PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI...

42
PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN PERILAKU RELIGIUS DI MTs ISLAM AL IRSYAD TENGARAN 7 BATU TESIS Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Derajat Gelar S-2 Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Disusun oleh: FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FEBRUARI 2021

Transcript of PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI...

Page 1: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN PERILAKU RELIGIUS

DI MTs ISLAM AL IRSYAD TENGARAN 7 BATU

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Derajat Gelar S-2

Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh:

FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FEBRUARI 2021

Page 2: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Page 3: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

T E S I S Dipersiapkan dan disusun oleh :

FAHMI ARIEF HIDAYAT 201710290211004

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari/tanggal, Senin / 11 Januari 2021

dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai kelengkapan memperoleh gelar Magister/Profesi di Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Malang

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si.

Sekretaris :

Assoc. Prof. Dr. Khozin, M.Si.

Penguji I :

Assoc. Prof. Dr. Romelah, M.Ag.

Penguji II :

Assoc. Prof. Dr. M. Nurul Humaidi,

M.Ag.

Page 4: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Page 5: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas ridho-

Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Pembelajaran Akidah

Akhlak Sebagai Upaya Pembentukan Religius di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7

Batu” dalam rangka melaksanakan tugas akhir kuliah pada Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Malang. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, kepada

keluarganya, para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut-tabi’in hingga generasinya. Amin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini tidaklah dapat

penulis lakukan sendiri tanpa melibatkan pihak yang turut berkontribusi dalam

penyusunan tesis ini, maka penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada

seluruh pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil atas

terselesaikannya tugas akhir ini, antara lain kepada yang terhormat:

1. Dr. Abdul Haris, M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam yang telah memberikan izin atas penulisan dan persetujuan tesis ini.

2. Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. sebagai Pembimbing Utama yang telah

memberikan bimbingan dan pengaraha dengan kesabaran beliau, sehingga

tesis ini dapat terselesaikan.

3. Dr. Khozin, M.Si. sebagai Pembimbing Pendamping yang telah

berkontribusi memberikan semangat dan motivasi serta arahan-arahan

secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis sehingga dapat

memperlancar penyusunan tesis ini

4. Seluruh Dosen Guru Besar Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan bekal

ilmu yang mencerahkan selama perkuliahan.

5. Tenaga Staf Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pelayanan yang terbaik

kepada penulis dalam rangka memperlancar proses administrasi akademik.

6. Kepala Sekolah MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu dan tenaga staf

pengajar yang telah banyak memberikan informasi dan berbagai data terkait

dengan isi penelitian pada penyusunan tesis ini.

Page 6: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

7. Kedua orangtua yang senantiasa mendo’akan dan menjadi motivator utama

dan pertama dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

8. Teman-teman angkatan 2017 di bangku perkuliahan Program Magister

Pendidikan Agama Islam yang telah membantu dan mengarahkan penulis

selama proses penyusunan tesis ini.

9. Semua pihak yang terlibat baik dari pihak keluarga maupun teman sejawat

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu di sini yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dan tesis ini.

Semoga semua kebaikan yang diberikan kepada penulis mendapatkan

balasan dari Allah dengan balasan yang berlipat ganda serta penulis mengharapkan

tesis ini dapat berguna dan bermanfaat untuk perkembangan pendidikan.

Akhir kata, penulis sangat menerima kritik dan saran atas kekurangan-

kekurangan dari penyusunan tesis ini, dan semoga kelak tesis ini dapat diambil

pelajaran (ibrah)-nya yang bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Amin.

Malang, Februari 2021

Fahmi Arief Hidayat

DAFTAR ISI

Page 7: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iiv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

A. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

B. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 5

1. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 5

2. Pembelajaran Akidah Akhlak ...................................................................... 7

3. Pembentukan Perilaku Religius ................................................................... 9

C. METODE PENELITIAN .............................................................................. 10

D. HASIL & PEMBAHASAN ........................................................................... 13

1. Hasil Penelitian .......................................................................................... 13

2. Pembahasan ................................................................................................ 16

E. KESIMPULAN .............................................................................................. 18

F. SARAN .......................................................................................................... 19

G. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 20

DAFTAR LAMPIRAN

Page 8: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN PERILAKU RELIGIUS DI MTS ISLAM AL IRSYAD

TENGARAN 7 BATU

Fahmi Arief Hidayat Syamsul Arifin (NIDN: 0722126701)

Khozin (NIDN: 0706046502) Magister Pendidikan Agama Islam

Direktorat Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendidikan karakter sedini mungkin. Akidah akhlak di lembaga pendidikan merupakan salah satu implementasi dari jiwa pendidikan Islam dan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pendidikan agama Islam. Hubungan akidah dan akhlak sangatlah erat. Melihat kenyataan zaman sekarang, peran guru dan orang tua memiliki peran penting dalam pembentukan karakter pada anak, terlebih karakter religius. Di madrasah, strategi guru menjadi panutan sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam mengenai pembelajaran akidah akhlak dalam pembentukan perilaku religius yang dialami oleh siswa MTs Islam Al-Irsyad Tengaran 7 Batu.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang memusatkan perhatian terhadap gejala menurut apa adanya tentang pembelajaran di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu dan pembentukan perilaku religius pada siswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi data.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa : pembelajaran akidah akhlak di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang merupakan satu kesatuan dalam proses pembelajaran akidah akhlak. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, guru memulainya dengan tiga langkah langkah pertama adalah kegiatan pembukaan, kedua kegiatan inti, dan langkah terakhir adalah kegiatan penutup Pembentukan perilaku religius pada siswa MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu mengacu pada dimensi keimanan, praktik, pendalaman, ilmu pengetahuan, dan implementasi agama.

Kata Kunci : Pembelajaran Akidah Akhlak, Perilaku Religius

Page 9: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEARNING AKIDAH AKHLAK AS EFFORTS TO ESTABLISH RELIGIOUS

BEHAVIOR IN ISLAMIC SCHOOLS AL IRSYAD TENGARAN 7 BATU

Fahmi Arief Hidayat Syamsul Arifin (NIDN: 0722126701)

Khozin (NIDN: 0706046502) Magister Pendidikan Agama Islam

Direktorat Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

ABSTRACT

This research is motivated by the importance of character education as early as possible. Akidah morals in educational institutions are one of the implementations of the spirit of Islamic education and have a very important position in Islamic religious education. Relations faith and morals sois tight. Seeing fromthe current reality, parents and teachers have an important strategy for shaping children's character, especially religious character. In Madrasah, the strategy for teachers to be role models is very important. This study aims to examine in depth the learning of akidah morals in the formation of religious behavior experienced by students at MTs Islam Al-Irsyad Tengaran 7 Batu.

This research method uses a qualitative approach with a type of case study that focuses attention to symptoms according to what they are about learning at MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu and the formation of religious behavior in students. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation study. The validity of the data used source triangulation and data triangulation.

From the results of the research conducted, it shows that: learning morals at MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu starts from planning, implementing, and evaluating which is an integral part of the learning process of morals. At the learning implementation stage, the teacher starts with three steps, the first steps are opening activities, the two core activities, and the final step is the closing activity. and the implementation of religion. Keywords: Learning Akidah Akhlak, Religious Behavior

Page 10: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDAHULUAN

Seringkali di kalangan siswa terjadi peristiwa-peristiwa menyimpang antara

lain pesta seks, melacurkan diri, ketergantungan narkoba, pemerkosaan, keluhan

orang tua mengenai kurangnya sopan santun remaja terhadap orang tua, tindakan

agresi baik verbal maupun non-verbal yang dapat dilihat dari tayangan berita di

televisi, serta terjadinya tawuran antar individu maupun kelompok. Hal ini menjadi

bukti bahwa saat ini sedang terjadi krisis moral. Fenomena tersebut sering

tergambar dalam pola asuh dan pergaulan siswa yang tidak terarah, serta arahan

pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah negeri atau swasta pada

umumnya.

Faktor penyebab krisis akhlak pada siswa dapat ditinjau dari berbagai hal,

yaitu kurangnya siswa dalam memahami pentingnya pendidikan akhlak dan faktor

salah pergaulan, media masa, baik media cetak maupun media elektronik yang

banyak merusak akhlak karimah terutama pada usia remaja (Ginanjar, 2017:2).

Apabila siswa berada di lingkungan yang kurang kondusif seperti lingkungan yang

terbiasa dengan hal-hal yang kurang baik, maka dapat dipastikan kepribadian siswa

akan berperilaku hal yang demikian, karena sifat siswa yang suka meniru hal-hal

yang disukainya (Efendi, 2019:10).

Berbagai pihak prihatin terhadap gejala ini, bahkan keprihatinan itu telah

menjadi keprihatinan nasional. Sehingga untuk mengatasi dan mencegah adanya

krisis moral tersebut perlu adanya usaha-usaha, peningkatan-peningkatan dalam

bidang pembelajaran akidah akhlak. Pembelajaran akidah akhlak di sekolah

memiliki peranan yang sangat penting, karena siswa akan memiliki akhlak yang

baik sehingga membentuk akhlak yang mulia, kepribadian yang tinggi dan perilaku

yang baik.

Akidah akhlak di lembaga pendidikan merupakan salah satu implementasi

dari jiwa pendidikan Islam dan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam

pendidikan agama Islam (Nasution dan Abadi, 2014:31). Pembelajaran akidah

akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal,

memahami, menghayati, dan mengimani Allah serta merealisasikan dalam perilaku

kehidupan sehari-hari berdasarkan al-Qur'an dan Hadits (Irfangi, 2017:75). Dengan

mempelajari kedua cabang ilmu ini akan membuahkan hikmah

Page 11: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

yang besar kepada siswa di antaranya kemajuan rohaniah, penuntun kebaikan, dan

pembentukan perilaku religius.

Selain itu, dalam pembelajaran akidah akhlak terdapat materi-materi yang

mengantarkan seorang siswa untuk membentuk perilaku yang mulia terutama

dalam pembentukan perilaku religiusnya. Upaya membentuk religiusitas yang baik

perlu adanya komitmen beragama yang kuat. Menurut Bintari, dkk (2014) religius

merupakan salah satu nilai dalam pengembangan pendidikan berkarakter, biasanya

di dalam pendidikan budi pekerti dan agama lebih ditekankan mengenai sikap

religius. Semakin tinggi sikap religiusitas seseorang, maka akan meminimalisir

tingkat kecenderungan untuk berperilaku menyimpang atau perilaku yang

bertentangan oleh norma-norma agama.

Pembentukan akhlak mulia dalam diri siswa ini tentunya bukanlah suatu hal

yang mudah, melainkan dilakukan oleh guru secara kontinue dengan tidak adanya

paksaan dari pihak manapun. Pengetahuan akhlak sangatlah penting untuk

diajarkan oleh siswa untuk terciptanya kondisi lingkungan yang harmonis. Namun

dalam hal ini tentunya memerlukan beberapa upaya dan tindakan yang serius untuk

menanamkan nilai-nilai tesebut secara intensif. Oleh karenanya apabila segala

pengetahuan akhlak disampaikan untuk mengenalkan siswa kepada keagungan,

kebesaran, dan kekuasaan Allah Yang Maha Esa, tentunya akan meningkatkan

keimanan dan ketaatan kepada-Nya dengan disertai tingginya motivasi belajar

dalam meraih prestasi dan perilaku yang baik pada diri siswa.

Hubungan akidah dan akhlak sangat erat. Akidah adalah dasar yang diyakini

oleh setiap muslim dan disebut keimanan, sedangkan akhlak merupakan pancaran

dari akidah itu dalam diri seseorang. Hal senada dengan Azty, dkk (2018:125) yang

menyatakan bahwa Akidah erat hubungannya dengan akhlak. Akidah merupakan

landasan dan dasar pijakan untuk semua perbuatan. Akhlak adalah segenap

perbuatan baik dari seorang mukalaf, baik hubungannya dengan Allah, sesama

manusia, maupun lingkungan hidupnya. Oleh sebab itu, keduanya tidak dapat

dipisahkan, seperti halnya antara jiwa dan raga.

Pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak di sekolah ternyata tidaklah

mudah. Kegiatan pembelajaran akidah akhlak disekolah, yang memang anggapan

para siswa umumnya tidak ada orientasi ke depan yang jelas berbeda dengan mata

pelajaran yang lain. Kurangnya kesadaran siswa akan betapa pentingnya

Page 12: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

pembelajaran akidah akhlak. Selain itu, adanya anggapan bahwa akidah akhlak

adalah pelajaran yang hanya dihafal membuat siswa menjadi statis dan kurang

berapresiasi. Ditambah lagi dengan penggunaan metode dalam proses belajar

mengajar akidah akhlak memang belum ada yang efektif sehingga membuat siswa

tidak merasa nyaman dalam pelajaran akidah akhlak, hal ini mengakibatkan siswa

memilih untuk tidak mengikuti secara baik proses belajar mengajar akidah akhlak.

Guru masih terpaku dengan model pembelajaran klasik yang itu-itu saja

seperti ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab dan model yang biasa dilakukan.

Proses belajar mengajar membutuhkan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan

kualitas dan minat belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai secara

efektif dan efisien. Mengingat metode pembelajaran adalah salah satu aspek yang

sangat penting dalam mencapai tujuan pendidian maka diperlukan metode

pembelajaran yang tepat, bervariasi dan menarik, sehingga dalam proses

pembelajaran siswa tidak merasa jenuh dan bosan terutama dalam pembelajaran

akidah akhlak.

Pendidikan dalam konteks ini harus bekerja secara maksimal dan optimal

dalam memberikan arahan yang kuat dan berkarakter bagaimana hidup dan

kehidupan yang sesungguhnya. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran akidah akhlak harus dilakukan secara tepat. Kurangnya pengetahuan

tentang sistematika perencanaan penyusunan dalam evaluasi pembelajaran akan

membuat evaluasi pembelajaran tidak berjalan dengan optimal, tujuan pendidikan

tidak berhasil dengan baik. Dalam proses belajar mengajar sebagai seorang guru

khususnya akidah akhlak dalam mendidik siswanya tidaklah mudah. Oleh karena

itu, guru dituntut untuk bisa mencari belajar aktif yakni sumber pembelajaran yang

komprehensif.

Dengan bekal ilmu akhlak, orang dapat mengetahui batas mana yang baik

dan batas mana yang tidak baik atau yang dilarang, juga dapat menempatkan

sesuatu pada tempatnya. Orang yang berakhlak dapat memperoleh irsyad, taufik,

dan hidayah sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang bahagia di dunia dan

akhirat (Baisa dan Novianty, 2017:182). Dalam pelaksanaannya pembelajaran

akidah akhlak harus menjiwai nilai-nilai ajaran yang terdapat dalam al-Qur’an dan

as-Sunnah. Apapun bentuk dan muatan pembelajaran akidah akhlak mengandung

nilai-nilai kemurnian agama Islam. Oleh karena itu, tepat sekali

Page 13: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

bahwa jiwa pembelajaran akidah akhlak adalah akhlakul karimah (Yatimin dan

Thamrin, 2017:154). Sedangkan menurut Muhaimin (2004:313) pembelajaran

akidah akhlak yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam yang lebih

mengedepankan aspek afektif, baik nilai-nilai ketuhanan maupun kemanusiaan

yang hendak ditanamkan dan ditumbuh- kembangkan ke dalam siswa sehingga

tidak hanya berkonsentrasi pada persoalan teoritis yang bersifat kognitif semata,

tetapi sekaligus juga mampu mengubah pengetahuan akidah akhlak yang bersifat

kognitif menjadi bermakna dan dapat diinternalisasikan serta diaplikasikan ke

dalam perilaku sehari-hari.

Dalam pembelajaran akidah akhlak terdapat aspek keterpaduan yaitu aspek

kognitif dan psikomotorik. Aspek kognitif mengajarkan tentang ilmu pengetahuan

dan teori akidah akhlak. Aspek kognitif berisi mengenai materi yang mengharuskan

siswa untuk berfikir. Namun, pada aspek kognitif inilah yang selalu dikejar dalam

proses pembelajaran. Sedangkan aspek psikomotorik memberikan pengajaran

dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan ajaran

agama islam. Aspek psikomotorik lebih mencakup kepada pembentukan perilaku

religius. Dalam prakteknya aspek psikomotorik sering ditinggalkan karena

dianggap hanya dari aspek kognitif saja materi yang harus dikejar dalam

pembelajaran.

Kedua aspek tersebut dalam pembelajaran akidah akhlak harus dilaksanakan

secara seimbang, tujuannya agar untuk menciptakan manusia yang berilmu,

beramal, dan beriman dapat tercapai secara optimal. Dengan adanya pembelajaran

akidah akhlak diharapkan seorang siswa tidak hanya cerdas secara kognitif saja,

akan tetapi juga secara emosionalnya, sehingga seorang siswa akan tumbuh dengan

kecerdasan yang cukup dan memiliki rasa simpati serta empati dalam kehidupan

sehari-hari di lingkungan sekitarnya. Idealnya, sebuah proses pembelajaran

menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif dan aspek

psikomotor. Ketika berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa akan mencari

sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka.

Dengan demikian, pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat

diinterpretasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi mata pelajaran Akidah akhlak berisi sekumpulan kemampuan

minimal yang harus dikuasai siswa setelah menempuh Mata Pelajaran Akidah

Page 14: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Akhlak di MTs. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki

kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan al-

akhlakul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi

dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-

rasul-Nya, hari akhir, dan Qada’ & Qadar. Al-akhlak alkarimah ini sangat penting

untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh siswa dalam kehidupan sehari-

hari. Adapun implementasi dalam pembelajaran di MTs Islam Al Irsyad yaitu

dengan pendekatan metode kualitatif jenis studi kasus

Menurut Suryawati (2016:310-311) tantangan yang dihadapi dalam

pembelajaran Akidah Akhlak adalah bagaimana mengimplementasikannya, bukan

hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama saja akan tetapi bagaimana

mengarahkan siswa agar memiliki kualitas iman, takwa dan akhlak mulia. Dengan

demikian, muatan akhlak bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama

akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan

ketakwaan yang kuat dan kehidupannya senantiasa dihiasi dengan akhlak yang

mulia damanapun, dan dalam kondisi apapun.

Salah satu sekolah yang terus melakukan upaya pembentukan akhlak mulia

pada siswa adalah MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Kota Batu. Pelajaran akidah

akhlak adalah mata Pelajaran yang diberikan di MTs dengan maksud untuk

memberikan seperangkat pengetahuan, bentuk-bentuk keterampilan dan

penanaman sikap dan nilai dalam konteks disiplin ilmu pendidikan agama Islam.

Pembelajaran akidah akhlak di MTs diberikan dengan mengikuti tuntutan bahwa

agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang

bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia.

Implementasi pembelajaran akidah akhlak di MTs Islam Al Irsyad Tengaran

7 Kota Batu yaitu dengan mengendalikan kenakalan siswa yaitu melalui pembinaan

akhlak yang dilakukan oleh guru bidang studi akidah akhlak dengan memotivasi,

membimbing, mengawasi siswa dan terdapat program-program yang membedakan

dengan pembelajaran akidah akhlak di sekolah-sekolah lain. Adapun progam

tersebut berupa kegiataan yang riil baik dalam bentuk materil maupun spritual,

program-program tersebut diantaranya yaitu: kegiatan pembelajaran, pembinaan,

dan kepengasuhan.

Page 15: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pembelajaran akidah akhlak di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Kota Batu

mengajarkan kepada siswa untuk mempraktekkan akidahnya dalam bentuk

pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji (baik) dan menghindari akhlak tercela

(buruk) dalam kehidupan sehari-hari. Akhlaq al-Karimah ini sangat penting untuk

dipraktekkan, dibiasaakan dari siswa baik keluarga, teman, masyarakat. Adapun

upaya yang dilakukan oleh guru akidah akhlak tentang upaya pembinaan

kepribadian siswa di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Kota Batu, yaitu sebagai

berikut sebagai berikut : 1) menanamkan nilai-nilai keimanan siswa,

2) membimbing siswa melaksanakan pengamalan agama, 3) membiasakan

perilaku pengamalan ibadah agama, 4) mengawasi perilaku siswa di lingkungan

madrasah.

MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Kota Batu dalam perjalannya hingga saat

ini harus menghadapi kendala dan tantangan, salah satunya adalah kenakalan

remaja yang banyak terjadi pada masa kini. Kemerosotan akhlak semakin menjadi

kasus penyimpangan akhlak termasuk di lingkungan pendidikan. Generasi muda

kini mengalami krisis akhlak yang akut dan kenakalan remaja dewasa ini

mengalami peningkatan seiring dengan berbagai macam perkembangan teknologi

dan informasi yang mengakibatkan perubahan nilai di masyarakat. Bagaimana

tidak, hal ini terlihat dari berkurangnya sikap hormat peserta didik terhadap guru,

malas mengerjakan tugas-tugas harian, terlambat atau tidak disiplin berangkat

sekolah, terlambat mengikuti jam pelajaran, tidak mematuhi peraturan yang ada di

sekolah, menyontek ketika ujian, membuang sampah sembarangan, membuat onar

di lingkungan sekolah atau luar sekolah, serta tidak menjaga almamater dengan

baik. Kejadian tersebut merupakan permasalahan akhlak yang sering terjadi.

Masalah akhlak merupakan suatu masalah yang sangat mendasar bagi setiap

pribadi muslim dalam kehidupan sehari-hari yang mampu mewarnai segala sikap

dan perilakunya baik ketika berhubungan dengan manusia maupun ketika

berhubungan dengan alam sekitar, terlebih lagi dalam hubungan dengan Allah

menuju keselamatan dunia dan akhirat (Anwar, 2010:11). Dalam ajaran Islam

penanaman nilai akidah akhlak bagi manusia merupakan hal yang sangat mendasar,

karena itu nilai ini harus senantiasa ditanamkan sejak dini sampai dewasa.

Kepribadian dan moral manusia sangat ditentukan oleh seberapa besar ajaran

akidah akhlak tertanam dalam jiwanya, artinya apabila seseorang

Page 16: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

memperoleh pendidikan akidah akhlak dengan baik maka kemungkinan besar orang

tersebut akan memiliki kepribadian dan moral yang baik. Akidah akhlak merupakan

pendidikan yang sangat penting untuk para siswa agar dapat mencerminkan dan

menanamkan akhlak yang mulia didalam jiwa siswa dalam masa pertumbuhannya.

Dalam proses pembelajaran akidah akhlak banyak ditemukan problematika

di dalamnya baik itu problematika guru, siswa maupun materi yang diajarkan.

Persoalannya adalah bagaimana pembelajaran akidah akhlak dapat berjalan dengan

baik, mampu dipahami oleh siswa dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari–hari

baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, hal tersebut dikarenakan akhlak

merupakan pembentukan sikap dan tingkah laku yang sangat penting. Selain itu,

pembelajaran akidah akhlak diberikan dengan waktu yang terbatas dibandingan

dengan tantangan yang dapat merusak akhlak tidak terbatas oleh waktu dan bisa

terjadi kapan saja.

MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Kota Batu telah berusaha

menyelenggarakan proses pendidikan dengan baik agar siswa dapat memahami apa

yang disampaikan oleh guru demi tercapainya tujuan pembelajaran. Akan tetap hal

tersebut bertolak belakang dengan siswa. Masih ada siswa yang kurang aktif

dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak memperhatikan apa yang

disampaikan oleh sang guru. Hal ini dikarenakan pembelajaran di MTs Islam Al

Irsyad Tengaran 7 Kota khususnya untuk mata pelajaran akidah akhlak masih

menggunakan metode ceramah. Metode ceramah yang monoton siswa kurang

tertarik dalam proses pembelajaran dan menjadikan siswa rendah dalam hasil

belajarnya. Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi dalam kegiatan pembelajaran

tersebut dengan menggunakan metode yang lebih bervariasi

Tujuan dari materi Akidah Akhlak sendiri akan kurang maksimal dalam

pencapaiannya jika dalam proses mengajar guru tidak memahami metode-metode

pembelajaran yang dapat merangsang siswa agar dapat berbuat lebih aktif selama

proses belajar mengajar. Jika suatu metode pembelajaran yang akan disampaikan

tidak disesuaikan dengan materi pelajaran, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta

didiknya maka pembelajaran tersebut akan menjadi kurang maksimal. Selain itu,

hal tersebut tentunya akan menimbulkan rasa kebosanan sehingga membuat peserta

didik kurang termotivasi dalam belajaran akan menimbulkan pembelajaran

Page 17: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

menjadi tidak optimal. Sehingga perlunya alternatif pemakaian metode

pembelajaran di samping untuk mencapai sasaran yang diinginkan, juga untuk

mengurangi kejenuhan pada diri peserta didik dan apabila peserta didik merasa

jenuh ketika menerima materi dikhawatirkan akan timbul rasa malas dan bosan,

maka kesan yang muncul yaitu perilaku yang menyepelekan terhadap materi yang

disampaikan.

Pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak bukanlah suatu hal yang mudah

karena kurang tepatnya suatu metode dan srategi, proses belajar mengajar tidak

akan berhasil dan hasil belajar kurang memenuhi standar yang diharapkan.

Fenomena tersebut tentunya perlu mendapatkan perhatian yang serius karena mata

pelajaran yang diajarkan adalah Akidah Akhlak. Akhlak merupakan pembentukan

sikap dan tingkah laku yang sangat penting. Maka dari itu pembelajaran Akidah

Akhlak diharapkan mampu membentuk sikap dan Perilaku siswa menjadi lebih

baik. Selain itu, tantangan bagi guru adalah bagaimana menyajikan materi agar bisa

ditangkap dengan baik oleh siswa seperti menanamkan keimanan yang berada di

luar jangkauan akal siswa.

Dengan demikian pembelajaran akidah akhlak merupakan suatu hal yang

sangat penting, karena nantinya siswa akan membentuk sikap, tingkah laku, dan jati

diri seseorang siswa, sebab pembentukan moral yang tinggi merupakan tujuan

utama dalam pendidikan islam. Selain itu dengan adanya pembelajaran akidah

akhlak diharapkan siswa tertanamkan sikap keteladanan dan pembiasaan dalam

mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh

perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan fenomena di atas, penelitian ini menjawab pertanyaan-

pernyataan sebagai berikut:

1. Bagaimana pembelajaran akidah akhlak di Mts Islam Al Irsyad

Tengaran 7 Batu?

2. Bagaimana pembentukan perilaku religius di Mts Islam Al Irsyad

Tengaran 7 Batu?

Page 18: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya dengan tema yang serupa.

Penelitan yang telah dilakukan oleh Putra (2017) mengenai Implementasi

Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Akidah Akhlak (Studi Multi Kasus di

MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat Kabupaten Sambas). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) perencanaan pembelajaran guru Akidah Akhlak sebagai

upaya pembentukan karakter adalah dengan mendesain perencanaan pembelajaran

dengan melibatkan media, (2) penerapan pembelajaran guru Akidah Akhlak dalam

upaya pembentukan karakter siswa yang dilakukan telah mengacu pada tata tertib

maupun aturan yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam setiap kegiatan atau

proses pembelajaran dalam lembaga pendidikan dasar/MI, (3) evaluasi

pembelajaran guru Akidah Akhlak biasanya berupa ujian tugas dari guru, ulangan

harian, nilai UTS dan ulangan UAS siswa.

Penelitan yang telah dilakukan oleh Hermawan dan Fitriyah (2017)

mengenai Efektifitas Pembelajaran Akidah Akhlak II Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) Karawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi

pembelajaran Akidah Akhlak menggunakan metode Kisah di Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) Karawang sangat relatif efektif. Sebagai bukti bahwa proses

pembelajaran itu efektif yaitu antusiasme siswa selama proses pembelajaran,

keaktifan siswa dan hasil evaluasi yang semakin meningkat.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Sapirin, dkk (2019) mengenai

Implementasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak dalam Pembentukan Karakter Siswa

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Tapanuli Tengah. Berdasarkan analisis data

ditemukan bentuk materi pendidikan karakter dalam Pembelajaran Akidah Akhlak

di MIN 3 Tapanuli Tengah memerlukan pengajaran, keteladanan, dan refleksi

akhlak, ibadah, dan akidah. Poin terpenting dalam pendidikan karakter mengajarkan

anak untuk berperilaku sesuai dengan tuntunan al-Quran dan Sunnah. Implementasi

Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di MIN 3 Tapanuli

Tengah dilaksanakan dengan tiga cara, yaitu kegiatan pembelajaran di dalam kelas,

kegiatan diluar kelas, dan kegiatan di luar sekolah. Sarana dan prasarana yang ada,

diakui atau tidak telah turut memberikan

Page 19: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

kemudahan dalam pendidikan karakter dalam pembelajaran akidah akhlak di MIN

3 Tapanuli Tengah dengan materi-materi yang ada dan menggunakan metode

pembiasaan, keteladanan, dan refleksi serta metode-metode yang mengaktifkan

peserta didik dalam proses pembelajaran.

Penelitian yang telag dilakukan oleh Idris dan Usman (2019) mengenai

Peranan Pendidikan Akhlak dalam Mengembangkan Kepribadian Peserta Didik di

Madrasah Aliyah Negeri 1 Parepare. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, pelaksanaan pendidikan akhlak

yang diterapkan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Parepare sebagai upaya

mengembangkan kepribadian peserta didik ada dua bentuk, yaitu:

1) Pembelajaran dalam kelas, pembelajaran diluar kelas. Kedua, pendidikan akhlak

memilki kontribusi penting dalam mengembangkan kepribadian peserta didik di

MAN 1 Kota Parepare, yaitu: sebagai filter pengaruh-pengaruh negatif luar dan

sebagai pembina nilai akhlak dan moral peserta didik sehingga menentukan sikap

dan perilakunya. Ketiga, faktor pendukung pelaksanaan pendidikan akhlak dalam

mengembangkan kepribadian peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota

Parepare ada 3, yaitu: 1) Tenaga Pendidik yang Profesional.

2) Kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder. 3) Sarana dan Prasarana.

Sementara faktor penghambatnya juga ada 3, yaitu: 1) Minimnya pendidikan agama

di keluarga dan perhatian dari orang tua. 2) Heterogenitas keadaan lingkungan

peserta didik. 3) Kurangnya kesadaran peserta didik.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Siswanto (2014) mengenai Model

Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Membentuk Karakter Peserta Didik (Studi di

MA. Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu, Malang, Jawa Timur, Indonesia).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di lapangan terkait

dengan model pembelajaran akidah moral dalam membentuk karakter peserta didik

di MA Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu Malang, setelah data diperoleh dan dibahas

menunjukkan bahwa model pembelajaran dipahami dan dilaksanakan oleh guru

dengan baik, seperti model kuliah, tugas, diskusi, pembiasaan dan keteladanan

Sementara karakter peserta didik adalah cukup bagus, jika misalnya melanggar

peraturan sekolah.

Dari beberapa penelitian di atas memiliki persamaan dan perbedaan.

Persamaan dan perbedaan antara penelitian yang sedang ditulis antara lain:

Page 20: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Persamaannya, penelitian tersebut sama-sama membahas mengenai pembelajaran

akidah akhlak. Pendekatan penelitian yang digunakan sama, yaitu berupa kualitatif.

Populasi penelitiannya sama-sama di lingkungan pendidikan. Sedangkan perbedaan

dengan penelitian yang sedang ditulis yaitu, pada subjek penelitian. Selain itu,

penelitian ini menekankan pada pembelajaran akhlak dalam pembentukan perilaku

religius siswa, sedangkan penelitian terdahulu berfokus pada pembelajaran akidah

akhlak dalam upaya pembentukan karakter siswa.

Pengertian Religius

Manusia yang religius dapat diartikan seagai manusia yang berhati nurani,

saleh dan teliti dalam mempertimbangkan batin (Nurgiyantoro dalam Satinem,

2019:138). Religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan,

pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam (Ancok, 2001:77). Sedangkan

Siswanto (dalam Bintari, dkk, 2014) menjelaskan bahwa manusia religious adalah

manusia yang struktur mental keseluruhannya secara tetap diarahkan kepada

pencipta nilai mutlak, memuaskan dan tertinggi yaitu Tuhan.

Pengembangan dimensi religiusitas ini berpijak pada ajaran Islam yang

diajarkan dalam Mata Pelajaran Agama Islam (PAI) di Sekolah yakni akidah,

akhlak, Al-Qur’an Hadis, fiqh, dan sejarah kebudayaan Islam. Namun demikian,

religiusitas merupakan konsep yang mengacu pada fenomena sosial yang terkait

dengan bagaimana agama hidup dalam diri dan dialami oleh pemeluknya, maka

religiusitas harus mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik

(Warsiyah, 2018:23).

Pembentukan Perilaku Religius

Menurut Mustari (2011:310) pembentuk religiusitas harus dilakukan secara

multi-dimensi melalui pengetahuan keagamaan disertai penghayatan dalam hati

nurani, tindakan dan pemikiran. Selain itu harus terus menerus mengadakan kontrol

diri atau mawas diri dengan cermat. Kontrol diri tidak bisa dilakukan secara

sendirian, perlu adanya berbagai media seperti rumah, sekolah, dan lingkungan

masyarakat.

Selain itu peran kepala sekolah tidak terlepas dari keteladan, kemudian

keteladan dari guru juga menjadi dasar untuk memiliki kualitas perilaku yang

Islami. Upaya yang dilakukan diantarnya Mulai dari keteladanan aspek ibadah,

dalam aspek sholat, aspek baca Al-Qur’an dan sebagaimanya. Selain itu juga

Page 21: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

program-program strategis untuk menguatkan aspek pendidikan karakter yang

sudah terangkum dalam kerangka kurikulum yang ada, baik kurikulum nasional,

kurikulum muhammadiyah, dan kurikulum kekhasan yang ada di sekolah yang

didukung oleh fasilitas-fasilitas yang ada seperti masjid, aula dan lain sebagainya

(Suyitno, 2018:196).

Manfaat Perilaku Religius

Menurut Mustari (2011:9) buah beriman kepada Tuhan yaitu:

1. Memberikan keyakinan bahwa hanya Tuhan sajalah yang memberikan

rejeki, maka manusia tidak akan dihinggapi sifat kikir, tamak, dan rakus

Ketenangan merupakan ketenangan hati dan ketenteraman jiwa dalam

menghadapi segala masalah karena yakin akan pertolongan Tuhan.

2. Selalu mengarahkan langkah ke jalan yang membawa kebaikan untuk

dirinya sendiri, bangsa dan masyarakat.

3. Tuhan menyegerakan orang beriman dengan kehidupan yang baik di dunia

ini sebelum mereka pergi ke akhirat.

Menurut Elkins, dkk (dalam Adami, 2006:33) menjelaskan bahwa manfaat

spiritualitas yakni nilai-nilai spiritualitas bisa diwujudkan dalam hubungan dengan

diri sendiri, oranglain, dan alam. Sedangkan menurut Sarinah (2017:78) manfaat

dan pengaruh iman pada kehidupan manusia, yaitu sebagai berikut\:

1. Melenyapkan Kepercayaan Kepada Kekuasaan Benda

Orang yang beriman hanya percaya kepada kekuatan dan kekuatan Allah.

Keyakinan yang demikian menghilangkan sifat mendewa-dewakan

manusia, menghilangkan kepercayaan akan kesakitan benda keramat,

mengikis kepercayaan kepada tahayul, khurafat, jampi-jampi, dan

sebagainya.

2. Menanamkan Sikap Self Help dalam Kehidupan

Tidak sedikit orang yang melepaskan pendiriannya karena kepentingan

penghidupannya seperti menjual kehormatan, memperbudak diri untuk

kepentingan materi, dan lain sebagainya.

3. Melahirkan Sikap Ikhlas dan Konsukuen

Orang-orang beriman selalu berbuat dengan ikhlas, tanpa pamrih, serta

senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya (selaras antara

hati dan perbuatannya).

Page 22: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif adalah berupa penelitian dengan metode atau

pendekatan studi kasus (case study). Menurut Robert K. Yin (2014) studi kasus

adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Tentunya metode ini sangat

cocok digunakan oleh peneliti dikarenakan peneliti akan melakukan penelitian

sosial. Menurut Yin (2014) studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang

menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antar

kejadian dan konteks yang tidak nampak dengan tegas dan dimana multi sumber

bukti dimanfaatkan. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan berdasarkan

metode pendekatan kualitatif jenis studi kasus ini dapat diketahui pembelajaran

Akidah Akhlak di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Kota Batu.

Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama dua (2) bulan, mulai bulan

Oktober sampai dengan bulan November 2019.

Penentuan informan penelitian atau sampel dalam penelitian kualitatif

berbeda dengan penelitian kuantitatif. Menurut Yin (2014) informan harus meliputi

kolegial-kolegial di lapangan, para pembuat kebijakan, praktisi dan pemimpin,

kelompok khusus dan para penyandang dana penelitian.

Penelitian ini berkaitan dengan pembelajaran akidah akhlak sebagai upaya

pembentukan perilaku religus di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu, maka secara

rinci yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah:

1. Kepala MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu.

2. Guru Akidah Akhlak MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu.

3. Siswa MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu.

Menurut Robert K. Yin (2014) teknik pengumpulan data untuk studi kasus

berupa dokumen, rekaman arsip, wawancara, obseervasi dan perangkat fisik. Untuk

itu, prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

wawancara, observasi dan dokumentasi.

1. Teknik Observasi (Pengamatan)

Menurut Robert K. Yin (2014) observasi partisipan adalah bentuk observasi

khusus yang mana peneliti tidak hanya menjadi pengamat, melainkan turut

terlibat dalam situasi tertentu dan berpartisipasi pada peristiwa yang terlibat

dalam penelitian. Adapun objek pengamatan atau

Page 23: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

observasi pada penelitian ini yaitu siswa MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7

Batu.

2. Teknik Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan dialog dengan maksud tertentu. Dialog itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2009). Adapun wawancara

dilakukan pada Kepala MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu, Guru Akidah

Akhlak MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu, serta Siswa MTs Islam Irsyad

Tengaran 7 Batu.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang

(Sugiyono, 2009). Dokumen yang ditunjukkan adalah seperti kelembagaan

dan administrasi, struktur organisasi laboratorium, dan sebagainya.

Unit analisis merupakan salah satu komponen dari penelitian kualitatif.

Secara fundamental, unit analisis berkaitan dengan masalah penentuan apa yang

dimaksud dengan kasus dalam penelitian. Dalam studi kasus klasik, kasus mungkin

bisa berkenaan dengan seseorang, sehingga perorangan merupakan kasus yang

akan dikaji, dan individu tersebut unit analisis primernya (Robert K. Yin, 2014).

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam analisis data selama di

lapangan menggunakan model Robert K. Yin. Analisis data yang dijelaskan oleh

Robert K. Yin (2014) terdapat 3 (tiga) teknik analisis data, diantaranya adalah

penjodohan pola, pembuatan penjelasan (eksplanasi), dan analisis deret waktu.

1. Penjodohan Pola

Penjodohan pola adalah membandingkan pola yang didasarkan atas empiris

dengan pola yang diprediksikan. Jika kedua pola terdapat persamaan, maka

hasilnya dapat menguatkan validitas internal studi kasus yang

bersangkutan. Maka peneliti membandingkan pola yang diprediksikan

dengan pola empiri atau hasil dari data observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Page 24: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2. Eksplanasi Data

Strategi analisis yang kedua pembuatan penjelasan atau pembuatan

eksplanasi dapat menganalisis data studi kasus yang bersangkutan, yang

kemudian data diuji, proposi-proposi teoritisnya diperbaiki, dan bukti

tersebut di teliti sekali lagi dari perspektif baru, dalam bentuk perulangan

ini.

3. Analisis Deret Waktu

Strategi analisis yang ketiga yakni deret waktu yang dimungkinkan hanya

ada satu variable tunggal dependen atau independen. Dalam hal ini, bila

dalam jumlah besar butir data relevan dan tersedia, uji-uji statistik bahkan

bisa digunakan untuk menganalisis data yang bersangkutan.

HASIL & PEMBAHASAN

Deskripsi data

Robert K. Yin, dalam memaparkan studi kasus ini, penjelasan diawali

dengan bagaimana menggambarkan pembentukan perilaku religius secara umum

yang didalamnya terdapat informan yang terlibat, maka dari itu, perlu dikemukakan

secara ringkas profil bagian yang terdapat di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu.

Jumlah Informan yang terlibat di MTs Islam Al Irsyad yaitu sejumlah 5

orang yang terdiri dari 1 Kepala MTs Islam Al Irsyad, 1 guru, dan 3 siswa.

Wawancara pertama dengan para guru yang dilakukan setelah memberikan

pelajaran akidah akhlak, sebelum melaksanakan wawancara peneliti juga

melibatkan didalamnya terkait pembentukan perilaku religius siswa untuk

memperhatikan bagaimana cakupan materi yang diajarkan serta metode yang

digunakan dalam proses pembelajaran tersebut.

Hasil Wawancara Kepala MTs dan Guru Pengajar

Peneliti mendatangi Ustadz Amrozi, S.Pd. sebagai Kepala MTs Islam Al

Irsyad Tengaran 7 Batu, dengan latar belakang Pendidikan Agama Islam, hasil

wawancara dengan beliau berkaitan dengan proses pembelajaran akidah akhlak di

lingkungan MTs Islam Al Irsyad sebagai berikut: model pembelajaran akidah

akhlak yang diterapkan di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu tidaklah berbeda

dengan disiplin ilmu lainnya, terdapat tiga hal yang diterapkan dalam

Page 25: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

proses pembelajaran akidah akhlak adalah hal yang paling utama melalui

pendekatan ilmu tauhid dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang

merupakan satu kesatuan dalam proses pembelajaran akidah akhlak untuk

mencapai pembentukan perilaku religius siswa.

Peneliti mendatangi Ustadz Dedy Irawan, Lc. berusia 35 tahun merupakan

guru pengajar akidah akhlak yang telah menempuh pendidikan sarjana Ilmu

Dakwah dan Ushuluddin, Universitas Islam Madinah dan telah memberikan materi

pelajaran tauhid selama kurang lebih 2 tahun kepada siswa MTs Islam Al Irsyad

Tengaran 7 Batu. Peneliti melakukan observasi dan wawancara terkait proses

pembelajaran akidah akhlak yang diampu oleh Ustadz Dedy Irawan, Lc. Sebagai

berikut: Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Mukaddimah, meliputi salam, do’a, dan presensi siswa.

2. Siswa membuka kitab di halaman yang dipelajari bersama.

3. Beberapa pertanyaan sederhana (tanya-jawab) berkaitan dengan pokok

pembahasan (menarik konsentrasi).

4. Guru memperkenalkan secara umum materi yang dibahas.

Kegiatan Inti (60 Menit)

1. Siswa membaca materi pembelajaran secara acak dan bergilir.

2. Guru memberikan penjelasan materi yang dibacakan sesuai arahan,

kemudiandiikuti dengan beberapa persoalan sederhana untuk memastikan

partisipasi siswa dalam pembelajaran.

3. Guru melontarkan permasalahan sederhana dari materi pembelajaran yang

nantinya akan dijadikan sebagai bahan diskusi bersama kelompok belajar.

4. Siswa dapat memberikan feedback tambahan informasi terkait materi dari

sumber lain dengan bimbingan guru.

Kegiatan Akhir (10 Menit)

1. Guru menyimpulkan materi yang sudah di bahas.

2. Siswa menyimpulkan dari hasil diskusi yang dilaksanakan bersama

kelompok belajar masing-masing.

3. Siswa diberikan tugas untuk mengerjakan beberapa persoalan dalam

bentuk tugas di rumah.

Page 26: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Penilaian

1. Selama pembelajaran; mengamati pola perilaku siswa dalam hal :

konsentrasi, keikutsertaan, ketertiban, dan perilaku siswa selama pem-

belajaran berlangsung.

2. Evaluasi hasil pembelajaran; dengan memberikan tugas pekerjaan rumah

dalam bentuk tulisan.

Pelaksanaan Pembelajaran

Observasi yang sudah dilakukan dapat penulis simpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak itu terbagi dalam tiga tahap yang

saling berkaitan. Praktiknya pada tiga proses yaitu kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Pendahuluan: Guru mengajarkan akidah saat memulai pelajaran, guru

memulainya dengan mengucapkan salam kepada para siswa (Assalamu’alaikum

Warohmatullahi Wabarokatuh). Selama mengajar tak lupa mengawalinya dengan

ucapan salam, karena ucapan salam ini merupakan tahapan awal dalam

pembentukan perilaku religius siswa MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu.

Langkah selanjutnya sang guru melakukan apresiasi, yaitu dengan mereview

kembali pelajaran sebelumnya dengan inti persoalan, kemudian menanyakan

kesulitannya dan sang guru juga memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa

untuk mengingat kembali pelajaran yang sudah disampaikan. Ketika suasana

kelas dapat dikondisikan dan siswa mulai tampak fokus kepada inti

pembelajaran, barulah guru memulai memberikan materi pelajaran baru kepada

siswa, Berikut strategi guru sebelum memberikan pelajaran pada tahap

pendahuluan ini adalah:

1. Mengucapkan salam kepada seluruh siswa.

2. Menertibkan suasana kelas dan mengkondisikan siswauntuk siapbelajar

dengan mengarahkan perhatian dan konsentrasi siswa.

3. Mengenalkan topik materi yang dipelajari.

4. Memberikan informasi tujuan instruksional yang dicapai, jika dibutuh-

kan dengan menuliskan di papan tulis supaya siswa mengetahui apa

dilakukan dalam pembelajaran.

5. Mengulangi kembali hal yang perlu diketahui oleh siswa untuk meng

ingat kembali hal-

Page 27: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

hal yang diperlukan untuk memahami bahan pelajaran yang baru

(apersepsi dengan memberikan tes pemula (pre-test).

6. Mendiskusikan terkait pekerjaan rumah (PR) kepada siswa.

7. Memotivasi siswa untuk berperan aktir dalam kegiatan pembelajaran.

Kegiatan tahap pendahuluan dilakukan oleh setiap guru di program studi

akidah akhlak pada jenjang MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu

(Observasi pada tanggal (18-21 November 2019)

Kegiatan Inti: Pada tahap inti,guru memulai memberikan materi pelaja

ran dengan menggunakan metode atau cara mengajar yang beraneka ragam,

tak jarang pula guru mengajar di tempat yang terbuka Ada-

pun jenjang MTs studi akidah akhlak ketika mengajar secara umum

menggunakan metode ceramah, tanya-jawab, diskusi, penugasan, latihan soal.

Dilakukan dengan memberikan pengarahan kepada siswa untuk tidak

membuka buku ajar terlebih dahulu, saat itu pula guru memberikanpenjelasan

melalui media pembelajaran atau alat peraga. Kemudian sang guru meminta

kepada siswa untuk membuka buku dan lantas sebagian beberapa dari siswa

untuk membaca, sebagai penguatan dalam ilmu Bahasa arab, mengingat buku

ajar yang dipakai adalah berbasis berbahasa arab. Apabila didapati hal yang

tidak dapat dipahami oleh siswa, guru akan memberikan waktu dan

kesempatan untuk bertanya, akan tetapi apabila tidak ada, maka sang guru akan

melempar persoalan kepada siswa. Selain itu, kegiatan inti ini didalamnya

terdapat aktivitas yang dilakukan oleh sang guru, meliputi:

1. Mengatur waktu dan jadwal yang disediakan sebaik-baiknya.

2. Tidak menyeleweng dari materi pembelajaran.

3. Memberikan gambaran pelajaran secara singkat.

4. Menyajikan bahan ajar secara singkat.

5. Mengulangi beberapa materi intisari yang penting.

6. Memberikan kesimpulan akhir

7. Memberikan soal-jawab singkat.

8. Memberikan penguatan ajarmateri, baik dengan pujian atau peringatan,

hal ini penting dalam pembentukan perilaku religius.

9. Memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan diri.

10. Memberikan keadilan dan perhatian kepada siswa.

Page 28: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Termasuk dari salahsatu keunikan dari strategi pembelajaran akidah akhlak

yang dilakukan di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu ialah dengan tasliyah.

Tasliyah ini dilakukan pada waktu di mana siswa tampak kurang semangat dalam

pembelajaran, sepertihalnya mengantuk dan melamun. Halini disebabkan oleh

kepadatan kegiatan di sekolah maupun di luar sekolahnya selama 24 jam setiap

harinya, sehingga sudah menjadi perhatian yang muncul dari beberapa siswa yang

mengalami kelesuan dan keletihan. Tasliyah berbentuk aneka ragam, sebagai

contoh guru mengarahkan siswa untuk mengambil air wudhu sebagai solusi

mengatasi rasa kantuk, jika dirasa tidak berhasil, maka siswa diminta untuk berdiri

selama kegiatan pembelajaran hingga siswa tersebut tak lagi merasakan

kantuk,selain itu tasliyah dapat dilakukan dengan kegiatan belajar di luar kelas

untuk mengatasi kebosanan para siswa. KBM diluar kelas dapat diwujudkan dengan

belajar di perpustakaan, taman, masjid, dan lokasi- lokasi lainnya yang dirasa

nyaman oleh para siswa.

Penutupan: Pada tahap akhir ini seluruh guru yang mengajarkan akidah

akhlak di MTs Islam Al Irsyah Tengaran 7 Batu melakukan aktivitas berikut ini:

1. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk membuat ikhtisar

(kesimpulan akhir) dengan gaya bahasanya sendiri, setelah itu guru

menyimpulkan dan merangkum materi yang sudah dibahas.

2. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) dalam hal ini dikenal sebagai

al-wajibul. manzil.

3. Guru memberikan soal jawab.

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari kembali

materi yang telah disajikan.

5. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.

Siswa dapat merenungkan dan mengukurkembali materi yang diperoleh

dalam pembelajaran maupun hasil belajar, seorang guru akidah akhlak juga

melakukan refleksi yaitu cara berfikir untuk mengetahui apa yang sudah dipelajari

dan diperoleh oleh siswa. Refleksi yang dilakukan merupakan tindakan

peristiwa, aktivitas, atau pengetahuan yang baru setelah diterima oleh siswa.

Refleksi juga merupakan proses hasil belajar yang dapat membantu siswa

dalam hal berbuat dan mengamalkan, sehingga dapat membentuk karakter

perilaku religius dengan mengaitkan hubungan antara pengetahuan yang dim

Page 29: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

miliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru sehingga siswa mendapatkan

sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarisebelu mnya.

Evaluasi Pembelajaran

Untuk meningkatkan evaluasi pengetahuan siswa dalam proses pembe-

lajaran akidah akhlak, guru memberikan ujian kepada siswa yang dikenal dengan

sebutan ikhtibar atau imtihan. Evaluasi ini ditargetkan pada aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik di MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu terdapat berbagai

macam ujian yang wajib dilakukan pada setiap siswa antara lain:

1. Imtihan Mauhdu’I : merupakan salahsatu evaluasi pembelajaran yang

dilakukan usai mengakhiri sebuah bab dalam bidang studi akidah akhlak.

Evaluasi ini diberikan dalam bentuk ujian tertulis ataupun lisan kemudian

diberikan seluruhnya kepada guru pengampu. Evaluasi ini disebut sebagai

ulangan harian.

2. Imtihan Syahri : merupakan salah satu evaluasi yang dilakukan setiap

bulannya, namun kebijakan ini diberikan kepada para guru selaku pengurus

dalam menyelenggarakan ujian yang di bina oleh pihak sekolah.

3. Imtihan A’malus Sanah : merupakan salahsatu evaluasi yang dilakukan pada

semester tengah (mid semester). Guru diwajibkan membuat soal ujian yang

diserahkan kepada pengurus ujian yang diberikan sekolah.

4. Imtihan Nisful Awal : merupakan salahsatu evaluasi yang diberikan pada

tingkat ujian semester ganjil (awal).

5. Imtihan Nisfu Ats-Tsani : merupakan salahsatu evaluasi yang diberikan pada

tingkat ujian semester genap (akhir) yang merupakan penentu akhir

kenaikan kelas.

Selain menempuh ujian yang telah penulis uraikan, para siswa

diwajibkan untuk berpartisipasi dalam rangka mengikuti ujian yang

diselenggarakan oleh pihak pemerintah, baik dalam hal berupa ujian

semester tengah, ujian semester (ganjil/genap), dan ujian nasional,

namunkan tetapi pada kesemua aspek evaluasi yang dilakukan merupakan

bagian dari ketetapan kriteria evalasi selama proses pembelajaran di MTs

Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu.

Page 30: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kegiatan evaluasi pembelajaran ini dipertegas dengan hasil

Penggunaan Media Pembelajaran

Hasil observasi di kelas, bahwa guru dengan bidang mata pelajaran

akidah akhlak cukup memberikan perhatian yang amat mendalam baik dalam

menggunakan sarana berupa media pembelajaran, salahsatunya melalui kitab,

papan tulis, alat peraga, dan media elektronik. Data ini didukung berdasarkan

hasil wawancara dengankepala sekolah yang menyatakan bahwa pihak sekolah

berupaya semaksimal mungkin dalam memenuhi sarana dan

prasarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran,

khususnya di bidang studi akidah akhlak. Pernyataan ini didukung oleh guru

akidah akhlak yang bersangkutan bahwa penggunaan media saat ini

sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran akidah akhlak, dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran tersebut apabila tidak ditunjangi dengan peng

gunaan media pembelajaran akan mendapatkan kesulitan dan kesusahan dalam

mencapai tujuan pembelajaran, seperti apa yang disampaikan oleh guru

Penggunaan media pembelajaran ini dapat mengantarkan pesan nilai-nilai

akidah akhlak dan norma ajaran Islam melalui pembelajaran yang dilakukan

secara sistematis sehingga dapat memberikan dampak positif.kepada siswa serta

menambah motivasi siswa untuk mempelajari materi yang diberikan, sehingga

target pembelajaran tercapai dengan maksimal.

Berdasarkan realita tersebut, menunjukkan adanya penggunaan media

pembelajaran pada setiap pertemuan ternyata dapat memberikan sarana yang

akidah akhlak MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu Ustadz Dedy Irawan, Lc.

“Walhamdulillah, kini media pembelajaran disediakan oleh kepala

sekolah sudah cukup baik untuk menunjang proses pembelajaran akidah-akhlak

dengan alat peraga seperti ini (menunjukkan kepada peneliti), sehingga

sarana yang ada dapat digunakan dan dimanfaatkan bersama para siswa”

wawancara bersama salah seorang siswa kepada peneliti :

“ujian yang diselenggarakan pada MTs ini telah menjadi sebuah

tradisi di tempat kami, dengan evaluasi yang diberikan oleh sekolah

membuat saya menjadi lebih rajin belajar agar dapat memenuhi target yang

dicapai selain itu juga berlomba-lomba dalam kebaikan”

Page 31: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

efektifxdan efisian untuk seorang guru dalam mencapai target pembelajaran yang

diberikan.

Lingkungan Pembelajaran

Suasana lingkungan pembelajaran yang kondusif.dapat menunjang proses

pembelajaran akidah akhlak siswa, hasil observasi yang telah peneliti lakukan,

ditemukannya nilai positifxdari semua lini bangunan serta aktivitas pada MTs Islam

Al Irsyad Tengaran 7 Batu. Lingkungan pembelajaran yang baik untuk

pembentukan ilmu akidah akhlak sehingga munculnya internalisasi yang kuat pada

jiwa siswa adalah keberadaan kelas (fusul), masjid, dan perpustakaan (maktabah),

selain itu juga adanya pembinaan dari guru wali kelas untuk mengetahui aktivitas

yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran.

Observasi yang dilakukan peneliti menghasilkan beberapa temuan diantaranya:

1. Para Siswa menemui sang guru setelah menunaikan ibadah shalat di

Masjid untuk bertanya berkenaan materi pelajaran yang belum difahami.

2. Siswa mendatangi sang guru ke kantornya untuk menanyakan persoalan

pribadi maupun pelajaran dikelasnya.

3. Siswa bersilaturahmi ke rumah guru untuk menanyakan perihal yang

dihadapinya, hubungannya dengan pelajaran maupun hal lainnya.

Salahsatu lingkungan pembelajaran yang baik bagi siswa untuk mempelajari

akidah akhlak adalah langsung dengan mempelajari kitab induk dengan pengarahan

yang diberikan oleh guru di ruang kelasnya. Jika siswa mendapati kesusahan dapat

menanyakan kepada guru untuk menghindari terjadinya kesalahfahaman, dan

sebelum guru mengakhiri pembelajaran dan keluar dari kelasnya, para siswa masih

bisa berdiskusi tentang pelajaran yang terlah dipelajari bersama teman-teman

dikelasnya pada jam istirahat.

Lingkungan berikutnya adalah perpustakaan yang tidak pernah keting-

galan para guru untuk terus mengajak siswanya tatkala “jenuh” belajar di ruang

kelasnya untuk segera pindah di ruang perpustakaan, atau sang guru meminta

kepada siswanya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan mencari bahan

referensinya di ruang maktabah, untuk mengerjakan studi akidah akhlak pernyataan

tersebut telah cocok apa yang disampaikan oleh guru Ustadz Amrozi, S.Pd. kepada

peneliti:

Page 32: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Lingkungan berikutnya adalah Masjid, dan dari sinilah pusat lingkungan

belajar terbaik dari pembelajaran akidah akhlak dan timbullah nilai internalisasi

pada jiwa santri. Hasil observasi yang peniliti lakukan selama satu pekan didapati

sebanyak tiga kali kajian tentang akidah dan akhlak, waktu yang diberikan diluar

dari KBM. Dalam kegiatan ini para siswa berhak mempertany akan segala aspek

kesulitan yang tidak difahami atau materi yang tidak diberikan saat

pembelajaran di kelasnya. Kenyataanya kajian ilmiah seperti inilah sangat

perlu siswa mendalaminya agar.mudah memahami kaidah dan prinsip-prinsip

keislaman yang benar.

Karakteristik.Pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Islam Al Irsyad Batu

Pembelajaran akidah akhlak pada bidang studi akidah akhlak yaitu buku

bahasa Arab tanpa meninggalkan buku bahan studi akidah yang bersumber

dari Departemen Agama RI, dengan melalui observasi yang peniliti lakukan,

bahan ajar akidah akhlak digunakan oleh MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7

Batu adalah berjudul “At ta’liqul Mukhtasho Al-Mufid”. Karya Dr.Shalih bin

Fauzan bin Abdullah Al Fauzan, seorang ulama’ cendekia dari Saudi Arabia

Secara ringkas peneliti menyebutkan poin-poin dasar penting dari materi

yang ada pada buku ini, yakni:

1. Tujuan diciptakannya manusia dan jin untuk menyembah danberibada

kepada Allah semata.

2. Pentingnya mentauhidkan Allah dan bahaya menyekutukan-Nya.

3. Pengenalan tiga jenis tauhid (rububiyah,uluhiah ,dan asma wa sifat)

4. Jenis-jenis kesyirikan dan dampaknya bagi kehidupan.

Interaksi Pembelajaran

Melalui proses pembelajaran akidah akhlak ini, maka terjadilah interaksi

antara guru dengan siswa terjalin dengan akrab, sehingga membuat kegiatan

belajar mengajar menjadi menyenangkan. Apabila suasana di kelas sedang

ramai, seorang guru dapat memberikan pengarahan dengan baik tanpa

membuat kegaduhan suasana dikelasnya.

“maktabah ini merupakan tempat yang cocok untuk menimba ilmu akidah

akhlak, karena disini terdapat banyak sumber referensi yang bisa dicari tahu oleh

siswa untuk menjawab tugas-tugas dari materi yang disampaikan oleh gurunya,

banyak referensi kitab-kitab akidah dan akhlak yang ada di maktabah ini”

Page 33: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Interaksi ini ditekankan ketika guru memberikan penjelasan dengan contoh-

contoh yang berkaitan dengan permasalahan akidah akhlak dalam kehidupan

sehari-harinya, baik dalam berbagai bentuk dan macam kisah- kisah maupun

dengan menggunakan alat peraga.

Interaksi lainnya dapat diwujudkan ketika guru memberikan penugasan

kepada siswa, seperti diskusi dan mencari referensi perspustakaan. Siswa terlihat

berperan aktif untuk mengerjakannya, sehingga terjadilah interaksi. Adapun

interaksi yang dilakukan oleh guru kepada siswa yaitu memberikan sesi dalam

rangka untuk tanya jawab ketika sebelum mengakhiri pelajaran, interaksi

pembelajaran saat itu muncul.

Interaksi pembelajaran tidaklah dilihat pada saat pelajaran saja, namun

di tempat-tempat lain juga nampak terlihat. Hasil observasi penelitian,

memperoleh beberapa temuan dari siswa yang berperan aktif dan menunjukkan

adanya antusiasme dalam mencari kebenaran dari persoalan atau peristiwa

yang siswa temukan saat berada di luar waktu pelajarannya.

Interaksi pembelajaran ini memperoleh nilai akidah menjadi lebih rosikh

(melekat) dalam benak dan jiwa siswa MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu

sehingga dari internalisasi tersebut membentuk perilaku religius yang baik dan

lurus.

Pembentukan Religius Siswa terhadap Pembelajaran Akidah Akhlak

Hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan menghasilkan

temuan-temuan dalam upaya pembelajaran akidah akhlak dalam pembentukan

perilaku religius pada siswa MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu.

Terdapat beberapa usaha MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu dalam

menanamkan nilai akidah akhlak pada siswa diantaranya:

1. Pemahaman yang benar (shahih), merupakan indikator utama yang harus

dimiliki oleh guru, khususnya guru di bidang studi akidah akhlak.

Pemahaman yang benar (shahih) ini bisa dicapai melalui penerapan bahan

ajar selama proses pembelajaran dikelas. Kemudian diwujudkan dalam

bentuk penjelasan menggunakan media pembelajaran yang lain sebagai

bentuk upaya untuk menjauhi dari pemahaman yang menyimpang.

2. Pemberian keteladanan, hal ini dapat diwujudkan dengan adanya kerja sama

seluruh komponen yang terlibat: kepala sekolah, guru yang

Page 34: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

memberikan keteladanan kepada siswanya dalam bentuk saling menasehati

antar siswa dan guru karena guru merupakan figur utama bagi para siswa.

3. Lingkungan yang religius, dengan adanya masjid, perpustakaan, dan

suasana kelas yang bersifat homogen (laki), sehingga jika siswa tidak

mengenal lawan jenisnya selama di dalam sekolah menjadikan pola

pikir siswa untuk focus untuk belajar. Kemudian diiringi dengan

aktivitas-aktivitas diluar KBM yang sifatnya islami dan mengajak kepada

persaudaraan sesama muslim (ukhuwah islamiyah).

4. Pemberian motivasi, hal ini dapat diwujudkan dengan pemberian nasehat,

semangat, dan curahan hati atau bisa dalam bentuk hadiah (reward).

5. Pembudayaan, ini dapat.dilaksanakan selama di jam pelajaran maupun di

luar jam pelajaran. Pembiasaan ini terus dilakukan dan dipantau oleh wali

kelas di sekolahnya. Meski dirasa bagi siswa cukup sulit untuk dilakukan,

akan tetapi hal ini menjadi faktor utama di dalam pemberian nilai akidah

akhlak untuk siswa, khususnya dalam masalah ibadah sehari-hari.

Pembentukan religius siswa ini terkait dengan pelajaran akidah akhlak di

MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu dapat dilihat dengan dua keadaan, Pertama,

keadaan santri dimana ia di dalam sekolah dan kedua, adalah keadaan

siswa ketika keluar dari sekolah hingga lulus menjadi alumni.

Pembentukan religius diwujudkan dari pembelajaran akidah akhlak ini

telah ditempuh selama di kelas merupakan bentuk cerminan akhlak

mulia pada siswa MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu yaitu internalisasi

nilai akidah dibuktikan dengan hafalnya siswa terhadap nash-nash yang di

berasal dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Para siswa mengerti dengan kebenara

makna akidah akhlak yang sesungguhnya sehingga terwujud dalam kepri

badian selama disekolahnya. Oleh karena itu siswa pula mengetahui secara

mendalam sebagian firqoh-firqoh yang mengatasnamakan Islam akan tetapi

menyimpang dari akidah akhlak yang lurus.

Page 35: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran akidah akhlak dalam upaya pembentukan perilaku religius di MTs

Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu dapat diwujudkan dengan tiga hal yang diterapkan

dalam proses pembelajaran akidah akhlak adalah hal yang paling utama melalui

pendekatan ilmu tauhid dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang

merupakan satu kesatuan dalam proses pembelajaran dihal akidah akhlak untuk

mencapai pembentukan perilaku religius siswa.

Adapun pembentukan perilaku religius siswa adalah dengan memberikan

pemahaman nilai akidah akhlak yang benar (shahih), pemberian keteladanan siswa,

lingkungan yang religius, pemberian motivasi siswa, dan pembiasaan siswa hal ini

dapat dilihat dengan dua keadaan, Pertama, keadaan santri dimana ia di dalam

sekolah dan kedua, adalah keadaan siswa ketika keluar dari sekolah sampai dengan

lulus menjadi alumni.

Pembelajaran akidah akhlak sebagai upaya dalam pembentukan perilaku

religius di MTs Islam Al Irsyad.Tengaran 7 Batu menghasilkan temuan atau tesis

yakni pernyataan-pernyataan secara ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tesis tersebut adalah bahwa dengan adanya pembelajaran akidah akhlak muncul-

lah perilaku religius yang mencerminkan kepribadian siswa, tidak hanya pada siswa

saja akan tetapi guru, kepala sekolah juga dapat memberikan peran dalam

pembentukan perilaku religius kepada siswanya.

Rekomendasi terhadap peneliti yang akan datang adalah berkaitan dengan

kurikulum pembelajaran akidah akhlak di MTs Islam Al Irsyad.Tengaran 7 Batu.

Page 36: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAFTAR PUSTAKA

Adami, Ardiman.2006.Hubungan Spiritualitas dengan Proactive Coping Survivor Bencana Gempa Bumi di Bantul. Skripsi .Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Ancok, Suroso. 2001. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Siswa. Anwar, Rosihon. 2010. AKhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia. Azty, Alnida., dkk. 2018. Hubungan antara Akidah dan Akhlak dalam Islam.

Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS). Vol. 1, No. 2.

Baisa, Hidayah., Novianty, Hielda. 2017. Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan Perkembangan Akhlak Remaja di Solihuddin School, Chana Thailand. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 01; Nomor 02.

Bintari, Ni Putu., Dantes, Nyoma., Sulastri, Made. 2014. Korelasi Konsep Diri Dan Sikap Religiusitas Terhadap Kecenderungan Perilaku Menyimpang dikalangan Siswa Pada Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014. e-journal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling. Volume: 2 No 1.

Efendi, Didik. 2019. Proses Pembentukan Akidah dan Akhlak Pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Jayapura. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Vol. 9, No. 1.

Ginanjar, M. Hidayat. 2017. Pembelajaran Akidah Akhlak dan Korelasinya Dengan Peningkatan Akhlak Al-Karimah Siswa (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Shoutul Mimbar Al-Islami Tenjolaya Bogor). Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 0 6 No.12.

Hermawan, Iwan., Fitriyah, Ulfah. 2017. Efektifitas Pembelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karawang. Jurnal Pendidikan Islam Rabbani.

Idris, Djamaluddin., Usman. 2019. Peranan Pendidikan Akhlak dalam Mengembangkan Kepribadian Peserta Didik di Madrasah Aliyah Negeri 1 Parepare. Journal of Islamic Education and Teacher Training. Vol. 1, No. 2.

M. Irfangi. 2017. Implementasi Metode Kisah dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah. Jurnal Kependidikan. Vol . 5 No 1.

Moleong, Lexy. J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhaimin. 2004. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Siswa.

Mustari, Mohamad. 2011. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: LaksBang PresSindo.

Putra, Purniadi. 2017. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak (Studi Multi Kasus di MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat Kabupaten Sambas). Jurnal Pendidikan Dasar Islam. Volume 9, Nomor 02.

Page 37: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2

Sapirin., Adlan., Wijaya, Candra. 2019. Implementasi Mata Pelajaran Akidah Akhlak dalam Pembentukan Karakter Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Tapanuli Tengah. Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya. 4 (2).

Sarinah. 2017. Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Deepublish. Satinem. 2019. Apresiasi Prosa Fiksi:: Teori, Metode, dan Penerapannya.

Yogyakarta: Deepublish. Siswanto, Heru. 2014. Model Pembelajaran Akidah Akhlak Dalam Membentuk

Karakter Peserta Didik (Studi di MA. Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu, Malang, Jawa Timur, Indonesia). Jurnal Studi Islam Madinah. Volume 12 Nomor 2.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suryawati, Dewi Prasari. 2016. Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlak Terhadap Pembentukan Karakter Siswa di MTs Negeri Semanu Gunungkidul. Jurnal Pendidikan Madrasah. Volume 1, Nomor 2.

Suyitno. 2018. Strategi Pembentukan Budaya Religius Untuk Meningkatkan Karakter Islami di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan. Vol 10, No.2.

Warsiyah. 2018. Pembentukan Religiusitas Remaja Muslim (Tinjauan Deskriptif Analitis). Cendekia Vol. 16 No 1.

Yatimin., Thamrin, Husni. 2017. Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak Melalui Pendekatan Sufistik Untuk Madrasah Tsanawiyah Propinsi Riau. Jurnal Ilmiah Keislaman. Vol. 16, No. 1.

Yin, Robert K. 2014. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 38: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

3

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 39: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

4

Lampiran I : Hasil Tes Plagiasi

Page 40: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

5

Lampiran II : RPP Pelajaran Akidah Akhlak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MTs Islam Al Irsyad Tengaran 7 Batu

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas / Semester : VIII / Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (1 Pertemuan)

Standar Kompetensi:

Memiliki pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam terhadap prinsip dasar aqidah

islamiyah, serta mampu mengamalkan nilai-nilai tauhid dalam kehidupan sehari-hari sehingga

jauh dari syirik dan penyimpangan.

Kompetensi Dasar:

Menjelaskan bahwa tauhid adalah fitrah dasar setiap manusia, dan menjelaskan tentang

penyimpangan (kesyirikan) dalam sejarah kehidupan manusia.

Indikator:

1) Menjelaskan tujuan utama penciptaan jin dan manusia.

2) Menyebutkan dalil-dalil tentang hal tersebut baik dari Al-Qur`an maupun Hadits.

3) Menjelaskan bahwa tauhid adalah fitrah dasar manusia beserta dalil-dalilnya.

4) Menceritakan riwayat sejarah terjadinya kesyirikan yakni pada zaman Nabi Nuh.

5) Menguraikan kesamaan sejarah itu dengan sejarah pada zaman Nabi

Muhammad.

6) Menjelaskan jenis kesyirikan yang dilakukan kebanyakan manusia di zaman ini.

Tujuan Pembelajaran:

1) Santri dapat menjelaskan tujuan utama penciptaan jin dan manusia.

2) Santri dapat menyebutkan dalil-dalil tentang hal tersebut.

3) Santri dapat menjelaskan bahwa tauhid fitrah dasar manusia beserta dalil-dalilnya.

4) Santri dapat menceritakan sejarah terjadinya kesyirikan di zaman Nabi Nuh serta

kesamaan sejarah itu dengan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad.

5) Santri dapat menjelaskan jenis kesyirikan yang dilakukan kebanyakan manusia

Materi Pembelajaran :

Bab I. Pasal : Penyimpangan tauhid dalam kehidupan manusia. Metode Pembelajaran :

1) Ceramah disertai Demonstrasi penjabaran dan pemberian contoh nyata.

Page 41: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

6

2) Diskusi dan Tanya Jawab.

3) Telaah kitab kurikulum dan imla maklumat tambahan dari sumber lain.

Sumber :

1) Syaikh DR. Shaleh bin Fauzan Alu Fauzan, Kitab At-Tauhid, KSA.

2) Al-Maktabah Asy-Syamilah II. 3) Peta KSA dan negara-negara sekitarnya. 4) Tafsir As-Sa`di.

Page 42: PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SEBAGAI UPAYA …eprints.umm.ac.id/72861/1/Fahmi Arief Hidayat...FAHMI ARIEF HIDAYAT NIM 201710290211004 . PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

7

Lampiran III : Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Wawancara dengan Guru

Akidah Akhlak Gambar 2. Proses Pembelajaran

Akidah Akhlak

Gambar 3. Suasana Kelas