Pembelahan Sel Kanker BLOK 3

13
Martha Leonora -102013051 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731 Pendahuluan Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita menjadi bertambah besar dan tinggi karena sel-sel penyusun tubuh mengalami pembelahan sehingga jumlahnya bertambah banyak. Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit terkecil penyusun semua mahkluk hidup, dari sekumpulan sel inilah yang nantinya akan membentuk jaringan dan dari jaringan akan terbentuk suatu organ dan dari kumpulan-kumpulan organ akan terbentuk sistem organ, untuk mengetahui fungsi dan peran apa yang akan dijalankan sel- sel akan melakukan komunikasi dengan sesamanya. Pada pembelahan sel, sel induk akan memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan. Pembelahan sel ada dua yaitu pembelahan sel tubuh dan sel kelamin. Pada proses pembelahan sel terjadi kelainan-kelainan pada pembelahan sel juga dapat terjadi, seperti contoh terjadinya displasia dan anaplasia yang dapaat menyebabkan muncuknya sel-sel kanker. Selain pembelahan abnormal sel juga dapat mengalami kematian, penyebab kematian sel ada dua yaitu apoptosis dan nekrosis.

description

Makalah blok 3

Transcript of Pembelahan Sel Kanker BLOK 3

Martha Leonora -102013051FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

Pendahuluan Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita menjadi bertambah besar dan tinggi karena sel-sel penyusun tubuh mengalami pembelahan sehingga jumlahnya bertambah banyak. Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit terkecil penyusun semua mahkluk hidup, dari sekumpulan sel inilah yang nantinya akan membentuk jaringan dan dari jaringan akan terbentuk suatu organ dan dari kumpulan-kumpulan organ akan terbentuk sistem organ, untuk mengetahui fungsi dan peran apa yang akan dijalankan sel- sel akan melakukan komunikasi dengan sesamanya. Pada pembelahan sel, sel induk akan memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan. Pembelahan sel ada dua yaitu pembelahan sel tubuh dan sel kelamin. Pada proses pembelahan sel terjadi kelainan-kelainan pada pembelahan sel juga dapat terjadi, seperti contoh terjadinya displasia dan anaplasia yang dapaat menyebabkan muncuknya sel-sel kanker. Selain pembelahan abnormal sel juga dapat mengalami kematian, penyebab kematian sel ada dua yaitu apoptosis dan nekrosis.

Pembahasan SkenarioSeorang mahasiswa kedokteran, sedang menemani ayahnya yang sedang berobat di suatu rumah sakit. Oleh dokter yang memeriksanya, diduga ayah mahasiwa tersebut mengidap kanker.Rumusan masalahSeorang laki-laki diduga mengidap kankerPembelahan sel somatik1,2Pembelahan sel pada sel tubuh terdiri dari fase G0, sintesis, G1, G2 dan Mitosis. Sintesis, G1 dan G2 merupakan fase interfase. Di dalam mitosis terjadi proses profase, metafase, anafase, dan telofase.Pada fase interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun demikian , sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA (melipatgandakan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan). Pada umumnya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. Fase G0 , merupakan fase dimana sel yang baru saja mengalami pembelaham berada dalam keadaan diam atau sel tidak mengalami pertumbuhan serta perkembangan. Kondisi ini bergantung pada sinyal baik dari luar maupun dalam sel.Fase G1, sel secara metabolik sangat aktif. Semua komponen-komponen untuk tahap S disintesis dan pada tahap ini sel tumbuh dengan cepat.Fase sintesis , DNA dalam inti mengalami replikasi sehingga pada fase akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid.Fase G2 , replikasi DNA telah selesai , sel bersiap-siap mengadakan pembelahan. Pada tahap ini sentriol membelah dan spindel mitosis dihasilkan dari mokrotubulus sel,mulai terbentuk untuk persiapan pembelahan nuklear selanjutnya. Mitosis, dimulai dengan profase . Pada tahap profase kromosom menebal menjadi pilinan yang kuat dan besar, serta menjadi terlihat. Setiap kromosom berisi dua kromatid yang disatukan oleh sentromer. Pasangan sentriol berpisah dan mulai bergerak ke sisi kutub berseberangan digerakan oleh perpanjangan mikrotubulus yang terletak diantara sentriol. Selaput inti menipis dan akhirnya menghilang.

Metafase, pada tahap ini kromosom bergerak menuju bidang ekuator benang spindel (bidang pembelahan) . Kromosom berada di bidang ekuator agar pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan sama jumlahnya.Anafase, pada tahap ini sentromer mengganda menyebabkan tiap kromatid memiliki sentromer sendiri-sendiri , kromatid yang berasal dari satu kromosom kemudian berpisah dan pindah ke kutub bersebarangan. Kromatid dapat bergerak ke kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang spindel. Pada saat terjadi kontraksi, benang spindel akan memendek dan kemudianmenarik kromatid menjadi dua bagian ke dua kutub yang berlawanan.Telofase, pada tahap ini membran inti mulai terbentuk dan nukleolus kembali muncul.Sitokinesis,merupakan pembelahan sitoplasma. Mikrofilamen membentuk cincin di sekitar ekuator , ketika mikrofilamen bergerak mikrofilamen mengencangkan membran plasma untuk membentuk kurva atau lipatan di ekuator, cekungan terbentuk semakin lama semakin dalam sampai bertemu mikrotubul serat gelendong, mikrotubul ikut membantu membuat lipatan sampai akhirnya lipatan menjadi sangat dalam sehingga membagi membran plasma menjadi setengah, membentuk dua sel baru.Pembelahan sel gamet, meiosis ( pembelahan reduktif) merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel kelamin (sperma dan sel telur). Pembelahan ini mengurangi jumlah kromosom menjadi haploid. Pada saat pembuahan gabungan dari sel telur dan sperma menghasilkan jumlah kromosom diploid. Meiosis terdiri dari meiosis I dan meiosis II, yang menghasilkan empat sel. Meiosis I1,2Profase I :Leptoten : Kromosom mulai tampak, DNA kromatin berpilin rapat dan padat,tiap benang kromatin terdiri atas rangkap 2 DNA yang berasal dari replikasi waktu periode SZigoten : Pilinan semakin rapat dan padat, kromosom berpasangan dengan homolognya, disebut bivalen Pakiten : Kromosom homolog yang kian rapat dengan kromatid rangkap dua disebut tetradDiploten : Kedua homolog menjauh , saat kromosom homolog menjauh terjadi pelekatan berbentuk X pada suatu tempat tertentu yang disebut chiasma, chiasma merupakan tempat terjadinya crossing over antar sesama kromosom homolog untuk tujuan variasi genetik.Diakinesis : terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan 2 sentriol (hasil pembelahan) ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan menghilangnya nukleolus dan membran nukleus serta tetrad yang mulai bergerak ke bidang ekuator.Metafase 1 , Kromosom berpindah ke bidang ekuator , pada bidang ekuator, benang-benang spindel (mikrotubul) melekatkan diri pada setiap sentromer kromosom. Ujung benang spindel yang lainnya membentang melekat dikedua kutub pembelahan yang berlawanan.Anafase 1, tiap kromosom homolog (yang berisi dua kromatid kembarannya) masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah. Tujuan anafase I adalah membagi isi kromosom diploid menjadi haploid.Telofase 1, terbentuk dua sel anak dengan kromosom setengah dari induk, terbentuk selaput inti.Meiosis IIProfase II , memiliki waktu yang singkat, sentriol memisah ke kutub yang berlawanan, sentrosom mengganda jadi dua dengan masing-masing mengandung sepasang sentriolMetafase II, kromatid berbaris pada bidang ekuator selAnafase II, Sentromer membelah menjadi dua dan lepas, lalu kromatid dengan sentromer sendiri sendiri berpisah dan pindah ke kutub sebrang. Kromatid pada pembelahan pada anafase II secara genetik tidak identik karena persilangan atau kombinasi ulang.Telofase II, selaput inti terbentuk kembali, kromosom melebur dan terjadi sitokinesis, setiap sel baru berisi satu dari setiap jenis kromosom. Jumlah kromosom adalah haploid.

Pembelahan sel abnormal Adaptasi sel terhadap stress3,4,5Atropi, penyusutan ukuran sel karena kehilangan substansi sel, sehingga organ dan jaringan mengecil juga. Meskipun sel menyusut, mereka tidak mati.Penyebab atropi meliputi : penurunan load kerja (misal imobilisasi), kehilangan inervasi, penuruhan suplai darah, nutrisi tidak adequat, kehilangan stimulasi endokrin, penuaan (senile atrophy). Atropi terjadi dari penurunan sistensi protein dan peningkatan degradasi protein sel.Hipertropi, Hipertropi adalah peningkatan ukuran sel yang menyebabkan peningkatan ukuran organ juga.Sel membesar karena peningkatan jumlah dari struktur protein dan organel-organelnya.Hipertropi dapat fisiologik atau patologik dan disebabkan oleh peningkatan kebutuhan fugsi atau oleh stimulasi hormon yang spesifik.Hipertropi dan hiperplasi dapat bersamaan : Contoh uterus yang membesar akibat stimulasi hormon estrogen juga mengalami hiperplasia otot polos.Aplasia/agenesis, berarti tidak terjadi pertumbuhan, berhubungan dengan situasi kegagalan dalam kehidupan intrauteri, aplasia terjadi pada organ yang berpasangan contohnya adalah ginjal.Metaplasia terdapat perubahan jenis sel, biasanya sel menjadi kurang terspesialisasi, merupakan kebalikan diferensiasi, terjadi akibat iritasi atau infeksi yang berlangsung lama. Jika penyebabnya dihilangkan sel dapat kembali normal.Hipoplasia merupakan bentuk aplasia yang tidak terlalu berat, pembentukan organ yang kurang sempurna sehingga menghasilkan organ yang lebih kecil dengan kemungkinan organ kehilangan fungsiDisplasia => Anaplastik perubahan ukuran dan bentuk sel yang menutupi dan melapisi jaringan tubuh (epitelia). Displasia terjadi akibat iritasi kronik . Perubaham serius ini dapat menyebabkan kanker, namun jika iritasi kronik telah berhenti sel masih dapat kembali ke sel normal.Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel secara aktual, seperti hiperplaksia sumsum tulang belakang (yang meningkatkan produksi eritrosit pada beberapa jenis anemia) atau jika individu tinggal di dataran tinggi

Kematian SelAkibat stress yang sangat berat sel dapat mengalami injuri, kemudian bila ireversible, sel dapat mengalami kematian.Ada 2 macam kematian sel yaitu : 1) necrosis dan 2) apoptosis.Necrosis :Bila cedera sangat hebat > sel tidak dapat meneruskan metabolismenya.Sifat ireversibleSel memiliki enzim litik, yang akan melarutkan berbagai unsur sel,bila terkena jaringan hidup yang bersebelahan akan menimbulkan reaksi peradangan,bila sebuah / sekelompok sel / jaringan dalam hospes yang hidup diketahui mati disebut nekrosis = kematian sel lokalPerubahan morfologis jaringan nekrosis1) Piknosis = inti sel menyusut, batas tidak teratur, berwarna gelap2) Karioreksis = inti hancur, meninggalkan pecahan zat kromatin3) Kariolisis = inti sel menghilang karena sulit diwarnai4) Nekrosis koagulativa = lisis yang terhambat oleh keadaan lokal sehingga bentuk sel bertahan. Sering dijumpai pada nekrosis karena hilangnya suplai darah5) Nekrosis liquifaksion = jaringan nekrosis sedikit demi sedikit mencair karena kerja enzim. Sel mati karena enzim hidrolitik sehingga mencair menjadi nanah,sering pada daerah otak yang nekrotik, akibatnya ada lubang di jaringan otak berisi cairan.6) Nekrosis kaseosa = jaringan nekrotik yang hancur berkeping-keping terbagi halus, nampak seperti keju yang hancur. Bertahan berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Terjadi pada penyakit tuberkulosis7) Gangrenosa = Sebagian sel yang mati terinfeksi bakteri saprofit. Disebabkan oleh tidak adanya suplai darah, disertai oleh pertumbuhan bakteri saprofit.8) Nekrosis akibat pecahnya pankreas memecah lipid jaringan adiposa menimbulkan endapan-endapan sabun9) Nekrosis fibrinoid : terbentuknya lapisan merah muda seperti plastik pada dinding pembuluh darah akibat terdeposit suatu imun komplek dan terjadi reaksi imun.Akibat nekrosis1) Hilangnya fungsi daerah yang mati2) Fokus infeksi (mudah berkembang biaknya bakteri)3) Menimbulkan demam, leukositosis, gejala-gejala subyektif4) Membocorkan enzim-enzimNasib jaringan nekrotik selanjutnya :1) Respon peradangan2) Lisis nekrosis membuka jalan untuk proses perbaikan dengan sel-sel regenerasi3) Jaringan parut4) Klasifikasi / tertutup jaringan fibrosa yang terisi dengan garam-garam kalsium.Apoptosis, merupakan kematian terprogram sesuai dengan embriogenesis/perkembangan tubuh oleh karena melisutnya inti. Berlangsung seumur hidup umumnya menguntungkanFungsi Apoptosis :1. Hubungan antara kerusakan sel atau infeksi2. Sebagai respon stress atau kerusakan DNA3. Sebagai upaya menjaga keseimbangan jumlah sel4. Sebagai bagian dari pertumbuhan sel5. Regulasi sistem imunContoh Apoptosis adalah pemisahan jari pada embrio, apoptosis yang terletak diantarajari-jari menyebabkan jari-jari terpisah.

Komunikasi sel Parakrin mediator lokal. Mempengaruhi sel target tetangga, dirusak oleh suatu enzim ekstraselular atau diimobilisasi oleh Ekstra Cellular Matriks. Contohnya Sel folikel menghasilkan estrogen yang hanya diketahui oleh sel folikel saja.

AutocrinesSinapsis, merupakan persinyalan syaraf (neuronal), neuron dapat menyampaikan pesan melalui jarak jauh, pesan tidak disiarkan secara luas tetapi dikirimkan dengan cepat dan secara khusus untuk sel target individu melalui jalur khusus. Akson dari neuron berakhir pada sambungan khusus sinapsis,ketika diaktifkan oleh sinyal dari lingkungan neuron mengirimkan impuls saraf dengan cepat sepanjang akson tersebut pada kecepatan hingga 100m/detik. Saat mencapai terminal akson,sinyal-sinyal listrik ini diubah menjadi kimia.Endokrin (Hormon)Hormone mensinyal sel target pada jarak yang lebih jauh. Pada hewan, sel endokrin terspesialisasi mensekresi hormone ke dalam cairan tubuh yaitu darah. Hormone dapat mencapai hampir seluruh sel tubuh, tetapi, jika dengan pengatur local. Hanya sel target spesifik yang mengenali dan merespons sinyal kimiawi yang diberikan. Metode Komunikasi Antar Sel

Sinaptik : Penyampaian sinyal dapat dilakukan dengan cara protein dari suatu sel berikatan langsung dengan protein lain pada sel lain.

Di dalam tubuh terdapat tiga metode komunikasi antar sel, yaitu:1) Komunikasi langsung, adalah komunikasi antar sel yang sangat berdekatan. Kom unikasi ini terjadi dengan mentransfer sinyal listrik (ion-ion) atau sinyal kimia melalui hubungan yang sangat erat antara sel satu dengan lainnya. Gap junction merupakan protein saluran khusus yang dibentuk oleh protein connexin. Gap junction memungkinkan terjadinya aliran ion-ion (sinyal listrik) dan molekul-molekul kecil (sinyal kimia), seperti asam amino, ATP, cAMP dalam sitoplasma kedua sel yang berhubungan. Contohnya pertukaran ion dan garam antar sel dalam 1 jaringan.2) Komunikasi lokal, adalah komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke cairan ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan (sinyal parakrin) atau sel itu sendiri (sinyal autokrin). Contohnya Endoprin dikeluarkan oleh sel-sel otak, untuk merasakan sensasi puas, hanya dirasakan oleh otak saja.3) Komunikasi jarak jauh: adalah komunikasi antar sel yang mempunyai jarak cukup jauh. Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal listrik yang dihantarkan sel saraf dan atau dengan sinyal kimia (hormon atau neurohormon) yang dialirkan melalui darah. Contohnya komunikasi yang terjadi antara hipofisa ke sel gonad.

KesimpulanHipotesis Pembelahan sel abnormal menyebabkan kanker diterima karena displasia yang terjadi akibat iritasi kronik dapat menyebabkan kanker begitu pula hiperplasia patologik kelainan pada sel yang sebenarnya belum tepat waktu dapat membuat kerja sel tidak optimal dan mengganggu kerja sel lainnya.

Daftar Pustaka1. Aryulina D, Muslim C, Winarni EW, Manaf S. Biologi 3. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama. 20042. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC. 20033. Mintaroem K. Adaptasi sel .Diunduh dari : http://www.slideshare.net/RiskyIndraKurniawan/adaptasi-seluler4. Respon sel terhadap stress danstimuli berbahaya. Diunduh dari : http://idwebnurse.wordpress.com/2012/03/02/respon-sel-terhadap-stress-dan-stimuli-berbahaya/5. Brooker C. Ensiklopedia keperawatan. Jakarta : EGC