PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB...

72
PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP ISLAM KEBUMEN (Skripsi) oleh Kuat Slamet Widodo (1413043023) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS

MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP ISLAM KEBUMEN

(Skripsi)

oleh

Kuat Slamet Widodo

(1413043023)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

ABSTRAK

PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS

MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP ISLAM KEBUMEN

Oleh

KUAT SLAMET WIDODO

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran ragam gerak tari

piring dua belas menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di

SMP Islam Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui

pendekatan kualitatif. Teori pembelajaran yang digunakan yaitu teori

behavioristik. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam Kebumen yang berjumlah

10 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru

memberikan materi gerak pada siswa, ragam gerak yang diajarkan yaitu sembah,

ngakhelap, ngahelop, sebatang masuk, sebatang keluar, laga puyuh dan nokokh.

Teknis analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi

data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pembelajaran ragam gerak tari

piring dua belas menggunakan metode drill menunjukan bahwa siswa mampu

memeragakan setiap ragam gerak tari piring dua belas sesuai dengan yang

diajarkan oleh guru.

Kata kunci: Pembelajaran, Tari Piring, Metode Drill

Page 3: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

ABSTRACT

LEARNING DIVERSE MOVEMENT PIRING DUA BELAS DANCE USING

DRILL METHODS ON THE EXTRACURRICULAR ACTIVITIES OF

DANCE ART AT SMP ISLAM KEBUMEN

By

KUAT SLAMET WIDODO

This study aims to describe the learning range of motion piring dua belas dance

using drill method on extracurricular activities dance in SMP Islam Kebumen.

This research uses descriptive method through qualitative approach. Learning

theory used is behavioristic theory. The data sources in this study were teachers

and students who followed the extracurricular activities of dance art in SMP

Islam Kebumen which amounted to 10 students. Data collection techniques in this

study are observation, interview and documentation. The implementation of the

learning activities of teachers to give the material motion on students, the range

of motion is taught that is sembah, ngakhelap, ngahelop, sebatang masuk,

sebatang keluar, laga puyuh and nokokh. Based on the result of learning the

range of motion piring dua belas dance using method drill shows that students are

able to demonstrate the range of motion piring dua belas dance in accordance

with what is taught by the teacher.

Keywords: learning, piring dance, drill method

Page 4: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS

MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP ISLAM KEBUMEN

Oleh

KUAT SLAMET WIDODO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Seni Tari

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA
Page 6: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA
Page 7: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA
Page 8: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pesisir Barat, pada tanggal 16 Februari 1995, yang

merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Suparno dan Ibu

Dwi Rahayu. Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah TK YP Lampung

Barat diselesaikan pada tahun 2000. Sekolah Dasar (SD) Negeri I Gedung Cahya

Kuningan diselesaikan pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 1 Ngambur diselesaikan pada tahun 2009, Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri 1 Ngambur diselesaikan pada tahun 2012. Tahun 2014 penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Seni

Tari.

Tahun 2017 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP

Negeri 3 Sri Mulya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sri Mulya, Kecamatan

Negara Batin, Kabupaten Way Kanan dan pada tahun 2018 penulis melakukan

penelitian di SMP Islam Kebumen untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Page 9: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

MOTTO

“ Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh

menghina hikmat dan didikan”

( Amsal 1:7 )

“Kegigihan adalah kekuatan yang tidak kelihatan, yang bisa menyingkirkan

rintangan-rintangan besar”

( David Herbert Lawrance )

Page 10: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugrah-Nya yang

melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Tulisan ini kupersembahkan untuk:

1. Bapak Suparno dan Mamak Dwi Rahayu yang tak pernah berhenti

mendo’akan, memberi semangat dan motivasi, terimakasih atas dukungan

dan semangat serta do’a yang di setiap waktu Bapak dan Mamak ucapkan.

2. Adikku Endang Sri Lestari terimakasih atas semangat, dukungan, dan

keceriaan yang selalu diberikan untuk Mamas.

3. Guru-guruku yang telah mengajarkanku dari TK, SD, SMP, SMK, hingga

di tingkat Universitas. Tanpa kalian, aku tidak akan bisa berdiri sampai titik

ini.

4. Program Studi Pendidikan Seni Tari Universitas Lampung.

5. Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 11: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena atas rahmat

dan kasih-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk segala sesuatu ada masanya,

untuk apapun di bawah langit ada waktunya (Pengkotbah 3:1). Skripsi ini

berjudul ”Pembelajaran Ragam Gerak Tari Piring Dua Belas Menggunakan

Metode Drill Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Islam Kebumen”

sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan Seni Tari Universitas

Lampung.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan skripsi tidak terlepas dari

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada:

1. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd., sebagai Pembimbing I, terimakasih atas

kesabaran, ilmu, motivasi serta waktu yang diberikan dalam membimbing

penulis agar skripsi ini menjadi lebih baik.

2. Hasyimkan, S.Sn., M.A., sebagai Pembimbing II, terimakasih telah berkenan

membimbing dan memberikan ilmu yang tak ternilai harganya.

3. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan

Seni Tari FKIP Universitas Lampung yang telah berkenan menjadi pembahas,

memberikan ilmu, nasihat, motivasi, pengalaman yang tak ternilai harganya.

Page 12: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

4. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

6. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung

beserta Ibu yang telah berkenan untuk membantu penulis selama proses

perkuliahan di Universitas Lampung.

7. Riyan Hidayattulah, S.Pd., M.Pd., Dr. Dwiyana Habsari, S.Sn., M.Hum., Fitri

Daryanti, S.Sn., M.Sn., Dr. I Wayan Mustika, M.Hum., dan Indra Bulan,

S.Pd., M.A. terimakasih telah membekali penulis dengan banyak ilmu selama

melaksanakan pendidikan di Program Studi Pendidikan Seni Tari FKIP

Universitas Lampung.

8. Seluruh Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah mengajar,

dan membimbing mahasiswa Seni Tari angkatan 2014 dari semester I - VII.

9. Abang Diantori S.Sn. dan Mba Ardelia Vasthi M.Pd. selaku asisten dosen

pada masanya, yang memberikan penulis banyak pelajaran dalam hal menari.

10. Kepala sekolah, guru, dan seluruh staff serta seluruh peserta didik di SMP

Islam Kebumen, terimakasih atas kerjasama dan bantuannya dalam proses

menyelesaikan skripsi ini.

11. Alm. Zulkarnaen, A.Md selaku guru seni budaya dan guru ekstrakurikuler di

SMP Islam Kebumen.

12. Keluarga besar yang menjadi sumber kebahagiaan, terimakasih atas

dukungan yang diberikan.

13. Dirga Harto Pratomo, Wahyudi dan Khalis Cundoko Manik yang sudah

Page 13: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

menjadi keluarga sendiri bagi penulis, terimakasih telah menjadi

penyemangat, pemberi masukan, dan menjadi teman setia dalam setiap

kondisi, sudah menjadi teman ngontrak selama kuliah. Terimakasih banyak

atas kebersamaan yang kita lalui dari masa propti sampai masa menyusun

skripsi dan semoga persahabatan ini terus berlanjut sampai kapanpun.

14. Kak Wisnu Nugroho, Kak Agus Wantoro, S.Pd yang sudah menjadi kakak

sendiri bagi penulis selama merantau ke Bandar Lampung. Kak Fery

Adriand, Kak Ahmad Tohirin, S.Pd., Kurnia Dama yanti, S.Pd., Novelly

Mutiara Andini, Ita Ani Rosita, Puguh Nurohim, I Nyoman Tri Dharma,

Rizky Ramadhani, Alan Nugroho, Amri S. Zidane, Nyoman Adi Astanada,

Asep Supriadi, Erfan Septian, Lek Edo, Komang Agus Jaye yang selalu

memberikan dukungan, semangat dan motivasi bagi penulis .

15. Seluruh teman-teman Program Studi Pendidikan Seni Tari angkatan 2014

Adel, Angun Levina, Anggun Suri, Asmara, Ashari, Atika, Alm. Ariska, Ari,

Delvia, Dewi, Riyan, Ghaluh, Fransiska, Heni, Made, Butet, Lusi, Lena,

Mindayu, Nengah, Kadek, Uyuy, Uul, Alm. Dayat, Puspita, Putri Mei, Rani, Uti,

Icak, Sadita, Santi, Thantia, Vera, Zakia. Terimakasih untuk kebersamaan, suka

duka, dan pengalaman yang tak ternilai dalam proses menyelesaikan masa

studi selama kurun waktu 4 tahun ini.

16. Teman-teman KKN-PPL 2017 Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way

Kanan terimakasih sudah memberi makna persaudaraan.

17. Kakak tingkat Program Studi Pendidikan Seni Tari angkatan 2008-2013 serta

adik tingkat angkatan 2015, 2016 dan 2017 terimakasih atas kebersamaanya.

18. Mas Jaya dan Pak Ono terimakasih selalu ada waktu dan selalu membantu.

Page 14: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

19. Staff dan bidang akademis kampus dan semua pihak yang telah mendukung

proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, akan tetapi banyak

harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, amin.

Bandar Lampung, 28 Juni 2018

Penulis

Kuat Slamet Widodo

Page 15: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

ABSTRACT .................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

PERNYATAAN SKRIPSI ............................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

MOTTO .......................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix

SANWACANA ............................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 7

2.2. Teori Pembelajaran ............................................................................... 9

2.3. Pendidikan Seni .................................................................................... 10

2.4. Pembelajaran ........................................................................................ 11

2.4.1. Tujuan Pembelajaran ........................................................... 11

2.4.2. Ciri-Ciri Pembelajaran......................................................... 12

2.4.3. Proses Pembelajaran .................................................................. 13

2.5. Metode Pembelajaran Drill .................................................................. 14

2.5.1. Langkah-langkah Metode Drill .................................................. 15

2.5.2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Drill .................................. 16

2.6. Seni Tari ............................................................................................... 17

2.7. Jenis-Jenis Tari ..................................................................................... 18

2.8. Tari Piring Dua Belas .......................................................................... 20

Page 16: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

2.8.1. Ragam Gerak Tari Piring Dua Belas ......................................... 21

2.8.2. Musik Pengiring Tari Piring Dua Belas .................................... 29

2.8.3. Busana Tari Piring Dua Belas ................................................... 31

2.8.4. Properti Tari Piring Dua Belas .................................................. 33

2.8.5. Pola Lantai Tari Piring Dua Belas ............................................. 34

2.9. Kerangka Pikir Penelitian ..................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian .................................................................................. 40

3.2. Sumber Data ......................................................................................... 41

3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42

3.3.1. Observasi .................................................................................... 42

3.3.2. Wawancara ................................................................................. 43

3.3.3. Dokumentasi ............................................................................... 43

3.4. Instrumen Penelitian ............................................................................. 44

3.5. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 44

3.6. Teknik Analisis Data ............................................................................ 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................... 49

4.1.1. Laporan Hasil Penelitian Pendahuluan ...................................... 49

4.1.2. Pertemuan Pertama ..................................................................... 50

4.1.3. Pertemuan Kedua ....................................................................... 55

4.1.4. Pertemuan Ketiga ....................................................................... 60

4.1.5. Pertemuan Keempat ................................................................... 65

4.1.6. Pertemuan Kelima ...................................................................... 69

4.1.7. Pertemuan Keenam .................................................................... 73

4.2. Temuan ................................................................................................. 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ............................................................................................... 79

5.2. Saran ..................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN

Page 17: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian........................................................... .................. 6

Tabel 2.1. Ragam Gerak Tari Piring Dua Belas .............................................. 22

Tabel 2.2. Makna Gerak Tari Piring Dua Belas .............................................. 28

Tabel 2.3. Alat Pengiring Tari Piring Dua Belas ............................................ 30

Tabel 2.4. Busana Tari Piring Dua Belas ........................................................ 31

Tabel 2.5. Bentuk Pola Lantai Tari Piring Dua Belas ..................................... 35

Tabel 3.1. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ............................................... 44

Tabel 4.1. Pengamatan Aktivitas Guru ............................................................ 53

Tabel 4.2. Pengamatan Aktivitas Guru ............................................................ 58

Tabel 4.3. Pengamatan Aktivitas Guru ............................................................ 63

Tabel 4.4. Pengamatan Aktivitas Guru ............................................................ 68

Tabel 4.5. Pengamatan Aktivitas Guru ............................................................ 72

Tabel 4.6. Pengamatan Aktivitas Guru ............................................................ 77

Page 18: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Siswa Sedang Melakukan Pemanasan......................................... 51

Gambar 4.2. Guru Bersama Siswa Sedang Memeragakan Gerak

Ngakhelap ................................................................................... 52

Gambar 4.3. Siswa Memeragakan Gerak Ngahelop dengan

Menggunakan Piring ................................................................... 57

Gambar 4.4. Siswa Memeragakan Gerak Sebatang Masuk ............................. 61

Gambar 4.5. Siswa Berlatih Ragam Gerak Sebatang Keluar .......................... 66

Gambar 4.6. Siswa Memeragakan Gerak Laga Puyuh .................................... 71

Gambar 4.7. Siswa Memeragakan Gerak Nokokh dengan Berjalan

di Atas Piring .............................................................................. 75

Page 19: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1. Kerangka Pikir Penelitian .............................................................. 38

Page 20: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya

mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan

demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya

untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2011 : 3).

Sedangkan menurut (Irawan, 2017 : 22) mengemukakan bahwa Pendidikan

menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak atau

karakter, dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, serta pendidikan juga berfungsi sebagai media sosial.

Pendidikan seni difungsikan sebagai media yang menjadi jembatan manusia

dalam mengembangkan karakter di dalam diri, dan mengenal dirinya sebagai

bagian dari kebudayaan yang ada di lingkungannya. Manusia belajar dan

mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang terarah pada

kelompok masyarakat yang ada di sekitarnya dan dalam lingkungan budaya yang

terdapat di sekitarnya.

Menurut Rohidi dalam (Hidayat, 2006 : 5) bahan pendidikan seni tari memiliki 3

tujuan, yaitu:

1. Sebuah strategi atau cara memupuk, mengembangkan sensitivitas dan

kreativitas.

2. Memberi peluang seluas-luasnya pada siswa untuk berekspresi.

Page 21: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

2

3. Mengembangkan pribadi anak ke arah pembentukan kepribadian yang utuh dan

menyeluruh, baik secara individu, sosial, maupun budaya.

Pendidikan seni yang penuh muatan apresiasi, kreasi dan ekspresi dapat

digunakan sebagai pembimbing peserta didik dalam mengembangkan sikap, dan

juga pengetahuan. Seni tari sebagai media atau sarana pendidikan berbentuk seni

yang menyalurkan nilai-nilai tertentu pada siswa. Proses tersebut merupakan

sebuah transformasi agar mencapai sebuah tujuan pendidikan yang diharapkan.

Seni tari juga sebagai media pendidikan yang memiliki sejumlah manfaat, yaitu

pengenalan tubuh, pembentukan tubuh, sosialisasi diri dan lain sebagainya.

Pembelajaran seni tari dapat berlangsung secara efektif, efesien dan akuntebel

perlu adanya strategi guna mengorganisir dan mengeksplorasi pengetahuan dan

pengalaman seni tari selaras dengan kondisi sekolah serta lingkungan di

sekitarnya. Dalam pembelajaran yang berkualitas membutuhkan strategi yang

ampuh agar dapat membantu siswa belajar (help students learn) serta mambantu

guru mengorganisir pembelajaran (teachinh material) (Jazuli, 2016 : 4).

Pembelajaran seni tari yang berlangsung pada kegiatan ekstrakurikuler tari di

SMP Islam Kebumen sangat baik dan efektif itu terlihat dari dukungan pihak

sekolah yang memfasilitasi dalam aspek sarana dan prasarana dalam semua

kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Menurut kemendikbud No 62 tahun 2014 pasal

1, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh siswa di

luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah

bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

Page 22: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

3

Tari Piring Dua Belas adalah tari yang kaitannya dengan gawi adat masyarakat

Lampung yang beradat saibatin. Tari Piring Dua Belas di dalam kehidupan

masyarakat Lampung dulu sebagai penyambutan para hulubalang yang baru

datang dari medan perang, dan hingga sekarang tarian ini masih dipakai untuk

penyambutan tamu-tamu agung atau para tetua adat (Mustika, 2012 : 74). Bentuk

penyajian tari Piring Dua Belas tetap mempertahankan bentuk aslinya, hal ini

karna untuk menjaga keasliannya. Tari ini biasa dipentaskan pada acara-acara

pesta adat, seperti pesta perkawinan, pesta penetapan gelar, pesta penyambutan

tamu agung, dan pesta hari-hari besar nasional.

Metode pembelajaran menurut Suyono (2012 : 19) metode adalah seluruh pere

ncanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk

pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Metode merupakan cara untuk

mencapai tujuan. Ada beberapa metode dalam proses pembelajaran, diantaranya

adalah metode drill (latihan). Metode drill (latihan) disebut juga metode training,

yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, serta

sebagai sarana untuk memelihara kebisaan-kebiasaan yang baik (Hamdayama,

2016 : 103). Metode ini pada umumnya digunakan untuk memperoleh

ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.

Memilih SMP Islam Kebumen karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah

yang sangat mendukung dan memfasilitasi kegiatan seni tari. Pada kegiatan

pembelajaran di dalam kelas, selain mengikuti mata pelajaran seni budaya siswa

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari yang secara langsung diajarkan oleh guru

mata pelajaran seni budaya. Selain itu yang menjadi pertimbangan peneliti dalam

Page 23: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

4

memilihan tempat di SMP Islam Kebumen adalah salah satu sekolah unggulan

dan berprestasi dalam bidang seni.

Pembelajaran tari tidak dapat lepas dari gerak karena tari adalah sesuatu yang

bergerak dan suatu gerak yang memiliki makna serta keindahan, dalam

pembelajarannya juga tidak mudah dan sedikit membutuhkan waktu yang lebih

panjang untuk mempelajari setiap gerakan demi gerakan. Fakta yang didapat dari

narasumber yaitu guru seni budaya SMP Islam Kebumen menurut Bapak

Zulkarnaen, bahwa dalam mempelajari gerak tari tidak mudah maupun tari

tradisional atau tari modern kebanyakan siswa lemah di bagian menghafal gerak

dan membutuhkan waktu yang panjang dan siswa hanya bersemangat latihan

apabila akan adanya perlombaan atau pementasan tari saja. Untuk menambah

referensi mengenai penelitian tari Piring Dua Belas, maka peneliti mengkaji lebih

dalam mengenai pembelajaran ragam gerak tari Piring Dua Belas menggunakan

metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam Kebumen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah; Bagaimana pembelajaran ragam gerak tari Piring Dua Belas

menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam

Kebumen?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini untuk mendeskripsikan pembelajaran ragam gerak tari Piring Dua

Belas menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam

Kebumen.

Page 24: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

5

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat bagi pengajar atau pelatih tari, yaitu dapat mengetahui kemampuan

ragam gerak tari Piring Dua Belas yang dipelajari siswa dalam

ekstrakurikuler tari.

2. Manfaat bagi sekolah, yaitu dapat memberikan informasi baru untuk

mengembangkan pelaksanaan pembelajaran seni tari menggunakan metode

drill.

3. Manfaat bagi peneliti, yaitu menambah wawasan, pengetahuan dan

pengalaman tentang pembelajaran ragam gerak tari Piring Dua Belas

menggunakan metode drill.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian meliputi tentang objek, subjek, lokasi serta waktu

penelitian. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pembelajaran ragam gerak tari Piring Dua Belas

menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam

Kebumen.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari

dan guru seni tari di SMP Islam Kebumen.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Kebumen.

Page 25: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

6

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2018, yaitu pada semester

genap tahun pelajaran 2017/2018.

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi

Masalah

c. Pengajuan Judul

d.Penyusunan

Proposal

2 Pelaksanaan

a. Seminar proposal

b. Pengumpulan data

3 Penyusunan Laporan

4 Analisis Data

Page 26: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Sebagai acuan penelitian ini dapat disebutkan hasil penelitian sebelumnya, yaitu:

1. Sucia Aprillia (2016), penelitian berjudul kemampuan siswa menari Piring

12 pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa menari Piring

12 melalui tahapan persiapan, pelaksanaan dan penilaian pada kegiatan

ekstrakurikuler di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. Hasil proses

pembelajaran tari Piring 12 pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri

22 Bandar Lampung berjalan dengan baik, namun untuk materi geraknya

ada beberapa ragam gerak yang sulit dan harus dilakukan berulang-ulang

sehingga siswa mampu melakukan gerak dengan benar. Dalam penelitian

ini menekankan pada tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan

penilaian pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 22 Bandar

Lampung.

2. Sally Febrina (2016), penelitian berjudul penggunaan metode drill dalam

pembelajaran tari bedana pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 2

Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimanakah

proses pembelajaran tari bedana menggunakan metode drill pada siswa

Page 27: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

8

SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Hasil dari penelitian ini dengan

menggunakan metode drill pada pembelajaran berjalan dengan baik sesuai

dengan rencana kegiatan harian yang telah dibuat oleh guru bidang studi

sebelum proses pembelajaran berlangsung dan sesuai dengan langkah-

langkah pengunaan metode drill.

Penelitian terdahulu memberikan gambaran bagi peneliti dalam melakukan

penelitian mengenai pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas

menggunakan metode drill. Pada penelitian tersebut materi yang disampaikan

terkait juga dengan penggunaan metode drill pada kegiatan pembelajaran. Dalam

pelaksanaan pembelajarannya, guru melakukan langkah-langkah pembelajaran

sesuai dengan aspek yang ada pada metode drill seperti menanamkan kebiasaan-

kebiasaan tertentu, dan mengadakan latihan.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu di atas, peneliti menemui bahwa

kemampuan siswa menari piring 12 dapat dilakukan dengan menggunakan

metode drill pada proses pembelajaran. Namun, perbedaan dengan penelitian saat

ini yaitu, pada penelitian saat ini lebih difokuskan pada penggunaan metode drill

dalam proses pembelajaran tari piring dua belas pada kegiatan ekstrakurikuler.

Tujuannya adalah agar penelitian ini untuk mendeskripsikan pembelajaran ragam

gerak tari piring dua belas menggunakan metode drill pada kegiatan

ekstrakurikuler tari di SMP Islam Kebumen.

Page 28: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

9

2.2 Teori Belajar

Teori belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori behavioristik,

menurut teori belajar atau aliran tingkah laku belajar diartikan sebagai proses

perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.

Menurut Thorndike dalam Hamdayama (2016 : 36) mengemukakan bahwa belajar

adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan,

atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berbentuk pikiran, perasaan, atau

gerakan). Berdasarkan pengertian ini wujud tingkah laku tersebut, bisa saja

diamati dan tidak dapat diamati. Menurut Thorndike belajar dapat dilakukan

dengan mencoba-coba (trial and error). Mencoba-coba bisa dilakukan bila

seorang tidak tahu bagaimana harus memberikan respons atau sesuatu,

kemungkinan akan ditemukan respons yang tepat berkaitan dengan masalah yang

akan dihadapinya. Sedangkan menurut Sagala (2013 : 42) mengemukakan bahwa

belajar demikian sifatnya mekanis, seperti mesin, dan akhirnya akan berbentuk

kebiasaan-kebiasaan, dan setumpukan ilmu pengetahuan. Beberapa ciri dari

rumpun teori behavioristik yaitu: (1) selalu mengutamakan unsur-unsur atau

bagian kecil; (2) bersifat mekanistis; (3) menekankan peran lingkungan; (4)

meningkatkan pembentukan reaksi atau respon; dan (5) menekankan pentingnya

latihan. Penggunaan teori ini berhubungan dengan penggunaan metode drill

(latihan) yang memiliki kesamaan memerlukan peran lingkungan, respons antara

guru dan murid, dan latihan. Pembelajaran tari tidak dituntut untuk langsung bisa

menari pada saat itu juga, akan tetapi setidaknya siswa sudah berusaha walaupun

awalnya menemukan kegagalan.

Page 29: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

10

2.3 Pendidikan Seni

Pendidikan seni adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara (Deddy Irawan, 2017 : 22). Pendidikan menjadi

sarana untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak atau karakter, dan

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, serta pendidikan juga berfungsi sebagai media sosialisasi. Pendidikan seni

telah ada sebelum manusia mengenal peradaban modern, yang tujuannya selalu

mengalami perubahan, hal inilah yang menyulitkan seorang guru mempersepsi

pendidikan seni yang selalu berubah dan berkembang.

Setiap orang memiliki pemahaman yang kreatif. Seni menyediakan suasana dan

latihan, yang memberi peluang kepada peserta didik untuk aktif terlibat dalam

proses, pengalaman, dan pengembangan aktifitas (Deddy Irawan, 2017 : 69).

Pemahaman calon guru atau pendidik terhadap pendidikan seni dapat menghindari

beberapa kekeliruan yang fatal dalam pembelajaran seni di sekolah, seperti cara

memotivasi kegiatan seni, cara membimbing dan memberikan sugesti dalam

kegiatan seni. Berbagai kajian telah menunjukan bahwa dengan mengenalkan

peserta didik pada proses artistik, dan memasukan unsur budayanya dalam

pendidikan, akan menumbuh dan kembangkan individu menjadi manusia yang

memiliki ciri kreatif dan penuh inisiatif. Pendidikan yang melibatkan kesenian

juga merangsang perkembangan kognitif dan mampu menjadikan objek dan

Page 30: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

11

proses pendidikan menjadi lebih relevan bagi kebutuhan masyarakat modern di

lingkungan mereka tinggal.

2.4 Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar (Racmawati dan Daryanto, 2015 : 38).

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi

proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. Atau pembelajaran adalah suatu proses membelajarkan peserta didik.

Pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila terjadi kegiatan siswa yang

di dalamnya guru memahami proses belajar yang tepat dan serasi bagi siswa.

Sedangkan Hamalik (2011, 2011 : 57) mengemukakan bahwa pembelajaran

adalah kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

belajar.

2.4.1 Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukan bahwa siswa

telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,

keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa

(Hamalik, 2011: 73). Sebagaimana Hamalik (2011 : 83) mengemukakan bahwa

“Tujuan pembelajaran merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran,

Page 31: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

12

merupakan suatu diskripsi tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa, dan

oleh karenanya perlu dipelajari oleh setiap guru”. Tujuan pembelajaran hendaknya

memenuhi keriteria kondisi untuk belajar, merumuskan tingkah laku, dan ukuran

minimal tingkah laku yang diinginkan. Tujuan penting untuk nilai hasil

pembelajaran, membimbing siswa belajar, merancang sistem pembelajaran.

2.4.2 Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, dan prosedur untuk mencapai sebuah tujuan yang

diinginkan guru terhadap peserta didik. Hal tersebut dapat dipahami dari beberapa

ciri-ciri pembelajaran yang dikemukakan Gagne dalam Sutikno (2014 : 14) bahwa

ciri-ciri pembelajaran yaitu:

1. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk peserta didik dalam suatu

perkembangan tertentu.

2. Terdapat mekanisme, langkah-langkah, metode dan teknik yang

direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik.

4. Tindakan guru yang cermat dan tepat.

5. Adanya aktivitas peserta didik merupakan syarat mutlak bagi

berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

6. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan peserta didik dalam proporsi

masing-masing.

7. Limit waktu untuk mencapai tujuan.

8. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk atau hasil.

Page 32: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

13

2.4.3 Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah kegiatan inti dalam belajar mengajar. Semua yang

diprogramkan akan dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan

belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar

akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai

(Djamarah dan Zain, 2014 : 44).

Setiap proses pembelajaran mengandung unsur-unsur yang sifatnya dinamis.

Unsur-unsur tersebut dapat dikatakan dinamis karena dapat berubah-ubah dalam

arti dapat menjadi baik atau tidak baik. Menurut (Hamalik, 2011 : 50) unsur-unsur

yang terkait dalam proses belajar yaitu:

1. Motivasi Siswa

Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau

tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang

mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Motivasi

tersebut dapat timbul dari diri peserta didik itu sendiri maupun dari luar.

2. Bahan Belajar

Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat

perhatian oleh guru. Dengan bahan itu para siswa dapat mempelajari hal-

hal yang yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Karena itu

penentuan bahan belajar mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai,

dalam hal ini adalah hasil-hasil yang diharapkan, misalnya mengenai

pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pengalaman lainnya.

Page 33: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

14

3. Alat Bantu Belajar

Alat bantu belajar merupakan alat yang dapat digunakan untuk membantu

siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi

lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran

akan menjadi lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat

waktu dan tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna.

4. Suasana Belajar

Suasana belajar penting artinya bagi belajar, suasana yang menyenangkan

dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana kacau, ramai,

tidak tenang dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang kegiatan

belajar yang efektif. Karena itu, guru dan siswa senantiasa dituntut agar

menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan,

menantang dan menggairahkan.

5. Kondisi Subjek Belajar

Kondisi peserta didik turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar.

Siswa dapat belajar secara efisien dan efektif apabila berbadan sehat,

memiliki intelegensi yang memadai, siap untuk melakukan kegiatan

belajar, memiliki bakat khusus, dan pengalaman yang bertalian dengan

pelajaran serta memiliki minat untuk belajar.

2.5 Metode Pembelajaran Drill (Latihan)

Metode Drill (latihan) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, serta sebagai sarana untuk

sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik (Hamdayama, 2016 :

Page 34: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

15

103). Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu

ketangkasan, keterampilan, kesempatan dan keterampilan dari apa yang telah

dipelajari. Sebagai sebuah metode, drill adalah cara membelajarkan siswa untuk

mengembangkan keahlian dan keterampilan serta dapat mengembangkan sikap

dan kebiasaan diri agar mampu melaksanakan sesuatu. Sedangkan menurut Majid

(2016 : 214) mengemukakan bahwa metode latihan pada umumnya digunakan

untuk memperoleh sesuatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah

dipelajari. Drill secara denotatif merupakan tindakan untuk meningkatkan

keterampilan dan kemahiran.

2.5.1 Langkah-Langkah Metode Drill (Latihan)

Langkah-langkah metode drill menurut Roestiyah (Sari, Noviyana, and Maryatun,

2016) sebagai berikut:

1. Gunakan latihan ini hanya untuk mata pelajaran yang dilakukan secara

otomatis, tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam.

Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks. Misal, menghafal,

menghitung dan sebagainya.

2. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas yang dapat memberikan

pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka

melakukan. Sehingga latihan mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi

kehidupannya saat sekarang ataupun masa yang akan mendatang.

3. Guru harus menekankan diagnosa, karena latihan permulaan belum bisa

mengharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna. Pada latihan

Page 35: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

16

berikutnya guru meneliti hambatan yang timbul dan dialami peseta didik,

sehingga dapat memilih atau menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki.

4. Perlu mengutamakan ketepatan, dan memperhatikan kecepatan agar peserta

didik melakukan kecepatan dan keterampilan menurut waktu yang telah

ditentukan.

5. Guru memperhatikan waktu ketika latihan agar tidak terlalu lama dan tidak

terlalu singkat, karena jika terlalu lama akan membosankan. Masa latihan itu

harus menyenangkan dan menarik sehingga menimbulkan optimisme dan

menimbulkan rasa gembira yang bisa menghasilkan keterampilan yang baik.

6. Guru dan siswa mengutamakan proses-proses yang esensial/yang pokok dan

tidak terlibat pada hal-hal yang tidak diperlukan.

7. Guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga kemampuan

dan kebutuhan masing-masing siswa dapat berkembang.

8. Guru dan siswa menyimpulkan dari hasil latihan.

2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Drill (Latihan)

a. Kelebihan Metode Drill (Latihan)

Menurut Hamdayama (2016 : 104) metode drill (latihan) mempunyai kelebihan-

kelebihan yaitu:

1. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis,

menghafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.

Page 36: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

17

2. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian,

penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan tanda/simbol.

3. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan, serta kecepatan

pelaksanaan.

b. Kekurangan Metode Drill (Latihan)

Adapun kekurangan metode ini antara lain:

1. Menghambat bakat dan inisiatif anak anak didik karena anak didik lebih

banyak dibawa pada penyesuaian, serta diarahkan jauh.

2. Menimbulkan penyesuaian secara statis pada lingkungan.

3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang

merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

4. Dapat menimbulkan verbalisme.

2.6 Seni Tari

Tari sebagai salah satu cabang kesenian yang merupakan ekspresi manusia yang

paling mendasar. Manusia dengan tubuhnya merasakan tegangan dan ritme alam

sekitarnya kemudian mengekspresikan respon-respon perasaan kepada alam

sekitarnya. Tari adalah suatu bentuk pernyataan imajinatif yang tertuang melalui

medium kesatuan simbol-simbol gerak, ruang dan waktu (Jazuli, 2016 : 34).

Keterpaduan antara pernyataan imajinatif dan pernyataan bentuknya yang kasat

mata merupakan ekspresi jiwa, ilusi, dan rasional dari manusia. Setiap bentuk tari

akan selalu terkait dengan tata nilai budaya yang membentuknya.

Page 37: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

18

Jazuli (2016 : 34) juga menjelaskan definisi tari oleh para ahli, diantaranya

sebagai berikut:

1. Tari adalah gerak-gerak yang diberi gerak dan ritmis dari badan di dalam

ruang. Definisi tersebut dikemukakan oleh seorang Belanda bernama

Corrie Hartong dalam buku Danskust.

2. B.P.A Soerjodiningrat, seorang ahli tari Jawa dalam Babad lan mekaring

Djoget Djawi mengatakan, bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh

anggota tubuh/badan yang selaras dengan bunyi musik (gamelan), diatur

oleh irama yang sesui dengan maksud dan tujuan di dalam tari.

3. Bagong Kussudiardjo seorang tokoh tari kreasi dijawa, bahwa tari adalah

keindahan bentuk dari anggota badan manusia yang bergerak, berirama,

dan berjiwa harmonis.

4. Buku Djawa dan Bali: dua pusat perkembangan Drama dan Tari

Tradisional di Indonesia. Soedarsono mengemukakan bahwa tari adalah

ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang

indah.

Dari beberapa definisi tari tersebut ditemukan satu kesamaan yang mendasar,

yakni ekspresi gerak ritmis, di dalamnya mencakupi bentuk gerak yang indah,

lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa (ekspresi) sesuai dengan

maksud dan tujuan tari.

2.7 Jenis-Jenis tari

Soedarsono (1978: 11) berpendapat bahwa jenis-jenis tari dapat dibedakan atas

dasar pola garapannya dan fungsinya; sedangkan Hidajat (2005 : 60-67)

Page 38: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

19

berpendapat bahwa jenis-jenis tari dapat dibedakan menurut perkembangan dan

bentuk penyajiannya. Pemaparan jenis-jenis tari tari tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Jenis-Jenis Tari Atas Dasar Pola Garapannya

Menurut dasar pola garapannya di Indonesia dapat dibagi menjadi dua yaitu

tari tradisional dan tari kreasi baru. Tari tradisional ialah tarian yang

mengalami perjalanan sejarah yang cukup lama dan bertumpu pada aturan

tradisi. Sedangkan tari kreasi baru tarian yang mengarah pada kebebasan dalam

pengungkapannya dan tidak menyangkut pada tradisi lagi.

2. Jenis-Jenis Tari Menurut Fungsinya

Secara garis besar menurut fungsinya tari di Indonesia dibagi menjadi tiga

kelompok yaiu tari upacara keagamaan dan adat, tari bergembira atau tari

pergaulan yang juga disebut tari sosial dan tari tontonan. Tari keagamaan atau

adat adalah tari yang difungsikan dalam acara adat dan agama, contohnya

upacara pernikahan, upacara pemakaman dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tari bergembira atau tari pergaulan memiliki fungsi sebagai sarana

pengungkapan rasa bahagia yang biasanya dilakukan oleh kaum muda. Tari

tontonan adalah tari yang sengaja dalam penciptaannya ditujukan sebagai

tontonan untuk orang lain dan biasanya dipertunjukan di gedung ataupun

tempat terbuka.

3. Jenis-Jenis Tari Menurut Perkembangannya

Jenis-jenis tari yang berkembang di masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga,

yaitu:

Page 39: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

20

a. Tari kerakyatan tradisional, adalah tari yang tumbuh secara turun-temurun

di tradisi masyarakat desa.

b. Tari tradisional kebangsawanan, adalah yang tumbuh secara turun-

temurun di kehidupan bangsawan.

c. Tari modern, adalah jenis tari yang muncul karena reaksi terhadap ikatan-

ikatan yang ketat dari tari klasik dan bersifat kekinian.

4. Jenis-Jenis Tari Menurut Bentuk Penyajiannya

Jenis tari menurut jumlah jenis tari dibedakan menjadi enam yaitu sebagai

berikut: (1) tari tunggal adalah tari yang ditampilkan oleh satu orang. (2) tari

duet (berpasangan) tari yang disuguhkan oleh dua orang penari atau

berpasangan. 3) tari trio adalah tari yang ditampilkan oleh tiga penari. (4) tari

kwartet adalah jenis tari yang ditampilkan oleh empat orang penari. (5) tari

massal adalah tari yang disajikan oleh kelompok atau massal. (6) tari kolosal

adalah tari yang ditampilkan oleh banyak orang

2.8 Tari Piring Dua Belas

Tari Piring Dua Belas adalah salah satu jenis tari tradisional Lampung yang

mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung, merupakan perwujudan

simbolis dari adat istiadat dan agama yang telah menyatu bersama pola

masyarakat Lampung (Nazori : 2018). Tari Piring Dua Belas merupakan tari

tunggal. Tari tunggal adalah tari dengan bentuk struktur yang disusun secara

khusus untuk ditarikan oleh satu orang penari. Tari Piring Dua Belas merupakan

tari pergaulan masyarakat Lampung Pesisir yang beradat saibatin. Tarian ini

menggambarkan tatacara dan kewajiban serta hak yang harus dipenuhi masyarakat

Page 40: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

21

Lampung pesisir, yaitu sebambangan atau kawin jujukh (yaitu bujang melarikan

gadis untuk dipersunting), tarian ini juga menggambarkan betapa terampil dan

cerianya putri Lampung membawa, menyusun, dan membenahi piring (Mustika,

2012 : 73). Bentuk penyajian tari Piring Dua Belas tetap mempertahankan pada

bentuk aslinya, hal ini dikarenakan untuk menjaga kelestariannya. Berdasarkan

hasil wawancara dengan Bapak Nazori (01 April 2018) Tari Piring Dua Belas

biasa dipentaskan acara-acara pesta adat, seperti pesta perkawinan, pesta

penetapan gelar, pesta penyambutan tamu agung, dan pesta hari-hari besar

nasional. Dahulu tari piring dua belas ditarikan oleh sang ratu dalam menyambut

hulubalang yang pulang dari medan perang, sang ratu menyuguhkan tari piring

dua belas sebagai ungkapan rasa gembira. Tari piring dua belas adalah tari

tunggal yang dahulu ditarikan oleh ratu dengan menari di atas piring yang

berjumlah 12 karena terdapat dua belas bandar pada paksi marga Benawang.

2.8.1 Ragam Gerak Tari Piring Dua Belas

Ragam gerak tari Piring Dua Belas terdiri dari:

1. Mejong Sembah

2. Ngakhelap

3. Ngahelop

4. Sebatang :

a. Sebatang masuk, sebatang masuk

b. Sebatang keluar, sebatang keluar

5. Laga puyuh

6. Nokokh

Page 41: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

22

Tabel 2.1 Ragam Gerak tari Piring Dua Belas

No

Nama Gerak Hit Diskripsi

1. Ngakhakelap

1.

2.

1

2

Kedua telapak tangan disilang

menghadap ke depan, dan

telapak tangan menghadap ke

samping kiri dan kanan.

Kedua telapak tangan dipisahkan

atau dibuka ke arah yang

berhadapan, dengan posisi jari

tengah dan ibu jari menyatu.

2. Sebatang Masuk

1.

2.

1

2

Kedua tangan berada di samping

pinggang sambil membawa

piring.

Memutar piring di samping

pinggang.

Page 42: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

23

3.

4.

3

4

Gerakan memutar piring seperti

membentuk angka delapan.

Kedua tangan digerakkan

kembali ke posisi awal sebatang

masuk.

3. Sebatang Keluar

1.

2.

1

2

Kedua tangan memutar membuat

setengah lingkaran

Gerakan dimulai dari atas

Page 43: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

24

3.

4.

3

4

menuju ke samping pinggang.

Kedua tangan dibuka di samping

pinggang.

Gerakkan kembali ke posisi

awal.

4. Ngahelok

1.

1

Tangan kiri berada di tempat,

tangan kanan memutar kedalam

Page 44: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

25

2.

3.

4.

2

3

4

dari samping.

Gerakan selanjutnya tangan kiri

di samping pinggang, tangan

kanan di atas.

Kedua tangan disilang di depan

pinggang.

Kembali ketempat semula, hal ini

dilakukan secara bergantian.

Page 45: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

26

5. Laga Puyu

1.

2.

3.

1

2

3

Pergelangan tangan kanan

diputar di depan tangan kiri.

Tangan kiri berada di samping

pinggang, tangan kanan berada di

atas dan kemudian kembali ke

posisi awal.

Kemudian diikuti dengan

Page 46: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

27

4.

4

menggerakkan pergelangan

tangan kiri memutar keluar

Kembali ke posisi semula.

6. Nokokh

1

Sambil membawa piring, kedua

tangan dinaikkan ke atas sedikit

diulang sebanyak dua kali dan

bersiap-siap menukar piring.

Melempar atau menukar piring

secara bergantian yaitu piring

dari tangan kanan dipindahkan ke

tangan kiri begitu juga

sebaliknya

(Sumber, I Wayan Mustika 2012 : 75-85)

(Dokumentasi, Kuat : 2018)

Page 47: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

28

Tabel 2.2 Makna Gerak Tari Piring Dua Belas

No Nama Gerak Makna Gerak

1. Ngakhakelap Gerak tari yang berarti memanggil.

Posisi duduk simpuh, badan sedikit condong ke depan

kemudian pada hitungan ke-dua badan tegak lurus.

2. Sebatang Masuk Gerak tari yang diartikan sebagai sungai batang hari,

maksud dari gerak ini adalah walau datang dari segala

arah tapi tetap satu muara. Pada gerakan ini posisi

tangan berada sejajar di depan dan telapak tangan

menghadap ke atas sambil memegang piring.

3. Sebatang Keluar Makna dari ragam gerak ini sama dengan makna

gerak sebatang masuk. Pada gerakan ini posisi tangan

berada sejajar di depan dan telapak tangan menghadap

ke atas sambil memegang piring.

4. Ngahelok Makna dari ragam gerak ini berarti berjalan biasa,

sebab ratu dan raja tidak pernah mau melihat rakyat-

rakyatnya berjalan jongkok atau menunduk. Pada

gerakan ini posisi tangan berada sejajar di depan dan

telapak tangan menghadap keatas sambil membawa

piring.

5. Laga Puyu Ragam gerak ini mengibaratkan burung puyuh

bertengkar maka diharapkan burung tersebut berhenti

sendiri tanpa sesuatu atau menyatakan bahwa di

daerah Lampung hidup semboyan Sang Bumi Ruwa

Jurai.

6. Nokokh Nokokh yang berarti menukar, dimana untuk dapat

melakukan gerakan ini diperlukan keterampilan dan

keberanian.

(Sumber, Nazori : 01 April 2018)

Page 48: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

29

2.8.2 Musik Pengiring Tari Piring Dua Belas

Musik sangat dekat dengan kehidupan, namun belum secara khusus menggali apa

saja yang didapat dalam elemen musik tersebut. Bagi seorang mahasiswa seni

baik itu musik maupun teater dan tari sangat penting untuk mengetahui elemen

dasar yang ada dalam musik. Seorang penari misalnya, tidak akan bisa untuk

memaksimalkan unsur wirama yang menjadi bagian penting dalam tari jika ia

tidak memahami musik. Mengetahui bagaimana memadukan antara bunyi dan

gerak-gerakan yang sudah tersusun dalam komposisi tarinya (Hidayatullah dan

Hasyimkan, 2016 : 2).

Alat musik pengiring tari Piring Dua Belas yang dipakai adalah :

1. Rebana

Yaitu sebuah alat musik yang terbuat dari kayu berbentuk cincin dengan kulit

lembu, kambing atau kerbau di satu sisinya alat musik ini sering digunakan

untuk hadrah dan arak-arakan.

2. Gambus Lunik

Gambus adalah alat musik tradisional Lampung yang terbuat dari kayu nangka

yang dimainkan dengan cara dipetik. Dawai gambus sendiri berjumlah empat

helai.

3. Tamborin

Yaitu alat perkusi yang dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul dan

digoyangkan. Alat musik ini menghasilkan suara gemercing yang dapat

dipadukan dengan suara tabuhan dari bagian membrannya.

Page 49: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

30

Tabel 2.3 Alat Musik Pengiring Tari Piring Dua Belas

No Nama Gambar

1. Gambus

2. Rebana

3. Tamborin

(Sumber, Taman Budaya Lampung : 2016)

(Dokumentasi, Sucia : 2016)

Page 50: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

31

2.8.3 Busana Tari Piring Dua Belas

Tabel 2.4 Busana Tari Piring Dua Belas

No Nama Gambar

1. Gelang Kano

2. Papan Jajar

3. Kain Tapis

4. Kalung Buah Jukum

Page 51: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

32

5. Pending Babiting Budug

6. Kembang Melur atau

kembang melati

7. Sanggul Tebak Malang

8. Siger

9. Subang

Page 52: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

33

10. Selendang Kuning

11. Selendang Handuk (Putih)

12. Kalung Gajah Minung

13. Baju Kurung

(Sumber, Taman Budaya Lampung : 2016)

(Dokumentasi, Sucia : 2016)

2.8.4 Properti Tari

Properti atau perlengkapan ada dua jenis yang secara langsung berhubungan

dengan penampilan tari yakni dance property dan stage property. Dance property

adalah segala perlengkapan atau peralatan yang terkail langsung dengan penari,

Page 53: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

34

seperti berbagai bentuk senjata, assesoris yang digunakan dalam menari. Stage

property adalah segala perlengkapan atau peralatan yang terkait langsung dengan

pentas/pemanggungan dengan mendukung suatu pertunjukan tari, seperti bentuk-

bentuk hiasan, pepohonan, bingkai, gambar-gambar yang berada pada latar

belakang (back drop) dan lainnya (Jazuli, 2016 : 62).

Pada pelaksanaan penelitian ini, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

properti piring yang terbuat dari melamin. Untuk penari pemula akan sangat

membahayakan apabila langsung menggunakan properti piring yang terbuat dari

kaca atau damar. Properti piring menggunakan bahan melamin bertujuan agar

pada saat pembelajaran tidak banyak menanggung resiko seperti piring terjatuh

atau pecah terinjak, namun tetap menyiapkan piring asli untuk melatih

ketangkasan dalam menggunakan properti.

Properti yang digunakan pada tari piring dua belas, yaitu:

1. 12 piring besar

2. 2 piring kecil

3. Kain untuk alas piring penari

2.8.5 Pola Lantai Tari Piring Dua Belas

Pola lantai atau desain lantai adalah garis-garis lantai yang dilalui atau dibuat oleh

penari, bisa berupa garis lurus atau garis lengkung. Dari kedua garis tersebut dapat

dibuat berbagai macam bentuk garis dalam area pentas, seperti zig-zag, diagonal,

lingkaran, lengkung, dan sebagainya (Jazuli, 2016 : 58). Desain lantai apabila

Page 54: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

35

dipadukan dengan desain gerak atau desain lainnya dapat menimbulkan kesan

artistik dan merangsang emosi/perasaan penonton.

Tabel 2.5 Bentuk Pola Lantai Tari Piring Dua Belas

No Keterangan Gerak Hit Pola Lantai

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Duduk di tahta

Berdiri lapah

(menuju arena

menari)

Proses sembah

Sembah

Nunduk sembah

Ngakhakelap tengah

Ngakhakelap simpuh

kanan

Ngakhakelap simpuh

kiri

Ngakhakelap simpuh

tengah

Ngakhakelap simpuh

kanan

Ngakhakelap simpuh

kiri

Ngakhakelap simpuh

tengah

Ambil properti

piring

Ngahilok

Sebatang

Laga puyu set.

Berdiri

1 x 8

2 x 8

1 x 8

3 x 8

3 x 8 +

4

hitungan

1 x 8

1 x 8

2 x 8

1 x 8

2 x 8

2 x 8 +

4

hitungan

2 x 8

2 x 8

1 x 8

Page 55: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

36

10.

11.

12.

13.

14.

Laga puyu berdiri

Ngahelok (lapah

menuju posisi

ujung)

Sebatang

Laga puyu

Melangkahi piring

dengan gerak

ngehelok

Sebatang

Laga puyu

Melangkahi piring

dengan garak

sebatang

Ngahelok

Sebatang keluar

Laga puyu

Berjalan di atas

piring dengan gerak

ngahelok

Turun dari piring

Ngahelok

Sebatang

Laga puyu

Laga puyu jalan di

atas piring dengan

gerak sebatang

1 x 8 +

4

hitungan

4 x 8

2 x 8

3 x 8 +

4

hitungan

13 x 8

2 x 8

3 x 8 +

4

hitungan

14 x 8

2 x 8

2 x 8

2 x 8 +

hitungan

1 x 8

belum

naik

kepiring

2 x 8

4 x 8

2 x 8 +

4

hitungan

8 x 8

Page 56: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

37

15.

16.

17.

18.

19.

20.

Turun dari piring

Ngahelok

Diam

Melangkahi piring

dengan nokokh

Ngahelok

Sebatang

Laga puyu

Berjalan di atas

piring dengan gerak

nokokh

Kembali arah, posisi

tidak turun dari

piring

Kembali ke posisi

nokokh

Setengah berdiri

Duduk

Posisi jong simpuh

Ngahelok

Sebatang

Laga puyu

Nokokh

Meletakan piring

Ngakhakelap

Simpuh tengah

Ngakhakelap simpuh

kanan

Ngakhakelap simpuh

kiri

Ngakhakelap

simpunh tengah

Sembah

Nunduk

Meletakan piring

3 x 8

1 x 8

18 x 8 +

4

hitungan

2 x 8

2 x 8

2 x 8 +

4

hitungan

7 x 8

6 x 8

4 x 8

1 x 8

1 x8

2 x 8

2 x 8

1 x 8

1 x 8

1 x 8

1 x 8

2 x 8

2 x 8

1 x 8

1 x 8

4

hitungan

(Sumber, Taman Budaya Lampung : 2016)

Page 57: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

38

2.9 Kerangka Pikir Penelitian

Uma Sekaran dalam Sugiyono (2016 : 60) mengemukakan bahwa, kerangka

berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan

dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka akan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek

permasalahan. Kerangka pikir dalam penelitian ini seperti bagan di bawah ini:

Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Pembelajaran

Metode Drill Teori Behavioristik

Tari Piring Dua Belas

1. Pengumpulan data

a. Observasi

b. Wawancara

c. Dokumentasi

2. Analisis Data

a. Reduksi Data

b. Penyajian Data

c. Kesimpulan

Guru Siswa

Hasil

Page 58: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

39

Kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam Kebumen sangat memperhatikan

proses pembelajarannya. Pembelajaran yang dilakukan pada kegiatan

ekstrakurikuler disesuaikan dengan proses pembelajaran di kelas, seperti adanya

perencanaan tujuan pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran. Tari

piring dua belas yang menjadi salah satu tarian yang diajarkan pada kegiatan

ekstrakurikuler tari dengan menggunakan metode drill yaitu mengajar untuk

menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu yang baik yang digunakan untuk

memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan. Pembelajaran ini mengacu pada

teori behavioristik yaitu belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku sebagai

akibat adanya interaksi dan respon.

Kegiatan ekstrakurikuler tari diikuti oleh 10 siswa, guru dan siswa melakukan

proses-proses yang pokok dan mengutamakan ketepatan dan memperhatikan

kecepatan serta keterampilan dalam pembelajaran. Hal ini bertujuan agar nantinya

kesulitan belajar yang dialami siswa pada ekstrakurikuler tari tidak dialami siswa

dalam pembelajaran. Tahapan tersebut antara lain pengumpulan data diataranya

dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data di antaranya reduksi

data, penyajian data dan kesimpulan. Proses pembelajaran ragam gerak tari piring

dua belas menggunakan metode drill tersebut yang menjadi hasil penelitian ini.

Page 59: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang menghasilkan data

kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran ragam gerak tari piring

dua belas menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP

Islam Kebumen. Sujarweni (2014 : 11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel

atau yang bersifat independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan

dengan variabel lain. Variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik

dan akurat mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian deskriptif

tidak dimaksudkan tidak untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi menggambarkan

”apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Metode penelitian

kualitatif adalah digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kulitatif lebih menekankan

makna dan pada generalisasi. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

penelitian naturalistik karena penelitinya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(Sugiyono, 2016: 9).

Page 60: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

41

Desain penelitian dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan praobservasi, dengan melakukan persiapan

observasi ke sekolah. Observasi ke sekolah dilakukan untuk mendapatkan

informasi dengan mengamati pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas

dengan menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP

Islam Kebumen.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan pengolahan data yang telah didapat pada

pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen

observasi, wawancara dan dokumentasi.

3. Tahap Akhir

Tahap akhir yaitu menyimpulkan dari pembelajaran ragam gerak tari piring dua

belas menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari.

3.2 Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti

menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka

sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab

pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis atau lisan (Arikunto, 2013

: 172). Sumber data dalam penelitian ini adalah Zulkarnaen sebagai guru

pembimbing ekstrakurikuler tari di SMP Islam kebumen serta 10 siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari.

Page 61: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

42

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam barbagai setting, berbagai sumber, dan

berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting

alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah

dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi di jalan-jalan dan lain-

lain. Jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2016

:137). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data

yang berkaitan dengan pembelajaran ragam gerak tari Piring Dua Belas, yaitu:

3.3.1 Observasi

Sutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2016:145) mengatakan bahwa, observasi

merupakan suatu yang kompleks, suatu tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua di antaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan

dan ingatan. Teknik pengumpulan data digunakan bila, penelitian berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden

yang diamati tidak terlalu besar. Bertindak sebagai pengamat pada proses

pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas pada ekstrakurikuler tari di SMP

Islam Kebumen guna mendapatkan data dan informasi untuk menunjang proses

penelitian. Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan

informasi dengan mengamati pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas

Page 62: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

43

menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam

Kebumen.

3.3.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data

ini berdasarkan dari pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau

setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2016:138).

Peneliti menggunakan teknik wawancara yang ditujukan kepada guru

pembimbing ekstrakurikuler dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tari di

SMP Islam Kebumen dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan data dari

pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas.

3.3.3 Dokumentasi

Teknik pengumpulan dokumentasi digunakan untuk mengetahui data-data tertulis

maupun data yang lainya, seperti foto atau video siswa pada saat pembelajaran

ragam gerak tari piring dua belas dalam kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP

Islam Kebumen. Alat dokumentasi berupa handphone, handycam,dan juga

catatan-catatan tertulis.

Page 63: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

44

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam atau sosial yang diamati (Sugiyono, 2016 : 102). Instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena pada setiap tahap

observasi, wawancara dan dokumentasi dilakukan oleh peneliti sendiri serta

dibantu oleh beberapa panduan lainnya.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri. Peneliti menggunakan instrumen observasi, wawancara dan

dokumentasi sebagai instrumen pengumpulan data, penjelasannya sebagai berikut:

1. Instrumen Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat pelatih memberikan materi ragam

gerak tari piring dua belas, agar dapat memperoleh data yang valid, maka

dilakukan pencatatan atas apa yang dilihat dan didengar secara langsung pada saat

pengamatan penelitian. Peneliti menggunakan lembar aktivitas guru, sebagai

berikut.

Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

No Instrument Kegiatan P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6

1. Menyediakan peralatan yang

diperlukan/ mempersiapkan kelas

2.

Menciptakan kondisi anak untuk

belajar/ melakukan pemanasan

sebelum latihan

Page 64: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

45

3. Memberikan penjelasan sebelum

latihan dimulai/ memberitahukan

tujuan pembelajaran

4. Menyampaikan materi

5. Melibatkan siswa secara aktif dalam

pembelajaran

6. Memberi siswa kesempatan

mengadakan latihan

7. Guru bertanya kepada siswa/

menyimpulkan hasil belajar

Keterangan:

P.1 = Pertemuan Pertama P.4 = Pertemuan Keempat

P.2 = Pertemuan Kedua P.5 = Pertemuan Kelima

P.3 = Pertemuan Ketiga P.6 = Pertemuan Keenam

Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru pada saat

awal pembelajaran berlangsung hingga pembelajaran selesai pada setiap

pertemuannya, dengan cara memberi tanda chek list () pada kolom-kolom yang

telah disediakan sebagai penanda.

2. Instrumen Wawancara

Instrumen wawancara digunakan peneliti pada saat melakukan wawancara. Alat

yang digunakan adalah handphone sebagai media rekam, dilakukan pada saat

peneliti bertanya kepada guru atau pelatih mengenai pembelajaran tari Piring

Dua Belas dan peneliti juga telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan

dibahas. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 5.

Page 65: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

46

3. Instrumen Dokumentasi

Instrumen dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data

berupa foto, dan video yang berkaitan dengan data penelitian. Instrumen atau alat

yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data berupa dokumentasi adalah

buku tulis, camera, handphone. Dilakukan pada saat awal observasi sampai

penelitian selesai. Dokumentasi dapat dilihat pada lampiran 6.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam pereode tertentu. Pada

saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai terasa belum memuaskan, maka

peneliti akan mengajukan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu diperoleh data

yang dianggap credible. Miles and Huberman dalam Sugiyono (2016 : 246)

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification.

a. Data Reduction (Reduksi data)

Mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang pokok, dicari pola dan temanya. Denga demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti dalam peneliti untuk melakukan pengumpulan data

dapat dibantu dengan peralatan peralatan elektronik seperti komputer mini,

Page 66: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

47

dengan memberikan kode-kode tertentu (Sugiyono, 2016 : 247). Data yang

direduksi peneliti adalah semua yang berhubungan dengan pembelajaran ragam

gerak tari piring dua belas pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam

Kebumen, yaitu data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

b. Data Display (Penyajian Data)

Dengan men display data, maka akan memudahkan peneliti dalam penyajian

data dengan menggunakan uraian singkat, bagan, hubugan antar kategori.

Penyajian data berupa tabel dan gambar. Penyajian data berupa berupa tabel

berisi tentang penjelasan dan pengamatan mengenai ragam gerak tari piring

dua belas. Penyajian data berupa gambar berupa keseluruhan selama kegiatan

penelitian.

c. Conslusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

penelitian kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

adalah merupakan temuan yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang

atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan

kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Kesimpulan ini sebagai hipotesis,

dan bila didukung oleh data pada industri lain yang luas, maka akan dapat

menjadi teori (Sugiyono, 2016 : 152).

Peninjauan ulang penelitian ini berdasarkan hasil akhir pengamatan

pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas di SMP Islam Kebumen dalam

kegiatan ekstrakurikuler tari. Peninjauan ulang akan dilakukan berdasarkan

Page 67: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

48

hasil gambar dan rekaman yang telah terkumpul secara keseluruhan pada saat

penelitian berlangsung dan mengenai tentang pembelajaran ragam gerak tari

piring dua belas pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam Kebumen.

Page 68: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan selama enam kali

pertemuan menggunakan metode drill pada pembelajaran ragam gerak tari piring

dua belas pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam Kebumen berjalan

dengan baik, dilihat dari guru telah melakukan kegiatan pembelajaran ragam

gerak tari piring dua belas dengan langkah-langkah penggunaan metode drill.

Pertama, guru mempersiapkan kelas yang akan dipakai sebagai tempat latihan.

Kedua, mempersiapkan kondisi siswa untuk melakukan pemanasan sebelum

latihan dimulai. Ketiga, menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

sebelum memulai pembelajaran dimulai. Keempat, menyampaikan materi

pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas yang terdiri dari sembah,

ngakhelap, ngahelop, sebatang masuk, sebatang keluar, laga puyuh dan nokokh.

Kelima, melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Keenam, memberikan

siswa kesempatan untuk belatih. Ketujuh, guru bertanya dan menyimpulkan

materi, yaitu dengan saling melakukan respon antara guru dan siswa.

Tahap pelaksanaan pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas dari

pertemuan pertama hingga keenam mengalami peningkatan dan penurunan. Hal

tersebut dipengaruhi oleh tingkat kerumitan dari masing-masing ragam gerak serta

Page 69: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

80

daya tangkap dari setiap siswa. Ragam gerak dengan tingkat kerumitan paling

tinggi adalah ragam gerak nokokh jika dibandingkan dengan ragam gerak lainnya.

Terlihat dari seringnya piring terjatuh pada saat siswa melakukan gerak penukaran

piring.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan penelitian ini terdapat beberapa saran

yang dapat digunakan untuk peningkatan proses pembelajaran maupun penelitian

yang berhubungan dengan materi ini, diantaranya :

1. Pada tahap kegiatan awal, sebaiknya guru memandu siswa saat pemanasan

dan bukan diserahkan kepada ketua kelompok, hal tersebut akan membuat

siswa tidak sungguh-sungguh melakukan pemanasan karena pemanasan

baik untuk meningkatkan suhu tubuh dan otot agar pada saat menari

mencegah terjadinya cidera dan meminimalisir kelelahan fisik.

2. Pada tahap kegiatan inti, sebaiknya guru benar-benar memberikan cara

penggunaan piring. Hal ini terlihat dari seluruh ragam gerak tari piring dua

belas sebagian besar siswa mengalami kesulitan pada saat melakukan

gerakan menggunakan piring, terutama pada gerak nokokh pada tahapan

ini guru disarankan agar benar-benar memberikan cara menukar piring

serta guru harus melakukan secara berulang-ulang sehingga dapat

meminimalisir terjadinya piring terjatuh pada saat siswa menari.

3. Disarankan sebaiknya siswa dan guru menggunakan pakaian praktik atau

pakaian olah raga pada setiap pembelajaran sehingga pada saat melakukan

pembelajaran akan lebih nyaman dan leluasa.

Page 70: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

81

4. Diharapkan pihak sekolah dapat memberikan fasilitas ruangan praktik

khusus untuk kegiatan ekstrakurikuler tari seperti ruang studio menari agar

pembelajaran lebih nyaman dan tertata.

Page 71: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2016. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aprilia, Sucia. 2016. Kemampuan Siswa Menari Piring 12 Pada Kegiatan

Ekstrakurikuler Di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. Skripsi Strata 1 Pada

FKIP UNILA Lampung: Tidak diterbitkan.

Febriana, Sally. 2016. Penggunaan Metode Drill Dalam Pembelajaran Tari

Bedana Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

Skripsi Strata 1 Pada FKIP UNILA Lampug: Tidak diterbitkan.

Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksa.

Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hidayatullah dan Hasyimkan. 2016. Dasar-dasar Musik. Yogyakarta: Arttex.

Irawan, Dessy. 2017. Paradigma Pendidikan Seni. Yogyakarta: Thafa Media

Offset.

Jazuli. 2016. Peta Dunia Seni Tari. Semarang: CV. Farishma Indonesia.

Juniati, Erlyn. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Drill

dan Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas VI SD. Scholaria: Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, 7 (3), 283-291.

Majid, Abdul. 2016. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mustika, I Wayan. 2012. Teknik Dasar Gerak Tari Lampung. Bandar Lampung:

Anugrah Utama Raharja (AURA).

Nurhayati Agus, Titik. 2016. Diskripsi Tari Pirngi Dua Belas. Bandar Lampung:

UPTD Taman Budaya Provinsi Lampung.

Rachamawati dan Daryanto. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang

Mendidik. Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Menggunakan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2016. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif dan R&D. Bandung:

Alvabeta cv.

Sutikno, Sobri. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok:

Holistica.

Suyono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 72: PEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA ...digilib.unila.ac.id/32227/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPEMBELAJARAN RAGAM GERAK TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA

DAFTAR ISTILAH

Benawang : Nama salah satu hulubalang dari daerah Lampung

Gambus : Merupakan salah satu instrument musik tradisional

Lampung bentuk berdawai

Gawi : Perhelatan Adat

Hulubalang : Pejuang atau prajurit perang

Laga Puyu : Ragam gerak tari piring dua belas yang mempunyai arti

burung puyuh sedang bertengkar

Lapah : Berjalan

Ngakhakelap : Salah satu ragam gerak tari piring dua belas yang

mempunyai arti memanggil

Nokokh : Salah satu ragam gerak tari piring dua belas yang

memiliki arti menukar

Sebatang : Nama salah satu sungai yang berada di Tanggamus

Saibatin : Istilah dari salah satu suku di Lampung

Sebambangan : Istilah kawin lari dalam bahasa Lampung

Tari Piring Dua Belas:Tari tradisi Lampung yang ditarikan oleh satu orang penari

putri dengan menggunakan 12 piring