PEMBELAJARAN KREATIF DAN INOVATIF · Sistem Pendidikan Tinggi Tujuan Dikti ... •Pendidikan...
Transcript of PEMBELAJARAN KREATIF DAN INOVATIF · Sistem Pendidikan Tinggi Tujuan Dikti ... •Pendidikan...
PEMBELAJARAN KREATIF DAN
INOVATIF
Dr. Hartono, M.Si.
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2018
Tantangan Globalisasi
AEC WTO
I-AFTA C-AFTA
ASEAN ECONOMI
CS COMMUN
ITY 2015
+ 130 negara 2020 INDIA-ASEAN
2011 CHINA- ASEAN 2010
GLOBALISASI MENCIPTAKAN BERBAGAI KOMUNITAS PEMANGKU KEPENTINGAN YANG MENGARAH PADA AKTIVITAS KOMUNIKASI, KOLABORASI, DAN KOMPETISI
Sumber: Kemenristekdikti (2018)
The Evolution of Economy
From agriculture economy to the era of creative economy.
Agriculture
Economy
Industrial
Economy
Information
Economy
Creative
Economy
Creative economy is an effort to generate sustainable development through creativity (sustainable development = to maintain competitiveness and its renewable resources).
Creative economy is based on creative industries which is defined as “those industries which have their origin in individual creativity, skill & talent, which have potential for wealth and job creation throughout generations and transforms intellectual property and content” (UK
Creative Industries Taskforce, 1998)
Sistem Pendidikan Tinggi Tujuan Dikti
Profesional yang beriman
bertaqwa, berakhlaq
mulia, berbudaya, kreatif,
Berkarakter tanggh
Teaching-Learning Procces Students
Pasal 3
UU 20
Karya Penelitian untuk
Kemaslahatan bangsa, Academic
Communit
y
Quality
Assuranc
e
negara, dan manusia
Management
Pengabdian Kepada Funding Masyarakat Physical Facilities
Organization Laboratories Library Curriculum Resources Staff
Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)
Leadership
Incoming Graduates Intelektual, Ilmuwan, atau
KKNIKKNIKKNIKKNI
Profesi
UJI KOMPETENSI OLEH
ORG. PROFESI DI LSP NASIONAL 10
9 9 I
j
a
z
a
h
Kurikulum berorientasi
KKNI
9 8
8 Spesialis 2
8 Students
mobility
dan
Professor
exchange /
7 7 Spesialis 1
7 6 6
6 D Spesialis 5 Internation
al
Certificate
for
Professor
a
n 5
5 Diploma 4
(D4) 4 4 4
3 S
K
P
I
Diploma 3 (D3) 3 3
Diploma 2 (D2)
Diploma 1 (D1) 2
2 2
1 1
1 Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah
Magister (S2) Terapan
Doktor (S3) Terapan
Muti Entry-Multi Exit
KONSEP KERJASAMA LSP dan SERTIFIKASI INTERNASIONAL
SERTIFIKASI
INTERNASIONAL
AUSTRIA
Sumber: Kemenristekdikti (2018)
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan mengacu pada standar nasional
pendidikan.
Dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
KURIKULUM
Definisi Pembelajaran Menurut SISDIKNAS
(UURI Nomor 20 Tahun 2003)
Pembelajaran
adalah proses interaksi
peserta didik dengan
pendidik dan sumber
belajar pada suatu
lingkungan belajar
(Pasal 1, ayat 20)
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai
komponen pendidikan pada setiap
jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban
penyelenggaraan
Pendidikan (Pasal 1, ayat 21).
Definisi Evaluasi Pendidikan Menurut SISDIKNAS UURI Nomor 20 Tahun 2003
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal 1 (1) UU RI No. 20 Tahun 2003).
• Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (pasal 1 (2) UU RI No. 20 Tahun 2003).
88
Kaitan Profil, SKL, Capaian pembelajaran & Matakuliah
Masyarakat Pengguna Lulusan Pendidikan Tinggi
Standar Kompetensi Lulusan dinyatakan dlm Capaian
Pembelajaran Prodi: Aspek
CP-MK & Indikator
Matakuliah (MK)
Sikap
CP-MK-1 Indikator-1
MK-1
MK-2 CP-MK-2
Indikator-2 MK-3
Keterampilan Umum
Keterampilan Khusus
Penguasaan Pengetahuan CP-MK-n Indikator-n MK-z
Profil Lulusan
Kompetensi Kerja (Sesuai dg 9 level
KKNI)
9
Peran lulusan di masyarakat
7
6
5
4
3
2
1
Innovative Methods of Teaching
I hear and I forget. I see and I believe.
I do and I understand. - Confucius
The empires of the future are empires of the mind.
the
- Winston Churchill
Innovating the organisation and
dynamics of the ‘pedagogical core’
Teacher grouping Learner grouping
Organisation & pedagogy
- Groupings - Use of time - Pedagogy & assessment
Innovating pedagogical options
Options include: Inquiry-based
methods Tech-rich possibilities
Strong formative feedback Remixing
pedagogies
Rescheduling learning time
Resources
Learners
Teachers
Komputasi
Paradigma Belajar Abad-21
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
(lebih cepat memakai mesin) menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin)
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas dan inovasi seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamat] - Questioning [menanya]al
- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar] - Networking [membentuk jejaring]
Person
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan
pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
[observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping
itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative
learning
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan
memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis kreativitas dan inovasi
sampai 200%)
Proses Pembelajaran Kreativitas dan Inovatif
Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global.
Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Generasi yang cerdas komprehensif: a.l. produktif, inovatif, damai dlm interaksi, sosialnya, sehat dan , menyehatkan dalam interaksi alamnya,
dan berperadaban unggul
Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global.
Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)