Pembangunan Distro Linux Sistem Operasi LinKids Untuk Balita
-
Upload
fanny-aryanti -
Category
Documents
-
view
92 -
download
3
Transcript of Pembangunan Distro Linux Sistem Operasi LinKids Untuk Balita
Tugas Mata Kuliah Sistem Operasi Tahun 2011-2012
Pembangunan Distro Linux :
Sistem Operasi LinKids untuk Balita
Disusun oleh :
Lokantara Senabhrata (15-2005-023)
Tia Wildanun Hakim (15-2009-060)
Fanny Aryanti (15-2009-067)
Fakultas Teknologi Industri
Jurusan Teknik Informatika
Institut Teknologi Nasional
Bandung
ABSTRAK
Sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua golongan berdasarkan ketersediannya, yaitu
sistem operasi berbayar dan sistem operasi yang bersifat free. Sistem operasi yang bersifat free
adalah sistem operasi yang dipublikasikan secara umum untuk kepentingan bersama/publik,
dikenal pula dengan istilah open source. Salah satu sistem operasi yang bersifat open source
adalah Linux.
Sistem operasi Linux memiliki spesifikasi yang beragam sesuai dengan fungsinya.
Spesifikasi sistem operasi Linux disebut dengan “Distro Linux”. Distro Linux disebarluaskan
secara gratis ke seluruh dunia. Distro Linux tersebut dapat dikembangkan dan dimodifikasi oleh
siapapun. Salah satu contohnya adalah Edubuntu yang merupakan sistem operasi khusus untuk
pendidikan anak-anak, merupakan hasil modifikasi Distro Linux Ubuntu.
Sejak abad 20, komputer bukan lagi hal yang sangat istimewa, karena ternyata setiap
kalangan mampu menggunakannya, termasuk anka-anak. Disini penulis mencoba untuk
melakukan proses remasthering suatu sistem operasi khusus untuk Balita. Proses remasthering
tidak dilakukan dari awal pembuatan kernel sistem operasi, penulis melakukan konfigurasi-
konfigurasi dan pengaturan-pengaturan dari distro Linux yang sudah ada, yaitu openSUSE.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Dzat Yang Maha
Indah dengan segala keindahan-Nya, Dzat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-
Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya penulis dapat menyelesaikan
tugas pembangunan sistem operasi distro Linux :
“Sistem Operasi LinKids untuk Balita”
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Operasi. Dalam laporan ini
berisi rancangan sistem operasi yang ingin dibangun beserta dengan progres implementasi
sistem.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa
memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait, yaitu dosen
Matakuliah Sistem Operasi, serta semua yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, untuk
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Bandung, Januari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................. 3
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 4
BAB II LANDASAN PENGETAHUAN ..................................................................... 4
2.1 Virtual Machine.............................................................................................. 6
2.2 Sistem Operasi Linux ..................................................................................... 8
2.3 Sistem Operasi openSUSE ........................................................................... 10
2.4 LXDE ........................................................................................................... 11
BAB III PERANCANGAN ........................................................................................ 12
3.1 Sumber Data ................................................................................................. 12
3.2 Sumber Sistem Operasi ................................................................................ 14
3.3 Interface yang Digunakan ............................................................................ 15
BAB IV IMPLEMENTASI DISTRO ......................................................................... 16
4.1 Implementasi pada VIrtualBox .................................................................... 16
4.2 Proses Penginstalan Kernel openSUSE dan GUI LXDE ............................. 21
4.3 Instalasi openSUSE dengan Desktop Environment Minimal ....................... 22
4.4 Instalasi openSUSE dengan Desktop Environment LXDE .......................... 45
4.5 Instalasi openSUSE dari DVD Installer ....................................................... 46
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 57
5.1 Kesimpulan Kegiatan ........................................................................................ 57
5.2 Kendala yang Terjadi ........................................................................................ 57
5.3 Saran .................................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengunduhan VirtualBox dan Extension Pack 7
Gambar 2.2 Jenis VirtualBox Versi 4.1.8 8
Gambar 2.3 openSUSE DistroTurunan Slakeware 10
Gambar 3.1 Domain openSUSE 12
Gambar 3.2 Direktori-Direktori pada Situs Resmi openSUSE 13
Gambar 3.3 List Packages Kernel openSUSE Versi 12.1 14
Gambar 3.4 List Packages Desktop Environment LXDE 15
Gambar 4.1 Garis Besar LinKids pada VirtualBox 17
Gambar 4.2 System LinKids pada VirtualBox 18
Gambar 4.3 Display LinKids pada VirtualBox 18
Gambar 4.4 Storage LinKids pada VirtualBox 19
Gambar 4.5 Jaringan LinKids pada VirtualBox 20
Gambar 4.6 Sumber Kernel openSUSE 21
Gambar 4.7 Sumber Desktop Environmet LXDE 22
Gambar 4.8 Konfigurasi Jaringan pada Proses Instalasi 23
Gambar 4.9 Pemilihan Protokol DHCP pada Proses Netinstall 23
Gambar 4.10 Proses Awal Memuat Kernel Linux .iso 24
Gambar 4.11 Proses Instalasi Kernel .iso 24
Gambar 4.12 Konfigurasi Bahasa dan Keyboard 25
Gambar 4.13 Netinstall Kernel openSUSE dari Repositori 25
Gambar 4.14 Pemilihan Jenis Instalasi 26
Gambar 4.15 Konfigurasi Zona Waktu 26
Gambar 4.16 Konfigurasi NTP Server pada Zona Waktu 27
Gambar 4.17 Pemilihan Jenis Desktop Environment 27
Gambar 4.18 Konfigurasi Pembagian Partisi 28
Gambar 4.19 Konfigurasi Pengguna Sistem Operasi 28
Gambar 4.20 Konfigurasi Password Root dan User Biasa 29
Gambar 4.21 Proses Awal Instalasi Hasil Konfigurasi 29
Gambar 4.22 Proses Instalasi Hasil Konfigurasi 30
Gambar 4.23 Proses Pengunduhan dan Penginsatalan Langsung dari Repositori 30
Gambar 4.24 Proses Reboot setelah Selesai Netinstall 31
Gambar 4.25 Proses Pengaktifan Sistem Operasi setelah Proses Reboot 32
Gambar 4.26 Konfigurasi Host Name dan Domain Name 32
Gambar 4.27 Konfigurasi Jenis Jaringan 33
Gambar 4.28 Konfigurasi Jenis Jaringan yang Tersedia 33
Gambar 4.29 Penerapan Konfigurasi Jenis Jaringan 34
Gambar 4.30 Pemilihan Test Koneksitas Jaringan 34
Gambar 4.31 Spesifikasi Hasil Sistem Operasi 35
Gambar 4.32 Tahap Akhir Instalasi secara Online 35
Gambar 4.33 Tampilan openSUSE Desktop Environment “Minimal Server Selection” 36
Gambar 4.34 Pengunduhan LXDM 36
Gambar 4.35 Penginstalan LXDM 37
Gambar 4.36 Penginstalan desktop-data-openSUSE 37
Gambar 4.37 Penghapusan Paket yang Konflik dengan desktop-data-openSUSE 38
Gambar 4.38 Akhir Penginstalan desktop-data-openSUSE 38
Gambar 4.39 Penginstalan Kembali LXDM 39
Gambar 4.40 Akhir Penginstalan LXDM 39
Gambar 4.41 Pengunduhan lxde-common-branding-openSUSE 40
Gambar 4.42 Awal Penginstalan lxde-common-branding-openSUSE 41
Gambar 4.43 Akhir Penginstalan lxde-common-branding-openSUSE 41
Gambar 4.44 Pengunduhan Packages nano 42
Gambar 4.45 Penginstalan Packages nano 43
Gambar 4.46 Gerbang Menuju Pengeditan Teks nano 43
Gambar 4.47 File Teks nano Bahan Konfigurasi 44
Gambar 4.48 Pengubahan DEFAULT_WM menjadi “lxde” 44
Gambar 4.49 Perbandingan Ukuran LXDE dan Minimal Server saat Netinstall 45
Gambar 4.50 Pengunduhan DVD Installer openSUSE 46
Gambar 4.51 Penginstalan Lokal openSUSE 47
Gambar 4.52 Menu Penginstalan dan Penghapusan Aplikasi 48
Gambar 4.53 Penggunaan Hak Root dalam Menjalankan Instalasi 48
Gambar 4.54 Pencocokan Aplikasi dengan Versi Terbaru 49
Gambar 4.55 Penginstalan kiwi 49
Gambar 4.56 Penginstalan product-creator 50
Gambar 4.57 Uninstall Software Office 51
Gambar 4.58 Proses Penghapusan Paket saat Uninstall Software Office 51
Gambar 4.59 Aplikasi untuk Pembuatan .iso 52
Gambar 4.60 Penamaan .iso 53
Gambar 4.61 Pencantuman Author, Konfigurasi Keyboard, Zona Waktu 53
Gambar 4.62 Pencantuman User Baru selain Administrator (Root) 54
Gambar 4.63 Pengaturan Konfigurasi Image 54
Gambar 4.64 Hasil Akhir Pembuatan Image 55
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sitem operasi adalah perangkat lunak dari suatu sistem yang bertugas memberikan
abstraksi terhadap kontrol manajemen perangkat keras,serta operasi-operasi dasar sistem.
Sebagian besar orang berfikir sistem operasi adalah sejenis software yang mengendalikan kinerja
sebuah komputer. Sistem operasi bukan hanya terdapat dalam komputer, setiap peralatan
elektronik sesungguhnya memiliki sistem operasi untuk mengendalikan proses yang dijalankan.
Fungsi utama sistem operasi terdiri dari dua, yaitu sebagai resource management dan penyedia
layanan. Fungsi minor dari sistem operasi adalah sebagai error recovering, pengimplementasian
User Interface, serta menangani keamanan dan komunikasi jaringan. Subsistem pada
sistemoperasi adalah manajemen proses, manajemen penyimpanan, manajemen berkas,
manajemen I/O Devices. Dalam sistem operasi terdapat user interface, yang merupakan bagian
software yang berinteraksi langsung denganpengguna, bertugas mengontrol bagaimana data dan
instruksi dimasukan serta menampilkan output di layar. User interface terbagi menjadi dua jenis,
yaitu Command-Line (text base) dan Graphical (GUI base).
Linux, kata ini sering terdengar baik dikampus, seminar, dan diberbagai media.
GNU/Linux atau sering disebut Linux adalah sebuah sistem operasi seperti juga seperti UNIX,
OS/2, ataupun Microsoft Windows. Linux hadir dalam dunia teknologi informasi tidak hanya
sebagai sebuah sistem operasi, tetapi juga merupakan pemicu adanya revolusi pemikiran pada
industri perangkat lunak. Linux sebagai salah satu produk dari berkembangnya lingkungan open
source (kode terbuka) di dunia pemrograman dan pengembangan perangkat lunak, telah terbukti
sebagai sistem operasi yang stabil. Linux digunakan karena menganut Open Source Software
(OSS) dan GPL (General Public License) sehingga bebas disebarluaskan dan diperbanyak sesuai
aturan OSS maupun GPL. Berbeda dengan Microsoft Windows yang dipatenkan oleh Microsoft,
begitu juga OS/2 oleh IBM sehingga penyebaran maupun menggunakannya diatur oleh
ketentuan vendor tersebut, yang menyebabkan biaya atas perangkat lunak begitu tinggi dan
sesuai kebijakan perusahaan pembuatnya. Linux merupakan sebuah sistem operasi yang banyak
memiliki distribusi tergantung dari perkembangan Linux itu sendiri, hingga saat ini sudah ada
sekitar lebih 200 distribusi, bervariasi dan tersebar di penjuru dunia dan mungkin akan terus
bertambah, dapat dilihat di http://www.distrowatch.com.
Sebelumnya orang mengetik secara manual dengan menggunakan mesin tik, sekarang
sudah menggunakan sitem komputerisasi. Saat ini kebutuhan akan sistem operasi komputer
dalam kehidupan sehari-hari menjadi suatu kebutuhan penting. Namun semua itu tidak
diimbangi dengan ketersediaan sistem operasi yang khusus ditunjukkan untuk anak-anak
dibawah 5 tahun. Kalaupun ada sistem operasi untuk anak balita seperti qimo, masih memiliki
tampilan dengan aplikasi-aplikasi yang umumnya hanya digunakan oleh orang dewasa. Sistem
operasi yang tersedia untuk anak-anak memiliki kebutuhan RAM yang cukup besar (lebih dari
1Gb) sedangkan umumnya PC yang digunakan anak-anak memiliki RAM yang tidak terlalu
besar (1Gb).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibuatlah sebuah sistem operasi baru yang
ditunjukan khusus untuk anak-anak dibawah lima tahun, dengan tampilan dan aplikasi-aplikasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dibawah lima tahun dan dengan kebutuhan RAM
yang tidak terlalu besar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang yang sudah dipaparkan di bagian latar belakang, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
a. Keterbatasan penggunaan sistem operasi yang komersial, sehingga sistem operasi yang
bersifat open source seharusnya dapat lebih diberdayakan.
b. Munculnya kebutuhan akan sistem operasi yang diperuntukan khusus untuk anak-anak
usia 5 tahun kebawah, tentu saja dengan tujuan memperkenalkan teknologi komputer
sejak usia dini.
c. Sistem operasi untuk anak-anak saat ini masih memiliki tampilan yang kurang user
friendly bagi anak-anak.
d. Sistem operasi untuk anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun masih berisi aplikasi-
aplikasi yang kurang usefull bagi anak-anak.
e. Sistem operasi yang tersedia untuk anak-anak memiliki kebutuhan RAM yang cukup
besar , sedangkan umumnya PC yang digunakan anak-anak memiliki RAM yang tidak
terlalu besar (1GB).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk membuat sistem
operasi yang diperuntukan khusus bagi anak-anak dengan usia lima tahun ke bawah. Sistem
operasi yang akan penulis remastering diharapkan mampu menutupi kekurangan-kekurangan
sistem operasi untuk anak yang sudah ada saat ini, yaitu tidak menyertakan aplikasi-aplikasi
yang kompleks pada interface anak dengan memisahkan menu program utama pada key tertentu
khusus untuk administrator (orang tua), serta kebutuhan RAM sistem operasi yang seminim
mungkin. Hasil sistem operasi dari proses remastering ini akan disebarluaskan secara gratis,
karena dasarnya merupakan sistem operasi linux yang bersifat opensource.
1.4 Batasan Masalah
Dari keseluruhan penelitian yang akan dilakukan, penulis membatasi permasalahan yang
ada, yaitu sebagai berikut :
a. Tidak melakukan pembuatan kernel (core operating system).
b. Sistem operasi dibuat dengan proses remastering dari sistem operasi yang sudah ada.
c. Mengadopsi basic kernel sistem operasi yang sudah ada saat ini yaitu distro Linux
turunan Slakeware (openSUSE) melalui proses remastering.
d. Menggunakan desktop environtment Leightweight XII Desktop Environment (LXDE)
dengan Graphical User Interface, tidak Text Base Interface.
e. Keseluruhan proses remastering dilakukan dengan menggunaka Virtual Machine agar
tidak mengganggu Host Operating System penulis dan agar meminimalkan kerusakan
hardware yang mungkin terjadi dalam eksperimen.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan Remastering ini disusun berdasarkan sistematika seperti berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan penulisan laporan ini, batasan
permasalahan dan sistematika penulisan laporan ini.
BAB II LANDASAN PENGETAHUAN
Bab ini menjelaskan pengetahuan-pengetahuan yang digunakan dalam proses remastering
sistem operasi. Adapun teori yang dibahas adalah Virtual Machine, sistem operasi Linux,
openSUSE, desktop environment LXDE dan lainnya.
BAB III PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan tentang perancangan distro Linux yang akan penulis buat yaitu berisi
metoda remastering yang digunakan, sumber data yang dibutuhkan, fungsi dari sistem operasi
hasil remastering, serta interface yang digunakan pada sistem operasi yang akan diremastering.
BAB IV IMPLEMENTASI DISTRO
Bab ini menjelaskan tentang pengimplementasian proses remastering sistem operasi yang
penulis buat, berisi langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam pembuatan sistem operasi
baru secara lengkap dari awal konfigurasi Virtual Machine, proses instalasi packages, proses
instalasi desktop environment hingga pembuatan iso image dalam upaya menempuh
penyebarluasan sistem operasi di dunia publik.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari proses eksperimen yang penulis lakukan, kendala-kendala
yang terjadi saat proses remastering, penyertaan solusi-solusi yang memungkinkan, hal-hal yang
perlu diperhatikan, serta saran untuk meningkatkan progres penelitian dalam rangka
pengembangan sistem operasi penulis.
BAB II
LANDASAN PENGETAHUAN
2.1 Virtual Machine⁽⁾
Virtual Machine (VM) adalah suatu environment, biasanya digunakan untuk menjalankan
sebuah program atau sistem operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam
environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut “guest” sementara environment yang
menjalankannya disebut “host”. Ide dasar dari virtual machine adalah mengabtraksi perangkat
keras dari satu komputer (CPU, memori, disk, dsb) ke beberapa environment eksekusi, sehingga
menciptakan illusi bahwa masing-masing environment menjalankan komputernya secara
terpisah.VM muncul karena adanya keinginan untuk menjalankan banyak sistem operasi pada
satu komputer.
VM memiliki perlindungan yang lengkap pada berbagai sistem sumber daya, yaitu
dengan meniadakan pembagian sumber daya secara langsung, sehingga tidak ada masalah
proteksi dalam VM. Sistem VM adalah kendaraan yang sempurna untuk penelitian dan
pengembangan sistem operasi. Dengan VM, jika terdapat suatu perubahan pada satu bagian dari
mesin, maka dijamin tidak akan mengubah komponen lainnya.
VM memungkinkan beberapa sistem operasi dijalankan pada satu mesin PC tunggal
secara bersamaan. Hal ini dapat dilakukan tanpa melakukan partisi ulang dan boot ulang. Pada
Virtual Machine yang tersedia akan dijalankan sistem operasi sesuai dengan yang
dikonfigurasikan. Dengan cara ini maka pengguna dapat memboot suatu sistem operasi (misal
Microsoft Windows) sebagai sistem operasi tuan rumah (Host) lalu menjalankan sistem operasi
lainnya misal openSUSE. Sistem operasi yang dijalankan di dalam sistem operasi tuan rumah
dikenal dengan istilah sistem operasi tamu (Guest). Terdapat berbagai macam jenis Virtual
Machine yang tersedia saat ini, salah satu contohnya adalah VMWare dan VirtualBox.
Virtual Machine yang penulis gunakan adalah VirtualBox keluaran vendor Oracle.
Aplikasi VirtualBox (VB) penulis unduh dari situs resmi virtualbox.org. Penulis juga
mengunduh extension pack yang sesuai dengan versi VB yang sudah diinstal. Extension Pack
dibutuhkan oleh Virtual Machine khususnya VB agar sistem operasi yang dijalankan pada VB
dapat “berkenalan” dengan Host Operating System, dalam hal ini memungkinkan Guest
Operating System dalam mengidentifikasi device baru, membaca port-port yang sedang aktif
pada Host Operating System atau yang akan dan sedang digunakan pada Guest Operating
System. Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 adalah Screenshot situs pengunduhan Virtual Machine
yang dapat penulis gunakan :
Gambar 2.1 Pengunduhan VirtualBox dan Extension Pack
Gambar 2.2 Jenis VirtualBox Versi 4.1.8
2.2 Sistem Operasi Linux⁽⁾
Linux adalah sebuah sistem operasi yang sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX,
karena memang tujuan utama desain dari proyek Linux adalah UNIX compatible. Sejarah Linux
dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa Universitas Helsinki, Finlandia bernama Linus
Benedict Torvalds menulis Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama
dalam kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC. Dalam rancangan keseluruhan, Linux
menyerupai implementasi UNIX nonmicrokernel yang lain. Ia adalah sistem yang multiuser,
multitasking dengan seperangkat lengkap alat-alat yang compatible dengan UNIX. Sistem berkas
Linux mengikuti semantik tradisional UNIX, dan model jaringan standar UNIX
diimplementasikan secara keseluruhan. Ciri internal desain Linux telahdipengaruhi oleh sejarah
perkembangan sistem operasi ini.
Kernel Linux terdistribusi di bawah Lisensi Publik Umum GNU (GPL), di mana
peraturannya disusun oleh Free Software Foundation (FSF). Implikasi utama terhadap peraturan
ini adalah bahwa siapa saja boleh menggunakan Linux atau membuat modifikasi, namun tidak
boleh membuatnya menjadi milik sendiri.
Perkembangan sistem operasi Linux sangat cepat karena didukung pengembang di
seluruh dunia yang akan selalu memperbaiki segala fiturnya. Di negara-negara berkembang,
Linux mengalami kemajuan yang sangat pesat karena dengan menggunakan Linux mereka dapat
menghemat anggaran. Linux juga telah diterapkan pada supercomputer.
Prinsip rancangan Linux merujuk pada implementasi agar kompatibel dengan UNIX yang
merupakan sistem multiuser dan multitasking. Sistem Linux terdiri dari tiga bagian penting, yaitu
kernel, pustaka, dan utilitas. Kernel merupakan inti dari sistem operasi Linux. Pustaka sistem
Linux menyediakan berbagai fungsi yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi UNIX atau
POSIX.
Modul kernel Linux adalah bagian dari kernel Linux yang dapat dikompilasi, dipanggil
dan dihapus secara terpisah dari bagian kernel lainnya. Terdapat tiga komponen yang menunjang
kernel Linux, di antaranya adalah Manajemen Modul Kernel Linux, Registrasi Driver, dan
Resolusi Konflik.
Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang
bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi
instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu,
tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak
sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk
instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam
pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan,
sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.
2.3 Sistem Operasi openSUSE⁽⁾
OpenSUSE ini adalah sebuah sistem operasi dari salah satu distro linux yang dibangun
dibawah kernel linux dan diperkenalkan oleh perusahaan Novell yang berasal dari jerman.
Perusahaan Novell ini adalah anak dari perusahan SUSE Linux GMBH. SUSE linux pada
awalnya merupakan terjemahan distro “Slackware” menjadi bahasa jerman.OpenSUSE ini
adalah penerus dari “SuSE Linux Professional. Seperti sebagian besar distro linux lainnya,
openSUSE mencakup default Graphic User Interfaces dan pilihan Command Line Interface.
Selama instalasi nantinya anda dapat memilih beberapa GUI yang ada yaitu KDE, GNOME,
LXDE dan Xfce. OpenSUSE ini pun mendukung ribuan paket di berbagai macam opensource
software / opensource development. Maskot dari SUSE secara umum dikenali
sebagai gecko (tokek) dan disebut sebagai Geeko, namun sebenarnya adalah seekor kameleon
(Chamaeleonidae). OpenSUSE yang penulis gunakan dalam proses remastering adalah versi
terbaru yaitu openSUSE 12.1, Gambar 2.3 adalah gambar grafik yang menjelaskan openSUSE
sebagai distro turunan Slakeware.
Gambar 2.3 openSUSE DistroTurunan Slakeware
2.4 LXDE⁽⁾
Lightweight X11 Desktop Environment(LXDE), adalah sebuah lingkungan desktop yang
ringan dan cepat. LXDE dirancang agar ramah bagi pengguna dan desainnya ramping, ini untu menjaga
agar penggunaan sumber daya tetap rendah. LXDE menggunakan RAM dan CPU berkemampuan rendah
namun tetap kaya fitur sistem operasi. Karena penggunaan sumber daya yang rendah inilah yang
membuat LXDE hemat energi. Penulis tidak mengintegrasikan setiap komponen LXDE sepenuhnya.
Sebaliknya, penulis mencoba membuat agar semua komponen bebas, sehingga setiap komponen daapt
digunakan secara bebas dengan sedikit ketergantungan. Hal ini membuat porting LXDE ke distribusi
Linux dan sistem Unix yang berbeda lebih mudah.
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Sumber Data
Yang menjadi sumber data proses remastering penulis adalah seluruh aplikasi-aplikasi
dan atau komponen-komponen yang sudah didpublikasikan pada situs resmi
www.openSUSE.org. Gambar 3.1 adalah gambar tampilan awal yang akan Anda temukan pada
situs tersebut :
Gambar 3.1 Domain openSUSE
Terdapat beberapa PC yang menjadi bagian dari domain tersebut, diantaranya download,
id dan en. Untuk dapat mengunduh software-software yang tersedia pada situs openSUSE Anda
harus menambahkan kata “download” pada awal alamat Web Broser Perancang, seperti berikut :
download.openSUSE.org.
Pada situs resmi openSUSE tersebut terdapat beberapa direktori yang berisi konten yang
penulis butuhkan sebagai sumber data seperti direktori repositories, distribution, dsb. Karena
penulis akan melakukan proses penginstalan sistem operasi secara online, maka direktori yang
dipilih adalah Repositories. Repositori merupakan tempat tersimpannya berbagai macam paket
Packages) resmi yang sudah dirilis oleh openSUSE.org. Gambar 3.2 adalah screenshot macam-
macam direktori yang terdapat pada situs resmi openSUSE :
Gambar 3.2 Direktori-Direktori pada Situs Resmi openSUSE
3.2 Sumber Sistem Operasi
Karena penulis melakukan proses remastering dengan menggunakan dasar sistem operasi
openSUSE, maka setelah memilih direktori Repositories penulis memilih direktori kernel
sebagai tujuan penginstalan sistem operasi,karena kernel merupakan inti dari suatu sistem
operasi. Setelah itu penulis memilih kategori kernel yang diinginkan, dalam hal ini dipilih
openSUSE yang terbaru dalam perilisannya, yaitu openSUSE versi 12.1. Ternyata terdapat
beberapa direktori, untuk tugas ini dipilih direktori standard, lalu masuk lagi ke direktori i586
karena laptop yang digunkan untuk eksperimen adalah mengunaknan sistem 32bit.
Gambar 3.3 List Packages Kernel openSUSE Versi 12.1
3.3 Interface yang Digunakan
Karena penulis melakukan proses remastering dengan menggunakan dasar sistem
operrasi openSUSE dan menggunakan destop environment LXDE, maka setelah memilih
direktori Repositories penulis memilih direktori LXDE sebagai tujuan pengunduhan interace
jenis LXDE. Setelah itu ternyata terdapat beberapa direktori lagi, karena penulis mengunakan
sistem operasi openSUSE, maka penulis masuk ke dalam direktori openSUSE 12.1. Kemudian
penulis memilih direktori i586 karena paket dalam direktori tersebut sesuai dengan laptop yang
digunkan untuk eksperimen, yaitu laptop dengan menggunaknan sistem 32bit.
Gambar 3.4 List Packages Desktop Environment LXDE
BAB IV
IMPLEMENTASI DISTRO
4.1 Implementasi pada VirtualBox
Setelah melkukan instalasi VirtualBox dan Extension Pack dari hasil download, lakukan
pembuatan “wadah” pada salah satu jenis Virtual Machine sebagai tempat untuk
pengimplementasian sistem operasi openSUSE yang akan kita lakukan proses remastering. Yang
pertama adalah mendeklarasikan nama sistem operasi yang penulis inginkan. Karena sistem
operasi yang akan penulis coba buat adalah untuk anak-anak, maka kami memberi nama LinKids
pada sistem operasi yang akan kami buat. LinKids merupakan singkatan dari Linux for Kids.
Pendeklarasian untuk file Operating System adalah Linux dan untuk Version Linux itu sendiri
adalah sistem operasi Linux jenis openSUSE.
Proses remastering dilakukan mengunakan virtual machine agar sistem operasi utama
yang bekerja pada komputer tidak terganggu apabila terjadi kesalahan dalam eksperimen-
eksperimen yang dilakukan saat prosesremastering berjalan. Berikut ini urutan konfigurasi-
konfigurasi pada VirtualBox beserta hasil screenshot :
1. Pengaturan garis besar sistem operasi yang kan dijalankan. Nama diisi dengan nama
baru dari sistem operasi yang akan diremastering. Oprating System adalah jenis
sistemoperai yang akan diterapkan ada VirtualBox. Version adalah spesifikasi jenis
distro dari sistem operasi. Berikut ini hasil printscreen dari garis besar sistem dari
Host Operating System :
Gambar 4.1 Garis Besar LinKids pada VirtualBox
2. Konfigurasi yang terdapat pada System adalah menentukan besarnya RAM yang
diperlukan. Karena sistem operasi untuk anak-anak berjalan pada komputer dengan
spesifikassi Ram yang minimal, maka lakukan konfigurasi RAM pada VirtualBox
seminimal mungkin.namun pastikan dengan RAM yang minimal tersebut sistem
operasi dapat berjalan dengan baik pada VirtualBox. Konfigurasi lainnya adalah boot
order, CD/DVD-ROM harusberada paling atas agar saat proses booting file .iso dapat
langsung dibaca oleh sistem. Selanjutnya dibawah CD adalah hard disk, lalu
kemudian floopy.
Gambar 4.2 System LinKids pada VirtualBox
3. Berikutnya adalah melakukan konfigurasi pada display video. Karena sistem operasi
LinKids untuk Balita, berikan saja konfigurasi video memory setengah dari ukuran
maksimal yang tersedia.
Gambar 4.3 Display LinKids pada VirtualBo
4. Konfigurasi berikutnya adalah penyimpanan virtual. Buatlah hard disk virtual dengan
format .vdi dengan ukuran yang minimal. VDI singkatan dari VirtualBox Disk Image.
Ukuran yang minimal karena Balita tidak akan menggunakan banyak ROM. Misalnya
LinKids.vdi yang dibuat adalah 8GB. Lalu kemudian tambahkan live cd atau installer
dari sumber sistem operasi yang digunakan (dalam hal ini adalah distro Linux
openSUSE).
Gambar 4.4 Storage LinKids pada VirtualBox
5. Konfigurasi terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah konfigurasi jenis jaringan.
Karena yang menggunakan koneksi internet sesungguhnya adalah Host Operating
System, maka gunakan jenis NAT agar Linux pada Virtual Machine dapat terkoneksi
ke internet sebagai sistem operasi utama. Koneksi internet dibutuhkan jika proses
penginstalan sistem operasi dilakukan secara online langsung download dan install
dari repositori Linux. Repositori adalah gudang distro-distro Linux yang tersedia
untuk umum.
Gambar 4.5 Jaringan LinKids pada VirtualBox
4.2 Proses Penginstalan Kernel openSUSE dan GUI LXDE
Setelah tahapan konfigurasi virtual machine, langkah berikutnya adalah running.
Pastikan guest operating system sudah dapat terkoneksi dengan internet untuk proses netinstall.
Setelah running yang perlu dilakukan adlah mengikuti step by step konfigurasiyang disediakan
oleh sistem pada repositori. Namun sesunguhnya, jika ditelusurilebih lanjut, kernel dan desktop
environment yang diinstal secara online melalui repositori tersebut adalh berasal dari situs resmi
openSUSE itu sendiri, berikut tampilanya :
Gambar 4.6 Sumber Kernel openSUSE
Gambar 4.7 Sumber Desktop Environmet LXDE
4.3 Instalasi openSUSE dengan Desktop Environmet Minimal
Berikut ini adalah tahapan Netinstall openSUSE dengan interface yang minimal. Hal ini
bertujuan agar RAM yang dibutuhkan untuk menjalankan LinKids dapat seminimal mungkin.
Berikut tahapan konfigurasi netinstall kernel openSUSE dengan desktop environment yang
minimal :
1. Jalankan mesin sistem operasi pada VirtualBox yang sebelumnya telah dilakukan
konfigurasi-konfigurasi, baik RAM, storage, maupun jenis jaringan. Langkah pertama
adalah tekan tombol F4 untuk melakukan pengaturan Network dalam proses netinstall.
Pilihlah DHCP, lalu tekan enter pada menu installation. Berikut tampilan konfigurasi
jaringan hingga kernel dimuat :
Gambar 4.8 Konfigurasi Jaringan pada Proses Instalasi
Gambar 4.9 Pemilihan Protokol DHCP pada Proses Netinstall
Gambar 4.10 Proses Awal Memuat Kernel Linux .iso
Catatan :
Pada tahap ini dapat pula dilakukan pengaturan kernel dengan “No Local APIC”. Advanced
Programmable Interrupt Controller (APIC) adalah kontrol yang biasanya terdapat pada server.
Karena LinKids bukan diperuntukan bagi server, sebaiknya lakukan konfigurasi F5 dan pilih
“No Local APIC”.
Gambar 4.11 Proses Instalasi Kernel .iso
2. Berikutnya akan muncul form konfigurasi yang bersifat interaktif dengan user.
Konfigurasi ini bersifat dasar,seperti pemilihan bahasa dan jenisa keyboard yang
digunakan.
Gambar 4.12 Konfigurasi Bahasa dan Keyboard
3. Setelah tahap kedua selesai, tekan next. Berikut ini adalah proses pencocokan kernel
openSUSE.iso yang sudah dideklarasikan sebelumnya pada VirtualBox dengan kernel
terbaru yang dirilis pada repositori. Pencocokan ini melakukan proses pengunduhan dan
penginstalan.
Gambar 4.13 Netinstall Kernel openSUSE dari Repositori
4. Setelah itu terdapat pemilihan jenis instalasi, maka pilihlah “New Instalation”. Kemdian
tekan “Next” seperti pada gambarberikut ini :
Gambar 4.14 Pemilihan Jenis Instalasi
5. Konfigurasi selanjutnya adalah zona waktu. Lakukan konfigurasi sinkronisasi dengan
NTP Server agar ketia berada pada zona waktu yang berbeda dengan setingan awal zona
waktu tersebut akan menyesuaikan secara otomatis. Berikut tampilan konfigurasi zona
waktu :
Gambar 4.15 Konfigurasi Zona Waktu
Gambar 4.16 Konfigurasi NTP Server pada Zona Waktu
6. Konfigurasi selanjutnya adalah pemilihan jenis interface atau desktop environment yang
dinginkan. Sampai saat ini DVD Live atau installer yang dapat diunduh dengan format
.iso secara langsung pada situs openSUSE hanyalah jenis KDE dan GNOME. Sehingga
memungkinkan untuk melakukan instalasi secara lokal dengan KDE atau GNOME.
Namun hal itu akan membuat kapasitas RAM menjadi lebih besar bila dibandingkan
dengan LXDE. Eksperimen berikut ini adalah memilih Minimal Server Selection.
Gambar 4.17 Pemilihan Jenis Desktop Environment
7. Selanjutnya adalah konfigurasi pembagian partisi. Lakukan pembagian secara default
saja, karena dalam hal ini tidak terlalu dipentingkan pembagian storage. Berikut tampilan
konfigurasi pembagian partisi :
Gambar 4.18 Konfigurasi Pembagian Partisi
8. Langkah berikutnya adalah pembuatan akun bagi pengguna baru dan penentuan password
untuk root sebagai administrator dan pengguna sistem operasi yang meiliki hak standar.
Gambar 4.19 Konfigurasi Pengguna Sistem Operasi
Gambar 4.20 Konfigurasi Password Root dan User Biasa
9. Langkah berikunya adalah instalasi hasil konfigurasi yang sudah dilakukan, berlangsung
proses netinstall, hingga proses reboot, berikut tampilannya :
Gambar 4.21 Proses Awal Instalasi Hasil Konfigurasi
Gambar 4.22 Proses Instalasi Hasil Konfigurasi
Gambar 4.23 Proses Pengunduhan dan Penginsatalan Langsung dari Repositori
Gambar 4.24 Proses Reboot setelah Selesai Netinstall
10. Proses konfigurasi dan netinstall telah selesai dilakukan. Berikutnya adalah mencoba
sistem operasi tersebut. Tahapan awal akan terdapat konfigurasi mengenai Host Name,
Domain Name serta konfigurasi jaringan. Setelah konfigurasi jaringan tidak perlu
melakukan test koneksi, agar menghemat waktu. Mengapa demikian? Karena koneksitass
sudah terlihat pada ikon disebelah kanan bawah layar VirtualBox yang sedang berjalan,
apabila koneksi terhubung dengan internet lampu akan berkedip-kedip warna merah.pada
konfigurasi jaringan gunakan konfigurasi yang sudah diatur pada VirtualBox.
Gambar 4.25 Proses Pengaktifan Sistem Operasi setelah Proses Reboot
Gambar 4.26 Konfigurasi Host Name dan Domain Name
Gambar 4.27 Konfigurasi Jenis Jaringan
Gambar 4.28 Konfigurasi Jenis Jaringan yang Tersedia
Gambar 4.29 Penerapan Konfigurasi Jenis Jaringan
Gambar 4.30 Pemilihan Test Koneksitas Jaringan
Gambar 4.31 Spesifikasi Hasil Sistem Operasi
Gambar 4.32 Tahap Akhir Instalasi secara Online
11. Berikut ini adalah tampilan awal sistem operasi hasil netinsall :
Gambar 4.33 Tampilan openSUSE dengan
Desktop Environment “Minimal Server Selection”
A. Penginstalan LXDM
Ternyata sistem operasi tidak mampu masuk atau menampilkan Graphical User Interface
(GUI), hanya mampu text base. Maka dari itu lakukan pengunduhan dan penginstalan
LXDE Manager.
Gambar 4.34 Pengunduhan LXDM
Login sebagai user biasa lalu kemdian lakukan penginstalan LXDM pada terminal
dengan sintaks seperti pada gambar. Proses penginstalan tidak akan berjalan dengan mudah, akan
terdapat beberapa crash dengan packages yang lainnya, ikuti langkah-langkah pilihan solusi
sesuai dengan yang terdapat pada gambar :
Gambar 4.35 Penginstalan LXDM
Gambar 4.36 Penginstalan desktop-data-openSUSE
Gambar 4.37 Penghapusan Paket yang Konflik dengan desktop-data-openSUSE
Gambar 4.38 Akhir Penginstalan desktop-data-openSUSE
Gambar 4.39 Penginstalan Kembali LXDM
Gambar 4.40 Akhir Penginstalan LXDM
B. Penginstalan LXDM Common Branding
Setelah LXDM terinstal ternyata masih tidak dapat masuk ke dalam GUI, hal itu mungkin
karena tidak semua komponen yang terdapat pada distro Linux berlisensi General Public
Lisence (GPI). Sehingga perlu dicantumkan atau diinstal brand dari openSUSE itu
sendiri dengan paket yang bernama lxde-common-branding-openSUSE. Paket tersebut
tidak lebih dari sekedar dummy packages. Yaitu paket yang berguna untuk memancing
atau menstimulir paket-paket yang wajib tersedia/dibutuhkan.
Gambar 4.41 Pengunduhan lxde-common-branding-openSUSE
Login sebagai user biasa lalu kemdian lakukan penginstalan lxde-common-branding-
openSUSE pada terminal dengan sintaks seperti pada gambar :
Gambar 4.42 Awal Penginstalan lxde-common-branding-openSUSE
Gambar 4.43 Akhir Penginstalan lxde-common-branding-openSUSE
C. Penginstalan Packages nano
Setelah kedua paket pada poin A dan B terinstal ternyata sistem operasi masih berbasis
teks. Maka jalan terakhir adalah dengan melakukan pengunduhan dan penginstalan paket
nano yang berfungsi untuk melakukan penyuntingan file dengan format txt agarsistem
dapat menampilkan GUI. Berikut ini adalah tahapan penginstalan an konfigurasi-
konfigurasi yang harus dilakukan, ikutilah sintak yang terdapat pada gambar :
Gambar 4.44 Pengunduhan Packages nano
Gambar 4.45 Penginstalan Packages nano
Gambar 4.46 Gerbang Menuju Pengeditan Teks nano
Gambar 4.47 File Teks nano Bahan Konfigurasi
Gambar 4.48 Pengubahan DEFAULT_WM menjadi “lxde”
4.4 Instalasi openSUSE dengan Desktop Environmet LXDE
Jika instalasi yang dilakukan pada poin 4.3 masih belum menampilkan GUI, maka
alternatif lainnya adalah melakukan instalasi dengan memilih interface LXDE. Konsekuensinya
adalah ukuran file yang besar dan membutuhkan waktu yang lebih lama ketika proses netinstall
dijalankan. Dibawah ini akan ditampilkan perbandingan ukuran file alternatif poin 4.3 dengan
poin 4.4 :
Gambar 4.49 Perbandingan Ukuran LXDE dan Minimal Server saat Netinstall
Catatan :
Untuk konfigurasi dasar sama halnya seperti yang dipaparkan pada poin 4.3, perbedaan
hanya terletak pada pemilihan jenis desktop environment. Semula adalah “Minimal Server
Selection” (seperti pada gambar 4.17) dirubah menjadi pilihan interface menjadi LXDE.
Jika poin pada 4.4 mengalami kegagalan karena pemblokiran netinstall oleh Firewall,
maka jalan terakhir adalah melakukan penginstalan secara lokal dari CD Installer yang
sebelumnya sudah diunduh.
4.5 Instalasi openSUSE dari DVD Installer
Berikut ini adalah tahapan dalam melakukan instalasi openSUSE dengan menggunakan
DVD Installer :
1. Melakukan pengunduhan DVD Installer pada situs openSUSE. DVD ini verisi kernel
openSUSE beserta dengan seluruh jenis desktop environment (seperti GNOME dan
KDE), sehingga meiliki ukurannya besar (4.7 GB).
Gambar 4.50 Pengunduhan DVD Installer openSUSE
2. Setelah itu lakukan pengubahan jenis .iso pada Storage VirtualBox menjadi .iso DVD
installer tersebut.
3. Jalankan mesin virtual tersebut, untuk konfigurasi dasar sama halnya seperti yang
dipaparkan pada poin 4.3. berikut ini adalah tampilan saat penginstalan kernel
openSUSE yang terdapat pada DVD installer. Dapat terlihat di gambar, penginstalan
dilakukan secara lokal, tidak netinstall seperti penginstalan yang dilakukan pada poin
4.3 dan 4.4. hal itu terlihat dari tidak adanya proses download lalu install, hanya
terdapat satu proses, yaitu instalasi.
Gambar 4.51 Penginstalan Lokal openSUSE
4. Setelah langkah penginstalan selesai, GUI openSUSE akan siap digunakan. Langkah
berikutnya adalah menjalanakan proses remastering, pertama-tama lakukan
penginstalan software yang mendukung proses remastering. Software dalam hal ini
adalah kiwi dan product-creator. Proses penginstalan dilakukan di dalam menu
Administration -> Install/remove Software, berikut runtutan tampilan penginstalan
aplikasi tersebut :
Gambar 4.52 Menu Penginstalan dan Penghapusan Aplikasi
Gambar 4.53 Penggunaan Hak Root dalam Menjalankan Instalasi
Gambar 4.54 Pencocokan Aplikasi dengan Versi Terbaru
Catatan :
Dalam proses remastering ini dibutuhkan koneksi internet, agar aplikasi dan paket-paket dapat
mencocokan versi terbaru aplikasi tersebut yang terdapat pada repositori.
Gambar 4.55 Penginstalan kiwi
Gambar 4.56 Penginstalan product-creator
5. Setelah pengintalan aplikasi yang dibutuhka untuk membuat .iso, lakukan roses
uninstall program-program yang dirasa tidak perlu digunakan dalam LinKids. Proses
uninstall dilakukan di dalam Yet Another Setup Tool (YaST). YaST terdapat pada
menu Administration->YaST-> Software. YaST memiliki fungsi yang hampir sama
dengan menu “Control Panel” yang terdapat pada sistem operawi Windows. Berikut
ini adalah salah satu contoh proses uninstall yang dilakukan :
Gambar 4.57 Uninstall Software Office
Gambar 4.58 Proses Penghapusan Paket saat Uninstall Software Office
6. Setelah prose unistall selesai dilakukan, masuklah pada menu Administration->YaST-
> Miscellaneous-> Image Creator untuk membuat sistem operasi openSUSE yang
telah dimodifikasi menjadi .iso yang baru dan siap dipublikasikan. Berikut ini adalah
tampilan-tampilan proses konfigurasi pada saat pembuatan .iso :
Gambar 4.59 Aplikasi untuk Pembuatan .iso
Gambar 4.60 Penamaan .iso
Gambar 4.61 Pencantuman Author, Konfigurasi Keyboard, Zona Waktu
Gambar 4.62 Pencantuman User Baru selain Administrator (Root)
Gambar 4.63 Pengaturan Konfigurasi Image
Catatan :
Pada penentuan size harus disesuaikan dengan kapasitas yang sudah terdapat pada VirtualBox,
sehingga proses pembuatan .iso tidak akan terganggu karena kurangnya ukuran file.
Gambar 4.64 Hasil Akhir Pembuatan Image
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan Kegiatan
Berikut ini adalah beberapa poin yang dapat disimpulkan dari kegiatan remastering ini :
a. Memilih jenis sistem operasi yang akan dimodifikasi, dalam hal ini adalah
openSUSE.
b. Menentukan jenis desktop environment yang diinginkan.
c. Instalasi openSUSE dilakukan melalui dua jalan, yaitu netinstall dan instalasi secara
manual tanpa terkoneksi langsung dengan repositori.
d. Proses netinstall dilakukan dengan dua kali percobaan jenis desktop environment
yang pada dasarnya diharapkan mampu menekan ukuran kebutuhan RAM LinKids
nantinya. Yaitu dengan menggunakan “Minimal Server Selection” dan “LXDE”.
e. Melakukan proses remastering setelah GUI openSUSE dapat digunakan.
f. Proses remastering belum 100%, karena belum melakukan konfigurasi dari segi
tampilan dan pembuatan .iso yang masih belum berhasil.
4.2 Kendala yang Terjadi
Hal-hal dibawah ini adalah merupakan kendala atau hambatan yang terjadi saat proses
remastering berlangsung :
a. Dibutuhkan kuota yang cukup besar dalam proses netinstall.
b. Dibutuhkan kecepatan yang cukup tinggi dalam proses netinstall.
c. Dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses netinstall, hampir 24 jam nonstop
melakukan proses pengunduhan dan penginstalan langsung dari repositori.
d. Tidak semua paket yang tersedia pada repositori terbebas dari virus.
e. Kurangnya referensi yang terbukti ampuh dalam melakukan proses remastering.
4.3 Saran
Berikut ini beberapa saran yang mungkin berguna dalam melakukan proses remastering
berikutnya :
a. Pada saat melakukan instalasi secara online sebaiknya anti virus dan firewall
dimatikan.
b. Setelah proses netinstall selesai, sebaiknya dilakukan pemindaian virus pada selruh
sistem komputer.
c. Daripada membutuhkan waktu yang lama, kuota yang besar, serta kecepatan unduh
yang tinggi pada proses netinstall, lebih baik melakukan proses instalasi secara lokal
namun diikuti dengan pengupdetan paket-paket yang terbaru sesuai dengan hasil rilis
repositori.
d. Menggunakan kernel distro Linux terdahulu (Parent Linux seperti RedHat dan
Ubuntu) akan menambah kenyamanan eksplorasi dan modifikasi dalam proses
remastering.
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan Ahmad.2006.Membuat Distro Linusx Sendiri (Cetakan 1).Dian Rakyat.
https://www.virtualbox.org/(diakses 8 oktober 2011)
download.virtualbox.org/virtualbox/4.1.8/VirtualBox-4.1.8-75467-Win.exe (diakses 8 oktober
2011)
download.virtualbox.org/virtualbox/4.1.8/Oracle_VM_VirtualBox_Extension_Pack-4.1.8-
75467.vbox-extpack (diakses 8 oktober 2011)
http://www.opensuse.org/en/ (diakses tanggal 5 November 2011)
https://features.opensuse.org/ (diakses tanggal 5 November 2011)
http://software.opensuse.org/121/en (diakses tanggal 12 November 2011)
http://software.opensuse.org/search?q=lxde&baseproject=openSUSE%3A12.1&lang=en&exclud
e_debug=true (diakses tanggal 12 November 2011)
http://software.opensuse.org/search?q=nano&baseproject=openSUSE%3A12.1&lang=en&exclu
de_debug=true (diakses tanggal 10 Desember 2011)
http://software.opensuse.org/search?q=lxdm&baseproject=openSUSE%3A12.1&lang=en&exclu
de_debug=true (diakses tanggal 10 Desember 2011)
http://software.opensuse.org/search?q=lxde+common+branding&baseproject=openSUSE%3A12
.1&lang=en&exclude_debug=true (diakses tanggal 10 Desember 2011)