PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN...

73
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ANA FITRIANA (106018200680) PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN-JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011/1432 M

Transcript of PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN...

Page 1: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ANA FITRIANA (106018200680)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN-JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011/1432 M

Page 2: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

DT MA AN-NAJAH PETUKANGAN SETATAN JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ANA FITRIANA(1060182005801

Di bawah bimbingan

Drs Mudjahid AK M.Sc

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN.JURUSAN KEPENDIDIKAN ISIAM

FAKUTTAS ITMU TARBIYA}I DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULI.AH

JAKARTA

2011

Page 3: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skipsi yang berjudul "Pembiayaan Pendidikan Di MA An-Najah petukangan

selatan Jakarta" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan Lulus dalam ujian Munaqasah pada

tanggal 23 September 20ll di hadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh Gelar Sadana Sl (S.Pd) pada Jurusan Kependidikan Islam - Manajemen

Pendidikan.

Jakarta, 23 September 2011

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia

(KetuaJurusanKl-ManajemenPendidikan) Tanggal

Drs. Rusydv Zakaria, M.Erl. M.Phill.NIP. 19560530 198503 1 002

*r/a/:tt

NIP. 19650717 199403 I 005

Penguji I

Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed. M.Phill.NrP. 19560530 198s03 1 002

Penguji II

Drs. Abdul Hamid Cebba.

Tanda Ta

,lu

?$.:.9..9=btl

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keg

, NIPi' 195/d05. 1 98703. 1.003

Page 4: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul "Pembiayaan

pendidikan Di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta Selatan" yang disusun oleh Ana

Fitriana NIM i06018200680 Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya

oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 13 September 201 1.

Jakarta 1 3 September 20ll

Dosen Pembimbing

"\--Drs. Mudiahid AK M.Sc

Page 5: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

ryI

I

l

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama ; Ana Fitriana

Tempat/Tgl. Lahir ; Tangerang, 16 Februari lggg

;106018200680

; Kependidikan Islam-Manajemen pendidikan

; Pembiayaan Pendidikan di MA An Najah petukangan

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Skripsi

Selatan Jakarta

Dosen pembimbing ; Drs. Mudjahid AK M.Sc

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sayasendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, I 3 Septemb er 20I I

Page 6: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

ii

ABSTRAK

Ana Fitriana (106018200680). Pembiayaan Pendidikan Di MA An-Najah

Petukangan Selatan jakarta. Skripsi di bawah bimbingan Drs. Mudjahid AK

M.Sc Jurusan Kependidikan Islam. Program Studi Manajemen Pendidikan.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). UIN Syarif Hidayatullah.

Jakarta. 2011

Pendidikan pada dasarnya tidak terlepas dari masalah biaya. Biaya

pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam penyelenggaraan

pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang di dalamnya

terdapat kegiatan proses belajar mengajar, maka agar kegiatan proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik, harus ada pembiayaan atau pendanaan yang

baik atau mencukupi dari sekolah. Permasalahan pertama meliputi;Perencanaan

dalam pelaksanaan pembiayaan pendidikan di sekolah meliputi; keterlibatan guru

dan komite dalam penyusunan RAPBS, kedua; Distribusi atau pemakaian

terhadap dana pendidikan, meliputi; kurang efektifnya penyaluran terhadap

pembiayaan pendidikan. Ketiga; Evaluasi terhadap penggunaan dana pendidikan,

meliputi; kurangnya keterlibatan pengawas eksternal seperti komite sekolah, agar

terciptanya transparansi pembiayaan sekolah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pelaksanaan pembiayaan

pendidikan, upaya sekolah dalam meningkatkan pembiayaan pendidikan dan hasil

pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitaif yang

menggunakan metode deskriptif. Yaitu suatu metode yang bertujuan untuk

menggambarkan suatu kegiatan atau keadaan tertentu yang telebih dahulu

menganalisis kejadiannya, untuk kemudian dibandingka dengan teori yang ada.

teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi langsung dan

wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.

Berdasarkan hasil wawancara penulis, pelaksanaan Pembiayaan

Pendidikan Di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta belum berjalan dengan

maksimal. Hal ini terlihat perencanaan RAPBS , sekolah hanya melibatkan kepala

sekolah, bendahara, dan pihak yayasan, sumber dana, sekolah hanya memiliki

sumber dana yang mayoritas berasal dari walimurid atau siswa, distribusi atau

penyaluran, sekolah mayoritas penyaluran dana itu untuk gaji guru atau

kesejahteraan pegawai, pengawasan dan evaluasi, sekolah tidak melibatkan

komite sekolah dalam proses pengawasan dan evaluasi ini.

Upaya sekolah dalam meningkatkan pembiayaan pendidikan di MA An-

Najah Petukangan Selatan Jakarta. (1) kegiatan pedoman penyusunan RAPBS

yang baik, (2) kegiatan promosi sekolah untuk memperoleh sumber dana dari

donatur agar tidak terjadiya kekurangan dana, (3) kegiatan pembinaan dari

yayasan agar lebih baik dalam penyusunan RAPBS, yaitu pada kegiatan

pengawasan dan evaluasi komite dilibatkan agar terjadinya transparansi keuangan

sekolah.

Page 7: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT yang Maha Segalanya dan

selalu dekat dengan hamba-Nya. Syukur senantiasa terucapkan atas segala nikmat dan

rahmat-Nya hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Shalawat dan salam selalu

tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari

alam kejahiliyahan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Skripsi dengan judul ”Pembiayaan Pendidikan di MA AN NAJAH Petukangan

Selatan Jakarta” disusun sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana pendidikan

(S.Pd) pada Program Studi manajemen pendidikan, Fakultas ilmu tarbiah dan

keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian skripsi ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis, melainkan

banyak pihak yang telah memberikan bantuan, petunjuk, bimbingan, motivasi, dan

semangat. Untuk itu penulis merasa pantas berterima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosada, MA selaku Dekan Fakultas ilmu tarbiah dan

keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil selaku ketua jurusan kependidikan islam

sekaligus sebagai dosen penasehat akademik yang telah meluangkan banyak

waktu nya dalam membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. Mu’arif SAM.,M.Pd selaku ketua kaprodi Manajemen

Pendidikan yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini, dan Mbak

Page 8: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

iv

Ifah Zahriani yang telah membantu penulis dalam hal administrasi Fakultas

Ilmu Tarbiah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Drs. Mudjahid AK M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, dan banyak memberikan

masukan, nasihat, serta arahan kepada penulis selama menyusun skripsi. Thanks

for everythink pak, semoga Allah membalas kebaikan dan budi muliamu.

5. Seluruh dosen Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah membekali

penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang sangat berguna, selama

penulis mengikuti perkuliahan.

6. Segenap jajaran staf Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Drs. H. Ashari, MM selaku Direktur Pendidikan di MA AN NAJAH

yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

8. Segenap Responden MA AN NAJAH Petukangan Selatan Jakarta kepala

sekolah, bendahara yayasan, yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Pengelola perpustakaan utama dan perpustakaan FITK Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih atas referensi yang telah dipinjamkan

kepada penulis sebagai pedoman dalam kajian teori yang penulis susun dalam

skripsi ini.

10. Kedua orang tuaku, Babeh (Hasibuan) dan Emak (Umenah) yang aku sayangi

serta ibu (Siti Kariyah) dan bapak (H. Firdaus Husen) mertua yang penulis

Page 9: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

v

hormati. Terima kasih atas spirit of my life, yang selalu mendo’akan dan

memberikan dukungan baik moril, materiil maupun spiritual yang tak

terhingga, serta nasihat kepada penulis untuk selalu semangat menggapai cita-

cita, dan selalu menjadi sumber inspirasi dan kekuatan.

11. Suamiku tercinta dan terkasih Ferdy firdaus, anak-anakku (Indi Salwa Zahrina

dan Nadira Aulia Putri) maafin Nda selalu meninggalkan kalian, terima kasih

atas semua cinta dan kasih kalian yang telah diberikan, serta senantiasa

memberikan masukan ilmu dan motivasi untuk bunda agar dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

12. Keluarga besarku teruntuk kakak ku (Nurhasanah, Nurkomariah, Zainuddin,

Muhammad Nur) dan untuk adikku tersayang (Nur’aini) serta keponakan-

keponakanku tersayang yang senantiasa mendo’akan. Terima kasih atas segala

dukungan yang selalu ada dalam setiap fase hidup dan pendidikanku. I love you

all.

13. Teman-teman KI-MP Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan angkatan 2006

khusus nya buat “ jeng Affah Musyarofah, dan Angga Lucyana ” yang sama-

sama merasakan suka dan duka semasa kuliah, terima kasih atas semua

kenangan dan kebersamaan yang indah selama ini. Tetap Semangat Untuk

Meraih Masa Depan yang Lebih Baik.

14. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas semua

kebaikan kalian semua.

Page 10: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

vi

Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, penulis berharap

semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca

lain.

Jakarta, 22September 2011

Ana Fitriana

Page 11: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

iv

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ILMIAH ............................................................................. i

ABSTRAKSI .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian teori

I. Hakikat pembiayaan pendidikan

a. Konsep pembiayaan pendidikan………………………… 6

b. Ruang lingkup pembiayaan pendidikan………………… 8

c. Klasifikasi pembiayaan pendidikan…………………….. 9

II. Perencanaan pendidikan…………………………………….. 10

III. Sumber dana pembiayaan pendidikan……………………… 18

IV. Distribusi pembiayaan pendidikan…………………………. 21

V. Evaluasi terhadap penggunaan pembiayaan pendidikan

a. Konsep pengawasan…………………………………….. 22

b. Prinsip-prinsip pengawasan…………………………….. 23

c. Prosedur pengawasan…………………………………… 24

d. Sasaran pemeriksaan ……………………………………. 25

e. Konsep evaluasi…………………………………………. 28

B. Kerangka berfikir……………………………………………. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan penelitian…………………………………………….. 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………. 35

C. Pendekatan dan Metode Penelitian…..……………………... 36

D. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data…………………. 36

E. Kisi-kisi Instrument Pengumpulan Data…………………..... 38

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data………………………. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum sekolah MA AN-NAJAH JAKARTA

a. Profil sekolah …………………………………………… 41

b. Sejarah berdirinya MA AN-NAJAH JAKART..……….. 42

Page 12: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

v

B. VISI dan MISI MA AN-NAJAH JAKARTA .......................... 42

C. Keadaan sumber daya kependidikan

a. Keadaan Guru .................................................................... 43

b. Keadaan siswa…………………………………………. ... 44

c. Keadaan pegawai ………………………………………… 45

d. Keadaan sarana dan Prasarana sekolah………………… ... 45

e. Struktur organisasi ………………………………………. 47

f. Prestasi sekolah ………………………………………….. 47

D. Hasil Temuan Tentang Pembiayaan pendidikan

a.Perencanaan............................................................................ 48

b.Sumber Dana.......................................................................... 51

c. Distribusi............................................................................... 52

d. Pengawasan dan Evaluasi..................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN ........................................................................ 55

B. SARAN .................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Instrument Pengumpulan Data

Tabel 2 Rincian budget kirikulum dan pembelajaran berbagai kegiatan secara

sederhana

Tabel 3 Rincian budget kesiswaan

Tabel 4 Profil Sekolah

Tabel 5 Keadaan Guru

Tabel 6 Keadaan Siswa

Tabel 7 Keadaan Pegawai

Tabel 8 Keadaan sarana dan prasarana

Tabel 9 Struktur Organisasi Sekolah MA AN-NAJAH PETUKANGAN

SELATAN JAKARTA

Page 14: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 APBS MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA

Lampiran 2 Kartu Pembayaran Keuangan Sekolah

Lampiran 3 Kwitansi Sekolah

Lampiran 4 Buku rekapan setoran bendahara sekolah

Lampiran 5 Catatan pengeluaran harian

Lampiran 6 Buku pemasukan dan pengeluaran

Lampiran 7 Contoh Pengawasan harian terhadap pembiayaan pendidikan sekolah

Lampiran 8 Pedoman wawancara Pembiayaan Pendidikan dengan Kepala Sekolah

Lampiran 9 Berita acara wawancara Pembiayaan Pendidikan Dengan Kepala

Sekolah

Lampiran 10 Pedoman wawancara pembiayaan pendidikan dengan Direktur

Pendidikan dan Pengawasan

Lampiran 11 Berita acara wawancara pembiayaan pendidikan dengan Direktur

pendidikan dan Pengawasan

Lampiran 12 Pedoman wawancara dengan Bendahara sekolah

Lampiran 13 Berita acara wawancara dengan Bendahara Sekolah

Lampiran 14 Daftar keadaan Guru dan Karyawan

Lampiran 15 Permohonan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 16 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 17 Surat izin Penelitian

Lampiran 18 Daftar Uji Referensi dosen pembimbing

Lampiran 19 Daftar Uji Referensi Jurusan

Page 15: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

viii

Lampiran 20 Surat keterangan dari YAYASAN MA AN-NAJAH PETUKANGAN

SELATAN JAKARTA

Page 16: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses dinamis dan selalu berkembang mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta perkembangan masyarakat.

Pendidikan memang menjadi kebutuhan dalam mencapai tujuan bersama,

yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa seperti ditetapkan dalam pembukaan

Undang-Undang dasar 1945. Demikian pentingnya pendidikan bagi kehidupan

manusia, maka diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas agar dapat

menunjang kehidupan manusia itu sendiri.

Dalam undang-undang system pendidikan nasional (Sisdiknas) No 20

tahun 2003 bab II pasal 3, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1

Pendidikan dalam operasionalnya tidak dapat terlepas dari masalah biaya.

Biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan tidak akan

tampak hasilnya secara nyata dalam waktu singkat. Oleh karena itu, uang yang

dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat, maupun orang tua (keluarga) untuk

1 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang pendidikan No.

20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : DEPAG, 2006, h. 8-9

Page 17: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

2

menghasilkan pendidikan bagi anaknya harus dipandang sebagai investasi. Uang

yang dikeluarkan dibidang pendidikan sebagai bentuk investasi pada periode

tertentu, di masa yang akan datang harus dapat menghasilkan keuntungan atau

manfaat secara langsung terhadap kualitas sekolah, terutama berkaitan dengan

sarana dan prasarana. Banyak sekolah yang tidak dapat melakukan kegiatan

belajar mengajar secara optimal, hanya karena masalah keuangan, baik untuk

menggaji guru maupun untuk mengadakan sarana dan prasarana pembelajaran.

Dalam hal ini, maupun tuntutan reformasi adalah pendidikan yang murah dan

berkualitas, namun pendidikan yang berkualitas senantiasa memerlukan dana yang

cukup banyak2.

Sesuai dengan tanggung jawab pembiayaan pendidikan yang dinyatakan

dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pada BAB XIII pasal 46 ayat 1 yaitu:

“Pembiayaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,

pemerintah daerah dan masyarakat”.3

Pembiayaan pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab seluruh

komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga masyarakat,

termasuk di dalamnya orang tua murid.

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting

dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya di sekolah. Untuk itu perlu

mendapat perhatian yang lebih besar baik dari pemerintah, maupun swasta dan

masyarakat. Sekolah dapat dipandang sebagai produsen jasa pendidikan yang

menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian, keterampilan, ilmu pengetahuan,

karakter dan nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang lulusan.

Untuk menghasilkan sumber daya manusia diharapkan, tidak mungkin

terjadi secara alamiah dalam arti tanpa usaha dan pengorbanan. Mutu dari

keluaran yang diharapkan banyak dipengaruhi oleh besarnya usaha dan

pengorbanan yang diberikan. Semakin tinggi tuntutan mutu, akan berdampak pada

2 E. Mulyasa, Menjadi kepala sekolah professional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005),

Cet. Ke-5, hal 193-194 3 Undang-undang dan peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Pendidikan No.20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: DEPAG, 2006. h. 30

Page 18: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

3

jenis dan pengorbanan yang harus direlakan. Pengorbanan yang antara lain

diterjemahkan menjadi biaya merupakan faktor yang tidak mungkin diabaikan

dalam proses pendidikan. Dan untuk menghasilkan itu semua sekolah

membutuhkan pembiayaan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang di

dalamnya terdapat kegiatan proses belajar mengajar, maka agar kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik, harus ada pembiayaan atau pendanaan yang

baik atau mencukupi dari pihak sekolah.

Apabila pembiayaan pendidikan pada sekolah baik, maka proses belajar

mengajarpun diharapkan akan berjalan dengan lancar. Dalam perkembangan

dunia pendidikan dewasa ini dengan mudah dapat dikatakan bahwa masalah

pembiayaan menjadi masalah yang rumit untuk dipikirkan oleh para pengelola

pendidikan. Karena masalah pembiayaan pendidikan menyangkut masalah tenaga

pendidik, proses pembelajaran, sarana prasarana, pemasaran dan aspek lain yang

terkait dengan masalah keuangan. Fungsi pembiayaan tidak mungkin dipisahkan

dari fungsi lainnya dalam pengelolaan sekolah. Oleh karena itu dapat dikatakan

bahwa pembiayaan menjadi masalah sentral dalam pengelolaan kegiatan

pendidikan. Ketidakmampuan suatu lembaga untuk menyediakan biaya, akan

menghambat proses belajar mengajar. Hambatan pada proses belajar mengajar

dengan sendirinya menghilangkan kepercayaan masyarakat pada suatu lembaga.

Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba menelusuri berbagai proses

pembiayaan pendidikan di MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN

JAKARTA SELATAN mulai dari; keterlibatan guru dan komite dalam

penyusunan RAPBS, lemahnya kemampuan kepala sekolah dalam mengelola

sumber dana pendidikan untuk memperlancar proses pendidikan, kemudian

keseimbangan antara pemasukan dengan penyaluran terhadap pembiayaan

pendidikan di sekolah, selanjutnya kurangnya keterlibatan pihak luar dalam

kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan pembiayaan pendidikan

di sekolah.

MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta, merupakan salah satu lembaga

pendidikan swasta yang berada di bawah binaan yayasan pendidikan Islam, MA

An-Najah Petukangan Selatan Jakarta sebagai lembaga pendidikan formal di

Page 19: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

4

bawah naungan DIKNAS secara umum hingga keberadaannya sangat

memberikan kontribusi yang sangat besar bagi keberlangsungan dunia pendidikan

di tanah air ini. Hal ini mendorong penulis untuk menjadikannya objek penelitian

yang terfokus kepada pelaksanaan pembiayaan pendidikan, oleh karenanya

penulis memberi judul ” “Pembiayaan Pendidikan Di MA An-Najah

Petukangan Selatan Jakarta”. peneliti memilih objek penelitian pada MA An-

Najah Petukangan Selatan Jakarta ini didasari pada hal yang oleh peneliti anggap

layak untuk melakukan penelitian dilokasi tersebut, yaitu: MA An-Najah yang

telah memiliki akredatisai A, dan memiliki sarana pembelajaran yang cukup

memadai serta tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkopetensi pada

bidangnya, hal yang demikian ini merupakan wujud dari telah terlaksananya

pembiayaan pendidikan yang cukup baik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dilakukan identifikasi

masalah antara lain sebagai berikut:

1. Kurangnya keterlibatan guru dan komite dalam penyusunan RAPBS

2. Kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan sumber dana untuk

memperlancar program sekolah.

3. Kurang efektifnya penyaluran terhadap pembiayaan pendidikan.

4. Kurangnya keterlibatan pengawas eksternal seperti komite sekolah, agar

terciptanya transparansi pembiayaan sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan yang akan dipaparkan oleh penulis sesuai dengan latar

belakang masalah, maka penulis membatasi permasalahan pada; pelaksanaan

pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta Selatan.

Meliputi; kurangnya keterlibatan guru dan komite sekolah dalam penyusunan

RAPBS, kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan sumber dana untuk

memperlancar program sekolah, evaluasi pembiayaan pendidikan tidak

Page 20: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

5

melibatkan komite sekolah dalam pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan

dana sekolah.

D. Perumusan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah berdasarkan pembatasan masalah

di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut;

“sejauhmana pelaksanaan Pembiayaan pendidikan Di MA An-Najah Petukangan

Selatan Jakarta Selatan” ; meliputi: kurangnya keterlibatan guru dan komite

sekolah dalam penyusunan RAPBS, kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan

sumber dana untuk memperlancar program sekolah, evaluasi pembiayaan

pendidikan tidak melibatkan komite sekolah dalam pengawasan dan evaluasi

terhadap penggunaan dana sekolah.

E. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain;

a. Untuk pengembangan ilmu, terutama bagi penulis sendiri dalam mempelajari

masalah-masalah yang berkaitan dengan Pembiayaan Pendidikan di MA An-

Najah

b. Untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam

merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penelitian, baik penelitian

kepustakaan maupun penelitian lapangan.

c. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi kepala sekolah, guru,

pemerintah dan instansi yang terkait dalam merencanakan Pembiayaan

Pendidikan.

d. Sebagai bahan acuan atau literature bagi peneliti lain yang berkepentingan

dengan tema yang sama yaitu Pembiayaan Pendidikan.

Page 21: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

1. HAKIKAT PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

a. Konsep pembiayaan pendidikan

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental

(instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di

sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan, biaya pendidikan

memiliki peranan yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang

dapat mengabaikan peranan biaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya

proses pendidikan di sekolah tidak akan berjalan. Biaya (cost) dalam pengertian ini

memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan

penyelenggaraan pendidikan baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga.

Dalam pengertian ini, misalnya iuran siswa adalah jelas merupakan biaya, tetapi

sarana fisik buku sekolah dan guru juga adalah biaya. Bagaimana biaya itu

direncanakan, diperoleh, dialokasikan dan dikelolamerupakan persoalan pembiayaan

dan pendanaan pendidikan (educational finance).1

1 Supriadi, dedi, Prof, Dr, Satuan Biaya Pendidikan (dasar dan menengah) cet ke-2, Bandung;

PT.Remaja Rosdakarya, 2004 hal; 3-4

Page 22: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

7

Biaya merupakan suatu unsur yang menentukan dalam mekanisme

penganggaran, penentuan biaya akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas

kegiatan dalam suatu organisasi yang akan mencapai suatu tujuan tertentu.2

Dari definisi diatas dapatlah dikemukakan pembiayaan pendidikan dapat

diartikan sebagai keseluruhan pengeluaran yang harus dikeluarkan seorang siswa

sebelum mengikuti proses pendidikan.

Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya,

sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya proses pendidikan (di sekolah) tidak

akan berjalan.

b. Ruang lingkup pembiayaan pendidikan

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental

yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Secara

konseptual, besarnya biaya yang digunakan (misalnya; untuk kegiatan akademik dan

pembinaan kesiswaan) dan kemampuan dalam penyediaan anggaran merupakan

petunjuk kelayakan (feasibility) sebuah institusi persekolahan. Institusi pendidikan

dan pelatihan harus mampu menggaransi bahwa setiap item kegiatan yang akan

dilakukan didukung oleh kemampuan financial yang memadai.

Menurut Danim, pembiayaan pendidikan mencakup 4 aspek antara lain:

1) Pembelajaan capital (capital expenditures), adalah pengeluaran lembaga

pendidikan untuk mendapatkan aset-aset yang dibutuhkan seperti: tanah,

bangunan atau peralatan-peralatan berat yang bersifat mayor lainnya.

2) Pembelanjaan rutin (current expenditures), adalah pengeluaran lembaga

pendidikan yang berlangsung secara kontinu dan bersifat berulang-ulang untuk

memperlancar operasi program akademik dan non akademik

2 Syaiful syagala, manajemen berbasis sekolah dan masyarakat, Jakarta; Nimas Multima, 2004. hal;

175

Page 23: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

8

3) Pembelanjaan pendidikan (educational expenditures) merupakan bagian dari

pembelanjaan pendidikan dan pembelanjaan umum dari lembaga pendidikan,

yang terkait langsng dengan kepentingan pembelanjaan dan kesejahteraan siswa

4) Pembelanjaan pendidikan dan umum (educational and general expenditures),

merupakan pembelanjaan rutin lembaga pendidikan yang bersifat mendukung

kegiatan pendidikan dan pembelajaran penelitian dan pengembangan, penelitian-

penelitian terorganisasi serta pelayaan kepada masyarakat.

c. Klasifikasi pembiayaan pendidikan

Biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa sumber daya

(input) baik berupa barang (natural atau berupa uang yang ditujukan untuk

menunjang proses belajar mengajar. Klasifikasi biaya secara garis besar terbagi

menjadi dua; 1) biaya uang (money cost) dan biaya kesempatan (oppprtunity cost)

Biaya uang dari suatu kegiatan ekonomi adalah biaya pendidikan yang riil

dikeluarkan oleh penyelenggaraan pendidikan seperti gaji tenaga kependidikan dan

gaji tenaga non kependidikan. Biaya bahan dan peralatan serta biaya sering disebut

gedung. Sedangkan biaya kesempatan yang sering disebut sebagai biaya alternative

adalah biaya uang yang menghilang.

Dalam kaitannya dengan dana pendidikan, Thomas (1985) mengungkapkan

adanya klasifikasi dana dalam pendidikan antara lain sebagai berikut:

a. Dana langsung dan dana tak langsung.

Dana langsung adalah segala pengeluaran yang secara langsung menunjang

penyelenggaraan pendidikan. Sedangka dana tak lengsung adalah pengeluaran

yang tidak secara langsung menunjang proses pendidikan tersebut terjadi di

sekolah. Misalnya: biaya hidup siswa, biaya transportasi ke sekolah, biaya jajan,

biaya kesehatan dan harga kesempatan.

Page 24: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

9

b. Dana masyarakat dan dana pribadi.

Dana masyarakat adalah dana yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk

pendidikan baik melalui sekolah maupun melalui pajak yang dihimpun oleh

pemerintah kemudian digunakan untuk membiayai pendidikan atau pengeluaran

rumah tangga.

c. Dana bentuk uang dan bukan dana bentuk uang .

Dalam konteks perencaan pendidikan pemahaman terhadap berbagai aspek

pembiayaan pendidikan sangatlah penting. Pemahaman dimaksud merentang dari

hal-hal yang sifatnya mikro (satuan pendidikan) hingga yang makro (nasional),

antara lain meliputi sumber-sumber pembiayaan pendidikan, sistem dan

mekanisme pengalokasiannya, efektifitas dan efesiensi dalam penggunaannya,

akuntabilitas hasilnya diukur dari perubahan-perubahan kuantitatidf dan

kualitatif.3

Konsep pembiayaan pendidikan yang dimaksud oleh penulis dalam skripsi ini

adalah pendidikan dalam operasionalnya tidak dapat diepaskan dari masalah biaya

atau moneter. Biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan

tidak akan tampak hasilnya secara nyata dalam waktu yang relatif singkat. Oleh

karena itu uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat, maupun orang tua

(keluarga) untuk menghasilkan pendidikan atau membeli pendidikan bagi anaknya

harus dipandang sebagai investasi.

Dalam hal ini bagaimana perencanaan, sumber dana, distribusi dan

pengawasan atau evaluasi, serta pertanggung jawaban kepala sekolah dalam

mengelola pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta

Selatan.

3 Supriadi, dedi, Prof, Dr, Satuan Biaya Pendidikan (dasar dan menengah), cet-2 , Bandung; PT.

Remaja Rosdakarya, 2004, hal; 4

Page 25: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

10

2. PERENCANAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Perencanaan (planning) adalah: 1) pemilihan penetapan tujuan-tujuan

organisasi, 2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda,

sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya

perencanaan kreatif merupakan pekerjaan penentuan factor-faktor, kekuatan,

pengaruh dan hubungan-hubungan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Sebelum mengerjakan seseuatu harus disusun terlebih dahulu dalam suatu

perencanaan, dengan maksud untuk melancarkan pencapaian tujuan, termasuk dalam

mengelola menajemen keuangan di sekolah. Arti dari manajemen keuangan itu

sendiri adalah tindakan pengurusan tata usaha keuangan yang meliputi pencatatan,

perencanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan untuk mewujudkan tertib

administrasi keuangan. Manajemen keuangan sekolah merupakan bagian dari

kegiatan pembiayaan pendidikan yang secara keseluruhan menuntut kemampuan

sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta

mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan. Dalam penyelenggaraan

pendidikan di sekolah, manajemen keuangan merupakan potensi yang sangat

menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam manajemen

pendidikan itu sendiri.

Rencana-rencana dibutukan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-

tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik Untuk pencapaian tujuan-tujuan itu.

Disamping itu, rencana memungkinkan;

a. organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya yang diperlukan untuk

mencapai tujuan-tujuan.

b. para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten

dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan

c. kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat

diambil bila tingkatan kemajuan tidak memuaskan.

Page 26: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

11

Planning dapat dirumuskan oleh Piet Sahertian sebagai langkah persiapan

yang diarahkan kepada tujuan dan bertitik kulminasi pada suatu keputusan yang

berfungsi sebagai landasan bagi langkah tindakan selanjutnya.4

Dalam sebuah perencanaan pembiayaan pendidikan, perlu adanya penyusunan

anggaran yang merupakan langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana

yang telah disusun. Pada dasarnya, penyusunan anggaran merupakan negosiasi atau

kesepakatan antara puncak pimpinan yang dalam hal ini adalah kepala sekolah

dengan bawahan dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu penganggaran pada

sekolah, perencanaan anggaran itu tertuang pada rencana anggaran pendapatan

belanja sekolah (RAPBS).

RAPBS mencerminkan kekuatan sekolah dalam membiayai penyelenggaraan

pendidikannya sekaligus menggambarkan rata-rata status sosial ekonomi keluarga

para siswa. RAPBS terdiri atas rencana pendapatan dan pengeluaran atau belanja

sekolah. Dalam rencana pendapatan, terdapat komponen sumber dari pemerintah,

siswa (terutama dari iuran rutin sekolah, atau lazim disebut iuran BP3) dan

sumbangan masyarakat lainnya. Sementara itu untuk pengeluaran terdapat komponen

gaji guru (pegawai) yang biasanya paling dominan dan non gaji (pemeliharaan dan

pengadaan sarana penunjang.

RAPBS juga ditentukan oleh sejumlah siswa sekolah yang jumlah siswanya

besar akan mendapatkan dana yang lebih besar pula dari iuran siswa yang dikelola

oleh sekolah bersama BP3 atau komite sekolah.

Pada era manajemen berbasis sekolah (MBS) sekarang badan

penyelenggaraan pendidikan (BP3) dihapus dan fungsinya diwadahi dalam komite

sekolah. Namun pada kenyataannya, RAPBS juga tidak dengan sendirinya

mencerminkan keseluruhan dana yang mendukung penyelenggaraan pendidikan di

sekolah, karena dalam kenyataannya banyak dana lain yang dikelola oleh sekolah

4 Sehartian, A, Piet, Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya;Usaha Nasional, 1994, hal;254

Page 27: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

12

tetapi tidak dicatat dalam RAPBS atau tidak langsung dikelola oleh sekolah namun

dikeluarkan oleh keluarga siswa untuk membiayai kebutuhan sekolah.

Dalam dunia pendidikan (sekolah) sangat terpengaruhi oleh berbagai

perubahan, baik dalam aspek politik, sosial budaya, ekonomi, tehnologi, industry,

maupun informasi. Pembaharuan dalam aspek-aspek tersebut menuntut para

pengambil keputusan kebijakan pendidikan menyesuaikan diri dengan perubahan

tersebut. Dengan demikian, dalam penyusunan RAPBS penting untuk diperhatikan

berbagai peluang pembiayaan pendidikan. Strategi pembiayaan pendidikan dalam

penyusunan RAPBS dimulai dengan mengkaji perubahan-perubahan peraturan

perundang-undangan, tuntutan peningkatan mutu pendidikan yang mungkin

membuka peluang dalam hubungan ini pemberian kewenangan kepada kepala

sekolah (otonomi) untuk mengelola keuangan sekolah yang menjadi tanggung

jawabnya menjadi sangat strategis.

Dalam strategi RAPBS sangat dipengaruhi oleh misi dan factor lingkungan

pendidikan (sekolah). Lingkungan pendidikan dapat digolongkan menjadi lingkungan

internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal sekolah mencakup tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, kelengkapan fasilitas, dan biaya yang tersedia di

setiap sekolah. Sedangkan lingkungan eksternal sekolah mencakupp kondisi sosial

ekonomi dan aspirasi masyarakat. Keadaan sosial ekonomi orangtua, globalisasi

informasi dan tehnologi dan industri yang berkkembang sangat cepat sehingga sangat

berpengaruh terhadap pendidikan. Analisis factor internal sekolah sangat diperlukan

dalam menyusun RAPBS. Analisis keefektifan biaya (cost effectiveness analysis)

merupakan cara terbaik dalam menyusun RAPBS yang berorientasi terhadap skala

prioritas dan mutu.5

Kemudian proses pengembangan RAPBS pada umumnya menempuh

langkah-langkah pendekatan dengan prosedur sebagai berikut;

5 Fattah, Nanang, Dr, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, cet-3,Bandung; PT. Remaja Rosdakarya,

2004, Hal; 56

Page 28: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

13

a. Pada tingkat kelompok kerja, pada tingkat sekolah kelompok kerja terdiri dari

para pembantu kepala sekolah memiliki tugas antaralain melakukan identifikasi

kebutuhan-kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan, selanjutnya diklasifikasikan

dan dilakukan perhitungan sesuai dengan kebutuhan.

b. Pada tingkat kerjasama dengan komite sekolah, kemudian melakukan rapat

pengurus dan rapat anggota dalam rangka mengembangkan kegiatan yang harus

dilakukan sehubungan dengan pengembangan RAPBS

c. Sosialisasi dan legalitas, pada tahap ini kelompok kerja melakukan konsultasi dan

laporan pada pihak pengawas, serta mengajukan usulan RAPBS kepada kantor

Inspeksi Pendidikan untuk mendapat pertimbangan dan pengesahan.6

Partisipasi public dalam pengelolaan sekolah menjadi salah satu cara

pencegahan penyelewengan anggaran dana. Menurut coordinator divisi monitoring

pelayanan public yang juga seorang penulis buku “Sekolah Harapan, Sekolah anti

korupsi”. Menambahkan, diperlukan actor-aktor aktif di sekolah untuk menjamin

transparasi dana sekolah, “melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, dana

masyarakat dalam penyusunan RAPBS partisipatif”.7

Di dalam menyusun rencana anggaran, harus ada seseorang yang

bertanggungjawab untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh proses

penganggaran organisasi yang bekerja dibawah arahan tim anggaran. Penyusunan

anggaran dalam suatu organisasi biasanya dikoordinasikan oleh tim anggaran dan

departemen anggaran. Tim atau komite anggaran anggotanya terdiri atas manajer

divisi dan manajer lainnya yang melaksanakan fungsi-fungsi pokok kegiatan suatu

organisasi atau unit organisasi. Tim anggaran berperan dalam pemeriksaan anggaran

yang dibuat, memberikan tuntutan kebijakan dan tujuan anggaran, mengasistensi

6 Mulyasa, E, Dr.M.Pd, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya,

2006. h.200-201 7 www.antikorupsi.org Mengembalikan manajemen Sekolah Kepada Masyarakat.

Page 29: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

14

unit-unit penyusunan anggaran, menyelesaikan berbagai konflik anggaran,

menyetujui anggaran final (sebelum disetujui oleh dewan komisaris), serta memonitor

kerja aktual dari pelaksanaan anggaran.

Dibawah ini merupakan contoh konsep pembiayaan sekolah umumnya untuk

waktu satu tahun akademik.

Untuk pembiayaan kurikulum dan pembelajaran berbagai kegiatan secara

sederhana dapat dilihat rinciannya pada tabel;8

Tabel 2

Pokok

budget

Projek

Perencanaan

Projek

Pengkoordinasian

Projek

Pelaksanaan

Projek

Pengendalian

Kurikulum Penyusunan

Kurikulum

Rapat MGMP Perubahan

Kurikulum

Menuju

KTSP

Undangan Rapat

Penyusunan

SAP

Rapat MKKS Penyusunan

SAP

Kontekstual

Transport Rapat

Buku

Pegangan

Guru

Rapat Guru

Bidang Studi dan

Rumpun

Penyusunan

Buku

pegangan

Guru

Daftar Hadir

Buku

Pegangan

Siswa

Rapat dengan

Komite Sekolah

Pengadaan

Buku

Pegangan

Siswa

Notulen Rapat

Metode

Pembelajaran

Koordinasi

sekolah dengan

dunia bisnis

Pengayaan

materi

metode

Pembelajaran

(laporan

pertaggungjawaban

keuangan)

8 Dr. Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan, Yogyakarta; Pustaka Bok Publisher. 2007. Hal;

58-63

Page 30: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

15

guru

Media

pembelajaran

Pengadaan

media

pembelajaran

Buku, barang, alat

PBM Jadwal

pembelajaran

Rapat guru

lengkap

Tatap muka

di kelas

Arsip jadwal

Rencana

kegiatan guru

bidang studi

Pembentukan

pembimbing

studi wisata

Belajar di

laboratorium

Arsip pedoman

praktek, petunjuk

karyawisata

Pedoman

praktek

Pembentukan

panitia

karyawisata

Studi wisata Laporan praktek

dan karya wisata

Pedoman

karyawisata

Rapat pengelola

lab

Penelitian

siswa

Evaluasi Jadwal ujian

Formatif

Rapat guru Pelaksanaan

tes dan ujian

Nilai formatif

Ujian sumatif Pembentukan

panitia tes dan

ujian

Pelaksanaan

ME

Nilai sumatif

Ujian

Nasional

Pelaksanaan

Akreditasi

Sekolah

Nilai Ebtanas

Kartu tes Sertifikat evaluasi

program

Tata tertib Sertifikat evaluasi

manajerial

Adapun untuk budget kesiswaan rinciannya pada tabel berikut ini;

Tabel 3

Budget

pokok

Perencanaan Pengkoordinasikan Pelaksanaan Pengendalian

Siswa baru Promosi Rapat komite

sekolah, pimpinan

sekolah, guru,

Publikasi

melalui media

elektronik dan

Software dan

hardware

SPMB

Page 31: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

16

karyawan lengkap cetak atau

media lainnya

Penetapan

target siswa

baru

Konsultasi dengan

Dinas Pendidikan

Penyusunan

Sistem

Informasi

PSB

Dokumen

pendaftaran

Pembentukan

panitia PSB

Pelaksanaan

pendaftaran,

seleksi, dan

pengumuman

Dokumen

informasi dan

penerimaan

Jadwal

kegiatan

panitia

Pemberian

tanda terima

kepada calon

yang

memenuhi

syarat

Daftar siswa

baru yang

teregistrasi

sesuai

kalender

Organisasi

siswa

Pembentukan

organisasi

kesiswaan

yang baik

Rapat pimpinan

sekolah, bidang

kesiswaan dan

perwakilan siswa

senior

Pembentukan

tata tertib dan

persyaratan

pembentukan

organisasi

siswa

Dokumen-

dokumen

yang

berkaitan

dengan

pembentukan

organisasi

kesiswaan

Pembinaan

semua

organisasi

kesiswaan

yang baik

Pemilihan

umum siswa

pengajuan

calon kepada

kepala

sekolah dan

penetapan

susunan

kepengurusan

Dokumen

pengesahan

organisasi

kesiswaan

Pengelolaan

output

Rencana

pembentukan

organisasi

alumni

Rapat pimpinan

dengan perwakilan

alumni

Pembentukan

organisasi

alumni,

jaringan

Dokumen

alumni

Page 32: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

17

alumni, dan

pelacakan

alumni

3. SUMBER DANA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Sumber dana pendidikan adalah pihak-pihak yang memberikan bantuan

subsidi dan sumbangan yang diterima setiap tahunnya oleh lembaga sekolah dari

sumber resmi dan diterima secara teratur. Adapun sumber penerimaan tersebut terdiri

dari pemerintah pusat (APBN), pemerintah daerah (APBD), orangtua murid (BIP3),

dan masyarakat. Penerimaan yang bersumber dari pemerintah pusat terdiri dari gaji,

subsidi atau bantuan pembiayaan penyelenggaraan SDN (SBPP-SDN), dan dana

operasional perawatan (DOP).

Adapun menurut buku Pembiayaan pendidikan di Indonesia membagi empat

golongan sumber dana antaralain;

1) hasil penerimaan umum pemerintah, pada dasarnya merupakan sumebr yang

terpenting untuk pembiayaan pendidikan. Termasuk dalam golongan ini semua

penerimaan pemerintah disemua tingkat pemerintahan, baik pajak, bantuan luar

negeri maupun pinjaman oleh pemerintah. Besarnya biaya dan penerimaan

pemerintah tersebut ditentukan oleh aparat keuangan pemerintah ditingkat pusat

maupun daerah, yang dipertimbangkan berdasarkan prioritas-prioritas pendidikan

dibandingkan dengan kegiatan pemerintah dibidang lainnya.

2) penghasilan pemerintah khusus diperuntukan pendidikan, meskipun itu merupakan

suatu bagian dari penerimaan pemerintah, perlu dipisahkan dalam pembahasan ini.

Termasuk dalam golongan ini bantuan atau pinjaman dari luar negeri yang

diperuntukkan pendidikan, seperti bantuan UNICEF atau UNISCO, pinjaman dari

Bank Dunia dan sebagainya.

Page 33: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

18

3) iuran sekolah, adalah pembayaran orang tua murid langsung kepada sekolah,

berdasarkan jumlah anak mereka yang dididik di sekolah tersebut. Keputusan

mengenai sekolah yangmana anak-anak mereka akan dididik dan apakah iuran

sekolah tersebut akan dibayar adalah hak orangtua murid, walaupun jumlah iuran

itu biasanya ditentukan oleh pemerintah atau sekolah atau Yayasan. Peranan

orangtua murid dalam menentukan jumlah itu biasanya terbatas kepada

keanggotaannya badan sekolah, Yayasan, dan sebagianya.

4) sumbangan-sumbangan sukarela lainnya, termasuk juga sumbangan perseorangan.

Sumbangan dari masyarakat, panti darma atau badan agama (baik dalam negeri

maupun luar negeri), berupa uang tunai, barang, jasa-jasa, hadiah-hadiah,

pinjamandan segala usaha sekolah sendiri untuk mengumpulkan dana.9

Hubungan Pembantuan

Keterbatasan pemerintah dan institusi pendidikan menyediakan dan

mengalokasikan dana menuntut adanya upaya kreatif untuk memperoleh bantuan

dana dari sumber luar. Diluar kerangka sumber dana institusi seperti telah disebutkan,

aliran dana dari sumber luar dapat diperoleh dengan cara hubungan pembantuan.

Dana tersebut diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Beranjak dari

pengalaman yang ada, model hubungan pembantuan yang diharapkan dapat

mengambil manfaat secara edukasional atau ekonomis, yaitu model agrimen, model

pensponsoran, dan model pemerintahan. Deskripsi masing-masing model tersebut

antara lain;

1. Model agrimen.

Pada model ini bantuan manusia dan sumber capital dicapai dengan agrimen

diantara dua institusi tanpa kehilangan identitas institusinya. Rasional dari model

ini adalah fleksibilitas, kesukarelaan berkolaborasi, dan memelihara keragaman.

Pada model ini, masing-masing institusi bebas untuk membawa partner akademik

9 Daroesman, Ruth, pembiayaan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta; PT.Badan Penerbit Indonesia Raya,

1975, Hal; 21-23

Page 34: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

19

dan fasilitas dari institusinya, tanpa ada hambatan dilihat dari identitas organisasi.

Bentuk kerjasamanya antaralain;

a. Konsorsium lintas lembaga

b. Konsorsium lintas departemen

c. Pengembangan staf bersama-sama

d. Kerjasama program penelitian

e. Layanan resiprokal, dan

f. Penggunaan bangunan secara bersama-sama, dsb.

2. Model pensponsoran.

Pada model ini merepresentasikan aransemen diantara sebuah organisasi besar,

yang sudah benar-benar mapan, dan bonafide dalam pendanaan dengan sebuah

organisasi lain yang sangat memerlukan bantuan dana. Lembaga yang bertindak

sebagai sponsor berhak menentukan criteria aspek akademik dan peralatan yang

diperlukan sebagai persyaratan pemberian bantuan. Pola pensponsoran ini

menguntungkan karena membuka peluang optimalisasi sumber daya yang ada

dari lembaga sponsor untuk menghilangkan kejenuhan yang potensial.

3. Model pemerintahan,

Model ini merupakan sebuah model ketika pemerintah menjadi penyandang dana

sekaligus menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai penyelenggara proyek.

Dengan pola ini akan didapat beberapa keuntungan, antara lain;

a. Sumber-sumber relative terkonsentrasi pada satu institusi, tidak tersebar pada

banyak institusi.

b. Adanya konsentrasi sumber-sumber mendorong kualitas tinggi dalam bidang

pembelajaran, penelitian, pengabdian, layanan kesiswaan.

c. Aksibilitas sumber-sumber fasilitas membantu optimism penggunaan sumber-

sumber

Page 35: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

20

d. Pola manajemen tunggal memungkinkan gerak pekerjaan dilakukan secara

cepat.10

4. DISTRIBUSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Ada beberapa Peran tingkat ketersediaan dana penyelenggaraan pendidikan

diantaranya, sebagai berikut;

a. Peran Ketersediaan Biaya untuk Ketenagaan

b. Peran ketersediaan dana untuk pengadaan dan pemanfaatan sarana –prasarana

c. Peran ketersediaan dana untuk biaya operasional11

Dalam buku dasar-dasar perencanaan pendidikan dijelaskan bahwa ada

beberapa komponen yang perlu dibiayai pada penyelenggaraan pendidikan di

sekolah, komponen-komponen itu antaralain;

1) Untuk pelaksanaan pelajran per-murid atau perkelas

2) Untuk tata usaha sekolah

3) Untuk kesejahteraan pegawai

4) Untuk porseni (pecan olahraga dan seni) sekolah

5) Untuk penyediaan buku laporan pendidikan

6) Untuk penyelenggaraan UAN

7) Untuk pengadaan STTB

8) Untuk supervise

9) Untuk pembinaan pengelolaann subsidi atau bantuan

10) Untuk pendataan.12

10

Danim Sudarwan, Prof.Dr. Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta; Bumi Aksara, 2008. Hal; 149-

150 11

www.google.com (Asri Physic 07_UNHALU Makalah pembiayaan pendidikan.mht) 12

Enoch, Jusuf, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara, 1995, Hal; 192

Page 36: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

21

Seluruh komponen haruslah memperoleh perhatian yang sama, karena seluruh

komponen akan saling berkaitan dan seluruhnya mendukung tercapainya mutu

pendidikan di sekolah itu sendiri. Komponen di atas, belum sepenuhnya memenuhi

segala kebutuhan dari penyelenggaraan pendidikan di sekolah, misalnya untuk

pemeliharaan sekolah belum dimasukkan pada komponen tersebut.

Pendanaan untuk pemeliharaan sekolah, dananya dimasukkan dalam program

inpres sekolahdan untuk pemeliharaan sekolah sebesar 51% prosentase dana yang

diberikan oleh pemerintah dapat diketahui berdasarkan data yang dikutip dari buku

studi model pembiayaan pendidikan dasar 9tahun, antara lain sebagai berikut;

a. pemeliharaan sekolah 51,88%

b. penyelenggaraan pelajaran 12,26%

c. kesejahteraan pegawai 16,90%

d. tata usaha 5,70%

e. penyelenggaraan EBTA, pengadaan STTB 5,20%

5. EVALUASI TERHADAP PENGGUNAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Sebelum membahas mengenai evaluasi terhadap penggunaan pembiayaan

pendidikan di sekolah, terlebih dahulu peneliti akan membahas mengenai

pengawasan terhadap anggaran pendidikan.

Konsep Pengawasan

Konsep dasar tentang pengawasan anggaran bertujuan untuk mengukur,

membandingkan, menilai alokasi biaya dan tingkat penggunaannya. Dengan kata lain,

pengawasan anggaran diharapkan dapat mengetahui sampai dimana tingkat

efektivitas dan efesiensi dari penggunaan sumber-sumber dana yang tersedia.

Pertanyaan pokok yang berkaitan dengan pengawasan anggaran adalah seberapa

besar tingkat kesesuaian antara biaya yang dialokasikan untuk setiap komponen

dalam anggaran dengan realisasi anggaran. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara

Page 37: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

22

rencana dengan realisasinya, maka perlu diambil tindakan-tindakan perbaikan dan

jika perlu diproses secara hukum.

Pengawasan adalah menetapkan standar pelaksanaan dibandingkan dengan

standard an mengoreksi kesenjangan-kesenjangan maka proses pengawasan tidak

akan terlaksana tanpa informasi.13

Tujuan dari pengawasan itu sendiri adalah

membantu mempertahankan hasil atau output yang sesuai dengan syarat-syarat

sistem.

Prinsip-Prinsip Pengawasan

Dalam kebijakan umum pengawasan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan (Rakernas, 1999), dinyatakan bahwa sistem pengawasan harus

berorientasi pada hal-hal berikut:

a) Sistem pengawasan funsional yang dimulai sejak perencanaan yang

menyangkut aspek penilaian kehematan, efisiensi, efektivitas yang mencakup

keseluruhan aktivitas program disetiap bidang organisasi.

b) Hasil temuan pengawasan harus ditindaklanjuti dengan koordinasi antara

aparta pengawasan dengan aparat penegak hukum serta instansi terkait turut

menyamakan persepsi, mencari pemecahan bersama atas masalah yang

dihadapi.

c) Kegiatan pengawasan hendaknya lebih diarahkan pada bidang-bidang yang

strategis dan memperhatikan aspek manajemen.

d) Kegiatan pengawasan hendaknya memberi dampak terhadap penyelesaian

masalah dengan konsepsional dan secara meneluruh.

e) Kegiatan pengawasan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi

teknis, sikap, dedikasi dan integrasi pribadi yang baik.

13

Dr.Nanang Fattah, landasan Manajemen Pendidikan, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. 2006. h.

101

Page 38: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

23

f) Akurat, artinya informasi tentang kinerja yang diawasi memiliki ketepatan

data atau informasi yang sangat tinggi

g) Tepat waktu, artinya kata yang dihasilkan dapat digunakan sesuai dengan saat

untuk mengadakan perbaikan

h) Objektif dan komprehensif

i) Tidak mengakibatkan pemborosan atau in-efisiensi

j) Tindakan dan kegiatan pengawasan bertujuan untuk menyamakan rencana

atau keputusan yang telah dibuat

k) Kegiatan pengawasan harus mampu mengoreksi dan menilai pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan rencana semula.14

Prosedur Pengawasan

Secara sederhana proses pengawasan terdiri dari tiga kegiatan pokok, yaitu;

a. Memantau (memonitoring)

b. Menilai, dan

c. Melaporkan hasil-hasil temuan, kegiatan atau memonitoring dilakukan

terhadap kinerja aktual (actual performance), baik dalam proses maupun

hasilnya. Aktivitas yang sedang dan telah dilakukan terhadap kinerja aktual

(actual performance), baik dalam proses maupun hasilnya.

Aktivitas yang sedang dan telah dilaksanakan diukur berdasarkan criteria-

kriteria yang telah digariskan dalam perencanaan. Apakah terdapat penyimpangan

(deviasi) maka diusahakan adanya perbaikan dan korelasi yang direkomendasikan

kepada pimpinan evaluasi. Di bawah ini merupakan gambar skematik kegiatan proses

pengawasan anggaran dapat dilakukan sebagai berikut;

INPUT PROSES

14

Fattah, Nanang, Dr, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, cet-3, Bandung; PT.Remaja Rosdakarya,

2004, Hal; 65-66

Page 39: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

24

Dalam proses pengawasan terdapat beberapa unsur yang perlu mendapat perhatian,

yaitu;

a) Unsur proses, yaitu usaha yang bersifat kontinu terhadap suatu tindakan yang

dimiliki dari pelaksanaan suatu rencana sampai dengan hasil akhir yang

diharapkan.

b) Unsure adanya objek pengawasan, yaitu sesuatu yang menjadi sasaran

pengawasan, baik penerimaan maupun pengeluaran

c) Ukuran dan standarisasi dari pengawasan

d) Tehnik-tehnik pengawasan

Langkah-langkah atau tahapan yang harus dilakukan dalam proses pengawasan,

yaitu;

a) Penetapan standar atau patokan yang dipergunakan berupa ukuran kuantitas,

kualitas, biaya dan waktu.

b) Mengukur dan membandingkan antara kenyataan yang sebenarnya dengan

standar yang telah ditetapkan

c) Mengidentifikasikan penyimpangan (deviasi)

d) Menentukan tindakan perbaikan atau koreksi yang kemudian menjadi materi

rekomendasi

Pemeriksaan anggaran pada dasarnya merupakan aktivitas menilai, baik

catatan (record) dan menentukan prosedur-prosedur dalam mengimplementasikan

anggaran, apakah sesuai dengan peraturan, kebijakan dan standar-standar yang

berlaku. Dalam pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh luar lembaga (external

audit) seperti badan pemeriksa keuangan (BPK) atau akuntan public yang mempunyai

Kinerja aktual Monitoring-Evaluasi-Laporan Rekomendasi

Page 40: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

25

sertifikasi dan pimpinan langsung (internal audit) terhadap penerimaan dan

pengeluaran biaya.

Hasil-hasil dari pemeriksaan, baik secara audit internal maupun audit

eksternal berdasarkan atas temuan-temuan praktis di lapangan yang kemudian

dilaksanakan, dibahas bersama kemudian direkomendasikan.

Sasaran Pemeriksaan (Audit)

a) Pemeriksaan Kas

Salah satu kegiatan pada pemeriksaan keuangan dan ketaatan ada

peraturannya (financial audit), yaitu pemeriksaan kas. Pemeriksaan ini untuk menguji

kebenaran jumlah uang yang ada dengan membandingkan jumlah uang yang

sebenarnya ada melalui catatannya.

Sebagai ketentuan, dalam pemeriksaan kas harus dipenuhi syarat sebagai berikut;

a. Pemeriksaan harus mempunyai surat bukti diri

b. Pemeriksaan harus mempunyai surat tugas

c. Pemeriksaan kas dilaksanakan pada hari keja

d. Pemeriksaan kas harus dilakukan secara mendadak

e. Pemeriksaan kas harus dilakukan oleh sekurang-kurangnya dua orang

Aturan umum dalam pembukuan setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang

sah (kwitansi), semua transaksi dicatat sesuai dengan urutan waktu (kronologis).

Setiap halaman buku kas harus dilengkapi dengan kepala surat atau kop surat, kolom

catatan, nomor halaman, dan nama bulan. Setiap sisi halaman harus diparaf oleh

kepala sekolah atau bendahara komite sekolah. Pada akhir bulan buku kas umum

ditutup dengan membandingkan saldo yang tercatat pada buku kas dan saldo rekening

di bank.15

15

www.disdik-kotasmg.org manajemen sekolah

Page 41: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

26

b) Pemeriksaan Pengurusan Barang

Pemeriksaan barang dilakukan terhadap seluruh persediaan barang yang ada.

Pemeriksaan barang sifatnya lebih kompleks daripada pemeriksaan kas, daripada

pemeriksaan kas, karena bukan saja banyaknya jenis barang, tetapi juga

membandingkan jumlah barang yang ada dengan barang yang seharusnya ada.

Pengawasan barang dapat dilakukan oleh aparat pengawasan termasuk juga petugas

BPK. Pemeriksaan dilakukan di gudang atau tempat penyimpanan barang atau tempat

dilakukannya pencatatan. Apabila terdapat kerugian Negara yang disebabkan karena

kelalaian petugas yang dapat dilakukan tuntutan ganti rugi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Pemeriksaan barang dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut;

a. Jika terdapat kesangsian dari pengurusan barang yang baik

b. Jika terdapat penggantian dari pengurus barang yang lama kepada pengurus

barang yang baru

c. Pada akhir tahun anggaran untuk kepentingan pertanggungjawaban

d. Pada saat tertentu apabila persediaan barang tidak terlalu banyak

e. Apabila diperlukan akan mendukung pemeriksaan yang lain.

c) Tuntutan Ganti Rugi

Dengan diadakannya pengawasan pada pengurusan uang atau barang dapat

diketahui hal-hal sebagai berikut;

a. Pemeriksaan berturut-turut memperlihatkan administrasi yang diteliti dari rasa

tanggung jawab bendaharawan pemegang kas atau bendaharawan material

yang dapat diuji.

b. Pemeriksaan menimbulkan persangkaan ketidakwajaran terhadap hal yang

masih diperlukan penyelidikan dapat tidaknya bendaharawan disalahkan

c. Pemeriksaan menimbulkan dugaan keras adanya pelanggaran umum

Page 42: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

27

Bendahrawan dapat dituntut untuk mengganti kerugian berdasarkan pasal 77

ICW, sedangkan pengawasan dapat dituntut juga berdasarkan pasal 74 ICW.

d) Pemeriksaan Anggaran Pre-Audit

Pemeriksaan ini biasa dilakukan oleh akuntan dengan istilah internal control

(pengendalian item) yang meliputi rencana organisasi dan semua metode serta

kebijaksanaan yang terkoordinasi dalam suatu kantor untuk mengamankan harta

kekayaan, menguji ketetapan dan sampai berapa jauh data dapat dipercaya,

meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditatati kebijaksanaan pimpinan yang

telah digariskan.16

Dalam pengawasan, keterlibatan pengawas pihak eksternal sekolah juga

dibutuhkan ini Sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya, pengawasan

keuangan pihak eksternal sekolah dilaksanakan oleh petugas dari Bawasda, dan Dinas

Pendidikan, baik dana yang bersumber dari pemerintah (UYHD, OPF, dan DBO)

maupundana dari masyarakat (orangtua peserta didik). Pengawasan Manajemen

keuangan sekolah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Bawasda tersebut

dilakukan secara rutin satutahun sekali melalui pemeriksaan pembukuan keuangan

sekolah.

Secara umum Kegiatan pengendalian atau pengawasan anggaran meliputi

rencana penerapan anggaran, catatan transaksi pemasukan dan pengeluaran

(pembukuan) serta laporan yang transparan dan akurat (akuntabilitas)

Konsep Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap terakhir setelah tahap perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi. Evaluasi didefinisikan oleh Fattah

sebagai proses pembuatan pertimbangan menurut suatu perangkat criteria yang

16

Fattah, Nanang, Dr, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, cet-3, Bandung; PT.Remaja Rosdakarya,

2004, Hal; 66-72

Page 43: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

28

disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Fattah juga mengemukakan bahwa

diantara tujuan evaluasi adalah untuk;

a. Memperolah dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah

dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus.

b. Menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi kepada

penggunaan sumber daya pendidikan (manusia atau tenaga, sarana atau prasana,

biaya) secara efisien dan ekonomis.

c. Memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan dilihat dari aspek

tertentu seperti program tahunan, kemajuan belajar.17

Evaluasi merupakan elemen kunci dalam perencanaan. Jika sebuah sekolah

mau belajar dari pengalaman dan tidak statis, maka proses evaluasi dan umpan balik

harus menjadi elemen yang esensial dalam kulturnya. Proses evaluasi harus focus

pada pelanggan, dan mengeksplorasi dua isu; pertama, tingkatan dimana sekolah

mampu memenuhi kebutuhan individual para pelanggannya, baik internal maupun

eksternal, dan kedua, sejauhmana sekolah mampu mencapai misi dan tujuan

strategisnya. Untuk memastikan bahwa sebuah proses evaluasi mampu mengawasi

tujuan individual dan sekolah tersebut, maka evaluasi tersebut harus dilakukan dalam

tiga level evaluasi, diantaranya;

a. Segera, yaitu melibatkan pemeriksaan harian. Tipe evaluasi ini biasanya

berlangsung secara informal dan dilakukan oleh individu guru atau pada tingkat

tim.

b. Jangka pendek, yaitu membutuhkan cara yang lebih terstruktur dan lebih spesifik,

yang menjamin bahwa pelajar sudah berada dalam jalur yang seharusnyadan

sedang meraih potensinya. Tujuannya evaluasi pada tingkatan ini adalah untuk

memastikan perbaikan bagi segala sesuatu yang harus diperbaiki. Evaluasi jangka

pendek dapat digunakan sebagai sebuah metode control mutu yang menyoroti

kesalahan dan masalah.

17

Nanang Fattah, landasan Manajemen Pendidikan……h.107-108

Page 44: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

29

c. Jangka panjang, yaitu sebuah evaluasi terhadap kemajuan dalam mencapai tujuan

strategis. Evaluasi ini merupakan evaluasi yang dipimpin langsung oleh institusi

secara keseluruhan. Tipe evaluasi ini dilakukan sebagai sebuah usaha pembuka

dalam memperbaharui rencana strategis. Tujuan terpenting dari evaluasi ini

adalah pencegahan.18

Fungsi evaluasi pada masing-masing tahap berbeda satu sama lainnya.

Evaluasi sering dilihat sebagai sebuah upaya pencegahan. Ia bertujuan untuk

menemukan apa yang benar dan apa yang salah, serta meggunakan hasil evaluasi

untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Pencegahan dari kesalahan

agar tidak terulang kembali merupakan fungsi evaluasi yang valid, namun ia memiliki

kekurangan yang mendasar.

Evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan sekolah dapat diidentifikasi ke

dalam tiga hal, yaitu pendekatan pengendalian penggunaan alokasi dana, bentuk

pertanggung jawaban keuangan sekolah, dan keterlibatan pengawasan pihak eksternal

sekolah.

Monitoring dan evaluasi harus sesuai dengan sekolah standar nasional yang

salah satunya yaitu membahas tentang standar pembiayaan sekolah antaralain19

;

No. Komponen Aspek Jenis dokumen SNP

1 Biaya

Investasi

Penyusunan RAPBS Dokumen keterlibatan stakeholders

dalam menyusun RKS dan RKAS untuk

pengembangan investasi sekolah

Sarana dan

prasarana

Dokumen catatan tahunan berupa

dokumen nilai aset sarana dan prasarana

secara meyeluruh

Pengembangan

pendidik dan tenaga

pendidikan

Dokumen pembelanjaan biaya untuk

pengembangan pendidik dan tenaga

kependidikan berdasarkan Rencana

Kerja anggaran Sekolah (RKAS) untuk

18

Sallis Edward, Total Quality Management in Education (Manajemen Mutu Pendidikan), Jogjakarta;

IRCISoD, 2006, Hal;236-237 19

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL, instrument Dokumen Portofolio (Monitoring dan

Evaluasi), Jakarta; 2010

Page 45: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

30

pemenuhan SNP

Modal kerja Dokumen modal kerja (operasional)

untuk membiayai seluruh kebutuhan

pendidikan selama satu tahun terakhir

untuk pemenuhan SNP

2 Biaya

Operasional

Gaji pendidik Dokumen pembayaran gaji, insentif,

transport, dan tunjangan lain-lain

pendidik pada tahun berjalan untuk

pemenuhan SNP

Gaji tenaga

kependidikan

Dokumen pembayaran gaji, insentif,

transport, dan tunjangan lain tenaga

kependidikan pada tahun berjalan untuk

pemenuhan SNP

Kegiatan

pembelajaran

Dokumen pengalokasian biaya untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran selama tiga tahun terakhir

untuk pemenuhan SNP

Kegiatan kesiswaaan Dokumen pengalokasian dana untuk

kegiatan kesiswaan untuk pemenuhan

SNP

ATK Dokumen pengeluaran biaya pengadaan

alat tulis untuk kegiatan pembelajaran

dalam pemenuhan SNP

Bahan habis pakai Dokumen pengeluaran biaya

pengadaaan bahan habis pakai untuk

kegiatan pembelajaran

Alat habis pakai Dokumen pengeluaran biaya pengadaan

alat habis pakai untuk kegiatan

pembelajaran

Kegiatan rapat Dokumen pengeluaran biaya pengadaan

rapat

Transport dan

perjalanan dinas

Dokumen pengeluaran biaya pengadaan

transport dan perjalanan dinas

Penggandaan soal-

soal ujian

Dokumen pengeluaran biaya

penggandaaan soal ujian

Daya dan jasa Dokumen pengeluaran biaya pengadaan

daya dan jasa

Page 46: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

31

Kegiatan operasional

pendidikan tidak

langsung

Dokumen pengalokasian anggaran untuk

mendukung kegiatan operasional tidak

langsung selama tiga tahun terakhir.

3 Biaya

operasional

Sumbangan

pendidikan

Dokumen bukti penggunaan sumbangan

pendidikan atau dana dari masyarakat

untuk peningkatan mutu pendidikan.

Uang sekolah Dokumen pemungutan atau sumbangan

uang sekolah

Subsidi silang Dokumen subsidi silang untuk

membantu siswa kurang mampu

Biaya operasional

lain

Dokumen penggalangan biaya

operasional lain di samping iuran komite

rutin dan fisik sekolah

Penetapan biaya

operasional

Dokumen pengambilan keputusan dalam

penetapan dana dari masyarakat sebagai

biaya operasional dilakukan degan

melibatkan berbagai pihak

Pengelolaan biaya

operasional

Dokumen pengelolaan dana dari

masyarakat

4 Trasnparasi

dan

akuntabilitas

Pedoman

pengelolaan

keuangan

Dokumen pedoman pengelolaan

keuangan sebagai dasar dalam

penyusunan RKAS (RAPBS)

Pembukuan biaya

operasional

Dokumen pembukuan biaya operasional

Laporan

pertanggungjawaban

pengelolaan

keuangan

Dokumen laporan pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan dan

menyampaikannya pada pemerintah atau

yayasan dokumen hasil audit

penggunaan dana

Bagaimanapun sekolah harus menyusun laporan keuangan kepada pihak-

pihak yang memberikan biaya pendidikan yang dikelola oleh sekolah. Misalnya dana

dari asal komite sekolah, maka laporan pertanggungjawaban harus disampaikan

kepada komite sekolah atau atas pemanfaatan-pemanfaatan dana itu. Misalnya dana

Page 47: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

32

yang berasal dari donatur untuk pembelian buku sekolah, maka kepala sekolah harus

membuat laporan pertanggungjawaban atas pemakaian dana tersebut.

Seluruh laporan keuangan sekolah akan dilakukan pengecekan secara acak

atau total oleh eksternal audit, atau petugas pemerintah yang memiliki kompetensi

melakukan audit atas instansi public. Komite sekolah secara periodic haruslah

menerima laporan keuangan pihak sekolah bahkan mendiskusikan dalam suatu

forum.

Pengecekan dari pemerintah sifatnya akan sangat mendalam. Setiap rupiah

yang dibelanjakan akan dilakukan pengecekan mana bukti pembayarannya, mana

bukti penyerahannya, dan mana barangnya. Apakah ada kesesuaian antara kuitansi

dengan jenis barang yang dibeli.

Kepala sekolah harus bertanggung jawab (responsible) atas pemakaian

rupiahnya, laporan harus transparan (transparansi) dan siap digugat (akontabel)

manakala pemakaian rupiah tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.

Kepala sekolah memiliki wewenag membelanjakan semua rupiah yang

dimiliki sekolah untuk menunjang kelancaran kegiatan sekolah dan memberikan

pelayanan pembelajaran sebaik-baiknya kepada siswa. Kepala sekolah tidak boleh

terlalu pelit membelanjakan uang sekolah yang dapat menyebabkan proses belajar

mengajar siswa jadi terganggu. Atau sebaliknya kepala sekolah tidak boleh terlalu

boros sehingga uang sekolah habis sebelum mas keuangan itu berakhir. Keduanya

menunjukkan keuangna sekolah tidak efisien.

Kemudian bila ada revisi anggaran, maka suatu organisasi disusun

berdasarkan asumsi-asumsi bahwa kondisi tertentu akan berlaku selama tahun

anggaran. Jika kondisi sesungguhnya ternyata berbeda dengan yang diasumsikan

maka sangat mungkin untuk melakukan revisi anggaran.

Page 48: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

33

Revisi anggaran dapat dilaksanakan dengan salah satu dari dua macam

prosedur berikut;

a. Dilakukan secara sistematis, misalnya setiap triwulan, semesteran, dan sebagainya

b. Hanya dilakukan jika kondisi yang mendasari penyusunan anggaran menyimpang

dari yang diasumsikan semula.20

Dari uraian-uraian di atas penulis mengadopsi konsep pembiayaan menurut

Nanang Fattah untuk melandaskan konsep kerangka berpikir sebagai berikut;

B. KERANGKA BERPIKIR

Sebagaimana penulis ketahui bahwa pembiayaan pendidikan di sekolah

memiliki peranan penting, pembiayaan pendidikan menyangkut masalah tenaga

pendidik, proses pembelajaran, sarana prasarana, pemasaran dan aspek lain yang

terkait dengan masalah keuangan. Fungsi pembiayaan tidak mungkin dipisahkan dari

fungsi lainnya dalam pengelolaan sekolah. Karena pendidikan dalam operasionalnya

tidak dapat dilepaskan dari masalah biaya atau moneter. Biaya pendidikan yang

dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan tidak akan tampak hasilnya dalam

waktu yan relative sigkat. Oleh karena itu uang yang dikeluarkan oleh pemerintah,

masyarakat, maupun orang tua (keluarga) untuk menghasilkan pendidikan atau

membeli pendidikan bagi anaknya harus dipandang sebagai investasi.

Apa yang dikemukakan di atas menjadi penting apabila sekolas sebagai pusat

penyelenggaraan pendidikan, yang salah satu keberhasilannya dipengaruhi oleh

pengelolaan pembiayaan pendidikan yang baik. Namun pada kenyataannya, sekolah

belum efektif dalam melaksanakan pembiayaan pendidikan. Hal itu bisa dilihat dari

hal berikut; (1) kurangnya keterlibatan guru dan komite dalam penyusunan RAPBS,

(2) kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan sumber dana untuk memperlancar

program sekolah, (3) kurang seimbangnya penyaluran atau distribusi terhadap dana

20

Sony Yuwono, dkk, Penganggaran Sektor Publik(Pedoman Praktis Penyusunan, Pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban APBD), Malang; Bayumedia Publishing, 2005. h. 34

Page 49: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

34

yang diperoleh, (4) kurangnya keterlibatan pihak luar seperti komite sekolah dalam

kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan dana sekolah, agar

terciptanya transparansi keuangan sekolah.

Sedangkan sekolah dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman sehingga

sekolah perlu melakukan peningkatan-peningkatan mutu pendidikan melalui

pembiayaan pendidikan yang efektif.

Dengan membandingkan pelaksanaan pembiayaan pendidikan di sekolah

dengan keadaan nyata di sekolah yang menjadi sasaran penelitian, maka tergambarlah

permasalahan yaitu lemahnya pelaksanaan pembiayaan pendidikan di sekolah.

Akan tetapi, muncul permasalah dalam upaya pencapaian peningkatan

pembiayaan pendidikan tersebut yakni, belum terpenuhinya keterlibatan guru dan

komite dalam penyusunan RAPBS, kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan

sumber dana untuk memperlancar program sekolah, evaluasi pembiayaan pendidikan

tidak melibatkan komite sekolah dalam pengawasan dan evaluasi terhadap

penggunaan dana sekolah.

Dalam upaya mencapai tujuan di atas, maka masalah-masalah di atas perlu

dicarikan solusinya melalui beberapa strategi kegiatan seperti; (1) kegiatan pedoman

penyusunan RAPBS yang baik, (2) kegiatan promosi sekolah untuk memperoleh

sumber dana dari donatur agar tidak terjadiya kekurangan dana, (3) kegiatan

pembinaan dari yayasan agar lebih baik dalam penyusunan RAPBS, yaitu pada

kegiatan pengawasan dan evaluasi komite dilibatkan agar terjadinya transparansi

keuangan sekolah.

Dengan demikian melalui beberapa peningkatan sekolah dalam hal

pembiayaan pendidikan, maka diharapkan akan terjadi peningkatan pembiayaan

pendidikan yang baik, yang akan berdampak pada keberhasilan sekolah untuk

mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi lembaga pendidikan dalam

pengelolaan pendidikan untuk di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta Selatan.

Page 50: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan penelitian

Dalam penelitian pembiayaan pendidikan ini penulis mempunyai tujuan

antara lain;

1. Untuk mengetahui pengelolaan pembiayaan dalam penyusunan RAPBS di

MA An Najah Petukangan Selatan Jakarta.

2. Upaya sekolah dalam meningkatkan pembiayaan pendidikan di MA An-

Najah Petukangan Selatan Jakarta.

3. Untuk mengetahui hasil pelaksanaan pembiayaan pendidikan di MA An-

Najah Petukangan Selatan Jakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di MA An-Najah Petukangan Selatan

Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada masa dan bulan belajar mengajar efektif

yaitu dari bulan Juli sampai dengan Agustus, sehingga memudahkan

penelitian untuk menjaring data dan informasi yang dibutuhkan dari

responden. Hal ini untuk memungkinkan peneliti memahami lebih dalam

obyek penelitian, kemudian benar-benar mendapatkan gambaran jelas tentang

obyek tersebut.

Page 51: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

36

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif. Suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan

atau keadaan tertentu yang terlebih dahulu menganalisis kejadiannya, untuk

kemudian dibandingkan dengan teori yang ada. Dalam hal ini penelitian akan

mengadakan observasi untuk megumpulkan keterangan seluas-luasnya

mengenai hal tersebut

Responden dalam penggalian data dan penelitian ini adalah direktur

pendidikan, kepala sekolah, bendahara. Sesuai dengan sifat dan tujuan

masalah dalam penelitian ini, penulis menggunakan tehnik pengumpulan data

yang juga bersifat kualitatif, yaitu menggunakan tehnik wawancara, observasi,

dan studi dokumentasi. Setelah data terkumpul dilakukan analisa kualitatif

dengan tahapan proses klasifikasi dan kategorisasi data kemudian di interfikasi

dengan mengacu kepada kerangka berfikir penelitian.

D. Teknik dan instrumen pengumpulan data

Studi lapangan (field research), yaitu menggunakan tehnik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan yang terdapat

dilapangan berdasarkan kenyataan yang ada dengan melakukan;

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk merekam bentuk-bentuk pelaksanaan

RAPBS, khususnya proses keuangan pada tahap perencanaan melalui

pengamatan dokumen-dokumen dan proses pelaksanaan kegiatan

keuangan.

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai.

Page 52: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

37

Wawancara digunakan peneliti untuk menganalisa data dan informasi

tentang pelaksanaan Pembiayaan Pendidikan di sekolah. Sumber datanya

terdiri dari direktur pendidikan, kepala sekolah, dan bendahara MA An-

Najah Petukangan Selatan Jakarta.

Informasi yang dibutuhkan antaralain;

1. Perencanaan dalam pelaksanaan pembiayaan pendidikan di sekolah

meliputi; keterlibatan guru dan komite dalam penyusunan RAPBS

2. Pengelolaan sumber dana untuk memperlancar program sekolah seperti

SPP, BOS, uang dari donatur lain.

3. Distribusi atau pemakaian terhadap dana pendidikan, meliputi;

efektifnya pelaksanaan pembiayaan pendidikan meliputi gaji dan

honor, pengadaan barang dan jasa, kebutuhan lain seperti konsumsi,

rapat, pertanggung jawaban pembiayaan sekolah dan sebagainya.

4. Evaluasi terhadap penggunaan dana pendidikan, meliputi; keterlibatan

pengawas eksternal seperti komite sekolah, agar terciptanya

transparansi pembiayaan sekolah.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk melihat fakta dan hasil pelaksanaan

pembiayaan pendidikan dalam mencapai peningkatan mutu pendidikan

Dokumen yang diteliti meliputi; RAPBS, buku bayaran sekolah, buku

kas pemasukan dan pengeluaran pembiayaan.

Tehnik penelitian yang utama adalah wawancara, yaitu mewawancarai

Direktur pendidikan, Kepala sekolah dan bendahara untuk memperoleh data

mengenai pelaksanaan pembiayaan pendidikan di MA An Najah Petukangan

Selatan Jakarta.

Page 53: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

38

E. Kisi-kisi Instrument Pengumpulan Data

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan selatan, Jakarta

NO VARIABEL DIMENSI INDIKATOR JUMLAH

1 Pembiayaan

pendidikan

1. Profil Sekolah

2. Perencanaan

pembiayaan

pendidikan.

Latar belakang berdirinya

sekolah

Visi dan misi sekolah

Struktur organisasi

Keadaan sumber daya

manusia

Keadaan sarana dan prasarana

Prestasi yang pernah diraih

Merencanakan rangkaian

biaya yang dibutuhkan

Merencanakan program-

program yang menjadi

prioritas

Memperkirakan biaya

perencanaan itu

Kapan dan Siapa saja yang

terlibat dalam penyusunan

RAPBS

Siapa yang bertanggung

jawab dalam penyusunan

6

5

Page 54: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

39

3. Identifikasi

Sumber Dana

4. Distribusi

pembiayaan

pendidikan

5. Evaluasi dan

pengawasan

pembiayaan

pendidikan

RAPBS

Sumber dana

Besarnya sumber dana

Pembukuan terhadap

pendapatan

Alokasi pengunaan dana

Sisa distribusi dana

Pengawasan anggaran

Memantau penggunaan

pembiayaan pendidikan

Melaporkan hasil-hasil

temuan dan kegiatan

Pemeriksaan terhadap kas

Hal apa saja yang dilakukan

dalam pengawasan

Evaluasi

Apakah ada kegiatan evaluasi

Kapan evaluasi dilaksanakan.

Siapa saja yang melakukan

evaluasi

Kepada siapa

dipertanggungjawabkan hasil

evaluasi

Tindak lanjut hasil evaluasi

3

2

9

Page 55: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

40

F. Teknik Pengolahan dan analisis data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan pengecekan

keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi dalam hal ini peneliti

membandingkan data dari hasil wawancara, studi dokumentasi dengan

referensi dari buku sebagai pendukung keabsahan data, berikut macam

triangulasi yang digunakan:1

1. Triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Dalam hal ini peneliti

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Triangulasi metode terdapat dua strategi yaitu:

a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan

beberapa teknik pengumpulan data yaitu berupa wawancara langsung.

b. Pengecekkan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan

metode yang sama. Dalam hal ini melalui sumber data yaitu direktur

pendidikan, kepala sekolah dan bendahara dengan metode wawancara.

3. Triangulasi teori, yaitu menguji data dengan membandingkan data dengan

mengadakan pengecekkan referensi pendukung untuk lebih mengangkat

derajat kepercayaan. Dalam hal ini peneliti, membandingkan data dari

hasil wawancara dengan referensi dari buku sebagai pendukung keabsahan

data.

Teknik analisa data ini menggunakan deskriptif analisis, setelah

diperoleh dari lapangan, langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan,

mengolah, menganalisis kemudian hasilnya diambil dan dijadikan kesimpulan.

1 Prof. Dr. Lexy J. Meleong,M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), cet. ke-8, h.330

Page 56: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Gambaran umum MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA

Profil Madrasah Aliyah An-Najah Petukangan Selatan Jakarta

Tabel 4

Profil Sekolah

No. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah ; M.A.AN-Najah

2 N.I.S ; 20109380

3 N.S.S ; 31 231 711 1010

4 Alamat Sekolah ; Jl. Ciledug Raya Petukangan Selatan

5 Kecamatan ; Pesanggrahan

6 Kabupaten/Kota ; Jakarta Selatan

7 Provinsi ; DKI Jakarta

8 Kode Pos ; 12270

9 Tlp/Fax ; 021-7359616

10 Status Sekolah ; Swasta

11 Kegiatan Belajar ; Pagi

12 Nama Yayasan ; Yayasan An-Najah

13 Nomor Akte Pendidikan ; WJ/MAN/1679/1994

14 Tahun Berdiri Sekolah ; 1985

Page 57: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

42

15 Status Tanah/ Kepemilikan ; Sendiri

16 Status Bangunan ; Sendiri

17 Status Akreditasi ; A/ Tahun 2010

Sejarah berdirinya MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta

Sejarah yayasan An-najah dimulai sejak tanggal 10 Syawal tahun 1948. Pada

masa itu didirikan suatu lembaga pendidikan bernama Lembaga Pendidikan

Raudhatul Athfal yang diprakarsai dan didirikan oleh KH. Abdillah Amin. Lembaga

ini sendiri merupakan cikal bakal Darun Najah Petukangan.

Pada tahun 1985 atau tepatnya 12 April 1985, Yayasan An-Najah yang

memfokuskan pada unit usaha di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial ini

dikukuhkan secara hukum oleh Abdillah Amin dan H. Dedy Faried Wadjdy dengan

akte notaries no.21 yang dibuat dihadapan R. Soerojo Wongsowidjojo. SH di Jakarta.

Lembaga pendidikan ini kemudian diberi nama Balai pendidikan Darun Najah

Petukangan Selatan Jakarta yang berarti tempat Tempat keberhasilan atau Tempat

Kesuksesan.

Perkembangan selanjutnya, pada tahun 2006 atau bertepatan dengan 1

Muharram 1427 H semua lembaga pendidikan Darun najah petukangan Dari tingkat

TK, SD, MTs dan MA menyesuaikan diri dengan nama yayasan pengelolanya yakni

An-Najah yang berarti “KEBERHASILAN ATAU KESUKSESAN”.

Yayasan An-Najah yang terdiri dari Raudhatul Athfal/TK, Madrasah

Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Islam, Madrasah Tsanawiyah/SMP, Madrasah Aliyah/SMU

Berkembang dengan pesat dan telah memiliki ribuan alumnus yang tersebar

dipelosok tanah air.

2. Visi dan Misi Pendidikan

Madrasah Aliyah mempunyai VISI antaralain sebagai berikut;

“Cerdas, Inovatif, Mandiri, Berwawasan IPTEK, dan Berlandaskan IMTAQ”

Page 58: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

43

Adapun MISI nya antaralain;

Meningkatkan kualitas akademik

Mengembankan penelitian untuk mendapatkan gagasan baru yang berorientasi

kepada masa depan

Menumbuhkan Life Skill dan Jiwa usaha yang kompetitif

Mengembangkan kreativitas siswa dalam kegiatan intra dan ekstrakurikuler

Menumbuhkan semangat belajar untuk mengembangkan IPTEK berlandaskan

IMTAQ

3. Sumber daya kependidikan

a. Keadaan guru

Tabel 5

Keadaan guru

No

.

Nama L/P Pendidikan

terakhir

Jabatan

1 Drs. H. Ashari, MM L S2 LPMI Pengawas Pendidikan

2 Drs. Bukhori L S1 IAIN Kepala sekolah

3 Abd. Hamid M, S.Pd L S1 UHAMKA Wakasek

4 Warsono, S.Pd L S1 IKIP Wakasek

5 H.M. Yamin, BA L SM. IAIN Pengawas Pendidikan

6 Yuniati, S.Pd P S1 IKIP Wali Kelas

7 Dra. Titin Rahmawati P S1 IAIN Wali Kelas

8 Muh. Mauluddin, S.Pd L S1 STKIP Wali Kelas

9 M. Zuhri, S.Ag L S1 IAIN Wali Kelas

10 Maulina Kusuma, S.Si P S1 UI Wali kelas

11 M. Ikhlas, S.Pd L S1 Uhamka Wali kelas

12 Hadromi, S.Ag L S1 STAIDA Guru BP/Bk

13 Eka Syahrudin S.Pd L S1 UNJ Guru TIK/ Fotografer

Page 59: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

44

14 H. Tamzis, S.PD L S1 UT Guru Matematika

15 Ulfah Shihah, S.Ei P S1 UIN Guru Ekonomi

16 Asep Djakamaya L D2 FPOK Guru Penjasorkes

17 Arfan Fitriyadi L S1 UI Guru Fisika

18 Muh. Slam, S.Pd L S1 UHAMKA Guru Bahasa Jepang

19 Fajar almunawar L S1 STKIP Perpus

20 Lestari Permatasari P S1 UIN Guru Ekonomi

Kebanyakan personil di atas sudah berstatus sebagai Pegawai Negri Sipil

(PNS)

b. Keadaan siswa

MA AN-NAJAH Petukangan Selatan terdiri dari 7 kelas, masing-masing

ada dua rombongan belajar, antara lain;

Tabel 6

Keadaan Siswa MA AN-NAJAH

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Kelas X 29 23 52

2 Kelas XI IPA 8 8 16

3 Kelas XI IPS 16 10 26

4 Kelas XII IPA 7 6 13

5 Kelas XII IPS 6 9 15

Jumlah 66 56 122

Page 60: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

45

c. Keadaan pegawai

Tabel 7

Keadaan Karyawan

No. Nama Jabatan

1 Huldi Tata usaha

2 Mardawi S.Pd Bendahara

3 Anshori Karyawan

4 Wawan Karyawan

5 Jamal Security

6 H.Umar Security

d. Keadaan sarana dan prasarana

Tabel 8

Sarana dan Prasarana MA AN-Najah Jakarta

No Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1 Ruang perpustakaan 1 Baik

2 Ruang laboratorium

a. IPA

b. BAHASA

c. KOMPUTER

1

1

1

Baik

Baik

Baik

3 Ruang kesenian/keterampilan 1 Baik

4 Ruang media/ ruang audio visual 1 Baik

5 Lapangan olahraga 1 Baik

6 Buku perpustakaan

a. Fiksi

b. Non fiksi

c. referensi

Cukup

Cukup

Cukup

Baik

Baik

Baik

Page 61: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

46

7 Alat peraga/ alat sumber belajar

a. matematika

b. IPA

c. IPS

d. BAHASA

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Baik

Baik

Baik

Baik

8 Alat praktik

a. Kesenian

b. Keterampilan

c. Pendidikan jasmani

Cukup

Cukup

Cukup

Baik

Baik

Baik

9 Media pendidikan

a. OHP

b. Audio Player/Radio

c. Video Player/TV

d. Slide projector

e. Computer untuk

pembelajaran

f. Papan display

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

10 Software

a. Kaset pembelajaran

b. VCD Pembelajaran

Cukup

Cukup

Baik

Baik

Page 62: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

47

e. Struktur organisasi

Tabel 9

Struktur Organisasi

No Nama Jabatan

1 Drs. Ashari MM Direktur pendidikan dan Pengawasan

2 H.M. Yamin BA Direktur pendidikan dan pengawasan pengajaran

3 Drs. Bukhori S.Pd Kepala sekolah

4 Abd. Hamid S.Pd Wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan dan Humas

5 Warsono, S.pd Wakil Kepala sekolah Bidang Kurikulum dan sarana

6 Mardawi S.Pd Bendahara

7 M. Ikhlas S.Pd Pembina OSIS

8 Huldi Tata Usaha

9 Maulina Kusuma, S.Si

Muh. Ilyas S.pd

Wali Kelas X

10 Mauluddin, S.Pd

M. Zuhri S.Ag

Wali Kelas XI

11 Titin Rahmawati, S.Ag

Yuniati S.Pd

Wali Kelas XII

f. Prestasi sekolah yang pernah diraih

Sebagai suatu lembaga pendidikan. MA An-Najah tidak hanya bisa

dipandang sebelah mata saja. Hal ini terbukti betapa banyaknya prestasi yang

sudah diukir oleh sekolah ini. Prestasi tersebut ada yang disumbangkan oleh siswa

maupun siswinya atas nama almamater keseluruhan.

Dengan berbagai prestasi yang telah didapatkan, maka MA An-Najah

Jakarta banyak dikenal oleh lingkungan masyarakat sekitarnya maupun di luar

Page 63: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

48

lingkungan, sehingga sampai sekarang MA An-Najah selalu eksis menyemarakan

pendidikan di negri kita ini.

Adapun perlombaan yang pernah diikuti oleh MA An-Najah ini antara lain

sebagai berikut;

Juara III Tingkat rema putra dalam rangka pekan Harlah II FKRM Ciledug

Juara II Peragaan pentas Seni Tingkat WIRA

Juara III lomba Kaligrafi, Festival Seni Islam

Juara III Lomba Baris Berbaris Tingkat MA Se-Jakarta Selatan

Juara I Lomba P3K PMR

Juara Favorit festival band Di SMA Cendrawasih

Juara II Lomba Pidato

Juara III Lomba Baca Puisi Tingkat SLTA se Jakarta Selatan

Juara III Tingkat Penegak Husada Bakti Pramuka Se Jakarta Selatan

4. Penerapan pembiayaan pendidikan

Untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di MA

An-Najah Petukangan Selatan Jakarta, penulis telah terjun langsung ke sekolah ini,

yaitu dengan melakukan wawancara dengan direktur pendidikan dan pengawasan,

kepala sekolah, dan bendahara sekolah.

Seperti yang telah diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembiayaan

pendidikan itu terdapat beberapa tingkatan proses yang terdiri dari ; perencanaan,

sumber dana, distribusi pembiayaan, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan

biaya sekolah.

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan keuangan memegang peranan penting dalam memulai

kegiatan pelaksanaan pembiayaan, baik atau tidaknya penerapan pembiayaan

pendidikan akan terlihat dari bagaimana kepala sekolah merencanakan keuangan

Page 64: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

49

untuk sekolahnya, baru kemudian dilihat kenyataan atau realita terhadap rencana

yang disusun atau ditetapkan oleh sekolah

Dalam perencanaan keuangan sekolah dilakukan identifikasi dan analisis

factor yang berpengaruh terhadap perencanaan keuangan sekolah, anggaran keuangan

yang meliputi penyusunan anggaran, strategi anggaran, sumber pendanaan sekolah,

pengeluaran sekolah dan upaya dalam mencari dana lain.

Keuangan sekolah merupakan salah satu factor yang menentukan di sekolah,

sehingga dalam pengelolaannya harus oleh orang yang bertanggung jawab dan dapat

dipercaya. Dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) maka sekolah

sudah mulai kreatif dan pandai dalam mengatur keuangan sekolah.

Kegiatan perencanaan keuangan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta

dilakukan sebelum masuk tahun ajaran baru, dalam rapat kerja untuk mengevaluasi

pembiayaan kemudian disusun rencana anggaran pembelanjaan sekolah yang

dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan di dunia

pendidikan.pertemuan di dalam kegiatan perencanaan keuangan dihadiri oleh kepala

yayasan, direktur pendidikan dan pengawasan, kepala sekolah, bendahara.

Semua permasalahan yang berhubungan dengan sekolah dibahas secara

tuntas, mulai dari anggaran yang ada, kebutuhan-kebutuhan sekolah, kondisi guru dan

siswa serta berbagai kebijakan yang akan dikeluarkan sekolah untuk memenuhi

kebutuhan sekolah.

Dalam penyusunan anggaran, dilakukan terlebih dahulu dengan mengadakan

pertemuan yaitu kepala sekolah bersama dengan yayasan melakukan rapat internal

tentang rancangan anggaran sekolah (RAPBS) Tanpa sebuah rencana yang matang

tidak mungkin sekolah dapat berjalan dengan baik.

Rencana keuangan dibuat kepala sekolah bersama dengan yayasan untuk

membuat RAPBS atau Rencana Anggaran Belanja Sekolah dengan aturan yang

berlaku.

Page 65: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

50

Adapun proses pembuatan RAPBS secara terperinci sebagai berikut;

a. Kepala sekolah bersama dengan yayasan mengadakan rapat bersama untuk

merancang anggaran sekolah yang dibutuhkan. Pada tahap ini dilakukan setelah

evaluasi anggaran untuk tahun sebelumnya. Kemudian disusun rencana anggaran.

b. Kepala sekolah bersama dengan yayasan melakukan rapat untuk menyetujui atau

merevisi hasil rancangan anggaran sekolah yang telah dirapatkan sebelumnya.

c. Mensosialisasikan anggaran sekolah kepada seluruh pihak yang berkepentingan

terhadap pendidikan.

Setelah RAPBS dirancang maka dilakukan jadwal kegiatan pengelolaan

keuangan MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta dengan perincian perkegiatan

tiap bulannya selama satu tahun mendatang. Dari jadwal ini pengelolaan keuangan

lebih terperinci dan dalam pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Selain itu pula anggaran dana yang tertera di RAPBS dapat dikontribusikan sesuai

dengan kebutuhan sekolah tersebut.

Supaya pelaksanaan APBS dapat sesuai dengan yang direncanakan maka,

sistem yang berlaku dilembaga pendidikan MA AN-NAJAH PETUKANGAN

SELATAN JAKARTA merupakan sistem sentralistik, keuangan seluruhnya ditangani

oleh pihak yayasan, pengelolaan keuangan sekolah ditangani oleh tenaga keuangan

yang kompetensi dibidangnya.

Untuk pelayanan pembayaran SPP para peserta didik menggunakan buku

khusus yang telah disediakan oleh bendahara sekolah. Pihak Div.keuangan akan

melakukan pemanggilan wali murid bagi para siswa yang terlambat dalam

pembayaran SPP. Hingga saat ini dana yang telah diperuntukan dapat dikatakan telah

memberi kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan, sehingga anggaran

perbelanjaan sekolah (APBS) dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang

yang tercatat dalam APBS tersebut. Apabila pengelolaan keuangan dilakukan dengan

cara seperti diatas maka pelaksanaan APBS akan selaras dan seimbang tidak

mengalami kendala antara perencanaan dan pelaksanaan.

Page 66: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

51

Permasalahan yang timbul dari proses perencanaan ini adalah bahwa sekolah

dalam penyusunan RAPBS tidak melibatkan guru dan komite dalam pelaksanaannya.

Solusi dari permaslahan ini adalah sebaiknya sekolah mengikuti kegiatan-

kegiatan yang berhubungan dengan pedoman penyusunan RAPBS yang efektif, agar

guru dan komite dilibatkan dalam proses perencanaan penyusunan RAPBS. Karena

guru dan komite juga mempunyai peranan penting dalam penyusunan RAPBS karena

guru lebih mengetahui kondisi kelas, kebutuhan siswa, guru dan kebutuhan-

kebutuhan dalam proses belajar mengajar.

b. Sumber dana

Ada dua cara memperkirakan biaya pendidikan, yaitu; 1. Memperkirakan

biaya atas dasar sumber-sumber pembiayaan, dan 2.memperkirakan biaya atas dasar

laporan dari lembaga-lembaga pendidikan.1

RAPBS pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu penerimaan atau pendapatan

sekolah dan pengeluaran atau biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh sekolah.

Adapun sumber pendapatan keuangan sekolah mayoritas berasal dari wali

murid yang berupa uang pangkal serta uang SPP perbulannya, sedangkan sumber

lainnya berasal dari pemerintah misalnya uang pelaksanaan ujian nasional.

Masalah yang timbul dalam sumber dana pendidikan di MA An-Najah

Petukangan Selatan Jakarta Selatan adalah kurang kreatifnya sekolah dalam

mengelola sumber dana sehingga akan terjadinya beban kepada siswa karena

mayoritas sumber dana sekolah berasal dari siswa. Seperti uang pangkal dan uang

SPP.

Solusi dari permasalahan ini adalah sekolah mengadakan kegiatan promosi

sekolah untuk memperoleh sumber dana dari donatur dan masyarakat untuk menutupi

1. Outline perkuliahan ekonomi pendidikan, pada semester VIII, 2010

Page 67: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

52

kekurangan dana. Seperti sekolah mengadakan bazaar buku dan atribut sekolah

berupa kaos, pernak-pernik, bros, peniti dan lain sebagainya.

c. Distribusi

Adapun rincian distribusi pembiayaan pendidikan MA AN-NAJAH adalah

sebagai berikut;

Untuk pemeliharaan sekolah

Penyelenggaraan pelajaran

Kesejahteraan pegawai

Tata usaha

Penyelenggaraan ujian, pengadaan ijazah

Untuk supervise

Untuk pembinaan pengelolaan subsidi atau bantuan

Permasalahan yang timbul dari proses distribusi atau penyaluran adalah

mayoritas penyaluran diprioritaskan untuk pengeluaran kebutuhan staf seperti gaji,

belum banyak menutupi pengeluaran kegiatan proses belajar mengajar .

Pengalokasian anggaran diperuntukan untuk peningkatan mutu pendidikan melalui

kegiatan belajar mengajar. Kemudian adanya pengetatan distribusi, artinya

penyaluran keuangan harus sesuai dengan kebutuhan dan harus diminimalisir

pengeluaran sekolah agar tidak terjadinya pemborosan

.

d. Pengawasan dan evaluasi pembiayaan

Dalam pengawasan pembiayaan pendidikan MA AN-NAJAH Petukangan

Selatan Jakarta, sekolah melaksanakan pengawasan yang dilakukan hanya oleh pihak

internal

Untuk pelaksanaan pengawasan secara internal, kepala sekolah dan yayasan

mengawasi penerimaan dan pemasukan keuangan. Dalam tahap evaluasi ini dapat

Page 68: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

53

dijadikan tahap pengendalian, dimana uang yang digunakan selama satu semester

dapat terkendali sehingga uang digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Dalam pelaksanaan manajemen keuangan senantiasa diawasi oleh tim

pengawas internal yang dibentuk oleh pihak sekolah yang benar-benar dapat

diandalkan kemempuan dan kejujurannya, kegiatan pengawasan ini dilakukan secara

berkala, kegiatan evaluasi keuangan sekolah selalu dilaksanakan pada akhir semester,

guna mendapatkan informasi tentang hasil dari kegiatan tersebut, dimana informasi

hasil ini kemudian akan dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Seharusnya Kegiatan evaluasi pengelolaan keuangan sekolah melibatkan guru, serta

komite sekolah.

Setelah kegiatan yang berkenaan dengan proses pembelajaran usai dilakukan

yang menggunakan keuangan sekolah selanjutnya adalah membuat laporan

pertanggung jawaban (LPJ) dibuat oleh semua yang telah ditujuk sebagai penanggung

jawab atas dana yang diperuntukan. LPJ tersebut kemudian akan diaudit oleh internal

audit, terhadap kegiatan yang akan dilakukan apakah sesuai dengan perencanaan atas

proposal yang telah diajukan.

Laporan pertanggungjawaban menjadi bahan referensi terhadap perencanaan

keuangan serta pengelolaan keuangan guna meningkatkan efesiensi serta efektifitas

dari penggunaan dana tersebut.

Permasalahan yang timbul dari tahap pengawasan dan evaluasi adalah bahwa

sekolah tidak melibatkan komite dalam proses pengawasan dan evaluasi sehingga

terjadinya keragu-raguan terhadap pelaksanaan pembiayaan di sekolah.

Solusi dari permaslahan di atas adalah bahwa sekolah seharusnya melibatkan

komite dalam proses kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap pembiayaan

pendidikan guna terciptanya pembiayaan pendidikan yang baik serta terciptanya

transparansi keuangan sekolah. Komite juga dapat memberikan masukan-masukan

kepada sekolah tentang pelaksanaan pembiayaan pedidikan yang efektif.

Page 69: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

54

Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahawa pengelolaan

pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta Selatan belum

berjalan dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat melalui perencanaan RAPBS ,

sekolah hanya melibatkan kepala sekolah, bendahara, dan pihak yayasan, sumber

dana, sekolah hanya memiliki sumber dana yang mayoritas berasal dari walimurid

atau siswa, distribusi atau penyaluran, sekolah mayoritas penyaluran dana itu untuk

gaji guru atau kesejahteraan pegawai, pengawasan dan evaluasi, sekolah tidak

melibatkan komite sekolah dalam proses pengawasan dan evaluasi ini.

Upaya sekolah dalam meningkatkan pembiayaan pendidikan di MA An-Najah

Petukangan Selatan Jakarta. (1) kegiatan pedoman penyusunan RAPBS yang baik, (2)

kegiatan promosi sekolah untuk memperoleh sumber dana dari donatur agar tidak

terjadiya kekurangan dana, (3) kegiatan pembinaan dari yayasan agar lebih baik

dalam penyusunan RAPBS, yaitu pada kegiatan pengawasan dan evaluasi komite

dilibatkan agar terjadinya transparansi keuangan sekolah.

Page 70: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

55

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan

Jakarta Selatan belum efektif. Dikarenakan dalam langkah-langkah

pelaksanaan masih ada beberapa kegiatan yang belum maksimal dilakukan,

yaitu dalam perencanaan RAPBS, sumber dana, distribusi, pengawasan dan

evaluasi pembiayaan pendidikan. Seperti; Perencanaan dalam pelaksanaan

pembiayaan pendidikan di sekolah meliputi; keterlibatan guru dan komite

dalam penyusunan RAPBS, kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan

sumber dana untuk memperlancar program sekolah, distribusi atau pemakaian

terhadap dana pendidikan, meliputi; kurang efektifnya penyaluran terhadap

pembiayaan pendidikan, evaluasi terhadap penggunaan dana pendidikan,

meliputi; kurangnya keterlibatan pengawas eksternal seperti komite sekolah,

agar terciptanya transparansi pembiayaan sekolah.

2. Tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang belum maksimal dilaksanakan

karena adanya pengendalian kurang dilaksanakan dari tahap perencanaan

RAPBS sampai dengan evaluasi pembiayaan.

Page 71: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

56

B. SARAN

1. Untuk manajemen MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA

supaya melibatkan guru dalam penyusunan RAPBS, karena akan dapat

menimbulkan kerjasama yang baik antara yayasan dengan guru yang terkait,

dan juga akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap transparansi

dan akutabilitas pengelolaan kuangan sekolah.

2. Untuk manajemen MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA

tetap mengawasi penggunaaan keuangan sekolah guna mengantisipasi

penyalahgunaan keuangan.

3. Lembaga pendidikan MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN

JAKARTA diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan evaluasi yang

dilakukan setiap akhir semester menjadi evaluasi dilakukan setiap kegiatan

yang menggunakan dana sekolah, sehingga pihak manajemen MA AN-

NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA mendapatkan sejumlah

informasi mengenai tingkat keberhasilan pelaksanaan suatu program yang

telah dilaksanakan atau hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program

serta dapat mempertahankan tingkat efektif dan efesien keuangan sekolah

dalam perencanaan maupun pengelolaan.

4. Kepada Kepala sekolah, Bendahara, dan pihak Yayasan untuk lebih

meningkatkan kerja sama dalam hal pelaporan dan penerimaan keuangan

supaya lebih terkontrol lagi.

Page 72: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

57

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Dasar dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang

Pendidikan No.20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional, Jakarta; Depag.

2005

Prof. Dr. Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan (Dasar dan Menengah) Cet.ke-2,

Bandung; PT.Remaja Rosydakarya. 2004

Dr. T.Hani Handoko, MBA, Manajemen edisi ke-2 Cet.13, Jogjakarta; BPPE. 1998

Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah Dan Masyarakat (Strategi

Memenangkan Persaingan Mutu), Jakarta; PT.Nimas Multima. 2004

Piet A Sehartian, Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya; Usaha Nasional.1994

Dr. Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan Cet-3, Bandung;

PT.Remaja Rosdakarya. 2004

Ruth Daroesman, Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta; PT. Badan Penerbit

Indonesia Raya. 1975

Jusuf Enoch, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara. 1995

Sony Yuwono, Dkk, Penganggaran Sektor Publik, Malang; Bayumedia Publishing.

2005

Prof. Dr. Lexy J.Meleong MA, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung; PT.

Remaja Rosdakarya. 2007

Edward Sallis, Total Quality Management (Manajemen Mutu terpadu), Jogjakarta;

IRCISoD. 2006

Dr. Nanang Fattah, landasan Manajemen Pendidikan, Bandung; PT.Remaja

RosdaKarya. 2006

Page 73: PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MA AN-NAJAH PETUKANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/385/1/ANA... · wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil

58

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung; PT.Remaja Rosdakarya.

2005

Danim Sudarwan, Prof. Dr, Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta; Bumi Aksara,

2008

Dr. Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan, Yogyakarta; Pustaka Book

Publisher. 2007

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL, instrument Dokumen Portofolio (Monitoring dan

Evaluasi), Jakarta; 2010

www.disdik-kotasmg.org jurnal Manajemen sekolah

www.antikorupsi.org Mengembalikan Manajemen Sekolah Kepada Masyarakat

www.google.com (Asri Physic 07_UNHALU Makalah pembiayaan pendidikan.mht)

OUTLINE perkuliahan Ekonomi Pendidikan Semester VIII, 2010