PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ......

87
PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. U DENGAN STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK II RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA DISUSUN OLEH : VIVIN DELTA AGUSTIN NIM. P.12 119 PROGRAM STUDI DIII KEPEREWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ......

Page 1: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP KUALITAS

TIDUR PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. U DENGAN

STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK II

RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

VIVIN DELTA AGUSTIN

NIM. P.12 119

PROGRAM STUDI DIII KEPEREWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

i

PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP KUALITAS

TIDUR PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. U DENGAN

STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK II

RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

VIVIN DELTA AGUSTIN

NIM. P.12 119

PROGRAM STUDI DIII KEPEREWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 3: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting
Page 4: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting
Page 5: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting
Page 6: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

Penelitian dengan judul “Pemberian Masase Punggung Terhadap Kualitas Tidur

Pada Asuhan Keperawatan Ny. U Dengan Stroke Non Hemoragik Di Ruang

Anggrek II RSUD dr. Moewardi Surakarta “.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.selaku Ketua Program Studi DIII

keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di STIKes Kusuma Husada Surakarta dan Selaku dosen Penguji II yang telah

membimbing dengan cermat, memberikan saran, kritik serta masukan –

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Sekretaris Program Studi DIII

keperawatan yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya proposal penelitian ini.

3. Wahyu Rima A.,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku dosen pembimbing yang

memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan

serta memfasilitasi demi sempurnanya proposal penelitian ini.

4. Ibu Annisa Cindy N.A, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Selaku dosen Penguji I yang telah

membimbing dengan cermat, memberikan saran, kritik serta masukan –

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

Page 7: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

vi

6. Kedua orang tua kami, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

yang telah memberikan dukungan morildan spiritual.

Semoga proposal penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Mei 2015

Penulis

Page 8: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .......................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................. 6

C. Manfaat Penulisan ................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ...................................................................... 8

1. Stroke ............................................................................ 8

a. Pengertian Stroke ................................................... 8

b. Klasifikasi Stroke .................................................. 8

c. Etiologi Stroke ....................................................... 10

d. Manifestasi Klinik ................................................. 11

e. Gejala Stroke .......................................................... 12

2. Tidur ............................................................................. 14

a. Pengertian Tidur ..................................................... 14

b. Gejala dan Tanda Gangguan Tidur ........................ 15

c. Penilaian Kualitas Tidur ........................................ 15

d. Intervensi Keperawatan Gangguan Pola Tidur ..... 16

3. Massase ......................................................................... 17

a. Pengertian Massase ................................................ 17

b. Jenis Penyakit yang Tidak Boleh Dipijat ............... 19

c. Gerakan Kunci dalam Pijat .................................... 19

Page 9: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

viii

d. Aplikasi Pijat ......................................................... 21

e. Tehnik Massase ..................................................... 21

4. Konsep Dasar Keperawatan ................................................. 22

a. Pengkajian .............................................................. 22

b. Pemeriksaan Fisik .................................................. 22

c. Diagnosa Keperawatan ......................................... 24

d. Perencanaan .......................................................... 25

e. Diagnosa Keperawatan ......................................... 26

f. Evaluasi ................................................................. 27

B. Kerangka Teori .................................................................... 28

C. Kerangka Konsep ................................................................ 28

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subyek Aplikasi Riset ........................................................ 29

B. Tempat dan Waktu ............................................................... 29

C. Media dan Alat yang Digunakan.......................................... 29

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset ................... 29

E. Alat Ukur Evaluasi ............................................................... 30

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien ................................................................... 31

B. Pengkajian ............................................................................ 31

C. Pemeriksaan Fisik ................................................................ 36

D. Pemeriksaan Penunjang ....................................................... 38

E. Terapi ................................................................................... 40

F. Analisa Data ........................................................................ 40

G. Prioritas Diagnosa Keperawatan ......................................... 42

H. Rencana Keperawatan .......................................................... 42

I. Implementasi Keperawatan ................................................. 44

J. Evaluasi ................................................................................ 49

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian .......................................................................... 53

B. Diagnosa Keperawatan......................................................... 56

Page 10: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

ix

C. Intervensi .............................................................................. 59

D. Implementasi ........................................................................ 61

E. Evaluasi ................................................................................ 66

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 68

B. Saran ..................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori ...................................................................... 28

Gambar 2. Kerangka Konsep .................................................................. 28

Gambar 3. Genogram .............................................................................. 32

Page 12: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Kualitas Tidur

Lampiran 2 Format Pendelegasian

Lampiran 3 Log Book

Lampiran 4 Lembar Konsultasi

Lampiran 5 Surat Pernyataan

Lampiran 6 Usulan Judul Aplikasi Jurnal

Lampiran 7 Asuhan Keperawatan

Lampiran 8 Jurnal Efektifitas Massase Punggung

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup

Page 13: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Stroke adalah sindroma fokal neurologi yang terjadi mendadak dengan

tipe spesifik akibat penyakit pada pembuluh darah otak. Terminologi penyakit

pembuluh darah otak adalah semua abnormalitas otak akibat proses patologik

pada pembuluh darah otak. Proses ini dapat berupa penyumbatan lumen

pembuluh darah oleh trombosis atau emboli, pecahnya dinding pembuluh

darah otak menyebabkan perdarahan, perubahan permeabilitas dinding

pembuluh darah dan perubahan fiskositas maupun kualitas darah sendiri.

Perubahan dinding pembuluh darah otak serta komponen lain dapat bersifat

primer karena kelainan kongenital atau degeneratif. Selain yang telah

disebutkan diatas, proses patologi ini dapat terjadi sekunder yang disebabkan

proses lain, seperti peradangan arterios klerosis, Hipertensi dan diabetes

melitus. Oleh karena itu, penyebab stroke sangat multifaktorial

(Goldzmidt, 2013).

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga sering di Negara maju,

setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap tahun, hampir 700.000 orang

Amerika mengalami stroke, dan stroke mengakibatkan hampir 150.000

kematian. Pada satu saat, 5,8 juta orang di Amerika Serikat mengalami stroke,

yang mengakibatkan biaya kesehatan berkenaan dengan stroke mendekati 70

miliar dolar per tahun (Goldzmidt, 2013).

Page 14: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

2

Berdasarkan hasil survei yang didapatkan dari rekam medis di RSUD dr.

Moewardi Surakarta Pasien yang menderita penyakit stroke pada tahun 2013

mencapai 352 orang, kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan

terdapat 278 orang dan pada tahun 2015 mengalami penurunan lagi menjadi 8

orang. Pasien yang menderita penyakit stroke yang mengalami penurunan

gangguan tidur dari hasil yang ditemukan pada bulan maret 2015 sekitar 5

orang.

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2004), di Provinsi

Jawa Tengah kasus tertinggi stroke adalah di Kota Semarang yaitu sebesar

3.986 kasus (17,91%) dibanding dengan jumlah keseluruhan kasus stroke di

Kabupaten/ Kota lain di Jawa Tengah. Jumlah kasus stroke keseluruhan di Kota

Semarang terdapat Proporsi sebesar 3,18%. Sedangkan kasus tertinggi kedua

adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu 3.164 kasus (14,22%) dan apabila

dibandingkan dengan jumlah keseluruhan PTM (penyakit tidak menular) lain

di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 10,99%. Kasus ini paling sedikit

dijumpai di Kabupaten Semarang yaitu 4 kasus (0,01%). Rata-rata kasus stroke

di Jawa Tengah adalah 635,60 kasus (Wahyu, 2011).

Berdasarkan data yang dirilis Yastroki (Yayasan Indonesia), jumlah

kasus stroke di Indonesia cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Pada

1990 an, diperkirakan 500 ribu penduduk terkena stroke. Sekitar 2,5 % atau

125. 000 orang meninggal, dan sisanya dapat pulih kembali, cacat ringan

maupun berat. Bagi mereka yang mengalami gangguan fungsional berat dapat

menyebabkan penderita harus terus menerus di tempat tidur.

Page 15: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

3

Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

manusia untuk semua yang masing – masing fisik dan psikologis. Kurangnya

tidur akan cepat menyebabkan iritabilitas, kepeningan, ketidak mampuan untuk

membuat keputusan atau menindak lanjuti dengan fungsi kognitif. Ini akan

menyebabkan halusinasi selama kegiatan dan bahkan sepanjang hari.

Kurangnya terus tidur dapat menyebabkan peningkatan berat badan,

kecemasan, depresi, lesu dan kelelahan.

Gangguan tidur telah diakui sebagai komplikasi akut. Hal ini ditandai

dengan berkurangnya tidur malam hari efisiensi dan arsitektur tidur diubah

dengan peningkatan terjaga dan tahap 1 Non-Rapid Eye Movement (NREM)

tidur, bersama dengan mengurangi gelombang lambat dan cepat eye movement

(REM) tidur. Gangguan tidur pada sakit kritis dan mekanis pasien ventilasi

mungkin memiliki multi Penyebab faktorial. Penyakit akut berhubungan

dengan normal arsitektur tidur. Lingkungan ICU, di mana keras suara dan

sering interupsi perawatan terkait lazim, dapat mengganggu kelangsungan

tidur. Pengobatan umumnya diresepkan untuk kenyamanan pasien juga

ditandai efek pada tidur. Ada kemungkinan bahwa pasiendyssynchronous

interaksi ventilator dapat menyebabkan gangguan tidur.

Pada kelompok lanjut usia (enam puluh tahun), ditemukan (7%) kasus

yang mengeluh mengenai masalah tidur (hanya dapat tidur tidak lebih dari 5

jam sehari). Hal yang sama ditemukan pada (22%) kasus pada kelompok usia

70 tahun. Demikian pula, kelompok lanjut usia lebih banyak mengeluh

Page 16: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

4

terbangun lebih awal dari pukul 05.00. selain itu, terdapat (30%) kelompok usia

70 tahun yangbanyak terbangun pada malam hari (Nugroho, 2006).

Beberapa faktor yang yang dapat terlibat dalam komplikasi tirah baring.

Faktor – faktor tersebut dapat mepengaruhi orang muda yang kehilangan

sebelah tungkaiannya sama seperti mempengaruhi lansia wanita dan dengan

demikian paling beresiko mengalami dekubitus (Benbow, 1992).

Masalah – masalah akibat inaktivitas dan tirang baring mempengaruhi

perspektif sosial, psikologis, dan fisiologis pasien. Sasaran bab ini adalah untuk

mengidentifikasikan komplikasi ini, dan mendistribusikan peran perawat

dalam meminimalkan resiko dan selain itu, mengidentifikasi peran pasien

dalam berbagai tanggung jawab untuk memelihara kesehatan. Berikut adalah

katagori pasien yang paling beresiko mengalami komplikasi akibat tirah baring

adalah pasien yang tidak sadar, sakit terminal, sakit kritis, pasca operasi, fraktur

sepinal, fraktur pelvis, fraktur komplikasi, lansia dengan patologis multipel,

wanita berusia lebih dari 65 tahun, pasien yang diberi bantuan pernafasan, dan

pasien yang mengalami gangguan fungsi neurologis.

Pijat adalah salah satu tehnik tertua yang dipakai manusia untuk

meningkatkan kesehatan. Ada bukti – bukti tertulis tentang pijat dari berbagai

kebudayaan kuno termasuk Mesir, Yunani, Romawi, India, dan Jepang. Pada

awal tahun 1800 – an, seorang Swedia bernama Per Henrik Ling (1776 – 1839)

mengembangkan teori pijat yang merupakan gabungan teknik – teknik dari

Cina, Mesir, Yunani, dan Romawi. Ia membuka sekolah pijat pertama di

Stockholm. itulah sebabnya pijat sering dihubungkan dengan“ Pijat Swedia “.

Page 17: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

5

Tiga efek fisikoterapi pijat adalah pelepasan ketegangan otot,

meningkatkan sirkulasi darah dan inisiasi respon relaksasi. Pelepasan otot

Ketegangan akan meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, sehingga tidur

nyenyak semakin kecil kebutuhan untuk obat nyeri. Sesi pijat dapat bervariasi

dari sesi tunggal untuk pijat secara teratur untuk jangka pendek, selama periode

waktu. Terapi pijat biasanya diberikan untuk mengobati kondisi kesehatan,

meningkatkan kekebalan tubuh secara keseluruhan. Terapi pijat memberikan

manfaat bervariasi seperti perbaikan sirkulasi darah, pelepasan endorfin yang

mengurangi rasa sakit, cepat sembuh dari cedera atau kronis (Barry Krakow,

2001).

Hamel yang melakukan uji coba klinis secara acak dengan 46 peserta

menunjukkan bahwa 20 menit pijat kembali tekanan darah berhasil dikurangi

sebelum jantung kateterisasi dan memperbaiki tidur. Terapi pijat dapat

menghasilkan respon reaksi yang menciptakan keadaan tenang dan

meningkatkan kemampuan untuk beristirahat, kualitas yang begitu penting

untuk penyembuhan terjadi. Mayoritas studi menunjukkan bahwa pijat kembali

menginduksi fisiologis atau respon relaksasi psikologis dan bahwa hal itu tidak

merugikan untuk pasien sakit kritis dengan penyakit jantung (Rosenberg dkk,

2007).

Page 18: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

6

B. Tujuan penulisan

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan tindakan pemberian masase punggung terhadap

kualitas tidur pada Asuhan Keperawatan Ny. U dengan Stroke Non

Hemoragik di Ruang Anggrek II RSUD dr. Moewardi Surakarta

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan terhadap asuhan

keperawatan pada Ny. U dengan Stroke non hemoragik (SNH).

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan terhadap asuhan

keperawatan pada Ny. U dengan Stroke non hemoragik (SNH).

c. Penulis mampu menyusun intervensi keperawatan terhadap asuhan

keperawatan pada Ny. U dengan Stroke non hemoragik (SNH).

d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan terhadap

asuhan keperawatan pada Ny. U dengan Stroke non hemoragik (SNH).

e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan terhadap asuhan

keperawatan pada Ny. U dengan Stroke non hemoragik (SNH).

f. Penulis mampu menganalisa hasil effektifitas masase punggung

terhadap kualitas tidur pada Ny. U dengan Stroke non hemoragik

(SNH).

Page 19: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

7

C. Manfaat penulisan

1. Manfaat bagi Rumah Sakit

Bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktik

keperawatan pemijatan punggung terhadap kualitas tidur pada pasien

stroke.

2. Manfaat bagi tenaga kerja kesehatan

Hasil ini dapat menjadi referensi tindakan keperawatan bagi para perawat

untuk diaplikasikan pada pasien dengan gangguan tidur.

3. Manfaat bagi intitusi pendidikan

Sebagai referensi untuk mahasiswa tentang masase punggung untuk

meningkatkan kualitas tidur pada pasien stroke.

4. Manfaat bagi penulis

Sebagai referensi untuk mahasiswa tentang terapi masase punggung

sebagai salah satu bentuk terapi pada pasien stroke.

5. Manfaat bagi masyarakat

Dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif latihan masase punggung

untuk kualitas tidur pada pasien stroke.

Page 20: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan teori – teori dan konsep – konsep yang akan

menjadi landasan bagi penelitian tentang masase punggung untuk kualitas tidur

pada pasien stroke. Teori teori dan konsep – konsep tersebut meliputi teori dari

kualitas tidur, masase punggung, penyakit sroke.

A. Tinjauan Teori

1. Stroke

a. Pengertian stroke

Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang merupakan

ancaman terbesar menimbulkan kecatatan dalam kehidupan manusia.

Diamerika Serikat, stroke menempati urutan ketiga penyebab

kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Di Indonesia data

nasional stroke menunjukan angka kematian tertinggi 15,4 % sebagai

penyebab (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas, 2007).

b. Klasifikasi stroke

Menurut Satyanegara (1998), Gangguan peredaran darah otak

atau stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu non – Hemoragi

atau iskemik atau infark dan stroke hemoragi.

1) Non – Hemoragi atau iskemi atau infark

a) Serangan iskemi sepintas (Transient Ischemic Attack – TIA).

Page 21: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

9

TIA (transient ischemic attack) merupakan tampilan

peristiwa berupa episode – episode serangan sesaat dari suatu

disfungsi sirebral fokal akibat gangguan vaskular, dengan

lama serangan sekitar 2 sampe 15 menit paling lama 24 jam.

b) Defisit Neurologis Iskemik sepintas (Reversible Ischemic

Neurogly Deficit – RIND).

Gejala dan tanda gangguan Neurologis yang

berlangsung lebih lama dari 24 jam dan kemudian pulih

kembali (dalam jangka waktu kurang dari 3 minggu)

c) In Evolutional atau Progressing stroke.

Gejala gangguan neurologis yang progresif dalam

waktu 6 jam atau lebih.

d) Stroke komplet (Completed Stroke atau Permanent Stroke)

Gejala gangguan neurologis dengan lesi – lesi yang

stabil selama periode waktu 18 – 24 jam, tanpa adanya

progesivitas lanjut.

2) Stroke Hemoragi

Perdarahan intrakranial dibedakan berdasarkan tempat

perdarahannya, yakni di rongga subraknoid atau didalam

parenkim otak (intraserebral). Ada juga perdarahan yang terjadi

bersamaan pada kedua tempat di atas seperti perdarahan

subaraknoid yang bocor ke dalam otak atau sebalikya.

Page 22: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

10

c. Etiologi stroke

Menurut Smeltzer (2001) stroke biasanya diakibatkan dari salah

satu dari empat kejadian yaitu sebagai berikut :

1) Trombosis serebral

Arteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral

adalah penyebab utama trombosis serebral yang merupakan

penyebab yang paling umum dari stroke.

2) Embolisme serebral

Embolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau

cabang – cabangnya sehingga merusak sirkulasi serebral. Omset

hemiparasis atau hemiplegia tiba – tiba dengan afasia, tanpa

afasia, atau kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit

jantung atau pulmonal adalah karekteristik dari embolisme

serebral.

3) Iskemia serebral

Iskemia serebral (Insufisiensi suplai darah ke otak)

terutama oleh konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai

darah ke otak.

4) Hemoragi serebral

a) Hemoragi Ekstradural (Hemoragi Epidural) adalah kegawat

daruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera.

Keadaan ini biasanya mengikuti fraktur tengkorak dengan

robekan arteri tengah dan arteri meninges lain.

Page 23: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

11

b) Hemoragi subdural pada dasarnya sama dengan hemoragi

epidural, kecuali bahwa hermatoma subdural biasanya

jembatan vena robek.

c) Hemoragi subaraknoid dapat terjadi sebagai akibat trauma

atau hipertensi, tetapi penyebab paling sering adalah

kebocoran aneurisme pada area sirkulus Willisi dan

malformasi arteri vena kongenital pada obat.

d) Hemoragi intraserebral adalah perdarahan di substansi

dalam otak, paling umum terjadi pada pasien dengan

hipertensi dan aterosklerosis serebral.

d. Manifestasi klinik stroke

Menurut Smeltzer (2001) manifestasi klinik stroke adalah sebagai

berikut:

1) Defisit lapang penglihatan

a) Kehilangan setengah lapang penglihatan (kesulitan menilai

jarak)

b) Kehilangan penglihatan parifer (kesulitan melihat malam

hari)

c) Diplopia (penglihatan ganda)

2) Defisit motorik

Page 24: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

12

a) Hemiparesis (kelemahan wajah, lengan, kaki pada sisi yang

sama)

b) Ataksia (berjalan tidak mantap tegak)

c) Disatria (kesulitan dalam membentuk kata)

d) Disfagia (kesulitan dalam menelan)

3) Devisit verbal

a) Afasia ekspresif (Tidak mampu membentuk kata yang dapat

dipahami)

b) Afasia reseptif (tidak mampu memahami kata yang

dibicarakan)

c) Afasia global (kombinasi baik afasia reseptif dan ekspresif)

4) Defisit kognitif

Penderita stroke akan kehilangan memori jangka pendek

dan panjang, penurunan lapang perhatian, kerusakan kemampuan

untuk berkosentrasi, alasan abstrak buruk, dan perubahan

penilaian.

5) Defisit emosional

Penderita akan mengalami kehilangan kontrol diri, labilitas

emosional, penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan

stres, depresi, menarik diri, rasa takut, bermusuhan dan marah,

serta perasaan isolasi.

e. Gejala stroke

Page 25: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

13

Gejala – gejala paling umum timbulnya serangan stroke antara

lain :

1) Terjadinya serangan sakit kepala atau hipertensi

a) Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan

diastoliknya > 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah

diastolik atau sistolik yang tidak teratur atau terus menerus

(Philip dan Jereny, 2008, hlm.82).

(1) Patofisiologi hipertensi

(a) Perubahan anyaman arteriolar yang menyebabkan

terjadinya peningkatan resistensi vaskuler parifer

(b) Peningkatan tonus sistem saraf simpatik secara

abnormal yang berasal dari pusat sistem vasomotor

menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler

parifer

(c) Peningkatan volume darah akibat disfungsi ginjal

atau hormonal

(d) Peningkatan penebalan arterioral yang disebabkan

oleh faktor genetik mengakibatkan peningkatan

resistansi vaskuler parifer

Page 26: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

14

(e) Pelepasan renin yang abnormal menyebabkan

pembentukan angiotensin II, yang mengonstriksi

arteriol dan meningkatkan volume darah.

(2) Komplikasi

(a) Penyakit jantung

(b) Gagal ginjal

(c) Kebutaan

(d) Stroke

2) Hilangnya keseimbangan

3) Gangguan penglihatan

4) Hilangnya kemampuan berbicara dengan jelas atau kemampuan

untuk memahami pembicaraan orang lain atau lawan bicara

5) Salah satu kelopak mata sulit dipejamkan

6) Gangguan penciuman

2. Tidur

a. Pengertian tidur

Gangguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling

sering ditemukan pada lansia. Gangguan tidur dapat dialami oleh

semua lapisan masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi

dan rendah maupun orang muda, serta yang paling sering ditemukan

pada usia lanjut. Established Populations forEpidemiologic Studies of

the Elderly (EPESE) mendapatkan dari 9000 responden, sekitar 29%

Page 27: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

15

berusia di atas 65 tahun dengan keluhan gangguan tidur (dalam

Marcel dkk, 2009).

Kurang tidur atau Insomnia adalah keadaan di mana seseorang

sulit tidur, sering terbangun pada malam hari atau tidak dapat tidur

dengan lelap (Pratiwi, 2009).

b. Gejala dan tanda gangguan tidur

Insomnia pada lansia mengandung beberapa domain yang

mengalami perubahan yaitu :

1) kesulitan masuk tidur (sleep onset problem)

2) kesulitan mempertahankan tidur nyenyak (deepmaintenance

problem)

3) bangun terlalu pagi (early morning awakening/EMA)

Gejala dan tanda yang muncul sering kombinasi dari ketiga

gangguan tersebut dan dapat muncul sementara maupun kronik

(Karjono dan Rejeki, 2010).

c. Penilian kualitas tidur

Kualitas tidur adalah ukuran di mana seseorang mendapatkan

kemudahan untuk memulai tidur, mampu mempertahankan tidur dan

merasa rileks setelah bangun dari tidur. Kualitas tidur dapat dinilai

menggunakan The Pitts burgh Sleep Quality Index (PSQI). Kuesioner

ini mengklasifikasikan kualitas tidur menjadi dua yaitu kualitas tidur

buruk dengan total skor > 5 dan kualitas tidur baik dengan total skor

0-4 melalui pengukuran tujuh domain seperti :

Page 28: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

16

1) Respon subjektif kualitas tidur

2) Kemampuan mempertahankan tidur

3) Durasi tidur

4) Kebiasaan tidur

5) Hal-hal yang mengganggu tidur

6) Penggunaan obat tidur

7) Tidak bersemangat menjalani aktivitas harian selama satu bulan

terakhir

Gangguan terhadap tidur pada malam hari (insomnia) akan

menyebabkan mengantuk pada hari berikutnya. (Darmojo, 2010).

Seiring dengan bertambahnya usia, kualitas tidur pada

kebanyakan lansia cenderung berubah, episode tidur dengan

pergerakan mata yang cepat atau disebut REM (Rapid eye Movement)

cenderung memendek. Terdapat penurunan progresif pada tahap tidur

dengan pergerakan mata yang tidak cepat atau NREM (Non Rapid eye

Movement) 3 dan 4, atau tidur yang dalam. Seorang lansia yang

terbangun lebih sering pada malam hari dan membutuhkan banyak

waktu untuk tertidur (Potter & Perry, 2005).

d. Intervensi Keperawatan Pada Gangguan Pola Tidur

Tindakan penyuluhan perihal pola tidur ditunjukan, baik bagi

lansia yang masih tergolong mandiri maupun yang sudah dependen

(ketergantungan). Juga tidak saja bagi lansianya, tetapi juga bagi

Page 29: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

17

kerabat (penjaganya). Mengingat bahwa umumnya gangguan pola

tidur yang dialami berupa kesulitan untuk dapat tidur pulas.

a. Biasakan dan patuhi jam tidur (bed time) setiap malam. Bagi klien

dengan keluhan insomnia, perlu mempraktikkan upaya ekstra

seperti berikut. Bila perlu mandi hangat. Hindari makanan yang

mengandung kafein serta tak minum obat setelah tengah malam

b. Bila menggunakan obat tidur, maka yang penting diperhatikan

adalah karakteristik obat berupa waktu paruh usia

3. Masase

a. Pengertian masase

Masase dapat diartikan sebagai pijat yang telah disempurnakan

dengan ilmu-ilmu tentang tubuh manusia atau gerakan-gerakan tangan

yang mekanis terhadap tubuh manusia dengan mempergunakan

bermacam-macam bentuk pegangan atau teknik. Masase punggung

atau sering diistilahkan effleurage merupakan teknik yang sejak

dahulu digunakan dalam keperawatan untuk meningkatkan relaksasi

dan istirahat. Riset menunjukkan bahwa masase punggung memiliki

kemampuan untuk menghasilkan respon relaksasi (Gauthier, 1999

dalam Berman, 2009).

Robin (2010) menambahkan bahwa efflurage adalah salah satu

gerakan utama pijat yang dapat dilakukan pada setiap area tubuh

dengan cara mendistribusikan minyak secara merata ketubuh

kemudian kedua telapak tangan meluncur di atas permukaan kulit

Page 30: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

18

dengan sedikit tekanan. Kusdianar (2011) mengatakan bahawa efek

masase terhadap jaringan dapat bersipat mekanis, reflektoris dan

khemis.

Masase punggung adalah tipe masase yang melibatkan gerakan

yang panjang, perlahan dan halus. Berdasarkan beberapa riset

menunjukkan masase punggung memiliki kemampuan untuk

menghasilkan respon relaksasi. Gosokan punggung sederhana selama

3-5 menit dapat meningkatkan kenyamanan dan relaksasi, serta

memiliki efek positif pada parameter kardiovaskuler seperti :

1) Tekanan darah

2) frekuensi denyut jantung

3) frekuensi pernafasan

Slow stroke back massage dapat memberikan efek

meningkatkan sirkulasi darah dan kelenjar getah bening, melepaskan

respon saraf, melepaskan bahan kimia tubuh sehingga terjadi respon

relaksasi (Healey, 2011).

Terapi pijat adalah cara yang ideal untuk mengatasi stres dan

gangguan kesehatan secara alami. Pijat menyediakan baik fisik dan

kesehatan emosional. Sesi pijat dapat bervariasi dari sesi tunggal

untuk pijat secara teratur untuk jangka pendek, lebih dari periode

waktu. Terapi pijat biasanya diberikan kepada mengobati kondisi

kesehatan tertentu, meningkatkan kekebalan tubuh secara

keseluruhan.

Page 31: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

19

b. Jenis penyakit yang tidak boleh dipijat

Saat Memijat tidak boleh memijat orang yang sedang dalam kondisi

berikut :

1) Suhu tubuh sangat tinggi

2) Menderita penyakit kulit menular

3) Menderita penyakit atau infeksi menular

4) Gangguan jantung seperti trombosis atau radang pembuluh darah

c. Gerakan kunci dalam pijat

1) Effleurage (membelai)

Gerakan mengusap yang ringan dan menenangkan saat

memulai dan mengakhiri pijatan

2) Petrissage (adonan)

Suatu gerakan pijatan dengan mengunakan empat jari

merapat berhadapan dengan ibu jari yang selalu lurus dan supel.

Gerakan seolah – olah akan memisahkan otot dari tulang

selaputnya atau dari otot yang lain dengan meremas otot yang

sedikit ditarik.

3) Shacking atau goncangan

Suatu gerakan goncangan dengan mempergunakan satu tangan

atau kedua belah tangan dan biasanya dilakukan dibagian otot –

otot paha, tungkai bawah, kaki, tengkuk, bahu, lengan atas dan

bawah, tangan dan bagian perut. Bagian yang dilakukan shacking

harus lemas dan rilek dahulu.

Page 32: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

20

4) Tapotemen atau pukulan

Suatu gerakan pukulan dengan menggunakan satu tangan atau

kedua belah tangan yang dipukul – pukul pada objek pijat secara

bergantia

5) Friction atau gerusan

Suatu gerakan gerusan kecil – kecil yang dilakukan dengan

mempergunakan ujung tiga jari (jari telunjuk, jari tenggah, dan

jari manis) yang merapat. Ibu jari, ujung siku, pangkal telapak

tangan dan yang bergerak berputar – putar searah atau berlawanan

arah dengan jarum jam.

6) Vibration atau gesekan

Suatu getaran yang dilakukan dengan mempergunakan ujung jari

– jari atau seluruh permukaan telapak tangan.

7) Stroking atau mengurut

Suatu gerakan mengurut dengan mengunakan ujung – ujung tiga

jari yang merapat (jari telunjuk, jari tengah, jari manis)

8) Skin rolling atau melipat dan menggeser kulit

Suatu gerakan melipat atau menggeser kulit. Sikap pertama

seperti mencubit, kemudian kulit digeserkan. Jari – jari menekan

bergerak maju dan ibu jari menekan mendorong dibelakang..

Page 33: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

21

d. Aplikasi pijat

Terapis dapat memasukkan prinsip – prinsip mempengaruhi

vena kembali ke pendekatan pijat untuk mendorong arus balik vena

sebagai berikut :

1) Pompa otot : Kontraksi berirama dan relaksasi otot selama

gerakan mendorong aliran balik vena restoring fungsi otot normal

dan otot mendukung mengurangi stres balik vena.

2) Gravity : Posisi tungkai lebih tinggi dari jantung pasif membantu

aliran balik vena.

3) Pompa pernafasan : Lambat, pernafasan diafragma dalam masase

modalitas digunakan meningkatkan aliran vena.

4) Aplikasi pijat : Membelai atas vena menuju jantung darah

bergerak secara pasif dalam pembulu darah.

e. Tehnik masase

Tehnik masase meskipun terdapat berbagai tehnik yang

digunakan, terdapat beberapa prinsip dan petujuk yang mendasari

yang harus diikuti. Pasien dikaji dalam kerangka kerja holistik.

Masalah kesehatan yang tidak konduksif dengan terapi masase,

seperti varises vena, kondisi penyakit jantung, hipertensi, dan kondisi

asmatik akut, harus di identifikasi secara jelas. Lingkungan harus

hangat, tenang, dan dengan penerangan yang lembut, serta peralatan

dapat dijangkau untuk menghindari gangguan. Pasien harus

dipersiapkan dengan baik, dalam posisi yang sesuai untuk terapi

Page 34: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

22

masase dan kondusif dengan kenyamanan pasien. Ahli terapi harus

menggunakan beberapa saat untuk menciptakan ikatan melalui

komunitas untuk memungkinkan klien merasa aman dan tenang. Yang

paling utama dalam masase, Ahli terapi harus “ Fokus” atau

“Berpusat” pada diri mereka sendiri. Dalam perannya memberikan

masase sebagai mekanisme penyembuhan. Pada titik tersebut,

sentuhan harus menjadi medium komunikasi dengan interuksi verbal

hanya jika perlu (Basford dkk, 2006).

4. Konsep dasar keperawatan

a. Pengkajian

Riwayat perjalanan penyakit, untuk mengetahui kapan gejala

awitan (onset) mulai timbul. Riwayat penyakit atau status kesehatan

sebelum sakit : apakah pasien memiliki riwayat hipertensi, diabetes

militus, penyakit, jantung, TIA (Transient Ischemic Attack),

dislipidemia, hiperagregasi trombosit, obesitas, atau penyakit lain

sebagai faktor risiko stroke. Pola atau kebiasaan atau gaya hidup

selama sakit : merokok, minum alkohol, stress, kurang aktifitas,

kepribadian tipe A.

b. Pemeriksaan fisik

1) Tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, dan

temperatur.

2) Tingkat kesadaran (Glasgow Coma Scale atau GCS).

3) Pupil : Ukuran, bentuk, dan reaksi terhadap cahaya.

Page 35: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

23

4) Fungsi serebral umum : orientasi, atensi, konsentrasi, memori,

retensi, kalkulasi, similaritas, keputusan, dan berfikir abstrak.

5) Fungsi serebral khusus : kemampuan bicara dan berbahasa,

kemampuan mengenal objek secara visual, audio, dan perabaan,

serta kemampuan melakukan suatu ide secara benar dan tepat.

6) Fungsi saraf kranial I – XII

7) Fungsi sebelum : tes keseimbangan dan koordinasi otot.

8) Fungsi motorik : ukuran otot, tonus otot, kekuatan otot, gerakan

involuter, dan gait.

9) Fungsi sensorik

10) Faktor psikososial : respon terhadap penyakit, tersedianya sistem

pendukung atau support system, kebiasaan menyelesaikan

masalah atau coping mechanism, pekerjaan, peran dan tanggung

jawab dalam keluarga dan masyarakat, serta pengambil

keputusan dalam keluarga.

11) Pemeriksaan penunjang : CT scan otak, MRI otak, thorax, photo,

EKG, laboratrium : gula darah, sistem hemostase, lipid analisa,

ureum atau creatin, elektrolit, analisa gas darah, protein C, protein

S, AT III, dan pemeriksaan penunjang lain bila perlu sesuai

kondisi pasien, misalnya : TCD (Trans Cranial Doppler), EEG

(Electro Encephalography), dan echo jantung.

Page 36: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

24

c. Diagnosa keperawatan

Kemungkinan diagnosa keperawatan yang ada pada pasien

stroke adalah :

1) Gangguan Perubahan perfusi serebral berhubungan dengan

iskemik edema, peningkatan tekanan intra kranial

2) Risiko atau aktual : jalan nafas tidak efektifnya, berhubungan

dengan penumpukan lendir sekunder terhadap penurunan tingkat

kesadaran, gangguan menelan atau disfagia

3) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan

dengan penurunan intak cairan sekunder terhadap penurunan

tingkat kesadaran, disfagia

4) Perubahan pemasukan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran, disfakgia

5) Perubahan sensori persepsi : audio, visual, sentuhan,

berhubungan dengan penurunan fungsi serebral sekunder

terhadap kerusakan struktur serebri

6) Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan

tingkat kesadaran, hemiparese

7) Kurang mampu merawat diri atau ketergantungan dalam

pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari berhubungan dengan

penurunan tingkat kesadaran, hemiparese, afasia, gangguan

sensori persepsi

8) Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi

Page 37: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

25

d. Perencanaan

1) Diagnosa keperawatan : Gangguan Perubahan perfusi serebral

berhubungan dengan iskemik edema, peningkatan tekanan intra

kranial.

Rasional : Penurunan aliran darah ke otak dapat menyebabkan

jaringan serebral mengalami iskemik, sehingga

mengakibatkan edema atau juga dapat menyebabkan

hidrosefalus yang pada akhirnya menyebabkan

peningkatan tekanan intra kranial, yang berpengaruh

pada tekanan perfusi serebral.

Tujuan : Perfusi jaringan serebral dapat dipertahankan atau

ditingkatkan

2) Rencana tindakan keperawatan

a) Kaji dan monitor tanda – tanda vital

b) Kaji dan monitor kesadaran

c) Kaji dan monitor pupil dan kekuatan otot

d) Kaji dan monitor keseimbangan cairan dan elektrolit

e) Anjurkan pasien bed rest selama 24 – 72 jam pertama

f) Tinggikan posisi kepala tempat tidur 15 – 30 derajat, untuk

menjamin venous return yang baik

g) Kolaborasi dengan medis :

(1) Oksigen sesuai kebutuhan

(2) Terapi anti edema sesuai indikasi

Page 38: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

26

(3) Terapi neuroprotektan

(4) Mempertahankan tekanan darah dalam batas normal

(5) Mempertahankan gula darah dalam batas normal

(6) Mempertahankan suhu tubuh normal

e. Diagnosa keperawatan : jalan nafas tidak efektifnya, berhubungan

dengan penumpukan lendir sekunder terhadap penurunan tingkat

kesadaran, gangguan menelan atau disfagia

Rasional : Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran yang

disebabkan oleh peningkatan TIK baik karena edema

maupun hidrosefalus dapat mengakibatkan hilangnya

refleks batuk sehingga menyebabkan penumpukan lendir

dan kemungkinan lidah jatuh kebelakang. Disfagia adalah

gangguan menelan makanan dan atau cairan sehingga juga

dapat menyebabkan penumpukan lendir yang dapat

menyebabkan jalan nafas tidak lancar.

Tujuan : jalan nafas pasien dapat dipertahankan tetap lancar atau

paten.

1) Rencana tindakan keperawatan

a) Kaji dan monitor tanda – tanda vital dan status pernafasan

b) Kaji dan monitor tingkat kesadaran

c) Rubah posisi miring kiri dan kanan setiap 2 jam

d) Lakukan fisioterapi dada

Page 39: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

27

e) Lakukan suction (jangan lebih dari 15 detik setiap kali

suction)

f) Berikan cairan minimal 2000 ml/24 jam bila tidak ada kontra

indikasi, sesuai dengan berat badan pasien

g) Mobilisasi sedini mungkin bila kondisi pasien stabil

h) Kolaborasi dengan medis

f. Evaluasi

Evaluasi keperawatan harus dilakukan secara kontinu,

dilakukan sepanjang proses keperawatan. Pada evaluasi, seseorang

harus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi atau kondisi atau hasil

apa yang telah tercapai, dan menyesuaikannya dengan derajat optimal

kualitas yang diidentifikasi. Terdapat lima langkah unyuk diikuti

selama evaluasi proses keperawatan aktual.

Page 40: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

28

B. Kerangka Teori

C. Kerangka Konsep

Stroke

Penyakit :

· Dislipidemia

· Diabetes

Melius

· Jantung

Gaya Hidup :

- Merokok

- Olahraga

- Obat

kontraseotik

Hipertensi

Kulitas tidur

menurun

Mesase

punggung

Mesase

punggung

Kualitas tidur

menurun

Gambar 1. Kerangka Teori

Gambar 2. Kerangka Konsep

Kualitas tidur

meningkat

Page 41: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

29

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek aplikasi riset

Subjek yang digunakan dalam aplikasi riset ini adalah pasien dengan stroke

B. Tempat dan waktu

Tempat dan waktu penelitian ini dilaksanakan di ruang anggrek II RSUD dr.

Moewardi Surakarta pada tangga 9 – 12 Maret 2015

C. Media dan alat digunakan

1. Skala kualitas tidur untuk menilai tingkat kualitas tidur pasien

2. Minyak (baby oil) untuk memijat punggung pasien

3. Tisu untuk membersihkan sisa minyak yang dioleskan dipunggung

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset

1. Klien dipersilahkan untuk memilih posisi yang digunakan selama

intervensi, bisa tidak miring atau duduk

2. Buka punggung klien, bahu, dan lengan atas sisanya tutup dengan selimut

3. Perawat memcuci tangan

4. Menuangkan minyak (baby oil) ditelapak tanggan kemudian dioleskan ke

punggung klien

Page 42: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

30

5. Lakukan pemijatan dipunggung pasien dengan cara membelai dari bawah

ke atas, kemudian lakukan gerakan membuat lingkaran dari bahu ke

bawah, kemudian punggung ditepuk-tepuk selama 10-15 menit

6. Bersihkan punggung dengan tisu

7. Bantu memakai baju pasien

8. Bantu klien posisi yang nyaman

9. Rapikan alat dan cuci tangan

E. Alat ukur evaluasi (Kualitas tidur)

Alat ukur menggunakan PSQI (ThePittsburgh Sleep Quality Index)

terlampir.

Page 43: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

31

BAB IV

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Pasien bernama Ny. U, berjenis kelamin perempuan dengan umur 53

tahun, berstatus kawin, Ny. U bertempat tinggal di daerah Kemasan, Polokarto.

Beragama islam dan berkerja sebagai pegawai swasta. Saat Ny. U di rawat di

RSUD dr. Moewardi Surakarta yang bertanggung jawab adalah Tn. A

merupakan anak dari Ny. U. Tn. A berumur 28 tahun dan bekerja sebagai

pegawai swasta. Tn. A bertempat tinggal di daerah Kemasan, Polokarto.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 Maret 2015 pukul 10.00 WIB.

Pengkajian dilakukan dengan metode auto-anamnesa dan allo-anamnesa.

Keluhan utama yang dirasakan Pasien adalah lemas. Ny. U datang ke RSUD

dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 7 Maret 2015 pukul 10.00 WIB diantar

oleh keluarganya, saat itu keluhan yang dirasakan Ny. U adalah Lemas dan

berbicara tidak jelas. Saat di ruang anggrek II dilakukan pengkajian, Pasien

mengatakan badannya merasa lemas dan berbicara tidak jelas bibirnya tidak

simetris.

Pasien mengatakan dahulu dia adalah seorang ibu rumah tangga, Pasien

mengatakan sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit baru pertama kali

pasien masuk rumah sakit. Sebelum pasien di antar kerumah sakit RSUD dr.

Page 44: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

32

Moewardi Surakarta pasien dibawa ke Pukesmas terlebih dahulu di Pukesmas

tidak bisa menerima langsung di rujuk ke RSUD dr. Moewardi Surakarta.

Pasien mengatakan di lingkungan tempat tinggalnya termasuk

lingkungan yang bersih, lingkungannya juga jauh dari polusi udara dan

linkungan yang tenang jauh dari perkotaan. Keluarga pasien mengatakan

bahwa didalam keluarganya ada yang mempunyai riwayat penyakit stroke.

Pasien merupakan anak yang ke dua dari emam bersaudara, sedangkan

Suaminya merupakan anak yang ke satu dari tujuh bersaudara. Kedua Orang

Tua Ny. U dan Suaminya sudah meninggal kecuali ibu dari Ny. U belum

meninggal. Suami dari Ny. U juga sudah meninggal. Pasien memiliki dua

Orang anak Laki – laki dan Perempuan. Saat ini Pasien tinggal bersama anak

Laki – lakinya.

Genogram :

Gambar 3. Genogram

53

th

Page 45: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

46

WIB diagnosa pertama mengkolaborasi dengan dokter data subyektif pasien

mengatakan bersedia data obyektif obat injeksi ranitidin 50 mg, Vit B12 50 mg

sudah masuk lewat selang infus.

Implementasi pada hari Selasa, tanggal 10 Maret 2015 pukul 08.00 WIB

diagnosa pertama dan ketiga mengobsevasi keadaan umum pasien dengan

respon subyektif pasien mengatakan badannya merasa masih lemas tidak bisa

melakukan aktivitas sendiri dan pasien tidak bisa tidur data obyektif pasien

tampak tidak mandiri saat melakukan aktivitas dan pasien terlihat kelelahan,

pukul 10.00 WIB diagnosa pertama dan ketiga memantau tanda – tanda vital

pasien dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia data obyektinya

tanda – tanda vital 130/90 mmhg, respirasi pernafasan 20x/menit, nadi

63x/menit, suhu 36,5°C.

Di lanjutkan pukul 10.15 diagnosa pertama merubah posisi pasien kanan

dan kiri data obyektif pasien mengatakan mau melakukan data obyektif pasien

terlihat miring kanan dan kiri, 10.30 WIB diagnosa pertama melatih rentang

gerak pasif aktif data subyektif pasien mau melakukan data obyektif pasien

terlihat melakukan, pukul 11.00 WIB diagnosa kedua mengkaji tipe atau

derajat disfungsi data subyektif pasien mengatakan mau mendengarkan data

obyektif pasien terlihat melakukan, pukul 11.10 WIB diagnosa kedua

memperhatikan kesalahan dalam komunikasi dan memberikan umpan balik

data subyektif pasien mengatakan mau data obyektif pasien mengikuti yang

diajarkan, pukul 11.15 WIB diagnosa kedua meminta pasien untuk mengikuti

Page 46: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

33

Keterangan :

: Laki – laki yang sudah meninggal

: Perempuan yang sudah meninggal

: Laki - laki

: Perempuan

: Pasien

Pasien mengatakan tidak takut apabila harus dirawat di Rumah Sakit

seperti saat ini, karena agar cepat sembuh. Keluarga juga mengatakan tidak

pernah membelikan obat dari warung untuk pasien. Apabila Pasien mengeluh

sakit maka keluarga akan membawa Pasien ke Pukesmas atau Rumah Sakit

terdekat.

Sebelum sakit Pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari, dengan

komposisi nasi, lauk, sayur, air putih dan teh. Saat sakit dan dirawat dibangsal

Anggrek II Pasien diberikan diit (rendah garam) yang berisikan bubur, lauk dan

air putih. Pasien mengatakan selama sakit bermasalah dengan pola makannya

karena Pasien mengalami kesulitan saat mengunyah makanan tetapi saat sakit

Pasien makan kurang lebih 1 porsi habis.

Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pola BAB dan BAKnya,

Pasien mengatakan sebelum sakit dia selalu buang air besar 1 kali dalam sehari

konsistensinya lembek dan berwarna kuning kecoklatan berbau khas. Begitu

juga saat Pasien sakit. Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah

dengan buang air kecilnya, biasanya 3-5 kali dalam sehari jumlah urin kira-kira

53

th

Page 47: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

34

1500cc berwarna kuning pucat berbau khas. Saat dirawat di Rumah Sakit

pasien buang air kecil 3-6 kali dalam sehari jumlah urin kira-kira 1300cc

berwarna kuning pucat berbau khas.

Pasien mengatakan sebelum sakit pemenuhan kebutuhan aktivitas latihan

dilakukan secara mandiri, namun saat sakit aktivitas makan atau minum,

berpakaian, berpindah dibantu orang lain, sedangkan toileting, ambulasi atau

ROM dibantu orang lain dan alat dan mobilisasi ditempat tidur tergantung total.

Sebelum sakit pasien kadang-kadang tidur siang ± 1-2 jam dan saat

malam pasien mulai tidur pukul 20.30 WIB dan tidurnya selalu nyenyak tidak

terbangun pada malam hari, Pasien mengatakan bisa tidur kurang lebih 5 – 6

jam saat bangun pasien merasakan badannya enak dan nyaman. Saat dirawat di

Rumah Sakit Pasien mengatakan saat sakit tidak bisa tidur karena merasa

badannya lemas dan sering miring kanan kiri sebelum tidur sekitar 10 – 15

menit, Pasien juga mengatakan saat tidur selalu terbangun dan pasien bisa tidur

kurang lebih 3 – 4 jam saat bangun badan pasien merasakan pegal-pegal dan

tidak nyaman. Kualitas tidur pasien juga dikaji menggunakan PSQI (Pitts

burgh Sleep Quality Index) dan didapatkan nilai 13 yang berarti kualitas tidur

pasien buruk.

Pasien sebelum sakit dapat berbicara dengan lancar bisa menjawab

pertanyaan dari lawan bicara dengan jelas dan tepat, dapat melihat dengan jelas

tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Selama Pasien sakit, Pasien

mengatakan tidak dapat berkomunikasi dengan lancar saat diajak berbicara dan

saat diajukan pertanyaan pasien tidak jelas bicaranya saat menjawab

Page 48: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

35

pertanyaan karena derkomitas rongga mulut dan bibir pasien tidak simetris,

Pasien dapat mendengar dengan jelas dan tidak menggunakan alat bantu

penglihatan.

Pada gambaran diri Pasien sebelum sakit Pasien mengatakan mensyukuri

dengan keadaan seluruh tubuhnya yang diberikan Allah SWT dan Pasien juga

mengatakan tidak malu dengan keadaan tubuhnya yang gemuk. Selama sakit

Pasien mengatakan Badannya tidak mengalami penurunan berat badan dan

pasien masih mensyukuri keadaan seluruh tubuhnya.

Pasien mengatakan sebelum sakit dia ingin menjadi ibu yang baik dan

bermanfaat bagi keluarganya dan lingkungan tempat tingalnya. Selama sakit

Pasien tidak bisa melakukan aktivitas menjadi seorang ibu dirumah dan

lingkungan tempat tinggalnya. Pasien pengen cepat pulang dan bisa berkumpul

dengan keluarganya saat sakit keluarga dan kedua anaknya selalu menjenguk

dan lebih perhatian kepadanya, Pasien merasa disayangi

Sebelum sakit Pasien mengatakan dapat bekerja membiayai kehidupan

sehari-harinya tanpa merepotkan anak-anaknya, namun sekarang Pasien tidak

mampu beraktivitas secara normal lagi dan Pasien juga mengatakan tidak ingin

merepotkan kedua anaknya untuk membiayai kehidupannya. Pasien

mengatakan sejak dulu pasien ingin menjadi seorang ibu yang baik bagi kedua

anaknya, saat ini pun pasien tetap ingin menjadi seorang ibu yang baik dan

tidak merepotkan anak dan keluarganya.

Pasien mengatakan saat bahwa saat ini telah menua, dan yang ada dalam

pikirannya hanyalah ia ingin hidup bahagia bersama Keluarga, Anak dan Cucu-

Page 49: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

36

cucunya sampai ajal menjemputnya. Pasien juga mengatakan hubungannya

dengan keluarga sangat dekat, terutama hubungan dengan anaknya.

Pasien mengatakan saat belum sakit ia menghilangkan perasaan bosan

dengan cara berbincang-bincang dengan teman saat berada di lingkungan

kerjanya, sekarang berbicara dengan penunggu (anak atau keluarga) dan Pasien

juga berdoa dalam hati untuk menghilangkan kejenuhan. Saat dirumah pasien

mengatakan dia rajin menjalankan ibadah sholat 5 waktu. Selama dirawat di

Rumah Sakit pasien jarang melakukan ibadah sholat 5 waktu tetapi Pasien

selalu berdoa dalam hati.

C. Pemeriksaan fisik

Hasil pengkajian yang di dapatkan pada Ny. U antara lain Ny. U dalam

keadaan sadar penuh atau composmentis, namun Pasien terlihat lemas. Saat

dilakukan pengukuran tanda-tanda vital di dapatkan hasil 170/100 mmHg, nadi

64x/menit teraba kuat dengan irama teratur, pernafasan 18x/menit dan suhu

tubuh Pasien 36,5°C.

Bentuk kepala Pasien mesochepal, kulit kepalanya tidak ada lesi dan

tidak ada ketombe, kebersihan kulit kepala kurang terjaga. Rambut Pasien tidak

terjaga kebersihannya dan tidak mudah rontok. Pada mata tidak ditemukan

konjungtifa yang anemis, sclera yang tidak ikterik dan palpebra terdapat mata

panda (katup mata hitam). Pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan,

tidak ditemukan juga odema orbita. Bentuk hidung kanan kiri Pasien simetris,

terpasang 02 dan tidak ada cuping hidung dan polip.

Page 50: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

37

Kebersihan mulut Pasien tidak terjaga, mukosa bibir pasien terlihat

kering, lidah terlihat bersih dan bibir pasien terlihat tidak simetris. Gigi pasien

terlihat berwarna kuning, gigi tidak ada yang berlubang. Telingga kanan kiri

Pasien berbentuk simetris, kebersihannya terjaga. Pada telinga Pasien ada

sedikit serumen, fungsi pendengaran pasien tidak berkurang dan Pasien tidak

menggunakan alat bantu pendengaran. Pada leher ditemukan vena jagularis dan

tidak ada pembesaran tyroid.

Daerah pada dada Pasien terlihat simetris, tidak ada luka dan tidak ada

jejas, palpasi vokal premitus kanan kiri sama, perkusi terdapat sonor pada

lapang dada dan tidak terdengar suara tambahan suara normal vesikuler.

Pemeriksaan jantung menunjukkan bahwa infeksi datar, simetris pada kanan

kiri, saat di palpasi ictuscordis teraba pada sela intercosta kelima, perkusi pada

area jantung redup, batas kanan kiri ics 2, batas atas kanan ics 3 dan bawah ics

5, saat diauskultasi terdengan bunyi reguler.

Pemeriksaan fisik perut didapati bahwa pada perut pasien tidak ada luka

dan tidak ada jejas, datar, simetris. Bising usus Pasien terdengar pelan dengan

frekuensi ± 10x/menit, saat diperkusi perut bagian atas kanan (terdapat organ

hati) terdengar redup, perut bagia kiri atas (terdapat organ lambung) terdengar

suara timpani, perut bagian kanan bawah dan kiri bawah (terdapat organ

ginjal), terdengar suara timpani. Saat diraba tidak ditemukan pembesaran hati.

Area genetalia pasien terjaga kebersihannya, tidak terpasang DC dan

tidak ada tanda-tanda infeksi pada area genetalia (tidak ada kemerahan, nyeri).

Pada area rectum kebersihannya terjaga dan tida ada hemoroid.

Page 51: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

38

Daerah ekstermitas kekuatan otot atas sebelah kanan tanggal 7 Maret

2015 mengalami hemiparesis tetapi tanggal 9 Maret 2015 sudah bisa

digerakkan lagi, sebelah kiri terpasang infus gerakannya normal tetapi

kekuatan otot kanan dan kiri hanya bisa menahan gravitasi 75 % dengan skala

4. Pada kekuatan ekstermitas otot bawah kanan dan kiri hanya bisa menahan

gravitasi 75 % dengan skala 4, pada ekstermitas atas dan bawah tidak ada

perubahan tulang dan akral hangat.

D. Pemeriksaanlaboratriumdan data penunjang

1. Hasil laboratrium

Hasil pemeriksaan laboratrium yang dilakukan ditanggal 7 Maret

2015 didapatkan hasil hematologi rutin yang terdiri dari hemoglobin

didapatkan hasil 13.0 g/dL nilai normal 12.0-15.6, hematokrit didapatkan

nilai 37 % nilai normal 33-45, leakosit hasilnya 7.4 ribu/ui nilai normalnya

4.5-11.0, trombosit hasil 293 ribu/ui nilai normal 150-450 dan eritrosil

hasilnya 4.45 juta/ui nilai normalnya 4.10-510. Golongan darah Pasien A

metode aglutinasi.Hasil pemeriksaan hematosis terdiri dari PT didapatkan

hasil 13.5 detik nilai normalnya 10.0-15.0 metode semiautomatik, APTT

hasil 37.9 detik nilai normalnya 20.00-40.0 semiautomatik dan INR

didapatkan hasil 1.090.

Kimia klinik terdiri dari gula darah sewaktu Pasien didapatkan hasil

116 mg/dL nilai normanya 60-140 metode hekokinase, Creatinin hasilnya

0,6 mg/dL nilai normal 0,6-1a.1 metode jaffe dan ureum didapatkan hasil

Page 52: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

39

36 mg/dLnilai normanya < 50 metode enzimatic UV assoy. Elektrolit

terdiri dari Natrium darah hasilnya 145 mmol/L nilai normalnya 136-145,

kalsium darah hasilnya 3.0 mmol/L nilai normalnya 3.5-5.1 dan clorida

darah hasilnya 105 mmoi/l nilai normalnya 98-106 metode dari natrium

darah, kalsium darah dan clorida darah adalah direkise.

2. Hasil CT SCAN

Klinis : Suspect SNH, hemiparasis kanan

CT Scan kepala tanpa kontras :

Tampak lesi hiperdens berdensitas darah dengan perifokal edema di

sekitarnya di nukleus lentifornia hingga corona radiata kiri yang tidak

menyebabkan midline shifting dengan estimasi volume 6,67 cc. Sulci dan

gyri tak tampak kelainan. Sistem ventrikel dan sisterna tak tampak

kelainan. Pons, cerebellum dan cerebellopontine angkle tak tampak

kelainan. Tak tampak kalsifikasi abnormal. Orbita, sinus paranasalis dan

mastoid kanan kiri tak tampak kelainan. Craniocerebral space tak tampak

melebar. Calvaria intak.

Kesimpulan : ICH di nukleus lentiformis hingga corona radiata kiri yang

tidak menyebabkan midline shifting dengan estimasi volume 6,67 cc.

E. Therapy

Pada tanggal 9 - 12 Maret 2015 Pasien mendapatkan terapi infus asering

1k dengan dosis 20 tpm tergolong larutan elektrolit dan nutrisi fungsi dari infus

Page 53: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

40

asering 1k untuk pengobatan asidosis yang berhubungan dengan dehidrasi dan

kehilangan ion alkali tubuh. Pasien mendapatkan injeksi ranitidin 50 mg

dengan dosis 12/jam tergolong obat antasida fungsinya untuk tungkak lambung

dang deodenum, tungkak pasca operasi, espfagitis erosif, refluks esofagiis

keadaan heperlekresi patologis dan pasien juga mendapatkan injeksi vitamin

B12 50 mg dosis 12/jam tergolong obat vitamin fungsinya untuk pencegahan

dan pengobatan kekurangan vitamin B komplet dan vit-B12 pada keadaan

kurang selera makan. Pasien juga mendapat obat oral yaitu KSR 600 mg

dengan dosis 2 x 1 tergolong obat alpha-reductase inhibitor fungsi untuk

pencegahan hipokalemia spesifik.

F. Analisa data

Pada hari Rabu, tanggal 9 Maret 2015, pukul 10.20 WIB ditemukan

masalah keperawatan yang pertama yaitu hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan kelemahan, dengan data subyetif pasien mengatakan

badannya terasa lemas dan aktivitas toileting, makan, dibantu oleh keluarga,

ditemukan data obyektif pasien terlihat tidak mandiri saat toileting, makan,

minum, kekuatan otot ektermitas atas kanan kiri 4 dan kekuatan otot ektermitas

bawah kanan kiri 4, tekanan darah pasien 140/110 mmHg, Respirasi pernafasan

pasien 20x/menit, Nadi 70x/menit dan suhu 36,2°C.

Di temukan lagi diagnosa yang ke dua ditanggal dan hari yang sama

pukul 10.30 WIB yaitu hambatan komunikas verbal berhubungan dengan

kesulitan menyusun kata-kata, dengan data subyektif pasien mengatakan kalau

Page 54: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

41

saat berbicara mengalami kesulitan, pasien juga mengatakan saat menyusun

kata-kata mengalami kesulitan, data obyektif pasien terlihat kesulitan saat

berbicara dan menyusun kata-kata, tidak ada kontak mata, bibir pasien terlihat

tidak simetris.

Di temukan lagi diagnosa yang ketiga ditanggal dan hari yang sama

pukul 10.45 WIB yaitu gangguan pola tidur berhubungan dengan proses

penyakit, dengan data subyektif pasien mengatakan saat sakit tidak bisa tidur

karena merasa badannya lemas dan sering miring kanan dan kiri sebelum tidur

sekitar 10 – 15 menit, pasien juga mengatakan saat tidur selalu terbangun dan

pasien bisa tidur kurang lebih 3 – 4 jam, ditemukan data obyektif pasien terlihat

tidak bergerak secara aktif cuma bisa miring kanan dan kiri, pasien terlihat

kelelahan, pasien terlihat sering terbangun saat tidur, terdapat mata panda

(kelopak mata berwarna hitam), tekanan darah pasien 140/110 mmHg,

Respirasi pernafasan pasien 20x/menit, Nadi 70x/menit dan suhu 36,2°C,

didapatkan dari lembar observasi nilai skor kualitas tidur PSQI (The pitts burgh

sleep quality index) adalah 13.

G. Prioritas diagnosa keperawatan

Diagnosa yang telah di dapatkan dari hasil analisa data dapat

diprioritaskan, yaitu yang pertama ditemukan adalah hambatan mobilisasi fisik

berhubungan dengan kelemahan, diagnosa yang di dapatkan dari hasil analisa

data yang kedua adalah hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan

Page 55: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

42

kesulitan menyusun kata – kata dan diagnosa yang ke tiga adalah gangguan

pola tidur berhubungan dengan proses penyakit.

H. Rencana atau intervensi keperawatan

Diagnosa yang pertama adalah hambatan mobilisasi fisik berhubungan

dengan kelemahan, tujuan dari tindakan yang akan dilakukan adalah setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pasien dapat

melakukan aktivitas sendiri dengan kriteria hasil Pasien tidak lemas, pasien

mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu, tanda – tanda vital pasien

normaltekanan darah 110/90 mmhg, respirasi pernafasan 16-21x/menit, nadi

60 – 90x/menit, suhu 36,5 – 37 °C, keluhan tentang kelemahan dapat berkurang

kekuatan otot atas dan bawah 5.

Intervensi yang dilakukan untuk diagnosa yang pertama adalah observasi

keadaan umum pasien untuk mengetahui keadaan umum pasien, pantau tanda

– tanda vital pasien untuk mengetahui tanda – tanda vital pasien, berikan

bantuan dalam melakukan aktivitas sesuai yang dibutuhkan pasien guna untuk

membantu pasien dalam beraktivitas, ubah posisi pasien miring kanan dan kiri

guna untuk melatih pasien dalam beraktivitas, latih rentang gerak pasif aktif

guna untuk mencegah terjadinya kelemahan, kolaborasi dengan dokter tentang

keadaan pasien guna untuk proses penyembuhan.

Diagnosa yang kedua adalah hambatan komunikasi verbal berhubungan

dengan kesulitan menyusun kata – kata, tujuan dan tidakan yang dilakukan

adalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan

Page 56: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

43

komunikasi verbal pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil, menerima pesan

melalui metode alternatif (misalnya : komunikasi tertulis, bahasa isyarat),

meningkatkan kemampuan untuk mengerti, mampu berbicara dengan baik,

bibir simetris, mampu menyusun kata-kata/kalimat.

Intervensi yang dilakukan untuk diagnosa yang kedua adalah kaji tipe/

derajat disfungsi seperti pasien tidak tampak memahami kata atau mengalami

kesulitan berbicara guna untuk membantu menentukan daerah dan kerusakan

serebral yang terjadi, perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan

umpan balik guna untuk pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk

memantau ucapan yang keluar dan tidak menyadari bahwa komunikasi yang

diucapkan tidak nyata, mintalah pasien untuk mengikuti perintah sederhana

(ulangi kata-kata) guna untuk melakukan penilaian terhadap adanya kerusakan

sensurik, mintalah pasien untuk mengucapkan suara sederhana seperti sh dan

pus guna untuk mengidentifikasi adanya disertai sesuai komponen motorik dari

bicara, konsultasikan dengan ahli terapi guna untuk membantu proses

penyembuhan.

Diagnosa yang ketiga adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan

proses penyakit, tujuan dan tindakan yang dilakukan adalah setelah dilakukan

tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan pasien bisa meningkatkan kualitas

tidurnya dengan kriteria hasil pasien dapat tidur dengan nyenyak tidak

kebangun pada tengah malam, tidak terdapat mata panda ( kantung mata

hitam), durasi tidur 6 – 7 jam, tanda – tanda vital normal tekanan darah 110/90

Page 57: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

44

mmhg, respirasi pernafasan 16-21x/menit, nadi 60 – 90x/menit, suhu 36,5 – 37

°C, nilai skor lembar observasi menjadi <13.

Intervensi yang dilakukan untuk diagnosa yang ketiga adalah observasi

keadaan umum tentang kualitas pasien guna untuk mengetahui keadaan umum

pasien tentang kualitas tidur, kaji tanda – tanda vital pasien guna untuk

mengetahui tanda – tanda vital pasien, batasi pengunjung guna untuk

memberikan kenyamanan pasien, berikan informasi pentingnya tidur guna

untuk memberikan informasi pentinnya tidur, berikan masase punggung guna

untuk memberikan kenyamanan pasien dan meningkatkan kualitas tidur

pasien, berikan kenyamanan pasien (posisi tidur) guna untuk memberikan

kenyamanan.

I. Tindakan atau implementasi keperawatan

Implementasi yang dilakukan untuk diagnosa yang pertama dan tiga pada

hari Senin, 9 Maret 2015 pukul 10.15 WIB mengobsevasi keadaan umum

pasien dengan respon subyektif pasien mengatakan badannya merasa lemas

tidak bisa melakukan aktivitas sendiri dan pasien tidak bisa tidur data obyektif

pasien tampak tidak mandiri saat melakukan aktivitas dan pasien terlihat

kelelahan, pukul 10.45 WIB diagnosa pertama dan ketiga memantau tanda –

tanda vital pasien dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia data

obyektinya tanda – tanda vital 140/100 mmhg, respirasi pernafasan 20x/menit,

nadi 70x/menit, suhu 36,2°C, pukul 11.15 WIB diagnosa pertama memberikan

bantuan aktivitas sesuai yang dibutuhkan data subyektif pasien mengatakan

Page 58: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

45

bersedia data obyektif pasien mau dibantu, pukul 11.25 WIB diagnosa pertama

merubah posisi pasien kanan dan kiri data subyektif pasien mengatakan mau

melakukan data obyektif pasien terlihat miring kanan dan kiri.

Di lanjutkan tindakan implementasi dihari yang sama pukul 13.15 WIB

diagnosa pertama melatih rentang gerak pasif aktif data subyektif pasien mau

melakukan data obyektif pasien terlihat melakukan, pukul 13.20 WIB diagnosa

kedua mengkaji tipe atau derajat disfungsi data subyektif pasien mengatakan

mau mendengarkan data obyektif pasien terlihat melakukan, pukul 13.25 WIB

diagnosa kedua memperhatikan kesalahan dalam komunikasi dan memberikan

umpan balik data subyektif pasien mengatakan mau data obyektif pasien

mengikuti yang diajarkan, pukul 13.45 WIB diagnosa kedua meminta pasien

untuk mengikuti perintah sederhana (mengulangi kata – kata) data subyektif

pasien mengatakan mau data obyektif pasien mengikuti yang diajarkan, pukul

13.50 WIB diagnosa ketiga membatasi pengunjung data subyektif keluarga

pasien mengatakan bersedia data obyektif pengunjung mulai berkurang, pukul

13.55 diagnosa ketiga memberikan informasi pentingnya tidur data subyektif

pasien mengatakan bersedia diberikan informasi tentang tidur data obyektif

pasien terlihat mengerti.

Di lanjutkan lagi dihari yang sama pukul 20.00 WIB diagnosa ketiga

memberikan masase punggung data subyektif pasien mengatakan bersedia data

obyektif pasien tenang dan terlihat nyaman, pukul 20.20 WIB diagnosa ketiga

memberikan kenyamanan pasien (posisi tidur) data subyektif pasien

mengatakan mau data obyektif pasien terlihat berubah posisi dan pukul 20.25

Page 59: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

47

perintah sederhana (mengulangi kata – kata) data subyektif pasien mengatakan

mau data obyektif pasien mengikuti yang diajarkan.

Di lanjutkan lagi dihari yang sama pukul 20.00 WIB diagnosa ketiga

memberikan masase punggung data subyektif pasien mengatakan bersedia data

obyektif pasien tenang dan terlihat nyaman, pukul 20.20 WIB diagnosa ketiga

memberikan kenyamanan pasien (posisi tidur) data subyektif pasien

mengatakan mau data obyektif pasien terlihat berubah posisi dan pukul 20.25

WIB diagnosa pertama mengkolaborasi dengan dokter data subyektif pasien

mengatakan bersedia data obyektif obat injeksi ranitidin 50 mg, Vit B12 50 mg

sudah masuk lewat selang infus.

Implementasi pada hari Rabu, tanggal 11 Maret 2015 pukul 08.00 WIB

diagnosa pertama dan ketiga mengobsevasi keadaan umum pasien dengan

respon subyektif pasien mengatakan badannya merasa masih lemas tidak bisa

melakukan aktivitas sendiri dan pasien mulai bisa tidur data obyektif pasien

tampak tidak mandiri saat melakukan aktivitas dan pasien terlihat kelelahan,

pukul 10.15 WIB diagnosa pertama dan ketiga memantau tanda – tanda vital

pasien dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia data obyektinya

tanda – tanda vital 130/80 mmhg, respirasi pernafasan 20x/menit, nadi

67x/menit, suhu 36,5°C, pukul 10.20 WIB diagnosa pertama merubah posisi

pasien kanan dan kiri data obyektif pasien mengatakan mau melakukan data

obyektif pasien terlihat miring kanan dan kiri.

Dilanjutkan pukul 12.30 WIB diagnosa pertama melatih rentang gerak

pasif aktif data subyektif pasien mau melakukan data obyektif pasien terlihat

Page 60: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting
Page 61: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

48

melakukan, pukul 12.45 WIB diagnosa kedua mengkaji tipe atau derajat

disfungsi data subyektif pasien mengatakan mau mendengarkan data obyektif

pasien terlihat melakukan, pukul 12.55 WIB diagnosa kedua memperhatikan

kesalahan dalam komunikasi dan memberikan umpan balik data subyektif

pasien mengatakan mau data obyektif pasien mengikuti yang diajarkan, pukul

13.15 WIB diagnosa kedua meminta pasien untuk mengikuti perintah

sederhana (mengulangi kata – kata) data subyektif pasien mengatakan mau data

obyektif pasien mengikuti yang diajarkan.

Dilanjutkan dihari yang sama pukul 20.00 WIB diagnosa ketiga

memberikan masase punggung data subyektif pasien mengatakan bersedia data

obyektif pasien tenang dan terlihat nyaman, pukul 20.20 WIB diagnosa ketiga

memberikan kenyamanan pasien (posisi tidur) data subyektif pasien

mengatakan mau data obyektif pasien terlihat berubah posisi dan pukul 20.25

WIB diagnosa pertama mengkolaborasi dengan dokter data subyektif pasien

mengatakan bersedia data obyektif obat injeksi ranitidin 50 mg, Vit B12 50 mg

sudah masuk lewat selang infus.

Implementasi pada hari Kamis, tanggal 12 Maret 2015 pukul 08.30 WIB

diagnosa pertama dan ketiga mengobservasi keadaan umum pasien dengan

respon subyektif pasien mengatakan badannya masih sedikit lemas, belum

bisa melakukan aktivitas sendiri dan pasien sudah bisa tidur data obyektif

pasien tampak tidak mandiri saat melakukan aktivitas dan pasien terlihat sudah

mulai tidak kelelahan.

Page 62: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

49

J. EVALUASI

Diagnosa pertama dihari Senin, tanggal 9 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 13.45 WIB, pasien mengatakan badannya terasa lemas dan tidak bisa

melakukan aktivitas sendiri pasien terlihat tidak mandiri dalam beraktivitas dan

pasien terlihat lemas. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah belum teratasi,

lanjutkan intervensi Observasi keadaan umum pasien, berikan bantuan dalam

melakukan aktivitas sesuai yang dibutuhkan, melatih rentang gerak aktif pasif,

merubah posisi pasien kanan kiri.

Diagnosa kedua dihari Senin, tanggal 9 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 13.55 WIB, pasien mengatakan sulit berbicara pasien terlihat kesulitan

saat berbicara, bibir terlihat tidak simetris, kata – kata yang di ucapkan pasien

tidak jelas. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah belum teratasi, lanjutkan

intervensi perhatikan kesalahan saat berkomunikasi dan berikan umpan balik,

minta pasien untuk mengikuti perintah sederhana (mengulangi kata – kata),

konsultasikan kepada ahli terapi.

Diagnosa ketiga dihari Selasa, tanggal 10 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 08.00 WIB, pasien mengatakan saat sakit tidak bisa tidur karena merasa

badannya lemas dan sering miring kanan kiri sebelum tidur sekitar 10 – 15

menit, pasien juga mengatakan saat tidur selalu terbangun dan pasien bisa tidur

kurang lebih 3 – 4 jam, pasien terlihat kelelahan, pasien terlihat sering

terbangun saat tidur, durasi tidur pasien sudah meningkat 3 – 4 jam, terdapat

mata panda (kelopak mata berwarna kehitaman), tanda – tanda vital 140/100

mmHg, respirasi pernafasan 20x/menit, nadi 70x/menit, suhu 36,2°C, nilai skor

Page 63: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

50

lembar observasi kualitas tidur PSQI (the pitts burgh sleep quality index)

adalah 13. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah belum teratasi lanjutkan

intervensi observasi keadaan umum tentang kualitas pasien, batasi pengunjung,

berikan masase punggung, berikan kenyamanan pasien (posisi tidur).

Diagnosa kesatu dihari Selasa, tanggal 10 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 13.45 WIB, pasien mengatakan badannya masih terasa lemas dan tidak

bisa melakukan aktivitas sendiri pasien terlihat tidak mandiri dalam

beraktivitas dan pasien terlihat lemas. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah

belum teratasi lanjutkan intervensi Observasi keadaan umum pasien, berikan

bantuan dalam melakukan aktivitas sesuai yang dibutuhkan, melatih rentang

gerak aktif pasif, merubah posisi pasien kanan kiri.

Diagnosa kedua dihari Selasa, tanggal 10 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 13.55 WIB, pasien mengatakan masih sulit berbicara pasien terlihat

kesulitan saat berbicara, bibir terlihat masih simetris, kata – kata yang di

ucapkan pasien masih tidak jelas. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah

belum teratasi, lanjutkan intervensi perhatikan kesalahan saat berkomunikasi

dan berikan umpan balik, minta pasien untuk mengikuti perintah sederhana

(mengulangi kata – kata), konsultasikan kepada ahli terapi.

Diagnosa ketiga dihari Rabu, tanggal 11 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 08.00 WIB,pasien mengatakan tidurnya sudah mulai nyanyak, sering

miring kanan kiri sebelum tidur sekitar 10 – 15 menit, pasien juga mengatakan

saat tidur selalu terbangun dan pasien bisa tidur kurang lebih 4 – 5 jam pasien

terlihat masih kelelahan, pasien terlihat masih sering terbangun saat tidur,

Page 64: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

51

durasi tidur pasien sudah meningkat 4 – 5 jam, terdapat mata panda (kelopak

mata berwarna kehitaman) sudah mulai berkurang, tanda – tanda vital 130/90

mmHg, respirasi pernafasan 20x/menit, nadi 63x/menit, suhu 36,5°C. Maka

dapat disimpulkan bahwa masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi

observasi keadaan umum tentang kualitas pasien, batasi pengunjung, berikan

masase punggung, berikan kenyamanan pasien (posisi tidur).

Diagnosa kesatu dihari Rabu, tanggal 11 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 13.45 WIB, pasien mengatakan badannya masih terasa lemas dan tidak

bisa melakukan aktivitas sendiri pasien terlihat tidak mandiri dalam

beraktivitas dan pasien terlihat lemas. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah

belum teratasi lanjutkan intervensi Observasi keadaan umum pasien, berikan

bantuan dalam melakukan aktivitas sesuai yang dibutuhkan, melatih rentang

gerak aktif pasif, merubah posisi pasien kanan kiri.

Diagnosa kedua dihari Rabu, tanggal 11 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 13.55 WIB, pasien mengatakan sulit berbicara pasien terlihat kesulitan

saat berbicara, bibir terlihat tidak simetris, kata – kata yang di ucapkan pasien

tidak jelas. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah belum teratasi, lanjutkan

intervensi perhatikan kesalahan saat berkomunikasi dan berikan umpan balik,

minta pasien untuk mengikuti perintah sederhana (mengulangi kata – kata),

konsultasikan kepada ahli terapi.

Diagnosa ketiga dihari Kamis, tanggal 12 Maret 2015 dilakukan evaluasi

pukul 08.00 WIB, pasien mengatakan tidurnya sudah mulai nyanyak, sering

miring kanan kiri sebelum tidur sekitar 10 – 15 menit, pasien juga mengatakan

Page 65: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

52

saat tidur mulai berkurang saat terbangun dan pasien bisa tidur kurang lebih 5

– 6 jam pasien terlihat sudah tidak kelelahan, durasi tidur pasien sudah

meningkat 5 – 6 jam, mata panda (kelopak mata berwarna kehitaman)

sudahtidak ada, tanda – tanda vital 130/80 mmHg, respirasi pernafasan

20x/menit, nadi 65x/menit, suhu 36,5°C, nilai skor lembar observasi kualitas

tidur PSQI (the pitts burgh sleep quality index) adalah 9 . Maka dapat

disimpulkan bahwa masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi observasi

keadaan umum tentang kualitas pasien, batasi pengunjung, berikan masase

punggung, berikan kenyamanan pasien (posisi tidur).

Page 66: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

53

BAB V

PEMBAHASAN

Bab ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan dan kesesuaian yang

didapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata asuhan keperawatan pada Ny.

U dengan strokenon hemoragik di ruang Anggrek II RSUD dr. Moewardi Surakarta.

Penulis akan membahas tentang faktor yang meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pembahasan akan lebih

ditekankan pada diagnosa gangguan pola tidur karena diagnosa gangguan pola

tidur lan yang berhubungan dengan jurnal bahwa masase punggung dapat

meningkatkan kualitas tidur pasien dengan stroke non hemoragik.

A. Pengkajian

Menurut Brurner dan Sudart pengkajian adalah pengumpulan data

pengkajian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data riwayat

kesehatan, data pengkajian kesehatan, pemantauan secara berkesinambungan

agar tetap waspada terhadap kebutuhan pasien dan keefektifan dari rencana

keperawatan yang di terima pasien. Pasien datang ke IGD RSUD dr. Moewardi

Surakarta pada tanggal 7 Maret 2015 pukul 10.00 WIB diantar oleh

keluarganya.

Hasil pengkajian yang dilakukan secara observasi dan wawancara, dari

pasien mengatakan badan terasa lemas, melakukan aktivitas toileting, makan,

minum dibantu oleh keluarga, nilai aktivitas 2. Pemeriksaan ektremitas atas

dan bawah kanan kiri nilainya 4.

Page 67: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

54

Kekuatan otot didefinisikan sebagai kekuatan otot ekstermitas penderita

stroke non hemoragik yang telah melewati penyakitnya, pengukuran dilakukan

kekuatan otot dengan skor 0-5. Skor 0 lumpuh total, skor 1 sedikit kontraksi

otot, skor 2 terdapat gerakan, skor 3 dapat melakukan gerak melawan gravitasi,

skor 4 dapat melawan tahanan – tahanan sedang, skor 5 gerakan penuh

(Muhammad, 2010).

Hal tersebut sesuai dengan tori Susilo & Wulandari (2010) yang

menyebutkan hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stroke yang

menjurus pada kerusakan otak atau saraf, stroke biasanya disebabkan oleh

suatu gumpalan darah dari pembuluh - pembuluh darah yang mensuplai darah

ke otak, stroke dapat menyebabkan kelemahan, kelumpuhan tangan dan kaki,

kesulitan berbicara dan kondisi mata tidak normal.

Demikian juga teori Farida & Amalia (2009), yang menyebutkan bahwa

salah satu gejala stroke adalah mati rasa yang mendadak diwajah, lengan, atau

kaki, dan terutama hanya terasa disalah satu sisi saja, kiri atau kanan sehingga

dapat mempengaruhi aktivitas sehari hari. Stroke mempunyai gejala neurologis

yang bergantung pada arah kerusakan, salah satunya arteri yang potensial

mengalami kerusakan adalah arteri serebral media, apabila seluruh arteri

tersumbat bisa terjadi hemiparalisis dan hemihipestesia kontralateral (Irfan,

2012).

Pola kognitif perseptual, Pasien mengatakan tidak dapat berkomunikasi

dengan lancar saat diajak berbicara dan saat diajukan pertanyaan Pasien tidak

Page 68: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

55

jelas bicaranya saat menjawab pertanyaan karena derkomitas rongga mulut dan

bibir pasien tidak simetris.

Hal ini sesuai dengan teori Farida & Amalia (2012), yang menyebutkan

bahwa faktor resiko stroke salah satunya adalah tekanan darah tinggi

(Hipertensi), hipertensi mempercepat terjadinya arteros klerosis yaitu dengan

menyebabkan perlukaan secara mekanis pada sel endotel (dinding pembuluh

darah) ditempat yang mengalami tekanan tinggi, maka akan mempengaruhi

suplay oksigen ke otak dan dapat menyebabkan stroke akibatnya adalah

gangguan komunikasi salah satunya adalah afasia.

Pada pola istirahat tidur, Pasien mengatakan saat sakit tidak bisa tidur

karena merasa badannya lemas dan sering miring kanan kiri sebelum tidur

sekitar 10 – 15 menit, Pasien juga mengatakan saat tidur selalu terbangun dan

pasien bisa tidur kurang lebih 3 – 4 jam saat bangun badan pasien merasakan

pegal-pegal dan tidak nyaman.

Hal ini sesuai dengan teori Saxena (2006), Kualitas tidur yang baik

merupakan salah satu bagian penting dalam proses penyembuhan penyakit

stroke, namun gangguan tidur itu sendiri merupakan masalah yang sering

muncul pada pasien stroke. Mengalami gangguan tidur dapat menimbulkan

rasa frustasi, gangguan tidur dapat membuat pasien lelah dan terganggu. Tipe

gangguan tidur ini disebabkan oleh pola nafas yang abnormal, stress jantung

dan pembekuan darah.

Page 69: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

56

Hasil pengukuran kualitas tidur dapat di ukur menggunakan alat ukur

(PSQI) The Pitts burgh Sleep Quality Index (Darmojo, 201), yang didapatkan

nilai skor sebelum dilakukan tindakan masase punggung adalah 13.

B. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah interpretasi ilmiah atas data hasil

pengkajian yang interpretasi ini digunakan perawat membuat rencana,

melakukan implementasi dan evaluasi (Wilkinson, 2009). Pada pasien stroke

non hemoragik ditemukan diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik,

hambatan komunikasi verbal dan gangguan pola tidur.

Diagnosa pertama adalah hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan

kelemahan, hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan fisik

tubuh atau satu atau lebih ekstermitas secara mandiri dan terarah (Wilkinson,

2009). Etiologi dari problem (masalah keperawatan) penurunan kekuatan otot

(Wilkinson, 2012). Hal ini disebabkan oleh kekuatan otot atau muskular yang

berkurang akibat penurunan sistem neuromuskular (Yulia, 2013). Penulis

mengambil diagnosa hambatan mobilitas fisik karena dampak dari stroke salah

satunya kelumpuhan sebelah bagian tubuh yang akan berpengaruh pada

kesulitan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari

(Farida & Amalia, 2009).

Penulis merumuskan diagnosa hambatan mobilitas fisik berdasarkan dari

analisa data dimana data subjektif pasien mengatakan badannya terasa lemas

dan aktivitasnya dibantu oleh orang lain, ditemukan data obyektif pasien tidak

Page 70: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

57

terlihat mandiri saat melakukan aktivitas, kekuatan otot ektermitas atas kanan

kiri 4 dan kekuatan otot ektermitas bawah kanan kiri 4, tekanan darah pasien

140/110 mmHg, respirasi pernafasan pasien 20x/menit, nadi 70x/menit dan

suhu 36,2°C.

Masalah keperawatan yang diambil penulis hambatan mobilitas fisik

sesuai dengan Wilkison (2013). Batasan karakteristik mobilitas fisik yaitu

kesulitan membolak-balikan posisi tubuh, dispnea saat beraktivitas, perubahan

cara berjalan, keterbatasan kemampuan untuk melakukan ketrampilan motorik

halus dan kasar, keterbatasan rentang (pergerakan sendi, melambatnya

pergerakan (Wilkinson, 2013).

Hambatan mobilitas fisik menjadi diagnosa pertama karena pada pasien

stroke sangat dibutuhkan latihan mobilisasi agar tidak terjadi kekakuan otot

atau kontraktur yang dapat menimbulkan komplikasi penyakit (Mubarak,

2007).

Diagnosa yang kedua adalah hambatan komunikasi verbal berhubungan

dengan kesulitan menyusun kata – kata. Hambatan komunikasi verbal adalah

penurunan, kelembatan, atau ketiadaan kemampuan untuk menerima,

memproses, mengirim, dan menggunakan sitem simbol (Wilkinson, 2010).

Etiologi dari problem (masalah keperawatan) adalah perubahan sistem saraf

pusat (Wilkinson, 2012). Hal ini disebabkan karena adanya gangguan pada

pusat penggendalian bahasa disisi yang dominan yaitu didaerah broca ( Farida

& Amalia, 2009).

Page 71: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

58

Penulis merumuskan diagnosa hambatan komunikasi verbal sesuai dari

analisa data dimana data subjektif pasien mengatakan berbicara kesulitan,

berbicara tidak jelas untuk dipahami, ditemukan data obyektif pasien terlihat

kesulitan saat berbicara, tidak ada kontak mata, bibir pasien terlihat tidak

simetris.

Masalah keperawatan yang diambil penulis hambatan komunikasi verbal

sesuai dengan Wilkison (2013). Batasan karakteristik hambatan komunikasi

verbal adalah tidak ada kontak mata, tidak bicara, kesulitan memahami pola,

kesulitan menyusun kalimat, kesulitan menyusun kata – kata, sulit bicara,

bicara dengan kesulitanm.

Diagnosa ketiga adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan proses

penyakit. Gangguan pola tidur adalah gangguan kualitas dan kuantitas waktu

tidur akibat faktor eksternal (Wilkinson, 2010).

Penulis merumuskan diagnosa gangguan pola tidur sesuai dari analisa

data dimana data subjektif pasien mengatakan saat sakit tidak bisa tidur karena

merasa badannya lemas dan sering miring kanan dan kiri sebelum tidur sekitar

10 – 15 menit, pasien juga mengatakan saat tidur selalu terbangun dan pasien

bisa tidur kurang lebih 3 – 4 jam, ditemukan data obyektif pasien terlihat

kelelahan, pasien terlihat sering terbangun saat tidur, terdapat mata panda

(kelopak mata berwarna hitam), tekanan darah pasien 140/110 mmHg,

Respirasi pernafasan pasien 20x/menit, Nadi 70x/menit dan suhu 36,2°C. Dari

data tersebut sesuai dengan batasan kateristik menurut Nanda 2010 perubahan

Page 72: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

59

pola tidur normal, keluhan verbal merasa kurang istirahat, kurang puas tidur

dan penurunan kemampuan fungsi.

Data yang diperoleh telah sesuai dengan batasan karakteristik untuk

gangguan pola tidur menurut Lunney (2009) antara lain perubahan pola tidur

normal, keluhan verbal merasa kurang tidur, melaporkan susah untuk tidur,

melaporkan sering terbangun. Gangguan pola tidur Ny. U ini dapat

digolongkan menjadi gangguan tidur pada fase NREM (Non Eye Movement).

NREM (Non Rapid Eye Movement) merupakan fase dimana gelombang otak

bergerak dengan sangat lambat dan biasanya ditandai dengan penurunan suhu,

tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernafasan (Vaughans, 2013).

C. Intervensi

Intervensi merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan

secara tepat rencana tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien

sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosa keperawatannya, didalam

intervensi berisikan tujuan, kriteria hasil yang diharapkan, serta rasional dan

tindakan-tindakan yang akan dilakukan (Asmadi, 2008).

Diagnosa pertama hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan

kelemahan, penulis mencantumkan tujuan setelah tindakan keperawatan 3 x 24

jam di diharapkan pasien dapat melakukan aktivitas sendiri dengan kriteria

hasil Pasien tidak lemas, pasien mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu,

tanda – tanda vital pasien normal tekanan darah 110/90 mmhg, respirasi

Page 73: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

60

pernafasan 16-21x/menit, nadi 60 – 90x/menit, suhu 36,5 – 37 °C, keluhan

tentang kelemahan dapat berkurang Kekuatan otot atas dan bawah 5.

Intervensi yang dilakukan adalah observasi keadaan umum pasien,

pantau tanda – tanda vital pasien, berikan bantuan dalam melakukan aktivitas

sesuai yang dibutuhkan pasien, ubah posisi pasien miring kanan dan kiri, latih

rentang gerak pasif aktif, kolaborasi dengan dokter tentang keadaan pasien.

Diagnosa yang kedua hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan

kesulitan menyusun kata – kata, penulis mencantumkan tujuan setelah tindakan

keperawatan 3 x 24 jam diharapkan komunikasi verbal pasien dapat teratasi

dengan kriteria hasil, menerima pesan melalui metode alternatif (misalnya :

komunikasi tertulis, bahasa isyarat), meningkatkan kemampuan untuk

mengerti, mampu berbicara dengan baik, bibir simetris, mampu menyusun

kata-kata/kalimat. Intervensi yang dilakukan kaji tipe/ derajat disfungsi seperti

pasien tidak tampak memahami kata atau mengalami kesulitan berbicara,

perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik, mintalah

pasien untuk mengikuti perintah sederhana (ulangi kata-kata), mintalah pasien

untuk mengucapkan suara sederhana seperti sh dan pus, konsultasikan dengan

ahli terapi.

Diagnosa yang ketiga gangguan pola tidur berhubungan dengan

imobilitas, penulis mencantumkan tujuan setelah tindakan keperawatan 3 x 24

jam diharapkan pasien bisa meningkatkan kualitas tidurnya dengan kriteria

hasil pasien dapat tidur dengan nyenyak tidak kebangun pada tengah malam,

tidak terdapat mata panda (kantung mata hitam), durasi tidur 6 – 7 jam, tanda

Page 74: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

61

– tanda vital normal tekanan darah 110/90 mmhg, respirasi pernafasan 16-

21x/menit, nadi 60 – 90x/menit, suhu 36,5 – 37 °C, nilai skor lembar observasi

menjadi <13. Intervensi yang dilakukan observasi keadaan umum tentang

kualitas pasien, kaji tanda – tanda vital pasien, batasi pengunjung, berikan

informasi pentingnya tidur, berikan masase punggung, berikan kenyamanan

pasien (posisi tidur semi flower).

Terapi pijat adalah pelepasan ketegangan otot, meningkakan sirkulasi

darah dan inisial respon relaksasi. Pelepasan ketegangan otot akan

meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, sehingga bisa menjadikan tidur

nyenyak, peningkatan sirkulasi darah akan meningkatkan nutrisi ke jaringan

dan akan mengeluarkan produk sisa dari jaringan, mengurangi pembekakan,

meningkatkan warna kulit dan mengurangi kekeringan, gatal, dan bisa

mengatasi penyembuhan cepat.

Terapi pijat dapat menghasikan respon reaksi yang menciptakan keadaan

tenang dan meningkatkan kemampuan untuk beristirahat, kualitas yang begitu

penting untuk penyembuhan (Goldstein, 2008).

D. Implementasi

Tindakan keperawatan atau implementasi adalah pengelolaan dan

perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap

perencanaan. Tahap-tahap tindakan keperawatan ialah tahap persiapan,

Intervensi, dan dokumentasi (Setiadi, 2012).

Page 75: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

62

Diagnosa yang pertama adalah hambatan mobilisasi fisik berhubungan

dengan kelemahan implementasi yang dilakukan penulis adalah

mengobservasi keadaan umum pasien guna untuk mengetahui keadaan umum

pasien, memantau tanda – tanda vital pasien guna untuk mengetahui tanda –

tanda vital pasien, memberikan bantuan dalam melakukan aktivitas sesuai yang

dibutuhkan pasien guna untuk membantu pasien dalam beraktivitas, mengubah

posisi pasien miring kanan dan kiri guna untuk melatih pasien dalam

beraktivitas, melatih rentang gerak pasif aktif guna untuk mencegah terjadinya

kelemahan, mengkolaborasi dengan dokter tentang keadaan pasien guna untuk

proses penyembuhan.

Diagnosa yang kedua adalah hambatan komunikasi verbal berhubungan

dengan kesulitan menyusun kata – kata, implementasi yang dilakukan penulis

mengkaji tipe/ derajat disfungsi seperti pasien tidak tampak memahami kata

atau mengalami kesulitan berbicara guna untuk membantu menentukan daerah

dan kerusakan serebral yang terjadi, memperhatikan kesalahan dalam

komunikasi dan berikan umpan balik guna untuk pasien mungkin kehilangan

kemampuan untuk memantau ucapan yang keluar dan tidak menyadari bahwa

komunikasi yang diucapkan tidak nyata, meminta pasien untuk mengikuti

perintah sederhana (ulangi kata-kata) guna untuk melakukan penilaian

terhadap adanya kerusakan sensurik, meminta pasien untuk mengucapkan

suara sederhana seperti sh dan pus guna untuk mengidentifikasi adanya disertai

sesuai komponen motorik dari bicara, mengkonsultasikan dengan ahli terapi

guna untuk membantu proses penyembuhan.

Page 76: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

63

Diagnosa yang ketiga adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan

proses penyakit implementasi yang dilakukan penulis mengobservasi keadaan

umum tentang kualitas pasien guna untuk mengetahui keadaan umum pasien

tentang kualitas tidur, mengkaji tanda – tanda vital pasien guna untuk

mengetahui tanda – tanda vital pasien, membatasi pengunjung guna untuk

memberikan kenyamanan pasien, memberikan informasi pentingnya tidur guna

untuk memberikan informasi pentinnya tidur, memberikan masase punggung

guna untuk memberikan kenyamanan pasien dan meningkatkan kualitas tidur

pasien, memberikan kenyamanan pasien (posisi tidur) guna untuk memberikan

kenyamanan.

Gangguan terhadap tidur pada malam hari (insomnia) akan menyebabkan

mengantuk pada hari berikutnya. Mengantuk merupakan faktor risiko untuk

terjadinya kecelakaan, jatuh, penurunan stamina, dan secara ekonomi

mengurangi produktivitas seseorang. Hal lain yang dapat terjadi adalah

ketidakbahagiaan, dicekam kesepian, dan yang terpenting mengakibatkan

penyakit-penyakit degeneratif yang sudah diderita mengalami eksaserbasi

akut, pemburukan, dan menjadi tidak terkontrol lagi (Darmojo, 2010).

Untuk itu insomnia perlu mendapatkan penanganan yang serius.

Penatalaksanaan insomnia dapat dilakukan secara farmakologis maupun

nonfarmakologis. Secara farmakologis dapat digunakan obat-obatan hipnotik

sedatif seperti Zolpidem, Tradozon, Klonazepam, dan Amitriptilin. Sedangkan

secara nonfarmakologis perawat dapat melakukan tindakan-tindakan mandiri

keperawatan seperti: mengurangi distraksi lingkungan, memberikan aktivitas

Page 77: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

64

di siang hari sesuai indikasi, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam atau

relaksasi otot progresif , dan melakukan masase punggung. Riset menunjukkan

bahwa masase punggung memiliki kemampuan untuk menghasilkan respon

relaksasi (Gauthier, 1999 dalam Berman, 2009).

Relaksasi nafas dalam dilakukan dengan menarik nafas dari hidung

kemudian dikeluarkan lewat mulut untuk membuat lebih rileks dan nyaman.

Relaksasi otot progresif adalah relaksasi yang dilakukan dengan cara

melakukan peregangan otot dan mengistirahatkannya kembali secara bertahap

dan teratur sehingga memberi keseimbangan emosi dan ketenangan pikiran

(Sitralita, 2010). Sedangkan masase adalah proses menekan dari menggosok,

atau memanipulasi otot-otot dan jaringan lunak lain dari tubuh (Kushariyadi

dan Setyohadi, 2011). Riset menunjukkan bahwa masase punggung memiliki

kemampuan untuk menghasilkan respon relaksasi (Gauthier, 1999 dalam

Berman, 2009).

Memberi masase punggung dikaitkan dengan penurunan tekanan darah

sistolik, tekanan darah diastolik dan jantung dengan peningkatan suhu kulit dan

peningkatan kualitas tidur dan relaksasi. Lambat stroke kembali pijat terbukti

menghasilkan sederhana klinis (Anjum, 2014).

Masase punggung bermanfaat melancarkan peredaran darah. Kelebihan

masase punggung dari pada terapi lain adalah dengan masase punggung selama

10-15 menit dapat memberikan efek relaksasi pada tubuh, selain itu masase

punggung juga dapat merangsang pengeluaran hormon endhorpin, hormon ini

dapat memberikan efek tenang pada pasien dan terjadi vasodilatasi pada

Page 78: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

65

pembuluh darah sehingga pembuluh darah pun menjadi rileks dan akan terjadi

penurunan tekanan darah (Labyak & Smeltzer, 1997 dalam Kozier & erb,

2002).

Masase memiliki banyak manfaat pada sistem tubuh manusia seperti

mengurangi nyeri otot, pada sistem kardiovaskuler dapat meningkatkan

sirkulasi dan merangsang aliran darah ke seluruh tubuh, dapat juga

menstimulasi regenerasi sel kulit dan membantu dalam barrier tubuh, serta

efeknya pada sistem saraf dapat menurunkan insomnia (Kushariyadi dan

Setyohadi, 2011). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Richards (1998)

dalam Berman (2009), masase punggung meningkatkan kualitas tidur pada

klien yang menderita sakit.

Pemberian masase punggung dilakukan pada hari pertama, jam 20.00

WIB pada ny. U selama 15 menit. Pemberian masase punggung terhadap

kualitas tidur yang dialami Ny. U disimpulkan oleh penulis bahwa pasien

mengatakan kualitas tidurnya meningkat. Dengan dilakukan penilaian PSQI

(The Pittsburgh Sleep Quality Index) yang didapatkan hasil nilai skornya dari

sebelum tindakan nilai 13 dan setelah tindakan menjadi nilai 9. Penulis saat

melakukan tindakan masase punggung tidak mengalami kendala dalam

melakukan tindakan.

E. Evaluasi

Page 79: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

66

Evaluasi keperawatan adalah tahapan terakhir dari proses keperawatan

untuk mengukur respon terhadap respon klien terhadap tindakan keperawatan

dan kemajuan klien ke arah pencapaian tujuan (Andarmoyo, 2013).

Kesimpulan dari evaluasi pada hari ketiga diagnosa pertama dan

diagnosa kedua pada pasien Ny. U. Evaluasi pada hari ketiga dilakukan pada

tanggal 11 Maret 2015 pada Pukul 13.45 WIB dan yang diagnosa ketiga

dilakukan evaluasi hari keempat yang dilakukan pada tanggal 12 Maret 2015

pada pukul 08.00 WIB.

Evaluasi diagnosa pertama, Pasien mengatakan badannya masih terasa

lemas dan tidak bisa melakukan aktivitas sendiri Pasien terlihat tidak mandiri

dalam beraktivitas dan Pasien terlihat lemas. Maka dapat disimpulkan bahwa

masalah belum teratasi lanjutkan intervensi Observasi keadaan umum pasien,

berikan bantuan dalam melakukan aktivitas sesuai yang dibutuhkan, melatih

rentang gerak aktif pasif, merubah posisi pasien kanan kiri.

Evaluasi diagnosa yang kedua, Pasien mengatakan sulit berbicara Pasien

terlihat kesulitan saat berbicara, bibir terlihat tidak simetris, kata – kata yang di

ucapkan pasien tidak jelas. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah belum

teratasi, lanjutkan intervensi perhatikan kesalahan saat berkomunikasi dan

berikan umpan balik, minta Pasien untuk mengikuti perintah sederhana

(mengulangi kata – kata), konsultasikan kepada ahli terapi.

Evaluasi diagnosa ketiga, Pasien mengatakan tidurnya sudah mulai

nyanyak, sering miring kanan kiri sebelum tidur sekitar 10 – 15 menit, Pasien

juga mengatakan saat tidur mulai berkurang saat terbangun dan Pasien bisa

Page 80: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

67

tidur kurang lebih 5 – 6 jam pasien terlihat sudah tidak kelelahan, durasi tidur

Pasien sudah meningkat 5 – 6 jam, mata panda (kelopak mata berwarna

kehitaman) sudahtidak ada, tanda – tanda vital 130/80 mmHg, respirasi

pernafasan 20x/menit, nadi 65x/menit, suhu 36,5°C. Maka dapat disimpulkan

bahwa masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi observasi keadaan umum

tentang kualitas pasien, batasi pengunjung, berikan masase punggung, berikan

kenyamanan pasien (posisi tidur).

Dari analisa data observasi pemberian terapi masase punggung dihari

ketiga ini penulis menggunakan PSQI (The Pittsburgh Sleep Quality Index)

hasil yang didapatkan sebelum dilakukan pemberian masase punggung nilai

skor 13 dan setelah dilakukan pemberian masase punggung nilai skor menjadi

9 jadi kualitas tidur pasien Ny. U masih dalam kualitas tidur yang buruk tetapi

penulis bisa meyakinkan bahwa peningkatan kualitas tidur pasien dengan

dilakukan masase punggung bisa menambah kualitas tidur pasien.

Page 81: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

68

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan yang meliputi

pengkajian, menentukan diagnosa, intervensi, melakukan implementasi dan

evaluasi serta mengaplikasikan pemberian masase punggung terhadap kualitas

tidur pada asuhan keperawatan Ny. U dengan stroke di ruang icu RSUD dr.

Moewardi surakarta, maka ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pengkajian

Kesimpulan utama yang dirasaka pasien Stroke adalah badannya

merasa lemas dan berbicara tidak jelas bibirnya tidak simetris. Pola tidur

malam pasien berubah bila dibandingkan dengan pola tidur sebelum sakit.

Dimana sebelum sakit ± 8-9 jam dan saat sakit ± 3-4 jam, pasien juga

mengatakan sebelum sakit saat bangun merasa nyaman dan segar

sedangkan saat sakit terasa kurang nyaman dan badan merasa lesu. Pasien

mengatakan saat akan mengawali tidur pasien sering miring kanan dan kiri

dulu sekitar 10-15 menet. Pola tidur juga dikaji dengan ThePittsburgh

Sleep Quality Index (PSQI) dan didapatkan nilai 13 yang berarti kualitas

tidur pasien buruk (format pengkajian PSQI terlampir).

2. Diagnosa keperawatan

Dari hasil pengkajian, penulis merumuskan diagnosa keperawatan

yang pertama yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan

Page 82: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

69

kelemahan, diagnosa yang kedua hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan kesulitan menyusun kata-kata dan diagnosa yang

ketiga adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan proses penyakit.

3. Intervensi

Intervensi yang dibuat oleh penulis pada diagnosa yang pertama yaitu

observasi keadaan umum pasien, pantau tanda – tanda vital pasien, berikan

bantuan dalam melakukan aktivitas sesuai yang dibutuhkan pasien, ubah

posisi pasien miring kanan dan kiri, latih rentang gerak pasif aktif,

kolaborasi dengan dokter tentang keadaan pasien.

Intervensi yang dibuat oleh penulis pada diagnosa kedua yaitu kaji

tipe/ derajat disfungsi seperti pasien tidak tampak memahami kata atau

mengalami kesulitan berbicara, perhatikan kesalahan dalam komunikasi

dan berikan umpan balik, mintalah pasien untuk mengikuti perintah

sederhana (ulangi kata-kata), mintalah pasien untuk mengucapkan suara

sederhana seperti sh dan pus, konsultasikan dengan ahli terapi.

Intervensi yang dibuat oleh penulis pada diagnosa ketiga yaitu

observasi keadaan umum tentang kualitas pasien, kaji tanda – tanda vital

pasien, berikan informasi pentingnya tidur, berikan masase punggung,

berikan kenyamanan pasien (posisi tidur).

4. Implementasi

Penulis melakukan implementasi berdasarkan perencanaan yang

penulis tetapkan sebelumnya, penulis melakukan implementasi masase

punggung pada masalah gangguan pola tidur.

Page 83: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

70

5. Evaluasi

Setelah penulis melakukan implementasi, penulis melakukan

evaluasi selama 3x24 jam didapatkan hasil, masalah keperawatan

hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan belum teratasi,

masalah keperawatan hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan

kesulitan menyusun kata-kata belum teratasi dan masalah keperawatan

gangguan pola tidur berhubungan dengan proses penyakit masalah teratasi

sebagian.

6. Aplikasi masase punggung

Didalam penggaplikasian pemberia masase punggung selama 3 hari

dapat dikatakan efektif karena pasien mengatakan tidur malamnya cukup

dan nyenyak, waktu tidur pasien kembali normal ± 6-7 jam. Hasil

menunjukkan nilai 9 yang menandakan kualitas tidur pasien masih buruk

tetapi kualitas tidur pasien bisa meningkat karena nilai PSQI

(ThePittsburgh Sleep Quality Index) sebelum dilakukan tindakan masase

punggung 13.

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. U dengan

stroke, penulis akan memberikan usulan dan masukan positif, khususnya

dibidang keperawatan antara lain :

Page 84: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

71

1. Bagi institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit)

Diharapkan bagi rumah sakit dapat memberikan pelayanan

kesehatan dan mempertahankan hubungan kerjasama yang baik antara tim

kesehatan maupun pasien. Diharapkan rumah sakit juga dapat memberikan

informasi lebih tentang pemberian masase punggung kepada para perawat

sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan pada

umumnya.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Hendaknya para perawat memiliki tanggung jawab untuk selalu

memperbarui pengetahuan serta keterampilannya. Tak lupa selalu

berkoordinasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian asuhan

keperawatan. Masase punggung untuk kualitas tidur pasien juga perlu

diterapkan dalam asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami

gangguan tidur.

3. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan ada penelitian untuk menyusun artikel ilmiah tentang

masase punggung untuk kualitas tidur dan diadakannya praktek untuk

masase punggung dengan benar sehingga dapat membantu meningkatkan

mutu dalam pembelajaran untuk menghasilkan perawat-perawat yang

lebih profesional, inovatif, terampil dan bermutu dalam pemberian asuhan

keperawatan terutama memberikan implementasi masase punggung secara

komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik keperawatan.

Page 85: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

72

4. Bagi penulis

Setelah melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan stroke

diharapkan penulis dapat lebih mengetahui cara penggunaan masase

punggung yang baik dan benar terutama pada penyakit stroke yang

terutama mengalami gangguan pola tidur dan diharapkan dapat menambah

wawasan dalam menangani masalah keperawatan stroke.

Page 86: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

DAFTAR PUSTAKA

Aerason, Philip dan Jeremy P. T. Ward 2008, At a Glance Sistem Kardiovaskuler,

Erlangga, Indonesia.

Anwar, Zainul 2013, Penanganan Gangguan Tidur pada Lansia, SI Keperawatan :

Universitas Muhhamadiyah, Malang.

Ariani, Tutu April 2012, Sistem Neurobehaviour, Salemba Medika, Jakarta.

Aslani, Marlin 2006, Tehnik Pijat untuk Pemula Petujuk Praktis Seni Memijat

Sendiri maupun Berpasangan, Erlangga, Indonesia.

Azis, M. Tanzil 2014, Pengaruh Terapi Pijat ( Massage ) Terhadap Tingkat

Insomnia pada Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading

Semarang, Program Studi Ilmu Keperawatan : Stikes Ngudi Waloyo,

Ungaran.

Basford, Lynn dan Oliver Slevin 2006, Teori dan Praktik Keperawatan Pendekatan

Integral pada Asuhan Pasien, EGC, Jakarta.

Biolatta, Kimberly A 2012, Kapita Selekta Penyakit, EGC, Jakarta.

Farida, Ida dan Nila Amalia 2009, Mengantisipasi Stroke, Buku Biru, Jogjakarta.

Fatmawati, Veni 2013, Penurunan Nyeri dan Disabilitas dengan Integrated

Neuromuscular Inhibition Technique ( Init ) dan Massage Effleurage pada

Myovascial Trigger Point Syindrome Otot Trapesius Bagian Atas, Studi

Fisiologi : Universitas Udayana, Denpasar.

Fritz, Sandy 2010, Mosby’s Therapy Review, Mosby Elsevier, Canada.

Goldsmidt, Adrian J dan Louis R. Caplan 2013, Stroke Ensensial, PT. Indeks,

Jakarta.

ISO. 2012. Informasi Spesialite Obat Indo Jakarta. PT ISFI Penerbit.

Lestari Indah 2021, Terapi Kompres Jahe dan Massage pada Osteoartritis di Panti

Wreda ST. Theresia Dharma Bakti Kasih Surakarta, SI Keperawatan :

Stikes Kusuma Husada, Surakarta.

Misbach, Jusuf 2011, Strok Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen, FKUI,

Jakarta.

Page 87: PEMBERIAN MASASE PUNGGUNG TERHADAP  · PDF fileb. Pemeriksaan Fisik ... C. Kerangka Konsep ... Tidur adalah kesadaran tidur dan sisanya adalah dasar kebutuhan penting

Neno, Marista Liyanti 2013, Pengaruh Terapi Relaksasi Mesase Punggung

Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Bedah

Mayor, SI Keperawatan : Stikes Telojo Rejo, Semarang.

Pudiastuti, Ratna Dewi 2011, Penyakit Pemicu Stroke, Nuha Medika, Yogyakarta.

Rohmah, Nikmatur dan Saiful Walid 2012, Proses Keperawatan Teori dan

Aplikasi, Ar – Ruzz Media, Jogjakarta.

Tamber, S dan Noorkasiani 2009, Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan

Asuhan Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.

Saputro, Freddy Dwi 2013, Pengaruh Pemberian Masase Punggung Terhadap

Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi, SI Keperawatan : Stikes Telogo

Rejo, Semarang.

Setiawan 2013, Pengurangan Nyeri Menggunakan Terapi Intregated

Neuromuscular Technique dan Massage Effleurage pada Sindroma

Myofascial Otot Trapesius Atas, Fisioterapi : Politehnik Kesehatan,

Surakarta.

W, Lp Heny 2013, Pengaruh Masase Punggung Terhadap Kualitas Tidur pada

Lansia dengan Insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya

Denpasar,SI Keperawatan : Stikes Bina Usada, Bali.

Wilkinson, Judith M dan Nancy R. Ahern 2012, Diagnosis Keperawatan, EGC,

Jakarta.