Pembangunan Ekonomi KEBIJAKAN INOVATIF PERCEPATAN...

43
KEBIJAKAN INOVATIF PERCEPATAN PEMBANGUNAN BERBASIS DESA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Oleh Drs. Frans Lebu Raya Gubernur Nusa Tenggara Timur Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Untuk Meningkatkan Daya Saing Pada Perdagangan Bebas NTT NTB 64.8 63.0 NTT NTB 64.8 63.0

Transcript of Pembangunan Ekonomi KEBIJAKAN INOVATIF PERCEPATAN...

KEBIJAKAN INOVATIF

PERCEPATAN PEMBANGUNAN BERBASIS DESA

DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Oleh Drs. Frans Lebu Raya

Gubernur Nusa Tenggara Timur

Pembangunan Ekonomi

Kerakyatan Untuk Meningkatkan Daya Saing

Pada Perdagangan Bebas

NTT

NTB

64.8

63.0

NTT

NTB

64.8

63.0

Iklim :

8 bulan (kemarau/kering) dan

4 bulan (hujan/basah)

Luas Wilayah :

Daratan ± 47.349,9 km2

Lautan ± 200.000 km2

Pulau yang bernama : 432 pulau

Pulau yang berpenghuni : 44 buah

Letak Geografis :

8 0-120 LS dan 1180-1250 BT

Jumlah Pulau :

1.192 buah (besar dan kecil)

NTT SEBAGAI PROVINSI KEPULAUAN (1)

Wilayah administratif :

Kabupaten : 21dan 1 kota

Kecamatan : 306 buah

Desa / Kel. : 3.270 buah

1. Geografis wilayah : merupakan Provinsi Kepulauan sehingga rentang kendali pembangunan sangat luas dan berbiaya tinggi

2. Geopolitik: wilayah terdepan Negara dan berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia

3. Karakteritik Wilayah: spesifik , unit, heterogen, dan tersebar dalam satuan wilayah

Anslisis Lingkungan Strategis (1)

Ada “Enclave “ Distrik Oekusi,

Timor Leste”

Garis pantai mencapai

5.700 Km

Secara Administratif Memiliki 10 Kabupaten Kepulauan

Berbatasan darat dan laut dengan Timior leste dan

batas laut dengan Australlia

Laut Sawu Berada dalam untaian 1.192 Pulau besar &

kecil

Penduduk tahun 2016 berjumlah 5,4 Juta Jira dan terbesar kedua di

KTI setelah Sulawesi Selatan

Memiliki 5 Pulau terdepan :

Pulau Alor, Batek, Dana, Ndana, dan Mengkudu

P Provinsi Kepulauan

NTT disatukan Laut Sawu dan Selat Sumba

Laut Sawu

Padang penggembalaan untuk peternakan sapi, kuda, kerbau dan kambing 832.228 Ha

Lahan kering dengan luas 1.528.308 Ha , tingkat pemanfaatan 60 % lebih

Potensi perkebunan luas 888.931Ha dengan tingkat pemanfaatan 40 % lebih

Daerah Irigasi 1.229 Ha, Irigasi Potensial 310.093 Ha Irigasi Fungsional 16,168 Ha

Potensi Sumberdaya Unggulan, Unik dan berskala

Dunia Indonesia di Wilayah NTT

Maumere : • Taman Laut Teluk

Maumere • Bukit Nilo (religi

nasrani) • Desa Doka & Desa

Watubelapi • Diving di Wodong

Wreck

Larantuka : • Taman Doa Mater

Dolorosa • Danau Asmara • Pantai Weri & pantai

Kaliwuru • Desa Lamawalang

Kupang : • Air terjun

Oenesu • Pantai

Lasiana • Pantai

Kolbano • Pulau Kera

Waingapu : • Taman

Nasional Laiwangi Wanggameti

• Pantai Walakiri

Waikelo :

• Kampung Tarung

• Weekelo Sawah

Labuan Bajo

Maumere

Larantuka

Kalabahii / Alor

Kupang

Rote

Sawu

Ende

Waingapu

Lembata

Waikelo

Adonara

Aimere

Lembata : • Kampung Lamalera

(ikan paus) • Dapur Alam

Watuwawer • Pantai pasir putih

Bean

Rote :Ndao •Danau Laut Mati •Pantai Nembrala

Ende : •Danau Kelimutu •Rumah adat Lio

Sabu :

• Kampung Namata

• Pantai Seba • Kelebba Maja

Labuan Bajo : • Pulau Komodo • Snorkling & diving

di P. Komodo • Pink Beach • Pulau Padar • Desa Wae Rebo

Kalabahi :

• Taman Laut Pulau Kepa

• Taman Laut Pantar • Kampung Takpala • Pulau Rusa

42 PELABUHAN LAUT: 1 pelabuhan laut

internasional 9 pelabuhan laut nasional 11 pelabuhan regional 21 pelabuhan laut lokal

15 BANDAR UDARA 2 BANDAR UDARA DI PULAU TIMOR 6 BANDAR UDARA DI PULAU FLORES 2 BANDAR UDARA DI PULAU SUMBA 2 BANDAR UDARA DI PULAU ALOR MASING-MASING 1 BANDAR UDARA

DI LEMBATA, ROTE DAN SABU RAIJUA

DAYA DUKUNG INSFRASTRUKTUR TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT

No

Status Jalan Panjang Jalan (Km)

Akses Desa /Kelurahan (%)

Kondisi Mantap (%)

1 Nasional 1,407 11,22 % > 95

2 SNR 1,103 20,70 < 60

3 Provinsi 1,314

4 Non Status 379 67,99

< 50

5 Kabupaten/Kota 15,899

Jumlah 20,102

Akses Jalan pada Desa/Kelurahan dan Konsisi Jalan

Perkembangan Derah kurang pesat:

Kapasitas fiskal, dominan bersumber dari APBN

Pendapatan perkapita penduduk 1/3 rata-rata nasional

60 % tenaga kerja pada sektor pertanian dengan elastisitas produktivitas < 0,75

18 dari 22 Kabupaten katagori tertinggal

Berada di wilayah terdepan negara sehingga membutuhkan daya sainggi tinggi

Analisis Lingkungan Strategis (2)

TADA PADI, KACANG HIJAU, KACANG TANAH

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN TAHUN

2009-2013 DAN 2013-2018

Ppeningkatan

Tatakelola

Pemerintahan

dan Birokrasi

Daerah

Pemberdayaan

Perempuan &

Perlindngan

Anak

Ekonomi

Kerakyatan

dan

Pariwisata

Penanganan

masalah :

Kemiskinan, Wilayah perbatasan,

Daerah rawan

bencana

Peningkatan

Pendidikan,

Kepemudaan &

Olah Raga

DUNIA USAHA MASYARAKAT

PEMERINTAH

Pembangunan

dan peningkatan

Infrastruktur

berbasis RTRW

dan LH

Peningkatan

Layanan

Kesehatan

Perikanan dan

Kelautan

.

Berkelan jutan

STRATEGI PEMBANGUNAN 2013-2018

Pen

ingk

ata

n

dan

Per

cep

ata

n P

erbed

aya

an

Masya

rak

at

KEMITRAAN

KETERPADUAN LINTAS

SEKTOR

6 Tekad Pembangunan

EKONOMI

PERIKANAN-KELAUTAN

NTT DESTINASI

PARIWISATA DUNIA

PROVINSI JAGUNG

PROVINSI

KOPERASI

PROVINSI

CENDANA

PROVINSI TERNAK

PROGRAM DESA

MANDIRI ANGGUR

MERAH

Kebijakan Money Follow Program dan Keterpaduan Pelaku Berbasis Desa/Kelurahan

Melakukan rasionalisasi program dari 385 Program menjadi 130 Program

Melibatkan lintas pelaku terutama di Kecamatan dan Desa dengan memberikan dukungan operasional untuk mendukung perencanaan dan pengawasan oleh Camat, Kapolsek, Koramil dan Pemerintah desa

Meningkatkan pelayanan publik didukung peningkatan kesejahteraan pegawai

meningkatkan alokasi dana yang direncanakan dan dikelola pemerintah Desa, Kelembagaan Sosial, Kelembagan Agama dan kelompok usaha kecil dan menengah

41

Triliun

APBD Provinsi

10%

Dekonsentrasi 4%

Tugas Pembantuan

10%

Program Bersama

2%

APBD Kab/Kota

51%

Mitra Lembaga

Internasional 2%

Sektoral 21%

KOMPOSISI DANA PEMBANGUNAN NTT 2017

DASAR PERTIMBANGAN 1. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam

pembangunan 2. Meningkatkan efisiensi dan meningkatkan daya ungkit

(tidak ada pajak dan fee pihak ketiga) 3. Sangat strategis bagi daerah dengan APBD kecil dengan

wilayah kepulauan karena dapat memangkas birokrasi

No Jenis Belanja (%) 1 Belanja Langsung 39.51 2 Belanja Tidak Langsung 60.49

Jumlah 100.00

Komposisi Belanja Tahun 2016 Sesuai RPJMD 2013-2018

PERGUB 39/2012:, Pembangunan Daerah Terpadu Berbasis

Desa/kelurahan Tahun 2014-2018

a. Basis eknomi • Desa Pertanian Terpadu, • Desa Pesisir Terpadu, • Desa Wisata Terpadu, • Desa Industri terpadu • Kelurahan Jasa terpadu

b. Prioritas Pembangunan • Pengembangan SDM • Pemberdayaan Ekonomi

Rakyat • Pengembangan

Infrastruktur • Pembangunan LH • Tata Kelola Pemerintahan

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERBASIS DESA/KELURAHAN

P2LDT

PBMPengahijauan

Berbasis Masyarakat

DESA

WISATAREVOLUSI

KIA

DESA

MANDIRI

ANGGUR

MERAH

GONG

BELAJAR

PEMBANGUNAN

TEROBOSAN NTT

Perbaikan Pola Konsumsi melalui Penganekaragaman Konsumsi Pangan

P2KP

1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan

Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL)

2 Pengembangan Pangan Pokok

Lokal

3 Sosialisasi dan

Promosi

Program 2011-2018

Hibah Desa Mandiri Anggur Merah

erlsananya 6 Tekad

Pembangunan Daerah

Program SKPD/Satker melalui APBD

& APBN

Terlaksananya 8 Agenda Pembangun

an

Hibah Luar Negeri; Swasta;

Swadaya Masyarakat

Terlaksananya Target MDG’s

peningkatan kapasitas

ekonomi dan penurunan kemiskinan

Program Desa Mandiri Anggur Merah

PROGRAM/KEGIATAN PENGUATAN DESA/KELURAHAN DI NTT • Program DesaMandiri Anggur Merah @ Rp. 250 juta

per Desa/kelurahan • Program hibah Desa Wisata @ Rp.50 juta per desa • Program Hibah penghaijaun berbasis masyarakat (PBM)

@ Rp.50 juta per desa • Bantuan Benih dan Traktor • Pengembangan Ekonomi Umat • Kapal Tangkap lengkap 1- 5 GT • Budidaya perikanan • Pengembangan hutan bakau • Hibah akta notaris pendirian koperasi • Program-program reguler lainnya • Beasiswa • Bansos kelompok dan perorangan

PEMBANGUNAN

DAERAH TERPADU

DAN PARTISIPATIF

BERBASIS DESA/

KELURAHAN

LEMBAGA EKONOMI:

• Koperasi

• LPD

• BUMDES

KELOMPOK

USAHA/FUNGSIONAL:

• Gapoktan/KLP Tani

• P3A

• Kelompok Nelayan

PARTISIPASI

MASYARAKAT

DESA/KELURAHAN

MEMBANGUN SESUAI

DIMENSI PEMBANGUNAN

PERKUATAN KELEMBAGAAN DESA/KELURAHAN

PEMERINTAH

DESA/KELURAHAN

K ebijakan “Terobosan” Meningkatkan Investasi Nasional di Wilayah NTT (1)

No Tuan Rumah Even Nasional Kebijakan Afirmatif 1 Hari Pers Nasional (HPN) di

Kupang yang dihadiri Presiden RI

Direktif Presiden Penyelesaian Masalah Perumahan dan ekonomi pengungsi dan pembangunan ekonomi

2 Sail Komodo di Labuan Bajo yang dihadiri Presiden RI

Pembangunan Infstruktur bandara, pelabuhan dan perumahan serta tata kota Labuan Bajo dan wilayah lainnya

3 Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Kupang yang dihadiri Presiden RI

Dukungan percepatan pembangunan Nusa tenggara Timur

4 Perayasan Natal Nasional yang dihadiri Presiden RI 3 Tuan Rumah berbagai kegiatan Tingkat Nasional lainnya yaitu Hari

Koperasi, Perayaan Hari Nusantara, POL PP, Harkitnas, Festival Melanesia, Promosi investasi yang difasilitasi Kementrian dan lainnya,

Kebijakan “terobosan” Percepatan Investasi di NTT (2)

• Kerjama pembangunan Sunda Kecil (Bali-NTB-NTT) yang saat ini sudah menjadi kebijakan Nasional

• Kerjasama pengembangan peternakan dengan Pemprop DKI Jakarta yang didukung Nasional dengan pengadaan kapal ternak

• Kerjasama pembangunan perikanan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

• Kerjasama segi Tiga pertumbuhan Kupang (NTT-Indonesia-Dili-Darwin) yang saat ini telah menjadi kebijakan Nasional

• Kerjasama pemanfaatan lahan pada kawasan Industri Bolok dengan jaminan kepastian Investasi (ada uang jaminan)

Kebijakan “terobosan” 5 Program Prioritas (3)

Legenda :

ALKI

Pusat Kegiatan Nasional

KUALA LUMPURBANDAR SRI BEGAWAN

SINGAPORE

Banda Aceh

Medan

Pekanbaru

Padang

Jambi

Bengkulu

Palembang

Lampung

JAKARTA

Bandung

Semarang

Yogyakarta

Surabaya

Denpasar Mataram

Kupang

Pontianak

Palangkaraya

Banjarmasin

Samarinda

Manado

Palu

Makasar

Kendari Ambon

Jayapura

Batam

Pangkal Pinang

Serang

Mamuju

GorontaloTernate

Sorong

Entikong

Malang

Pangkalan Bun

Balikpapan

Biak

Merauke

Jalur Trans Nasional

Segi Tiga Emas DTOW Internasional

KUPANG

MAKASAR

DARWIN-AUSTRALIA

Jalur Perdagangan Nasional

DILLI

SURABAYA

JAKARTA

KSPN Labuan Bajo

3 PLBN dan Segi Tiga

Pertumbuhan

Garam Industri

Jembatan Pancasila

10 Bendungan

POSISI EKONOMI NTT SECARA NASIONAL

- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

2014

2013

2012

Kontribusi Provinsi terhadap PDB tahun 2012-2015

0.62

0.62

0.63

0.63

0.64

0.64

0.65

0.65

0.66

0.66

0.67

2012 2013 2014 2015

Nusa Tenggara Timur

Nusa TenggaraTimur

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT DAN NASIONAL 2004-2016

Pertumbuhan ekonomi NTT 2014-2016 tumbuh di atas rata-rata Nasional atau tiga tahun setelah pelaksanaan kebijakan Program Desa Mandiri Anggur Merah

4.77

3.46

5.08 5.15 4.84

4.29

5.25

5.62 5.41

5.56

5.04 5.11 5.18

5.03

5.69 5.5

6.35

6.01

4.63

6.22 6.49

6.26

5.78

5.02 4.8 5.02

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi NTT (%) Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)

Pertumbuhan ekonomi NTT 2014-2016 tumbuh di atas rata-rata Nasional atau tiga tahun setelah pelaksanaan kebijakan

Program Desa Mandiri Anggur Merah

Produksi Jagung (Ton) Tahun 2005-2015

552,439

582,964

514,360

673,112

638,899

653,620

524,638

629,386

707,643

647,108

[VALUE]

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2014

2013

2015

Produksi Jagung

Menurut Kab/Kota

Tahun 2015 768

3,199

5,882

6,626

7,677

7,906

11,105

12,327

12,424

12,617

14,282

18,596

21,534

25,169

28,907

36,377

49,584

50,514

56,655

58,686

62,310 181,940

Kota Kupang

Sabu Raijua

Ende

Rote Ndao

Manggarai Barat

Manggarai

Manggarai Timur

Sumba Tengah

Alor

Nagekeo

Sumba Barat

Ngada

Flores Timur

Lembata

Sikka

Belu

Kupang

Sumba Timur

Timor Tengah Utara

Malaka

Sumba Barat Daya

Timor Tengah Selatan

NTT masuk

dalam 10

Provinsi

Sentra

Produksi

Jagung

Nasional

Produksi Padi (Ton) Tahun 2005-2015

461,006

511,910

505,628

577,896

607,359

555,493

591,370

698,566

729,667

825,728

[VALUE]

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

1,739

2,767

10,892

11,641

13,143

18,614

21,592

24,137

24,162

26,854

29,839

39,137

40,668

45,154

46,468

53,500

73,234

75,990

81,543

88,778

92,506

125,732

Kota Kupang

Sabu Raijua

Lembata

Alor

Timor Tengah Selatan

Sumba Tengah

Flores Timur

Malaka

Sikka

Ende

Belu

Sumba Barat

Timor Tengah Utara

Ngada

Nagekeo

Sumba Barat Daya

Kupang

Rote Ndao

Sumba Timur

Manggarai

Manggarai Timur

Manggarai Barat

Produksi Padi

Menurut Kab/Kota

Tahun 2015

NTT masuk dalam 15

Provinsi Sentra

Produksi Padi

Produksi Coklat (Ton), Kopi (Ton), Sapi (Ekor), Babi (Ekor) dan Perikanan (Ton)

Tahun 2015

15,634

14,929 11,762 12,046 12,247

12,978 11,929

12,102 15,495

15,063 18,408

20,558 18,856

19,385 20,061

20,473

15,268

25,079 20,253 21,654 21,622

21,011

Coklat Kopi

533,710 544,482

555,383 566,464

577,552 599,279 778,633

814,450 823,134 865,731 899,577

1,319,257 1,385,961 1,457,549

1,533,072

2,266,750

1,615,487 1,669,705

1,724,316 1,739,481

1,755,058

1,812,449

125,096 97,533 103,826

103,826 103,826

465,506 525,208

445,978

127,156

108,009

108,009

Sapi Babi Perikanan

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Perkembangan Koperasi 2010-2016

0

100

200

300

400

500

600

700

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Koperasi (unit) 1,917 2,322 2,534 2,720 3,130 3,707 4,037

Sebaran (Desa/Kel) 765 770 825 870 1,456 1,939 2,364

Asset (Rp.M) 1,442 1,556 1,856 2,339 2,823 5,244 6,253

-

2,000

4,000

6,000

8,000

.

Th 2058 -2010 atau 52 tahun NTT : 1.917 Koperasi

Th 2011- 2016 Setelah Anggur Merah : 2.140 Koperasi

Perkembangan Gini Ratio NTT dan Indonesia

Ketimpangan di NTT Cukup Tinggi

0.36 0.36

0.35

0.35 [VALUE]

0.39 0.41

0.46

0.41

0.4

Gini Ratio NTT Gini Ratio Indonesia

2011 2012 2013 2014

2015

Perkembangan Pariwisata “Era New Tourism Territory” NTT mampu sebagai New Tourism

Territory:

• Pertumbuhan kunjungan wisatawan meningkat 10 – 15 % per tahun

• Kunjungan wisatawan tahun 2016, sebanyak 922.000 wisatawan yaitu: 780.000 wisatawan nusantara dan 142.000 wisatawan manca negara

• Kunjungan wisatawan ke NTT akan makin meningkat dengan terobosan dan inovasi baru: Penerbangan garuda langsung Jakarta-

Labuan Bajo dan Jakarta-Kupang; Rencana langsung luar negeri langsung-

Labuan Bajo/Kupang Pelayanan Kapal Pesiar Pasific Eden (P & O)

Cruise melalui penandatangan MOU tanggal 13 April 2017

NIHIWATU BEACH

1

SURFING

Perbandingan Kemiskinan NTT dengan Indonesia 2009-2016

Persentase penduduk miskin menurun mulai Tahun 2009 (23,31%) hingga 19,60 % (Sep-2014), naik menjadi 22,61 % pada bulan Mar-2015 dan turun lagi menjadi 22,01 % pada Sep- 2016.

Kondisi Penduduk Miskin per Kabupaten/Kota Tahun 2013

Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Ngada dan Sikka Tingkat kemiskinan rendah mendekatan rata-rata Nasional

Daerah tertinggal berkurang dari 21 menjadi 18

CAPAIAN IPM NTT

60,81 61,68 62,26 62,67 63,13

2012 2013 2014 2015 2016

Tren IPM NTT, 2010-2016

IPMIPM NTT2016:

63,13

Angka Harapan Hidup saat Lahir:

66,04 tahun

Rata-rata Lama Sekolah:

7,02 tahun

Harapan Lama Sekolah:

12,97 tahun

Pengeluaran per Kapita per tahun yang Disesuaikan:

7,112 Juta Rupiah

Pada tahun 2016, capaian pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 63,13

TADA PADI, KACANG HIJAU, KACANG TANAH

Dukungan Perguruan Tinggi dalam pengembangan ekonomi

kerakyatan sesuai Spirit pancasila pada era Ekonomi Bebas

KEBUTUHAN PENGUATAN EKONOMI RAKYAT DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS

• Penguatan “Kelembagaan Koperasi” berbasis desa sebagai idiologi pembangunan ekonomi kerakyatan dengan orietasi profit dan sosial secara berimbang dengan semangat gotong royong;

• Perubahan orientasi pembangunan sosial/ pelayanan (gratis) menuju orientasi investasi (sharing)

• Pengawalan dan pengendalian rantai ekonomi pada sektor pertanian yang menjamin perolehan nilai tambah secara proporsional melalui penciptaan peluang kemitraan Petani melalui Koperasi didukung pemerintah dengan Pengusaha

Pendekatan Sosial (Gratis)

PENDEKATAN PEMBANGUNAN INVESTASI UNTUK MEWUJUDKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PEMBANGUNAN

Pendekatan Investasi

Penurunan Penduduk Miskin dan Kemadnirian

Ekonomi Masyarakat

Spirit Pembangunan Komitmen Motivasi Tanggungjawab Berkelompok/

Koperasi Selektif Efisien & Efektif

Hasil Pembangunan Bersifat sementara

Pendekatan Pembangunan

Akan tumbuh ketergantuan secera

terus-menerus

PRIMER SUKUNDER TERSEIR

HARGA DASAR DITERIMA PETANI RENDAH HARGA 1 KEUNTUNGAN PERANTARA HARGA 2 DITERIMA PENGUSAHA

INDUSTRI PENGOLAHAN

MITR A

PEDAGANG

KOPERASI

DESA/KEL

DESA/KEL

KOPERASI

KOPERASI

DESA/KEL

DESA/KEL

KOPERASI

ESKPOR

PERDAGANGAN ANTAR PULAU

MITRA KOPERASI GABUNGAN

TERSIDER SUKUNDER PRIMER

HARGA BELI MAHAL PERANI 2 HARGA 1 DITERIMA PEDAGANG HARGA DASAR

GABUNGAN

KOPERASI/

PEMBANGUNAN HULU-HILIR PEDESAAN BERORIENTASI INVESTASI

SEKIAN TERIMAKASIH