Pembentukan Teori Akuntansi

11
Teori Akuntansi BAB II Pembentukan Teori Akuntansi Kelompok 6: 1. Luisa Praskah D.W. (311326606) 2. Caecilia Laksmi A. (311326610) 3. Savira Indriani P. (311326623) 4. Resti Umi I. (311326625) 5.  Nor Khadzik (311326662)

description

Makalah Pembentukan Teori Akuntansi

Transcript of Pembentukan Teori Akuntansi

Teori AkuntansiBAB IIPembentukan Teori Akuntansi

Kelompok 6:

1. Luisa Praskah D.W. (311326606)2. Caecilia Laksmi A.(311326610)3. Savira Indriani P. (311326623)4. Resti Umi I. (311326625)5. Nor Khadzik (311326662)BAB 1PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGAkuntansi merupakan aktivitas manusia dan akan mempertimbangkan hal setiap perilaku dan orang-orang. Dalam hal informasi keuangan atau alasan mengapa orang dalam organisasi dapat memilih untuk memberikan informasi tertentu ke kelompok pemangku kepentingan tertentu. Teori akan mencakup pertimbangan akan tujuan pelaporan eksternal didasarkan pada perspektif tertentu peran akuntansi, memprediksi teori akuntansi positif, mempreiksi bahwa kekuatan relative dari kelompok pemangku kepentingan tertentu, pemberian informasi akuntansi kepada orang-orang diluar organisasi, memprediksi informasi akuntansi yang sah dan bahwa informasi akuntansi dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan, mempertahankan teori ligitimasi.Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didfinisikan sebagai konsep, finisi dan dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan menjelaskan hubungan antara variable yang bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH1. Pendekatan pragmatik dan aplikasinya pada akuntansi2. Pendekatan normative dan manfaat pengambilan keputusan3. Pembentukan teori positif4. Pendekatan naturalis5. Pendekatan ilmiah6. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan teori akuntansi pemeriksaan

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH1. Untuk memahami teori akuntansi dan sasaran teori akuntansi2. Untuk mengetahui elemen struktur teori akuntansi

BAB IIPEMBAHASAN

Beberapa klasifikasi yang paling sering digunakan dalam pembentukkan teori akuntansi adalah pendekatan pragmatic, sintaktic, semantic, normatif, positif, dan naturalistic. Pendekatan Pragmatic

Pendekatan pragmatis deskriptif untuk konstruksi teori akuntansi adalah sebuah pendekatan induktif - berdasarkan pengamatan berkesinambungan dari perilaku akuntan dalam rangka untuk menyalin prosedur akuntansi dan prinsip-prinsip. Disebut juga pendekatan antropologi. Pendekatan Deskriptif Teori ini dilakukan berdasarkan pada: Pendekatan induktif Dikembangkan dari hasil observasi secara terus menerus Apa yang dilakukan akuntan pada situasi tertentu Perlakuan conservatism Kritik pendekatan deskriptif: Tidak melibatkan judgment analitik Tidak memberikan tantangan pada perubahan tehnik akuntansi Fokus pada perilaku akuntan bukan pada pengukuran berbagai atribut badan usaha Pendekatan Psychologi Observasi pada pemakai informasi Reaksi dari pemakai digunakan sebagai bukti manfaat informasi Kritik pendekatan psychologi Reaksi pemakai bervariasi

Pendekatan Semantic

Membahas penyimbolan kegiatan atau realitas fisik menjadi simbol-simbol (elemen-elemen) statement keuangan. Menjelaskan bagaimana mencatat sampai melaporkan berbagai transaksi dan kejadian berdasarkan asumsi yang ditetapkan. Teori semantic adalah teori diskriptif yang mempunyai muatan empiris. Karena teori semantic dimasukkan untuk mengatakan sesuatu mengenai dunia nyata, kebenaran teori tergantung pada observasi. Verifikasi teori semantic dapat diperoleh dari penelitian yang menetukan apakah pemekai informasi keuangan memahami isi informasi yang dimaksudkan oleh pembuat informasi, dalam konteks teori yang relevan.

Pendekatan Sintaktik

Membahas pengukuran, pengakuan, dan penyajian elemen-elemen dalam statemen keuangan serta struktur akuntansi.Teori sintaktik adalah teori deskriptif yang tidak mempunyai muatan empiris. Teori sintatik mengkonfirmasi logikanya sendiri. Banyak penalaran dalam akuntansi (khususnya dalam pendekatan struktural) besifat sintatik, yang secara logika benar tetapi tidak mempunyai kekuatan empiris.

Teori Normatif

Pendapatan sebenarnya terkonsentrasi pada menurunkan ukuran tunggal untuk aset dan bilangan keuntungan yang unik (dan benar). Namun, tidak ada kesepakatan mengenai apa yang merupakan ukuran yang benar atau nilai atau keuntungan yang benar. Keputusan KegunaanMengasumsikan bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan keputusan tertentu 'pengguna' dari laporan akuntansi dengan menyediakan data akuntansi yang bermanfaat, atau relevan, misalnya, untuk membantu investor (sekarang dan potensial) memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual saham. Teori ini memiliki asumsi sebagai berikut: Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran Laba dan nilai dapat diukur secara tepat Akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan Akuntansi conventional tidak efisien Ada pengukuran laba yang unik Pasar tidak efisien atau dapat tertipu oleh 'akuntan kreatif' Proses keputusan :

Manfaat Teori Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan

Seni: untuk mengerjakan sesuatu atau menerapkan suatu konsep atau pengetahuan yang memerlukan perasaan, intuisi, pengalaman, bakat dan pertimbangan. Sains: pengetahuan untuk menjelaskan dan meramalkan gejala alam dan sosial seperti apa adanya dengan metode ilmiah. Teknologi: untuk menghasilkan sesuatu produk yang bermanfaat yang digunakan adalah teknologi lunak.

Kritik terhadap Historical Cost Accounting

Historical akuntansi biaya juga telah dikritik atas dasar unsur sintaksis, misalnya sehubungan dengan praktek penjumlahan uang yang berbeda jumlah yang ditentukan untuk aktiva tertentu.

Teori Positif

Positivisme atau empirisme berarti pengujian atau berkaitan hipotesis teori akuntansi atau kembali ke pengalaman atau fakta-fakta dari dunia nyata. Penelitian akuntansi positif pertama ini terfokus pada pengujian empiris, asumsi yang ditetapkan pada pendekatan normatife.Sebagian besar teori positif terutama berkaitan dengan 'menjelaskan' alasan untuk praktek saat ini dan 'meramalkan' peran akuntansi dan informasi yang terkait dalam pengambilan keputusan ekonomi individu, perusahaan, dan pihak lain yang berkontribusi terhadap pengoperasian pasar dan ekonomi.Teori akuntansi positif khususnya meliputi pertanyaan seperti: Apakah perusahaan mengganti cara-cara alternatif aset pembiayaan ketika aturan yang mengatur akuntansi untuk perubahan sewa? Perusahaan yang lebih cenderung menggunakan depresiasi garis lurus daripada penyusutan saldo berkurang, dan mengapa? Teori yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini umumnya berkisar sekitar insentif manajer untuk memaksimalkan bonus berdasarkan keuntungan perusahaan, insentif mereka untuk menghindari pelanggaran persyaratan akuntansi berdasarkan pembatasan hutang dan dengan demikian mengurangi biaya utang, atau insentif mereka untuk menggunakan teknik akuntansi untuk mengalihkan perhatian dari keuntungan tinggi jika keuntungan yang akan menarik sorotan publik atau pemerintah, dan mungkin mengakibatkan pajak yang lebih tinggi. Pendekatan Naturalis

Pendekatan naturalistik dapat dibandingkan dengan penelitian "ilmiah" akuntansi, yang lebih rentan untuk menggabungkan hasil dari pengujian sejumlah hipotesis dalam rangka untuk membentuk 'teori-teori umum akuntansi'.Penelitian Naturalistik dimulai dari situasi dunia nyata tertentu; tujuan utama adalah untuk menjawab pertanyaan 'Apa yang terjadi di sini? " bukan untuk menyediakan kondisi general untuk segmen masyarakat luas.Pendekatan studi kasus dipandang oleh beberapa peneliti sebagai pandangan terbaik yang memenuhi peran menjelajahi atau merealisasi masalah untuk penelitian naturalistik. Sebagai contoh: di mana ada tidak layak untuk mengembangkan model teoritis sebelum pengamatan empiris, alternatif terbaik berikutnya (pendekatan eksplorasi) dapat diikuti. " Tomkins dan Groves tidak setuju dengan pandangan ini. Mereka melihat penelitian naturalistik pendekatan yang lebih tepat untuk asumsi ontologis yang berbeda.Terdapat 6 katagori dalam melihat dunia: Merupakan struktur yang kongkrit Proses yang kongkrit Informasi yang kontekstual Proses interaksi Konstruksi sosial Proyeksi dari imaginasi

Pendekatan Ilmiah

Didasarkan pada pengetahuan terdahulu atau dasar pembentukan teori yang sudah diakui. Apabila tidak terjadi kesesuaian antara hasil observasi dengan teori, maka perbedaan tsb diperlakukan sbg anomali yang merupakan objek untuk diteliti sehingga dapat diketemukan penjelasannya.

Perbandingan:

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan teori akuntansi pemeriksaanTeori pemeriksaan merupakan tuntunan untuk melaksanakan pemeriksaan yang bersifat normatif. Dalam melakukan pemeriksaan, seorang akuntan menerapkan prosedur pemeriksaan sesuai dengan standart yang diterima oleh umum. Untuk menetapkan standart dibutuhkan suatu konsep yang mendasarinya, sehingga stamdart tersebut dapat dijabarkan dalam prosedur yang dapat digunakan dalam pemeriksaan.Teori pemeriksaan tersusun atas 5 konsep dasar. Berikut ini pembahasan secara ringkas kelima konsep tersebut:1. Bukti (Evidence)Tujuan memperoleh dan mengevaluasi bukti adalah untuk pengertian sebagai dasar dalam memberikan kesimpulan atas pemeriksaan yang dituangkan dalam pendapatan akuntan. Bukti harus diperoleh dengan cara-cara tertentu agar hasil yang dicapai maksimal. Secara umum usaha untuk memperoleh bukti adalah dengan cara :a. Authoritarianisme didasarkan atas keterangan dari pihak lain. b. Mistikisme - bukti yang dihasilkan dari intuisi. c. Rasionalisme pemikiran dari asumsi yang diterima. d. Empirikisme pengalaman yang sering terjadi. e.Pragmatisme hasil dari praktek. 2. Kehati-hatian Dalam PemeriksaanKonsep kehati-hatian dalam pemeriksaan ini didasarkan pada issue pokok tingkat kehati-hatian yangb diharapkan pada pemeriksaan yang bertanggung jawab. Tanggung jawab disini dalam arti tanggung jawab seorang profesional dalam melaksanakan tugasnya. Konsep ini lebih dikenal dengan sebutan konsep konservatf. Konsep ini diprediksikan untuk mengurangi timbulnya kesalahan yang diakibatkan oleh faktor kesalahan manusiawi (human error). 3. Penyajian/pengungkapan Yang WajarKonsep ini menuntut adanya informasi laporan keuangan yang bebas (tidak memihak), tidak bias, dan mencerminkan hasil operasi perusahaan, posisi keuangan serta aliran kas. Konsep penyajian yang wajar ini dijabarkan lagi 3 sub konsep :a. Accounting ProprietyBerhubungan dengan penerapan prinsip akuntansi tertentu dalam kondisi tertentu.b. Adequate diclosureBerkaitan dengan jumlah dan luas pengungkapan/penyajian informasi.c. Audit ObligationBerkaitan dengan kewajiban independen auditor dalam menyatakan pendapat. 4. IndependensiIndependensi merupakan suatu sikap mental yang dimiliki pemeriksa untuk tidak memihak dalam melakukan pemeriksaan. Agar suatu laporan keuangan dapat memberikan manfaat bagi para pemakai, harus ada independensi dalam 2 hal yaitu :a. Laporan keuangan yang diperiksa danb. Pembuatan dan pemakai laporan keuangan 5. Etika perilakuEtika dalam pemeriksaan akuntan berkaitan dengan perilaku yang ideal dari seseorang auditor profesional yang independen dalam melaksanakan pemeriksaan.