Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

14
CFD WEB: PEMBERDAYAAN UMKM SEKTOR AGROBISNIS BERBASIS SRI (SUSTAINABLE, RESPONSIBLE, IMPACT INVESTING) MENUJU INDONESIA BRILIAN Oleh: Asri Purwanti (7211414112/Angkatan 2014) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Transcript of Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

Page 1: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

CFD WEB: PEMBERDAYAAN UMKM SEKTOR AGROBISNIS

BERBASIS SRI (SUSTAINABLE, RESPONSIBLE, IMPACT INVESTING)

MENUJU INDONESIA BRILIAN

Oleh:

Asri Purwanti (7211414112/Angkatan 2014)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

SEMARANG

Page 2: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

CFD WEB: Pemberdayaan UMKM Sektor Agrobisnis Berbasis SRI (Sustainable, Responsible, Impact Investing) Menuju Indonesia Brilian

Asri Purwanti (7211414112/Angkatan 2014)

Universitas Negeri Semarang

Indonesia saat ini berada pada era ekonomi kreatif seiring dengan akan diberlakukannya MEA 2015, yang menunjukkan segala kegiatan menjadi lebih dinamis. Masyarakat dituntut lebih mengembangkan diri dan memperkuat ketahanan dalam menghadapi gejolak keterbukaan dunia. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki berbagai macam komoditas yang terkenal hingga belahan dunia. Disamping kaya akan komoditas, sektor pertanian juga menyerap 35.9 persen dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7 persen bagi GNP Indonesia (BPS, 2012). Fakta tersebut mengindikasikan bahwa pertanian sebagai megasektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia.

Sektor pertanian sebagai salah satu indikator utama dalam upaya peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hingga saat ini jumlah UMKM semakin besar, pada periode 2010-2011 mengalami peningkatan sebesar 2,57 persen yaitu dari 53.823.732 unit pada tahun 2010, menjadi 55.206.444 unit pada tahun 2011. UMKM sebagai pelaku usaha terbesar di Indonesia dengan persentase sebesar 99,99 persen dari total pelaku usaha nasional pada tahun 2011 (http://www.depkop.go.id). UMKM sektor agrobisnis sebagai penyumbang terbesar (44,80 persen dari total tenaga kerja yang terserap).

Belum kokohnya fundamental perekonomian Indonesia membuat keberadaan UMKM kurang menjadi perhatian pemerintah sehingga keberadaanya tidak berjalan optimal. Padahal sektor ini telah terbukti memberikan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat. Keberadaan UMKM juga tidak dapat diragukan karena terbukti mampu bertahan dan menjadi motor penggerak ekonomi, terutama setelah krisis ekonomi 1998. Saat usaha skala besar pada berbagai sektor termasuk industri, perdagangan, dan jasa yang mengalami stagnasi bahkan sampai terhenti, UMKM dapat bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di Indonesia.

UMKM menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk di Indonesia, akan tetapi kontribusi dalam output nasional di katagorikan masih rendah. Hal ini dikarenakan, UMKM khususnya sektor pertanian mempunyai produktivitas, nilai tambah, dan kualitas produk yang rendah. Kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi petani, keterbatasan modal, sumber daya manusia rendah, dan adanya liberalisasi perdagangan menjadi pendorong rendahnya produktivitas sektor pertanian. Keterbatasan sumber daya manusia membuat program pemerintah yang ditujukan untuk memberdayakan UMKM agrobisnis tidak dapat berjalan optimal. Salah satunya adalah Kredit Usaha

Page 3: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

Rakyat (KUR), menurut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro hanya sektor pertanian dan perikanan yang kurang tersentuh KUR (http://www.republika.co.id).

Sumber daya manusia yang rendah juga berdampak pada penguasaan teknologi dalam era globalisasi ini. Teknologi yang sedemikian canggih terutama adanya internet kurang dimanfaatkan masyarakat sebagai penunjang usahanya. Padahal internet dapat digunakan sebagai alternatif untuk menawarkan produk dan layanan kepada pasar baik domestik maupun internasional (Hamili dan Gregory, 1997), dan untuk menghubungkan perusahaan dengan pelanggan (Haynes et al., 1998). Pada sektor UMKM agrobisnis, internet dapat dimanfaatkan dalam upaya pendorong percepatan pemberdayaan masyarakat dan perluasan aspek pemasaran.

Kondisi di atas memberikan peluang bagi penerapan internet dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor UMKM agrobisnis. Penulis memberikan gagasan berupa CFD WEB: Pemberdayaan UMKM Sektor Agrobisnis Berbasis SRI (Sustainable, Responsible, Impact Investing) Menuju Indonesia Brilian. Pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan integrasi web CFD (Commerce, Financial and Double Learning). CFD web ini dalam aplikasinya diintegrasikan dengan sektor pertanian, agrobisnis, dan agrowisata dalam upaya meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan juga daya saing yang tetap berprinsip pada SRI, yaitu pemberdayaan yang berbasis Sustainable, Responsible and Impact Investing.

Potensi Sektor Pertanian sebagai Pendorong UMKM

Menurut World Development Reeport (WDR), di dunia ini ada tiga kelompok negara, yaitu agricultural based countries (ABC), transforming countries (TC) dan urbanized countries (UC). Indonesia termasuk dalam transforming countries, dimana kontribusi relatif sektor pertanian terhadap GDP dan juga sumbangan relatif pertumbuhan sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan semakin rendah. Masa peralihan ini sangat rentan bagi Indonesia, karena di satu sisi perekonomian mengarah pada industrialisasi akan tetapi di sisi lain sumber daya manusia masih berporos pada sektor agraris.

Oleh karena itu sektor agraris harus terus dikembangkan, karena sebagian besar masyarakat Indonesia (44,80 persen) memiliki kemampuan dan bergantung pada sektor ini. Sektor pertanian juga sebagai penyumbang utama PDB yaitu sebesar 937.556,9 miliar (http://www.depkop.go.id). Indonesia kaya akan diversifikasi produk dan berpotensi meningkatkan nilai ekspor melalui sektor pertanian. Lima Komoditas Pangan Utama (Padi, Jagung, Kedelai, Sapi dan Tebu), dan 40 Komoditass Unggulan Nasional (Permentan Nomor: 50 tahun 2012) harus terus dikembangkan. Diversifikasi produk juga harus terus dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap padi dan jagung sebagai sektor utama.

Page 4: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

Program pembangunan pertanian 2015-2019 oleh Kementrian Pertanian meliputi, peningkatan ketahanan pangan, pengembangan komoditas ekspor, pengembangan bio-energi, dan pengembangan infrastruktur pertanian. Rencana strategis kementrian pertanian ini disambut baik oleh pemerintah, terbukti dengan kucuran dana untuk sektor pertanian adalah sebesar Rp72,46 triliun, yang terdiri dari APBN induk sebesar Rp55,56 triliun dan dana refocusing sebesar Rp 20,9 triliun.

Perhatian pemerintah yang besar terhadap sektor pertanian juga harus didukung oleh masyarakat. Karena memposisikan pertanian sebagai sektor andalan dalam pembangunan nasional merupakan tugas yang sangat kompleks dan harus ada kesinambungan antar berbagai pihak. Peran sektor pertanian yang diusung untuk dapat memajukan Indoensia adalah dalam menyediakan pangan (food), pakan (feed), dan energi (biofuel).

Tantangan yang dihadapi sektor pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas dapat terlihat di gambar

: Tantangan Pertanian

: Hambatan

Gambar 1. Tantangan dan Hambatan Pengoptimalan Sektor Pertanian

Berdasarkan hal tersebut, sektor pertanian sebagai indikator utama pembangunan nasional harus selalu diupayakan perbaikannya. Penggunaan

Pertanian Feed

StandarisasiKandungan

Food Rendah Bahan Kimia

Ketahanan Pangan

Pengelolaan Rantai Pasok

Supplier UMKM

Biofuel

Biodiesel

Biomassa

Rendahnya Kualitas SDM

Keterbatasan Modal

Kurang Peminat

Keterbatasan Infrastruktur

Liberalisasi Perdagangan

Page 5: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

internet berbasis web dirasa sangat membantu dalam upaya perbaikan produktivitas, pemberdayaan petani, peningkatan ekspor sehingga dapat mendorong tumbuh kembangnya UMKM sektor agrobisnis dan agrowisata.

CFD WEB: Peningkatan Produktivitas Petani

CFD web (Commerce, Financial and Double Learning), adalah sebuah web yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian. Tujuan utama dari adanya sektor pertanian yang baik adalah dapat memberi makan (food), pakan (feed), dan energi (biofuel). CFD web ini bertujuan untuk dapat mendorong peningkatan tercapainya ketiga hal tersebut, tetapi lebih diutamakan pada peningkatan ketahanan food dan feed dalam mendukung UMKM sektor pertanian.

Pengertian web sendiri adalah kumpulan halaman yang saling terhubung dan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web. (Gregorius, 2000, h:30). CFD web ini terbagi ke dalam tiga hyperlink yaitu untuk commerce (komersial atau perdagangan), financial (pengaturan keuangan, permodalan dan kerjasama dengan instansi), dan double learning (pengajaran peningkatan produktivitas dua arah, yaitu dari pemerintah dan dari interasksi antar masyarakat).

CFD web dalam aplikasinya pada sektor pertanian dapat tergambar dalam alur di bawah ini.

CFD Web for Agriculture

Central & Local

Government

Bank / Financial Institutions and

Investor

University & Society

Commercial:1. Hasil Pertanian

ke Masyarakat2. Ekspor3. Supplier for

UMKM

Financial:1. Dana dari

Pemerintah 2. Investor Lokal,

Nasional dan Internasional

Double Learning1. Penerapan dan

Pengawasan Program Pemerintah

2. Interaksi antar Petani

3. Interaksi Masyarakat Luar

Page 6: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

Keterangan:: Faktor Pendukung: Proses Pemberdayaan dan Advertising ke Masyarakat

Gambar 2. Alur Operasional CFD WebCFD web didesain untuk mengoptimalkan sektor pertanian melalui tiga cara.

Commerce, dengan komersial atau perdagangan produk hasil pertanian dapat tersebar ke masyarakat lokal, menarik minat masyarakat asing sehingga meningkatkan ekspor, dan menarik pengusaha UMKM dalam negeri untuk mempercayakan supplier nya ke petani lokal. Penggunaan web ini juga menjawab kesangsian masyarakat mengenai kualitas produk pertanian. Produk yang disiarkan dalam CFD web sudah teruji oleh pemerintah mengenai tuntutan awal masyarakat, yaitu standarisasi produk, rendah bahan kimia, dan harus bisa meningkatkan ketahanan pangan.

Financial, cara ini dimaksudkan untuk memperoleh dana dari pemerintah dan masyarakat luas. Pemaparan alur dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) misalnya, dapat menrik minat masyarakt untuk mengaksesnya. Pemaparan mengenai produksi, pengolahan, penanganan, dan distribusi produk pertanian dimaksudkan untuk menarik minat investor.

Double Learning, pembelajaran dua arah dari pemerintah dan masyarakat luas. Program pemerintah dimasukkan dalam CFD web dengan detail. Pemerintah bekerjasama dengan mahasiswa dalam menyusun prgram efektif pemberdayaan petani. Petani yang termasuk dalam anggota CFD web diwajibkakan melaksanakan program, dengan mengisi annual report untuk setiap program. Pengawasan dapat dilakukan dengan dua arah, yaitu dengan melalui web dan pengawasan langsung. Sehingga pengawasan dapat lebih efektif, dan keterbukaan juga terjadi antar pemerintah dan masyarakat.

Gambar 3. Kebijakan Pemerintah dalam Proses Double Learning

Program pemerintah diinput ke dalam CFD web, meliputi penilaian jenis lahan, pemilihan benih atau varietas, deskripsi musim tanam, proses penanaman,

1. Lahan

2. Pemilihan Benih

3. Strategi Musim Tanam

4. Penanaman

5. Pemeliharaan dan Pemetikan

6. Distribusi dan Penjualan

CFD Web

Page 7: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

proses pemeliharaan, pemetikan hasil, dan distribusi. Keseluruhan tahap tersebut saling berkaitan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah melaksanakan keseluruhan program. Disamping itu, masyarakat juga selalu mendapat kontrol dari pemerintah, petani lain, dan juga masyarakat luas, karena sistem CFD web ini memungkinkan adanya laporan dari masyarakat di setiap tahapnya dan membuka masukan dari masyarakat umum.

CFD WEB : Pendukung UMKM Sektor Agrobisnis dan Agrowisata Berbasis SRI Menuju Indonesia Brilian

Program pengembangan sektor pertanian melalui CFD web tersebut setelah diterapkan akan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Hasil dari sektor ini dijadikan sebagai fuel atau pemasok bagi UMKM sektor agrobisnis. Pengelolaan rantai pasok akhirnya dapat ditangani oleh produksi pertanian dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor. Hasil pertanian menjadi lebih bernilai karena pengolahan yang dilakukan dalam UMKM. Rantai distribusi hasil pertanian dari hulu ke hilir dapat didominasi masyarakat lokal sendiri, potensi akan adanya “tengkulak nakal” dapat dihindari.

CFD web sebagai sarana pemasaran, pencarian modal, pencarian relasi dalam kancah nasional dan internasional. Dengan adanya CFD web, maka dapat menekan biaya pemasaran, memperbanyak preferensi konsumen, dan yang pasti adalah menarik minat investor lebih banyak. Basis yang diterapkan adalah SRI (Sustainable, Responsible, and Impact Investment). Sustainable, UMKM menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu tidak hanya mengeksploitasi untuk saat ini saja tetapi juga memperhatikan keberlanjutan keseimbangan lingkungan. Responsible, UMKM yang bertanggungjawab dan mandiri dalam mengusahakan kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat. Impact Investment, UMKM dapat menarik investor lebih banyak. Investasi dilakukan dalam bidang yang tidak merusak lingkungan dan menjaga kelestarian jangka panjang.

Peran dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi mencapai kesuksesan CFD web dalam upaya meningkatkan daya saing UMKM Indonesia. Pihak yang terlibat meliputi pemerintah, akademisi dari universitas, masyarakat, bank dan lembaga keuangan lain, serta investor (gambar 2). Pemerintah berperan dalam pembenahan infrastruktur penunjang pertanian, pendanaan, penyedia program, pengawasan dan advertisement ke masyarakat. Akademisi dari universitas berperan dalam pengadaan desain CFD Web, penganalisis input annual report, dan pemberi masukan ke pemerintah. Masyarakat sangat berperan penting dalam keseriusannya menjalankan program yang diadakan, keaktifan bertanya via web, keaktifan mengisi annual report, memberi masukan bagi petani lain, dan yang sangat vital yaitu menggunakan produk olahan pertanian dalam negeri. Bank dan lembaga keuangan lain, sebagai pengolah dana dari pemerintah untuk nantinya

Page 8: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

disalurkan ke masyarakat. Investor, sebagai penunjang modal dalam usaha untuk membesarkan UMKM sektor agrobisnis ini.

Keterkaitan hubungan antar berbagai pihak ini sangat diperlukan, sehingga UMKM Indonesia dapat berkembang pesat. UMKM diharapkan dapat menjadi tumpuan dalam mencapai Indonesia brilian. Indonesia brilian berarti memiliki ketahanan pangan yang kuat, menjadi basis produksi dalam negeri, memiliki komoditas anggalan yang dapat bersaing di kancah global, serta bertahan di pasar domestik dan menyerang di pasar global. Indonesia yang kaya akan produk olahan negeri sendiri, menjadi destinasi wisata global karena kekayaan alam dan olahan kekayaan alamnya.

Page 9: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI

DAFTAR PUSTAKA

Loucks, Elizabeth Stubblefield. 2010. Engaging small- and medium-sized businesses in sustainability. http://www.emeraldinsight.com. (diunduh pada 04/05/2015 pukul 21.21).

Tambunan, Tulus. 2009. Export-oriented small and medium industry clusters in Indonesia. http://www.emeraldinsight.com. (diunduh pada 04/05/2015 pukul 21.43)

Riquelme, Hernan. 2012. Commercial Internet adoption in China: comparing the experience of small, medium and large businesses. http://www.emeraldinsight.com. (diunduh pada 04/05/2015 pukul 21.38).

Tri, Dani Danuar. 2013. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Semarang. Diakses pada 05/05/2015 pukul 08.46).

Biro Perencanaan. 2014. Kebijakan Pembangunan Pertanian 2015-2019. http://www.pertanian.go.id. (Diunduh pada 15/05/2015 pukul 12.03).

Page 10: Pemberdayaan UMKM melalui CFD WEB berbasis SRI