Pembelajaran saintifik ringkas
-
Upload
anton-sunarto -
Category
Documents
-
view
2.508 -
download
2
Transcript of Pembelajaran saintifik ringkas
Drs. Wiji Purwanta, M.Pd
Kuswarini
Aji Kusuma, JH, M.Sc
Melinda Kusumadewi
04/13/2023 DRAFT 2
Macan ingin esok lebih cepat agar bisa menangkap Zebra.
Zebra ingin esok lebih cepat agar tidak ditangkap Macan.
Adakah Alasan Kita, untuk Tidak Berubah???
HIDUP HARUS BERUBA
H
3
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh
melalui pendidikan, 1/3 sisanya dari genetik.• Kebalikannya kemampuan intelijensia: 1/3 dari pendidikan,
2/3 dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]- Questioning [menanya]- Associating [menalar]- Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlu kur. yg mengedepankan pengalaman untuk meningkatkan kreativitas siswa & dibiasakan bekerja dlm
collaborative learning
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/Internalizing
Characterizing/Actualizing
Experi-menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge(Bloom)
Skill(Dyers)
Attitude(Krathwohl)
SD
SMP
SMA/K
PT
Creating
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Knowledge(Bloom)
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
04/13/2023 DRAFT 5
6
Langkah-Langkah Pembelajaran
Observing(mengamati
)
Questioning(menanya)
Associating
(menalar)
Experimenting
(mencoba)
Networking(membentuk Jejaring)
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
PENUTUP:Simpulan, Penguatan, Motivasi
Akhir, Pengayaan, Salam
PEMBUKAAN:Salam, Apersepsi, Pengantar Materi,
Motivasi AwalInterpersona
l
Intrapersonal
Komponen RPP
1. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan2. identitas matapelajaran atau tema/subtema3. kelas/semester4. materi pokok5. alokasi waktu, ditentukan sesuai keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD
6. tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan
7. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi8. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
9. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10.media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
11.Langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup;
12.penilaian hasil pembelajaran;
Click to edit Master title styleMengembangkan IPK
1. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator.2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang
tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD. 3. Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar,
sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya).
4. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
5. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hierarki kompetensi.
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;2. Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional.
3. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
5. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan Pendahuluan
•Kegiatan IntiKegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan disvovery dan/atau project based learning disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
Kegiatan Inti
Kegiatan penutup, guru bersama siswa secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:•seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung/tidak langsung dari hasil pembelajaran;•memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;•melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; •menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Kegiatan Penutup (Refleksi)
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 (merah kur 13, hitam konvensional)
No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ul.harian.
3 Penilaian projek Guru Tiap akhir pelajaran
4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester
Guru (dikoord. Sat.pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
Pemerintah (dengan metode survei)
Tiap akhir tingkat kompetensi ( bukan akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9 Ujian Nasional sbg Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang sat. pendidikan.
Pemerintah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
Pendekatan inquiry adalah pendekatan mengajar dimana siswa merumuskan
masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai mengambil keputusan sendiri.
Pada pendekatan inquiry, siswa mengajukan masalah sendiri sesuai
dengan pengarahan guru
Metode Discovery Learning adalah proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dalam bentuk finalnya,
tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip sama dengan
inkuiri dan Problem Solving. Discovery lebih menekankan ditemukannya konsep
atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Masalah yang dihadapkan kepada siswa direkayasa oleh guru
Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan muridnya
untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli
matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk
melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat
kesimpulan-kesimpulan.
Sistem Penilaian:Model Discovery Learning, penilaian dapat
dilakukan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian
kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penilainnya berupa penilaian
kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika penilaiannya menggunakan
penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat
dilakukan dengan pengamatan.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas
secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang
diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan
membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek
(materi) dalam kurikulum.Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung
peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha
peserta didik.
Sistem Penilaian:Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan & penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pembelajaran berbasis masalah adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik
untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis
masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia
nyata (real world)
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment.
Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis
pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar
dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment)
dan peer-assessment.
Self-assessment: Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada
tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.
Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian
terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun
oleh teman dalam kelompoknya
Penerapan Pendekatan scientific1. Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.2. Memancing siswa untuk bertanya.3. Memfasilitasi siswa untuk mencoba.4. Memfasilitasi siswa untuk mengamati.5. Memfasilitasi siswa untuk menganalisis.6. Memberikan pertanyaan siswa untuk menalar
(proses berpikir yang logis dan sistematis).7. Menyajikan kegiatan siswa untuk
berkomunikasi.
Contoh penerapan:Sebelum memulai proses belajar-mengajar di
kelas, peserta didik diminta mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-masalah yang
muncul. Setelah itu tugas guru meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan
masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.
Memanfaatkan lingkungan untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan
penugasan berbagai konteks lingkungan siswa, di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan guru memberikan kesempatan
bagi siswa untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan memperoleh pengalaman langsung apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar
merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik utk mencapai kompetensi inti ,
kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing
dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented
menjadi student oriented.
Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta
membuat kesimpulan-kesimpulan.
Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes
maupun non tes.Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian
kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik. Jika bentuk penilaiannya berupa penilaian
kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap,
atau penilaian hasil kerja peserta didik, maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan
pengamatan.