Pembatalan Perkawinan Menurut Undang

8
Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 (Studi Kasus di Pengadilan Agama Tana Toraja) A. Latar Belakang Hampir semua mahluk ciptaan Allah swt, di atas dunia ini bila hendak mengembangbiakkan keturunannya dilalui dengan proses perkawinan. Demikian halnya dengan manusia sebagai salah satu diantara mahluk ciptaanNya dalam melangsungkan keturunannya melalui suatu wadah perkawinan. Hal ini dapat dilihat pada firman Allah Swt dalam QS. An-Nisa (4) :1 Terjemahan : ‘Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan daripadanya Allah menciptakan istri dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banya k. [1] Perbedaan antara proses perkawinan manusia dengan mahluk lainnya terletak pada nilai sebuah perkawinan. Manusia sebagai mahluk yang termulia. Memandang perkawinan itu mengandung nilai spiritual yang datangnya dari Allah yang terdapat dalam ajaran agama. Contoh Proposal Skripsi Hukum Sedang mahluk selain manusia hanya menggunakan perkawinan sebagai alat untuk berkembang biak saja. Hal ini dikarenakan manusia dikarunia oleh Allah Swt berupa akal pikiran sedang mahluk lainnya tidak dikaruniai. Sebagai Negara yang berdasarkan pancasila, dimana sila yang pertamanya ialah Ketuhan Yang Maha Esa, makanya perkawinan mempunyai hubungan yang erat dengan agama atau kerohanian, sehingga perkawinan bukan hanya sekedar mempunyai unsur jasmani saja akan tetapi unsur kerohanian juga mempunyai peranan penting. Hal ini mempunyai hubungan erat dengan tujuan dari sebuah perkawinan yaitu untuk membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera serta kekal berdasarkan Ketuhahan Yang Maha Esa. Namun perkawinan tidak semuanya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, terkadang harus putus ditengah jalan apakah sebab perceraian itu karena cerai talak, cerai gugat, fasid

Transcript of Pembatalan Perkawinan Menurut Undang

Page 1: Pembatalan Perkawinan Menurut Undang

Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 (Studi Kasus di Pengadilan Agama Tana Toraja)

A.  Latar Belakang    

Hampir semua mahluk ciptaan Allah swt, di atas dunia ini bila hendak mengembangbiakkan keturunannya dilalui dengan proses perkawinan. Demikian halnya dengan manusia sebagai salah satu diantara mahluk  ciptaanNya dalam melangsungkan keturunannya melalui suatu wadah perkawinan. Hal ini dapat dilihat pada firman Allah Swt dalam QS. An-Nisa (4) :1

Terjemahan :

‘Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan daripadanya Allah menciptakan istri dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. [1]

Perbedaan antara proses perkawinan manusia dengan mahluk lainnya terletak pada nilai sebuah perkawinan. Manusia sebagai mahluk yang termulia. Memandang perkawinan itu mengandung nilai spiritual yang datangnya dari Allah yang terdapat dalam ajaran agama. Contoh Proposal Skripsi Hukum

Sedang mahluk selain manusia hanya menggunakan perkawinan sebagai alat untuk berkembang biak saja. Hal ini dikarenakan manusia dikarunia oleh Allah Swt berupa akal pikiran sedang mahluk lainnya tidak dikaruniai.

Sebagai Negara yang berdasarkan pancasila, dimana sila yang pertamanya ialah Ketuhan Yang Maha Esa, makanya perkawinan mempunyai hubungan yang erat dengan agama atau kerohanian, sehingga perkawinan bukan hanya sekedar mempunyai unsur jasmani saja akan tetapi unsur kerohanian juga mempunyai peranan penting. Hal ini mempunyai hubungan erat dengan tujuan dari sebuah perkawinan yaitu untuk membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera serta kekal berdasarkan Ketuhahan Yang Maha Esa.

Namun perkawinan tidak semuanya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, terkadang harus putus ditengah jalan apakah sebab perceraian itu karena cerai talak, cerai gugat, fasid nikah, fasakh nikah, atau pembatalan sebuah perkawinan. Berbicara tentang pembatalan perkawinan yang diatur dalam Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan di Indonesia maka dalam skripsi ini penulis mencoba  melihat praktek pembatalan perkawinan pada Pengadilan Agama Tana Toraja.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan  latar belakang di atas maka timbul satu masalah pokok yaitu bagaimana Praktek Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang di Indonesia.

Dengan adanya masalah pokok diatas maka dapat pula dikemukakan dua sub masalah, yaitu :

1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan Pembatalan Perkawinan di Pengadilan Agama Tana Toraja

Page 2: Pembatalan Perkawinan Menurut Undang

2. Bagaimana upaya Pengadilan Agama Tana Toraja menerapkan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia dalam Pelaksanaan Pembatalan Perkawinan. Contoh Proposal Skripsi Hukum

C.  Hipotesis

adalah tidak adanya izin untuk berpolygami atau izin untuk beristeri lebih dari satu orang, dalam hal ini pihak suami telah melakukan suatu perkawinan baru dengan seorang wanita tanpa sepengetahuan dari isterinya yang sah. Untuk memberikan gambaran permasalahan di atas, maka dapatlah dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Faktor-faktor menyebabkan pembatalan perkawinan di Pengadilan Agama Tana Toraja yaitu adalah tidak adanya izin untuk berpolygami atau izin untuk beristeri lebih dari satu orang, dalam hal ini pihak suami telah melakukan suatu perkawinan baru dengan seorang wanita tanpa sepengetahuan dari isterinya yang sah.

2.   Dalam hal penerapan Undang-Undang no.1 tahun 1974 terhadap pembatalan perkawinan di Pengadilan Agama di Tana Toraja ternyata tidak sepenuhnya melaksanakan prosedur sebagaimana yang telah diatur dalam UU no.1 Thn 1974.

D.  Pengertian Judul

Untuk memproleh pemahaman yang lebih jelas dari judul praktek pembatalan perkawinan menurut undang-undang no.1 tahun 1974 pada Pengadilan Agama Tana Toraja. Maka terlebih dahulu akan dijelaskan bebepara kata yang digunakan dalam judul tersebut.

Kata Pembatalan diambil dari kata batal yang berarti tidak jadi, atau tidak sah.[2] “Perkawinan dapat dibatalkan apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan perkawinan”. Contoh Proposal Skripsi Hukum

Jadi pembatalan yang dimaksud adalah membatalkan sebuah ikatan perkawinan  setelah adanya ijab kabul dan aqad nikah.

Perkawinan yang dimaksud dalam hal ini adalah :

Ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.[3]

Setelah kita mengenal pengertian dari kata yang digunakan dalam judul, maka dikaitkanlah dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan di Indonesia.

Ruang lingkup pembahasan dalam skripsi ini, terlebih dahulu melihat praktek pembatalan perkawinan di Pengadilan Agama Tana Toraja, kemudian diketengahkan menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 dan segala faktor penyebab timbulnya serta faktor pendukung dan penghambatnya.

Dari pengertian judul serta ruang lingkup pembahasan yang dikemukan diatas, maka defenisi operasionalnya adalah meneliti pelaksanaan Pembatalan Perkawinan menurut Undang-

Page 3: Pembatalan Perkawinan Menurut Undang

Undang Nomor 1 tahun 1974 pada Pengadilan Agama Tana Toraja serta faktor penyebab timbulnya dan faktor pendukung dan penghambatnya. Contoh Proposal Skripsi Hukum

E.  Tinjauan Pustaka

Drs. Ahmad Rafiq, M.A. dalam karyanya membahas tentang batalnya perkawinan serta usaha-usaha pencegahan dilakukan sebelum perkawinan dilangsungkan, dan langkah-langkah pembatalan setelah perkawinan selesai dilangsungkan, dan diketahui terdapat syarat-syarat yang tidak terpenuhi.

Drs. H.A. Mukti Arto, SH. Mengemukakan bahwa pasal 22 UU No.1/1974 menyatakan bahwa perkawinan dapat dibatalkan, apabila para pihak tidak memenuhi syarat untuk melangsungkan perkawinan. Namun perkawinan yang tidak memenuhi syarat tidak sendirinya menjadi batal, melainkan harus diputuskan oleh Pengadilan.

Selain dari buku di atas, penulis juga mempersiapkan rujukan lain. Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia, serta Komplasi Hukum Islam Di Indonesia. Dan buku-buku yang lain yang berkaitan dengan pembahasan ini.  Sehingga  penulis berharap mampu memaparkan Praktek Pembatalan  perkawinan di Pengadilan Agama Tana Toraja, serta faktor-faktor penyebab pembatalan Perkawinan di Tana Toraja, mengingat judul ini belum pernah ada yang  membahasnya dalam bentuk karya ilmiah,  sehingga memotifasi penulis untuk meneliti sejauh mana upayah yang dilakukan Pengadilan Agama Tana Toraja Menerapkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Pembatalan Perkawinan. Dan bagaimana eksistensi Undang Nomor 1 tahun 1974 dalam hal penyelesaian perkara perkawinan pada Pengadilan Agama secara keseluruhan. Contoh Proposal Skripsi Hukum

F.  Metode Penelitian

Untuk memudahkan penulis dalam memperoleh data yang konkrit sebagai pedoman dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

1. Metode Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan ini, penulis menggunakan bentuk studi khusus yang membahas  kenyataan atau kejadian yang pernah dialami oleh Pengadilan Agama Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja

2.  Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha pengumpulan data-data yang relevan dengan judul ini, penulis menggunakan metode:

a.      Library Research, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan jalan membaca dan menelusuri literatur-literatur yang berkaitan dengan judul yang kebanyakan terdapat di perpustakaan-perpustakaan kemudian mengambil hal-hal yang dibutuhkan baik secara langsung maupun saduran.

b.      Field research, yaitu suatu metode pengumpulan data yang menggunakan dengan melakukan langsung kelapangan penelitian yang telah ditentukan dalam judul skripsi. Kemudian metode ini dapat digunakan tekhnik sebagai berikut:

Page 4: Pembatalan Perkawinan Menurut Undang

Observasi yakni suatu metode pengumpulan data yang digunakan dengan jalan mengadakan pengamatan yang dilakukan secara langsung pada lokasi yang menjadi obyek atau sekarang menjadi penelitian.

Intrview yakni proses pengumpulan data dengan jalan mengadakan dialog atau tanya jawab secara langsung antara dua orang bertahap-tahap secara fisik. Dalam ini melalui orang-orang tertentu yang dianggap dapat memberikan data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

Dokumentasi adalah  cara  untuk  mengumpulkan  data  dengan  jalan  melihat  dokumen  atau  catatan yang  ada  pada  Pengadilan Agama Tana Toraja,  yang  berhubungan  dengan  penelitian  yang  dilakukan  dengan tujuan agar dokumen-dokumen tersebut dapat membantu dalam  memecahkan  masalah-masalah  dalam penelitian.

3.   Metode pengolahan dan analisis data

Dalam proses penulisan, penulis menggunakan beberapa metode pengolahan data dan analisis data:

Metode Deduktif, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat umum kemudian menarik kesimpulan yang khusus.

Metode Induktif, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat khusus, kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.

Metode Komparatif, yaitu perbandingan antara  data yang satu dengan data yang lainnya guna memperoleh suatu kesimpulan yang jelas terhadap kajian ini.

G.  Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penulisan

Secara umum skripsi ini adalah merupakan suatu persyaratan penyelesaian studi pada perguruan tinggi. Oleh karena itu penulis mempunyai suatu kewajiban secara formal terikat pada aturan-aturan perguruan tinggi tersebut. Namun secara khusus penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui langkah-langkah Pengadilan Agama dalam Pembatalan Perkawinan di Kabupaten Tana Toraja.

2. Kegunaan Penulisan

Untuk mengetahui sejauhmana penerapan Undang-Undang No.1 1974 tentang perkawinan di Pengadilan Agama Tana Toraja. Contoh Proposal Skripsi Hukum

Selanjutnya kegunaan yang dapat diperoleh dari penulisan ini sebagai berikut :

1. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian lebih jauh terhadap masalah ini dan sekaligus merupakan bahan pertimbangan bagi Pengadilan Agama Tana Toraja.

2. Sebagai salah satu persyaratan dalam proses penyelesaian studi pada Fakultas Syari’ah UIN Alauddin Makassar.

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Pembatalan Perkawinan Menurut Undang

Ali, Moh. Daud. Hukum Islam Dan Peradilan Agama. Cet I ; Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

Anwar Sitompul S.H. Kewenangan Dan Tata Cara Berperkara Di pengadilan Agama, Bandung, Armico, 1984

Anwar Hardjono DR., SH. Hukum Islam “Keluasan Dan Keadilannya”, Cet.II, PT. Bulan Bintang, jakarta. 1968

Chuzaimah T. Yanggo DR. H. Dan Drs. Drs. H. A. Hafiz Anshary. A. Z. MA. Problematika Hukum Islam Kontemporer. Cet. II, LSIK, Jakarta. 1996.

Cik Hasan Bisry, Drs. MS. Peradilan Agama Di Indonesia. Cet II, Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1998

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta : PT. Inter Masa. 1986)

Hadikusumah, Prof. H. Hilman, SH, Hukum Perkawinan Indonesia, Cet  II,  Mandar Maju Bandung 2003.

Hasbi Ash Siddieqy M. Hukum-Hukum Fiqih Islam, Cet. II, PT. Bulan Bintang, jakarta. 1965.

Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negri Sipil, Jakarta, Ghalia Indonesia, Cet, II, 1985

Kompilasi Hukum Islam, Arkola.

Latief, H.M. Djamil, S.H. Kedudukan Dan Kekuasaan Peradilan Agama  Di Indonesia, Jakarta, Bulan Bintang, 1983.

Majid, Nurcholish. Masyarakat Religius. Cet, I; Jakarta: Paramadina, 1997

Nasution, Harun. Islam Rasional, Cet, IV; Bandung: Mizan, 1996.

Nur, Djamaan.  Fikhi Munakahat. Cet. I; Semarang: Toha Putra 1993

Ny, Sumiati. Hukum Perkawinan  Islam dan Undang-Undang Perkawinan .Cet, II; Yogyakarta: Liberty, 1986.

Rofiq, Drs. Ahmad, M.A. Hukum Islam Di Indonesia, Cet I, Raja Grafindo Persada Jakarta 1995.

Sayyid Sabik, Fikhu Sunnah, jilid 8, Bandung, Al- Ma`a rif , 1990.

Soerbekti, R. dan R. Tjitrosudibio. Kitab Undang-Undang Perdata, Djambata, 1981.

Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia, Arkola..

W.J.S. Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet.X, Balai Pustaka, Jakarta. 1987.

Page 6: Pembatalan Perkawinan Menurut Undang

Yunus, Mahmud. Hukum Perkawinan Dalam Islam, Cet. X; Jakarta: Hidakarya Agung,1983.

 (OUT LINE)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang2. Rumusan dan Batasan Masalah3. Hipotesis4. Pengertian Judul, Ruang Lingkup Pembahsan, dan Defenisi Opersional5. Metode Penelitian6. Tinjauan Pustaka7. Tujuan dan Kegunaan Penelitian8. Kepustakaan

BAB II   PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1974

1. Pengertian Pembatalan2. Syarat Terjadinya Pembatalan3. Alasan-Alasan Pembatalan4. Peranan Pengadilan Agama Tana Toraja terhadap Pembatalan Perkawinan

BAB  III   ANALISA KASUS

1. Kasus I2. Kasus II3. Kasus III

BAB IV  PEMBATALAN PERKAWINAN PADA PAENGADILAN AGAMA TANA TORAJA

1. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Pembatalan Perkawinan2. Proses Penyelesaiaan3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembatalan Perkawinan

BAB V  P E N U T U P

1. Kesimpulan2. Saran-Saran