Pembiayaan Jual Beli Gabah Dalam Perbankan Syariahdigilib.uin-suka.ac.id/6866/1/Bab I dan V.pdf ·...
Transcript of Pembiayaan Jual Beli Gabah Dalam Perbankan Syariahdigilib.uin-suka.ac.id/6866/1/Bab I dan V.pdf ·...
PEMBIAYAAN JUAL BELI GABAH DALAM PERBANKAN SYARIAH
(Studi Di BRISyariah KC Yogyakarta)
Oleh ; Arif Fauzan
NIM : 07.233.405
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister Ekonomi Islam
YOGYAKARTA
2011
PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Arif Fauzan, S. HI NIM : 07233405 Jenjang : Magister Program Studi : Hukum Islam Konsentrasi : Keuangan dan Perbankan Syari’ah. menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Yogyakarta, 09 September 2011 Saya yang menyatakan, Arif Fauzan, S. HI NIM. 07233405
ii
PENGESAHAN
Tesis berjudul : PEMBIAYAAN JUAL BELI GABAH DALAM
PERBANKAN SYARIAH (Studi Di BRISyariah KC
Yogyakarta)
Nama : Arif Fauzan, S. HI
NIM : 07233405
Program Studi : Hukum Islam
Konsentrasi : Perbankan dan Keuangan Syari’ah
Tanggal Ujian :
telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister
Ekonomi Islam.
Yogyakarta, 09 September 2011
Direktur,
Prof. Dr. H. Koiruddin, M.A
NIP. 19641008 199103 1 002
iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
Tesis berjudul : PEMBIAYAAN JUAL BELI GABAH DALAM
PERBANKAN SYARIAH (Studi Di BRISyariah KC
Yogyakarta)
Nama : Arif Fauzan, S. HI
NIM : 07233405
Program Studi : Hukum Islam
Konsentrasi : Keuangan dan Perbankan Syari’ah
telah disetujui tim penguji ujian munaqosah.
Ketua : Dr. Alim Roswantoro, M. Ag
Sekretaris : Drs. Mochamad Sodik, S.Sos., M.SI
Pembimbing/Penguji : Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A
Penguji : Dr. Hamim Ilyas, M.A.
Diuji di Yogyakarta pada tanggal 09 September 2011
Waktu : 09.30 – 09.30 WIB
Hasil/Nilai : -A
Predikat : Memuaskan/Sangat Memuaskan/Cumlaude∗
∗ Coret yang tidak perlu
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Assalamu’alaikum wr. wb. Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis yang berjudul:
PEMBIAYAAN JUAL BELI GABAH DALAM PERBANKAN SYARIAH (Studi Di BRISyariah KC Yogyakarta)
yang ditulis oleh: Nama : Arif Fauzan, S. HI NIM : 07233405 Jenjang : Magister (S2) Program Studi : Hukum Islam Konsentrasi : Perbankan dan Keuangan Syari’ah. saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Studi Islam. Wassalamu’alaikum wr. wb. Yogyakarta, 09 September 2011 Pembimbing,
Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A
v
Nip. 19490521 198303 1 001
ABSTRAKS
BRISyariah merupakan lembaga keuangan yang merakyat yang intens di dalam pembiayaan-pembiayaan mikro, yakni menitikberatkan pada individu dan bisnis kecil dan menengah. Pembiayaan dalam sektor riil menjadi tujuan BRISyariah, sebagaimana pembiayaan dalam bentuk modal kerja/bisnis atau usaha, terlebih untuk pengembangan sebuah usaha yang sedang berjalan. Usaha jual beli gabah misalnya, dalam usaha ini sangat dibutuhkannya modal baik untuk operasional maupun demi menghadirkan stock gabah itu sendiri, sehingga bisnis jual beli gabah menjadi sorotan sebagian orang. Karena dilihat dari potensinya bisnis ini sangat menjajajikan keuntungan yang lumayan besar. Ini karena pelaku bisnis melihat bahwa komoditi gabah sangat penting dan di perlukan oleh semua Insan sebagai produk utama. Maka dari sinilah dibutuhkan peran bank sebagai intermediary sekaligus sebagai mitra kerja. Dari sini jugalah penulis tertarik untuk membahas masalah ini yakni pembiayaan jual beli gabah di BRISyariah KC Yogyakarta.
BRISyariah KC Yogyakarta mencoba melihat peluang dari bisnis gabah itu, jelas ini merupakan terobosan yang berani yang dilakukan bank. Karena pembiayaan ini memiliki resiko tingkat tinggi karena menyangkut pertanian. Bagaimana kalau barang nya tidak tersedia? Gabah nya tidak ada? Sudah bukan rahasia lagi, pertanian masih dipandang sebelah mata oleh perbankan disamping karena resikonya, perbankan juga melihat pelakunya (petani) yang kurang bisa memenuhi masalah administrative yang disyaratkan bank. Tapi yang dilihat BRISyariah KC Yogyakarta adalah sisi positif dari pembiayaan ini. Gabah adalah produk yang setelah di olah menjadi padi yang merupakan makanan pokok orang Indonesia. Terlebih tingkat kebutuhan ketergantungan masyarakat pada produk ini sulit di lepaskan, sehingga dalam hal ini pemerintah sampai mengimpor beras dari Negara lain. Seperti baru-baru ini pemerintah membeli beras dari Vietnam sebanyak 500.000 ton, sungguh luar biasa. Hal ini menjadi aneh, Negara yang mempunyai tingkat kesuburan tinggi membeli beras, ada apa dengan pertanian di Indonesia?
Riset kualitatif ini merupakan studi kasus yang ada di lapangan, di mana pembiayaan jual beli gabah akan terus eksis apabila barang yang dibutuhkannya selalu tersedia, para petani/pengusaha gabah khususnya tidak kesulitan di dalam memperoleh modal, bisa menghadapi dari berbagai faktor yang akan mengakibatkan kelangkaan stok/gabah, baik akibat kegagalan panen yang di sebabkan terserang wereng, tikus atau hama-hama lainnya serta bisa memilah strukur tanah yang tepat untuk bertanam. Dari analisis inilah diperlukan sinergi balik antara pelaku bisnis dan pihak bank selaku pemberi modal.
Sistem perbankan yang digadang memiliki kesesuaian atau cocok bila diterapkan pada sektor pertanian memiliki beberapa Skim atau alternatif yang dapat di gunakan dalam pembiayaan di sektor ini, seperti Mudharabah, musyarokah, murabahah, muzara’ah, salam, istishna dan ijarah. Misalnya Seperti pengadaan barang atau stock gabah bisa menggunakan skim atau akad murabahah. Kata kunci: Pembiayaan, pertanian, gabah.
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22
Januari 1988.
Konsonan Tunggal
Huruf Arab
Nama Huruf Latin Keterangan
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا ba’ B Be ب ta’ T Te ت sa’ ṡ ث Es (dengan titik di atas) jim J Je جha’ ḥ ح Ha (dengan titik di bawah)
kha’ Kh Ka dan Ha خ dal D De د zal Ż ذ Zet (dengan titik di atas) ra’ R Er ر zai Z Zet ز
sin S Es س syin Sy Es dan Ye ش sad ṣ ص Es (dengan titik di bawah)
dad ḍ ض De (dengan titik di bawah) ta’ ṭ ط Te (dengan titik di bawah) za’ ẓ ظ Zet (dengan titik di bawah) ain ‘ koma terbalik di atas‘ ع gain G Ge غ fa’ F Ef ف
qaf Q Qi ق kaf K Ka ك lam L El ل mim M Em م nun N En ن wawu W We و
vii
ha’ H Ha ه hamzah ` Apostrof ء ya’ Y Ye ي
Konsonan rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap
Ditulis ‘iddah
Ta’ marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
ditulis ھبة
ditulis
hibah
يةجز Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap
ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
Ditulis zakātul fitri زكاة الفطر
2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah dan dammah ditulis
t.
’Ditulis karāmah al-auliyā كرامة األولياء
Vokal Pendek
◌ kasrah
fathah
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
i
a
U
◌
◌
viii
Vokal Panjang
fathah + alif ditulis ā جاھلية ditulis jahiliyyah fathah + ya' mati ditulis ā يسعى ditulis yas`ā kasrah + ya' mati ditulis i كريم ditulis karim dammah + wawu mati ditulis ū فروض ditulis furūd
Vokal Rangkap
fathah + ya' mati Ditulis ai بينكم Ditulis bainakum fathah + wawu mati Ditulis au قول Ditulis qaulun
ix
KATA PENGANTAR
أشھد .كله الدين على ليظھره الحق ودين بالھدى رسوله أرسل الذي الحمد صل اللھم .ورسوله عبده محمدا أن وأشھد .له كالشري وحده هللا اال اله ال أن
.بعد أما ,أجمعين وصحبه أله وعلى محمد نا سيد على وسلم
Alhadulillah. Segala puji hanya bagi Allah Rabb al-izzati, ṣahib al-haqi
wa al-‘ilmi yang telah menganugerahkan taufiq, hidayah dan innayahNya kepada
penulis untuk mengapresiasikan noktah suatu pemahaman dari samudera ilmuNya
nan luas dan tak bertepi. Limpahan semerbak harum rahmat ta’ẓim dan
keselamatan semoga senantiasa abadi tercurah bagai rinai mutiara kepada Baginda
Nabi; Sayyidina Muhammad Rasulillah SAW, yang karena berkah ajarannya
penulis dengan segala keterbatasan memberanikan diri mengangkat pemikiran,
pemahaman dan diskursus tentang pembiayaan bisnis agrikultur dalam perbankan
syariah sebagai salah satu fan dari disiplin ilmu Ekonomi Islam ke dalam Tesis
yang berjudul:
PEMBIAYAAN JUAL BELI GABAH DALAM PERBANKAN SYARIAH
(Studi Di BRISyariah KC Yogyakarta)
Penyusunan Tesis ini dimaksudkan sebagai upaya pemenuhan salah satu
prasyarat guna menyelesaikan program studi Hukum Islam jurusan Perbankan dan
Keuangan Syari’ah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Disamping itu, Tesis ini merupakan wujud mas’uliyyah penulis
sebagai mujahid al-i’tisad di dalam turut serta memberikan kontribusi pemikiran
demi pengembangan wacana disiplin ilmu Ekonomi Islam.
Dalam kesempatan ini penulis sekaligus menghaturkan ungkapan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu prosesi semenjak awal perjalanan panjang perkuliahan hingga
penyelesaian Tesis ini. Secara khusus, penulis menghaturkan terima kasih dan
penghargaan kepada:
x
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari. M.A, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Prof. Dr. H. Khoiruddin M.A, selaku Direktur Program Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A, selaku dosen pembimbing Tesis yang
penulis susun; atas segala kepakaran, inspirasi, tuntunan, insight dan
ketelatenan beliau.
4. Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, S. Ag, M. Ag selaku Ketua Program Studi
Hukum Islam dan Drs. Kholid Zulfa, M.A selaku Sekretaris Program Studi
Hukum Islam.
5. Seluruh dosen Program Studi Hukum Islam Jurusan Perbankan dan Keuangan
Syari’ah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Halomoan Marpaung selaku pimpinan BRISyariah cabang kantor Yogyakarta.
Beserta jajarannya Marsana (CO) Purwadi (OM), Wishnu (QA), Herlin (GA),
Widaditya (Sekretaris OM) sekaligus berperan sebagai informans data-data
tesis yang penulis susun.
7. Teruntuk teman-teman KPS 2007 serta Sahabat-sahabat BMT BUS yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu. Buat pak widodo beserta laptopnya.
Semoga Tesis ini dapat menambah warna indah khazanah keilmuan Islam
dan membawa kemanfaatan bagi seluruh yang membacanya. Penulis dengan
segala keterbatasan senantiasa mengharap ridha dan perlindungan dari Allah
SWT, semoga dengan rahmat-Nya senantiasa mengampuni segala kesalahan baik
yang tersirat maupun yang tersurat di dalam Tesis ini; karena pada hakekatnya
tiap kebenaran adalah dari-Nya dan khilaf dan kesalahan yang ada murni berasal
dari khilaf penulis sendiri.
Yogyakarta, 09 September 2011
Penulis
xi
HALAMAN PERSEMBAHAN Tesis ini di persembahkan untuk:: 1. Al-Mahbūb Ayahanda M. Amin Ammrullah dan Ibunda N.
Kamsiti, kakak-kakak ku serta adik-adik ku tercinta A Iif, Teh Ria (Almh), A Anang, Ceu Mia, Iqbal, Mely sebagai bara semangat dan tumpuan doa penulis.
2. Bapak&Ibu Mertua Bapak Salam Hadi serta adik-adik terkasih
Ami Ibnu, Amah Nanda, Amah Kiki. 3. Istri ku Putri Satyahadi Pendamping hidup yang tak kenal lelah
selalu memberi semangat dan do’a dalam setiap nafasnya, dan 4. Jagoan ku Muhammad Atsiyl Ar-Razi sebagai penyejuk hati dalam
setiap gundah, u’re the pep of my life.
xii
MOTTO:
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, nicaya
dia akan melihat balasannya, dan barang siapa yang mengerjakan
kejahatan seberat zarrah, niscaya ia akan melihat pula balasannya”
(Q.S. Al-Zalzalah 99:7-8)
“Belajar tanpa berfikir tidak ada gunanya, sedangkan berfikir tanpa
belajar berbahaya” (Mutiara Amaly penyejuk jiwa penyubur iman)
“Usaha dan Do’a Adalah Ikhtiar”
(Abu Atsiyl)
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii
PENGESAHAN DIREKTUR .......................................................................... iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI ..................................................................... iv
NOTA DINAS PEMBIMBING ....................................................................... v
ABSTRAKS ..................................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... xii
MOTTO ........................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 9
D. Telaah Pustaka ..................................................................................... 9
E. Kerangka Teori..................................................................................... 14
F. Metode Penelitian ................................................................................ 16
G. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 19
BAB II TINJAUAN UMUM PERBANKAN SYARIAH ............................... 21
A. Sekilas Tentang Bank Syariah ............................................................. 21
1. Pengertian Bank Syariah ............................................................... 21
2. Sejarah Perkembangan Bank Syariah ........................................... 24
3. Akad dan Produk-produk Bank Syariah ....................................... 28
B. Pembiayaan .......................................................................................... 35
1. Pengertian Pembiayaan ................................................................. 35
xiv
2. Jenis-Jenis Pembiayaan ................................................................. 36
C. Gabah ................................................................................................... 45
1. Pengertian Gabah ........................................................................... 45
2. Macam-macam Gabah ................................................................... 45
3. Kondisi Pertanian di Yogyakarta ................................................... 46
a. Geografis Yogyakarta .............................................................. 46
b. Kondisi tanah ........................................................................... 47
c. Kondisi Masyarakat ................................................................. 49
BAB III. EKSISTENSI BRISYARIAH KC YOGYAKARTA ....................... 51
A. Bank Rakyat Indonesia Syari’ah .......................................................... 51
1. Sejarah BRISyariah KC Yogyakarta ............................................. 51
2. Visi dan Misi BRISyariah KC Yogyakarta ................................... 53
3. Stuktur Organisasi BRISyariah KC Yogyakarta ........................... 54
4. Produk-produk BRISyariah KC Yogyakarta ................................ 55
a. Funding .................................................................................... 55
b. Lending ..................................................................................... 60
c. Akses ........................................................................................ 65
B. Pembiayaan Jual Beli Gabah di BRISyariah KC Yogyakarta .............. 66
1. Pembiayaan Jual Beli Gabah ......................................................... 66
a. Pengajuan permohonan ...................................................... 66
b. Survei dan Analisis Pembiayaan ........................................ 67
c. Eksekusi atau keputusan akhir ........................................... 68
d. Akad ................................................................................... 68
e. Jumlah pembiayaan ............................................................ 69
f. Cara pembayaran ................................................................ 69
g. Denda ................................................................................. 70
2. Pendampingan dan Pengawasan Pembiayaan ............................... 70
3. Penanganan Pembiayaan Bermasalah ........................................... 70
4. Penyitaan Barang Jaminan Pembiayaan ........................................ 71
C. Komposisi Dana di BRISyariah KC Yogyakarta ................................. 72
D. Presentase Porsi Pembiayaan di BRISyariah KC Yogyakarta ............. 72
xv
BAB IV. ANALISIS ........................................................................................ 73
A. Pembiayaan Jual Beli Gabah ................................................................ 73
B. Kendala dan Penanganan ..................................................................... 85
C. Skim Pembiayaan BRISyariah tentang Jual Beli Gabah ...................... 91
D. Eksistensi Pembiayaan dalam sektor pertanian .................................... 96
BAB V. Penutup .............................................................................................. 99
A. Kesimpulan ........................................................................................... 99
B. Saran ..................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 102
LAMPIRAN:
Lampiran 1 Daftar Wawancara Kepada Pihak BRISyariah KC Yogyakarta 104
Lampiran 2 Surat Pengantar Penelitian ......................................................... 105
Lampiran 3 Surat Selesainya Penelitian di BRISyariah KC Yogyakarta ....... 106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 108
xvi
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Statistik Pertumbuhan Bank Umum Syariah.................................................... 2
Struktur Organisasi Bank BRISyariah KC yogyakarta .................................... 54
Syarat bagi yang hendak membuka tabungan di BRISyariah .......................... 57
Syarat bagi yang hendak membuka tabungan deposito di BRISyariah ........... 59
Syarat bagi yang hendak membuka giro di BRISyariah .................................. 60
Syarat bagi yang hendak mengajukan Pembiayaan KPR iB di BRISyariah .... 63
Komposisi Dana di BRISyariah KC Yogyakarta ............................................. 72
Presentase Porsi Pembiayaan di BRISyariah KC Yogyakarta ......................... 72
Metode Pembiayaan Bank Syariah ................................................................. 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah terus
meningkat. Ini terlihat dari besarnya nasabah dan melonjaknya aset
perbankan syariah secara keseluruhan. Sejak di kembangkannya sistem
perbankan syariah di Indonesia sekitar 19 tahun yang lalu, total aset
industri perbankan syariah meningkat 39,7 kali lipat dari Rp. 1,79 triliun
menjadi Rp. 71,25 triliun per mei 2010.
Sejak di terbitkannya Undang-undang No 21 Tahun 2008 tentang
perbankan syariah sebagai landasan legal formal yang secara khusus
mengatur berbagai hal mengenai perbankan di Indonesia, maka kecepatan
pertumbuhan industri ini diperkirakan bakal melaju lebih kencang lagi.
Hal ini terlihat dari indikator penyaluran pembiayaan yang mencapai rata-
rata pertumbuhan 36,7 % per tahun dan penghimpunan dana dengan rata-
rata pertumbuhan 33,5 % per tahun.1
Ini bisa di lihat dari pertumbuhan aset bank syariah per juni 2011
Rp. 109,750 triliun di banding bulan yang sama tahun 2010 sebesar Rp.
75,205 triliun. Begitupun dari segi Dana Pihak Ketiga (DPK), mata uang
asing (valas), pembiayaan mengalami kenaikan yang meyakinkan. Serta
1 Republika, Direktori Syariah Mengejar aset 100 Triliun, edisi Juli 2010.
2
menurunnya Rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing
(NPF).2 Berikut data statistik yang di peroleh dari Bank Indonesia.
Bank Syariah Per juni 2010 per juni 2011 Presentase %
Aset bank syariah Rp. 75,205 triliun
Rp. 109,750 triliun
45 % naik
DPK
Rp. 58,078 triliun
Rp. 87,025 triliun
49 % naik
Mata uang asing (valas)
Rp. 35,529 triliun
Rp. 3,531 triliun
0,002 % naik
Pembiayaan
Rp. 55,801 triliun
Rp. 82,616 triliun
46 % naik
Rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF)
Rp. 2, 937 Rp. 2,930 triliun
0,21 % turun
Tingginya laju pertumbuhan industri perbankan syariah tidak
terlepas dari ekspansi perbankan syariah yang semakin meluas keseluruh
pelosok tanah air serta kian bertambahnya Bank Umum Syariah (BUS).
Hingga akhir Juni 2011 jumlah BUS yang sudah beroperasi sebanyak 11
bank.3
Bank Umum Syariah (BUS):
1. BMI (Bank Muamalat Indonesia)
2 www.bi.co.id 3 ibid
3
2. BSM (Bank Syariah Mandiri)
3. Bank Syariah Mega Indonesia
4. BRIS (Bank Rakyat Indonesia Syariah)
5. BNIS (Bank Nasional Indonesia Syariah)
6. Panin Syariah
7. Bank Viktoria Syariah
8. BCAS (Bank Central Asia Syariah)
9. Bank Syariah Jabar Banten
10. Bank Syariah Bukopin
11. Maybank Syariah
Salah satu bank umum syariah yang telah tumbuh dengan luar
biasa pesat di Indonesia adalah BRISyariah. Dengan aset mencapai 4,5
triliun pada akhir Mei 2010 naik 300% di bandingkan posisi awal Januari
2009 yaitu 1,4 triliun. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari berbagai
strategi unggulan yang dimilikinya antara lain menghadirkan produk-
produk unggulan yang disampaikan dengan pendekatan berbeda kepada
masyarakat dan di hadirkan dengan dukungan teknologi yang terdepan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) sendiri adalah bank yang tertua di
Indonesia, dengan pengalaman yang begitu panjang, jaringan yang luas
dan Sumber Daya Manusia yang handal dan merupakan pilihan yang tepat
dalam perbankan. Dengan mempunyai komitmen terhadap masyarakat
Indonesia yang mayoritas muslim maka dibentuklah Unit Usaha Syariah.
Tepatnya sejak 30 januari 2003 BRI Kanca Syariah Yogyakarta mulai
4
beroperasi, yang kemudian pada tahun 2008 sesuai terbitnya undang-
undang Perbankan Syariah No.21 tahun 2008, BRISyariah terpisah dengan
berdiri sendiri dengan istilah syariahnya sehingga terpisah dengan bank
konvensional. Seperti bank-bank syariah pada umumnya BRISyariah
menawarkan berbagai produknya seperti Giro Wadiah, Deposito
Mudharabah, Tabungan Mudharabah, Tabungan Haji dan pembiayaan-
pembiayaan yang berupa Murabahah, Musyarakah, Mudharabah,Istishna
Hiwalah.
BRISyariah juga merupakan lembaga keuangan yang merakyat
yang intens di dalam pembiayaan-pembiayaan mikro, yakni
menitikberatkan pada individu dan bisnis kecil dan menengah. Salah satu
produk yang di tawarkan BRISyariah adalah produk Lending
(pembiayaan) di mana posisi bank di sini sebagai Shohibul Maal serta
nasabah/pihak yang mengajukan pembiayaan sebagai Mudharib. Pasar
yang dilirik adalah sektor riil seperti perniagaan, propherti, sampai ke
agribisnis/agrikultur (pertanian). Bahkan gadai pun menjadi salah satu
produk unggulan yang di miliki BRISyariah.
Agribisnis sendiri yang meliputi pertanian, perkebunan, perikanan
dan peternakan merupakan sektor yang penting di semua negara, karena
sektor ini memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi dan sangat signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. Selain itu
juga agribisnis dapat diandalkan sebagai penghasil sekaligus penghemat
devisa.
5
Dari segi geografis indonesia merupakan negara agraris, negara
yang kaya dengan ketersedian alam yang melimpah, jelas memiliki potensi
yang besar di bidang agribisnis. Di tambah indonesia memiliki lokasi yang
strategis di pasar dunia serta masih terbukanya pasar prospek agribisnis.
Indonesia memiliki lebih kurang dari 17.000 buah pulau dengan luas
daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.4 Dengan
demikian, Indonesia mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan
iklim dan perekonomian.
Dari struktur tanah, Indonesia juga mempunyai tanah yang subur.
Bahkan saking suburnya, menancapkan tongkat saja tongkat tersebut bisa
tumbuh menjadi tanaman atau pohon.
Agribisnis pertanian adalah salah satu lahan potensial yang di
miliki Indonesia, ini adalah potensi yang baik, komoditi pertanian dikenal
sebagai komoditas yang memiliki banyak manfaat. Produk utama tani
seperti padi, jagung ubi-ubian adalah merupakan bahan makanan pokok
masyarakat Indonesia.
Gabah adalah salah satu produk utama dari hasil pertanian yang
pada akhirnya menjadi padi/beras. Beras sendiri adalah bahan pangan
pokok bangsa Indonesia yang keberadaannya jelas sangat di perlukan.
Selain itu beras juga menjadi komoditas ekspor yang penting, karena
dalam dua tahun terakhir ini kebutuhan beras di pasar dunia meningkat.
Melihat meningkatnya permintaan beras di pasar dunia saat ini,
4 http://edu2000.org, akses 28 juni 2011.
6
agroindustri di pedesaan perlu dikembangkan agar mampu memproduksi
beras kualitas ekspor, sehingga devisa negara dan kesejahteraan petani
dapat ditingkatkan.
Sebagai salah satu produk utama tani, bisnis jual beli gabah
menjadi sorotan sebagian orang. Karena di lihat dari potensinya bisnis ini
sangat menjajajikan keuntungan yang lumayan besar. Ini karena pelaku
bisnis melihat bahwa komoditi gabah sangat penting dan di perlukan oleh
semua Insan sebagai produk utama.
Oleh sebab itu di lihat dari segi ekonomi, bisnis ini mempunyai
prospek menguntungkan karena semakin banyak orang mengkonsumsi
beras maka secara otomatis akan terus bertambahnya pula permintaan akan
pangan tersebut. Namun sekalipun dari segi permintaan akan memiliki
prospek yang baik, bukan berarti bisnis ini tidak mempunyai masalah.
Permasalahan utamanya adalah resiko kegagalan, terlebih saat ini cuaca
buruk dan tidak menentu dapat mengancam panen. Harga gabah akan jatuh
menurun karena tingginya kadar air yang ada pada gabah. Semakin kadar
airnya meningkat, semakin jatuh pula harga gabah tersebut. Belum lagi di
sebabkan oleh serangan hama wereng cokelat yang merusak padi yang di
tanam hingga tidak menghasilkan bulir padi. Kerugian terparah adalah
terjadinya puso atau gagal panen. Namun yang paling mendasar adalah
tidak cukupnya modal guna pengembangan usaha.
Tidak dapat dipungkiri, dalam melakukan bisnis diperlukannya
modal baik untuk menjalankan suatu usaha maupun untuk memenuhi
7
kebutuhan dalam pengembangan usaha. Untuk mengatasi permasalahan
para petani/pembisnis tersebut di butuhkan peran pemerintah dalam
menggerakan perusahaan swasta serta lembaga-lembaga pembiayaan
agribisnis. Ini jelas akan membantu petani dalam menyediakan produksi
berupa bibit, pupuk, obat-obatan, dan pemasaran. Pembiayaan bisa di
lakukan dengan pola kemitraan, baik itu menggunakan akad mudharabah
atau murabahah ataupun yang lainnya. Pola kemitraan sendiri adalah pola
kerja sama antara dua orang atau kelompok dengan presentasi pembagian
keuntungan di bagi sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Lebaga-lembaga pembiayaan dalam hal ini bank, sudah banyak
bermunculan, mulai dari yang menggunakan pola konvensional sampai
pola syariah dengan bagi hasilnya. Dalam hal ini pelaku bisnis
mengajukan pembiayaan pada suatu bank umum (komersial) untuk
pengembangan usahanya.
Terlepas dari para petani yang belum bankable, perbankan adalah
merupakan lembaga keuangan yang harus jeli di dalam melihat suatu
prospek bisnis. Agribisnis produk tani kiranya bisa menjadi lahan atau
sumber pendapatan yang berprospek bagus bagi bank sebagai institusi
bisnis untuk bisa menyalurkan dananya. Namun yang terjadi, kalangan
perbankan baik konvensional maupun syariah masih minim bahkan
enggan dalam menyalurkan pembiayaan pada sektor ini. Ini diakibatkan
oleh pandangan mereka tentang usaha agribisnis yang sangat beresiko. Di
tambah lagi dengan pengetahuan petani dalam mengakses perbankan juga
8
kecil, sehingga mereka kesulitan dalam mendapatkan bantuan modal untuk
meningkatkan produksinya.
Perbankan syariah sendiri yang di gadang-gadang sebagai suatu
lembaga komersial yang paling cocok di dalam urusan agribisnis, masih
belum berani untuk menginvestasikan dananya di bidang ini secara all aut.
Bahkan direktur pusat pembiayaan pertanian Deptan, Dr Mat Syukur
menimbang perlunya pemerintah membentuk lembaga keuangan mikro
agribisnis atau bank pertanian. Alasannya, bantuan permodalan yang
diberikan pemerintah saat ini dinilai kurang terjangkau oleh seluruh petani
miskin di tanah air.
Diantara perbankan yang intensif di dalam melihat prospek usaha
ini adalah BRISyariah, Suatu sistem perbankan syariah dengan skim
kemitraan ditawarkannya, dengan konsensus perolehan yang adil dan
Islami serta margin yang kompetitif. Ini jelas merupakan kabar baik buat
kalangan petani atau nasabah yang membutuhkan dana untuk
meningkatkan produksi usahanya di bidang agribisnis khususnya dalam
pembiayaan jual beli gabah.
Dari penuturan wacana di atas inilah penulis terinsfirasi dan
tertarik untuk mengupas masalah ini, tentu dengan bersandar pada data-
data yang ada dan relevan. Penelitian diambil dari januari 2010 – Mei
2011.
9
B. Pokok Masalah
1. Berapa banyak realisasi pembiayaan jual beli gabah yang di fasilitasi
BRISyariah KC Yogyakarta?
2. Bagaimana skim pembiayaan jual beli gabah di BRISyariah KC
Yogyakarta?
C. Tujuan dan Kegunaan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan pokok masalah di atas, maka tujuan yang akan
dicapai dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui berapa banyak realisasi pembiayaan jual beli gabah di
BRISyariah KC Yogyakarta?
b. Mengetahui bagaimana skim pembiayaan jual beli gabah di
BRISariah KC Yogyakarta.
2. Kegunaannya
Untuk menambah referensi dan atau kajian ilmiah yang sudah
ada. khususnya di bidang keuangan perbankan Islam umumnya di
bidang ekonomi Islam.
D. Telaah Pustaka
Selama ini pihak perbankan baik konvensional maupun syariah
masih menaggap bahwa sektor agribisnis memiliki tingkat risiko yang
tinggi. Bahkan yang lebih ekstrim lagi menganggap bahwa petani,
terutama petani kecil masih terbelenggu dalam kebodohan dan
10
kemiskinan. Mereka dikhawatirkan tidak mampu memberikan marjin
keuntungan yang layak bagi kalangan perbankan dan lembaga
pembiayaan lainnya. Walaupun demikian, potensi pembiayaan di bidang
agribisnis masih prospektif untuk mendapatkan kredit/pembiayaan.
Prospek ini terkait dengan permintaan terhadap produk agribisnis
pertanian yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan pendapatan.
Dalam penelitian ini penulis akan menjelaskan tentang bagaimana
pembiayaan di bidang agribisnis (jual beli gabah) yang bertempat di
BRISyariah. Dari beberapa penelitian sebelumnya, penulis belum
menemukan penelitian satupun yang sama dengan penelitian ini.
Namun ada satu tesis yang di tulis oleh saudara Arif Sulfiantono
dengan judul Potensi Pembiayaan Syariah 2 (dua) komuditas Agribisnis
Potensial di Daerah Istimewa Yogyakarta.5 Dalam penelitian ini peneliti
membahas lebih ke potensi agribisnis dengan melihat prosfeknya ke depan
khususnya pada budidaya jamur kuping dan jamur merang. Dengan hasil
penelitian bahwa agrobisnis di bidang jamur kuping dan jamur merang
menguntungkan walau dengan keadaan krisis financial sekalipun. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teori pembiayaan syariah
yang bisa diterapkan dalam agribisnis yaitu, mudharabah, musayarakah,
murabahah, muzara’ah, salam, ishtisna, dan ar-Rahn.
5 Arif Sulfiantono dengan judul Potensi Pembiayaan Syariah 2 (dua) komuditas
Agribisnis Potensial di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis UIN Sunan Kalijaga 2008, tidak di terbitkan.
11
Kemudian tesis yang dibuat oleh saudara Musyafa’ dengan judul
Preferensi Masyarakat dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Bank
Syariah: (Study Kasus atas Bank Syariah Yogyakarta).6 Dalam
penelitiannya dia memberikan bukti secara empirik tentang tingkat
perkembangan dari BRISyariah Yogyakarta dan sejauh mana preperensi
dari masyarakat memberikan daya dukung terhadap perkembangan
tersebut, sehingga dari sinilah nantinya dapat ditawarkan sebuah strategi
untuk pengembangan BRISyariah kedepannya. Penelitian ini dilakukan di
tempat yang sama yakni di BRISyariah Yogyakarta tetapi topik dan
permasalahan berbeda.
Kemudian Tesis Ahmad Mulyadi denga judul “Pemikiran Ekonomi
Islam: Kajian Metodologis atas konsep bunga bank Fazlu Rahman dan
Najatullah Siddiq” yang menjelaskan secara sepintas perbedaan antara
sistem bunga dan murabahah tapi sayangnya hanya merupakan penjelasan
sisipan dalam penelitian tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan
komparatif yaitu membandingkan dua pemikiran untuk melihat dengan
jelas persamaan, perbedaan, kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Skripsi Achmad Sidqul Wafa dengan judul ”Tinjauan Hukum
Islam Terhadap Jual Beli Gabah Basah Di Desa Tugulor Kecamatan
6 Musyafa’, Preferensi Masyarakat dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Bank
Syariah: (Study Kasus atas Bank Syariah Yogyakarta). UIN Sunan kalijaga 2005, tidak di erbitkan.
12
Karanganyar Kabupaten Demak”.7 Skripsi ini lebih fokus pada
bagaimana tinjauan hukum Islam dalam menilai cara transaksi jual beli
gabah basah di desa tugulor dengan presepsi Islam yakni antara
pekerja/penebas dengan tengkulak, yang mana dalam prakteknya terdapat
unsur ketidakjelasan serta ada unsur penipuan yang dilarang dalam Islam.
Dalam hal ini penebas/pekerja mencampur air kegabah sehingga
timbangannya menjadi berat.
Selanjutnya skripsi Mufidah Putri Jurusan Muamalah IAIN Sunan
Ampel Surabaya dengan judul Tinjauan Hukum Islam Terhadap
Mekanisme Jual Beli Gabah Basah Di Desa Dlanggu Kecamatan Deket
Kabupaten Lamongan.8 Skripsi ini tidah jauh dengan skripsi saudara
Achmad Sidqul Wafa (di atas). Namun lebih ke cara (mekanisme)
bagaimana menjual gabah basah itu yang di mulai dari penjual (petani)
menghubungi pihak pembeli yang di percaya, pembeli itu biasa di sebut
dengan ”juragan” yang biasa melakukan transaksi dengan petani, yang
kemudian menetapkan kesepakata harga, setelah ada kesepakatan barulah
kedua belah pihak melakukan akad yang di lanjutkan dengan serah terima
gabah di bayar tunai maupun di bayar tiga sampai lima hari kemudian.
Penelitian yang di lakukan oleh Bank Indonesia Bandung dengan
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian
7 Achmad Sidqul Wafa Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Gabah Basah Di
Desa Tugulor Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, Skripsi UIN Sunan Kalijaga 2009, tidak diterbitkan.
8 Mufidah Putri Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme Jual Beli Gabah Basah Di Desa Dlanggu Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan, IAIN Sunan Ampel Surabaya 2009, Tidak diterbitkan.
13
dan pengembangan Pertanian pada tahun 2009 dengan tema ” Potensi
Pembiayaan Syariah untuk Sektor Pertanian Padi dan Palawija di Jawa
Barat”. Yang mempunyai tujuan akhir untuk mengoptimalkan peran
perbankan syariah dalam mendukung usaha sektor pertanian di jawa barat.
Hasil penelitian menjunjukan pembiayaan dari perbankan syariah
prospektif untuk sektor pertanian padi palawija di jawa barat.
Ada beberapa buku diantaranya buku Agrabisnis Syariah
(Manajemen Agribisnis dalam Perspektif Syariah Islam) yang di tulis oleh
Gumbira Sa’id dan Yayuk Eka Pratiwi.9 Lewis dan Algoud tentang
perbankan syariah dalam bahasan prinsip, praktik dan prospek. 10 Kajian
tentang praktek pembiayaan di perbankan syariah diperoleh dalam buku
Manajemen Pembiayaan Bank Syariah oleh Muhammad yang membahas
tentang ruang lingkup pembiayaan syariah yang dilakukan perbankan
syariah dalam meyalurkan pinjamannya.11 Isi buku ini yang mendukung
penelitian adalah teknis pembiayaan di perbankan syariah, dasar analisis
arus kas (cash flow) pada pembiayaan syariah dan analisa kelayakan
pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah. Namun kekurangn buku ini
belum membahas terperinci tentang pembiayaan secara teknis di semua
sektor terutama pertanian.
9 E. Gumbira Sa’id & Yayuk Eka Pratiwi. Agribisnis Syariah, Manajemen Agribisnis
Syariah dalam Presfektif Syariah Islam (Penebar Swadaya: Jakarta, 2005). 10 Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Algaoud, Perbankan Syariah Prinsip, praktik dan
prospek (PT Serambi Ilmu Semesta: Jakarta 2007). 11 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (UPP AMP YKPN:
Yogyakarta, 2005).
14
Ada jurnal Agroekonomi tentang potensi pembiayaan syariah di
sektor pertanian di tulis oleh Saptana dan Ashari tentang usaha untuk
mengenalkan model pembiayaan syariah serta prospek implementasinya di
sektor pertanian.12 Hasil kajiannya menunjukan bahwa pembiayaan
syariah cukup prospektif untuk memperkuat permodalan disektor
pertanian. Kekurangan penelitain yang dilakukan Saptana dan Ashari
adalah masih berupa penelitian pustaka belum mengarah di lapangan (field
research), sehingga hasil penelitiannya belum teruji.
Hasil telaah pustaka di atas menunjukan masih kurangnya
penelitian dalam sektor pembiayaan agribisnis khususnya dari pihak
banker sendiri untuk melakukan pembiayaan dalam sektor tersebut
sehingga belum ada satupun karya ilmiah yang melakukan penelitian
sebagaimana penelitian yang akan di teliti saat ini yakni pembiayaan jual
beli gabah di BRISyariah KC Yogyakarta.
E. Landasan Teori
Minimnya investasi disektor pertanian/agribisnis membuat daya
saing komoditas disektor ini sangat rendah, padahal tingkat konsumtif
masyarakat terhadap hasil tani sangat besar. Akhirnya, banyak masyarakat
melirik produk pangan impor daripada produk dalam negeri. Untuk
memperkuat daya saing produk agribisnis pertanian khususnya pada
gabah, diperlukan strategi investasi yang menarik di sektor ini sehingga
12 Saptana & Ashari, Prospek Pembiayaan syariah untuk sector Pertanian, Jurnal
forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 23 no.2 desember 2005
15
pelaku bisnis dan lembaga keuangan bisa berperan serta. Diantara model
skema pembiayaan syariah menjadi alternative.
Pembiayaan dalam Islam bisa dilakukan lewat kemitraan atau
berserikat. Dalam pembiayaan yang ditawarkan bank syariah (Islam)
bermacam-macam, ada Mudlarabah, Musyarakah, Murabahah, salam,
Istishna dll. Dan untuk menggunakan skema tersebut pihak bank akan
mengkondisikan sesuai akad mana yang pantas di gunakan. Sebagai
contoh nasabah memerlukan biaya untuk kebutuhan pupuk, maka dalam
hal ini pihak bank akan menawarkan kerjasama berupa murabahah.
Murabahah dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan.
Satu hal yang membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah
bahwa penjual dalam murabahah secara jelas memberi tahu kepada
pembeli berapa nilai pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan
yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan tersebut bisa berupa
lump sum atau berdasarkan persentase.
Dalam agribisnis juga bisa menggunakan akad muzara’ah yakni
salah satu skim kerjasama mengelola tanah dengan mendapat sebagian
hasilnya. Ini adalah salah satu bentuk ta'awun (kerja sama) antar petani
dan pemilik lahan. Serigkali kali ada orang yang ahli dalam masalah
pertanian/agribisnis tetapi dia tidak punya lahan, dan sebaliknya banyak
orang yang punya lahan tetapi tidak mampu menanaminya. Maka Islam
16
mensyari'atkan muzara'ah sebagai jalan tengah bagi keduanya.13 Kasus
seperti ini pula yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan mentradisi di
tengah para sahabat dan kaum muslimin setelahnya. Ibnu 'abbas
menceritakan bahwa Rasululah saw bekerja sama (muzara'ah) dengan
penduduk Khaibar untuk berbagi hasil atas panenan, makanan dan buah-
buahan. Bahkan Muhammad Albakir bin Ali bin Al-Husain mengatakan
bahwa tidak ada seorang muhajirin yang berpindah ke Madinah kecuali
mereka bersepakat untuk membagi hasil pertanian sepertiga atau
seperempat.14
F. Metode Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BRISyariah KC Yogyakarta di Jl
Yos Sudarso No. 1 Kotabaru Yogyakarta periode januari 2010 – Mei
2011.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini jenis penelitian lapangan (field research) yaitu
suatu penelitian yang dilaksanakan secara intensif, terperinci dan
mendalam dengan cara kualitatif. Penelitian ini mencoba mengeksplor
bagaimana agrikultur dalam pembiayaan syariah di BRISyariah KC
Yogyakarta.
a. Sifat Penelitian
13 http://perbankankewanganislam.blogspot.com/search/label/Muzaraah 14 Ibid
17
Penelitian yang di pakai adalah penelitian kualitatif, yaitu
penelitian yang obyeknya berupa bukan angka,15 dimana kajian ini
diupayakan mendasar dan mendalam beroriontasi pada data-data
yang diperoleh di bank BRISyariah KC Yogyakarata yang diteliti.
Yakni dengan pendekatan normatif yang di lihat dari sisi presfektif
managemen BRISyariah KC Yogyakarta.
b. Sumber Data
Data yang di gunakan dalam penelitian ini ada dua sumber,
data primer dan sekunder. Data yang bersifat primer dalam
penelitian ini adalah data yang berasal dari hasil interview,
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari ke empat data
tersebut dijadikan sumber primer oleh peneliti karena jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sehingga
data yang dijadikan sumber utama adalah data-data yang di ambil
secara langsung dengan obyek penelitian.
Sedangkan data yang bersifat sekunder adalah yang diambil
dari tulisan-tulisan atau buku-buku yang secara tidak langsung
berkaitan dengan tema atau teori yang diteliti. Seperti bukunya
Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Algaoud yang berjudul Perbankan
Syariah Prinsip, praktik dan prospek,. Kemudian bukunya
Adiwarman karim dengan judul Bank Islam Analisis Fiqh dan
Keuangan. Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.
15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), hal. 11
18
Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga, Studi Kritis Larangan
Riba dan Interpretasi Kontemporer.
3. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
a. Interview
Adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
yang dilakukan dengan sistematis dan berlandaskan penelitian atau
percakapan dengan maksud tertentu, percakapan tersebut dilakukan
oleh dua belah pihak.16 Bentuk wawancara yang dilakukan adalah
wawancara bebas terpimpin. Dalam hal ini penulis mengajukan
beberapa pertanyaan kepada informan-informan dan beberapa
pihak yang diperlukan terkait langsung dengan penelitian ini.
Adapun pertanyaan yang akan diajukan lebih kepada bagaimana
pembiayaan agribisnis (peternakan ayam) di BRISyariah
Yogyakarta.
b. Observasi
Sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap
objek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti akan mendatangi lokasi
untuk melihat bagaimana pembiayaan pertanian pada bank
BRISyariah KC Yogyakarta.
16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hal: 28
19
c. Dokumentasi
Mengumpulkan data-data yang terdapat dalam berbagai
literatur yang berkaitan dengan objek kajian penelitian untuk dapat
mengumpulkan teori-teori yang merupakan variable terpenting
dalam penelitian ilmiah.
Sedangkan instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah daftar pertanyaan yang di gunakan melalui metode
wawancara yang terkait dengan objek penelitian bank BRISyariah
di Daerah Istimewa Yogyakarta.
G. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan yang akan dilaksanakan dalam
penyusunan tesis ini adalah:
Bab pertama, berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari tujuh
bab yaitu latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan
sistematika pembahasan. Bab ini tujuannya untuk mengantarkan hasil
penelitian secara menyeluruh dan sistematis.
Bab kedua, berisi tentang landasan teori yang meliputi pertama
gambaran umum bank syariah dari mulai pengertian, sejarah dan akad
serta produk-produk bank syariah. Kedua, gambaran umum tentang teori
pembiayaan mulai dari pengertian, jenis-jenis pembiayaan sampai
pembiayaannya pada perbankan syariah. Ketiga, tentang gabah mulai dari
20
pengertian, macam-macam gabah, kondisi pertanian di Yogyakarta yang
meliputi geografis, kondisi tanah serta kondisi masyarakat Yogyakarta.
Bab ketiga, terdiri dari dua sub. Pertama tinjauan lapangan tentang
Eksistensi BRISyariah KC Yogyakarta. Pada bab ini peneliti akan
menerangkan terlebih dahulu sekilas tentang BRISyariah yang meliputi
profil, Visi dan Misinya, Stuktur Organisasi, serta produk-produk yang di
tawarkan oleh BRISyariah KC Yogyakarta baik dari lending juga funding,
serta beberapa akses atau fasilitas untuk para nasabahnya. Kedua,
bagaimana proses pembiayaan khususnya pembiayaan jual beli gabah di
BRISyariah KC Yogyakarta yang meliputi; pengajuan permohonan, Survei
dan Analisis Pembiayaan, Eksekusi atau keputusan akhir, Akad, Jumlah
pembiayaan, Cara pembayaran, Denda. Kemudian tentang bagaimana
pendampingan dan pengawasan pembiayaan, penanganan pembiayaan
bermasalah serta penyitaan barang jaminan pembiayaan.
Bab keempat, laporan hasil penelitian atau analisis yang mencakup
pembiayaan jual beli gabah di BRISyariah KC Yogyakarta, kendala dan
penanganan dalam pertanian kemudian menjelaskan skim pembiayaan jual
beli gabah serta bagaimana eksistensi Pembiayaan dalam sektor pertanian
di BRISyariah.
Bab kelima, berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-
saran.
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiayaan atau financing merupakan salahsatu dari produk dan
layanan yang di tawarkan BRISyariah KC Yogyakarta dalam hal ini meliputi
Pembiayaan komersial, Pembiayaan ritel, Mikro iB, Pembiayaan
linkage/kemitraan, Pembiayaan Konsumer. Dengan motto “Mitra Bisnis yang
Amanah & Maslahah” BRISyariah menjadi salah satu tulang punggung
perbankan sebagai lembaga intermediary di tengah masyarakat yang gelisah
akan hausnya suatu sistem yang bebas riba, yang peduli bukan saja pada para
priyai tapi juga menyentuh kalangan menengah kebawah di dalam pelemparan
dananya. Seperti pembiayaan jual beli gabah misalnya, pembiayaan ini
termasuk pembiayaan berjenis mikro. Nah, dari pembahasan ini terdapat
beberapa yang bisa di simpulkan, diantaranya:
1. Modal merupakan kebutuhan primer di dalam menjalankan sebuah usaha
atau bisnis tak terkecuali usaha jual beli gabah, yang mempunyai
prospektif yang cerah kedepan, keuntungan yang lumayan, terlebih produk
ini merupakan kebutuhan pangan yang di butuhkan oleh banyak orang
khususnya oleh masyarakat Yogyakarta dan umumnya oleh masyarakat
Indonesia. Di tambah lagi usaha ini InsyaAllah berkah karena di biayai
oleh lembaga keuangan syariah. Dalam hal ini pembiayaan yang
100
direalisasikan oleh BRISyariah sebesar Rp. 300.0000,00.- (tiga ratus juta
rupiah).
2. Kehebatan lembaga keuangan syariah adalah mempunyai skim/akad yang
sangat fleksibel untuk di gunakan atau di praktekan dalam setiap
pembiayaan. Untuk pembiayaan pada sektor pertanian misalnya, bank
syariah dalam hal ini BRISyariah menggunakan skim/akad murabahah
jika di terapkan pada kebutuhan barang/stock (jual beli gabah).
Mudharabah bila mana pelaku bisnis (petani) tidak memiliki modal tetapi
keahlian. Ijarah / diminshing musyarakah untuk mekanisasi pertanian:
pembelian alat dan mesin pertanian, salam untuk pendirian lumbung dan
alat/lahan pengeringan untuk padi dll.
B. Saran
1. Pengetahuan petani terhadap perbankan syariah masih terbatas, dimana
hanya 32 % yang pernah mendengar tentang “bank syariah”. Dalam hal
ini para pelaku perbankan hendaknya lebih aktif lagi di dalam
mempromosikan produknya.
2. Sebagaimana yang telah disaranakan oleh Bank Indonesia bahwa
perbankan harus cepat membuka mata dan melihat bisnis agricultur /
pertanian. Karena bisnis ini dinilai bagus dan prosfektif, terlebih sistem
yang ada pada perbankan syariah sesuai atau cocok dengan pola pertanian.
Peluang tersebut harus direspon dengan baik oleh pihak polic maker baik
yang menangani otoritas keuangan maupun sektor moneter dengan
mengimplementasikan berbagai kebijakan yang kondusif.
101
3. Murabahah masih menjadi akad favorit dalam perbankan syariah, dengan
beranggapan akad ini jauh dari risiko. Padahal bank syariah mempunyai
banyak akad dan merupakan lembaga alternatif yang sangat fleksibel
dalam menentukan akad, dari sinilah hendaknya pihak bank bisa membuka
diri dengan tidak hanya menggunakan satu akad. Misalnya pembiayaan
jual beli gabah ini, menurut hemat penulis pembiayaan seperti ini bisa
menggunakan akad ba’i salam dengan pertimbangan bisnis ini merupakan
bisnis pesanan atau ba’i bitsamanil ajil karena jangka untuk mencicilnya
cukup panjang yakni tiga tahun. Wallahua’lam
102
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga, Studi Kritis Larangan Riba dan Interpretasi kontemporer. ”trj” M. Ufuqul Mubin. Pustaka Pelajar: 2004.
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Al-Qur’an Tajwid dan terjemahannya, PT. Syaamil Cipta Media Bandung
E. Gumbira Sa’id & Yayuk Eka Pratiwi. Agribisnis Syariah, Manajemen Agribisnis Syariah dalam Presfektif Syariah Islam, Jakarta: Penebar Swadaya, 2005.
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,Yogyakarta: Ekonisia, 2004.
http://perbankankewanganislam.blogspot.com/search/label/Muzaraah
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003.
Mervin K. Lewis Dan Latina M. Algoid, Nebraskan Syria Principe, practice Dan prospect Jakarta: PT Escambia Limo Semester, 2007.
Muh Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
Muhamad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII Press, 2004.
Muhamad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.
Muhamad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan profit Margin Pada Bank syariah, Yogyakarta: UII pres, edisi Revisi 2004.
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press dan Tazakia Cendikia, 2001.
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.
Saptana & Ashari, Prospek Pembiayaan syariah untuk sector Pertanian, Jurnal forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 23 no.2 desember 2005
Sofiniyah Gufran (penyunting), BriefcaseBook Edukasi Profesional Syariah Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005.
103
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998.
Wirdyaningsih dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007.
Wirdyaningsih dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005.
Internet
Artikel Didin Hafidhuddin, Website Resmi www.STEI SEBI.ac.id.
Harian Republika. www,republika.co.id
http://agustianto.niriah.com
http://id.wikipedia.org
http://lowongan.t35.com
http://regionalinvestment.com
suara merdeka.com
www.brisyariah.co.id
yogyakarta.bps.go.id
104
Daftar wawancara kepada pihak BRISyariah KCYogyakarta:
1. Sebagai pertanyaan pembuka dalam wawancara ini, saya ingin
menanyakan kapan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) mulai
beroperasi di Yogyakarta?
2. Apakah yang menjadi dasar pertimbangan BRIS untuk mencoba
mengoperasikan bank berdasarkan system perbankan syariah di
Yogyakarta?
3. Bagaimana struktur kepengurusan BRIS Yogyakarta?
4. Dalam melakukan pemasaran terdapat proses, awalnya pengenalan pasar,
bagaimana kesiapan bank sebelum terjun ke pasar yang ada di
Yogyakarta? apakah bank melakukan perekrutan pegawai yang kompeten
yang siap menerapkan prinsip islami dalam bekerja?
5. Dari segi nasabah, nasabah yang seperti apa yang menjadi nasabah bank
BRIS, dari golongan nasabah tersebut yang mana yang terbanyak
menggunakan sarana BRIS?
6. Dari segi pesaing, siapa saja yang menjadi pesaing BRIS ? bagaimana
kondisi persaingan yang ada saat ini? bagaimana sikap BRIS dalam
menghadapi persaingan tersebut?
7. Pembiayaan apa saja yang ada di BRIS Yogyakarta?
8. Berapa lama suatu proses permohonan pembiayaan ternak akan di setejui?
9. Syaratnya apa saja?
10. Berapa besar dana yang di keluarkan/disetujui dalam sebuah pembiayaan?
Apa ada batas min/maks?
11. Mengapa BRIS tertarik utk pembiayaan Jual beli gabah?
12. Akad apa yang di gunakan BRIS untuk pembiayaan jual beli gabah?
13. Pembiayaan agribisnis apa saja yang ada di BPIS?
14. Bagaimana potensi pembiayaan pertanian khusus nya jual beli gabah di
BRIS Yogyakarta?
15. Bagaimana model atau penyelesaian nasabah yang bermasalah dalam
pembayaran sebuah pembiayaan?
105
16. Produk-produk apa yang menjadi andalan BRISyariah KC Yogyakarta ?
dari segi funding dan financing?
17. Strategi apa yang dilakukan dalam menjual produk financing seperti untuk
pembiayaan jual beli gabah?
18. Stretegi apa yang dilakukan dalam menjual produk funding?
19. Bagaimana sistem bagi hasil yang diterapkan dalam sebuah proses
transaksi? misalnya mudharabah atau musyarakah ? apakah di sediakan
peluang nego?
20. Bagaimana prosedur dalam transaksi jual beli misal murabahah ?
bagaimana penetapan proses biaya operasional ? apakah di sediakan
peluang nego ?
21. Pak, BRISyari’ah kan sudah jadi bank umum syariah (BUS), nah brapa
persen porsi dana untuk pembiayaan?
22. Kalau untuk modal kerja berapa besar pak?
23. Untuk konsumsi brapa?
108
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI
Nama : Arif Fauzan Tempat, tanggal lahir : Kuningan, 28 Desember 1980 Status : Menikah Alamat asal : Jl. Cilombang III Rt:06, Rw:01 Ciawigebang
Kuningan Jabar 45591 Alamat tinggal : Jl. Layur III No 5 Minomartani Ngaglik Sleman No. telp/HP : (0274) 8200233, 0856 288 3141 E-mail : [email protected] Nama Ayah : Drs. M. Amin Amrullah Nama Ibu : N. Kamsiti S. Pd Istri : Putri Satyahadi, S.Pd.I Anak : Muhammad atsiyl Ar-Razi (8 bln) II. PENDIDIKAN FORMAL
2007 – 2011 : S 2, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Concentration SYARIAH BANKING n FINANCE
1999 – 2005 : S 1, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fak. Syariah jurusan Muamalat
1996 – 1999 : MAK Darussalam Ciamis Prog. Keagamaan 1993 – 1996 : MTs Al-Ikhlash Kuningan 1987 – 1993 : MI PUI Ciawigebang Kuningan III. PENDIDIKAN NON FORMAL
2005 : Short Courses Sharia Bank STIE Yogyakarta 2007 : Theotory managemen PT. Indosat Yogyakarta Di Solo IV. PENGALAMAN KERJA 2010 – Sekarang : BMT Bina Umat Sejahtera Cab. Pusat
Yogyakarta (Second Line Manager) 2007 – 2010 : PT.Ezyload Nusantara (Canvasser) 2006 : Magang Khusus di BMI cab. Yogyakarta