Pemberdayaan Masyarakat

16
MAKALAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Disusun Oleh : Emiliana Budiyanti H. Roma 1210221069 Hani Hosana Kristi 1210221080 Maulana Aziz 1210221056 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT i

description

masy

Transcript of Pemberdayaan Masyarakat

Page 1: Pemberdayaan Masyarakat

MAKALAH

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Diponegoro

Disusun Oleh :

Emiliana Budiyanti H. Roma 1210221069

Hani Hosana Kristi 1210221080

Maulana Aziz 1210221056

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

PERIODE 02 JUNI 2014 – 26 JULI 2014

i

Page 2: Pemberdayaan Masyarakat

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya

atas berkat dan rahmat yang telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah Pemberdayaan Masyarakat.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi kekurangan dari Ujian dibidang Kepaniteraan Klinik

bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang. Besar harapan

penulis agar laporan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dokter muda sekalian, dalam

menambah pengetahuan tentang pemberdayaan masyarakat sebagai bekal jika menjadi dokter di

Puskesmas manapun.

Tak lupa penulis ingin menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada pihak-pihak

yang telah banyak membantu penulis:

1. dr. Hari Peni Julianti M.Kes selaku pembimbing IKM Universitas Diponegoro, Semarang

2. Kedua orangtua yang telah memberikan restu, dukungan dan doa

3. Seluruh teman – teman sejawat yang sedang menjalankan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan

Masyarakat atas kerjasamanya dan semoga kita semua mendapatkan hasil yang maksimal.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan jauh melebihi sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran akan diterima di dalam

perbaikan yang ada.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman- teman yang telah

memberikan dukungannya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis sendiri, teman -

teman sejawat yang menjalani Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat, serta semua

pihak yang membutuhkan.

Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Semarang, 24 Juli 2014

PENULIS

ii

Page 3: Pemberdayaan Masyarakat

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………. i

Daftar isi ……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….... 2

I. Definisi Pemberdayaan Masyarakat ………………………………………

2

II. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat ………………………………………

2

III. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat ………………………………………

4

IV. Strategi Pokok Pemberdayaan Masyarakat ………………………………

5

V. Peran Petugas Kesehatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat ……… 5

VI. Ciri Pemberdayaan Mayarakat ……………………………………………… 6

VII. Indikator Hasil Pemberdayaan Masyarakat ………………………………… 6

BAB II DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………... 8

iii

Page 4: Pemberdayaan Masyarakat

iv

Page 5: Pemberdayaan Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

Pemberdayaan sebagai sebuah strategi sekarang telah banyak diterima, bahkan telah

berkembang dalam berbagai literatur di dunia barat. Di Indonesia sendiri konsep pemberdayaan

sudah dianggap sebagai sebuah strategi yang dianggap positif dalam membangun berbagai aspek

pembangunan oleh karena itu konsep pemberdayaan telah masuk dalam berbagai program

pemerintah khususnya yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-

nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat

“people centred, participatory, empowering, and sustainable” (Chambers, 1995). Konsep ini lebih

luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan

mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net ), yang pemikirannya

belakangan ini banyak dikembangkan sebagai upaya mencari alternatif terhadap konsep-konsep

pertumbuhan di masa yang lalu. Konsep ini berkembang dari upaya banyak ahli dan praktisi

untuk mencari apa yang antara lain oleh Friedman (1992) disebut sebagai alternative development,

yang menghendaki ‘inclusive democracy, appropriate economic growth, gender equality and  intergenerational

equaty”.

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat

lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari

perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah

memampukan dan memandirikan masyarakat. Implementasi dari konsep pemberdayaan ini tidak

hanya terfokus pada kegiatan perekonomian masyarakat saja, tetapi juga terhadap aspek lain

yang menyangkut kesejahteraan masyarakat misalnya kesehatan. Kesehatan merupakan salah

satu unsur penting dalam masyarakat dan bisa menjadi salah satu indicator dari tingkat

kesejahteraan suatu masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengeluarkan masyarakat dari kondisi

kemiskinan dan keterbelakangan, maka masyarakat pula harus diberdayakan dalam aspek

kesehatannya.

1

Page 6: Pemberdayaan Masyarakat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,

memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sendiri.

Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah upaya atau proses untuk

menumbuhkan kesadaran kemauan dan kemampuan dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatan. Memampukan masyarakat, “dari, oleh, dan untuk” masyarakat

itu sendiri.

II. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah :

1. Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi

individu, kelompok atau masyarakat.

Pengetahuan dan kesadaran tentang cara – cara memelihara dan meningkatkan

kesehatan adalah awal dari pemberdayaan kesehatan. Kesadaran dan pengetahuan

merupakan tahap awal timbulnya kemampuan, karena kemampuan merupakan

hasil proses belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses yang dimulai

dengan adanya alih pengetahuan dari sumber belajar kepada subyek belajar. Oleh

sebab itu masyarakat yang mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan juga

melalui proses belajar kesehatan yang dimulai dengan diperolehnya informasi

kesehatan. Dengan informasi kesehatan menimbulkan kesadaran akan kesehatan

dan hasilnya adalah pengetahuan kesehatan.

2. Timbulnya kemauan atau kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan

pemahaman terhadap obyek, dalam hal ini kesehatan.

2

Page 7: Pemberdayaan Masyarakat

Kemauan atau kehendak merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu

tindakan. Oleh sebab itu, kondisi semacam ini disebut sikap atau niat sebagai

indikasi akan timbulnya suatu tindakan. Kemauan ini kemungkinan dapat

dilanjutkan ke tindakan tetapi mungkin juga tidak atau berhenti pada kemauan

saja. Berlanjut atau tidaknya kemauan menjadi tindakan sangat tergantung dari

berbagai faktor. Faktor yang paling utama yang mendukung berlanjutnya

kemauan adalah sarana atau prasarana untuk mendukung tindakan tersebut.

3. Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti masyarakat, baik

secara individu maupun kelompok, telah mampu mewujudkan kemauan atau niat

kesehatan mereka dalam bentuk tindakan atau perilaku sehat.

Kemampuan masyarakat dalam bidang kesehatan sesungguhnya mempunyai pengertian

yang sangat luas. Masyarakat yang mampu atau masyarakat yang mandiri di bidang kesehatan

apabila :

1. Mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor – faktor yang mempengaruhi masalah –

masalah kesehatan, terutama di lingkungan atau masyarakat setempat. Agar masyarakat

mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor – faktor yang mempengaruhinya,

masyarakat harus mempunyai pengetahuan kesehatan yang baik. Pengetahuan kesehatan

dan faktor – faktor yang mempengaruhinya yang harus dimiliki oleh masyarakat,

sekurang – kurangnya sbb :

a. Pengetahuan tentang penyakit.

b. Pengetahuan tentang gizi dan makanan, yang harus dikonsumsi agar tetap sehat

sebagai faktor penentu kesehatan seseorang.

c. Perumahan sehat dan sanitasi dasar yang diperlukan untuk menunjang kesehatan

keluarga atau masyarakat.

d. Pengetahuan tentang bahaya – bahaya merokok, dan zat – zat lain yang dapat

menimbulkan gangguan kesehatan atau kecanduan yakni narkoba.

3

Page 8: Pemberdayaan Masyarakat

2. Mampu mengatasi masalah – masalah kesehatan mereka sendiri secara mandiri.

Masyarakat mampu menggali potensi – potensi masyarakat setempat untuk mengatasi

masalah kesehatan mereka.

3. Mampu memelihara dan melindungi diri, baik individual, kelompok, atau masyarakat

dari macam – macam ancaman kesehatan. Pengetahuan masyarakat akan kesehatan yang

tinggi, mampu memelihara dan melindunginya dari ancaman kesehatan, mengantisipasi

dengan cara pencegahan.

4. Mampu meningkatkan kesehatan, baik individual, kelompok, maupun masyarakat.

III. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat :

Prinsipnya pemberdayaan masyarakat adalah menumbuhkan kemampuan masyarakat

dari dalam masyarakat itu sendiri.

Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan :

1. Menumbuh kembangkan potensi masyarakat.

Didalam masyarakat terdapat berbagai potensi yang dapat mendukung

keberhasilan program – program kesehatan. Potensi dalam masyarakat dapat

dikelompokkan menjadi potensi sumber daya manusia dan potensi dalam bentuk

sumber daya alam / kondisi geografis.

Tinggi rendahnya potensi sumber daya manusia disuatu komunitas lebih

ditentukan oleh kualitas, bukan kuatitas sumber daya manusia. Sedangkan potensi

sumber daya alam yang ada di suatu masyarakat adalah given. Bagaimanapun

melimpahnya potensi sumber daya alam, apabila tidak didukung dengan potensi

sumber daya manusia yang memadai, maka komunitas tersebut tetap akan

tertinggal, karena tidak mampu mengelola sumber alam yang melimpah tersebut.

2. Mengembangkan gotong royong masyarakat

Potensi masyarakat yang ada tidak akan tumbuh dan berkembang dengan

baik tanpa adanya gotong royong dari masyarakat itu sendiri. Peran petugas

kesehatan atau provider dalam gotong royong masyarakat adalah memotivasi dan

memfasilitasinya, melalui pendekatan pada para tokoh masyarakat sebagai

penggerak kesehatan dalam masyarakatnya.

4

Page 9: Pemberdayaan Masyarakat

3. Menggali kontribusi masyarakat

Menggali dan mengembangkan potensi masing – masing anggota

masyarakat agar dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan terhadap program

atau kegiatan yang direncanakan bersama. Kontribusi masyarakat merupakan

bentuk partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga, pemikiran atau ide, dana,

bahan bangunan, dan fasilitas – fasilitas lain untuk menunjang usaha kesehatan.

4. Menjalin kemitraan

Jalinan kerja antara berbagai sektor pembangunan, baik pemerintah, swasta dan

lembaga swadaya masyarakat, serta individu dalam rangka untuk mencapai tujuan

bersama yang disepakati. Membangun kemandirian atau pemberdayaan

masyarakat dan kemitraan adalah sangat penting peranannya.

5. Desentralisasi

Memberikan pada masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi daerah atau

wilayahnya. Dalam proses pemberdayaan hendaknya meliputi :

a. Enabling (menciptakan suasana kondusif).

b. Empowering (penguatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat)

c. Protecting (perlindungan dari ketidakadilan)

d. Suporting (bimbingan dan dukungan)

e. Foresting (memelihara kondisi yang kondusif tetap seimbang.

IV. Strategi Pokok Pemberdayaan Masyarakat

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan

4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan

V. Peran petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat

1. Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-program

pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat.

5

Page 10: Pemberdayaan Masyarakat

2. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam

melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi

terhadap program tersebut.

3. Memberikan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada masyarakat

dengan melakukan pelatihan-pelatihan.

VI. Ciri Pemberdayaan Masyarakat

1. Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh

masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya camat, lurah, kepala adat,

ustad, dan sebagainya

2. Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim,

dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya

pemberdayaan masyarakat.

3. Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong

sebagai salah satu prinsip pemberdayaan masyarakat.

4. Community material : setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat

digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali

penghasil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk

memudahkan akses ke puskesmas.

5. Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan

masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan

pendekatan community based health education.

6. Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan

untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan

pasir atau arang.

VII. Indikator hasil pemberdayaan masyarakat

1. Input : meliputi SDM, dana, bahan-bahan, dan alat-alat yang mendukung kegiatan

pemberdayaan masyarakat.

6

Page 11: Pemberdayaan Masyarakat

2. Proses : meliputi jumlah penyuluhan yang dilaksanakan, frekuensi pelatihan yang

dilaksanakan, jumlah tokoh masyarakat yang terlibat, dan pertemuan-pertemuan

yang dilaksanakan.

3. Output : meliputi jumlah dan jenis usaha kesehatan yang bersumber daya

masyarakat, jumlah masyarakat yang telah meningkatkan pengetahuan dan

perilakunya tentang kesehatan, jumlah anggota keluarga yang memiliki usaha

meningkatkan pendapatan keluarga, dan meningkatnya fasilitas umum di

masyarakat.

4. Outcome dari pemberdayaan masyarakat mempunyai kontribusi dalam

menurunkan angka kesakitan, angka kematian, dan angka kelahiran serta

meningkatkan status gizi masyarakat.

7

Page 12: Pemberdayaan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Soekidjo Notoatmodjo, 2007,. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Posted by Dokter

Gigi Semarang at 8:54:00 AM

Marasabessy, N.B,. (2007). Program pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan dan

pelaksanaan pemberantasan malaria di kabupaten Maluku tengah.pdf. Universitas

Gadjah Mada.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Wass, A. (1995). Promoting health: the primary health approach. Toronto: W.B.

Sanders.

Nurbeti, M. (2009). Pemberdayaan masyarakat dalam konsep “kepemimpinan yang

mampu menjembatani”: bagaimana mengukurnya?. Dari:

http://www.kesehatanmasyarakat.com/2009/02/pemberdayaan-masyarakat-dalam-

konsep.html (tanggal unduh 24 Juli 2014)

8