PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang...

28
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018 167 PEMBERLAKUAN ASAS RECHTSVERWERKING (PELEPASAN HAK) TERHADAP PEMEGANG HAK ATAS TANAH DI KABUPATEN DELI SERDANG Oleh : Putri Gloria Ginting. SH., M.Kn Dosen Fakultas Sosial Sains UNPAB Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan atau implementasi asas Rechtsverwerking (pelepasan hak) dan untuk mengetahui bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap pemegang hak atas tanah atas keberlakuan asas Rechtsverwerking (pelepasan hak) di Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Teknik penelitian menggunakan penelitian kepustakaan dan lapangan, dengan beberapa responden yang diambil dari tiap Kecamatan dan hasil yang didapat melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait serta data terkait berupa data yang diperoleh dari peraturan- peraturan yang terkait, buku- buku, tulisan atau makalah-makalah dan dokumen atau arsip serta bahan lain yang menunjang dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan adalah, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang baik Bupati maupun jajarannya yaitu Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang belum sepenuhnya merealisasikan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, sehingga banyak tanah yang masih tumpang tindih hak penguasaannya. Banyak tanah-tanah yang hanya digarap tanpa adanya surat-surat yang berkekuatan hukum yang bisa menjamin bahwa tanah tersebut adalah milik para pihak yang menggarap tanah tersebut. Pihak yang menggarap tanah hanya berpegang pada kepercayaan pada orang-orang terdahulunya yang telah memberi tanah tersebut kepada mereka dan menggarapnya dengan itikad baik. Sampai saat ini masalah sengketa tanah yang terdapat didalamnya unsur Rechtsverwerking, masih dimenangkan oleh penggugat sebagai pemilik tanah. Sedangkan pihak tergugat yang telah menguasai tanah dengan itikad baik, menguasai secara nyata dalam jangka waktu yang lama, harus terusir dari tanah tersebut. Sebagian masalah sengketa tanah yang objek tanah sengketanya adalah tanah adat diselesaikan dengan cara adat yaitu dengan mengadakan ritual-ritual adat untuk menghormati para leluhur yang telah mewariskan tanahnya pada anak cucunya. Sengketa yang diselesaikan secara adat inilah yang menerapkan konsep Rechtsverwerking dalam menyelesaikan perkara sengketa tanah.

Transcript of PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang...

Page 1: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

167

PEMBERLAKUAN ASAS RECHTSVERWERKING (PELEPASANHAK) TERHADAP PEMEGANG HAK ATAS TANAH DI

KABUPATENDELI SERDANG

Oleh : Putri Gloria Ginting. SH., M.KnDosen Fakultas Sosial Sains UNPAB Medan

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan atau implementasi

asas Rechtsverwerking (pelepasan hak) dan untuk mengetahui bagaimana bentukperlindungan hukum terhadap pemegang hak atas tanah atas keberlakuan asasRechtsverwerking (pelepasan hak) di Kabupaten Deli Serdang.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sunggal dan Kecamatan PercutSei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Teknik penelitian menggunakan penelitiankepustakaan dan lapangan, dengan beberapa responden yang diambil dari tiapKecamatan dan hasil yang didapat melalui wawancara dengan pihak-pihakyang terkait serta data terkait berupa data yang diperoleh dari peraturan-peraturan yang terkait, buku- buku, tulisan atau makalah-makalah dan dokumenatau arsip serta bahan lain yang menunjang dalam penelitian ini.

Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan adalah, PemerintahKabupaten Deli Serdang baik Bupati maupun jajarannya yaitu Badan PertanahanNasional Kabupaten Deli Serdang belum sepenuhnya merealisasikan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agrariadan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,sehingga banyak tanah yang masih tumpang tindih hak penguasaannya. Banyaktanah-tanah yang hanya digarap tanpa adanya surat-surat yang berkekuatanhukum yang bisa menjamin bahwa tanah tersebut adalah milik para pihak yangmenggarap tanah tersebut. Pihak yang menggarap tanah hanya berpegang padakepercayaan pada orang-orang terdahulunya yang telah memberi tanah tersebutkepada mereka dan menggarapnya dengan itikad baik. Sampai saat ini masalahsengketa tanah yang terdapat didalamnya unsur Rechtsverwerking, masihdimenangkan oleh penggugat sebagai pemilik tanah. Sedangkan pihak tergugatyang telah menguasai tanah dengan itikad baik, menguasai secara nyata dalamjangka waktu yang lama, harus terusir dari tanah tersebut. Sebagian masalahsengketa tanah yang objek tanah sengketanya adalah tanah adat diselesaikandengan cara adat yaitu dengan mengadakan ritual-ritual adat untukmenghormati para leluhur yang telah mewariskan tanahnya pada anakcucunya. Sengketa yang diselesaikan secara adat inilah yang menerapkankonsep Rechtsverwerking dalam menyelesaikan perkara sengketa tanah.

Page 2: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

167

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Bumi, air dan ruang angkasadan kekayaan alam yangterkandung didalamnya merupakansuatu karunia dari Tuhan YangMaha Esa kepada seluruh rakyatIndonesia dan oleh karena itu, sudahsemestinya pemanfaatan fungsibumi, air, dan ruang angkasa besertaapa yang terkandung didalamnyaadalah ditujukan untuk mencapaisebesar- besarnya kemakmuranseluruh rakyat Indonesia. Bumiyang dimaksud ialah tanah yangada di seluruh wilayah RepublikIndonesia yang merupakankekayaan alam sebagai karuniaTuhan Yang Maha Esa yangdigunakan untuk kesejahteraanrakyat.

Dengan semakinmeningkatnya kebutuhan manusiaakan tanah, masalah tanah bukansaja masalah yuridis, tetapimenyangkut masalah ekonomi,sosial dan politik. Hal inidisebabkan karena tanah merupakankebutuhan yang sangat mendasardan menempati kedudukan yangsangat penting dan strategis dalamkehidupan dan pembangunan, dimasa sekarang dan masa yang akandatang. Begitu pentingnya kegunaantanah bagi orang atau badan hukummenuntut adanya jaminan kepastianhukum atas tanah tersebut.

Tanah tidak dapat dipindah-pindahkan. Yang dapat dipindah-pindahkan atau berpindah ialah hak-hak atas sebidang tanah.

Pemindahan atau peralihan hakatas tanah ini harus dibuktikandengan akta otentik. Segalapermasalahan yang terjadi seringmenciptakan situasi yang tidakdiinginkan baik antara pemilikmaupun antar pemilik denganpenguasa dan pengusaha di atastanah tersebut. Lantas, perludipertanyakan mampukah sertifikatdijadikan sebagai alat yangbernilai sebagai pengaman bilatimbul permasalahan tentang tanah?Untuk itu perlu diikuti kewajibanmendaftarkan dan pencatatanperubahan-perubahan yang terjadidikemudian hari. Asas mutakhirmenuntut dipeliharanya datapendaftaran tanah secara terus-menerus dan berkesinambungan,sehingga data yang tersimpan diKantor Pertanahan selalu sesuaidengan keadaan nyata di lapangan.

Pelaksanaan kegiatanpendaftaran tanah merupakankewajiban dari pemerintah yangbertujuan untuk menjamin kepastianhukum yang bersifat rechtscadaster,artinya untuk kepentinganpendaftaran tanah saja dan hanyamempermasalahkan haknya apa dansiapa pemiliknya, bukan untukkepentingan lain seperti halnyaperpajakan. Pendaftaran tanahselain berfungsi untuk melindungi sipemilik, juga berfungsi untukmengetahui status sebidang tanah,siapa pemiliknya, apa haknya,berapa luasnya, untuk apadipergunakan, dan sebagainya.

Tertib administrasi

Page 3: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

168

Pertanahan harus sudah tersimpandengan baik dan teratur sehinggamemudahkan untuk mencari suatudata yang diperlukan, terbukti dariadanya sejumlah buku-buku yangtersedia dalam menunjangpendaftaran tanah tersebut.Begitu pentingnya pelaksanaanasas mutakhir yang bertujuanuntuk pemeliharaan datapertanahan, atau dengan kata lainmenentukan data pendaftaran tanah,secara terus-menerus danberkesinambungan, sehingga datayang tersimpan di KantorPertanahan, selalu sesuai dengankeadaan nyata di lapangan.

Kabupaten Deli Serdangyang terletak di provinsi SumateraUtara merupakan salah satu kota diIndonesia, dan merupakan salahsatu kota yang kegiatan terhadapperalihan hak atas tanahnya sangatsering terjadi. Hal inimengakibatkan pemeliharaan datapertanahan yang berada pada KantorPertanahan Kabupaten Deli Serdangprovinsi Sumatera Utara sangatpenting dilaksanakan. Beberapakasus yang ditemui di lapangan danmerupakan masalah yang seringterjadi di Kabupaten Deli Serdangprovinsi Sumatera Utara, yaknitanah yang telah ditinggalkanpemiliknya dalam hal ini orang ataupihak yang mempunyai sertifikathak milik atas tanah, menggugatkembali atau ingin menguasaikembali tanahnya yang telahditinggalkan selama bertahun-tahun.Disamping itu, orang yang tidak

memegang sertifikat hak milik atastanah tersebut menyatakan dia lebihberhak atas tanah yang telahdikelolah dan dipergunakan selamabertahun-tahun karena menganggaptanah tersebut telahditelantarkan oleh pemiliknya.Seringnya tanah atau lahan diKabupaten Deli Serdangditelantarkan karena sang pemiliktanah pergi ke luar negri untukbekerja sebagai TKI (tenaga kerjaIndonesia) dan biasanya setelahbertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun kemudian baru pemiliktersebut kembali ke kampungnya.

Dari sinilah perlunyaperlindungan hukum bagi pemeganghak atas tanah terhadappemberlakuan asasrechtsverwerking (pelepasan hak)di kabupaten Deli Serdang.Pendaftaran tanah perlu disertaipula dengan pelaksanaanadministrasi yang baik, yaitumeliputi pencatatan secarasistematis dan berkesinambunganbaik mengenai subjek maupun objekdari hak atas tanahnya tersebut. Halini sangat diperlukan untukmemberikan informasi dari keadaanyang sebenarnya, karena semua ituberkaitan dengan tujuan pemerintahuntuk mewujudkan catur tertibpertanahan, administrasipertanahan, penggunaan tanah,pemeliharaan data pertanahan danlingkungan hidup.

Berdasarkan uraian tersebutdiatas, yang menyatakan bagaimanapentingnya peranan asas

Page 4: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

169

rechtscadaster dalam pendaftarantanah, maka penulis tertarikmemilih penelitian dengan judul : “Pemberlakuan AsasRechtsverwerking (Pelepasan Hak)Terhadap Pemegang Hak AtasTanah Di Kabupaten DeliSerdang”.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimanakah penerapan

atau implementasi asasrechtsverwerking (pelepasanhak) di Kabupaten DeliSerdang?

2. Bagaimanakah bentukperlindungan hukumterhadap pemegang hak atastanah atas keberlakuan asasrechtsverwerking (pelepasanhak) di Kabupaten DeliSerdang?

C. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui penerapan

atau implementasi asasrechtsverwerking (pelepasanhak) di Kabupaten DeliSerdang.

2. Untuk mengetahui bentukperlindungan hukumterhadap pemegang hak atastanah atas keberlakuan asasrechtsverwerking (pelepasanhak) di Kabupaten DeliSerdang.

D. Manfaat penelitian1. Diharapkan dapat

memperkaya kajianhukum perdata, khususnya

di bidang Hukum Agrariayang berkaitan denganrecthsverwerking (pelepasanhak) di suatu daerah.

2. Memberikan uraianmengenai bagaimanatindak lanjut seseorangsebagai pemegang hak atastanah terhadap berlakunyaasas recthsverwerking(pelepasan hak) saat ini.

3. Sebagai tambahan referensibagi penelitian selanjutnyayang berhubungan denganPelepasan Hak di suatudaerah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian tanah dan hak atas

tanahPengertian tanah menurut

kamus Besar Bahasa Indonesia yangditerbitkan oleh Balai PustakaDepartemen Pendidikan danKebudayaan, menyebutkan bahwabutiran kerikil kasar, pasir, tanahlempung, tanah liat dan semuabahan lepas lainnya termasuklapisan tanah keras. Tanah adalahhasil pengalihragaman(transformation) bahan mineral danorganik yang berlangsung dimukadaratan bumi dibawah pengaruhfaktor-faktor lingkungan yangbekerja selama waktu yang sangatpanjang, dan mewujud sebagaisuatu tubuh dengan organisasidan morfologi tertakrifkan(definable). Tanah adalah salah satusistem bumi, yang bersama dengansistem bumi yang lain, yaitu air

Page 5: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

170

alami dan atmosfer, menjadi intifungsi, perubahan, dan kemantapanekosistem. Tanah berkedudukankhas dalam masalah lingkunganhidup, merupakan kimia lingkungandan membentuk landasan hakikibagi kemanusiaan.

Dalam Hukum Tanah katasebutan “tanah” dipakai dalamarti yuridis, sebagai suatupengertian yang telah diberibatasan resmi ol eh Undang-Undang Pokok Agraria. DalamPasal 4 dinyatakan bahwa: atasdasar hak menguasai dari Negarasebagaimana yang dimaksud dalamPasal 2, ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi,yang disebut tanah, yang dapatdiberikan kepada dan dipunyai olehorang-orang, baik sendiri maupunbersama-sama dengan orang-oranglain serta badan-badan hukum.

Hukum agraria sebelumnyadikenal dengan istilah landreform(reformasi pertanahan). Istilahlandreform ini dikenal dandilaksanakan di Indonesia hanyadalam pengertian sempitnya saja,yaitu pembagian (redistribusi) tanahberdasarkan Peraturan PemerintahNomor 224/1961 tentangPelaksanaan Pembagian Tanah danPemberian Ganti Kerugian sebagaipelaksanaan dari UU No.56PRP/1960 tentang Penetapan LuasTanah Pertanian. Pada pengertianluas hukum agraria biasa disebutdengan agrarian-reform(reformasi agraria). Latar belakangreformasi hukum agraria yaitu

menumpuknya penguasaan hakatas tanah pada golongan penguasayang pada waktu itu adalah raja,bangsawan, gereja dan tuan tanahsehingga tidak ada keseimbangankepemilikan tanah. Untukmemperbaikinya dilakukanlahprogram reformasi agraria(landreform), yaitu denganmengambil tanah-tanah yangberlebihan dan mendistribusikannyakepada mereka yang tidak ataukurang memiliki tanah, denganharapan terjadi keseimbangankepemilikan.

Hukum tanah yang berlakudi Indonesia sebelum UUPAadalah Hukum Tanah Lama yangbersifat pluralistis karena terdiri dariHukum Tanah Adat, Hukum TanahBarat, Hukum Tanah AntarGolongan, Hukum Tanah Swaprajadan Hukum Tanah Administrasi.Yang merupakan ketentuan pokokdari berbagai macam HukumTanah tersebut adalah HukumTanah Barat dan Hukum TanahAdat, yang lainnya hanyamerupakan pelengkap. Makakonsekuensinya ada dua macamtanah- tanah hak di Indonesia, yaitu:

1. Tanah Hak Indonesia, yangdiatur menurut HukumTanah Adat dalam arti luas,dimana kaidah-kaidahnyasebagian besar tidak tertulis,yang diciptakan olehpemerintah Hindia Belandadan pemerintah swapraja,yang semula berlaku bagiorang-orang Indonesia.

Page 6: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

171

2. Tanah Hak Baratkonsepsinya adalah tanahmilik masyarakat, makanorma atau kaedah pengaturhak barat ini bersifatindividualistis.Hukum Tanah yang baru

atau Hukum Tanah Nasionalmulai berlaku sejak 24 September1960, yaitu sejak diundangkannyaUndang- Undang RepublikIndonesia Nomor 5 Tahun 1960tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria atau lebih dikenaldengan sebutan Undang- UndangPokok Agraria (UUPA). UUPAmengakhiri berlakunya peraturan-peraturan hukum tanah kolonial dansekaligus mengakhiri dualisme ataupluralisme hukum tanah diIndonesia serta menciptakan dasar-dasar bagi pembangunan hukumtanah nasional yang tunggal,berdasarkan Hukum Adat sebagaihukum nasional Indonesia yang asli.

Dalam Pasal 4 ayat (1)UUPA, menyatakan adanya macam-macam hak atas tanah yangdiberikan kepada masyarakat, baiksecara individu maupun secarabersama-sama yang didasarkan padahak menguasai Negara.

Dari segi asal tanahnya, hakatas tanah dibedakan menjadi duakelompok, yaitu1. Hak atas tanah yang bersifat

primer2. Hak atas tanah yang bersifat

sekunderTanah Hak Pengelolaan, Hak

Guna Bangunan Atas Tanah Hak

Milik, Hak Pakai Atas Tanah HakPengelolaan, Hak Pakai Atas TanahHak Milik, Hak Sewa UntukBangunan, Hak Gadai (GadaiTanah), Hak Usaha Bagi Hasil(Perjanjian Bagi Hasil) HakMenumpang, dan Hak Sewa TanahPertanian.

Masing-masing dari hak tersebutakan diuraikan sebagai berikut:1. Hak-Hak Atas Tanah

Pasal-Pasal yang mengaturhak-hak atas tanah sebagai lembaga:a. Pasal-Pasal UUPA yang

menyebutkan adanya danmacamnya hak-hak atas tanahadalah Pasal 4 ayat 1 dan 2, 16ayat 1 dan 53.(1) Atas dasar hak

menguasai dari Negarasebagai dimaksud dalamPasal 2, ditentukan adanyamacam- macam hak ataspermukaan bumi, yangdisebut tanah, yang dapatdiberikan kepada dandipunyai oleh orang- orang,baik sendiri maupunbersama-sama denganorang-orang lain sertabadan-badan hukum.

(2) Hak-hak atas tanahdimaksud dalam ayat 1Pasal ini memberi wewenanguntuk mempergunakan tanahyang bersangkutan, demikianpula tubuh bumi dan air sertaruang yang ada di atasnyasekadar diperlukan untukkepentingan yang langsungberhubungan dengan

Page 7: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

172

penggunaan tanah itu dalambatas-batas menurut undang-undang ini dan peraturan-peraturan hukum yang lebihtinggi.

b. Hak-hak atas tanah yangdimaksud dalam Pasal 4 di atasditentukan dalam Pasal 16 ayat1, yang bunyinya sebagaiberikut:(1) Hak-hak atas tanah

sebagai dimaksud dalamPasal 4 ayat 1 ialah:(a) Hak milik(b) Hak guna-usaha(c) Hak guna-bangunan(d) Hak pakai(e) Hak sewa(f) Hak membuka tanah(g) Hak memungut hasilhutan

Undang-UndangNomor 5 Tahun 1960 tentangPeraturan Dasar Pokok-PokokAgraria Pasal 16 ayat 1menyebutkan bahwa: Hak-hakatas tanah ialah:

a. Hak MilikMenurut Pasal 20 ayat (1)

UUPA hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat, dan terpenuhyang dapat dipunyai orang atastanah dengan mengingat ketentuandalam Pasal 6, yaitu semua hak atastanah mempunyai fungsi sosial. Hakmilik atas tanah dapat beralih dandialihkan kepada pihak lain.

Yang menjadi subjek hak milikadalah yang terdapat dalam Pasal21 UUPA, antara lain:1) Warga Negara Indonesia

2) Oleh pemerintah ditetapkanbadan-badan hukum yangdapat mempunyai hak milik dansyarat-syaratnya

3) Orang asing yang sesudahberlakunya undang-undang inimemperoleh hak milik karenapewarisan tanpa wasiat ataupercampuran harta karenaperkawinan, demikian pulawarga Negara Indonesia yangmempunyai hak milik dansetelah berlakunya undang-undang inikehilangankewarganegaraannyawajib melepaskan hak itu didalam jangka waktu satu tahunsejak diperolehnya hak tersebutatau hilangnya kewarganegaraanitu. Jika sesudah jangka waktutersebut lampau hak milik itutidak dilepaskan, maka haktersebut hapus karena hukumdan tanahnya jatuh pada negara,dengan ketentuan bahwa hak-hakpihak lain uang membebaninyatetap berlangsung.

4) Selama seseorang di sampingkewarganegaraan Indonesianyamempunyai kewarganegaraanasing maka ia tidak dapatmempunyai tanah dengan hakmilik dan baginya berlakuketentuan dalam ayat (3) Pasalini.

Terjadinya hak milik diaturmelalui beberapa cara antar lain:1) Melalui hukum adat yang diatur

dalam peraturan pemerintah;2) Penetapan pemerintah menurut

cara dan syarat-syarat yang

Page 8: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

173

ditetapkan dengan peraturanpemerintah;

3) Ketentuan undang-undang.Hapusnya hak milik lebih

lanjut dijelaskan dalam Pasal 27UUPAantara lain:1) Tanahnya jatuh kepada Negara

yang disebabkan pencabutanhak untuk kepentingan umum,termasuk kepentingan bangsadan Negara serta kepentinganbersama dari rakyat. Penyebabyang kedua adalah penyerahandengan sukarela olehpemiliknya, sedangkan yangketiga karena tanahditerlantarkan.Penyebab yang terakhir adalahkarena ketentuan Pasal 21 ayat(3) dan Pasal 26 ayat (2);

2) Tanahnya musnah.b. Hak Guna Usaha

Dalam Pasal 28 UUPA hakguna usaha didefinisikan sebagaihak untuk mengusahakan tanahyang dikuasai langsung olehNegara, dalam jangka waktusebagaimana tersebut dalam Pasal29, yang digunakan untuk usahapertanian, perikanan ataupeternakan. Hak yang diberikan atastanah yang luasnya paling sedikit 5hektar, dengan ketentuan bahwa jikaluasnya 25 hektar atau lebih harusmemakai investasi modal yanglayak dan teknik perusahaan yangbaik, sesuai dengan perkembanganzaman. Mengenai peralihannya, hakini dapat beralih dan dapatdialihkan.

Lebih lanjut diatur dalam

Pasal 4 PP Nomor 40 Tahun 1996mengenai tanah yang dapatdiberikan HGU, yaitu:1) Tanah yang dapat diberikan

dengan Hak Guna Usahaadalah tanah Negara.

2) Dalam hal tanah yang akandiberikan dengan Hak GunaUsaha itu adalah tanah Negarayang merupakan kawasanhutan, makapemberian Hak Guna Usahadapat dilakukan setelah tanahyang bersangkutan dikeluarkandari statusnya dari kawasanhutan.

3) Pemberian Hak Guna Usahaatas tanah yang telah dikuasaidengan hak tertentu sesuaiketentuan yang berlaku,pelaksanaan ketentuan HakGuna Usaha tersebut baru dapatdilaksanakan setelahterselesaikannya pelepasan haktersebut sesuai dengan tatacara yang diatur dalamperaturan perundang-undanganyang berlaku.

4) Dalam hal di atas tanah yangakan diberikan dengan HakGuna Usaha itu terdapattanaman dan/atau bangunanmilik pihak lain yangkeberadaannya berdasarkanatas hak yang sah, pemilikbangunan dan tanaman tersebutdiberi ganti kerugian yangdibebankan pada pemegangHak Guna Usaha baru.

5) Ketentuan lebih lanjutmengenai pemberian ganti

Page 9: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

174

rugi sebagaimana dimaksuddalam ayat (4), ditetapkandengan keputusan Presiden.

Aturan lebih lanjutmengenai terjadinya, jangkawaktunya sampai hapusnya HakGuna Usaha dapat dilihat di PPNomor 40 Tahun 1996 Pasal 5sampai Pasal 18.c. Hak Guna Bangunan

Definisi Hak GunaBangunan (HGB) dalam UUPAPasal 35 adalah hak untukmendirikan dan mempunyaibangunan-bangunan atastanahyang bukan miliknya sendiri,dengan jangka waktu paling lama30 tahun. Subjek Hak GunaBangunan menurut Pasal 36 UUPAjo. Pasal 19 PP Nomor 40 Tahun1996 adalah:1) Warga Negara Indonesia2) Badan hukum yang didirikan

menurut hukum Indonesiadan berkedudukan di Indonesia(badan hukum Indonesia)

Aturan lebih lanjutmengenai jangka waktu, peralihansampai pada hapusnya hak ini diaturdalam PP Nomor 40 Tahun 1996Pasal 19 sampai Pasal 38.d. Hak Pakai

Hak pakai adalah hakuntuk menggunakan dan/ataumemungut hasil dari tanah yangdikuasai langsung oleh Negaraatau tanah milik orang lain, yangmemberi wewenang dankewajiban yang ditentukan dalamkeputusan pemberiannya ataudalam perjanjian dengan pemilik

tanahnya, yang bukan perjanjiansewa-menyewa atau perjanjianpengolahan tanah, segala sesuatuasal tidak bertentangan denganjiwa dan ketentuan-ketentuanUUPA (diatur dalam Pasal 41sampai Pasal 43 UUPA dan PPNomor 40 Tahun 1996 Pasal 39sampai Pasal 58).e. Hak Sewa untuk bangunan

Pasal 44 diterangkan bahwahak sewa untuk bangunan adalahkondisi dimana seseorang atau suatubadan hukum mempunyai hak sewaatas tanah yang apabila ia berhakmempergunakan tanah milik oranglain untuk keperluan bangunandengan membayar kepadapemiliknya sejumlah uang sebagaisewa. Pembayaran sewa tersebutdapat melalui satu kali atau padatiap-tiap waktu tertentu maupunsebelum atau sesudah tanahnyadipergunakan. Subjek hukum darihak ini diatur dalam Pasal 45UUPA.f. Hak Membuka Tanah dan

Memungut Hasil HutanHak membuka tanah dan

memungut hasil hutan hanya dapatdipunyai oleh warga NegaraIndonesia dan diatur denganPeraturan Pemerintah (Pasal 46UUPA).g. Hak-hak lain yang tidak

termasuk dalam hak-hakyang akan ditetapkan denganundang-undang serta hak-hak yang sifatnya sementarasebagai yang disebutkandalam Pasal 53

Page 10: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

175

Walaupun semua hak atastanah yang disebut diatasmemberikan kewenangan untukmempergunakan tanah yang hak,tetapi sifat-sifat khusus haknya,tujuan penggunaan tanah dan bataswaktu penguasaanya merupakandasar perbedaan antara hak atastanah yang satu dengan yang lain.Selain itu pemegang hak atas tanahjuga dibebani beberapa kewajibanyang berkaitan dengan kepentinganmasyarakat.

Beberapa kewajiban yangharus dipenuhi pemegang hak atastanah adalah:a. Tanah mempunyai fungsi sosial

Terdapat pada UUPA Pasal 6yang menyatakan bahwa semuahak atas tanah mempunyaifungsi sosial artinya, yaituapapun jenis dari hak atastanah yang dikuasai, seseorangtidak diperbolehkanmempergunakan atau tidakmempergunakan tanah semata-mata hanya untuk kepentinganpribadi, apalagi bila hal tersebutmenimbulkan kerugian bagimasyarakat lain.

b. Kewajiban memelihara tanahyang dihaki Memelihara tanah,termasuk mengusahakan tingkatkesuburan tanah serta mencegahperbuatan yang mengakibatkankerusakan pada tanah.

c. Karena kewajiban untukmengelola tanah secara aktifSetiap orang atau badan hukumyang memiliki hak atas tanahpertanian pada dasarnya

diwajibkan ataumengusahakannya sendiri secaraaktif.

d. Kewajiban untuk membayar pajakPara pemilik tanah yangmengusahakan tanah diwajibkanmembayar Pajak Bumi Bangunan(PBB) sesuai dengan peraturanUndang-undang perpajakan yangberlaku.

e. Kewajiban untuk melakukanpendaftaran tanah. Untukmemperoleh kepastian hukumdan memperoleh alat bukti yangkuat dalam bentuk sertifikat hakatas tanah harus melakukanpendaftaran tanah dikantorpertanahan setempat. Hak atastanah yang wajib didaftarkanadalah Hak Milik, Hak GunaUsaha, Hak Guna Bangunan,Hak Pakai dan Hak Sewa. DiluarUUPA, Hak Tanggungan Yangdiatur dengan Undang-UndangNomor 4 tahun 1996 wajib jugauntuk didaftarkan. DalamPendaftaran Hak Pakai AtasTanah Negara, yang dimaksuddengan Hak Atas Tanah iniadalah hak atas tanah denganstatus Hak Pakai.

B. Pendaftaran Tanah1. Pengertian Pendaftaran Tanah

Pendaftaran berasal dari katacadastre (bahasa Belanda Kadaster)suatu istilah teknis untuk suaturecord (rekaman), menunjukkankepada luas, nilai dan kepemilikanterhadap suatu bidang tanah. Kataini berasal dari bahasa latin

Page 11: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

176

Capitastrum yang berarti suaturegister atau capita atau unit yangdiperbuat untuk pajak tanahRomawi (Capotatio Terrens).Dalam artian yang tegas Cadastreadalah record (rekaman dari lahan-lahan, nilai dari tanah danpemegang haknya dan untuk

kepentingan perpajakan).20

Pasal 1 ayat (1) PeraturanPemerintah Nomor 24 Tahun 1997tentang Pendaftaran Tanah,selanjutnya disebut PP 24/1997,dijelaskan mengenai pengertianpendaftaran tanah, yaitu: Rangkaiankegiatan yang dilakukan olehPemerintah secara terus menerus,berkesinambungan dan teratur,meliputi pengumpulan, pengolahan,pembukuan, dan penyajian sertapemeliharaan data fisik dan datayuridis dalam bentuk peta dandaftar mengenai bidang-bidangtanah dan satuan-satuan rumahsusun, termasuk pemberian surattanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah adahaknya dan hak milik atas satuanrumah susun serta hak-hak tertentuyang membebaninya.

Data Fisik menurut Pasal 1angka 6 PP 24/1997 adalahketerangan mengenai letak, batasdan luas bidang dan satuan rumahsusun yang didaftar, termasukketerangan mengenai adanyabangunan atau bagian bangunan diatasnya. Sedangkan Data Yuridismenurut Pasal 1 angka 7

PP 24/1997 adalahketerangan mengenai status hukum

bidang tanah dan satuan rumahsusun yang didaftar, pemeganghaknya dan hak pihak lain sertabeban-beban lain yangmembebaninya.

Pendaftaran tanah menurutBoedi Harsono adalah: “Suaturangkaian kegiatan yang dilakukanoleh Negara/Pemerintah secara terusmenerus dan teratur, berupapengumpulan keterangan atau datatertentu mengenai tanah-tanahtertentu yang ada di wilayah-wilayah tertentu, pengolahan,penyimpanan, dan penyajiannyabagi kepentingan rakyat, dalamrangka memberikan jaminankepastian hukum di bidangpertanahan, termasuk penerbitantanda buktinya danpemeliharaannya.

Berdasarkan pengertian diatas pendaftaran tanah merupakantugas Negara yang dilaksanakanoleh Pemerintah untuk kepentinganrakyat dalam rangka menjaminkepastian hukum di bidangpertanahan.Sedangkan penyelenggaraanpendaftaran tanah meliputi :

a. Pengukuran, pemetaan danpembukuan yangmenghasilkan peta-petapendaftaran dan surat ukur,dari peta dan pendaftaransurat ukur dapat diperolehkepastian luas dan batas tanahyangbersangkutan;

b. Pendaftaran hak-hak atastanah dan peralihan hak-hak

Page 12: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

177

tersebut termasuk dalam halini pendaftaran ataupencatatan dari hak- hak lain(baik hak atas tanah maupunjaminan) serta beban- bebanlainnya yang membebani hak-hak atas tanah yangdidaftarkan itu;

c. Pemberian surat-surat tandabukti hak yang menurutPasal 19 ayat (2) huruf (c)UUPA berlaku sebagai alatbukti yang kuat.

Dengan adanya pendaftarantanah seseorang dapat secaramudah memperoleh keterangan-keterangan berkenaan dengansebidang tanah seperti hak yangdimiliki, luas tanah, letak tanah,apakah telah dibebani dengan haktanggungan atau tidak. Dengandemikian penyelenggaraanpendaftaran tanah atau pendaftaranhak atas tanah yang dilaksanakanberdasarkan ketentuan UUPA danPP Nomor 24 Tahun 1997 telahmenggunakan asas publisitas danasas spesialitas.

Pengertian pendaftaran tanahtercantum dalam Pasal 1 angka 1 PPNomor 24 Tahun 1997, yaiturangkaian kegiatan yangdilakukan oleh Pemerintah secaraterus-menerus, berkesinambungandan teratur, meliputi pengumpulan,pengolahan, pembukuan danpenyajian, serta pemeliharaan datafisik dan data yuridis, dalam bentukpeta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuanrumah susun, termasuk pemberian

sertifikat sebagai surat tanda buktihaknya bagi bidang-bidang tanahyang sudah ada haknya dan hakmilik atas satuan rumah susun sertahak-hak tertentu yangmembebaninya. Sebagaimanadisebutkan pada Pasal 2 PP Nomor24 Tahun 1997 bahwa pendaftarantanah dilaksanakan berdasarkan asassederhana, aman, terjangkau,mutakhir, dan terbuka. Penjelasanmengenai asas-asas tersebut adalahsebagai berikut :a. Asas sederhanab. Asas amanc. Asas terjangkaud. Asas mutakhire. Asas terbuka2. Obyek Pendaftaran Tanah

Obyek pendaftaran tanahmenurut Pasal 9 PP Nomor 24Tahun 1997 meliputi :

a. bidang-bidang tanah yangdipunyai dengan hak milik,hak guna usaha, hak gunabangunan, dan hak pakai;

b. tanah hak pengelolaan;c. tanah wakaf;d. hak milik atas satuan rumah

susun;e. hak tanggungan;f. tanah negara.

Berbeda dengan obyek-obyek pendaftaran tanah yang lain,tanah negara pendaftarannyadilakukan dengan cara membukukanbidang tanah yang bersangkutandalam daftar tanah. Untuk tanahnegara tidak disediakan buku tanahdan karenanya juga tidak diterbitkansertifikat. Sedangkan obyek

Page 13: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

178

pendaftaran tanah yang lain didaftardengan membukukannya dalam petapendaftaran dan buku tanah sertamenerbitkan sertifikat sebagai surattanda bukti haknya.3. Tujuan dan FungsiPendaftaran Tanah

Dalam PP Nomor 10 Tahun1961, tujuan pendaftaran tanah tidakdinyatakan dengan tegas.Pendaftaran tanah yangdinyatakan dalam Pasal 3 PPNomor 24 Tahun 1997 bertujuanuntuk :

a. untuk memberikankepastian hukum danperlindungan hukum kepadapemegang hak atas suatubidang tanah, satuan rumahsusun, dan hak-hak lain yangterdaftar, agar dengan mudahdapat membuktikan dirinyasebagai pemegang hak yangbersangkutan;

b. untuk menyediakaninformasi kepada pihak-pihak yang berkepentingantermasuk Pemerintah agardengan mudah dapatmemperoleh data yangdiperlukan dalammengadakan perbuatanhukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yangsudah terdaftar;

c. untuk terselenggaranya tertibadministrasi pertanahan.Adapun fungsi pendaftaran

tanah adalah untuk memperoleh alatpembuktian yang kuat tentang

sahnya perbuatan hukum mengenaitanah. Akan tetapi untuk perbuatanhukum tertentu, pendaftaran tanahmempunyai fungsi lain, yaituuntuk memenuhi sahnya perbuatanhukum itu. Artinya tanpa dilakukanpendaftaran, perbuatan hukum itutidak terjadi dengan sah menuruthukum. Ini misalnya berlaku bagipendaftaran hipotik/haktanggungan. Sebelum didaftar diKantor Pertanahan, hipotik/haktanggungan itu belum mengikatsecara hukum. Pendaftaran jualbeli atau hibah atau tukar menukarbukan berfungsi untuk sahnyaperbuatan itu, tetapi sekedarmemperoleh alat bukti mengenaisahnya perbuatan itu. Alat bukti ituadalah sertifikat yang didalamnyadisebut adanya perbuatan hukum itudan bahwa pemiliknya sekarangadalah pembeli atau yang menerimahibah atau yang memperolehpenukaran.4. Sistem Pendaftaran Tanah

Sistem pendaftaran tanahyang dipakai di suatu negaratergantung pada asas hukumpendaftaran tanah dan sistempublikasi yang digunakan dalampenyelenggaraan pendaftaran tanaholeh negara yang bersangkutan.

Terdapat dua macam sistempendaftaran tanah yaitu :a. Sistem pendaftaran akta

(registration of deeds);b. Sistem pendaftaran hak

(registration of title).Persamaan dari kedua

sistem pendaftaran tersebut adalah

Page 14: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

179

baik dalam sistem pendaftaran aktamaupun sistem pendaftaran hak,setiap pemberian atau menciptakanhak baru serta pemindahan danpembebanannya dengan hak lainharus dibuktikan dengan suatu akta.Dalam akta tersebut dimuat datayuridis tanah yang bersangkutanantara lain perbuatan hukumnya,haknya, penerima haknya, dan hakapa yang dibebankan.5. Sistem Publikasi Pendaftaran

TanahSebagaimana telah

dijelaskan sebelumnya bahwa sistempendaftaran tanah berkaitan dengankegiatan publikasi berupa penyajiandata yang dihimpun secaraterbuka bagi umum di KantorPertanahan berupa daftar-daftar danpeta, sebagai informasi bagi umumyang akan melakukan perbuatanhukum mengenai tanah yangterdaftar. Sejauh mana orangboleh mempercayai kebenarandata yang disajikan dan sejauhmana hukum melindungikepentingan orang yang melakukanperbuatan hukum mengenai tanahyang haknya sudah didaftartergantung pada sistem publikasiyang digunakan dalampenyelenggaraan pendaftaran tanaholeh negara yang bersangkutan.Secara umum dikenal dua sistempublikasi, yaitu sistem publikasipositif dan sistem publikasi negatif.a. Sistem Publikasi Positif

Dalam sistem publikasipositif, orang yang mendaftarsebagai pemegang hak atas tanah

tidak dapat diganggu gugat lagihaknya. Negara sebagai pendaftarmenjamin bahwa pendaftaran yangsudah dilakukan adalah benar.b. Sistem Publikasi Negatif

Dalam sistem publikasinegatif, negara hanya bersifat pasifmenerima apa yang dinyatakan olehpihak yang meminta pendaftaran.Oleh karena itu, sewaktu-waktudapat digugat oleh orang yangmerasa lebih berhak atas tanahitu. Pihak yang memperoleh tanahdari orang yang sudah terdaftartidak dijamin, walaupun diamemperoleh tanah itu dengan itikadbaik.c. Sistem Publikasi Negatif

Bertendensi PositifBagi pejabat pendaftaran

tanah tidak ada keharusan untukmemeriksa atas nama siapapendaftaran haknya. Pejabatpendaftaran tanah mendaftarkanhak-hak dalam daftar-daftar umumatas nama pemohonnya tanpamengadakan pemeriksaan terlebihdahulu terhadap pemohonnya,sehingga pekerjaan pendaftaranperalihan hak dalam sistem negatifdapat dilakukan secara cepat danlancar, sebagai akibat tidakdiadakannya pemeriksaan olehpejabat pendaftaran tanah.C. Tinjauan Umum Lembaga

RechtsverwerkingDalam hukum adat jika

seseorang selama sekian waktumembiarkan tanahnya tidakdikerjakan, kemudian tanah itudikerjakan orang lain yang

Page 15: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

180

memperolehnya dengan itikatbaik, maka hilanglah haknya untukmenuntut kembali tanah tersebut.Hal inilah yang dalam hukum adatdisebut sebagai lembagarechtsverwerking. LembagaRechtsverwerking dapat diartikansebagai akibat yang timbul darisuatu pelepasan hak atau akibatyang timbul karena tidakmelakukan suatu perbuatan hukumyang merupakan kewajiban yangharus dilakukan seseorang olehhukum, sehingga sesuatu hakmenjadi hilang. Rechtsverwerkingterutama didasarkan pada sikapseseorang dimana dapatdisimpulkan, bahwa ia tidak hendakmempergunakan lagi sesuatu hak,dia (yang semula berhak)dianggap telah melepaskan haknyaatas suatu bidang tanah yangbersangkutan, sebaliknya orangyang menguasainya secara terusmenerus memperoleh hak. Laindari daluwarsa (verjaring) yangsemata-mata didasarkan pada waktusaja.1. Perbedaan Rechtsverwerking

dengan Daluwarsa (Verjaring)

Daluwarsa (lewat waktu)berkaitan dengan adanya jangkawaktu tertentu yang dapatmengakibatkan seseorangmendapatkan suatu hak milik(acquisitive verjaring) atau jugakarena lewat waktu menyebabkanseseorang dibebaskan dari suatupenagihan atau tuntutan hukum(inquisitive verjaring). Sementararechtsverwerking (pelepasan hak),

yaitu hilangnya hak bukan karenalewatnya waktu tetapi karenasikap atau tindakan seseorang yangmenunjukan bahwa ia sudah tidakakan mempergunakan suatu hak.

Sementara di sisi lain KepalaBPN (Lutfi Nasution), menyatakanbahwa lembaga rechtsverwerkingmerupakan lembaga rekognisi(pengakuan) hak akibat pengaruhlampaunya waktu yang tidakberdiri sendiri, melainkan menjadisatu kesatuan konsep denganlembaga “adverse possession” atau“verjaring” dan lembaga “titleinsurance”. Bahkan secara subtansilembaga rechtsverwerking adalahsama dengan lembaga adversepossession atau lembaga perolehanhak karena daluwarsa meskipundalam konotasi dengan itikad baik.Perbedaannya hanya terletak padapenggunaan lembaga tersebut.Lembaga rechtsverwerking, yaitulampaunya waktu yangmenyebabkan orang menjadikehilangan hak atas tanah yangsemula miliknya, untukmempertahankan kepemilikan tanahyang telah terdaftar dalam daftarumum, sedangkan adversepossessionatau verjaring adalahlampaunya waktu yangmenyebabkan orang menjadimempunyai hak atas tanah yangsemula dimiliki oleh orang lain,dengan tujuan untukmemperoleh pendaftarannya dalamdaftar umum.

Page 16: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

181

2. Syarat Penerapan LembagaRechtsverwerking

Adapun syarat penerapanlembaga rechtsverwerking adalah :a. Menduduki tanah yang

semula hak orang laindengan itikad baik

Dalam ketentuan Pasal 32ayat 2 PP Nomor 24 Tahun 1997ada penegasan bahwa itikadbaik itu merupakan prasyaratuntuk dapat diberlakukannyalembaga rechtsverwerking. Dalampenjelasan ketentuan Pasal tersebut,tidak ditemukan jabaran lebih lanjutbagaimana sebenarnya makna,pengertian atau definisi itikad baik.Asas itikad baik adalah orang yangmemperoleh suatu hak denganitikad baik, akan tetap menjadipemegang hak yang sah menuruthukum. Asas ini bertujuan untukmelindungi orang yang beritikadbaik.b. Berlangsung selama sekian

waktuLamanya waktu tersebut

tidak ditentukan batasnya, tidakseperti daluwarsa (virjaring) dalamhukum perdata yang ditentukanselama 30 tahun sebagaimanadiatur dalam Pasal 1963KUHPerdata, namun lamanyawaktu tersebut ditentukan secarakasuistik melihat beberapa sifat dankeadaan pendudukan dan tanahyang bersangkutan serta hukumadat(kebiasaan) setempat. Dalamberbagai yurisprudensi ditentukanlamanya waktu dalam lembagarechtsverwerking yakni 15 tahun,

18 tahun, 20 tahun, yang terlamaadalah 30 tahun.c. Secara terus menerus dan tidak

terputusKedudukan berkuasa

seseorang atas suatu bidang tanahtidak dalam sekian waktu yang lamaberlangsung secara terus menerusdan tidak pernah terputus dan dalamkedudukan berkuasa orang tersebuttidak ada teguran, komplain,permintaan keluar, pengosonganlokasi atau menyerahkan tanahtersebut dalam bentuk apapundari pihak yang semula berhak.D. Lembaga Rechtsverwerking

dalam Hukum PositifSecara normatif, hak-hak

dan kewajiban yang melekat padasesuatu hak atas tanah telah banyakdilakukan regulasi baik berdasarkanHukum Islam, Hukum Adat, bahkandalam hukum positif. Sebagaiilustrasi dapat kami utarakan salahsatu regulasi yang sejalan denganlembaga rechtsverwerking dalamhukum positif yakni dalam Pasal32 ayat PP Nomor 24 Tahun 1997tentang Pendaftaran Tanah, yangberbunyi: “Dalam hal atas suatubidang tanah yang sudahditerbitkan sertifikat secara sah atasnama orang atau badan hukum yangmempunyai tanah tersebut denganitikad baikdan secara nyatamenguasainya, maka pihak lainyang merasa mempunyai hak atastanah itu tidak dapat lagimenuntut pelaksanaan haktersebutapabila dalam waktu 5(lima) tahun sejak diterbitkannya

Page 17: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

182

sertifikat itu telah tidakmengajukan keberatan secaratertulis kepada pemegang sertifikatdan Kepala Kantor Pertanahan yangbersangkutan ataupun tidakmengajukan gugatan ke Pengadilanmengenai penguasaan tanah ataupenerbitan sertifikat tersebut.”

Pembatasan 5 (lima) tahunsaja hak untuk menggugat tanahyang telah bersertifikat harusdisambut dengan sangat gembirakarena akan memberikan kepastianhukum dan ketentraman pada orangyang telah memperoleh sertifikattanah dengan itikad baik.Pengalaman menunjukkan bahwasering terjadi sertifikat hak atastanah yang telah berumur lebih dari20 tahun pun (karena sertifikattersebut telah diperpanjang dengan20 tahun lagi) masih jugadipersoalkan dengan mengajukangugatan, bahkan baik ke PNmaupun PTUN dan pihak tergugatumumnya tidak berhasil denganmengajukan eksepsi kadaluwarsaankarena hakim menganggap hukumtanah nasional kita berpihdcakpada hukum adat yang tidakmengenal daluwarsa (verjaring).Dengan adanya pembatasan limatahun dalam Pasal 32 ayat (2) makasetiap tergugat dalam kasus tanahyang sertifikatnya telah berumurlima tahun dapat mengajukaneksepsi lewat waktu. KetentuanPasal 32 ayat (2) ini dapatdipastikan akan banyak mengurangikasus sengketa tanah.

Dalam Pasal 32 ayat (2)

PP Nomor 24 Tahun 1997 iniwaktu 5 (lima) tahun itu hanyamempunyai arti sebagai faktoruntuk menguatkan sikap berdudukdiamnya orang yang mempunyaikepentingan, dia (yang semulaberhak) dianggap telah melepaskanhaknya atas suatu bidang tanah yangbersangkutan.

Selain itu dalam Pasal 27huruf (a) angka (3), Pasal 34 huruf(e) dan Pasal 40 huruf (e) UUPAyang menyatakan hapusnya hak atastanah karena diterlantarkan adalahsejalan denganlembagarechtsverwerking ini, sehinggalembaga rechstverwerking dalamhukum adat ini memberikan wujudkonkrit dalam penerapan ketentuandalam UUPA mengenai penelantarantanah. Sebelum UUPA berlaku,untuk menetukan kadar kepastianhukum suatu hak, digunakanketentuan mengenai kadaluwarsasebagai upaya untuk memeprolehhak milik atas tanah (acquisitiveverjaring) yang terdapat dalam Pasal610, Pasal 1955 dan Pasal 1963KUHPerdata. Pasal 610 Buku IIKUHPerdata menyatakan bahwa :“Hak milik atas sesuatu kebendaandiperoleh karena daluwarsa, apabilaseseorang telah memegangkedudukan berkuasa(besitter)atasnya selama waktuyang ditentukan undang-undangdan menurut syarat-syarat besertacara membeda-bedakannya sepertitermaksud dalam Bab VII Buku IVKUHPerdata.”

Page 18: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

183

Pasal ini menetapkan bahwaseorang besitter dapat memperolehhak milik atas suatu benda karenadaluwarsa (verjaring). Selanjutnyadalam Pasal Buku IV Bab VIIPasal 1955 KUHPerdatamenyatakan bahwa: “Untukmemperoleh hak milik atas sesuatudiperlukan bahwa seseorang harusmenguasainya secara terus-menerus, tidak terputus-putus, tidakterganggu, di muka umum dansecara tegas sebagai pemilik.”

Sementara dalam Pasal 1963KUHPerdata menyatakan bahwa:“Siapa yang dengan itikad baik danberdasarkan suatu alas hak yang sah,memperoleh suatu barang takbergerak, suatu bunga, atausuatupiutang lain yang tidak harus dibayaratas tunjuk, memperoleh hak milikatasnya dengan jalan daluwarsa,dengan suatu penguasaan selama duapuluh tahun. Siapa yang denganitikad baik menguasai sesuatuselama tiga puluh tahunmemperolehhak milik dengan tidakdapat dipaksa untuk menunjukkanalas haknya.”

Namum kita telahmengatahui bahwa Buku IIKUHPerdata sepanjang mengenaibumi, air serta kekayaan alamyang terkandung didalamnya telahdicabut oleh UUPA. Oleh karena itupasal-pasal tersebut sudah tidakberlaku lagi sepanjang mengenaiagraria (tanah). Hukum tanah kitayang memakai dasar hukum adattidakdapat menggunakan lembagaacquisitive verjaring tersebut,

karena hukum adat tidakmengenalnya. Tetapi dalam hukumadat terdapat lembaga yang dapatdigunakan untuk memberikankepastian hukum kepada seseorangatas suatu hak, yaitu lembagarechtsverwerking. Lembagarechtsverwerking berpijak padaazas kepastian hukum(rechtszekerheid). Dalam hukumadat lamanya waktu tersebut tidakditentukan secara umum sepertidaluwarsa dalam Buku IVKUHPerdata (20-30 tahun). Namunwaktu tersebut ditentukan secarakasuistis, berdasarkan keadaan-keadaan tertentu dan sifatpenguasaan dengan itikad baik yangberlangsung dalam jangka waktusekian lama (tertentu) secara terusmenerus. Oleh karena lembagarechtsverwerking tersebut berasaldari ketentuan hukum adat yangtentunya tidak tertulis, makapenerapan dan pertimbanganmengenai terpenuhinya persyaratanyang bersangkutan dalam kasus-kasus konkrit ada tangan hakimyang mengadili sengketa, dimanahakim sebagai pemutus perkara parapihak yang bersengketa, yangmenjadikan tanah yang sudahbersertifikat sebagai obyekperkaranya.E. Dasar Hukum Keberadaan

Lembaga RechtsverwerkingDalam kasus-kasus konkret

jika di dalam suatu masyarakattimbul perkara maka yangmempunyai kompetensi untukmempertimbangkan dan/atau

Page 19: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

184

menerapkan lembagarechtsverwerking ada pada hakimyang memeriksa dan mengadiliserta memutus perkaranya. Hakimdiwajibkan menggali nilai nilaiyang tumbuh di dalam suatumasyarakat dalam memutus suatuperkara. Berikut ini terdapatbeberapa contoh putusan hakim(Mahkamah Agung) yang mengakuiadanya lembaga rechtsverwerkingdalam hukum adat, antara lainsebagai berikut:1. Yurisprudensi Mahkamah

Agung Republik IndonesiaNo.329 K/Sip/1957 tanggal 24September 1958 :"Orang yang membiarkan sajatanah menjadi haknya selama18 tahun dikuasai oleh oranglain, dianggap telah melepaskanhaknya atas tanahtersebut(rechtsverwerking)." ;

2. Yurisprudensi MahkamahAgung Republik IndonesiaNo.200 K/Sip/1974 tanggal 1 1Desember 1975 :"Keberatan yang diajukanPenggugat untuk kasasibahwa Hukum Adat tidakmengenal kadaluwarsa dalamhal warisan, tidak dapatdibenarkan, karena gugatantelah ditolak bukan atas alasankadaluwarsanya gugatan, tetapikarena dengan berdiam diriselama 30 tahun lebih ParaPenggugat Asal dianggap telahmelepaskan haknya(rechtsverwerking)." ;

3. Yurisprudensi MahkamahAgung Republik IndonesiaNo.783 K/Sip/1973 tanggal 29Januari 1976 :"Pertimbangan PengadilanTinggi yang dibenarkanMahkamah Agung: bahwaPenggugat/Terbanding telahmenduduki tanah tersebutsecara terus menerus selama 27tahun tanpa digugat ; bahwabenar hukum adat yangberlakubagi kedua belah pihak tidakmengenai lembaga"verjaring", tetapi hukumadat mengenai lembaga"pengaruh lampau waktu".Bahwa seandainya memangPenggugat/Terbanding tidakberhak atas tanah tersebut,kenyataan bahwa tergugat-tergugat sampai sekian lamamenunggu untuk menuntutpengembalian tanah tersebutmenimbulkan anggapan hukum,bahwa mereka telahmelepaskan hak mereka(rechtsverwerking)." ;

4. Yurisprudensi MahkamahAgung Republik IndonesiaNo.783 K/Sip/1973 tanggal 29Januari 1976 :"Pertimbangan PengadilanTinggi yang dibenarkanMahkamah Agung:Penggugat/Terbanding yangtelah menduduki tanah tersebutuntuk waktu yang lama, tanpagangguan dan bertindak sebagaipemilik yang jujur(rechthebbende te goeder

Page 20: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

185

trouw) harus dilindungi olehhukum." ;

Dari yurisprudensi MA inimembuktikan dari sisi akibat,bahwa daluwarsa mempunyaipersamaan denganrechtsverwerking. Daluwarsamengacu pada lamanya waktutertentu menyebabkan hapusnyahak disatu pihak atau diperolehnyahak dipihak lain. Demikian jugarechtsverwerking sebagaimanadalam hukum adat mengacu padapelepasan hak yang didasarkanberlangsungnya jangka waktu yanglama tertentu. Sementara dipihaklain memperoleh/menimbulkansesuatu hak. Substansi kedua-duanya sama yakni (1) begantungpada lamanya waktu tertentu, dan(2) akibat hukumnya juga samayakni disatu pihak, hapusnya hak(hukum perdata) atau pelepasan hak(hukum adat), dan dipihak lainmemperoleh hak.

Dengan demikian jika hakimtelah benar-benar memperhatikandan menerapkan ketentuanrechtsverwerking tersebut dalamputusannya pada sengketa-sengketapertanahan, maka dua kepentinganakan terpenuhi, yakni pertama,kepentingan para pemegangsertifikat akan menjamin kepastianhukum baginya, kedua, kepentinganbagi penguatan asas publikasinegatif dalam pendaftaran tanah diIndonesia yang mengarah padapositif, sehingga sertifikat benar-benar merupakan alat pembuktianyang kuat dan tujuan pendaftaran

tanah memberikan jaminankepastian hukum dan perlindunganhukum dalam pemilikannya.

BAB III METODE PENELITIANA. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan diwilayah Kabupaten Deli SerdangProvinsi Sumatera Utara denganmengambil daerah tertentu sebagaisumber data yaitu KecamatanSunggal yang merupakan Ibu KotaKabupaten Deli Serdang danKecamatan Percut Sei Tuan. Selainitu, penulis juga akan melakukanwawancara dengan pejabatpemerintah daerah setempat.

Penulis memilih lokasipenelitian tersebut karenamenganggap bahwa lokasi ini dapatmemberikan data yang penulisperlukan dalam pembahasanmasalah. Pemilihan lokasi ini jugadisebabkan oleh pertimbanganbahwa didaerah tersebut ditemukanpermasalahan- permasalahan yangberkaitan dengan penelitianini.B. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yangdigunakan dibagi atas dua, yaitu:

1. Data primer, yaitu datayang diperoleh secaralangsung dari lokasipenelitian baik berupa fotomaupun wawancaralangsung kepada narasumber dilokasi penelitian.

2. Data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh secaratidak langsung melaluipenelitian kepustakaan

Page 21: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

186

(Library Research), karya-karya ilmiah, artikel-ertikeldi internet serta dokumen-dokumen lain yang berkaitandengan permasalahan yangakan diteliti.

C. Teknik Pengumpulan DataDalam penyusunan skripsi

ini, teknik pengumpulan datayang dilakukan terbagi atas dua,antara lain:1. Penelitian Lapangan (Field

Research)Dalam melakukan penelitian

lapangan (field research) penulismenempuh cara, yaitu: Wawancara,Penelitian lapangan dilakukandengan wawancara langsungkepada nara sumber dalam bentuktanya jawab yang berkaitan denganmasalah yang dibahas yang terdiridari:

1) Masyarakat di KabupatenDeli Serdang, ProvinsiSumatera Utara

2) Tokoh masyarakat atauketua adat di desatertentu di Kabupaten DeliSerdang, Provinsi SumateraUtara.

3) Ketua Pengadilan NegeriKabupaten Deli Serdang.

4) Kepala Badan PertanahanNasional Kabupaten DeliSerdang.

2. Penelitian Kepustakaan(Library Research)Penelitian kepustakaan melalui

teknik pengumpulan data penelitiankepustakaan (Library Research)dilakukan dengan mengumpulkan

berbagai data dari literatur-literaturyang relevan.D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruhobjek atau seluruh individu atauseluruh gejala atau seluruh kejadianatau seluruh unit yang akan di teliti.Populasi dalam penelitian inimeliputi masyarakat di KabupatenDeli Serdang yang memilikisertifikat hak atas tanah yangkepemilikannya sudah lebih dari 5tahun. Populasi dalam penelitian iniadalah praktisi hukum yangberkaitan dengan penyelesaianmasalah hukum, yaitu hakim.Praktisi hukum yang berkaitandengan masalah pendaftaran tanah,yaitu pejabat pembuat akta tanahdan pejabat kantor pertanahan.Tokoh-tokoh adat di KabupatenDeli Serdang Provinsi SumateraUtara. Masyarakat umum diKabupaten Deli Serdang yangmemiliki sertifikat hak atas tanahdimana kepemilikannya sudah lebihdari 5 tahun.

Pengambilan sampelmerupakan suatu proses dalammemilih suatu bagianyangrespresentatif dari semua populasi.Sampel yang akan diteliti dalampenelitian ini adalah hakim, pejabatpembuat akta tanah, pejabat kantorpertanahan dan 2 orang pemiliksertifikat hak atas tanah yangkepemilikannya sudah lebih dari 5tahun.E. Analisis Data

Data-data yang telahdiperoleh baik berupa data primer

Page 22: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

187

maupun sekunder kemudiandianalisis secara kualitatuf untukmenghasilkan kesimpulan. Hasilnyaakan disajikan secara deskriptifuntuk memberikan pemahamanyang jelas, logis, dan terarah darihasil penelitian nantinya.

BAB IV PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi

Penelitian1. Sejarah

Kabupaten Deli Serdangdikenal sebagai salah satu daerahdari 25 Kabupaten/Kota di PropinsiSumatera Utara. Kabupaten yangmemiliki keanekaragaman sumberdaya alamnya yang besar sehinggamerupakan daerah yang memilikipeluang investasi cukupmenjanjikan. Dulu wilayah inidisebut Kabupaten Deli dan Serdangdan pemerintahannya berpusat diKota Medan. Memang dalamsejarahnya, sebelum kemerdekaanRepublik Indonesia, wilayah initerdiri dari dua pemerintahanyang berbentuk kerajaan (kesultanan)yaitu Kesultanan Deli berpusat diKota Medan dan Kesultanan Serdangberpusat di Perbaungan.

Pada Kabupaten DeliSerdang terdapat 22 Kecamatan.Sedangkan penelitian ini hanya dibatasi pada dua Kecamatan yaituKecamatan Sunggal danKecamatan Percut Sei Tuan,Berikut ini nama- nama desa yangada di dua kecamatan tersebut :a. Kecamatan Sunggal, memiliki 17Desa yaitu :

- Helvetia- Kampung Lalang- Medan Krio- Mulyo Rejo- Paya Geli- Puji Mulyo- Purwodadi- Sei Beras Sekata- Sei Mencirim- Sei Semayang- Sm Diski- Suka Maju- Sukajadi (Serba Jadi)- Tanjung Gusta- Tanjung Selamat- Telaga Sari- Tunggal Kanan (Sungal Kanan)

b. Kecamatan Percut Sei Tuan,memiliki 20 Desa yaitu :

- Amplas- Bandar Khalifah (Klippa)- Bandar Khalipah Kebon- Bandar Setia- Cinta Damai (Dame)- Cinta Rakyat- Kenangan- Kenangan Baru- Kolam- Laut Dendang- Medan Estate- Pematang Lalang- Percut- Saentis- Sampali- Sei Rotan- Sumber Rejo Timur- Tanjung Rejo- Tanjung Selamat- Tembung

Page 23: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

188

2. GeografiKabupaten Deli Serdang

memiliki luas wilayah 4.397,94km². km persegi

3. DemografiJumlah penduduk

Kabupaten Deli Serdangberdasarkan data tahun 2015tercatat sebanyak kurang lebih2029308 jiwa dengan lajupertumbuhan penduduk rata-rata0,31 % per tahun dengan kepadatanmencapai 68 jiwa/km2. Matapencaharian dari masyarakat ataupenduduk Deli Serdang mayoritasadalah bertani yaitu sebanyak 74%, sisanya terdiri dari PNS,pensiunan, pengusaha, pedagang,buruh, pengrajin, TNI/POLRI danalim ulama ataubiarawan/biarawati. Sementarapendapatan per kapita pendudukDeli Serdang rata-rata per tahunyaitu Rp. 497.685,00,- pada tahun2015.4. Iklim

Curah hujan tertinggitercatat sebesar 1705 mm danhari hujan sebanyak 103 hari.Daerah dengan curah hujan tinggiterutama terdapat di KecamatanSibolangit, sementara daerahdengan curah hujan terendah dansering terjadi kekeringan di musimkemarau berada di KecamatanGalang.5. Potensi Perikanan dan Kelautan

Karena Kabupaten DeliSerdang berada di pesisir makabanyak hasil- hasil laut di daerah

ini, yaitu ikan tongkol, ikancakalang, ikan tuna dan lain-lain.Jenis yang non ikan seperti kerangmutiara di teluk Lewoleba danWaienga, cumi-cumi, lola teripang,batu laga, japing-japing dan nenerjuga sangat potensial.6. Potensi Pariwisata

Di Kabupaten Deli Serdangterdapat daerah-daerah yangberpotensi sebagai objek wisata,antara lain:

a. Danau Lintingb. Bandara Kuala Namuc. Kuliner Bagan Percutd. Air Terjun Tarunggang

B. Penerapan AtauImplementasi AsasRechtsverwerking (PelepasanHak) Di Kabupaten DeliSerdangSebelum UUPA berlaku untuk

menentukan kadar kepastian hukumsesuatu hak digunakan upayaketentuan mengenai “kadaluarsa”sebagai upaya untuk memperolehhak eigendom atas tanah(ecquisitieve verjaring), yangterdapat dalam Pasal 1955 danPasal 1963 Burgerlijk Wetboek(BW). Kadaluwarsa sebagai upayamemperoleh hak eigendom atastanah diatur dalam Pasal 610, Pasal1955 dan Pasal 1963 BurgerlijkWetboek (BW). Pasal 610menetapkan seorang bezitterdapat memperoleh hak eigendomatas suatu benda karenaverjaring. Pasal 1955 dan 1963memuat syarat-syaratnya yaitupenguasaannya harus terus-

Page 24: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

189

menerus, tidak terputus, tidakterganggu, dapat diketahui umum,secara tegas bertindak sebagaieigenaar dan harus dengan itikadbaik. Hukum adat tidak mengenalacquisitieve verjaring, yang dikenaldalam hukum adat adalah lembagarechtsverwerking, yaitu lampaunyawaktu sebagai sebab kehilangan hakatas tanah, apabila tanah yangbersangkutan selama waktu yanglama tidak diusahakan olehpemegang haknya dan dikuasaipihak lain melalui perolehan hakdengan itikad baik.

Berdasarkan hasil penelitianpenulis, pada wilayah kabupatenDeli Serdang banyak terjadisengketa tanah. Ada yang sampaimasuk ke Pengadilan Negeri dandiselesaikan lewat PengadilanNegeri tersebut. Dan ada jugabeberapa kasus yangdiselesaikan secara adat.Berdasarkan penelitian padaPengadilan Negeri Kabupaten DeliSerdang, terdapat 169 kasussengketa tanah yang terjadi daritahun 2011-2012 dari semua jumlahkasus yang masuk pada PengadilanNegeri yaitu sebanyak 341 kasus.Selebihnya merupakan kasuspembunuhan, pencuriaan, perjudiandan lain-lain. Ini menunjukkanbahwa dari total kasus yangmasuk Pengadilan Negeri, kasussengketa tanah yang terjadi diKabupaten Deli Serdang sebesar

49,56 %.39 Persengketaan tanahyang terjadi di Kabupaten DeliSerdang sangatlah tinggi dibanding

kasus-kasus yang lain karenaminimnya pengetahuan masyarakatakan pentingnya pendaftaran tanah.Sedangkan pada sengketa tanahyang melibatkan tokoh-tokoh adatdan diselesaikan dengan jalan damaisebenarnya banyak terdapat didaerah ini. Salah satu yang penulisperoleh pada Kabupaten DeliSerdang, tepatnya di KecamatanPercut Sei Tuan ada kasus sengketatanah yang penyelesaiannyadilakukan dengan mengadakanritual-ritual adat.C. Perlindungan Hukum

Terhadap Pemegang HakAtas Tanah AtasKeberlakuan AsasRechtsverwerking (PelepasanHak) di Kabupaten DeliSerdangSistem pendaftaran tanah

menurut UUPA adalah sistempendaftaran tanah negatif yangmengandung unsur-unsur positif.Keberadaan Pasal 32 ayat (2)Peraturan Pemerintah Tahun 1997dapat diterapkan dengan pemikiranbahwa jika sertifikat dimiliki dalamjangka waktu sebelum lima tahun,maka sertifikat merupakan alatbukti yang kuat sesuai denganPasal 19 UUPA (pendaftaran tanahdengan sistem negatif). Tetapi jikajika sertifikat tanah telah dimilikidalam jangka waktu lebih dari limatahun, diperoleh dengan itikjadbaik, dikuasai secara nyata dantidak ada yang mengajukankeberatan serta gugatan sesuaidengan Pasal 32 ayat (2) Peraturan

Page 25: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

190

Pemerintah Tahun 1997, makadapat menjadi alat bukti yang sangatkuat (pendaftaran tanah dengansistem positif).

Sehingga penerapan dari Pasal32 ayat (2) Peraturan PemerintahTahun 1997 tergantung daripertimbangan hakim apakah Pasalini akan memberikan keadilan jikaditerapkan dalam suatupermasalahan atau sengketaterhadap tanah. Karena intipermasalahan dalam penerapanPasal ini adalah jika penggugatbenar-benar pemilik hak atas tanahyang sebenarnya dan tergugatbenar-benar memperoleh hak atastanahnya dengan itikad baiksehinggaditerapkan atau tidaknyaPasal 32 ayat (2) PeraturanPemerintah Tahun 1997 ini padapenyelesaian sengketa tanah adapada kewenangan hakim yangmengadili perkaranya. Hakimlahyang menimbang berat ringannyakepentingan para pihak yangbersengketa.

Menurut Boedi Harsono,penerapan Pasal 32 ayat (2) PPNomor 24 Tahun 1997 bertujuanpada satu pihak untuk tetapberpegang pada system publikasinegatif. Tetapi dilain pihak untuksecara seimbang memberi kepastianhukum kepada pihak yang denganitikad baik menguasai sebidangtanah dan didaftar sebagaipemegang hal dalam buku tanah,dengan sertifikat sebagai alatbuktinya yang menurut UUPAberlaku sebagai alat pembuktian

yang kuat.Berdasarkan hasil penelitian

penulis dan dilihat dari kasussengketa tanah yang penulis teliti,Pengadilan Negeri Kabupaten DeliSerdang belum menerapkan Pasal32 ayat (2) Peraturan PemerintahTahun 1997 yang didalamnyaterkandung konseprechtsverwerking. Bentukperlindungan hukum terhadappemegang hak atas tanah sampaisekarang masih dianggap kurangadil dan masih sepihak.

Pada Kabupaten DeliSerdang banyaknya tanah yangditelantarkan atau tidak dikelolahsebagaimana fungsinya dikarenakanoleh faktor iklim yang sangatgersang. Disamping itu, masyarakatpada umumnya lebih tertarik untukmencari penghasilan di luar kotasebagai TKI (Tenaga KerjaIndonesia) dibanding mengelolahtanah warisan nenek moyangnya.Dari sinilah bermula sengketa-sengketa tanah yang disatu pihakmengklaim bahwa tanah tersebutadalah warisan dari leluhur, dandipihak lain menganggap bahwatanah yang telah dikelolah selamaberpuluh-puluh tahun itu adalahmiliknya.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan1. Pada kasus pertama sengketa

tanah yang terjadi diKabupaten Deli Serdangdiselesaikan dengan jalur hukumdan dimenangkan oleh pihak

Page 26: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

191

penggugat selaku pemilik sahsertifikat. Dimana pihaktergugat merasa sangat dirugikankarena telah bertahun-tahunmenggarap tanah tersebut.Pada kasus kedua sengketatanah yang diselesaikan dengancara musyawarah adat,diperoleh kesepakatan bahwatanah yang disengketakan akantetap dimiliki oleh pihak yangmenggarapnya selama inidengan syarat dilakukan ritualadat untuk menghormati paraleluhur dan agar terhindar darisakit yang berkepanjangan.Sampai saat ini pemerintahKabupaten Deli Serdang baikBupati maupun jajarannya, yaituBadan Pertanahan NasionalKabupaten Deli Serdang belumsepenuhnya merealisasikanUndang-Undang Nomor 5Tahun 1960 tentang PeraturanDasar Pokok-Pokok Agrariadan Peraturan PemerintahNomor 24 Tahun 1997 tentangPendaftaran Tanah, sehinggabanyak tanah yang masihtumpang tindih hakpenguasaannya. Dampak dariketidaktahuan masyarakat akanpentingnya pendaftarantanah adalah kebanyakanmasyarakat tidak atau belummendaftarkan tanahnyasehingga sering terjadipengklaiman tanah. Banyaktanah-tanah yang hanya digaraptanpa adanya surat-surat yangberkekuatan hukum yang bisa

menjamin bahwa tanah tersebutadalah milik mereka. Merekahanya berpegang padakepercayaan pada orang-orangterdahulunya yang telah memberitanah tersebut kepada merekadan merekapun menggarapnyadengan itikad baik.

2. Di Kabupaten Deli Serdang, adasebagian masyarakat yangmengerti akan konsepRechtsverwerking (pelepasanhak) dan masih lebih banyaklagi masyarakat yang belummengerti akan konsep tersebut,bahkan banyak dari masyarakattersebut yang baru mendengartentang Rechtsverwerking ini.Sampai saat ini masalah sengketatanah yang terdapat didalamnyaunsur Rechtsverwerking, masihdimenangkan oleh penggugatsebagai pemilik tanah.Sedangkan pihak tergugat yangtelah menguasai tanah denganitikad baik, menguasai secaranyata dalam jangka waktuyang lama, harus terusir daritanah mereka sendiri. Sebagianmasalah sengketa tanah yangobjek tanah sengketanya adalahtanah adat diselesaikan dengancara adat yaitu denganmengadakan ritual- ritual adatuntuk menghormati para leluhuryang telah mewariskan tanahnyapada anak cucunya. Sengketayang diselesaikan secara adatinilah yang menerapkan konseprechtsverwerking dalammenyelesaikan perkara sengketa

Page 27: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

192

tanah, yaitu memberikan hakkepada pihak yang beritikadbaik, menguasai tanah secaranyata dan secara terus-menerusdalam jangka waktu yang lama

B. Saran1. Pemerintah Kabupaten Deli

Serdang harus lebihmensosialisasikan aturan-aturantentang pendaftaran tanah, yaituPeraturan Pemerintah Nomor 24Tahun 1997 tentang PendaftaranTanah kepada masyarakat agarmasyarakat lebih mengerti danmau mendaftarkan tanahnyasehingga masyarakat tersebutmempunyai sertifikat terhadaphak atas tanahnya. Pemerintahjuga diminta untukmelaksanakan setiappendaftaran tanah mengikutiaturan- aturan yang berlakusehingga pemegang sertifikatyang telah diterbitkan adalahbenar-benar milik pemegang hakyang sebenarnya.

2. Pihak-pihak yang terkait denganpendaftaran tanah ataupenerbitan sertifikat hendaknyadalam pelaksanaan pendaftarantanah untuk menerbitkansertifikat dilakukan sesuaidengan peraturan yang berlaku,sehingga sertifikat yangditerbitkan benar-benarmerupakan pemegang hak yangsebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

A.P. Parlindungan, 1999,Pendaftaran Tanah DiIndonesia,Mandar Maju,Bandung.

Algra, N.E. et al, 1983, KamusIstilah Hukum FockemaAndrea Belanda Indonesia,Binacipta, Jakarta.

Aminuddin Salle, dkk. 2010.Hukum Agraria, ASPublishing, Makassar

Aminuddin Salle, 2007,HukumPengadaan Tanah UntukKepentingan

Umum, Kreasi Total Media,Yogyakarta

Andrian Sutendi, 2007,SertifikatHak atas Tanah,SinarGrafikaCet I, Jakarta.

Anshari Siregar, 2007, PendaftaranTanah Kepastian Hak,Multi Grafik, Medan,

Boedi Harsono, 2008, HukumAgraria Indonesia”Sejarah PembentukanUndang-Undang PokokAgraria, Isi danPelaksanaannya”,Djambatan, Jakarta.

Elyana, 1997, Peranan PengadilanDalam PelaksanaanPeraturan PemerintahNomor 24 Tahun, Makalahdalam Seminar KebijakanBaru di Bidang Pertanahan,Jakarta.

Florianus SP. Sangsun, 2007, TataCara Mengurus SertipikatTanah, Visimedia, Jakarta.

Page 28: PEMBERLAKUANASAS RECHTSVERWERKING HAK) … · dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2, ditentukan adanya macam- ... Latar belakang reformasi hukum

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 4. NO. 1 Pebruari 2018

193

I Lutfi Nasution,SambutanKa.2002, BPNpada Seminar TentangEfektivitas Lembaga“Rechtsverwerking”Dalam MengatasiKelemahan SistemPublikasi PendaftaranTanah Negatif, Pusat StudiHukum Agraria UniversitasTrisakti, Jakarta.

Maria SW. Sumardjono, 2001,Kebijakan PertanahanAntara Regulasi danImplementasi, BukuKompas, Jakarta.

Mhd. Yamin Lubis, Abd. RahimLubis, 2008, HukumPendaftaran Tanah,Mandar Maju, Bandung.

Urip Santoso, 2008, HukumAgraria & hak-hak AtasTanah, Kencana PrenadaMedia Group, Jakarta.

Padma D. Liman, 2011 Hukumwaris : “Pewarisan AhliWaris Ab-IntestatoMenurutBurgerlijk Wetboek (BW),Wineka Media,Malang.