PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative...

36

Transcript of PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative...

Page 1: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30
Page 2: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

2

Alamat Redaksi :

23.

GELAR TIKARGerakan Literasi & Demokrasi

BAWASLU ADAKAN SEKOLAH KADERPENGAWASAN PEMILU

GALERI PHOTO

PEDAGANG ANGKRINGAN JUGA PENGAWAS PEMILU

WORKSHOP FOTOGRAFI & VIDEOGRAFIMemaksimalkan Peran Kehumasan Bawaslu

GREBEG PASARUntuk Pemilihan yang Berintegritas

BAWASLU GANDENG KELINGAN

RESENSI CERPEN “TITIPAN” DAN BUKU “DIBUANG SAYANG”

OPINI KETUA KPU KABUPATEN SEMARANG

KENALAN YUK Profil Staf Bawaslu Kabupaten Semarang

Puisi PILKADA

18.

25.

24.

27.

28.

30.

31.

35.

20.

22.

13.

PEMBENTUKAN PANWASCAM PILKADA 2020

GELAR BUDAYA “Untuk Pilkada yang Berintegritas”

HINGAR BINGAR WARGASambut Pengukuhan Desa Anti Politik Uang

DESA PENGAWASANLangkah Strategis Bawaslu dalam MencegahPraktik PelanggaranDANA HIBAH SEBESAR 15,9 MUntuk Pilkada Kabupaten SemarangTahun 2020

04.

16.

07.

10.

DAFTAR ISI

PENANGGUNG JAWABMohammad Talkhis, S.Pd

DEWAN PENGARAHAgus Riyanto, S.P., S.HAndi Gatot Anjas Budiman, S.HSyahrul Munir, S.EUmmi Nu’amah, S.Pd

PIMPINAN REDAKSISri Widodo, S.H

REDAKTURAndi Rachman, A.MdRohani Pungkasari, S.H

DESAIN GRAFIS & LAYOUTMuhlasin, S.KomLia Wardah Nadhifah, S.HEgo Fahrizal, S.H

EDITORAndi Setiawan, S.HM. Budi Purwanto, S.HRiyadus Solichin, S.H

KEUANGAN & LOGISTIKEra Dwi Handayani, S.E

SIRKULASIKhusnul Azizatunnishak, S.ELilis Cyntha Khan, A.MdWendy Ariyadi Saputra, S.Pd

SEKRETARIATAbdul Rosyid Machasin, S.EKhoirul Umam. S.SiMuhklisin, S.H

SusunanRedaksi

Page 3: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

EDISI 2 / 2019 3

Kembali Buletin Bawaslu Kabupaten Semarang hadir menyapa di edisi kedua tahun 2019. Usai gelaran Pemilu 2019, publik banyak bertanya tentang eksistensi Bawaslu. Apa yang dikerjakan Bawaslu? Pertanyaan ini bisa dimaklumi karena benak publik terlanjur merekam bahwa keberadaan pengawas hanya dibutuhkan saat perhelatan pemilihan saja. Padahal, sesuai dengan semangat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Bawaslu mempunyai tugas berat, salah satunya adalah mencegah terjadinya politik uang. Semua sepakat, politik uang harus dikikis habis untuk memurnikan kembali proses demokrasi electoral yang sejatinya adalah menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi di negeri ini.

Pada edisi kedua ini, secara umum akan menjawab pertanyaan publik tentang eksistensi Bawaslu pasca Pemilu 2019 tersebut. Salah satunya adalah laporan khusus tentang pembentukan Desa Pengawasan

dan Desa Anti Politik Uang. Ada 3 desa pengawasan dan 3 desa politik uang yang berhasil dideklarasikan paska pemilu 2019. Juga sosialisasi pengawasan partisipatif kepada para pedagang angkringan di Ungaran dan sekitarnya. Yang cukup menarik dari kegiatan ini, Bawaslu bisa menginisiasi pembentukan paguyuban pedagang angkringan di Ungaran.

Sosialisasi pengawasan partisipatif lainnya yang menjadi ulasan pada Buletin edisi kedua ini adalah kegiatan grebeg pasar di Pasar Canggal Kaliwungu, yang merupakan wilayah terjauh di Kabupaten Semarang lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Boyolali. Kelompok Literasi Ungaran (Kelingan) juga turut andil mengedukasi masyarakat dengan menyumbangkan 17 cerita pendek (Cerpen) untuk Pemilu yang berintegritas. Resensi tentang cerpen Kelingan ini juga disajikan, bersanding dengan sinopsis Buku Pengawasan “Dibuang Sayang, Yang Tercecer dari catatan pengawasan Pemilu 2019”.

Sedangkan untuk laporan utama, kita menurunkan laporan tentang rekrutmen Panwas Kecamatan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2020). Sebagaimana diketahui, Kabupaten Semarang ada diantara 21 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang akan menghelat Pilkada serentak di tahun 2020. Banyak hal baru terkait rekrutmen Panwascam ini, diantaranya penggunaan metode socrative untuk tes tertulis, semata-mata untuk menjawab harapan public akan penyelenggaraan Pemilihan yang jujur dan adil serta berintegritas. Laporan utama lainnya adalah Gelar Budaya, yakni pendekatan melalui jalur kesenian untuk mengajak masyarakat berperilaku cerdas dan jujur dalam Pemilu.

Demikian, sejumlah ikhtisar dari Buletin Bawaslu Kabupaten Semarang edisi kedua ini. Terimakasih.

Selamat membaca...

Page 4: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

pukul 16.00 WIB di Kantor Bawaslu Kabupaten Semarang, Jl Purnakarya Raya Gedanganak Ungaran Timur.Tepat pukul 16.00, pendaftar yang masuk sudah mencapai 21 pendaftar dengan rincian berkas yang dikirimkan langsung sebanyak delapan belas (18) dan yang disampaikan melalui pos sebanyak tiga (3) pendaftar, sedangkan pendaftar laki-laki sebanyak lima belas (15) dan perempuan sebanyak enam (6) pendaftar. Hingga hari terakhir pendaftaran 3 Desember 2019, sudah memenuhi kuota, yakni minimal enam orang di setiap kecamatan. Tidak ada perpanjangan waktu masa pendaftaran. Hasil seleksi administrasinya akan diumumkan 10 Desember 2019 mendatang. Pendaftar hingga hari terakhir (3/12/2019) jumlah pendaftar Panwascam mencapai 200 orang yang terbagi di 19 Kecamatan.

LAPORAN UTAMA

PENERIMAAN BERKASRabu 27 Desember 2019 hari pertama

pendaftaran, Bawaslu Kabupaten Semarang mulai menerima pendaftaran Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun 2020 sejak pagi jam 08.00 hingga sore ini

Menyambut tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun

2020, Bawaslu Kabupaten Semarang membuka kesempatan bagi Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan untuk mendaftarkan

diri sebagai calon anggota Panitia Pengawas Pemilihan

Kecamatan (Panwascam) Pilkada 2020. Pengumuman Pendaftaran Panwascam sudah kami unggah

melalui website, sosial media serta sudah kami tempelkan melalui

papan-papan pengumuman di 19 Kecamatan dan 235 Desa/Kelurahan

se-Kabupaten Semarang.

4

Page 5: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LAPORAN UTAMA

Pendaftar Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun 2020 sejumlah 200 orang yang terbagi di 19 Kecamatan. Jumlah tersebut, terdiri dari jumlah laki-laki 155 orang (77%) dan 45 orang perempuan (23%).

Pendaftar yang datang langsung memberikan berkas ke kantor Sekretariat Bawaslu Kabupaten Semarang di Jalan Purnakarya Raya, Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur sebanyak 171 orang (85%) dan sisanya dikirimkan melalui POS dengan jumlah 29 orang (15%).

Pendaftar calon anggota Panwascam berasal dari berbagai latar belakang pendidikan serta profesi. Berdasarkan latar belakang pendidikan, didominasi oleh lulusan Sarjana sebanyak 112 orang (56%), kemudian lulusan SMA/K/MA sebanyak 62 orang (31%) sisanya lulusan S2, D2, dan SPGN.

Sedangkan untuk latar belakang profesi didominasi oleh wirausaha, yakni sebanyak 59 orang (29%), kemudian Guru sebanyak 54 orang (29%) dan sisanya merupakan profesi sebagai karyawan swasta, petani, PNS, Pensiunan PNS dan ibu rumah tangga.

Berdasarkan usia pendaftar calon anggota Panwascam Pilkada 2020 didominasi usia 25-45 tahun

dengan jumlah 139 orang (69%), urutan kedua usia 46-59 tahun dengan jumlah 57 orang (29%) dan sisanya lebih dari 60 tahun dengan jumlah 4 orang (2%).

Bawaslu juga mendata pendaftar berdasarkan pengalaman kepemiluan yang dimiliki. Banyak yang berpengalaman menjadi penyelenggara Pemilu baik jajaran KPU maupun jajaran

Bawaslu baik dari tingkat kecamatan, desa sampai di tingkat TPS. Ada pula beberapa peserta yang memiliki pengalaman sebagai Pemantau Pemilihan. Tercatat sebanyak 169 orang (84%) memiliki pengalaman kepemiluan dan pendaftar yang tidak memiliki pengalaman kepemiluan sebanyak 31 orang (16%).

84% CALON PANWASCAM MILIKI PENGALAMAN KEPEMILUAN

EDISI 2 / 2019 5

Page 6: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LAPORAN UTAMA

UJI COBA TES SOCRATIVE BERJALAN LANCARSebelum pelaksanaan tes tertulis dan

wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30 WIB (9/12/12019). Uji coba dilakukan oleh jajaran Bawaslu Kabupaten Semarang dan dibantu siswa-siswi SMA Islam Sudirman Ambarawa. Uji coba tes berbasis aplikasi socrative berjalan lancar tanpa ada kendala.

TAHAPAN PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI

Selasa dini hari 10 Desember 2019, Bawaslu Kabupaten Semarang mengumumkan 195 orang pendaftar lolos hasil seleksi administrasi. 5 orang pendaftar lainnya dinyatakan tidak lolos administrasi karena hingga batas waktu pengumpulan berkas, yang bersangkutan tidak melengkapi berkas persyaratan.

Pengumuman hasil seleksi administrasi calon anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Pilkada 2020 telah diunggah melalui akun-akun resmi Bawaslu Kabupaten Semarang seperti website https://semarangkab.bawaslu.go.id/ serta akun-akun sosial media lainnya seperti Fanspage Facebook Bawaslu Kabupaten Semarang, Instagram dan Twitter.

TAHAPAN TES TERTULIS DAN TES WAWANCARATes Tertulis dan wawancara dilaksanakan

selama 3 hari, mulai hari Jumat 13 Desember 2019 sampai dengan Minggu 15 Desember 2019. Peserta melaksanakan tes tertulis dan tes wawancara dalam satu hari berdasarkan jadwal yang telah ditentukan Pokja.

Bawaslu Kabupaten Semarang mencatat di hari terakhir Minggu (15/12/2019) sejumlah 183 orang mengikuti seleksi Panwascam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun 2020 dari 195 orang yang lolos seleksi administrasi. Tempat yang berbeda dari pelaksanaan tes tertulis online, Bawaslu Kabupaten Semarang menggelar tes wawancara di Balai Diklat BKKBN Ambarawa. Lokasi tes wawancara kurang lebih berjarak 100 meter dari lokasi tes tertulis yaitu SMA Islam Sudirman Ambarawa.

Berdasarkan jadwal tahapan pembentukan Panwascam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun 2020, hasil tes tertulis dan tes wawancara akan diumumkan pada Rabu (18/12/2019) dengan jumlah 3 orang Panwascam di masing-masing Kecamatan. Pengumuman disampaikan melalui website semarangkab.bawaslu.go.id dan melalui berbagai akun media sosial Bawaslu Kabupaten Semarang seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.

Rabu 18 Desember 2019 telah dilakukan pengumuman Panwas Kecamatan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun 2020 berjumlah 57 orang. Pelantikan dilaksanakan pada 23

Desember 2019 di The Wujil Resort & Conventions,

Ungaran.

“UJIAN” PANWASCAM

6

Page 7: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LAPORAN UTAMA

Menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang intensifkan kampanye Pilkada berintegritas.

Melalui kegiatan bertajuk Gelar Budaya untuk Pilkada yang berintegritas di Alun-Alun Tambakboyo Ambarawa, Minggu (1/12/2019). Bawaslu mengajak

masyarakat membudayakan Pilkada tanpa politik uang, menghindari penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian.

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Mohammad Talkhis mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu upaya Bawaslu dalam menciptakan kondisi Kabupaten Semarang yang kondusif dan sekaligus proses

demokrasi yang berintegritas pada Pilkada 2020 mendatang.

"Peran warga dalam pengawasan Pilkada 2020 sangatlah penting", tegas Talkhis.

Pilkada maupun Pemilu merupakan wujud kedaulatan rakyat, sehingga menjadi momentum yang sangat penting untuk diawasi.

Terlaksana Pilkada yang baik

Bawaslu Ajak Warga Budayakan PilkadaTanpa Politik Uang

EDISI 2 / 2019 7

Page 8: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LAPORAN UTAMA

harus diwujudkan, jangan hanya menjadi angan-angan. Warga harus saling mengingatkan dan mengawasi penyelenggaraannya agar tidak dinodai dengan kecurangan-kecurangan.

Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, M Rofiudin yang turut hadir dalam kegiatan ini mengajak warga menjadi pengawas partisipatif. Peran warga tersebut dapat dilakukan dengan cara aktif melakukan pengawasan dan melaporkan segala dugaan kecurangan Pilkada 2020 di Kabupaten Semarang. Bawaslu menyediakan komunikasi dari berbagai jalur. Seluruh warga dapat melaporkan dugaan pelanggaran Pilkada 2020 kepada Bawaslu secara langsung maupun melalui media online Bawaslu Kabupaten Semarang.

Puncak kegiatan Gelar Budaya adalah dilakukannya deklarasi yang dipimpin Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Mohammad Talkhis. Seluruh hadirin secara bersama meneguhkan komitmen utuk menciptakan Pilkada 2020 yang bersih dari politik uang, menghindari berita bohong dan ujaran kebencian.

Turut hadir dan bersama-sama mengucapkan deklarasi

pada acara tersebut adalah Wakil Bupati Semarang, Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Provinsi Jateng, Forkompimda Kabupaten Semarang, KPU Kabupaten Semarang, Camat, Kapolsek Ambarawa, Danramil Ambarawa, Kepala Desa, berbagai Ormas, dan Tokoh Agama.

Kegiatan Gelar Budaya dilaksanakan mulai pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore. Berbagai

seni budaya turut tampil dalam menunjukkan semangat Pilkada Berintegritas. Diantaranya penampilan group drumblek, tari nusantara, kesenian tari rampak buto, kesenian kuda lumping, sabana band, dan campursari.

LAUNCHING BUKUBersamaan pada kegiatan

Gelar Budaya Bawaslu Kabupaten melaunching dua Buku Pengawasan. Pertama, Buku berjudul Dibuang Sayang: yang tercecer dari catatan pengawasan Pemilu 2019 di

“Pengawasan Pilkada adalah tanggung jawab seluruh masyarakat Kabupaten Semarang”

Kabupaten Semarang. Buku pertama merupakan

karya tulisan anggota Bawaslu Kabupaten Semarang dan Staf Sekretariat Bawaslu Kabupaten Semarang. Buku tersebut merupakan torehan tinta yang diangkat dari pengalaman pengawasan Pemilu 2019.

Pengalaman seluruh jajaran Pengawas Pemilu yang akan

terus dikenang oleh sang pengawas, dan dapat dipetik pelajarannya oleh masyarakat secara luas. Kisah lengkap dimulai dari perjalanan seleksi pengawas pemilu, pengawasan pada

tiap tahapan, cerita penanganan pelanggaran-pelanggaran Pemilu di Kabupaten Semarang, dan berbagai kisah pengalaman pribadi Ketua, Anggota, serta Staf Teknis Bawaslu Kabupaten Semarang dalam menjalankan tugas pengawasan.

Disajikan dengan alur cerita yang ringan dan mudah dibaca. Bawaslu berharap buku ini dapat memberikan informasi kepada publik tentang peran dan perjalanan pengawas pemilu dalam menjalankan tugas-tugasnya.

8

Page 9: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

Buku kedua adalah Antologi Cerpen karya Anggota Keluarga Literasi Ungaran (Kelingan) yang diberi judul "Titipan Untuk Pemilu yang Berintegritas". Sahabat Bawaslu dapat menikmati 17 judul cerpen dan 1 puisi dengan tema besar anti hoax, anti money politic, dan beberapa kisah yang berkaitan dengan Pemilu bermartabat, dapat dibaca seluruh Sahabat Bawaslu dimanapun berada.

Mahakarya Kelingan dengan Bawaslu ini bukan tentang sembarang cerita, tetapi cerita cinta anak bangsa untuk negerinya, yang dibungkus dengan rangkaian kata ringan akan tetapi memiliki makna mendalam, khususnya untuk pembentukan mindset pemuda dalam merawat negerinya dengan cinta dan kasih.

Sahabat Bawaslu dapat mengakses secara online buku-buku karya Bawaslu Kabupaten Semarang melalui website semarangkab.bawaslu.go.id

EDISI 2 / 2019 9

Page 10: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LIPUTAN KHUSUS

Deru suara drumblek terdengar gemuruh indah. Pa-rade lima group drumblek Desa Kadirejo turut serta memeriahkan Launching desa anti politik uang, Minggu (17/11/2019). Yel-yel semangat tolak politik uang pun diteriakkan ratusan warga yang hadir memenuhi lapangan Dusun Bungas, Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan.

Bawaslu Kabupaten Semarang memberikan piagam dan plang Desa Anti Politik Uang sebagai tanda dikukuhkan-nya tiga desa menjadi desa anti politik uang, yaitu Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan, Desa Rekso-

sari Kecamatan Suruh, dan Desa Kebonagung Kecamatan Sumo-wono.

Sebelumnya Bawaslu Kabupaten Semarang telah melakukan Focus Group Dis-cussion (FGD) Pembentukan Desa Anti Politik Uang kepada masyarakat tiga desa tersebut. FGD dilaksanakan sebanyak 4 kali pada masing-masing desa.

Setiap pelaksanaan diskusi memiliki kisahnya sendiri. Di Desa Kebonagung Kecamatan Sumowono, Andi Gatot An-jas Budiman, Koordinator Di-visi Hukum Data dan Informasi menguatkan komitmen warga

dengan mengutamakan pola kesadaran. Menurutnya, kunci dalam memberantas politik uang adalah sikap masyarakat itu sendiri dalam menolak praktik politik uang yang telah menjamur, Senin Siang (4/11/2019). Pada pertemuan berikutnya, Senin Malam (11/11/2019), Kadus Ngasinan Desa Kebonagung, Giyatno, menyampaikan bahwa dirinya berkomitmen menolak politik uang. “Politik uang adalah musuh warga dusun ngasinan,” Tegasnya di depan 60 warga lain yang menghadiri forum ini.

Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan, warga menyatakan salah satu hambatan dalam menyebarkan virus tolak politik uang adalah sikap pesimis warga dalam memberantas politik uang. Bagi warga yang hadir, menjadi agen sosialisasi pengawasan partisipatif bukanlah tugas ringan yang harus mereka em-ban. Namun, dengan semangat yang mulai membara, mereka secara berkelompok mampu merencanakan berbagai upaya yang akan dilakukan dalam menyebarkan virus tolak politik uang.

Kelompok pemuda men-gatakkan, mereka akan lebih aktif berperan dalam menolak politik uang dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, mengadakan workshop, membuat agenda kegiatan sosial kepemudaan, dan meningkatkan relasi. Tidak sampai di situ saja, pemuda akan mengadakan eval-uasi periodik sebagai tolak ukur peran kepemudaan sebagai agent of change.

Perwakilan tokoh agama juga merancang upaya yang akan dilakukan dalam menolak politik uang. Diantaranya yaitu sosialisasi pada setiap kegiatan jamiyyah islamiyah. Para ustadz juga berkomitmen secara tegas bahwa mereka akan berperan

Hingar Bingar WargaSambut Pengukuhan Desa Anti Politik Uang

10

Page 11: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

aktif dalam pengawasan guna menekan angka politik uang.

Semangat yang sama juga nampak dari para perangkat desa yang akan melakukan sosialisasi pemahaman dan risiko money politics pada setiap pertemuan musyawarah warga.

Desa Reksosari Kecamatan Suruh pun memiliki kisahnya sendiri. Koordinator Divi-si Pengawasan, Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga, Syahrul Munir, dalam penjelasannya menyampaikan kepada warga bahwa FGD ini merupakan bagian dari ikhti-yar Bawaslu untuk menjauhkan masyarakat dari politik trans-aksional. “Praktik Politik Uang akan menutup kesempatan bagi para calon anggota dewan terbaik untuk duduk di kursi legislatif,” Terangnya, Senin Siang (4/11/2019) di mimbar Balai Desa Reksosari Kecamatan Suruh. Mengetahui berbagai ba-haya politik uang, perempuan Desa Reksosari yakin akan mewujudkan desa bebas politik uang dimulai dari keluarga.

Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Ummi Nu’ammah mengajak perempuan Reksosari untuk diskusi seputar politik uang dan strategi apa

yang b i s a

perempuan lakukan dalam m e m b e r a n t a s politik uang di Kabupaten Semarang khusunya Desa Reksosari.

“Beranikah kita yang hadir disini tolak politik uang?” Seru Ummi. Serempak warga menjawab “Berani!” dengan nada tegas.

Sebelumnya berbagai unek-unek disampaikan kepada Ba-waslu kabupaten Semarang.

Salah satu pemuda Kadi-rejo mengatakan, “Kalimat Wani Piro? masih biasa terceletup pada setiap pesta pemilihan. Pengungkapannya pun dengan nada tegas dan mimik muka serius, sepertinya sungguh-sungguh dalam meminta,” Ungkap Pemuda Kadirejo.

Muncul pula pengakuan dari salah satu anggota PKK Kadirejo yang mengaku menerima uang 50 ribu pada Pemilu Tahun 2019.

Uang

tersebut t i d a k diterima dari satu calon saja, tetapi dari 4 calon berbeda.

Politik Uang dan AnaloginyaBanyak warga menyadari

bahwa praktik politik uang adalah suatu tindakan yang salah. Namun sebagian dari mereka belum tau mengapa praktik politik uang berbahaya. Sehingga pada setiap FGD berlangsung, diawali pemaparan materi seputar politik uang.

Untuk mempermudah

EDISI 2 / 2019 11

Page 12: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LIPUTAN KHUSUS

pemahaman warga, disam-paikanlah bahaya politik uang dengan berbagai analogi.

Saat sosialisasi di Kadirejo, Agus Riyanto, Kordiv Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Semarang menyampaikan bahwa politik uang merupakan salah satu bibit korupsi di Indonesia.

“Praktik politik uang memunculkan kerugian besar bagi masyarakat. Pemimpin yang terpilih dari praktik kecurangan money politics hanya akan memikirkan upaya mengganti biaya politik yang telah dikeluarkan. Korupsi yang dilakukan kepala daerah sebagian besar merupakan imbas dari tingginya biaya politik. Hal demikian menciptakan ruang suap, praktik fee dari kontraktor, dan perilaku korup lainnya.”

Agus mengajak masyarakat untuk semangat menolak politik uang tanpa memperdebatkan

siapa yang salah. “Menolak politik uang jangan

saling menyalahkan. Siapa yang memulainya? Bicara politik uang jangan seperti mengajukan pertanyaan Duluan mana? Ayam atau telurnya? “

Ia menegaskan semangat menolak politik uang harus dilakukan dengan maksimal. Sebagai masyarakat, yang bisa kita lakukan yaitu menolak uangnya dan berani melaporkan pelakunya.

Komitmen KadesKades Reksosari, Agus Mu-

hajir Tantowi mendukung penuh Bawaslu dalam memerangi politik uang di wilayahnya.

“Saya sangat berterimakasih kepada Bawaslu karena memilih Reksosari, ini merupakan ikhtiar Bawaslu untuk menekan politik uang di Desa kami,” ungkapnya.

Kades Kebonagung, Anak

Anung Sambara meyakinkan Bawaslu, bahwa Desa Kebona-gung bersih dari politik uang. “Beberapa memang ada yang menerima kaos tertentu, tetapi itu didapatkan pada kegiatan kampanye. Kaos diserahkan tanpa amplop dalam peneri-maannya,” Kata Anung. Ia kemudian menegaskan, “Jadi tidak ada Politik Uang di Kebo-nagung.”

Semangat menolak politik uang juga dipekikkan Kades Ka-direjo, Riyadi. “Mari kita sepakat tolak politik uang ! Tangkap dan Laporkan!”

Riyadi berharap, kader-kader yang hadir pada kegiatan FGD mampu menjadi pelopor tolak politik uang, sehingga Desa Ka-direjo sebagai desa anti politik uang dapat diwujudkan dengan andil seluruh masyarakat sebagai eksekutornya.

12

Page 13: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

MENGENAL SELUK BELUK DESA PENGAWASAN

Politik uang merupakan tema yang selalu hangat didiskusikan pada setiap momen Pemilu. Sepintas, hal ini menandakan politik uang masih menjadi sebuah hal yang perlu terus disikapi bersama demi perbaikan kualitas sistem demokrasi di Tanah Air. Baik melalui perbaikan regulasi pemilihan, maupun menumbuh kembangkan budaya anti politik uang di tengah-tengah masyarakat. Sebagai sebuah penyakit yang mencederai sistem demokrasi, politik uang sudah lama tumbuh subur dalam sistem sosial kemasyarakatan kita. Sebagai penyakit laten dan sudah dianggap biasa, tentu butuh upaya sistematis dan massif dalam memberantas keberadaan politik uang dalam pemilu, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk dukungan dari masyarakat tentunya.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang sebagai lembaga pengawasan

Pemilu terus melakukan langkah-langkah strategis yang bertujuan untuk mencegah praktik-praktik pelanggaran Pemilu, salah satunya adalah politik uang. Selama ini, Bawaslu selalu mengutamakan upaya pencegahan dan langkah preventif dalam melakukan pengawasan pada setiap tahapan Pemilu. Basis Pencegahan dari keluarga, lingkungan sosial terdekat diharapkan mampu meredam praktik Politik uang yang menjadi penyakit yang harus ditangani bersama-sama. Untuk itulah, Bawaslu Provinsi Jawa Tengah merumuskan konsep Desa/Kelurahan Pengawasan untuk menghasilkan Pemilihan Umum yang bersih dan bermartabat.

Bawaslu Kabupaten Semarang melakukan penjaringan pembentukan desa pengawasan. Penjaringan dilakukan secara langsung ke desa-desa di wilayah Kabupaten Semarang. Bawaslu Kabupaten Semarang akan membentuk 3 desa pengawasan guna

mencegah tindak kecurangan selama Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020.

Desa Pengawasan adalah Desa dengan karakter masyarakat memiliki kesadaran penuh terciptanya pemilu yang demokratis dan mampu menekan potensi pelanggaran Pemilu dengan pendekatan pencegahan dan penindakan serta berpartisipasi ikut mengawasi dan melaporkan dugaan pelanggaran di wilayah masing – masing. Dengan kriteria hubungan antara tokoh dan masyarakat terbuka. Masyarakat terbuka dengan masuknya informasi-informasi baru. Stakeholder dan masyarakat saling bersinergi. Kemauan bersama untuk peningkatan kualitas demokrasi.PERAN WARGA DALAM PENGAWASAN HARUS TERUS DIGENCARKAN

Peneguhan komitmen dalam pencegahan pelanggaran Pemilu maupun Pilkada harus ditingkatkan, Warga harus mampu menjadi aktor pengawasan dan

LIPUTAN KHUSUS

EDISI 2 / 2019 13

Page 14: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LIPUTAN KHUSUS

pemberantasan politik uang, sehingga cita-cita demokrasi bersih dan berintegritas dapat tercapai.

Di Kabupaten Semarang program Desa Pengawasan Pemilu dilaksanakan pada 3 Desa yaitu Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur, Desa Munding Kecamatan Bergas, dan Desa Lerep kecamatan Ungaran Barat Sejak awal November tahun 2019. Bawaslu Kabupaten Semarang telah melakukan 4 (empat) kali sosialisai Desa Pengawasan Pemilu ke masing-masing Desa yang ditunjuk. Tak kurang dari 200 orang turut menjadi peserta dalam sosialisasi bertajuk Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilancarkan oleh Bawaslu Kabupaten Semarang pada setiap Desa. Dimulai pada hari Jumat tanggal 1 November 2019 dimulai di Desa Lerep Kecamatan U n g a r a n B a r a t .

Kegiatan berakhir pada tanggal 13 November 2019 di Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur.

Sasaran FGD untuk pembentukan Desa Pengawasan adalah kelompok sosial yang tumbuh dimasyarakat. PKK, BPD, RT, RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kelompok Kuliner, Karang Taruna, dan masyarakat luas.

Kegiatan ini di helat oleh Bawaslu untuk mengajak masyarakat berperan aktif bersama-sama untuk menciptakan Pilkada yang aman damai lancar untuk pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Semarang.

Dalam penyampaian materi pada kegiatan FGD, Kordiv Hukum, Data dan Informasi, Andi Gatot Anjas Budiman menyampaikan keterkaitan dalam pelanggaran pemilihan.

“Pilkada yang akan datang ancaman pidana bukan hanya bagi pemberi saja melainkan pemberi dan penerima suap politik uang,” ungkapnya.

Masyarakat terus dihimbau untuk berani mencegah, mengawasi dan melaporkan setiap unsur pelanggaran yang mungkin terjadi di masing-masing wilayah. Budaya masyarakat lokal yang kental diharap mampu memerangi

bahaya politik uang.

LAUNCHING DESA PENGAWASANLaunching Desa Pengawasan

ini diselenggarakan di Pasar Sawahan Desa Kalongan Ungaran Timur pada hari minggu 17 November 2019, turut diundang juga pada kegiatan tersebut para Kades se-Kecamatan Ungaran Timur, Kades Desa Munding, dan Desa Lerep.

Program ini didukung sepenuhnya oleh masing-masing Kepala Desa, yang mengaku senang dan bangga desanya ditunjuk untuk menjadi Desa Pengawasan Pemilu.

Desa Pengawasan dibentuk dengan tujuan adanya kesadaran masyarakat ikut mengawal Pilkada 2020, mencegah terjadinya pelanggaran maupun melaporkan kepada Pihak Bawaslu maupun jajaran Bawaslu jika dirasa ada dugaan pelanggaran Pilkada.

Dalam orasinya Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang,

Anggota Bawaslu Kabupaten Semarang, Syahrul Munir saat menyerahkan piagam

penghargaan Desa Pengawasan Pemilu kepada perwakilan Desa Munding Kecamatan Bergas

14

Page 15: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LIPUTAN KHUSUS

Mohammad Talkhis menyampaikan kewajiban yang melekat pada warga Desa Pengawasan.

“Sebagai Desa Pengawasan, warga harus mampu menekan potensi pelanggaran Pemilu/Pilkada dengan pendekatan pencegahan serta berpartisipasi turut serta mengawasi dan melaporkan dugaan pelanggaran di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Talkhis pun menyerukan semangat tolak politik uang, “Sebarkan virus-virus penolakan terhadap tawaran yang berpotensi melanggar undang-undang,” ajaknya kepada seluruh masyarakat.

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang Mohammad Talkhis

EDISI 2 / 2019 15

Page 16: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

UNGARAN - Tahapan Pilkada serentak telah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 16 Tahun 2019. Proses awal dari pelaksanaan Pilkada 2020 yaitu penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Semarang Tahun 2020. Penandatanganan dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Semarang dan Bupati Semarang di Gedung Dharma

LIPUTAN KHUSUS

Bawaslu berharap masyarakat mencontohkan kebaikan dalam berdemokrasi agar ditiru dan menjadi warisan yang baik bagi generasi selanjutnya.

Acara puncaknya adalah pengucapan ikrar secara serempak oleh peserta dan penonoton yang ada di Pasar Sawahan. Ikrar kampanye tolak Politik Uang, menghindari politisasi SARA, dan menolak

berita hoax. Dilanjutkan dengan deklarasi dan pengucapan ikrar untuk berperan aktif menjaga Pancasila, UUD 1945, dan keutuhan NKRI, mendukung terciptanya demokrasi berkualitas tanpa pelanggaran. Mewujudkan Pemilu yang Luber dan Jurdil. Saling bekerja sama dalam menjaga rasa aman, tentram dan damai dalam kehidupan bermasyarakat.

Turut diserahkan Plang Desa

Pengawasan kepada 3 Desa yang didapuk oleh Bawaslu Kabupaten Semarang. Beserta piagam pengukuhan kepada masing-masing Desa.

Semakin menambah kemeriahan acara Launching Desa Pengawasan karena disaksikan oleh ratusan pengunjung pasar dan dimeriahkan juga oleh Penampilan Drum Blek oleh kelompok Drum Blek Desa Kalongan.

Satya, Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang (1/10/2019).

Disebutkan dalam NPHD tersebut Bawaslu Kabupaten Semarang memperoleh anggaran sebesar 15,9 miliar yang bersumber dari APBD Perubahan Kabupaten Semarang Tahun 2019 dan APBD Tahun anggaran 2020. Pada tahun anggaran perubahan 2019 ini dicairkan sebesar 112, 7 Juta. Kemudian sisanya akan dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama 60 persen dicairkan 14 hari kerja setelah penetapan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) tahun 2020 dan tahap kedua 40 Persen, di cairkan paling lambat empat bulan sebelum hari pemungutan suara.

Bupati Semarang Mundjirin, meminta kepada para penyelenggara Pilkada agar anggaran tersebut dapat dikelola dengan efektif dan efisien. Mundjirin juga berpesan, agar pelaksanaan Pilkada di tahun 2020 dapat berjalan lancar. “Anggaran sekitar 56 M, bagi Kabupaten Semarang bukanlah anggaran yang sedikit, akan tetapi kalau

16

Page 17: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

LIPUTAN KHUSUS

anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati maka tidak masalah karena lebih bermanfaat. Saya berharap pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020 berjalan dengan lancar dan kondusif, serta melahirkan pemimpin yang amanah”, pungkasnya.

Hadir Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Mohammad Talkhis bersama dua anggota lainnya, yakni Agus Riyanto (Divisi Penindakan Pelanggaran), dan Ummi Nu’amah (Divisi Penyelesaian Sengketa) serta jajaran sekretariat Bawaslu Kabupaten Semarang. Penandatanganan tersebut juga dihadiri oleh para Kabag Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang, KPU Kabupaten Semarang, Polres, Kodim 0714 Salatiga dan Kepala SKPD K a b u p a t e n Semarang.

Bank Jateng Ungaran Lolos “Beauty Contest” Penempatan Dana Hibah Pilkada 2020

Setelah Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) “diteken”, langkah selanjutnya Bawaslu Kabupaten Semarang harus melakukan penunjukan bank penempatan dana hibah untuk Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Semarang melalui “beauty contest”. Beauty contest tersebut diikuti oleh beberapa bank yang berada di Kabupaten Semarang.

Proses beauty contest diawali dari penyampaian informasi secara tertulis kepada pihak bank yang berada di Kabupaten Semarang, dilanjutkan dengan penawaran fasilitas dari bank peserta beauty contest. Proses selanjutnya yaitu pemilihan bank, dilakukan dengan beberapa pertimbangan sesuai dengan Keputusan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 0182/Bawaslu/SJ/PW07/X/2019 Tentang Tata Cara Penunjukan Bank dan Penerimaan Uang dan Barang Atas Penempatan Dana Hibah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di Lingkungan Bawaslu. Setelah melalui tahapan seleksi, Bawaslu Kabupaten Semarang menentukan pemenang dari

beauty contest yaitu PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Ungaran.

Setelah penunjukan Bank Penempatan Dana Hibah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama atas penempatan dana hibah, termasuk didalamnya adalah rincian reward yang akan diberikan bank kepada Bawaslu Kabupaten Semarang. Adapun reward yang nantinya diterima pada tahun 2020 harus didaftarkan sebagai Barang Milik Negara (BMN) melalui Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Penandatangan perjanjian antara Bawaslu Kabupaten Semarang dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Oktober 2019 di Sekretariat Bawaslu Kabupaten Semarang.

Serah terima Perjanjian Penempatan Dana Hibah antara Bawaslu Kabupaten Semarangdengan Bank Jateng Cabang Ungaran

EDISI 2 / 2019 17

Page 18: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

SAHABAT BAWASLU

Dalam rangka meningkatkan kapasitas jajaran, khususnya dalam hal kepemiluan, Bawaslu Kabupaten Semarang mengembangkan sebuah kegiatan diskusi internal yang diberi nama Gelar Tikar (Gerakan Literasi Politik dan Demokrasi). Kegiatan ini direncanakan digelar setiap sepekan sekali, atau menyesuaikan dengan kebutuhan.

Berpedoman pada Kompilasi UU Pilkada, berbagai persoalan tentang persiapan pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun 2020 dikupas tuntas.

Pada Gelar Tikar yang PERTAMA, Rabu (7/8/2019) siang, tema yang diangkat adalah “Pemetaan TPS yang Patut

dan Layak”. Koodinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jawa Tengah, Anik Sholihatun didapuk sebagai narasumber utama. Diskusi Dipandu oleh Kordiv Sengketa Bawaslu Kabupaten Semarang, Ummi Nu’amah dan diikuti oleh seluruh piminan dan jajaran staf.

Menurut Anik, perbincangan tentang pemetaan TPS di Pemilukada 2020, manfaatnya ada dua. Pertama, untuk saran masukan akurasi pemutakhiran data Pemilih KPU dan yang Kedua sebagai data dasar penyusunan anggaran. Mengenai postur TPS, sebaiknya dalam menyusun TPS mempertimbangkan banyak prinsip. Kalau TPS berdasarkan basis anggaran, kita memang harus mempertimbangkan

prinsip efisiensi, efektivitas, kepatutan dan kelayakan.

Yang perlu menjadi perhatian juga yaitu “Jangan memisahkan keluarga" hanya karena jumlah TPSnya dibatasi. Meskipun pemisahannya itu dekat, tetapi itu merepotkan secara teknis. Pemahaman ini jangan sekedar berhenti di Bawaslu, tapi ingatkan juga KPU. Sebab biasanya, permintaan KPU RI menyusun TPS ke KPU Kabupaten/Kota itu mendadak dan memang regulasinya itu disusun oleh KPU Kabupaten/Kota sendiri.

Ada lagi prinsip, jangan menggabungkan desa yang terpisah, meskipun dekat sekali. Jika terlalu banyak jumlah Pemilihnya kemungkinan

18

Page 19: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

SAHABAT BAWASLU

berdampak juga pada kekurang cermatan, kecerobohan, atau karena waktunya tidak cukup.

Gelar Tikar KEDUA mengangkat tema Strategi Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun 2020, Rabu ( 1 1 / 0 9/ 2 0 1 9 ) . Diskusi kedua ini disiarkan secara live streaming melalui sosial media. Materi d i s a m p a i k a n oleh jajaran staf p e n g a w a s a n yaitu Andi Rachman, Ego Fahrizal, dan Khoirul Umam dengan didampingi oleh pimpinan Bawaslu Kabupaten Semarang.

Fokus pada diskusi kedua ini yaitu memunculkan tren supaya dalam penyusunan DPT ramai di awal dan sepi di belakang, bukan sepi diawal ramai dibelakang. Sebab jika ramai diawal masih banyak waktu untuk mencocokan dan meneliti lebih awal. Bukan ramai dibelakang yang rawan human error yang dikejar waktu penetapan. Adanya hal tersebut fokus pengawasan sangatlah penting dengan harapan agar memperoleh DPT yang valid.

Mencari Sosok Pengawas Tangguh untuk Pilkada 2020 menjadi tema diskusi pada Gelar Tikar KETIGA, Rabu (18/09/2019). Fokus pembahasan adalah rekrutmen pengawas Adhoc, dimana dalam waktu dekat akan

dibentuk Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam), yaitu pada akhir bulan November 2019. Pada kesempatan tersebut tiga Staf Bawaslu Kabupaten Semarang, Riyadus Solichin, Muhlasin, dan M Budi Purwanto memotori jalannya diskusi.

Anggota Bawaslu

Kabupaten Semarang, Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, Ummi Nu’amah yang kala itu mendampingi diskusi mengungkapkan bahwa pada gelaran Pilkada 2020 nanti, Bawaslu Kabupaten Semarang membutuhkan kurang lebih 2.395 pengawas. Mereka terdiri dari 57 Panwas Kecamatan, 235 Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) tingkat Desa, dan 2.103 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS). Namun tidak menutup kemungkinan adanya perubahan jumlah kebutuhan Pe n g aw a s

Pilkada di Kabupaten Semarang, karena jumlah tersebut masih berdasarkan pada usulan KPU Kabupaten Semarang.

Pembahasan rekrutmen Pengawas Adhoc berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

Panwas Kecamatan dan PPL, dibentuk 1 bulan sebelum tahapan pertama penyelenggaraan Pilkada dimulai dan berakhir paling lambat 2 bulan setelah seluruh tahapan penyelenggaraan

Pilkada selesai.

EDISI 2 / 2019 19

Page 20: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

SAHABAT BAWASLU

Bawaslu berkewajiban mengembangkan peran pengawasan partisipatif. Salah satunya dilaksanakan melalui Program Sekolah Kader Pengawas Pemilu.

Bawaslu Kabupaten Semarang berkesempatan mengirimkan kader-kadernya. Rekrutmen kader serupa juga digelar di 11 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah. Diantaranya Kabupaten Wonosobo, Wonogiri, Purbalingga,

Rembang, Grobogan, Klaten, Boyolali, Purworejo, Pekalongan, Pemalang, dan Kota Semarang.

Pendaftaran kader dilakukan langsung oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah M. Rofiuddin saat ditemui di ruangannya (Senin, 16/09/2019) mengungkapkan, Bawaslu Jawa Tengah mencari sosok yang akan melaksanakan sekolah kader pengawasan. Sosok yang dibutuhkan itu diharapkan

mampu mengorganisir kelompok-kelompok masyarakat serta mampu menjadi fasilitator.

“Yang dicari adalah seseorang yang berkomitmen, bermoral serta yang mempunyai etika. karena menjadi kader pengawasan itu, pekerjaan yang lillahitaala,” kata Rofiudin.

Sulma Samkhaty Maghfiroh Lolos Menjadi Calon Kader Pengawas Pemilu

Sulma Samkhaty Maghfiroh (27), lolos seleksi Peserta

Sedangkan PTPS dibentuk 23 hari sebelum pemungutan suara dan berakhir 7 hari setelah hari pemungutan suara. Isu-isu terkait persyaratan rekrutmen Pengawas Pemilihan Adhoc tak luput dibahas. Mulai dari syarat usia, pendidikan, keterwakilan perempuan.

Ummi menegaskan, Bawaslu Kabupaten Semarang bertekad untuk mengupayakan keterwakilan perempuan, pengawas yang melek IT, diutamakan bisa mengendarai kendaraan bermotor demi mendukung mobilisasi pengawasan, memiliki kemampuan dalam menulis narasi kejadian karena kemampuan menulis menjadi kompetensi utama kerja Pengawas. Dimana laporan hasil pengawasan wajib dilaporkan kepada jajaran Pengawas diatasnya dalam form pengawasan yang berisi catatan

dan uraian singkat kejadian. Gelar Tikar sesi KEEMPAT

Rabu (02/10/2019) membahas tentang fokus pengawasan, dengan mengambil tema "Kampanye Kuat Pengawasan Ketat." Didampingi Anggota Bawaslu Kabupaten Semarang, Agus Riyanto, diskusi dipandu oleh tiga staf bagian hukum, Lia Wardah Nadhifah, Andi Setiawan, dan Rohani Pungkasari. Hadir mengikuti diskusi perwakilan mahasiswa UNDARIS Ungaran.

Berbagai isu krusial tentang pengawasan dibahas dalam kesempatan ini. Arsip pelanggaran yang sebelumnya terjadi di Kabupaten Semarang dibuka kembali, seperti politik uang, isu Sara, pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye, dan kampanye tidak ber-STTP.

Selain itu, dibahas pula kemungkinan munculnya

pelanggaran pada Pilkada 2020 yang memiliki keterkaitan kuat atas keikutsertaan petahana. Permasalahan dimaksud yaitu terkait netralitas ASN, cuti kampanye, penyalahgunaan fasilitas negara, serta maraknya hoax.

Dalam diskusi ini muncul strategi pengawasan. Pertama, pentingnya dilakukan modifikasi formulir pengawasan pada tiap tahapan. Kedua, peningkatan intensitas pengawasan masa tenang. Karena pada masa ini, dimungkinkan adanya peralihan metode kampanye dari metode kampanye konvensional dengan kampanye melalui media sosial. Ketiga, seruan kepada masyarakat untuk menyematan Black Label yang berarti label panjahat kepada seluruh pelaku kejahatan politik uang dengan cara menyebarkannya melalui berbagai media.

20

Page 21: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

SAHABAT BAWASLU

Sekolah kader Pengawasan yang diadakan oleh Bawaslu RI. Sulma bersama 11 pemuda lainnya di Jawa Tengah ditetapkan sebagai pendaftar yang lolos menjadi peserta Sekolah Kader Pengawasan berdasarkan pengumuman Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Nomor 059/BAWASLU P R O V. J T/ K P. 0 1 . 0 0/IX/2019 tanggal 20 September 2019.

T e r p i l i h n y a Sulma sebagai pendaftar sekolah kader pengawasan mewakili Kabupaten Semarang, telah melalui proses yang panjang. Dimulai dari masa pendaftaran tanggal 8 September 2019, kemudian seleksi administrasi dan karya tulis di Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya, gadis kelahiran Ungaran 28 November ini bersama satu pendaftar lainnya mengikuti tahap akhir seleksi, yaitu tes wawancara yang dilakukan langsung oleh Ketua Bawaslu Jawa Tengah M. Fajar S.A.K.A dan Anggota Bawaslu Jateng lainnya.

Dari Daftar Riwayat Hidup yang diterima Bawaslu, Sulma tercatat pernah aktif dalam Srikandi Lintas Iman (SRILI) Yogyakarta, yakni sebuah gerakan perempuan lintas agama, lintas sosial budaya yang mendorong terciptanya keharmonisan, keamanan, kenyamanan, keadilan, serta perdamaian di tengah-tengah

masyakarat.Selain itu, Sulma juga pernah

bergabung di Yasanti (Yayasan Annisa Swasti), sebuah LSM yang bergerak pada penguatan kelompok perempuan melalui pengorganisasian, advokasi, dan edukasi.

D a l a m

kepemiluan, Sulma pernah mengikuti workshop audiensi pengawasan partisipatif dan menjadi Pengawas TPS pada Pemilu 2019.

Saksikan Presentasi, Bawaslu Siap Tindaklanjuti Konsep dari Kader Pengawasan Partisipatif

Sulma dan seluruh peserta Sekolah Kader Pengawas Partisipatif Bawaslu RI angkatan ke-2 melakukan presentasi konsep pengawasan partisipatif, Selasa (7/10/2019). Bertempat di Hall The Highland Resort Hotel Bogor, presentasi program pengawasan disampaikan di

hadapan Anggota Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian pelaksanaan kegiatan Sekolah Kader Pengawasan yang di laksanakan selama 14 hari, dimulai sejak tanggal 25 September sampai 09

Oktober 2019. Konsep yang di

tawarkan Sulma adalah “Osis For Democracy”. Tujuannya untuk memberikan pendidikan politik sejak dini kepada para Pelajar SMA/SMK/MA Se-Kabupaten Semarang.

Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Semarang, Ummi Nu’amah mengatakan, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi kader-kader muda sebagai agen of change Pengawasan Pemilu melalui Pengawasan

partisipatif. Follow up dari kegiatan

Sekolah pengawas Partisipatif yang diadakan Bawaslu RI akan ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kabupaten Semarang, untuk membumikan Pengawasan Partisipatif pada pelaksanaan Pilkada 2020.

“Peserta sekolah kader yang sudah didik akan ditugasi oleh Bawaslu Kabupaten Semarang untuk menebar virus-virus pengawasan partisipatif kepada masyarakat, terutama kaum-kaum millenial, untuk menjadikan Pilkada di Kabupaten Semarang lebih berintegritas dan bermartabat,”

EDISI 2 / 2019 21

Page 22: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

Resensi Cerpen “TITIPAN” Untuk PemiluYang Berintegritas

Resensi Buku Dibuang Sayang“yang tercecer dari catatan Pengawasan Pemilu 2019 di Kabupaten Semarang”

Buku berjudul Dibuang Sayang “yang tercecer dari catatan Pengawasan Pemilu 2019 di Kabupaten Semarang” merupakan pendokumentasian hasil-hasil kerja para Pengawas Pemilu dan jajaran Bawaslu baik di tingkat Bawaslu Kabupaten maupun Pengawas adhoc pada pelaksanaan Pemilu 2019. Pengawasan yang dilakukan mulai tahapan awal penyelenggaraan Pemilu sampai dengan selesainya tahapan Pemilu 2019. Buku ini disusun dengan metode narasi yang dilihat dari berbagai sudut,

untuk memberikan informasi kepada publik tentang peran dan perjalanan pengawas Pemilu dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Buku ini disajikan dengan alur cerita yang ringan dan mudah dibaca. Kisah lengkap dimulai dari perjalanan seleksi pengawas Pemilu adhoc, pengawasan pada setiap tahapan Pemilu, hingga cerita penanganan pelanggaran Pemilu di Kabupaten Semarang. Buku ini ditulis oleh Ketua dan Anggota Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Semarang beserta para staf, yang notabene mereka

bekerja dan teribat langsung dalam menjalankan tugas.

KABAR BAWASLUKABAR BAWASLU

Buku ini ditulis oleh Keluarga Literasi Ungaran atau yang sering disebut dengan Kelingan, sebagai bentuk kerjasama Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Semarang dengan komunitas pecinta literasi dalam rangka Sosialisasi Pengawasan

Pemilu.

Buku yang berisi 17 cerpen ini sangat menarik untuk dibaca, karena bahasanya yang “kekinian” dan mudah untuk dipahami, banyak sentilan-sentilan manja di setiap cerita, yang dapat membuat kita tersenyum simpul saat membacanya.

Misalnya dalam cerpen yang berjudul Dongeng Kong Kalikong yang menceritakan tentang kaum Manusia yang diperdaya oleh Kaum Tuyul untuk memilihnya menjadi Presiden dengan cara memberikan sejumlah uang.

Dalam kehidupan nyata cerita dalam cerpen Dongeng Kong Kalikong memang terjadi, politik uang yang merajalela memang menjebak masyarakat yang berfikiran sempit, yang hanya memikirkan kepentingan saat itu saja, saat mereka

diberikan sejumlah uang, tapi tak pernah memikirkan efek jangka panjang dari politik uang di kehidupan mereka.

Politik uang sangat berbahaya dalam membangun sebuah proses demokrasi yang bersih karena merendahkan martabat rakyat. Suara dan martabat rakyat dinilai dengan uang yang sebenarnya tidak sebanding dengan apa yang akan didapat selama 5 (lima) tahun saat calon yang melakukan praktek politik uang tersebut menjabat.

Politik uang juga berujung pada perbuatan korupsi, karena calon yang melakukan praktek politik uang saat dia menjabat maka motivasinya hanya untuk mengembalikan “modal” yang telah ia keluarkan saat kampanye.

22

Page 23: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

Bawaslu Kabupaten Semarang menyasar pedagang angkringan Kabupaten Semarang dalam sosialisasi pengawasan partisipatif Selasa (5/11/2019) di Angkringan Cafe Jowo Ungaran. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 50 orang pedagang angkringan di Wilayah Ungaran dan sekitarnya.

Bawaslu Kabupaten Semarang menganggap, pentingnya keterlibatan pedangang angkringan untuk turut serta mengawasi jalannya Pilkada 2020 di Kabupaten Semarang.

Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Mohammad Talkhis, tren nongkrong di angkringan masih eksis hingga saat ini di kalangan masyarakat. Berbagai obrolan dapat terjadi pada saat nongkrong di angkringan, termasuk obrolan mengenai politik.

Talkhis menambahkan, hubungan Bawaslu Kabupaten

Semarang dengan pedagang angkringan harus terus terjaga. “Sebagai keluarga Kabupaten Semarang, kita harus saling menjaga agar terhindar dari praktik politik uang, politisasi sara, maupun penyebaran hoax” kata Talkhis.

Koordinator Divisi Pengawasan, Hubungan Antar Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga, Syahrul Munir mengungkapkan harapan besar Bawaslu kepada pedagang angkringan untuk dapat menjadi agen pengawasan partisipatif dengan menyebarkan semangat Pilkada 2020 bersih dan berintegritas kepada para pelanggannya.

Munir menambahkan, jajaran pengawas dapat diisi oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk dari pedagang angkringan. Bawaslu memiliki prinsip menjunjung tinggi demokrasi dengan terselenggaranya Pemilu/Pilkada yang bersih dan berintegritas sebagaimana harapan

bangsa, oleh sebab itu semua elemen masyarakat Kabupaten Semarang harus turut serta mengawal Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang Tahun 2020.

Kegiatan sosialisasi berjalan cair, banyak dialog terjadi antara Bawaslu Kabupaten Semarang dengan para pedagang angkringan. Akhir acara, seluruh pedagang angkringan yang hadir sepakat, dan mendeklarasikan komitmennya untuk turut serta mengawasi Pilkada 2020 demi terwujudnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil. Selain mendeklarasikan Pilkada yang bersih. Tindak lanjut dari kegiatan tersebut, para pedagang angkringan sepakat membentuk wadah berupa paguyuban dan secara aklamasi menunjuk Yosi sebagai ketua.

KABAR BAWASLU

EDISI 2 / 2019 23

Page 24: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

KALIWUNGU - Pemilu 2019 telah usai, tetapi berbagai upaya tolak politik uang terus digalakkan bagai sebuah jalan panjang yang tiada henti terus dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Semarang jelang Pilkada serentak tahun 2020. Salah satunya dilakukan dengan pendidikan politik kepada warga masyarakat. Melalui kegiatan sosialisasi yang dikemas dalam acaran Grebeg Pasar yang dilakukan pada, Rabu (30/10/2019) pagi hingga tengah hari di Pasar Tradisional Canggal, Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu.

Lokasi ini dipilih lantaran Pasar Canggal salah satu ruang interaktif tertua di Kaliwungu. Jika semangat tolak dan lawan politik uang ini dipantik dari tempat ini, harapannya seluruh wilayah Kaliwungu akan terkena dampaknya.

Kegiatan yang diberi nama “Grebeg Pasar” ini sengaja

menyasar para pedagang dan pengunjung pasar, sehingga sosialisasi gerakan tolak dan lawan politik uang ini menyentuh akar rumput.

Kegiatan Grebeg Pasar diisi dengan orasi kampanye tolak Politik Uang, politisasi SARA dan berita hoax. Dilanjutkan dengan deklarasi dan pengucapan ikrar berperan aktif menjaga Pancasila, UUD 1945 dan keutuhan NKRI, mendukung demokrasi berkualitas tanpa hoax, fitnah, ujaran kebencian dan politik uang.

Dalam Sosialisasi ini, Bawaslu juga mendorong masyarakat untuk turut menjadi pengawas partisipatif dalam Pilkada yang akan digelar 23 September 2020 mendatang, sehingga tercipta Pilkada yang berkualitas, yaitu Pemilihan yang Luberjurdil, serta terciptanya sikap saling bekerja sama dalam menjaga rasa aman, tentram dan damai dalam

kehidupan bermasyarakat.Ditengah kegiatannya

Bawaslu Kabupaten Semarang menjelaskan tentang tata aturan yang dipakai untuk menindak praktik Politik Uang di Pilkada mendatang yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Ancaman penerima dan pemberi bisa dipidana dengan pidana penjara hingga 72 bulan dan denda paling banyak satu miliar.

Dalam kegiatan ini, Bawaslu Kabupaten Semarang melakukan pembagian stiker kepada pedagang dan pengunjung pasar. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan orkes musik Satu Nada yang sengaja didatangkan untuk menghibur warga.

Acara ditutup pukul 12.30 WIB ditandai dengan penandatanganan deklarasi Tolak Politik Uang, Politisasi SARA, dan berita hoax oleh pedagang dan pengunjung Pasar Canggal.

KABAR BAWASLU

24

Page 25: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

Keberadaan SDM yang baik menjadi salah satu pilar utama keberadaan suatu organisasi. Tentunya, aspek SDM baik dari sisi kuantitas maupun kualitas dapat dilihat dari sisi knowledge, skill, dan attitude. Dari sini tentu dapat difahami bahwa capacity building adalah proses meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan, serta sikap dan perilaku.

Harus disadari bahwa berkembang tidaknya suatu organisasi sangat dipengaruhi adanya kepedulian dan kualitas SDM dalam menggerakkan organisasi. Dengan demikian, proses peningkatan kapasitas (capacity building) dan pembangunan karakter (caracter building) SDM menjadi hal yang mutlak dilakukan.

Bawaslu Kabupaten Semarang mengagendakan Peningkatan Kapasitas SDM di Green Valley Bandungan, Senin-Selasa (28-29/10/2019). Dalam proses ini, Bawaslu

melakukannya dengan cara workshop fotografi dan pembuatan Video serta outbond. Tujuannya untuk meningkatkan performa SDM organisasi dalam menjalankan tugasnya.

Kegiatan diikuti oleh Pimpinan dan jajaran Kesekretariatan Bawaslu Kabupaten Semarang.

Workshop fotografi dan videografi dirasa penting untuk memaksimalkan peran kehumasan untuk memberikan citra positif bagi lembaga Bawaslu. Pelatihan ini sekaligus mempersiapkan pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Bawaslu Kabupaten Semarang.

Era digital harus dimanfaatkan sebaik mungkin, dengan cara pengelolaan website dan media sosial secara baik dan bijak. Harapannya, informasi terkait Bawaslu dapat diakses publik dengan cepat dan mudah.

Berbagai teori dan teknik pengambilan gambar

disampaikan oleh 2 jurnalis handal dari semarang, Dahniyar Yudha Eriyanto dan Hendro Teguh Prastowo. Menurutnya, teori dasar videografi dan fotografi sudah tidak relevan untuk saat ini.

“Dulu, gambar yang bagus bisa diukur, misalnya mereka yang bisa membidik situasi dengan lighting yang tepat. Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, foto/video yang bagus tidak dapat diukur karena keindahannya relatif, tergantung selera dan bagaimana sudut pandang dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang dimiliki,” Kata Yudha.

Yudha menekankan poin penting agar sebuah foto/video dapat bercerita yaitu mengandung unsur 5W+1H (What, Where, When, Why dan How).

Hendro (Kontributor Kompas TV untuk Semarang) mengatakan, “fotografi dan videografi itu nggak ribet, yang bikin ribet itu kreatifitas kita sendiri.”

KABAR BAWASLU

EDISI 2 / 2019 25

Page 26: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

Jajaran Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Semarang diberi contoh oleh dua jurnalis, cara mengambil gambar yang baik dan benar. Kemudian jajaran Bawaslu melakukan praktik secara langsung atas ilmu yang telah diberikan di dalam ruangan workshop dengan objek bidikan narasumber dan peserta workshop.

Selain workshop fotografi dan Viedeografi, Bawaslu Kabupaten Semarang mengundang Rektor Undaris Dr. Drs. Lamijan, SH.M.Si. Doktor Lamijan memberikan materi sekaligus motivasi kepada jajaran Bawaslu Kabupaten Semarang.

Rektor Undaris berkata, "Untuk meningkatan Sumber Daya Manusia, kita harus meningkatakan 3 (tiga) aspek yang terdiri dari Kapasitas (capacity), Akseptabilitas (acceptability) dan Integritas (integrity)."

Hari Ke-2 Peningkatan

Kapasitas, Jajaran Bawaslu juga melakukan Outbound.

Seluruh jajaran Bawaslu Kabupaten Semarang menyambut kegiatan dengan semangat.

Bersama dua instruktur dari Outbound Candrimuka Salatiga, berbagai game menarik dan seru dilakukan oleh seluruh jajaran, Selasa (29/10/2019). Game yang dilakoni adalah game yang memiliki fokus pada peningkatan kemampuan dalam kerjasama, pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation).

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Mohammad Talkhis mengatakan setelah dilakukan kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan kerjasama tim, saling mengisi kekurangan serta mempersiapkan diri untuk menghadapi pembentukan Pengawas Kecamatan Pilkada 2020.

Games yang dilakukan meliputi “Lintang Ngaleh” adalah permainan yang dilakukan dengan cara berpindah dari satu tempat ke tempat lain berdasarkan intruksi dari pemandu. Permainan lintang ngaleh berfungsi untuk menguji fokus dan bertindak sesuai dengan instruksi.

Shoes Game juga dilakukan pada Outbound ini. Permainan yang melibatkan seluruh peserta, yang dilakukan dengan cara menukarkan pasangan sepatu milik sendiri dengan pasangan sepatu milik orang lain, kemudian mengembalikannya lagi kepada pemilik asalnya. Game ini mengajarkan akan pentingnya menghargai orang lain.

Selain itu dilakukan game ketangkasan dengan menutup mata dan mencari anggota kelompoknya dengan fokus mempertajam indra pendengaran.

KABAR BAWASLU

26

Page 27: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

Beri Pendidikan Politik Ke Generasi Milenial, Bawaslu Gandeng “KELINGAN”

Perang terhadap politik uang, berita bohong, maupun politisasi SARA masih harus dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Semarang. Salah satunya dilakukan dengan cara pendidikan politik kepada generasi Milenial melalui literasi. Seperti yang dilakukan oleh jajaran Bawaslu Kabupaten Semarang, Sabtu siang (16/11//2019). Bawaslu mengadakan Sosialisasi Pemilu Berintegritas Bersama Keluarga Literasi Ungaran (Kelingan).

Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Mohammad Talkhis, kegiatan ini merupakan inovasi sosialisasi yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Semarang. Biasanya sosialisasi dilakukan dalam bentuk tatap muka, namun kali ini Bawaslu ingin melestarikan sosialisasi pengawasan Pemilu melalui karya literasi. Edukasi melalui literasi sangat penting dilakukan. Bawaslu yakin, dengan terkodifikasinya cerita pendek mengenai bahaya politik uang, berita bohong, maupun bahaya Politisasi SARA dapat menjangkau masyarakat lebih luas.

Kegiatan Sosialisi bersama “Kelingan” ini juga dalam rangka menyongsong Pilkada Serentak 2020.

Ketua Kelingan, Kafha mengatakan baru pertama kali kami diajak kerjasama dengan instansi/lembaga yang diluar kebiasaan kita, yaitu literasi. Kahfa mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya gebrakan ini.

Begitu juga yang dikatakan Dedew, salah satu pendiri Kelingan. Ia mengaku senang dapat bekerja sama dengan

Bawaslu Kabupaten Semarang dalam pembuatan karya literasi pengawasan Pemilu.

Kordiv Penyelesaian Sengketa Ummi Nu’amah, dalam kesempatan ini juga mengajak masyarakat untuk menolak politik uang melalui karya-karya yang akan dibuat oleh Keluarga Literasi Ungaran.

“Politik uang adalah embrio korupsi di negeri Indonesia. Oleh karenanya, politik uang harus kita lawan bersama. Kita harus merubah pola pikir masyarakat bahwa politik uang itu amat sangat berbahaya bagi bangsa dan negara. Upaya tersebut akan kita lawan bersama melalui karya tulis panjenengan.”

Syahrul Munir Kordiv Pengawasan Humas dan Hubal Bawaslu Kabupaten Semarang memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas karya yang dipersembahkan Kelingan.

Selanjutnya Munir mengaku memiliki kata-kata yang terus ia pegang hingga sekarang. “Menulislah Maka Engkau Ada.” Menurutnya, kalimat tersebut mengungkapkan makna dan eksistensi kita sebagai manusia yang dianugrahi fikiran oleh Tuhan YME.

Seminggu setelah pertemuan pertama dilangsungkan, Bawaslu Kabupaten Semarang kembali mengadakan pertemuan dengan Kelingan, Sabtu (23/11/2019). Pada pertemuan ini diagendakan review hasil cerpen yang telah terkumpul. Dimana karya yang telah sesuai dengan pesan pengawasan akan dicetak dalam bentuk buku Antologi Cerpen untuk disebarluaskan.

Dalam waktu seminggu, Kelingan berhasil

mempresentasikan 17 judul cerpen. Presentasi dipandu oleh Kahfa selaku ketua Kelingan.

Secara bergantian, seluruh penulis memaparkan makna dari cerpen yang dikisahkan. Presentasi dimulai dari I Putu Ayub Darmawan. Anggota Kelingan yang berlatar belakang dosen ini mempresentasikan karyanya, dimana dibalik kisah tersebut tersirat pesan kepada masyarakat untuk dapat bijak dalam memilih.

Anggota Kelingan lainnya, Kirachusnul, seorang mahasiswa menyampaikan bahwa baginya menulis sebagai terapi stress. Ia mengaku senang sekali dengan project menulis bersama Bawaslu ini. Kira mempresentasikan hasil karyanya dengan judul "Amanah di Balik Amplop," sebuah karya yang ditulis berdasarkan pengalaman teman karibnya.

Masih banyak lagi judul yang kisahnya sangat menarik untuk dibaca. Jangan lewatkan! Nikmati setiap alur kisahnya dengan cara mengunduh e-book berjudul "Sehimpunan Cerita Pendek, Titipan Untuk Pemilu yang Berintegritas" karya Kelingan dan Bawaslu Kabupaten Semarang melalui website www.semarangkab.bawaslu.go.id

KABAR BAWASLU

EDISI 2 / 2019 27

Page 28: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

OPINI

Menjamin hak warga negara diyakini sebagai hal paling penting dalam suatu siklus pemilu. Dalih yang selalu dipegang adalah Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa “kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang dasar”. Dalam hal ini diperkuat dengan merujuk Pasal 22E ayat (6), yang menegaskan bahwa perwujudan kedaulatan rakyat dilaksanakan melalui lembaga perwakilan rakyat, baik di tingkat nasional maupun daerah, dan lembaga perwakilan daerah, yang anggota-anggotanya

dipilih melalui pemilihan umum, yang diatur

lebih lanjut dengan undang- undang.

Oleh karena itu, secara normatif

s e n a n t i a s a didengungkan bahwa pemilu a d a l a h m e r u p a k a n s a r a n a pelaksanaan

hak politik s e l u r u h

warga negara dan p e n y e l e n g g a r a a n

pemilu yang baik antara lain dibuktikan dengan Daftar Pemilih Tetap

yang komprehensif, mutakhir dan akurat sebagai cermin atas penjaminan pelaksanaan hak politik dimaksud.

Bagi warga negara, agar dapat menggunakan haknya untuk memilih, penyelenggara pemilu akan menyusun daftar pemilih, secara komprehensif dan inklusif.

Proses pemutakhiran daftar pemilih dilakukan dari tingkat bawah, dari rumah ke rumah, oleh petugas pemutakhiran data, berlanjut hingga saat operator melakukan penginputan ke aplikasi Sidalih. Dengan adanya Sidalih, setiap perkembangan data pemilih dapat diketahui secara online. Semua tahapan pemutakhiran menggunakan sistem ini, mulai saat menyusun daftar pemilih, daftar pemilih sementara (DPS), daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP), daftar pemilih tetap (DPT), maupun daftar pemilih khusus (DPK).

Dalam menjalankan tugas pemutakhiran daftar pemilih, KPU membentuk Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP). Namun demikian dalam pembentukannya, PPDP tidak hanya terlambat, tetapi juga tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pembentukan PPDP karena banyak PPDP yang hanya melakukan coklit di

atas kertas, karena

Daftar Pemilih Khusus (DPK) : Antara Melindungi Hak Pilih dan

Bayang-Bayang Pemungutan Suara Ulang

28

Page 29: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

hambatan lapangan (lokasi sulit dijangkau, calon pemilih sulit ditemui, tidak dapat diverifikasi secara langsung dengan yang bersangkutan, dan lain-lain). Ada juga Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat Desa/Kelurahan dan PPDP cenderung bersikap pasif, yaitu menunggu di kantor Desa/Kelurahan, dalam hal pemutakhiran daftar pemilih. Seharusnya PPDP di bawah koordinasi PPS melakukan kunjungan dari rumah ke rumah atau setidak-tidaknya PPS mengirimkan surat p e m b e r i t a h u a n kepada setiap rumah tangga di wilayahnya untuk mengecek nama m a s i n g - m a s i n g dalam DPS pada tempat, hari, dan jam yang jelas.

Faktor krusial yang terjadi dan mendapat kritikan tajam justru dari sisi pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap. Sorotan ini semakin memperkuat citra bahwa fungsi manajemen adminstratif KPU cenderung amburadul dan juga mendapat kecaman serta kecurigaan dari berbagai pihak atas adanya sebuah intervensi penguasa dan kekuasaan yang justru akan meruntuhkan kredibilitas KPU sebagai penyelenggara pemilu. Kerumitan ini terindikasi dengan munculnya pemberitaan di media lokal dan nasional mengenai ihwal isu pembengkakan suara, dimana sebagian masyarakat ada yang tidak terdaftar, terdapat juga masyarakat yang terdaftar lebih dari satu, serta adanya pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan DPTb tetapi bisa menggunakan hak pilih. Persoalan ini sangat mengganggu dalam proses pemilu, serta berpengaruh terhadap pola perilaku pelaku politik dan pemilih, dan kualitas

kepercayaan kepercayaan masyarakat terhadap sebuah proses pemilu.

Hak pilih dapat dipergunakan dengan baik maka perlu melaksanakan proses pendaftaran pemilih yang akurat agar dapat dicatat dalam daftar pemilih. Tahap pendaftaran pemilih merupakan syarat sebelum melaksanakan tahap pemungutan suara. Pada tahap pendaftaran pemilih semua warga negara yang memenuhi syarat sebagai pemilih dapat terdaftar. Namun, untuk

melaksanakan tahap ini tidak mudah karena memiliki tantangan tersendiri. Pendaftaran pemilih berhubungan dengan kesetaraan bagi warga negara untuk menggunakan hak pilihnya.

Pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan DPTb berdasarkan ketentuan pasal 39 PKPU 11 Tahun 2018 merupakan kategori pemilih Daftar Pemilih Khusus (DPK). DPK dilayani 1 jam sebelum berakhirnya pemungutan suara dengan ketentuan pemilih tersebut merupakan warga di lingkungan TPS tersebut namun belum terdaftar di DPT.

Pelayanan pemilih DPK dengan menunjukkan KTP Elektronik di beberapa TPS yang ada juga menyisakan permasalahan. KPPS hanya mencatat nama dan nomor KTP atau bahkan hanya memfoto KTP pemilih kategori DPK tersebut. Dampaknya saat akan dilakukan unggah data ke dalam aplikasi Sidalih, tidak semua elemen data, terutama Nomor Kepala

Keluarga tidak dapat diisi sehingga data yang diunggah ke dalam Sidalih merupakan data invalid. Ini merupakan persoalan tersendiri, karena memang KPPS juga mengalami keterbatasan waktu untuk mendapatkan data yang cukup sebagai bagian untuk unggah ke dalam Sidalih.

Keakuratan dalam pendataan pemilih juga akan berhubungan dengan jumlah logistik seperti surat suara yang akan digunakan dalam pemungutan suara dan mendistribusikannya ke semua TPS. Apabila jumlah TPS telah

d i k e t a h u i maka, dapat m e m b u a t e s t i m a s i c a d a n g a n l o g i s t i k sebagai bentuk a n t i s i p a s i apabila terjadi k e k u r a n g a n

logistik. Pelayanan terhadap pemilih juga dapat mengindentifikasi nama-nama pemilih yang menjadi DPT di setiap TPS. Selain itu, menghindari pemilih gelap dalam Pemilu. Maksudnya untuk menghindari orang yang bukan pemilih yang masuk DPT untuk memberikan suaranya. Level rule application meliputi pengorganisasian permainan pemilu yang di dalamnya terdiri dari pendaftaran pemilih, kandidat, dan partai, pendaftaran pemantau pemilu, pendidikan pemilih, organisasi pemilu, voting, penghitungan, dan pelaporan. Level rule adjudication meliputi sertifikasi hasil pemilu dan menyelesaikan sengketa yang terdiri dari penerimaan pengaduan, pengolahan kasus, dan publikasi dan pelaksanaan putusan. Memastikan orang yang menggunakan hak pilih belum terdaftar dua kali dalam daftar pemilih merupakan prinsip kepastian hukum.

EDISI 2 / 2019 29

Page 30: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

30

Page 31: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

KENALAN YUK

EDISI 2 / 2019 31

Page 32: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

KENALAN YUK

32

Page 33: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

KENALAN YUK

EDISI 2 / 2019 33

Page 34: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

KENALAN YUK

34

Page 35: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

EDISI 2 / 2019 35

Page 36: PEMBENTUKAN PANWASCAM...wawancara, Bawaslu Kabupaten Semarang melaksanakan uji coba socrative serentak se-Indonesia di SMA Islam Sudirman Ambarawa, Senin pukul 14.00 hingga pukul 15.30

36