PEMBANGUNAN PEDESAAN BERBASIS SAGU
Transcript of PEMBANGUNAN PEDESAAN BERBASIS SAGU
BUDIDAYA SAGUProf. Dr. Ir. H. Mochamad Hasjim Bintoro, M.Agr
Disampaikan pada:04 Agustus 2020
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
LATAR BELAKANG
10-15 tahun PANEN
Tanaman sagu penghasil karbohidrat yang tinggi
200-400 kg/pohon pati kering, setara 20-40 ton/ha/tahun
Belum dimanfaatkan secara maksimal
No. Faktor lingkungan Keterangan
1 Letak geografis 10o LU – 10o LS dan 90o BT – 180o BT
2 Topografi
a. Ketinggian tempat
b. Kemiringan
0 – 1.000 m dpl;
Optimum: 5-400 m dpl
≤ 35%
3 Iklim
a. Curah hujan
b. Radiasi sinar matahari
c. Lama penyinaran (jam/tahun)
d. Kelembaban (RH) udara
e. Suhu harian
2.000-4.000 mm/tahun menyebar
merata sepanjang tahun
900 J/cm2/hari
≥ 1.600 dengan rata-rata 5-6 jam/hari
80-90%
25-29o C
SYARAT TUMBUH SAGU
SEBARAN SAGU DI INDONESIA
Sumber: Flach (1997); UP4B (2014)
Daerah Luas (ha)
Maluku 60 000
Sulawesi 30 000
Kalimantan 20 000
Sumatera 50 000
Kepulauan Riau 20 000
Kepulauan Mentawai 10 000
Papua 4 749 424
Papua Barat 510 213
Lain-lain 150 000
Total 5 539 637
KEANEKARAGAMAN AKSESI SAGU
• Papua: Lebih dari 60 aksesi,
• Papua Barat: Lebih dari 20 aksesi,
• Maluku: 5 aksesi,
• Sulawesi Utara: 2 aksesi,
• Sulawesi Tenggara: 3 aksesi,
• Sulawesi Selatan: 2 aksesi,
• Riau: 3 aksesi.
KEANEKARAGAMAN AKSESI SAGU
• 18 jenis sagu (Miftahorahman dan Novarianto 2003), 60 jenis (Widjono et al. 2000)
• 43 jenis sagu yang berduri dan 17 jenis sagu tidak berduriberdasarkan hasil identifikasi BPTP papua (Bintoro 2008)
• Terdapat 12 aksesi di Distrik Saifi, Sorong Selatan (Dewi2015)
• Terdapat 21 jenis sagu lokal dengan 9 sagu tidak berduridan 12 sagu berduri di sekitar Danau Sentani, baru 15 jenissagu yang teridentifikasi (Yamamoto 2004)
No. Panen saguJumlah
(ton/tahun)
1. Sagu rakyat 241.000
2. Sagu perkebunan 6.000
3. Sagu Rakyat di Papua 400
4. Sagu perkebunan di Papua Barat 3.000
PRODUKTIVITAS SAGU
Tabel 1 Jumlah panen sagu rakyat dan perkebunan
LokasiProduksi
(kg/batang)
Kabupaten Meranti
Beremban 81.65 - 318.64
Sangka 82.12 - 232.51
Meranti 105.01 - 174.49
Kota Jayapura-Muara Tami
9 jenis 91.00 - 447.00
Kabupaten Jayapura
Jenis Para 975
Tabel 2 Produksi Sagu di Beberapa Lokasi
PRODUKSI SAGU
LokasiProduksi
(kg/batang)Produksi
(ton/ha/tahun)
Kabupaten Sorong Selatan-Saifi
12 jenis 116.69 - 372.89 34.59
Kabupaten Mimika
1. Mimika Timur
4 jenis 104.38 - 275.04 13.90
2. Mimika Tengah
8 jenis 143.87 - 402.09 27.00
Iwaka
7 jenis 83.25 - 326.81 24.39
Kabupaten Sorong - Aimas
6 jenis 110.69 - 361.51 28.86
Tabel 3 Produksi Sagu di Beberapa Lokasi
Palm No.1-4 (■); Batu Pahat, Johor (Malaysia), No.5-17 (■); Mukah and Dalat, Sarawak (Malaysia),
No.18-24 (■); Pontianak, Kalimantan Barat (Indonesia), No. 25-40 (■); Tebing Tinggi, Riau (Indonesia), No.41-61 (■); Kendari,
Sulawesi Tenggara (Indonesia), No. 62-85 (■); Ambon, Maluku (Indonesia), No. 86-143 (■); Jayapura, Papua (Indonesia)
PRODUKSI PATI SAGU DI INDONESIA DAN MALAYSIA
PERSEMAIAN SAGU
Gambar berbagai Bentuk Banir Anakan Sagu (kanan banir berbentuk L,tengah berbentuk tapal kuda, dan kiri keladi)
Tipe
Abut
Tipe
Abut
Rakit Bibit di rakit
Bibit di rakit
Polibag
PENANAMAN
Bibit siap tanam Lubang tanam Bibit setelah ditanam
Pengendalian gulma Pemupukan
PEMELIHARAAN
HAMA DAN PENYAKIT
1. Oryctes rhinoceros
2. Rhynchoporus sp.
3. Sexava spp.
4. Artona sp.
5. Babi hutan
6. Kera
7. Penyakit karat daun
8. Busuk pangkal tahuk
9. Busuk banirPenyakit yang Menyerang
Daun Sagu
Pohon Sagu yang Terserang Hama
FASE PERTUMBUHAN
Siklus hidup sagu (Schuiling dan Flach, 1985)
1. Rosette stage estimasi
waktu 45 bulan
2. Bole formation stage
(fase pembentukan
batang) 54 bulan
3. Inflorescence stage (fase
pembentukan bunga) 12
bulan
4. Fruit ripening stage (fase
pemasakan buah) 24
bulan
JARAK TANAM MONOKULTUR
JARAK TANAM TUMPANG SARI
Keterangan :Kandang sapi
Sagu
Palawija/Hortikultura
a
b
c d
Keterangan:
rumpun sagu (a); palawija/hortikultura (b); kolam
ikan (c); kandang itik (d)
10 m
Desain tumpang sari sagu, sapi dan palawija/hortikultura Desain tumpang sari sagu, itik, ikan dan palawija/hortikultura
10 m
10 m10 m
Sagu, Ikan, Ternak dan Palawija/Hortikultura
INTEGRATED FARMING
CabaiKangkung
SemangkaJagung pakan
Tanaman sagu
Budidaya ikan diantara tegakan tanaman sagu, hortikultura dan palawija
Budidaya itik diantara tegakan tanaman sagu, hortikultura dan palawija
Budidaya sapi dengan memanfaatkan ampas sagu sebagai salah satu bahan pakan
Ransum
Sagu parut & ampas sagu dapat dijadikan pakan ternak
PENGATURAN ANAKAN
Rumpun sagu ideal
PEMBUATAN KANAL
Kanal tersier Kanal tersier
Kan
alseku
nd
er
Kan
alseku
nd
er
Ka
na
ri
me
rKanal mati (primer, sekunder dan tersier)
SEKAT KANAL
KANAL DRAINASE
6 m
3
m
• Dilakukan closed system water management
• Monitoring dan zooning air
PEMELIHARAAN KANAL/TATA KELOLA AIR
PENGENDALIAN KEBAKARAN
Subsiden
Dilakukan Pengukuran
Pengukuran dengan alat peizometer
Fungsi kanal:
• Transportasi
1.Saprotan
2.Tenaga kerja
3.Tual
• Pencegahan
kebakaran
• Tata kelola air
Penentuan panen – tebang pilih
(a) Tanaman Sagu “Menyorong” Siap Panen dan
(b) Lewat Panen
a b
Penebangan dan Pemotongan Batang Sagu
dengan kapak dan Chainsaw
PEMANFAATAN SAGU1. Makanan pokok
2. Kue tradisional
3. Kue masa kini
4. Obat – makanan
fungsional
5. Pakan ternak
6. Pemanfaatan limbah:
- biofoam
- energi
- jamur
- media tumbuh
- kompos
Pempek sagu Lontong sagu Bakwan sagu Mie sagu
Bagea Sagu lempeng Kapurung instan
Media tumbuh jamur Pakan ternak
TERIMA KASIH