PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

65
PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SUKARIMBUN KECAMATA KETAMBE KABUPATEN ACEH TENGGARA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Dalam Dakwah dan Komunikasi Oleh: RIAN KANDRA NIM. 13153008 Program Studi: Pengembangan Masyarakat Islam FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Transcript of PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Page 1: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN

EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SUKARIMBUN

KECAMATA KETAMBE KABUPATEN

ACEH TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Dalam Dakwah dan Komunikasi

Oleh:

RIAN KANDRA

NIM. 13153008

Program Studi: Pengembangan Masyarakat Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 2: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN

EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SUKARIMBUN

KECAMATAN KETAMBE KABUPATEN

ACEH TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Sidang Munaqasyah Penelitian

Dalam Penyusunan Skripsi

Oleh:

RIAN KANDRA

NIM. 13153008

Program Studi: Pengembangan Masyarakat Islam

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Dr. H. Sahrul, M.Ag Drs. H. Muniruddin, MA

NIP.19660501 199303 1 005 NIP.196412012 014111 1 001

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 3: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Nomor : Istimewa Medan, November 2019

Lampiran : - Kepada Yth:

Hal : Skripsi Bapak Dekan Fakultas Dakwah

An. Rian Kandra dan Komunikasi UIN SU

Di-

Medan

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah membaca, meneliti dan memberikan saran-saran dan masukan seperlunya untuk

memperbaiki dan kesempurnaan skripsi mahasiswa An. Rian Kandra yang berjudul:

Pemberdayaan Pemerintah Desa dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Desa

Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara, maka kami berpendapat

bahwa skripsi ini sudah dapat diterima untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan.

Mudah-mudahan dalam waktu dekat, saudara tersebut dapat dipanggil untuk

mempertanggungjawabkan skripsinya dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan.

Demikianlah untuk dimaklumi dan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Wassalam

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Sahrul, M.Ag Drs. H. Muniruddin, MA

NIP. 19660501 199303 1 005 NIP. 196412012 014111 1 001

Page 4: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana pemberdayaan Pemerintah

Desa Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe,

apa upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di

Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe, apa hambatan yang di hadapi pemerintah desa dalam

meningkatkan ekonomi masyarkat di Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe, dan bagaimana

tanggapan masyarakat terhadap pemberdayaan pemerintah desa dalam meningkatkan

ekonomi masyarakat di Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe. Penelitian ini dilaksanakan

di Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Informasi penelitian oleh Bapak Asbi Nasri, Bapak Manan, Bapak

Ayu, Bapak Salam, penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik wawancara (interview),

observasi, dan dokumentasi yang dilakukan oleh penulis.

Temuan penelitian sebagai berikut: (1) Pemberdayaan Pemerintah Desa yang

dilakukan oleh pemerintah sangat membantu masyarakat supaya terberdaya dengan adanya

pemberdayaan dari pemerintahan sebagian masyarakat sudah terberdayakan, (2) hambatan

yang dihadapai pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat adalah dana yang

dimiliki masih tergolong rendah, belum bisa memberdayakan masyarakat lebih banyak lagi,

dan lahan perkebunan yang langsung berbatasan dengan hutan lindung membuat masyarakat

tidak bisa menambah lahan perkebunan, (3) tanggapan masyarakat terhadap pemberdayaan

pemrintah desa, masyarakat merasa bersyukur atas pemberdayaan pemerintah desa.

Kata Kunci: Pemberdayaan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Ekonomi

Masyarakat Di Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara

ABSTRACT

This study aims to reveal how the empowerment of the Village Government in Improving the

Community's Economy in Sukarimbun Village, Ketambe District, what are the efforts made

by the village government in improving the community economy in Sukarimbun Village,

Ketambe District, what are the obstacles faced by the village government in improving the

community economy in Sukarimbun Village Ketambe Subdistrict, and how the community

responded to the empowerment of the village government in improving the community

economy in the Sukarimbun Village, Ketambe Subdistrict. This research was conducted in

Sukarimbun Village, Ketambe District, Southeast Aceh Regency.

The method used in this research is qualitative research with a descriptive approach.

Research information by Mr. Asbi Nasri, Mr. Manan, Mr. Ayu, Mr. Salam, this research is to

use interview techniques, observation, and documentation conducted by the author.

The research findings are as follows: (1) Empowerment of the Village Government by the

government is very helpful for the community to be empowered with the empowerment of the

government, some people have been empowered, (2) the obstacles faced by the village

government in empowering the community are that the funds owned are still relatively low,

not yet can empower more communities, and plantation land directly adjacent to protected

forests makes the community unable to add to plantation land, (3) the community's response

to the empowerment of the village government, the community feels grateful for the

empowerment of the village government.

Keywords: Empowerment of Village Government in Improving Community Economy in

Sukarimbun Village, Ketambe District, Southeast Aceh Regency

Page 5: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia yang

dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat

serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarga, sahabat dan pengikutnya. Teruntuk ayah dan ibu saya ucapan terimakasih sebesar-

besarnya karena mendidik dan membesarkan saya sampai seperti ini

Skripsi ini berjudul “Pemberdayaan Pemerintah Desa dalam Meningkkatkan

Ekonomi Masyarakat di Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh

Tenggara”. Disusun guna memenuhi dan melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial dalam dakwah dan komunikasi UIN Sumatera Utara. Dalam penyusunan

skripsi ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, hal ini

semata-mata karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh

karena itu penulis mempunyai banyak harapan semoga skripsi ini dapat menjadi alat

penunjang dan ilmu pengetahuan bagi penulis pada umumnya.

Dalam usaha penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak, baik berupa bantuan materi maupun moril. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas penulisan

skripsi ini dengan segala partisipasi dan motivasinya. Secara khusus penulis ucapkan terima

kasih terutama kepada:

1. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta. Ayahanda tercinta Kalamudin dan

Ibunda Siti Mariam yang telah melahirkan, mengasuh, dan membesarkan, serta

mendidik penulis dengan penuh cinta dan kasih sayang.Dengan cinta, kasih sayang

Page 6: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

dan pengorbanannyalah penulis semangat dalam menyelesaikan program Sarjana S-1

UIN SU Medan.

2. Bapak Prof. Dr. KH. Saidurrahman, M.Ag selaku Rektor UIN SU Medan

3. Bapak Dr. Soiman, MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN SU

Medan.

4. Bapak Dr.H. Muaz Tanjung, MA selaku Ketua Jurusan Pengembangan masyarkat

islam (PMI) UIN SU Medan.

5. Bapak Dr. H. Sahrul, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

banyak arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. H. Muniruddin, MA sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama menjalani pendidikan di

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SU Medan

8. Kepada seluruh pihak Pemerintah Desa, teruntuk kepala desa dan aparatur desa yang

sudi kiranya membantu dalam penyelesaian skripsi

9. Ketiga saudara penulis Fitri Ana Sari, Arman Kandra, Nirwana Sari, yang senantiasa

memberikan cinta, kasih sayang, nasehat, dan semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan program sarjana S-I UIN SU Medan. Semoga Allah Swt memberikan,

kesehatan, keselamatan, dan balasan kebaikan yang tak terhingga. Aamiin.

10. Teman seperjuangan dan keluarga PMI-B stambuk 2015: Andiriani Hrp, Amelia Pjt,

Ainul Mardiah, Ade Aulia Husna, Ainun Hamidah Hsb, Erfina Hrp, Dewi Suhartini,

Gisra Chairumi, Mhd Fadlan, Hijrina Sari Mrp, Ika Nur’ani, Jam’ah Hrp, Kharatun

Nazmi Gayo, Khairatunnisa Nst, Khairani Smjk, Laila Sukriani Hsb, Lasmawati,

Maulida Fitri, Mhd Rasyid Ibrahim Nst, Pramudianto Ifandi, Syaid Basrah Lubis,

Page 7: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Suprijal R, Wahyu Rizky Parmanda. senantiasa memberikan masukan, semangat dan

dorongan dalam penyusunan skripsi ini dan senantiasa mendorong penulis untuk

selalu maju.

11. Kepada sahabat saya Sari Dayanti Napitupulu, Mhd Al-Idil Al-Amin S.Pd, Murdi Al-

isyira SE, Tahmi Pazri S,Pd, Ray Sani Jawaris SH yang senantiasa memberikan

dukungan, semangat, dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan segala upaya yang dilakukan dalam penyelesaian

skripsi ini. Namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan baik

dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

mendukung dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat

dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, Amin….

Medan, Februari 2020

Rian Kandra

Nim : 13153008

Page 8: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

DAFTAR ISI

Abstrak................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................. v

Daftar Tabel ....................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Batasan Istilah ........................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

F. Sistematis Pembahsan ............................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 9

A. Pemberdayaan Masyarkat ......................................................................... 9

1. Pengertian Pemberdayaan ................................................................... 9

2. Tujuan Pemberdayaan ......................................................................... 14

3. Proses Pemberdayaan.......................................................................... 16

4. Tahapan Pemberdayaan ...................................................................... 18

B. Pemerintah Desa ...................................................................................... 22

1. Pengertian Pemerintah Desa .............................................................. 22

2. Perinsip dasar dalam penyelenggaraan pemerintah desa ................... 24

C. Ekonomi Masyarakat ................................................................................ 29

D. Hubungan ekonomi dengan masyarakat ................................................... 35

E. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 38

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................... 38

B. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 39

C. Sumber Data.............................................................................................. 39

D. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 40

E. Teknik Analisa Data ................................................................................. 41

F. Keabsahan Data ........................................................................................ 42

G.

Page 9: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 43

A. Gambaran Umun ....................................................................................... 43

B. Upaya Pemberdayaan Pemerintah Desa ................................................... 48

C. Kendala yang dihadapi pemerintah desa................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 60

A. Kesimpulan ............................................................................................... 61

B. Saran ......................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63

LAMPIRAN ......................................................................................................

Page 10: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

DAFTAR TABEL

1.1 ...................................................................................................................... 44

1.2 ...................................................................................................................... 45

1.3 ...................................................................................................................... 46

1.4 ....................................................................................................................... 53

1.5 ....................................................................................................................... 55

Page 11: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara maritim yang memiliki sumber daya alam dan sumber

daya manusia yang amat sangat melimpah, kekayaan alam Indonesia seharusnya sudah bisa

mengatasi kemiskinan, akan tetapi, kurangnya keahlian dan permberdayaan terhadap

masyarakat membuat pengelolaan sumber daya alam tidak berfungsi dengan semestinya

sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak stabil.

Indonesia salah satu Negara berkembang dengan tingkat kemiskinan yang sangat

tinggi, upaya yang di lakukan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian melalui

pemerintah desa sebagai pemerintahan yang terendah, maka kedudukan pemerintah desa

dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sangat penting untuk menunjang kehidupan.

Pemerintah desa merupakan unit terbawah yang memiliki instansi secara langsung

melayani masyarakat yang di tuntut untuk memberikan pelayanan public yang di butuhkan

oleh masyarakat, profesional di dalam memberikan berbagai pelayanan yang di butuhkan

oleh masyarakat. Kepala desa sebagai aparat pemerintah selaku abdi Negara dan masyarakat,

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menyangkut kepentingan umum.

Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu hal penting dalam memajukan

kesejahteraan masyarakat desa. Inti dari pemberdayaan masyarakat adalah bagaimana rakyat

dibantu agar lebih berdaya sehingga tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas dan

kemampuannya dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya, tetapi juga sekaligus

meningkatkan kemampuan ekonomi nasional.

Peningkatan perekonomian seharusnya mengarah pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat desa melalui pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan berupaya untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama dalam membentuk dan merubah

Page 12: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

perilaku masyarkat untuk mencapai kehidupan yang. Lebih baik dan taraf hidup yang lebih

berkualitas.

Pemberdayaan masyarakat dimaknai sebagai proses penyerahan kekuasaan dari

pemerintah kepada pihak yang tak berdaya (masyarakat miskin), supaya dapat memiliki

kekuatan untuk meningkatkan ekonomi yang mumpuni, masyarakat miskin memiliki ciri

ketidakberdayaan secara ekonomi, dan berada dibatas atau dibawah ambang kemampuan

materil untuk mencukupi kebutuhan minimal yang diperlukan sebagai manusia.

Kehidupan ekonomi masyarakat desa tidak terlepas dari tingkat pendidikan yang

mereka dapatkan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin luas pengetahuan

yang dimiliki. Sebaliknya jika seseorang mimiliki pendidikan yang lebih rendah maka

keinginan dan wawasan cenderung kurang. Oleh karena itu, peningkatan perekonomian harus

dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia yang ada. Meskipun tidak mengenyam

pendidikan yang tinggi setidaknya seseorang mampu dan dibekali dengan berbagai

keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupannya.

Terkait dengan latar belakang diatas maka sangatlah diperlukan peran pemerintah

desa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Bentuk kepedulian pemerintah desa

dalam meningkatkan prekonomian masyarakat yaitu pemerintah desa memberdayakan

masyarakatnya dengan memberikan pelatihan penanaman, pengurusan, dan pendanaan

pertama di tanggung pemerintah desa sampai ada hasil yang diperoleh, pemberdayaan

melalui bidang pertanian berupa serai wangi.

Sebelum masyarakat diberdayakan oleh pemerintah desa masyarakat hanya

mengharapkan hasil bumi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

dikarekan berbagai aspek seperti tanaman gagal panen, harga turun, dan gangguan hama

lainnya.Setelah pemerintah desa memberdayakan masyarakat yang membutuhkan, melalui

tanaman Serai Wangi masyarakat dapat terberdayakan oleh pemerintah, dari penelitian yang

Page 13: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

dilakukan oleh penulis, penulis sudah mendapati petani yang diberdayakan pemerintah secara

ekonomi telah sejahtera.

Pak Manan sudah menyelesaikan banguinan yang lama tertunda dan kereta gunung,

Pak Ayu bisa sekolahnya ke2 anaknya di ponpes yang cukup terkenal dan memiliki biaya

sekolah yang tinggi, Pak Salam bisa membeli rumah yang sebelumnya hanya

mengontrak/menyewa rumah warga desa, langkah yang dilakukan oleh pemerintah desa

sangat tempat dalam memberdayakan masyarakatnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis benar bahwa masyarakat yang

diberdayakan pemerintah desa sejahtera dari segi bidang ekonomi meski masih ada hambatan

yang di hadapai oleh pemerintah desa yaitu dana yang masih cukup kecil untuk

memberdayakan masyarakat yang banyak, dikarenakan wilayah perkebunan masyarakat

langsung berbatasan dengan hutan nasional gunung leuser maka masyarakat tidak

diperbolehkan untuk perluasan lahan perkebunan.

B. Rumusan Masalah

Memperhatikan urain di atas maka permasalahan yang menjadi fokus perhatian

penulis dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apa upaya yang di lakukan pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi

masyarkat di Desa Sukarimbun Kec Ketambe Kab Aceh Tenggara?

2. Apa saja kendala yang di hadapi pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi

masyarakat di Desa Sukarimbun Kec Ketembe Kab Aceh Tenggara?

C. Batasan Istilah

1. Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan

adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan

kelompok lemah dalam masyarakat, terutama individu-individu yang mengalami

Page 14: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

kemiskinan.1 Adapun pemberdayaan yang dilakukan pemerintah desa dimulai dari

perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, pengontrolan, dan pengevaluasian.

2. Pemerintah Desa

Pemerintah desa adalah penyelenggaran urusan pemerintah oleh pemerintah desa

dan badan permusyawaratam desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal-usul, adat-istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara kesatuan republik Indonesia.2

3. Ekonomi Masyarakat

Kata ekonomi itu sendiri bersal dari “oikos” yang artinya rumah tangga, dan

“nomos” yang berarti hukum, kaidah atau pengelolaan. Dengan demikian, secara

sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan pengelolaan

suatu rumah tangga.3 Ekonomi yang dimaksud disini yaitu ekonomi masyarakat.

Ekonomi masyarakat adalah pengembangan ekonomi yang dilakukan untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup dalam melibatkan masyarakat secara keseluruhan,

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di berbagai bidang. Bidang yang di

kembangkan oleh pemerintah desa adalah penanaman Serai Wangi.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui upaya pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi

masyarakat di Desa Sukarimbun Kec Ketambe Kab Aceh Tenggara

2. Untuk mengetahui kendala pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi

masyarakat di Desa Sukarimbun Kec Ketambe Kab Aceh Tenggara

E. Manfaat Penelitian

1 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2006) hlm. 59. 2 PP No. 72 Tahun 2005 pasal 1 (7)

3Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonoi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) hlm. 2.

Page 15: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapakan sebagai bahan kajian dan referensi yang

berkaitan dengan pemberdayaan pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi

masyarakat.

2. Manfaat Praktisi

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memperaktekkan ilmu

pendidikan luar sekolah Sebagai acuan penelitian-penelitian selanjutnya dengan

mengkaji fenomena pemberdayaan masyarakat.

3. Bagi Peneliti

a. Penelitian ini digunakan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi dan

mendapatkan gelar sarjana pada program Pengembangan Masyarkat Islam FDK

UIN-SU.

b. Sebagai bekal pengalaman dalam pengaplikasikan ilmu pengetahuan selama

perkuliahan kedalam karya nyata.

c. Dapat mengetahui pemberdayan pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi

masyarakat

F. Sistematis Pembahasan

Pada bagian ini dicantumkan rencana laporan penelitian sebagai gambaran dari

permasalahan yang akan diteliti. Dirumuskan dalam bentuk bab-bab dan masing-masing bab

dirinci kedalam beberapa subbab yang berkaitan.

BAB I merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematis

pembahasan.

Page 16: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

BAB II dipaparkan tentang landasan terori yang digunakan dalam bab ini akan

diuraikan secara teoritis mengenai pengertian pemberdayaan, pemerintah desa, ekonomi

masyarakat, hubungan ekonomi dan masyarakat, dan penelitian yang relevan.

BAB III membahas tentang metodologi penelitian, yang meliputi jenis penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, instrument pengumpulan data, teknik pengumpulan data, dan

keabsahan data.

BAB IV membahas tentang hasil penelitian yang meliputi gambaran umum desa,

upaya pemberdayaan pemerintah desa, kendala yang di hadapi pemerintah desa.

BAB V membahas tentang kesimpulan dan saran.

Page 17: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan

adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok

lemah dalam masyarakat, terutama individu-individu yang mengalami kemiskinan. Sebagai

tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh

sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang

bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial,

dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Pengertian pemberdayaan

sebagai tujuan seringkali digunakan sebagai indikator sebuah keberhasilan pemberdayaan.

Proses pemberdayaan dapat dilakukan secara individual maupun kolektif (kelompok).4

Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti kekuatan

atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan dimaknai sebagai

proses untuk memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan, dan atau proses pemberian daya,

kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau

belum berdaya.5

Dalam Al-Qur’an juga menjelaskan tentang pemberdayaan masyarakat

Surah At-Taubah ayat 122

4 Ibid, 59. 5 Ambar Teguh Sulistiyani. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. (Jogjakarta: Gava

Media,2004) hlm. 7.

Page 18: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Artinya: tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk

memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada

kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga

dirinya.

Dalam kitab tafsirnya yang berjudul jami’ Al-Bayan fii Ta’wil Al-Qur’an atau yang

lebih sering dikenal dengan nama Tafsir At-Thabari, Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir

At-Thabari menjelaskan begitu banyak perbedaan pendapat para ulama ahli Tafsir dalam

memahami ayat tersebut. Diantara mereka, ada yang menitibaratkan dalam kajian historis,

pendekatan kritik sosial, dan aktualisasi isi kandungan ayat. Beberapa diantaranya terangkum

dalam beberapa pendapat berikut:

Diriwayatkan dari sahabat Mujahid Ra, beliau berkata: “Dulu, para sahabat nabi

banyak yang ditugaskan di daerah suku pedalaman tanah arab. Di sana, mereka membangun

interaksi yang baik dan memajukan sektor pertanian yang bermanfaat bagi penduduk

setempat. Selain itu, para sahabat nabi tersebut juga mendakwahkan ajaran islam kepada

penduduk setempat. Akhirnya mereka kembali dan menemui Rasulullah Saw untuk

menceritakan apa yang telah meraka alami. Sehingga turunlah ayat ini.

Sahabat Qatadah ra, mengambil pemahaman bahwa ketika Rasulullah Saw mengutus

angkatan perang, hendaklah sebagian diantara mereka tetap tinggal bersama beliau untuk

Page 19: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

lebih memperdalam pengetahuan agama meraka. Kemudian sebagian upaya tindak lanjut,

mereka juga berkewajiban mendakwahkan apa yang telah didapat terhadap kamunya.

Secara garis besar, dari QS. At-Taubah/ayat/122 dapat di tarik sebuah pemahaman.

Kandungan dan penafsiran ayatnya bermuara pada kewajiban seorang muslim untuk

bertanggung jawab atas keadaan umat yang ada disekitarnya. Karena dalam konteks ini,

pemberdayan masyarakat sekitar merupakan sebuah amanah yang murni muncul dari

kesadaran sosial semata.6

Defenisi pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses, dan cara-cara pemberdayaan

1. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah

atau tidak beruntung

2. Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat

untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas dan mempengaruhi

terhadap kehidupannya.

3. Pemberdayaan merujuk pada pengalokasian kembali kekuasaan melalui

pengubahan struktur sosial.

4. Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi dan komunitas

diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa) atas kehidupannya.7

Menurut Widjaja Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan

dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri,

harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara

mandiri baik dibidang ekonomi, sosial, agama, dan budaya. Pemberdayaan masyarakat

terutama di pedesaan tidak cukup hanya dengan upaya meningkatkan produktivitas,

memberikan kesempatan usaha yang sama atau modal saja, tetapi harus diikuti pula dengan

6 Ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir At-Thabari, Jami’ Al-Bayan fii Ta’wil Al-Quran,

(Jakarta: Pustaka Azza, 2008) hlm. 48. 7 Agus Ahmad Safei, Nanih Machendrawati, pengembangan Masyarakat Islam Dari Ideologi, Strategi

Sampai Tradisi, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2003) hlm. 59.

Page 20: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat, mendukung berkembangnya potensi

masyarakat melalui peningkatan peran, produktivitas dan efisiensi.8

Menurut Sumodiningrat pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk

mendirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki adapun

pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu

masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai

pihak yang memberdayakan.9

Pemberdayaan harus ditujukan pada kelompok atau lapisan masyarakat yang

tertinggal. Konsep pemberdayaan dapat dipandang sebagai bagian atau sejiwa sedarah

dengan aliran yang muncul pada paruh abad ke-20 yang lebih dikenal sebagai aliran

postmodernisme. Aliran ini menitikberatkan pada sikap dan pendapat yang berorientasi pada

jargon antisistem, antistruktur, dan antideterminisme yang diaplikasikan pada dunia

kekuasaan. Pemahaman konsep pemberdayaan oleh masing-masing individu secara selektif

dan kritis dirasa penting, karena konsep ini mempunyai akar historis dari perkembangan alam

pikiran masyarakat dan kebudayaan barat.10

Berdasarkan beberapa pengertian pemberdayaan yang dikemukakan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pada hakekatnya pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya untuk

memperoleh atau memberikan daya, kekuatan, atau kemampuan kepada individu masyarakat

lemah agar dapat mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan kebutuhan dan potensi serta

masalah yang dihadapi dan sekaligus memilih alternative pemecahnya dengan

mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimiliki secara mandiri.

8 Haw Widjaja, Pemerintahan Desa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003) hlm. 169. 9 Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1999) hlm. 32. 10 Usman Sunyoto, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2004) hlm. 36.

Page 21: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

2. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan

masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan, kesenjangan, ketidakberdayaan.

Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi

layak. Kebutuhan dasar itu, mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan

transportasi. Keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia

yang lemah, terbatasnya akses pada tanah padahal ketergantungan pada sektor pertanian

masih sangat kuat, melemahnya pasar-pasar lokal/tradisional karena dipergunakan untuk

memasok kebutuhan perdagangan internasional. Dengan perkataan lain masalah

keterbelakangan menyangkut struktural (kebijakan)11

dan kultural Tujuan yang ingin dicapai

dari pemberdayaan masyarakat adalah membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.

Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan

apa yang mereka lakukan. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami

oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta

melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang

dihadapi dengan mempergunakan daya atau kemampuan yang dimiliki.

Daya kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik,

dan afektif serta sumber daya lainnya yang bersifat fisik atau material. Pelaku pemberdayaan

harus dapat berperan sebagai motivator, mediator, dan fasilitator yang baik. Pelaku

pemberdayaan tidak hanya dituntut untuk memperdaya pengetahuannya, melainkan mereka

dituntut meningkatkan ketrampilannya dalam mendesain pemberdayaan. Terkait dengan

tujuan pemberdayaan, menjelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan

masyarakat adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian

tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka

11 Ibid

Page 22: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

lakukan. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat

yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan sertamelakukan sesuatu yang

dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan

daya atau kemampuan yang dimiliki.12

3. Proses pemberdayaan

Proses pemberdayaan memerlukan tindakan aktif subyek untuk mengakui daya yang

memiliki obyek dengan memberinya kesempatan untuk mengembangkan diri sebelum

akhirnya obyek yang beralih fungsi menjadi subyek yang baru. Karena proses tersebut

didukung oleh faktor atau stimulus dari luar, maka subyek tersebut sebagai faktor eksternal.

Selain itu, faktor internal yang mementingkan tindakan aktif obyek atau masyarakat miskin

sendiri juga merupakan prasyarat penting yang dapat mendukung proses pemberdayaan yang

efektif.13

Proses pemberdayaan dapat dilakukan secara individual maupun kolektif (kelompok).

Proses ini merupakan wujud perubahan sosial yang menyangkut relasi atau hubungan antara

lapisan sosial yang dicirikan dengan adanya polarisasi ekonomi, maka kemampuan individu

“senasib” untuk saling berkumpul dalam suatu kelompok cenderung dinilai sebagai bentuk

pemberdayaan yang paling efektif. Hal tersebut dapat dicapai melalui proses dialog dan

diskusi di dalam kelompoknya masing-masing, yaitu individu dalam kelompok belajar untuk

mendeskripsikan suatu situasi, mengekspresikan opini dan emosi mereka atau dengan kata

lain mereka belajar untuk mendefinisikan masalah, menganalisis, kemudian mencari

solusinya.

12 Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan, hlm. 7. 13 Pranaka, Prijono Onny, Pemberdayaan Konsep Kebijakan dan Implementasi,(Jakarta: CSIS, 1996)

hlm. 137.

Page 23: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Kartasasmita mengatakan bahwa proses pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga

proses yaitu:

a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat

berkembang (enabling). Titik tolaknya adalah bahwa setiap manusia memiliki potensi

yang dapat dikembangkan. Artinya tidak ada sumber daya manusia atau masyarakat

tanpa daya. Dalam konteks ini, pemberdayaan adalah membangun daya, kekuatan

atau kemampuan, dengan mendorong (encourage) dan membangkitkan kesadaran

(awareness) akan potensi yang dimiliki serta berupaya mengembangkannya.

b. Memperkuat potensi daya yang dimiliki oleh masyarakat (empoewering), sehingga

diperlukan langkah yang lebih positif, selain dari iklim atau suasana.

c. Memberdayakan juga mengandung arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan,

harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena

kekurangberdayaannya dalam menghadapi yang kuat.14

Proses pemberdayaan mengandung dua kecendrungan:

1. Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau

menjadikan sebagian kekuatan, supaya berdaya.

2. Menekankan pada proses stimulus, mendorong atau memotivasi agar individu

mempunyai kemampuan akan keberdayaan.15

Hakikat pemberdayaan masyarkat adalah untuk meningkatkan kemampuan dan

kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Dalam proses tersebut

masyararakat bersama-sama melakukan hal-hal berikut:

14 Ginanjar Kartasasmita, Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang berakar pada

Masyarakat, (Jakarta: Bappenas.1996) hlm. 23. 15 Jafar Hafsah, Pengentasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung: Iris Pres,

2006) hlm. 136.

Page 24: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

1. Mengidentifikasi dan mengkaji potensi wilayah kegiatan ini dimaksudkan agar

masyarakat mampu dan percaya diri dalam mengidentifikasi serta menganalisa

keadaannya, baik potensi maupun permasalhannya. Pada tahap ini diharapkan

dapat diperoleh gambaran mengenai aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan,

proses ini meliputi:

a. Persiapan masyarakat dan pemerintah setempat untuk melakukan

pertemuan awal dan teknis pelaksanaanya.

b. Persiapan penyelenggaraan pertemuan.

c. Pelaksanaan kajian dan penilaian keadaan.

d. Pembahasan hasil dan penyusunan rencana tindak lanjut.

2. Menyusun rencana kegiatan kelompok, berdasarkan hasil kajian, meliputi:

a. Memprioritaskan dan menganalisa masalah-masalah.

b. Iidentifikasi alternatif pemecahan masalah yang terbaik.

c. Identifikasi sumberdaya yang tersedia untuk pemecahan masalah.

d. Pengembangan rencana kegiatan serta pengorganisaian pelaksanaanya.

3. Menerapkan rencana kegiatan kelompok: rencana yang telah disusun bersama

dengan dukuan fasilitas dari pendamping selanjutnya diimplementasikan dalam

kegiatan yang kongkrit dengan tetap memperhatikan realisasi dan rencana awal

4. Memantau proses dan hasil kegiatan secara terus menerus secara partisipatif

(participatory monitoring and evalution/PME). PME ini dilakukan secara

mendalam pada semua tahapan pemberdayaan masyarakat agar proses penilaian,

pengkajian dan pemantauan kegiatan, baik prosesnya (pelaksanaan) maupun hasil

dan dampaknya agar dapat disusun proses perbaikan kalau diperlukan.16

16 Totok Mardikanto, PoerwokoSoebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan

Publik,(Bandung: Alfabeta, 2019), hlm. 125-126.

Page 25: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Pada kenyataanya proses pemberdayaan masyarakat tidak hanya mengembangkan

potensi ekonomi rakyat tetapi harkat martabat, rasa percaya diri dan harga dirinya,

terpeliharanya tatanan nilai budaya setempat. Proses pemberdayaan warga masyarakat

diharapkan dapat menjadikan masyarakat menjadi lebih berdaya berkekuatan dan

berkemampuan.

4. Tahapan pemberdayaan

Menurut Sumodingningrat pemberdayaan tidak bersifat selamanya, melainkan sampai

target masyarakat mampu untuk mandiri, dan kemudian dilepas untuk mandiri, meski dari

jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat tersebut berarti pemberdayaan melalui

suatu masa proses belajar, hingga mencapai status, mandiri.17

Tahapan intervensi sosial

dalam program pemberdayaan masyarakat merupakan suatu siklus perubahan yang berusaha

mencapai ke taraf yang lebih baik.18

Proses pengkajian dapat dilakukan secara individual melalui tokoh-tokoh masyarkat

(key person), tetapi juga menurut Isbandi Rukminto Adi, pemberdayaan masyarakat memiliki

tujuh tahapan pemberdayaan, yaitu sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahpan ini ada dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu: pertama,

penyiapan petugas. Yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan

oleh community wolker, dan kedua penyiapan lapangan yang pada dasarnya di

usahakan dilakukan secara non-direktif.

b. Tahap pengkajian (Assesment)

17 Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan, hlm. 41. 18 Adi Isbandi Rukmianto, Intervensi Komunitas, Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya

Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002) hlm. 179.

Page 26: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Pada tahap ini yaitu dapat melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam

hal ini petugas harus berusaha mengedintifikasi masalah kebutuhan yang

dirasakan dan sumber daya yang dimiliki klien.

c. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan

Pada tahapan ini petugas sebagi agen perubahan (exchange agent) secara

partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berpikir tentang masalah yang

mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat

diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegitan yang

dilakukan.

d. Tahapa pemformulasi rencana aksi

Pada tahap ini agen perubahan membantu masing-masing kelompok untuk

merumuskan dan menentukan program dan kegitan apa yang akan mereke

dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Disamping itu juga petugas

membantu untuk memformulasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis,

terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang

dana.

e. Tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan

Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat berperan sebagai

kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah

dikembangkan. Kerjasama antara petugas dan masyarakat merupakan hal penting

dalam tahap ini karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik

melenceng saat dilapangan.

f. Tahapan evaluasi

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program

pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan

Page 27: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka

waktu pendek bisa terbentuk suatu sitem komunitas untuk pengawasan secara

internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunitas masyarakat yang

lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

g. Tahap terminalasi

Tahap terminalasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran. Dalam tahap ini diharapkan proyek harus segera berhenti.

Petugas harus tetap melakukan kontak meskipun tidak secara rutin. Kemudian

secara perlahan-lahan mengurangi kontak dengan komunitas sasaran.19

Menurut Sulistiyani menyatakan bahwa proses belajar dalam rangka pemberdayaan

masyarakat akan berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut

meliputi:

a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan

peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.

b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan

keterampilan agar terbuka wawasan dan pemberian keterampilan dasar

sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan.

c. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga

terbentuklah inisiatif dan kemampuan untuk mengantarkan pada

kemandirian.20

Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto dengan menekankan pada proses, maka

pemberdayaan masyarakat memiliki tahap-tahap sebagai berikut:

19 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahterasan Sosial, (Jakarta:

LP FEUL, 2002), hlm. 54. 20 Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan, hlm. 83-84.

Page 28: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

a. Penyadaran pada tahap ini, dilakukan sosialisasi terhadap komunitas agar

mereka mengerti bahwa kegiatan pemberdayaan ini penting bagi peningkatan

kualitas hidup mereka, dan dilakukan secara mandiri

b. Pengkapasitaan sebelum diberdayakan, komunitas perlu diberikan kecakapan

dalam mengelolanya. Tahap ini sering disebut sebagai capacity bulding, yang

terdiri atas pengkapasitasan, organisasi, dan system nilai.

c. Pendayaan pada tahap ini, target diberikan daya, kekuasaan, dan peluang

sesuai dengan kecakapan yang sudah diperolehnya.21

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan tahapan pemberdayaan masyarakat

melalui penyadaran, pengkapasitasan, dan penberdayaan, sehingga masyarakat mampu

mandiri dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, mensejahterkan adalah kewajiban

bersama dalam lungkup kelurga dan negara.

Upaya pemberdayaan masyarkat perlu didasari pemahaman bahwa munculnya

ketidakberdayaan masyarakat akibat masyarakat tidak memiliki kekuatan (powerless)

beberapa jenis kekuatan yang dimilki masyarakat dapat digunakan untuk memberdayakan

mereka.

1. Kekuatan atas pilihan peribadi. Upaya pemberdayaan dilakukan dengan memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk menentukan pilihan pribadi atau kesempatan

untuk hidup lebih baik.

2. Kekuatan dalam menentukan kebutuhannya sendiri. Pemberdayaan dilakukan dengan

mendampingi mereka untuk merumuskan kebutuhannya sendiri.

3. Kekuatan dalam kebebasan berekspresi. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan

mengembangankan kapasitas untuk bebas berekpresi dalam bentuk budaya public.

21 Wrihatnolo dan Dwidjowijoto, Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk

Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, 2007) hlm. 3.

Page 29: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

4. Kekuatan kelembagaan. Pemberdayaan dilakukan dengan meningkatkan aksesisbilitas

masyarakat terhadap kelembagaan pendidikan, kesehatan, keluarga, keagamaan,

sistem kesejahteraan sosial, struktur pemerintahan, media dan sebagainya.

5. Kekuatan sumber daya ekonomi. Pemberdayaan dilakukan dengan meningkatkan

aksesibilitasi dan control terhadap aktivitas ekonomi.

6. Kekuatan dalam kebebasan reproduksi. Pemberdayaan dilakukan dengan memberikan

kebebasan kepada masyarakat dalam menentukan proses reproduksi

Faktor yang menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat adalah ketimpangan,

ketimpangan yang sering terjadi pada masyarakat meliputi:

1. Ketimpangan struktural yang terjadi diantara kelompok primer, seperti perbedaan

kelas orang kaya dengan orang miskin, buruh dan majikan, ketidaksetaraan gender,

ras etni, dan antara minoritas dan mayoritas.

2. Ketimpangan kelompok akibat perbedaan usia, kalangan tua dengan muda,

keterbatasan fisik, mentel dan intelektual.

3. Ketimpangan personal akibat faktor kematian, kehilangan orang-orang yang dicintai,

persoalan pribadi, dan keluarga

Melaksanakan dan mengevaluasi program pemberdayaan masyarakat akan berjalan

efektif jika sebelumnya sudah dilakukan investigasi terhadap faktor-faktor yang menjadi akar

permasalahan sosial. Dalam konteks ini, perlu diklarifikasi apakah akar penyebab

ketidakberdayaan berkaitan dengan faktor kelangkaan suberdaya atau faktor ketimpangan,

ataukah kombinasi antar keduanya.

Upaya memberdayakan kelompok masyarakat yang lemah dapat dilakukan dengan

tiga strategi

1. Pemberdayaan melalui perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan

membangun atau mengubah atau mengubah struktur dan lembaga yang bisa

Page 30: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

memberikan akses yang sama terhadap sumberdaya, pelayanan dan kesempatan

berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

2. Pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik yang dilakukan perjuangan politik

dan gerekan dalam rangka membangun kekuasaan yang efektif.

3. Pemberdayaaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran yang dilakukan

dengan proses pendidikan dalam berbagai aspek yang cukup luas. Upaya ini

dilakukan dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat

lapis bawah dan meningkatkan kekuatan mereka.22

B. Pemerintah Desa

1. Pengertian Pemerintah Desa

Dalam UU No 6 Tahun 2014 pasal 1 yang menyatakan bahwa pemerintah desa adalah

yang penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam

sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam PP No. 72 Tahun 2005 Pasal 1 (7) Pemerintah desa adalah penyelenggaran

urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur

dan meng urus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul, adat-istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, pemerintah desa atau yang disebut juga dengan nama lain adalah kepala desa dan

perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005, Desa atau yang disebut dengan

nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-

batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di kabupaten/kota,

22 Zubaedi, Pengembangan Masyarakat Wacana Dan Praktik, (Jakarta: Prenadamedia Group), hlm, 27.

Page 31: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

dalam pasal 2 ayat (1) dikatakan bahwa desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan

memperhatikan asal-usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Pada ayat (2) tertulis bahwa pembentukan desa harus memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut:

a. Jumlah Penduduk.

b. Luas Wilayah.

c. Bagian Wilayah Kerja.

d. Perangkat, dan.

e. Sarana dan Prasarana Pemerintahan.23

2. Prinsip Dasar Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa

Berdasarkan Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 prinsip dasar penyelenggaraan

pemerintah desa adalah:

a. Untuk menjamin terselenggaranya tertib pemerintahan dan sesuai pula dengan

sifat Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pengaturan terhadap

penyelenggaraan pemerintahan Desa sejauh mungkin diseragamkan. Hal ini

dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan atas

Desa di Seluruh Indonesia yang beraneka ragam baik dalam susunan masyarakat,

tata hukum adatnya maupun latar belakang kehidupannya sebagai satuan

masyarakat terkecil. Keseragaman tersebut meliputi kebijaksanaan-kebijaksanaan

pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa yang diarahkan kepada

perwujudan daya guna dan hasil guna yang rasional.

b. Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa hanya

mengatur Desa dan Kelurahan dari segi pemerintahannya. Dengan demikian

Undang-undang tersebut tetap mengakui adanya kesatuan masyarakat hukum adat

23 Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa.

Page 32: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

dan kebiasaan-kebiasaan yang masih hidup sepanjang menunjang kelangsungan

pemerintahan. Pembangunan dan ketahanan nasional dalam Undang-undang

nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa tidak mengarah kepada

pembentukan Daerah Otonomi tingkat tiga. Hal ini sesuai dengan penjelasan

Undang-undang tersebut yang menegaskan bahwa walaupun Desa mempunyai

hak untuk menyelenggarakan rumah tangganya sendiri, tetapi hak tersebut

bukanlah hak otonomisebagaimana dimaksud dalam Undang-undang nomor 32

Tahun 2004 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.

Telah ditetapkannya Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Desa dan berbagai peraturan sebagai kebijaksanaan pelaksanaannya, diharapkan akan dapat

makin mantap penyelenggaraan pemerintahan Desa secara terpadu dan menyeluruh sehingga

terwujud hubungan yang jelas antara sistem penyelenggaraan pemerintah Desa berdasarkan

Undang-undang nomor 32 Tahun 2004.

Program tahunan dalam rencana kerja yang disusun oleh pemerintah Desa terhadap

kegiatan-kegiatan yang kebijaksanaan dan sistem penyelenggaraan pemerintah Desa yang

selama ini diatur dengan berbagai kebijaksanaan Daerah menjadi sistem penyelenggaraan

pemerintahan Desa secara Nasional dengan pola yang seragam ini berarti bahwa

penyelenggaraan pemerintahan Desa berdasarkan Undang-undang nomor 32 Tahun 2004

adalah merupakan pembaharuan dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan Desa. Oleh

karena itu dalam melakukan pengkajian terhadap materi Undang-undang nomor 32 Tahun

2004 dan berbagai peraturan pelaksanaannya diperlukan adanya ketelitian dan kehati-hatian

agar tidak menimbulkan suatu penafsiran yang keliru.24

24 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Page 33: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

C. Ekonomi Masyarakat

Ekonomi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu economy sementara kata

ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomike yang berarti pengelolaan

rumah tangga. Adapun yang dimaksud dengan ekonomi sebagai pengelolaan rumah tangga

adalah surat usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya dengan berhubungan

dengan pengalokasian sumber daya rumah tangga yang terbatas diantara berbagai

anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha keinginan masing-masing. Oleh

karena itu, suatu rumah tangga selalu dihadapkan pada banyak keputusan dan

pelaksanaannya. Tidak berbeda halnya dengan rumah tangga, masyarakat juga selalu

dihadapkan pada banyak keputusan dan pelaksanaanya.

Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan

pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat (rumah

tangga dan pebisnis/perusahaan) yang terbatas diantara berbagai anggotanya, dengan

mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing. 25

Dalam

perekonomian yang berdasarkan pada ekonomi kerakyatan dan demokrasi ekonomi, peran

masyarakat sangat besar. Untuk itu diperlukan suatu usaha pemberdayaan masyarakat,

terutama menghadapi proses industrial yang memasuki era perdagangan dan investasi bebas,

yang tentu saja akan lebih memperhitungkan aspek keunggulan mutu hasil produksian

keuntungan hasil penjualan.

Didalam QS Al-Jumuah: 10 menjelaskan tentang ekonomi sebagai berikut:

25 Damsar, Sosiologi Ekonomi (Jakarta:Prenada Media Group,2011),hlm 9-10.

Page 34: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Artinya: apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi;

dan carilah karunia allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Ayat diatas menunjukanan bahwa manusia diperintahkan allah mencari karunia allah

dibumi rejeki tersebut tentu tidakkan datang kepada kita andai kita tidak berihktiar. Allah

sudah menetpakan sunnatullah untuk manusia mendapatkan rizki, tinggal manusia

mengoptimalkan dan mengaturnya dengan baik atau tidak.

Hal ini misalnya, allah menciptakan pohon manga beserta sistem tumbuh dan

berkembangnya. Manusia bisa mendapatkan rizki manga-mangga tersebut asalkan ia mau

mengolahnya, merawat, dan memetiknya secara rutin sampai dijual kepada konsumen. Jika

tidak dilakukan, tentu saja rezeki tersebut tidakkan bisa didapatkan.

Dalam suatu sistem ekonomi tercakup nilai-nilai, kebiasan, adat-istiadat, hokum,

norma-norma, aturan-aturan berikut kesepakatan akan tujuan bersama serta otoritas dan

kekuasaan untuk mengarahkan sumber daya yang ada untuk tuuan bersama.26

Peningkatan

ekonomi dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan-pendapatan perkapita dan lajunya

pembangunan ekonomi ditunjukkan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan PDB untuk

tingkat nasional dan PDRB untuk tingkat wilayah. Defenisi pembangunan tidak dapat

dipisahkan dengan pengertian pembangunan ekonomi, karena pada dasarnya baik tujuan

pembangunan maupaun pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Ekonomi kerakyatan yang di dasarkan pada Pancasila dan UUD-45 sudah lama

menjadi cita-cita para pendiri Negara ini kerakyatan dipetik dari sila kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan. Apabila kedua kata

tersebut disandingkan dengan pembangunan nasional, maka pengertiannya menurut GBHN

26

Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, hlm. 3-4.

Page 35: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

adalah menjadi: “pembangunan dari, oleh, dan untuk rakyat dilaksanakan dalam semua

aspek kehidupan bangsa”, sedangkan ekonomi kerakyatan menurut visi dari UUD 1945 pasal

27 adalah: “tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan”,

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa misi ekonomi kerakyatan yang

pokoknya adalah penyediaan lapangan kerja, serta mewujudkan taraf hidup yang layak bagi

seluruh warga Negara dengan demikian prekonomian rakyat mempunyai misi yang luhur,

aspek prekonomian bangsa yang selalu berpihak pada kepentingan rakyat banyak.27

Pengembangan ekonomi masyarakat bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat,

melainkan juga tugas pemerintah desa. Peran pemerintah desa dibutuhkan untuk memantau

keadaan disetiap daerah dan memfasilitasi adar terjadi pengembangan sumber daya ekonomi

masyarakat desa. Pengembangan ekonomi yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup perlu melibatkan masyarakat secara keseluruhan, dengan memanfaatkan sumber daya

yang ada di berbagai bidang.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat

1. Kurang berkembanganya sistem kelembagaan bersekala kecil dalam

mengembangkan kegiatan usaha ekonomi yang bertujuan meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

2. Kurangnya akses masyarakat kepada input sumber daya ekonomi berupa modal

usaha, informasi pasar dan teknologi

3. Lemahnya kemampuan masyarakat golongan ekonomi lemah untuk membangun

organisai ekonomi masyarakat (perusahaan) yang memiliki posisi tawar (berning

power) dan daya saing menghadapi perusahaan besar.

27 Prijono Tjiptoherijanto, Prospek Prekonomian Indonesia Dalam Rangka Globalisasi,(Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1997), hlm. 138

Page 36: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Dengan melaksanakan kebijakan pemerintah untuk mendorong berkembangnya usaha

kecil, menengah, dan koperasi, dengan memberikan bantuan modal dengan Bungan rendah,

memberikan kesempatan dan kemudahan mengembangkan usaha dan berusaha, serta

membekali pengetahuan atau keterampilan yang dibutuhkan, maka diharapkan akan dapat

mendorong berkembangnya berbagai kegiatan ekonomi produktif dalam masyarakat. 28

Untuk mewujudkan peningkatan perekonomian berdasarkan karakteristik potensi,

geografis dan kebutuhan daerah, maka strategi kebijakan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Menigkatkan aksesibilitas untuk memperlancar aliran investasi dan produksi serta

menigkatkan keterkaitan ekonomi antar daerah yang saling mendukung.

2. Mendorong pemanfaatan potensi sumber daya alam yang belum tergali di daerah

tirtinggal dan menciptakan perkembangan kawasan-kawasan potensi ekonomi

baru.

3. Menigkatkan kelangsungan kegiatan usaha yang sudah ada di sentra-

sentraproduksi di daerah yang relatif maju sebagai andalan pertumbuhan ekonomi

dan mengembangkannya dalam kerangka prekonomian wilayah berdasarkan

kesamaan karakteristik potensi geografis dan kebutuhan daerah

4. Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam mengembangkan daya tarik

investasi berdasarkan keunggulan komperatif dan kompetitif masing-masing

daerah sesuai dengan potensi sumberdaya alam, sumber daya manusia, dan lokasi

geografis.29

28 Rahardjo Adisasmita, Manajemen Pemerintahan Desa, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) hlm. 133-

134. 29 Ibid, 126.

Page 37: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

D. Hubungan Ekonomi Dengan Masyarakat

Pusat perhatian dari kajian para ekonomi adalah pertukaran ekonomi adalah

pertukaran ekonomi, pasar, dan ekonomi. Sedangkan masyarakat dianggap sebagai sesuatu

yang diluar, dia dipandang sebagai sesuatu yang telah ada (given) sebaliknya, sosiologi

memandang ekonomi sebagai bagian integral dari masyarakat.

Sosiologi tidak terbiasa melihat kenyataan dengan melakukan ceteris paribus terhadap

faktor-faktor yang dipandang berpengaruh terhadap suatu kenyataan sosial tetapi sebaliknya,

sosiologi terbiasa melihat kenyataan secara holistic, melihat kenyataan saling kait mengait

antara berbagai faktor. Dengan demikian, sosiologi ekonomi selalu memusatkan perhatian

pada:

1. Analisis sosiologi terhadap proses ekonomi, misalnya proses pembentukan, harga

antara pelaku ekonomi, proses terbentuknya kepercayaan dalam suatu tindakan

ekonomi, atau proses terjadinya peselisihan dalam tindakan ekonomi.

2. Analisis hubungan dan interaksi antara ekonomi dan instusi lain dari masyarakat,

seperti hubungan antara ekonmi dan agama, pendidikan, stratifikasi sosial, demokrasi,

atau politik.

3. Studi tentang perubahan instusi dan parameter budaya yang menjadi konteks bagi

landasan ekonomi masyarakat, contohnya semangat kewirusahaan dikalangan santri,

capital budaya (cultural capital) pada masyarakat nelayan atau etos kerja dikalangan

pekerja tambang.

E. Penelitian Yang Relevan

1. Hasil penelitian yang dilaksanakan Sigit Suwardinto pada tahun 2015

mengenai Peran Kepala Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa

Sidoagung Kecamatan Godean Kabupaten Sleman bahwa peranan kepala desa

dalam pemberdayaan masyarakat di desa sidoagung yaitu pembangunan fisik

Page 38: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

dan pembangunan non fisik. Peranan kepala desa Sidoagung dilihat dari

berbagai indikator yaitu Peranan kepala desa dalam pembinaan masyarakat

dan Peranan kepala desa dalam mengkoordinasi pembangunan secara

partisipasif. Faktor-faktor yang mempengaruhi peranan kepala desa dalam

pemberdayaaan masyarakat di desa Sidoagung ada 2 yaitu factor pendukung

dan faktor penghambat. Faktor pendukung meliputi keturunan, kewibawaan,

dan kekuasaan. Faktor penghambat meliputi kondisi penduduk, partisipasi

penduduk, dan peralatan atau fasilitas.

2. Hasil penelitian yang dilaksanakan Rahmi pada tahun 2018 mengenai Peran

Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Industry Berbasis

Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bantaeng bahwa Peranan Pemerintah Daerah

dalam Pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif sektor kuliner ada

3 yaitu Tatanan regulasi, pengarahan strategi, dan Pelatihan. Pemberdayaan

melalui upaya yang ditempuh oleh pemerintah itu sudah terlaksana dengan

baik, dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Faktor

pendorong pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi

kreatif sektor kuliner adalah Dukungan Multipihak baik dari Pemerintah

(PMD, Koperasi, RKB), Semangat dan respon positif dari masyarakat yang

terbukti dengan keikutsertaan dan kehadiran masyarakat, proses pembuatan

produk yang tergolong mudah sehingga mudah diterima oleh masyarkat. selain

itu kerjasama dalam pemasaran juga menjadi pendorong proses pelaksanaan

produksi yang membuat masyarakat tertarik.

Page 39: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah kualitatif, yang berbentuk pengamatan untuk memahami tentang

fenomena yang terjadi pada subjek yaitu berupa kata- kata tertulis dan lisan dari orang-

orang yang dapat diamati atau diteliti. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa. Metode penelitian kualitatif baiasanya adalah wawancara,

pengamatan, dan pemanfaatan dokumen. 30

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan uraian tentang ucapan,

tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat maupun

organisasi tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh dan menyeluruh dan juga untuk

memahami kondisi suatu konteks dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan

mendalam mengenai potret kondisi dalam suatu konteks alami (natural setting), tentang apa

yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya dilapangan studi. Tujuan utama metode

kualitatif adalah untuk medapatkan data yang mendalam dan menghandung makna, yaitu

data yang sebenarnya dan data yang pasti. 31

Pendekatan ini adalah deskriptif, pendekatan yang dilakukan dengan cara pengamatan

langsung dari lapangan untuk mendapatkan data yang diperlukan seperti kata-kata (naskah

wawancara), gambar (foto dan video), dokumen pribadi, cacatan lapangan dan dokumen

resmi lainnya, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang

sudah diteliti.

Tujuan pendekatan deskriptif adalah untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai

setting sosial atau untuk mengeksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau

30

Lexy. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017), hlm, 4-6.

31 Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), hlm.20.

Page 40: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

kenyataan sosial. Dengan pendekatan deskripti peneliti akan mendapat data berupa kata-kata,

gambar dan lainnya.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh

Tenggara. Peneliti tertarik memilih Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh

Tenggara karena peneliti merasa belum terlaksanya pembedayaan sebagai salah satu program

kerja pemerintah desa.

C. Sumber Data

Adapun aktifitas yang dilakukan adalah membuat basis data kasus dengan

menggunakan berbagai metode pengumpulan data, baik data kualitatif maupun kuantitatif.

Dalam penelitian ini untuk sumber dan jenis data yang diperlukan, yaitu :

1. Data Primer

Sumber data primer adalah bersumber dari kepala desa, sekretaris, kaur

kesejahteraan, kaur keuangan, kadus, kepala bidang pemberdayaan, pemuka agama

(penasehat kepala desa) sebagai nara sumber utama dalam penetilian, penulis

mendapatkan data dengan cara wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen,

peneliti menulis dan merekam suara supaya mendapatkan data dengan sebenarnya.

2. Data sekunder

Berbagai sumber tertulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam

penelitian ini akan digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan

penelitian ini. Diantaranya buku-buku, literatur, internet, majalah, atau jurnal ilmiah,

arsip, dokumentasi pribadi, dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan

Page 41: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

penelitian ini. Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan

metodologi yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar.32

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara :

1. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan

wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden atau key informan yang

diteliti. Hubungan pewawancara dengan terwawancara seperti suasana biasa, wajar,

dan berjalan seperti kehidupan sehari-hari.

2. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati

pengelolaan objek wisata dan ekonomi masyarakat dengan adanya dibuat objek wisata

dan mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti

dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu

objek peristiwa yang sedang di teliti nya.

3. Dokumentasi

Dokumen didapatkan dari pengamatan dilapangan baik berupa catatan lapangan,

foto, video.

E. Teknik Analisa Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam priode tertentu. Miles dan

Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

32

Lisa Harrison, Metodologi Penelitian politik (Jakarta : Kencana, 2007), hlm.35

Page 42: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah di

reduksikan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudahkan

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Menyajikan data yaitu penyusunan sekumpulan informasi yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan.

3. Penarikan Kesimpulan

Menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan Verifikasi. 33

F. Keabsahan Data

1. Kroscek adalah pengecekan kembali dari data-data dan informasi yang didapatkan

sehingga penelitian mengahasilkan data dan informasi yang tepat.

2. Pengamat berkepanjangan adalah salah satu cara mendapatkan keabsahan data dimana

peneliti terus melakukan pengamatan terhadap penelitian yang dilakukan supaya tidak

terjadi kekeliruan dalam data.

3. Tringulasi

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

33

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Realitions dan Komunikasi (Jakarta : Rajawali Pers,

2017), hlm. 221-222

Page 43: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

d. Membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang-orang

berpendidikan menengah atau tinggi dan pemerintah.34

34 Lexi J. Moleong Metode Penelitian Kualitatif hlm. 331

Page 44: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh

Tenggara

1. Riwayat Singkat Desa Sukarimbun

Desa Sukarimbun berdiri sejak tahun 2006, Desa Sukarimbun salah satu desa

pemekaran yang berasal dari desa Aunan Sepakat yang di pecah menjadi tiga desa yaitu:

Lawe Aunan, Sukarimbun, dan Desa Bintang Bener. Pemerintah daerah butuh tiga tahun

untuk menetapkan pemekaran desa, hingga pada bulan April tahun 2006 pemerintah daerah

meresmikan ketiga desa tersebut salah satunya desa Sukarimbun. Desa sukarimbun memiliki

tiga dusun yaitu: Dusun I Atu Kapur, Dusun II Sena Rebung, Dusun III Timang Rasa. Berikut

adalah silsilah kepemimpinan desa Sukarimbun:

1) Saparudin Th. 2006-2011

2) Saparudin Th. 2011-2016

3) Asbi Nasri Th. 2016- Sampai sekarang

2. Kondisi Geografis

Jumlah penduduk Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara

dapat diketahui melalui table di bawah ini:

Tabel 1.1

Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Sukarimbun Kecamatan

Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara

N

o

Jenis Kelamin Jumlah

Page 45: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

1 Laki-laki 222 jiwa

2 Perempuan 184 jiwa

Jumlah 406 jiwa

Menganalisa data tersebut ternyata jumlah penduduk desa Sukarimbun Kecamtan

Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara berjumlah 406 jiwa, dengan rincian 120 KK (kepala

keluarga) dengan perinciannya penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 222 jiwa dan

berjenis kelamin perempuan berjumlah 184 jiwa jumlah tersebut dilihat dari persentasenya

lebih banyak laki-laki dari pada perempuan.

3. Letak Geografis Desa

Letak desa Sukarimbun berada disebelah barat ibu kota Kecamatan Ketambe jarak dari

desa Sukarimbun ke Ibu Kota Kecamatan sekitar 5 KM dan ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 29

KM, batas-batasnya adalah:

Sebelah Utara berbatas dengan Desa Bintang Bener

Sebelah Timur berbatas dengan Desa Lawe Aunan

Sebelah Selatan berbatas dengan perkebunan dan gunung Leuser

Sebelah Barat berbatas dengan Desa Gunung Baru

4. Kondisi Perekonomian

Jumlah penduduk Desa Sukarimbun sebanyak 406 jiwa dengan penduduk usia

produktif 230 jiwa, sedangkan penduduk yang di kategorikan miskin terdapat 54 KK. Rata-

rata mata pencaharian penduduk adalah petani sedangkan hasil produksi ekonomis desa yang

menonjol adalah cokelat dan jagung

Page 46: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Tabel 1.2

Tabel Mata Pencaharian Penduduk Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe

Kabupaten Aceh Tenggara

No Mata Pencaharian Jumlah

1 PNS 3 Orang

2 TNI dan Polisi 2 Orang

3 Pensiunan -

4 Petani 197 Orang

5 Pedagang 10 Orang

6 Buruh Bangunan 2 Orang

7 Karyawan BUMN -

8 Peternak Sapi dan Kambing 3 Orang

9 Sopir 3 Orang

10 Belum Bekerja 98 Orang

11 Tidak Bekerja 5 Orang

12 Lain-lain 83 Orang

5. Kondisi Sosial Budaya

Kehidupan masyarakat desa Sukarimbun kental dengan tradisi peninggalan para leluhur

baik dalam acara kelahiran anak, khitanan, maupaun perkawinan dengan kegiatan kenduri,

kesenian tradisional yang digemari masyarakat antar lain adalah Saman, Bines, Didong,

Dabus.

Dari segi pendidikan masyarakat desa Sukarimbun dapat dilihat pada table di bawah

ini:

Page 47: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Tabel 1.3

Table Tingkat Pendidikan Masyarakat

N

o

Jenjang Pendidikan Jumlah

1 Tidak Sekolah 56 Orang

2 Belum Tamat SD 40 Orang

3 Tidak Tamat SD 35 Orang

4 Tamat SD 145 Orang

5 Tamat SLTP 74 Orang

6 Tamat SLTA 52 Orang

7 Tamat Akedemik/Perguruan

Tinggi

4 Orang

6. Kondisi Sarana dan Prasarana

Desa Sukarimbun memiliki sarana dan prasarana untuk masyarakat yang terdapat

disetiap dusun, yang meliputi sarana prasarana dibidang pemerintahan, pendidikan,

kesehatan, keagamaan, dan sarana umum

1) Sarana dan prasarana pemerintah

Sarana dan prasarana Pemerintah Desa Sukarimbun mempunyai kantor balai

desa yang terletak didusun II Sena Rebung. Yang meliputi sarana prasarana

dibidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan, keagaman dan sarana umum.

Sedangkan didesa Sukarimbun mempunyai 3 dusun dan dikepalai 3 kepala

dusun. Sarana prasarana tersebut berjalan sesuai peraturan dan memberikan

pelayanan kepada seluruh masyarakat.

Page 48: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

2) Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan didesa Sukarimbun mempunyai sekolah

yaitu SD.

3) Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan didesa Sukarimbun yaitu puskesmas 1 unit

dan posyandu 1 pos.

4) Sarana dan Prasarana Keagamaan

Sarana dan prasarana keagamaan di Desa Sukarimbun memiliki 1 Mesjid, 1

Musholla.

5) Sarana dan Prasarana Umum

Sarana dan prasarana umum yang terdapat di desa Sukarimbun meliputi

perdagangan dan kesehatan , sarana dan prasarana dibidang prdagangan di

desa Sukarimbun terdapat jual beli cokelat dan jagung dan berada di setiap

dusun bidang kesehatan memiliki beberapa MCK umum yang terdapat di dua

dusun yaitu dusun I dan dusun II yang kondisinya cukup memprihatinkan.

Jalan desa Sukarimbun meliputi jalan desa jalan dusun. Serta jalan kabupaten

ruas jalan di desa sudah beraspal dan babat beton.

B. Upaya Pemberdayaan Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Ekonomi

Masyarakat

1. Perencanaan

Perencanaan pemerintah desa memuat visi dan misi kepala desa, arah kebijakan

pembangunan desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan pemerintah

desa, pelaksaan pembangunan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa guna

mensejahterkan masyarkatnya dan bisa berdaya mandiri dengan usaha yang dimilikinya.

Page 49: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Perencanaan dalam pelasanaan program kerja pemerintah desa pada kurun waktu

pertengahan bulan Maret 2018 sampai satubulan setangah lamanya hingga pada bulan Mei

2018 ditetapkanlah siapa-siapa yang berhak mendapatkan pembedayaan dari pemerintah,

dalam melakukan perencanaan perancangan, melakukan diskusi antar prangkat desa

pemberdayaan apa yang mampu mensejahterakan masyarakat desa.

Diskusi yang dilakukan oleh perangkat desa untuk menentukan pemberdayaan

pertanian di bidang Serai Wangi menjadi pemilihan tananaman yang di berikan kepada

masyarakat, meski banyak tanaman lain yang diusulkan dalam rapat diskusi program kerja,

kepala desa setuju jika serai wangi lah yang diberikan kepada masyarakat

Program yang diimplementasikan terhadap petani di Desa Sukarimbun adalah

“Penanaman Modal dan Pelatihan Pertanian”. Modal merupakan uang yang diberikan oleh

pemerintah untuk petani dengan harapan hasil panen yang banyak dan berkembang agar

dapat memperbanyak masyarakat untuk menjadi petani serai wangi, dan dengan harapan hasil

panen petani yang bagus dan melimpah sehingga tarap hidup dapat terbedayakan.

Modal yang diberikan pada petani serai wangi dimulai pada tahun 2018. Tepatnya

pada bulan mei masa pembersihan lahan yang digunakan masyarakat, proses kegiatan

pemberdayaaan ekonomi ini di lakukan melalui pelatihan dan pembelajaran lapangan

mempelajari cara penanaman, pengurusan, panen, dan pengukusan agar hasilnya memuaskan.

2. pengorganisasian

Kepala Desa

ASBI NASRI Sekretaris Desa

ABDUSSALA

M

K.U.Keuangan

M. AMIN

K.U.Perencanaa

n

AHMADSYAH

K.S.Pemerintah

an

SAMIN

K.S.Kesejahteraa

n

MHD. TAHIR

Staff

Bendahara

MUKMIN

Page 50: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Kepala desa adalah jabatan tertinggi dalam sebuah organisai desa segala yang

berkaitan dengan desa kepala desa yang berperan penting dalam memberikan kebijakan dan

norma-norma di desa yang dia pimpin, prangkat desa yang membantu dan seagala keperluan

kepala desa dengan cara bertindak terlebih dahulu tergantung bidang masing-masing.

Susunan pengorganisasian menentukan hasil dari sebuah organisasi yang didirikan baik

dalam perencanaan kerja maupun dalam pelaksanaanya. Program kerja pemberdayaan

masyarakat yang telah terlaksana adalah salah satu bentuk keberhasilan pengorganisasian,

kepala desa selaku jabatan tertinggi dan penentu kebijakan mengambil langkah yang tepat

dalam memberdayakan masyarakatnya.

3. Pergerakan

Pergerakan yang dilakukan di Desa ini adalah penanaman serai wangi dari bentuk

kepedulian pemerintah desa terhadap masyarakat yang kurang mampu untuk meningkatkan

prekonomian rakyatnya. Pemberdayaan dilakukan supaya masyarakat mampu mandiri berdiri

dan berdaya, tanaman Serai Wangi termasuk tumbuhan yang hidup panjang dan jarak panen

yang cukup dekat sehingga pemerintah memberdayakan masyarakatnya dengan menanam

Serai Wangi

Pergerakan pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat yaitu dengan cara:

a. Pelatihan

Penyuluhan pertanian memberikan pelatihan kepada petani Serai Wangi mulai dari

cara menanam, merawat dan memanen Serai Wangi. pelatihan dilaksanakan

berdasarkan antara penyuluhan dan petani Serai Wangi. menurut bapak Asbi Nasri,

pelatihan yang di lakukan dapat memberikan wawasan kepada para petani Serai

Kadus 1

BUSTAMI ARIFIN

Kadus 2

SALIMAN

Kadus 3

KAMISIN

Page 51: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Wangi hanya di lakukan jika instansi atau lembaga pemerintah yang memfasilitasi

pelatihan tersebut.

Pelatihan dilakukan setiap dua minggu sekali guna memperdalam pengetahuan dan

menjawab dari permasalahan yang di rasakan oleh petani dalam penanaman,

perawatan, dan memanen Serai wangi, pemerintah berupaya untuk masyarakat tidak

lagi mendapatkan kesulitan dikala dilapangan dalam pengurusan serai wangi baik itu

penanaman pengurusan dan pengentasan hama pada tananaman serai wangi.

b. Penyuluhan

Dalam proses meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat petani hal yang

terpenting adalah memberikan penyuluhan kepada para petani Serai Wangi yang telah

dilaksankan pada jadwal yang sudah ditentukan oleh penyuluhan dan para petani

Serai Wangi. Dengan adanya penyuluhan, maka petani dapat mengetahui dan

membawa wawasan tentang pengolahan pertanian Serai Wangi dengan cara

pengolahan yang efektif dan tepat guna dapat meningkatkan hasil panen sehingga

prekonomian masyarakat dapat meningkat. Hal ini sebagai mana dalam bab II bahwa

ekonomi masyarakat yang dimaksudkan untuk suatu usaha dalam pembuatan

keputusan dan pelaksanaanya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya

masyarakat.

c. Modal

Modal merupakan bantuan dari pemerintah yang di salurkan untuk para petani Serai

wangi di desa Sukarimbun, modal yang di berikan pemerintah dari pemberishan

lahan, pembibitan pengurusan sampai panen pertama, yang akan harus di kembalikan

apabila sudah sampai padan panan ke dua dan seterusnya dan dana akan di gunakan

kembali untuk memberdayakan masyarakat yang kurang berdaya.

Page 52: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Dana yang diberikan pemrintah secara pertahap di tinjau dari sejauh mana

perkembangan tananaman serai wangi apakah baru pembersihan lahan, masa

penanaman, pengurusan, dan panen pertama. Pemerintah desa tidak langsung

memberikan semua dana yang telah disepakati guna mengurangi penyalah guanaan

dana oleh masyarakat, dana juga tidak akan di keluarkan jika petani belum

menyelasaikan satu langkah pun untuk pelaksanaan penanaman serai wangi. dan jika

masyarakat yang sudah menerima dana pertama namun tidak melanjutkan penanaman

serai wangi maka masyarakat tersebut akan dikeluarkan dari pemberdayaan

pemerintah sekarang dan kedepannya.

Adapaun besaran dana yang di berikan pemrintah desa sebagai berikut:

Besaran dana yang diberikan pemerintah desa kepada petani serai wangi yang di telah

di berdayakan senilai Rp 2.000.000., /kepala keluarga dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.4

Tabel dana desa

N

o

Jenis Pengeluaran Jumlah

1 Pembersihan Lahan Rp. 375.000

2 Bibit Serai Wangi Rp. 1.000.000

3 Pupuk Rp. 250.000

4 Panen Pertama Rp. 375.000

Jumlah Rp. 2.000.000

Page 53: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

4. Pengontrolan

Pengontrolan di lakukan oleh aparatur desa yang bertugas memantau ke lokasi

penanaman Serai Wangi yang di berdayakan pemerintah desa, pengontrolan dilakukan setiap

sepekan sekali dan melaporkan kepada pemerintah untuk di jadikan pembahasan dikala

penyuluhan dan rapat perubahan yang sudah tampak pada tanaman Serai Wangi sampai

panen pertama dari Serai Wangi.

Pengontrolan akan terus dilakukan guna mengetahui perubahan, media yang di

gunakan dalam pengontrolan kertas, pulpen dan kamera. Kertas dan pulpen untuk mencatat

sejauh mana perubahan pada tanaman mengukur persen keberhasilan dan kamera sebagai

bukti yang bisa di tampakkan pada kala diskusi pembahasan dan penyuluhan petani serai

wangi, dengan media yang ada prangkat desa berupaya mengatasi permasahan dilapangan

dan dapat diketahui segala yang terjadi dilapangan dengan adanya laporan dari petugas yang

mengontrol lapangan

5. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan setiap tahun dan dilakukan secara berkala sesuai peraturan

permendagri nomor 81 tahun 2015 tentang evaluasi perkembangan desa dan kelurahan pasal

7 ayat 1 yang menyatakan bahwa pemantauan dilakukan secara berkala ditingkat pusat,

provinsi, kabupaten/kota serta desa dan kelurahan. Acara evaluasi ini dilaksanakan dengan

meriah dengan membuat perlombaan untuk mencapai desa yang tangguh dan mandiri menuju

evaluasi tingkat pusat.

Evaluasi ini guna untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang diproleh dari

pemberdayaan pemerintah desa. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis telah

menelusuri dari sebelum masyarakat diberdayakan dan sampai mereka diberdayakan dan

mengamati dari segi ekonomi masyarakat betul-betul butuh akan pergerakkan dari

pemerintah desa untuk membantu meningkatkan perokonomian masyarakat, selain dari segi

Page 54: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

ekonomi masyarakat juga kurang pengetahuan tentang pertanian yang bisa menghasilkan

panen memuaskan.

Peneliti telah mengamati dan mempertanyakan langsung bagaimana keadaan ekonomi

masyarakat sebelum diberdayakan dan sesudah diberdayakan oleh pemerintah, tabel sebagai

berikut:

Tabel 1.5

Penghasilan sebelum dan sesudah

N

o

Kepala

keluarga

pekerjaa

n

Penghasilan

sebelum

Penghasilan

sesudah

1 Pak Ayu Petani Rp: 4.212.000 /4

bln

Rp:16.212.000 /4

bln

2 Pak Manan Kenek Rp: 4.175.000 /4

bln

Rp:16.175.000 /4

bln

3 Pak Salam petani Rp: 5.655.000

/4bln

Rp:13.500.000 /4

bln

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis masyarakat yang berhak mendapatkan

pemberdayaan dari pemerintah dari segi ekonomi tepat pada sasaran dikarekan perekonomian

sebelum mereka diberdayakan Pak Ayu petani coklat dan pinang yang hasilnya kian

memburuk selain batang coklat yang sudah tua membuat hasil panen tidak memuaskan, pak

manan petani dan kenek dari mobil sewa didaerah desa pagi pergi menjadi kenek siang pergi

kelahan kebun warga untuk menambah penghasilan, Pak Salam adalah masyarakat yang patut

diberdayakan karean sebelum diberdayakan pak Salam hanya petani jagung dan rumahnya

masih dikontrak/sewa dari ketiga anaknya baru satu yang bersekolah dan pendapatan belum

mencukupi.

Page 55: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Setelah pemberdayaan dilakukan pak manan bisa menyelasaikan rumahnya yang dulu

masih ngontrak kini sudah memiliki kereta untuk kegunung dan perlatan dapur lainnya, pak

Ayu yang dulu mencita-citakan anaknbya bisa sekolah salah satu ponpes disana kini sudah

bisa ke dua anak di sekolahakan di tempat tersebut, dan sudah memiliki warung kecil sebagai

penambah penghasilan, pak Salam sudah bisa membayarkan rumahnya yang dulu

dikontrkanya dan sudah memiliki alat dapur untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari.

Fokus penelitian terhadap pemerintah desa untuk meningkatkan ekonomi masyarakat

melalui petani serai wangi yang beranggotakan 3 orang, merupakan hasil dari suatu analisa

penulis dalam mengetahui pemberdayaan pemerintah desa untuk meningkatkan serta

membantu perekonomian masyarakat kecil.

Tingkat pendidikan mayoritas kepala keluarga hanya Sekolah Dasar (SD) dan ada

juga yang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rataan lahan penanaman serai wangi 1 ha,

dengan tingkat pendapatan 40 kg sampai 50 kg sekali panen dalam kurun waktu 4 bulan

sekali. Sumber utama pendapatan diperoleh dari usaha serai wangi, cokelat dan jagung.

Pemerintah desa mengambil langkah pemberdayaan ini bukan tidak mengadakan

diskusi antar perangkat desa butuh kurang lebi satu bulan lebih untuk mendiskusikan

permberdayaan apa yang harus dilakukan menentukan siapa-siapa yang berhak mendapatkan

pemberdayaan dari pemrintah, banyak masyarakat juga mengharapakan pemberdayaan dari

pemerintah namun pemerintah desa tidak bisa menambah orang yang sudah ditentukan.

C. Kendala yang dihadapi pemberdayaan pemerintah desa dalam meningkatkan

ekonomi masyarakat di Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe

Menurut wawancara terbuka kepada bapak kepala desa sukarimbun pak Asbi nasri

hambatan yang dihadapi oleh pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat yaitu 1

Karena daerah kita termasuk dikelilingi oleh perbatasan hutan TNGL maka untuk perluasan

lahan, ijin untuk perluasan lahan penanaman Serai Wangi didaerah kita tidak ada lagi.

Page 56: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Masalah biaya yang kita berikan masih telalu kecil jika dibandingkan dengan komuditi

tanaman Serai Wangi ini karena kemampuan kita sekedar modal seadanya

Berdasarkan SK Kementrian Kehutanan No 276/kpts-VI/1997, luas TNGL sekitar

1.094.692 hektare, yang wilayahnya meliputi Propinsi Aceh dan Sumatra Utara. Namun pada

2014 , SK No 856 dan SK No 579 menyatakan luas TNGL adalah 838.872 hektare, Meneger

Konsevasi Leuser (FKL) Rudi Putra mengatakan, pada 2016, FKL telah memusnahkan

sekitar 100 hektare perkebunan ilegal didalam TNGL. Umumnya, yang dimusnahkan adalah

perkebunan kelapa sawit “ tahun ini, kebun TNGL yang akan dimusnahkan sekitar 1.000

hektare ungkapnya.

Peraturan pemerintah terhadap larangan perluasan lahan perkebunan salah satu yang

menghabat petani yang di berdayakan tidak memilki lahan perkebunan karena lahan yang di

miliki sudah di tanami pokok coklat, jagung dan lainnya, sehingga masyarakat lain yang juga

ingin di berdayakan oleh pemerintah desa sudah tidak memiliki lahan penanaman lahan maka

pemerintah tidak akan memberikan modal kepada masyarakat yang tidak memiliki lahan

untuk penanaman Serai Wangi

Dana yang dimiliki pemerintah desa masih tergolong sedikit, pemerintah hanya bisa

memberdayakan 10 sampai 15 keluarga dalam satu program kerja, banyak masyarakat yang

mengharapakan di berdayakan oleh pemerintah desa namun dana yang dimiliki belum cukup

banyak untuk memberdayakan masyarakta, pemerintah dearah juga belum ada memberikan

dorongan dan dana untuk pemberdayaan pemerintah desa

Harapan pak kepala desa dari wawancara terbuka kepada pak Asbi Nasri “harapan

kami sebagai, harapan saya sebagai kepala desa untuk desa kami di desa sukarimbun kami

membutuhkan dukungan atau dorongan dari pemerintah agar pengembangan Serai Wangi ini

berlanjut terus dan modal dapat bertambah lagi agar perkembangan Serai Wangi di desa kami

lebih maju dan menguntungkan

Page 57: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dikemukan diatas, skripsi ini membahas tentang

Pemberdayaan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Di Desa

Sukarimbun Kecamtan Ketambe Kabupate Aceh Tenggara, maka permasalahan ini yang ada

dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemberdayan pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di desa

Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara yaitu: Program yang

diimplementasikan terhadap petani di Desa Sukarimbun adalah “ Penanaman Modal

dan Pelatihan Pertanian”. Modal merupakan uang yang diberikan oleh pemerintah

untuk petani dengan harapan hasil panen yang banyak dan berkembang agar dapat

memperbanyak masyarakat untuk menjadi petani serai wangi, dan dengan harapan

hasil panen petani yang bagus dan melimpah sehingga tarap hidup dapat

terbedayakan. Modal yang diberikan pada petani serai wangi dimulai pada tahun

2018. Proses kegiatan pemberdayaaan ekonomi ini di lakukan melalui pelatihan dan

pembelajaran lapangan.

Dalam menigkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat para petani Serai Wangi di

desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara, tidak hanya

memberikan pembeinaan saja tetapi juga mendampingi masyarakat serta

memfasilitasi masyarakat petani dengan memberikan modal, dengan adanya modal

yang di berikan pemerintah kepada para petani Serai Wangi, dengan adanya modal

yang di berikan pemerintah kepada para Petani Serai Wangi, petani terbantu untuk

bisa mengelola tanah yang kosong untuk di jadikan sumber pengahasilan seperti

Serai Wangi yang di berdayakan oleh pemerintah.

Page 58: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

2. Peraturan pemerintah terhadap larangan perluasan lahan perkebunan salah satu yang

menghabat petani yang di berdayakan tidak memilki lahan perkebunan karena lahan

yang di miliki sudah di tanami pokok coklat, jagung dan lainnya, sehingga

masyarakat lain yang juga ingin di berdayakan oleh pemerintah desa sudah tidak

memiliki lahan penanaman lahan maka pemerintah tidak akan memberikan modal

kepada masyarakat yang tidak memiliki lahan untuk penanaman Serai Wangi

Dana yang dimiliki pemerintah desa masih tergolong sedikit, pemerintah hanya bisa

memberdayakan 10 sampai 15 keluarga dalam satu program kerja, banyak

masyarakat yang mengharapakan di berdayakan oleh pemerintah desa namun dana

yang dimiliki belum cukup banyak untuk memberdayakan masyarakta, pemerintah

dearah juga belum ada memberikan dorongan dan dana untuk pemberdayaan

pemerintah desa

B. Saran

Berdasrkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat di sampaikan

adalah:

1. Dari pemberdayaan pemerintah desa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di

Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara, dan diharap bagi

pemerintah desa agar selalu memantau pekerjaan masyarakatnya terutama dapat

mengembangkan potensi alam yang ada di desa Sukarimbun.

2. Bagi pemerintah desa diharapkan lebih mengembangkan program penanaman serai

wangi ini agar lebih banyak lagi masyarakat yang ikut serta guna untuk membantu

prekonomian masyarakat.

Page 59: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

3. Petani serai wangi yang mendapat modal dari pemerintah desa mestinya dapat

menjadikan suatu momen kebangkitan hidupnya, agar dapat berkembang dan dapat

menyalurkan ilmunya kepada masyarakat lain.

Page 60: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

DAFTAR PUSTAKA

Adi Isbandi Rukmianto,2002, Intervensi Komunitas, Pengembangan Masyarakat sebagai

Upaya Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Agus Ahmad Safei, Nanih Machendrawati, 2003, pengembangan Masyarakat Islam Dari

Ideologi, Strategi Sampai Tradisi, Bandung:Remaja Rosda Karya

Ambar Teguh Sulistiyani, 2004, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Jogjakarta:

Gava Media

Burhan Bungin, 2007, Penelitian Kualitatif, Jakarta : Prenada Media Group

Damsar, 2011, Sosiologi Ekonomi, Jakarta : Prenada Media Group

Deliarnov,2010, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Edi Suharto,2006, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: PT Refika

Aditama

Ginanjar Kartasasmita, 1996, Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang

berakar pada Masyarakat, Jakarta: Bappenas

Gunawan Sumodiningrat, 1999, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Haw Widjaja, HAW, 2003, Pemerintahan Desa/ Marg, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Isbandi Rukminto Adi, 2002 Pemikiran-Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahterasan

Sosial, Jakarta: LP FEUL

Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir At-Thabari, 2008, Jami’ Al-Bayan fii Ta’wil Al-

Quran, Jakarta: Pustaka Azza

Jafar Hafsah,2006, Pengentasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Masyarakat, Bandung:

Iris Pres

Lexy J. Moleong, 2017, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Lisa Harrison,2007, Metodologi Penelitian politik Jakarta : Kencana

Page 61: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Pranaka,A.M.W, Prijono Onny,S,1996 Pemberdayaan Konsep Kebijakan dan

Implementasi,Jakarta: CSIS

Prijono Tjiptoherijanto, 1997, Prospek Prekonomian Indonesia Dalam Rangka Globalisasi,

Jakarta: PT Rineka Cipta

Rahardjo Adisasmita,2011, Manajemen Pemerintahan Desa, Yogyakarta: Graha Ilmu

Rosady Ruslan,2008, Metode penelitian Publik Relation dan Komunikasi, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Suwandi,2009, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Totok Mardikanto, Poerwoko Soebiato, 2019, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif

Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta

Undang-Undang Nomor, 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

Undang-Undang Nomor, 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintah Desa

Ulber silalahi,2009, Metode Penelitian Sosial Bandung: PT Refika Aditama

Usman Sunyoto,2004, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto,2007, Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan

Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: PT. Elek Media Komputindo

Zubaedi, 2013, Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik, Jakarta: Prenadamedia

Group

Page 62: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

LAMPIRAN

Foto Bersama Kepala Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara

Foto Bersama Petani Seraiwangi Desa Sukarimbun Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh

Tenggara

Page 63: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Foto Petani Sedang Memanen Serai Wangi

Foto Serai Wangi

Page 64: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Foto Tempat Pengolahan Serai Wangi

Foto Pak Salam

Page 65: PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …

Kebun Pak Salam

Tempat Pengukusan Kebun Serai