PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP...

58
1 LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA JANTO PROVINSI ACEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN : Dr. Rachman Jaya, S.Pi., M.Si BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN 2015

Transcript of PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP...

Page 1: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

1

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN

KOTA JANTO PROVINSI ACEH

PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN :

Dr. Rachman Jaya, S.Pi., M.Si

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTRIAN PERTANIAN

2015

Page 2: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

2

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pembangunan Taman Teknologi Pertanian Kota Jantho Provinsi Aceh

2. Nama Institusi : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh

3. Alamat : Jl. P. Nyak Makam No. 27 lampineung-Banda Aceh Telp. (0651) 7552077, Fax. (0651) 7551811

4. Sumber Dana : DIPA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh 5. Status Kegiatan : Baru 6. Penanggung Jawab

a. Nama b. Pangkat/Gol. c. Jabatan

: : :

Dr. Rachman Jaya, S.Pi, M.Si. Penata Muda Tk.I (III/d) Peneliti Muda

7. Lokasi : Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh

8. Agroekosistem : Lahan kering, Iklim Basah

9. Tahun mulai : 2015

10. Tahun selesai : 2017

11. Output tahunan : Peningkatan produktivitas komoditas padi sawah, hortikultura dan populasi ternak sapi di kawasan TTP Kota Jantho.

12. Output akhir : Peningkatan ekonomi wilayah di kawasan TTP Kota Jantho

13. Biaya Kegiatan : Rp. 7.500.000.000 (Tujuh milyar lima ratus juta

rupiah)

Mengetahui : Koordinator program

Penanggung Jawab Kegiatan,

Dr. Rachman Jaya, S.Pi., M.Si

NIP. 19740503 200003 1 001

Dr. Rachman Jaya, S.Pi., M.Si.

NIP. 19740503 200003 1 001

Mengetahui : Kepala Balai Besar

Menyetujui Kepala Balai

Dr. Ir. Abdul Basit MS

NIP. 19610929 198603 1 003

Ir. Basri A. Bakar, M.Si.

NIP. 19600811 198503 1 001

Page 3: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

3

KATA PENGANTAR

Untuk meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian ekonomi salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian adalah membangun Taman Teknologi Pertanian (TTP). Pada tahun 2015 akan dibangun 16 TTP di berbagai wilayah Indonesia, dimana salah satu diantaranya adalah TTP Kota Jantho di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Pemilihan lokasi ini dilakukan oleh Tim Pembangunan TTP Aceh melalui proses seleksi berdasarkan kriteria yang dikeluarkan dari Badan Perencana Pembangunan Nasional (BAPENAS). Ditetapkannya TTP Kota Jantho di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh oleh Tim berdasarkan pada data dukung dari hasil observasi lapang, wawancara dengan pihak Pemerintah Daerah dan dukungan data sekunder.

Keberadaan TTP merupakan wahana yang dapat digunakan untuk mempercepat arus penyampaian teknologi dari Badan Litbang Pertanian kepada para pengguna melalui kegiatan disseminasi dan pendampingan, sekaligus sebagai wahana bernuansa bisnis yang menghasilkan pengusaha baru (UMKM) di bidang pertanian dan bidang lain yang mendukung, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dalam kawasan TTP.

Berdasarkan data potensi dan permasalahan yang ada di kawasan TTP yang diperoleh melalui kegiatan Participatory Rural Appraisal (PRA), Focus Group Discussion (FGD), serta observasi dan penelusuran data sekunder akan dilakukan intervensi beberapa teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan dan hortikultura. Cakupan intervensi sesuai kebutuhan baik secara vertikal hulu-hilir dan horizontal antar komoditas.

Laporan akhir ini dibuat dengan tujuan sebagai tanggung jawab tim terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, serta sebagai informasi dan umpan balik proses yang dilakukan di TTP Kota Jantho di Kabupaten Aceh Besar. Dengan demikian diharapkan pembangunan TTP dapat memberikan masukan dan berkontribusi langsung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Banda Aceh, Desember 2015

Tim Pembangunan TTP Kota Jantho

Page 4: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

4

RINGKASAN

1. Judul RDHP : Pembangunan Taman Teknologi Pertanian Kota Jantho 2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh

3. Lokasi : Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar 4. Agro Ekosistem : Sawah Irigasi, Lahan Kering

5. Status : Baru

6. Tujuan : A. Melakukan pembangunan fisik di pusat TTP Kota Jantho. B. Melakukan pembangunan fisik berupa jalan usaha tani dan

saluran irigasi di kawasan TTP Kota Jantho. C. Melakukan penerapan inovasi teknologi pada komoditas

padi, hortikultura dan ternak.

D. Melakukan verifikasi, validasi dan legalisasi dokumen kerja sama antara Balitbangtan dengan Pem.Kab. Aceh Besar.

E. Melakukan pelatihan teknis untuk petani pada komoditas komoditas padi, hortikultura dan ternak.

7. Keluaran : A. Tersedianya fasilitas di pusat TTP Kota Jantho. B. Tersedianya fasilitas jalan usahatani dan saluran irigasi di

kawasan TTP Kota Jantho.

C. Teradopsinya inovasi teknologi pertanian pada komoditas padi, hortikultura dan ternak.

D. Terverifikasi, tervalidasi dan terlegalisasinya dokumen kerja sama antara Balitbangtan dengan Pem.Kab. Aceh Besar.

E. Terlaksananya pelatihan teknis untuk petani pada

komoditas padi, hortikultura dan ternak. 8. Hasil : Pada pusat TTP Kota Jantho telah dibangun lima fasilitas yaitu

Lab. Diseminasi, tempat pembuatan pakan dan pupuk organik, tempat pengolahan hasil pertanian dan gudang mekanisasi dan

kandang ternak. Di kawasan TTP Kota Jantho juga telah

dibangun fasilitas fisik seperti pembanguna jalan usaha tani sepanjang 750 meter dan jaringan irigasi dua km. Dari aspek

hukum, dokumen penggunaan lahan untuk pembangunan fisik di pusat TTP Kota Jantho telah tersedia, walaupun masih dalam

bentuk surat keterangan guna pakai, sedangkan sertifikai lahan masih dalam proses penyelesaian oleh Pem.Kab Aceh Besar,

dokumen lainnya berupa SK. Penunjukan lokasi oleh Bupati

Kab. Aceh Besar dan SK. Pelaksana internal oleh BB Biogen sebagai penanggung jawab kegiatan lingkup Kementerian

Pertanian dan BPTP Aceh sebagai pelaksana lapangan. Dari sisi penerapan inovasi teknologi pertanian, telah dilakukan

uji performa VUB padi sebanyak 14 varietas dengan luas lahan

26 ha. Hasil ubinan menunjukkan bahwa VUB Sidenuk tertinggi dengan hasil 10.1 ton/ha, sedangkan terrendah pada Inpari

Blast 7.4 ton/ha, rata-rata hasil 8.83 dengan SD 0.89. Dari uji organoleptik menunjukkan bahwa dari aspek rasa menunjukkan

perbedaan antar VUB pada kepercayaan 95% dengan VUB Inpari 30 dengan nilai tertinggi. Dari aspek aroma dan warna

tidak menunjukkan perbedaan pada kepercayaan 95%. Hasil ini

akan digunakan untuk mereduksi VUB yang dikembangkan di kawasan TTP Kota Jantho. Pada komoditas hortikultura

kegiatan pembuatan demplot tanaman cabai merah, cabai rawit, kacang panjang dan gambas masih pada tahap

pemeliharaan (tanaman berumur 10-30 hari). Luas lahan yang

digunakan 2 ha yang tersebar pada delapan lokasi. Pada komoditas peternakan (sapi) pengembangan model kandang

Page 5: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

5

komunal masih pada tahap perbaikan fasilitas fisik seperti

perbaikan kandang, akses jalan ke lokasi, penanaman rumput dan leguminosa dengan luas lahan sekitar 4 Ha. Dari sisi

peningkatan kapasitas SDM petani, telah dilakukan beberapa pelatihan teknis seperti peningkatan kapasitas penangkar benih

padi, perbaikan teknik persemaian padi, pelatihan peningkatan

kapasitas peternak sapid an aplikasi teknis budidaya hortikultura sesuai dengan GAP. Berdasarkan hasil PRA dan

Baseline survey di dapatkan bahwa untuk bisnis yang potensial untuk dilakukan adalah penyediaan benih sumber padi, beras

premium, sayuran segar dan penyediaan sapi bakalan. Kegiatan bisnis dilakukan oleh TTP Kota Jantho sebagai

lembaga adalah berbasis inkubator dan implementator.

9. Manfaat : A. Sebagai informasi bagi tim teknis pelaksana pembangunan TTP Kota Jantho untuk melakukan perbaikan berdasarkan

hasil evaluasi dan umpan balik pada tahun kegiatan 2016. B. Sebagai informasi bagi tim legalisasi dokumen dari

Balitbangtan dan Pem. Kab Aceh Besar untuk segera

merampungkan dokumen hukum yang belum selesai. C. Sebagai informasi teknis bagi seluruh stakeholder yang

terlibat untuk memberikan masukan kepada tim pelaksana teknis sesuai dengan hasil evaluasi dan umpan balik.

D. Sebagai informasi dan future work untuk melaksanakan penelitian dan pengkajian yang sesuai dengan aspek teknis

pada inovasi teknologi pertanian yang dikembangkan di

pusat dan kawasan TTP Kota Jantho. 10. Perkiraan

Dampak

: A. Peningkatan ekonomi wilayah di kawasan TTP Kota Jantho

sebesar 5-10%. B. Peningkatan pendapatan petani di kawasan TTP Kota

Jantho sebesar 10-20%.

11. Prosedur : Kegiatan pembagunan fisik dilakukan melalui lelang secara terbuka sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu penggadaan

barang dan jasa. Kegiatan yang bersifat inovasi teknologi pertanian dilakukan secara terstruktur (scientific based)

berbasis partisipatif. Kegiatan dilakukan di lahan milik petani di

kawasan TTP Kota Jantho dengan komoditas padi sawah, hortikultura dan peternakan.

12. Jangka waktu : Tiga Tahun 13. Biaya : Rp. 7.500.000.000 (tujuh milyar lima ratus ribu rupiah)

Page 6: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

6

SUMMARY

1. Title : Development of Kota Jantho Agro Techno Park

2. Implementer : Assessment Institute for Agricultural Technology of Aceh 3. Location : Kota Jantho Sub District, Aceh Besar District

4. Agro Ecosystem : Iriggation Paddy Field , Dry Land 5. Status : New

6. Objectives : A. To develop a facilities in center of Kota Jantho ATP.

B. To develop a facilities in Kota Jantho ATP Area such as farm roads and irrigation channel.

C. To undertake innovation technologies application on paddy, horticulture and livestock commodities.

D. To verify, validate and legislation of MOU documents

between IAARD and Aceh Besar Govrnment. E. To technical practice for farmers on paddy, horticulture and

livestock commodities. 7. Outputs : A. Aviability of facilities in Kota Jantho ATP center.

B. Aviability farmer’s road and irrigation channel in Kota

Jantho ATP area. C. Adoptation an agricultural innovation technologies on

paddy, horticulture and livestock by farmers. D. Verified, validated and legalisated MOU documents between

IAARD and Aceh Besar Govrnment. E. Implementation several technically practices for farmers on

paddy, horticulture and livestock commodities.

8. Result : On the center of Kota Jantho ATP has been developing five facilities such as dissemination laboratory, feed field and

organic fertilizer, post harvest workshop as well as cattle pen. On the other hand, in ATP zone also has been facilities likes

farmers road 750 meter and irrigation channel 2 km. Based on

legal aspect namely the documents of land used for building of Kota Jantho ATP has available, therefore still on temporer

certified which is finishing by Aceh Besar Govrnment. Another documents like’s decree of Kota Jantho Location has finished by

regent of Aceh Besar district as well as decree of implementator by AIAP of Aceh.

By side of implementation of agricultural innovation

technologies has been conducting performance of VUB for paddy on 14 varieties in 26 ha. Sampling on yield for each

varieties shows that Sidenuk was highest (10.1 ton/ha), hence Inpari Blast was the lowest (7.4 ton/ha), average 8.83 with SD

0.89.

Based on organoleptic test for rice show that flavor aspect was different between VUB on level confidende 95%, there fore not

for aroma and colour. The result will be conduted as parameters to reduce VUB which use in next season.

On horticulture commodity (chilli, small chilli, long yardbean

and squash) the activities still growing fase (10-30 days), field used two ha on eight locations. On the hand, on livestock

commodity, the main activity was to obtain a communal fence model. Land used was about four ha on fence repair; make a

road to its; planting grass and leguminosa. 9. Utilizes : A. As information for the technical team implementing the

construction of ATP Kota Jantho to formulate improvements

based on evaluation and feedback on the activities of 2016. B. As for the team information document legalization of

Page 7: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

7

Balitbangtan and Aceh Besar Government to shortly finalize

the legal documents that have not been completed. C. As technical information for all stakeholders involved to

provide input for the technical implementation in accordance with the results of the evaluation and feedback.

D. As information and future work to carry out research and

assessment in accordance with the technical aspects of the innovation of agricultural technology developed at the

center of Kota Jantho ATP. 10. Expected impact : A. Increasing the economy in the region of 5-10% in Kota

Jantho ATP area. B. Increasing the income of farmers in the Kota Jantho ATP

area by 10-20%.

11. Procedure : The development of buildings activities conducted were through open auction in accordance with the applicable rules,

namely goods and services auction. Innovation activities are carried out in a structured agricultural technology (scientific

based) based participatory of all stakeholder. The activities

carried out on land belonging to farmers in the area Kota Jantho ATP with paddy, horticulture and livestock.

12. Duration : Three years 13. Budghet : IDR. 7.500.000.000 (seven billion five hundred million rupiah)

Page 8: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

8

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………… i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………. ii

I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………….. 1

1.1.Latar Belakang…………………………………………………………………………………………. 1

1.2.Dasar Pertimbangan ……………………………………………………………………………….. 3

1.3.Tujuan ……………………………………………………………………………………………………..

1.4 Keluaran yang diharapkan …………………………………………………………………………..

3

4

II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………………………………………….. 5

2.1.Kerangka Teoritis ………………………………………………………………………………………. 5

2.2.Landasan Hukum …………………………….…………………………………………………………. 7

III. PROSEDUR PELAKSANAAN ………………………………………………………………………………. 8

3.1 Pendekatan ………………………………………………………………………………………………… 8

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan …………………………………………………………………………….. 10

3.3 Bahan dan Prosedur Pelaksanaan …….…………………………………………………………… 14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………….

4.1 Lokasi ………………………………………………………………………………………………………..

4.2 Kondisi Biofisik ……………………………………………………………………………………………

4.3 Tanah dan Lingkungan ………………………………………………………………………………….

4.4 Kondisi Sosial Ekonomi ………………………………………………………………………………….

4.5 Organisasi TTP Kota Jantho …………………………………………………………………………..

4.6 Penentuan Komoditas Utama ………………………………………………………………………..

4.7 Intervensi Teknologi di TTP Kota Jantho …………………………………………………………

4.8 Perencanaan Bisnis TTP Kota Jantho ……………………………………………………………..

4.9 Layout Pusat dan Kawasan TTP Kota Jantho …………………………………………………….

4.10 Organisasi Pelaksana TTP Kota Jantho …………………………………………………………..

16

16

18

22

30

31

32

33

38

41

45

V. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………………………. 46

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………………… 47

LAMPIRAN ………….……………………………………………………………………………………………… 48

Page 9: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

9

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Model TTP …………………………………………………………………………………………………… 5

2. Kerangka konseptual pembangunan TTP…………………………………………………………. 7

3. Struktur pencapaian pembangunan Taman Teknologi Pertanian………………………… 9

4. Lokasi TTP Kota Jantho…………………………………………………………………………………. 12

5. Diskusi dengan Unsur Muspika Kabupaten Aceh Besar dalam rangka penjaringan

lokasi TTP di Provinsi Aceh, Samahani 21 Maret 2015……………………………………….. 12

6. Denah inti TTP (center fo TTP) Kota Jantho…………………………………………………….. 13

7. Visualisasi maket inti TTP Kota Jantho…………………………………………………………….. 13

8. Kawasan pembangunan TTP Kota Jantho berbasis komoditas…………………………… 14

9. Rata-rata curah hujan dan hari hujan 10 tahun (2002-2011) di Kab. Aceh Besar

(Stasiun curah hujan Dinas Pertanian)............................................................... 14 10. Potensi sumber daya air dari sungai/Krueng Neng dan kondisi saluran induk, penyiapan

lahan dan penyemaian benih padi.................................................................... 15

11. Saluran irigasi tertutup rumput dan bocor (perlu perbaikan dan pemelliharaan

Secara rutin).................................................................................................. 17

12. Kondisi dinding saluran yang sudah runtuh dan bocor di bagian atas menyebabkan

Semakin kecil volume air yang sampai ke lahan sawah bagian bawah (di dusun

Blandaroh dan dusun gampong)…………………………………………………………………… 17

13. Transek kawasan TTP di Desa Teureubeh, kecamatan Kota Jantho…………………. 18

14. Profil tanah di BPP unit Jantho…………………………………………………………………….. 19

15. Profil tanah pada lahan sawah di Dusun Blangdaro……………………………………….. 21

16. Profil tanah pada lahan kering di Dusun IOM………………………………………………… 23

17. Beberapa budidaya tanaman pangan, sayuran dan pisang dikawasan TTP………. 25

18. Diagram alir penentuan komoditas utama……………………………………………………. 28

19. Business plan canvas untuk penyediaan benih sumber padi…………………………… 35

20. Matrik SWOT untuk penyediaan benih sumber padi………………………………………. 36

21. Strategi Pencapaian Indikator Kinerja Bisnis TTP Kota Jantho……………………….. 37

22. Design gapura TTP Kota Jantho…………………………………………………………………. 38

Page 10: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

10

23. Design pintu masuk TTP Kota Jantho………………………………………………………………… 38

24. Design pintu keluar TTP Kota Jantho………………………………………………………………… 39

25. Design pintu keluar TTP Kota Jantho dari sisi luar……………………………………………… 39

26. Design keseluruhan TTP Kota Jantho dari sisi luar……………………………………………… 40

27. Design pintu keluar TTP Kota Jantho dari sisi luar……………………………………………… 40

28. Design keseluruhan TTP Kota Jantho dari sisi luar…………………………………………….. 41

Page 11: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

11

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Uraian sifat morfologi profil tanah lahang kering di unit BPP Jantho…………………… 20

2. Uraian sifat morfologi profil tanah lahan sawah di Dusun Blangdaro………………….. 22

3. Uraian sifat morfologi profil tanah lahan kering di Dusun IOM………………………….. 24

4. Matrik keputusan penentuan komoditas unggulan TTP Kota Jantho…………………… 29

5. Intervensi Teknologi Komoditas Tanaman Pangan …………………………………………… 31

6. Intervensi Teknologi Komoditas Hortikultura…………………………………………………… 32

7. Intervensi Teknologi Komoditas Peternakan……………………………………………………. 33

8. Intervensi Teknologi Komoditas Perkebunan…………………………………………………… 33

9. Intervensi Teknologi Komoditas Perikanan…………………………………………………….. 34

Page 12: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

12

Page 13: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

13

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dua dari sembilan agenda prioritas pembangunan di Indonesia atau dikenal sebagai

“Nawa Cita” pemerintahan Joko Widodo dan Yusuf Kalla tahun 2014-2019 adalah akan

meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional (butir keenam)

dan akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik (butir ketujuh). Pada tahun 2015 Kementerian Pertanian melalui Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menindaklanjuti agenda tersebut

dalam program membangun 5 unit Taman Sain Pertanian (TSP) dan 16 unit Taman

Teknologi Pertanian (TTP). Salah satu diantaranya adalah TTP Kota Jantho di Kabupaten

Aceh Besar, Provinsi Aceh. Berikut diuraikan hal-hal yang terkait pada TTP, khususnya TTP

Kota Jantho.

Secara teknis pembangunan TTP diarahkan sebagai pusat penerapan teknologi di

bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca panen) yang telah

dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untuk diterapkan dalam skala

ekonomi, selain itu dari sisi penyebarluasan inovasi teknologi pertanian TTP diarahkan

sebagai pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis bagi masyarakat luas.

Dalam hal ini terdapat beberapa kata kunci yang dapat diterjemahkan bahwa

pembangunan TTP suatu wilayah berbasis kawasan yang di dalamnya terdapat kajian-

kajian penerapan teknologi yang telah diteliti oleh pelaku penghasil teknologi seperti

Balitbangtan dan perguruan tinggi dalam skala industri (rumah tangga, kecil dan

menengah).

Data empiris menunjukkan adanya korelasi antara penguasaan teknologi dengan

kemajuan perekonomian suatu negara. Salah satu contoh nyata adalah Tiongkok. Dalam

kasus Indonesia, meskipun kinerja perekonomian Indonesia relatif baik, namun kontribusi

teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi masih belum menggembirakan. Saat ini

Indonesia masih dihadapkan pada dua kendala yang menjadi tantangan utama, yaitu: (1)

keterbatasan kapasitas investasi nasional di sektor industri hilir untuk mengolah bahan

mentah atau bahan setengah jadi menjadi produk jadi, dan (2) belum siapnya teknologi

nasional untuk menyokong tumbuh kembang industri hilir tersebut. Demikian juga yang

terjadi di Provinsi Aceh.

Pada konteks pertanian, sebenarnya inovasi yang dihasilkan secara oleh institusi

pencetak teknologi seperti Balitbang Pertanian dan perguruan tinggi sudah cukup

Page 14: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

14

memadai. Balitbang Pertanian, melalui inovasi pertanian spesifik lokasi telah menghasilkan

paket teknologi spesifik lokasi yang secara teknis telah sesuai dengan kebutuhan daerah

yang dikaji. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa inovasi paket teknologi

pertanian spesifik lokasi tersebut belum terlihat nyata pada tataran industry pertanian yang

berorientasi profit, sehingga diperlukan wadah untuk menyatukan temuan inovasi tersebut

dengan pengguna (entrepreneur), sehingga dapat dirasakan dampaknya terhadap

perekonomian wilayah.

Taman Teknologi Pertanian (TTP) merupakan suatu kawasan berbasis industry

pertanian yang dikembangkan berdasarkan inovasi-inovasi pertanian (Seonarso 2011)

spesifik lokasi. ATP adalah kawasan Iptek yang dibangun untuk memfasilitasi percepatan

alih teknologi yang dihasilkan oleh lembaga litbang pemerintah, perguruan tinggi dan

swasta, sekaligus sebagai percontohan pertanian terpadu bersiklus biologi (Tatsuno, 1996;

Bozzo et al. 2002; Vila dan Pages, 2008). Berkaca kepada kesuksesan beberapa negara

lain dalam mengembangkan agro tekno-park, seperti Amerika Serikat dengan Sillicon

Valley high-tech, Daejon di Korea Selatan, Zongguanchun Science Park di Cina, Andalusia

techno-park di Spanyol dan Tsukaba science di Jepang serta Kampung tekno-park di

Jepara (Raharjo, 2002). Tentunya tidak salah jika Indonesia, dalam hal ini adalah Provinsi

Aceh melalui Badan Litbang Pertanian yang di jalankan BPTP Aceh dapat mengembangkan

Taman Teknologi Pertanian (TTP) berbasis inovasi-inovasi teknologi pertanian spesifik

lokasi yang telah dimiliki dengan bekerjasama dengan univeritas, pemerintah daerah dan

industriawan lokal.

Dari sisi internal Balitbangtan, dalam hal ini BPTP Aceh walaupun alokasi anggaran

untuk pembangunan TTP Kota Jantho hanya tiga tahun (2015-2017) akan tetapi secara

teknis Balitbangtan tetap melakukan kegiatan di kawasan TTP Kota Jantho, yaitu dalam

bentuk kegiatan pendampingan. Secara mendalam hal ini dapat diartikan bahwa para

peneliti, penyuluh dan teknisi akan selalu melakukan aktivitas pengkajian, penyuluhan dan

diseminasi di kawasan TTP tersebut.

Berdasarkan aspek kewilayahan, BPTP Aceh sebagai agen Balitbang Pertanian di

Provinsi Aceh telah menghasilkan beberapa inovasi paket teknologi pertanian spesifik

lokasi, akan tetapi secara teknis dan bisnis paket teknologi belum secara nyata dapat

dirasakan oleh pelaku karena belum memberikan manfaat ekonomi wilayah. Untuk itu

diperlukan terobosan baru agar paket teknologi tersebut dapat dikembangkan dalam skala

industry, melalui pengembangan TTP Kota Jantho.

Page 15: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

15

1.2. Dasar Pertimbangan

Dua dari sembilan agenda prioritas pembangunan atau Nawa Cita pemerintahan

Joko Widodo dan Yusuf Kalla tahun 2014-2019 adalah akan meningkatkan produktivitas

rakyat dan daya saing di pasar internasional (butir keenam) dan akan mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik

(butir ketujuh). Pada tahun 2015 Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan

Pengembagan Pertanian (Balitbangtan) menindaklanjuti agenda tersebut dalam program

membangun 5 unit Taman Sain Pertanian (TS) dan 16 unit Taman Teknologi Pertanian

(TTP). Salah satu diantaranya adalah TTP Kota Jantho di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi

Aceh. Berikut diuraikan hal-hal yang terkait pada TTP, khususnya TTP Kota Jantho.

Visi pembangunan Indonesia dalam periode pemerintahan 2014 – 2019 adalah

“Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong

royong”. Penjabaran program untuk tercapainya visi tersebut dituangkan dalam 9 Agenda

Prioritas atau disebut dengan Nawa Cita, yang salah satunya adalah “Meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional”, yang antara lain dijabarkan

dalam program membangun sejumlah Taman Sains (Science Park) danTaman Teknologi

(Techno Park).

Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional

mengagendakan untuk membangun Taman Sains (TS) di 34 provinsi dan Taman Teknologi

(TT) di 100 kabupaten dalam waktu 5 tahun yang dituangkan dalam program quick win.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015,

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Litbang mendapat tugas untuk

membangun 5 (lima) Taman Sains Pertanian (TSP) di area Kebun Percobaan milik Badan

Litbang dan 16 Taman Teknologi Pertanian (TTP) di tingkat kabupaten/kota. Di samping

itu, Kementan juga memiliki program untuk mengembangkan Taman Sains dan Teknologi

Pertanian Nasional (TSTPN) yang dipusatkan di Cimanggu, Bogor.

1.3. Tujuan

1. Meningkatkan penerapan dan alih teknologi hasil litbang Kementerian/LPNK Ristek,

swasta dan perguruan tinggi kepada masyarakat.

2. Membangun model percontohan pertanian terpadu yang mengintegrasikan: pertanian,

peternakan, dan perikanan dalam satu siklus hulu-hilir secara berkelanjutan berbasis

sumberdaya lokal

Page 16: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

16

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang terampil dan mandiri di bidang

agroteknologi dan agribisnis.

1.4. Keluaran yang di harapkan

1. Meningkatnya penerapan dan alih teknologi hasil litbang Kementerian/LPNK Ristek,

swasta dan perguruan tinggi kepada masyarakat.

2. Terbangunya model percontohan pertanian terpadu yang mengintegrasikan: pertanian,

peternakan, dan perikanan dalam satu siklus hulu-hilir secara berkelanjutan berbasis

sumberdaya lokal

3. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia yang terampil dan mandiri di bidang

agroteknologi dan agribisnis.

Page 17: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

17

: mekanisme pencipataan dan adopsi

: mekanisme koordinasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis

Selama berkiprah lebih dari satu dasawarsa, BPTP Aceh telah menghasilkan

beberapa teknologi pertanian spesifik lokasi yang secara teknik dan bisnis layak untuk

dikembangkan. Teknologi pertanian spesifik lokasi untuk komoditi padi, kedelai, jagung,

kacang tanah, nilam, kopi, kakao, penggemukan sapi Aceh, manajamen perkandangan

untuk pemeliharaan kambing. Teknologi tersebut tentunya akan disinkronkan dengan arah

dan kebijakan pengembangan pertanian Balitbangtan dan juga pemerintah daerah serta

perguruan tinggi, sehingga pada tahap awal akan dihasilkan model tekno-park yang

merepresentasikan kewilayahan Aceh dalam suatu kawasan pengembangan berbasis

pertanian.

Konseptual pembangunan Taman Teknologi Pertanian (Gambar 1) berbasis pada

penggunaan varietas unggul (VUB), adanya sistem mekanisasi pada jalur (channel)

produksi, pelaksana merupakan aktor terlatih, serta adanya wirausaha baru (young

entrepreneur). Wujud fisik dan agro-tekno park dibangun pada suatu kawasan minimal 30

ha, di kabupaten. Basis dasar dari pembangunan agro tekno park adalah kompetensi yang

dimiliki oleh pelakunya, dalam hal ini adalah kolaborasi antara peneliti, penyuluh, petani,

dan wirausahawan. Berbeda dengan agro science park yang lebih pada wujud inovasi.

Sedangkan pada tataran produksi masaal dijalankan oleh penyuluh lapangan (PPL) dengan

wujud peningkatan produksi.

Gambar 1. Model TTP (adaptasi Bozzo et al. 1999; FAO 2009; Vila dan Pages 2008).

Balitbangtan

Pemerintah Daerah

Universitas

Entrepreneur Inovasi pertanian

spesifik lokasi

Page 18: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

18

Berdasarkan Gambar 1 dapat dikaji bahwa proses pembentukan agro tekno-park di

Provinsi Aceh berbasis kepada inovasi teknologi pertanian spesif lokasi yang telah

dihasilkan oleh Balitbangtan dan Perguruan tinggi, sedangkan pihak pemerintah daerah

hanya sebagai pendukung dalam regulasi dan insentif-insentif bagi entrepreneur yang siap

untuk mengindustrikan teknologi pertanian spesifik lokasi tersebut, dalam bentuk inkubasi

bisnis yang berorientasi profit. Dengan demikian hasil-hasil inovasi teknologi pertanian

spesifik lokasi yang dihasilkan oleh Balitbangtan lebih berdaya guna untuk mencapai

kemandirian pangan dan perekonomian wilayah.

Secara harfiah Taman Teknologi Pertanian adalah tempat untuk pengembangan

dan penerapan inovasi yang diarahkan berfungsi sebagai: a) pengembangan inovasi

bidang pertanian dan peternakan yang telah dikaji, untuk diterapkan dalam skala ekonomi;

b) tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis

ke masyarakat luas sehingga dapat dikatakan bahwa Taman Teknologi Pertanian adalah

suatu kawasan implementasi inovasi yang telah dikembangkan pada TSP, berskala

pengembangan dan berwawasan agribisnis hulu-hilir yang bersifat spesifik lokasi dengan

kegiatannya meliputi: penerapan teknologi pra produksi, produksi, panen, pasca panen,

pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi

masyarakat serta pengembangan kemitraan agribisnis dengan swasta.

TTP merupakan suatu kawasan implementasi inovasi yang telah dikembangkan

pada TSP (Gambar 2), berskala pengembangan dan berwawasan agribisnis hulu-hilir yang

bersifat spesifik lokasi dengan kegiatannya meliputi: penerapan teknologi pra produksi,

produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran, serta wahana untuk

pelatihan dan pembelajaran bagi masyarakat serta pengembangan kemitraan agribisnis

dengan swasta.

Secara operasional pembangunan TTP berpegang (guidelines) yang digali dari

Sembilan aspek yaitu ; (1) sebagai wahana untuk peningkatan ekonomi daerah; (2)

sebagai wahana hilirisasi ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) berbasis potensi daerah; (4)

kegiatan berbasis hulu-hilir, dengan pengertian kegiatan tidak hanya menanam dan

memetik, tetapi juga berbasis pengolahan dan pemasaran berbasis profit; (5)

menginkubasi industri skala kecil atau rumah tangga; (6) berkelanjutan; (7) mandiri; (8)

berawal dari perdesaan; (9) tersedia lahan milik pemda; (10) dan terdapat perguruan

tinggi afiliasi.

Page 19: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

19

Gambar 2. Kerangka konseptual pembangunan TTP

2.2 Landasan Hukum

Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional

mengagendakan untuk membangun Taman Sains (TS) di 34 provinsi dan Taman Teknologi

(TT) di 100 kabupaten dalam waktu 5 tahun yang dituangkan dalam sebagai program

quick win. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Litbang mendapat tugas untuk

membangun 5 (lima) Taman Sains Pertanian (TSP) di area Kebun Percobaan milik Badan

Litbang dan 16 Taman Teknologi Pertanian (TTP) di tingkat kabupaten/kota.

Wujud dari hal tersebut adalah Balitbangtan telah melakukan kerjasama (MOU)

dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar Nomor: 485/HK.220/I/05/2015 dan

Nomor: 7/NK/AB/2015 (Lampiran 1) tentang Pembangunan dan Pengembangan Taman

Teknologi Pertanian Kota Jantho, yang dilanjutkan dengan penerbitan Surat keterangan

penggunaan lahan untuk pembangunan pusat TTP Kota Jantho, Nomor: 032/2124/SK-

T/2015 (Lampiran 2) dan Keputusan Penetapan Lokasi Pembangunan TTP Kota Jantho di

Desa Teureubeih, Nomor 272 Tahun 2015 (Lampiran 3). Dari sisi internal Balitbangtan

telah dibentuk tim pelaksana dengan penanggung jawab Kepala Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian melalui SK, Nomor:

943/KP.340/I.11/02/2015 (Lampiran 4).

Page 20: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

20

III. PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1 Pendekatan

Tahap awal kegiatan adalah bagaimana konsep pembangunan Taman Teknologi

Pertanian (TTP) di Provinsi Aceh dapat diwujudkan. Konsep pengembangan TTP

dirumuskan melalui diskusi mendalam (FGD) yang merepresentasikan aktor utama yang

terlibat yaitu Balitbangtan melalui Pusat Penelitian berbasis komoditas, BPTP Aceh,

perguruan tinggi (Universitas Syiah Kuala, Malikulsaleh-Lhoksumawe dan Universitas Teuku

Umar, Meulaboh), Pemerintah daerah (Tingkat I dan II) dan beberapa entrepreneur

(HIPMI provinsi Aceh) serta Gapoktan yang sesuai dengan lokasi dan komoditas yang akan

dikembangkan. Tujuan dari tahap ini adalah penyatuan persepsi tentang komoditi yang

berpotensi untuk dikembangkan dan berdaya jual tinggi serta lokasi kegiatan akan

dilaksanakan yang tentunya berbasis scientific research based.

Pendekatan yang akan digunakan dalam pembangunan TTP di Provinsi Aceh adalah

pendekatan sistem (system approach) yang berorientasi pada pencapaian tujuan

(efektivitas), holistik dan sibernatik (Wasson, 2006; Parnell et al. 2011). Justifikasi

penggunaan pendekatan ini adalah muatan dari kegiatan TTP yang dikembangkan berbasis

integrasi beberapa inovasi-inovasi pertanian komoditas spesifik lokasi Provinsi Aceh, serta

multi-peran dari aktor yang terlibat. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembanguan TTP ini

memiliki kompleksitas yang tinggi untuk pencapaian suatu tujuan.

Secara teknis prosesnya, pembangunan TTP berbasis pendekatan sistem. Menurut

Eriyatno (1998) dan Marimin (2009) dalam pendekatan sistem beberapa tahap yang harus

dilakukan adalah identifikasi sistem yang dikaji, analisis kebutuhan, pemodelan sistem, uji

coba (running), penyempurnaan model, verifikasi dan validasi model. Wujud dari masing-

masing tahapan ini berupa diagram sebab-akibat (causal-loop diagram), input-output

diagram, prototype model (diagram, fisik dan matematik).

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan

Setelah ditentukan beberapa paket teknologi spesifik lokasi yang layak secara

tekniks dan bisnis untuk dikembangkan, tahap selanjutnya adalah melakukan penentuan

dimana purwarupa tersebut akan dibangun. Agar tetap fokus kepada kegiatan BPTP Aceh

yang telah dikembangkan, purwarupa akan dikembangkan di Kabupaten Aceh Selatan

Laboratorium lapang (LL) pada dasarnya adalah representasi dari TTP, walaupun belum

ada kajian potensi bisnis (inkubasi bisnis), sehingga kegiatan LL yang telah dikembangkan

Page 21: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

21

pada tahun 2014 lebih berdaya guna dan lebih diperkuat potensi bisnisnya dan media

pembelajaran bagi siapa saja yang membutuhkan.

Dalam pencapaian tujuan dari kegiatan yang tentunya diperlukan justifikasi yang

kuat, mengenai dasar pelaksanaan kegiatan yang mencakup pemilihan lokasi, aktor

internal dan eksternal yang terlibat, metode yang digunakan (scientific research based),

pasar, ketersediaan air, jaringan listrik, komunikasi dan transportasi. Pencapaian tujuan

juga merujuk kepada output, outcame, benefit dan dampak yang ditimbulkan oleh

kegiatan yang diilustrasikan secara detail pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur pencapaian pembangunan Taman Teknologi Pertanian

Secara teknis TTP lebih difokuskan pada pemberdayaan masyarakat khususnya

petani untuk menerapkan inovasi teknologi pertanian sehingga lebih kompleks karena

dalam sistem yang terbuka dan melibatkan banyak stakeholders termasuk mitra.

Sedangkan TSP dilaksanakan dalam sistem yang lebih tertutup yaitu di suatu lokasi/kebun

percobaan milik Kementerian dengan tetap terhubungkan dengan stakeholders terkait.

Oleh karena itu, umpan balik yang diperoleh atau permasalahan-permasalahan dalam

Output

Lokasi, aktor internal dan eksternal, KTI, sarana dan prasarana

Teknologi, opsi pasar, model (fisik dan matematik), ketersediaan air

Identifikasi system

Obervasi lapang, model konseptual Focus grup discussion (FGD)

Model agro-tekno park berbasis ...

Dampak

Perbaikan ekonomi pelaku dan komunitas

Perbaikan lingkungan, peningkatan kapasitas peneliti dan penyuluh

Outcame

Peningkatan produksi, kapasitas penyuluh

Peningkatan keuntungan, kapasitas peneliti

Page 22: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

22

implementasi inovasi yang tidak dapat diselesaikan di lokasi TTP merupakan materi yang

akan dikaji lebih lanjut atau dilaksanakan di TSP.

3.3 Bahan dan Prosedur Pelaksanaan

Bahan

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan TTP

Kota Jantho, Provinsi Aceh adalah sarana produksi pertanian yang mencakup untuk

komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Secara

garis besar mencakup benih padi, pupuk urea, KCl, SP-36 dan NPK serta obat-obatan

untuk penangulangan hama dan penyakit secara terpadu. Untuk komoditas peternakan

seperti bibit sapi, pakan hijauan, vitamin dan obat-obatan. Bahan-bahan untuk tanaman

perkebunan seperti bibit unggul kakao, pupuk urea, NPK dan KCl, obat-obatan untuk

penganganan hama dan penyakit secara terpadu. Selain yang berhubungan dengan

aktivitas intervensi teknologi, kegiatan TTP Kota Jantho juga mencakup aktivitas

pembangunan fisik seperti perbaikan jaringan irigasi usaha tani (Jitut), pembuatan jalan

usaha tani, pembangunan media diseminasi serta beberapa fasilitas fisik di lokasi TTP.

Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan kegiatan TTP Kota Jantho tahun 2016 mengacu kepada

teknik pelaksanaan diseminasi yang telah dilaksanakan oleh Balitbangtan. Prosedur

mencakup evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan TTP Kota Jantho tahun 2015.

Dalam hal ini dilakukan analisis mendalam terhadap pelaksanaan dalam rangka pencapaian

tujuan. Kemudian dilakukan diskusi mendalam yang melibatkan seluruh tim dari

Balitbangtan dan unsur teknis (dinas) terkait dari Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh

Besar. Kemudian menyusun rencana pelaksanaan kegiatan TTP Kota Jantho.

Mengacu kepada teori dasar manajemen (plan, do, check dan act), setelah

pembentukan purwarupa, tentunya akan dilakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan, untuk penyesuaian beberapa kegiatan yang tidak sejalan dengan tujuan

yang dimaksud, agar pada tahap selanjutnya kegiatan dapat lebih fokus dalam pencapaian

tujuan. Beberapa kegiatan yang bersifat ilmiah (scientific based) dilakukan untuk

mengetahui tingkat capaian tujuan kegiatan dengan melihat pencapaian indikator

keberhasilan dari kegiatan TTP itu sendiri. Kegiatan mencakup post test terhadap capaian

tujuan TTP tahun 2015. Post-test dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan

alat bantu kuesioner.

Page 23: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

23

Penentuan responden secara purposive, dengan justifikasi bahwa calon responden

merupakan aktor pengambil kebijakan yang secara teknis menguasai lingkup kegiatan.

Selain itu dilakukan juga survey terhadap responden yang telah ikut dalam baseline survey

pada TTP 2015 untuk mengetahui level pencapaian tujuan kegiatan TTP yaitu adopsi

inovasi teknologi pertanian.

Page 24: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi

Secara adminsitratif TTP Kota Jantho berada di Desa Teureubeh Kecamatan Kota

Jantho, Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. Kota Jantho sendiri adalah ibukota dari

Kabupaten Aceh Besar, jarak dari pusat ibukota provinsi yaitu Kota Banda Aceh 56 km

dengan waktu tempuh kendaraan darat sekitar 1-1,5 jam (Gambar 4).

Gambar 4. Lokasi TTP Kota Jantho

Ket: Gerbang Kota Jantho (kiri), Kuning Kota Banda Aceh-Merah Lokasi TTP

Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar dipilih sebagai lokasi TTP pertama di Provinsi

Aceh berpedoman pada kriteria yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan dan

Pembangunan Nasional (Bappenas). Kriteria lokasi TTP antara lain tersedianya lahan milik

pemerintah daerah untuk lokasi TTP dan terdapat perguruan tinggi afiliasi dalam hal ini

Universitas Syiahkuala (Gambar 5).

Gambar 5. Diskusi dengan Unsur Muspika Kabupaten Aceh Besar dalam rangka

penjaringan lokasi TTP di Provinsi Aceh, Samahani 21 Maret 2015

TTP Kota Jantho terdiri dari dua komponen, yaitu unit TTP dan kawasan TTP. Pada

tahap awal akan dibangun beberapa bangunan fisik TTP yang berlokasi bersebelahan

dengan BPP Kecamatan Kota Jantho dengan luas 1,685 Ha (Gambar 6). Beberapa

bangunan fisik yang akan dibangun seperti: saung tani (lab. diseminasi), screen house,

Page 25: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

25

kandang ternak dan tempat pembuatan pupuk organik (Gambar 7). Selain itu juga

terdapat tiga parsil lahan cadangan untuk pengembangan TTP, sehingga secara

keseluruhan luasnya mencapai 30 Ha. Kawasan TTP awalnya dimulai dari Desa Teureubeh

dengan luas 400 Ha (Gambar 6), namun dalam pengembangannya memungkinkan untuk

meluas lingkup kabupaten dan antar kabupaten dalam Provinsi Aceh bahkan hingga ke luar

provinsi.

Gambar 6. Denah inti TTP (center fo TTP) Kota Jantho

Gambar 7. Visualisasi maket inti TTP Kota Jantho

Page 26: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

26

Gambar 8. Kawasan pembangunan TTP Kota Jantho berbasis komoditas

4.2 Kondisi Biofisik

Iklim dan hidrologi

a. Curah hujan

Curah hujan tahunan di Kab. Aceh Besar (stasiun curah hujan Dinas Pertanian, ± 4-

5 km dari lokasi TTP Kec. Kota Jantho), adalah sebesar 2.257 mm per tahun.

Pengembangan pertanian lahan kering di daerah ini sangat tergantung pada air hujan

hujan. Berdasarkan kondisi curah hujan, daerah ini tergolong dalam zone agroklimat C1

(Oldeman et al., 1979; Puslitanak, 2000). Bulan basah 6 bulan sedangkan bulan kering

kurang dari 2 bulan (Gambar 9). Berdasarkan zone agroklimat tersebut, maka optimasi

lahan pertanian memerlukan pengelolaan air melalui irigasi terutama pada bulan Juni

sampai Agustus.

Gambar 9. Rata-rata curah hujan dan hari hujan 10 tahun (2002-2011) di Kab. Aceh Besar (Stasiun

curah hujan Dinas Pertanian)

190.0

112.8

203.5176.4

211.6

133.1 122.6 122.1

230.0197.6

298.4

258.9

14.2 8.0 14.2 14.2 12.8 10.0 9.5 11.7 13.3 14.4 15.9 14.6

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

CH (mm) HH (hari)

Page 27: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

27

b. Air permukaan

Panjang saluran induk dari intake sungai/krueng Neng sampai ke areal lahan sawah

di Dusun Gampong dan Dusun Blangdaro ± 5 km, pengamatan dimensi saluran dekat

pintu intake berukuran: lebar 1,4 m; tinggi air pada bukaan pintu intake 20 cm adalah 20,3

cm sedangkan pada saluran induk di bagian tengah berukuran: lebar 1 m; tinggi 90 cm

(Gambar 10).

Gambar 10. Potensi sumber daya air dari sungai/Krueng Neng dan kondisi saluran induk, penyiapan

lahan dan penyemaian benih padi

Berdasarkan hasil orientasi di lapangan dan wawancara dengan petani, diketahui

bahwa sungai/Krueng Neng mempunyai potensi sumber daya air yang dapat dimanfaatkan

untuk pengembangan pertanian di lahan sawah dan lahan kering, baik untuk tanaman

pangan padi, jagung maupun tanaman hortikultura sayuran. Pada umumnya air selalu

tersedia, tetapi saat terjadi anomali iklim, kawasan tangkapan air pernah mengalami

Page 28: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

28

kekeringan sehingga pasokan air jauh berkurang. Kondisi ini juga sebagai akibat dari

bertambah gundul dan sempitnya areal hutan di daerah hulu. Oleh sebab itu, upaya

revegetasi daerah hulu dengan tanaman tahunan seperti: kemiri, rambutan, pinang, dan

lain-lain perlu dilakukan guna meningkatkan serapan air dalam tanah, sebagai upaya

mengurangi degradasi lahan sekaligus konservasi tanah dan air maupun konservasi plasma

nutfah.

Sumber daya air dari Sungai/krueng Neng cukup berpotensi disamping kondisi

curah hujan yang juga sangat mendukung. Pada musim hujan (MT 1) pemanfaatan air dari

sungai/krueng Neng justru sedikit dan pemanfaatan optimalnya adalah pada MT-2. Air

yang mengalir di musim penghujan terutama berasal dari aliran permukaan dari daerah

tangkapannya, sedangkan pada musim kemarau berasal dari mata air yang bermunculan

disepanjang sungai (lereng/tebing pegunungan), mengalir dan terkumpul dalam dasar

sungai disepanjang Sungai/Krueng Neng dari hulu ke hiliir. Hasil pengamatan debit air di

pintu masuk/intake sungai/Krueng Neng adalah: 3,39 m3/detik; hasil pengamatan pada

titik setelah pintu intake adalah sebesar: 1,53 m3/detik; hasil pengamatan debit air pada

saluran irigasi induk di sawah pertama adalah: 1,32 m3/detik; dan 0,36 m3/detik pada

saluran cacing; sedangkan hasil pengfamatan pada saluran induk dekat perikanan adalah

sebesar:0,82 m3/detik. Dari hasil pengamatan debit air tersebut terlihat bahwa potensi

sumber daya air dari sungai/Krueng Neng mampu untuk mengirigasi lahan sawah seluas

179 ha di lokasi TTP di Desa Teureubeh.

Kondisi saluran irigasi tampak tertutup rumput dan mengalami kebocoran

dibeberapa tempat sehingga memerlukan perbaikan. Informasi dari petani, dan hasil

orientasi lapangan menunjukan kerusakan saluran irigasi induk sepanjang 940 m dan juga

terdapat kerusakan saluran cacing/jitut sepanjang 2. 200 m yang meliputi dusun Paya

Sukun, dusun Blangdaro dan dusun Gampong (nampak dinding salurannya runtuh)

sehingga banyak air yang hilang melalui saluran tersebut. Kerusakan atau kebocoran

terjadi di beberapa saluran induk dimana air hanya mengalir ke lahan kering disekitarnya

(Gambar 11 dan 12).

Page 29: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

29

Gambar 11. Saluran irigasi tertutup rumput dan bocor (perlu perbaikan dan pemeliharaan

secara rutin)

Gambar 12. Kondisi dinding saluran yang sudah runtuh dan bocor di bagian atas

menyebabkan semakin kecil volume air yang sampai ke lahan sawah bagian

bawah (di dusun Blangdaro dan dusun Gampong)

4.3. Tanah dan lingkungan

Kondisi kawasan TTP di desa Teureubeh sebagian besar termasuk dalam landform

dataran koluvial dan dataran alluvial. Bentuk wilayah bervariasi dari datar, landai,

berombak sampai berbukit. Visualisasi umum keadaan kawasan TTP disajikan dalam

bentuk transek (Gambar 13). Secara umum Bentuk wilayah paling luas adalah datar diikuti

Page 30: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

30

landai/berombak sedangkan wilayah berbukit hanya menempati bagian kecil. Bahan induk

tanah merupakan campuran bahan koluvium-aluvium terdiri dari endapan liat, pasir dan

kerikil.

Gambar 13. Transek kawasan TTP di Desa Teureubeh, kecamatan Kota Jantho

ket: RSB: rumput dan semak belukar; Kr:Krueng = sungai

Pengamatan dan pengambilan contoh tanah dilakukan dengan membuat lubang

profil tanah sampai kedalaman 120 cm dan sampel untuk analisa diambil dari tiap horizon

dalam profil. Tiga lubang profil dibuat masing-masing mewakili unit BPP Jantho, lahan

sawah dan lahan kering (Gambar 14 a,b dan c). Contoh tanah untuk analisa kesuburan

diambil secara komposit pada lapisan 0-20 cm. Hasil analisa contoh tanah akan digunakan

untuk menentukan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi. Profil tanah di unit BPP Jantho

ditunjukkan pada Gambar 12b, sedangkan uraian uraian sifat morfologi tanah disajikan

pada Tabel 2. Berdasarkan pengamatan morfologi tanah terlihat bahwa tanah disekitar BPP

Jantho mempunyai kedalaman efektif perakaran bervariasi antara 40-54 cm sedangkan

lapisan dibawahnya terdiri dari kerikil dan bongkahan batuan. Oleh karena itu dalam

pembukaan lahan perlu diusahakan agar lapisan atas tidak tergusur saat dibuldoser.Jika

lapisan atas tergusur maka produktivitas lahan akan turun secara drastic karena lapisan

bawahnya hanya berupa kerikil dan bongkahan batuan (Gambar 15 dan 16).

76

96

116

136

156

176

0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5

Jarak (km)

Ele

va

si (m

)

BPP Jantho.Utara

Perbukitan.Selatan

Sawah irigasiTegalan

RSB

PerbukitanK

r.Da

la

Kr.T

he

un

eu

ng

Desa Teureubeh

Page 31: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

31

Gambar 14. Profil tanah di BPP unit Jantho memperlihatkan: (A) lubang profil, (B) penampang sisi lubang profil (meteran dalam skala cm) dan (C) bongkahan batu dan kerikil pada kedalaman 54 cm ke bawah.

Pada profil lahan sawah di Dusun Blangdaro memperlihatkan kedalaman efektif

perakaran sekitar 50 cm permukaan, sedangkan di bawah lapisan tersebut terdapat lapisan

kerikil dan pasir tersementasi (Gambar 17). Secara lengkap uraian morfologi tanah

disajikan pada Tabel 3. Lapisan tersementasi dan mengeras hanya dapat digali

menggunakan linggis saat pembuatan profil. Pada lahan sawah lain disekitar dusun Paya

Sukun, Gampong dan Iyom lapisan tanah untuk perakaran effektif sangat dangkal

bervariasi antara 15-25 cm (umumnya 20 cm). Kondisi ini memjadi factor pembatas utama

yang sulit diperbaiki. Oleh karena itu para petani perlu diberikan penyuluhan agar tanah

lapisan atas tidak hilang baik waktu pengolahan lahan dengan mesin traktor perlu dihindari

penggusuran lapisan atas. Sekali lapisan atas hilang maka lahan menjadi tidak produktif

karena lapisan bawahnya hanya terdiri dari lapisan pasir dan kerikil yang tersementasi.

Page 32: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

32

Tabel 1. Uraian sifat morfologi profil tanah lahang kering di unit BPP Jantho

Klasifikasi Tanah

Soil Taxonomy (SSS, 2014) : Fluvaquentic Dystrudepts Klasifikasi Nasional (BBSDLP,2014) : Kambisol Gleik Landform : Jalur Aliran Bahan induk : Bahan Aluvium Klas Lereng (% Lereng) : Datar (0-2 %) Posisi : Belakang BPP Jantho Elevasi (RBI/GPS), m dpl : 79 Drainase tanah : Baik Permeabilitas tanah : Sedang Kedalaman efektif (cm) : 54 Kedalaman muka air tanah (cm) : Ada rembesan air pada kedalaman 120 cm Penggunaan lahan / vegetasi : Rumput belukar

Lokasi Administrasi : BPP Jantho, desa Teureubeuh, Kecamatan Kota Jantho,

kabupaten Aceh Besar – Provinsi Aceh Koordinat Geografi

5

0 18' 0.5" LU dan 95

0 35' 4.6" BT

Koordinat UTM : Kode/jenis pengamatan/tgl-bl-th : TTP8a/ profil / 28– 5 – 2015

Uraian sifat morfologi tanah

Horison Kedalaman

(cm) Uraian

Ap 0 – 14 Coklat kelabu gelap (10YR4/2); tekstur liat; struktur lemah halus; kosistensi

lekat dan plastis (lembab); pori makro, meso dan mikro banyak; jumlah

perakaran halus sedang sedang akar kasar sedikit; reaksi tanah masam (pH

5,0); jelas rata beralih ke

Bw1 14 – 27 Coklat kuat (7.5YR5/6); tekstur liat; struktur lemah, ukuran sedang;

kosistensi lekat dan plastis (lembab); pori makro dan meso sedikit sedang

mikro banyak; jumlah perakaran halus sedikit, sedang akar kasar sangat

sedikit; reaksi tanah masam (pH 5,0); nyata rata beralih ke

Bw2 27 – 54 Campuran warna kelabu (7.5YR6/1) dan coklat kuat (7.5YR5/6); tekstur

liat; struktur lemah, ukuran sedang; kosistensi lekat dan plastis (lembab);

pori makro dan meso sedikit sedang mikro banyak; jumlah perakaran sedang

sangat sedikit; reaksi tanah agak masam (pH 6,0); nyata rata beralih ke C/B 54– 120 Kelabu terang (10YR7/1) kerikil bertanah dan bongkahan batuan dengan

diameter 5-25 cm;

Page 33: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

33

Gambar 15. Profil tanah pada lahan sawah di Dusun Blangdaro memperlihatkan: (A) lubang profil, (B) penampang sisi lubang profil (meteran dalam skala cm) dan (C) Hamparan sawah sudah diolah untuk ditanami.

Page 34: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

34

Tabel 2. Uraian sifat morfologi profil tanah lahan sawah di Dusun Blangdaro

Profil pewakil untuk lahan kering yang ditumbuhi padang rumput dan semak

belukar ditunjukkan pada Gambar 14, sedangkan urain morfologi diberikan pada Tabel 4.

Sifat utama tanah mempunyai tekstur lempung berdebu sampai lempung berkerikil pada

kedalaman 0-50 cm. Pada lapisan dibawah 50 cm hanya terdiri dari lapisan pasir.

Penggunaan lahan untuk tanaman pangan perlu tindakan koservasi agar tanah tidak

mengalami erosi. Applikasi pemupukan perlu mempertimbangkan pemberian pupuk secara

bertahap agartidak hilang tercuci karena tektur tanah agak kasar pada lapisan atas.

Klasifikasi Tanah

Soil Taxonomy (SSS, 2014) : Fluvaquentic Epiaquept Klasifikasi Nasional (BBSDLP,2014) : Gleisol Fluvik Landform : Dataran aluvial Bahan induk : Bahan Aluvial Klas Lereng (% Lereng) : Datar (0-3 %) Posisi : Sebelah utara jalan aspal besar bagian barat BPP Jantho Elevasi (RBI/GPS), m dpl : 97 Drainase tanah : Terhambat Permeabilitas tanah : Sedang Kedalaman efektif (cm) : 50 Kedalaman muka air tanah (cm) : Ada rembesan air pada kedalaman 50 cm Penggunaan lahan / vegetasi : Sawah dua kali setahun

Lokasi Administrasi : Blangdaro, desa Teureubeuh, Kecamatan Kota Jantho,

kabupaten Aceh Besar – Provinsi Aceh Koordinat Geografi

5

0 18' 21" LU dan 95

0 34' 24.9" BT

Koordinat UTM : Kode/jenis pengamatan/tgl-bl-th : TTP10/ profil / 28– 5 – 2015

Uraian sifat morfologi tanah

Horison Kedalaman

(cm) Uraian

Ap 0 – 20 Warna matrik kelabu (2.5Y6/1); karatan berwarna coklat kemerahan

(2.5YR4/4, 30%); tekstur lempung berliat; struktur masif; kosistensi agak

lekat dan agak plastis (lembab); jumlah perakaran halus sedang sedangkan

akar halus banyak; reaksi tanah masam (pH 5,0); jelas rata beralih ke

Bg1 20 – 50/56 Warna matrik kelabu (2.5Y6/1); karatan berwarna coklat kuat (7.5YR5/6,

15%); tekstur liat berpasir; struktur masif; kosistensi lekat dan plastis

(lembab); jumlah perakaran halus sedikit, reaksi tanah masam (pH 5,0);

jelas/berombak beralih ke

R/Cg2 50/56 – 82 Campuran warna kekelabu (10YR7/1) dan karatan coklat kuat (7.5YR5/6);

tekstur kerikil padat tidak tembus akar; terdapat bahan lapukan berwarna

kuning coklat (7.5YR6/8), jelas/berombak beralih ke 2Bg3 82– 120 Warna matrik kelabu (10YR7/1); karatan berwarna kuning kemerahan

(7.5YR6/6, 10%), liat berkerikil, kosistensi lekat dan plastis (lembab);;

reaksi tanah masam (pH 5,0);

Page 35: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

35

Gambar 16. Profil tanah pada lahan kering di Dusun IOM memperlihatkan: (A) penampang sisi lubang profil) dan (B) dan (C) Hamparan lahan kering padang rumput dan semak belukar sekitar profil.

Bentuk tanah di daerah kawasan TTP diklasifikasikan menjadi Kambisol Gleik

(BBSDLP, 2014) atau Fluvaquentic Dystrudept (Soil Taxonomy, 2014) untuk lokasi BPP

Jantho; Gleisol Fluvik atau Fluvaquentic Epiaquept untuk lahan sawah di Dusun Blangdaro;

Kambisol Distrik atau Fluventic Dystrudept untuk lahan padang rumput di Dusun IOM.

Karena pH tanah umumnya sangant masam (pH 5) maka status kesuburan tanah rendah.

Oleh karena itu takaran pupuk, cara pemberian dan waktu pemberian perlu disesuaikan

dengan masing-masing komoditas agar tidak terjadi pemborosan pemupukan. Hasil analisa

tanah sangat diperlukan untuk membuat rekomendasi pemupukan spesifik lokasi di TTP

Jantho.

Page 36: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

36

Tabel 3. Uraian sifat morfologi profil tanah lahan kering di Dusun IOM

Dari 1.000 Ha lahan di Desa Teureubeh, 179 Ha merupakan sawah irigasi setengah

teknis, 150 Ha areal perkebunan, 150 Ha areal tegalan dan padang gembala, dan 300 Ha

areal pemukiman termasuk lahan pekarangan. Komoditas utama yang diusahakan adalah

padi sawah, ternak sapi, kerbau, kakao, sayuran (gambas, mentimun dan terung),

rambutan, pisang, kelapa dan pinang (Gambar 15). Pola tanam dominan pada lahan sawah

adalah padi-padi-bera. Lahan tegalan masih belum banyak dimanfaatkan, kecuali hanya

untuk lahan penggembalaan yang luasnya dari waktu kewaktu semakin menyempit.

Klasifikasi Tanah

Soil Taxonomy (SSS, 2014) : Fluventic Dystrudepts Klasifikasi Nasional (BBSDLP,2014) : Kambisol Distrik Landform : Koluvial Bahan induk : Bahan koluvium Klas Lereng (% Lereng) : Berombak (3-8 %)

Posisi : Arah utara-selatan

Elevasi (RBI/GPS), m dpl : 132 Drainase tanah : Baik Permeabilitas tanah : Cepat Kedalaman efektif (cm) : 50 Kedalaman muka air tanah (cm) : Tidak ada informasi Penggunaan lahan / vegetasi : Rumput dan semak belukar

Lokasi Administrasi : Dusun Iyom, desa Teureubeuh, Kecamatan Kota Jantho,

kabupaten Aceh Besar – Provinsi Aceh Koordinat Geografi

5

0 16' 45.1" LU dan 95

0 34' 25.2" BT

Koordinat UTM : Kode/jenis pengamatan/tgl-bl-th : TTP2/ profil / 14– 4 – 2015

Uraian sifat morfologi tanah

Horison

Kedalaman

(cm) Uraian

A 0 – 20 Coklat kelabu gelap (10YR6/6); tekstur lempung berpasir; struktur gumpal

bersudut, lemah halus; kosistensi tidak lekat dan tidak plastis (lembab); pori

makro, meso dan mikro banyak; jumlah perakaran halus sedang, sedangkan

akar kasar sedikit; reaksi tanah masam (pH 5,0); berangsur rata beralih ke

Bw1 20 –50 Coklat kekuningan (10YR5/4); tekstur lempung berdebu berkerikil; struktur

gumpal bersudut, lemah, ukuran sedang; konsistensi tidak lekat dan tidak

plastis (lembab); pori makro dan meso banyak, sedangkan mikro sedikit;

jumlah perakaran halus sedikit; reaksi tanah masam (pH 5,0); nyata rata

beralih ke

C 50 – 120 Campuran warna kuning kecoklatan (10YR6/6) dan kelabu terang

(10YR7/1); tekstur pasir; struktur lepas; kosistensi tidak lekat dan tidak

plastis (lembab); pori makro dan meso banyak; jumlah perakaran tidak ada;

reaksi tanah masam (pH 5,0);

Page 37: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

37

Gambar 17. Beberapa budidaya tanaman pangan, sayuran dan pisang di kawasan TTP Kota Jantho

4.4 Kondisi Sosial Ekonomi

Desa Teurebeh terdiri dari lima dusun yaitu Dusun Gampong, Blang Daroh, Paya

Sukun, IOM dan Care dengan jumlah KK masing-masing 26, 27, 32, 150, dan 120. Mata

pencaharian utama penduduk adalah berusahatani padi, diikuti dengan buruh tani,

perdagangan, buruh non-tani, dan lainnya. Pada umumnya petani yang memiliki lahan

sawah adalah penduduk yang bermukim di tiga desa pertama, sedangkan dua desa lainnya

tidak. Kalaupun mereka memiliki lahan hanya berupa lahan pekarangan dan perkebunan di

pinggiran hutan. Oleh karena itu, penduduk yang bermukim di Desa Iom dan Care

mengusahakan sawah dengan sistem bagi hasil. Pemilik lahan sawah garapan berasal dari

dalam dan luar desa.

Kegiatan usahatani padi tidak hanya menggunakan tenaga kerja dalam keluarga,

tetapi juga luar keluarga khususnya pada kegiatan menanam, menyiang, panen dan pasca

panen. Khusus kegiatan tanam, panen dan pasaca panen yang cenderung dilakukan

serentak harus mendatangkan tenaga kerja dari luar desa. Keterlibatan tenaga kerja

wanita pada usahatani padi mencapai 50 persen, sedangkan pada kegiatan jasa,

perdagangan dan buruh non-tani masing-masing 33 persen, 25 persen dan nol persen.

Page 38: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

38

Keterbatasan tenaga kerja, kelangkaan pupuk saat dibutuhkan, ketidaktepatan

penyediaan benih dan banyaknya saluran irigasi yang bocor menyebabkan jadwal musim

tanam rendeng menjadi lebih lama, yaitu dari bulan Oktober-Maret. Kondisi ini

menyebabkan waktu bera saat musim tanam ketiga hanya tersisa dua bulan. Pada saat itu

sawah digunakan untuk menggembala sapi dan kerbau yang dikenal dengan istilah lokal

sebagai saat “luah blang”. Pada kondisi ini, jika ada penduduk yang bercocok tanam di

lahan sawah, harus melakukan pemagaran.

Di Desa Teurebeh tidak tersedia kelembagaan pasar input. Untuk memperoleh

input usaha pertanian, masyarakat membeli di Ibukota Kabupaten yang berjarak 2- 4 Km

dan di Kecamatan Seulimum yang berjarak sekitar 14 Km. Produk pertanian padi umumnya

dijual dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP). Penjualan dilakukan di luar kecamatan

(Seulimum) karena ada keterikatan hutang saat pengadaan sarana dan biaya produksi

usahatani padi. Umumnya sumber modal usahatani padi petani berasal dari pedagang

input-output yang ada di luar kecamatan dengan sistem pembayaran saat panen (yarnen).

4.5 Organisasi TTP

Strategi yang digunakan dalam pengembangan program TTP adalah

pengembangan komunitas secara terintegrasi (integrated community development)

dengan mensinergikan antara alam, masyarakat, dan inovasi, serta mengimplementasikan

sistem peranian terpadu (integrated farming system). Dalam percepatan proses

penerapan, adopsi, dan masalisasi serta peningkatan nilai tambah inovasi, melibatkan

empat komponen pelaku pembangunan pertanian yaitu kelompok akademisi

(Academician), swasta (Bussiness), pemerintah (Government), dan komunitas

(Community).

Untuk TTP Kota Jantho Aceh Besar, penaggung jawab pembangunan adalah Kepala

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen) dan

Pelaksana di lapangan dilakukan oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Aceh serta dibantu oleh peneliti dari pusat dan balai penelitian lain seperti: (1) Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor, Pusat Penelitian Perkebunan Bogor, BB Pasca

Panen Bogor, BB Padi Sukamandi, Balai Penelitian Buah Solok, Balai Penelitian Tanaman

Sayuran Berastagi, Balai Penelitian Peternakan Sub Balitnak Sei Putih Deli Serdang, Balai

Penelitian Tanaman Hias Cianjur, BB-Sumberdaya lahan dan Balai Penelitian Agroklimat

dan Hidrologi Bogor. Kegiata ini didukung oleh Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Besar,

Universitas Syiahkuala dan unsur pemerintahan lain baik pusat maupun provinsi.

Page 39: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

39

Pihak swasta diharapkan terlibat untuk dapat melakukan kerjasama kemitraan

usaha dengan masyarakat di TTP dengan asas saling menguntungkan dan target untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Unsur swasta tidak harus dari luar desa, tetapi

bisa juga menciptakan dari SDM lokal yang dilatih dan didampingi agar jiwa

kewirausahawannya menjadi meningkat. Perlu diketahui bahwa, secara sosiologis

umumnya masyarakat Aceh memiliki jiwa wirausaha yang tinggi.

Setelah berjalan tiga tahun, pembangunan TTP yang inisiasi Balitbangtan dengan

pola pendanaan yang akan semakin menurun, selanjutnya kegiatan pengembangan TTP

menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah, dalam kasus ini Pemerintah Kabupaten Aceh

Besar. Namun demikian kegiatan pendampingan tetap dilakukan oleh Badan Litbang

Kementerian Pertanian melalui BPTP Aceh, bahkan karena tupoksi dari BPTP adalah

melakukan pengkajian dan diseminasi spesifik lokasi, maka dapat dikatakan bahwa

kawasan TTP Kota Jantho, nantinya menjadi wahana bagi peneliti, penyuluh dan teknisi

yang ada di BPTP untuk terus menerus melakukan kegiatan pengkajian dan diseminasi

tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

4.6 Penentuan Komoditas Utama

Secara teknis, keberhasilan pembangunan TTP Kota Jantho sangat tergantung

kepada aspek perencanaan yang baik, fokus dan sesuai dengan indikator capaian kinerja

(kuantitatif). Karena ruang lingkup kegiatan yang cukup luas, yaitu melibatkan lintas

komoditas, aktor dan teknologi, maka pendekatan yang digunakan dalam Pembangunan

Taman Teknologi Pertanian adalah pendekatan sistem (Eriyatno, 1998; Jackson, 2003;

Marimin 2004; Marimin 2009; Parnell et al. 2011). Untuk lebih memfokuskan kegiatan yang

akan dilaksanakan, dalam hal ini basis komoditas yang akan dikembangkan sangat

dibutuhkan penentuan komoditas tersebut (Gambar 18). Secara umum di kawasan TTP

Kota Jantho sangat beragam komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan, fakta

ini digali berdasarkan hasil PRA dan Baseline survey yang telah dilakukan tim lintas bidang

keilmuan dan sektoral.

Berdasarkan hasil survey pra kondisi, PRA dan Baseline survey, komoditas yang

memiliki prospek untuk dikembangkan di kawasan TTP Kota Jantho mencakup kelompok

tanaman pangan (padi dan jagung), peternakan (sapi, ayam kampung dan itik),

perkebunan (kopi dan kakao), hortikultura (sayuran dan rambutan) dan perikanan. Kriteria

yang menjadi acuan penentuan komoditas utama mencakup pasar, SDM, teknologi dan

infrastuktur pendukung. Skala yang digunakan ordinal (1-5), dengan pengertian: 5: sangat

Page 40: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

40

penting, 4: penting, 3: agak penting, 2: kurang penting dan 1: tidak penting (Marimin

2004). Bobot yang digunakan dalam kajian ini ditentukan oleh beberapa pakar yang

terlibat. Pakar (experts) yang terlibat dengan latar belakang sebagai peneliti, akademisi

(perguruan tinggi) dan praktisi. Kualifikasi untuk peneliti dan akademisi minimal bergelar

Doktor (S3) dan memiliki pengalaman dalam bidang perencanaan, sedangkan dari praktisi

minimal memiliki pengalaman 15 tahun dalam melaksanakan agribisnis berbasis kawasan.

Gambar 18. Diagram alir penentuan komoditas utama

Berdasarkan hasil analisis skoring dan pembobotan (Tabel5) untuk penentuan

komoditas unggulan didapatkan bahwa komoditas utama yang terpilih adalah padi untuk

tanaman pangan, sayuran untuk hortikultura, sapi untuk peternakan. Fakta ini

menunjukkan bahwa pembangunan Taman Teknologi Pertanian Kota Jantho akan berbasis

kepada komoditas tersebut. Hal ini sesuai dengan survey pra kondisi yang telah dilakukan,

dimana ketiga komoditas ini yang paling mungkin dikembangkan di kawasan TTP Kota

Mulai

Database dan

pendapat pakar

Penentuan komoditas utama

yang dikembangkan

Sesuai

Komoditas unggulan

terpilih

Selesai

Skoring dan

pembobotan

Page 41: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

41

Jantho yang secara teknis tidak dibatasi (borderless) oleh wilayah administrasi, misalnya

desa dan kecamatan.

Tabel 4. Matrik keputusan penentuan komoditas unggulan TTP Kota Jantho

No. Kriteria B Padi (S)

BxS Sayuran (S)

BxS Ternak (S)

BxS Ayam Kampung

(S)

BxS kakao BxS

1. Permintaan

Pasar 0.35 5 1.75 4 1.4 4 1.4 3 1.05 2 0.7

2. Sumberdaya Manusia

0.25 4 1 3 0.75 4 1 3 0.75 4 1

3. Teknologi 0.20 4 0.8 3 0.6 3 0.6 3 0.6 3 0.6

4. Infrastruktur

pendukung 0.20 4 0.8 3 0.6 3 0.6 3 0.4 3 0.6

Total 1.00 4.35 3.35 3.6 2.8 2.9

Ranking 1 3 2 5 4

Ket: B=Bobot, S=Skor

4.7 Intervensi Teknologi Di TTP Kota Jantho

Untuk menjawab tantangan tersebut, dilakukan kajian dasar berbasis Participatory

Rural Appraisal (PRA) yang secara akademik telah teruji untuk menentukan komponen-

komponen teknologi pertanian yang akan diintroduksi, dalam hal ini berbasis komoditas,

seperti tanaman pangan, peternakan, hortikultura, perkebunan, perikanan, sedangkan

kapasitas aktor utama dibangun melalui aspek kelembagaan dengan wujud pelatihan-

pelatihan teknis. Kegiatan PRA dilaksanakan pada tanggal 12-14 April 2015. Kawasan

pertanian mencakup 400 ha yang terdiri dari 5 dusun yaitu Dusun Gampong, Blang Daroh,

Paya Sukun, IOM dan Care.

Hasil penting dari PRA antara lain: pada komoditas tanaman pangan, potensi ada

pada padi sawah dan jagung, peternakan berupa sapi dan kerbau, hortikultura mencakup

mentimun dan gambas, perkebunan pada kakao dan kemiri, sedangkan komoditas

perikanan pada pengembangan sistem mina-padi. Beberapa kecenderungan yang ada di

kawasan antara lain: Luas padang penggembalaan menyempit, air selalu tersedia, tetapi

saat terjadi anomali iklim ekstrem kawasan penangkapan air pernah mengalami kekeringan

dan pasokan air terhenti, proses inovasi diawali dengan penolakan, setelah merasakan

manfaat menjadi diadopsi, produktivitas gabah naik dengan rataan 6-7 ton/ha GKP.

Page 42: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

42

Elaborasi hasil PRA selanjutnya dijadikan bahan dalam kegiatan Fokus Grup Diskusi

(FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 2015, di Aula Utama Kantor Bupati

Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan dipimpin langsung oleh Bupati Kabupaten Aceh Besar,

Muchlis Basyah, S.Sos dan dihadiri oleh tim dari Balitbangtan dan seluruh dinas teknis,

Bappeda, Dinas Penggelola Kekayaan Daerah, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahan

Pangan serta sekretaris daerah Kabupaten Aceh Besar. Beberapa hasil penting dari FGD

adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh mendukung penuh pembangunan TTP Kota

Jantho di Desa Teureubeh, wujud dari dukungan tersebut adalah alokasi anggaran

TA.2015 melalui dinas teknis dan penyerahan surat hak guna pakai untuk pembangunan

TTP Kota Jantho.

Secara teknis inti dari pembangunan TTP Kota Jantho oleh Balitbangtan,

Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Besar dan Perguruan Tinggi Afiliasi, dalam hal ini

Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala adalah intervensi teknologi (Tabel 6, 7, 8, 9 dan

10) apa yang dilakukan di kawasan TTP serta apakah intervensi teknologi tersebut memiliki

potensi bisnis (Tabel 11) yang memiliki potensi bisnis (profitable indicated) dan apakah

aktor utama yang menerima intervensi tersebut memiliki kapasitas untuk melaksanakan

intervensi tersebut, serta bagaimana peran masing-masing institusi dalam pencapaian

tujuan dari TTP tersebut.

Untuk menjawab dan merumuskan beberapa pernyataan tersebut, dilakukan fokus

grup diskusi yang dilaksanakan di Aula BPTP Aceh, tanggal 21 Mei 2015. Kegiatan ini hadiri

oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr. Ir. Agussabti, M.Si, Tim dari

Balitbangtan yang dipimpin oleh Dr. Karden Mulya dan Kepala Dinas Teknis Terkait,

Direktur Pusat Layanan Unit Terpadu-Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Aceh, Balai

Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Aceh, Kelompok Tani Nelayan Unggulan (KTNA) Provinsi

Aceh. Hasil penting dari kegiatan FGD ini adalah adanya sedikit perubahan pada intervensi

teknologi, terutama pada komoditas hortikultura berupa introduksi buah naga dan sirsak

bukan pada rambutan yang secara teknis sulit dilakukan.

Page 43: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

43

Tabel 5. Intervensi Teknologi Komoditas Tanaman Pangan

Tahun Kegiatan Keluaran

2015 • Uji performa VUB Padi 24 Ha

• Uji Rasa

• Penguatan Penangkar Pengusaha 3 Orang

dan luas tanam 2 Ha

• Penguatan GAP-PTT Padi

• Teradopsinya VUB padi pengganti

ciherang 60% di Kawasan TTP

• Peningkatan produktivitas padi rata-

rata dari 6 menjadi 6.5 ton/ha

• Tersedianya benih padi dan

kelembagaan produsen benih untuk

kawasan TTP

• Memperpendek masa tanam I dan

memanfaatkan MT III

• Penguatan budidaya jagung (feed dan

food).

• Penggunaan VUB jagung komposit

• Perluasan areal tanam di lahan

tegalan dan MT III (sampI 15 Ha)

Tahun Kegiatan Keluaran

2016

2017

• Perluasan areal penangkaran benih

padi 5 ha

• Penguatan Penangkar Pengusaha

yang didukung gudang benih (L)

• Penguatan GAP-PTT Padi (L)

• Peningkatan areal

penangkaran untuk

penyediaan benih padi di

kawasan Kecamatan Kota

Jantho dan Seulimum

• Usaha penangkaran benih padi (6

Orang, 10 Ha)

• Penguatan GAP-PTT Padi (L)

• Penyediaan benih padi

untuk kawasan Kabupaten

Aceh Besar (1.000 ha)

Page 44: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

44

Tabel 6. Intervensi Teknologi Komoditas Hortikultura

Tahun Kegiatan Keluaran

2015 • Introduksi VUB cabai merah, mentimun,

gambas, kacang panjang dan sayuran

lain.

• Pelatihan budidaya sayuran sesuai GAP

• Pembangunan jaringan pengairan di

petani kooperator

• Meningkatnya luas tanam

dan produksi di tegalan

dan MT III (2 ha menjadi

5 ha).

• Terlaksananya pelatihan

budidaya sayuran sesuai

GAP 1 Kali.

• Pembangunan jaringan

pengairan di petani

kooperator 1 paket

2016 • Produksi bibit cabai merah di TTP.

• Demplot buah naga di petani kooperator

• Pelatihan budidaya, pasca panen.

• Introduksi jamur merang di TTP

• Pelatihan budidaya jamur merang

• Tersedianya benih/bibit

cabai merah 17.000

polyback.

• Terbangunnya demplot

buah naga 0.5 Ha.

• Terlaksananya Pelatihan

budidaya dan pasca

panen 5 kali.

2017 • Pembangunan kebun bibit desa (KBD)

(L)

• Tersedianya benih/bibit

sayuran di tiga dusun.

Page 45: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

45

Tabel 7. Intervensi Teknologi Komoditas Peternakan

Tahun Kegiatan Keluaran

2015 • Konsolidasi pembuatan kandang

komunal dan kebun rumput (4

ha)

• Pendampingan teknologi

penggemukan sapi potong dengan

pakan, rumput dan legume (2 ha)

• Tersedianya lahan dan kemauan

petani

• Teradopsinya usaha

penggemukan sapi potong

menggunakan bahan pakan lokal

di kawasan TTP (2 ha)

2016 • Penyediaan pejantan unggul di

kawasan TTP (pemda) 3 ekor

• Peningkatan mutu kebun rumput

melalui introduksi rumput dan

legume (5 ha)

• Pengadaan dan penjualan sapi

bakalan dan siap potong untuk

unit bisnis TTP 20-25 ekor

• Menurunnya derajat inbreeding

(10%), meningkatkan angka

kelahiran pedet (70%).

• Tersedianya bibit dan rumput

melalui introduksi rumput dan

legume asal BPTU.

• Pendapatan unit bisnis TTP 15-

20 juta

2017 • Peningkatan mutu dan perluasan

padang penggembalaan melalui

introduksi rumput dan legume

asal BPTU (L) (10 ha)

• Pengadaan dan penjualan sapi

bakalan dan siap potong untuk

unit bisnis TTP (L)

• Menurunnya derajat inbreeding

(25%)

• Tersedianya penggembalaan

bermutu melalui introduksi

rumput dan legume asal BPTU

• Tersedianya sapi bakalan dan

siap potong untuk unit bisnis

TTP (L)

Tabel 8. Intervensi Teknologi Komoditas Perkebunan

Tahun Kegiatan Keluaran

2016 • Penangkaran bibit unggul kopi

robusta dan kakao di TTP 3.000

batang

• Tersedianya bibit unggul kopi

robusta dan kakao di TTP

sebanyak 3.000 batang yang siap

di jual

2017 • Penangkaran bibit unggul

kakao di TTP (L)

• Tersedianya penangkar bibit

unggul kakao di TTP

Page 46: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

46

Tabel 9. Intervensi Teknologi Komoditas Perikanan

Tahun Kegiatan Keluaran

2016 • Introduksi teknologi budidaya

lele di TTP (1 Ha)

• Teradopsinya teknologi budidaya

lele

2017 • Introduksi teknologi

pembuatan bakso lele di TTP

• Teradopsinya teknologi

pembuatan bakso lele di kawasan

TTP

4.8. Perencanaan Bisnis TTP Kota Jantho

Salah satu indikator kinerja dari pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP)

adalah tumbuhnya wirausaha yang berasal dari kawasan, dimana TTP tersebut dibangun.

Berdasarkan dengan hal tersebut dapat dikatakan bahwa dari kawasan TTP Kota Jantho

setidaknya harus tumbuh industri berbasis pertanian (agribisnis dan agroindustri) yang

dapat meningkatkan ekonomi wilayah (kawasan) TTP itu sendiri. Secara teknis TTP dapat

berperan sebagai inkubator yang artinya TTP sebagai lembaga menjadi wahana

pembentuk calon wirausahawan (tenan) yang berasal dari kawasan, selain itu TTP juga

dapat sebagai implementor yang bermakna TTP sebagai lembaga melakukan bisnis

berbasis pertanian, sehingga keberadaan TTP dapat berkelanjutan.

Berdasarkan hasil PRA dan Baseline survey didapatkan bahwa potensi bisnis di

TTP Kota Jantho adalah penyediaan benih sumber padi, beras premium, sayuran segar dan

jasa alsintan. Fakta ini dapat jelaskan bahwa umumnya untuk Kabupaten Aceh Besar pada

umumnya petani sampai dengan saat ini kesulitas untuk memperoleh benih padi

bersertifikat. Demikian juga di kawasan TTP Kota Jantho, benih yang digunakan adalah

benih Ciherang turun-temurun (lebih dari lima musim tanam) yang secara teknis telah

hilang kemampuan hibridnya, sehingga potensi bisnis penyediaan benih menjadi sangat

penting.

Perancangan perencanaan bisnis bertujuan untuk mengetahui secara teknis

prospek bisnis yang akan dikembangkan, dalam hal ini mengacu kepada provitable untuk

kegiatan yang bersifat implementor dan bankable yang bersifat inkubator. Dalam

rancangan induk ini perencanaan bisnis masih dalam bentuk perencanaan bisnis kanvas

Page 47: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

47

(business plan canvas) yang dapat dilihat pada Gambar 19, yang bermakna masih pada

dalam bentuk perencanaan secara umum yang mencakup Sembilan item bisnis, seperti

target pasar, pembiayaan, mitra strategis, program yang dilakukan, nilai tambah yang

ditawarkan dan sumber pendapatan. Sedangkan detail dari perencanaan bisnis yang

dilaksanakan di TTP Kota Jantho disajikan pada bagian perencanaan bisnis lengkap, dalam

hal ini mencakup pengembangan produk, pasar sampai pada perhitungan feasibility study.

Selain itu juga disampaikan matrik SWOT (Gambar 20) terhadap bisnis utama di TTP Kota

Jantho, yaitu penyediaan benih sumber untuk komoditas padi. Penyajian matrik SWOT

bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta kekuatan dan kelemahan (internal faktor) yang

dimiliki oleh TTP Kota Jantho dalam melaksanakan bisnis, demikian juga dengan dinamika

ancaman dan peluang (eksternal faktor). Dengan mengetahui fakta-fakta tersebut, pelaku

bisnis di TTP Kota Jantho dapat memformulasikan strategi-strategi yang dapat

diimplementasikan di lapangan.

Gambar 19. Business plan canvas untuk penyediaan benih sumber padi

Page 48: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

48

Gambar 20. Matrik SWOT untuk penyediaan benih sumber padi

Strategi Pencapaian Indikator Kinerja Bisnis

Secara teknis kriteria kesuksesan suatu kegiatan dapat dilihat dari tercapainya

indikator kinerja yang telah ditentukan sebelumnya, dalam hal ini mengacu kepada

indikator kesuksesan dari pembangunan Taman Teknologi Pertanian yaitu peningkatan

pendapatan pelaku agribisnis dan tumbuhnya wirausaha di kawasan. Secara lengkap

visualisasi strategi pencapaian indikator kinerja pembangunan TTP Kota Jantho disajikan

pada Gambar 21.

Page 49: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

49

Gambar 21. Strategi Pencapaian Indikator Kinerja Bisnis TTP Kota Jantho

4.9. Layout Pusat Dan Kawasan TTP Kota Jantho

Secara teknis pelaksaanaan pembangunan TTP Kota Jantho mengacu kepada

panduan umum pembangunan TTP yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian yang telah disempurnakan. Berdasarkan

tempat pelaksanaan, TTP Kota Jantho terdiri atas pusat dan kawasan TTP Kota Janto.

Pusat TTP Kota Jantho merupakan tapak (Gambar 22, 23, 24, 25 dan 26) dimana

beberapa bangunan fisik dibuat pada lahan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Aceh Besar melalui mekanisme hibah (Nomor 032:2124/SK-T/2015). Luas lahan

yang dihibahkan 1.85 Ha (Lampiran 1).

Bangunan yang telah tersedia antara lain: Laboratorim Diseminasi Inovasi

Teknologi Pertanian, Gudang pengolahan pakan dan pupuk organik, screen house,

laboratorium pasca panen dan mekanisasi serta kandang ternak sapi. Pembiayaan dari

beberapa bangunan tersebut berasal dari Daftar Isisan Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

BPTP Aceh TA. 2015. Pada tahun 2016, melalui DIPA BPTP Aceh akan dibangun pagar

Hulu

•VUB

•Jajar legowo

•Mekanisasi

•Irigasi

•Pupuk

•Kandang komunal

Hilir

•Benih padi

•Beras premium

•Sayuran segar

•Sapi bakalan

•Jasa alsintan

Dampak

•Perbaikan ekonomiwilayah

•Kesejahteraan petani

stage 1 Show window

Demplot

Pameran dan expo Sta

ge 2 Kemasan

Standarisasi produk

Promosi Sta

ge 3 Pemasaran

Feed back Feedback

Page 50: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

50

disekeliling lokasi dan toko tani, untuk menjual hasil-hasil pertanian dikembangan di TTP

dan kawasan.

Gambar 22. Design gapura TTP Kota Jantho

Gambar 23. Design pintu masuk TTP Kota Jantho

Page 51: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

51

Gambar 24. Design pintu keluar TTP Kota Jantho

Gambar 25. Design pintu keluar TTP Kota Jantho dari sisi luar

Page 52: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

52

Gambar 26. Design keseluruhan TTP Kota Jantho dari sisi luar

Gambar 27. Design pintu keluar TTP Kota Jantho dari sisi luar

Page 53: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

53

Gambar 28. Design keseluruhan TTP Kota Jantho dari sisi luar

4.10 Organisasi Pelaksana TTP Kota Jantho

Strategi yang digunakan dalam pengembangan program TTP adalah

pengembangan komunitas secara terintegrasi (integrated community development)

dengan mensinergikan antara alam, masyarakat, dan inovasi, serta mengimplementasikan

sistem pertanian terpadu (integrated farming system). Dalam percepatan proses

penerapan, adopsi, dan masalisasi serta peningkatan nilai tambah inovasi, melibatkan

empat komponen pelaku pembangunan pertanian yaitu kelompok akademisi

(Academician), swasta (Bussiness), pemerintah (Government), dan komunitas

(Community).

Untuk TTP Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar, penanggung jawab pembangunan

adalah Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Genetik Pertanian

(BB Biogen) Bogor dan Pelaksana di lapangan dilakukan oleh Kepala Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh (Tabel 11) serta dibantu oleh para peneliti dari pusat dan

balai penelitian antara lain: (1) BB-Biogen Bogor, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian Bogor, BB Pasca Panen Bogor, BB Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor, BB Padi

Sukamandi, Balit Klimat Bogor, Balitri Pakuwon, Balitkabi Malang, Balitbu Solok, Balitsa

Brastagi, Sub Balitnak Sei Putih Deli Serdang. Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah

daerah Kabupaten Aceh Besar, Universitas Syiah Kuala dan unsur pemerintahan lain baik

pusat maupun provinsi.

Pihak swasta diharapkan terlibat untuk dapat melakukan kerjasama kemitraan

usaha dengan masyarakat di TTP dengan asas saling menguntungkan dan target untuk

Page 54: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

54

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Unsur swasta tidak harus dari luar desa, tetapi

bisa juga menciptakan dari SDM lokal yang dilatih dan didampingi agar jiwa

kewirausahawannya menjadi meningkat. Perlu diketahui bahwa secara sosiologis

umumnya masyarakat Aceh memiliki jiwa wirausaha yang tinggi.

Kegiatan pengembangan TTP yang pembangunannya diinisiasi Badan Litbang

Pertanian (Balitbangtan)-Kementerian Pertanian dengan pola pendanaan yang makin

menurun, selanjutnya setelah berjalan tiga tahun akan menjadi tanggungjawab

Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Namun demikian

kegiatan pendampingan akan tetap dilakukan oleh Balitbangtan melalui BPTP Aceh.

Tabel 11. Tenaga pelaksana internal BPTP Aceh TTP Kota Jantho

No. NAMA/NIP JABATAN DALAM

KEGIATAN URAIAN TUGAS

ALOKASI

WAKTU (Jam/

minggu)

1. Dr. Rachman Jaya, S.Pi, M.Si.

Penanggung Jawab - Mengkoordinir kegiatan mulai perencanaan sampai pelaporan

35

2. Ir. M. Ferizal, M.Sc* Zuardi, SP

Anggota - Membantu perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring serta pelaporan

30

3. Dr. drh. Iskandar Mirza*

Anggota - Melaksanakan kegiatan lapangan devisi peternakan

30

4. Ir. Nurbaiti, M.Si* M. Yusuf Ali

Anggota - Melaksanakan kegiatan lapangan devisi hortikultura

25

5. Irhas* Husaini, SP

Anggota - Melaksanakan kegiatan lapangan dan pelaporan penyiapan lahan

25

6. Ahmad Anggota - Melaksanakan tata kelola aset 25

7. Eka Fitria, SP* Rini Andriani, SP

Anggota - Melakukan kegiatan lapangan dan pelaporan devisi sosial ekonomi

25

8. Ramlan, SP Cut Hielda Rahmi, SP

Anggota - Melakukan kegiatan lapangan dan pelaporan devisi tanaman pangan (padi)

25

9. Irvanda Fatmal, SP Anggota - Melakukan kegiatan peliputan, dokumentasi

25

10. Suryani Novita Anggota - Melaksanakan tata kelola keuangan

30

11. Ir. Basri A. Bakar, M.Si Ir. T. Iskandar, M.Si

Anggota - Melakukan bimbingan teknis, kelembagaan dan advokasi

15

ket: *koordinator

Page 55: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

55

V. KESIMPULAN

Pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP) Kota Jantho merupakan wujud

dari salah satu Nawacita Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Basis

pembangunan TTP bukan hanya pada peningkatan produksi dan produktivitas, tetapi pada

peningkatan pendapatan petani melalui hilirisasi produk melalui peningkatan nilai tambah

berbasis bisnis pertanian. Kegiatan TTP Kota Jantho dilaksanakan di Desa Teureubeh,

Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar berbasis pada intervensi teknologi pada

komoditas tanaman pangan, peternakan, hortikultura, perkebunan dan perikanan dengan

luas kawasan utama mencapai 400 ha. Untuk meningkatkan kapasitas penerima intervensi

teknologi (capacity-building) tersebut dilakukan melalui pelatihan-pelatihan teknis.

Wujud dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar dalam pembangunan

TTP Kota Jantho adalah: pada tahun 2015 telah diserahkan lahan seluas 1.865 Ha dengan

opsi penambahan sampai 30 ha, selain itu juga telah dianggarkan melalui APBD Kabupaten

Aceh Besar untuk dana pendamping pembangunan TTP berbasis komoditas yang

dilaksanakan oleh dinas-dinas teknis.

Untuk mencapai indikator pembangunan TTP yaitu terciptanya dunia usaha

berbasis komoditas pertanian di kawasan TTP Kota Jantho, dilakukan melalui penciptaan

inkubator dan implementator bisnis. Inkubator mengacu kepada peran dari TTP Kota

Jantho sebagai lembaga dalam membina para wirausaha (tenan), sedangkan

implementator adalah TTP Kota Jantho sebagai lembaga yang melaksanakan aktivitas

bisnis berbasis pertanian, sehingga pembangunan TTP Kota Jantho dapat

berkesinambungan.

Page 56: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

56

DAFTAR PUSTAKA

Bozzo U, Gibson DV, Sabatelli R, Smilor RW. 1999. Sosioeconomic Development Through Technology Transfer: Technopolis Novus Ortus.

Biswas RR. 2004. Making a Technopolis in Hyderabad, India: The Role Of Government IT Policy. Technological Forecasting and Social Change, 71:823-835.

Carayannis EG, Rogers EM, Kurihara EM dan Allbritton MM. 1998. High-Technology Spin-Off from Government R&D Laboratories and Research Universities. Technovation in Press.

Eriyatno. 1998. Ilmu Sistem: meningkatkan mutu dan efektifitas manajemen. Bogor: UIPB-Press.

FAO. 2009. Technology Parks, Incubation Centres, Centres of Excellence: Best Practices

and Business Model Development in North and Southern Africa.

Jackson MC. 2003. Systems thinking: Creative holism for managers. JohnWiley & Sons Ltd. England.

Lyneis JM. 1988. Corporate planning and policy design. A system dynamic approach. Cambride, Massachusetts: Pugh-Roberts Assosiate, Inc.

Marimin, 2004. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk: Teknik dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Grasindo.

______, 2009. Sistem Pakar dalam teknologi manajerial: Teori dan aplikasi. Bogor: IPB-Press.

Pedoman Umum Pembanguan ATP Dan TTP. 2015. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Pustaka-Balitbangtan-Press.

Parnell GS, Driscoll PJ, Henderson DL. 2011. Decision Making in System Engineering and Management. John Wiley and Son, Inc. New Jersey.

Oh DS. 1995. High-Technology and Regional Development Policy: An Evaluation of Korea’s Technopolis Programme. Habitat Int, 19 (3): 253-267.

Raharjo B. 2002. Kerangka Technopark di Perguruan Tinggi: Sebuah Pemikiran dan Rangkuman. Pusat Penelitian Antar Universitas Bidang Mikroelektrika (PPAUME). Instutut Teknologi Bandung, Bandung.

Raymond W, Smilor G, Kozmetsky dan Gibson G (eds). 1988a. Creating The Technopolis : Linking Technology Commercialization and Economic Development. Cambridge, Mass. Ballinger Publishing.

Roberts EB, Malone DE. 1996. Policies and Structure for Spinning Off New Companies From Research and Development Organization. R and D, 26 (1): 17-48.

Sheridan T. 1986. The Technopolis Strategy. Reading Mass. : Addison-Wesley Publishing. Smilor RW, Gibson DV, Kozmetsky G. 1988. Creating The Technopolis: High-Technology

Development in Austin Texas. Journal of Business Venturing, 4: 49-67. Soenarso WH. 2011. Pengembangan Science and Technology Park Di Indonesia.

Disampaikan pada Seminar Nasional Kebijakan Iptek dan Inovasi Tanggal 26 Juli

2011, PAPPIPTEK-LIPI.

Steffensen M, Rogers EM, Speakmen K. 1999. Spin-Off from Research Centers at A Research University. Journal of Business Venturing, 15:93-111.

Tatsuno S. 1986. The Technopolis Strategy. Reading, MA: Addison-Wesley Publishing Company.

Vila PG, Pages PL. 2008. Science and technology parks. Creating new environments favourable to innovation. Paradigames, 0:141-149.

Wasson CS. 2006. System analysis, design, and development concepts, principles, and practices. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey

Page 57: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

57

LAMPIRAN

Page 58: PEMBANGUNAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KOTA …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/01-Lapkir TTP Kota Jantho.pdf · teknologi pertanian berbasis komoditas tanaman pangan, ... Dari

58

Lampiran 1. Surat Keterangan Hak Milik Lahan TTP Oleh Pem. Kab Aceh Besar

Lampiran 2. Surat Penunjukkan Lokasi TTP Kota jantho oleh Bupati Kab. Aceh Besar dan

MOU natara Balitbangtan dan pem.Kab. Aceh Besar