasalahan yang

menghambat pembinaan. Walaupun ada permasalahan yang menghambat

pembinaan akhlak siswa tunagrahita, tentunya ini bukanlah hal yang

menyurutkan semangat bapak/ibu guru di SMPLB Negeri Salatiga. Mereka

menganggap semua permasalahan merupakan hal yang harus dipecahkan

sekaligus sebagai motivasi untuk berjuang membina akhlak siswanya.

Dalam rangka mewujudkan visi sekolah agar siswa beakhlak mulia,

kepala sekolah telah menetapkan kebijakan-kebijakan atau program-program

sekolah yang sangat bagus untuk dilaksanakan. Kebijakan atau program

tersebut disosialisasikan kepada guru, karyawan, komite sekolah, orang

tua/wali siswa, dan siswa SLB Negeri Salatiga. Dengan disosialisasikannya

program-program sekolah diharapkan semua pihak bisa memahami dan

melaksanakan program-program tersebut dengan kerjasama yang baik dari

semua pihak.

Akhlak mulia merupakan tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Hal

ini sebagai dasar sekolah untuk membina siswa agar berakhlak mulia.

Page 73: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

59

Berikut beberapa program sekolah dalam rangka pembinaan akhlak siswa di

SLB Negeri Salatiga:

k. Pembinaan terhadap guru oleh kepala sekolah

Dalam hal ini kepala sekolah secara rutin mengadakan pembinaan

terhadap guru dan karyawannya agar selalu melaksanakan tugasnya

dengan baik. Menghimbau kepada semua guru agar dalam memberikan

pelajaran selalu menanamkan nilai-nilai karakter dan budi pekerti (akhlak).

l. Pembiasaan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)

Pembiasaan 5 S ini sangat sesuai dengan visi sekolah yang ingin

diwujudkan. Semua warga sekolah sudah membiasakan program ini

sehingga tercipta lingkungan sekolah yang menyenangkan. Sekolah juga

selalu mengingatkan program ini dengan memasang banner di pintu

gerbang sekolah.

m. Program guru menyambut kedatangan siswa dan berjabat tangan setiap

pagi di pintu gerbang

Guru datang lebih awal kemudian menyambut siswa dan berjabat

tangan dengan siswa setiap pagi di pintu gerbang sekolah. Program ini

sangat bagus untuk member contoh siswa agar tertib dan datang tidak

terlambat. Selain itu, hal ini juga sangat memotivasi siswa untuk sekolah

dan belajar lebih giat lagi.

Page 74: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

60

n. Pogram doa sebelum belajar bersama di halaman sekolah sesuai agama

masing-masing dipimpin oleh guru agama

SLB Negeri Salatiga merupakan sekolah dengan guru dan siswa

yang latar belakang agamanya beragam. Jika siswa berdoa di dalam kelas,

siswa dipimpin oleh guru kelasnya yang kemungkinan besar berbeda

agama sehingga siswa hanya berdoa sendiri-sendiri di dalam hati atau

cenderung diam tidak melafalkan doa. Maka dengan program ini, siswa

berdoa sesuai agama masing-masing dipimpin oleh guru agamanya secara

bersama-sama.

o. Program menyanyikan lagu nasional atau daerah bersama di halaman

sekolah dipimpin oleh salah satu siswa

Program ini menanamkan jiwa nasionalis atau cinta tanah air dan

daerah pada diri siswa. Program ini juga menanamkan semangat juang dan

menghargai jasa para pahlawan.

p. Program sholat dhuhur berjamaah di sekolah

Pembelajaran di SLB Negeri Salatiga khususnya jenjang SMPLB

dan SMALB dimulai dari jam 07.15 WIB sampai dengan 14.00 WIB.

Dengan demikian siswa harus makan siang dan melaksanakan sholat

dhuhur di sekolah. Untuk pelaksanaan sholat dhuhur di SLB Negeri

Salatiga, sekolah mewajibkan semua siswa muslim untuk sholat berjamaah

di mushola yang tersedia di sekolah. Selain itu, siswa juga dibimbing

secara langsung bagaimana cara wudhu yang benar serta siswa lak-laki

praktek adzan dan iqomah.

Page 75: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

61

q. Program ekstrakurikuler pramuka untuk melatih kemandirian dan

kedisiplinan siswa

Kemandirian dan kedisiplinan siswa merupakan tujuan sekolah

yang harus tercapai sesuai dengan visi misi dan tujuan sekolah. Untuk

mencapai kemandirian dan kedisiplinan siswa tersebut, salah satu cara

yang ditempuh sekolah yaitu dengan menggiatkan program estrakurikuler

pramuka.

Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali setiap hari kamis jam

12.30 WIB sampai dengan 13.30 WIB. Siswa yang mengikuti kegiatan

pramuka yaitu siswa kelas besar maksudnya siswa kelas 4 SDLB sampai

dengan siswa kelas 12 SMALB. Semua guru bertanggung jawab sebagai

pembina pramuka. Pogram kegiatan pramuka ini sangat membantu siswa

dalam upaya melatih kemandirian dan kedisiplinan mereka sesuai dengan

kemampuan mereka masing-masing.

r. Kegiatan peringatan hari besar Islam

Peringatan hari besar Islam sangat penting dilaksanakan untuk

menanamkan nilai-nilai Islami bagi siswa muslim di SLB Negeri Salatiga.

Peringatan-peringatan hari besar Islam di SLB Negeri Salatiga antara lain

sebagai berikut:

a. Hari Raya Idul Fitri dengan melaksanakan acara Halal bi halal

b. Hari Raya Idul Adha dengan latihan menyembelih hewan qurban

c. Maulid Nabi Muhammad SAW dengan mengadakan pengajian

Page 76: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

62

d. Bulan Ramadhan dengan mengadakan acara buka bersama dan

MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa)

s. Pembiasaan menjaga ligkungan tetap bersih

Dalam hal ini sekolah memasang tulisan dan slogan baik berupa

banner maupun MMT tentang anjuran menjaga lingkungan sekolah agar

selalu bersih dan nyaman. Menjaga kebersihan merupakan kewajiban

seorang muslim. Kebersihan merupakan bagian dari iman,sehingga

menjaga kebesihan meupakan bentuk akhlak mulia terhadap lingkungan

sekitar.

Semua warga sekolah mempunyai tanggung jawab yang sama

dalam menjaga kebersihan sekolah. Siswa dilatih dengan melaksanakan

jadwal piket di kelasnya masing-masing. Jumat bersih juga dilaksanakan

setiap bulan sekali untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan melatih

siswa peduli dengan lingkungan sekitar serta belajar bergotong royong.

t. Program sekolah bebas kekerasan

Pendidikan tidak hanya mengajarkan akademis saja tetapi SLB

Negeri Salatiga mendidik bagaimana menghormati, menghargai dan

menyayangi antar sesama. Adanya pembinaan baik secara individu

maupun klasikal di kelas membantu siswa untuk lebih bersikap dan

berakhlak lebih baik. Sekolah menerapkan aturan tentang larangan adanya

tindak kekerasan di lingkungan sekolah. Guru mengajarkan kasih sayang

kepada siswanya, sehingga siswa mencontoh perilaku guru yang jauh dari

tindak kekerasan. Jika ada siswa yang ketahuan melakukan kekerasan

Page 77: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

63

kepada siswa lain maka sekolah segera memberikan pembinaan baik

melalui guru kelas, guru PAI maupun kepala sekolah secara langsung.

W. Metode yang diterapkan Guru PAI dalam Pembinaan Akhlak Siswa

Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

Metode yang diterapkan dan dinilai paling tepat oleh guru PAI

SMPLB Negeri Salatiga dalam membina akhlak siswa tunagrahita, yaitu:

9. Metode uswah (keteladanan)

Keteladanan mempunyai arti penting dalam mendidik akhlak anak,

keteladanan menjadi titik sentral dalam mendidik dan membina akhlak

anak didik, kalau pendidik berakhlak baik ada kemungkinan anak

didiknya juga berakhlak baik, karena siswa meniru gurunya. Sebaliknya

kalau guru berakhlak buruk ada kemungkinan anak didiknya juga

berakhlak buruk.

Teladan yaitu sesuatu yang pantas untuk diikuti, karena

mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang baik. Aplikasi metode teladan,

diantaranya adalah tidak menjelek-jelekkan seseorang, menghormati

orang lain, membantu orang yang membutuhkan pertolongan, berpakaian

yang sopan, tidak berbohong, dan lain-lain.

Di SMPLB Negeri Salatiga Guru PAI sebagai teladan utama dalam

pembinaan akhlak sudah menunjukkan akhlak terpuji yang patut dicontoh

oleh siswanya. Metode keteladanan ini tentunya juga mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ini yaitu siswa secara

Page 78: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

64

langsung bisa melihat akhlak yang dicontohkan oleh guru, selain itu siswa

juga bisa langsung mempraktekkan apa yang telah dicontohkan.

Sedangkan kelemahan dari metode uswah/keteladanan diantaranya:

kadangkala siswa tidak memperhatikan secara seksama apa yang

dicontohkan oleh guru, kemudian siswa tunagrahita juga kurang mampu

memahami nilai-nilai pembelajaran akhlak yang dicontohkan guru karena

keterbatasan dan kekurangannya.

10. Metode Ta’widiyah (pembiasaan)

Metode Ta‟widiyah atau pembiasaan merupakan cara mendidik

akhlak siswa dengan membiasakan perilaku terpuji sehingga bisa menjadi

kebiasaan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan

kepribadiannya. Metode pembiasaan yang digunakan dalam pembinaan

akhlak di SMPLB Negeri Salatiga sudah berjalan sangat baik.

Metode ini mengajarkan siswa tunagrahita membiasakan perilaku

atau perbuatan yang baik melalui bimbingan guru. Pembiasaan baik yang

diajarkan di SMPLB Negeri Salatiga antara lain: menghormati orang tua

dan guru, menyayangi teman, sholat berjamaah, berdoa sebelum

beraktifitas, menjaga kebersihan lingkungan, menjauhi perbuatan yang

dilarang Allah SWT, dan lain sebagainya.

Namun dalam pembinaan akhlak tentunya ada kelebihan dan

kekurangan dari metode yang digunakan. Begitu juga pada metode

pembiasaan ini memiliki kelebihan diantaranya: secara otomatis akhlak

siswa terbentuk dari pembiasaan-pembiasaan sederhana yang dilakukan,

Page 79: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

65

selain itu guru tidak perlu berpanjang lebar menjelaskan perbuatan baik

dan buruk tetapi cukup langsung membiasakan perbuatan yang baik-baik

kepada siswanya. Sedangkan untuk kelemahan dari metode tersebut tidak

ada karena metode pembiasaan sangat tepat digunakan untuk membina

akhlak mulia.

11. Metode Mau’izah (nasehat)

Metode mau’izah atau nasehat adalah metode membina akhlak

dengan cara memberikan bimbingan secara lisan oleh guru kepada

siswanya. Metode ini cukup efektif diterapkan di SMPLB Negeri

Salatiga. Dalam pembelajaran di kelas maupun diluar kelas, guru selalu

memberi nasehat kepada siswa agar senantiasa berakhlak terpuji.

Dalam metode ini guru sangat berperan untuk selalu mengingatkan

siswa agar melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala

larangan-Nya. Guru PAI SMPLB Negeri Salatiga dalam memberikan

nasehatnya bertahap yaitu: secara umum di kelas pembelajaran PAI,

menegur secara langsung pada siswa yang kurang berakhlak terpuji

maupun memanggil dan membimbing secara individu bagi siswa yang

bermasalah.

Metode mau’izah ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan metode ini diantaranya: siswa bisa lebih jelas membedakan

mana perbuatan yang boleh dilakukan dan mana perbuatan yang harus

ditinggalkan. Sedangkan kelemahan metode ini diantaranya: guru

membutuhkan waktu yang lama untuk menasehati siswa yang terlanjur

Page 80: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

66

memiliki kebiasaan-kebiasan yang buruk. Dalam hal ini guru diuji dengan

kesabarannya.

12. Metode Tsawab (ganjaran)

Metode tsawab atau ganjaran yaitu metode pemberian hadiah bagi

siswa berprestasi atau berakhlak mulai. Dengan adanya hadiah akan

memberi motivasi siswa untuk terus meningkatkan atau paling tidak

mempertahankan kebaikan akhlak yang telah dimiliki. Di lain pihak,

temannya yang melihat pemberian hadiah akan termotivasi untuk

memperbaiki akhlaknya dengan harapan suatu saat akan mendapatkan

kesempatan memperoleh hadiah. Hadiah diberikan berupa materi, doa,

pujian atau yang lainnya.

Sanksi dalam pembinaan akhlak mempunyai arti penting. Sanksi

tersebut dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut, dengan teguran,

kemudian diasingkan, dan terakhir dipukul dalam arti tidak untuk

menyakiti tetapi untuk mendidik.

Metode ini diterapkan di SMPLB Negeri Salatiga guna memacu

semangat siswa dalam meningkatkan akhlak yang mulia. Sebagaimana

metode yang diterapkan dalam pembinaan akhlak lainnya, metode ini juga

mmpunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ganjaran

diantaranya: siswa termotivasi untuk lebih baik lagi, sedangkan

kelemahannya ada sebagian siswa yang hanya menginginkan hadiah yang

diberikan sehingga saat telah memperolehnya kadang mereka lupa dengan

tujuan utama dan kembali dengan akhlak yang kurang baik.

Page 81: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

67

X. Permasalahan yang Muncul dalam Pembinaan Akhlak Siswa

Tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga

Dalam pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri

Salatiga tidak terlepas dari permasalahan yang menghambatnya.

Permasalahan tersebut dapat menghambat proses pembinaan akhlak yang

mengakibatkan akhlak siswa menjadi kurang baik. Adapun permasalahan

yang muncul dalam pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB

Negeri Salatiga adalah sebagai berikut:

7. Kekurangan dan kelemahan siswa tunagrahita

Siswa tunagrahita memiliki karakteristik yang sangat berbeda

dengan siswa pada umumnya. Mereka memiliki inteligensi di bawah rata-

rata, serta memiliki kekurangan dan kelemahan lainnya. Dengan kondisi

siswa yang seperti ini tentunya dalam pembinaan akhlaknya menjadi tidak

maksimal. Kemampuan inteligensi yang rendah membuat siswa sulit

memahami materi maupun nasehat dari guru. Demikian juga kondisi fisik

yang kurang sempurna mempengaruhi siswa menjadi malas untuk

membiasakan perbuatan-perbuatan yang baik. Mereka cenderung senang

berdiam diri dan asyik dengan dirinya sendiri tanpa menghiraukan

lingkungan sekitar.

Page 82: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

68

8. Kurangnya kerjasama dengan orang tua dalam upaya pembinaan akhlak

siswa

Kurangnya kerjasama yang baik dari orang tua menyebabkan

proses pembinaan akhlak siswa tunagrahita tidak berjalan maksimal,

meskipun dari pihak sekolah sudah semaksimal mungkin membina

siswanya. Sebagai contoh, sekolah telah mengajari dan membiasakan anak

mandiri serta disiplin tetapi di rumah mereka dimanja oleh orang tuanya

sehingga mereka menjadi anak yang malas lagi.

Orang tua masih banyak yang menganggap anak tunagrahita tidak

bisa apa-apa sehingga mereka enggan membina akhlak anaknya. Orang tua

kadang juga kurang memperhatikan perkembangan anaknya terutama

perkembangan perilaku anak, sehingga jika ada perilaku anak yang

menyimpang mereka tidak menegurnya. Hal ini akan membuat anak

terbiasa lagi dengan perilaku atau akhlak yang tidak baik.

9. Kurangnya guru agama Islam di SLB Negeri Salatiga

Guru agama Islam di SLB Negeri Salatiga hanya ada 2 orang

melayani 3 jenjang pendidikan, yaitu 1 guru mengampu SDLB dan 1 guru

mengampu SMPLB sekaligus SMALB. Kurangnya guru agama Islam

merupakan masalah yang menyebabkan kurang maksimalnya pembinaan

akhlak di SLB Negeri Salatiga.

Permasalahan yang muncul dengan merangkapnya guru PAI

SMPLB dan SMALB yaitu pembelajaran PAI dilaksanakan dengan cara

menggabung beberapa kelas menjadi 1 kelas. Penggabungan kelas tersebut

Page 83: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

69

tentunya dengan jenjang kelas dan ketunaan yang berbeda. Hal ini

menyebabkan pembelajaran di kelas pada umumnya dan pembinaan

akhlak pada khususnya menjadi tidak maksimal. Guru kurang bisa

membina siswanya lebih mendalam karena harus mengampu siswa dengan

jumlah yang banyak dan kadang beda ketunaan dalam waktu yang

bersamaan.

Page 84: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

70

BAB V

PENUTUP

Y. Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan data yang diperoleh dari lapangan,

maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga sudah

terlaksana dengan baik tetapi masih kurang maksimal utamanya

disebabkan karena karakteristik siswa tunagrahita. Siswa tunagrahita

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan siswa lain pada umumnya.

Mereka mempunyai inteligensi jauh di bawah rata-rata serta mempunyai

kekurangan dan kelemahan secara fisik maupun emosional. Namun

demikian, pembinaan akhlak tetap dilaksanakan guna meningkatkan

kemampuan siswa dalam berperilaku yang lebih baik. Untuk membentuk

akhlak siswa yang lebih baik diperlukan kerjasama yang baik pula dari

semua warga sekolah, baik kepala sekolah, guru kelas, guru PAI,

karyawan maupun orang tua atau wali siswa. Mereka mempunyai

tanggung jawab yang sama besarnya dalam membimbing dan membina

siswa sesuai dengan peran mereka masing-masing.

Sekolah dan kepala sekolah sangat berperan dalam pembinaan siswa

tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga. Kebijakan kepala sekolah

sebagai dasar semua program-program yang akan dilaksanakan di sekolah

guna meningkatkan mutu pelayanan pendidikan pada umumnya dan guna

Page 85: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

71

mencapai visi misi pada khususnya. Salah satu visi SLB Negeri Salatiga

yang harus tercapai yaitu siswa berakhlak mulia, dan untuk mewujudkan

visi tersebut sekolah melaksanakan program-program sebagai berikut:

u. Pembinaan terhadap guru oleh kepala sekolah

v. Pembiasaan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) bagi semua

warga sekolah

w. Program guru menyambut kedatangan siswa dan berjabat tangan setiap

pagi di pintu gerbang

x. Pogram doa sebelum belajar bersama di halaman sekolah sesuai agama

masing-masing dipimpin oleh guru agama

y. Program menyanyikan lagu nasional atau daerah bersama di halaman

sekolah dipimpin oleh salah satu siswa

z. Program sholat dhuhur berjamaah di sekolah

aa. Program ekstrakurikuler pramuka untuk melatih kemandirian dan

kedisiplinan siswa

bb. Kegiatan peringatan hari besar Islam

cc. Pembiasaan menjaga ligkungan tetap bersih

dd. Program sekolah bebas kekerasan

Program-program tersebut telah terlaksana dengan baik di SLB Negeri

Salatiga dan sangat membantu guru serta siswa dalam membiasakan

perilaku baik sehari-harinya. Dengan pembiasaan perilaku yang baik,

maka terbentuklah siswa yang berakhlak mulia sesuai dengan visi sekolah

yang ingin dicapai.

Page 86: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

72

2. Metode-metode yang diterapkan guru PAI dalam pembinaan akhlak siswa

tunagrahita pada SMPLB Negeri Salatiga cukup efektif. Metode-metode

tersebut sudah pas dan sesuai dengan karakteristik siswa tunagrahita.

Metode yang diterapkan guru PAI dalam membina siswa tunagrahita

antara lain yaitu: metode uswah (keteladanan), metode ta’widiyah

(pembiasaan), metode mau’izah (nasehat), dan metode tsawab (ganjaran).

Walaupun metode yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik

siswanya, namun dalam pelaksanaannya metode-metode tersebut tetap

memiliki kelebihan dan kelemahan. Karena memiliki kelebihan dan

kelemahan itulah maka guru PAI menerapkan metode-metode tersebut

secara berdampingan agar bisa melengkapi satu sama lainnya dalam upaya

membina akhlak siswa menjadi lebih baik.

3. Dalam pelaksanaan pembinaan akhlak siswa tunagrahita pada SMPLB

Negeri Salatiga ada permasalahan yang muncul dan menghambatnya.

Permasalahan tersebut antara lain yaitu: kekurangan dan kelemahan siswa

tunagrahita, kurangnya kerjasama dengan orang tua dalam upaya

pembinaan akhlak siswa serta kurangnya guru agama Islam di SLB Negeri

Salatiga. Permasalahan-permasalahan di atas dapat menghambat

pelaksanaan pembinaan akhlak siswa sehingga pembinaan kurang berjalan

dengan lancar. Walaupun ada permasalahan yang muncul, hal ini tidaklah

menjadi penghalang bagi guru PAI di SMPLB Negeri Salatiga untuk tetap

melaksanakan tugasnya dalam membina akhlak siswa semaksimal

mungkin.

Page 87: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

73

Z. Saran-saran

1. Untuk pihak SLB Negeri Salatiga

a. Melengkapi sarana prasarana untuk mendukung pembinaan akhlak

yang lebih baik

b. Memaksimalkan pelaksanaan program-program sekolah yang sudah

dijalankan

c. Meningkatkan kualitas akhlak guru dan karyawan dengan pembinaan

yang baik

d. Menambah guru pendidikan agama Islam

e. Menjalin kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua

atau wali siswa.

2. Untuk guru-guru SLB Negeri Salatiga

a. Meningkatkan kualitas guru baik dari segi akademis maupun non-

akademis

b. Meningkatkan kesabaran dan ketelatenan dalam membina akhlak

c. Aktif melaporkan perkembangan siswa kepada orang tua atau walinya.

3. Untuk orang tua atau wali siswa SLB Negeri Salatiga

a. Meningkatkan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah

b. Meningkatkan peran sebagai orang tua atau wali dalam membina

akhlak anak di rumah

c. Konsultasi dengan guru kelas maupun guru lainnya mengenai

perkembangan anaknya di sekolah.

Page 88: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

74

AA. Penutup

Alhamdulillahi Robbil „Alamin puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena

disebabkan kemampuan penulis yang sangat terbatas. Oleh karena itu

sumbangsih kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar

penulisan skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Page 89: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Ahmad. 1991. Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta: PT Bulan Bintang.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Bina Ilmu

Asmaran. 2002. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta: Ditjen

Bimas.

Departemen Agama. 1984. Ilmu Fiqh. Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan

Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN .

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Habibah, Umi. 2009. Pembinaan Akhlak Siswa Madrasah Aliyah Ali Maksum

Krapyak Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset.

http://forumgurunusantara.blogspot.co.id/2015/04/pengertian klasifikasi-dan. html

(diakses 4 Desember 2016)

Mahmud, A.A. Halim. 1995. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Pagerwati, Fitri. 2007. Peranan Guru Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak

Siswa di SMPN 31 Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah.

Rosida, Ida. 2006. Pembelajaran Akhlak Terhadap Alam di Sekolah Alam

Bandung. Yogayakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Somantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika

Aditama.

Suharmini, Tin. 2009. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Kanwa

Publisher.

Page 90: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 91: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 92: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 93: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 94: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 95: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

Para siswa berdoa bersama dipimpin oleh guru PAI

Page 96: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

Peringatan hari besar Islam

Peringatan hari besar Islam

Jumat bersih dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan

Page 97: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

Membersihkan kelas dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan

Page 98: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

Kegiatan Pramuka di SLBN Salatiga

Olahraga bersama

Page 99: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

Pertemuan orang tua dengan pihak sekolah

Siswa latihan berbagi dan peduli

Page 100: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai

Siswa bersama guru menyanyikan lagu nasional dan daerah

Upacara bendera setiap hari Senin

Page 101: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 102: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 103: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 104: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 105: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 106: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 107: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai
Page 108: PEMBINAAN AKHLAK SISWA TUNAGRAHITA PADA SMPLB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1719/1/Skripsi_BAB I_Popy.pdf · normal. Sedangkan di SMPLB Negeri Salatiga, semua siswa sebagai