PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan...

35
PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT I. Pendahuluan Sebagaimana kita ketahui, manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan banyak hal. Ketika masih bayi, kita menangis untuk mendapatkan susu ibu. Setelah kita berbicara, kita dapat meminta langsung kepada orang tua. Namun tak selamanya manusia harus bergantung penuh pada manusia lain untuk memenuhi kebutuhannya. Ketika masih sangat kecil kita minta disuapi oleh orang tua agar kebutuhan kita terpenuhi. Semakin dewasa, manusia dituntut untuk semakin mampu memenuhi kebutuhannya sendiri yang semakin banyak dan bertambah. Menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang dapat digolongkan ke dalam urutan prioritas, yaitu lima tingkatan kebutuhan manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok yang dimaksud, adalah (1) dengan dorongan- dorongan primer atau fisiologis ada dibagian dasar. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan pisik, kebutuhan seks dan sebagainya; (2) keselamatan dan 1

Transcript of PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan...

Page 1: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

I. Pendahuluan

Sebagaimana kita ketahui, manusia memiliki kebutuhan yang harus

dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan banyak hal.

Ketika masih bayi, kita menangis untuk mendapatkan susu ibu. Setelah kita

berbicara, kita dapat meminta langsung kepada orang tua. Namun tak selamanya

manusia harus bergantung penuh pada manusia lain untuk memenuhi

kebutuhannya. Ketika masih sangat kecil kita minta disuapi oleh orang tua agar

kebutuhan kita terpenuhi. Semakin dewasa, manusia dituntut untuk semakin

mampu memenuhi kebutuhannya sendiri yang semakin banyak dan bertambah.

Menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa setiap individu mempunyai

kebutuhan-kebutuhan yang dapat digolongkan ke dalam urutan prioritas, yaitu

lima tingkatan kebutuhan manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok yang

dimaksud, adalah (1) dengan dorongan-dorongan primer atau fisiologis ada

dibagian dasar. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer

dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia

seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan pisik, kebutuhan

seks dan sebagainya; (2) keselamatan dan jaminan keamanan perlindungan pada

lapisan berikutnya seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan

ancaman penyakit, perang, kemiskinan kelaparan, perlakuan tidak adil dan

sebagainya; (3) dorongan hidup berkelompok atau diakui sebagai anggota

kelompok, cinta, diperhitungkan sebagai pribadi, rasa setia kawan, kerjasama; (4)

afeksi sebagai dorongan kategori tertinggi berikutnya yaitu kebutuhan akan

penghargaan, dihargai karena prestasi, prestise, kemampuan, kedudukan atau

status, kekuasaan dan pemilikan adalah langsung lebih tinggi daripada dorongan

muncul berkumpul, cinta, dan afeksi; (5) kemudian aktualisasi diri (self

actualisation ) yaitu mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan

diri secara maksimum, kreatifitas, ekspresi, kebutuhan untuk mengenal dan

mengetahui, serta kebutuhan estetis yang ada dipuncak hierarki.

1

Page 2: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

Upaya yang dilakukan orang untuk memperoleh kebutuhan itu dengan

bekerja yang lebih baik dan menguntungkan. Usaha yang dilakukan dari hal-hal

yang sifatnya sederhana dengan kemampuan yang dimiliki manusia dapat

mengusahakan pemenuhan kebutuhanya. Seorang petani yang semula mengolah

tanah dengan cangkul atau bajak kemudian mereka dengan kemajuan teknologi

yang ada di sekitar mereka mulai menggunakan traktor yang lebih mudah.

Kemudahan bekerja dengan menggunakan alat itu ternyata di samping

menguntungkan juga menuntut pengetahuan teknik dari penggunanya. Seseorang

selain menggunakan hasil teknologi diharapkan dapat juga memperbaiki apabila

alat tersebut tidak bekerja dengan baik. Kemajuan teknologi selain menyebabkan

dampak positif ada juga dampak negatifnya yang telah dibahas oleh kelompok

sebelumnya. Selain itu manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya dapat

melakukan melalui proses pembelajaran.

Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan

tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat ekplisit maupun implisit.

Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan psikhis dan fisis yang

saling bekerjasama secara terpadu dan komprehensif integral. Sejalan dengan itu,

belajar dapat difahami sebagai berusaha atau berlatih supaya mendapat suatu

ketercapaian. Dalam implementasinya, belajar adalah kegiatan individu

memperoleh pengetahuan, prilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan

belajar. Para ahli psikolog dan guru-guru pada umumnya memandang belajar

sebagai perubahan perilaku . Untuk dapat menangkap isi dan pesan belajar, maka

dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah: (1)

kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau

pikiran dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan

evaluasi; (2) afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan

rekasi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori

penerimaan, partisipasi, penilaian/ penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan

pola hidup; dan (3) psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan

keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

terbiasa, gerakan kompleks, peyesuaian pola gerakan, dan kreatifitas. Orang dapat

2

Page 3: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

mengamati tingkah laku seseorang telah belajar setelah membandingkan sebelum

belajar.

Untuk pemenuhan kebutuhannya dalam belajar, seorang siswa dapat

berhasil dengan persyaratan tertentu, antara lain : (1) kemampuan berpikir yang

tinggi bagi para siswa, hal ini ditandai dengan berpikir kritis, logis, sistematis, dan

objektif ( tes skolastik); (2) menimbulkan minat yang tinngi terhadap mata

pelajaran ; (3) bakat dan minat yang disesuaikan dengan potensinya; (4)

menguasai bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran di

sekolah lanjutanya; (5) menguasai salah satu bahasa asing, terutama bahasa

inggris ; (6) stabilitas psikis ; (7) kesehatan jasmani; (8) lingkungan yang tenang;

(9) kehidupan ekonomi yang memadai; (10) menguasai tehnik belajar di sekolah

dan di luar sekolah.

Proses pembelajaran tidak selalu efektif dan efisien dan hasil proses

belajar tidak selalu optimal, karena ada sejumlah hambatan. Karena itu, guru

dalam memberikan materi pelajaran hanya yang berguna dan bermanfaat bagi

para siswa. Materi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan mereka dalam

belajar. Pembelajaran akan lebih bermakna dimana guru mampu menciptakan

kondisi belajar yang dapat membangun kreativitas siswa dalam menguasai ilmu

pengetahuan. Cara belajar yang baik tentu harus mampu mengatasi kesulitan

belajar . Untuk membantu siswa mengatasi kesulitan belajar, dibutuhkan suatu

prosedur yang sistematis dan terencana. Artinya membantu mengatasi kesulitan

belajar siswa dikerjakan secara sungguh-sungguh, bukan setengah hati. Cara

mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa antara lain: (1) menetapkan target

dan tujuan belajar yang jelas; (2) menghindari saran dan kritik yang negatif;(3)

menciptakan situasi belajar yang sehat dan kompetetif; (4) menyelenggarakan

remedial program; dan (5) memberi kesempatan agar siswa memeperoleh

pengalaman yang sukses. Untuk tujuan itu dalam makalah ini mencoba membahas

bagaimana proses pembelajaran dalam konteks masyarakat, perkembangan di

Indonesia dan di negara lain .

3

Page 4: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

II. Pembelajaran dalam Konteks Masyarakat

Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan

maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Pembelajarn merupkan proses komunikasi dua arah, megajar dilakukan oleh pihak

guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa. Mengajar adalah

mengorganisasikan aktivitas siswa dalam arti luas. Peranan guru bukan semata-

mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas

belajar agar proses belajar lebih memadai. Bahan pelajaran dalam proses

pembelajaran hanya merupakan perangsang tindakan pendidik atau guru, juga

hanya merupakan tindakan memebrikan dorongan dalam belajar yang tertuju pada

pencapaian tujuan belajar. Antara belajar dan mengajar dengan pendidikan

bukanlah sesuatu yang terpisah atau bertentangan. Justru proses pembelajaran

adalah aspek yang terintengrasi dari proses pendidikan. Berdasarkan sejumlah

penelitian dalam proses pembelajaran diyakini bahwa untuk mempertahankan

irama belajar siswa agar tidak menurun harus terdapat variasi proses dan cara

belajar. Kita harus ingat bahwa belajar :

1. 10% dari apa yang kita baca

2. 20% dari apa yang kita dengar

3. 30% dari apa yang kita lihat

4. 50% dari apa yang kita lihat da dengar

5. 70% dari apa yang kita katakan

6. 80% dari apa yang kita katakan dan lakukan

Untuk tujuan itu guru dalam proses pembelajaran harus memikirkan model

pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa . Banyak diantara

guru yang mengembangkan model pembelajaranya dengan mengkondisikan

siswanya dengan disibukkan oleh kegiatan-kegiatan yang kurang perlu seperti

mencatat bahan pelajaran yang sudah ada di buku, menceritakan hal-hal yang

tidak perlu, dan lain sebagainya. Sejalan dengan hal tersebut Rooijakkers

(2003:15) menjelaskan bahwa keberhasilan seseorang pengajar akan terjamin, jika

pengajar itu dapat mengajak para muridnya mengerti suatu masalah melalui

semua tahap proses belajar, karena dengan cara begitu murid memahami hal yang

4

Page 5: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

diajarkan. Dengan begitu dalam proses pembelajaran pengajar harus dapat

menggunakan model-model dan pendekatan mengajar yang dapat menjamin

pembelajaran berhasil sesuai yang direncanakan.

Untuk meningkatkan kualitas hidupnya siswa harus meningkatkan

kemampuan berfikir kritis dan inovatif menghadapi persaingan global , kreatif,

dan tekun mencari peluang untuk memperoleh kehidupan layak dan halal, namun

dapat menerima dengan tabah andaikata menghadapi kegagalan setelah berusaha.

Sebagai makhlok sosial ia harus dapat menjalin hubungan baik antar individu

melalui kolaborasi dan koooperasi, serta bersedia membantu orang lain yang

memerlukan uluran tangannya dengan ikhlas. Oleh karenanya setiap lembaga

pendidikan tenaga kependidikan di samping membekali lulusanya dengan

penguasaan materi subyek dari bidang yang dikaji dan pedagogi bahan kajian atau

materi subyek tersebut, diharapkan juga memberikan pemahaman tentang kaitan

antara materi pelajaran dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari siswa

sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian pembelajaran baik formal

maaupun nonformal diharapkan dapat memberi pengalaman bagi siswanya

melalui “lerning to know, lerning to do, learning to be and learning to live

tigether” anjuran yang dicanangkan oleh UNESCO ( 1996).

Dalam “standar for Science Teacher Preparation” yang diselenggarakan

oleh NSTA pada tahun 1998 dan bekerja sama dengan “ The Association or the

Education of Teacher in Science, dinyatakan bahwa salah satu aspek yang harus

diperhatikan oleh guru sains adalah kontek sosial atau social context. National

Science teachers Association,sebuah organissasi guru sains di Amerika

mengemukakan bahwa guru sains harus dapat mengidentifikasi dan menggunakan

sumber-sumber dari luar sekolah. Melalui pengenalan tentang keluarga dan

lingkungan kebudayaan siswa, sekolah akan lebih mudah merencanakan

kurikulum dan kegiatan belajar di kelas. Pembelajaran dalam konteks masyarakat

diantaranya melalui pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual ini

diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa, partisipasi orang tuan mereka dan

masyarakat di lingkungan sekolah.

5

Page 6: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

Untuk maksud pembelajaran kontekstual ini sama halnya dengan

kebijakan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional melalui

Direktorat Pendidikan lanjutan Pertama , mencanangkan suatu pendekatan

pembelajaran yang dinamakan Contekstual teaching and learning (CTL) atau

pembelajaran dan pengajaran kontekstual, yaitu pendekatan pembelajaran yang

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sebagai individu, anggota

keluarga, anggota masyarakat dan bangsa. Alasan mengapa pendekatan ini

menjadi pilihan oleh Depdiknas (2003) yaitu : (1) sejauh ini pendidikan kita masih

didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta

yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama

pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utma strategi belajar. Untuk itu,

diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah

strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghapal fakta-fakta, tetapi

sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak

mereka sendiri; (2) melalui landasan filosofi konstruktivisme, CTL dipromosikan

mejadi alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi ini , siswa diharapkan

belajar mengalami, bukan menghapal. Pembelajaran kontekstual merupakan

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan mereka

sehari-hari. Hal ini menurut Nurhadi (2003) dilakukan dengan melibatkan

komponen utama pembelajaran yang efektif yaitu : (1) konstruktivisme ;(2)

bertanya (questioning);(3) menemukan (Inquiry); (4) masyarakat belajar

(Learning community); (5) permodelan (modeling); (6) refleksi (reflection);(7)

penilaian sebenarnya ( authentic assesment).

Berdasarkan landasan filosofis konstruktivisme yang harus diperhatikan

dalam pembelajaran kontekstual ini menurut Zahorik (1995:14-22) yaitu : (1)

pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activiting knowledge); (2) pemerolehan

pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan cara mempelajari secara

6

Page 7: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan detailnya; (3) pemahaman

pengetahuan (understanding knowledge), yaitu dengan cara menyusun konsep

sementara (hipotesis) , melakukan sharing kepada orang lain agar dapat tanggapan

(validasi) dan atas dasar tanggapan itu, dan konsep direvisi dan dikembangkan;(4)

mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge); dan

melakukan refleksi (reflecting knowledg) terhadap strategi pengembangan

pengetahuan tersebut.

Berdasarkan landasan konstruktivisme selain pembelajaran kontekstual

yang dikembangkan Depdiknas ada satu pendekatan yang dapat digunakan untuk

melaksanakan pembelajaran dalam konteks masyarakat adalah pendekatan sains

teknologi masyarakat. Istilah sains tehnologi masyarakat diterjemahkan dari

bahasa Inggris “science technology society”,yang pada awlnya dikemukakan oleh

John Ziman dalam bukunya Teaching and Learning abaut science and Society.

Pembelajaran science tehnology society berarti mennggunakan teknologi sebagai

penghubung antara sains dan masyarakat. STS merupakan suatu pendekatan yang

mengaitkan antara bidang yang dikaji dengan masalah aktual dalam kehidupan,

agar pengetahuan yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam kehidupan siswa atau

siswa. Dalam pendekatan ini konsep-konsep yang telah dipelajari tidak mudah

dilupakan oleh siswa. Selain mempermudah mengkontruksi pengetahuan,

pendekatan ini dapat mempermudah terbentuknya penghayatan bidang afeksi

karena ada pengembangan etika pada diri siswa.

STS dilaksanakan oleh beberapa negara sebagai suatu mata pelajaran pada

kelas terakhir sekolah menengah tingkat akhir atas setelah siswa memperoleh

pengetahuana tentang sains yang terintegrasi melalui mata pelajaran fisika, kimia

atau biologi. Dalam mata pelajaran STS yang dibahas adalah tema-tema yang

harus ditanggapi dan didiskusikan secara interdisiplin. Tujuan model

pembelajaran STS ini utnuk membentuk individu yang memiliki literasi sains dan

tehnologi serta memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat dan

lingkunganya. Seseorang yang memiliki literasi sains dan tehnologi , adalah yang

memiliki kemampuan menyelesaikan masalah menggunakan konsep-konsep sains

yang diperoleh dalam pendidikan sesuai jenjangnya, mengenal produk tehnologi

7

Page 8: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

yang ada di sekitarnya berserta dampaknya, mampu menggunakan hasil tehnologi

yang disederhanakan dan mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai.

Pembelajaran menggunakan pendekatan sains tehnologi masyarakat dan sekarang

sudah menjadi model dapat mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor yang secara utuh terbentuk dalam diri individu sebagai siswa , dengan

harapan agar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kekhasan pada model STS ini adalah bahwa pada pendahuluan

dikemukakan isu-isu atau masalah yang ada di masyarakat yang dapat digali dari

siswa, atau masalah yang dikemukakan oleh guru. Tahap pendahuluan ini disebut

inisiasi atau mengawali, memulai dan dapat pula disebut dengan invitasi yaitu

undangan agar siswa memusatkan perhatian pada pembelajaran. Berdasarkan isu-

isu tentu saja mengundang pro dan kontra sehingga mengharuskan siswa berfikir

untuk menganalisis isu tersebut. Dengan interaksi antara guru dan siswa atau

siswa dengan siswa lain menuntut seseorang untuk berfikir tentang ide-ide dan

analisis yang akan dikemukakan atau cara mempertahankan pandangan tentang

isu-isu tersebut. Kesempatan diskusi dapat meningkatkan keberanian siswa

berbicara untuk mengemukakan pendapat. Bagi guru, kesempatan mengekplorasi

kemampuan siswa sehingga guru dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman

siswa atas isu/masalah yang dikembangkan. Tahap berikutnya berdasarkan hasil

eksplorasi yang dilakukan guru maka dapat melakukan proses pembentukan

konsep melalui metode yang dipilihnya. Metode yang digunakan dapat melalui

pendekatan ketrampilan proses, pendekatan sejarah, pendekatan kecakapan hidup ,

metode demontrasi, eksperimen di laboratorium, diskusi kelompok,bermain

peran ,dsb. Pada akhir pembentukan konsep diharapkan siswa telah dapat

memahami apakah analisis terhadap isu-isu atau penyelesaian masalah yang

dikemukakan pada tahap pendahuluan dengan menggunakan konsep-konsep yang

telah dikembangkan para ilmuwan. Pada kegiatan pembentukan konsep ini dengan

berbagai aktivitas yang dilakukan siswa, akan menyadarkan siswa akan kesalahan

konsep awal dan dapat menemukan konsep-konsep yang benar. Pada tahap ke-3

setelah pemahaman terhadap konsep sudah benar maka langkah berikutnya

malakukan analisis yaitu dengan aplikasi konsep dalam kehidupan. Setelah proses

8

Page 9: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

pembentukan konsep, penyelesaian masalah dan atau analisis isu (tahap 2 dan 3)

guru perlu meluruskan konsep apabila ada miskonsepsi selama kegiatan belajar

mengajar yaitu dengan tahap pemantapan konsep (tahap 4). Atas dasar pelurusan

konsep oleh guru diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah yang

terjadi di kemudian hari. Model pembelajaran STS ini mudah-mudahan dapat

dijadikan salah satu model pembelajaran IPS atau IPA yang disebut model

pembelajaran IPS terpadu atau IPA terpadu.

III. Perekembangan STS di Luar Negeri

Di berbagai negara pendidikan sains dan teknologi yang dikaitkan

dengan kebutuhan masyarakat mulai diperhatikan. Hal ini dimulai sejak awal

tahun 1960 Para ilmuwan di negara-negara maju banyak yang memberikan

perhatian dan memberikan ide-ide bagi inovasi dalam pendidikan sains dengan

mengemukakan berbagai metode dan pendekatan dalam mengajarkan sains.

Sebagai contoh pada tahun 1968 Conference and Technical Training in Telation

to Development in Africa diadakan di Nairobi. Kemudian tahun 1974 di Dakar

diadakan Conference of Ministers of Africa Member States Responsible for

Aplication of Sience and Technology to Development. Para menteri negara-negara

Arab mengadakan pertemuan pada tahun 1972 untuk membahas pendidikan sains

dan teknologi. Begitupun para menteri Amerika Latin berkumpul di Meksiko pada

tahun 1980 untuk membahas hal yang sama (Poedjiadi, 1994). Berdasarkan Asian

Symposium on Updating and Retraining of Science Teaher yang diselenggarakan

di Hongkong pada bulan Desember 1982, pelaksanaan pendidikan sains terpadu

atau dengan menggunakan topik-topik tertentu diujicobakan di negara-negara

Asia, seperti: Thailand, Filipina, Hongkong, dan Cina.

Dalam konteks kekinian, perkembangan sains dan teknologi yang

demikian pesat, merupakan kemajuan pada bidang psikologi pendidikan atau

teori-teori pembelajaran, dan hasil-hasil penelitian dalam bidang pendidikan sains

telah mendorong upaya penerapan berbagai program atau pendekatan dalam

pembelajaran sains (antara lain fisika, kimia, biologi, dan bumi antariksa) di

9

Page 10: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

sekolah. Salah satu di antaranya adalah Program atau Pendekatan Sains-

Teknologi-Masyarakat (STM) atau Science-Technology-Society (STS).

Gerakan reformasi dalam pembelajaran sains dan teknologi di sekolah,

tiada lain menjadikan warga negara melek akan sains dan teknologi (scientific and

technological literacy) sebagaimana apa yang dilakukan dan telah dimulai dalam

dua dekade terakhir oleh negara-negara maju.

Amerika Serikat misalnya, melakukan program STM muncul sebagai

upaya nyata reformasi dalam pengajaran sains di sekolah (Yager, 1991 dalam

tulisan Uus Tohari, 2007). Hal itu juga dinyatakan dalam Proyek 2061: Science

For All Americans seperti direkomendasikan oleh American Association for the

Advancement of Science (AAAS, 1988) serta dewan Scope, Sequence, and

Coordination Project (SS&C, 1989), dan National Science Teachers Association

(NSTA) (NSTA, 1990; 1984).

Di negara bagian New York mulai tahun 1986 setiap Sekolah Menengah

Atas diwajibkan memberikan program STS sebanyak 2 kredit. Sejak tahun 1980

terjadi perubahan strategi dalam pendidikan sains di Amerika Serikat yang

dikemukakan oleh The National Commission on Excellence in Education, yaitu

pengajaran sains pada sekolah pra universitas diharapkan dapat menghasilkan

lulusan yang memiliki: a) konsep, hukum, dan proses sains; b) metode-metode

inkuiri ilmiah dan penalaran; c) aplikasi pengetahuan ilmiah pada kehidupan

sehari-hari; d) implikasi sosial dan lingkungan dari pengembangan sains dan

teknologi.

Hal yang sama juga dilakukan di Canada dan beberapa negara Eropa

(seperti, Inggris, Belanda, dan Jerman) program STM telah dimulai pada 1970-an

(Solomon, 1993). Di Inggris, misalnya, dikenal Program SISCON (Science In a

Social CONtext, 1971) yang di set up oleh Bill Williams dari Universitas Leeds

dan disponsori oleh Nuffiel Foundation, dan Program Science and Technology in

Society (SATIS) juga di Inggris didukung oleh Association for Science Education

(ASE) (ASE, 1986; Lo, 1991; Maton, 1993). Di negara-negara Asia seperti Brunei

Darussalam, Malaysia, Filipina, dan India, program/pendekatan STM sudah

10

Page 11: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

menjadi bagian integral dari program sistem pendidikan sains di sekolah (Gill,

1991).

Selain merombak strategi pendidikan, Amerika Serikat pun melakukan

pengembangan profesional guru yang harus memenuhi standar sebagaimana yang

dikemukakan Stiles dan Horsley (1998) dan NRC (1996) dalam tulisannya Sufian

Husni 92007) bahwa ada empat standar pengembangan profesi guru yaitu;

1. Standar pengembangan profesi A adalah pengembangan profesi untuk para

guru sains memerlukan pembelajaran isi sains yang diperlukan melalui

perspektifperspektif dan metode-metode inquiri. Para guru dalam sketsa ini

melalui sebuah proses observasi fenomena alam, membuat penjelasan-

penjelasan dan menguji penjelasan-penjelasan tersebut berdasarkan fenomena

alam

2. Standar pengembangan profesi B adalah pengembangan profesi untuk guru

sains memerlukan pengintegrasian pengetahuan sains, pembelajaran,

pendidikan, dan siswa, juga menerapkan pengetahuan tersebut ke pengajaran

sains. Pada guru yang efektif tidak hanya tahu sains namun mereka juga tahu

bagaimana mengajarkannya. Guru yang efektif dapat memahami bagaimana

siswa mempelajari konsep-konsep yang penting, konsep-konsep apa yang

mampu dipahami siswa pada tahap-tahap pengembangan, profesi yang

berbeda, dan pengalaman, contoh dan representasi apa yang bisa membantu

siswa belajar.

3. Standar pengembangan profesi C adalah pengembangan profesi untuk para

guru sains memerlukan pembentukan pemahaman dan kemampuan untuk

pembelajaran sepanjang masa. Guru yang baik biasanya tahu bahwa dengan

memilih profesi guru, mereka telah berkomitmen untuk belajar sepanjang

masa. Pengetahuan baru selalu dihasilkan sehingga guru berkesempatan terus

untuk belajar.

4. Standar pengembangan profesi D adalah program-program profesi untuk guru

sains harus koheren (berkaitan) dan terpadu. Standar ini dimaksudkan untuk

menangkal kecenderungan kesempatan-kesempatan pengembangan profesi

terfragmentasi dan tidak berkelanjutan.

11

Page 12: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

IV. Perekembangan STS di Indonesia

Di Indonesia, program STM belum dikenal secara meluas oleh guru-

guru sains di sekolah dan juga belum menjadi suatu program nyata yang secara

nasional melembaga, padahal upaya untuk membuat warga negara melek sains

dan teknologi sejak SD semakin mendesak karena hasil-hasil sains dan teknologi

serta dampak-dampak penyertanya sudah menjadi bagian integral dari kehidupan

kita sehari-hari (Uus Toharudin, 2007). Indonesia juga telah ikut dalam

kesepakatan internasional di Paris pada 1993 tentang perlunya negara-negara

peserta melakukan inisiatif atau upaya-upaya/program-program yang dapat

membuat semua warga negara melek sains dan teknologi (scientific and

technological literacy for all).

Menurut Poedjiadi (1994) pendekatan STM sudah diperkenalkan di

depan anggota Senat Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung pada bulan

Desember 1985, namun tindak lanjut berupa uji coba pelaksanaan STM di

Sekolah Menengah Umum baru dilaksanakan pada tahun 1992 atas biaya British

Council dan British Petroleum. Tahun 1986 pendekatan STM belum dapat

diimplementasikan di kelokah, hal ini dikarenakan kurikulum yang berlaku masih

terpusat, sehingga implementasinya di lapangan harus melalui ujicoba dan garis-

garis besar program pengajaranpun harus mengalami perubahan. Selain itu para

guru belum mempunyai pengalaman sehingga memerlukan pendidikan dan latihan

yang tentu saja memerlukan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu pendekatan

STM hanya dimulai dengan memperkenalkannya pada program Pasca-sarjana

IKIP Bandung melalui perkuliahan.

Sejak tahun 2000, STM mulai diberikan pada Program Pasca-sarja

Universitas Pendidikan Indonesia sebagai mata kuliah pada program studi

Pendidikan IPS. Adapun tujuan pemberian mata kuliah STM bagi para guru/dosen

dan calon guru bidang studi sosial dan humaniora adalah agar para mahasiswa

memahami:

1. Kaitan antara sains teknologi dan masyarakat

2. dampak positif dan negatif produk teknologi yang dirasakan oleh manusia

12

Page 13: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

3. penggunaan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat bagi mereka

yang berminat mencobanya.

Dalam PP No. 28/1990 tentang pendidikan dasar di Indonesia, telah

tersirat bahwa isi kurikulum pendidikan dasar wajib memuat bahan kajian dan

pelajaran pengantar sains dan teknologi (pasal 14 ayat 2 butir g). Hal itu berarti

sains dan teknologi dapat menjadi bahan kajian dan pelajaran wajib pada tingkat

pendidikan dasar dan perlu ditunjang oleh wawasan mengenai Pendekatan STM.

Sayang semua itu, masih belum dipahami atau masih enggan untuk dilakukan

terbukti hanya beberapa sekolah yang sudah melakukan, itu pun hanya dalam

koridor keterbatasan

Undang-Undang Sikdinas tahun 2003 pasal 38 butir (2) menyatakan:

“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.”

Dengan ketentuan di atas maka sebenarnya sekolah lebih leluasa untuk

mengembangkan sendiri kurikulumnya. Ini memberikan peluang kepada para

pengajar sains dan teknologi di tiap jenjang persekolah dapat menerapkan

pendekatan STM dalam mengembangkan silabusnya. Ini pun sebenarnya telah

tercantum dalam Standar Isi yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri no 22 tahun

2006 pada mata pelajaran IPA tingkat Sekolah Dasar yang berbunyi:

“IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana”

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut.

13

Page 14: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran

Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang

diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya

melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Adapun tujuan pembelajaran Mata pelajaran IPA di SMP/MTs adalah

agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya

2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,

konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari

14

Page 15: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat

4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap

dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga,

dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Selanjutnya diuraikan pula bahwa pembelajaran IPA sebaiknya

dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya

sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di

SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui

penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sedangkan

Pembelajaran IPA di SMP/MTs selain dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

(scientific inquiry) tersebut di atas juga menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

proses dan sikap ilmiah.

Pelaksanaan pembelajaran IPA di tingkat SMP/MTs disarankan untuk

disajikan sebagai mata pelajaran IPA terpadu yang menurut Poedjiadi (1994)

bahwa sains terpadu (IPA terpadu) tidak jauh berbeda dengan pengajaran STS.

Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu

pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual

maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip

secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Pembelajaran ini merupakan

model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995:615).

15

Page 16: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

Melalui pembelajaran IPA terpadu, siswa dapat memperoleh

pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,

menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian,

siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari

secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif. Cara pengemasan

pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap

kebermaknaan pengalaman bagi para siswa. Pengalaman belajar yang lebih

menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih

efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga

anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan

belajar IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan

fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.

Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan TEMA atau

TOPIK tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau

disiplin keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal siswa. Dalam pembelajaran

IPA terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian

dalam bidang kajian IPA. Misalnya tema lingkungan dapat dibahas dari sudut

makhluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya, dan materi dan

sifatnya. Pembahasan tema juga dimungkinkan hanya dari aspek makhluk hidup

dan proses kehidupan dan energi dan perubahannya, atau materi dan sifatnya dan

makhluk hidup dan proses kehidupan, atau energi dan perubahannya dan materi

dan sifatnya saja. Dengan demikian melalui pembelajaran terpadu ini beberapa

konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas berulang kali

dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu untuk

pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga diharapkan

akan lebih efektif.

Pada tingkat SMA/MA, sains tidak lagi disajikan dalam satu mata

pelajaran, tetapi sudah terpisah dalam tiga mata pelajaran di antaranya: biologi,

fisika, dan kimia. Setiap mata pelajaran yang terpisah itu dipandang penting untuk

diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan.

16

Page 17: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada siswa, mata pelajaran-mata

pelajaran itu dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-

hari. Kedua, perlu diajarkan terpisah untuk tujuan yang lebih khusus yaitu

membekali siswa pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran dilaksanakan secara inkuiri

ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah

serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.

Pemerintah kota Bandung pada tahun 2007 ini mengeluarkan Peraturan

Walikota Bandung Nomor 031 tahun 2007 tentang Kurikulum Muatan Lokal

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kota Bandung untuk semua tingkat satuan

pendidikan dari mulai TK sampai SMA/SMK.

Tujuan Mata Pelajaran Muatan Lokal PLH ini antara lain:

1. Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam kehidupan Kota

Bandung sebagai kota besar dengan segala karakteristiknya

2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup Kota

Bandung

3. Menampilkan kreativitas melalui kegiatan nyata dalam rangka meningkatkan

daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan hidup

4. Menampilkan peran serta secara nyata dalam setiap upaya pelestarian

lingkungan untuk menyukseskan Visi Kota Bandung

5. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang konsep

Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan, dan Pengawasan tanaman untuk

mengelola kelestarian Lingkungan Hidup Kota Bandung (P4LH)

6. Membiasakan peserta didik untuk melaksanakan Pembibitan, Penanaman,

Pemeliharaan, dan Pengawasan tanaman untuk mengelola kelestarian

Lingkungan Hidup (P4LH) di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.

7. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang

Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3) di lingkungan rumah, sekolah,

dan masyarakat

17

Page 18: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

8. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ketertiban, kebersihan, dan

keindahan untuk menuju suatu kondisi kota yang aman, nyaman, dan bersih.

Kurikulum Muatan Lokal PLH Kota Bandung minimal meliputi aspek-

aspek:

1. Pengetahuan tentang konsep lingkungan hidup beserta peraturan perundang-

undangan

2. Nilai-nilai lingkungan hidup dalam skala lokal

3. Kemampuan mendeskripsikan dan merekayasa kegunaan barang-barang bekas

sebagai sumber daya alternatif untuk penguatan ekonomi serta upaya

pelestarian lingkungan.

Sedangkan inti pembahasan materi pendidikan lingkungan hidup Kota

Bandung yang tersebar pada satuan pendidikan TK, RA, SD, MI, SMP, MTs,

SMA, MA dan SMK terdiri atas:

1. Konsep Dasar Lingkungan Hidup

2. Kebijakan tentang Gerakan masyarakat dalam Pembibitan, Penanaman,

Pemeliharaan, dan Pengawasan tanaman untuk mengelola kelestarian

Lingkungan Hidup (P4LH)

3. Implementasi Peraturan Daerah Kota Bandung tentang Ketertiban,

Kebersihan, dan Keindahan (K3)

4. Implementasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Muatan Lokal PLH ini jika dicermati bisa saja merupakan salah satu

mata pelajaran dengan pendekatan pendidikan Sains Teknologi Masyarakat.

Sebab.

Departemen Pendidikan, Sains dan Pelatihan Australia pada tahun 2006

menyelenggarakan Young Researchers Forum (Forum Peneliti Muda) di

Kedutaan Besar Australia. Forum yang diselenggarakan pertama kali dan

diharapkan menjadi peristiwa tahunan tersebut dirancang untuk menjadi sarana

bagi para peneliti muda Australia dan Indonesia untuk saling bertukar gagasan dan

keahlian guna membangun jaringan dan mempererat hubungan. Forum tersebut

18

Page 19: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran sains, teknologi

dan inovasi dalam memastikan kesejahteraan masyarakat dan perkembangan

perekonomian Indonesia yang secara lingkungan berkesinambungan;

menunjukkan sumbangan penting yang diberikan para peneliti muda Australia dan

Indonesia terhadap sains dan teknologi; dan, mendorong minat kawula muda

untuk terus mendalami sains, matematika dan teknik, dan memasuka karir yang

berlandaskan sains.

Dengan meningkatnya minat dalam bidang akademik dan penelitian

sains dan teknologi di Indonesia, dengan bangga Australia mendorong dan

mendukung upaya-upaya untuk mempromosikan sains dan inovasi. Pendidikan

sains dan teknologi penting bagi masa depan Australia sebagai sebuah masyarakat

dan ekonomi yang maju, dan Australia memusatkan perhatiannya kepada

peningkatan pengajaran sains, matematika dan teknologi di sekolah menengah dan

universitas. Tantangan penting adalah memastikan agar sains tetap relevan dan

menarik bari pelajar.

Presentasi yang disampaikan para peneliti muda unggulan Australia dan

Indonesia diharapkan memberikan kesempatan baik untuk menjajagi

kemungkinan-kemungkinan penelitian di masa mendatang dalam bidang sains dan

teknologi.

V. Kesimpulan

Manusia dalam memenuhi kebutuhannya mengupayakan berbagai cara.

Kemampuan manusia dalam menggunakan daya pikirnya menghasilkan berbagai

teknologi yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Namun, semakin tinggi

teknologi yang diciptakan, akan semakin tinggi pula resiko yang diakibatkannya.

Untuk meminimalkan dampak negatif dari teknologi serta resiko yang

diakibatkannya, setiap individu harus mempunyai literasi sains dan teknologi.

Diharapkan setiap individu dalam suatu masyarakat tidak hanya sebagai pengguna

tetapi sekaligus sebagai pemelihara dan bila mungkin sebagai pencipta teknologi.

Untuk memdapatkan literasi sains dan teknologi dapat melalui pendidikan Sains

Teknologi Masyarakat.

19

Page 20: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

Di berbagai negara khususnya di negara maju, pendidikan Sains

Teknologi Masyarakat telah diajarkan di persekolahan dengan menggunakan

berbagai strategi pembelajaran. Dari berbagai pendekatan, konstruktivisme pada

saat ini diyakini sebagai pendekatan yang paling efektif dalam mengetengahkan

STM dalam pembelajaran. Selain mengubah paradigma pembelajaran, standarisasi

profesional guru menjadi acuan bagi keberhasilan guru sains dalam mencapai

tujuan pembelajaran.

Di Indonesia STM baru memperlihatkan geliatnya pada era 90-an, hal ini

karena kurikulum-kurikulum sebelumnya bersifat terpusat dan membatasi gerak

guru sains untuk mengubah garis-garis besar pengajarannya, selain itu amat

sedikit guru yang memahami tentang konsep STM ini. Pemberlakuan UU

Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Menteri nomor 22 tahun 2006

memberikan tempat yang luas bagi keterlaksanaan STM ini di persekolahan. Di

jenjang TK dan SD kelas 1, 2, dan 3, pendidikan STM dapat melaui tema,

sedangkan kelas 4, 5, dan 6, serta tingkat SMP, pendidikan STM dapat

dilaksanakan melalui pembelajaran IPA terpadu. Pendidikan STM pun dapat pula

dilaksanakan melalui pembelajaran mata pelajaran lain, salah satunya dapat

berbentuk mata pelajaran Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup seperti

yang dilaksanakan di persekolahan wilayah Kota Bandung.

Dewasa ini semua negara-negara di dunia termasuk Indonesia,

meningkatkan perhatiannya terhadap pengajaran sains dan teknologi. Melalui

pendekatan pendidikan Sains Teknogi Masyarakat, diharapkan tiap individu

dalam masyarakat memiliki literasi sains dan teknologi guna meraih keajegan

dalam kehidupannya serta dapat melestarikan lingkungan hidup sekitarnya.

20

Page 21: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

DAFTAR PUSTAKA

Dasim Budimansyah,Dr.M.Si.2003.Model Pembelajaran Portofolio.Bandung : PT Granesindo

Depdiknas.2003.Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Depdiknas Dirjed Pendidikan dasar dan menengah Direktorat PLP

Peraturan menteri no 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Depdiknas

Peraturan Kota Bandung Nomor 031 Tahun 2007 tentang Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Kota Bandung. Bandung: Dinas Pendidikan Kota Bandung

Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarakat .Bandung : PT Remaja Karya

Poedjadi, Anna. 1994. Konsep STS dan Pengembangannya Berdasarkan Kurikulum Sekolah. Makalah disajikan pada Seminar/Lokakarya Sains, Teknologi dan Masyarakat di PPPG-IPA Bandung tanggal 11-21 Januari 1994

Poedjadi, Anna . 1994. Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat dalam Pendidikan sebagai Upaya Meningkatkan Literasi Sains dan Teknologi. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian Pendidikan MIPA ke III pada Tanggal 25-27 Juli 1994 di Ujung Pandang

Poedjadi, Anna . 1994. pembaharuan Pandangan dalam Pendidikan Sains. Makalah disajikan pada Penyuluhan Pelaksanaan Pengajaran di SMU Berdasarkan Kurikulum 1994 bagi Guru Kimia Se Jawa Barat. FMIPA. IKIP Bandung.

Puskur. 2006 Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas

Rooijakkers, Ad. 2003.Mengajar dengan Sukses.Jakarta : PT Gramedia

Sagala, Syaiful, 2005.Konsep dan Makna Pemebelajaran. Bandung : Alfabeta.

Siaran Media. 21 Juni 2006. Forum Peneliti Muda Australia-Indonesia. Tersedia: http://www.austembjak.or.id/jaktindonesian/SM06_22.html

Zahorik, John A. 1995.Constructivist Teaching( fastback 390). Bloomington,Indiana: Phi-Delta Kappa Educational Foundation.

21

Page 22: PEMBELAJARAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT - HENDRA … file · Web viewKebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, ... yaitu mempertinggi potensi-potensi yang

Undang-Undang Sisdiknas no 20 tahun 2003

Uyoh Sadulloh. 2006.Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Uus Toharudin. 2007. Sains Dalam Pembelajaran di Sekolah. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/012007/05/wacana.htm

22