Pembelajaran E K O N O M I · PDF fileC. Model Pembelajaran Ekonomi ... Pelaksanaan...
Transcript of Pembelajaran E K O N O M I · PDF fileC. Model Pembelajaran Ekonomi ... Pelaksanaan...
MelaluiPendekatanSaintifik
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
Pembelajaran
E K O N O M I
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
ii
KATA PENGANTAR
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup .............................................................................. 3
D. Landasan Hukum .......................................................................... 3
BAB II PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK .......................... 5
A. Prinsip .......................................................................................... 5
B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Ekonomi .... 6
C. Model Pembelajaran Ekonomi ......................................................... 9
1. Discovery Learning .................................................................. 9
2. Project Based Learning ........................................................... 12
3. Problem Based Learning (PBL) ................................................ 15
D. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran ............................ 18
E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi ............................. 19
1. Penilaian Kompetensi Sikap .................................................... 20
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan ......................................... 26
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan ......................................... 27
BAB III ANALISIS KOMPETENSI ...................................................................... 33
A. Kompetensi ................................................................................. 33
B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku
guru dan buku siswa); .................................................................. 35
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 45
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan
tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu
melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat
apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran
merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta
didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang
mengacu pada Silabus.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 2
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
2
Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan
teknik, bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan
pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan
program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan
program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013
menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran 2014/2015 seluruh SMA sejumlah
12.637 wajib melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI. Untuk
menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik, serta melakukan penilaiain autentik, Pemerintah telah
melatih guru inti dan guru sasaran, serta menyediakan silabus, buku guru, dan
buku siswa.
Pembelajaran Ekonomi lebih difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi
yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam
peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil
manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik, sehingga Pembelajaran Ekonomi
menekankan pada kegiatan memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
terkait penyebab fenomena dan kejadian untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan kekhususan tersebut dirasa perlu untuk menyusun Naskah
Pembelajaran Ekonomi secara tersendiri sebagai rambu-rambu yang bisa
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk
muatan dan/atau mata pelajaran Ekonomi.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran Ekonomi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara
khusus naskah ini bertujuan untuk:
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 3
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
3
1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar.
2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
silabus.
4. Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik.
5. Merancang penilaian autentik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik
2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Ekonomi
3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Ekonomi
4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 4
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
4
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang
Implementasi Kurikulum
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
156928/MPK.A/KR/2013 Tahun 2013 tanggal 8 November Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum
10. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 Tahun 2014 dan Nomor
420/176/SJ tanggal 9 Januari Tahun 2014 tentang Implementasi
Kurikulum
11. Peraturan lain tentang Kurikulum 2013 yang berlaku.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
5
BAB II
PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
A. Prinsip
Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka
konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar
Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan
pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup
materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata pelajaran.
Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut
berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu,
guru harus merencanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan
menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang mendorong
kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian, serta
dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok.
Pendidik disarankan untuk menggunakan menggunakan model pembelajaran
antara lain model inkuiri based learning, discovery based learning, problem
based learning, dan project based learning.
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan
paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu;
(2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses
sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran
berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5)
pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 6
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi
keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan
fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai
dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11)
pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
(12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13)
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual
dan latar belakang budaya peserta didik.
B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Ekonomi
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-
langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Pembelajaran tersebut tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara
akhir, tetapi proses pembelajaran dipandang sangat penting. Pendekatan ini
menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi
pembelajaran melalui berbagai kegiatan, yaitu mengamati, menanya,
mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan
sumber daya yang ada. Untuk itu pembelajaran Ekonomi berupaya membentuk
sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analitis
dalam mengatasi permasalahan ekonomi, serta mengarahkan peserta didik
untuk memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai untuk
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 7
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
memecahkan masalah. Hal tersebut dapat tercapai melalui langkah-langkah
pembelajaran saintifik sebagai berikut:
1. Mengamati
Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.Yang
diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau
peristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara atau fakta langsung
yang bisa dilihat dan disentuh. Proses mengamati fakta atau fenomena
mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau
menyimak.Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengamati dapat
dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut, contoh:
Peserta didik mengamati video tetang mekanisme perdagangan saham
dan investasi di pasar modal
Peserta didik membaca berita tentang permintaan dan penawaran
faktor produksi yang terjadi di pasar input.
2. Menanya.
Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun
pengetahuan peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum
dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannya agar peserta didik
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara
kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dapat dilakukan melalui
kegiatan diksusi kelompok dan diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok
memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa
sendiri.Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan menanya dapat dilakukan
sebagai berikut, contoh:
Peserta didik berdiskusi kelas penyebab dan akibat adanya uang palsu
di masyarakat.
Peserta didik berdiksusi kelompok cara mengatasi kelangkaan sumber
daya.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 8
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
3. Mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba.
Kegiatan mengeksplor/ mengumpulkan informasi, atau mencoba
bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam
mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan berkomunikasi. Kegiatan ini
mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen,
menyajikan data, mengolah data, dan menyusun kesimpulan.
Pemanfaatan sumber belajar termasuk pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi sangat disarankan. Kegiatan mengumpulkan
informasidapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain buku dan
internet.Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengumpulkan
informasi/mencoba dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:
Mewawancarai pengurus koperasi tentang cara mengelola koperasi
Menyimulasikan cara membedakan uang asli dengan uang palsu
Mencari informasi dari internet tentang masalah tenaga kerja
Indonesia di luar negeri.
4. Mengasosiasi/menalar.
Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir
dan bersikap ilmiah.Kegiatan ini di dalamnya termasuk memproses
informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi
lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan
mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.Data yang
diperoleh diklasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang
spesifik. Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi
dengan teman kelompoknya tentang informasi yang mereka peroleh
masing masing untuk menemukan kesamaan pengertian dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.Dalam pembelajaran Ekonomi,
kegiatan mengasosiasi dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:
Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah
Mendiskusikan cara mengatasi kelangkaan sumber daya dalam
kehidupan sehari-hari.
Membuat kesimpulan tentang cara memilih produk lembaga keuangan
bukan bank yang tepat dan bijaksana.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 9
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
5. Mengomunikasikan.
Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram,
grafik, atau perilaku.Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu
mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta
kreasi peserta didik melalui presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk
kerja.Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengomunikasikan dapat
dilakukan sebagai berikut, contoh:
Mempresentasikan hasil penerapan konsep manajemen dalam
kegiatan sekolah.
Membuat laporan hasil mencari informasi tentang masalah-masalah
ketenagakerjaan di Indonesia.
C. Model Pembelajaran Ekonomi
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Ekonomi sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta
didik, antara lain Discovery Based Learning, Project Based Learning, dan
Problem Based Learning.
1. Discovery Learning
Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik
sebagai pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang
diharapkan. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut.
a. Menciptakan stimulus
Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat
peserta didik melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena
dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta
yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga kompleks atau
fenomena yang menimbulkan kontroversi. Pada tahap ini, misalnya,
peserta didik mengamati berragam fakta tentang masalah-masalah
ekonomi yang terjadi di sekitarnya. Dengan melihat peserta didik
termotivasi untuk mencari tahu lebih lanjut tentang fakta dan
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 10
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
fenomena tersebut dengan membaca dari berbagai sumber.
b. Menyiapkan pernyataan masalah
Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran.Kemudian peserta didik memilih salah satu masalah dan
dirumuskan dalam bentuk pernyataan singkat. Dalam pembelajaran
kelangkaan, peserta didik merumuskan pernyataan masalah misalnya
“Kenapa sering terjadi kelangkaan BBM di Indonesia?”, atau
“Bagaimana cara mengatasi kelangkaan BBM di Indonesia?”
c. Mengumpulkan data/mencoba
Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya pernyataan masalah tersebut.
Dalam hal ini informasi yang dikumpulkan berfungsi untuk
membuktikan pernyataan masalah dalam ketenagakerjaan.
Pembuktian ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan
(collecting) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji
coba dan sebagainya. Dengan demikian, peserta didik secara aktif
menemukan pengetahuan baru yang berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi. Dalam pembelajaran masalah ekonomi,
peserta didik mencari informasi tentang kelangkaan dan cara
mengatasinya secara teoritis, mewawancarai beberapa orang tentang
cara mengatasi kelangkaan BBM,
d. Mengolah Data
Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan
informasi yang telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan
metode lainnya, lalu ditafsirkan. Semua informasi yang telah
dikumpulkan, semuanya diolah, diacak, dan diklasifikasikan.
e. Memverifikasi data
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 11
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan
masalah. Verifikasi bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan
baik dan kreatif. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan terdahulu itu kemudian dicek, apakah
terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku
untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi,
dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah
menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan proses
generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi
pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang
mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses
pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung
untuk mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:
a. secara klasikal, peserta didik memiliki pengetahuan awal yang lebih
baik pada keterampilan berbicara dan menulis. Bagi peserta didik
yang kurang terampil, akan mengalami kesulitan dalam
mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau
lisan sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustrasi;
b. jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, untuk memudahkan dalam
membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah
lainnya;
c. pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman;
d. perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan
pembelajaran.
Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:
a. membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 12
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung
bagaimana cara belajarnya;
b. menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena
pemerolehannya bersifat pribadi;
c. menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa
penyelidikan dan berhasil;
d. memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai
dengan dengan kecepatannya sendiri;
e. menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan
melibatkan akal dan motivasinya;
f. membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena
memperoleh kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya;
g. membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah
pada kebenaran yang final yang dialami dalam keterlibatan
kegiatannya;
h. mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam
merumuskan hipotesis;
i. dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;
j. kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari
berbagai jenis sumber belajar.
2. Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan pertanyaan mendasar.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 13
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Pada tahapan ini, guru memberikan pertanyaan yang dapat memberi
penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas dengan cara
mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam. Guru diharapkan dapat
mengangkat topik yang relevan untuk para peserta didik sesuai dengan
tuntutan kompetensi. Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan diawal
semester agar dapat merancang kegiatan selanjutnya. Dalam
pembelajaran ekonomi misalnya siswa diminta membuat sebuah
kegiatan yang menggunakan konsep manajemen.
b. Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta
didik. Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa
“memiliki” proyek tersebut. Perencanaan terdiri dari aturan main,
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial, pengintegrasian berbagai subjek yang mungkin,
dan alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian
proyek. Siswa mendesain perencanaa kegiatan yang menggunakan
konsep manajemen.
c. Menyusun Jadwal
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1. membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
2. membuat deadline penyelesaian proyek,
3. membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4. membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan
5. meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Pendidik bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 14
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara
memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain,
pemdidik berperan sebagai mentor pada saat peserta didik beraktivitas.
Rubrik dapat digunakan untuk mempermudah proses monitoring dan
merekam keseluruhan aktivitas peserta didik.
e. Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur
ketercapaian kompetensi dasar, serta mengevaluasi kemajuan masing-
masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik dan membantu pendidik
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi
terhadapaktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi dilakukanbaik secara individu maupun kelompok. Pada tahap
ini, peserta didik dimintauntuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikanproyek.guru dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangkamemperbaiki kinerja selama
proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu temuan
baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap awal pembelajaran.
Pemilihan model Project Based Learning memerlukan dukungan
persyaratan untuk mereduksi kendala yang sering terjadi, antara lain:
a. peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah sehingga
proyek tidak memakan waktu terlalu lama;
b. dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk peralatan belajar;
c. pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol;
d. perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan
proyek.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 15
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Manfaat pemilihan model pembelajaran Project Based Learning, antara
lain:
a. meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar;.
b. mendorong kemampuan peserta didik melakukan pekerjaan penting;
c. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan
masalah dan berpikir kritis;
d. mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan
sumber daya;
e. memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu serta
sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;
f. melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki dan kemudian
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
g. membuat suasana belajar menyenangkan sehingga peserta didik
maupun guru menikmati proses pembelajaran.
3. Problem Based Learning (PBL)
a. Langkah pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik pada
masalah.
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam Problem Based
Learning, tahapan ini sangat penting karena guru harus menjelaskan
dengan rinci apa yang akan dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh
pendidik serta menjelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi
proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi
agar peserta didik dapat mengerti pembelajaran yang akan dilakukan.
Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
1) tujuan utama pembelajaran menyelidiki masalah-masalah penting
dan bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri,
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 16
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
2) permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai
jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau
kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali
bertentangan,
3) selama tahap penyelidikan, peserta didik didorong untuk
mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Pendidik akan
bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun
peserta didik harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya, dan
4) selama tahap analisis, peserta didik akan didorong untuk
menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan.
Semua peserta didik diberi peluang untuk berperan serta pada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah,
model Problem Based Learning juga mendorong peserta didik belajar
berkolaborasi. Dalam memecahkan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antaranggota. Oleh sebab itu,
pendidik dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk
kelompok-kelompok dan masing-masing kelompok akan memilih dan
memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan
peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam
konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi
antaranggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan
sebagainya.
Peserta didik harus memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing
kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama
pembelajaran.Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah
dan telah membentuk kelompok belajar, guru dan peserta didik
menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal.Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah
mengupayakan agar semua peserta didik terlibat aktif dalam sejumlah
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 17
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat
menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut,
mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya.
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari Problem Based Learning.Setiap situasi
permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun
pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan
data dan eksperimen, perumusan hipotesis dan penjelasan, dan
pemecahan masalah.Pengumpulan data dan eksperimen merupakan
aspek yang sangat penting.Pada tahap ini, guru harus mendorong
peserta didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan
eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memahami dimensi situasi permasalahan.Tujuannya adalah agar
peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan
membangun ide mereka sendiri.
Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber dan mengajukan
pertanyaan tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan
untuk pemecahan masalah. Setelah peserta didik mengumpulkan
cukup data dan menentukan permasalahan tentang fenomena yang
mereka selidiki, mereka mulai merumuskan hipotesis, penjelasan, dan
pemecahan masalah.
Esensi dari tahap ini adalah guru mendorong peserta didik untuk
menyampaikan ide-idenya dan menerima ide mereka.Guru juga harus
mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang
kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas
informasi yang dikumpulkan.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya)
dan pameran.Artifak bisa berbentuk laporan tertulis, video, tape
(menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model
(perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya),
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 18
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
program komputer, dan sajian multimedia.Tentunya kecanggihan
artifak sangat dipengaruhi oleh tingkat berpikir peserta didik.Langkah
selanjutnya, peserta didik memamerkan hasil karyanya dan pendidik
berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam
pemeranan ini, melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, Guru
lainnya, para orang tua, dan pihak lain yang dapat menjadi “penilai”
atau pemberi umpan balik.
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam Problem Based Learning.Fase
ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah mereka sendiri dan
keterampilan penyelidikan serta pola pikir yang mereka gunakan.
Selama fase ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi
pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
D. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan
saintifik pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus.Pemilihan
model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan
faktual dan konsepetual, guru dapat memilih Discovery Learning,
sedangkan untuk pengetahuan prosedural Project Based Learning dan
Problem Based Learning.
2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar
dari KI- 4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery
Learning dan Problem Based Learning, sedangkan untuk keterampilan
konkrit menggunakan Project Based Learning.
3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 19
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
sikap sosial (KI-2)
Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan
dimensi pengetahuan dan keterampilan:
Tabel 2.1.
Matrik Pemilihan Model Berdasarkan Dimensi Pegetahuan dan Keterampilan
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Keterampilan
Abstrak Konkrit
Faktual Discovery Learning Discovery Learning
Konseptual Discovery Learning Discovery Learning
Prosedural
Discovery Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning
Problem Based Learning
Metakognitif
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output)
tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik,
bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Mata Pelajaran Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada
struktur kurikulum 2013, oleh sebab itu penilaian hasil belajar Ekonomi harus
dikembangkan sesuai dengan konsep penilaian Kurikulum 2013, yaitu penilaian
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 20
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
autentik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dicapai peserta didik secara terpadu.
Penilaian autentik dalam pembelajaran Ekonomi sebagai berikut;
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri (self assessment), penilaian teman sejawat/antarpeserta didik (peer
assessment), dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist)
atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik.Rubrik adalah daftar kriteria yang
menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai,
dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang
paling rendah.
a) Observasi (pengamatan) merupakan teknik penilaian yang dilakukan
secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman
observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Tabel 2.2
Contoh Lembar Observasi/Pengamatan Sikap
Materi : Manajemen
Kelas/Jurusan : X/IIS
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Nilai Predikat
1 2 3 4 5
1
2
3
… …
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 21
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Aspek yang dinilai:
1. Keaktifan
2. Kerjasama
3. Keberanian berpendapat
4. Pengendalian diri
5. Menghormati pendapat orang lain
Skor penilaian :
Perolehan Nilai
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹60 : Kurang
b) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak
positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang.
Tabel 2.3
Contoh Daftar Cek Penilaian Diri mengenai sikap
Nama Siswa
Kelas / Semester
:
:
..........................................
X / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian diri .
Penilai : Diri sendiri
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
Skor Selalu Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
1. Bersyukur terhadap sumber daya yang dimiliki
2. Tidak merasa iri hati terhadap
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 22
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
Skor Selalu Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
sumber daya yang dimiliki orang lain.
3. Bersikap jujur dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
4. Disiplin dalam melakukan prinsip ekonomi
5. Peduli terhadap kelestarian sumber daya alam
Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Pilihan
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
Positif
= Skor 4
= Skor 3
= Skor 2
= Skor 1
Negatif
= Skor 1
=Skor 2
= Skor 3
= Skor 4
Skor yang
diperoleh
----------------
X 100 = ---
Skor maksimal
Catatan:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
c) Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 23
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Tabel 2.4
Contoh Penilaian antar Teman
Nama Peserta didik yang dinilai
Kelas/Semester
:
:
...............................
X / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
Petunjuk:
Dibuat kelompok peserta didik dengan anggota masing-masing 3-4
orang.
Tiap-tiap anggota kelompok menilai anggota lain dalam
kelompoknya, termasuk menilai dirinya sendiri.
Membuat rekap penilaian untuk tiap-tiap peserta didik dalam
kelompok secara keseluruhan.
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
Skor Se
lalu
Se
ring
Kadang-
kadang
Tidak Pernah
1 Mensyukuri sumber daya yang dimiliki
2 Santun terhadap teman dan guru
3 Jujur dalam melakukan kegiatan ekonomi (konsumsi)
4 Hemat dalam memanfaatkan sumber daya
5 Mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 24
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
Skor Se
lalu
Se
ring
Kadang-
kadang
Tidak Pernah
6 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan
7 Dst.
Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Pilihan
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
Positif
= Skor 4
= Skor 3
= Skor 2
= Skor 1
Negatif
= Skor 1
= Skor 2
= Skor 3
= Skor 4
Skor yang diperoleh ---------------X 100 = ----- Skor maksimal
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….............................................
d) Jurnal merupakan catatan pendidik terhadap sikap peserta didik di
dalam dan di luar kelas, yang berisi informasi hasil pengamatan
tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian terhadap peserta
didik pada aspek tertentu secara kronologis.
Pembuatan jurnal bisa dilakukan dalam 2 model:
1) Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 25
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
b) Tulislah tanggal pengamatan.
c) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik
yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan
Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan
Kompetensi Inti.
e) Tulislah dengan segera kejadian
f) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta
didik
Berikut ini contoh format jurnal model kesatu :
Gambar 2.1.
Contoh Format Jurnal Model Kesatu
G
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap
2) Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a) Tulislah Aspek yang diamati
b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
c) Tulislah tanggal pengamatan.
Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………………….
Nomor peserta Didik : ………………………….
Tanggal : ………………………….
Aspek yang diamati : ………………………….
Kejadian : ………………………….
Guru:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 26
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik
yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan
Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan
Kompetensi Inti.
f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta
didik
Tabel 2.5
Contoh Format Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………..
Aspek yang diamati : ………………..
No. Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
a) Tes tulis merupakan seperangkat pertanyaan atau tugas dalam bentuk
tulisan yang direncanakan untuk mengukur atau memperoleh
informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tulis menuntut adanya
respon dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari
kemampuan yang dimilikinya.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian.Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah
pilihan ganda dan uraian.Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 27
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Untuk tingkat SMA biasanya
digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima pilihan jawaban
tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau
paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor).
b) Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut
peserta didik menjawabnya secara lisan. Instrumen tes lisan disiapkan
oleh pendidik berupa daftar pertanyaan yang disampaikan secara
langsung dalam bentuk tanya jawab dengan peserta didik.
c) Penugasan berupa tugas pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
Tabel 2.6
Contoh Rubrik Tes Praktik
Nama Peserta didik : : …………………………………………
Kelas / Semester : : X / Ganjil
Teknik Penilaian : : Tes Performance terhadap praktik menyimulasikan unsur pengaman uang
Penilai : : Guru
Kriteria Penilaian : 1.Ketepatan contoh
2. Argumentasi
3. Sikap
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 28
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
No. Nama Siswa
Kriteria Penilaian
Nilai Ketepatan
contoh Argumentas
i Sikap
Rubrik Penilaian
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
= Skor 4
= Skor 3
= Skor 2
= Skor 1
Skor yang diperoleh ----------------- X 100 = .. Skor maksimal
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………...........................................................................
b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, dan keaslian.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 29
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik,
mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan,
Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan dalam pembelajaran,
Keaslian. Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi guru
berupa bimbingan dan dukungan terhadap projek peserta didik.
Contoh Penilaian Proyek:
Kompetensi Dasar : 4.4 Melakukan penelitian tentang pasar dan
terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
Jenis Tugas : Proyek
Melakukan kegiatan transaksi pembelian barang di
berbagai jenis pasar dengan proses tawar menawar
Indikator :
1. Melakukan tawar menawar di berbagai jenis pasar
2. Melaporkan hasil praktek tawar menawar dengan menggunakan
multimedia
Tugas Proyek
1. Tugas dilakukan secara kelompok, 4 orang perkelompok (sesui dengan
kondisi)
2. Buatlah perencanaan kegiatan transaksi pembelian barang di pasar
tradisional dan pasar modern
3. Lakukan tawar menawar pada kegiatan tersebut
4. Buat laporan hasil proyek berupa rekaman video kegiatan dan secara
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 30
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
tertulis dengan ketentuan: diketik pada kertas A4, 1½ spasi, lengkapi
dengan tema proyek, langkah pengerjaan proyek, hasil proyek, penjelasan
proyek, kesimpulan. Format laporan terlampir
5. Sudah selesai untuk dipresentasikan 1 minggu sejak tanggal penugasan.
Tabel 2.7
Contoh Pedoman Penskoran Penilaian Proyek
ASPEK
KRITERIA DAN SKOR
3 2 1
Pengurutan dan kelengkapan isi laporan
Jika urutan isi laporan urut mulai cover sampai daftar pustaka, dan isi laporan lengkap dan sesuai format
Jika urutan isi laporan ada yang kurang terurut, atau ada isi yang kurang lengkap
Jika urutan isi laporan tidak terurut dan isinya tidak lengkap
Tema Jika tema yang diangkat sesuai dengan yang diinginkan
Jika tema yang diangkat kurang sesuai dengan yang diinginkan
Jika tema yang diangkat tidak sesuai dengan yang diinginkan
Hasil Proyek Jika hasil proyek sesuai dengan yang diinginkan dan menarik
Jika hasil proyek tidak sesuai dengan yang diinginkan tapi kurang menarik
Jika hasil proyek tidak sesuai
Penjelasan Penjelasan lengkap, sesuai dan rinci
Penjelasan kurang lengkap, kurang sesuai atau kurang rinci
Penjelasan tidak lengkap
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 31
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
ASPEK
KRITERIA DAN SKOR
3 2 1
Video Audio dan visual video jelas, lengkap dan menarik.
Audio dan visual video kurang jelas, kurang lengkap dan kurang menarik.
Audio dan visual video tidak jelas, tidak lengkap dan tidak menarik.
Tabel 2.8
Contoh Penilaiaan Proyek
Materi : Harga Pasar
Kelas/Peminatan : X/IPS-Lintas Minat
No Kelompok
Aspek yang diamati
Nilai Predikat
a b c d e
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
… …
Aspek yang
dinilai :
a. Laporan
b. Tema
c. Hasil Proyek
d. Penjelasan
e. Video
Skor :
1 = cukup
2 = sedang
3 = baik
Perolehan Nilai Nilai = x 100
Skor Maksimal
Predikat Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹60 :Kurang
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 32
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
c) Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik
secara individu pada satu periode untuk suatu matapelajaran.Pada
akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh
guru bersama peserta didik.Berdasarkan informasi perkembangan
tersebut, guru dan peserta didik dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan
demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan
belajar peserta didik melalui karyanya.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
33
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi
yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan
kompetensi dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam
menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi
itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah
pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat
kompetensi tertentu.Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran
tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kompetensi Inti kelas X
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 34
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat
kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat
kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi
kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun
2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut;
Tabel 3.2
Kompetensi Inti Kelsa XI dan XII
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 35
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku
guru dan buku siswa);
Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum
dapat digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;
Gambar 3.1
KI dan KD dalam silabus maupun buku
PenjelasanBagan 1;
1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai
berikut;
a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran
(though curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara
langsung (direct teaching) kepada peserta didik.
b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial
yang harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant
effects) yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect
teaching)
c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran
secara utuh atau teerpadu.
Untuk mencapai ke-empat kompetensi tersebut, dalam setiap kegiatan
pembelajaran dikembangkan indikator pencapain kompetensi (IPK) yang
menggambarkan karakteristik, ciri-ciri, perbuatan, atau respon yang harus
ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik dan digunakan sebagai
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 36
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
penanda/indikasi pencapaian kompetensi dasar. Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai-
an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dapat dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Contoh pengembangan IPK;
a. Kompetensi Spiritual
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Mensyukuri sumberdaya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Bersyukur dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (misalnya; berdo’a awal dan akhir pembelajaran dan melaksanakan ibadah ritual)
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank serta dalam pengelolaan koperasi
b. Kompetensi Sosial
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analitis dalam mengatasi permasalahan ekonomi
Menunjukkan perilaku jujur,
Menunjukkan perilaku disiplin,
Menunjukkan perilaku tanggungjawab,
Menunjukkan perilaku peduli,
Menunjukkan perilaku kreatif,
Menunjukkan perilaku
2.2 Menunjukkan perilaku jujur,
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 37
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
disiplin, tanggung jawab, kerjakeras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
mandiri,
Menunjukkan perilaku kritis,
Menunjukkan perilaku kerja keras,
Menunjukkan perilaku sederhana,
Menunjukkan perilaku adil, dan/atau
Menunjukkan perilaku berani.
c. Kompetensi Pengetahuan
Kompetensi Inti Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi
Menjelaskan pengertian ilmu ekonomi
Mengklasifikasi pembagian ilmu ekonomi
Menganalisis prinsip ekonomi
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 38
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Kompetensi Inti Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
d. Kompetensi Ketrampilan
Kompetensi Inti Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.1 Menyajikan konsep ilmu ekonomi
Merangkum konsep ilmu ekonomi (pengertian, pembagian dan prinsip) dari berbagai sumber
Membuat peta konsep ilmu ekonomi (pengertian, pembagian dan prinsip)
Mendiskusikan peta konsep ilmu ekonomi (pengertian, pembagian dan prinsip)
Mempresentasikan konsep ilmu ekonomi (pengertian, pembagian dan prinsip)
2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media
a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus
b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan
dengan yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn
hasil kajian (sesuai karakteristik materi pemeblajaran)
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 39
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
3. Pengembangan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru
dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di
silabus sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi
pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi
dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan). Dalam
penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai
dengan kompetensi inti keempat (keterampilan).
Guru juga harus dapat mengembangkan materi yang kontekstual, baik
materi yang sudah tercantum dalam buku maupun pengembangan
dengan menggunakan sumber lain. Materi yang kontekstual dapat
mengintegrasikan muatan lokal yang mencakup keunggulan lingkungan
setempat atau materi kekinian yang sedang menjadi pembicaraan.
Selanjutnya guru juga harus mencari materi dari buku atau
mengembangkannya dari sumber lain yang dapat diaktualisasikan dalam
kegiatan kepramukaan. Dari materi tersebut dibuat suatu kegiatan yang
berisi nilai-nilai kepramukaan untuk diserahkan dan dilaksanakan kepada
dan oleh Pembina Pramuka pada saat kegiaatan kepramukaan yang
terjadwal.
Contoh aktualisasi Ekonomi dalam kegiatan kepramukaan;
Menerapkan konsep manajemen dalam organisasi dan kegiatan
kepramukaan. Kegiatan ini akan melatih kemampuan mengolah, menalar,
dan menyaji serta keterampilan berfikir dan bertindak dalam ranah
konkret.
Selain itu juga materi dikembangkan agar siswa memiliki Lower Order
Thinking Skills (LOTS) dan Higher Order Thinking Skills (HOTS), misalnya;
a. Menjawab pertanyaan tentang pengertian permintaan (LOTS)
b. Menganalisis hubungan antara peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan
OJK (HOTS)
4. Pengembangan kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan
kegiatan pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan hasil
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 40
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
kajian terhadap materi pembelajaran dikaitkan dengan hasil kajian
terhadap KI-2 dan KI-2.
Kegiatan pembelajaran terdiri atas;
a. Kegiatan pendahuluan dapat berupa orientasi/penyiapan peserta didik
dalam menghadapi pembelajaran, pemberian motivasi, dan
pembahasan pengetahuan prasyarat.
b. Kegiatan Inti, mencakup kegiatan:
Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan
memaksimalkan panca indra, dapat dilakukan anatara dengan
cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak.
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Membaca pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi dari berbagai sumber belajar yang relevan
Mencari informasi tentang perkembangan ekonomi secara umum (baik dalam bentuk table, deskripsi, grafik, dsb)
Melihat video atau gambar beberapa contoh sumber daya ekonomi yang ada
Mencari informasi mengenai definisi ilmu ekonomi dari beberapa ahli
Mengamati perilaku pelaku ekonomi dalam menerapkan prinsip ekonomi
Menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pengertian ilmu
Mengajukan pertanyaan, berkaitan dengan : Perkembangan ekonomi berkaitan dengan
sumber daya ekonomi. Pentingnya mempelajari ilmu ekonomi.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 41
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi
Apa saja yang dipelajari dalam ilmu ekonomi.
Bagaimana para pelaku ekonomi menerapkan prinsip ekonomi.
Mengumpulkan data adalah melakukan eksperimen, membaca
sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian, dan
aktivitas wawancara dengan nara sumber
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi dari berbagai sumber yang relevan
Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh para pelaku ekonomi
Mengumpulkan informasi tentang pengertian ilmu ekonomi menurut beberapa ahli
Mengkaji pembagian ilmu ekonomi
Mengumpulkan contoh-contoh ekonomi deskriftif, teori ekonomi, dan ekonomi terapan.
Mengasosiasi adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan antara pengertian Ilmu ekonomi, pembagian Ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi
Menyimpulkan pengertian ilmu ekonomi,
Menganalisis bidang kajian teori ekonomi makro dan mikro, ekonomi deskriftif dan terapan
Menafsirkan contoh ekonomi deskriftif
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 42
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Menganalisis prinsip ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi
Mengomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya
Contoh:
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran (RPP)
Mengkomunikasikan hasil analisis dan simpulan tentang konsep dasar ilmu ekonomi dalam berbagai bentuk media (lisan dan tulisan)
Membuat laporan tertulis Mempresentasikan konsep ekonomi
dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
5. Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Catatan:
Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan
penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
43
BAB IV
PENUTUP
Efektivitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa
semakin efektif kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan
sebaliknya semakin tidak efektif pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang
tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses
pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik
melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan
RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta
didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis,
dan mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh
karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran
adalah melakukan analisis pada tiga kompetensi yaitu kompetensi lulusan,
kompetensi inti, dan kompetensi dasar. Dari analisis itu akan diperoleh penjabaran
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran
tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran
langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak
terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD-KDdari KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan). Keduanya dikembangkan
secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2 yang merupakan kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun
kelompok yang mengacu pada Silabus.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA 44
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang
terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2,
KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaian autentik menggunakan silabus
sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan
materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya
mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan
melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan strategi penilaian disiapkan untuk
memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen
penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.
Naskah Pembelajaran Ekonomi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
45
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University
Press. Calabrese Barton, A. (1998).Reframing “science for all” through the politics of
poverty.Educational Policy, 12, 525-541. http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. Kemendikbud (2013).Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan
atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara). Jakarta.
Kemendikbud (2013).Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta Kemendikbud (2013).Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta Kemendikbud (2013).Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses
Pendidkan Dasar dan Menengah. Jakarta Kemendikbud (2014).Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta Kemendikbud (2013).Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta Kemendikbud (2013).Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum.Jakarta UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun
2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301). Jakarta Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010).Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.