PEMBANGUNAN DAN MASYARAKAT
description
Transcript of PEMBANGUNAN DAN MASYARAKAT
PEMBANGUNAN DAN MASYARAKAT
Dr. Agus Sjafari,M.Si
PENDAHULUANPembangunan masyarakat tidak saja bermaksud
membina hubungan dan kehidupan setiap orang untuk hidup bermasyarakat, melainkan juga untuk membangun masyarakat karena setiap satuan masyarakat mempunyai kekuatan sendiri yang disebut community power.
Community development menjadi lebih penting lagi jika diingat bahwa masyarakat atau community perlu dipersiapkan untuk memasuki bentuk masyarakat yang disebut society, sehingga kedua bentuk ideal tersebut merupakan sebuah continuum, community-society continua.
PENGERTIAN PEMBANGUNAN & MASYARAKATTinjauan Etimologik.Dari sudut etimologik, konsep pembangunan meliputi
sadar atau siuman, bangkit atau berdiri, bangun dalam arti bentuk, dan membuat, mendirikan, atau membina
Tinjauan Ensiklopedik.Dari sudut ini, pembangunan diartikan sebagai
pertumbuhan (growth), rekonstruksi (reconstruction), modernisasi (modernization), westernisasi (westernization), perubahan sosial (social change), pembebasan (liberation), pembaharuan (innovation), pembangunan bangsa (national development), pembangunan (development), pengembangan dan pembinaan.
lanjutan
A. Pertumbuhan.Pertumbuhan terkait erat dengan konsep ilmu ekonomi. Menurut
Thirlwall dalam Growth and Development (1974, 23), pertumbuhan berarti kenaikan pendapat nasional nyata dalam jangka waktu tertentu.
B. Rekonstruksi.Merupakan suatu upaya yang menitikberatkan pada membangun
kembali perekonomian suatu negara. Konsep ini diterapkan oleh negara-negara sekutu yang terlibat perang dunia kedua.
C. Modernisasi.Menurut Reinhard Bendix dalam, Modernisasi Masalah Model
Pembangunan (1970) menjelaskan bahwa modernisasi adalah salah satu bentuk perubahan sosial yang berasal dari revolusi industri di Inggris (1970 – 1830) dan revolusi politik di Prancis (1789 – 1794). Aspek yang paling menonjol dalam proses modernisasi adalah perubahan teknik industri dari cara tradisional ke cara-cara modern yang dihasilkan oleh Revolusi industri. Modernitas diukur dengan sejauh nama bangsa yang bersangkutan nemerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab.
lanjutan
D. Westernisasi.Menurut Fred W. Riggs dalam artikel berjudul
Modernisasi dan Persoalan-persoalan Politik, menyatakan modernisasi sebagai usaha menandingi dunia barat. Dengan demikian Modernisasi dapat dianggap juga westernisasi.
E. Perubahan Sosial.Menurut Selosoemardjan dalam Social Changes in
Jogyakarta, 1962, 379; Milton J. Esman dalam Josepp W. Eaton, ed., Institution Building and Development, 1972, 24, menyatakan bahwa perubahan sosial diartikan sebagai perubahan lembaga-lembaga (institutions) masyarakat, yaitu perubahan yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai sosial, sikap, dan pola perilaku kelompok.
lanjutan
Lebih lanjut Esman dalam D. Woods Thomas, et al., eds., Institution Building, A Model for Applied Social Change (1972, 65) menyatakan ada lima bentuk perubahan sosial, yaitu :
Perubahan evolusioner, yaitu perubahan yang tidak dikendalikan dengan lingkungan permisif.
Perubahan revolusioner, yaitu perubahan yang bisa dikendalikan dan bisa juga tidak, tetapi dengan lingkungan yang dimanipulasikan.
Perubahan dialektikal, yaitu perubahan yang tidak dikendalikan dan lingkungan permisif.
Perubahan yang dipaksakan, yaitu perubahan yang dikendalikan dan memanipulasikan lingkungan.
Perubahan terkendali, yaitu perubahan yang dikendalikan tetapi lingkungan yang permisif.
F. Pembebasan. Mazhab Perancis mengajarkan bahwa
pembangunan berarti menilai kembali keadaan setiap kelompok masyarakat dan mengadakan perbaikan kualitatif, baik dalam kelompok maupun individu.
G. Pembaharuan. Pembaharuan merupakan salah satu
bentuk proses sosial yang erat kaitannya dengan modernisasi dan perubahan sosial. Pembaharuan dan modernisasi didorong oleh penemuan-penemuan ilmiah (inventions), sedangkan terhadap perubahan sosial, pembaharuan mempunyai pengaruh timbal balik.
H. Pembangunan Bangsa. Menurut Sondang P. Siagian dalam
Administrasi Pembangunan (1974) mendefinisikan pembangunan sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.
lanjutan
J. Pembinaan.Pembinaan dapat
diartikan sebagai upaya meluruskan kembali pola pikir dan pola tindak kelompok-kelompok masyarakat yang sementara menyeleweng dari garis-garis yang telah ditetapkan.
K. Pembangunan.Menurut Saul M. Katz dalam
Riggs, ed., (1971, 110) menyatakan bahwa pembangunan merupakan perubahan besar-besaran suatu bangsa dari suatu keadaan menuju keadaan yang lebih baik.
Michael Todaro (1978) melalui tiga konsep dalam tujuan pembangunan: kebutuhan hidup (pertumbuhan ekonomi), kebebasan memilih (perubahan sosial), dan harga diri (nilai etik).
KONSEP PEMBANGUNANPandangan lain yang dikemukanan oleh Harlan Cleveland
dan Mochtar Lubis dalam Masa Depan “Pembangunan” (1990, 1) menyatakan bahwa pembangunan merupakan peningkatan pertumbuhan ekonomi disertai keadilan sosial secara sadar.
Mardikanto dalam Penyuluhan Pembangunan Pertanian (1991) menyatakan bahwa pembangunan merupakan Upaya sadar dan terencana untuk melaksanakan perubahan-perubahan yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi dan perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan seluruh warga masyarakat untuk jangka panjang, yang dilaksanakan oleh pemerintah yang didukung oleh masyarakatnya, dengan menggunakan teknologi yang terpilih.
PENGERTIAN MASYARAKAT
Menurut Taliziduhu dalam Pembangunan Masyarakat (1990, 49) bahwa masyarakat di dalam konteks pembangunan masyarakat, adalah masyarakat dalam arti community yang dapat juga di Indonesiakan menjadi komunitas.
Soekanto (2000) menyatakan masyarakat merupakan suatu kelompok baik besar maupun kecil yang anggotanya hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama.
Kriteria yang utama bagi adanya suatu masyarakat adalah adanya social relationship antara anggota-anggota kelompok tersebut.
lanjutan
Robert Redfield dalam The Little Community and Peasant Society and Culture (1963, 4) menguraikan karakteristik komunitas. Sebagai realitas sosial, komunitas yang diidentifikasikan sebagai pemukiman kecil penduduk, bersifat mandiri (self-contained) dan yang satu berbeda dengan yang lainnya.
Inti dari komunitas adalah sbb:
Komunitas memiliki kesadaran-kelompok (group conciousness) yang kuat.
Komunitas tidak terlalu besar sehingga setiap anggota berkesempatan mengenal secara pribadi satu sama lain, tetapi tidak terlalu kecil sehingga mereka dapat melakukan usaha bersama secara efisien.
Komunitas bersifat homogen
Komunitas hidup mandiri (self-sufficient)